BAB II KONSEP DASAR -...

39
1 BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir tetapi dipelajari sebagai hasil pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat dan dengan realitas dunia (Stuart dan Sundeen, 2006). Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan (Kelliat, 1995). Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang dapat secara langsung maupun tidak langsung diekspresikan (Townsend, 1998). Gangguan harga diri rendah adalah penilaian negaitif terhadap diri dan kemampuan yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung (Schult & Videbeck, 1998). Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Kelliat, 1999).

Transcript of BAB II KONSEP DASAR -...

Page 1: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

1

BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang

diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam

berhubungan dengan orang lain. Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir tetapi

dipelajari sebagai hasil pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan

orang terdekat dan dengan realitas dunia (Stuart dan Sundeen, 2006).

Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif

terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal

mencapai keinginan (Kelliat, 1995).

Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau

kemampuan diri yang dapat secara langsung maupun tidak langsung

diekspresikan (Townsend, 1998).

Gangguan harga diri rendah adalah penilaian negaitif terhadap diri dan

kemampuan yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung (Schult

& Videbeck, 1998).

Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri

dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Kelliat,

1999).

Page 2: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

2

Dapat disimpulkan bahwa harga dir rendah merupakan masalah bagi

banyak orang dan diekspresikan melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai

berat. Konsep diri merupakan aspek kritikal dan dasar perilaku individu. Individu

dengan konsep dan dapat berfungsi dengan efektif yang terlihat dari kemampuan

interpersonal, kemampuan intelektual dan berguna bagi lingkungan.

Secara umum disepakati bahwa konsep diri belum ada sejak lahir. Konsep

diri berkembang secara bertahap saat bayi mulai mengenal dan membedakan

dirinya dengan orang lain. Perkembangan konsep diri terpacu cepat dengan

perkembangan bicara. Nama dan panggilan anak merupakan aspek bahasa yang

utama dalam membantu perkembangan identitas. Dengan memanggil nama, anak

mengartikan dirinya istimewa, unik dan mandiri (Kelliat, 1991).

Konsep diri dipelajari melalaui kontak sosial dan pengalaman

berhubungan dengan orang lain. Pandangan individu tentang dirinya dipengaruhi

oleh bagaimana individu mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya

(Kelliat, 1991).

B. Komponen Konsep Diri

Komponen konsep diri terdiri dari lima : gambaran diri, ideal diri, harga diri,

peran, identitas diri (Stuart dan Sundeen, 1991)

1. Gambaran diri (citra tubuh)

Citra tubuh adalah sikap, persepsi, keyakinan dan pengetahuan

individu secara sadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya, yaitu ukuran,

Page 3: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

3

bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan obyek yang kontak secara

terus menerus (anting, make up, pakaian, kursi roda) baik masa lalu mupun

sekarang.

a. Stresor yang terjadi pada citra tubuh

1) Perubahan ukuran tubuh : penurunan berat badan

2) Perubahan bentuk tubuh : tindakan invasif (operasi, daerah

pemasangan infus).

3) Perubahan struktur : sama dengan perubahan bentuk

disertai dengan pemasangan alat

didalam tubuh.

4) Perubahan fungsi : berbagai penyakit yang dapat

merubah sistem tubuh.

5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan.

b. Tanda dan gejala gangguan citra tubuh

1) Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah.

2) Tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi.

3) Menolak penjelasan perubahan tubuh.

4) Preakupasi dengan bagian tubuh yang hilang.

5) Presepsi negatif terhadap tubuh.

6) Mengungkapkan keputusasaan.

7) Mengungkapkan ketakuatan.

Page 4: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

4

2. Ideal diri

Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana dia harus

berperilaku berdasarkan standar tujuan, keinginan atau nilai pribadi tertentu.

Standar ideal diri dapat berhubungan dengan tipe yang diinginkan atau

sejumlah aspirasi, cita- cita dan harapan pribadi berdasarkan norma sosial

(Keluarga, budaya).

Ideal diri mulai berkembang pada masa kanak- kanak yang

dipengaruhi orang yang penting pada dirinya yang memberikan tuntutan atau

harapan. Pada usia remaja ideal diri akan dibentuk melalui proses identifikasi

pada oarang tua, guru dan teman. Gangguan ideal diri adalah ideal diri yang

terlalau tinggi, sukar dicapai dan tidak realistis, ideal diri yang samar dan

tidak jelas serta cenderung menuntut.

Adapun faktor yang mempengaruhi ideal diri :

a. Kecenderungan individu menempatkan diri pada batas kemampuannya.

b. Faktor body akan mempengaruhi individu menetapkan diri kemudian

stndar ini ditetapkan dengan standar kelompok teman.

c. Ambisi dan keinginan untuk melebih dan berhasil, kemudian untuk

menghindari kegagalan, perasaan cemas, rendah diri.

3. Harga diri

Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan

menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Frekuensi

pencapaian tujuan akan menghasilkan harga diri yang rendah atau harga diri

Page 5: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

5

yang tinggi. Jika individu sering gagal, maka cenderung harga diri rendah.

Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Aspek utama harga diri

adalah dicintai dan menerima penghargaan dari orang lain. Orang yang

memiliki harga diri rendah biasanya memiliki ideal diri diatas standar (tinggi).

4. Peran

Peran adalah pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan

dari seseorang berdasarkan posisinya dimasyarakat. Posisi dimasyarakat dapat

merupakan stressor terhadap peran karena struktur sosial yang menimbulkan

kesukaran, atau tuntutan posisi yang tidak mungkin dilaksanakan. Stres peran

terdiri dari konflik peran, peran yang tidak jelas, peran yang tidak sesuai dan

peran yang terlalu banyak.

5. Identitas

Identitas adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari

observasi dan penilaian, yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri

sebagai suatu kesatuan yang utuh. Seseorang yang mempunyai perasaan

identitas diri yang kuat akan memandang dirinya berbeda dengan orang lain,

unik dan tidak ada duanya. Kemandirian timbul dari perasaan berharga

(respek pada diri sendiri), kemampuan dan penguasaan diri. Seseorang yang

mandiri dapat mengatur dan menerima dirinya.

Dari rentang respon individu terhadap konsep dirinya terhadap harga

diri rendah yang terletak diantara respon adaptif dan respon mal adaptif.

Harga diri rendah adalah suatu kondisi penilaian diri yang negatif

Page 6: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

6

berkepanjangan pada seseorang atas dirinya atau kemampuannya. Perasaan

negatif pada diri sendiri termasuk percaya diri, tidak berharga, tidak berdaya,

pesimis, tidak ada harapan dan putus asa.

C. Rentang Respon Konsep Diri

RENTANG RESPON KONSEP DIRI

Respon adaptif Respon maladaptif

Aktualisasi Konsep Harga diri Kerancuan Depersonalisasi

Diri diri positif rendah identitas

(Skema 1.3 Rentang Respon Konsep Diri Stuart & Sundeen, 1991).

Keterangan:

1. Aktualisasi diri

Pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang

pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.

2. Konsep diri

Apa bila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam

beraktualisasi diri.

3. Harga diri rendah

Transisi antara respon konsep diri adaptif dan konsep diri maladaptive

Page 7: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

7

4. Kerancauan identitas

Kegagalan aspek individu mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa

kanak-kanak kedalam kematangan aspek psikososial, kepribadian pada

masa dewasa yang harmonis

5. Depersonalisasi

Perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang

berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan

diri dengan orang lain (Budi Anna Keliat, 1998)

D. Etiologi

a. Gangguan citra tubuh

Mekanisme : gangguan citra tubuh merupakan perubahan persepsi tentang

tubuh yang dilakukan oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi,

keterbatasan makna dan obyek yang sering kontak dengan tubuh, pasien

biasanya tidak dapat menerima kondisinya merasa kurang sempurna

kemudian akan timbul harga diri rendah.

b. Ideal diri tidak realistik

Mekanisme : ideal diri yang terlalu tinggi sukar dicapai dan tidak realitas ideal

diri yang suram dan tidak jelas, cenderung menutut. Kegagalan- kegagalan

yang dialami dan fantasi yang terlalu tinggi tidak dapat dicapai membuat

frustasi dan akan timbul harga diri rendah (Kelliat, 1998).

Page 8: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

8

E. Faktor Predisposisi

a. Faktor yang mempengaruhi harga diri.

pengalaman masa kanak-kanak dapat merupakan faktor kontribusi pada

gangguan atau masalah konsep diri. Anak sangat peka terhadap perlakuan dan

respon orang tua. Orang tua yang kasar, membenci dan tidak menerima akan

mempunyai keraguan atau ketidakpastian. Anak yang tidak menerima kasih

sayang maka anak tersebut akan gagal mencitai dirinya dan menggapai cinta

orang lain. individu yang kurang mengerti akan dan tujuan kehidupan akan

gagal menerima tanggung jawab untuk diri sendiri. ia akan tergantung pada

orang lain dan gagal mengembangkan kemampuan sendiri. ia mengingkari

kebebasan mengekspresikan sesuatu, termasuk kemungkinan berbuat

kesalahan dan menjadi tidak sabar, kasar dan banyak menuntut diri sendiri.

Ideal diri yang ditetapkan tidak dapat dicapai.

b. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran.

Peran sesuai dengan jenis kelamin sejak dulu sudah diterima oleh masyarakat

misalnya wanita dianggap kurang mampu, kurang mandiri, kurang objektif

dan kurang rasional dibandingkan pria. pria dianggap kurang sensitif, kurang

hangat kurang ekspresif disbanding wanita. Sesuai dengan standar tersebut,

jika wanita atau pria berperan tidak seperti lazimnya, maka dapat

menimbulkan konflik didalam diri maupun hubungan sosial. Misalnya, wanita

yang sacara tradisional harus tinggal di rumah saja, jika ia mulai keluar rumah

untuk sekolah atau kerja akan menimbulkan masalah.Konflik peran dan peran

Page 9: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

9

yang tidak sesuai muncul dari faktor biologis dan harapan masyarakatterhadap

wanita atau pria. peran yang berlebihan muncul pada wanita yang mempunyai

sejumlah peran.

c. Faktor yang mempengaruhi identitas diri

Orang tua yang selalu curiga pada anak akan menyebabkan kurang percaya

diri pada anak. anak akan ragu apakah yang ia pilih tepat, jika tidak sesuai

dengan keinginan orang tua maka timbul rasa bersalah. ( Kelliat, 1992)

F. Faktor Presipitasi

Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh situasi yang dihadapi

individu dan individu yang tidak mampu menyelesaikan masalah. Situasi atau

stressor dapat mempengaruhi konsep diri dan kemampuannya.

Stressor yang mempengaruhi harga diri dan ideal diri adalah penolakan

dan kurang penghargaan diri dari orang tua yang berarti: pola asuh anak tidak

tepat misalnya: terlalu dilarang, dituntut, persaingan dengan saudara, kesalahan

dan kegagalan yang terulang, cita-cita yang tidak dapat di capai, gagal tanggung

jawab terhadap diri sendiri (Stuart dan sundeen, 1992).

Sepanjang kehidupan individu sering menghadapi transisi peran yang

dapat menimbulkan stres tersendiri bagi individu. Stuart dan Sundeen (1991)

mengidentifikasi Transisi peran menjadi tiga kategori :

Page 10: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

10

a. Transisi Perkembangan

Setiap perkembangan dapat menimbulkan ancaman pada identitas. Setiap

perkembangan harus dilalui individu dengan menyelesaikan tugas

perkembangan yang berbeda- beda. Hal ini dapat merupakan stressor bagi

konsep diri.

b. Transisi Peran Situasi

Transisi peran situasi terjadi sepanjang daur kehidupan, bertambah atau

berkurangnya orang yang berarti melalui kelahiran atau kematian, misalnya

status sendiri menjadi berdua atau menjadi orang tua. Perubahan status

menyebabkan perubahan peran yang dapat menimbulkan ketegangan peran

yaitu konflik peran tidak jelas atau peran berlebihan.

c. Transisi Peran Sehat Sakit

Stressor pada tubuh dapat menyebabkan gangguan gambaran diri dn berakibat

perubahan konsep diri. Perubahan tubuh dapat mempengaruhi semua

komponen konsep diri yaitu gambaran diri, identitas diri, peran, harga diri.

G. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala yang dapat dikaji pada gangguan harga diri rendah menurut

Carpenito, L.J (1998) :

1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan

terhadap penyakit misalnya malu dan sedih karena rambut rontok setelah

mendapat terapi sinar.

Page 11: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

11

2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri, misalnya tidak akan terjadi jika saya

segera kerumah sakit, menyalahkan diri sendiri.

3. Merendahkan martabat misalnya saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya

tidak tahu apa- apa atau saya tidak tahu apa- apa atau saya orang bodoh.

4. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri klien tidak ingin bertemu

dengan orang lain, suka menyendiri.

5. Percaya diri kurang, klien sukar mengambil keputusan, misalnya memilih

alternatif tindakan.

6. Mencederai diri, akibat harga diri rendah di sertai harapan yang suram,

mungkin pasien ingin mengakhiri kehidupan.

H. Proses Terjadinya Masalah

Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang suatu nilai personal

yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai ideal

diri (Stuart dan Sundeen, 1991).

Individu yang kurang mengerti akan arti dan tujuan hidup akan gagal

menerima tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain. Ia akan tergantung

pada orang tua dan gagal mengembangkan kemampuan sendiri. Ia mengingkari

kebebasan mengekspresikan sesuatu termasuk kemungkinan berbuat kesalahan

dan menjadi tidak sabar, kasar dan banyak menuntut diri sendiri, sehingga ideal

diri yang ditetapkan tidak tercapai.

Page 12: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

12

Harga diri rendah dapat terjadi karena adanya kegagalan atau berduka

disfungsional dan individu yang mengalami gangguan ini mempunyai koping

yang tidak konstruktif atau kopingnya mal adaptif.

Resiko yang dapat terjadi pada individu dengan gangguan harga diri

rendah adalah isolasi : menarik diri karena adanya perasaan malu kalau

kekurangannya diketahui oleh orang lain.

Stuart dan Sundeen (1995) mengemukakan sepuluh cara individu

mengekspresikan secara langsung harga diri rendah : mengejek dan mengkritik

diri sendiri, pasien sering mengatakan dirinya bodoh dan tidak tahu apa- apa,

merendahkan martabat, pasien menghindari, mengabaikan atau menolak

kemampuan yang nyata dimiliki, manifestasi klinik, tekanan darah meningkat,

penyakit psikomatis dan penyalahgunaan obat, rasa bersalah dan khawatir, pasien

menghukum dirinya sendiri ini dapat ditampilkan berupa fobis, obsesi, klien

menolak dirinya sendiri, menunda keputusan, pasien sangat ragu- ragu dalam

mengambil keputusan, rasa aman terancam, seseorang mungkin tidak melaporkan

perilaku perilaku kasar terhadap dirinya sendiri, menunda keputusan, pasien

sangat ragu- ragu dalam mengambil keputusan, rasa aman terancam, seseorang

mungkin tidak melaporkan perilaku kasar terhadap dirinya, gangguan

berhubungan karena kelakuan, penolakan dan harga diri rendah, pasien menjadi

kejam, merendahkan diri atau mengekspresikan orang lain, perilaku ini adalah

menarik diri atau isolasi sosial yang disebabkan oleh perasaan tidak berharga,

menarik diri dari realitas, bila kecemasan yang disebabkan oleh penolakan diri

Page 13: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

13

sendiri mencapai tingkat berat atau panik, pasien mungkin mengalami gangguan

asosiasi, halusinasi, curiga, cemburu, paranoid, merusak diri, harga diri rendah

dapat mendorong pasien mengakhiri kehidupan, merusak atau melukai orang.

H. Mekanisme Koping

Mekanisme koping pada gangguan konsep diri dapat dibagi menjadi dua

jangka pendek dan koping jangka panjang (Stuart dan Sundeen, 1991).

a. Koping jangka pendek

1) Aktifitas yang memberikan pelarian sementara dari krisis identitas

diri(misal: konser musik, bekerja keras, menonton televisi secara obsesif).

2) Aktifitas yang memberikan identitas pengganti sementara(misal: ikut serta

dalam klub sosial, agama, politik, kelompok, gerakan, atau geng).

3) Aktifitas yang sementara menguatkan atau meningkatkan perasaan diri

yang tidak menentu (misalnya: olah raga yang kompetitif, prestasi

akademik, kontes untuk mendapatkan popularitas).

4) Aktifitas yang merupakan upaya jangka pendek untuk membuat identitas

di luar dari hidup yang tidak bermakna saat ini (misal: penyalah gunaan

obat).

b. Koping jangka panjang

Semua koping jangka pendek dapat berkembang menjadi koping

jangka panjang. Penyelesaian akan menghasilkan ego identitas dan keunikan

individu.

Page 14: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

14

Identitas negatif merupakan rintangan terhadap nilai dan harapan

masyarakat. Remaja mungkin menjadi anti sosial, ini dapat dibuktikan remaja

ini mengatakan ” saya mungkin lebih baik menjadi anak tidak baik dari pada

tidak jadi apapun”.

Individu dengan gangguan konsep diri pada usia lanjut menggunakan

ego oriented reaction (mekanisme pertahanan diri), yang digunakan adalah

fantasi, diasosiasi,proyeksi, mengisar.

Dalam keadaan yang semakin berat dapat terjadi deviasi perilaku dan

kegagalan penyesuaian sebagai berikut : psikosis, neurosis, obesitas,

anoreksia, nervosa, bunuh diri, kriminal, persetubuhan dengan siapa saja,

kenakalan, penganiayaan.

J. Masalah Keperawatan

Gangguan konsep diri : harga diri rendah situasional atau kronik

1. Isolasi sosial : menarik diri

2. Koping individu tidak efektif

3. Perubahan penampilan peran

4. Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain

5. Perilaku kekerasan

Page 15: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

15

K. Pohon Masalah

Perubahan sensori persepsi

Isolasi social

Gangguan Konsep Diri: Harga diri rendah

Gangguan Citra Tubuh Idial diri tidak realistic

(Budi Anna Keliat, 1998)

L. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah.

2. Isolasi Sosial

3. Perubahan Sensori Persepsi: Halusinasi. (Townsend, 1998)

Page 16: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

16

M. Intervensi Keperawatan

Tgl PerencanaanNo DiagnosaKeperawat

an Tujuan Kriteriaevaluasi

Intervensi Rasional

1 Gangguankonsepdiri :harga dirirendah

Sp 1p1. Klien

dapatmembinahubungan salingpercaya

Setelah 1xinteraksidiharapkan:a. Klien

menunjukan ekspresiwajahbersahabat,menunjukan rasatenang, adakontakmata, mauberjabattangan, mauberjabattangan, maumenyebutkan nama,maumenjawabsalam, klienmau dudukberdampingan denganperawat,maumenngutarakanmasalahyangdihadapi.

1.1 Binahubungansaling percayadenganmenggunakankomunikasiyangterapeutik:a. Sapa

pasiendenganramahtamah baikverbalmaupunnon verbal

b. Perkenalkan diridengansopan

c. Tanyakannamalengkapdan namapanggilanyang

d. Jelaskantujuanpertemuan

e. Jujur danmenepatijanji

f. Tunjukansikap

1. Hubungan salingpercayamerupakan dasarkelancaranhubunganinteraksiselanjutnya

Page 17: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

17

2. Kliendapatmengidentifikasi

a. Aspekpositifdankemampuanyang dimilikiklien

b. Aspekpositifkluarga

c.Aspekpositiflingkunganklien

3. membantu klien

b. Klien dapatmenyebutkan aspekpositifyangdimilikiklien,kluarga .lingkungan

c. Klien dapatmenilai

empati danmenerimapasien

g. Beriperhatiandanperhatikankebutuhandasar klien

2.1 Diskusikankemampuandan aspekpositif yangdi milikiklien

2.2 Setiappetemuanhidari nilainegatif

2.3 Bersamaklien buatdaftartentangaspek positifyangdimilikiklien,keluarga,lingkungandankemampuanyangdimilikiklien

2.1 Utamakanpemberianpujian yangrealitis

3.1 Diskusikandengan klien

2. Sebagaidasarasuhankeperawatan

3. Memotivasi diri

Page 18: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

18

menilaikemampuan klienyangmasihdapatdigunakan

4. membantu klienmemilihkegiatanyangakan dilatihsesuaidengankemampuan klien

5. melatihklienkegiatanyang dipilihsesuairencanaya di

kemampuan yang dimilikiuntukdilaksanakan

d. klien dapatmerencanakankegiatanyang sesuaikemampuan yangdimiliki

e. Klien dapatmelakukankegiatansesuaijadwalyangdibuat

kemampuanyang masihdapat digunakanselama sakitDan dapat dilanjutkanpenggunaan

4.1 Tingkatkankegiatanyang sesuaidengantoleransi dankondisi

4.2 Rencanakanbersamaklienaktifitasyang dapatdilakukansetiap harisesuaikemampuanklien (kegiatanmandiri,denganbantuan )

4.1 Beri contohkegiatanyang bolehdi gunakan

5.1 Anjurkanklien untukmelaksanakan kegiatanyang telahdirencanakan

5.2 Pantau

untuktetapmempertahankanpenggunaannya

4. Kliendapatberfikiran positifsehinggabisamembuat klienpercayadiri

5. Karenaklienadalahindividuyangbertanggungjawab

Page 19: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

19

buatsesuaikemapuan klien

6. Menganjurkanklienmemasukkandalamjadwalkegiatanharian

Sp 2 p1. Memvali

dasimasalahdarilatihansebelumnya

2. Melatihkegiatanselanjutnyayangdipilihsesuai

f. Klien dapatmelakukankegiatansesuaijadwalyangdibuat

Setelah 2xinteraksidiharapkan:a. Klien dapat

menyebutkandanmendemonstrasikanlatihan yangdi ajarkansebelum nya

b. Klienmendemonstrasikan carayang dilatih

kegiatanyang telahdilaksanak

Diskusikankemungkinanpelaksanaankegiatansetelahpulang

anjurkan klienmemasukkan dalamjadwalkegiatanharian

1.1 Motivasiklien untukmenyebutkandanmendemonstrasikan latihansebelumnya

2.1 Beri pujianatas jawabanyang benara. Motifasi

klien untuklebih bisaapa yangdiajarkan

terhadapdirinya

6. Mengetahui jadwalkegiatanharianpasien

1. Menge-tahuitingkatkemampuanpasienterhadaplatihansebelumnya

2. Karenaklienadalahindividuyangbertanggungjawab

Page 20: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

20

kemampuan

3. Membimbingklienmemasukan kedalamjadwalkegiatanharian

Sp 1k1. Mendisk

usikanmasalahyang dirasakankeluargadalammerawatklien

c. Klienbersediauntukmemasukankegiatanyang telah dilakukan kedalamkegiatanjadwal harian

a. Keluargadapat:

- Menjelaskan perasa annya

- Menjelaskan caramerawatharga dirirendah

- Mendemonstrasikancaraperawatan

b.Anjurkanklien untukmengikutilalumempraktekan

c. Berireinforcemen positifatastidakanyang dilakukanklien

3.1 Motivasiklien untukmemasukkankegiatanyang telahdilakukankedalamjadwalkegiatanharian

1.1 Bina hubungansaling percayadengan kelurga:a. Saling

berkenalanb. Jelaskan

tujuanc. Buat

kontrakd. Ekplorasi

perasaankelurgaklien

1.2 Motivasi

terhadapdirinya

3.mengingatkan pasienkegiatanyangharusdilakukan.

1. Hubungan salingpercayamerupakan dasarkelancaranhubunganinteraksiselanjutnya

Page 21: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

21

2. Menjelaskanpengertian hargadirirendah,tandadangejalasertaprosesnya

3. Menjelaskan cara-caramerawatpasienhargadirirendah.

klien hargadiri rendah

- Berpartisipasi dalamperawatanklien hargadiri rendah

b. Kelurgamengerti danmenyebutkankembalipengertiantanda dangejala danprosesterjadinyaharga dirirendah

c. Kelurgamengertitentang cara-cara merawatklien denganharga dirirendah

keluarga klienmenyetujui danmengikutikontrak

Diskusikandengankeluarga kliententang :a. Harga diri

rendahb.Penyebab

harga dirirendah

c.Akibat yangakan terjadijikahargadirirendahtidak ditangani

d.Carakelurgamenghadapiharga dirirendah

Beripendidikankesehatanpada keluargatentang caramerawat kliendengan hargadiri rendah

2. Mengantisipasimasalahyangtimbul

3. Meningkatkankemampuankeluargadalammerawatkliendenganhargadirirendah.

Page 22: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

22

Sp 2k1. Melatih

keluargamempraktekkancaramerawatkliendenganharga dirirendah

2. Melatihkeluargamelakukan caramerawatlangsungpadakliendenganharga dirirendah

Sp 3k1. Memban

tukeluargamembuatjadwalaktivitasdi rumahtermasukminumobat

2. Menjelaskanfollow uppasiensetelah

a. keluargadapatmengetahui caramempraktekanmerawat kliendengan hargadiri rendah

b. Keluargadapatmempraktekancara merawatsecara langsungpada kliendengan hargadiri rendah

a. Keluargadapat membuatjadwal aktivitasdi rumah untukklien denganharga dirirendah

b. keluargamengetahuifollow up kliensetelah pulang

doronganggotakeluargauntuk mengikuticara merawatklien harga dirirendah

2.1 Latih keluargamelakukan caramerawatlangsung padaklien denganharga dirirendah

1.1 bantu keluargadalam menyusunjadwal aktivitasuntuk klien saat dirumah

2.1 jelaskan jadwalkontrol klien padakeluarga setelahpulang

1. Keluargamengetahuicaraperawatankliendenganharga dirirendah

2. Keluargalebihmemahamicaraperawatanklien secaralangsung

1. Memu-dahkankeluargadalammenyusunaktivitasklienselama dirumah

2. Keluargamengetahuijadwalkontrolklien

Page 23: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

23

2 Isolasisosial :menarikdiri

pulang

Sp 1 p1. Membina

hubungansalingpercaya

a. Klienmenunjukanekspresiwajahbersahabat,menunjukanrasa tenang,ada kontakmata, mauberjabattangan, maumenyebutkannama, maumenjawabsalam, klienmau dudukberdampingan denganperawat, maumenngutarakan masalahyangdihadapi.

1.1 Bina hubungansaling percayadenganmenggunakankomunikasiyangterapeutik:a. Sapa pasien

denganramahtamah baikverbalmaupun nonverbal

b. Perkenalkandiri dengansopan

c. Tanyakannamalengkap dannamapanggilanyang

d. Jelaskantujuanpertemuan

e. Jujur danmenepatijanji

f. Tunjukansikapempati danmenerimapasien

g. Beriperhatiandanperhatikankebutuhan

1. Hubungan salingpercayamerupakan dasarkelancaranhubunganinteraksiselanjutnya

Page 24: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

24

2. Mengidentifika-sipenyebabisolasisosial :menarikdiri klien

3. Mengidentifika-sikeuntunganberinteraksi dan

b. Klien dapatmengungkapkanpenyebabisolasi sosial: menarikdiri.

c. Diharapkanklien mampumenyebutkankeuntunganberhubungansosialmisalnya :

dasar klien

2.1 Tanyakan padaklien tentangorang yangtinggalserumah /temansekamar, orangyang palingdekat denganklien di rumah/ di ruangperawatan, apayang membuatklien dekatdengan orangtersebut dantidak dekatdengan orangtersebut, danupaya apayang sudahdilakukansupaya dekatdengan orangtersebut.

2.2 Diskusikandengan klienpenyebabmenarik diri /tidak maubergaul denagnorang lain.

3.1 Tanyakan padaklien tentangmanfaathubungan sosialdan kerugianmenarik diriDiskusikan

2. untukmengetahuipengetahuankliendanalasanmenarikdiri

3. Meningkatkanpemahamankliententangberhubu

Page 25: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

25

kerugiantidakberinteraksidenganorang lain

4. Melatihklienberkenalandengansatuorang

5. Membimbingklienmemasukankedalam

- Banyak teman- Tidakkesepian

- Bisaberdiskusi

- Salingmenolong.Dan kerugianmenarik diri,misal:

- Sendiri- Kesepian- Tidak bisa

diskusi

d. Klien dapatmemperagakan caraberkenalandengan 1orang

e. Klien maumemasukankegiatanyang telahdilakukankedalam

pada kliententang manfaathubungan sosialdan kerugianmenarik diri

4.1 Beri motivasidan bantu klienberkenalanatau komukasidengan :perawat, pasiendan kelompok

4.2 Berireinforcementpositif ataskeberhasilandan usahaklien dalamberkenalandengan 1 orang

4.3 Motivasi klienuntuk lebihbanyak lagiberkenalandengan orang

5.1 Motivasi klienuntukmemasukankegiatan yangtelahdilakukan ke

ngandenganoranglain.

4. meningkatkaninteraksikliendenganlingkungan.

5. memudahkankliendalammelakukan

Page 26: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

26

jadwa

Sp 2 p1. Memvali

dasimasalahdanlatihansebelumnya

2. Melatihklienberkenalandengan 2orangataulebih

3. Membimbingklienmemasukan kedalamjadwalkegiatanharian

Sp 3 p1. Memvali

dasimasalahdan

jadwal harian

a. Klien dapatmenyebutkandanmendemostrasikan latihanyang diajarkansebelumnya

b. Klien dapatmendemonstrasikan caraberkenalandengan 2orang ataulebih

c. Klienmemasukankegiatanyang telah dilakukan kedalamkegiatanjadwal harian

a. Klien dapatmengungkapkan apa yangdirasakan

dalam jadwalharian

1.1 Motivasi klienuntukmenyebutkandanmendemonstrasikan latihansebelumnya

2.1 Motivasi klienuntukberkenalanlebih banyaklagi denganorang

2.2 Anjurkan klienuntukmengikuti lalumempraktekkan berkenalandengan lebihbanyak orang

3.1 Motivasi klienuntukmemasukankegiatan yangtelah dilakukankedalamjadwalkegiatan harian

1.1 Motivasi klienuntukmengungkapkan masalah dan

kegiatanharian

1. mengingatkankembalilatihanyangsudahdiajarkan

2. meningkatkaninteraksikliendenganlingku-ngan.

3. membantumemudahkankliendalammelakukanaktivitaskegiatanharian

1. mengingkanklienpada

Page 27: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

27

latihansebelumnya

2. Melatihklienberinteraksidengankelompok

3. Membimbing klienmemasukkan kedalamjadwalkegiatanharian

b. Klien dapatmenyebutkandanmemperagakan kembalilatihansebelumnya

a. Klien maumengikutidanmempraktekan apa yang diajar kan

b. Klien senang

a. Klienbersediauntukmemasukankegiatanyang telah dilakukan kedalam jadwalkegiatanharian

mendemonstrasikan kembalilatihansebelumnya

Latih klienberinteraksi /berkenalandalamkelompok

Motivasi klienuntukmengikuti apayang telahdiajarkan

Beri contohcaraberkenalandengankelompok

Berireinforcementpositif atastindakan klienyang benar

Motivasi klienuntukmemasukankegiatan yangakan dilakukan kedalam jadwalkegiatanharian

Berireinforcementpositif atastindakan benar

latihansebelumnya

2. Membantu kliendalamberhubungan sosial

3. memudahkan kliendalammelakukankegiatansesuaijadwal.

Page 28: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

28

Sp 1 k1. Mendisku

sikanmasalahyangdirasakankeluargadalammerawatklien

2. Menjelaskanpengertian menarikdiri,tanda dangejalasertaprosesterjadinya

1. Keluargadapat :a. Menjelas

kanperasaannya

b. Menjelaskan caramerawatklienmenarikdiri

c. Mendemonstrasikan caraperawatan klienmenarikdiri

d. Berpartisipasidalamperawatan klienmenarikdiri

2. Keluargamengertidanmeyebutkankembalipengertian,tanda dangejala, danprosesterjadinyaisolasi

yangdilakukanklien

1.1 Binahubungansaling percayadengankeluarga :

a. Salingberkenalan

b. Jelaskantujuan

c. Buatkontrak

d. Ekplorasiperasaankeluargaklien

Motivasikeluarga klienuntukmenyetujuidan mengikutikontrak

2.1 Diskusikandengankeluargaklien tentang :Isolasi sosial :menarik diri,Penyebabisolasi sosial,akibat yangakan terjadijika isolasi

1. Hubungansalingpercayamerupakan dasarkelancaraninteraksidanhubunganselanjutnya.

2. mengantisipasimaslah yangtimbul

Page 29: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

29

3. Menjelaskan caramerawatklienisolasisosial :menarikdiri

Sp 2k1. melatih

keluargamempraktekkancaramerawatpasiendenganisolasisocial.

2. melatihkeluargamelakukan caramerawatlangsungkepadapasien

sosial :menarikdiri.

3. Kelurgamengertitentangcara-caramerawatkliendengangangguanisolasi sosial: menarikdiri

1. keluargadapatmengetahuicaramempraktekan merawatklien denganisolasi sosial

b. Keluargadapatmempraktekan caramerawatsecaralangsungpada klien

sosial :menarik diritidak ditangani, carakeluargamenghadapiisolasi sosial :menarik diri

Doronganggotakeluargauntukmengikuticara merawatklien isolasisosial :menarik diri

3.2 Berireinforcementpositif padakeluarga

1.1 doronganggotakeluargauntukmengikuti caramerawat kliendengan isolasisosial

2.1 Latih keluargamelakukancara merawatlangsung padaklien denganisolasi sosial

3. Meningkatkankemampuankeluargadalammerawatkliendengangangguan isolasisosial :menarikdiri.

1. Keluargamengetahui caraperawatan kliendenganisolasisosial

2. Keluargalebihmemahami caraperawatan kliensecaralangsun

Page 30: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

30

3 Perubahansensoripersepsi :halusinasi

isolasisosial

Sp 3k1. memban

tukeluargamembuatjadwalaktivitasdirumahtermasukminnumobat(dicchargeplanning)

2. menjelaskanfollow uppasiensetelahpulang

Sp 1 p1. Mengide

ntifikasijenishalusinasi

2. Mengidentifikasiisihalusinasi

3. Mengidentifikasiwaktuhalusinasi

4. Mengidentifikasifrekuensihalusinasi

5. Mengide

denganisolasi sosial

1. Keluargadapatmembuatjadwalaktivitas dirumah untukklien denganisolasi sosial

2. keluargamengetahuifollow upklien setelahpulang

Setelah 1xinteraksidiharapkan:a. Klien dapat

menyebut-kan :- Mengetah

ui jenishalusinasi

- Mengetahui isihalusinasi

- Mengetahui waktuhalusinasi

- Mengetahui

1.1 bantu keluargadalam menyusunjadwal aktivitasuntuk klien saat dirumah

2.1 jelaskan jadwalkontrol klien padakeluarga setelahpulang

1.1 Observasitingkah lakuklien terkaitdenganhalusinasinya (dengar / lihat /pennghidu /raba / kecap )

2.1 identifikasijenis halusinasiklien

3.1 identifikasiwaktumunculnyahalusinasi

4.1 identifikasifrekuensi

g

1. Memudahkankeluargadalammenyusunaktivitasklienselamadi rumah

2. Keluargamengetahuijadwalkontrolklien

1. Mengetahui jenis,isi,waktu,frekuen-si,situasihalusinasi danMenge-nalperilakupadasaathalusinasi timbulmemudahkan

Page 31: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

31

ntifikasisituasiyangmenimbulkanhalusinasi

6. Mengidentifikasiresponpasienterhadaphalusinasi

7. Melatihcaramengontrolhalusinasidenganmenghardik.

8. Membimbingmemasukankedalamjadwalkegiatanharian

frekuensihalusinasi

- Mengetahui situasidankondisiyangmenimbulkanhalusinasi

b. Klienmenyatakanperasaan danresponnyasaatmengalamihalusinasi :- Marah- Takut- Sedih- Senang- Cemas- Jengkel

c. Klienmenyebut-kan tindakanyangbiasanyadilakukanuntukmengendalikan halusinaKlienmenyebut-kan carabarumengontrolhalusinasi-nya

d. Klien dapatmemilih danmemperagak

munculnyahalusinasi

5.1 identifikasisituasi yangseperti apayangmemunculkanhalusinasi.

6.1 Diskusikandengan klienapa yangdirasakan jikaterjadihalusinasi danberikesempatanuntukmengungkapkan perasaannya

6.2 Diskusikandengan klienapa yangdilakukanuntukmengatasiperasaantersebut

6.3 Diskusikantentangdampak yangakandialaminyabila klienmenikmatihalusinasinya

7.1 Ajarkan klienmengontrolhalusinasinyadengan caramenghardik.

8.1 Motivasi klienuntuk

perawat-an dalammelaksanakaninterven-si. Danpasientahuncaramengon-trolhalusinasinyadandapatmenjadikanlatihaninikegiatanyangsudahterjad-waluntukdilaku-kandalanjadwalharian.

Page 32: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

32

Sp 2 p1. Memvali

dasimasalahdarilatihansebelumnya

2. Melatihcaracontrolhalusinasidenganberbincang denganorang lain

an caramengatasihalusinasi (dengar / lihat/ penghidu /raba kecap )

e. Klienmelaksanakan cara yangtelah dipilihuntukmengontrolhalusinasi-nya

f. klien maumemasukankegiatanyang telahdilakukankedalamjadwalharian

1. Klien dapatmenyebutkan danmendemonstrasikanlatihanyang diajarkansebelumnya

2. Klienmelaksanakan carayang dipilihuntukmengendalikanhalusinasin

memasukkankegiatan yangtelahdilakukan kedalam jadwalharian

1.1 Motivasi klienuntukmenyebutkandanmendemonstrasikan latihansebelumnya

2.1 latih caramengontrolhalusinasidenganberbincangdenagan oranglain.

2.2 Bantu pasien

1. mengingatkanklienpadalatihansebelumnya

2. mengalihkanmunculnyahalusinasi

Page 33: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

33

3. Membimbing klienmemasukan kedalamjadwalkegiatanharian

Sp 3 p1. Memval

idasimasalahdarilatihansebelum

ya.

3. Klienbersediauntukmemasukankegiatanyang telahdi lakukanke dalamkegiatanjadwalharian

1. Klien dapatmenyebutkan danmendemonstrasikanlatihan

memilih carayang sudahdianjurkandan latihuntukmencobanya

2.3 Berikesempatanuntukmelakukanyang dipilihdan di latih

2.4 Pantaupelaksanaanyang telahdipilih dandilatih, jikaberhasil beripujian

Motivasi klienuntukmemasukkankegiatan yangtelahdilakukankedalamjadwalkegiatanharian

Berireinforcementpositif atastidakan yangdi lakukanklien

Motivasi klienuntukmenyebutkandanmendemonstrasikan latihan

3. memudahkankliendalammengingatkegiatanyangakandilakukan

1. mengetahuikegiatanyangsudahdiajar-

Page 34: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

34

nya

2. Melatihcaracontrolhalusinasidengankegiatan( yangbiasadilakukan klien )

3. Membimbingklienmemasukan kedalamjadwalkegiatanharian

yang diajarkansebelumnya

2. Klienmelaksana-kan carayang dipilihuntukmengendalikanhalusinasinya

3. Klienbersediauntukmemasukankegiatanyang telah dilakukankedalamkegiatanjadwal harian

sebelumnyaBeri pujianatas jawabanyang benar

2.1 Latih kliencaramengontrolhalusinasidengankegiatan yangbiasadilakukan.

2.2 Berikesempatanuntukmelakukanyang dipilihdan di latih

2.3 Pantaupelaksanaanyang telahdipilih dandilatih, jikaberhasil beripujian

Motivasi klienuntukmemasukkankegiatan yangtelahdilakukankedalamjadwalkegiatanharian

Berireinforcementpositif atastidakan yang

kansebelumnya

2. Dengankesibukan klientidakakanmenghiraukanhalusinasinya

3. Memudahkankliendalammengingatkegiatanyangakandilaku-kan

Page 35: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

35

Sp 4 p1. Memval

idasimasalah danlatihansebelumnya

2. Mengajarkancarakontrolhalusinasidenganminumobat(prinsip5 benarminumobat)

1. Klien dapatmengungkapkan apayangdirasakan

2. Klien dapatmenyebutkan danmemperagakan lagilatihansebelumnya

1. Klienmelaksanakan carayang telahdipilihuntukmengontrolhalusinasinya

2. Klienmengertitentangmanfaatdankerugiantidakminumobat,nama,warna, dosis,cara, efek

di lakukanklien

1.1 Motivasi klienuntukmengukapkanmasalah danmendemonstrasikan kembalilatihansebelumnya

1.2 Berireinforcementpositif atastindakan yangdilakukan klien

2.1 Diskusikandengan Pasiententangmanfaat dankerugian tidakminum obat,nama, warna,dosis, cara,efek terapi danefek sampingpenggunaanobat.

2.2 Pantau Pasiensaatpenggunaanobat

2.3 Beri pujian jikaPasienmenggunakanobat denganbenar

1. mengingatkankegiatanyangsudahdilakukansebelumnya danseberapajauhklienmengertiapa yangsudahkitaajarkan.

2. Klienmengetahui carameminum obatyangbenardan efeksampingjikameminum obat

Page 36: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

36

3. Membimbingklienmemasukkankedalamjadwalkegiatanharian

Sp 1 k1. Mendisk

usikanmasalahyangdirasakankeluargadalammerawat

terapi danefeksampingpenggunaan obat

3. Klienmengertiakibatberhentiminumobat tanpakonsultasidengandokter

1. Klienbersediauntukmemasukankegiatanyang telahdi lakukanke dalamjadwalkegiatanharian

1. Keluargadapat:a. Menjelas

kanperasaannya

b. Menjelaskancara

2.4 Diskusikanakibat berhentiminum obattanpakonsultasidengan dokter

2.5 AnjurkanPasien untukkonsultasikepada dokter/perawat jikaterjadi hal-halyang tidakdiinginkan.

2.6 reinforcemenpositif atastidakan benaryang dilakukan klien

3.1 Bimbing klienmemasukkandalam jadwalkegiatanharian

1.1 Menjalinhubungansaling percayadengankeluarga.

1.2 Diskusikanmasalah yangdihadapikeluarga dalam

3. memudahkankliendalammengingat jadwalkegiatanyangakandilaku-kan.

1. Hubung-ansalingpercayamerupakan dasarkelancaraninteraksi

Page 37: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

37

klien

2. Menjelaskanpengaertian, tandadangejalahalusinasi, danjenishalusinasi yangdialamiklienbesertaprosesterjadi-nya

merawathalusinasinya

c. Mendemonstrasikan caraperawatan klienhalusinasinya

d. Berpartisipasidalamperawatan klienhalusinasinya

2. Keluargamengertidanmenyebutkan kembalipengertiantanda dangejala sertaprosesterjadinyahalusinasiya

merawat klien

2.1 Berikanpendidikankesehatantentangpengertianhalusinasi,jenishalusinasiyang dialamiklien, tandadan gejalahalusinasi,prosesterjadinyahalusinasi,dan caramerawat klienhalusinasi,cara merawatanggotakeluarga yanghalusinasi

danhubung-anselanjutnya.

2. mengantisipasimaslahyangtimbul

2. Meningkatkankemampuankeluargadalammerawatkliendenganhalusi-nasi

Page 38: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

38

3. Menjelasan cara-caramerawatklienhalusi-nasi

Sp 2k1. Melatih

keluargamempraktekkancaramerawatkliendenganhalusinasi

2. Melatihkeluargamelakukan caramerawatlangsungpadaklienhalusinasi

Sp 3k1. Memban

tukeluarga

3. Keluargadapatmenyebutkan danmemperagakan lagilatihansebelumnya

1. Keluargamengertitentangmanfaatdankerugiantidakminumobat, nama,warna,dosis, cara,efek terapidan efeksampingpenggunaan obat.

2. Keluargamengertiakibatberhentiminumobat tanpakonsultasidengandokter

1. Keluargabersediauntuk

Berikankesempatanpada keluargauntukmemperagakan caramerawat kliendenganhalusinasi

1.1 latih keluargadalammempraktekkan caramerawat kliendenganhalusinassi

2.1 Latih keluargamelakukancara merawatlangsung padaklien denganhalusinasi

1.1 bantu keluargadalammenyusun

3. Keluargamemahamibagaimana caraperawatan kliendenganhalusi-nasi

1. Keluargamengetahui caraperawatan kliendenganhalusi-nasi

2. Keluargalebihmemahami caraperawatan kliensecaralang-sung

1. Memudahkankeluarga

Page 39: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-2-babii.pdf · 5) Keterbatasan : makan, melakukan kegiatan. b. Tanda

39

membuatjadwalaktifitasdirumahtetrmasukminumobat

2. Menjelaskanfollow uppasiensetelahpulang

memasukankegiatanyang telah dilakukan kedalam jadwalkegiatanharian

2. keluargamengetahuifollow upklien setelahpulang

jadwalaktivitas untukklien saat dirumah

2.1 jelaskanjadwal kontrolklien padakeluargasetelah pulang

dalammenyusunaktivitasklienselamadi rumah

2. Keluargamengetahuijadwalkontrolklien