BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB...

46
5  BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan yang digunakan dan teori-teori yang menyangkut tentang pengukuran dan analisa okupansi spektrum menggunakan metode calculated threshold. 2.1 Spektrum Frekuensi/Gelombang Radio Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas (limited natural resources) yang tersedia sama di setiap negara. Pengelolaannya memberikan dampak strategis dan ekonomis bagi kesejahteraan masyarakat negara tersebut. Dalam kehidupan modern saat ini, spektrum frekuensi radio digunakan di hampir semua aspek kehidupan yang meliputi telekomunikasi, penyiaran, internet, transportasi, pertahanan keamanan, pemerintahan, kesehatan, pertanian, industri, perbankan, pariwisata, dan sebagainya. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum frekuensi radio dan Orbit Satelit, spektrum frekuensi radio adalah kumpulan dari pita frekuensi radio. Sedangkan frekuensi radio adalah jumlah getaran gelombang elektromagnetik yang terjadi dalam satu satuan waktu yang dinyatakan dalam satuan Hertz (Hz). Berdasarkan ITU Regulation, definisi gelombang radio atau gelombang Hertz adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang lebih rendah dari 3000 GHz yang merambat dalam ruang angkasa (udara bebas) tanpa sarana penghantar buatan. International Telecommunication Union (ITU) telah membagi spektrum radio menjadi sembilan band frekuensi. Masing-masing band ditandai dengan nomor urut, seperti tercantum dalam Tabel  Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Transcript of BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

5  

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan yang

digunakan dan teori-teori yang menyangkut tentang pengukuran dan analisa

okupansi spektrum menggunakan metode calculated threshold.

2.1 Spektrum Frekuensi/Gelombang Radio

Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas (limited

natural resources) yang tersedia sama di setiap negara. Pengelolaannya

memberikan dampak strategis dan ekonomis bagi kesejahteraan masyarakat negara

tersebut. Dalam kehidupan modern saat ini, spektrum frekuensi radio digunakan di

hampir semua aspek kehidupan yang meliputi telekomunikasi, penyiaran, internet,

transportasi, pertahanan keamanan, pemerintahan, kesehatan, pertanian, industri,

perbankan, pariwisata, dan sebagainya.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan

Spektrum frekuensi radio dan Orbit Satelit, spektrum frekuensi radio adalah

kumpulan dari pita frekuensi radio. Sedangkan frekuensi radio adalah jumlah

getaran gelombang elektromagnetik yang terjadi dalam satu satuan waktu yang

dinyatakan dalam satuan Hertz (Hz). Berdasarkan ITU Regulation, definisi

gelombang radio atau gelombang Hertz adalah gelombang elektromagnetik dengan

frekuensi yang lebih rendah dari 3000 GHz yang merambat dalam ruang angkasa

(udara bebas) tanpa sarana penghantar buatan. International Telecommunication

Union (ITU) telah membagi spektrum radio menjadi sembilan band frekuensi.

Masing-masing band ditandai dengan nomor urut, seperti tercantum dalam Tabel

 

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 2: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

6  

Universitas Internasional Batam

2.1. Sebagai unit satuan, frekuensi Hertz (Hz) seharusnya dinyatakan sebagai

berikut:

1. Dalam kilohertz (kHz), untuk frekuensi sampai dengan 3000 kHz;

2. Dalam megahertz (MHz), untuk frekuensi diatas 3 MHz sampai dengan 3000

MHz;

3. Dalam gigahertz (GHz), untuk frekuensi diatas 3 GHz sampai dengan 3000

GHz.

Tabel 2.1 Pembagian spektrum frekuensi radio berdasarkan ITU[1]

Spektrum frekuensi radio sebagai sumber daya alam terbatas harus dikelola

secara efektif dan efisien. Langkah-langkah berikut merupakan usaha-usaha yang

dapat dilakukan untuk mengelola sumber daya alam tersebut.

1. Perencanaan penggunaan spektrum frekuensi radio yang bersifat dinamis dan

adaptif terhadap kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi;

2. Pengelolaan spektrum frekuensi radio secara sistematis dan didukung sistem

informasi spektrum frekuensi radio yang akurat dan terkini;

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 3: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

7  

Universitas Internasional Batam

3. Pengawasan dan pengendalian penggunaan spektrum frekuensi radio yang

konsisten dan efektif;

4. Regulasi yang bersifat antisipatif dan memberikan kepastian hukum;

5. Kelembagaan pengelolaan spektrum frekuensi radio yang kuat serta didukung

oleh sumber daya manusia yang profesional serta prosedur dan sarana

pengelolaan spektrum frekuensi radio yang memadai.

Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (dahulu Direktorat

Jenderal Pos dan Telekomunikasi) merupakan lembaga pengelola spektrum

frekuensi radio yang diakui ITU sebagai administrasi telekomunikasi, mewakili

negara, dalam konferensi internasional dan regional di bidang pengelolaan

spektrum frekuensi radio. Oleh karena itu, Ditjen SDPPI bertanggung jawab secara

kesisteman terhadap penggunaan spektrum frekuensi radio di wilayah Republik

Indonesia. Pengelolaan spektrum frekuensi radio tersebut meliputi kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

1. Mengawal pelaksanaan peraturan nasional dalam pengelolaan spektrum

frekuensi radio (UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, PP No. 52

Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi dan PP No. 53 Tahun

2000 tentang Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit serta Peraturan

Teknis lainnya);

2. Menetapkan frekuensi kepada pengguna spektrum frekuensi radio, baik

terhadap individu maupun institusi/korporasi, melalui mekanisme lisensi

sesuai ketentuan yang berlaku;

3. Menyiapkan materi yang komprehensif untuk bahan kebijakan pengelolaan

spektrum frekuensi radio.

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 4: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

8  

Universitas Internasional Batam

Gelombang radio merambat di ruang angkasa tanpa mengenal batas wilayah

teritorial negara. Di setiap daerah perbatasan antar dua negara, penggunaan alokasi

frekuensi radio untuk teknologi komunikasi radio baru memerlukan suatu

koordinasi yang erat antar dua negara untuk mencegah adanya saling gangguan

(harmful interference).

Secara internasional, penggunaan spektrum frekuensi radio diatur oleh suatu

hukum internasional yang bersifat mengikat (treaty) dalam bentuk Radio

Regulations ITU, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari konstitusi dan

konvensi ITU. Radio Regulations ITU membentuk suatu kerangka kerja dasar

internasional yang membuat setiap negara anggota harus mengalokasikan dan

melakukan penataan spektrum pada tingkat yang lebih rinci.

Kerangka umum pengaturan spektrum Frekuensi radio adalah sebagai berikut:

1. Internasional

a. International Telecommunication Union (ITU).

1) World Radiocommunication Conference (WRC).

2) Radio Regulation (RR).

b. Asia Pacific Telecommunity (APT).

c. ASEAN Telecommunication Regulatory Council (ATRC).

d. Koordinasi Bilateral antar negara.

2. Nasional

a. Perundang-undangan tingkat Nasional.

b. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi.

c. Peraturan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

d. Peraturan sektor lain yang terkait.

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 5: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

9  

Universitas Internasional Batam

Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam merupakan salah

satu UPT di bawah Direktorat Jenderal SDPPI di wilayah Kepulauan Riau yang

mempunyai tugas dan kewajiban untuk mengawasi penggunaan spektrum frekuensi

radio agar tercipta tertib penggunaan spektrum frekuensi radio. Untuk menjalankan

tugas dan kewajibannya tersebut, Balai Monitor Kelas II Batam menyelenggarakan

fungsi antara lain:

1. Penyusunan rencana dan program, penyediaan suku cadang, pemeliharaan

perangkat monitor spektrum frekuensi radio;

2. Pelaksanaan pengamatan, deteksi lokasi sumber pancaran,

pemantauan/monitor spektrum frekuensi radio;

3. Pelaksanaan kalibrasi dan perbaikan perangkat monitor spektrum frekuensi

radio;

4. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Unit Pelaksana Teknis

Monitor Spektrum Frekuensi Radio ;

5. Koordinasi monitoring spektrum frekuensi radio;

6. Penertiban dan penyidikan pelanggaran terhadap penggunaan spektrum

frekuensi radio;

7. Pelayanan/pengaduan masyarakat terhadap gangguan spektrum frekuensi radio;

8. Pelaksanaan evaluasi dan pengujian ilmiah serta pengukuran spektrum

frekuensi radio.

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 6: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

10  

Universitas Internasional Batam

2.2 R&S® Argus Monitoring System

Argus Monitoring System merupakan sebuah sistem monitoring spektrum

frekuensi yang dikembangkan oleh perusahaan asal Jerman, Rohde &Schwarz,

berdasarkan rekomendasi ITU. Dengan beberapa interface, pengukuran, dan

evaluasi hasil pengukuran dapat di kontrol secara online maupun offline. Sistem ini

dapat melakukan fungsi monitoring klasik dan modern, meliputi:

1. Pengukuran Frequency dan frequency offset (ITU-R SM.377).

2. Pengukuran Field strength (ITU-R SM.378).

3. Pengukuran Bandwidth (ITU-R SM.443).

4. Pengukuran Modulation dan frequency deviasi (ITU-R SM.328).

5. Pengukuran Spektrum okupansi (ITU-R SM.182 / ITU-R SM.328 / ITU-R

SM.1793).

6. Radio direction finding dan lokasi, mendengarkan, dan identifikasi di HF (ITU-

R SM.854), V/UHF dan SHF (untuk menentukan stasiun tidak berlisensi)

7. Identifikasi pengguna illegal.

8. Mode pengukuran pararel.

9. Sistem Master/Slave remote control.

2.2.1 Struktur Modul Software Argus Monitoring System

Struktur Modul Software Argus Monitoring System terdiri dari:

1. Driver Peralatan

Driver peralatan dibagi menjadi beberapa group, yaitu:

a. Receiver

b. Direction Finder

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 7: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

11  

Universitas Internasional Batam

c. Spectrum Analyzer (SPA)

d. Antenna

e. GPS

2. Mode Pengukuran

Mode pengukuran yang berbeda-beda sesuai dengan perangkat yang digunakan

3. Interface

Open interface, berdasarkan pada Options.

Di bawah ini adalah gambar mengenai struktur modul software Argus

Monitoring System.

Gambar 2.1 Struktur modul software Argus Monitoring System[2]

2.2.2 Sistem Dasar

Sistem dasar dari Argus Monitoring System ini terdiri dari beberapa perangkat

antara lain:

a. Antena Monitoring (contoh: HE016, HE314A1, HE500, HE010)

 

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 8: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

12  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.2 Antena Monitoring[2]

b. Receiver Monitoring (contoh: EM 550, ESMD, PR100)

Gambar 2.3 Receiver Monitoring[2]

c. Antena Direction Finding (contoh: ADD 295)

 

Gambar 2.4 Antena Direction Finding[2]

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 9: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

13  

Universitas Internasional Batam

d. Direction Finders (contoh: DDF 295)

Gambar 2.5 Direction Finders[2]

e. Antena Switch (contoh: ZS129A1, ZS129A2)

Gambar 2.6 Antena Switch[2]

f. Sistem Jaringan (Modem, Routers)

 

Gambar 2.7 Modem dan Routers[2]

2.3 Team Viewer

TeamViewer menghubungkan orang, tempat, dan hal-hal di seluruh dunia

pada cakupan terluas platform dan teknologi. TeamViewer adalah sebuah software

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 10: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

14  

Universitas Internasional Batam

yang memungkinkan kita untuk melakukan remote control (pengendalian jarak

jauh), sharing desktop, dan transfer file antar komputer. Melihat definisi ini jelas

bahwa dengan TeamViewer berfungsi;

1. Mengontrol sebuah komputer yang berada jauh di sana seolah-olah komputer

tersebut ada didepan operator yang sedang operator operasikan. Jika operator

mempunyai client dan mereka membutuhkan layanan dukungan atau

membutuhkan solusi cepat, maka dengan TeamViewer ini semua bisa

diselesaikan.

2. Terhubung ke komputer yang ada di kantor atau rumah saat pengguna tidak

ada di tempat (seperti ketika pengguna sedang berada di perjalanan bisnis dan

membutuhkan informasi penting)

3. Berbagi desktop untuk sebuah pertemuan, presentasi atau kerja sebuah tim,

video call ataupun call saja.

4. Mengirim file dengan sangat mudah seperti halnya copy paste antar folder

dalam satu komputer.

2.3.1 Cara Menggunakan Time Viewer

Penulis menggunakan Time Viewer versi 12 yang dapat diunduh secara gratis

dihalaman web Time Viewer yakni https://www.teamviewer.com/id/. Sebenarnya

banyak sekali kegunaan atau fungsi TeamViewer. Namun, di sini penulis hanya

akan menjelaskan bagaimana mengontrol komputer pelanggan untuk memberikan

dukungan dan atau solusi yang mereka butuhkan.

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 11: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

15  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.8 Tampilan TeamViewer12[3]

1. Syarat utama tentunya komputer kita dan komputer pelanggan sama-sama

terhubung ke internet.

2. Download aplikasi TeamViewer dari situs resminya

di https://www.teamviewer.com/id/.

3. Install TeamViewer di komputer, pastikan juga software ini sudah terinstall di

komputer pelanggan.

4. Buka apalikasi tersebut lalu hubungi pelanggan via call atau SMS untuk

meminta ID & Passwornya. Setelah itu masukkan ID pelanggan ke

form Partner ID – centang Remote control – klik Connect to partner. (Lihat

gambar2.)

5. Pada kotak dialog yang ditampilkan, masukkan password yang sudah kamu

dapatkan dari pelanggan tadi, lalu klik OK.

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 12: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

16  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.9 Authentication of TeamViewer 12[3]

6. Tunggu beberapa saat sampai layar desktop komputer pelanggan muncul di layar

komputer kita.

7. Setelah itu, kita bisa langsung menghandle komputernya dan memberikan solusi

yang mereka butuhkan.

8. Selain itu, kita juga bisa melakukan transfer file dari atau ke komputer

pelanggan.

2.4 Konfigurasi SISLASDA-SFR Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio

Kelas II Batam

Sistem Pengelolaan Sumber Daya Spektrum Frekuensi Radio (SISLASDA-

SFR) merupakan suatu sistem yang dirancang oleh Ditjen SDPPI untuk pengelolaan

spektrum frekuensi radio secara nasional. Sistem ini didesain agar memudahkan

dalam administrasi pengelolaan spektrum frekuensi radio dengan menggabungkan

sistem monitoring spektrum frekuensi radio dengan database SIM-F (Database

pengguna spektrum frekuensi radio). Dengan menggabungkan kedua sistem ini,

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 13: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

17  

Universitas Internasional Batam

proses perizinan dan pengawasan spektrum frekuensi radio dapat dilaksanakan

secara terpadu dan sistematis. Konfigurasi umum SISLASDA-SFR dapat dilihat

pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.10 Konfigurasi umum SISLASDA-SFR [2]

Perangkat SISLASDA-SFR yang digunakan di UPT Balai Monitor Spektrum

Frekuensi Radio Kelas II Batam merupakan perangkat Pengadaan Tahap 2 Tahun

2010. Perangkat SISLASDA-SFR pada Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio

Kelas II Batam meliputi:

1 Stasiun Control Center (CC) di kantor Balai Monitor Kelas II Batam;

Gambar 2.11 Stasiun Control Center (CC) [4]

3 Stasiun Slave Mon-DF di Sekupang, Nongsa, dan Tjg. Uban

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 14: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

18  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.12 Stasiun Slave Mon-DF (Sekupang, Nongsa, dan Tjg. Uban) [4]

1 Stasiun Slave Monitoring di Kecamatan Meral Tjg. Balai Karimun

Gambar 2.13 Stasiun Slave Monitoring di Kecamatan Meral Tjg. Balai Karimun [4]

1 Unit Mobile Mon-DF

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 15: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

19  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.14 Unit Mobile Mon-DF [4]

Konfigurasi dari perangkat SISLADA-SFR Tahap 2 Tahun 2010 dapat dilihat

pada gambar dibawah ini:

Stasiun Pencari Arah

Stasiun Pengendali UPT Denpasar

Stasiun Monitoring

Stasiun Mobile Monitoring dan Radio Pencari Arah

Stasiun Radio Pencari Arah

Stasiun Pengendali UPT Batam

Pusat Monitoring Nasional (PMN)

SIM-F

ApplicationServer

DataBase

Server

LicenceWorkstation

AdministrasiWorkstation

TechnicalWorkstation

MonitoringServer

DataBase

Workstations

Internet

e-License

1 St. tetap MON

Area Batam

4 St. Bergerak MON-DF

3 St. tetapDF V/UHF

Wide Screen

I-NMSClient

I-NMSClient

I-NMSServer

I-NMSClient

I-NMSClient

Tanjung Balai

KarimunUPT Batam Balai Laut Tj. Uban

Argus Mon.Plus

I-NMSClient

Stasiun Pengendali UPT Batam

I-NMSClient

Stasiun Pengendali UPT Denpasar

Area Bali3 St. tetapDF V/UHF

I-NMSClient

I-NMSClient

I-NMSClient

Pos Kuta Pos Bangli Pos Bajera

UPT Banten

UPT Kupang

VUHF HF

Gambar 2.15 Konfigurasi dari perangkat SISLADA-SFR Tahap 2 Tahun 2010[2]

Sedangkan lokasi dari stasiun-stasiun tetap (fix Station) SISLASDA-SFR

Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam dapat dilihat pada gambar

peta di bawah ini:

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 16: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

20  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.16 Peta lokasi stasiun-stasiun tetap (fix Stations) SISLASDA-SFR Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam [2]

Sedangkan spesifikasi dari perangkat yang dipergunakan pada stasiun

SISLASDA-SFR Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam adalah

sebagai berikut:

1. Monitoring ESMD

Frequency range from 9 kHz to 26.5 GHz (basic version: 20 MHz to 3.6 GHz).

Hanya bisa digunakan untuk monitoring, digunakan pada site Tjg. Balai

Karimun.

Gambar 2.17 Monitoring ESMD [2]

2. Direction Finder DDF 255

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 17: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

21  

Universitas Internasional Batam

Untuk Direction Finding kecepatan scan frekuensi sampai 100 GHz/s pada

range frekuensi 20 MHz sampai 3.6 GHz. Untuk receiver / monitoringrange

frekuensi 20 MHz sampai 26.5 GHz. Digunakan pada site Sekupang, Nongsa,

Tjg Uban dan unit mobile Mon-DF.

Gambar 2.18 Direction Finder DDF 255 [2]

3. Hanheld Mon-DF PR 100

Perangkat Hand-held untuk Monitoring dan Direction Finding untuk range

frekuensi 9 kHz sampai 7.5 GHz. 1 unit pada unit mobile Mon-DF.

Gambar 2.19 Hanheld Mon-DF PR 100 [2]

2.5 Langkah Kerja Software dan Hardware R&S® Argus Monitoring System

Sebelum melakukan pengukuran dan analisa okupansi spektrum

menggunakan metode calculated threshold akan lebih baik jika terlebih dahulu

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 18: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

22  

Universitas Internasional Batam

memahami langkah kerja dari Software Argus Monitoring System. Tampilan awal

dari Software Argus Monitoring System adalah seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2.20 Tampilan awal Software Argus Monitoring System [3]

Pada tampilan awal, Software Argus Monitoring System memiliki tiga bagian

utama, yaitu:

1. Menu & Toolbar

Berisi menu untuk mengakses semua fitur aplikasi pada Argus Monitoring

Software. Pada bagian Menu & Toolbar terdapat beberapa komponen, yaitu:

a. Title Bar

Menampilkan nama dari measurement unit yang digunakan.

b. Menu Bar

Akses ke semua aplikasi Software Argus Monitoring System.

c. Tool Bar

Akses cepat ke aplikasi-aplikasi yang sering digunakan (fungsi Measurement

dan Statistic).

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 19: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

23  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.21 Menu & Toolbar Software Argus Monitoring System [3]

2. Status Overview

Menunjukkan status dari perangkat yang terhubung dengan Argus Monitoring

Software, waktu dan tanggal serta koordinat lokasi pengukuran.

d. Workspace

Tempat kita melakukan pekerjaan dengan fitur dan apilkasi dari Argus

Monitoring Software.

Bagian terpenting dari software ini adalah bagian-bagian dalam Menu Bar

yang memungkinkan kita untuk mengakses semua aplikasi, mengatur setting-an

konfigurasi serta melakukan fungsi-fungsi yang lain. Menu-menu pada Menu Bar

meliputi:

1. Menu & Toolbar File

Pada menu File terdapat beberapa item yang penting yaitu:

Gambar 2.22 Menu File pada Software Argus Monitoring System [3]

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 20: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

24  

Universitas Internasional Batam

2. Navigator

Berfungsi untuk mengakses file hasil dari Measurement Unit dan semua

jenis file dari sistem serta mem-backup file system.

Gambar 2.23 Window Navigator Software Argus Monitoring System [3]

3. Process Measurement Result Files

Untuk mengkombinasikan beberapa hasil pengukuran menjadi satu file hasil

pengukuran agar memudahkan dalam melakukan evaluasi dan dapat digunakan

untuk memecah file dengan kriteria filter, seperti waktu, hasil pengukuran dan

setting antena.

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 21: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

25  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.24 Window Process Measurement Result Files Software Argus Monitoring System [3]

4. Menu & Toolbar Measurement

Menu Measurement memiliki beberapa sub-menu yang penting, yaitu:

Gambar 2.25 Menu Measurement pada Software Argus Monitoring System [3]

a. Select Meas. Unit

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 22: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

26  

Universitas Internasional Batam

Digunakan untuk memilih measurement unit yang aktif dari daftar

measurement unit yang terkoneksi serta mentransfer konfigurasi dari unit

yang digunakan jika diperlukan

Gambar 2.26 Window Select Meas. Unit Software Argus Monitoring

System [3]

b. Measurement Mode

Mode-mode pengukuran yang dapat dilakukan oleh Software Argus

Monitoring System, Mode pengukuran yang dapat dilakukan tergantung dari

option dan license yang terinstal.Penjelasan lebih lanjut mengenai

Measurement Mode ini dapat dilihat di bawah.

c. Report Administration

Untuk melakukan Order/Report Module (ORM)

d. Measurement Status

Overview singkat dari status pengukuran pada Measurement Unit yang

sedang aktif.

5. Menu & Toolbar Statistic

Menu Statistic memiliki beberapa sub-menu, yaitu:

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 23: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

27  

Universitas Internasional Batam

a. Frequency Band Occupancy

b. Frequency Channel Occupancy

c. Measurement Value Statistic

d. Transmission Statistic

e. Sub Audio Tone Occupancy

f. Detection of Unknown Frequencies

Gambar 2.27 Menu Statistic pada Software Argus Monitoring System[3]

6. Menu & Toolbar Configuration

Menu Configuration memiliki beberapa sub-menu, yaitu:

Gambar 2.28 Menu Configuration pada Software Argus Monitoring System [3]

a. Measurement Unit Configuration

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 24: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

28  

Universitas Internasional Batam

Untuk mengkonfigurasi peralatan yang ada pada Measurement unit

(Konfigurasi Antena, Receiver, Signal Path, System Path, dan lain-lain)

Gambar 2.29 Window Measurement Unit Configuration pada Software Argus Monitoring System [3]

b. Save/Load Measurement Unit Configuration

Measurement Unit Configuration dari perangkat yang sudah kita konfigurasi

dapat di-save dan di-load pada sebuah file.

c. Control Unit Configuration

Konfigurasi dari network dan database setting, konfigurasi dari System View

dari Measurement Unit yang tersedia dan pengaturan user dan user group.

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 25: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

29  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.30 Window Control Unit Configuration pada Software Argus Monitoring System [3]

7. Start Option

Mengatur Software Argus apakah sebagai kontrol dan atau measurement

unit serta mengatur apakah Software Argus akan dijalankan secara otomatis

ketika Operating System bekerja.

Gambar 2.31 Start Option pada Software Argus Monitoring System [3]

8. Menu &Toolbar ? (Help)

Menu Help memiliki beberapa sub-menu, yaitu:

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 26: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

30  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.32 Menu ? (Help) pada Software Argus Monitoring System[3]

a. Rohde & Schwarz ARGUS Help

Untuk mebuka ARGUS Help Document yang tersedia dalam bentuk PDF

b. R&S ARGUS on the web

Untuk membuka homepage Rohde & Schwarz ARGUS pada web browser

(www.argus.rohde-schwarz.com)

c. Info

Informasi mengenai software ARGUS (Versions, License, Options, Service

Packs)

Menu terpenting pada Software Argus Monitoring System ini adalah pada

menu Measurement Mode. Pada menu ini, kita dapat melakukan beberapa metode

pengukuran tergantung dari Options dan License yang terinstall pada software

Argus Monitoring System yang dimiliki. Beberapa mode pengukuran yang tersedia

antara lain:

1. Direct Measurement Mode (DMM)

2. Interactive Measurement Mode (IMM)

3. Bearing Measurement Mode (BMM)

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 27: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

31  

Universitas Internasional Batam

4. Automatic Measurement Mode (AMM)

5. Digital Measurement Mode (DM)

6. Parallel Measurement Mode (PAR)

7. Different Measurement Mode (DIFF)

8. Guided Measurement Mode (GMM)

9. FM/TV Measurement Mode (FMTV)

Direction finding menggunakan mode pengukuran Direct Measurement

Mode dengan aplikasi DF untuk single site atau dengan Mode Bearing

Measurement Mode. Direction finding juga dilakukan dengan menggunakan

metode triangulasi yang menggunakan 2 atau lebih site.

2.5.1 Perancangan dan Langkah-langkah Pengukuran dan Analisa Okupansi

Spektrum Menggunakan Metode Visual dan Calculated Threshold

Secara umum okupansi spektrum frekuensi radio didefinisikan sebagai

pengamatan terhadap suatu atau beberapa kanal frekuensi yang sedang digunakan

atau tidak dalam waktu tertentu. Kanal frekuensi dikatakan digunakan jika nilai

level power yang diukur lebih besar dari nilai level threshold yang telah diatur.

Waktu ideal yang dibutuhkan dalam melakukan observasi atau pengukuran adalah

24 jam, karena dianggap sudah mencakup pendudukan pada jam sibuk dan jam

biasa. Dapat juga dilakukan selama seminggu untuk mencakup hari biasa dan hari

libur (akhir pekan). Dalam observasi ini dibuat tahapan pelaksanaan observasi

pendudukan spektrum menggunakan system R&S yang dilengkapi software Argus,

sebagai berikut:

1 Tahap Pengukuran

1 Langkah awal

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 28: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

32  

Universitas Internasional Batam

a. Buka Argus

Gambar 2.33 Shortcut Argus pada desktop[3]

b. Masukan Password Login, lalu tekan OK

Gambar 2.34 Tampilan Login software Argus [3]

c. Muncul tampilan awal Software Argus

Gambar 2.35 Tampilan awal software Argus [10]

2 Pemilihan Fitur Pengukuran (Measurement)

Klik menu Measurement

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 29: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

33  

Universitas Internasional Batam

Pilih Direct Meas. Mode... atau Tekan F4 pada keyboard

Gambar 2.36 Menu Direct Measurement Mode (DMM) [10]

3. Pemilihan Antena Sesuai keperluan

Pilih Antenna yang akan kita gunakan (HE-500 atau HE-600 untuk

V/UHF & HE010 untuk HF)

Double Klik pada box pilihan antena

(DDF205/DDF255/EM100/PR100)

Gambar 2.37 Menu pemilihan antena [3]

Pilih Mode Pengukuran Pscan (Panorama Scan) pada box fitur

berikut ini;

Gambar 2.38 Menu Pscan [3]

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 30: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

34  

Universitas Internasional Batam

Kemudian Setting parameter Pengukuran Mode PScan dengan

nilai/posisi setting seperti data pada box fitur dibawah ini;

Gambar 2.39 Setting parameter fitur observasi okupansi spektrum [3]

Setting Parameter :

a. Masukkan atau Set Frekuensi Start dan Stop (Contoh Start 80

MHz dan Stop 2700 MHz)

b. IF Stepwidth 25 kHz ( di sesuaikan max Measurement dari

type Perangkat)

c. Set Detector pada menu Average

d. RF Attenuation Auto (penambahan Nilai RF Attenuation bisa

membantu meredakan sinyal palsu)

e. Meas. Time Auto (Pemilihan Manual (semakin kecil atau

besar meas. Time akan berpengaruh pada size filenya)

f. IF Mode Average

g. RF Mode Normal

h. Squelch Off

i. Selectivity Auto

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 31: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

35  

Universitas Internasional Batam

j. Untuk menampilkan menu Waterfall Diagram klik simbol

k. Setelah setting parameter dan sebelum memulai pengukuran

harus melakukan penyimpanan hasil pengukuran, Pilih Save

Measurement Result

l. Pilih Start untuk memulai pengukuran

m. Untuk Mendengarkan Suara dari hasil Monitor tekan Listen

n. Pilih Stop untuk mengakhiri pengukuran

o. Untuk keluar dan menyimpan setting parameter pilih exit

Penentuan Step Width berdasarkan lebar pita yang di ukur sesuai dengan

kapasitas perangkat yang di gunakan, contoh pada DDF 205, untuk melakukan

observasi pada range 80 – 2700 MHz artinya bandwidth pita yang akan diukur

sebesar 2700 - 80 = 2620 MHz. Dengan besar IF step width (sampling) sebesar 25

kHz, berarti jumlah pengukuran yang dilakukan pada range ini adalah 2.620.000

kHz / 25 kHz = 104.800 sampling pengukuran. Untuk pengukuran band HF (500 –

11400 kHz) IF step width diatur sebesar 500 Hz, sedangkan untuk pengukuran band

V/UHF (80 – 2700 MHz) IF step width diatur sebesar 25 kHz.

Observasi dengan Perangkat R&S® DDF-205 dapat dilakukan dengan membagi

kedalam 2 range yaitu 500 s/d 11400 kHz (step width 500 Hz) ; dan 80 s/d 2700

MHz (step width 25 kHz). Observasi dengan Perangkat R&S® DDF-007 / R&S®

PR-100 dapat dilakukan dengan membagi kedalam 3 range yaitu 500 s/d 11400 kHz

(step width 500 Hz) ; 80 s/d 1000 MHz (step width 25 kHz) ; dan 1700 s/d 2700

MHz (step width 100 kHz).

4. Tahap Pengolahan Hasil Pengukuran

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 32: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

36  

Universitas Internasional Batam

1. Pilih menu File pada box fitur berikut;

Gambar 2.40 Menu pengolahan file [3]

2. Kemudian pilih menu Prosess Measurement Result File pada box fitur

berikut ini;

Gambar 2.41 Menu proses file hasil pengukuran [3] Proses ini untuk membagi pita frekuensi per sub service, mengecilkan

ukuran file (size) dan waktu pengukuran per subservis yang telah diukur,

tahapannya sebagai berikut;

- Pilih File hasil pengukuran pada box Input Measurement Result

(contoh Kalasan 80-2700)

Gambar 2.42 Nama file hasil pengukuran [3]

- Pilih Compressed Measurement Result;

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 33: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

37  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.43 Menu pemilihan file yang akan dikompres ukurannya (size) [3]

- Pilih Compress Time Interval;

Gambar 2.44 Contoh pemilihan interval waktu (integration time) [3]

Untuk observasi 2 jam dapat dipilih 15 menit. Compress Time Interval (atau

Integration Time) maksudnya adalah hasil pengukuran yang dilakukan selama 2

jam akan dikompresi dengan interval waktu per 15 menit. Sesuai dengan Report

ITU-R SM.2256 yang menyatakan bahwa seluruh hasil pengukuran okupansi yang

didapatkan harus dirata-ratakan terhadap periode waktu tertentu.

3. Pembagian Subservice

- Tentukan Pita frekuensi sesuai subservice yang di pilih (contoh Pita

87.5 – 108 MHz untuk subservis siaran FM) ;

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 34: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

38  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.45 Pembagian file sesuai subservice [3]

- Pilih Copy dan Beri Nama File yang akan di Proses (contoh, file

87.5-108MHz)

Gambar 2.46 Pemilihan nama file yang akan di olah [3]

- Untuk menyelesaikan Proses pengolahan data Tekan tombol

Gambar 2.47 Tombol Execute [3]

2.5.2 Penentuan Threshold Menggunakan Metode Visual Threshold dan

Menyajikan Dalam Bentuk Grafik

Data olahan akan di buat grafik PSD, Occupancy, Waterfall dan Data

Excel, sebagai berikut:

a. Pembuatan grafik PSD, Occupancy dan Waterfall

- Pilih Navigator atau Control N

- Pilih file sesuai nama file pengukuran (Meas. Result Name)

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 35: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

39  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.48 Data file hasil pengukuran [3]

- Untuk membuat grafik, pilih menu Open as Graphic

Gambar 2.49 Menu pemilihan grafik [3]

- Kemudian Pilih Menu Cartesian Diagram untuk melihat Grafik

PSD dan Pilih 2D Waterfall Diagram Untuk menampilkan Grafik

Waterfall dan Frekuensi Occupancy.

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 36: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

40  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.50 Menu pemilihan grafik [3] Kedua tampilan Cartesian Diagram dan 2D Waterfall Diagram di

tampilkan bersamaan dan untuk menampilkan tampilan yang sejajar klik

Snap In

Gambar 2.51 Tampilan Snap In [3]

Untuk menampilkan diagram okupansi pada grafik waterfall diagram

perlu di [✔] pada opsi frequency occupancy. Untuk membuka fitur ini

buka menu Configure Graphic seperti gambar 4.43 dibawah ini.

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 37: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

41  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.52 Tampilan Configure Graphic [3]

Untuk menampilkan Nilai Threshold pada 2D Waterfall Diagram dapat

dilakukan dengan memberi centang [✔] di Legend (pada Configure

Graphic) atau klik

Gambar 2.53 Tampilan Legend [3]

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 38: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

42  

Universitas Internasional Batam

Berikut ini contoh tampilan grafiknya (Untuk Tampilan Grafik PSD biru

Bold)

Gambar 2.54 Contoh grafik PSD, Occupancy dan Waterfall [3]

Sistem Argus secara default menentukan batas atas dan batas bawah dari

grafik PSD dengan memperhatikan nilai maks dan min dari data range yang

didapatkan. Hal ini menjadi masalah ketika band yang diobservasi kosong atau

tidak ada pendudukan, sehingga menampilkan grafik PSD yang aneh. Untuk

mengatasi hal ini, perlu dilakukan modifikasi pada nilai level pada batas atas dan

batas bawah pada konfigurasi grafik.

Band yang biasanya perlu perbaikan pada tampilannya adalah Band 2300 dan

Band 2600 serta Band Amatir dan Bergerak Penerbangan pada pita HF.

Contoh tahapan perbaikan tampilan Cartesian Diagram pada Band 2600, yang

dilakukan sebelum grafik digabung dengan 2D Waterfall Diagram.

1. Pada Cartesian Diagram, buka Configure Graphic.

2. Perhatikan pada Y-Axis (bagian kanan), ubah nilai batas bawah nilai

20 dbµV/m dan batas atas dengan 50 dbµV/m.

OCCUPANCY 

WATERFALL 

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 39: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

43  

Universitas Internasional Batam

3. Tampilan setelah nilai level batas bawah dan batas atas diperbaiki.

Gambar 2.56 Tahapan perbaikan tampilan pada Cartesian Diagram [3]

Pada grafik Cartesian Diagram, dapat ditambahkan garis horisontal sebagai

penanda nilai Threshold.

b. Pengambilan Data Excel.

Langkah-langkah untuk menambahkan garis threshold pada tampilan

Cartesian Diagram (grafik PSD) sebagai berikut :

1. Pilih file dari Navigator, buka kedalam bentuk Cartesian.

2. Buka Configure Graphic, lalu pilih Trace yang kosong (Trace 1 biasanya

berisi measurement result).

12

3{ Nilai Level yang 

telah disesuaikan 

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 40: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

44  

Universitas Internasional Batam

3. Pilih jenis garis dahulu (solid, bold atau putus-putus), lalu pilih

“CONSTANT” pada dropdown menu Trace.

4. Masukkan nilai Threshold (misalnya -2, satuan dbµV/m tidak perlu

dimasukkan, sistem akan otomatis menyesuaikan dengan data yang

terbuka).

5. Klik apply, lalu OK. Done.

Gambar 2.57 Tahapan penambahan garis Threshold pada Cartesian Diagram [3]

3 4

2

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 41: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

45  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.58 Contoh garis Threshold yang telah ditambahkan [3]

- Untuk mengambil data excel hasil pengukuran dapat mengikuti langkah

dibawah ini :

Feature Export pada ARGUS hanya mengakses ke Ms.Excel 2003 dengan

jumlah baris sekitar 65 ribu. Disarankan untuk melakukan copy + paste manual dari

Argus ke Ms.Excel 2007 (keatas) dengan pertimbangan jumlah baris yang

disediakan lebih dari 1 juta baris.

Adapun tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Masuk ke menu Navigator dan pilih hasil pengukuran yang akan dicopy ke

Ms.Excel.

2. Pilih ‘Open as Text’

3. Setelah terbuka, masuk ke menu ‘Edit’ lalu pilih ‘Select All’ untuk memblok

seluruh data.

4. Setelah semua data di-highlight, Pilih ‘Copy’, dan tunggu sebentar sampai

proses copy selesai.

5. Buka MS.Excel (disarankan untuk menggunakan MS.Excel versi 2007 keatas

karena batasan maksimum jumlah baris yang disediakan).

6. Paste data yang telah dicopy tadi ke Ms.excel, lal beri nama file yang sesuai.

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 42: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

46  

Universitas Internasional Batam

Gambar 2.59 Tahapan copy + paste hasil pengukuran secara manual [3]

2.6 Metode Penentuan Threshold

Sesuai dengan ITU Report ITU-R SM.2256, threshold adalah suatu nilai yang

telah ditentukan sehingga suatu channel dapat dikatakan ‘occupied’ atau diduduki.

Nilai okupansi hasil pengukuran sangat dipengaruhi oleh nilai threhold, sehingga

dalam penentuan nilainya harus dengan kehati-hatian. Nilai threshold diusahakan

cukup rendah supaya dapat dikondisikan dengan receiver komersiil yang ada

disekitar lokasi pengamatan, tetapi juga tidak boleh terlalu rendah untuk

menghindari noise dan deteksi 'phantom emossion'.Saat ini metode yang paling

12

3  5 & 6 

4

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 43: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

47  

Universitas Internasional Batam

banyak digunakan untuk menentukan threshold adalah metode visual (manual).

Metode ini masih digunakan karena dalam menentukan threshold hanya dengan

pengamatan subjektif tanpa menggunakan perhitungan dengan rumus sehingga

analisa pengukuran dapat lebih cepat dilakukan dengan mengorbankan kepresisian

atau keakuratan dalam menentukan threshold.

Secara umum terdapat beberapa metode penentuan threshold, antara lain :

Pre-Set Threshold, Dynamic Threshold, Subjektif (manual) Threshold, dan

Calculated Threshold. Dengan pertimbangan bahwa metode calculated threshold

dapat mengukur semua subservices dan merupakan rekomendasi ITU-R SM 1753

maka pada pengukuran dan analisa okupansi spektrum ini akan menggunakan

metode calculated threshold.

2.6.1 Pre-Set Threshold

Suatu nilai fix dapat digunakan jika hasil yang diinginkan merupakan hasil

yang persis mencermikan situasi yang dirasakan oleh peralatan pengguna umum

dilokasi pengukuran. Sensivitas dan bandwidth receiver yang digunakan juga

disamakan dengan karakter receiver komersil yang digunakan oleh pengguna.

Selain itu, nilai SNR (Signal-to-Noise Ratio) yang dibutuhkan oleh system dan nilai

field strength minimum juga harus diketahui.

Threshold yang akan diterap-kan di set sesuai dengan salah satu kriteria :

a. Minimum field strenght yang diinginkan;

b. Sensitivitas receiver ditambahkan dengan SNR minimum untuk servis

radio yang diamati.

Bandwidth pengukuran harus sama dengan nilai bandwidth pada perangkat

penerima. Jika bandwidth pengukuran (RBW – Resolution Bandwidth) lebih kecil

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 44: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

48  

Universitas Internasional Batam

dari pada Bandwidth yang dimonitor (OBW – Occupied Bandwidth), maka nilai

threshold harus dikurangi nilai berikut:

10 log .........................................................(1)

2.6.2 Dynamic Threshold

Metode dynamic threshold disarankan jika tujuan pengukuran adalah untuk

mendeteksi emisi sebanyaknnya tanpa memperhatikan nilai level sinyal. Karena

metode ini mampu menyesuaikan nilai threshold sesuai dengan keadaan noise floor

pada waktu itu, maka perlu diperhatikan kondisi noise floor disekitar lokasi

pengukuran. Terdapat beberapa metode dalam menentukan noise floor:

1. Langsung melakukan pengukuran noise floor pada kanal yang tidak

digunakan. Metode ini bergantung ketersediaan kanal frekuensi yang

dimonitor. Maksud dari kanal yang tidak digunakan adalah kanal dipakai

pengguna manapun sehingga tidak terpengaruh emisi-emisi. Pengaturan

parameter pada pengukuran okupansi harus disesuaikan dengan pengaturan

untuk pengukuran noise floor tadi. Ringkasnya, metode ini digunakan untuk

sekali pengukuran level noise floor dan hasilnya diterapkan pada seluruh

pengukuran okupansi, dengan kondisi berikut :

a. Seluruh band atau kanal yang diukur dekat dengan kanal frekuensi yang

dijadikan sampel pengukuran noise floor.

b. Noise buatan berada dibawah nilai level noise secara keseluruhan pada

sistem penerima, atau tidak berubah secara signifikan pada waktu

pengukuran.

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 45: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

49  

Universitas Internasional Batam

2. Melakukan pengukuran pada kanal yang sedang tidak digunakan. Pada

sistem analog atau sistem TDMA dimana suatu kanal frekuensi tidak

dipakai terus-menerus, dapat dilakukan pengukuran level noise floor pada

channel atau frekuensi tersebut tidak digunakan. Karena pengukuran noise

dilakukan pada frekuensi sebenarnya (hanya saja sedang tidak digunakan

atau dipakai) yang termasuk kedalam channel yang akan diamati maka

metode ini lebih disarankan dibanding metode pertama. Metode ini bebas

terhadap perubahan nilai noise level oleh frekuensi dan waktu merupakan

keuntungan dari pengukuran okupansi banyak frekuensi..

2.6.3 Visual Threshold

Visual threshold merupakan metode penentuan threshold melalui

pengambilan nilai secara subjektif dengan melihat nilai noise floor dan memperikan

berapa nilai threshold yang sesuai. Metode ini sangat sering digunakan karena

penggunaannya yang sangat sederhana dan dapat dilakukan dengan cepat.

2.6.4 Calculated Threshold

Selain ketiga metode diatas, nilai threshold juga dapat diperoleh melalui

perhitungan nilai level yang diperoleh dari pengukuran dalam satu kali scan. Tetapi

metode ini hanya dapat diaplikasikan untuk pengukuran Frequency Band

Occupancy (FBO) atau pengukuran dengan lebar bandwitdh yang sama.

Metode yang juga dikenal dengan "metode 80%" dijelaskan secara terperinci

dalam rekomendasi ITU-R SM.1753, dan memiliki prinsip sebagai berikut:

Hasil level power yang diukur, nilainya diurutkan dari nilai yang terendah ke

tertinggi, kemudian 80% dari jumlah sampel level power dengan nilai tertinggi

tidak digunakan atau dibuang. lalu sisa 20% sampel terendah dirata-ratakan. Hasil

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018

Page 46: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uib.ac.id/2569/5/k-1421017-chapter2.pdf · 2020. 4. 29. · 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori dasar dari peralatan-peralatan

50  

Universitas Internasional Batam

rata-rata tersebut adalah nilai Noise Floor. Sama seperti metode Pre-set dan

dynamic diatas, nilai threshold diperoleh dengan menambahkan 3-5 dB diatas Noise

Floor yang didapat sebelumnya.

Gambar 2.60 Calculated Threshold[3]

Gambar 2.60 adalah contoh pengukuran dengan lima frekuensi. Nilai

threshold 1 atau garis hijau putus-putus adalah yang ditunjukkan oleh trace hijau

yaitu channel 2 dan 4 yang digunakan. Nilai threshold 2 atau garis biru putus-putus

diperoleh dengan prinsip pengukuran diatas, dimana ada empat channel yang

digunakan. Dapat dilihat 3 channel memiliki level power yang besar sehingga tidak

dapat mendeteksi pendudukan di channel 2. Dalam hal ini menunjukkan sensivitas

pengukuran dapat dikatakan tidak akurat atau hilang.

Iben, Perbandingan Pengukuran dan Analisa Okupansi Spektrum Menggunakan Metode Calculated Threshold dan Metode Visual Threshold di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, 2018 UIB Repository©2018