BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU...

27
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1.1 Pengertian Tuberkulosis adalah suatu penyakit Granulomatosa kronis menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Robbins, 2007). Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosae. Kuman batang aerobik dan tahan asam ini, dapat merupakan merupakan organisame patogen maupun saprofit (Price dan Wilson, 2006). Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi (Mansjoer, 2000). 2.1.2 Penyebab Penyebab Tuberculosis paru adalah Mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/μm dan tebal 0,3-0,6/μm. Kuman mempunyai kandungan lipid kompleks, lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik. Kuman dapat bertahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat hidup bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini karena kuman berada dalam sifat Dormant. dan sifat Dormant ini kuman dapat bangkit dan menjadikan Tuberculosis aktif lagi (Soeparman dan Waspadji, 2001). 2.1.3 Patofisiologi

Transcript of BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU...

Page 1: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 KONSEP TB PARU

2.1.1 Pengertian

Tuberkulosis adalah suatu penyakit Granulomatosa kronis menular

yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Robbins, 2007).

Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan

oleh Mycobacterium tuberculosae. Kuman batang aerobik dan tahan asam

ini, dapat merupakan merupakan organisame patogen maupun saprofit

(Price dan Wilson, 2006).

Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi

(Mansjoer, 2000).

2.1.2 Penyebab

Penyebab Tuberculosis paru adalah Mycobacterium tuberculosis,

sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/µm dan tebal

0,3-0,6/µm. Kuman mempunyai kandungan lipid kompleks, lipid inilah

yang membuat kuman lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik.

Kuman dapat bertahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan

dingin (dapat hidup bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini karena kuman

berada dalam sifat Dormant. dan sifat Dormant ini kuman dapat bangkit dan

menjadikan Tuberculosis aktif lagi (Soeparman dan Waspadji, 2001).

2.1.3 Patofisiologi

Page 2: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

Seseorang di curigai menghirup basil Mycrobacterium tuberculosis

akan menjadi terinfeksi. Bakteri menyebar melalui jalan napas ke alveoli, di

mana pada daerah tersebut bakteri bertumpuk dan berkembang biak.

penyebaran basil ini juga melalui sistem limfe dan aliran darah ke bagian

tubuh lain ( ginjal, tulang, korteks serebri) dan area lain dari paru-paru

(lobus atas).

Sistem kekebalan tubuh berespon dengan melakukan reaksi inflamasi.

Neutrofil dan makrofag memfagositosis (Menelan) basil dan jaringan

Normal. Jaringan ini mengakibatkan terakumulasi eksudat dalam alveoli dan

tejadilah bronkopnumonia.

Masa jaringan baru di sebut Granuloma, yang berisi gumpalan basil

yang hidup dan yang sudah mati, di kelilingi oleh mikrofag yang

membentuk dinding. Granuloma berubah bentuk menjadi massa jaringan

fibrosa. bagian tengah dari masa tersebut di sebut Ghon tubercle. Materi

yang tediri atas makrofag bakteri menjadi nekrrotik membentuk perkijuan (

Necrotizing caseosa) setelah itu akan terbetuk klasifikasi, membentuk

jaringan kolagen. Bakteri menjadi Non-aktif.

Penyakit akan berkembang menjadi aktif setelah infeksi awal, karena

respon sistem imun tidak adekuat. Penyakit aktif juga dapat timbul akibat

infeksi ulang atau aktifnya kembali bakteri yang tidak aktif. Pada kasus ini,

terjadi ulserasi pada Ghon tubercle dan akhirnya menjadi perkijauan.

Tuberkel yang ulserasi mengalami proses penyembuhan membentuk

jaringan parut. paru-paru yang terinfeksi kemudian meradang,

Page 3: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

mengakibatkan bronkopneumonia, pembentukan tuberkel dan seterusnya.

Pneumonnia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya. proses ini berjalan

terus dan basil terus di fagosit atau berkembang biak di dalam sel. Basil juga

berkembang melalaui kelenjar getah bening. Makrofag yang mengadakan

infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu membentuk sel

tuberkel epiteloid yang di kelilingi oleh limfosit (Membutuhkan 10-20 hari).

Daerah yang mengalami nekrosis serta jaringan granulasi yang di kelilingi

sel epiteloid dan fibroblast akan menimbulkan respon berbeda yang

akhrinya membentuk satu kapsul yang di kelilingi oleh tuberkel (Somantri,

2009).

2.1.4 Klasifikasi TB paru

Di Indonesia klasifikasi yang banyak dipakai adalah berdasarkan

kelainan klinis radio-logis dan mikrobiologis: TB Paru, Pernah menderita

TB Paru, TB Paru tersangka (Soeparman dan Waspadji, 2001). Yang terbagi

dalam:

a. TB Paru tersangka yang diobati, disini sputum BTA negatif, tetapi

tanda lain positif.

b. TB Paru tersangka yang tidak diobati, di sini sputum BTA negatif dan

tanda lain juga meragukan.

Dalam 2-3 bulan, TB Paru tersangka ini sudah harus dipastikan

apakah termasuk TB Paru (aktif) atau bekas TB Paru. Dalam klasifikasi ini

perlu dicantumkan:

Page 4: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

1) Status bakteriologi; mikroskopik sputum BTA (langsung), biakan

sputum BTA.

2) Status radiologis; Kelainan yang untuk tuberkulosis paru.

3) Status kemoterapi; Riwayat pengobatan dengan obat anti tuberkulosis.

2.1.5 Gejala Klinis.

Keluhan yang dirasakan penderita dapat bermacam-macam atau malah

tanpa keluhan sama sekali, keluhan yang terbanyak (Soeparman dan

Waspadji, 2001) adalah:

a. Demam; Biasanya Subfebril menyerupai demam influenza, tetapi

kadang-kadang panas badan dapat sembuh sebentar, tetapi kemudian

dapat timbul kembali. Begitulah seterusnya hilang timbulnya demam

influenza ini, sehingga pasien merasa tidak pernah bebas dari serangan

demam influenza. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan

tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman TB Paru yang masuk.

b. Batuk darah; Batuk terjadi karena adanya iritas pada bronkus. Batuk

ini diperlukan untuk membuang produk radang keluar, sifat batuk

dimulai dari batuk kering (non-produktif) kemudian setelah timbul

peradangan menjadi produktif (menghasilkan sputum). Keadaan yang

lanjut adalah berupa batuk darah karena terdapat pembuluh darah

yang pecah.

c. Sesak nafas; Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasa-

kan sifat nafas, sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah

lanjut, yang infiltrasinya sudah meliputi setengah badan paru-paru.

Page 5: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

d. Nyeri dada; Gejala ini agak jarang ditemukan, nyeri dada timbul bila

infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan

pleuritis.

e. Malaise; Gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia tidak ada

nafsu makan, badan makin kurus, sakit kepala, keringat malam hari.

2.1.6 Penatalaksanaan

Jenis Obat pengobatan dengan strategi DOTS (Direct Obseved

Treadment Short Course) dipermudah dengan pengadaan obat yang telah

dipadukan sesuai dengan kategori tersendiri :

1. Isoniasid (H)

Dikenal dengan INH, bersifat bakteresid, dapat membunuh 90%

populasi dalam beberapa hari pertama pengobatan. Obat ini sangat efektif

terhadap kuman dalam keadaan metabolisme aktif, yaitu pada saat kuman

sedang berkembang. Dosis harian yang dianjurkan adalah 5 mg\kg BB,

sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 kali seminggu dengan dosis 10

mg\kg BB.

2. Rifampisin (R)

Bersifat bakteresid, dapat membunuh kuman yang persisten

(Dortmant) yang tidak dapat dibunuh oleh Isonasid. Dosis 10 mg\kg BB

diberikan sama untuk pengobatan harian maupun intermiten 3 kali

seminggu.

3. Pirazinamid (Z)

Page 6: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

Bersifat bakteresid, dapat membunuh kuman yang berada didalam sel

dengan suasana asam. Dosis harian yang dianjurkan 25 mg\kg BB,

sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 kali seminggu diberikan dengan

dosis 35 mg\kg BB.

4. Streptomisin (S)

Bersifat bakteresid, dengan dosis harian yang dianjurkan 15 mg\kg

BB, sedangkan pengobatan untuk intermiten 3 kali seminggu digunakan

dosis yang sama.

5. Ethambutol (E)

Bersifat sebagai bakteriostatik. Dosis harian yang dianjurkan 15

mg\kg BB, sedangkan untuk pengobatan untuk intermiten 3 kali seminggu

digunakan dosis 30 mg\kg BB.

2.1.7 Komplikasi

1. Pleuritis dan empiema

2. Pneumotoraks spontan terjadi bila udara memasuki rongga pleura

sesudah terjadi robekan pada kavitas tuberkulosis. Hal ini

mengakibatkan rasa sakit pada dada secara akut dan tiba-tiba pada

bagian itu bersamaan dengan sesak napas dan dapat berlanjut menjadi

suatu empiema.

3. Laringitis tuberkulosis

4. Korpulmonal (gagal jantung kongestif karena tekanan balik akibat

kerusakan paru).

Page 7: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

2.1.8 Cara penularan

1. Percikan ludah (Droplet infection)

Pada saat penderita tuberkulosis batuk akan mengeluarkan droplet

dengan ukuran mikroskopik yang bervariatif. Ketika partikel tersebut berada

di udara, air akan menguap dari permukaannya sehingga menurunkan

volume dan menaikkan konsentrasi kumannya. Partikel inilah yang di sebut

dengan droplet (Crofton, 2002)

2. Inhalasi debu yang mengandung basil tuberkulosa (Air bone infection)

Seorang yang melakukan kontak yang erat dalam waktu yang lama

dengan penderita tuberculosis paru akan mudah tertular karena

menginhalasi udara yang telah tekontaminasi kuman Tuberculosis (Depkes

RI, 2002)

2.1.9 Pencegahan penularan TB Paru.

1. Penderita menutup mulut pada waktu batuk atau bersin dengan sapu

tangan atau punggung tangan.

2. Penderita tidur terpisah dari keluarganya semasa penularan.

3. Penderita tidak meludah disembarang tempat tetapi meludah pada

tempat tertentu yang sudah diisi dengan air sabun atau lisol.

4. Mengusahakan agar sinar matahari masuk keruangan tidur penderita

secara langsung dan menjemur alat-alat tidur sesering mungkin.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

2.1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN

TB PARU

2.2.1 Agent atau kuman

Agent (A) adalah penyebab yang esensial yang harus ada, apabila

penyakit timbul atau manifest, tetapi agent sendiri tidak

sufficient/memenuhi/mencukup isyarat untuk menimbulkan penyakit. Agent

memerlukan dukungan faktor penentu agar penyakit dapat manifest. Agent

yang mempengaruhi penularan penyakit tuberkulosis adalah kuman

Mycobacterium tuberculosis. Agent ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya pathogenitas, infektifitas dan virulensi.

Pathogenitas adalah daya suatu mikroorganisme untuk menimbulkan

penyakit pada host. Pathogenitas kuman tuberkulosis paru termasuk pada

tingkat rendah. Infektifitas adalah kemampuan mikroba untuk masuk ke

dalam tubuh host dan berkembang biak di dalamnya. Berdasarkan sumber

yang sama infektifitas kuman tuberkulosis paru termasuk pada tingkat

menengah. Virulensi adalah keganasan suatu mikroba bagi host.

Berdasarkan sumber yang sama virulensi kuman tuberkulosis termasuk

tingkat tinggi.

2.2.2 Penjamu atau penderita (Host)

2.2.2.1 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

Page 9: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, penciuman,

rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata

dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting dalam membentuk tindakan seseorang (Over behaviour)

(Notoatmodjo, 2007).

Adapun tingkatan pengetahuan menurut Bloom dalam

Notoatmodjo (2003), tingkatan pengetahuan terdiri dari 6 tingkatan yaitu :

a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya, termasuk dalam mengingat kembali

(Recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari suatu bahan yang

dipelajari atas rangsangan yang diterima.

b. Memahami (Comprehensif) Artinya kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

mengintepretasikan materi yang benar.

c. Aplikasi (Aplication) Artinya kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang

sebenarnya.

d. Analisis (Analysis) Artinya kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek kedalam komponen, tetapi masih dalam struktur

organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Synthesis) Artinya kemampuan untuk menghubungkan

bagian didalam sesuatu bentuk keseluruhan yang baru.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

f. Evaluasi (Evaluation) Artinya kemampuan untuk melakukan

penilaian suatu materi atau objek.

Faktor pengetahuan yang merupakan ilmu yang diketahui

seseorang ataupun pengalaman yang dialami oleh seseorang maupun orang

lain. Amat terlebih dalam hal ini bagaimana seharusnya seorang yang

terdiagnosa TB Paru mengetahui secara jelas dan benar apa sebenarnya

penyakit TB Paru ini, dan bagaimana cara penularan dan pencegahannya,

terutama dilihat dari kebiasaan penderita yang kurang baik dalam

pengelolaan ludah / secret akibat kurangnya pengetahuan (Crofton dkk,

2002).

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dan subyek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui

atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan tersebut di atas

(Notoatmodjo, 2003).

2.2.2.2 Umur dan jenis kelamin

Hampir tidak ada perbedaan antar anak laki-laki dan perempuan

sampai pada umur pubertas. Bayi dan anak kecil pada kedua jenis kelamin

memiliki daya tahan yang lemah. Sampai berusia dua tahun, infeksi

terutama dapat berakibat paling fatal. Sesudah usia satu tahun sampai

sebelum masa pubertas, seorang anak yang terinfeksi dapat berkembang

menjadi TB Millier atau meningitis, atau salah satu bentuk Tuberculosis

kronis yang lebih meluas terutama mengenai kelenjar getah bening, tulang

Page 11: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

atau penyakit persendian. Sebelum pubertas bagian lesi paru biasanya hanya

mempengaruhi lokasi tersebut.

Di Eropa dan Amerika utara, sewaktu Tuberculosis sering di

temukan, insiden tertinggi Tuberculosis paru biasanya mengenai usia

dewasa muda. Angka pada pria selalu cukup tinggi pada semua usia tetapi

angka pada wanita cenderung menurun tajam sesudah melampaui usia

subur. Informasi terbatas dari afrika dan india tampaknya menunjukan pola

yang sedikit berbeda. Prevanlensi tuberkulosis paru tampaknya meningkat

seiring dengan peningkatan usia pada kedua jenis kelamin. Pada wanita

prevalensi secara menyeluruh lebih rendah dan peningkatan seiring dengan

usia adalah kurang tajam dibandingkan dengan pria. Pada wanita prevalensi

mencapai maksimum pada usia 40-50 tahun dan kemudian berkurang. Pada

pria prevalensi terus meningkat sampai sekurang-kurangnya mencapai usia

60 tahun (Crofton dkk, 2002).

Umur berperan dalam kejadian penyakit tuberkulosis paru. Risiko

untuk mendapatkan tuberkulosis paru dapat dikatakan seperti halnya kurva

normal terbalik, yakni tinggi ketika awalnya, menurun karena diatas 2 tahun

hingga dewasa memliki daya tahan terhadap tuberkulosis paru dengan baik.

Puncaknya tentu dewasa muda dan menurun kembali ketika seseorang atau

kelompok menjelang usia tua.

2.2.2.3 Kondisi sosial ekonomi

Status ekonomi, sebuah komponen kelas sosial, mengacu pada

tingkat pendapatan dan sumber pendapatan. Pendapatan yang mencukupi

Page 12: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

kebutuhan-kebutuhan sebuah keluarga umumnya berasal dari pekerjaan dari

para anggota keluarga dan sumber-sumber probadi seperti pension dan

bantuan-bantuan (nonpublik), sementra penghasilan dari bantuan-bantuan

umum atau pengangguran umumnya bersifat tidak stabil atau benar-benar

tidak memadai (Friedman, 1998).

Kondisi sosial ekonomi berpengaruh terhadap tingkat pendidikan,

keadaan sanitasi lingkungan, gizi dan pelayanan kesehatan (Sukarni, 1994).

LIPI (2000), menyatakan bahwa penurunan ringkat pendapatan

menyebabkan banyak rumah tangga mengalami kesulitan untuk membeli

pangan, mengakibatkan berubahnya pola pengeluaran konsumsi dengan

proforsi yang lebih besar untuk bahan makanan di bandingkan untuk

kebutuhan bukan makanan seperti kebutuhan pendidikan dan kesehatan.

WHO (2003), menyebutkan 90% penderita TB Paru di dunia menyerang

kelompok sosial ekonomi lemah atau miskin.

Keadaan ini mengarah pada perumahan yang terlampau padat atau

kondisi kerja yang buruk. Keadaan ini mungkin menurunkan daya tahan

tubuh, sama halnya dengan memudahkan terjadinya infeksi. Orang-orang

yang hidup dengan kondisi ini juga sering bergizi buruk.

Kompleks kemiskinan seluruhnya ini lebih memudahkan TB

berkembang menjadi penyakit (Crofton dkk, 2002).

Page 13: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

Indicator keluarga miskin (Suprajitno, 2004), yaitu;

1. Tidak bisa makan dua kali sekali atau lebih

2. Tidak bias menyediakan daging/ikan/telur sebagai lauk pauk paling

kurang seminggu sekali

3. Tidak bias memiliki pakaian yang berbeda untuk setiap aktivitas

4. Tidak bisa memperoleh pakaian yang baru minimal satu stel

setahun sekali

5. Bagian terluas dari lantai rumah dari tanah

6. Luas lantai rumah kurang dari delapan meter persegi untuk setiap

penghuni rumah

7. Tidak ada anggota keluarga berusia 15 tahun mempunyai

penghasilan tetap

8. Bila anak sakit/PUS ingin ber-KB tidak bisa kefasilitas kesehatan

9. Anak berumur 7-15 tahun tidak bersekolah.

Upah Minimum Provinsi (UMP) Gorontalo pada 2013 mengalami

kenaikan signifikan. Sesuai Keputusan Gubernur Gorontalo nomor

433/12/XI/2012 disebutkan, besaran UMP Gorontalo pada 2013 sebesar Rp

1,175 juta per bulan. Ketentuan tersebut berlaku sejak Januari 2013.

Keputusan Gubernur yang ditetapkan pada 26 November 2012 tersebut

didasarkan pada nilai kebutuhan hidup layak (KHL) hasil survey,

produktivitas makro, pertumbuhan ekonomi, kondisi pasar kerja serta

kondisi usaha.

Page 14: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

2.2.2.4 Kekebalan

Kekebalan dibagi menjadi dua macam, yaitu : kekebalan alamiah

dan buatan. Kekebalan alamiah didapatkan apabila seseorang pernah

menderita tuberkulosis paru dan secara alamiah tubuh membentuk antibodi,

sedangkan kekebalan buatan diperoleh sewaktu seseorang diberivaksin BCG

(Bacillis Calmette Guerin). Tetapi bila kekebalan tubuh lemah maka kuman

tuberkulosis paru akan mudah menyebabkan penyakit tuberkulosis paru.

BCG adalah vaksin yang terdiri dari basil hidup yang dihilangkan

virulensinya, (basil ini berasal dari suatu strain TB bovin yang dibiakkan

selama beberapa tahun dalam laboratorium). BCG merangsang kekebalan,

meningkatkan daya tahan tubuh tanpa menyebabkan kerusakan. Sesudah

vaksinasi BCG, TB dapat memasuki tubuh, tetapi dalam kebanyakan kasus

daya pertahanan tubuh yang meningkat akan mengendalikan atau

membunuh kuman-kuman tersebut (Crofton dkk, 2002).

Percobaan-percabaan terkontrol di beberapa Negara barat, dengan

sebagian besar anak bergizi cukup, menunjukan bahwa BCG dapat

memberikan 80 perlindungan terhadap Tuberculosis selama 15 tahun bila

diberikan infeksi pertama kali (Crofton dkk, 2002).

Efek BCG mungkin bertahan sampai 15 tahun, setidaknya pada

populasi bercukupan gizi. Sebab itu beberapa Negara mencoba mengulangi

BCG pada usia sekitar 15 tahun, akan tetapi ternyata sulit untuk menjangkau

seluruh populasi pada usia ini. Oleh karena efek utama vaksinasi bayi

adalah untuk melindungi anak-anak dan arena anak dengan tuberkulosis

Page 15: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

primer biasanya tidak menular. BCG kecil dampaknya untuk mengurangi

jumlah orang dewasa yang infeksius didalam masyarakat. Untuk

mengurangi jumlah tersebut jauh lebih penting adalah memberikan

pengobatan yang baik kepada semua pasien dengan dahak positif, tetapi kita

harus memberikan BCG secara rutin kepada semua bayi sebagai

perlindungan di masa anak-anak (Crofton dkk, 2002).

2.2.2.5 Status gizi

Apabila kualitas dan kuantitas gizi yang masuk dalam tubuh cukup

akan berpengaruh pada daya tahan tubuh sehingga tubuh akan tahan

terhadap infeksi kuman tuberkulosis paru. Namun apabila keadaan gizi

buruk maka akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit ini,

karena kekurangan kalori dan protein serta kekurangan zat besi, dapat

meningkatkan risiko tuberkulosis paru.

2.2.2.6 Penyakit infeksi HIV

Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas sitem daya tahan tubuh

seluler (Cellular Immunity) sehingga jika terjadi infeksi oportunistik seperti

tuberkulosis, maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan

mengakibatkan kematian. Bila jumlah orang terinfeksi HIVmeningkat, maka

jumlah penderita tuberkulosis paru akan meningkat, dengan demikian

penularan tuberkulosis paru di masyarakat akan meningkat pula.

2.2.2.7 Kebiasaan merokok

Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan‐

bahan yang dapat menimbulkan kanker (karsinogen). Bahkan bahan

Page 16: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

berbahaya dan racun dalam rokok tidak hanya mengakibatkan gangguan

kesehatan pada orang yang merokok, namun juga kepada orang disekitarnya

yang tidak merokok, merokok dapat menyebabkan sistim imun di paru

menjadi lemah sehingga mudah untuk perkembangan kuman

Mycobacterium.

Mengurangi konsumsi tembakau secara nasional akan membantu

mencegah tuberkulosis, sama halnya dengan mencegah kanker paru (dan

kanker lain), penyakit jantung koroner, bronchitis kronis dan sebagainya

(Crofton dkk, 2002).

2.2.2.8 Riwayat kontak penderita

Percikan dahak penderita merupakan media sumber penularan yang

penting. Kuman tuberkulosis paru dapat menyebar ke udara waktu penderita

berbicara, batuk atau bersin sehingga orang yang berada disekitar penderita

dapat tertular kerena mengirup udara yang mengandung basil tuberkulosis.

Kerena itu penderita harus menutup mulut bila batuk atau bersin, jangan

membuang dahak disembarangan tempat.

Terdapatnya penderita tuberkulosis dalam satu rumah dapat

menyebabkan terjadinya kontak serumah dengan anggota keluarga lain. Satu

penderita tuberkulosis paru BTA positif dapat menularkan kepada 10-15

orang (GPBK, 2003).

Riwayat kontak keluarga dari pasien tuberkulosis yaitu seorang

pasien dengan dahak positif sering kali akan menularkan anggota

Page 17: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

keluarganya sendiri, khususnya anak-anak. Jelaslah keluarga merupakan

kontak yang dekat (Crofton dkk, 2002)

2.2.3 Lingkungan

Lingkungan rumah yang berpengaruh terhadap kejadian TB, Pada

umunya, lingkungan rumah yang buruk (tidak memenuhi syarat kesehatan)

akan berpengaruh pada penyebaran penyakit menular termasuk penyakit

TB.

2.2.3.1 Kelembaban udara

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1077/Menkes/Per/V/2011 Tentang pedoman penyehatan udara dalam ruang

rumah:

a. Dampak

Kelembaban yang terlalu tinggi maupun rendah dapat menyebabkan

suburnya pertumbuhan mikroorganisme.

b. Faktor resiko

Konstruksi rumah yang tidak baik seperti atap yang bocor, lantai, dan

dinding rumah yang tidak kedap air, serta kurangnya pencahayaan baik

buatan maupun alami.

c. Upaya Penyehatan

1. Bila kelembaban udara kurang dari 40%, maka dapat dilakukan

upaya penyehatan antara lain :

Page 18: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

a) Menggunakan alat untuk meningkatkan kelembaban seperti

Humidifier (alat pengatur kelembaban udara)

b) Membuka jendela rumah

c) Menambah jumlah dan luas jendela rumah

d) Memodifikasi fisik bangunan (meningkatkan pencahayaan,

sirkulasi udara)

2. Bila kelembaban udara lebih dari 60%, maka dapat

dilakukanupaya penyehatan antara lain :

a) Memasang genteng kaca

b) Menggunakan alat untuk menurunkan kelembaban seperti

Humidifier (alat pengatur kelembaban udara).

Secara umum penilaian kelembaban dalam rumah dengan

menggunakan Hygrometer. Menurut indikator pengawasan perumahan,

kelembaban udara yang memenuhi syarat kesehatan dalam rumah adalah

40‐60 % dan kelembaban udara yang tidak memenuhi syarat kesehatan

adalah < 40 % atau > 60 %. Rumah yang lembab merupakan media yang

baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.

Mikroorganisme tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui

udara. Selain itu kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan membran

mukosa hidung menjadi kering sehingga kurang efektif dalam menghadang

mikroorganisme.

Bakteri mycobacterium tuberculosa seperti halnya bakteri lain,

akan tumbuh dengan subur pada lingkungan dengan kelembaban tinggi

Page 19: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

karena air membentuk lebih dari 80 % volume sel bakteri dan merupakan

hal yang essensial untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel bakteri

(Gould & Brooker, 2003). Selain itu menurut Notoatmodjo (2003),

kelembaban udara yang meningkat merupakan media yang baik untuk

bakteri‐bakteri patogen termasuk bakteri tuberkulosis.

2.2.3.2 Ventilasi rumah

Berdasarkan kejadiannya, maka ventilasi dapat dibagi ke dalam dua

jenis, yaitu: Ventilasi alam dan ventilasi buatan. Persyaratan ventilasi yang

baik adalah sebagai berikut:

1. Luas lubang ventilasi tetap minimal 5 % dari luas lantai ruangan,

sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan

ditutup) minimal 5 % dari luas lantai. Jumlah keduanya menjadi

10% dari luas lantai ruangan.

2. Udara yang masuk harus bersih, tidak dicemari asap dari sampah

atau pabrik, knalpot kendaraan, debu dan lain‐lain.

3. Aliran udara diusahakan cross ventilation dengan menempatkan

lubang ventilasi berhadapan antar dua dinding. Aliran udara ini

jangan sampai terhalang oleh barangbarang besar, misalnya lemari,

dinding, sekat dan lain‐lain. Secara umum, penilaian ventilasi

rumah dengan cara membandingkan antara luas ventilasi dan luas

lantai rumah, dengan menggunakan Role meter. Menurut indikator

pengawaan rumah, luas ventilasi yang memenuhi syarat kesehatan

Page 20: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

adalah 10% luas lantai rumah dan luas ventilasi yang tidak

memenuhi syarat kesehatan adalah < 10% luas lantai rumah.

4. Luas ventilasi rumah yang < 10 % dari luas lantai (tidak memenuhi

syarat kesehatan)akan mengakibatkan berkurangnya konsentrasi

oksigen dan bertambahnya konsentrasikarbondioksida yang bersifat

racun bagi penghuninya. Disamping itu, tidak cukupnya ventilasi

akan menyebabkan peningkatan kelembaban ruangan karena

terjadinya prose spenguapan cairan dari kulit dan penyerapan.

Kelembaban ruangan yang tinggi akan menjadi media yang baik

untuk tumbuh dan berkembang biaknya bakteri‐bakteri patogen

termasuk kuman tuberkulosis.

Selain itu, fungsi kedua ventilasi adalah untuk membebaskan udara

ruangan dari bakteri‐bakteri, terutama bakteri patogen seperti tuberkulosis,

karena di situ selalu terjadi aliran udara yang terus menerus. Bakteri yang

terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Selain itu, luas ventilasi yang tidak

memenuhi syarat kesehatan akan mengakibatkan terhalangnya proses

pertukaran aliran udara dan sinar matahari yang masuk ke dalam rumah,

akibatnya kuman tuberkulosis yang ada di dalam rumah tidak dapat keluar

dan ikut terhisap bersama udara pernafasan.

2.2.3.3 Suhu rumah

Adalah panas atau dinginnya udara yang dinyatakan dengan satuan

derajat tertentu. Suhu udara dibedakan menjadi:

Page 21: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

1. Suhu kering, yaitu suhu yang ditunjukkan oleh termometer suhu

ruangan setelah diadaptasikan selama kurang lebih sepuluh menit,

umumnya suhu kering antara 24-34ºC.

2. Suhu basah, yaitu suhu yang menunjukkan bahwa udara telah jenuh

oleh uap air, umumnya lebih rendah daripada suhu kering, yaitu

antara 20‐25ºC.

Secara umum,penilaian suhu rumah dengan menggunakan

thermometer ruangan. Berdasarkan indikator pengawasan perumahan, suhu

rumah yang memenuhi syaratkesehatan adalah antara 20‐25 ºC, dan suhu

rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah < 20 ºC atau > 25 ºC

Suhu dalam rumah akan membawa pengaruh bagi penguninya.Suhu

berperan penting dalam metabolisme tubuh, konsumsi oksigen dan tekanan

darah. Suhu rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan

meningkatkan kehilangan panas tubuh dan tubuh akan berusaha

menyeimbangkan dengan suhu lingkungan melalui proses evaporasi.

Kehilangan panas tubuh ini akan menurunkan vitalitas tubuh dan merupakan

predisposisi untuk terkena infeksi terutama infeksi saluran nafas oleh agen

yang menular.

Bakteri Mycobacterium tuberculosa memiliki rentang suhu yang

disukai, tetapi di dalam rentang ini terdapat suatu suhu optimum saat

mereka tumbuh pesat. Mycobacterium tuberculosa merupakan bakteri

mesofilik yang tumbuh subur dalam rentang 25‐40 º C, akan tetapi akan

tumbuh secara optimal pada suhu 31‐37 º C.

Page 22: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

2.2.3.4 Pencahayaan Rumah

Pencahayaan alami ruangan rumah adalah penerangan yang

bersumber dari sinar matahari (alami), yaitu semua jalan yang

memungkinkan untuk masuknya cahaya matahari alamiah, misalnya melalui

jendela atau genting kaca.

Cahaya berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Cahaya Alamiah

Cahaya alamiah yakni matahari. Cahaya ini sangat penting, karena

dapat membunuh bakteri‐bakteri patogen di dalam rumah, misalnya

kuman TBC, Oleh karena itu, rumah yang cukup sehat setidaknya harus

mempunyai jalan masuk yang cukup (jendela), luasnya

sekurang‐kurangnya 15 % ‐ 20%. Perlu diperhatikan agar sinar matahari

dapat langsung ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain.

Fungsi jendela disini selain sebagai ventilasi, juga sebagai jalan masuk

cahaya. Selain itu jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan

dengan genteng kaca.

b. Cahaya Buatan

Cahaya buatan yaitu cahaya yang menggunakan sumber cahaya

yang bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan

lain‐lain. Kualitas dari cahaya buatan tergantung dari terangnya sumber

cahaya (Brightness Of The Source).

Secara umum pengukuran pencahayaan terhadap sinar matahari

adalah dengan menggunakan lux meter, yang diukur ditengah‐tengah

Page 23: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

ruangan, pada tempat setinggi < 84 cm dari lantai, dengan ketentuan tidak

memenuhi syarat kesehatan bila < 50 lux atau > 300 lux, dan memenuhi

syarat kesehatan bila pencahayaan rumah antara 50‐300lux.

Cahaya matahari mempunyai sifat membunuh bakteri, terutama

kuman Mycobacterium tuberculosa. Menurut Depkes RI (2004), kuman

tuberkulosa hanya dapat mati oleh sinar matahari langsung. Oleh sebab itu,

rumah dengan standar pencahayaan yang buruk sangat berpengaruh terhadp

kejadian tuberkulosis..Rumah yang tidak masuk sinar matahari mempunyai

resiko menderita tuberkulosis 3‐7 kali dibandingkan dengan rumah yang

dimasuki sinar matahari.

2.2.3.5 Kepadatan penghuni

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di

dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan

jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah

penghuninya akan menyebabkan over crowded, hal ini tidak sehat, sebab

disamping menyebabkan kurang konsumsi O2, juga bila salah satu anggota

keluarga terkena infeksi penyakit menular akan menularkan kepada anggota

keluarga yang lain.

Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Republik

Indonesia Nomor : 403/ Kpts/M/2002 Tentang Pedoman Teknik

Pembangunan Rumah Sederhana Sehat, luas kamar tidur minimal 9 meter

persegi dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang tidur dalam satu

Page 24: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

ruangan.Persyaratan tersebut diatas berlaku juga terhadap kondisi minimum,

rumah susun (rusun), rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan) pada zona

pemukiman. Pelaksanaan ketentuan mengenai persyaratan kesehatan

perumahan dan lingkungan pemukiman menjadi tanggung jawab

pengembang atau penyelenggara pembangunan perumahan, dan pemilik

atau penghuni rumah tinggal untuk rumah. ( Soedjajadi, 2005 ).

2.2.3.6 Lantai rumah

Lantai rumah merupakan faktor resiko terjadinya penyakit TBC.

Lantai tanah memiliki peran terjadinya penyakit TBC melalui kelembapan

ruangan. Lantai perlu dilapisi dengan semen yang kedap air agar ruangan

tidak lembab. Lantai yang lembab dapat memperpanjang masa viabilitas

atau daya tahan hidup kuman TBC dalam lingkungan.

Page 25: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

2.3 KERANGKA TEORI

Gambar 2.1 Kerangka teori

TB PARU

FAKTOR-FAKTOR YANG

BERHUBUNGAN DENGAN

KEJADIAN TB PARU

1. Agent atau kuman

2. Penjamu/penderita (host)

a. Pengetahuan

b. Umur dan jenis kelamin

c. Social ekonomi

d. Kekebalan

e. Statu gizi

f. Penyakit infeksi HIV

g. Kebiasaan merokok

h. Adanya kontak dengan

penderita

3. Lingkungan rumah

a. Kelembaban udara

b. Ventilasi rumah

c. Suhu rumah

d. Pencahayaan rumah

e. Kepadatan penghuni

rumah

f. Lantai rumah

KONSEP TB PARU

1. Pengertian

2. Penyebab

3. Patofisiologi

4. Klasifikasi

5. Gejala klinis

6. Penatalaksanaan

7. Komplikasi

8. Cara penularan

9. Pencegahan

penularan

Kejadian TB paru

Page 26: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

2.4 KERANGKA KONSEP

Variabel Independent Variabel Dependent

Gambar 2.2 Kerangka konsep

Keterangan:

: variabel yang di teliti

FAKTOR-FAKTOR YANG

BERHUBUNGAN DENGAN

KEJADIAN TB PARU

1. Agent atau kuman

2. Penjamu/penderita (host)

a. Pengetahuan

b. Umur dan jenis kelamin

c. Social ekonomi

d. Kekebalan

e. Statu gizi

f. Penyakit infeksi HIV

g. Kebiasaan merokok

h. Adanya kontak dengan

penderita

3. Lingkungan rumah

a. Kelembaban udara

b. Ventilasi rumahSuhu

rumah

c. Pencahayaan rumah

d. Kepadatan penghuni

rumah

e. Lantai rumah

Kejadian

TB Paru

Page 27: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 KONSEP TB PARU 2.1eprints.ung.ac.id/5477/5/2013-1-14201-841409049-bab2... · Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

2.5 Hipotesis Penelitian

Hₒ:

1. Tidak ada hubungan antara faktor pengetahuan dengan kejadian

penyakit TB Paru.

2. Tidak ada hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan kejadian

penyakit TB Paru.

3. Tidak ada hubungan antara faktor kepadatan penghuni dengan kejadian

penyakit TB Paru

Hₐ:

1. Ada hubungan antara faktor pengetahuan dengan kejadian penyakit TB

paru.

2. Ada hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan kejadian penyakit

TB paru.

3. Ada hubungan antara faktor kepadatan penghuni dengan kejadian

penyakit TB paru.