BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB...

21
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi Pembelajaran a. Evaluasi Evaluasi menurut Cross (Sukardi, 2011 : 1) merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat tercapai. Evaluasi menurut Arifin (2011 : 2) merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Evaluasi menurut Arikunto (2010 : 2) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunkan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran sehingga tujuan dapat tercapai. Evaluasi dilakukan agar guru mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi. Selain itu, evaluasi dapat digunakan untuk memperbaiki cara mengajar yang dilakukan untuk menyampaikan sebuah materi. Prinsip-prinsip evaluasi menurut Daryanto (2010 : 19) yaitu keterpaduan, keterlibatan siswa, koherensi, pedagogis dan 7 Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Transcript of BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB...

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Evaluasi Pembelajaran

a. Evaluasi

Evaluasi menurut Cross (Sukardi, 2011 : 1) merupakan

proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat

tercapai. Evaluasi menurut Arifin (2011 : 2) merupakan salah satu

komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk

mengetahui keefektifan pembelajaran. Evaluasi menurut Arikunto

(2010 : 2) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang

bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunkan

untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah

keputusan.

Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi

adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui

keefektifan pembelajaran sehingga tujuan dapat tercapai. Evaluasi

dilakukan agar guru mengetahui kemampuan siswa dalam

memahami materi. Selain itu, evaluasi dapat digunakan untuk

memperbaiki cara mengajar yang dilakukan untuk menyampaikan

sebuah materi.

Prinsip-prinsip evaluasi menurut Daryanto (2010 : 19) yaitu

keterpaduan, keterlibatan siswa, koherensi, pedagogis dan

7

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

8

akuntabilitas. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk mengetahui

keadaan siswa secara lengkap.

b. Penilaian

Kegiatan penilaian merupakan salah satu kegiatan yang harus

dijalankan oleh guru. Penilaian untuk mengambil sebuah keputusan.

Penilaian menurut Arifin (2011 : 4) adalah

“suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan

berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang

proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat

keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan

tertentu.”

Menurut Yusuf (2015 : 14) asesmen (penilaian) dapat

diartikan sebagai

“suatu proses pengumpulan data dan/atau informasi secara

sistematis tentang suatu atribut, orang atau objek, baik berupa

data kualitatif maupun kuantitatif tentang jumlah, keadaan,

kemampuan atau kemajuan suatu atribut, objek atau

orang/individu yang dinilai, tanpa merujuk pada keputusan

nilai.”

Penilaian menurut Zainul (1997 : 7) adalah suatu proses untuk

mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang

diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan

instrumen tes maupun non-tes.

Beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

penilaian adalah proses yang berkesinambungan dan sistematis untuk

pengumpulan data atau informasi dalam mengambil suatu keputusan.

Keputusan-keputusan dibuat untuk menentukan keberhasilan siswa

setelah menerima sebuah materi. Guru harus menyadari bahwa

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

9

kemajuan belajar siswa merupakan salah satu indikator keberhasilan

dalam pembelajaran.

c. Pengukuran

Pengukuran menurut Arifin (2011 : 4) adalah suatu proses

atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Kata “sesuatu”

bisa berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, meja belajar, white

board dan sebagainya. Pengukuran menurut Yusuf (2015 : 10)

merupakan suatu prosedur penerapan angka atau simbol terhadap

atribut suau objek atau kegiatan maupun kejadian sesuai dengan

aturan-aturan tertentu. Pengukuran menurut Zainul (1997 : 5)

diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau

karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal atau objek

tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas.

Beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk memberikan

angka atau simbol menurut aturan atau formulasi yang jelas.

Kegiatan pengukuran dilakukan dengan suatu alat ukur seperti tes

atau non tes. Alat ukur yang digunakan harus memiliki kriteria yang

baik.

d. Tes

1) Pengertian Tes

Tes menurut Arikunto (2012 : 67) adalah alat atau

prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

10

sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang

sudah ditentukan. Tes menurut Yusuf (2015 : 93) adalah

“suatu prosedur yang spesifik dan sistematis untuk

mengukur tingkah laku seseorang; atau suatu pengukuran

yang bersifat objektif mengenai tingkah laku seseorang,

sehingga tingkah laku tersebut dapat digambarkan dengan

bantuan angka, skala atau dengan sistem kategori.”

Tes menurut Uno (2012 : 111) merupakan seperangkat

rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan

maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang menjadi

dasar bagi penetapan skor angka.

Beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

tes adalah prosedur yang spesifik dan sistematis yang diberikan

kepada seseorang digunakan untuk mengukur sesuatu. Tes

dibuat secara tersusun berurutan mulai dari tingkatan kategori

mudah sampai kategori yang sulit. Tes digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi yang

telah disampaikan oleh guru pada aspek kognitif.

2) Penggolongan Tes

Sudijono (2011 : 68-73) menjelaskan bahwa

penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur

perkembangan/kemajuan belajar peserta didik sebagai berikut:

a) Tes seleksi adalah tes yang dilaksanakan dalam rangka

penerimaan calon siswa baru, di mana hasil tes digunakan

untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling

baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes

b) Tes awal adalah tes yang dilaksanakan dengan tujuan

untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

11

pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para

peserta didik.

c) Tes akhir adalah tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk

mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong

penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh

para peserta didik.

d) Tes diagnostik adalah tes yang dilaksanakan untuk

menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi

oleh para peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu.

e) Tes formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk

mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik telah

terbentuk setelah mereka mengikuti proses pembelajaran

dalam jangka waktu tertentu.

f) Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan

setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai

diberikan.

Sudijono (2011 : 74) menjelaskan bahwa dari segi

banyaknya orang yang mengikuti tes dapat dibedakan menjadi

dua golongan yaitu

a) Tes individual yaitu tes di mana tester hanya berhadapan

dengan satu orang testee saja.

b) Tes kelompok yakni tes di mana tester berhadapan dengan

lebih dari satu orang testee.

Sudijono (2011 : 74) menjelaskan bahwa ditilik dari segi

waktu yang disediakan bagi testee untuk menyelesaikan tes, tes

dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

a) Power test yakni tes di mana waktu yang disediakan buat

testee untuk menyelesaikan tes tersebut tidak dibatasi

b) Speed test yakni tes di mana waktu yang disediakan buat

testee untuk menyelesaikan tes tersebut dibatasi.

Sudijono (2011 : 75) menjelaskan bahwa ditinjau dari

segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan

jawaban, tes dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

12

a) Tes tertulis yakni jenis tes di mana tester dalam mengajukan

butir-butir pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis

dan testee memberikan jawaban juga tertulis

b) Tes lisan yakni tes dimana tester di dalam mengajukan

pertanyaan-pertanyaan atau soalnya dilakukan secara lisan

dan testee memberikan jawabannya secara lisan juga.

Beberapa macam penggolongan tes di atas dapat

diketahui bahwa dilihat dari fungsinya ulangan harian termasuk

dalam tes formatif dan ulangan tengah semester (UTS) termasuk

dalam tes subsumatif. Dilihat dari segi banyaknya orang yang

mengikuti tes, ulangan harian dan ulangan tengah semester

(UTS) termasuk tes kelompok karena guru berhadapan dengan

beberapa siswa. Dilihat dari segi waktu yang disediakan ulangan

harian dan ulangan tengah semester (UTS) termasuk ke dalam

speed test karena ada batasan waktu dalam mengerjakan soal.

Dilihat dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara

memberikan jawaban, ulangan harian dan ulangan tengah

semester (UTS) termasuk ke dalam tes tertulis.

3) Ciri-ciri Tes yang Baik

Menurut Arikunto (2012 : 72-77) sebuah tes dapat

dikatakan baik sebagai alat pengukur, harus memenuhi

persyaratan tes, yaitu memiliki:

a) Validitas. Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat

tepat mengukur apa yang hendak diukur. Jika data yang

dihasilkan oleh instrumen benar dan valid, sesuai

kenyataan, maka instrumen yang digunakan tersebut juga

valid.

b) Reliabilitas. Tes dapat dikatakan dipercaya jika memberikan

hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali.

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

13

c) Objektivitas. Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas

apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor

subjektif yang memengaruhi.

d) Praktikabilitas. Sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas

yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah

pengadministrasiannya. Tes yang praktis adalah tes yang

mudah pelaksanaannya, mudah pemeriksaannya dan

dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga

dapat diberikan/diawali oleh orang lain.

e) Ekonomis. Tes yang ekonomis ialah bahwa pelaksanaan tes

tersebut tidak membutuhkan ongkos/biaya yang mahal,

tenaga yang banyak dan waktu yang lama.

Tes yang akan digunakan dalam mengukur kemampuan

siswa harus dapat memenuhi syarat-syarat yang harus dipenuhi.

Ada lima syarat yang harus dipenuhi yaitu validitas, reliabilitas,

objektivitas, praktikabilitas dan ekonomis. Tes dikatakan baik

apabila syarat-syarat tersebut dapat terpenuhi.

4) Cara Membuat Soal Evaluasi Matematika yang Baik

Menurut Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 (Hamzah,

2014 : 91) cara membuat soal evaluasi matematika yang baik

yaitu:

a) Mengembangkan indikator pencapaian Kompetensi Dasar

dan memilih teknik penilaian yang sesuai.

b) Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai

dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilih.

c) Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan dan bentuk lain

yang diperlukan.

Soal-soal yang akan dibuat dalam pembelajaran

matematika harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

Hal ini dilakukan agar soal yang diberikan kepada siswa dapat

mengukur kemampuan siswa.

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

14

2. Tes sebagai Alat Penilaian Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2010 : 35) ada dua jenis tes yang digunakan

dalam penilaian hasil belajar yaitu: tes uraian dan tes objektif. Tes uraian

terdiri dari uraian bebas, uraian terbatas dan uraian berstruktur. Tes

objektif terdiri dari bentuk pilihan benar-salah, pilihan berganda dengan

berbagai variasinya, menjodohkan dan isian pendek atau melengkapi.

Pemilihan jenis tes yang akan digunakan merupakan tanggung jawab

guru sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Prinsip-prinsip dasar tes hasil belajar menurut Purwanto (2010 :

23-25) yaitu:

a. Mengukur secara jelas hasil belajar yang telah ditetapkan sesuai

dengan tujuan instruksional.

b. Mengukur sampel yang representatif dari hasil belajar dan bahan

pelajaran yang telah diajarkan.

c. Mencakup bermacam-macam bentuk soal yang benar-benar cocok

untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan.

d. Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang

diinginkan.dibuat seandal (reliable) mungkin sehingga mudah

diinterpretasikan dengan dibaik.

e. Digunakan untk memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar

guru.

Prinsip-prinsip dasar tersebut digunakan untuk menyusun sebuah

tes hasil belajar siswa. Tes tersebut harus benar-benar dapa mengukur

kemampuan siswa setelah siswa mengerjakan suatu soal sehingga

tujuan pembelajaran dapat dilakukan.

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

15

3. Penilaian Berbasis Kelas

a. Pengertian

Menurut Arifin (2011 : 180) penilaian berbasis kelas dapat

diartikan sebagai

“suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan data

dan informasi tentang hasil belajar peserta didik untuk

menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik

terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.”

Kegiatan ini dilakukan secara berurutan dan terencana

sehingga hasil belajar siswa dapat diketahui. Setelah itu, menetapkan

keputusan keberhasilan siswa selama mengikuti pembelajaran.

b. Prinsip-prinsip Penilaian Berbasis Kelas

Menurut Surapranata (2005 : 6-7) prinsip-prinsip penilaian

berbasis kelas yaitu:

1) Tujuan program pembelajaran setiap mata pelajaran yang harus

dicapai oleh peserta didik berdasarkan kompetensi yang

ditetapkan.

2) Standar keberhasilan yang harus dicapai oleh peserta didik

berdasarkan kriteria yang dijadikan rujukan.

3) Penilaian berbasis kelas sebagai penilaian internal yang

dilakukan oleh guru.

4) Model penilaian berbasis kelas menitik beratkan pada aspek

perbaikan mutu pengajaran bagi guru dan pembelajaran bagi

peserta didik.

5) Pemanfaatan hasil peniliaian berbasis kelas akan sangat beragam

dari satu penilai dengan penilai lain.

Ada beberapa prinsip penilaian berbasis kelas yang sudah

dijelaskan. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk memahami proses

dari penilaian berbasis kelas itu sendiri.

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

16

c. Domain dan Alat Penilaian Berbasis Kelas

Menurut Arifin (2011 : 184-186) domain penilaian berbasis

kelas ada tiga yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Alat yang

digunakan untuk mengukur penguasaan kognitif yaitu tes lisan di

kelas, tes tertulis dan portofolio. Alat yang digunakan untuk

mengukur penguasaan psikomotor yaitu tes paper and pencil. Tes

identifikasi, tes simulasi dan tes petik kerja. Alat yang digunakan

untuk mengukur penguasaan afektif yaitu skala Likert, skala

Thurstone dan skala perbedaan semantik untuk mengetahui sikap

terhadap sesuatu..

d. Jenis-jenis Penilaian Berbasis Kelas

Menurut Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta dalam

Arifin (2011 : 190-191) jenis penilaian berbasis kelas ada tujuh yaitu

tes tertulis, tes perbuatan, pemberian tugas, penilaian proyek,

penilaian produk, penilaian sikap dan penilaian portofolio. Jenis

penilaian yang akan diteliti adalah jenis tes tertulis pada kelas IV.

Tes ini terdiri dari ulangan harian dan ulangan tengah semester

(UTS).

4. Taksonomi Bloom Dua Dimensi

Taksonomi Anderson dan Krathwohl’s dalam Kuswana (2014 :

109) melibatkan dua dimensi, dengan enam proses kognitif dan empat

jenis pengetahuan. Taksonomi ini merevisi dari taksonomi Bloom yang

membagi taknsonomi ranah kognitif menjadi enam kelas yaitu

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

17

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

Terdapat empat tipe pengetahuan umum menurut Kuswana (2014 : 114)

yaitu:

a. Pengetahuan faktual adalah pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri

tampak lebih nyata dan operasional, serta bersifat penjelasan singkat

atau bersifat kebendaan yang diobservasi dengan mudah.

b. Pengetahuan konseptual adalah pengetahuan yang lebih rumit dalam

bentuk pengetahuan yang tersusun sistematik.

c. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan bagaimana melakukan

sesuatu.

d. Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan mengenai pengertian

umum dan pengetahuan tentang salah satu pengertian pokok.

Selanjutnya terdapat enam proses kognitif menurut Kuswana

(2014 : 115) yaitu:

a. Mengingat artinya mendapatkan kembali atau pengembalian

pengetahuan relevan yang tersimpan dari memori jangka panjang.

b. Memahami, mendeskripsikan susunan dalam artian pesan

pembelajaran, mencakup oral, tulisan dan komunikasi grafik.

c. Menerapkan, menggunakan prosedur dalam situasi yang diharapi.

d. Menganalisis, memecah materi menjadi bagian-bagian pokok dan

menggambarkan bagaimana bagian-bagian tersebut, dihubungkan

satu sama lain maupun menjadi sebuah struktur keseluruhan atau

tujuan

e. Mengevaluasi atau menilai, melakukan evaluasi atau penilaian yang

didasarkan pada kriteria dan atau standar.

f. Menciptakan, menempatkan bagian-bagian secara bersama-sama ke

dalam suatu ide, semuanya saling berhubungan untuk membuat hasil

yang baik.

Tingkatan ranah kognitif yang cocok di Sekolah Dasar menurut

Arikunto (2012 : 134) yaitu ingatan, pemahaman dan aplikasi. Tingkatan

analisis dan sintesis dapat dilakukan di jenjang yang lebih tinggi.

Soal-soal yang sesuai dengan ranah kognitif menurut Hamzah

(2014 : 121-122) adalah sebagai berikut:

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

18

a. Butir soal yang mengukur proses berpikir mengingat

Rumus apakah yang dapat menghitung luas persegi panjang?

Butir soal ini hanya meminta siswa untuk menyebutkan atau

mengungkapkan kembali rumus persegi panjang yang telah diajarkan

dalam materi bidang datar.

b. Butir soal yang mengukur proses berpikir pemahaman

Empat persegi panjang luasnya = p cm2 panjang = q cm dan lebar =

r cm. Jika panjang diubah 3q cm dan luas nilainya tetap p cm2 maka

lebar empat persegi panjang itu menjadi berapa?

Butir soal di atas, siswa dituntut untuk mengingat kembali rumus

persegi panjang tetapi mereka harus memahami rumus tersebut.

c. Butir soal yang mengukur proses berpikir penerapan

Sebidang tanah dengan panjang 50 meter dan lebar 24 meter. Berapa

luas tanah itu?

Soal itu dapat diselesaikan dengan menerapkan rumus ke dalam

situasi baru yang berbeda dengan kondisi konsep rumusnya.

5. Analisis Butir Soal

Daryanto (2010 : 179) analisis soal bertujuan untuk mengadakan

identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek..

Menururt Sudjana (2010 : 135) analisis butir soal atau analisis item

adalah pengkajian pertanyaan-pertanyaan tes agar diperoleh perangkat

pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

analisis butir soal adalah suatu proses identifikasi untuk mengkaji

pertanyaan-pertanyaan tes agar memilki kualitas yang memadai. Analisis

butir soal dapat dilihat dari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan

daya beda.

a. Validitas

Menurut Arikunto (2012 : 85) sebuah tes dikatakan memiliki

validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memilki

kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Menurut

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

19

Arifin (2011 : 248-258) jenis-jenis validitas antara lain validitas

permukaan, validitas isi, validitas empiris, validitas konstruk dan

validitas faktor.

1) Validitas Permukaan. Validitas ini menggunakan kriteria yang

sangat sederhana, karena melihat dari sisi muka atau tampang

dari instrumen itu sendiri.

2) Validitas Isi. Validitas ini bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana peserta didik menguasai materi pelajaran yang telah

disampaikan dan perubahan-perubahan psikologis apa yang

timbul pada diri peserta didik tersebut setelah mengalami proses

pembelajaran tertentu.

3) Validitas Empiris. Validitas ini mencari hubungan antara skor tes

dengan suatu kriteria tertentu yang merupakan suatu tolak ukur

di luar tes yang akan diukur.

4) Validitas Konstruk. Validitas ini berkenaan dengan pertanyaan

hingga mana suatu tes betul-betul dapat mengobservasi dan

mengukur fungsi psikologis yang merupakan deskripsi perilaku

peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut.

5) Validitas Faktor. Kriterium yang digunakan dalam validitas

faktor ini dapat diketahui denagn menghitung homogenitas skor

tiap faktor dengan total skor dan antara skor dari faktor yang

satu dengan skor dari faktor yang lain.

Validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas

permukaan, validitas isi, validitas konsruk dan validitas empiris.

Validitas permukaan, validitas isi dan validitas konstruk untuk

analisis deskriptif sedangkan validitas empiris untuk analisis

kuantitatif. Berikut kriteria-kriteria dari validitas permukaan,

validitas isi dan validitas konstruk:

1) Validitas Isi

Menurut Zulaiha (2008 : 2) kriteria terhadap aspek isi materi butir

soal pilihan ganda mata pelajaran matematika yaitu:

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

20

a) Soal sesuai dengan indikator.

b) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi

materi.

c) Setiap soal harus mempunyai saru jawaban yang benar atau

yang paling benar.

Menurut Surapranata (2005 : 89) kriteria terhadap aspek isi

materi butir soal isian singkat mata pelajaran matematika yaitu:

rumusan butir soal harus sesuai dengan kemampuan

(kompetensi dasar dan indikator)

Menurut Zulaiha (2008 : 25) kriteria terhadap aspek isi

materi butir soal uraian mata pelajaran matematika yaitu:

a) Soal sesuai dengan indikator

b) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang

lingkup) harus jelas.

c) Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang,

jenis sekolah atau tingkatan kelas.

2) Validitas Konstruksi

Menurut Zulaiha (2008 : 2) kriteria terhadap aspek

konstruksi butir soal pilihan ganda mata pelajaran matematika

yaitu:

a) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.

b) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan

pernyataan yang diperlukan saja.

c) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban

benar.

d) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat

negatif ganda.

e) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.

f) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua

pilihan jawaban di atas salah”, atau “Semua pilihan jawaban

di atas benar”.

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

21

g) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus

disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka

tersebut atau kronologisnya.

h) Gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya yang terdapat

pada soal harus jelas dan berfungsi.

i) Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal

sebelumnya.

Menurut Surapranata (2005 : 89-90) kriteria terhadap aspek

konstruksi butir soal isian singkat mata pelajaran matematika

yaitu:

a) Jawaban yang dituntut oleh butir yang berupa kata, frase,

angka, simbol, tahun, tempat dan sejenisnya harus singkat

dan pasti.

b) Rumusan butir soal tidak merupakan kalimat yang dikutip

langsung dari suatu buku.

c) Hindari rumusan butir soal yang mengandung petunjuk

kepada kunci jawaban.

d) Apabila rumusan butir soal dalam bentuk kalimat yang

belum lengkap, bagian yang dikosongkan (perlu diisi siswa)

maksimum dua untuk satu kalimat soal.

Menurut Zulaiha (2008 : 26) kriteria terhadap aspek

konstruksi butir soal uraian mata pelajaran matematika yaitu:

a) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan

kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban

terurai, seperti mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan,

hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah.

b) Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.

c) Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis.

d) Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar,

grafik, peta atau yang sejenisnya, haris disajikan dengan

jelas dan berfungsi.

3) Validitas Permukaan

Menurut Zulaiha (2008 : 2-3) kriteria terhadap aspek

permukaan butir soal pilihan ganda mata pelajaran matematika

yaitu:

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

22

a) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan

kaidah bahasa Indonesia.

b) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika

soal akan digunkan untuk daerah lain atau nasional.

c) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.

d) Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang

bukan merupakan satu kesatuan pengertian.

Menurut Surapranata (2005 : 89) kriteria terhadap aspek

permukaan butir soal isian singkat mata pelajaran matematika

yaitu: rumusan butir soal harus menggunakan bahasa yang baik,

kalimat singkat dan jelas sehingga mudah dipahami.

Menurut Zulaiha (2008 : 26) kriteria terhadap aspek

permukaan butir soal uraian mata pelajaran matematika yaitu:

a) Rumusan soal menggunkan bahasa yang sederhana.

b) Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat

menyinggung perasaan siswa.

c) Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang

menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.

d) Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan

benar.

e) Rumusan soal harus komunikatif.

f) Jangan menggunakan bahsa yang berlaku setempat, jika

soal akan digunkan untuk daerah lain atau nasional.

b. Reliabilitas

Arikunto (2012 : 100) mengartikan reliabilitas berhubungan

dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai

daya taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap. Menurut Sugiyono (183-187 : 2015)

pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal

maupun internal.

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

23

1) Metode External Consistency

a) Test-Retest. Instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji

denga test retest dilakukan dengan cara mencobakan

instrumen beberapa kali pada responden. Reliabilitas diukur

dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang

berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan

maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel.

b) Ekuivalen. Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang

secara bahasa berbeda , tetapi maksudnya sama. Reliabilitas

instrumen dihitung dengan cara mengkorelasikan antara data

instrumen yang satu dengan data instrumen yang dijadikan

ekuivalen.

c) Gabungan. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengancara

mencobakan dua instrumen yang ekuivalen itu beberapa kali

ke responden yang sama.

2) Metode Internal Consistency

Reliabilitas secara internal dapat diuji dengan

menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen

dengan teknik tertentu. Pengujian reliabilitas instrumen dapat

dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split

half), KR 20, KR 21 dan Anova Hoyt.

c. Tingkat Kesukaran

Menurut Sudjana (2010 : 135) asumsi yang digunakan untuk

memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas

dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan tingkat kesulitan soal.

Indeks kesukaran digunakan untuk menunjukkan suatu butir soal

tergolong sukar, sedang atau mudah. Butir soal yang baik dalah butir

soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.

d. Daya Beda

Menurut Sudjana (2010 : 141) analisis daya pembeda

bertujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan

siswa yang tergolong mampu dengan siswa yang tergolong kurang.

Tes dikatakan mempunyai daya pembeda apabila tes diberikan

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

24

kepada anak mampu hasilnya tinggi dan apabila tes diberikan kepada

anak yang tergolong kurang maka hasilnya akan rendah.

Daya beda soal yang hasilnya negatif disebabkan karena

jumlah jawaban benar pada kelompok bawah lebih besar

dibandingkan dengan jawaban benar pada kelompok atas. Arikunto

(2012 : 232) hal ini menunjukkan bahwa untuk menjawab soal

dengan benar, dapat dilakukan dengan menebak.

B. Penelitian yang Relevan

1. Halimah Wahyuningrum (2014)

Penelitian ini berjudul “Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester

Mata Pelajaran Bahasa Jawa Siswa Kelas V SD Negeri Kledung

Kradenan Banyuurip Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014”. Hasil

penelitian ini adalah taraf kesukaran butir soal dari keseluruhan butir soal

yang memenuhi persyaratan kelayakan sebesar 70% dari 35 butir soal,

daya pembeda yang memenuhi syarat sebesar 76% dengan jumlah 38

butir soal, butir soal yang memenuhi syarat kevalidatan sebesar 31,4%

dengan jumlah 11 butir soal, butir soal yang memenuhi kriteria validitas

isi dari soal esai dan uraian yang memiliki kesejajaran terhadap

kurikulum sebesar 86,7% dengan jumlah 13 butir soal, reliabilitas soal

pilihan ganda sebesar 1,0277, soal esai sebesar -0,14093 dan soal uraian

sebesar 0,416462. Keseluruhan soal UAS mata pelajaran Bahasa Jawa

yang memenuhi syarat tes yang baik sebesar 44% dengan jumlah 22 butir

soal. Butir soal yang memenuhi kesesuain kurikulum sebesar 80%.

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

25

2. Ni Luh Septiani Ari Pertiwi, Ni Wayan Arini dan I Wayan Widiana

(2016)

Penelitian ini berjudul “Analisis Tes Formatif Bahasa Indonesia

Kelas IV Ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa tes formatif bahasa Indonesia kelas IV sudah

menunjukkan penyebaran soal pada aspek kognitif dan pengetahuan

walaupun masih didominasi tingkat kognitif mengingat. Setelah

melakukan analisis butir soal diketahui kualitas soal termasuk masih

kurang baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala, baik dari siswa

maupun guru.

3. Mozaffer Rahim Hingorjo dan Farhan Jaleel (2012)

Penelitian ini berjudul “Analysis of One-Best MCQs: the

Difficulty Index, Discrimination Index and Distractor Efficiency”. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa soal berjumlah 50 dan siswa

berjumlah 102. Dilihat dari indek kesukaran 16 % termasuk kategori

mudah, 78 % termasuk kategori sedang dan 6 % termasuk kategori sulit.

Dilihat dari indeks diskriminasi 62 % termasuk kategori sangat baik, 14%

termasuk kategori baik, 12% termasuk kategori cukup baik dan 12%

jelek. Dilihat dari analisis distraktor, alternatif B dan C hampir tidak ada

siswa yang memilihnya. Alternatif E dianggap jawaban yang benar oleh

banyak orang.

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

26

4. Yeshwanth Rao Karkal dan Ganesh Shenoy Kundapur (2016)

Penelitian ini berjudul “Item Analysis Of Multiple Choice

Questions Of Undergraduate Pharmacology Examinations In An

International Medical School In India”. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa sebanyak sembilan ujian (tujuh formatif, dua sumatif) yang terdiri

dari rata-rata 54,2. Total pertanyaan N = 488, digunakan untuk

menganalisis item. Rata-rata FV (indeks kesulitan) dan DI adalah 56,64%

dan 0,22.

Sebanyak 71,90 % dari item yang dianalisis termasuk kategori

baik berdasarkan FV dan 36,26% dari item yang dianalisis termasuk

kategori sangat baik berdasarkan DI. Kategori item yang tergolong jelek

adalah 22,95% berdasarkan FV dan 18,23% berdasarkan DI. Saat kedua

parameter itu dipertimbangkan bersama-sama, hanya 23% dari item

tersebut dalam kategori baik dan 17,11% dalam kategori jelek.

C. Kerangka Pikir

Penelitian dimulai dengan pengumpulan perangkat evaluasi

pembelajaran terdiri dari ulangan harian, ulangan tengan semester (UTS) dan

ulangan akhir semester (UAS). Kemudian butir soal dianalisis dengan dua

cara yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif sehingga didapatkan hasil

proses analisis butir soal yang telah dilakukan. Alur kerangka berpikir dapat

dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini :

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi ...repository.ump.ac.id/3849/3/RIZAL LUTFI BAB II.pdf · Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil ... Digunakan untk memperbaiki

27

Gambar 2.1 Alur Kerangka Pikir

Pengumpulan perangkat evaluasi pembelajaran terdiri dari ulangan harian,

ulangan tengah semester (UTS) dan ulangan akhir semester (UAS)

Hasil analisis soal ulangan harian, ulangan tengah semester (UTS) dan ulangan

akhir semester (UAS)

Analisis

Analisis deskriptif terdiri

dari:

1. Materi

2. Konstruksi

3. Bahasa

4. Jenjang ranah kognitif

Analisis kuantitatif terdiri

dari:

1. Validitas Butir Soal

2. Reliabilitas

3. Indeks Kesukaran Soal

4. Daya Pembeda

Analisis Perangkat Evaluasi..., Rizal Lutfi, FKIP UMP, 2017