BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian...

42
5 BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian Keluarga a. Menurut Departemen Kesehatan, 1988 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapaa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. b. Menurut Bailon dan maglaya, 1978 Keluarga sebagai dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka hidup dalam satu rumah tangga, melakukan interaksisatu sama lain menurut peran masing-masing, serta menciptakan dan mempertahankan suatu budaya. c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah : a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan perkawinan atau adopsi. b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain. c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing- masing mempunyai peran sosial suami, istri, anak, kakak, adik.

Transcript of BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian...

Page 1: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

5

BAB II

KONSEP DASAR

A. KONSEP KELUARGA

1. Pengertian Keluarga

a. Menurut Departemen Kesehatan, 1988

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga serta beberapaa orang yang berkumpul dan tinggal di satu

atap dalam keadaan saling ketergantungan.

b. Menurut Bailon dan maglaya, 1978

Keluarga sebagai dua atau lebih individu yang bergabung karena

hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka hidup dalam satu

rumah tangga, melakukan interaksisatu sama lain menurut peran

masing-masing, serta menciptakan dan mempertahankan suatu

budaya.

c. Menurut Friedman, 1998

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena

ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan

pendekatan emosional, serta mengidentifikasikan diri mereka

sebagai bagian dari keluarga.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga

adalah :

a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan

perkawinan atau adopsi.

b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka

tetap memperhatikan satu sama lain.

c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing- masing

mempunyai peran sosial suami, istri, anak, kakak, adik.

Page 2: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

6

d. Mempunyai tujuan :

1). menciptakan dan mempertahankan budaya,

2). meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial

anggota.

(Setyowati, 2007)

2. Tipe Keluarga

a. Keluarga inti (Nuclear family)

Adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang

direncanakan yang terdiri dari suami, istri, anak-anak baik karena

kelahiran (natural) maupun adopsi.

b. Keluarga asal (family of origin)

Merupakan suatu unit keluarga tempat asal seseorang dilahirkan.

c. Keluarga besar (extende family)

Keluarga inti ditambah dengan keluarga yang lain (karena hubungan

darah)

d. Keluarga berantai (social family)

Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari

satu kali dan merupakan suatu keluarga inti.

e. Keluarga duda atau janda

Keluarga yang terbentuk karena perceraian dan atau kematian

pasangan yang dicintai.

f. Keluarga komposit (composite family)

Keluuarga dari perkawinan poligami dan hidup bersama

g. Keluarga kohabitasi (kohabitation)

Adalah dua orang yang menjadi satu keluarga tanpa pernikahan, bisa

memiliki anak atau tidak.

h. Keluarga inses (incest family)

Seiring dengan masuknya nilai-nilai global dan penggaruh informasi

yang sangat dahsyat, dijumpai keluarga yang tidak lazim, misal anak

perempuan menikah dengan ayah kandungnya,anak laki-laki

menikah dengan ibun kandungya,dll.

Page 3: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

7

i. Keluarga tradisional dan nontradisional

Dibedakan berdasarkan ikatan perkawinan. Keluarga tradisional

diikat oleh perkawinan misal ayah, ibu, anak dari hasil perkawinan,

sedangkan keluarga nontradisional tidak diikat oleh perkawinan

misalnya sekelompok orang yang tinggal di sebuah asrama

(Sudiharto, 2007)

3. Alasan Keluarga Sebagai Fokus Asuhan :

a. Keluarga merupakan jaringan yang mempunyai hubungan erat dan

bersifat mandiri, dimana masalah- masalah seseorang individu

“menyusup”dan mempengaruhi anggota keluarga bukan keluarga,ia

akan kehilangan bagian (gastel) yang dibutuhakan untuk

memperolehsuatu pengkajian holistik. Salah satu kenyakinan atau

prinsip terapi.Keluarga penting adalah bahwa gejala-gejala dari

seseorang pasien yang telah diidentifikasi (anggota keluarga dengan

dengan masalah-masalah perilaku umum dan penyakit psikosomatis)

adalah indeks tingkat adaptasi keluarga ,atau dalam kasus ini disebut

maladaptasi.

b. Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan setatus

kesehatan anggotannya, bahwa peran dari keluarga sangat penting

bagi setiap aspek perawatan kesehatan anggota keluarga secara

individu,mulai dari stategi hingga fase rehabilitasi. Mengkaji atau

menilai dan memberikan perawatan kesehatan merupakan hal yang

penting dalam membantu setiap anggota keluarga untuk menciptakan

sesuatu keadaan sehat (wellness) hingga tingkat optimum.

c. Melalui perawatan kesehatan keluargayang berfokus pada

peningkatan, perawatan diri (self- care), pendidikan kesehatan, dan

konseling keluarga, serta upaya-upaya yang berarti dapat

mengurangi resiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari

lingkungan. Tujuannya adalah untuk mengangkat derajat kesehatan

Page 4: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

8

keluarga secara menyaluruh yang mana secara tidak langsung

mengangkat derajat kesehatan dari setiap anggota keluarga.

d. Upaya menemukan kasus merupakan satu alasan bagus lainnya

untuk memberikan perawtan kesehatan. Adanya masalah- masalah

kesehatan pada salah seseorang anggota keluarga dapat

menyebabkan ditemukannya faktor-faktor resiko pada anggota lain.

Ini sering menjadi masalah ketika mengunjungi keluarga yang

memiliki masalah- masalah kesehatan yang kronis atau penyakit-

penyakit yang dapat menular. Perawatan keluarga bekerja lewat

keluarga agar supaya dapat menyentuh seluruh anggota keluarga.

e. Seseorang dapat mencapai suatu pemahaman yang lebih jelas

terhadap individu-individu dan berfungsinya mereka bila individu-

individu tersebut dipandang dalam konteks keluarga mereka.

f. Mengingat keluarga sistem pendukung yang vital bagi individu-

individu, sumber dari kebutuhan- kebutuhan ini perlu dinilai dan

disatukan keadaan perencanaan tindakan bagi individu-individu.

4. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) adalah :

a. Fungsi Afektif (The affective function) : Fungsi keluarga yang utama

untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota

keluarga berhubungan dengan orang lain, fungsi ini dibutuhkan untuk

perkembangan individu dan psikososial keluarga.

b. Fungsi Sosialisasi dan penempatan sosial (sosialisation and social

placement fungtion) : Fungsi pengembangan dan tempat melatih anak

untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk

berhubungan dengan orang lain di luar rumah.

c. Fungsi Reproduksi (reproductive function) : Fungsi untuk

mempertahankan generasi menjadi kelangsungan keluarga.

d. Fungsi Ekonomi (the economic function) : Keluarga berfungsi untuk

memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk

Page 5: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

9

mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan

untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Fungsi Perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the healty care

function) : Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota

keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini

dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.

5. Tugas kesehatan keluaraga adalah sebagai berikut :

a. Mengenal masalah kesehatan : kemampuan keluarga dalam

mengetahui penyebab, tanda gejala, komplikasi, serta pencegahan

suatu masalah kesehatan .

b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat : kemampuan

keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi suatu masalah

kesehatan.

c. Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit :

kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit dan

upaya-upaya apa saja yang di lakukan untuk merawat anggota

keluarga yang sakit.

d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat :

kemampuan keluarga dalam perawatan anggota keluarga yang sakit

dengan cara merubah atu memodifikasi tempat tinggal.

e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas

kesehatan masyarakat : kemampuan keluarga dalam memanfaatkan

pelayanan kesehatan misalnya puskesmas di lingkungan tempat

tinggalnya.

( Friedman, 1998 dalam Murwani, 2007)

Page 6: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

10

6. Peran Perawat Keluarga

Dari 5 fungsi keluarga diantaranya adalah fungsi perawat kesehatan

dimana perawat kesehatan bersama perawat menyelesaikan masalah

kesehatan.

Perawat kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang

ditujukan keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga

yang sehat. Fungsi perawat adalah membantu keluarga untuk

menyelesaikan masalah keluarga dengan cara meningkatkan

kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan

keluarga.

Ada banyak peran perawat dalam membantu keluarga dalam

menylesaikan masalah atau melakukan perawatan kesehata keluarga,

diantaranya sebagai berikut :

a. Pendidik

Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga

dengan tujuan sebagai berikut : keluarga dapat melakukan program

asuhan kesehatan keluarga secara mandiri dan bertanggung jawab

terhadap masalah kesehatan keluarga. Dengan diberikan pendidikan/

penyuluhan diharapkan keluarga mampu mengatasi dan bertanggung

jawab terhadap masalah kesehatannya.

b. Koordinator

Koordinasi diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan

yang komperhensif dapat tercapai. Koordinasi juga diperlukan untuk

mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar

tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan.

c. Pelaksana

Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik,

maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan

Page 7: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

11

perawatan langsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui

anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan

kepada keluarga asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan

keluarga nanti dapat memberikan asuhan langsung kepada anggota

keluarga yang sakit.

d. Pengawas Kesehatan

Sebagai pengawas kesehatan perawat harus melakukan home visit atau

kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan

pengkajian tentang kesehatan keluarga. Perawat tidak hanya

melakukan kunjungan tetapi diharapkan ada tindak lanjut dari

kunjungan ini.

e. Konsultan

Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah

kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat pada perawat maka

hubungan antara keluarga dan perarawat harus dibina dengan baik,

perawatan harus terbuka dan dapat dipercaya. Maka dengan demikian,

harus ada Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP) antara perawat dan

keluarga.

f. Kolaborasi

Sebagai perawat di komunitas juga harus bekerja sama dengan

pelayanan rumah sakit, puskesmas dan anggota tim kesehatan yang

lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal.

Kolaborasi tidak hanya dilakukan sebagai perawat di rumah sakit

tetapi di keluarga dan komunitas pun juga dapat di laksanakan.

g. Fasilitator

Peran perawat komunitas disini adalah membantu keluarga dalam

menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatan yang

optimal. Kendala yang sering di alami keluarga keraguan didalam

menggunakan pelayanan kesehatan, masalah ekonomi dan sosial

budaya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka

Page 8: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

12

perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan,

misalnya sistem rujukan dan dana sehat.

h. Penemu Kasus

Peran perawat komunitas yang juga sangat penting adalah

mengidentifikasi kesehatan secara dini (Case Finding), sehingga tidak

terjadi ledakan atau kejadian luar biasa (KLB).

i. Modifikasi Lingkungan

Perawat komunitas juga harus dapat memodifikasi lingkungan, baik

lingkungan rumah, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya agar dapat

tercipta lingkungan yang sehat.

(Murwani, 2007)

7. Tahap - Tahap Perkembangan Keluarga

Tumbuh kembang keluarga :

Tahap 1 : pasangan baru menikah (keluarga baru). Tugas

perkembangan keluarga pada tahap ini adalah membina

hubungan perkawinan yang saling memuaskan, membina

hubungan harmonis dengan saudara dan kerabat dan

merencanakan keluarga (termasuk merencanakan jumlah

anak yang diinginkan).

Tahap 2 : menanti kelahiran (child bearing family) atau anak tertua

adalah bayi berusia kurang dari 1 bulan. Tugas

perkembangan keluarga pada tahap ini adalah menyiapkan

anggota keluarga baru (bayi dalam keluarga), membagi

waktu untuk individu, pasangan dan keluarga.

Tahap 3 : keluarga dengan anak prasekolah atau anak tertua 2,5 tahun

sampai dengan 6 tahun. Tugas perkembangan keluarga pada

tahap ini adalah menyatukan kebutuhan masing-masing

anggota keluarga, antara lain ruang atau kamar pribadi dan

Page 9: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

13

keamanan, mensosialisaikan anak-anak, menyatukan

keinginan anak-anak yang berbeda dan mempertahankan

hubungan yang “sehat” dalam keluarga.

Tahap 4 : keluarga dengan anak sekolah atau anak tertua berusia 7

sampai 12 tahun. Tugas perkembanga keluarga pada tahap

ini adalah mensosialisasikan anak-anak termasuk membantu

anak-anak mencapai prestasi yang baik disekolah,

membantu anak-anak membina hubungan denga teman

sebaya, mempertahankan hubungan perkawinan yang

memuasakan dan memenuhi kebutuhan kesehatan masing-

masing anggota keluarga.

Tahap 5 : keluarga dengan remaja atau dengan anak berusia 13 sampai

20 tahun. Tugas perkembangan pada tahap ini adalah

mengimbangi kebebasan remaja denga tanggung jawab

yang sejalan dengan maturitas remaja, memfokuskan

kembali hubungan perkawinan dan melakukan komunikasi

yang terbuka si antara orang tua dengan anak-anak remaja.

Tahap6 : keluarga dengan anak dewasa (pelepasan). Tugas

perkembangan keluarga pada tahap ini adalah menambah

anggota keluarga dengan kehadiran anggota keluarga yang

baru melalui pernikahan anak-anak yang telah dewasa,

menata kembali hubungan perkawinan, menyiapkan

datangnya proses penuaan, termasuk timbulnya msalah-

masalah kesehatan.

Tahap 7 : keluarga usia pertengahan. Tugas perkembangan keluarga

pada tahap ini adalah mempetahankan kontak dengan anak

dan cucu, memperkuat hubungan perkawinan dan

meningkatkan usaha promosi kesehatan.

Tahap 8 : keluarga lanjut. Tugas perkembangan keluarga pada tahap

ini adalah menata kembali kehidupan yang memuaskan,

menyesuaikan kehidupan dengan penghasilan yang

Page 10: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

14

berkurang, mempertahankan hubungan perkawinan,

menerima kehilangan pasangan, mempertahankan kontak

dengan masyarakat dan menemukan arti hidup.

B. Konsep Balita

1. Periode Perkembangan

Perkembangan adalah hal-hal yang lebih berkaitan dengan fungsi-

fungsi organ tubuh seperti kepandaian/intelegensia, emosi, perilaku dan

panca indera (Kayyisa, 2009).

Perkembangan seorang anak secara umum digambarkan dalam

periode-periode. Salah satunya adalah periode Bawah Lima Tahun atau

sering disingkat sebagai Balita merupakan salah satu periode manusia

setelah bayi sebelum anak anak awal. Rentang usia balita dimulai dari dua

sampai dengan lima tahun, atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu

usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena

pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan

menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini

perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial,

emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan

bagi perkembangan selanjutnya.

Perkembangan yang optimal sangat dipengaruhi oleh peranan

lingkungan dan interaksi antara anak dan orang tua/orang dewasa lainnya.

Interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai

tahap perkembangan, bahkan sejak bayi dalam kandungan (Rini, 2008).

a. Perkembangan psikologis menurut Kayyisa, 2009 adalah sebagai

berikut:

1.) Psikomotorik

Terjadi perubahan yang cukup drastis dari kemampuan

psikomotor balita yang mulai terampil dalam pergerakannya

(lokomotion). Mulai melatih kemampuan motorik kasar misalnya

berlari, memanjat, melompat, berguling, berjinjit, menggenggam,

Page 11: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

15

melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh dan

mempertahankan rentang atensi. Pada akhir periode balita

kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih seperti

meronce, menulis, menggambar, menggunakan gerakan pincer

yaitu memegang benda dengan hanya menggunakan jari telunjuk

dan ibu jari seperti memegang alat tulis atau mencubit serta

memegang sendok dan menyuapkan makanan kemulutnya,

mengikat tali sepatu.

2.) Kognitif

Pada periode usia ini pemahaman terhadap obyek telah lebih

ajeg. Balita memahami bahwa obyek yang disembunyikan masih

tetap ada, dan akan mengetahui keberadaan obyek tersebut jika

proses penyembunyian terlihat oleh mereka. Akan tetapi jika

proses penghilangan obyek tidak terlihat, balita mengetahui benda

tersebut masih ada, namun tidak mengetahui dengan tepat letak

obyek tersebut. Balita akan mencari pada tempat terakhir ia

melihat obyek tersebut. Oleh karena itu pada permainan sulap

sederhana, balita masih kesulitan untuk membuat prediksi tempat

persembunyian obyek sulap.

Kemampuan bahasa balita bertumbuh dengan pesat. Pada

periode awal balita yaitu usia dua tahun kosakata rata-rata balita

adalah 50 kata, pada usia lima tahun telah menjadi di atas 1000

kosakata. Pada usia tiga tahun balita mulai berbicara dengan

kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari tata

bahasa dari bahasa ibunya contoh kalimat Usia 24 bulan : "Haus,

minum" Usia 36 bulan : "Aku haus minta minum".

3.) Sosial dan individu

Pada periode usia ini balita mulai belajar berinteraksi

dengan lingkungan sosial di luar keluarga, pada awal masa balita,

bermain bersama berarti bersama-sama berada pada suatu tempat

dengan sebaya, namun tidak bersama-sama dalam satu permainan

Page 12: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

16

interaktif. Pada akhir masa balita, bermain bersama berarti

melakukan kegiatan bersama-sama dengan melibatkan aturan

permainan dan pembagian peran.

Balita mulai memahami dirinya sebagai individu yang

memiliki atribut tertentu seperti nama jenis kelamin, mulai merasa

berbeda dengan orang lain di lingkungannya.

Mekanisme perkembangan ego yang drastis untuk membedakan

dirinya dengan individu lain ditandai oleh kepemilikan yang tinggi

terhadap barang pribadi maupun orang signifikannya sehingga

pada usia ini balita sulit untuk dapat berbagi dengan orang lain.

Proses pembedaan diri dengan orang lain atau individuasi juga

menyebabkan anak pada usia tiga atau empat tahun memasuki

periode negativistik sebagai salah satu bentuk latihan untuk

mandiri.

a. Pendidikan dan pengembangan

Cara belajar yang dilakukan pada usia pra sekolah ini melalui

bermain serta rangsang dari lingkungannya, terutama

lingkungan rumah. Terdapat pula pendidikan di luar rumah

yang melakukan kegiatan belajar lebih terprogram dan

terstruktur, walau tidak selamanya lebih baik.

2. Periode Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran tubuh. Tumbuh

berkaitan dengan fisik, yaitu hal-hal yang dapat dilihat dengan mata,

yang tampak dan dapat diukur, antara lain : tinggi badan, berat badan dan

lingkar kepala.

Tahap pertumbuhan dan perkembangan setiap bayi tidak ada yang

sama persis. Oleh karena itu, tidak mungkin memprediksi secara tepat

bagaimana perilaku bayi dalam setiap tahap kehidupannya. Tetapi ada

kecenderungan umum yang terjadi, tabel di bawah ini hanya dijadikan

patokan dasar untuk melihat tahap pertumbuhan dan perkembangan balita.

Ciri khas pertumbuhan balita, pertumbuhan fisik, pertambahan

Page 13: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

17

berat badan menurun, terutama di awal balita. Hal ini terjadi karena balita

menggunakan banyak energi untuk bergerak.

C . Konsep Dasar Penyakit

1. Pengertian

Diare adalah keadaan ketika seorang individu mengalami atau beresiko

mengalami defekasi sering dengan feses cair atau feses tidak terbentuk.

(Carpenito, 2007)

Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkay,

dalam beberapa jam lamanya 7 – 14 hari. (Mansyur A, 1990 : 500).

Gastroentritis merupakan suatu jenis penyakit pada lambung dan atau usus

yang gejala utamanya diare. (www.digital_library.com).

Gastroentritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang

disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam virus dan parasit yang

patogen. (Whaley & Wongs, 1993)

Dapat disimpulkan bahwa gastroentritis adalah peradangan yang terjadi

pada lambung dan usus yang memberikab gejala dengan frekuensi lebih

banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri, virus dan parasit yang

patogen.

Page 14: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

18

2. Anatomi Gastrointestina

a. Anatomi

Menurut Syaifuddin, ( 1997 ), susunan pencernaan terdiri dari :

1). Mulut

Page 15: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

19

Terdiri dari 2 bagian :

a). Bagian luar yang sempit / vestibula yaitu ruang diantara gusi,

gigi, bibir, dan pipi.

(1). Bibir

Disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan disebelah

dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa). Otot

orbikularis oris menutupi bibir. Levator anguli oris

mengakat dan depresor anguli oris menekan ujung mulut.

(2). Pipi, dilapisi dari dalam oleh mukosa yang mengandung

papila, otot yang terdapat pada pipi adalah otot buksinator.

(3). Gigi

2). Bagian rongga mulut atau bagian dalam yaitu rongga mulut yang

dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris palatum dan mandibularis

disebelah belakang bersambung dengan faring.

a). Palatum terdiri atas 2 bagian yaitu palatum durum (palatum

keras) yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dari sebelah

tulang maksilaris dan lebih kebelakang yang terdiri dari 2

palatum. Palatum mole (palatum lunak) terletak dibelakang

yang merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak,

terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput lendir.

b). Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput

lendir, kerja otot lidah ini dapat digerakkan ke segala arah.

Lidah dibagi atas 3 bagian yaitu : Radiks Lingua = pangkal

lidah, Dorsum Lingua = punggung lidah dan Apek Lingua +

ujung lidah. Pada pangkal lidah yang kebelakang terdapat

epligotis. Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat puting-

puting pengecapatau ujung saraf pengecap. Fenukun Lingua

Page 16: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

20

merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian bawah

kira-kira ditengah-tengah, jika tidak digerakkan ke atas

nampak selaput lendir.

c). Kelenjar Ludah merupakan kelenjar yang mempunyai ductus

bernama ductus wartoni dan duktus stansoni. Kelenjar ludah

ada 2 yaitu kelenjar ludah bawah rahang (kelenjar

submaksilaris) yang terdapat dibawah tulang rahang atas

bagian tengah, kelenjar ludah bawah lidah (kelenjar

sublingualis) yang terdapat disebelah depan dibawah lidah.

Dibawah kelenjar ludah bawah rahang dan kelenjar ludah

bawah lidah disebut koronkula sublingualis serta hasil

sekresinya berupa kelenjar ludah (saliva). Disekitar rongga

mulut terdapat 3 buah kelenjar ludah yaitu kelenjar parotis

yang letaknya dibawah depan dari telinga diantara prosesus

mastoid kiri dan kanan os mandibular, duktusnya duktus

stensoni, duktus ini keluar dari glandula parotis menuju ke

rongga mulut melalui pipi (muskulus buksinator). Kelenjar

submaksilaris terletak dibawah rongga mulut bagian

belakang, duktusnya duktus watoni bermuara di rongga mulut

bermuara didasar rongga mulut. Kelenjar ludah didasari oleh

saraf-saraf tak sadar

b) Otot Lidah.Otot intrinsik lidah berasal dari rahang

bawah (mandibularis, oshitoid dan prosesus steloid)

menyebar kedalam lidah membentuk anyaman bergabung

dengan otot instrinsik yang terdapat pada lidah. M

genioglosus merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari

permukaan tengah bagian dalam yang menyebar sampai

radiks lingua.

Page 17: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

21

2). Faring (tekak)

Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan

kerongkongan (esofagus), didalam lengkung faring terdapat tonsil

(amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung

limfosit.

Disini terletak persimpangan antara jalan nafas dengan jalan

makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung,

didepan ruas belakang, keatas bagian depan dengan rongga mulut

dengan perantara lubang yang disebut ismus fauisium.

1) Esofagus

Panjang esofagus sekitar 25 cm dan menjalar melalui dada dekat

dengan kolumna vertebralis, dibelakang trakea dan jantung.

Esofagus melengkung ke depan, menembus diafragma dan

menghubungkan lambung. Jalan masuk esofagus ke dalam

lambung adalah kardia.

2) Gaster ( Lambung )

Merupaka bagian dari saluran yang dapat mengembang paling

banyak terutama didaerah epigaster. Lambung terdiri dari bagian

atas fundus uteri berhubungan dengan esofagus melalui orifisium

pilorik, terletak dibawah diafragma di depan pankreas dan limpa,

menempel disebelah kiri fudus uteri. Lambung terdiri dari 6 bagian

yaitu :

a). Fundus Ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak di

sebelah kiri osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas.

b). Korpus vetrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada

bagian bawah kurvatura minor.

Page 18: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

22

c). Antrum pylorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai

otot yang tebel membentuk sfingter pilorus.

d). Kurvantura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang

dari oseteum kardiak samapi ke pilorus.

e). Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor terbentang

dari sisi kiri oseteum kardiakum melalui fundus vertrikuli

menuju kekanan sampai ke pilorus anterior. Ligamentum gastro

linealis tebantang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke

limpa.

f). Osteum kardiakum, merupakan tempat dimana esofagus bagian

abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium

pilorik.

5). Intestinum minor ( usus halus )

Adalah bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal

pada pylorus dan berakhir pada seikum, panjang + 6 meter. Lapisan

usus halus terdiri dari :

a). lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar

( m.sirkuler).

b). otot memanjang ( m. Longitudinal ) dan lapisan serosa ( sebelah

luar ).

6). Intesinum minor terdiri dari :

a). Duodenum ( usus 12 jari )

Panjang + 25 cm, berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiru.

Pada lengkungan ini terdapat pankreas. Dan bagian kanan

duodenum ini terdapat selaput lendir yang membuktikan disebut

papila vateri. Pada papila veteri ini bermuara saluran empedu

Page 19: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

23

( duktus koledukus ) dan saluran pankreas ( duktus

pankreatikus).

b). Yeyenum dan ileum

Mempunyai panjang sekitar + 6 meter. Dua perlima bagian atas

adalah yeyenum dengan panjang ± 2-3 meter dan ileum dengan

panjang ± 4 – 5 meter. Lekukan yeyenum dan ileum melekat

pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan

peritoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium.

Akar mesenterium memungkinkan keluar dan masuknya

cabang-cabang arteri dan vena mesentrika superior, pembuluh

limfe dan saraf ke ruang antara 2 lapisan peritoneum yang

membentuk mesenterium. Sambungan antara yeyenum dan

ileum tidak mempunyai batas yang tegas. Ujung bawah ileum

berhubungan dengan seikum dengan seikum dengan perataraan

lubang yang bernama orifisium ileoseikalis, orifisium ini

diperkuat dengan sfingter ileoseikalis dan pada bagian ini

terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukini. Mukosa

usus halus. Permukaan epitel yang sangat luas melalui lipatan

mukosa dan mikrovili memudahkan pencernaan dan absorbsi.

Lipatan ini dibentuk oleh mukosa dan submukosa yang dapat

memperbesar permukaan usus. Pada penampangan melintang

vili dilapisi oleh epiel dan kripta yang menghasilkan bermacam-

macam hormon jaringan dan enzim yang memegang peranan

aktif dalam pencernaan.

7). Intestinium Mayor ( Usus besar )

Panjang ± 1,5 meter lebarnya 5 – 6 cm. Lapisan–lapisan

usus besar dari dalam keluar : selaput lendir, lapisan otot

melingkar, lapisan otot memanjang, dan jaringan ikat. Lapisan

usus besar terdiri dari :

Page 20: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

24

a). Seikum

Dibawah seikum terdapat appendiks vermiformis yang

berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing,

panjang 6 cm.

b). Kolon asendens

Panjang 13 cm terletak dibawah abdomen sebelah kanan

membujur ke atas dari ileum ke bawh hati. Di bawah hati

membengkak ke kiri, lengkungan ini disebut Fleksura

hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.

8). Appendiks ( usus buntu )

Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir

seikum. Mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih

memungkinkan masih dapat di lewati oleh beberapa isi usus.

Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke

dalam rongga pelvis minor terletak horizontal di belakang

seikum.

9). Kolon transversum

Panjang ± 38 cm, membunjur dari kolon asendens sampai ke

kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan

terdapat fleksura hepatica dan sebelah kiri terdapat fleksura

linealis.

10). Kolon desendens

Panjang ± 25 cm, terletak dibawah abdomen bagian kiri

membunjur dari atas ke bawah dari fleksura linealis sampai ke

depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.

11). Kolon sigmoid

Page 21: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

25

Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam

rongga pelvis sebelah kiri, bentuk menyerupai huruf S. Ujung

bawahnya berhubung dengan rectum

12). Rektum

Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan

intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di

depan os sakrum dan os koksigis.

13). Anus

Adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubunkan

rectum dengan dunia luar ( udara luar ). Terletak diantara pelvis,

dindingnya diperkuat oleh 3 sfingter :

a. Sfingter Ani Internus

b. Sfingter Levator Ani

c. Sfingter Ani Eksternus

3. Fisiologi Gastrointestinal

Pada system pencernaan, makanan terdiri dari 3 fase : pergerakan

makanan, sekresi getah pencernaan dan absorbsi makanan yang dicerna.

Adapun penjelasan dari fase tersebut adalah :

a. Pergerakan makanan

Jenis fungsional pergerakan saluaran pencernaan, yaitu :

1). Gerak mencampur, disebabkan oleh kontraksi bola segmen kecil

dinding usus.

2). Gerakan mendorong – peristaltik (proporsive)

Peristaltik ditimbulkan oleh karena rangsangan sehingga terjadi

peregangan. Peristaltik terjadi pada tractus gastrointerstinal, saluran

Page 22: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

26

empedu, ureter dan saluran kelenjar lain di seluruh tubuh dan

sebagian besar tabling otot polos lain dalam tubuh.

b. Proses pergerakan makanan :

Mulut, faring, esofagus. Jumlah makanan yang dicerna sesorang

ditentukan oleh hasrat instink untuk makan (lapar) dan jenis makanan

yang disukai (selera). Mekanisme pencernaan, yaitu : pengunyahan

(mastikasi) yaitu gerak menggigit, memotong dan menggiling makanan

diantara gigi atas dan bawah. Otot utama mengunyah : muscular

maseter, musculus temporalis dan musculus pterigoid.

Sebagian besar otot polios mengunyah dipersyarafi oleh cabang motoris

syaraf otot ke V dan proses mengunyah diatur oleh nukleus pada

batanbg otak.

Adapun reflek pengunyahan sebagai berikut : adanya bolus makanan

dalam mulut menyebabkan reflek inhibisi otot-otot pengunyah, yang

memungkinkan otot rahang bawah turun yang ,mengakibatkan

kontraksi memantul.

Proses pengunyahan sangatlah penting karena enzim-enzim pencernaan

terutama bekerja pada permukaan partikel makanan sehingga

mempengaruhi kecepatan pencernaan. Selain itu juga mencegah dari

eksporasi saluran pencernaan dan mempermudah pengosongan

makanan dalam lambung.

c. Menelan (deglutisi)

Proses menelan di bagi dalam 2 stadium :

1).Stadium Valunter

Makanan yang siap ditelan, secara sadar makanan ditelan atau

didorong ke bagian belakang mulut oleh tekanan lidah keatas dan ke

belakang terhadap palatum. Jadi lidah memaksa bolus makanan

masuk kedalam faring.

Page 23: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

27

2).Satdium Faringeal

Bila bolus makanan didorong ke belakang mulut, maka merangsang

daerah reseptor menelan lalu impuls berjalan ke batang otak untuk

melakukan serangkaian kontraksi otot faring.

Mekanismenya :

a).Palatum Molle didorong keatas menutup nares posterior untuk

mencegah refluks makanan ke rongga hidung.

b).Arkus Palatofaringeus pada tiap sisi faring tertarik ke tengah

untuk saling mendekati sehingga membentuk celah untuk lewat

makanan. Pita suara alring sangat berdekatan dengan epiglotis

mengayun ke belakang atas pintu superior larings untuk

mencegah makanan masuk kedalam trakea.

c).Seluruh laring ditarik ke atas dan depan dan sfingter esofagus atas

berelaksasi sehingga memungkinkan makanan berjalan dengan

mudah dan bebas dari faring posterior ke dalam esofagus atas.

Saat laring diangkat dan sfingter esofagus relaksasi, musculus

konstriktor faring superior berkontraksi maka terjadilah

gelombang peristaltik.

Pada stadium ini, pengaturan syaraf atas stadium laringeal yaitu

terletak pada daerah cincin sekit, lubang taring denagn kepekaan

terbesar pada ”tonsilitar pillar”. Impuls dihantarkan dari daerah-

daerah tersebut melalui bagian sensoris nervus trigeminus dan

nervus glosofaringeus menuju kedaerah-daerah medulla

oblongata dan bagian bawah pons yang merupakan bagian pusat

menelan. Impuls dari pusat menelan dikirim ketaring dan bagian

Page 24: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

28

atas esofagus melalui saraf otak ke V, IX, X, dab XII yang

kemudian menyebabkna menelan.

3). Stadium Esofageal

Dalam keadaan normal, esofagus menunjukkan dua jenis gearkan

peristaltik yaitu peristaltik primer dan peristaltik sekunder.

Peristaltik primer merupakan lanjutan gelombang peristaltik yang

dimulai pada dan menyebar ke esofagus selama stadium faringeal

proses menelan. Gelombang ini berjalan dari faring ke lambung

kira-kira dlam waktu 5-10 detik. Sedangkan peristaltik sekunder

adalah gelombang peristaltik yang berasal dari esofagus akibat

adanya regangan esofagus oleh makanan yang tertinggal.

Peristaltik esofagus dikontrol oleh reflek fagus yang dihantarkan

melalui saraf aferen vagus dari esofagus kedalam medula

oblongata dan kembali lagi ke esofagus. Setelah makanan masuk ke

lambung maka sfingter esofagus bawah akan menutup untuk

mencegah refluk. Sfingter ini bekerja dipengaruhi oleh nervus

mienterikus.

d. Fisiologi Lambung

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot

berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam

keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung

kedalam kerongkongan.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara

ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang

melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting : lendir, asam klorida

(HCL), prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).

Page 25: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

29

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung.

Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan

yang mengarah pada terbentuknya tukak lambung.

Fungsi motorik lambung ada 3 :

1). Menyimpan makanan dalam jumlah besar sampai makanan tersebut

dapat ditampung pada bagian bawah saluran pencernaan.

2). Mancampur makanan tersebut dengan sekret lambung sampai ia

membentuk suatu campuran setengah padat yang dinamakan timus.

3). Mengeluarkan makanan perlahan-lahan dari lambung masuk ke

usus halus dengan kesepakatan yang sesuai untuk pencernaan dan

absorbsi oleh usus halus.

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang

diperlukan oleh pepsin guna mencegah memecah protein. Keasaman

lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap

infeksi dengan cara mambunuh bakteri. Pengosongan lambung

dipengaruhi oleh : syaraf yang disebabkan oleh makanan. Hormon

gastrin yang dikeluarkan oleh mukosa antrum yang menimbulkan efek

meningkatnya pengosongan lambung.

Adapun faktor penghambat pengosongan lambung :

Reflek-reflek enterogastrik dari duodenum pada aktifitas pylorus. Bila

kimus memasuki duodenum isyarat refleks sarat dihantarkan kembali

ke lambung untuk menghambat peristaltik dan meningkatkan tonus

pylorus. Faktor- faktor yang secara terus menerus menimbulkan reflek

enterogastrik :

1). Derajat peregangan duodenum

2). Derajat kesamaan kimus

Page 26: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

30

3). Osmolaritas kimus

4). Adanya iritasi mukosa duodenum

5). Adanya hasil-hasil pemecahan kimus (protein dan lemak).

Peranan dari hormon atau isyarat umpan balik horemonal dari

duodenum adalah

a).Kolesistokinin, diproduksi dari mukosa jejenum dala respon terhadap

lemak dalam kimus. Berfungsi untuk menghambat pengosongan

lambung yang meningkat akibat kerja hormon gastrin.

b).Sektrin, diproduksi dari mukosa duodenum yang berespon terhadap

asam lambung, yang berfungsi menurunkan motalitas pencernaan.

c).Hoftnon peptida penghambat lambung yang dikeluarkan dari bagian

atas usus halus karbohidrat berfungsi menghambat motilitas

lambung.

e. Fisiologi Usus Halus

Pergerakan usus halus ada 2, yaitu

1). Kontraksi pencampur (segmentasi)

Kontraksi ini dirangsang oleh peregangan usus halus yaitu.desakan

kimus.

2). Kontraksi Pendorong

Kimus didorong melalui usus halus oleh gelombang peristaltik.

Aktifitas peristaltik usus halus sebagian disebabkan oleh masuknya

kimus ke dalam duodenum, tetapi juga oleh yang dinamakan

gastroenterik yang ditimbulkan oleh peregangan lambung terutama

dihancurkan melalui pleksus mientertus dari lambung turun

sepanjang dinding usus halus.

Page 27: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

31

Perbatasan usus halus dan kolon terdapat katup ileosekalis yang

berfungsi mencegah aliran feses ke dalam usus halus. Derajat kontraksi

sfingter iliosekal terutama diatur oleh refleks yang berasal dari sekum.

Refleksi dari sekum ke sfingter iliosekal ini diperantarai oleh pleksus

mienterikus. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut

zat-zat diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan

lendir (yang melumasi usus) dan air (yang membantu melarutkan

pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga

melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula, dan

lemak. Iritasi yang sangat kuat pada mukosa usus,seperti terjadi pada

beberapa infeksi dapat menimbulkan apa yang dinamakan ”peristaltic

rusrf” merupakan peristaltic sangat kuat yang berjalan jauh pada usus

halus dalam beberapa menit.

f. Usus Besar

Fungsi kolon : Mengabsorsi air dan elektrolit serta kimus

danmenyimpan feses sampai dapat dikeluarkan. Pergerakan kolon ada 2

macam :

1) Pergerakan pencampur (Haustrasi) yaitu kontraksi gabungan otot

polos dan longitudinal namun bagian luar usus besar yang tidak

terangsang menonjol keluar menjadi seperti kantong.

2). Pergarakan pendorong ”Mass Movement”, yaitu kontraksi usus

besar yang mendorong feses ke arah anus.

Faktor pencetus timbulnya Mass movement adalah reflek

gastroiliaka.reflek duodenokolika dan iritasi kolon. Banyaknya bakteri

yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan

dan membantu penyerapan zat – zat gizi.

Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat – zat penting,

seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.

Page 28: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

32

Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada

bakteri-bakteri didalam usus besar .Akibatnya terjadi iritasi yang bisa

menyebabkan dikeluarkanya lendir dan air, dan terjadilah diare.

Beberapa sifat khas otot pada usus adalah sebagai berikut : osinsitium

fungsional yang berati bahwa potensial aksi yang berasal dari salah satu

serabut otot polos umumnya dihantarkan dari serabut ke serabut.

Kontraksi otot intestinal, otot polos saluran pencernaan menunjukkan

kontraksi tonik dab kontraksi ritnik. Kontraksi tonik bersifat kontinue.

Sfingter pylorus, ileosekalis dan analis semuanya membantu pergerakan

makanan dalam usus. Kontraksi ritnik bertanggung jawab akan fungsi

fasik saluran pencernaan, seperti pencampuran makanan atau dorongan

peristaltik makanan.

Pleksus meinterikus terutama mengatur gerakan gastrointestinal

seedangkan pleksus sub mukosa penting dalam mengatur sekresi dan

juga melakukan banyak fungsi sensoris,yang menerima isyarat terutama

dari epitel usus dan banyak dari reseptor regangan dalam dinding usus.

g. Rektum dan Anus

Di sini di mulailah proses devekasi akibat adanya mass movement.

Mekanisme :

1). Kontraksi kolon desenden

2). Kontraksi reflek rectum

3). Kontraksi reflek signoid

4). Relaksasi sfingter ani

Reflek defekasi dimulai bila serabut syaraf sensorik dalam rectum di

rangsang regangan isyarat dihantarkan kebagian sakral medula

spinalis lalu secara reflek kembali kekolon desenden ,rectum,

Page 29: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

33

sigmoid dan anus melalui serabut saraf para simpatis dalam nervi

erigentes. Isyaraf para simpatis ini melalui gelombang peristaltik

yang kuat. Isyarat averen yang masuk medula spenalis juga memulai

reflek lain seperti bernafas dalam penutupan glottis dan kontraksi

otot-otot abdomen untuk mendorong masa feses dalam kolon ke

bawah sementara pada saat sama menyebabkan rantai pelvis

terdorong kebawah dan keatas anus untuk mengeluarkan feses ke

bawah.

D. Etiologi Diare

1. Faktor Infeksi

a. Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan

penyebab utama diare pada anak.

Infeksi enteral ini meliputi :

1). Infeksi bakteri : Vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigella, Campylo

bacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.

2). Infeksi Virus : Enteroovirus (Virus ECHO, Coxsackie,

Poliomyelitis) Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain-lain.

Infestasi parasit : Cacing, Jamur (Candida Albicans).

b. Infeksi parentera 1 yaitu infeksi di bagian tubuh lain diluar alat

pencernaan, seperti Otitis Media Akit (OMA), Tonsilofaringitis,

Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya.

1). Faktor Malabsorbsi.

a). Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktrosa,

maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa,

fruktosa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting

dan tersering ialah intoleransi laktrosa.

b). Malabsorbsi lemak

Page 30: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

34

c). alabsorbsi protein.

d). Faktor makanan : Makanan besi, beracun, alergi terhadap

makanan.

e). Faktor psikologis : Rasa takut dan cemas

E. Patofiologi

Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan

osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan

menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi

pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus, isi rongga usus yang

berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga

timbul diare. Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada

dinding usus akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam

rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi

rongga usus. Ketiga gangguan mortalitas usus, terjadinya hiperperistaltik

akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap

makanan sehingga timbul diare sebalinya bila peristaltic usus menurun akan

mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat

menimbulkan diare pula.

Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke

dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung,

mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin

dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan

menimbulkan diare.

Sedangkan akibat dari diare akan terjadi beberapa hal sebagai berikut:

a. Kehilangan air (dehidrasi)

Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak dari

pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare.

b. Gangguan keseimbangan asam basa (metabolik asidosis)

Hal ini terjadi karena kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja, adanya

kaosis kelaparan. Metabolisme lemak tidak sempurna sehingga benda

Page 31: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

35

kotor tertimbun dalam tubuh, terjadinya penimbunan asam laktat karena

adanya anorexia jaringan.

Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat

dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria / anuria) dan terjadinya

pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler ke dalam cairan intra seluler.

c. Hipoglikemia

Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diera, lebih sering

pada anak yang sebelumnya telah menderita KKP. Hal ini terjadi karena

adanya gangguan penyimpangan / penyediaan glikogen dalam hati dan

adanya gangguan absorbsi glukosa.

Gegala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun

hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada anak-anak.

d. Gangguan gizi

Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini disebabkan

oleh :

1). Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau

muntah yang bertambah hebat

2). Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan pengeluaran dan

susu yang encer ini diberikan terlalu lama.

3). Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorbsi

dengan baik karena adanya hiperperistaltik

e. Gangguan sirkulasi

Sebagai akibat diare dapat terjadi ronjatan (shock) hiperolemik, akibatnya

perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah berat ,

dapat mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran menurun dan bila tidak

segera diatasi klien akan meninggal.

F. Manifestasi Klinik

1. Mula-mula anak / bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat,

nafsu makan berkurang.

Page 32: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

36

2. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, kadang

disertai wial dan wiata.

3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.

4. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi

lebih asam akibat banyaknya asam laktat.

5. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistisitas kulit

menurun), ubun-ubun dan mata cekung membrane mukosa kering dan

disertai penurunan berat badan.

6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun,

denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis,

samnolen, sopora komatus) sebagai akibat hipovolemik.

7. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

8. Bila terjadi asidosis klien akan tampat pucat dan pernafasan cepat dan

dalam (Kusmaul)

G. Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan tinja, meliputi :

a. Makroskopis dan mikroskopis

b. pH dan kadar gula dalam tinja

c. Bila perlu diadakan uji bakteri

2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa

dalam darah, dengan menentukan pH dan cadangan alkali serta analisa gas

darah.

3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk

mengetahui faal ginjal.

4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K,

Kalsium dan Phosfat

H. Komplikasi

1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).

2. Rengatan hipovolemik.

Page 33: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

37

3. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi,

perubahan pada elektro kardiagram).

4. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim lactase karena

kerusakan vili mukosa, usus halus.

5. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.

6. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga

mengalami kelaparan

I. Derajat Dehidrasi

Menurut banyaknya cairan yang hilang, derajat dehidrasi dapat dibagi

berdasarkan :

1. Kehilangan berat badan .

a. Tidak ada dehidrasi, bila terjadi penurunan berat badan 2,5%.

b. Dehidrasi ringan bila terjadi penurunan berat badan 2,5-5%.

c. Dehidrasi berat bila terjadi penurunan berat badan 5-10%

2. Skor Mavrice King

Nilai untuk gejala yang ditemukanBagian tubuh

yang diperiksa 0 1 1

Keadaan umum Sehat Gelisah, cengeng,

apatis, ngantuk

Mengigau, koma,

atau syok

Kekenyalan kulit Normal Sedikit kurang Sangat kurang

Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung

Ubun-ubun besar Normal Sedikit cekung Sangat cekung

Mulut Normal Kering Kering & sianosis

Denyut nadi /

mata

Kuat < 120 Sedang (120-140) Lemas > 40

Keterangan :

a). Jika mendapat nilai 0-2 dehidrasi ringan

Page 34: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

38

b). Jika mendapat nilai 3-6 dehidrasi sedang

c). Jika mendapat nilai 7-12 dehidrasi berat

3. Skor Mavrice King

Gejala KlinisGejala Klinis

Ringan Sedang Berat

Keadaan umum

Kesadaran

Rasa haus

Baik (CM)

+

Gelisah

++

Apatis-koma

+++

Sirkulasi

Nadi N (120) Cepat Cepat sekali

Respirasi

Pernafasan Biasa Agak cepat Kusz maull

Kulit

Uub Agak cekung

Agak cekung

Biasa

Normal

Normal

Cekung

Cekung

Agak kurang

Oliguri

Agak kering

Cekung sekali

Cekung sekali

Kurang sekali

Anuri

Kering / asidosis

Waley and Wong (1997)

J. Kebutuhan Cairan Anak

Tubuh dalam keadaan normal terdiri dari 60% air dan 40% zat padat seperti

protein dan mineral. Pada anak pemasukan dan pengeluaran harus seimbang,

bila terganggu harus dilakukan koreksi mungkin dengan cairan parentral,

secara matematis keseimbangan cairan pada anak dapat digambarkan sebagai

berikut :

Umur Berat Badan Total / 24 jam Kebutuhan cairan /

Kg BB / 24 jam

Page 35: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

39

3 hari 3.0 250-300 80-100

10 hari 3.2 400-500 125-150

3 bulan 5.4 750-850 140-160

6 bulan 7.3 950-1100 130-155

9 bulan 8.6 1100-1250 165

1 tahun 9.5 1150-1300 120-135

2 tahun 11.8 1350-1500 115-125

4 tahun 16.2 1600-1800 100-1100

6 tahun 20.0 1800-2000 90-100

10 tahun 28.7 2000-2500 70-85

14 tahun 45.0 2000-2700 50-60

18 tahun 54.0 2200-2700 40-50

Waley and Wong (1997)

Menurut Ngastiyah (1997); Haroen N.S, Suraatmadja dan P.O Asnil (1998);

Suharyono, Aswitha, Halimun (1998); dan Bagian Ilmu Kesehatan anak

FKUI (1998), menyatakan bahwa jumlah cairan yang hilang menurut derajat

dehidrasi pada anak dibawah 2 tahun adalah sebagai berikut

Derajat

Dehidrasi

PWL NWL CWL Jumlah

Ringan 50 100 25 175

Sedang 75 100 25 200

Berat 100 100 25 250

Keterangan :

PWL : Previous Water Loss (ml/kg BB)

NWL : Normal Water Losses (ml/kg BB)

CWL : Concomintat Water Losses (ml/kg BB)

Page 36: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

40

K. Penatalaksanaan

1. Medis

Dasar pengobatan diare adalah:

a. Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah

pemberiannya.

1). Cairan per oral

Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral

berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 glukosa. Untuk diare

akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l.

Pada anak diabwah umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan-sedang

kadar Natrium 50-60 mEg/l. Formula lengkap disebut oralit,

sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut formula yang tidak

lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa.

2). Cairan parentral

Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan

rincian sebagai berikut :

(1). Untuk anak umur 1 bl - 2 tahun berat badan 3-10 kg

(a). 1 jam pertama : 40 ml/kg BB/menit = 3 tts/kgBB/mnt

(infusset berukuran 1 ml = 15 tts atau 13 tts/kgBB/menit

(set infuse 1 ml = 20 tetes)

(b). 7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit = 3 tts/kgBB/mnt

(infusset berukuran 1 ml = 15 tts atau 4 tts/kgBB/menit (set

infuse 1 ml = 20 tetes

(c). 16 jam berikutnya: 125 ml/kgBB/oralit

(2). Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg

(a). 1 jam pertama: 30 ml/kgBB/jam atau 88 tts/kgBB/mnt (1 ml

= 15 tts atau 10 tts/kgBB/menit (1 ml = 20 tetes)

(3). Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg

(a). 1 jam pertama : 20 ml/kg BB/jam = 5 tts/kgBB/mnt (1 ml =

15 tts atau 7 tts/kgBB/menit (1 ml = 20 tetes)

Page 37: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

41

(b). 7 jam berikutnya : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt

(1 ml = 15 tts atau 3 tts/kgBB/menit (1 ml = 20 tetes)

(c). 16 jam berikut: 105 ml/kgBB/oralit peroral

(4). Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg

(a). Kebutuhan cairan : 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250

ml/kgBB/24jam, jenis cairan 4 : 1 (4 bagian glukosa 5% + 1

bagian NaHCO3 1½ %.

Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6

tts/kgBB/menit (1 ml = 15 tts) 8 tts/kgBB/mnt (1 ml = 20

tts).

(b). Untuk bayi badan lahir rendah

Kebutuhan cairan : 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1

(4 bagian glukosa 10% + 1 bagian NaHCO3 1½%)

b. Pengobatan diuretik

Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat

badan kurang dari 7 kg, jenis makanan :

1. Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan

lemak tak jenuh.

2. Makanan setengah padat, bubur atau makanan padat (nasi tim).

3. Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan

misalnya susu yang tidak mengandung laktosa dan asam lemak yang

berantai sedang atau tak jenuh

Standar Nutrisi parenteral untuk anak diare adalah didasarkan atas

kebutuhan kalori, kebutuhan asam amino, dan kebutuhan mikronutrien.

Kebutuhan kalori :

1. BBLR : 150 Kkal/ Kg BB.

a. BBL C : 120 Kkal/ kg BB/bulan.

b. BB 0-10 Kg : 100 Kkal/Kg BB.

c. BB 11-20 Kg : 1000 Kkal + 50 Kkal x (BB-10).

d. BB > 20 Kg : 1500 Kkal + 20 Kkal x (BB-20)

Kebutuhan Asam amino :

Page 38: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

42

1. BBLR 2,5-3/Kg BB

2. Usia 01-1 tahun : 2,5 g/ Kg BB

3. Usia 2-13 tahun : 1,5 g/ Kg BB

Kebutuhan Mikronutrien :

1. Kalium 1,5 – 2,5 mEq/ Kg BB

2. Natrium 2,5-3,5 mEq/ Kg BB

Salah satu contoh makanan untuk anak dengan diare adalah bubur

tempe yang bertujuan untuk memberikan diet kepada anak dengan

diare. Adapun sasaran dan kegunaannya adalah untuk meringankan

kerja usus bagi penderita diare dan diberikan kepada anak usia 6-12

bulan dan anak usia 1-5 tahun. Adapun bahan yang dibutuhkan adalah

tepung beras 30 gram, tempe 50 gram, margarine 10 gram dan gula

pasir 20 gram, serta air 200 ml, campurkan tempe yang sudah diblender

dengan tepung beras, gula pasir, margarine dan air sebanyak 200 cc,

aduk hingga rata, lalu masak diatas api sampai mengental dan siap

disajikan. Cara kedua : tempe direbus lalu dihaluskan, campur tempe,

tepung beras, margarine, gula pasir dengan sisa rebusan tempe

sebanyak 200 cc. Masak diatas api sampai mengental kemudian

disaring dan siap untuk disajikan.

BBL C : 120 Kkal/ kg BB/bulan

1. BB 0-10 Kg : 100 Kkal/Kg BB

2. BB 11-20 Kg : 1000 Kkal + 50 Kkal x (BB-10)

3. BB > 20 Kg : 1500 Kkal + 20 Kkal x (BB-20)

c Obat-obatan (farmakologik)

Prinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan cairan

yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain.

2 Keperawatan

Masalah klien diare yang perlu diperhatikan ialah resiko terjadinya

gangguan sirkulasi darah, kebutuhan nutrisi, resiko komplikasi, gangguan

rasa aman dan nyaman, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai

Page 39: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

43

proses penyakit. Mengingat diare sebagian besar menular, maka perlu

dilakukan penataan lingkungan.

a. Data Fokus

Hidrasi

1. Turgor kulit jelek.

2. Membran mukosa kering.

3. Asupan dan haluaran intake dan output

b. Abdomen

1. Nyeri tekan pada ulu hati.

2. Bising usus lebih dari 30 per menit.

3. Muntah-muntah, frekuensi dan karakteristik.

4. Feses-jumlah 6x/hari, dengan konsistensi cair dan bau khas.

L. Pathway Diare

Isi Rongga Usus ↑

Infeksi (Virus,

Bakteri, Parasit)

Reaksi inflamasi

Pe↑ sekresi cairan

dan elektrolit

Malabsorbsi makanan di

usus

Tek. Osmotik ↑

Pergeseran cairan &elektrolit

ke rongga usus

Makanan beracun Faktor Psikologik

Gg. Motilitas usus

Rangsang Saraf Parasimpatik

Hipermotilitas Hipomotilitas

Sekresi air & elekrolit ↑ Bakteri tumbuh SS

DIARE

Dehidrasi

Dehidrasi

Kerusakan mukosa

usus

Defekasi seringOutput >>

Obsorbsi ber <

MK : Gg. Nutrisi

MK : NyeriIritasi kulit

MK : Resti Gg. Integritas

MK : Gg. Nutrisi

Page 40: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

44

1. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan ketidak mampuan

keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita diare.

b. Resiko gangguan itegritas kulit berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluaraga yang menderita diare.

c. Gangguan nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang menderita diare.

d. Defisit volume cairan berhubungan dengan ketidamampuan keluaraga

merawat anggota keluarga yang menderita diare.

2. Intervensi

a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan ketidak mampuan

keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita diare.

1). Aspek Kongnitif

Page 41: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

45

Berikan penjelasan dan penyuluhan kesehatan kepada keluarga

tentang penyakit diare yaitu mengenai pengertian, tanda dan gejala,

serta faktor-faktor yang mempengaruhi diare.

2). Aspek Psikomotor

Mengajarkan kepada keluarga untuk melakukan perawatan pada

keluarga yang mengalami ganguan rasa nyaman nyeri seperti dengan

cara pengalihan , teknik relaksasi.

3). Aspek Afektif

Anjurkan pada keluarga untuk menghindari faktor-faktor yang dapat

mencetuskan terjadinya gangguan rasa nyaman nyeri dan motifasi

keluarga untuk lebih banyak istirahat dan mengurangi aktifitas.

b. Resiko gangguan itegritas kulit berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluaraga yang menderita diare.

1). Aspek Kongnitif

Berikan penjelasan dan penyuluhan kesehatan kepada keluarga

tentang penyakit diare yang mengalami ganguan intregitas kulit.

2). Aspek Psikomotor

Mengajarkan kepada keluarga untuk melakukan perawatan pada

keluarga yang mengalami ganguan integritas kulit dengan cara

dikeringkan setelah BAB dan jika perlu dikasih talek.

3). Aspek Afektif

Anjurkan pada keluarga untuk menghindari faktor-faktor yang dapat

mencetuskan terjadinya gangguan integritas kulit

c. Gangguan nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang menderita diare.

1). Aspek Kongnitif

Berikan penjelasan dan penyuluhan kesehatan kepada keluarga

tentang pentingnya nutrisi dan pemberian makanan bergizi untuk

Page 42: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-linamarlin...c. Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah dua atau lebih individu

46

meningakatkan daya tahan tubuh anak yang mengalami ganguan

nutrisi

2). Aspek Psikomotor

Mengajarkan kepada keluarga untuk melakukan perawatan pada

keluarga yang mengalami ganguan nutrisi dengan cara memberikan

makanan yang bergizi

3). Aspek Afektif

Anjurkan pada keluarga untuk menyajikan makana pada anak

dengan bentuk menarik dan berikan makanan sedikit tapi sering..

d. Defisit volume cairan berhubungan dengan ketidamampuan keluaraga

merawat anggota keluarga yang menderita diare.

1). Aspek Kongnitif

Berikan penjelasan dan penyuluhan kesehatan kepada keluarga

tentang resiko kurang cairan akibat diare.

2). Aspek Psikomotor

Mengajarkan kepada keluarga untuk melakukan perawatan pada

keluarga yang mengalami defisit volume cairan dengan cara

mengawasi intake output cairan.

3). Aspek Afektif

Anjurkan pada keluarga untuk menghindari faktor-faktor yang dapat

mencetuskan terjadinya defisit volume cairan dan motifasi keluarga

untuk lebih banyak menganjurkan banyak minum.