BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB...

23
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Strategi Pembelajaran 1) Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi berasal dari bahasa yunani “strategia” yang berarti ilmu perang atau panglima perang. Dalam kamus besar bahasa indonesia ada beberapa pengertian dari strategi yakni: (1) ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Selanjutnya menurut Orlich dalam Abidin (2014: 120) mengemukakan bahwa “ the term strategy implies thought-ful planning to do something. “. Peryataan ini memaparkan bahwa strategi adalah suatu perencanaan yang dipikirkan dengan matang untuk melakukan sesuatu. Dalam konteks pembelajaran, strategi pembelajaran merupakan perencanaan yang matang yang digunakan untuk melaksanakan sebuah pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai taktik yang digunakan guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara tepat sasaran. Terdapat pula berbagai pendapat para ahli pembelajaran tentang strategi pembelajaran di antaranya akan dipaparkan sebagai berikut ( Hamzah, 2011:1) : a. Kozna, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih yaitu yang dapat

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Strategi Pembelajaran

1) Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi berasal dari bahasa yunani “strategia” yang

berarti ilmu perang atau panglima perang. Dalam kamus besar

bahasa indonesia ada beberapa pengertian dari strategi yakni: (1)

ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa untuk

melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2)

rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran

khusus. Selanjutnya menurut Orlich dalam Abidin (2014: 120)

mengemukakan bahwa “ the term strategy implies thought-ful

planning to do something. “. Peryataan ini memaparkan bahwa

strategi adalah suatu perencanaan yang dipikirkan dengan matang

untuk melakukan sesuatu. Dalam konteks pembelajaran, strategi

pembelajaran merupakan perencanaan yang matang yang

digunakan untuk melaksanakan sebuah pembelajaran. Strategi

pembelajaran dapat diartikan sebagai taktik yang digunakan guru

agar dapat melaksanakan pembelajaran secara tepat sasaran.

Terdapat pula berbagai pendapat para ahli pembelajaran

tentang strategi pembelajaran di antaranya akan dipaparkan sebagai

berikut ( Hamzah, 2011:1) :

a. Kozna, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat

diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih yaitu yang dapat

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

8

memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju

tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.

b. Geralch dan Ely, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran

merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode

pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu yang

meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatanyang dapat

memberikan pengalaman belajar siswa.

c. Dick dan Carey, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran

terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan

prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan guru

dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan

pembelajaran tertentu yang meliputi kegiatan tahapan

pembelajaran dan pengaturan materi pembelajaran yang akan

disampaikan kepada siswa.

d. Gropper, mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan

pemilihan atas bebagai jenis latihan tertentu yang harus dapat

dipraktikkan siswa dalam kegiatan pembelajaran sesuai

dengan tujan pembelajaran yang ingin dicapai.

Berdasarkan dari berbagai pendapat akan strategi

pembelajaran maka dapat disimpulkan bahwa strategi

pembelajaran adalah suatu perencanaan yang matang yang

digunakan guru dalam mengsiasati kegiatan pembelajaran yang

meliputi berbagai komponen, metode, tahapan, dan materi guna

mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

9

B. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

1) Pengertian Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan

Berpikir (SPPKB)

Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

(SPPKB) adalah strategi pembelajaran yang bertumpu kepada

pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-

fakta atau pengalaman berpikir anak sebagai bahan untuk

memecahkan masalah yang diajukan. Menurut Sanjaya, (2009:

117-228) “Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir

(SPPKB) merupakan strategi pembelajaran yang bertumpu pada

proses peningkatan kemampuan berpikir siswa melalui proses

telaah fakta-fakta, dan menghubungkan antara pengalaman yang

dialami siswa dan dikaitkan dengan kehidupan nyata. Berdasarkan

dari pendapat tersebut, dalam pembelajaran menggunakan SPPKB,

guru tentu tidak dapat menyajikan materi pembelajaran begitu saja,

melainkan perlu adanya proses bimbingan terhadap siswa untuk

dapat meningkatkan kemampuan berpikir dengan menuntun siswa

untuk menemukan pemecahan atau penyelesaian dalam suatu

masalah. SPPKB juga merupakan strategi pembelajaran yang

dikembangkan dalam suasana dialogis karena itu guru harus

mampu merangsang dan membangkitkan keberanian siswa untuk

menjawab pertanyaan, menjelaskan, membuktikan dengan

memberi data atau fakta sosial serta keberanian untuk

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

10

mengeluarkan ide-ide, serta menyusun kesimpulan dan mencari

hubungan antara aspek yang dipermasalahkan.

Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir

adalah strategi pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan

kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai oleh

SPPKB yaitu bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah

materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat

mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan

berbahasa secara verbal. Hal ini didasarkan bahwa kemampuan

berbicara secara verbal merupakan salah satu kemampuan berpikir.

Terdapat beberapa hal yang terkandung dalam pengertian di

atas :

a. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir

adalah strategi pembelajaran yang bertumpu pada pada

kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai

oleh SPPKB yaitu bukan sekedar siswa dapat

menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi

bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan dan

ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal.

b. Telaahan fakta-fakta sosial dan pengalaman sosial

merupakan dasar pengembangan kemampuan berpikir,

artinya pengembangan gagasan dan ide didasarkan pada

pengaaman sosial siswa dalam kehidupan sehari-hari

atau berdasarkan kemampuan untuk mendeskripsikan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

11

hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan

data yang diperoleh.

c. Sasaran SPPKB adalah kemampuan siswa untuk

memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan

taraf perkembangannya.

2) Tahapan-tahapan Pembelajaran Strategi Pembelajaran Peningkatan

Kemampuan Berpikir (SPPKB)

Adapun tahapan-tahapan dalam Strategi Pembelajaran

Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) yang harus dipahami

oleh guru dalam penerapannya terhadap proses pembelajaran yaitu,

sebagai berikut.

a. Tahap orientasi

Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa pada

posisi siap untuk melakukan pembelajaran. Tahap

orientasi dilakukan dengan, pertama, penjelasan tentang

tujuan yang harus dicapai baik tujuan yang

berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran yang

harus dicapai, maupun tujuan yang berhubungan

dengan proses pembelajaran atau kemampuan berpikir

yang harus dimiliki siswa. Kedua, penjelasan proses

pembelajaran yang harus dilakukan siswa, yaitu

penjelasan tentang apa yang harus dilakukan siswa

dalam setiap tahapan proses pembelajaran.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

12

b. Tahap pelacakan

Tahap pelacakan adalah tahapan penjajakan untuk

memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa

sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan

dibicarakan. Melalui tahapan ini guru mengembangkan

dialog dan tanya jawab untuk mengungkap pengalaman

apa saja yang telah dimiliki siswa yang dianggap

relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan berbekal

pemahaman itu selanjutnya guru menentukan

bagaimana harus mengembangkan dialog dan tanya

jawab pada tahapan-tahapan selanjutnya.

c. Tahap konfrontasi

Tahap konfrontasi adalah tahapan penyajian

matematika yang harus dipecahkan sesuai dengan

tingkat kemampuan dan pengalaman siswa.

d. Tahap inkuiri

Tahap inkuiri merupakan tahap terpenting dalam

SPPKB. Pada tahap ini siswa belajar berpikir yang

sesungguhnya. Melalui tahap inkuiri siswa diajak untuk

memecahkan persoalan matematika yang dihadapi.

e. Tahap akomodasi

Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan

pengetahuan baru melalui proses penyimpulan. Pada

tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

13

kata kunci sesuai dengan topik atau materi

pembelajaran.

f. Tahap transfer

Tahap transfer adalah tahap penyajian masalah baru

yang sepadan dengan masalah yang disajikan. Tahap

transfer dimaksudkan sebagai tahap agar siswa mampu

mentransfer kemampuan berpikir setiap siswa untuk

memecahkan masalah-masalah baru.

3) Karakteristik Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan

Berpikir (SPPKB)

Sebagai strategi pembelajaran yang diarahkan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir, SPPKB memiliki tiga

karakteristik utama yaitu, sebagai berikut.

a) Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada

proses kekuatan mental siswa secara maksimal. SPPKB

bukan model pembelajaran yang membiarkan siswa untuk

pasif atau sekedar mendengar dan mencatat apa yang

disampaikan oleh guru, tetapi menginginkan agar siswa

aktif dalam aktivitas proses berpikir. Setiap kegiatan belajar

yang berlangsung disebabkan dorongan mental yang diatur

oleh otak. Karena Pembelajaran disini adalah peristiwa

mental bukan peristiwa behavioral yang lebih menekankan

aktivitas fisik.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

14

b) SPPKB dilaksanakan dalam situasi dialogis dan proses

Tanya jawab secara terus- menerus. Proses pembelajaran

melalui dialog dan Tanya jawab itu diarahkan untuk

mengembangkan daya pikir siswa akan masalah yang

diajukan, sehingga siswa menjadi memiliki pandangan

tersendiri atas solusi atau cara pemecahan masalah yang

telah diberikan, yang pada gilirannya kemampuan berpikir

itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan

yang mereka konstruks sendiri.

c) SPPKB menyandarkan akan dua masalah pokok, yaitu sisi

proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil

belajar diarahkan untuk mengkonstruksi pengetahuan atau

penguasaan pada materi pembelajaran baru.

4) Kelebihan dan Kekurangan Dari Strategi Pembelajaran

Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

Pada hakikatnya, SPPKB merupakan suatu usaha

bagaimana seorang guru dapat meningkatkan kemampuan

berpikir siswa supaya merasa senang, semangat dalam

menerima pelajaran. Melalui cara-cara tertentu, guru bisa

membuat kondisi berpikir siswa meningkat lebih baik,

kemudian siswa antusias dan gembira selama proses

pembelajaran. Dengan kata lain, melalui SPPKB siswa bisa

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

15

memaksimalkan kemampuan berpikirnya melebihi yang

biasanya.

a) Adapun kelebihan SPPKB yaitu, sebagai berikut.

1) Melatih daya pikir siswa dalam penyelesaian

masalah yang ditemukan dalam kehidupannya.

2) Siswa lebih siap menghadapi setiap persoalan yang

disajikan guru.

3) Siswa diprioritaskan lebih aktif dalam proses

pembelajaran

4) Memberikan kebebasan untuk mengeksplor

kemampuan siswa dengan berbagai media yang ada.

Dari penjelasan di atas bahwa kelebihan SPPKB sangat

tepat untuk membuat siswa belajar aktif, bersemangat dan

menyenangkan, serta lebih mudah untuk menyerap materi yang

diajarkan guru. Dengan SPPKB ini juga guru dapat lebih tahu

dengan siswa yang daya serapnya mudah mengerti dengan apa

yang diberikan atau sebaliknya.

b) Adapun kekurangan SPPKB yaitu, sebagai berikut.

1) Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan

Berpikir (SPPKB) membutuhkan waktu yang relatih

banyak, sehingga jika waktu pelajaran singkat maka

tidak akan berjalan dengan lancar

2) Siswa yang memiliki kemampuan berpikir rendah

akan kesulitan dalam mengikuti pelajaran, karena

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

16

siswa akan diarahkan untuk memecahkan masalah-

masalah yang diajukan.

3) Guru atau siswa yang tidak memiliki kesiapan akan

strategi pembelajaran peningkatan kemampuan

berpikir, akan membuat proses pembelajaran tidak

dapat dilaksanakan sebagai mana seharusnya,

sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak dapat

terpenuhi.

4) Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan

berpikir (SPPKB) hanya dapat diterapkan dengan

baik pada sekolah yang sesuai dengan karakteristik

SPPKB itu sendiri.

C. Higher Order Thinking Skill

1) Keterampilan Berpikir

Menurut Khodijah (2006: 81) berpikir adalah

melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai

dengan adanya masalah. Berpikir merupakan proses kognitif yang

tidak apat dilihat secara fisik karena merupakan aktivitas mental

seseorang. Tentu hal ini selaras dengan pendapat Peter Reason

(Sanjaya, 2009: 230) : Berpikir (thinking) adalah proses mental

seorang yang lebih dari sekedar mengingat (remembering) dan

memahami (comprehending). Menurut Reason mengingat dan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

17

memahami lebih bersifat pasif daripada kegiatan berpikir

(thinking). Selanjutnya Abdul Aziz Wahab (2007: 147)

menyatakan sebagaimana diketahui berpikir meliputi beberapa

proses termasuk menggambarkan, menyimpulkan, menganalisis,

mengkonseptualisasikan, menyusun generalisasi, menggunakan

dan membuat keputusan. Sehingga dapat dikatakan bahwa

berpikir adalah proses melatih ide-ide dengan melibatkan banyak

aktivitas mental untuk menghubungkan informasi-informasi dari

dalam diri dan lingkungan sekitar.

Selanjutnya Lawson dalam Anjasari (2014: 4)

mendefinisikan skill (keterampilan) sebagai “the ability to do

something well” atau kemampuan untuk mengerjakan sesuatu

dengan baik. Kinerja/performa yang terampil meliputi: knowing

what to do (mengetahui apa yang harus dilakukan), when to do it

(kapan melakukannya), and how to do it (bagaimana

melakukannya). Dengan kata lain, menjadi terampil pada suatu

hal meliputi: knowing a set of procedures (mengetahui

sekumpulan langkah-langkah/prosedur), dan being proficient at

executing those procedures (menjadi ahli untuk mengerjakan

langkah-langkah / prosedur tersebut). Menurut Reber dalam Arief

Sidharta (2005: 6) keterampilan adalah kemampuan melakukan

pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara

mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu.

Keterampilan tidak hanya meliputi gerak motorik, melainkan juga

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

18

pengejawantahan fungsi mental yang bersifat kognitif.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa

keterampilan merupakan suatu kemampuan yang ahli dalam

mengerjakan atau melakukan sesuatu secara sistematis dan

efektif.

Berdasarkan dari pengertian-pengertian tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir adalah suatu

kemampuan yang ahli dalam melatih ide-ide dengan

menghubungkan berbagai informasi dari dalam diri dan lingkungan

sekitar secara sistematis dan efektif. Adapun berbagai keterampilan

berpikir diantaranya sebagai berikut (Abidin, 2016:163) :

1. Keterampilan berpikir kreatif

2. Keterampilan berpikir kritis

3. Keterampilan pemecahan masalah

4. Keterampilan berpikir metakognisi

Menurut Preisseisen (Marintis, 2008: 11) keterampilan

berpikir kritis adalah keterampilan induvidu dalam menggunakan

proses berpikirnya untuk menganalisa argumen dan memberi

interpretasi berdasarkan presepsi yang benar dan rasional, analisis

asumsi, dan bias argumen serta interpretasi logis. Keterampilan

berpikir kreatif adalah keterampilan induvidu dalam menggunakan

proses berpikirnya untuk menghasilkan gagasan yang baru,

konstruktif berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang

rasional maupun presepsi dan intuisis induvidu. Keterampilan

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

19

pemecahan masalah adalah keterampilan induvidu dalam

menggunakan proses berpikirnya untuk memecahkan masalah

melalui pengumpulan fakta-fakta, analisis informasi, menyusun

alternatif pemecahan, dan memilih pemecahan masalah yang

efektif. Keterampilan metakognisi adalah keterampilan induvidu

dalam mengatur, memahami dan mengontorl proses berpikirnya.

2) Lower Order Thinking Skill (LOTS)

Lower order thinking skill (LOTS) atau dalam bahasa

indonesianya keterampilan berpikir tingkat rendah. Keterampilan

berpikir tingkat rendah adalah suatu proses berpikir yang

mengandalkan kemampuan mengingat, memahami, dan

kemampuan menerapkan dalam memecahkan suatu masalah.

Menurut Anderson dan Krathwohl (2001: 67-68) menjelaskan

bahwa ranah kognitif keterampilan berpikir tingkat rendah adalah:

“ Remembering is retrieving, recognizing, and recalling relevant

knowledge from long-term memory. Understanding is contructing

meaning for oral, written, and graphic messages through

interpreting, exemplifying, classiflying, summarizing, inferring,

comparing, and explaining. Applying is carrying out or using a

procedure through executing, or implementing.” Peryataan ini

memaparkan bahwa (1) mengingat adalah memperoleh kembali ,

mengenal kembali, menyebut kembali, pengetahuan yang relevan

dari ingatan jangka panjang. (2) memahami adalah merumuskan

makna pesan secara lisan, tertulis, dan grafik melalui interpretasi,

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

20

memberi contoh, mengklasifikasi, menyimpulkan, menduga,

membandingkan, dan menjelaskan. (3) menerapkan adalah

melakukan atau menggunakan prosedur melalui pelaksanaan atau

penerapan. Selanjutnya dimensi proses bepikir dalam keterampilan

berpikir tingkat rendah menurut Taksonomi Bloom sebagaimana

yang telah disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl terdiri atas

kemampuan: mengingat (remembering-C1), memahami

(understanding-C2), menerapkan (aplying-C3). Untuk itu dalam

penyusunan butir soal, guru perlu memahami akan dimensi ini,

agar dapat mengukur keterampilan berpikir siswa secara baik dan

tepat.

3) Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Higher order thinking skill (HOTS) atau dalam bahasa

indonesianya keterampilan berpikir tingkat tinggi. Keterampilan

berpikir tingkat tinggi adalah suatu proses berpikir yang

mengandalkan kemampuan menganalisi, mengevaluasi dan

kemampuan berkreasi atau mencipta dalam memecahkan suatu

masalah. Menurut Anderson dan Krathwohl (2001: 67-68)

menjelaskan bahwa ranah kognitif keterampilan berpikir tingkat

tinggi adalah: “Analyzing is breaking material concepts into parts,

determining how the parts relate or interrelate to one another or to

an overall structure or purpose. Evaluating is making judgments

based on criteria and standards through checkin g and critiguing.

Creating is putting element together to form a coherent or

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

21

functional whole, reorganizing elements into a new pattern or

structure through generating, planning and producing”.

Pernyataan ini memaparkan bahwa: (1) menganalisis adalah

menguraikan bahan atau konsep ke dalam bagian, menentukan

hubungan antar bagian atau hubungan bagian terhadap struktur

atau tujuan secara keseluruhan, (2) mengevaluasi adalah membuat

penilaian berdasarkan kriteria-kriteria dan standar-standar melalui

pemeriksaan dan kritik, dan (3) mencipta adalah memasukkan

elemen untuk membentuk satu kesatuan yang koheren atau

fungsional atau melakukan reorganisasi elemen menjadi pola atau

struktur baru melalui proses membangkitkan, merencanakan atau

menghasilkan. Lebih lanjut HOTS termasuk didalamnya yaitu

berpikir kritis dan berpikir kreatif (Griffin, McGaw, & Care,

2012:36; King, Goodson, & Rohani, 2011:1; Brookhart, 2010:3-4).

Berpikir kritis dalam hal ini artinya memuat kemampuan

menganalisis dan mengevaluasi sedangkan berpikir kreatif memuat

kemampuan berkreasi atau mencipta. Berhubung dari pendapat

tersebut, secara khusus Tran Vui (2015: 5) mendefinisiskan

sekaligus menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi

adalah “ higher order thinking occurs when a person takes new

information and information stored in memory and interrelateds

and/or rearranges and extends this information to achieve a

purpose or find possible answer in presplexing situations”.

Dengan demikian, peryataan ini memaparkan bahwa keterampilan

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

22

berpikir tingkat tinggi akan terjadi ketika seseorang mengaitkan

informasi baru dengan informasi yang sudah tersimpan di dalam

ingatannya dan menghubung-hubungkannya dan/atau menata ulang

dan mengembangkan suatu penyelesaian dari suatu keadaan yang

sulit dipecahkan.

Selanjutnya terdapat pula karakteristik HOTS yang

diungkapkan Resnick (Budiman, 2014: 139-151) diantaranya

adalah non algoritmik, bersifat kompleks, multiple solutions

(banyak solusi), melibatkan variasi pengambilan keputusan dan

interpretasi, penerapan multiple criteria (banyak kriteria), dan

bersifat effortful (membutuhkan banyak usaha). Menurut Conklin

menyatakan karakteristik HOTS sebagai berikut: “characteristics

of higher-order thinking skills: higher-order thinking skills

encompass both critical thinking and creative thinking” artinya,

karakteristik keterampilan berpikir tingkat tinggi mencakup

berpikir kritis dan berpikir kreatif. Berpikir kritis dan kreatif

merupakan dua kemampuan manusia yang sangat mendasar karena

keduanya dapat mendorong seseorang untuk senantiasa

memandang setiap permasalahan yang dihadapi secara kritis serta

mencoba mencari jawabannya secara kreatif sehingga diperoleh

suatu hal baru yang lebih baik dan bermanfaat bagi kehidupannya.

Lebih lanjut untuk kepentingan penyusunan butir soal

HOTS, tentu guru perlu memahami akan tingkatan berpikir.

Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

23

yang telah disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl (2015: 45),

terdiri atas kemampuan: mengingat (remembering-C1), memahami

(understanding-C2), menerapkan (aplying-C3), menganalisis

(analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi

(creating-C6). Dimensi untuk mengukur HOTS pada umumnya

mengukur kemampuan pada ranah menganalisis (analyzing-C4),

mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6).

Selain dimensi tersebut adapun kata kerja operasional (KKO) yang

dapat menjadi pedoman guru dalam peyusunan butir soal HOTS.

Guna memperjelasnya akan disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.1

KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) REVISI TAKSONOMI

BLOOM

RanahKognitif : Anderson, L.W. dan Krathwohl (Khoiriah, 2017:

46)

Menganalisis

C4

Mengevaluasi

C5

Mencipta

C6

Melatih

Memadukan

Memaksimalkan

Membagankan

Membeda-bedakan

Membuat struktur

Memecahkan

Memerintah

Memfokuskan

Memilih

Menata

Mencerahkan

Mendeteksi

Membuktikan

Memilih

Memisahkan

Memonitor

Memperjelas

Mempertahankan

Memprediksi

Memproyeksikan

Memutuskan

Memvalidasi

Menafsirkan

Mendukung

Mengarahkan

Memadukan

Membangun

Membatas

Membentuk

Membuat

Membuat rancangan

Memfasilitasi

Memperjelas

Memproduksi

Memunculkan

Menampilkan

Menanggulangi

Menciptakan

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

24

Berdasarkan Tabel 2.1 tampak bahwa ada beberapa kata

kerja operasional yang sama pada beberapa ranah kognitif,

misalnya kata kerja memilih pada ranah menganalisis (C4), dan

memilih pada ranah mengevaluasi (C5). Namun perbedaan dapat

terlihat dalam bentuk soal pengujian.

D. Hubungan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

(SPPKB) dengan Higher Order Thingking Skill (HOTS)

Kurikulum 2013 yang diberlakukan saat ini mengalami

penyempuranaan pada standar isi dan standar penilaian. Pada standar isi

dirancang agar peserta didik mampu berpikir kritis dan dan analitis sesuai

dengan standar internasional dengan melakukan pengurangan materi yang

tidak relevan dan pendalaman serta perluasan materi yang relevan bagi

Mendiagnosis

Mendiagramkan

Menegaskan

Menelaah

Menetapkan

sifat/ciri

Mengaitkan

Menganalisis

Mengatribusikan

Mengaudit

Mengedit

Mengkorelasikan

Mengorganisasikan

Menguji

Menguraikan

Menjelajah

Mengecek

Mengetes

Mengkoordinasikan

Mengkritik

Mengkritisi

Menguji

Mengukur

Menilai

Menimbang

Menugaskan

Merinci

Membenarkan

Menyalahkan

Mendikte

Menemukan

Mengabstraksi

Menganimasi

Mengarang

Mengatur

Menggabungkan

Menggeneralisasi

Menghasilkan karya

Menghubungkan

Mengingatkan

Mengkategorikan

Mengkode

Mengkombinasikan

Mengkreasikan

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

25

peserta didik. Sedangkan pada standar penilaian dilakukan dengan

mengadaptasi model-model penilaian standar internasional secara

bertahap. Penilaian hasil belajar lebih menitikberatkan pada kemampuan

berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS)

(Kemendikbud, 2017: 1). Nuh (2015:32) menyatakan bahwa proses

pembelajaran saat ini masih (1) kurang menekankan pada pentingnya

berpikir tingkat tinggi dalam pembahasan, latihan, dan penugasan seperti

kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta, (2) kurang

menekankan pentingnya aktivitas siswa seperti mengumpulkan, mengolah,

menyajikan, dan menyimpulkan, (3) kurang menekankan pentingnya

pembelajaran kontekstual dan melanjutkan pembelajaran bukan hanya

sampai pada ranah pengetahuan tetapi sampai menjadi keterampilan

sehingga dapat menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan

permasalahan nyata.

Beberapa hal di atas menjadi analisis kebutuhan siswa dan menjadi

kesenjangan dari harapan pembelajaran yang ingin dicapai. Salah satu

analisis kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran yaitu pada

keterampilan berpikir HOTS (Heong, et al., 2012:201). HOTS termasuk

didalamnya yaitu berpikir kritis dan berpikir kreatif akan menjadi sasaran

bagi guru guna mengembangkan proses pembelajaran yang dapat

meningkatkan keterampilan berpikir siswa pada Lower Order Thinking

Skills menuju Higher Order Thinking Skills (Karami, et al., 2012:3266;

Thitima & Sumalee, 2012:3771). Tentu dalam penerapannya, HOTS

membutuhkan aktivitas berpikir secara berulang-ulang. Hal inilah yang

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

26

akan menjadi tantangan bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang

berkualitas.

Salah satu tujuan pembelajaran metematika sekolah adalah

mengembangkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah serta

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tentu, untuk

mengembangkan keterampilan tersebut maka perlu adanya kemampuan

berpikir kritis dan kreatif yang harus dimiliki siswa. Untuk itu guru perlu

mengadakan berbagai strategi pembelajaran guna meningkatkan

keterampilan berpikir siswa.

Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB)

adalah strategi pembelajaran yang bukan hanya sekadar model

pembelajaran yang diarahkan agar peserta didik dapat mengingat dan

memahami berbagai data, fakta, atau konsep, akan tetapi begaimana data,

fakta dan konsep tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk melatih

kemampuan berpikir siswa dalam menghadapi dan memecahkan suatu

masalah atau persoalan. Dari pengertian SPPKB terkandung didalamnya

bahwa SPPKB memiliki tujuan dalam belajar yaitu siswa tidak hanya

sekedar dapat menguasai materi yang diajarkan tetapi juga siswa dituntut

untuk berpikir mengeluarkan ide-ide berdasarkan pengetahuannya dan

mampu menyelesaikan masalah atau persoalan yang sedang dihadapi. Di

dalam SPPKB siswa akan dituntut untuk berpikir kritis, logis, sistematis,

dan kreatif dalam menyelesaikan suatu masalah terkhususnya masalah

matematika. Oleh karena itu penerapan SPPKB dapat membantu guru

dalam mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

27

Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas secara teoritis terlihat

hubungan yang signifikan antara strategi pembelajaran peningkatan

kemampuan berpikir terhadap higher order thinking skill (HOTS). Oleh

karena itu, dengan diterapkannya strategi ini diharapkan dapat

meningkatkan higher order thinking skill siswa SMA Negeri 6 Kupang,

khususnya pada pokok bahasan trigonometri.

A. Penelitian yang Relevan

Sebagai bahan pertimbangan penelitian ini, peneliti mengacu kepada

penelitian yang relevan dengan penelitian tersebut sebagai berikut:

1) Penelitian yang dilakukan oleh Ningsih (2011) dengan judul

“Penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan

Berpikir Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematika Siswa Kelas VIIIA SMP Andalan Negeri

Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan”. Dan hasil yang

diperoleh yaitu analisis ketuntasan berdasarkan skor yang

diperoleh siswa sebelum tindakan dengan ketuntasan klasikal

60,7%, sedangkan ketuntasan klasikal setelah tindakan pada

setiap siklusnya yaitu: siklus I = 67,8%, siklus II = 75%, dan

siklus III = 82,1%. Berdasarkan hasil penelitian dari analisis

tindakan, diperoleh kesimpulan bahwa dengan menerapkan

Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada aspek

pemecahan masalah. Hal ini dapat dilihat dari analisis

ketuntasan belajar siswa kelas VIIIA SMP Andalan Negeri

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

28

Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan setelah tindakan. Dari

analisis ketuntasan secara individual dari 28 siswa, diperoleh

23 siswa tuntas dan 5 siswa yang belum tuntas, dengan rata-

rata ketuntasan secara klasikal adalah 82,1%

2) Penelitian yang dilakukan oleh Tristiana (2011) dengan judul :

“Pengaruh Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan

Berpikir (SPPKB) Dengan Media Circle Puzzle Terhadap Hasil

Belajar Matematika Peserta Didik Pada Materi Pokok Keliling

dan Luas Lingkaran Kelas VIII M.Ts. Sabilul Ulum Mayong

Tahun Pelajaran 2010/2011”. Dan hasil yang diperoleh yaitu

Berdasarkan penelitian diperoleh thitung = 2,015 sedangkan nilai

t (0,95)(75) = 1,6654. Karena t > t (0,95)(77) maka H0 ditolak. Artinya

rata-rata hasil belajar matematika yang diajar dengan Strategi

Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

dengan media circle puzzle berbeda secara signifikan daripada

rata-rata hasil belajar matematika yang diajar tanpa

menggunakan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan

Berpikir (SPPKB) dengan media circle puzzle. Berdasarkan

hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa rata-

rata hasil tes kelas eksperimen lebih besar daripada kelas

kontrol sehingga dapat dikatakan Strategi Pembelajaran

Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) dengan media

circle puzzle mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar

matematika pada materi pokok keliling dan luas lingkaran kelas

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran berarti ilmu ...repository.unwira.ac.id/3793/3/BAB II.pdf · melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang

29

VIII M.Ts. Sabilul Ulum Mayong tahun pelajaran 2010/2011,

dan disarankan guru dapat terus mengembangkan pembelajaran

Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

(SPPKB) dengan media circle puzzle.

B. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka

hipotesis pada penelitian ini dirumuskam sebagai berikut :

“ Adanya pengaruh strategi pembelajaran peningkatan

kemampuan berpikir terhadap higher order thinking skill (HOTS)

siswa SMA Negeri 6 Kupang pokok bahasan trigonometri ”.