BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia...

34
14 BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN PEMBERDAYAANNYA Dalam bagian ini, penulis pertama-tama akan memulai dengan memaparkan teologi imamat am orang percaya. Lalu bagaimana konsep pemberdayaan sebab kaum awam adalah orang dewasa yang perlu diberdayakan melalui pendidikan dan pada bagian akhir diuraikan tentang pendidikan untuk orang dewasa dalam gereja dari McKenzie dan model pembelajaran Transformatif dari Jack Mezirouw II. 1. Teologi Imamat Am Orang Percaya II. 1.1 Siapakah Kaum Awam Signifikansi kaum awam mulai muncul ke permukaan ketika terjadi Reformasi dalam Gereja. Reformasi tidak diragukan lagi memproklamasikan imamat semua orang percaya yang universal dan secara fundamental menolak perbedaan antara orang awam dan rohaniwan. Untuk itu akan diuraikan siapakah kaum awam menurut beberapa teolog di masa reformasi dan sesudahnya. Pertama, Martin Luther dalam pengajarannya memaparkan bahwa kaum awam adalah setiap orang percaya yang ada, untuk melayani orang-orang lain. Orang awam itu adalah imam bagi orang-orang lain. Kaum awam ini mengekspresikan imannya dalam tindakan sosial yang bermanfaat dan dengan demikian mengkomunikasikan kekuasaan Injil. Adanya peran aktif dari pihak jemaat atau kaum awam yang bermacam-macam itu, sebagai bentuk tanggung jawabnya atas nama orang-orang lain. Tidak ada perbedaan mendasar antara orang-orang Kristen yang saleh dan sekuler, antara kaum awam dan rohaniwan. 19 19 Ismail, Andar., Awam dan Pendeta., (Jakarta : PBK Gunung Mulia, 2000)., 3-7

Transcript of BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia...

Page 1: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

14

BAB II

KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN PEMBERDAYAANNYA

Dalam bagian ini, penulis pertama-tama akan memulai dengan memaparkan

teologi imamat am orang percaya. Lalu bagaimana konsep pemberdayaan sebab kaum

awam adalah orang dewasa yang perlu diberdayakan melalui pendidikan dan pada

bagian akhir diuraikan tentang pendidikan untuk orang dewasa dalam gereja dari

McKenzie dan model pembelajaran Transformatif dari Jack Mezirouw

II. 1. Teologi Imamat Am Orang Percaya

II. 1.1 Siapakah Kaum Awam

Signifikansi kaum awam mulai muncul ke permukaan ketika terjadi Reformasi

dalam Gereja. Reformasi tidak diragukan lagi memproklamasikan imamat semua

orang percaya yang universal dan secara fundamental menolak perbedaan antara

orang awam dan rohaniwan. Untuk itu akan diuraikan siapakah kaum awam menurut

beberapa teolog di masa reformasi dan sesudahnya.

Pertama, Martin Luther dalam pengajarannya memaparkan bahwa kaum

awam adalah setiap orang percaya yang ada, untuk melayani orang-orang lain. Orang

awam itu adalah imam bagi orang-orang lain. Kaum awam ini mengekspresikan

imannya dalam tindakan sosial yang bermanfaat dan dengan demikian

mengkomunikasikan kekuasaan Injil. Adanya peran aktif dari pihak jemaat atau

kaum awam yang bermacam-macam itu, sebagai bentuk tanggung jawabnya atas

nama orang-orang lain. Tidak ada perbedaan mendasar antara orang-orang Kristen

yang saleh dan sekuler, antara kaum awam dan rohaniwan.19

19 Ismail, Andar., Awam dan Pendeta., (Jakarta : PBK Gunung Mulia, 2000)., 3-7

Page 2: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

15

Kedua, Johanis Calvin, selalu mengaitkan kaum awam dengan pengajarannya

tentang imamat universal dan panggilan orang-orang Kristen. Di mana dikatakan

bahwa setiap orang Kristen mempunyai tugas untuk melayani Allah dengan sepenuh

hati dan melakukan pekerjaannya di bidang profesi di mana Allah menempatkannya.

Walaupun mereka mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda sesuai dengan panggilan

masing-masing, namun semua orang percaya baik, itu awam maupun rohaniwan,

punya hak datang langsung kepada Allah untuk pengakuan dosa, untuk mencari

pengampunan, mencari kekuatan iman untuk kehidupan yang kudus sehari-hari.20

Pada abad ketujuh belas memperlihatkan definisi dari orthodoksi Protestan

tentang perbedaan yang semakin meningkat antara kaum awam dan kaum rohaniwan.

Adanya keunggulan dari pendeta dibandingkan kaum awam. Pelayanan kaum awam

hanya dipertahankan dengan memperjelas jabatan penatua sebagai pembantu-

pembantu pendeta, yang melayani dalam hal-hal yang mempengaruhi kesejahteraan

gereja. Para penatua bertugas merawat orang sakit dan mencatat penyimpangan

dalam cara hidup dan perkara-perkara serupa. Kaum awam hanya berperan sebagai

pendengar-pendengar yang pasif. Berbeda dengan kaum rohaniwan dan teolog yang

sangat berperan dan mulia.21

Sedangkan Joseph H. Oldham, mendefinikan kaum awam adalah anggota-

anggota gereja, yang menyalurkan tanggung jawab–tanggung jawab dari kehidupan

biasa dalam berbagai jabatan pekerjaan yang tak terhitung banyaknya dan dalam

suatu keberagaman tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan sehari-hari yang

tidak terbatas, yang merupakan ragi yang meragi gumpalan adonan itu. Dalam

kesaksian yang tepat dan tak bersuara ini mereka memenuhi fungsi imamat gereja22

.

20

Ibid., p.10-20 21

Ibid., p .21 22

Ibid., p. 40

Page 3: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

16

Hal senada diungkapkan oleh Hendrik Kraemer, pemimpin lembaga kaum

awam yang bernama “Kerk en Wereld” secara tidak langsung memberi kita pengertian

tentang kaum awam sebagai kelompok-kelompok profesi misalnya politisi, guru,

intelektual, wartawan dan lain sebagainya, dengan panggilan kerja ini, dapat melihat

diri mereka sebagai sarana-sarana guna menyakinkan fungsionalisasi yang benar dari

gereja di dalam masyarakat.23

Dewan Gereja-Gereja se-Dunia, dalam persidangan I di Amsterdam tahun

1948 memberikan penjelasan juga tentang siapakah kaum awam itu. Kaum awam itu

bukan sukarelawan-sukarelawan untuk kegiatan-kegiatan gereja tetapi lebih sebagai

orang-orang percaya yang tersebar, yang hidup dan bekerja di dalam suatu komunitas

yang lebih luas. Kaum awam ini harus dibantu untuk melihat bagaimana mereka dapat

mentaati kehendak Allah di dalam tekanan-tekanan dan persoalan-persoalan

kehidupan.24

Sedangkan dalam persidangan ke II, Dewan Gereja-Gereja se-Dunia, di

Evanston, tahun 1954 mendefinisikan kaum awam sebagai anggota-anggota gereja

yang memperoleh penghasilan untuk kehidupan mereka sehari-hari dalam suatu

pekerjaan sekuler dan yang karenanya memanfaatkan jam-jam kerja mereka dalam

suatu jabatan pekerjaan duniawi, tidak terkecuali ibu rumah tangga. Disini kata “kaum

awam” tidak mengimplikasikan suatu perbedaan teologis apa pun antara kaum awam

dan rohaniwan, tetapi istilah itu membuat suatu perbedaan sosiologis antara mereka

yang adalah pekerja-pekerja purna waktu di dalam gereja dan mereka yang jabatan

pekerjaannya terletak di dalam dunia sekuler. Meskipun demikian “kata kaum awam”

23 Ibid., 52

24 Ibid., 62-64

Page 4: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

17

yang digunakan disini juga mempunyai signifikansi teologis untuk misi gereja di

dalam dunia.25

Jadi dapat disimpulkan bahwa kaum awam adalah orang-orang Kristen yang

mempunyai profesi yang beraneka ragam dan ada di semua bidang kehidupan tanpa

terkecuali. Kaum awam ini mencari nafkah untuk kehidupannya dan mengalami

berbagai masalah dan tekanan dalam mempertahankan status iman percaya dan

panggilanNya. Kaum awam ini ada di segala tempat, tidak demikian dengan kaum

rohaniwan dalam melakukan fungsionalisasinya.

II. 1. 2 Kaum Awam Dalam Tradisi Calvinis

Setelah memahami siapakah kaum awam. Berikutnya akan dipaparkan

pemahaman kaum awam dalam tradisi Calvinis, dimana GKI di Tanah Papua juga

memiliki asas yang sama.

Yohanis Calvin, memperlihatkan bahwa imamat yang universal itu adalah

suatu komponen vital dari banyak ajaran-ajarannya yang lain seperti keimaman

Kristus, ide tentang panggilan, kunci-kunci dari disiplin, pengampunan Kristus dan

persembahan spiritual. Pengajarannya yang mendasar yaitu bagaimana keimaman

semua orang percaya berkaitan dengan imamat Kristus. Kristus itu sendiri, benar-

benar, adalah satu-satunya imam. Calvin berkata :

Jabatan keimaman adalah milik Kristus sendiri karena dengan

mempersembahkan korban kematianNya, Ia menghapus kesalahan kita sendiri

dan melunaskan dosa-dosa kita… karena, seperti yang telah dikatakan, kita

atau doa-doa kita tidak mempunyai akses ke Allah kecuali jika Kristus,

sebagai imam besar kita, telah membasuh bersih dosa-dosa kita, menguduskan

kita dan mendapatkan bagi kita anugerah itu yang daripadanya kenajisan

pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan-kejahatan kita. Jadi kita melihat

bahwa kita harus mulai dari kematian Kristus, supaya kemujaraban dan

keselamatan dari imamatNya dapat menjangkau kita.26

25

Ibid., 65-68 26

Ibid., 11

Page 5: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

18

Jadi jabatan Kristus menghadirkan imamat universal. Artinya ketika orang-

orang percaya dipersatukan dengan Kristus melalui iman dan partisipasi mereka

dalam karya Kristus maka imamat itu dikomunikasikan. Partisipasi di dalam imamat

Kristus juga berbicara hubungan Israel dengan Gereja. Yesus dilihat sebagai

penggenapan janji-janji dan peraturan-peraturan yang diberikan kepada Israel yang

lama. Israel telah dipanggil untuk menjadi suatu imamat yang rajani. Imam-imam

sebagai para pemimpin peribadahan Israel berusaha untuk menggenapi ketetapan-

ketetapan peribadahan yang diberikan Allah, tetapi ibadah mereka hanya memberikan

pertanda untuk ibadah yang benar itu dan persembahan diri Kristus atas nama

kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus

Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat manusia oleh anugerah27

.

Adanya hubungan antara imamat universal dan panggilan orang-orang

Kristen. Setiap orang Kristen yang diselamatkan Yesus secara langsung mempunyai

tugas untuk melayani Allah dengan sepenuh hati dan melakukan pekerjaannya di

bidang yang Allah telah menempatkannya. Jadi semua orang percaya adalah imam-

imam dalam panggilan mereka sehari-hari, karena pangilan mereka datang dari Allah.

Walaupun mereka mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda yang sesuai dengan

panggilannya, namun semua orang percaya baik itu awam maupun rohaniawan, punya

hak datang langsung kepada Allah untuk pengakuan dosa, untuk mencari

pengampunan, mencari kekuatan iman untuk kehidupan yang kudus sehari-hari.28

Hal yang juga berkaitan dengan imamat am orang percaya, yaitu ada kuasa

dari kunci-kunci, pemuridan Kristen dan pengampunan. Kuasa untuk mengikat dan

melepaskan yang diberikan kepada Petrus dalam Perjanjian Baru tidak dimaksudkan

27

Ibid., 11-12 28

Ibid., 13

Page 6: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

19

menjadi hak istimewa dan tanggung jawab yang eksklusif dari rasul-rasul, tetapi lebih

merupakan hak istimewa dan tanggung jawab yang umum dari Gereja. Dalam hierarki

gereja abad pertengahan selalu menunjuk kepada Petrus sebagai putra mahkota dari

seluruh gereja ketika ia menjanjikan bahwa kunci-kunci itu akan diberikan

kepadanya. Calvin berkata :

Karena mereka mencukur bagian paling atas dari kepala, supaya mahkota itu,

dapat menunjukkan martabat rajani, sebab para rohaniwan itu harus menjadi

raja-raja, untuk memerintah diri mereka sendiri dan orang-orang lain. Karena

Petrus berbicara tentang mereka sebagai berikut : “Kamu adalah satu bangsa

yang terpilih, satu imamat yang rajani, satu bangsa yang kudus, suatu umat

milik kepunyaanNya” (I Petrus 2 : 9). Tetapi adalah suatu pelanggaran bagi

mereka untuk mengambil bagi diri mereka sendiri saja apa yang telah

diberikan untuk seluruh gereja, dan dengan angkuh menyombongkan suatu

gelar yang telah mereka renggut dari orang-orang percaya. Petrus sedang

berbicara tentang keseluruhan gereja; teman-teman ini memutarnya untuk

sedikit orang-orang yang bercukur …29

Dalam tradisi calvin semua orang percaya juga adalah imam-imam karena

dalam nama dan dengan kemurahan Kristus. Mereka dapat mempersembahkan kepada

Kristus semua persembahan spiritual. Persembahan itu mencakup tugas cinta kasih,

doa, puji-pujian, ucapan syukur dan apa saja yang kita lakukan dalam ibadah kepada

Allah. Mempersembahkan diri sendiri kepada Allah karena Kristus telah

membukakan jalan untuk itu. Keimaman semua orang percaya bukanlah suatu

konsepsi yang bersifat perlambang tetapi suatu imamat yang riil di mana semua orang

percaya dapat membawa persembahan-persembahan korban spiritual sebagai imam

kepada Allah. Jadi bagi Calvin imamat universal itu diekspresikan dalam ibadah, doa-

doa syafaat, kesaksian dan pelayanan dari seluruh komunitas itu30

.

Setiap orang percaya memiliki martabat yang tinggi dan tanggung jawab yang

penting. Sekalipun Calvin memandang pelayanan yang ditahbis dan mencoba

29

John Calvin., sebagaimana dikutip oleh Andar Ismail., Awam dan Pendeta., (Jakarta : BPK Gunung

Mulia, 1999), 14 30

Op.Cit.,15

Page 7: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

20

menghubungkannya dengan imamat universal. Para reformator dalam tafsirannya

tentang imamat universal, tidak membawa mereka ke penolakan terhadap keteraturan

pelayanan. Calvin percaya bahwa pemerintahan gereja ditetapkan secara Ilahi. Bagi

gereja, pelayanan itu condition sine qua non. Maksudnya bila menghapus tata gereja

sama halnya dengan menghancurkan gereja. Jabatan apostolic dan pastoral adalah

perlu untuk memelihara gereja di atas bumi. Jadi ada hal yang berbeda antara imamat

am dan keteraturan pelayanan. Dimana keimaman adalah umum untuk semua orang

Kristen; namun demikian tidak untuk pelayanan itu.31

Hal di atas terkait dengan bahaya dari suatu klerikalisme baru bilamana

penekanan hanya kepada jabatan pelayanan saja. Calvin sungguh percaya kebenaran

bahwa setiap orang percaya dipercayakan karunia-karunia (kharismata) dan hal itu

harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh kesungguhan. Jadi satu-

satunya perbedaan antara pengemban jabatan dan anggota-anggota biasa adalah dalam

hal fungsi dan bukan status kedudukan. Kewenangan dalam hal ini diberikan dalam

Firman Allah, yang membuat pendeta-pendeta secara khusus dipanggil untuk

melayani, namun pendeta-pendeta dan anggota-anggota biasa ada di bawah

kewenangan Firman Allah.32

Ada usaha-usaha yang serius dari Calvin untuk menghubungkan secara

koheren keimaman yang universal dan pelayanan yang ditahbis. Dimana ada tempat

yang utama kepada kaum awam di dalam lembaga gereja, namun karena

penekanannya atas makna penting dari pelayanan yang ditahbis sebagai perwakilan-

perwakilan Allah melalui memproklamasikan Firman, maka secara umum Calvin

memandang gereja sebagai berfungsi utamanya melalui pelayanan yang ditahbis.33

31

Ibid., 16 32

Ibid., 19 33

Ibid., 20

Page 8: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

21

Dengan demikian tema imamat yang universal ditekankan oleh Calvin, tetapi

karena pandangannya yang luhur tentang pelayanan yang ditahbis itu, membawa dia

dalam mengabaikan partisipasi kaum awam dalam kegiatan-kegiatan pengajaran

gereja. Ada kekuatiran akan terjadi penyalahartian imamat universal semua orang

percaya oleh orang-orang yang fanatik, dan secara wajar bereaksi melawan mereka.

Secara prinsip keimaman semua orang percaya ditegaskan, namun hal itu tidak

diimplementasikan dalam praktek pengajaran gereja34

.

II. 1.3 Konsep Imamat Am Orang Percaya

Pada awal Reformasi, Martin Luther telah meletakkan landasan keimaman

(imamat) dari semua orang percaya. Dalam I Petrus 2: 9 dijelaskan bahwa semua kita

yang percaya kepada Kristus adalah imam-imam dan raja-raja dalam Kristus.

Sekalipun konsep tentang imamat semua orang percaya telah diabaikan selama

berabad-abad tanpa dilupakan sepenuhnya oleh gereja, namun konsep Alkitabiah dari

imamat yang universal diberi penekanan ulang oleh gereja Reformasi35

.

Pengajaran ini secara sosial berarti tidak ada perbedaan mendasar antara

orang-orang Kristen yang saleh dan sekuler, antara orang awam dan rohaniwan.

Setiap orang percaya ada untuk melayani orang-orang lain, untuk mengekspresikan

imannya dalam tindakan sosial yang bermanfaat dan dengan demikian

mengkomunikasikan kekuasaan Injil. Secara Eklesiologis, ajaran ini telah sering

ditafsirkan dalam beragam cara – guna menolak ajaran yang ditahbis, atau untuk

menekankan penafsiran individualistis tentang Kekristenan yang dikaitkan dengan

“penilaian pribadi”, “wahyu langsung dari Allah” dan “akses langsung kepada

Allah”.36

34

Ibid., 21 35

Ibid., 2 36

Ibid., 3

Page 9: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

22

Setiap orang percaya adalah imam tidak dimengerti bahwa setiap orang

percaya adalah imam bagi dirinya sendiri, namun itu berarti bahwa ia adalah imam

bagi orang-orang lain. Adanya realitas dari jemaat sebagai suatu komunitas dan bukan

bukan individualisme keagamaan. Hal ini mengajarkan tentang tanggung jawab dari

setiap orang Kristen atas nama orang-orang lain. Adanya kaum awam bukan untuk

mendominasi pendeta-pendeta mereka, tetapi mengajarkan bahwa orang-orang

Kristen adalah imam-imam, namun bukan semuanya pendeta. Bagaimana memahami

pelayanan yang dibaptis itu di dasarkan atas imamat yang umum atau atas suatu

ketetapan Ilahi yang langsung. Ada dua cara untuk menafsirkan pentahbisan. Pertama,

adalah apa yang disebut teori delegasi atau pandangan transferal yang melihat

kewenangan dari kependetaan itu sebagai datang dari bawah, dari imamat am dari

semua orang Kristen, yaitu didelegasikan atau ditranfer oleh jemaat. Kedua, adalah

apa yang disebut teori penetapan (teori institusi) yang melihat kewenangan itu sebagai

yang datang dari atas, didirikan oleh penetapan Ilahi langsung dari Kristus dan di

delegasikan ke kewenangan jemaat dan tidak tergantung pada imamat yang universal

itu.37

Sedangkan konsep imamat am orang percaya menurut Johanes Calvin, seperti

telah diuraikan di bagian-bagian sebelumnya, pada intinya berdasar kepada imamat

Kristus. Kristus melalui karyaNya akan menjadikan orang-orang percaya sebagai

imamat am. Jadi imamat universal itu berasar dari jabatan Kristus, yang di

komunikasikan ke orang-orang yang percaya melalui persatuan mereka dengan

Kristus dalam iman dan partisipasi mereka dalam karya keselamatan Kristus.

Panggilan orang-orang percaya ini adalah untuk melayani Allah dengan sepenuh hati

dalam bidang pekerjaan sebagaimana Allah menempatkannya. Setiap cara kehidupan

37 Ibid., 3-8

Page 10: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

23

yang sah adalah suatu panggilan. Tuhan meminta masing-masing orang dalam semua

tindakan-tindakan hidup untuk melihat ke panggilanNya karena Ia telah

menunjukkan tugas-tugas untuk setiap manusia dalam cara hidupnya yang khusus.

Dan bahwa tidak ada seorangpun boleh secara sembarangan melanggar batas-

batasNya.38

Disamping itu ada juga hak istimewa dan tanggung jawab yang umum dari

Gereja dan bukan hanya kepada rasul-rasul. Semua orang percaya adalah imam-imam

karena dalam nama dan dengan kemurahan Kristus semua orang percaya dapat

mempersembahkan kepada Kristus semua persembahan spiritual (imamat yang riil).

Yang terpenting setiap orang percaya mempunyai martabat yang tinggi dan tanggung

jawab, sehingga dalam gereja mempunyai relasi yang baik dan ada keteraturan antara

pelayanan yang ditahbis dan imamat universal. Jadi ada hal yang berbeda antara

imamat am dan keteraturan pelayanan. Di mana keimaman adalah umum untuk semua

orang Kristen; namun demikian tidak untuk pelayanan itu. Ada bahaya dari suatu

klerikalisme baru bilamana penekanan hanya kepada jabatan pelayanan saja, sebab

setiap orang percaya juga memiliki karunia-karunia (kharismata) dan hal itu harus

diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh kesungguhan.39

II. 1.4 Kaum Awam Sebagai Orang Dewasa

Dengan memahami siapakah kaum awam secara khusus dari para teolog baik

itu Martin Luther, Johanis Calvin, Joseph H. Oldham, dan Hendrik Kraemer, dapat

menolong untuk menyimpulkan bahwa sebenarnya kaum awam adalah anggota-

anggota gereja, yang memiliki profesi sebagaimana Tuhan menempatkan mereka,

misalnya politisi, guru, intelektual, wartawan dan lain sebagainya, dengan panggilan

38

Ibid., 13 39

Ibid., 19-20

Page 11: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

24

kerja dan mempunyai tanggung jawab atau harus menjalani fungsional mereka dari

gereja di dalam masyarakat, melalui tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan

sehari-hari sesuai dengan kehendak Tuhan.

Hal di atas membawa kita melihat bahwa kaum awam yang 99 % ada dalam

gereja, tidak lain adalah kelompok orang dewasa, yang memiliki profesi dan harus

bekerja dengan baik dan mempertanggungjawabkan imannya dalam segala tuntutan

yang ada di lingkungan kerjanya. Kaum awam atau orang dewasa dalam gereja bukan

sukarelawan-sukarelawan untuk kegiatan-kegiatan gereja tetapi lebih sebagai orang-

orang percaya yang tersebar, yang hidup dan bekerja serta mencari nafkahnya di

dalam suatu komunitas yang lebih luas, yang mana harus dibantu untuk melihat

bagaimana mereka dapat mentaati kehendak Allah di dalam tekanan-tekanan dan

persoalan-persoalan kehidupan.

Analisis dari Oldham memberikan masukan untuk gereja agar tidak hanya

fokus pada arti gereja tetapi juga pada hakekat misinya. Ada perbedaan antara gereja

sebagai suatu masyarakat, yang di organisasikan untuk tujuan ibadah, pengajaran

dengan kehidupan orang-orang Kristen di dalam dunia. Pada satu pihak gereja sebagai

“suatu masyarakat” yang di organisasikan untuk tujuan-tujuan spesifik seperti ibadah,

pengajaran, pemberitaan dan pelayanan pastoral, tetapi pada pihak yang lain gereja

dapat dipandang sebagai “suatu masyarakat manusia” ada laki-laki dan perempuan.

Mereka ini telah diberi suatu pemahaman baru tentang kehidupan dan telah

mengalami begitu banyak pengalaman yang mempengaruhi keseluruhan pandangan

dan tingkah laku. Orang-orang ini harus mewarnai setiap tindakan dalam kehidupan

mereka. Bukankah ini menunjukkan beberapa dari karakteristik dari seorang dewasa

yang begitu sibuk dengan profesinya, dan mempunyai pengalaman dalam hidup, serta

Page 12: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

25

menanti gereja dapat menolong dan memberdayakan mereka agar terjadi transformasi

pribadi dan transformasi sosial40

.

Jadi gereja dalam ekspresinya bukan hanya pemberitaan Firman, dan

penyelenggaraan sakramen-sakramen dengan benar, tetapi juga manifestasi dari

tindakan-tindakan liturgis ini ke dalam sikap dan tingkah laku yang baru, yang

melahirkan transformasi pribadi dan transformasi sosial dalam masyarakat. Bila tidak,

maka gereja ada dalam bahaya “pengeklesiasian” yang bersifat mencelakakan gereja.

Hal ini harus menjadi urusan dan perhatian para rohaniwan, bukan suatu komunitas

dari orang-orang yang telah diperdamaikan dan dengan penuh sukacita melayani

Allah di dalam peristiwa-peristiwa sehari-hari dari kehidupan yang biasa.41

Fakta yang ada kaum awam atau orang dewasa dalam gereja dipanggil untuk

suatu kehidupan yang penuh ketaatan kepada Allah, dan pada saat yang sama tunduk

kepada lembaga-lembaga sosial, sistem-sistem ekonomi dan kondisi-kondisi politik.

Semua ini membawa gereja lewat kaum rohaniwan menyadari peran pentingnya

dalam memberdayakan orang-orang dewasa atau kaum awam lewat pendidikan. Bila

demikian maka orang dewasa dapat membuat keputusan-keputusan dalam ketaatan

kepada Firman Allah, dengan di tuntun dengan tradisi gereja. Dalam membimbing

dan mendidik orang-orag dewasa ini, kaum rohaniwan tidak bisa menyampaikan

sesuatu dengan cara memerintah tetapi harus dengan model pembelajaran yang sesuai

dengan konteks hidup orang dewasa.42

Oleh karena tujuan imamat am orang percaya adalah melaksanakan tugas

panggilannya dengan penuh tangungjawab baik dalam gereja maupun dalam profesi

masing-masing. Tugas panggilan ini dapat dilaksanakan bilamana kaum awam

40

Ibid., 35 41

Ibid., 36-37 42

Ibid., 40-41

Page 13: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

26

diberdayakan. Konsep pemberdayaan adalah suatu konsep yang umum, bilamana di

terapkan dalam teori akan menjadi andragogi. Andragogi adalah seni dan ilmu

menolong orang dewasa belajar. Andragogy sendiri dibagi dua, dimana ada yang

umum dan ada yang khusus di aplikasikan dalam gereja. Untuk pendidikan umum

merupakan pendekatan yang baru dari tokoh yang bernama Jack Mezirow dengan

teori pembelajaran transformatif. Sedangkan tokoh yang bernama Mc Kenzie, fokus

pada pembelajaran orang dewasa di gereja.

Untuk itulah pada bagian berikut akan dijelaskan tentang konsep umum

pemberdayaan dan tentang andragogi.

II. 2 Konsep dan Teori Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan yang diadaptasikan dari istilah “empowerment” yang mulai

berkembang di Eropa mulai abad pertengahan, hingga di akhir 70-an, 80-an, dan awal

90-an. Kata “empowerment” dan “empower” diterjemahkan dalam bahasa Indonesia

menjadi pemberdayaan dan memberdayakan. Menurut Merriam webster dan oxfort

english dictionery (dalam Prijono dan Pranarka, 1996 : 3) kata “empowerment” dan

“empower” mengandung dua pengertian yaitu : pengertian pertama adalah to give

power or authority to, dan pengertian kedua berarti to give ability to or enable. Dalam

pengertian pertama diartikan sebagai memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau

mendelegasikan otoritas ke pihak lain. Sedangkan dalam pengertian kedua, diartikan

sebagai upaya untuk memberikan kemampuan atau keberdayaan. 43

Konsep empowerment pada dasarnya adalah upaya menjadikan suasana

kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi semakin efektif secara struktural. Hal itu

menjadi nyata baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, negara, regional, dan

43

Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat - Bahan Kuliah PPS SP ITB.1suniscome.50webs.com/data/...

/005%20Konsepsi%20 Pemberdayaan.pdf.. Diunduh pada hari Kamis, 4 Desember 2014

Page 14: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

27

internasional. Disamping itu juga meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan lain-

lain.44

Jika dilihat dari proses operasionalisasinya, maka ide pemberdayaan memiliki

dua kecenderungan, antara lain45

:

1). Kecenderungan primer, yaitu kecenderungan proses yang memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan, atau kemampuan (power) kepada

masyarakat atau individu menjadi lebih berdaya. Proses ini dapat dilengkapi pula

dengan upaya membangun asset material guna mendukung pembangunan

kemandirian mereka melalui organisasi.

2) Kecenderungan sekunder yaitu kecenderungan yang menekankan pada proses

memberikan stimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai

kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan

hidupnya melalui proses dialog.

Dua kecenderungan tersebut memberikan (pada titik ekstrem) seolah

berseberangan, namun seringkali untuk mewujudkan kecenderungan primer harus

melalui kecenderungan sekunder terlebih dahulu.

Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan yang

merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru

pembangunan, yakni yang bersifat “people-centered, participatory, empowering, and

sustainable. Gagasan pemberdayaan masyarakat perlu untuk dipahami sebagai suatu

proses transformasi dalam hubungan sosial, ekonomi, budaya, dan politik masyarakat.

Perubahan struktur yang sangat diharapkan adalah proses yang berlangsung secara

alamiah, yaitu yang menghasilkan dan harus dapat dinikmati bersama. Begitu pula

44

Teori Pemberdayaan.blogspot.com/.../konsep-definisi-dan-teori-pemberda...31 Mar 2012. Diunduh

pada hari Kamis, 4 Desember 2014 45

Perencanaankota.blogspot.com/.../teori-pemberdayaan-masyarakat.htmlTeori Pemberdayaan

Masyarakat. . Diunduh pada hari Kamis, 4 Desember 2014

Page 15: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

28

sebaliknya, yang menikmati haruslah yang menghasilkan. Proses ini diarahkan agar

setiap upaya pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan kapasitas masyarakat

(capacity building).46

Sumodiningrat (1999 : 134), mengatakan bahwa kebijaksanaan pemberdayaan

masyarakat secara umum dapat dipilah dalam tiga kelompok yaitu47

:

1) Kebijaksanaan yang secara tidak langsung mengarah pada sasaran tetapi

memberikan dasar tercapainya suasana yang mendukung kegiatan sosial ekonomi

masyarakat.

2) Kebijaksanaan yang secara langsung mengarah pada peningkatan kegiatan

ekonomi kelompok sasaran.

3) Kebijaksanaan khusus yang menjangkau masyarakat miskin melalui upaya

khusus.

Sedangkan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, menurut Kartasasmita

(1996:159-160), harus dilakukan melalui beberapa kegiatan48

:

1) Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat

berkembang (enabling).

2) Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering).

3) Memberdayakan mengandung pula arti melindungi.

Letak titik tolaknya yaitu bahwa pengenalan setiap manusia, setiap anggota

masyarakat, akan selalu memiliki suatu potensi yang dapat terus di kembangkan.

46

2frameit.blogspot.com/.../landasan-teori-pemberdayaan-masyarakat.html. Diunduh pada hari

Kamis, 4 Desember 2014 47

lib.ui.ac.id/file?file=digital/123653...Pemberdayaan%20Masyarakat...pdf. Diunduh pada hari

Kamis, 4 Desember 2014 48

Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat - Bahan Kuliah PPS SP ITB.1suniscome.50webs.com/data/...

/005%20Konsepsi%20 Pemberdayaan.pdf.. Diunduh pada hari Kamis, 4 Desember 2014

Page 16: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

29

Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tidak berdaya, karena kalau demikian

akan mudah punah.

Pemberdayaan merupakan suatu upaya yang harus diikuti dengan tetap

memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh setiap masyarakat. Dalam rangka

itu pula diperlukan langkah-langkah yang lebih positif selain dari menciptakan iklim

dan suasana. Untuk memperkuat semua ini haruslah meliputi langkah-langkah nyata

dan menyangkut penyediaan berbagai masukan (input) serta membuka akses kepada

berbagai peluang (upportunities) yang nantinya dapat membuat masyarakat menjadi

semakin diberdaya. Atau adanya suatu proses sosial multi dimensi yg bertujuan utk

membantu individu atau kelompok agar dapat memperoleh kendali bagi kehidupan

mereka sendiri (maksudnya potensi dan kemampuannya). 49

Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut 2 kelompok atau

institusi yang saling terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan

pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan.

Disinilah warga Gereja yang tidak lain adalah juga warga masyarakat masuk

dalam proses pemberdayaan atau empowerment. Operasionalisasi dari konsep

pemberdayaan pada umumnya lebih difokuskan pada level komunitas. Hal itu

disebabkan karena komunitas dianggap sebagai basis kehidupan masyarakat, yang

paling mengetahui persoalan dan kebutuhan yang paling aktual. Apabila sebuah

program yang dibuat untuk peningkatan kehidupan masyarakat, maka program

tersebut harus sesuai dengan persoalan dan kebutuhan masyarakat sehingga

aktualisasi diri semakin meningkat.50

49

Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat - Bahan Kuliah PPS SP ITB.1suniscome.50webs.com/data/...

/005%20Konsepsi%20 Pemberdayaan.pdf.. Diunduh pada hari Kamis, 4 Desember 2014 50

2frameit.blogspot.com/.../landasan-teori-pemberdayaan-masyarakat.html. Diunduh pada hari

Kamis, 4 Desember 2014

Page 17: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

30

II. 3 Pendidikan Orang Dewasa

Ada begitu banyak istilah dan pengertian berkaitan dengan pendidikan orang

dewasa. Salah satunya adalah dari Gordon G. Dankenwald dan Sharon B. Meririam

dalam bukunya “Adult Education” mengatakan Adult Education memberi penekanan

pada hal memberi pertolongan kepada orang-orang dewasa untuk membangun

potensinya atau merundingkan perubahan dalam peranan. Baik sebagai pekerja, ibu

rumah tangga, polisi, tentara, guru, tukang ojek, tukang sapu, dokter, dosen dan masih

banyak lagi. Supaya orang dewasa mengalami pertolongan dalam memperoleh

pemenuhan diri yang lebih besar dalam kehidupan pribadi dan juga dapat

memecahkan masalah-masalah pribadi dan sosial yang dihadapi. Kemudian mereka

mendefinisikan “Adult Education” sebagai suatu proses di mana orang-orang yang

karena peranan sosialnya dan statusnya sebagai orang dewasa, menjalani suatu

aktivitas belajar yang sistematis dan terus-menerus dengan tujuan untuk membawa

perubahan dalam pengetahuan, sikap, nilai-nilai dan ketrampilan.51

Dari definisi di atas jelas sekali ada penekanan kepada karakteristik dari para

pelajar dan juga kepada kesengajaan, proses, serta hasil dari proses pendidikan. Badan

PBB (UNESCO) juga memberikan definisi tentang “Adult Education” sebagai

berikut :

“The term adult education denotes the entire body of organized educational

process, whatever the content, level and method, whether formal or otherwisc,

whether they prolong or replace initial education in schools, colleges, and

universities as well as in apprenticeship where bywhich persons enrich their

knowiedge, improve their technical or professional qualification in balanced

and independent social, economic, and cultural development …52

51

Dankenwald Gordon. G.,& Sharon B. Meririam., Adult Education Foundations of Practice., (New

York : Harper & Row, Publisher, Ink, 1982)., 1-2 52

Ibid., 9

Page 18: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

31

Dari pengertian ini masih diteruskan dengan mengatakan bahwa “Adult

Education” seharusnya dilihat sebagai suatu komponen yang integral secara

keseluruhan untuk pendidikan dan belajar seumur hidup. Dalam definisi dari

UNESCO, sebenarnya diusahakan agar perbedaan-perbedaan pendapat tentang

kontent, tingkatan dan methode ditiadakan. Yang terpenting adalah usaha itu

menunjuk kepada keseluruhan proses pendidikan yang diatur atau diorganisasikan

secara baik, apa pun kontent, level, dan methodenya. Apakah pendidikan itu formal

atau tidak. Apakah pendidikan itu menambah pengetahuan mereka atau

menggantikan pendidikan awal di sekolah, universitas di mana orang memperkaya

pengetahuan mereka, meningkatkan kualifikasi teknis dan profesional mereka ke arah

yang baru, dan berprilaku dalam perspektif ganda yakni mengembangkan pribadi

yang dalam bidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan secara seimbang dan bebas.53

Ada juga yang memakai istilah andragogi, dimana pendidikan orang dewasa

(POD = Andragogy). Andragogy, kata aslinya diambil dari kata “aner” yang berarti

“man” (orang dewasa) dan karena itu berbeda dengan paedagogy (paida berarti anak),

dan dalam hal ini andragogi adalah seni dan ilmu menolong orang dewasa belajar.54

Hal ini berhubungan dengan bagaimana mengarahkan diri, bertanya dan mencari

jawabanya sendiri, berbeda dengan pendidikan anak (paedagogy) yang berlangsung

dalam bentuk identifikasi dan peniruan. Ada banyak perbedaan orang dewasa dan

anak kecil berkaitan dengan konsep diri, pengalaman, kesiapan untuk belajar dan

orientasi orang dewasa.55

Pengertian di atas memberikan pemahaman bahwa pendidikan orang dewasa

prosesnya tersendiri atau khusus. Seperti telah dijelaskan bahwa peserta didik dewasa

53

Ibid., 10-11 54

Nuhamara., Daniel., PAK (Pendidikan Agama Kristen) Dewasa., (Bandung : Jurnal Info Media,

2008)., 15 55

Sumiyatiningsih., Dien., Diktat Kuliah PPs., (Salatiga : UKSW, 2013)

Page 19: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

32

adalah siapa saja yang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran informal dan

formal. Pendidikan orang dewasa dapat dilakukan dalam bentuk apapun. Pendidikan

orang dewasa sering dipandang sebagai sesuatu yang disengaja. Seseorang memilih

untuk terlibat dalam kegiatan belajar yang formal maupun informal sebagai hasil dari

keinginan untuk bertumbuh, mengubah atau mengembangkan atau sebagai respon

terhadap kebutuhan profesional dan praktis. Pendidikan orang dewasa dianggap

sebagai sesuatu yang sengaja atau dilakukan dengan sukarela maka pelajar dewasa

diasumsikan sangat tertarik dan termotivasi pada konten yang relevan dengan apa

yang mereka butuhkan56

.

Pendidikan orang dewasa digambarkan dengan pendidikan yang self-directed.

Self directed dapat diartikan dengan suatu keadaan dimana peserta didik (orang

dewasa) membuat setiap keputusan desain instruksional (mengidentifikasi kebutuhan,

menetapkan tujuan, mengumpulkan bahan, memilih metode) untuk pembelajaran

mereka sendiri. Tidak semua orang dewasa akan mampu melakukan ini, tetapi mereka

akan dilibatkan dalam proses ini. 57

Malcom Knowles, yang dikutip oleh oleh Mc Kenzie58

, memaparkan empat

(4) karakteristik berkaitan dengan orang dewasa belajar. Keempat karakteristik itu

adalah konsep diri (self-concept), pengalaman (experience), kesiapan belajar

(readiness to learn) dan orientasi terhadap belajar (orientation to learning).

1) Konsep diri (self-concept)

Disini konsep diri berarti seorang yang dewasa biasanya memandang dirinya

sebagai seorang yang mandiri, memiliki identitas personal. Maksudnya seorang

dewasa biasanya melihat bahwa dirinya berbeda dengan yang lain. Dia mau berusaha

56

Dankenwald Gordon. G.,& Sharon B. Meririam., Adult Education Foundations of Practice., (New

York : Harper & Row, Publisher, Ink, 1982)., 11-16 57

Ibid., 76-78 58

Kenzie.,Leon Mc., The Religious Education of Adults (Birmingham : REP, 1982)., 10-18

Page 20: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

33

berbuat sesuatu atau berkarya dan bukan hanya pemakai. Dia akan berusaha

bertanggungjawab atas kehidupannya dan tidak bersedia orang lain membentuk

kehidupannya. Orang dewasa mau berjalan sesuai dengan apa yang dia mau dan

menolak diarahkan orang lain. Jadi dalam konsep diri orang dewasa dapat

dikembangkan soal penghargaan dan tanggung jawab.

2) Pengalaman (experience)

Berbicara tentang pengalaman orang dewasa jumlahnya begitu banyak dan

latar belakang pengalamannya berbeda secara kualitatif atau macamnya dibandingkan

dengan seorang anak. Seorang dewasa dapat menata pengalamannya seperti

pengalaman bekerja mencari nafkah, membangun rumah tangga, dan lain sebagainya

dibandingkan dengan seorang anak. Seorang dewasa akan memahami sebuah

kejadian berdasarkan tafsiran yang dilandasi pengalaman dan pengetahuan yang

sudah dimiliki sebelumnya yang begitu banyak, sedangkan seorang anak akan

memahami kejadian itu dengan pengalamannya yang terbatas. Jadi pada akhirnya

orang dewasa akan membentuk subyektivitas dalam tindakan mengetahui.

3) Kesiapan belajar (readiness to learn).

Malcom Knowles menjelaskan bahwa seseorang dimotivasikan untuk belajar

tentang sesuatu karena di dalam belajar, baik itu ide, sikap, atau prosedur khusus akan

mendorong dan memampukan orang itu dalam menyelesaikan suatu tugas yang

dikaitkan dengan suatu tingkat khusus dalam perkembangan manusia. Artinya suatu

situasi hidup yang khusus atau peristiwa yang berhubungan dengan suatu tingkat

perkembangan manusia menentukan atau membangun tuntutan, pengharapan–

pengharapan, kebutuhan-kebutuhan, minat–minat dan apresiasi belajar, yang besar

kemungkinan tidak ada dalam situasi kehidupan dalam tingkat perkembangan yang

lain. Suatu situasi hidup yang khusus akan membangkitkan orientasi tertentu terhadap

Page 21: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

34

realitas. Dalam persiapan belajar, Malcom Knowles juga menjelaskan bahwa perlu

dipahami adanya perbedaan antara orang dewasa dengan anak dalam hubungan

dengan kebutuhan–kebutuhan yang berbeda.

4) Orientasi terhadap belajar (orientation to learning).

Orientasi belajar orang dewasa adalah supaya dapat langsung memecahkan

masalah yang menghadang dalam perjalanan hidupnya. Hal ini berkaitan dengan

pendidikan orang dewasa yang volunteer. Maksudnya seorang dewasa secara khusus

ingin belajar sesuatu agar dapat diterapkan langsung dalam persoalan-persoalan hidup

yang sudah dan sedang dialaminya.

II. 4. Teori Pendidikan Orang Dewasa Dalam Gereja

Berkaitan dengan pendidikan orang dewasa, yang telah dijelaskan oleh

Malcom Knowles dengan empat karakteristik bagaimana orang dewasa belajar.

Kemudian dikembangkan oleh McKenzie, dalam aplikasinya di gereja, dengan

menambahkan pokok penting tentang misi gereja. Hal itu yang kemudian dikenal

dengan teori tentang pendidikan agama Kristen (PAK) Dewasa.

II. 4. 1. Teori Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dewasa dari Mc Kenzie.

Berkaitan dengan teori tentang pendidikan agama Kristen (PAK) dewasa,

McKenzie mengatakan ada tiga pengertian fundamental dan nyata yang harus

dipahami yaitu berkaitan dengan orang dewasa, agama atau teologi gerejanya dan

pendidikan itu sendiri. Ketiga unsur inilah yang dipakai oleh McKenzie dalam teori

pendidikan agama Kristen untuk orang dewasa.59

59

Ibit., 1-3

Page 22: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

35

Pada umumnya bila berkaitan dengan PAK Dewasa dalam gereja, para ahli

teologi dan orang-orang yang berorientasi pada ilmu-ilmu teologi, telah

mengemukakan pemikiran-pemikiran dan refleksinya. Mereka memandang PAK

Dewasa berdasarkan perspektif agama atau tepatnya teologi. Memang sudah ada

sejumlah teori PAK Dewasa yang telah diusulkan, namun pada bagian ini akan

difokuskan pada perspektif teologi dan perspektif pendidikan agar dapat melihat

perbandingannya. Para ahli yang melihat dari perspektif teologi, misalnya L.O.

Richards dalam bukunya A Theology of Christian Education. Sedangkan ahli yang

melihat dari perspektif pendidikan contohnya adalah McKenzie sendiri. Semuanya

ini dapat menolong gereja dalam keberhasilan pelayanan bagi warga jemaat yang

dewasa.60

McKenzie mengembangkan suatu teori pendidikan dengan menjelaskan apa

yang dimaksud dengan pendidikan orang dewasa dalam gereja (PAK Dewasa).

Dimana PAK Dewasa berfungsi sebagai pembimbing dalam menjalankan PAK

Dewasa nantinya. Dalam pendidikan orang dewasa memandang baik karakteristik

orang dewasa maupun misi dari organisasi yang menjalankan pendidikan tersebut,

dalam hal ini adalah organisasi agamawi atau gereja. Hasilnya merupakan suatu teori

proposional tentang PAK Dewasa, dimana elemen-elemennya sebagai berikut61

:

1) Karakteristik Orang Dewasa62

Dalam pendidikan orang dewasa, elemen pertama yang perlu dipahami adalah

orang dewasa itu sendiri. Bagaimana orang dewasa di pahami berdasarkan perspektif

pendidikan. Apa kharakteristik orang dewasa dalam kaitan dengan pendidikan. Cara

60

Ibit., 6-8 61

Nuhamara., Daniel., PAK (Pendidikan Agama Kristen) Dewasa., (Bandung : Jurnal Info Media,

2008)., 56 62

Ibid., 57-59

Page 23: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

36

apa yang paling efektif bagi orang dewasa belajar. Saat ini bidang profesionalitas

pendidikan orang dewasa telah berkembang menjadi suatu disiplin yang khusus.

Seseorang dapat disebut dewasa, pada umumnya bilamana secara ekonomi

sudah bisa mendukung dirinya secara finansial dan mencukupi kebutuhan

ekonominya sendiri. Demikian juga seseorang disebut dewasa bila dilihat dari

berbagai sudut pandang yang lain seperti kultural, sosiologis, pengetahuan,

psikologis, pendidikan dan lain-lain. Dalam perspektif pendidikan seseorang disebut

dewasa apabila telah menyelesaikan tahun-tahun sekolahnya sebagaimana yang

dituntut masyarakat.

Memang untuk merumuskan definisi orang dewasa cukup rumit, sebab

keberadaan orang dewasa bukan terpisah tajam dari periode hidup yang lain,

melainkan semuanya itu berada dalam satu garis lurus yang berkesinambungan.

Karakteristik orang dewasa belajar semakin dipahami melalui Malcom

Knowles, yang memaparkan empat karakteristik orang dewasa belajar seperti

diuraikan di bagian sebelumnya yaitu konsep diri (self-concept), pengalaman

(experience), kesiapan belajar (readiness to learn) dan orientasi terhadap belajar

(orientation to learning).63

2) Misi Agamawi (Gereja/Kristiani)

Elemen kedua dalam pendidkan bagi orang dewasa dalam gereja adalah agama

atau teologi dalam hal ini berkaitan dengan misinya. McKenzie setelah mengadakan

observasi terhadap PAK dewasa dalam konteks gereja. Katanya selama ini banyak

program PAK dewasa dalam gereja di bangun tanpa acuan yang memadai dan tepat

terhadap target pendidikan yaitu orang-orang dewasa. Persoalan yang lain, dimana

63

Kenzie.,Leon Mc., The Religious Education of Adults (Birmingham : REP, 1982)., 10-18

Page 24: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

37

gereja juga tidak memperhitungkan sungguh-sungguh keseluruhan misi gereja dalam

memulai dan mengembangankan PAK dewasa. Atau misi gereja dipandang dari

sudut yang sempit. McKenzie melihat apa yang telah dilakukan gereja berkaitan

dengan PAK dewasa ini lalu menyimpulkan bahwa tujuan dari program-program

pendidikan orang dewasa dalam gereja itu bersifat propaganda dan pengajaran

teologis Alkitabiah semata. Pendidikan orang dewasa dalam gereja tidak boleh hanya

mengajarkan hal-hal yang religius belaka, namun harus jauh lebih luas dari hal itu.

Apabila PAK dewasa dalam jemaat dipandang dalam arti sempit, maka ia akan gagal

sebagai kekuatan utama demi kebaikan. Ia akan tetap merupakan usaha dan kekuatan

marginal saja.64

Misi gereja, menurut McKenzie adalah making meaning available

(memungkinkan arti hidup ini tersedia). Atau ultimate meaning (arti yang mendasar

dan mutlak) dari kehidupan manusia, kata Heidegger. Ultimate meaning digambarkan

sebagai Allah, suatu dasar yang memberi arti kepada kehidupan manusia dan dunia

(mengarahkan seluruh hidup kita). Menurut McKenzie, gereja dapat membuat

ultimate meaning tersedia, yaitu melalui kerygma, diakonia, dan koinonia. Fungsi

kerygmatis gereja adalah untuk mewartakan suatu berita. Fungsi diakonis adalah

untuk melayani mereka dalam kebutuhannya, sedangkan fungsi koinonis adalah

membentuk persekutuan. Fungsi-fungsi ini menjadi satu kesatuan yang saling

terkait.65

Jadi gereja mempunyai tugas untuk menyatakan atau memberitahukan bahwa

“meaning” telah datang kepada manusia dalam diri Tuhan Yesus. Dimana Tuhan

Yesus datang memberikan kehidupan yang bermakna yang sesuai dengan maksud

Allah yakni hidup dalam kasih. Apa yang Yesus ajarakan maupun tindakan yang

64

Kenzie.,Leon Mc., yang dikutip Nahumara Daniel., PAK (Pendidikan Agama Kristen) Dewasa.,

(Bandung : Jurnal Info Media, 2008)., .60 65

Ibid., 61

Page 25: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

38

dilakukan adalah semata-mata tentang kasih. Manusia pun harus mengikuti Yesus

(cara hidup dan pengajaranNya) sehingga hidup berarti dan bermakna. Yesus adalah

tanda atau janji yang diperuntukkan bagi manusia dan bahwa semua hal bekerja

menuju kebaikan bagi dia yang mengasihi Allah, bahwa dunia harus

ditransformasikan sesuai dengan pengajaran Yesus dan bahwa pengharapan tidak

menjadi sia-sia di dalam Yesus. Berita ini dapat dirumuskan dengan berbagai cara dan

dalam bahasa yang bermacam-macam. Pada intinya Kekristenan adalah tentang kasih.

Kasih Allah kepada manusia dibalas dengan mengasihiNya dalam wujud mengasihi

sesama dan pemeliharaan atas seluruh ciptaan Tuhan.66

Misi gereja adalah menjadikan meaning tersedia dengan cara menyatakan

atau memberitakan kabar baik dan pengajaran Tuhan Yesus sebagai jalan melayani

umat Allah di dalam kebutuhannya baik yang sekuler maupun yang sakral, dan

membentuk persekutuan (profane maupun liturgis). Ini semua untuk melayani misi

Allah.67

3) Dalil – Dalil Proposisi

Selain dua elemen di atas yaitu orang dewasa dan misi agama dalam hal ini

misi gereja. Elemen ketiga adalah pendidikan yang menjadi acuannya. Dalam teori

proposisional mengenai pendidikan agama Kristen dewasa dalam gereja.

Orang dewasa yang lebih “self directed” dalam belajar karena telah

mempunyai banyak pengalaman, lebih mandiri, dan mempunyai kesiapan belajar

yang terkait dengan pengalaman kehidupan serta selalu berusaha menerapkan

66

Nuhamara., Daniel., PAK (Pendidikan Agama Kristen) Dewasa., (Bandung : Jurnal Info Media,

2008)., 62 67

Ibid., p. 63

Page 26: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

39

langsung apa yang telah dipelajarinya, maka beberapa proposisi atau dalil berikut

dapat dikemukakan68

:

1) Langkah awal dalam penyusunan kurikulum (curriculum development) adalah

penelitian yang diaplikasikan yang memungkinkan informasi didapatkan dari

calon peserta didik tentang kebutuhan serta minat pendidikan mereka.

2) Orang dewasa harus diikutkan dalam perencanaan dan penyusunan program kerja

pendidikan agama Kristen dewasa.

3) Orang dewasa juga harus diikutkan dalam menerapkan dan mengelola program-

program PAK dewasa dalam gereja.

4) Orang dewasa seharusnya diikutkan bukan saja untuk mengevaluasi program

pendidikan, tetapi juga dalam menyusun serta merencanakan evaluasi program.

5) Dalam setting pengajaran, orang dewasa seharusnya dihargai sebagai orang

dewasa.

6) Dalam setting pengajaran seharusnya orang dewasa didorong untuk menjadi

prokreatif dan bukan hanya reaktif.

7) Dalam setting instruksional – tergantung pada tujuan pengajaran yang spesifik dan

juga pada pada tema pengajaran itu – orang dewasa dapat bertindak sebagai nara

sumber dalam belajar maupun sebagai peserta didik itu sendiri.

8) Dalam kaitan dengan misi gereja yang sifatnya religius secara eksplisit orang

dewasa seharusnya diberi kesempatan untuk memilih dalam kaitan dengan aspek-

aspek dari misi yang menarik perhatian mereka.

9) Jika PAK dewasa dalam gereja bisa responsif terhadap kebutuhan orang dewasa,

maka ia juga dapat menerapkan salah satu bentuk pengajaran.

10) Jika PAK dewasa dalam gereja dapat merespon terhadap minat-minat orang

68

Ibid., p. 64

Page 27: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

40

dewasa, maka ia dapat menyumbangkan sesuatu dalam rangka pembentukan suatu

persekutuan.

Dalil atau proposisi teoritis di atas masih dapat diperpanjang lagi, dari

perspektif pendidikan terhadap orang dewasa yang belajar dan misi gerejawi. Dalil

atau proposisi di atas berfungsi bukan hanya untuk menjelaskan fenomena PAK

dewasa tetapi yang lebih penting lagi menuntun pendidik dalam PAK dewasa untuk

membangun program dan kurikulum PAK Dewasa.

II. 4. 2. Teori Transformatif Learning dari Jack Mezirow

Teori pendidikan untuk orang dewasa dalam perjalanan waktu mengalami

perkembangan. Pendidikan orang dewasa tidak lagi hanya berpusat pada kebutuhan

pendidikan orang dewasa baik yang dirasakan maupun tidak/diusulkan kepada

pembelajaran transformatif (transformatice learning/education). Yang tokoh

utamanya adalah Jack Mezirow. Pembelajaran transformatif ini bertujuan untuk

perubahan perspektif yang mendorong seseorang atau kelompok praksis atau tindakan

reflektif untuk mengubah (transform) tatanan sosial.69

Patricia Cranton mengatakan pembelajaran transformatif adalah

pengembangan dari asumsi-asumsi, premis-premis, cara-cara menafsirkan

pengalaman atau persepektif yang direvisi tentang dunia melalui refleksi diri yang

kritis. Transformative learning akan terjadi bilamana adanya suatu refleksi diri yang

kritis seorang individu merevisi atau mengubah asumsi-asumsi, kepercayaan atau cara

melihat dunia yang lama dan mengembangkan asumsi-asumsi kepercayaan, dan cara-

cara baru melihat dunia.70

69

Cranton., Patricia., Transformative Learning (San Fransisco : Jossey Bass Inc, Publishers, 1994)., 22 70

Ibid., p.xii

Page 28: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

41

Dalam terbitan penelitian dari Jack Mezirow71

, dijelaskan mengenai proses

transformasi pribadi yang akan terjadi melalui sepuluh fase atau tahap yaitu :

1) Mengalami suatu dilema disorientasi.

2) Menjalani pemeriksaan diri sendiri.

3) Melakukan suatu penilaian yang kritis terhadap asumsi peran yang

terinternalisasi dan merasa terasing dari harapan sosial tradisional.

4) Menghubungkan perasaan ketidakpuasan dengan pengalaman-pengalaman

serupa dari orang lain atau dengan isu umum, dengan menyadari bahwa

persoalannya juga merupakan persoalan orang lain dan bukan secara ekslusif

masalah pribadi.

5) Mencari opsi-opsi cara baru untuk bertindak.

6) Membangun kompetensi dan rasa percaya diri untuk peranan-peranan baru.

7) Merencanakan suatu aksi.

8) Berusaha memperoleh pengetahuan dan ketrampilan untuk menerapkan

rencana-rencananya.

9) Melakukan usaha-usaha tambahan untuk mencoba peranan baru dan

menilai umpan balik.

10) Berintegrasi kembali dalam masyarakat atas dorongan perspektif baru.72

Jack Mezirow kemudian menjelaskan dimensi pembelajaran tranformatif dan

tiga model pembelajaran bagi orang dewasa, agar seorang dewasa dapat mengalami

perubahan perspektif yang mendorongnya atau kelompok praksis atau tindakan

reflektif untuk mengubah (transform) tatanan sosial.

71

Jack Mezirow yang dikutip dalam Cranton., Patricia., Transformative Learning (San Fransisco :

Jossey Bass Inc, Publishers, 1994)., 23 72

Ibid, 87

Page 29: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

42

II. 4. 2. 1. Dimensi Pembelajaran Transformatif (Transformatif Learning)

Model pembelajaran transformatif didasarkan pada paradigma konstruktif

yang mengaktualisir setiap individu untuk dapat membangun pengetahuan melalui

pengalaman mereka di dunia. Pembelajaran transformatif berimplikasi pada proses

perolehan pengetahuan yang konstruksi secara sosial oleh kelompok individu.73

Pembelajaran transformatif ini juga berhubungan dengan apa yang menjadi pemikiran

Paulo Freire tentang kesadaran atau konsientisasi.

Proses pembelajaran transformatif mengusulkan cara-cara dimana pendidik

akan menantang peserta didiknya untuk terlibat aktif dalam pendidikan. Melalui

proses refleksi kritis, pembelajaran dan pengembangan potensi yang dapat terjadi

melalui proses dan strategi dimana seorang pendidik dapat merangsang dan

mendukung pendidikan transformatif. 74

Pembelajaran transformatif yang berlangsung dalam proses refleksi kritis

harus dipahami dalam dasar pandangan Habermas tentang kerangka metodologis dari

ilmu-ilmu kritis (critical sciences) berhubungan dengan refleksi diri yang kritis,

yang mana tujuan akhirnya emansipasi atau pembebasan. Refleksi diri kritis

mengungkap selubung genesis pribadi dan sosial dari sikap seseorang serta

menelanjangi kepentingan dari tindakan seseorang pada masa kini, dalam konteks

tindakan sosial kemasyarakatan. Refleksi diri kritis mencakup baik kritik diri sendiri

maupun kritik sosial. Refleksi diri kritis dalam konteks sosial dan historis seseorang

dalam hal yang esensial untuk terjadinya emansipasi merupakan kepentingan dari

ilmu-ilmu kritis (critical sciences).75

73

Cranton., Patricia., Transformative Learning (San Fransisco : Jossey Bass Inc, Publishers, 1994).,

52-56 74

Mezirow, J., Transformation Demencions of Adult Learning. (San Fransisco : Jossey- Bass : 1991).,

6, 78 75

Ibid., 48-59

Page 30: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

43

Refleksi, kata Jack Mezirow adalah suatu proses kritis untuk menilai content,

proses, atau premis-premis dari usaha kita untuk menafsirkan atau memberi makna

kepada pengalaman. Refleksi juga mencakup kritik terhadap asumsi-asumsi tentang

content atau proses pemecahan masalah. Sedangkan premis adalah kasus khusus dari

asumsi. Kritik terhadap premis atau preposisi berlaku untuk problem posing (hadap

masalah) dan itu berbeda dari problem solving. Problem posing mencakup membuat

masalah atau situasi yang dianggap biasa (taken for granted) menjadi problematic,

dan mengajukan pertanyaan tentang validitasnya. Istilah refleksi kritis sinonim

dengan refleksi terhadap premis dan refleksi terhadap asumsi yang berlaku untuk

content dan proses pemecahan masalah.76

Jadi melalui pembelajaran transformatif akan dihasilkan kesadaran baru

dimana dapat melihat sesuatu dari perspektif baru. Ada cara baru untuk

mempersepsikan sesuatu yang mencakup perasaan baru dan perspektif baru.

Pembelajaran transformatif juga mencakup suatu reorientasi baru yang radikal dalam

menata dan menerapkan nilai-nilai itu dalam prilaku individu, maupun dalam aksi

sosial dan politik demi perubahan. Disini muncul keterbukaan untuk mempertanyakan

nilai dan kepercayaan lama dengan cara mencurigainya.77

Tujuan untuk kesadaran baru menuntut analisa sosial dan ideologis untuk

dapat memahami dosa sosial dan manifestasinya. Itu mencakup pemahaman tentang

struktur kekuasaan di dunia jaringan dari kekuatan ekonomis, politis dan sosial yang

mempengaruhi kehidupan manusia dimana saja dia berada.78

Jadi lewat refleksi kritis seseorang akan diperhadapkan dan dapat melewati

distorsi kehidupan sehingga muncul kesadaran baru, dan juga perspektif baru dari

orang itu.

76

Ibid., 87-88 77

Ibid., 118 78

Ibid., 75

Page 31: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

44

II. 4. 2. 2. Model – Model Pendidikan Orang Dewasa

Ada tiga model pembelajaran bagi orang dewasa yang akan dijelaskan dalam

bagian ini yaitu :

1) Subject-Oriented Adult Learning79

Ketika seorang pendidik berbicara tentang materi, maka peserta didik akan

melihat diri mereka sebagai sisi dari pengembangan pengetahuan atau keterampilan

tersebut. Subject oriented sudah lama menjadi fokus dalam pendidikan tinggi dan

universitas. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa model ini akan membantu peserta

didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Ketika pengajar atau pendidik

sudah memberikan daftar apa saja yang akan dipelajari selama jangka waktu tertentu,

maka peserta didik dapat mengubah sesuai dengan apa yang ingin dipelajari. Subject

oriented terlihat dari pendidikan yang diterima oleh tukang kayu, tukang listrik,

dokter gigi.

2) Consumer-Oriented Adult Learning80

Sejalan dengan pemikiran self-directed yaitu peserta didik berdiri sebagai

seorang konsumen yang akan berusaha memenuhi kebutuhannya. Peserta didik

mengidentifikasi kebutuhan mereka, tujuan yang ditetapkan berdasaran kebutuhan

tersebut, memilih bahan dan sumber daya yang relevan dengan pembelajaran mereka,

memilih strategi mana untuk memenuhi tujuan dan melakukan evaluasi. Pendidik

menjadi narasumber, menejer atau fasilitator yang tidak terlibat dalam persaingan atau

mempertanyakan apa yang peserta didik katakan dengan kebutuhan mereka. Dalam

model ini peserta didik dapat berkolaborasi dengan teman sebaya, berbagi

pengalaman dan sumber daya dan mengatur jaringan belajar. Model consumer

79

Cranton., Patricia., Transformative Learning (San Fransisco : Jossey Bass Inc, Publishers, 1994).,

10-11 80

Ibid., 12-15

Page 32: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

45

oriented akan langsung membantu peserta didik untuk memenuhi kebutuhan, seperti

apa yang menjadi prinsip dari self – directed maka peserta didik memberikan

ketetapan – ketatapannya sendiri tentang apa yang ingin dipelajari, metode apa yang

ingin dipakai, dan sebagainya.

3) Emancipatory Adult Learning81

Emansipasi diartikan dengan proses menghilangkan kendala. Emansipatory

Learning adalah proses membebaskan diri dari kekuatan yang membelenggu dan yang

membatasi pilihan kita dan kendali atas kehidupan kita. Emansipatory Learning

menjadi tujuan pendidikan orang dewasa yakni dapat melampaui waktu dan lintas

budaya, ketika seseorang telah keluar dari belenggunya ia dapat melihat kehidupan

yang nyata dan mengubah kenyataan melalui tindaka nyata. Pada akhirnya tujuan

pendidikan orang dewasa akan membantu pelajar dewasa menjadi lebih kritis

reflektif, berpartisipasi lebih penuh dan maju dalam perkembangan dengan bergerak

ke arah yang berarti. Seperti seorang instruktur dalam sebuah perguruan tinggi ketika

ia mencoba untuk mengikuti kursus pengembangan maka ia akan melihat perannya

dalam struktur dan sistem pendidikan dengan cara yang baru.

Gereja mempunyai panggilan untuk mengadakan pendidikan yang

transformative untuk orang dewasa. Dengan model Emancipatory Adult Learning,

perspektif orang dewasa dirubah, adanya kesadaran baru sehingga terjadi trasformasi

baik untuk diri sendiri maupun untuk transformasi sosial. Praksis Orang dewasa

dinyatakan. Sedangkan model pendidikan Subject-Oriented Adult Learning dan

Consumer-Oriented Adult Learning hanya berfokus pada penambahan pengetahuan

dan hanya kepada apa yang dia butuhkan. Hal ini tidak menjamin terjadinya

transformative karena hanya akan membawa orang kepada mempertahankan status

81

Ibid., 16-19

Page 33: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

46

qua. Ada dampak yang besar bagi orang dewasa bilamana pendidikannya bersifat

partisipatif.

Sesudah melihat semua pembahasan tentang seni dan bagaimana menolong

orang-orang dewasa belajar (andragori). Menuntun kita kepada pemahaman bahwa

pemberdayaan dalam diri orang-orang dewasa yang self-directed akan terwujud,

bilamana ada partisipasi atau emansipasi dari orang-orang dewasa dalam

pembelajaran yang tranformatif.

Jadi implikasi dari andragogi dalam memberdayakan orang-orang dewasa atau

yang kita sejajarkan dengan kaum awam dalam gereja harus di mulai dengan

partisipasi atau adanya keterlibatan orang dewasa dalam pembelajaran mulai dari

perencanaan sampai pada evaluasinya. Artinya orang dewasa ikut terlibat dalam

penyusunan program, buat kurikulum yang sesuai kebutuhan, dilibatkan untuk

mengelola dan menerapkan program yang disusun, setting pengajaran, methode

pengajaran dan juga terlibat dalam menyusun dan merencanakan evaluasi.

Yang berikutnya berkaitan dengan Misi Gereja. Pembelajaran untuk orang

dewasa atau andragogi tidak hanya menekankan konten teologi saja. Pembelajaran

orang dewasa harus disesuaikan dengan kebutuhan yang kompleks dari orang-orang

dewasa dalam konteks riil kehidupan yang dijalani. Dalam konteks kebutuhan inilah

seorang dewasa harus diberdayakan melalui pembelajaran sehingga dapat

mentransformasi diri sendiri dan transformasi keadaan sosial. Seorang dewasa

membutuhkan diberdayakan dalam bidang ekonomi sehingga bisa mancari nafkah

untuk keluarga dan hidup sejahtera. Ada juga orang dewasa yang membutuhkan

diberdayakan dalam bidang kesehatan di tengah maraknya godaan untuk free seks,

minuman keras, narkoba dan lain sebagainya sehingga membutuhkan pembelajaran

dalam bidang kesehatan agar dapat diberdayakan. Begitu juga dengan bidang-bidang

Page 34: BAB II KAUM AWAM DALAM GEREJA DAN ...2017-10-5 · kemanusiaan. Allah telah datang kepada manusia sebagai manusia di dalam Yesus Kristus. Konsekuensinya, imamatNya adalah imamat

47

kehidupan lainya sesuai dengan pengalaman orang dewasa agar lewat pendidikan

transformatif, oran-orang dewasa ini dapat langsung menerapkan hasil dari refleksi

diri kritis itu dapal kehidupan nyata mereka. Orang dewasa belajar untuk langsung

menerapkan karena itulah orientasi belajarnya.