BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi...

27
6 BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan Menurut ejaan Bahasa Indonesia kata perancangan berasal dari kata kerja “merancang”, kemudian melebur dengan awalan per - dan akhiran -an sehingga terbentuklah kata perancangan. Kata “merancang” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia termasuk kata kerja yang mempunyai arti merencanakan, mengatur segala sesuatu (sebelum bertindak, mengerjakan, atau melakukan sesuatu). Jadi, kata perancangan dapat diartikan proses, cara merencanakan, mengatur segala sesuatu terlebih dahulu. Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa perancangan adalah sebuah proses yang merupakan kerangka pikiran dan tindakan dalam pembuatan suatu produk. Dengan perancangan terlebih dahulu, seseorang akan lebih mudah dan tertata dalam membuat suatu produk. B. Promosi 1. Pengertian Promosi Menurut William J.Stanton dalam buku Manajemen Pemasaran edisi ke empat yaitu : Promotion is the element an organization’s marketing mixthat serves to inform, persuade, and remind the market of the organization and or its product.Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan (Saladin, 2006:171).

Transcript of BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi...

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Perancangan

Menurut ejaan Bahasa Indonesia kata perancangan berasal dari kata kerja

“merancang”, kemudian melebur dengan awalan per- dan akhiran -an sehingga

terbentuklah kata perancangan.

Kata “merancang” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia termasuk kata

kerja yang mempunyai arti merencanakan, mengatur segala sesuatu (sebelum

bertindak, mengerjakan, atau melakukan sesuatu). Jadi, kata perancangan dapat

diartikan proses, cara merencanakan, mengatur segala sesuatu terlebih dahulu.

Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa perancangan adalah sebuah proses

yang merupakan kerangka pikiran dan tindakan dalam pembuatan suatu produk.

Dengan perancangan terlebih dahulu, seseorang akan lebih mudah dan tertata dalam

membuat suatu produk.

B. Promosi

1. Pengertian Promosi

Menurut William J.Stanton dalam buku Manajemen Pemasaran edisi ke

empat yaitu :

“Promotion is the element an organization’s marketing mixthat serves to

inform, persuade, and remind the market of the organization and or its product.”

Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang

didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang

produk perusahaan (Saladin, 2006:171).

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

7

Promosi termasuk salah satu dari bauran pemasaran (marketing mix) yang

terdiri dari 4P: product (produk), price (harga), place (distribution), dan promotion

(promosi). Konsep 4P dalam bauran pemasaran untuk pertama kalinya

diperkenalkan oleh E. Jerome McCarthy, yang kemudian dikembangkan oleh Philip

Kotler, dan kini digunakan secara luas oleh kalangan akademika maupun praktisi.

Banyak hal yang perlu dipertimbangkan saat akan melakukan promosi. Dari

tujuan promosi, media yang dipakai, audiens, desain, biaya, hingga saat pembuatan

media itu sendiri. Masing-masing bagian tersebut memiliki kendala sendiri-sendiri.

Meskipun begitu bukan berarti semuanya tidak berkaitan. Karena semua itu

merupakan satu bagian dalam proses pembuatan suatu promosi, masing-masing hal

tersebut saling mempengaruhi.

Tujuan promosi merupakan awal dari segala kegiatan melakukan promosi.

Harus dipahami mengapa perlu dilakukan suatu promosi. Banyak alasan melakukan

suatu promosi seperti karena adanya produk baru sehingga perlu dikenalkan ke

masyarakat, angka penjualan menurun, kompetitor yang semakin banyak,

memperbaiki citra produk, membentuk positioning baru di benak konsumen, dan

lain sebagainya. Permasalahan ini harus diketaui dahulu dan dianalisis lebih

mendalam agar tidak salah dalam menentukan konsep dan tepat serta efektif dalam

menentukan media promosi. Tujuan promosi ini menjadi acuan ketika ada

perubahan di proses-proses perencanaan promosi selanjutnya. Ketika ada

perubahan, promosi akan dikembalikan pada pertanyaan ‘apakah tujuan dari

promosi ini akan tercapai dengan perubahan tersebut?’. Perubahan biasanya terkait

dengan efektifitas dari promosi itu sendiri, terutama dalam hal biaya pengeluaran.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

8

Setelah menentukan tujuan promosi, hal yang harus dilakukan adalah

menetukan sasaran promosi atau target audiens. Audiens merupakan bagian penting

dalam melakukan promosi. Hal yang penting disini bukan hanya komunikasi ke

audiens saja, tetapi bagaimana nantinya mereka menanggapi promosi yang

dilakukan. Banyak yang perlu didalami dari audiens, seperti kharakteristik audiens,

kebiasaan, tingkah laku, sifat, pola hidup, trend, dan lain-lain. Dari situ akan

diketahui gambaran seperti apa audiens yang menjadi sasaran promosi. Kemudian

akan diketahui celah dan kesempatan promosi dari situ.

Selanjutnya adalah menentukan media apa yang akan digunakan dalam

promosi. Media promosi ada bermacam-macam bentuk dan kharakteristiknya.

Penggunaan media promosi yang efektif dan tepat sasaran tergantung dari tujuan

promosi dan kharakteristik audiens. Media yang digunakan tidak perlu terlalu

banyak, yang terpenting adalah promosi itu tepat menyasar ke audiens. Lokasi

penempatan media adalah hal selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam

perencanaan media promosi ini.

2. Media Promosi

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti “perantara” atau

“pengantar”, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a

receiver). Jadi, dalam pengertian lain, media adalah alat atau sarana yang

dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.

Jenis-jenis media secara umum dapat dibagi menjadi:

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

9

a. Media Visual

Media visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba. Media

ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai jenis media ini sangat

mudah untuk didapatkan. Contoh media yang sangat banyak dan mudah untuk

didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh: media foto, gambar, komik, gambar

tempel, poster, majalah, buku, miniatur, alat peraga dan sebagainya.

b. Media Audio

Media audio adalah media yang bisa didengar saja, menggunakan indra

telinga sebagai salurannya. Contohnya: suara, musik dan lagu, alat musik, siaran

radio dan kaset suara atau CD dan sebagainya.

c. Media Audio Visual

Media audio visual adalah media yang bisa didengar dan dilihat secara

bersamaan. Media ini menggerakkan indra pendengaran dan penglihatan

secara bersamaan. Contohnya: media drama, pementasan, film, televisi dan

VCD. Internet termasuk dalam bentuk media audio visual, tetapi lebih

lengkap dan menyatukan semua jenis format media, disebut Multimedia

karena berbagai format ada dalam internet (Susilana, Rudi. Riyana, Cepi.

2009. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan

Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima)

Dari uraian diatas didapat sebuah pengertian bahwa media promosi

adalah segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk penyalur

informasi mengenai suatu produk, perbedaan produk satu dengan yang

lainnya.

Ada banyak sekali media promosi dengan berbagai kategori dan

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

10

bentuknya, dari kategori konvensional yang sering kita temui hingga yang

unik dan tidak terbayangkan sebelumnya. Bentuk-bentuk media promosi ini

akan terus berkembang sesuai kreatifitas manusia (Ardhi, Yudha. 2013.

Merancang Media Promosi Unik dan Menarik. Yogyakarta : TAKA

Publisher).

Dalam buku ini disebutkan bahwa penggunaan media promosi yang

baik tidak harus menggunakan banyak media, tetapi mempertimbangkan

tujuan promosinya. Gunakanlah media yang sesuai, tidak terlalu banyak

namun juga tidak terlalu sedikit. Promosi yang efektif adalah menggunakan

media dengan biaya sekecil mungkin tetapi mampu meraih audiens sebanyak-

banyaknya. Media promosi dibagi menjadi beberapa kategori sesuai dengan

bentuknya, yaitu media cetak konvensional, media cetak luar ruang, media

online, dan media-media lainnya.

1) Media Cetak Konvensional

Media ini disebut konvensional karena termasuk media yang

paling tua. Media ini dapat bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama

dan banyak dipakai hingga sekarang.

Media cetak lebih bersifat portable atau mudah dibawa kemana-

mana. Media ini memungkinkan audiens membawa dan menyimpannya.

Informasi dalam media ini pun dapat bertahan lama karena audiens dapat

melihatnya berulang kali. Namun, media ini mempunyai kelemahan yaitu

ketika terjadi pembaruan dan kesalahan informasi yang akan memakan

waktu lebih lama jika harus menambah atau memperbaiki kekeliruan.

Media cetak biasanya dicetak dalam jumlah banyak dan dapat berbentuk

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

11

flyer, pamphlet, brosur, booklet, company profil, kartu nama, cocard, kop

surat, sticker, kartu pos, kupon undian, katalog, dan daftar harga

(pricelist).

Kemudian media luar ruang atau sering disebut media outdoor

merupakan media yang sering digunakan di tempat umum dan terbuka.

Media ini dirancang dapat bertahan lebih lama dibanding media cetak

karena media ini harus mampu bertahan dalam perubahan suhu dan cuaca,

sehingga bahan-bahan yang digunakan juga tahan lebih lama. Media ini

tidak dapat dipindahkan dan selalu berada di tempat yang sekiranya akan

banyak audiens yang membacanya. Media luar ruang sendiri meliputi

poster, easel, spanduk, billboard dan baliho, papan nama, media table info,

media acrylic, mobil, mural, shop sign branding, banner, balon udara, dan

umbul-umbul.

2) Media Elektronik dan Online

Media elektronik juga menjadi salah cara ampuh untuk melancar

pemasaran produk. Dengan menggunakan televisi misalnya, atau melalui

radio. Namun, promosi menggunakan media elektronik ini membutuhkan

budget yang tidak sedikit.

Seiring dengan perkembangan jaman, internet semakin memegang

peranan penting di dalam kehidupan manusia. Dalam hal promosi, internet

sangat bisa diandalkan karena memiliki cakupan audiens yang lebih luas

atau tidak terbatas jaraknya. Bentuk promosi melalui media online sangat

banyak macamnya, antara lain yang sering dijumpai adalah website, web

banner (banner ad), forum online, dan media sosial.

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

12

3) Media lainnya

Jaman memang telah berkembang pesat dan kreatifitas manusia

pun tidak ada batasnya selama mereka mau bereksplorasi dan berinovasi.

Demikian juga dengan promosi yang mana bentuk promosi tidak hanya

sebatas media cetak, elektronik maupun online saja, melainkan misalkan

saja melalui sebuah event.

C. Buku

1. Pengertian Buku

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:152) buku diartikan

sebagai “lembar kertas yang berjilid, berisi atau kosong”. Pengertian ini sangat

sederhana dan umum tetapi secara khusus menyatakan bahan, susunan, dan isi

sebuah buku. Bahan buku itu adalah kertas yang disusun dalam bentuk jilidan

serta berisi tulisan atau kosong.

Ensiklopedi Indonesia (1980:538) memberikan pengertian buku secara

lebih luas dengan menyebutkan bahwa dalam arti luas buku mencakup semua

tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukis atas segala macam lembaran papirus,

lontar, perkamen dan kertas dengan segala bentuknya berupa gulungan,

dilubangi dan diikat dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain,

karton dan kayu.

UNESCO pada tahun 1964, dalam H.G. Andriese dkk. memberikan

pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya

sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih memperhatikan buku dari

aspek sifat terbitan (bukan sebagai bahan cetakan yang terbit secara berkala

seperti majalah) dan jumlah halaman isi (paling sedikit 48 halaman tidak

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

13

termasuk kulit, halaman judul, daftar isi, dan pengantar). Lebih jauh UNESCO

menyebutkan bahwa apabila jumlah halaman kurang dari 48 halaman, publikasi

tercetak itu disebut brosur. (https://bintangsitepu.wordpress.com

/2010/10/12/penyusunan-buku-pelajaran/)

Dari semua pengertian tersebut penulis menyimpulkan bahwa buku

merupakan publikasi yang berisi kumpulan kertas tercetak, terjilid dan

mengandung informasi dengan jumlah halaman paling sedikit 48 halaman serta

dapat dijadikan salah satu sumber dalam proses belajar dan membelajarkan.

2. Jenis-jenis Buku

Mizan publishing, membagi buku menjadi beberapa jenis kategori sesuai

dengan isi, tujuan dan jenis tulisannya, yaitu : komik, cergam, novel, novelette,

nomik, antologi, dongeng, biografi, catatan harian atau jurnal atau diary,

ensiklopedia, fotografi, karya ilmiah, tafsir, kamus, panduan atau how to, atlas,

ilmiah, dan teks.

Berdasarkan jenis-jenis tersebut, bisa dikatakan bahwa coffee table book

merupakan jenis buku fotografi karena memang konten dari buku ini adalah

sebagian besar foto.

Secara etimologi, coffee table book terdiri dari tiga kata dalam bahasa

inggris yaitu “coffee”, “table”, dan “book”. Dalam kamus Inggris Indonesia

karangan John M. Echols dan Hasan Shadily, coffee berarti kopi, table berarti

meja/daftar/tabel/skema, dan book berarti buku/kitab. Ketiga kata tersebut

membentuk sebuah kata majemuk yang tidak bisa diartikan secara terpisah, yaitu

“coffe table book”.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

14

3. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Pembuatan Buku

Dalam pembuatan buku, desain sampul maupun isi merupakan hal yang

sangat penting. Pengetahuan akan desain terutama layout,grid system, dan

proses cetak amat diperlukan.

a. Layout

Menata layout halaman cetak adalah bagian dari kegiatan Desain

Grafis. Oleh karena itu, prinsip desain tidak ada bedanya dengan apa yang

telah dipelajari pada nirmana maupun desain grafis. Bidang halaman yang

akan ditata tidak berbeda dengan kanvas yang akan diisi dengan elemen-

elemen grafis pengisi halaman itu (Adi Kusrianto:268).

Secara umum layout merupakan tata letak ruang atau bidang. Sebuah

desain yang baik harus mempunyai layout yang terpadu. Dalam menyusun

layout, hal pertama yang harus diperhatikan adalah konten. Apa yang menjadi

topik utama dalam konten tersebut, panjang konten, dan adakah fotografi atau

ilustrasi yang dimasukkan dalam desain layout tersebut. Dengan mengetahui

konten, desainer dapat membuat kerangka kasar dari elemen tersebut. Berikut

beberapa jenis-jenis layout :

1) Mondrian Layout

Jenis design yang mengacu kepada karya Piet Modrian seorang

pelukis asal Belanda, memiliki design yang Asimetris, menggunakan

warna dasar merah ,kuning ,biru serta garis hitam sebagai pemisah antar

ruangn, unsur gambar di tempatkan dalam bidang segi empat.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

15

2) Axial Layout

Tata letak yang memiliki tampilan visual yang kuat di tengah

halaman dengan tampilan element pendukung di sekeliling gambar

utama biasanya berupa gambar atau tulisan yang berhubungan dengan

tampilan di tengah halaman sebagai titik pusatnya.

3) Picture Window Layout

Tampilan gambar yang besar menjadi ciri utama tata letak ini, dan

di ikuti dengan headline ,keterangan gambar hanya memiliki porsi yang

kecil.

4) Big type Lyout

Jenis tata letak yang menggunakan huruf yang besar sebagai unsur

utama, gambar yang digunakan hanya berfungsi sebagai unsur

pendukung saja.

5) Silhouette Layout

Tata letak tulisan yang mengikuti alur bentuk gambar yang di

gunakan menjadi ciri design jenis ini. Dan kadang di gunakan juga

tampilan negatif gambar (silhouette) untuk menguatkan pesan yang

disampaikan.

6) Frame Layout

Menggunakan bingkai sebagai unsur utama design ini, dimana pesan

atau gambar utama diletakan di dalam bingkai, atau bingkai tersebut

menjadi tema dalam design yang digunakan.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

16

7) Circus Layout

Susunan yang “tidak beraturan” dalam penempatan gambar/tulisan

tapi tertata dengan baik, tampilan biasanya berupa banyak gambar

produk dalam satu halaman.

8) Rebus Layout

Gambar dan tulisan saling menjalin di dalam design, menggunakan

gambar sebagai penggati tulisan.

9) Story Board Layout

Sesuai dengan namanya tata letak jenis ini mengandung unsur cerita

mengenai pesan yang akan disampaikan, terdiri dari beberapa panel yang

simetris, dan tiap gambar dapat di berikan keterangan atau caption.

Selanjutnya yang harus dilakukan adalah apakah penerapan komposisi

elemen-elemen layout tersebut sudah sesuai dengan prinsip-prinsip layout

(Lia Anggraini S. dan Kirana Nathalia:75). Prinsip-prinsip layout tersebut

adalah :

a) Sequence

Yakni urutan perhatian dalam layout atau aliran pandangan mata

ketika melihat layout. Layout yang baik dapat mengarahkan pembaca ke

dalam informasi yang disajikan pada layout. Maka di sini pe- layout-an

sebaiknya diatur sesuai prioritas. Misalnya dari informasi paling penting

sampai informasi yang kurang penting.

b) Emphasis

Yaitu penekanan di bagian-bagian tertentu pada layout.

Penekanan ini berfungsi agar pembaca dapat lebih terarah atau fokus

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

17

pada bagian yang penting.

c) Balanced

Ini berarti mengatur keseimbangan terhadap elemen layout.

Prinsip keseimbangan terbagi menjadi dua jenis, keseimbangan simetris

dan keseimbangan asimetris. Pada keseimbangan simetris sisi yang

berlawanan harus sama persis agar tercapai suatu keseimbangan.

Sedangkan pada keseimbangan asimetris, obyek-obyek yang berlawanan

tidak sama, namun tetap seimbang. Bisa saja salah satu sisi lebih kecil

ukurannya atau lebih sedikit jumlahnya dari sisi yang

berlawanan.Keuntungan dari keseimbangan asimetris adalah dapat

memberikan kesan yang tidak kaku atau santai (casual). Namun desainer

harus lebih jeli dalam melihat komposisi keseluruhan apakah desain

masih terlihat seimbang.

d) Unity

Yaitu menciptakan kesatuan pada desain keseluruhan. Seluruh elemen

yang digunakan harus saling berkaitan dan disusun secara tepat.

Layout yang terlalu ramai dan tidak tertata rapi akan menyulitkan

pembaca dalam mencari fokus bacaan tersebut.

Misalkan saja suatu papan pengumuman dengan berbagai macam

brosur, artikel, dan poster yang tumpang tindih. Pembaca mungkin akan

bingung dan kehilangan fokus informasi atau bahkan tidak mau membaca

brosur, artikel maupun poster yang ada di papan itu. Berbeda halnya jika

kertas-kertas yang ada di papan pengumuman itu tertata rapi dan diberi jarak

dengan ruang kosong, tentunya akan lebih enak dilihat dan dibaca.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

18

Begitu pula halnya dengan desain. Kita harus bisa mengatur

elemen-elemen desain pada karya kita dengan baik dan seimbang. Jika

elemen desain terlalu banyak jenisnya dan tidak tertata dengan baik,

maka orang yang melihatnya juga akan bingung, sehingga pesan pada

desain tidak akan tersampaikan kepada audience.

b. Grid System

Grid adalah garis-garis vertikal maupun horizontal yang membagi

halaman menjadi beberapa unit. Grid dapat membantu desainer untuk

menjaga keteraturan desain. Grid menciptakan keharmonisan sosial. Grid

menyediakan koherensi dalam kompleksitas. Grid mengizinkan kita

melakukan sesuatu yang lebih dengan kekurangan (Gordon Brander). Dalam

penyusunan halaman, grid sangat berguna untuk menjaga konsistensi

margin.Susunan grid pada suatu halaman dapat berbentuk sederhana maupun

sangat kompleks, sesuai keinginan. Lembaran dapat berbentuk lembaran teks

dan bidang kosong di sisi kiri kanan halaman yang biasa disebut margin,

tetapi juga dapat sepenuhnya menggambarkaan pembagian bidang dari dua

halaman yang terbuka (hal itu biasa disebut Spread) dan saling berhubungan.

Timothy Samara dalam buku Making and Breaking the Grid,

menyebutkan ada beberapa jenis grid standar yang dapat digunakan desainer.

Berikut ini jenis grid standar tersebut (Lia Anggraini S dan Kirana

Nathalia:82)

1) Manuscript Grid (Grid 1 Kolom)

Adalah grid dengan struktur paling sederhana. Grid ini hanya

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

19

menggunakan 1 kolom. Struktur grid ini ditentukan oleh kotak satu kolom di

tengah. Pada grid ini bisa diletakkan seperti catatan kaki, nomor halaman, dan

informasi sekunder lainnya. Jenis grid ini banyak ditemukan pada buku,

novel, atau esai yang mempunyai teks panjang. Namun demikian, pada grid

ini isinya tidak terbatas pada teks saja, kita juga dapat meletakkan gambar.

Walaupun jenis grid ini sangat sederhana, bukan berarti pengolahannya tidak

membutuhkan perhatian khusus. Ketertarikan visual pembaca, kenyamanan

saat membaca, dan stimulasi merupakan faktor-faktor yang sangat penting

agar pembaca tetap tertarik terhadap isi bacaan. Pengaturan margin dan

tipografisangat berperan penting dalam mendukung hal tersebut. Perhatikan,

apakah jarak margin sudah enak dilihat ketika dua halaman disatukan.

Kemudian antara margin kiri dan margin kanan dapat dibuat asimetris agar

tidak berkesan kaku. Pada tipografi, jenis huruf, ukuran, leading, hierarki, dan

lain-lain. Tentu sangat mempengaruhi arah style desain yang ingin dicapai.

2) Column Grid

Column grid tersusun dengan menempatkan bebereapa kolom dalam

formatnya. Penggunaan column grid ini lebih fleksibel. Column grid banyak

digunakan untuk layout publikasi dengan tingkatan yang lebih kompleks atau

ingin mengintegrasikan teks dengan ilustrasi. Jumlah dan ukuran lebar

kolomnya bebas, tergantung informasi yang ingin disampaikan dan ukuran

huruf pada teks. Semakin banyak kolom yang dibuat, semakin dinamis grid.

Maka kolom-kolom pada grid ini bisa saling berhubungan atau saling

terlepas. Pada grid kolom ini, kita dapat meletakkan elemen teks dan visual

baik pada kolom yang sama maupun terpisah. Bisa saja, nanti kita hanya

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

20

meletakkan gambar di salah satu kolom, sementara dikolom lainnya hanya

teks. Bisa juga dalam satu kolom tidak perlu diisi penuh. Jarak antar kolom

(gutter) sebaiknya tidak terlalu dekat dan juga tidak terlalu jauh. Hal ini agar

pembaca nyaman saat membaca hasil desain.

3) Modular Grid

Modular grid adalah column grid dengan penambahan divisi

horizontal (rows/baris). Dengan demikian akan terlihat pembagian yang

konsisten antara kolom dan barisnya. Pertemuan antara divisi vertikal dan

horizontal itulah yang disebut dengan istilah modul. Grid ini digunakan pada

format publikasi yang lebih kompleks, yang membutuhkan pengaturan lebih

daripada column grid. Contoh publikasi yang memakai jenis grid ini ada pada

layout katalog produk, atau galeri foto pada sebuah website.

4) Hierarchical Grid

Jenis grid ini dapat ditemukan pada sebuah layout website.

Hierarchical grid dirancang dengan mengandalkan intuisi dalam peletakan

elemen-elemennya. Akan tetapi kita tetap mengutamakan penyampaian

informasi sesuai dengan prioritas kepentingannya (hierarki).

Grid ini lebih dinamis karena tidak harus mempunyai interval yang

diulang secara teratur. Lebar kolom cenderung variatif. Dalam membuat grid

ini, kita dapat memulai dengan spontan menempatkan elemen desain.

Kemudian baru diatur struktur grid yang rasional untuk mengkoordinasikan

elemen-elemen tersebut.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

21

5) Exploration grid

Grid dibuat dan akan dinikmati oleh pembuat sendiri. Maka kita harus

dapat merancang grid yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari desain

itu sendiri. Selain contoh-contoh jenis grid diatas, ada kalanya kita bisa lepas

dari grid. Caranya dengan memodifikasi/ mengeksplorasi dari grid standar

yang sudah ada atau membuat suatu grid baru yang lebih fleksibel. Tujuannya

adalah untuk menciptakan sebuah desain layout yang lebih dinamis dan

artistik.

4. Pop Up

“Pop-up adalah sebuah kartu atau buku yang ketika dibuka bisa

menampilkan bentuk 3 dimensi atau timbul”. Kalimat tersebut merupakan

penjelasan sederhana yang sering disampaikan pada beberapa orang yang masih

asing dengan kata pop-up. Namun sejatinya mereka pasti sudah pernah melihat

karya pop-up, tanpa mengetahui sebutannya. Penjelasan tersebut akhirnya

membuat kita berpatokan bahwa dalam membuat karya pop-up harus

menghasilkan bentuk timbul atau 3D. Sebagai perancang, tentunya perlu apabila

kita juga mengetahui bagaimana sejarah hadirnya pop-up.

Jika dilihat dari sejarah perkembangannya, pop-up diawali dengan

kontruksi yang masih sederhana, sekitar awal abad ke-13. Pada masa itu teknik

ini disebut movable book (buku bergerak), dengan melibatkan peran mekanis

pada kertas yang disusun sedemikian rupa sehingga gambar/objek/beberapa

bagian pada kertas tampak bergerak, memiliki bentuk atau dimensi. Movable

book pertama kali diterapkan di Eropa dan mulai diproduksi secara massal

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

22

seiring berkembangnya movable type oleh Johannes Gutenberg. Movable

book pertama kali muncul dengan teknik volvelles (atau yang kini dikenal

sebagai teknik rotary), yakni melibatkan peranan poros pada susunan mekanis

kertas. Teori tentang volvelles ini dicetuskan oleh Matthew Paris (1200-1259)

dan Ramon Llull (1235-1316). (http://dgi-indonesia.com/sekilas-tentang-pop-

up-lift-the-flap-dan-movable-book/)

5. Proses Cetak

Setiap percetakan dalam mencetak setidaknya ada beberapa proses yang

harus dilalui, sebagai berikut :

a. Design

Proses design merupakan tahapan awal yang harus dilalui dalam

proses cetak. Pada fase ini hasil cetakan yang diharapkan bisa diprediksi,

terutama untuk jenis cetakan full colour. Dari hasil print out didapat

penglihatan bagaimana hasil cetakan nanti, meskipun pada kenyataanya hasil

print out belum tentu hasilnya akan sama dengan hasil cetakan nantinya (hal

ini disebabkan antara lain jenis tinta yang digunakan berbeda) dan

kemungkinan miripnya ialah 95 – 100%. Program yang biasanya dipakai

ialah : Adobe Photohop, Adobe In Design, Adobe Page Maker, Macromedia

Free Hand, dan Corel Draw.

b. Main master for printing

Pada tahap ini sebelum naik cetak perlu dibuat master dalam

mencetak. Dalam tahap ini harus diketahui cetakan itu jenis cetakan simple

atau yang. Ini hanyalah masalah pengalaman, apakah cetakan hanya

memerlukan Wet Master Paper atau memerlukan proses Filming & Plating

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

23

untuk proses mencetak nanti.

c. Printing Process

Pada tahap ini diperlukan pengetahuan tentang jenis kertas yang ingin

dicetak serta ukurannya, jenis bahan cetak (ada berbagai jenis bahan cetakan

mulai dari HVS, Art Paper/Cartoon dan lainnya), dan ukuran hasil cetak

untuk mengetahui berapa jumlah kertas yang harus dibeli dan jenis mesin

cetak apa yang digunakan dalam mencetak nanti. Pengetahuan akan kedua

hal ini amatlah diperlukan karena berujung pada biaya yang dikeluarkan

nantinya.

d. Sablon

Proses sablon merupakan salah satu alternatif lain dalam mencetak.

Biasanya proses ini dilakukan untuk cetakan dengan jumlah yang sedikit &

bahan cetak tertentu saja.

e. Finishing

Ada beberapa jenis proses akhir dalam mencetak :

1) Jilid

Kegiatan menyusun lembaran-lembaran kertas yang ada menjadi

buku. Namun pada saat ini ada mesin yang mampu melakukan kegiatan

tersebut diatas.

2) Nomerator

Pemberian nomor yang berurut, biasanya untuk kwitansi dan faktur.

3) Porporasi

Memudahkan dalam merobek kertas, contohnya ialah pada karcis

atau tiket.

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

24

4) Poly

Merupakan lapisan foil yang mengkilap pada hasil cetak, biasanya

pada hasil cetak kartu undangan.

5) Emboss

Pemberian efek timbul pada satu sisi kertas, yang disebabkan

“press”an dari sisi yang lain.

6) UV/Varnish

Pemberian lapisan mengkilap pada kertas.

7) Glossy

Pemberian lapisan plastik mengkilap pada kertas. Beda antara UV

dan Glossy ialah kertas yang telah diberikan lapisan UV bisa dirobek,

sedangkan lapisan Glossy tidak.

8) Doff

Pemberian lapisan plastik doff pada kertas.

9) Spot UV

Pemberian UV pada kertas yang telah dilapisi doff, biasanya untuk

bidang tertentu saja.

10) Steples/ jahit kawat

Digunakan untuk buku dan majalah yang memiliki ketebalan yang

tipis.

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

25

11) Gluing/ lem panas

Pemberian lem pada dinding buku yang biasanya cukup tebal, dan

masih banyak lainnya.

D. Museum

Museum adalah suatu lembaga yang bersifat badan hukum yang tetap, tidak

mencari keuntungan dalam pelaksanaaynya kepada masyarakat, tetapi untuk

memajukan masyarakat lingkungannya, serta terbuka untuk umum. Museum

mengadakan kegiatan pengadaan, pengawetan, riset, komunikasi dan pameran

segala macam benda bahan pembuktian tentang kehadiran umat manusia dan

lingkungannya untuk tujuan tertentu, pengkajian dan pendidikan maupun

kesenangan. (Moh. Amir Sutaarga, 1989:33)

1. Museum Transportasi

Museum Transportasi merupakan sebuah lembaga yang memiliki bukti

sejarah dan perkembangan transportasi. Museum transportasi terdiri atas

modul pusat, modul darat, modul laut, dan modul udara baik dengan benda asli,

tiruan, miniatur, foto, maupun diorama.

E. Transportasi

Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke

tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraanyang digerakkan

oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia

dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya

menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk di sana jarang

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

26

yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan

angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu,

transportasi darat, laut, dan udara. (https://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi)

1. Jenis Transportasi berdasarkan jenisnya

Menurut jenisnya transportasi terbagi menjadi tiga macam yaitu udara,

darat dan laut.

a. Transportasi Udara

Manusia mengembangkan teknologi automotif, elektronik, mekanika,

di dalam usaha perwujudan suatu bentuk teknologi transportasi yang

mampu serta cepat dan nyaman memindahkan penumpang dan barang

dalam jumlah yang lebih banyak hingga ketempat-tempat yang jauh.

Pesawat terbang, helikopter, hidrofoil dan jenis-jeis angkutan udara

lainnya merupakan bukti hasil kerja keras manusia, bahkan kini manusia

mampu mencapai bulan/luar angkasa. (Sistem Transportasi, 1997: 19)

b. Transportasi Darat

Dengan teknologi sederhana dikembangkan teknologi roda dan

selanjutnya dihasilkan berbagai ukuran dan type kereta kuda/pedati.

Sejalan dengan perkembangan teknologi automotif, metal, elektronika dan

informatika manusia berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang

tersedia untuk menciptakan berbagai jenis dan ukuran kendaraan bermotor

serta lokomotif yang kesemuanya cukup berhasil menjawab tuntutak akan

kapasitas angkut, jarak tempuh, kecepatan pergerakan bahkan

kenyamanan dan keselamatan. (Sistem Transportasi, 1997: 18)

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

27

c. Transportasi Laut

Sebelum mampu memanfaatkan tenaga angin, rakit dan sampan

merupakan pilihan utama untuk angkutan penumpang dan barang. Dengan

didukung perkembangan teknologi automotif, mekanik, metal dan

elektronika, manusia akhirnya setahap demi setahap mulai berhasil

mengatasi keterbatasan kapasitas angkut penumpang dan barang, jarak

tempuh, kecepatan pergerakan dengan menciptakan perahu motor, kapal

laut dalam berbagai jenis, fungsi, dan ukuran. Teknologi propulsi juga

berkembang dari dayung, kipas hingga turbin. (Sistem Transportasi, 1997:

19)

F. Teori Komunikasi Visual

Menurut definisinya, Desain Komunikasi Visual adalah suatu disiplin ilmu

yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif

melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual

dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan

huruf, serta komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan). Dengan

demikian gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran

penerima pesan. (Adi Kusrianto, 2007: 2)

Elemen atau unsur merupakan bagian dari suatu karya desain. Elemen-elemen

tersebut saling berhubungan satu sama lain. Berikut adalah elemen-elemen dalam

desain tersebut.

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

28

1. Titik

Titik adalah salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil.

Dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik cenderung

ditampilkan dalam bentuk kelompok, dengan variasi jumlah, susunan, dan

kepadatan tertentu.

2. Garis

Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap

pembentukan suatu objek sehingga garis, selain dikenal sebagai goresan atau

coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khas garis

adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang. Garis dapat tampil dalam

bentuk lurus, lengkung, gelombang, zigzag, dan lainnya. Kualitas garis

ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya, alat yang digunakan

serta bidang dasar tempat garis digoreskan.

3. Bidang

Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar.

Ditinjau dari bentuknya, bidang bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu bidang

geometri/beraturan dan bidang non-geometri alias tidak beraturan. Bidang

geometri adalah bidang yang relatif mudah diukur keluasannya, sedangkan

bidang non-geometri merupakan bidang yang relatif sukar diukur keluasannya.

Bidang bisa dihadirkan dengan menyusun titik maupun garis dalam kepadatan

tertentu, dan dapat pula dihadirkan dengan mempertemukan potongan hasil

goresan satu garis atau lebih.

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

29

4. Ruang

Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang atau

jarak antarobjek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang lebih

mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi dua, yaitu

ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu unsur visual

sebenarnya tidak dapat diraba namun dapat dimengerti.

5. Warna

Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang

mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang

diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Permasalahan mendasar dari

warna diantaranya adalah Hue (spektrum warna), Saturation (nilai kepekatan),

dan Lightness (nilai cahaya dari gelap ke terang). Ketiga unsur tersebut

memiliki nilai dari 0 hingga 100. Hal yang paling menentukan adalah

Lightness. Jika ia bernilai nol, maka seluruh palet warna akan menjadi hitam

(gelap tanpa cahaya), sebaliknya jika Lightness bernilai 100, warna akan

berubah menjadi putih, alias tidak berwarna karena terlalu silau. Pada warna

40, akan dapat dilihat warna-warna dengan jelas.

6. Tekstur

Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Secara fisik tekstur dibagi

menjadi tekstur kasar dan halus, dengan kesan pantul mengkilat dan usam.

Ditinjau dari efek tampilannya, tekstur digolongkan menjadi tekstur nyata dan

tekstur semu. Disebut tekstur nyata bila ada kesamaan antara hasil raba dan

penglihatan. Misalnya bila suatu permukaan terlihat kasar dan ketika diraba

juga terasa kasar. Sementara itu, pada tekstur semu terdapat perbedaan antara

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

30

hasil penglihatan dan perabaan. Misalnya, bila dilihat tampak kasar, tetapi ketia

diraba ternyata sebaliknya, terasa halus.

Selain memperhatikan elemen-elemen desain, untuk menghasilkan sebuah

karya desain perlu diperhatikan pula prinsip-prinsip desain. Prinsip-prinsip tersebut

antara lain:

a. Kesatuan

Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada

keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupu

kaitannya dengan ide yang melandasinya.

Kesatuan diperlukan dalam suatu karya grafis yang mungkin terdiri dari

beberapa elemen didalamnya. Agar suatu karya grafis diperhatikan, dilihat,

dipahami isi serta maksudnya, dan kemudian diberi reaksi oleh target atau

responden, maka karya tersebut harus memiliki suatu dominasi tertentu.

Dominasi tersebut antara lain:

1) Dominan pada ukuran

2) Dominan pada warna

3) Dominan pada letak/penempatan

4) Ukuran sebagai daya tarik

5) Menyatukan arah

6) Menyatukan bentuk

b. Keseimbangan

Keseimbangan atau balance merupakan prinsip yang menghindari kesan berat

sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsur-unsur rupa.

Keseimbangan dapat dibagi menjadi:

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

31

1) Keseimbangan simetris dan asimetris

2) Keseimbangan memusat dan menyebar

Bentuk visualnya sesuai dengan gerak mata sehingga erat hubungannya dengan

unsur gerak, yaitu:

1) Gerak Vertikal (Potential Movement)

2) Gerak Horisontal (Static Condition)

3) Gerak Transfersal (Depth) – Kedalaman

Keseimbangan tersebut dapat dicapai dengan bebeapa hal sebagai berikut:

1) Bentuk dan ukuran

2) Warna

3) Tekstur

c. Komposisi

Suatu susunan komponen/unsur desain yang digunakan dalam perencanaan

komposisi adalah susunan beberapa benda/bentuk yang ditata seara

serasi/seimbang sehingga tercapai kesatuan antara usnur-unsur desain

komposisi dengan menyatukan faktor yang sejenis, antara lain:

1) Faktor Formal (Bentuk/Shape/Form):

a) Ukuran

b) Posisi

2) Faktor Tone

a) Kromatik-akromatik

b) Warna

c) Intansitas warna

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman. Pengertian UNESCO ini lebih

32

3) Faktor Ide

a) Representative (cara menggambarkan)

b) Association (hubungan)

c) Symbolise (lambang)

d. Irama

Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti suatu pola

penataan tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang menarik.

Penataannya dapat dilaksanakan dengan mengadakan pengulangan maupun

pergantian secara teratur.

e. Kontras

Kontras didalam suatu komposisi diperlukan sebagai vitalitas agar tidak

terkesan monoton. Tentu saja kontras ditampilkan secukupnya karena bila

terlalu berlebihan akan mucul ketidakteraturan dan kontradiksi yang jauh dari

kesan harmonis.

f. Fokus

Fokus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam suatu komposisi untuk

menunjukkan bagian yang dianggap penting dan diharapkan menjadi perhatian

utama. Penjagaan keharmonisan dalam membuat suatu fokus dilakukan dengan

menjadikan segala sesuatu yang berada di sekitar fokus mendukung fokus yang

telah ditentukan.

g. Proporsi

Proporsi adalah perbandingan ukuran antara bagian dengan bagian dan antara

bagian dengan keseluruhan. Prinsip tersebut menekankan pada ukuran dari

suatu unsur yang akan disusun dan sejauh mana ukuran itu menunjang

keharmonisan tampilan suatu desain.