BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 21....
Transcript of BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 21....
1
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1. Kajian Teori
2.1.1 Hakikat Metode Simulasi
Hamzah ( 2011 : 28) Simulasi telah diterapkan dalam pendidikan lebih
dari tiga puluh tahun. Pelopornya antara lain Sarene Boocok dan Harold
Guetzkow. Walaupun model simulasi bukan berasal dari disiplin ilmu
pendidikan,tetapi merupakan penerapan dari prinsip sibernetik,suatu cabang dari
psikologi sibernetik yaitu suatu studi perbandingan antara mekanisme kontrol
manusia (biologis)dengan system elektromekanik, seperti computer.
Jadi,berdasarkan teori sibernetika, ahli psikologi menganologikan mekanisme
kerja manusia seperti mekanisme mesin elektronik.Menganggap siswa
(pembelajaran) sebagai suatu system yang dapat mengendalikan umpan balik
sendiri (self regulated feedback).Sistem kendali umpan balik ini, baik pada
manusia atau mesin (seperti computer) mempunyai 3 fungsi, yakni (1)
menghasilkan gerakan/tindakan sitem terhadap target yang diinginkan (untuk
mencapai tujuan tertentu yang diinginkan), (2) membandingkan dampak dari
tindakannya tersebut, apakah sesuai atau tidak dengan jalur/rencana yang
seharusnya (mendeteksi kesalahan), dan (3) memanfaatkan kesalahan (error)
untuk mengarahkan kembali kearah/jalur yang seharusnya.
Jadi, ahli sibernetik menginterpretasikan manusia sebagai suatu system
kontrol yang dapat mengarahkan tindakannya dan memperbaiki tindakannya
dengan mendasarkan pada umpan balik. Dengan demikian, belajar dalam konteks
2
sibernetik merupakan proses mengalami konsekuensi lingkungan secara sensorik
dan melibatkan perilaku koreksi diri (self corrective behavior). Oleh karena itu,
pembelajaran harus di desain sedemikian rupa sehingga tercipta suatu lingkungan
yang dapat menghasilkan umpan balik yang optimal bagi siswa.
Aplikasi prinsip sibermatik dalam pendidikan terlihat dengan semakin
banyaknya simulator yang di kembangkan untuk berbagai kebutuhan.Simulator
adalah suatu alat yang mempresentasikan realitas, dimana kerumitan aktivitasnya
dapat di kendalikan. Contoh simulator pilot pesawat terbang, simulator
pengendara mobil, dan lain - lain.
Simulator memiliki beberapa kelebihan, diantaranya ialah (1) siswa dapat
memelajari sesuatu yang dalam situasi nyata tidak dapat dilakukan karena
kerumitannya atau karena faktor lain seperti resiko kecelakaan, bahaya, dan lain-
lain, dan (2) memungkinkan siswa belajar dari umpan balik yang datang dari
dirinya sendiri.
Contoh simulasi yang terkenal di Indonesia adalah simulasi pedoman
penghayatan dan pengamalan pancasila. Suatu simulator yang di rancang untuk
meningkatkan wawasan dan pengalaman nilai - nilai pancasila. Contoh lainnya
adalah LifeCareer Game suatu permainanyang di rancang bagi konselor untuk
membantu siswa dalam merencanakan karier, International simulation atau
simulator yang di rancang untuk mengajarkan prinsip – prinsip hubungan
internasional , permainan yang sering di gunakan anak – anak, yakni monopoli.
1. Prosedur pembelajaran
3
Prosedur simulasi tergantung pada peran guru/fasilitator. Ada empat
prinsip yang harus di pegang oleh fasilitator/guru. Pertama adalah penjelasan.
Untuk melakukan simulasi pemain harus benar – benar memahami aturan main.
Oleh karena itu, guru/fasilitator hendaknya memberikan penjelasan dengan sejelas
– jelasnya tentang aktivitas yang harus dilakukan berikut konsekuensi –
konsekuensinya.
Kedua adalah mengawasi (refereeing). Simulasi di rancang untuk tujuan
tertentu dengan aturan dan prosedur tertentu. Oleh karena itu guru/fasilitator harus
mengawasi proses simulasi sehingga berjalan sebagaimana seharusnya. Ketiga
adalah melatih (coaching). Dalam simulasi, pemain/peserta akan mengalami
kesalahan. Oleh karena itu, guru/fasilitator harus memberikan saran, petunjuk,
atau arahan sehingga memungkinkan mereka tidak melakukan kesalahan yang
sama. Keempat adalah diskusi. Dalam simulasi, refleksi menjadi sangat penting.
Oleh karena itu, setelah simulasi selesai, fasilitator/guru mendiskusikan beberapa
hal, seperti(1) seberapa jauh simulasi sudah sesuai dengan situasi nyata (real
word), (2) kesulitan – kesulitan, (3) hikmah apa yang dapat diambil dari simulasi,
dan (4) bagaimana memperbaiki /meningkatkan kemampuan simulasi, dan lain-
lain.
Tahap pertama, Pembelajaran simulasi adalah menyiapkan siswa yang
menjadi pemeran dalam simulasi.
Dalam tahap kedua, guru menyusun skenario dengan memperkenalkan
siswa terhadap aturan, peran, prosedur, pemberi skor (nilai), tujuan permainan,
4
dan lain-lain. Guru mengatur siswa untuk memegang peran-peran tertentu dan
menguji cobakan simulasi untuk memastikan bahwa seluruh siswa memahami
prosedur dan aturan main simulasi tersebut.
Tahap ketiga adalah pelaksanaan dari simulasi itu sendiri. Siswa
berpartisipasi dalam permainan atau simulasi, sementara guru memainkan
perannya seperti yang telah di jelaskan di atas. Pada saat-saat tertentu,
kemungkinan ada interupsi apabila terjadi kesalah pahaman sehingga proses
simulasi dapat berjalan kembali seperti seharusnya. Tahap terakhir adalah
debriefing. Guru mendiskusikan tentang beberapa hal seperti telah di jelaskan di
atas.
2. Aplikasi
Permainan simulasi dapat merangsang berbagai bentuk belajar, seperti
belajar tentang persaingan (kompetisi), kerja sama, empati, system sosial, kosep,
keterampilan, kemampuan berpikir kritis, pengambilan keputusan, dan lain-lain.
Namun demikian model simulasi agak berbeda dengan model model lain.
Model ini agak rumit, tergantung pada pengembangan simulasi yang tepat,
baik yang melibatkan peneliti,pengembang (sistem analis, programmer, dan lain-
lain), perusahaan komersial, guru atau kelompok guru, dan lain-lain. Dewasa ini,
dengan semakin majunya teknologi komunikasi atau informasi,seperti computer
dan multimedia, telah banyak permainan simulasi dihasilkan untuk berbagai
kebutuhan yang mencakup berbagai topik dari berbagai disiplin ilmu (mata
pelajaran).
5
Simulasi di definisikan sebagai satu set teknik pendidikan dan pelatihan
dan strategi yang melibatkan individu dalam kehidupan nyata scenario melalui
roleyplays, sociodramas, psychodramas, game, dan refleksi untuk
mengembangkan dan memperkuat pengetahuan dan keterampilan yang di pelajari
di kelas, dan tempat kerja yang berkaitan dengan pemecahan masalah,
pengambilan keputusan, kolaborasikomunikasi kepemimpinan. Belajar simulasi
dapat memberikan inovatif kesempatan bagi siswa untuk menerapkan
pengetahuan yang di peroleh dan keterampilan serta mngaktualisasikan atau
menguji konsep dan teori dalam berbagai pengaturan. Betts ( 2009 : 20 ).
Cassidy ( 2009 : 59 ) Simulasi adalah alat yang memberikan ersatz
(sebagai pembelajaran yang bertentangan dengan pengalaman) yang nyata.
Sedangkan simulasi pendidikan tempat siswa menjadi peran hidup, selain itu
kegiatan simulasi adalah dunia nyata, modivikasi terjadi untuk tujuan belajar.
Metode simulasi adalah metode pembelajaran yang sengaja di rancang
untuk bertindak atau mencoba suatu kondisi yang sebenarnya akan terjadi atau di
lakukan. Biasanya dalam kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk
mencoba dan melakukan sesuatu pada situasi yang di kondisikan. Contohnya
simulasi mengajar pada saat microteaching. Mohamad ( 2012 : 101 ).
Yang harus kita perhatikan dalam simulasi agar berhasil dengan baik
adalah langkah- langkah yang harus di tempuh dalam simulasi, yaitu : 1).
Penentuan topik dan tujuan simulasi. 2). Guru memberikan gambaran secara garis
besar situasi yang akan di simulasikan. 3). Guru memimpin pengorganisasian
6
kelompok, peranan – peranan yang akan di mainkan, pengaturan ruangan,
pengaturan alat, dan sebagainya. 4). Pemilihan pemegang peranan. 5). Guru
memberikan keterangan tentang peranan yang akan di lakukan. 6). Guru memberi
kesempatan untuk mempersiapkan diri kepada kelompok, dan pemegang peranan.
7). Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi. 8). Pelaksanaan simulasi.
9). Evaluasi dan pemberian balikan. Taniredja dan kawan-kawan ( 2011 : 41 ).
2.1.2 Hakikat Permainan Bola voli
Permainan bola voli di ciptakan oleh William C. Morgan pada tahun 1895 di
Massachuset. Awal mulanya dia menciptakan permainan bernama mintonette
untuk menggantikan permainan bola basket yang di anggap melelahkan. Jumlah
pemain mintonette tidak di tentukan.Pada tahun 1896 nama permainan ini diubah
oleh Alfred T. Halstead menjadi bola voli. Dinamakan voli karena ciri khas
permainan ini adalah melambungkan bola sebelum bola mnyentuh tanah (
volleying). Permainan bola voli di mainkan oleh 2 regu terdiri atas 6 pemain.
Dalam permainan bola voli, setiap regu harus menempatkan bola di daerah lawan
agar mendapatkan angka ( point ). Pemain bola voli harus melambungkan bola
melewati net dan mencegah bola jatuh ke tanah. Pemenang dalam permainan bola
voli adalah regu pertama yang berhasil memperoleh angka 25. Di Indonesia,
olahraga bola voli berada di bawah organisasi PBVSI yaitu, Persatuan Bola Voli
Seluruh Indonesia. Margono ( 2010 : 2 )
Bola voli sebagai materi permainan bola besar pilihan dalam pembelajaran
penjasorkes dalam pelaksanaannya harus mengacu pada muatan tujuan pendidikan
7
diantaranya mengembangkan keterampilan pengolahan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, serta pola hidup sehat
melalui berbagi aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih, selain itu juga
dinyatakan tujuan penjasorkes adalah memahami konsep aktivitas jasmani dan
Olahraga dilingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai
pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif. Prastowo dan kawan-kawan ( 2013 : 2 )
Dalam olahraga yang membutuhkan disiplin, teknik ini mempunyai bentuk
idealnya sendiri dengan bentuk serta norma gerakan yang karakteristik. Tetapi
bentuk ideal ini dapat kita modifikasikan sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-
masing. Ada enam macam cara bersentuhan dengan bola sehingga timbul juga
enam jenis tehnik dasar atau dengan istilah yang lebih umum adalah skills dan
enam macam skills tersebut adalah servis, dig, attack, volley, block, deffence.
(Beutelstahl 2012:8).
Bola voli adalah olahraga permainan yang di mainkan oleh dua grup
berlawanan. Masing – masing grup memiliki enam orang pemain, terdapat pula
variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua
orang pemain. Atmasubrata ( 2012 : 50 ).
Permainan bola voli menggunakan system rally point. Apabila kedua tim
sama – sama mendapat nilai 24 – 24 dinyatakan deuce. Penyelesaiannya dengan
mencari selisih dua angka. Permainan bola voli di pimpin oleh 2 orang wasit dan
di bantu empat orang penjaga garis.
8
Dalam permainan bola voli pada angka 8 dan 16 terjadi TTO ( Technique
Time Out ). Pada saat TTO kedua tim di persilahkan untuk istrahat sebentar.
Adapun time outyang di minta oleh seorang pelatih tidak melebihi 3 x dalam 1 set.
Ngatiyono ( 2010 : 16 ).
Dalam permainan yang sebenarnya, permainan bola voli dilakukan pada
sebuah lapangan empat persegi panjang. Ukuran standar lapangan bola voli adalah
sebagai berikut : panjang garis samping 18 meter, lebar lapangan 9 meter, lebar
garis serang 3 meter. Pada tengah tengah lapangan di pasang net dengan ukuran,
tinggi ukuran net untuk putra 2,43 meter, tinggi net untuk putri 2,24 meter, point
untuk setiap setnya 25 point. Roji ( 2009 : 6 ).
Sebelum permainan bola voli di mulai, di adakan undian untuk menentukan
tim yang melakukan servis pertama. Seperti jenis permainan yang lain, permainan
bola voli juga memiliki aturan – aturan khusus mnyangkut sarana pendukung
bola voli dan aturannya. 1). Bola, Bola standar yang di gunakan dalam permainan
bola voli terbuat dari kulit, baik kulit asli maupun kulit sintesis. Menurut
organisasi internasional yang menaungi olahraga voli yaitu FIVB ( federation
international de volleyball ), standar baku ukuran bola voli adalah keliling
lingkaran pada bola adalah 65-67 cm, dengan berat 200-280 gram. Tekanan bola
tersebut 0,30 – 0,325 kg ( 4,26 – 4,61 psi,294,3 – 318,82 mbar atau hPa). 2). Net,
net yang di gunakan dalam permainan bola voli memiliki lebar 1 meter dan
panjang 9,50 meter dan di pasang di tengah lpangan . Tinggi net untuk putra 2,43
meter dan untuk putri 2,24 meter. Mata jala net berukuran 10 cm dan berwarna
hitam. Net kemudian di kaitkan dengan tali baja yang kuat ke tiang. Pada net
9
terdapat antena. Antenna terbuat dari fiber glas. Antenna adalah tongkat lentur
berukuran panjang 1,8 meter dan berdiameter 10 mm. Antenna merupakan bagian
dari net samping lintasan bola, tinggi setiap antenna di atas net adalah 80 cm.
Dalam sebuah tim bola voli terdapat empat peran penting, yaitu tosser,
spiker, libero, dan defender ( pemain bertahan ). Tosser atau pengumpan adalah
orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan – rekannya dan
mengatur jalannya permainan . Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di
daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar
dan masuk tetapi tidak boleh men smesh bola ke seberang net. Defender adalah
pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan. Atmasubrata ( 2012 :
51).
2.1.3 Hakikat Pasing
Sebelum di uraikan teknik ini perlu kiranya di berikan penjelasan mengenai
apa arti pasing.Yang di maksud dalam pasing dalam permainan bola voli adalah
usaha ataupun usaha seseorang untuk mengoperkan bola yang di mainkannya.
Pasing adalah mengoperkan bola kepada pasangan main untuk di mainkan di
dalam area tim sendiri. Pasing dibedakan menjadi dua macam, yaitu pasing atas
dan pasing bawah. Margono ( 2010 : 7 ).
Tujuan pemain yang melakukan pasing adalah memberi kesempatan kepada
pemain lain untuk menyerang musuh . sukses tidaknya penyerangan itu,
tergantung dari kecermatan pemain yang melakukan pasing. Kalau pasingnya
kurang baik , maka penyerangannya pun lemah, bahkan kadangkala gagal sama
sekali. Suatu regu biasanya memeliki ahli pasing sendiri, mereka harus sanggup
10
memberikan bola yang baik pada si penyerang dari setiap posisi dan tempat di
lapangan tersebut. Pemain yang melakukan pasing harus memiliki kecermatan dan
kegesitan yang tangguh. Ini hanya dapat berkembang sesudah berlatih dan
bermain bertahun -tahun lamanya. Beutelsthal ( 2012 : 19 ).
Selanjutnya menurut Suranto dan kawan – kawan ( 2010 : 4 ), pasing
dalam permainan bola voli merupakan usaha seorang pemain dengan
menggunakan teknik tertentu untuk mengoperkan bola ke teman seregunya untuk
di mainkan di lapangan sendiri baik pasing atas atau bawah.
1. Pengertian Pasing Atas
Pasing atas dilakukan di atas kepala dengan jari – jari tangan. Pasing atas
berguna untuk menerima servis, menerima operan teman, mengoper bola,
mengumpan smes, dan mengembalikan bola. Pasing atas harus banyak di latih
supaya arah bola terkendali dan tidak sampai menimbulkan cedera dari jari.
Ngatiyono ( 2010 : 19 ).
Cara melakukan pasing atas sebagai berikut : 1). Berdiri dengan ke dua kaki
dibuka selebar bahu, dan kedua lutut di rendahkan. Sikap badan agak jongkok dan
lutut sedikit di tekuk. 2). Badan di condongkan,dan angkat kedua lengan sedikit di
atas kepala dengan siku di tekuk. Posisi jari – jari tangan terbuka lebar dan kedua
tangan membentuk lengkung bola. 3). Posisikan kedua ibu jari saling berdekatan (
disesuaikan dengan diameter bola ) karena di gunakan untuk memegang bola. 4).
Dorongkan bola keatas, selanjutnya arahkan tangan untuk menangkap datangnya
bola. Kedua lutut dan pinggul pun menjadi agak lurus karena menyambut
11
datangnya bola. 5). Amati gerakan bola yang akan di tangkap. 6). Bola akan
tertangkap dengan sempurna bila bola jatuh mengenai jari - jari tangan. Pasing
atas juga dapat dilakukan dengan mengarahkan bola ke belakang melewati atas
kepala, meloncat ke atas, dan menjatuhkan diri ke samping dan kebelakang
tergantung pada arah jatuhnya bola. Contohnya sebagai berikut, bila bola yang
jatuh berada pada ketinggian rendah, pemain yang dapat melakukan pasing atas
dengan merendah dan menekuk lutut, bila bola yang akan jatuh berada jauh dari
samping pemain, maka pemain harus menggeser badannya dan melakukan pasing
atas dari posisi samping, bila bola yang akan jatuh masih tinggi pemain dapat
melakukan pasing atas dengan cara meloncat tinggi dan secepatnya mendorong
bola dengan meluruskan lengan. Margono dan Budi Aryanto ( 2010 : 7 ).
Ada tiga tahab dalam melakukan teknik dasar pasing atas yang pertama
tahab persiapan : berdiri dengan kedua kaki di buka selebar bahu, kedua lutut
direndahkan hingga berat badan tertumpu pada ujung kaki bagian depan, posisi
lengan di depan badan dengan kedua telapak tangan dan jari – jari renggang
sehingga membentuk seperti mangkuk di depan atas muka ( wajah ). Yang ke dua
tahab gerakan : dorongkan ke dua lengan menyongsong arah datangnya bola
bersamaan kedua lutut dan pinggul naik serta tumit terangkat, usahakan arah
datngnya bola tepat di tengah – tengah atas wajah, perkenaan bola yang baik
adalah tepat mengenai jari – jari tangan. Yang ketiga tahap akhir gerakan : tumit
terangkat dari lantai, pinggul dan lutut naik serta kedua lengan lurus, pandangan
mengikuti arah gerakan bola. Roji ( 2009 : 7 ).
12
Selanjutnya menurut Pramono dan kawan - kawan ( 2010 : 13 ) adapun cara
melakukan teknik pasing atas yaitu : a). Sikap tubuh berdiri kangkang selebar
bahu dengan tubuh sedikit di rendahkan. b). kedua tangan di angkat di atas kepala
depan, tangan dalam keadaan sejajar dengan jari – jari tangan di kembangkan. c).
Pada waktu bola datang di pantulkan ke atas dengan ruas – ruas jari tangan sambil
tubuh di angkat ke atas dan pandangan mata selalu ke arah bola.
Menurut Ahmadi (2007: 25) Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam teknik
dasar melakukan pasing atas pada permainan bola voli yakni sebagai berikut :
1. Persiapan
a. Bergerak kearah datangnya bola, tepat dibawahnya.
b. Siapkan posisi.
c. Bahu sejajar sasaran.
d. Kaki meregang santai.
e. Bengkokkan sedikit lengan, kaki, dan pinggul.
f. Tahan tangan 6 atau 8 inci di depan pelipis.
g. Tahan tangan di depan pelipis.
h. Melihat melalui “Jendela” yang dibentuk tangan
i. Ikuti bola ke sasaran.
2. Pelaksanaan
a. Terima bola pada bagian belakang bawah.
b. Terima dengan dua persendian teratas dari jari dan ibu jari.
c. Luruskan lengan dan kaki kearah sasaran.
d. Pindahkan berat badan kearah sasaran.
13
e. Arahkan bola sesuai dengan ketiggian yang diinginkan.
3. Gerak Lanjutan
a. Luruskan tangan sepenuhnya.
b. Arahkan bola kesasaran
c. Pinggul bergerah kearah sasaran.
d. Pindahkan berat baran kearah sasaran.
e. Bergerak kearah umpan.
(Barbara L Viera & Bonnie Jill Ferguson 2004: 54)
2. Pengertian Pasing bawah
Pasing bawah merupakan dasar dari permainan bola voli. Mamfaat pasing
bawah antara lain menerima servis, menahan smes, dan memantulkan bola.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam melakukan pasing bawah, yaitu : a).
Kedua lutut di tekuk. b). Badan condong ke depan. c). Tangan lurus ke depan (
antara lutut dan bahu ). d). Persentuhan bola pada pergelangan tangan. e).
Pandangan mata ke depan. f). Koordinasi gerakan lutut, badan, dan bahu.
Ngatiyono dan Dian Putri Riswati ( 2010 : 19 ).
14
Dalam melakukan pasing bawah ada beberapa cara yang harus di ketahui di
antaranya yaitu : 1). Berdiri dengan posisi kaki merenggang santai dan bahu
terbuka. 2). Kedua tangan lurus dengan sikap saling menggenggam. 3). Lutut
ditekuk sehingga berat tubuh tertumpu pada lutut. 4). Bergeraklah kearah
datangnya bola. 5). Pukullah bola kearah tujuan. Pasing bawah juga dapat
dilakukan dengan berbagai kondisi tertetu, pasing bawah juga dapat dilakukan
dengan menjatuhkan diri ke samping, biasanya pasing ini dilakukan karena bola
berada pada posisi jauh di samping badan. Terkadang bola juga jatuh ke belakang
akibatnya pemain juga akan bergerak mundur kebelakang sambil melakukan
pasing.Pasing bawah bisa juga di lakukan dengan satu tangan bila posisi tidak
memungkinkan. Akibatnya, bola dapat jatuh jauh dari posisi pemain yang di tuju.
Bila bola akan jatuh dengan posisi di depan pemain, maka pemain dapat bergerak
maju ke depan dan segera melakukan pasing atas. Sama seperti pasing atas pasing
bawah bersifat fleksibel dan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara karena
tergantung pada arah jatuhnya bola. Margono dan Budi ariyanto ( 2010 : 8 ).
Berikut ini adalah tabel dan gambar dimana seseorang melakukan gerakan
passing bawah dalam permainan bola voli.
Deskripsi Gerak Dasar Pasing Bawah
NO DESKRIPSI GERAK
DASAR PASING BAWAH GAMBAR GERAKAN KET
Tahap 1 a. SIKAP BADAN (posture)
1) Berdiri tegak dan kedua
kaki agak dibuka
2) Kedua lutut agak ditekuk
Posisi depan
Gerak non
lokomotor
15
dan berat badan pada
kedua kaki
3) Pandangan ditujukan
pada bola yang datang
Posisi Samping
Tahap 2 b. POSISI TANGAN DAN
LENGAN
1) Letakan jari-jari bagian
punggung telapak tangan
kanan pada tangan kiri.
Gambar b.1
2) Kemudian jari jari tangan
kiri memegang jari-jari
tangan kanan dan ibu jari
di atas. Gambar b.2
3) Posisi Lengan Kedua
lengan bagian bawah
(dari sikut sampai
pergelangan tangan yang
dirapatkan) Gambar. b.3
Gambar b.1
Gambar b.2
Gambar b.3
Gerak non
lokomotor
16
Tahap 3 c. TAHAP GERAKAN DAN
BAGIAN PERKENAAN
BOLA PADA LENGAN:
1) Pada saat bola datang
dekat menuju ke badan,
segera kedua lengan
ayunkan dari bawah ke
atas ke depan kira-kira
sampai sampai setinggi di
bawah bahu. Gambar c. 1
2) Bagian tangan yang
mengenai bola adalah
bagian proksimal, yaitu di
atas pergelangan tangan.
Gambar c.2
Gambar. c 1
Gambar C.2
Kordinasi
gerak
lokomotor
dan
manipulatif
Tahap 4 d. TAHAP GERAKAN AKHIR
1) Bersamaan pula dengan
badan dan kedua lutut
luruskan ke atas. Dengan
demikian bola akan
melambung ke atas,
jalanya bola membusur.
Dan diikuti dengan gerak
17
akhir dengan melakahkan
satu kaki kedepan dan
siap kembali pada posisi
semula.
18
2.2 Hipotesis Tindakan
Dengan memiliki kajian teoritis di atas maka hipotesis tindakan untuk
penelitian ini adalah : ’’Metode Simulasi Dapat Meningkatkan Keterampilan
Pasing Dalam Permainan Bola Voli Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Kota
Gorontalo”.
2.3 Indikator Kerja
Dalam penilaian tindakan kelas ini, adapun yang menjadi indikator kerja
keberhasilan adalah 85% dari 20 siswa yang duduk di bangku kelas VIII SMP
Negeri 10 Kota Gorontalo sudah memiliki keterampilan yang di harapkan seperti
keberhasilan posisi badan di saat melakukan pasing, posisi tangan di saat
melakukan pasing baik pasing atas dan pasing bawah,ayunan lengan pada saat
melakukan pasing bawah, perkenaan bola pada jari-jari tangan dalam melakukan
pasing atas.