BAB II Kapasitor

3
2.2 Reaktansi Kapasitive Reaktansi terjadi karena berubah-ubahnya polaritas arus yang melalui (4) sebuah kondensator, yang mempunyai nilai tergantung dari nilai C (kapasitansi) dan f(frekuensi) yang diberi simbol X C dan mempunyai persamaan : X C = , dimana X C = dalam Ohm f = dalam Hertz C = dalam Farad X C tidak dapat langsung diukur, tetapi melalui pengukuran arus yang melewati kondensator dengan menggunakan persamaan hukum Ohm I = atau I = maka X C = 8

description

Listrik

Transcript of BAB II Kapasitor

Page 1: BAB II Kapasitor

2.2 Reaktansi Kapasitive

Reaktansi terjadi karena berubah-ubahnya polaritas arus yang melalui (4)

sebuah kondensator, yang mempunyai nilai tergantung dari nilai C (kapasitansi) dan

f(frekuensi) yang diberi simbol XC dan mempunyai persamaan :

XC = , dimana XC = dalam Ohm

f = dalam Hertz

C = dalam Farad

XC tidak dapat langsung diukur, tetapi melalui pengukuran arus yang melewati

kondensator dengan menggunakan persamaan hukum Ohm

I = atau I = maka XC =

8

Page 2: BAB II Kapasitor

2.3 Hubungan Derat (Seri) Dan Jajar (Paralel)

Kapasitor dihubung deret,untuk mendapatkan kapasitas yang kecil dengan (4)

potensial kerja yang bertambah maka digunakan hubungan deret pada kondensator.

Gambar Kapasitor Dihubung Deret.

Nilai C di atas adalah C(seri total) =

Kapasitor dihubung jajar, untuk memperoleh kapasitas total yang besar dengan

potensial kerja yang sama dilakukan hubungan jajar (paralel).

Gambar Kapasitas Dihubung Jajar.

Nilai C di atas adalah C (paralel total) = C1 + C2 + C3

9