BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB...

25
6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Syafaruddin dan Irwan (2005:7) bahwa manajemen adalah proses memperoleh tindakan melalui usaha orang lain. Dapat dipahami bahwa manajemen adalah kekuatan utama dalam organisasi yang mengkoordinir berbagai kegiatan bagian-bagian (sub sistem) serta berhubungan dengan lingkungan. Maka manajemen adalah suatu proses memadukan sumber daya yang tidak berhubungan ke dalam keseluruhan sistem untuk pencapaian tujuan. Manajemen berusaha memfokuskan perhatian atas proses pokok administrasi mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan yang sangat esensial jika organisasi ingin mencapai tujuan dan sasaran utamanya. Lebih jauh dijelaskan Syafaruddin dan Irwan (2005:16) bahwa aktivitas manajerial berlangsung pada organisasi bisnis, pemerintahan, pendidikan, sosial dan organisasi lain di mana unsur manusia dan sumber daya fisik dipadukan untuk mencapai tujuan yang akan di capai. Dengan demikian, istilah manajemen mengacu pada suatu proses mengkoordinasi dan mengintergrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan melalui orang lain. Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan terus atau kegiatan-kegiatan utama yang dilakukan

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

6

BAB II

KAJIAN PUSTKA

2.1 Pengertian Manejemen Waktu

2.1.1 Pengertian Manajemen

Menurut Syafaruddin dan Irwan (2005:7) bahwa manajemen adalah proses

memperoleh tindakan melalui usaha orang lain. Dapat dipahami bahwa

manajemen adalah kekuatan utama dalam organisasi yang mengkoordinir

berbagai kegiatan bagian-bagian (sub sistem) serta berhubungan dengan

lingkungan. Maka manajemen adalah suatu proses memadukan sumber daya yang

tidak berhubungan ke dalam keseluruhan sistem untuk pencapaian tujuan.

Manajemen berusaha memfokuskan perhatian atas proses pokok

administrasi mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan yang

sangat esensial jika organisasi ingin mencapai tujuan dan sasaran utamanya. Lebih

jauh dijelaskan Syafaruddin dan Irwan (2005:16) bahwa aktivitas manajerial

berlangsung pada organisasi bisnis, pemerintahan, pendidikan, sosial dan

organisasi lain di mana unsur manusia dan sumber daya fisik dipadukan untuk

mencapai tujuan yang akan di capai.

Dengan demikian, istilah manajemen mengacu pada suatu proses

mengkoordinasi dan mengintergrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan

secara efisien dan efektif dengan melalui orang lain. Proses menggambarkan

fungsi-fungsi yang berjalan terus atau kegiatan-kegiatan utama yang dilakukan

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

7

oleh para manajer. Fungsi-fungsi tersebut biasanya disebut sebagai merencanakan,

mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan.

Pada umumnya manajemen dibagi menjadi beberapa fungsi, yaitu

merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan

dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan

efisien. Fayol (dalam Budiyoni 2004-12) menyusulkan bahwa semua menejer

paling tidak melaksanakan fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisasi,

memerintahkan, mengkoordinasi dan mengendalikan, yaitu sebagai berikut :

a. Perencanaan

Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan

tujuan serta sasaran yang ingin dicapai dan mengambil langkah-langkah strategis

guna mencapai tujuan tersebut. Melalui perencanaan seorang akan mendapatkan

mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan proses pemberian perintah, pengalokasian

sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkordinir kepada setiap individu

dan kelompok untuk mengarahkan rencana.

c. Pengarahan

Pengarahan adalah proses untuk menumbuhkan semangat (motivation)

pada setiap individu untuk berkerja keras dan giat serta membimbing dalam

melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai secara efektif

dan efisien.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

8

d. Pengendalian

Bagian terakhir dari proses manajemen adalah pengendalian (controllong).

Pengendalian dimaksudkan untuk melihat apakah kegiatan organisasi sudah

selesai dengan rencana sebelumnya.

Dari teori dapat dinyatakan manajemen mempunyai beberapa inti sari

kegiatan yaitu bagaimana perencanaan, pengorganisasian, pengawasan yang

dimana akan dijadikan sebagai acuan untuk melakukan sebuah keinginan yang

dicapai dengan begitu apapun yang kita akan kerjakan pasti akan terstruktur

dengan baik dengan adanya manajemen yang coba diterapkan baik pada

organisasi maupun pada setiap individul.

2.1.2 Pengertian waktu

Menurut Zein (1996:25) memberikan batasan tentang waktu adalah saat,

masa yang akan datang atau saat yang telah berlalu. Ada pribahasa berbunyi “time

is money “, karena itu sebaiknya kita kreatif mengatur waktu, agar waktu yang

luang itu menjadi uang atau produktif. Bila waktu yang dipakai secara boros,

berarti kita boros pada hidup kita, jika seseorang dapat menguasai waktu maka

orang tersebut dapat menguasai hidup, dan mengambil manfaat dari hidup

Ada dua pengertian tentang waktu, yaitu sebagai kronos dan kairos.

Kronos adalah waktu-waktu yang kita jalani, misalnya Senin, Selasa, Sehari,

Sebulan, Setahun. Seringkali kita menggunakannya pada istilah kronologis.

Sedangkan kairos adalah waktu yang bermakna bagi kita. Dari usia 0 tahun

hingga 17 tahun kita menjalani kronos, tapi dalam kurun waktu itu pasti ada saat-

saat penting yang membawa kesan tersendiri bagi kita, misalnya saat pertama

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

9

masuk sekolah, saat bertengkar dengan sahabat, saat pertama kali jatuh cinta, saat

gagal ujian, saat menjadi juara atas pertandingan olahraga. Bagaimana reaksi kita

pada saat itu dan bagaimana kita menghadapinya? Pelajaran apa yang kita peroleh

dari peristiwa itu? Itulah kairos, saat-saat bermakna dalam perjalanan hidup yang

membentuk karakter individu.

Kairos tidak harus berupa peristiwa besar, mungkin hanya peristiwa kecil

atau sepele, tapi yang penting bisa belajar sesuatu dari peristiwa itu. Intinya,

marilah kita belajar peka untuk melihat makna dibalik peristiwa. Ada perbedaan

besar antara orang yang hanya sekedar menjalani kronos dengan orang yang

mampu melihat kairos-kairos dalam hidupnya.

Orang yang mampu memahami waktu sebagai kairos, melihat hidup

sebagai kesempatan, bukan sekedar hidup yang dijalani begitu saja tanpa makna.

Kesempatan untuk mengalami suka dan duka, sukses dan gagal, yang memproses

diri kita menjadi pribadi yang matang dan tangguh. Kesempatan untuk mengisi

hidup ini dengan banyak hal yang bermakna..

Kita masuk perguruan tinggi selama 4 atau 5 tahun, apakah hanya untuk mendapat

gelar sarjana? Harus lebih dari itu, waktu-waktu itu akan menjadi kesempatan

untuk meraih kairos-kairos. Kesulitan ketika belajar, kegagalan di ujian,

pertemuan dengan orang serta lingkungan yang baru, adalah kesempatan untuk

belajar menjadi pribadi yang lebih ulet, lebih punya kontrol diri, lebih mampu

menyesuaikan diri dan sebagainya. Menurut Herawati (Modul 2008:3) Terdapat

beberapa Jenis-jenis Waktu sebagai berikut:

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

10

a. Waktu yang sulit diatur :

Hanya untuk memenuhi kebutuhan Primer : makan, istirahat, menjaga

hubungan sosial dan kekeluargaan. Waktu ini tidak dapat digunakan untuk

kepentingan-kepentingan lain, dan tingkat urgensinya tinggi untuk menjaga

keseimbangan hidup manusia. Penggunaan waktu ini harus bijaksana, tidak dapat

dilebih-lebihkan ataupun disia-siakan.

b. Waktu yang dapat diatur :

Waktu yang ditemukan dalam aktivitas kerja manusia dan sebagian dalam

kehidupan pribadi manusia.Waktu jenis ini dibagi dua :

1. waktu-waktu prima ( waktu puncak), dimana semangat dan etos kerja

tinggi

2. waktu - waktu lembah, dimana semangat dan etos kerja rendah,

misalnya saat-saat akhir kerja. Tantangannya adalah bagaimana manusia

dapat memanfaatkan waktu –waktu secara effektif.

C. Waktu yang dapat diatur

Waktu puncak : etos kerja tinggi, misalnya pada jam 07.00 pagi dan jam

19.00 malam. Waktu lembah : etos kerja rendah, misalnya sebelum jam 07.00

pagi, jam 15.00, dan jam 22.00 malam

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

11

Tedapat beberapa cara memanfaatkan waktu puncak secara efektif sebagai

berikut:

a. Mengerjakan tugas-tugas yang penting dan berat pada waktu puncak, karena

pada saat ini semangat sedang tinggi dan kemampuan otak sedang baik.

b. Jangan mengerjakan tugas-tugas ringan pada waktu puncak, karena tugas-

tugas berat akan lebih sulit dikerjakan pada waktu lembah. Akibatnya

pekerjaan tidak dapat diselesaikan dengan baik bahkan dapat tertunda hingga

hari berikutnya.

Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa waktu adalah seluruh rangkaian

saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung, tidak seorang

pun tahu apa yang akan terjadi pada yang akan datang. Dengan begitu waktu

dibagi menjadi tiga bagian yaitu waktu yang sulit diatur, waktu yang dapat diatur,

waktu yang dapat diatur.

2.1.3 Pengertian Manajemen Waktu

Manajemen waktu adalah suatu jenis keterampilan yang berkaitan dengan

segala bentuk upaya dan tindakan seseorang yang dilakukan secara terencana agar

individu dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya (Atkinson,

1994-13). Orr (dalam Atkinson, 1994-25) mengemukakan bahwa manajemen

waktu sebagai kemampuan menggunakan waktu secara efektif dan efisien untuk

memperoleh manfaat yang maksimal.

Manajemen waktu juga menurut Haynes (1994-24) menyatakan bahwa

manajemen waktu adalah suatu proses pribadi dengan memanfaatkan analisis dan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

12

perencanaan dalam menggunakan waktu untuk meningkatkan efektivitas dan

efisiensi.

Higgins (dalam Atkinson, 1994:26) mendefinisikan manajemen waktu

sebagai proses untuk menjadikan waktu lebih produktif, dengan cara mengatur

apa yang dilakukan dalam waktu tersebut. Hal serupa juga dikemukakan oleh

Forsyth (2009:25) mengatakan bahwa manajemen waktu adalah cara bagaimana

membuat waktu menjadi terkendali sehingga menjamin terciptanya sebuah

efektifitas dan efisiensi juga produktivitas.

Adapun Pengertian / definisi manajemen waktu adalah tindakan atau

proses perencanaan dan secara sadar melakukan kontrol atas jumlah waktu yang

dihabiskan untuk kegiatan tertentu, terutama untuk meningkatkan efektivitas,

efisiensi atau produktivitas.

Manajemen waktu dapat dibantu oleh berbagai keterampilan, peralatan,

dan teknik yang digunakan untuk mengelola waktu dalam menyelesaikan tugas-

tugas tertentu, kegiatan dan tujuan sesuai dengan tanggal jatuh tempo. Manajemen

waktu meliputi cakupan yang luas dari kegiatan, dan ini termasuk perencanaan,

mengalokasikan, menetapkan tujuan, delegasi, analisis waktu yang dihabiskan,

pemantauan, pengorganisasian, penjadwalan, dan prioritas

Awalnya, manajemen waktu disebut hanya untuk kegiatan usaha atau

pekerjaan, tapi akhirnya istilah tersebut diperluas untuk mencakup kegiatan

pribadi juga. Biasanya manajemen waktu adalah suatu keharusan dalam setiap

pembangunan proyek karena manajemen waktu menentukan jumlah waktu yang

dibutuhkan dan ruang lingkup penyelesaian suatu kegiatan yang akan dilakukan.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

13

Dari teori-teori yang dijelaskan bahwa manajemen waktu adalah sebuah

proses perencanaan, pengorganisasian, tindakan dan Evaluasi. Dengan begitu

maka yang menjadi tujuan yang dijadikan capaian akan terlaksana secara efektif

dan efisien. Oleh sebab itu setiap melakukan manajemen itu harus mengikuti apa

yang menjadi arul dari manajemen waktu itu sendiri untuk tercapainya tujuan

yang diinginkan secara efektif dan efisien.

2.1.4 Aspek-Aspek Manajemen Waktu

Dasar yang dipakai pada system manajemen waktu yaitu perencanaan

operasional dan penjadwalan yang selaras dengan durasi yang sudah ditetapkan.

Dalam hal ini penjadwalan digunakan untuk mengontrol aktivitas setiap harinya.

Adapun aspek-aspek manajemen waktu yaitu menentukan penjadwalan,

mengukur dan membuat laporan dari kemajuan, membandingkan penjadwalan

dengan kemajuan sebenarnya di lapangan, menentukan akibat yang ditimbulkan

oleh perbandingan jadwal dengan kemajuan di lapangan pada akhir penyelesaian,

merencanakan penanganan untuk mengatasi akibat terebut, yang terakhir

memperbaharui kembali penjadwalan (Clogh dan Scars, 1991:25). Sedang aspek-

aspek manajemen waktu itu sendiri merupakan proses satu dengan yang lainnya.

2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Waktu

Macan dkk (dalam Taylor, 1990-31) mengemukakan bahwa manajemen

waktu tiap individu berbeda dengan individu lainnya, hal tersebut dikarenakan

adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manajemen waktu. Faktor-faktor

tersebut antara lain sebagai berikut :

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

14

a. Usia

Hasil penelitian Macan dkk. (dalam Taylor, 1990) yang menunjukan

bahwa terdapat hubungan antara usia dengan manajemen waktu. Semakin tinggi

usia seseorang maka semakin baik pula kemampuan manajemen waktunya,

sebaliknya semakin rendahnya usia seseorang maka semakin kurang kemampuan

manajemen waktunya.

b. Jenis Kelamin

Macan, dkk (Taylor, 1990:25) juga berpendapat bahwa apabila wanita

mempunyai waktu luang, maka wanita lebih suka mengisi waktu luang tersebut

dengan melakukan pekerjaan yang ringan daripada bersantai-santai. Oleh karena

itu dapat dikatakan bahwa hampir seluruh waktunya cenderung digunakan untuk

diisi dengan berbagai macam aktivitas.

Lebih lanjut Srijanti (2007:25) mengemukakan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi manajemen waktu yaitu :

a. Adanya Target Yang Jelas

Dengan adanya target pencapaian maka hidup akan lebih terarah dan

waktupun dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

b. Adanya Prioritas Kerja

Individu dapat menjalankan manajemen waktu dengan baik akan

mencurahkan seluruh konsentrasi dan energinya untuk mencapai prioritas yang

telah ditetapkannya. Adanya prioritas dalam bekerja merupakan salah satu faktor

utama yang membuat individu berhasil melakukan pekerjaan dengan baik.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

15

c. Penundaan Pekerjaan

Kebiasaan menunda pekerjaan seringkali menyebabkan kehabisan waktu

dan tenaga saat akan mengerjakannya. Sehingga bila dipaksakan

melaksanakannya maka hasilnya bukanlah yang terbaik karena dilakukan dengan

sia-sia

d. Pendelegasian Tugas

Sifat kurang percaya pada orang lain dan ingin semua pekerjaan selesai

dengan sempurna seringkali membuat tersitanya waktu yang kita miliki. Perlu

kiranya di ingat bahwa pekerjaan yang dilakukan orang lain mungkin tidak sebaik

jika di lakukan sendiri, akan tetapi jika pekerjaan tersebut tidak yang utama

kenapa tidak didelegasikan saja pada orang lain dengan tetap diawasi. Hal itu

dapat lebih meringankan pekerjaan, waktu yang ada dapat di pergunakan untuk

melakukan pekerjaan lain yang lebih berkualitas disamping dapat meningkatkan

rasa percaya diri, kebahagiaan dan rasa hormat dari orang yang kita kasih tugas.

e. Penataan Ruang Kerja

Ruang kerja yang membosankan dapat membuat pekerja kurang merasa

nyaman dalam melakukan suatu pekerjaannya sehingga dapat mengakibatkan

sulitnya mendapat hasil kerja yang baik.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen waktu dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain usia, jenis kelamin, adanya target

yang jelas, adanya prioritas kerja, penundaan pekerjaan, pendelegasian tugas,

penataan ruang kerja. Oleh sebab itu manajemen waktu itu dibutuhkan di dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

16

2.1.6 Mengapa Perlu Manajemen Waktu

Sering kita mendengar pepatah ”Waktu adalah uang ”. Sadarkah kita bahwa

waktu adalah sangat berharga ? Coba kita merenung berapa banyak yang sudah

kita lakukan selama hidup kita? Dan apa yang sudah kita capai ? Waktu UNIK

karena waktu merupakan sumber pendapatan yang tidak dapat diganti, tidak

dapat disimpan, tidak dapat kembali lagi. Kita hidup di dalamnya tetapi kita tidak

bisa meraba dan melihatnya. Kita tidak mungkin mendapatkan waktu yang kita

butuhkan meskipun kita punya uang untuk membelinya.

Manajemen Waktu yaitu aktivitas untuk memanfaatkan waktu yang tersedia

dan potensi-potensi yang tertanam dalam diri kita untuk mencapai tujuan-tujuan

penting dalam hidup kita. Menurut Franklin (dalam Herawati 2009:3)” apakah

anda mencintai hidup ?kalau begitu jangan menyia-nyiakan waktu ” Tuhan

memberikan waktu tertentu pada setiap manusia untuk hidup di dunia. Dalam

menjalani kehidupan, manusia harus mempunyai tujuan yang jelas yang harus

dicapainya dalam kurun waktu hidup yang terbatas. Tujuan hidup manusia

beragam ada yang berkaitan dengan ibadah, keluarga, pekerjaan, sekolah, sosial

sehingga manusia harus pandai mengelola waktunya. Agar tujuan-tujuan tersebut

dapat terwujud secara seimbang. Maka yang disebut dengan ”manajemen waktu ”

adalah aktivitas memenfaatkan waktu yang tersedia untuk mencapai tujuan,

karena waktu tidak dapat diganti, disimpan dan kembali lagi.

Dari penjelasan tersebut dapat diarti manajemen waktu itu sangat

bermanfaat bagi kehidupan sehari karena waktu yang alami dikehidupan sehari ini

sangat banyak kegiatan yang akan kita kerjakan dan semua itu berkaitan dengan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

17

kebutuhan kita untuk kelansung hidup ini. Agar kegiatan yang dilakukan teratur

dengan sebaik-baik untuk tercapainya apa yang menjadi tujuan yang diingikan.

2.1.7 Langkah-Langkah Mengelola Waktu

Kebiasaan mengatur atau mengelola waktu merupakan upaya untuk

memanfaatkan waktu sekarang ini sebaik-baiknya. Anda mempunyai tujuan yang

jelas, rencana dan prioritas utama, tetapi anda tidak mengelola saat-saat sekarang

ini dengan baik. Anda tenggelam dalam hal-hal yang menyebabkan waktu anda

terbuang, sehingga menyebabkan tujuan-tujuan anda hilang dan prioritas

tercampur aduk dan anda harus memulainya dari awal. Oleh karena itu kebiasaan

mengatur waktu merupakan kebiasaan pribadi sukses terpenting. Menurut

Herawati (2009:4) Terdapat Beberapa hal yang penting dalam mengelola waktu

yaitu sebagai berikut :

a. Mempelajari tujuan, rencana dan prioritas anda

b. Membuat rencana kerja periodik, dapat berupa rencana harian

c. Menentukan tingkat urgensinya

d. Menentukan hal-hal yang dapat anda delegasikan pada orang lain

e. Melakukan prioritas ( yang terpenting ) dan yang paling dekat batas

waktunya.

f. Memberi tanda pada hal-hal yang telah selesai

g. Memindahkan hal-hal yang belum tuntas pada rencana hari berikutnya.

Dari uraian tersebut dapat diartikan bahwa manajemen waktu itu

mampunyai tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk menjadi panduan dalam

melakukan manajemen waktu itu sendiri. Dengan begitu dalam melakukan

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

18

manajemen waktu harus sesuai tahap-tahan yang telah ditentukan agar prosesnya

berjalan dengan baik dan sesuai yang diinginkan.

2.1.8 Hambatan-Hambatan Dalam Manajemen

Menurut Herawati (dalam modulnya 2009:29) terdapat hambatan-hambatan

dalam melakukan manajemen waktu yaitu sebagai berikut :

a. Mendahulukan pekerjaan yang dicintai, baru kemudian mengerjakan

pekerjaan yang kurang diminati.

b. Mendahulukan pekerjaan yang mudah sebelum menyelesaikan pekerjaan

yang sulit.

c. Mendahulukan pekerjaan yang cepat penyelesaiannya, sebelum

menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lama.

d. Mendahulukan pekerjaan darurat / mendesak, sebelum meyelesaikan

pekerjaan-pekerjaan yang penting.

e. Melakukan aktivitas yang dapat mendekatkan mereka pada tujuan atau

mendatangkan kemaslahatan bagi diri mereka.

f. Menunggu batas waktu ( mepet ) untuk menyelesaikan pekerjaan yang

menjadi tanggungjawabnya.

g. Skala prioritas disusun tidak berdasarkan kepentingannya, tetapi berdasarkan

urutannya.

h. Terperangkap pada tuntutan yang mendesak dan memaksa.

Pendidik menemukan adanya hubungan antara manajemen waktu dan

prestasi akademik. Siswa dengan keterampilan manajemen waktu yang baik

cenderung memiliki rata-rata nilai yang lebih tinggi dari pada siswa yang

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

19

memiliki keterampilan manajemen waktu yang rendah (Dembo, 2004: 14). Tujuan

dari manajemen waktu ialah untuk mempertegas kita dalam melangkapi semua

tugas-tugas kita setiap hari. Ada beberapa strategi yang dapat dilaksanakan oleh

siswa untuk manajemen waktu, diantaranya:

a. Pengaturan jadwal belajar harian Pengaturan jadwal harian untuk belajar

setiap hari melindungi siswa dari masalahmasalahvsecara konsisten pada

tugas-tugas yang harus ia lengkapi.

b. Belajar di lingkungan yang terbebas dari keributan dan gangguan orang-orang

menganalisis lingkungan belajarnya dan menentukan apakah itu tempat

terbaik untuk belajar.

c. Jadwalkan untuk dapat menguasai suatu materi dalam waktu 30-60 menit.

Ada dua alasan utama untuk melakukan perencanaan waktu yaitu: (a). agar

dapat melanjutkan tujuan dan tugas-tugas khusus selanjutnya dengan baik;

dan (b). mengurangi masalah siswa yang kurang memiliki kesempatan belajar

dikarenakan kelalaian waktu.

d. Sediakan Waktu Istirahat Pendek yakni Berapa lama individu belajar

ditentukan oleh motivasi dan konsentrasi. Secara umum kebanyakan siswa

membutuhkan waktu istirahat selama 5-10 menit pada setiap jam. ( Dembo,

2004:145).

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

20

Ada beberapa hal yang perlu diidentifikasi dalam perencanaan manajemen

waktu, diantaranya:

a. Sebutkan pelajaran-pelajaran yang perlu dipelajari dalam jangka waktu yang

lama

b. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing tugas

c. Sebutkan tugas-tugas yang diprioritaskan

Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa siswa yang berprestasi

tinggi telah melakukan manajemen waktu dalam mengatur lingkungan dan

mencari bantuan dari orang lain sedangkan siswa yang berprestasi rendah

Pengaturan lingkungan fisik ditujukan pada keadaan lokasi tempat belajar yang

tenang dan tidak ada gangguan. Pengaturan lingkungan sosial dimaksudkan pada

kecakapan individu dalam menentukan kapan waktu ia perlu belajar sendiri dan

waktu untuk belajar bersama dengan yang lain atau kapan waktu ia memerlukan

bantuan-bantuan dari pengajar, tutor, teman, atau sumber non sosial lainnya

(buku, Koran dan sebagainya).

2.2 Pengertian Belajar

2.2.1 Pengertian Belajar

Menurut pendapat Hamalik (2001:27) “Belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman”. Sedangkan menurut Slameto

(2003:2) menyemukakan bahwa Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

21

Definisi belajar menurut Sudjana (2005:28) menyatakan bahwa Belajar

bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang

ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil

proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah

pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya. Keterampilannya,

kecakapan dean kemampuannya, daya reaksinya, daya pemahamannya, dan lain-

lain aspek yang ada pada individu.

Dari beberapa definisi belajar dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

aktivitas mental yang merupakan tahapan perubahan-perubahan pemahaman,

keterampilan dan nilai sikap yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan

interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses kognitif, perubahan itu

bersifat konstan dan berbekas.

2.2.2 Tujuan Belajar

Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Menurut Mudjiono

(2010:17) Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas tersebut dapat

dipandang dari segi subjek, yaitu dari siswa dan dari guru. Dari segi siswa, balajar

dialami sebagai proses. Siswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan

belajar.

Belajar juga merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat

dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah

kognitif, afekti dan spikomotorik. Proses belajar yang mengaktualisasikan ranah-

ranah tersebut tertujuh pada bahan belajar tertentu.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

22

Sasaran belajar tersebut diketahui oleh siswa sebagai akibat adanya

informasi dari guru. Panduan belajar tersebut harus diikuti, sebab mengisyaratkan

kriteria keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar siswa merupakan persyaratan

bagi program balajar selanjutnya. Dengan keberhasilan belajar, maka siswa akan

menyusun program balajar sendiri. Bagi siswa, hal itu berarti melakukan

emansipasi diri dalam rangka mewujudkan kemandirian.

Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa di saat belajar akan terjadi

sebuah proses perubahan tingka laku yang dari tidak tahu menjadi tahu dari yang

tidak bisa menbaca bisa dapat menbaca, karena dengan adanya proses belajar.

2.2.3 Prinsip-Prinsip Belajar

Banyak teori dan pirnsip-prinsip yang dikemukakan oleh para ahli yang

satu dengan lain memiliki persamaan dan juga perbadaan. Dari berbagai prinsip

balajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat

kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembalajaran, baik bagi siswa yang perlu

meningkatkan upaya belajarnya. Menurut Mudjiono (2010:42) prinsip-prinsip itu

berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan

langsung/pengalaman, pergaulan, tantanga, balikan dan penguatan, serta

perbedaan individual. Untuk lebih jelasnya maka dari itu akan diuraikan sebagai

berikut :

1. Perhatian Dan Motivasi

Perhatian menpunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian

teori belajar pengelolaan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

23

mungkin terjadi belajar (Gage dan Berliner 1984:335). Perhatian terhadap

pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan

kebutuhan. Disamping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam

kegiatan belajar. Motivasi bealajar adalah tenaga yang menggerakan dan

mengerahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin dan

kemudi pada mobil (Gage dan Berliner 1984:372).

2 Keaktifan

Menurut Dewey (dalam davies 1937: 31)Kecemduruman psikologi dewasa

ini menganggap bahwa anak adalah mahkluk yang aktif. Akan mempunyai

dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri.

Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan

kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami

sendiri, guru hanyalah sekedar pembimbing dan mengarahkan.

3. Keterlibatan Langsung/Pengalaman

Sebelumnya telah dibahas bahwa belajar haruslah dilakukan oleh siswa

sendiri, belajar adalah mengalami belajar tidak bisa dilimpahkan kepada orang

lain. (Dale dalam Mudjiono, Dimyati 2010:45) dalam penggolongan pengalaman

belajar yang dituangkan dalam kerucut pengalamannya mengemukakan bahwa

belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam

belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara

langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan

bertanggung jawab pada hasilnya.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

24

4. Pergulangan

Prinsip belajar yang menekankan perlunya pergulangan barangkali yang

paling tua adalah yang dikemukakan oleh teori psikologi daya, menurut teori ini

belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya

mengamat, menanggap, mengingat, menghayal, merasakan, berpikir dan

sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan

berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasa akan menjadi tajam, maka

daya-daya yang dilatih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan akan

menjadi sempurna.

5. Tantangan

Teori medan (Theory dalam Mudjiono, Dimyati 2010:47) dari Kurt Lewin

mengemukakan bahwa siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau

lapangan psikologi. Dalam situasi balajar siswa menghadapi suatu tujuan yang

ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar,

maka timbul motif mengatasi hambatan itu yaitu dengan menpelajari bahan

belajar tersebut.

6. Balikan Dan Pengautan

Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan pengautan terutama

ditekankan oleh teori belajar Operant Conditioning dari F.B. Skinner. Sedangkang

pada teori conditioning yang menberi kondisi adalah stimulusnya, maka pada

operant conditioning yang diperkuat adalah resfonnya. Siswa akan belajar lebih

semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

25

akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha

belajar selanjutnya.

7. Perbedaan Individual

Siswa merupakan individual yang unik, artinya tidak ada dua orang siswa

yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain.

Perbedaan itu terdapat pada karakteristrik psikis, kepribadian dan sifat-sifatnya.

Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karena,

perbedaan itu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran.

Dari beberapa teori belajar mempunyai pirnsip-prinsip yang satu dengan

lain memiliki persamaan dan juga perbadaan. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan

perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/pengalaman, pergaulan,

tantanga, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual. Dari berbagai prinsip

balajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat

kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembalajaran, baik bagi siswa yang perlu

meningkatkan upaya belajarnya.

2.2.4 Cara Memanfaatakan Waktu Belajar Secara Efektif.

Menurut Slameto (2003:82), salah satu belajar yang efektif adalah

membuat jadwal dan melaksanakannya. Adapun cara untuk membuat jadwal yang

baik adalah sebagai berikut Setiap hari ada 24 jam , 24 jam digunakan untuk:

Tidur : 7 jam, makan, mandi, olahraga : 3 jam, urusan pribadi dan lain-lain: 2 jam,

sisanya untuk belajar : 12 jam

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

26

Waktu 12 jam ini digunakan untuk belajar di sekolah selama kurang lebih

7 jam, sedangkan sisanya yang 5 jam digunakan untuk belajar di luar jam

pelajaran sekolah seperti di rumah atau di perpustakaan. Agar dapat berhasil

dalam belajar, jadwal yang sudah dibuat haruslah dilaksanakan secara teratur,

disiplin dan efisien. Waktu belajar yang banyak bukanlah suatu jaminan untuk

meraih prestasi maksimal, jika tidak digunakan secara optimal. Menurut

Djamarah (2002:10), mengemukakan pedoman umum belajar yang meliputi:

Belajar dengan teratur, Disiplin dan bersemangat, Konsentrasi, Istirahat dan tidur.

Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa harus ada pengelolaan

waktu belajar agar takkan akan ada kegiatan yang terlewati. Dengan demikian ada

kesamaan antara mengerjakan waktu belajar dengan waktu yang lain yang tidak

kalah pentingnya dengan belajar.

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Slameto (2010:54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkkan menjadi dua golongan saja, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam

diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang

ada diluar diri individu.

A. Faktor-Faktor Internal

Membicarakan faktor internal ini, akan dibahas menjadi tiga faktor, yaitu:

faktor jasmani, psikologis dan kelelahan.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

27

1. Faktor Jasmani

a. Faktor Kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-

bagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap

belajarnya. Proese belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang

terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing,

ngatuk jika badannya lemah

b. Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang

sempurna mengenai tubuh dan badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi

belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga akan terganggu. Jika hal initerjadi

hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan yang khusus atau diusahaka alat

bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.

2. Faktor Psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong kedalam faktor

psikologis yang mempengaruhi belajar yaitu sebagai berikut:

a. Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan

untuk menhadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat

dengan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang secara abstrak

secara efektif, menyetahui relasi dan menpelajarinya dengan cepat.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

28

Intelegensi besar pengaruhnya terhadapat kemajuan belajar. Dalam situasi

yang sama, siswa yang menpunyai tingkat intelegensi yang tinggih akan lebih

berhasil dari dapa yang menpunyai tingkat intelegensi yang rendah. Walaupun

begitu siswa yang menpunyai tingkat intelegensi yag tinggih belum pasti berhasil

dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang

kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan intelegensi

adalah salah satu faktor diantara faktor yang lain. Jika faktor lain bersifat

menghambat/berpengaruh negatif terhadap belajar, akhirnya siswa gagal dalam

belajarnya.

b. Perhatian

Perhatian menurut Gazali bahwa keaktifan jiwa yang yang dipertinggi,

jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekalipun

objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus

mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran

tidak menjadi perhatian siswa maka akan timbul kebosanan, sehingga ia tidak lagi

saku belajar.

c. Minat

Minat adalah kecendurungan yang tepat untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, dipehatikan

terus-menerus yang di sertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian,

karena perhatian sifatnya hanya sementara dan belum tentu diikuti dengan

perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari

situ diperoleh kepuasan.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

29

d. Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan

terealisai menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Dengan

begitu dapar diartikan bahwa bakat itu berpengaruh pada proses belajar.

e. Motif

Motif erat sekali berhubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di

dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk

mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat

adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorongnya.

f. Kemantangan

Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbahan seseorang, dimana

alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Jadi kemajuan

baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.

B. Faktor-Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar, dapalah

dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut :

1. Faktor Orang Tua

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara

orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan

keadaan ekonomi.

2. Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian …eprints.ung.ac.id/3383/3/2013-1-86201-111409033-bab2...6 BAB II KAJIAN PUSTKA 2.1 Pengertian Manejemen Waktu 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut

30

sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, stndar pelajaran, keadaan gedung, metode

belajar dan tugas rumah.

3. Faktor Masyarakat

Masyaratakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh terhadap

belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena kebradaannya siswa dalam masyarakat.

Karena kegiatan siswa dalam masyarakat, temen bergaul dan bentuk kehidupan

masyarakat, yang semua mempengaruhibelajar.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak Faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar, tetapi dapat digolongkan menjadi dua

golongan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor

yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal

adalah faktor yang ada diluar diri individu.