BAB II KAJIAN TEORI A. PERANCANGAN file‘design’ yang berarti rancangan, rancangan atau...

21
8 BAB II KAJIAN TEORI A. PERANCANGAN Kata perancangan berasal dari kata dasar rancang, yang kemudian mendapatkan awalan per- dan akhiran –an sehingga terbentuklah kata perancangan. Perancangan dapat diartikan proses, cara, pembuatan merancang, merencanakan segala sesuatu sebagai bagian dari kerangka kerja. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 927) Dr. Agus Sachari menyatakan bahwa kata ‘desain’ diambil dari bahasa asing ‘design’ yang berarti rancangan, rancangan atau merancang. Kata rancang, rancangan atau merancang dinilai kurang mengekspresikan keilmuan, keluesan dan kewajiban profesi di Indonesia. Sejalan dengan itu, kalangan insyinyur menggunakan istilah rancang bangun sebagai pengganti istilah desain, namun di kalangan keilmuan seni rupa istilah “desain” tetap secara konsisten dan formal dipergunakan. Dr. Agus Sachari juga menyebutkan bahwa akar-akar istilah desain pada hakikatnya telah ada sejak zaman purba dengan pengertian yang amat beragam. Istilah “Arch”, “Techne”, “Kunst”, “Kagunan”, “Kebaningkitan”, “Anggitan” dan sebagainya merupakan bukti bahwa terdapat istilah-istilah yang berkaitan dengan kegiatan desain, hanya penggunaannya belum menyeluruh dan dinilai belum bermuatan aspek-aspek modernitas seperti dikenal sekarang (Sachari.2005:3). Pada hakikatnya desain merupakan upaya manusia memberdayakan diri melalui benda ciptaan untuk menjalani kehidupan yang lebih aman dan sejahtera (Sachari.2005:7)

Transcript of BAB II KAJIAN TEORI A. PERANCANGAN file‘design’ yang berarti rancangan, rancangan atau...

8

BAB II KAJIAN TEORI

A. PERANCANGAN

Kata perancangan berasal dari kata dasar rancang, yang kemudian

mendapatkan awalan per- dan akhiran –an sehingga terbentuklah kata perancangan.

Perancangan dapat diartikan proses, cara, pembuatan merancang, merencanakan

segala sesuatu sebagai bagian dari kerangka kerja. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2007: 927)

Dr. Agus Sachari menyatakan bahwa kata ‘desain’ diambil dari bahasa asing

‘design’ yang berarti rancangan, rancangan atau merancang. Kata rancang, rancangan

atau merancang dinilai kurang mengekspresikan keilmuan, keluesan dan kewajiban

profesi di Indonesia. Sejalan dengan itu, kalangan insyinyur menggunakan istilah

rancang bangun sebagai pengganti istilah desain, namun di kalangan keilmuan seni

rupa istilah “desain” tetap secara konsisten dan formal dipergunakan. Dr. Agus

Sachari juga menyebutkan bahwa akar-akar istilah desain pada hakikatnya telah ada

sejak zaman purba dengan pengertian yang amat beragam. Istilah “Arch”, “Techne”,

“Kunst”, “Kagunan”, “Kebaningkitan”, “Anggitan” dan sebagainya merupakan bukti

bahwa terdapat istilah-istilah yang berkaitan dengan kegiatan desain, hanya

penggunaannya belum menyeluruh dan dinilai belum bermuatan aspek-aspek

modernitas seperti dikenal sekarang (Sachari.2005:3). Pada hakikatnya desain

merupakan upaya manusia memberdayakan diri melalui benda ciptaan untuk

menjalani kehidupan yang lebih aman dan sejahtera (Sachari.2005:7)

9

B. PROMOSI

1. Pengertian Promosi

Michael Ray menyatakan promosi adalah koordinasi dari seluruh upaya

pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk

menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan kepada konsumen.

(Morissan, M.A. 2010: 16). Sedangkan pengertian promosi di sini adalah bauran

komunikasi pemasaran (marketing communication mix), yaitu perpaduan antara

periklanan (advertising), penjualan personal dan publisitas. (Khasali, 1992: 10).

a. Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Bauran

pemasaran memiliki empat bagian penting, yaitu : (Santoso, 2009: 6)

1) Produk (Product)

Produk di sini harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan konsumen, diantaranya adalah atribut produk, desain

kemasan, merek, logo dan antisipasi pasar terhadap produk tersebut.

2) Harga (Price)

Harga produk harus ditentukan agar dapat diraih, dapat bersaing di

pasar dengan produk sejenis dan yang paling penting harga tersebut

tergantung oleh konsumen.

3) Tempat (Place)

Penyebaran produk harus merata sesuai dengan pasar yang ingin

dijangkau sehingga konsumen mudah memperolehnya. Maka dari itu

para pelaku komunikasi harus pintar dalam pemilihan saluran distribusi

produk yang tepat.

10

4) Promosi (Promotion)

Suatu bentuk kegiatan yang mengenalkan suatu produk kepada

para calon konsumen, dengan tujuan untuk memperoleh kesadaraan dari

para calon konsumen akan produk tersebut, biasa disebut dengan istilah

lainnya adalah Brand Awareness.

2. Iklan Bagian dari Promosi

Iklan atau advertising adalah bagian dari promosi. George E. Belch dan

Michael A. Belch dalam bukunya Advertising and Promotion mendefinisikan

iklan adalah setiap bentuk komunikasi non personal mengenai suatu organisasi,

produk, servis atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. (Morissan,

2010: 17). Periklanan merupakan bentuk komunikasi massal yang dilakukan oleh

pengiklan untuk mengomunikasikan sesuatu kepada calon konsumen melalui

media. (Santoso, 2009: 1).

a. Media adalah alat bantu sebagai penghubung dari komunikator dengan

komunikan. Perancangan promosi dilakukan dengan memilih media-media

yang efektif baik media lini atas (above the line), media lini bawah (below

the line), dan media event. Media promosi tersebut adalah.

1) Media Lini Atas (above the line), merupakan jenis iklan yang

mengharuskan pembayaran komisi kepada biro iklan. Media lini atas

dipilih karena mampu menjangkau target sasaran secara lebih luas.

Media lini atas ini berupa iklan televisi, surat kabar, majalah, dan out

door (media luar ruang).

11

2) Media Lini Bawah (below the line), merupakan media-media yang tidak

memberi komisi dan pembayaran sepenuhnya berdasarkan biaya-biaya

operasi tambah sekian persen keuntungan. Media ini dapat merupakan

media yang bersifat menunjang atau melengkapi dan sering dicampur

adukkan dengan pengertian media above the line sebagai media primer

dan below the line sebagai media sekunder, tergantung pada apa yang

akan diiklankan. Penggunaan media lini bawah dalam hal ini media

cetak dipilih karena merupakan media yang terhitung murah dan mampu

menyampaikan informasi lebih lengkap serta dapat menampilkan

gambar/ ilustrasi yang menarik. Adapun media lini bawah/below the line

ini meliputi dari direct mail, pameran-pameran, promosi penjualan,

perangkat display ditempat penjualan langsung (point-of-sale), selebaran

pengumuman / media yang lain seperti kalender, folder, sticker, poster,

dan lain-lain.

3) Media Event, merupakan media iklan dalam bentuk suatu

acara/kampanye. Media ini dipilih karena mampu menyampaikan

informasi secara bertatap langsung kepada target audience sehingga

diharapkan mampu menanamkan tujuan lebih intensif.

b. Berdasarkan media yang digunakan iklan dapat dibagi dalam beberapa jenis,

yaitu sebagai berikut: (Rangkuti, 2009: 23-24).

1) Iklan Media Cetak

Media cetak merupakan media statis dan mengutamakan

pesan-pesan visual, yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah

12

tulisan, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman hitam putih.

(Kasali, 1992: 99). Yang termasuk media cetak antara lain:

a) Surat kabar

Surat kabar merupakan media cetak yang dapat menjangkau

hampir semua khalayak sasaran karena harganya relatif murah dan

jangkauan distribusinya yang tidak dibatasi.

b) Majalah

Berbeda dengan surat kabar, selain bersifat long term, majalah

juga lebih menspesialisaikan produknya untukmenjangkau

konsumen tertentu yang umumnya memiliki pasar yang lebih

mengelompok, sehingga iklan yang dipasang akan lebih efektif.

(1) Iklan media cetak berdasarkan luas space yang digunakan

pada media cetak surat kabar, majalah atau sejenisnya :

- Iklan baris yaitu pesan yang dibuat hanya terdiri dari

beberapa baris kata/ kalimat saja dan biaya yang dikenakan

dihitung perbaris saja.

- Iklan Kolom yaitu iklan yang memiliki lebar satu kolom

namun lebih tinggi dari iklan baris. Biaya yang digunakan

lebih mahal dibanding iklan baris.

- Iklan advertorial adalah iklan yang memiliki ukuran luas

sebagaimana iklan display, hanya saja teknik penyampaian

pesan lebih diarahkan pada bentuk berita.

13

- Iklan display memiliki ukuran yang luas sehingga

memungkinkan berisi ilustrasi, gambar maupun tulisan

yang cukup besar dan banyak.

c) Selain media cetak koran dan majalah ada beberapa media iklan

dengan teknik cetak antara lain :

(1) Stationary

Adalah alat pendukung dalam bidang administrasi,

meliputi amplop, kop surat, nota, kartu nama, map, label dan

lain sebagainya. Media ini lebih bersifat eksklusif dan terbatas.

(2) Poster

Yaitu media iklan warna pada selembar kertas dengan

ukuraan yang bervariasi (A3 atau A4), dicetak dalam jumlah

banyak dan yang ditempel pada lokasi tertentu. (Kamus Istilah

Periklanan Indonesia, 1996: 130).

(3) Brosur

Informasi yang biasanya dituangkan pada selembar

kertas atau lebih, yang berisi keterangan produk barang dan

jasa yang ditawarkan secara ringkas dan jelas (Trijanto, 2002:

132).

(4) Banner

Banner atau kain rentang adalah jenis iklan yang

dicetak di kain lebar yang direntangkan atau di pasang di jalan,

di depan toko, bangunan, maupun sudut jalan (Kamus Istilah

14

Periklanan Indonesia, 1996: 15). Media iklan ini memilki

ukuran yang bervariasi. Selain dengan cetak offset, pengerjaan

media ini juga dapat menggunakan teknik sablon.

(5) Merchandise

Yaitu hadiah ekstra yang biasa diberikan pada audience

seperti misal bag, topi, stiker, gantungan kunci dan lain

sebagainya.

2) Iklan Elektronik

Adalah iklan yang dipasang dengan menggunakan media yang

berbasis perangkat elektronik. Yang termasuk media elektronik yaitu:

a) Radio

Iklan memiliki karakteristik yang khas, yaitu hanya dapat

dinikmati melalui audio (suara) saja. Suara dalam iklan radio dapat

berupa salah satu atau perpaduan dari kata-kata (voice), musik dan

sound effect.

b) Televisi

Media televisi merupakan media audio visual yang memiliki

unsur suara, gerak dan gambar sehingga sangat berpotensi untuk

menarik perhatian.

c) Internet

Internet adalah media yang memiliki cakupan jangkauan

mengglobal sehingga memungkinkan untuk mempromosikan

produk pada msyarakat dunia. Hanya saja untuk masyarakat

15

Indonesia, media ini belum bisa diakses secara menyeluruh,

terutama masyarakat pelosok yang tidak terjangkau jaringan

internet.

c. Sebuah iklan diciptakan melalui proses yang cukup panjang, proses

pembuatan iklan harus melewati langkah-langkah dari menentukan

segmentasi pasar sampai mengevaluasi setiap langkah yang diambil. Adapun

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : (Santoso, 2009: 23-29).

1) Penjelasan Produk

Penjelasan-penjelasan yang diperlukan sebuah biro iklan tentang

produk/jasa yang akan dilakukan adalah briefing. Briefing

mengutarakan secara rinci tentang produk/jasa yang akan diiklankan,

keunggulan-keunggulannya, kekuranganya, calon konsumen dan lain

sebagainya

2) Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan utuk mencari informasi dari

beberapa sumber, salah satunya wawancara kepada calon konsumen

informasi tersebut berkenaan tentang :

a) Tempat Pemasaran

Informasi ini menyangkut tentang pemasaran sebuah produk

itu sendiri, pesaing juga data produk itu mengalami penurunan atau

peningkatan produk tersebut.

16

b) Produk/Jasa dan Perusahaanya

Informasi ini tentang perusahaan tersebut, sejarah, program

periklanan yang dilakukan serta atribut produknya.

c) Sasaran (Who to say)

Tujuan dari pemilihan sasaran untuk menentukan konsumen

yang paling prospektif. Data-data ini dilakukan dengan mengambil

data demografi dan data psikografi. Data-data ini dapat menentukan

calon pembeli yang paling potensial.

d) Memposisikan merek (What to say)

Memposisikan merek berarti menempatkan produk di tempat

yang strategis dibenak konsumen istilah ini sering dikenal brand

positioning. Hal ini dilakukan terhadap pikiran calon konsumen,

yakni menempatkan suatu produk/jasa pada pikiran calon konsumen

sesui dengan keinginan.

d. Fungsi dimunculkan iklan adalah memperkenalkan, mengingatkan, dan

mempengaruhi publik agar mau membeli barang atau jasa yang di tawarkan

oleh sebuah perusahaan. Menurut Terence A. Shimp, fungsi periklanan

dibagi menjadi 5 (Terence A. Shimp, 2003: 357) antara lain :

1) Memberi informasi (Informing)

Iklan mampu memberi informasi pada konsumen tentang produk

barang dan jasa yang ditawarkan sehingga konsumen terbantu dengan

adanya iklan tersebut serta dapat mempengaruhi penciptaan citra merek

yang positif.

17

2) Mempengaruhi (Persuading)

Iklan mampu membujuk atau mempersuasi masyarakat untuk

mencoba dan menggunakan barang dan jasa yang diiklankan.

3) Mengingatkan (Reminding)

Iklan dapat membantu mengingatkan para konsumen akan merek

produk barang dan jasa serta brand dari perusahaan yang akan

diiklankan.

4) Memberikan nilai tambah (Adding value)

Periklanan memberikan nilai tambah pada merek dengan

memperngaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif mampu

menjadikan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih

bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.

5) Mendampingi (Assiting)

Peran utama kegiatan periklanan adalah sebagai pendamping yang

memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses

komunikasi periklanan.

3. Strategi Promosi

Dalam pembuatan sebuah promosi iklan di mana iklan itu dapat diterima

dan juga dapat mengangkat produk itu maka perlunya strategi dalam pembuatan

iklan itu dinamakan dengan strategi kreatif, meliputi: (Suyanto, 2004: 13).

18

a. Pendekatan generik

Pendekatan ini berorientiasi pada keunggulan biaya keseluruhan

dan diferiensiasi. Keunggulan biaya keseluruhan menonjolkan harga lebih

rendah dari pesaing.

b. Pendekatan preemtive

Pendekatan ini serupa dengan pendekatan generik, tetapi

menunjukan superioritasnya strategi ini digunakan oleh perusahaan yang

produknya kecil.

c. Pendekatan USP (Unique Selling Proposition)

Strategi ini berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk

yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga

merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan bagi konsumen untuk

menggunakan suatu produk.

d. Brand image

Strategi Brand Image. Sebuah merek atau produk diproyeksikan

pada suatu citra (image) tertentu (melalui periklanan). Gagasannya adalah

agar konsumen dapat menikmati keuntungan psikologis dari sebuah produk

(selain keuntungan fisikal yang mungkin ada).

e. Pendekatan Inherent Drama

Strategi Inherent Drama atau strategi karakteristik produk yang

membuat konsumen membeli. Iklan didasarkan pada landasan manfaat yang

diperoleh konsumen, dengan menekankan pada elemen dramatik yang

diekspresikan pada manfaat tersebut.

19

C. CAFE

Cafe adalah suatu usaha di bidang makanan yang di kelola secara komersal

yang menawarkan pada para tamu makanan kecil dengan pelayanan dalam suasana

tidak formal tanpa di ikuti suatu aturan atau pelayanan yang baku(sebagaimana

sebuah exlusive dinning room), jenis-jenis makanan atau harga lebih murah karena

biasanya beroprasi selama 24 jam,dengan demikian dapat di pastikan sebuah cafe

akan tetap buka ketka restoran-restoran lainnya tutup.(Sugiarto:1996)

Menurut Marsum (2005) kafe adalah tempat untuk makan dan minum sajian

cepat saji dan menyuguhkan suasana santai atau tidak resmi, selain itu juga

merupakan suatu tipe restoran yang biasanya menyediakan tempat duduk didalam dan

diluar restoran. Kebanyakan kafe tidak menyajikan makanan berat namun lebih

berfokus pada menu makanan ringan seperti kue, roti, sup, dan minuman. Kafe

pertama kali muncul di daerah barat. Biasanya Kafe menyediakan menu yang lebih

sedikit dibandingkan dengan restoran. Tetapi kafe menawarkan suasana relaksasi bagi

para konsumen yang merasa lelah dan jenuh.

D. KOMUNIKASI VISUAL

1. Komunikasi

Kata komunikasi (communication) berasal dari bahasa Latin communis

yang berarti common: umum; bersama. Komunikasi adalah suatu jaringan sistem-

sistem pertukaran tanda, isyarat serta lambang yang punya arti, yang terjadi di

dalam suatu masyarakat dalam pemasaran, komunikasi sebagai suatu proses yang

20

mana individu-individu sama-sama mengartikan dan membentuk pemikiran

secara umum (commonness) atau perorangan (oneness). (Kusrianto, 2007: 10).

a. Tujuan dari komunikasi tersebut adalah : (Kusrianto, 2007: 10).

1) Membangun keinginan

2) Menciptakan kesadaran

3) Meningkatkan sikap dan mempengaruhi niat

4) Mempermudah pemakaian atau pembelian

b. Dalam kegiatan komunikasi, melibatkan unsur-unsur : (Terence A Shimp,

2003: 163-165).

1) Sumber

Sumber atau pengirim adalah orang atau kelompok orang yang memiliki

pemikiran (ide, rencana penjualan, dan lain-lain) untuk disampaikan

kepada orang atau kelompok orang lain.

2) Penerjemahan

Penerjemahan (encoding) adalah suatu proses menerjemahkan pemikiran

ke dalam bentuk-bentuk simbolis sehingga dapat dikomunikasikan

dengan efektif kepada khalayak sasaran.

3) Pesan

Pesan (message) adalah suatu ekspresi simbolis dari pemikiran sang

pengirim. Dalam komunikasi, pesan dapat berupa sebuah iklan, sebuah

presentasi penjualan, sebuah rancangan kemasan, berbagai petunjuk di

tempat pembelian (point of purchase) dan sebagainya.

21

4) Saluran

Saluran penyampaian pesan (message channel) adalah suatu saluran yang

dilalui pesan dari pihak pengirim, untuk disampaikan kepada pihak

penerima. Perusahaan-perusahaan menggunakan media elektronik dan

cetak sebagai saluran untuk menyampaikan pesan iklan kepada pelanggan

dan calon pelanggan.

5) Penerima

Penerima (receiver) adalah orang atau kelompok orang yang dengan

mereka pihak pengirim berusaha untuk menyampaikan ide-idenya. Dalam

ilmu komunikasi, penerima adalah pelanggan atau calon pelanggan suatu

produk atau jasa dari perusahaan.

6) Interpretasi

Decoding melibatkan aktivitas yang dilakukan pihak penerima dalam

menginterpretasi atau mengartikan pesan.

7) Gangguan

Gangguan (noise) adalah semua gangguan yang tidak diharapkan dalam

proses komunikasi yang mengakibatkan terganggunya proses tersebut.

8) Umpan balik

Umpan balik (feedback), memungkinkan sumber pesan memonitor

seberapa akurat pesan yang disampaikan dapat diterima. Umpan balik

memungkinkan sumber untuk menentukan apakah pesan sampai pada

target secara akurat atau apakah pesan tersebut perlu diubah untuk

memberikan gambaran yang lebih jelas di benak penerima.

22

2. Visual

Visual adalah sesuatu yang dapat dilihat (Kusrianto, 2006: 12).

Sedangkan Visual menurut Adi (2008) adalah merupakan hal-hal yang

berhubungan dengan dunia penglihatan (visi) dengan kata lain segala hal yang

hal yang tampak, dapat disaksikan, dan direspon oleh indera penglihatan (mata).

Berdasar definisi di atas, dapat disimpulkan visual dapat berbentuk gambar,

tulisan, peta, grafik, dan sebagainya yang dapat dilihat oleh indera penglihatan

manusia.

Untuk mewujudkan suatu tampilan visual, ada beberapa unsur yang

diperlukan, yaitu: (Kusrianto,2006 30-32).

1) Titik

Titik adalah salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil, di

mana dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik

cenderung ditampilkan dalam bentuk kelompok, dengan variasi jumlah

susunan, dan kepadatan tertentu.

2) Garis

Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh

terhadap pembentukan suatu objek sehingga garis, selain dikenal sebagai

goresan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khas garis

adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang. Garis dapat tampil

dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang, zig-zag, dan lainnya.

Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya,

alat yang digunakan serta bidang dasar tempat garis digoreskan.

23

3) Bidang

Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan

lebar. Ditinjau dari bentuknya, bidang bisa dikelompokkan menjadi dua,

yaitu bidang geometri/beraturan dan bidang yang nongeometri alias

tidak beraturan. Bidang geometri adalah bidang yang relatif mudah

diukur keluasannya, sedangkan bidang nongeometri merupakan bidang

yang relatif sukar diukur keluasannya. Bidang bisa dihadirkan dengan

menyusun titik maupun garis dalam kepadatan tertentu, dan dapat pula

dihadirkan dengan mempertemukan potongan hasil goresan satu garis atau

lebih.

4) Ruang

Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang

atau jarak antara objek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang

lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi

dua, yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu

unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti.

5) Warna

Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang

mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang

diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Permasalahan mendasar

dari warna di antaranya adalah Hue (spektrum warna), Saturation (nilai

kepekatan), dan Lightness (nilai cahaya dari gelap ke terang). Ketiga unsur

tersebut memiliki nilai 0 hingga 100. Hal yang paling menentukan adalah

24

Lightness. Jika ia bernilai 0, maka seluruh palet warna akan menjadi hitam

(gelap tanpa cahaya), sebaliknya jika Lightness bernilai 100, warna akan

berubah menjadi putih alias tidak berwarna karena terlalu silau. Pada nilai 40

hingga 40, akan didapat warna-warna dengan jelas.

6) Tekstur

Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Secara fisik tekstur

dibagi menjadi tekstur kasar dan halus, dengan kesan pantul mengkilat

dan kusam. Ditinjau dari efek tampilannya, tekstur digolongkan menjadi

tekstur nyata dan tekstur semu. Disebut tekstur nyata bila ada

kesamaan antara hasil raba dan penglihatan, misalnya bila suatu permukaan

terlihat kasar dan ketika diraba juga terasa kasar. Sementara itu, pada tekstur

semu terdapat perbedaan antara hasil penglihatan dan perabaan. Misalnya,

bila dilihat tampak kasar, tetapi ketika diraba ternyata sebaliknya, yaitu

terasa halus. Dalam penerapannya, tekstur dapat berpengaruh terhadap

unsur visual lainnya, yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan

bidang dan ruang, serta intensitas warna.

3. Komunikasi Visual

Komunikasi visual adalah komunikasi yang menggunakan bahasa

visual, di mana unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam

penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai

untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan. Metodologi dalam desain

komunikasi visual merupakan sebuah proses kreatif. (Kusrianto, 2007: 10).

Dalam komunikasi visual perlu adanya strategi komunikasi yang tepat. Tujuan

25

komunikasi dilihat dari berbagai aspek dalam kampanye dan propaganda, baik

untuk keperluan promosi maupun publikasi. Dalam prosesnya komunikasi

membutuhkan komponen-komponen penting didalamnya, yaitu; komunikator,

komunikan, juga media. Sehingga pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima

oleh penerima pesan.

4. Strategi Komunikasi Visual

a. Strategi Kreatif

Kreativitas adalah kemampuan menyajikan gagasan atau ide baru.

Inovasi merupakan aplikasi gagasan atau ide baru tersebut. Kreativitas hampir

selalu digunakan dalam periklanan karena kreativitas dapat membantu

periklanan dalam memberi informasi, membujuk, mengingatkan,

meningkatkan nilai, dan dapat meledakkan periklanan. Kreativitas dalam

periklanan merupakan proses yang meliputi beberapa tahap. Graham Wallas

membagi proses kreativitas menjadi empat tahap yaitu persiapan, inkubasi,

iluminasi, verifikasi, dan revisi. Sumber variasi informasi tersedia untuk

membantu spesialis kreatif menentukan tema kampanye, daya tarik, atau gaya

eksekusi. (Suyanto, 2004: 104-105).

b. Strategi Visual

Tema perancangan dan gaya desain akan membantu perancangan

strategi kreatif visual yang dipakai dalam setiap perancangan komunikasi

visual. Strategi kreatif visual meliputi strategi visual verbal dan strategi visual

non verbal. (Jefkins, 1996: 228)

26

1) Strategi visual verbal (copywriting)

Ada lima karakteristik/tips penulisan naskah iklan/copywriting, yaitu:

a) Bersifat menjual, meskipun iklan itu hanya bertujuan untuk

mengingatkan saja.

b) Rahasia keberhasilan iklan adalah repetisi/ pengulangan.

c) Pesan iklan harus memanfaatkan secara maksimal kata-kata dan

menyampaikan pesannya dengan segera.

d) Setiap kata yang digunakan harus mudah dipahami dan tidak ada

kemungkinan untuk menimbulkan keraguan di benak pembaca.

e) Kata-kata singkat, kalimat pendek, paragraf yang tidak terlalu panjang

membantu menyampaikan pesan iklan serta memudahkan pembaca

untuk memahami dan mengerti maksud copy iklan dengan cepat.

2) Strategi visual non verbal

Strategi visual non verbal (key visual) terdiri dari:

a) Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan

dalam komunikasi periklanan karena dapat menembus rintangan yang

ditimbulkan oleh perbedaan bahasa dan kata-kata. Ilustrasi dapat

mengungkapkan suatu hal secara lebih cepat dan lebih berhasil guna

daripada teks. Perencanaan ilustrasi haruslah menarik perhatian

sehingga merangsang minat khalayak untuk membaca keseluruhan

pesan dan menjelaskan suatu pernyataan yang mendukung judul iklan

supaya maksud pesan dapat tersampaikan.

27

b) Typography

Typography adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah

rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia; menggabungkannya

dengan jenis huruf yang berbeda; menggabungkan sejumlah kata yang

sesuai dengan ruang yang tersedia; dan menandai naskah untuk proses

typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda

(Jefkins, 1996: 248). Typography yang baik harus bisa berkomunikasi

dalam bentuknya yang paling kuat, jelas (clarity), terbaca (legibility),

dan menarik. Desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan

karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan. Eksekusi

terhadap desain typography dalam rancang grafis pada aspek legibility

akan mencapai hasil yang baik bila melalui proses investigasi terhadap

makna naskah, alasan-alasan kenapa naskah harus dibaca, serta siapa

yang membacanya.

c) Warna

Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan

pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang

sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu

merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau

semangat.

d) Layout

Layout berkaitan dengan pengaturan huruf dan visual pada permukaan

dua dimensi agar seluruh informasi dapat dibaca, jelas, dan menarik.

28

Prinsip-prinsip desain yang paling penting yang berpengaruh pada

layout adalah titik fokus hierarki visual, kesatuan, dan keseimbangan.

Dalam mendesain layout, posisi elemen pada halaman, hubungan

antara elemen satu dengan yang lainnya, yaitu ukuran, warna, kontras

nilai, tekstur, dan bentuk serta hierarki visual harus dipertimbangkan.

Keseimbangan merupakan distribusi bobot dalam layout. Seperti

halnya hierarki visual, keseimbangan merupakan faktor penting dalam

kesuksesan merancang layout. Untuk membuat keseimbangan desain,

harus Untuk membuat keseimbangan desain, harus

mempertimbangkan bobot visual, posisi, dan pengaturan.