BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI...

25
BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI 1. Pengertian Gizi (Nutrision)adalah Suatu proses organisme menggunakan makanan yang di konsumsi secara normal melalui proses digesti,absorbsi, transportasi.Penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak di gunakan.Untuk mempertahankan kehidupan,pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi . (Nyoman ,2001) Kurang Energi Protein (KEP) adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG). (Depkes RI,1997) Kurang Energi Protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi akibat konsumsi pangan tidak cukup mengandung energi dan protein serta karena gangguan kesehatan . (Depkes RI,1999) Kurang gizi protein (KEP) adalah Keadaan dimana kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari hari yang tidak memenuhi angka kebutuhan gizi (AKG). (Manjoer Arif ,2000)

Transcript of BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI...

Page 1: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

BAB II

KONSEP DASAR

A. KONSEP DASAR MALNUTRISI

1. Pengertian

Gizi (Nutrision)adalah Suatu proses organisme menggunakan makanan

yang di konsumsi secara normal melalui proses digesti,absorbsi,

transportasi.Penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak di

gunakan.Untuk mempertahankan kehidupan,pertumbuhan dan fungsi normal

dari organ-organ serta menghasilkan energi .

(Nyoman ,2001)

Kurang Energi Protein (KEP) adalah suatu keadaan yang disebabkan

oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari

sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG).

(Depkes RI,1997)

Kurang Energi Protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi akibat

konsumsi pangan tidak cukup mengandung energi dan protein serta karena

gangguan kesehatan .

(Depkes RI,1999)

Kurang gizi protein (KEP) adalah Keadaan dimana kurang gizi yang

disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari hari

yang tidak memenuhi angka kebutuhan gizi (AKG).

(Manjoer Arif ,2000)

Page 2: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

2. Anatomi Fisiologi

Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang energi protein berupa

gangguan pada sistem pencernaan yang tidak dapat mengaabsorbsi protein.organ

saluran cerna membentuk suatu lumen lumen kontinue yang berawal di mulut

berakhir di anus fungsi utama saluran cerna adalah mencerna makanan dan

menyerap cairan dan zat giziyang di perlukan untuk energi dan sebagai bahan

dasar untuk pertumbuhan. karena lumennya bersambung dengan dunia luar,

saluaran cerna juga harus membentuk sawar selektif untuk mencegah penetrasi

oleh bakteri.

Esofagus dalah suatu tabung yang merupakan saluran cerna bagi

lewatnya makanan melintasi toraks menuju lambung .Lubang kearah faring

tertutup kecuali saat menelan ,sehingga udara tidak tertelan kearah kedalam

saluran pencernaan selama bernapas biasa .demikian juda ,lubang kearah

lambung tetap tertutup oleh springteresofagus bawah , yang merupakan

penebalan muskularis.

Lambung berfungsi sebagai reservoar dan pencampur bagi makanan yang

tertelan .bagian lambung terbesar adalah badan lambung yang di tandaisecara

makroskopis dan lipatanm lipatan tebal.

Usus halus adalah organ terbesar di saluran cerna dan bertangung jawab

melakukan sebagian besar fungsi pencernaan dan penyerapan.Bagian

pertama,duodenum,berjalan dari pirolus ke ligamentum termasuk lingkungan c

melingkari kaput pankreas .Duktus biliaris komunis dan duktus pankreatikus

masuk ke dudenum di papila vateri .

Page 3: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

Usus halus sisanya memiliki panjang sekitar 200-250cm pada neonatus

aterm dan mencapai 350-600 pada orang dewasa .Pencernaan protein di mulai

oleh enzim pepsin di lambung yang di sekresikan bersam oleh asam lambung .

Beberap protein pembaw spefisik yang deoenden natrium dan dengan spesifitas

tumpang tindih secara aktif mengangkut asam amino ke dalam sel . Kebutuhan

spesifik yang harus di penuhi biasanya di bagi menjadi deapan bagian dalam

ktegori utama yaitu berupa Air, energi, protein, vitamin, mineral, lemak,

karbohidrat , vitamin dan elemen renik .

(Alpers,Ann,2006)

3. Etiologi

Etiologi malnutrisi dapat bersifat primer maupun sekunder adapun

malnutrisi bersifat primer, yaitu apabila kebutuhan individu yang sehat akan

protein ,energi atau keduanya,tidak dipenuhi oleh makanan yang adekuat.Pada

malnutrisi protein energi primer, kekurangan kalori umumnya dikaitkan dengan

keadaan-keadaan perang,kekacauan sosial,ketidaktahuan,kemiskinan,penyakit

infeksi,dan ketidak seimbangan distribusi makanan. Dengan demikian gangguan

sosial ekonomi dapat dianggap sebagai penyebab paling global kelaparan pada

anak di sertai efeknya yang buruk pada pertumbuhan dan perkembangn anak.

Malnutrisi bersifat sekunder ,yaitu akibat adanya penyakit yang dapat

menyebabkan asupan suboptimal,gangguan penyerapan atau pemakaian

nutrien,dan atau peningkatan kebutuhan karena terjadi kehilangan nutrien atau

keadaaan stres.Malnutrisi protein-energi merupakan penyakit gizi terpenting di

Page 4: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

negara sedang berkembang dan salah satu penyebab utama mordibilitas dan

mortalitas pada masa kanak-kanak di dunia.

(Alpers,Ann,2006)

4. Patofisiologi

Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan akan zat gizi yang

diperoleh dari makanan apabila kebutuhan di dalam tubuh bisa kurang karena

oleh susunan makanan yang salah,penyediaan makanan yang kurang baik

dimana bahan makanan yang kurang baik.Makanan yang mengandung zat-zat

gizi yang cukup baik mikronutrien karbohidrat, lemak, protein maupun

mikronutrien vitamin mineral serta air.Kekurangan makanan sumber energi

secara umum,baik karbohidrat lemak dan protein mengakibatkan penyakit

defisiensi yang disebut penyakit Kurang Energi Protein (KEP).

Kurang Energi Protein (KEP) adalah keadaan dimana kekurangan gizi

disebabkan karena tubuh kekurangan energi dan protein dalam makanan Sehari-

hari sehingga menimbulkan gangguan kesehatan .Status penderita Kurang

Energi Protein termasuk dalam gizi kurang dan gizi buruk. Kurang Energi

protein dapat terjadi pada semua umur,baik,dewasa,maupun anak-anak,terutama

ibu hamil,ibu menyusui dan anak-anak dibawah 5 Tahun atau balita .Pada orang

dewasa kurang energi protein dapat menurunkan derajad kesehatan sehingga

mengakibatkan rentan terhadap penyakit dan samping itu menurunkan pula

produktivitas kerja. Pada anak-anak kurang energi protein dapat menghambat

pertumbuhan badan,mudah terserang penyakit serta mengakibatkan rendahnya

kecerdasan intelektual yang bersifat menetap. Pada prinsipnya gangguan nutrisi

Page 5: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

pada anak merupakan akibat dari kebutuhan nutrisi yang tidak adekuat

sehinggga simpanan nutrisi yang dapat menimbulkan anak terkena penyakit .

(Depkes RI,1999 dan Tirtawinata,2004)

5. Manifestasi klinis

Tanda dan gejala terjadinya kurang energi protein

1. Badan kurus bila di timbang pada KMS berada di bawah garis merah atau

pita kuning bagian bawah

2. Lemah lesu

3. Selera makan kurang

4. Gangguan pertumbuhan pada anak

5. Gangguan kecerdasan kepada anak mudah terkena penyakit

Kategori KEP berdasarkan kriteria KMS yang baru dibedakan menjadi

dua,yaitu:

1. KEP Sedang – Berat

Anak disebut masuka dalam kategori Sedang Berat bila berata badan kurang

dari 70%baku rujukan BB/U WHO-NCHS.Pada KMS artinya sama dengan

dibawah garis merah

2. KEP Ringan

Anak disebut KEP ringan bila BB70% sampai kurang dari80%baku rujukan

BB/U WHO-NCHS.

Tabel kategori KEP menurut standar bakuWHO –NCHS

Kategori KriteriaWHO-NCHS

Kriteria menurut KMS

Page 6: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

KEP Ringan 70-<80% Pitawarna kuning (antara pita warna hijau dan garis merah

KEP Sedang -Berat <70% BGM

Cara mendeteksi KEP:

1. KEP dapat dideteksi dengan cara antropometri yaitu mengukur BB dan

umur yang di bandingkan dengan indeks BB/uBaku standar WHO-

NCHS sebagaimana tercantum dalam KMS.

2. Badan kurus bila di timbang BB pada KMS berada di bawah garis

merah

3. Lemah lesu dan cengeng

4. Gangguan pertumbuhan badan kurang

5. Selera makan kurang

6. Gangguan perkembangan kecerdasan

7. Sikap anak kurang tanggap

(Depkes RI,1999)

Penyakit penyerta yang menyertai KEP yaitu:

1. Kwarsiokor

kwarsiokor dapat di jumpai pada usia anak bayi yang masih disapih

atau pada anak usia prasekolah yang merupakan golongan umur yang

relatifmemerlukan banyak protein untuk tubuh .

Page 7: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

Gejala kwarsiokor

a. Gejala yang penting adalah pertumbuhan yang terganggu

b. Perubahan mental

c. Gejala gastrointestinal

d. Perubahan yang ranbut

e. Kulit penderita kering

Pengobatan

prinsip kwarsokor ialah memberikan makan yang mengandung banyak

protein yang bernilai hayati tinggi

2. Marasmus

a. Gejala marasmus

1) Pertumbuhan kurang atau terhenti

2) Anak masih suka menangis

3) Konstiapasi diare

4) Lemak pipi menghilang wajah penderita seperti wajah orang

tua

b. Komplikasi yang akan terjadi

1) Infeksi

2) Diare

3) Gangguan keseimbangan cairan elektrolit

4) Defisiensi Vit A

5) Anemia

c. Pencegahan

Page 8: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

1) Pendidikan kesehatan

2) Rutin ke posyandu

3) Program makanan tambahan

4) Pemberian Zat besi (sirup)

5) Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi

6) Pemberian kapsul minyak beryodium

7) Pemberian Zat besi (sirup)

8) Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi

9) Pemberian kapsul minyak beryodium

(Depkes RI,1999)

6. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang akan di beikan kepada anak dengan maalnutrisi

yaitu berupa pengobatan yang berbentuk makanan yang mengandung banyak

protein bernilai tinggi,banyak cauran ,cukup vitamin dan mineral,masing-masing

masih sudah dicerna dan di serap .Pasien dengan defisiensi tidak selalu di bawa ke

rumah sakit kecuali yang menderita malnutrisi berat atau malnutrisi dengan

komplikasi penyakit lainnya .Cara memberiakan makan kepada balita dengan

malnutrisi selama anak masih mau makan peroral di berikan secara berulang

ulang .Tetapi jika dilihat bahwa makanan selalu masih sisa lebih dari setengahnya

,lebih baik di beriakan melalui sonde .Biasanya bila telah 3-4 hari disonde berat

badan sudah mulai naik dan nafsu makan mulai timbul ,pemberian makan secara

bertahap sepeti yang di terangakan di atas .Perlu diperhatikan selama masa

resusitasi ini apakah tidak berak-beark ,bila demikian susu perlu diganti.

(Ngastiyah ,264:2005)

7. Komplikasi

Page 9: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

Bahaya komplikasi pada pasien malnutrisi energi protein sangat mudah

mendapat infeksi karena daya tubuhnya rendah terutama sistem kekebalan tubuh

.infeksi yang paling sering ialah bronkopneumonia dan tuberkulosis .Adanya

atrofivili usus menyebabkan penyerapan terganggu mengakibatkan pasien sering

Diare.Melihat komplikasi tersebut sukar untuk untuk di cegah yang pelu di

perhatikan adalah kebersihan mulut, kulit ,diare dan hipotermia.

(Ngastiyah ,264:2005)

8. Tahap perkembangan

Tahap perkembangan usia 1-3 tahun,karekteristik fisik :

1. Karakteristik fisik

a. Berat badan usia toddler menambah BB sebanyak 2,2 kg/ tahun

.penambah BB menurun secara seimbang

b. Tinggi badan

1) TB meningkat kira-kira 7,5 cm /tahun

2) Proporsi tubuh berubah ,lengan dan kaki tubuh dengan laju

yang lebih cepat daripada kepala dan badan .

3) Tubuh toddler tidak begitu gemuk dan pendek

c. Lingkar kepala

Lingkar kepala meningkat 2,5 cm /tahun .

d. Gigi molar 1&2 dan Gigi taring sudah mulai muncul .

2. Perkembangan motorik Kasar Usia 18 bulan

a. Mulai bisa berlari jarang jatuh

Page 10: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

b. Menaiki dan menuruni tangga

c. Menaiki perabot

B. KONSEP DASAR KELUARGA

1. Pengertian Keluarga

Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) yang dikutip oleh Effendy

(1998), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat

dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Friedman (1998), keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih

yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu

mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.

Menurut Bailon dan Maglaya (1989) yang dikutip oleh Effendy (1998),

keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan

darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu

rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing

menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.

Berdasarkan ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga

adalah suatu unit terkecil yang terdiri dari dua orang atau lebih yang tinggal di

satu tempat/rumah, saling berinteraksi satu sama lain, mempunyai peran masing-

masing dan mempertahankan suatu kebudayaan.

2. Struktur Keluarga

Page 11: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

Menurut Effendy ( 1998 ) struktur keluarga terdiri dari bermacam-

macam, diantaranya adalah :

a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah

dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis

ayah.

b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah

dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis

ibu.

c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga

sedarah istri.

d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga

sedarah suami.

e. Keluarga Kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi

pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian

keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.

3. Tipe/Bentuk Keluarga

a. Keluarga Inti (Nuclear family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu

dan anak-anak.

b. Keluarga Besar (Extended Family), adalah keluarga inti ditambah dengan

sanak saudara, misalnya, nenek, kakek, keponakan, sepupu, paman, bibi, dan

sebagainya.

c. Keluarga Berantai (Serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari wanita

dan pria yang menikah lebih dari 1 kali dan merupakan satu keluarga inti.

Page 12: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

d. Keluarga Duda/Janda (Single Family), adalah keluarga yang terjadi karena

perceraian atau kematian.

e. Keluarga Berkomposisi (Composite), adalah keluarga yang perkawinannya

berpoligami dan hidup secara bersama.

f. Keluarga Kabitas (Cahabitation), adalah dua orang yang menjadi satu tanpa

pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

4. Fungsi Keluarga

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :

a. Fungsi Biologis

1) Untuk meneruskan keturunan.

2) Memelihara dan membesarkan anak.

3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

4) Memelihara dan merawat anggota keluarga.

b. Fungsi Psikologis

1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.

2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

4) Memberikan identitas keluarga.

c. Fungsi Sosialisasi

1) Membina sosialisasi pada anak.

Page 13: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat

perkembangan anak.

3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

d. Fungsi Ekonomi

1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga.

2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya

pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.

e. Fungsi Pendidikan

1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat, minat yang dimilikinya.

2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan sewasa yang akan datang dalam

memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.

3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

5. Tugas Perkembangan Keluarga

a. Pasangan baru menikah (pasangan baru)

1) Membina hubungan intim yang memuaskan.

2) Menetapkan tujuan bersama.

3) Mengembangkan hubungan dengan keluarga keluarga lain, teman, dan

kelompok sosial.

4) Mendiskusikan rencana memiliki anak.

b. Keluarga dengan menanti kelahiran / bayi baru lahir

Page 14: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

1) Mempersiapkan menjadi orang tua.

2) Tugas masing-masing dan tanggung jawab.

3) Persiapan biaya.

4) Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga baru, interaksi

keluarga, hubungan seksual dan kegiatan sehari - hari.

5) Pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua.

c. Keluarga dengan anak usia prasekolah

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, misal kebutuhan tempat tinggal,

privacy dan rasa aman.

2) Membantu anak untuk bersosialisasi.

3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang

lain (tua) juga harus terpenuhi.

4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam atau keluarga

(keluarga lain dan lingkungan sekitar).

5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (biasanya keluarga

mempunyai tingkat kerepotan yang tinggi).

6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

7) Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan

perkembangan anak.

d. Keluarga dengan anak usia sekolah

1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan

lingkungan lebih luas (yang tidak/kurang diperoleh dari sekolah atau

masyarakat).

Page 15: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

2) Mempertahankan keintiman pasangan.

3) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan

kesehata anggota keluarga.

e. Keluarga dengan remaja

1) Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggungjawab mengingat

remaja adalah seorang dewasa muda dan memiliki otonomi.

2) Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga.

3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.

Hindarkan terjadinya perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.

4) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota) keluarga

untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.

5)

f. Keluarga dengan anak-anak dewasa awal (pelepasan)

1) Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar.

2) Mempertahankan keintiman pasangan.

3) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.

g. Keluarga usia pertengahan

1) Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan.

2) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.

3) Mempertahankan hubungan yang serasi dan memuaskan dengan anak-

anaknya dan sebaya.

4) Meningkatkan keakraban pasangan.

5) Partisipasi aktifitas sosial.

Page 16: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

h. Keluarga usia lanjut

1) Mempertahankan suasana kehidupan kehidupan rumah tangga yang saling

menyenangkan pasangannya.

2) Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi ; kehilangan pasangan,

kekuatan fisik dan penghasilan keluarga.

3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.

4) Mempertahankan kontak dengan anak cucu.

5) Mempertahankan kontak dengan masyarakat.

6) Melakukan life review masa lalu.

6. Tugas Kesehatan Keluarga

Tugas keluarga dalam bidang kesehatan menurut Freeman ( 1981 ) yang

dikutip oleh Effendy ( 1998 ), yaitu :

a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya.

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.

c. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang

tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu

muda.

d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan

perkembangan kepribadian anggota keluarga.

Page 17: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-

lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-

fasilitas kesehatan yang ada.

C. Asuhan keperawatan keluarga dengan malnutrisi

1. Pengkajian

a. Identifikasi Data

Daftar nama-nama anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah Alamat

tempat tinggal keluarga.

b. Komposisi keluarga

Umur penderita Usia yang sering terjadi malnutrisi pada usia balita dewasa dan

ibu hamil balita pada usia di bawah 5 tahun dan ibu menyusui Jenis kelamin,

pada wanita angka pravelensinya masih lebih rendah dan meningkatnya juga

lebih sedikit dibandingkan laki-laki (Ngastiyah 2005).

c. Tipe keluarga

Garis keturunan atau silsilah keluarga dari tiga generasi apakah ada yang

menderita malnutrisi sebelumnya

d. Latar belakang budaya

Adat istiadat di tempat tinggal keluarga, suku bangsa, agama, sosial, budaya,

rekreasi, kegiatan pendidikan, kebiasaan makan dan berpakaian. Adanya

pengaruh budaya pada peran keluarga dan kekuatan struktur, bentuk rumah,

bahasa yang digunakan sehari-hari, komunikasi dalam keluarga, penggunaan

tempat pelayanan kesehatan.

e. Pola spiritual

Page 18: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

Agama yang dianut dalam keluarga dan kegiatan agama yang aktif diikuti.

f. Status sosial ekonomi budaya

Penghasilan keluarga

Dampak keluarga yang berpenghasilan kurang atau kepala keluarga yang tidak

mampu bekerja lagi, dapat menyebabkan malnutrisi karena keadaan gizi

menurun dan daya tahan tubuh semua anggota keluarga rendah. Sehingga

kemungkinan terserang malnutrisi sangat besar. Sedangkan malnutrisi

memerlukan perawatan yang lama, rutin, dan biaya untuk pengobatan.

g. Pendidikan

Keadaan ekonomi yang rendah sangat berkaitan dengan masalah pendidikan,

ini disebabkan karena ketidakmampuan keluarga dalam mengatasi masalah

yang mereka hadapi dan kurangnya pengetahuan tentang masalah malnutrisi

pada salah satu anggota keluarga, sehingga tidak mampu merawat balita

dengan baik yang mengakibatkan kondisi bertambah buruk, dan timbul

komplikasi.

h. Aktivitas rekreasi keluarga

Identifikasi aktivitas dalam keluarga, frekuensi aktivitas tiap anggota keluarga

dan penggunaan waktu senggang.

Page 19: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan setiap anggota keluarga dari yang usia bayi sampai lanjut

usia.

3. Riwayat keluarga sebelumnya

Riwayat kesehatan dalam keluarga adakah anggota keluarga yang pernah

menderita penyakit kronis, penyakit menular atau penyakit yang sifatnya

herediter,dan riwayat gangguan tumbuh kembang .

4. Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristik rumah

b. Lingkungan : lingkungan sangat mempengaruhi pada pasien malnutrisi

lingkungan dengan ekonomi keluarga menengah kebawah

c. Macam lingkungan tempat tinggal

Tempat tinggal yang sempit, padat, sanitasi yang tidak terjaga, lingkungan

dengan keluarga ekonomi menengah ke bawah.

d. Mobilitas geografis keluarga

Status rumah yang dihuni oleh keluarga apakah rumah sendiri atau menyewa,

sudah berapa lama tinggal di daerah tersebut, dan pindah dari daerah mana.

e. Interaksi keluarga dengan masyarakat

1. Fasilitas sosial dan kesehatan

Tingkat ekonomi yang rendah dapat mengakibatkan sulutnya pengobatan

dan pemenuhan gizi pada balita. ketidakefektifnya keluarga dalam

mengunjungi pelayanan kesehatan yang ada .

2. Fasilitas transportasi

Page 20: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

Transportasi merupakan saran yang penting dan sangat diperlukan agar

penderita mendapatkan pelayanan kesehatan dengan segera. Ketiadaan

sarana transportasi menjadikan masyarakat enggan berkunjung ke pelayanan

kesehatan sehingga kondisi akan semakin memburuk.

f. Sistem pendukung dalam keluarga

Dukungan keluarga untuk meningkatkan status gizi pada balita sangat penting

karena kebutuhan gizi anak dapay di penuhi dengan dukungan dari keluarga

yang sangat peduli dengan gizi anak

5. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi

Bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari di dalam keluarga dan

waktu yang sering digunakan untuk berkomunikasi.

b. Struktur peran

Apakah keluarga sudah menjalankan perannya dalam dengan fungsinya.

Seorang anak dengan malnutrisi akan mengalami perubahan dalam keluarga

seperti siap apatis yang di tunjukkan oeh anak dengan malnutrisi . Struktur

Kekuatan keluarga

Sejauh mana keluarga mampu mengambil keputusan dengan tepat dalam

mengatasi masalah malnutrisi yang ada di keluarga.

6. Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif

Page 21: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

Perlindungan psikologis dan rasa aman sangat di butuhkan oleh penderita

malnutrisi karena gangguan mental berupa cengeng yang sebabnya di duga

karaena rasa lapar dan sakit di seluruh tubuhnya .keadaan cengeng ini walaupun

di beri makan atau bayi menetek (mungkin kurang Asi) anak akan terus

merengek saja terutama pada malam hari .keadaan demikian seharusnya sudah

perlu pengobatan ,pengawasan dokter.

( Ngastiyah ,264:2005)

b. Fungsi sosialisasi Fungsi afektif

Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga

mempersiapkan anggota keluarganya menjadi anggota masyarakat yang

baik, mampu menyesuaikan diri dan dapat berinteraksi dengan lingkungan

(Effendy, Nasrul, 1998).

c. Fungsi kesehatan

1) Mengenal masalah kesehatan

Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah sejauh mana

pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan yang terjadi dalam

keluarga dalam hal ini Malnutrisi

2) Pola nutrisi

Pada anak dengan malnutrisi di sebabkan oleh nafsu makan yang

menurun yang juga di karenakan gangguan pada saluran cerna . Jika

Page 22: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

ada anggota keluarga yang menderita Malnutrisi, maka keluarga harus

memperhatikan gizi yaitu tinggi kalori tinggi protein, serta konsumsi

makanan yang kaya karbohidrat, lemak dan protein.Anak dapat

dikatakan kurang nurtisi bila dilakukan perhitungan dengan standar

baku menggunakan rumus Z-score = N riil-median

SD upper atau SD lower

=8,5-10,8 = -2,09 masuk dalam kategori kurang gizi

1,10

3) Pola aktivitas

Anak dengan malnutrisi dalam beraktivitas sangat kurang karena di

sebabkan oleh asupan nutrisi sehingga mengakibatkan kurangnya

energi ada anak sehingga anak menjadi lemas dan malasdalam

beraktivitas.

4) Riwayat kesehatan keluarga

Penyakit-penyakit infeksi yang pernah diderita oleh keluarga,

misalnya :, tuberculosis, hepatitits, diare, penyakit kulit.

5) Pelayanan kesehatan yang pernah diterima

Pelayanan kesehtan yang pernah di terima yaitu posyandu karena di

posyandu keluarga dapat mengukur berat badan anak sehngga dapat

mengetahui penurunan berat badan balita sehingga dapat mengetahui

balita tersebut mengalanmi malnutrisi atau tidak .

6) Persepsi terhadap pelayanan kesehatan

Page 23: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

Kurang aktifnya keluarga dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan

yang ada dapat mempengaruhi pengetahuan keluarga mengenai

kesehatan terutama malnutrisi .

D.Patways keperawatan

Etiologi - kemiskinan - Masalah ekonomi - Penyakit kronis - Krisis ekonomi

Malnutrisi (KEP Ringan )

Badan kurus - BB menurun - Rambut tipis - BB dibawah garis merah

Kegagalan melaksanakan 5Tugas Keperawatan keluarga :

1.ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

2.ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan

3.Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

4.ketridakmamuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan

5.Ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan pelayanan kesehatan

Infeksi Ketidakefektifan pemberian pola makan

Resiko Gangguan tumbuh kembang

Page 24: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

1. Resiko keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b.d dukungan orang tua

yang tidak adekuat

Tujuan : Anak dapat menunjukkan perilaku yang tepat sesuai dengan usianya .

Kriteria hasil : Anak akan memperlihatkan suatu peningkatan dalam perilaku

personal sosial,kognisi,atau aktivitas yang sesuai dengan

motorik yang sesuai dengan usianya.

Intervensi :

a. Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai boneka

berwarna di tempat tidur

b. Gendong saat memberi makan ,makan perlahan dalam lingkungan

yang santai

c. Beri waktu istirahat saat makan

d. Amati ibu dan anak saat interaksi ,terutama saat makan

2. Ketidakefektifan pemberian pola makan b.d kelemahan sekunder diakibatkan

malnutrisikurang energi protein

Tujuan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan keluarga dapat

mengetahui pemberian pola makan yang baik

Kriteria hasil : menerma nutrisi yang adekuat untuk pertumbuhan yang sesuai

dengan usia dan kebutuhan

Intervensi :

a. Kaji pola makan dan kebutuhan nutrisi

Page 25: BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR MALNUTRISI …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ikanurayan... · 2. Anatomi Fisiologi Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang

b. Berikan intervensi spesifik untuk meningkatkan berat badan

c. Tingkatkan tidur kurangi pemakaian energi yang tidak perlu

d. Tetapkan hubungan kemitraan dengan orang tua dalam seluruh tahap

perencanaan

3. Infeksi b.d malnutrisi

Tujuan : individu dapat melaporkan infeksi dan kewaspadaan yang diperlukan

Kriteria hasil : Individu akan mmemperlihatkan teknik cuci tangan yang sangat cermat

pada waktu pulang ,melakukan tindakan pencegahan yang tepat untuk

mencegah infeksi .

Intervensi :

a. Pantau tanda Infeksi misal (kesulitan makan ,muntah, ketidakstabilan

tubuh) .

b. Lindungi individu yang mengalami defisit imun dari infeksi

c. Amati terhadap manifestasi klinis infeksi

d. Kurangi kerentanan individu terhadap infeksi