BAB II KAJIAN PUSTAKA -...

24
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Kajian teori tentang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) a. Pengertian IPS Menurut Oemar (1992: 3) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu bidang studi yakni merupakan kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti Ilmu bumi, Ekonomi-Politik, Sejarah, Antropologi dan sebagainya. Hal ini juga selaras dengan pengertian IPS menurut Sapriya (2009:3) bahwa mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Dari pengertian Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) menurut kedua ahli tersebut maka dapat disimpulkan IPS merupakan suatu bidang studi yang didalamnya terdapat perpaduan beberapa mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi dan lainnya. Sedangkan menurut Berhard G. Killer (dalam Oemar Hamalik 1992:6) Ilmu Pengetahuan Sosial adalah studi yang memberikan pemahaman pengertian-pengertian tentang cara-cara manusia hidup, tentang kebutuhan- kebutuhan dasar manusia, tentang kegiatan-kegiatan dalam usaha memenuhi kebutuhan itu, dan tentang lembaga-lembaga yang dikembangkan sehubungan dengan hal-hal tersebut. pengertian yang disampaikan oleh Berhard tersebut hampir sama dengan pengertian yang dikemukakan oleh Arnie (2002:104) bependapat bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu yang mengkaji

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA -...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian teori

1. Kajian teori tentang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Pengertian IPS

Menurut Oemar (1992: 3) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu

bidang studi yakni merupakan kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan

dari sejumlah mata pelajaran seperti Ilmu bumi, Ekonomi-Politik, Sejarah,

Antropologi dan sebagainya. Hal ini juga selaras dengan pengertian IPS

menurut Sapriya (2009:3) bahwa mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama

mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi

serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Dari pengertian Ilmu pengetahuan

Sosial (IPS) menurut kedua ahli tersebut maka dapat disimpulkan IPS

merupakan suatu bidang studi yang didalamnya terdapat perpaduan beberapa

mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi dan

lainnya.

Sedangkan menurut Berhard G. Killer (dalam Oemar Hamalik 1992:6)

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah studi yang memberikan pemahaman

pengertian-pengertian tentang cara-cara manusia hidup, tentang kebutuhan-

kebutuhan dasar manusia, tentang kegiatan-kegiatan dalam usaha memenuhi

kebutuhan itu, dan tentang lembaga-lembaga yang dikembangkan sehubungan

dengan hal-hal tersebut. pengertian yang disampaikan oleh Berhard tersebut

hampir sama dengan pengertian yang dikemukakan oleh Arnie (2002:104)

bependapat bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu yang mengkaji

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

8

seperangkat fakta, peristiwa, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan

perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakatnya,

bangsanya dan lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang

dapat dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan datang.

Dari pengertian IPS menurut ketiga ahli tersebut maka dapat disimpulkan IPS

merupakan ilmu yang mempelajarari tentang kehidupan manusia mulai dari

perilaku manusia, cara hidup manusia, hingga kebutuhan-kebutuhan manusia

yang diperlukan untuk hidup.

Nasution (dalam Daldjoeni 1981) berpendapat jika IPS adalah pelajaran

yang merupakan suatu fusi atau paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial,

pendapat lain tentang pengertian IPS juga disampaikan oleh Somantri dalam

Sapriya (2009:11) jika pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin-disiplin ilmu

sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan

disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.

Pengertian IPS menurut beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan jika IPS

merupakan suatu mata pelajaran yang terintegrasi dari beberapa mata pelajaran

yang mempelajari tentang kehidupan manusia dan lingkungan dengan tujuan

untuk mengembangkan kehidupan manusia agar dapat hidup dengan lebih baik

lagi.

b. Tujuan IPS

Adapun tujuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menurut Oemar

Hamalik (1992 : 38) adalah sebagai berikut : Tujuan umum Ilmu Pengetahuan

Sosial turut serta memberikan sumbangannya untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional sebagaimana halnya bidang-bidang studi lainnya. Adapun

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

9

tujuan umum yang dimaksud adalah sebagai berikut :1) Meningkatkan

kesadaran ekonomi rakyat, 2) Meningkatkan kesejahteraan jasmaniah dan

kesejahteraan rokhaniah, 3) Meningkatkan efisiensi kejujuran dan keadilan

dalam pelayanan umum, 4) Meningkatkan mutu lingkungan, 5) Menjamin

keamanan dan keadilan bagi semua warga negara, 6) Memberikan pengertian

tentang hubungan internasional bagi kepentingan bangsa Indonesia dan

perdamaian dunia, 7) Meningkatkan saling penegrtian dan kerukunan antar

golongan dan daerah dalam menciptakan kesatuan dan persatuan nasional, 8)

Memelihara keagungan sifat-sifat kemanusiaan, kesejahteraan rokhaniah dan

tatasusila yang luhur.

Sedangkan, tujuan IPS menurut Daldjoeni (1981 : 25) secara sederhana

tujuan IPS adalah berarti mengajar siswa untuk memahami bahwa masyarakat

itu merupakan suatu kesatuan (sistem) yang permasalahannya bersangkut paut

dan pemecahannya memerlukan pendekatan-pendekatan interdisipliner, yaitu

pendekatan yang komprehensif dan sudut ilmu hukum, ilmu politik, ekonomi,

sosiologi, geografi, sejarah, antropologi dan sebagainya. Tujuan Ips dari 2 ahli

tersebut dapat disimpulkan jika tujuan IPS adalah sumbangan sosial untuk

mencapai tujuan pendiikan nasional serta suatu ilmu yang membantu

masyarakat dalam memecahkan suatu permaslahan sosial.

Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial juga dikemukan oleh Arnie Fajar

(2002 : 107) Adapun tujuan pelajaran pengetahuan Ilmu Pengetahuan menurut

Arnie adalah sebagai berikut:

1) Pengembangan kemampuan intelektual siswa yang berorientasi pada

pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

10

siswa dan kepentingan ilmu. Tujuannya adalah mengembangkan

kemampuan siswa dalam berpikir dan memahahami disiplin-disiplin ilmu

sosial serta kemampuan prosedual dalam mencari informasi, mengolah

informasi dan mengkomunikasikan hasil temuan. Adapun tujuan utamanya

adalah kepentingan disiplin ilmu-ilmu sosial.

2) Pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota

masyarakat dan bangsa, yang berorientasi pada pengembangan diri siswa

dan kepentingan masyarakat yang dinamakan kemampuan sosial.

Tujuannnya mengembangkan kemampuan partisipasi dalam kegiatan-

kegiatan kemasyarakatan dan bangsa termasuk tanggung jawab sebagai

warga dunia. Selain itu juga mengembangkan pemahaman dan sikap

positif siswa terhadap nilai, norma, dan moral yang berlaku di masyarakat.

3) Pengembangan diri sebagai pribadi, berorientasi pada pengembangan

pribadi siswa baik untuk kepentingan dirinya, masyarakat maupun ilmu.

Tujuannya berkenaan dengan pengembangan sikap, nilai, norma, dan

moral yang menjadi anutan siswa, pembentukan kebiasaan positif untuk

kehidupan pribadinya serta sikap positif terhadap diri untuk memacu

perkembangan diri sebagai pribadi, kemajuan masyarakat / bangsa, dan

juga ilmu pengetahuan.

4) Untuk menumbuhkan warga negara yang baik dengan menempatkan siswa

dalam konteks kebudayannya, sehingga pengajaran IPS diorganisasikan

secara ilmiah dan psikologis dan menghendaki agar program pengajaran

mengkorelasikan bahkan mungkin harus mengintegrasikan beberapa

disiplin ilmu sosial dalam unit program studi.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

11

5) Untuk mempelajari bahan pelajaran yang sifatnya “ tertutup”, maksudnya

bahwa dengan mempelajari bahan pelajaran yang pantang (tabu) untuk

dibicarakan, para siswa akan memperoleh kesempatan untuk memecahkan

konflik intrapersonal maupun antar-personal.

Berdasarkan hukum, adapun tujuan pendidikan IPS menurut Permendiknas No

22 tahun 2006 dalam Supardi (2011: 185) yaitu:

1) Memberikan pengetahuan untuk menjadikan siswa sebagai warga negara

yang baik, sadar sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sadar akan hak dan

kewajibannya sebagai warga bangsa, bersifat demokratis dan bertanggung

jawab, memiliki identitas dan kebanggaan nasional.

2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan inkuiri untuk dapat

memahami, mengidentifikasi, menanalisis, dan kemudian memiliki

keterampilan sosial untuk berpartisipasi dalam memecahkan masalah-

masalah sosial.

3) Melatih belajar mandiri, disamping berlatih untuk membangun kebersamaan,

melalui program-program pembelajaran yang lebih kreatif inovatif.

4) Mengembangkan kecedasan, kebiasaan dan ketrampilan sosial.

5) Mengembangkan kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat dan

lingkungannya

Dari penjelasan tentang tujuan IPS dari kedua ahli tersebut dapat

disimpulkan jika tujuan nmata pelajaranmn IPS yaitu suatu program

pembelajaran yang mengembangkan kemampuan intelektualnya yang bertujuan

agar menjadi warga masyarakat yang baik.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

12

c. Ruang lingkup dan materi IPS

Menurut pendapat Preston dan Herman dalam Djojo Suradisastra (1991:

10) bahwa materi pengajaran IPS menunjukkan adanya kecenderungan

memusat (central tendencies). Setelah mereka menelaah 27 program

pengajaran IPS ditemukan hal-hal berikut:

Pada Sekolah Dasar kelas I, disajikan mengenai keluarga dan lingkungannya.

Sekolah Dasar kelas II disajikan mengenai lingkungan pertetanggaan dan

komunitasnya di wilayah yang berbeda, umumnya masih di negara sendiri.

Sekolah Dasar kelas III mengenai komunitas sendiri dan luar negeri. Sekolah

Dasar kelas IV memperoleh bahan belajar mengenai beberapa lingkungan

wilayah dan kebudayaan di dunia. Sekolah Dasar kelas V membahas mengenai

sejarah dan geografi di negara kita sendiri. Sekolah Dasar kelas VI membahas

mengenai sejarah, geografi dan wilayah-wilayah di dunia. Pada penelitian

media Interaktif Berbasis Power Point akan dilaksanakan pada materi

Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi

2. Kajian tentang hasil belajar

a. Pengertian hasil belajar

Nana Sudjana (dalam Kunandar 2011: 276) mengemukakan bahwa “ hasil

belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat

pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun terencana , baik tes tertulis, tes lisan

maupun tes perbuatan”. Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata

(2004: 102) hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-

kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang yang dapat

diperlihatkan dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

13

pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Dari

kesimpulan diatas dapat disimpulkan jika hasil belajar merupakan suatu akibat

dari proses belajar yang dapat diukur, baik itu berupa penguasaan pengetahuan

maupun perilaku atau ketrampilan yang dimiliki seseorang.

Pendapat di atas, diperkuat oleh pedapat Oemar Hamalik (2003: 27)

yang menyatakan bahwa “ hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan

melainkan pengubahan kelakuan”. Sejalan dengan itu menurut Dimyati dan

Mudjiono (2006: 250) hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari

dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari siswa sendiri, hasil belajar

merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik apabila dibandingkan

pada saat sebelum belajar, tingkat perkembangan mental tersebut terwujud

pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi

guru, hasil belajar adalah saat terselesaikannya bahan pelajaran. Dari

pengertian hasil belajar menurut kedua ahli tersebut dapat disimpulkan jika

hasil belajar merupakan perubahan perilaku menjadi lebih baik setelah

mengalami proses pembelajaran.

Menurut Winkel dalam Purwanto (2010: 45) hasil belajar merupakan

suatu perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan

tingkah lakunya. Dalam hal ini, perubahan yang dimaksud mengacu pada

taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom mencangkup

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pengertian lain tentang hasil belajar

juga dikemukakan Hamzah B. Uno (2010: 210) yang mengemukakan bahwa “

hasil belajar biasanya diacukan pada tercapainya tujuan belajar”. Hal tersebut

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

14

sesuai dengan sistem pendidikan nasional, khususnya rumusan tujuan

pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

IPS adalah indikator dari perubahan yang terjadi pada individu setelah

mengalami proses belajar IPS baik berupa pengetahuan maupun kecakapan

yang diukur menggunakan alat pengukuran berupa tes dan lembar observasi.

Hasil belajar IPS ada tiga macam yaitu kognitif, psikomotor, dan afektif.

b. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar siswa dapat

terlihat setelah siswa mengikuti proses pembelajaran sebagai pengukuran atas

kemampuan siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran. Hasil belajar

siswa tersebut, dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dalam diri siswa

itu sendiri ataupun faktor dari luar siswa.

Berikut ini faktor faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

siswa menurut M. Ngalim Purwanto (2003: 107) adalah sebagai berikut.

a) Faktor dari luar siswa

1) Faktor lingkungan

Merupakan faktor yang mempengaruhi proses serta hasil belajar siswa yang

berasal dari lingkungan tempat ia tinggal dan bersekolah yaitu meliputi

faktor lingkungan alam dan sosialnya.

2) Faktor Instrumental

Faktor instrumental merupakan faktor yang mempengaruhi proses serta

hasil belajar siswa yang sengaja direncanakan / dikondisikan agar

mendukung tercapainya tujuan yang ingin dicapai. faktor intrumental

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

15

tersebut adalah sebagai berikut : kurikulum / bahan, guru / pengajar, sarana

dan fasilitas, adminitrasi dan manajemen

b) Faktor dari dalam diri siswa

1) Faktor fisiologis

Merupakan faktor yang mempengaruhi proses serta hasil belajar siswa yang

berasal dari tubuh siswa atau kondisi organ dari anggota tubuh siswa itu

sendiri. Faktor fisiologis tersebut meliputi : Kondisi fisik, Kondisi panca

indera

2) Faktor psikologi

Merupakan faktor yang mempengaruhi proses serta hasil belajar siswa yang

berasal dari psikologi / kejiwaan siswa itu sendiri. Faktor Fisiologis tersebut

meliputi : Bakat, Minat, Kecerdasan, Motivasi, Kemampuan kognitif.

Dari berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

siswa di atas, maka faktor instrumental merupakan faktor yang sangat penting dan

paling menentukan dalam mencapai tujuan yang dikehendaki M.Ngalim Purwanto

(2003:107). Hal tersebut, dikarenakan faktor instrumental merupakan faktor yang

menentukan dalam proses pembelajaran yang akan dialami siswa. Berkaitan

dengan hal tersebut, kajian utama dalam penelitian ini merupakan faktor

instrumental, khususnya faktor guru/pendidik dalam menggunakan media

interaktif berbasis Power Point.

3. Kajian tentang media interaktif berbasis Power Point

a. Pengertian media

Pengertian media menurut Etin dan Rahardjo (2007 : 22) media berasal

dari bahasa latin, yaitu bentuk jamak dari ‘’ medium’’yang secara harfiah berarti

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

16

perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat

menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah

media ini sangat populer dalam bidang komunikasi. Pengertian lainnya juga

dikemukakan oleh Marshall Mc Luhan (dalam Ali Muhson 2010:3) berpendapat

bahwa media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya

mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.

Menurut Miarso (dalam Susilana dan Cepi Riyan 2009: 6) media adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.

Pengertian media menurut beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

media merupakan alat atau sumber belajar yang digunakan untuk berkomunikasi

dengan siswa dalam rangka menyampaikan suatu materi dalam sebuah

pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dapat membuat

pembelajaran menjadi efektif.

b.Fungsi dan manfaat media pembelajaran

Menurut Hamalik (dalam Azhar Arsyad 2006:15) mengemukakan : Bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pembelajaran

akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan menyampaian pesan

dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa,

media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,

menyajikan data dengan menarik dan terpercaya. Maksudnya: bahwasanya media

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

17

pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin

pemahaman, orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya

dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang

melihat, atau melihat dan mendengarkannya. Selanjutnya menjelaskan betapa

pentingnya media pembelajaran karena media pemebelajaran membawa dan

membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbaharui

semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa

serta menghidupkan pelajaran.

Menurut Levie & Lentsz (dalam AH.Sanaky 2009:6), mengemukakan

empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual, yaitu: Fungsi Atensi,

Fungsi Afektif, Fungsi Kognitif, Fungsi Kompensatoris. Fungsi atensi media

visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk

berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang

ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran

peserta didik tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata kuliah yang tidak

disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media visual

yang diproyeksikan dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka

kepada mata kuliah yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan

untuk memperoleh dan mengingat isi materi perkuliahan semakin besar.

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta

didik ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang

visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Misalnya informasi yang

menyangkut masalah sosial atau ras. Fungsi kognitif media visual terlihat dari

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

18

lambang visual atau gambarmemperlancar pencapaian tujuan untuk memahami

dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian

bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu

siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam

teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran

berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima

dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara

verbal. Dari seperti yang dijelaskan tentang fungsi media pembelajaran yang

dikemukakan dua ahli tersebut dapat disimpulkan jika media pembelajaran dapat

membangkitkan minta, motivasi dan rangsangan dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut Nana Riva (2002:2), mengemukakan manfaat media pembelajaran

dalam proses belajar siswa yaitu :

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa sehingga memungkinkannya menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan

dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap

jam pelajaran.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

19

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan mendemonstrasikan, memamerkan, dll.

Fungsi media pembelajaran yaitu menunjang pembelajaran agar lebih

menarik dengan media pembelajaran pembelajaran akan lebih bervariasi

sehingga akan menimbulkan motivasi,minat dalam pembelajaran.

c. Macam-macam media pembelajaran

Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya.Mulai yang paling

kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal

harganya.Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang

diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang

langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja

dirancang untuk keperluan pembelajaran.

Media pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu :

1.Media Non elektronik

a) Media Cetak

Menurut Azhar (Azhar Arsyad,2006 :29) Media cetak adalah cara untuk

menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual

statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis.

Contoh media cetak ini antara lain buku teks, modul, buku petunjuk,

grafik, foto, lembar lepas, lembar kerja, dan sebagainya. Media ini

menghasilakan materi pembelajaran dalam bentuk salinan tercetak. Dua

komponen pokok media ini adalah materi teks verbal dan materi visual yang

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

20

dikembangkan berdasarkan teori yang berkaitan dengan persepsi visual,

membaca, memproses informasi, dan teori belajar.

b) Media Pajang

Media pajang umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau

informasi didepan kelompok kecil. Media ini meliputi papan tulis, white

board, papan magnetik, papan buletin, chart dan pameran. Media pajang

paling sederhana dan hampir selalu tersedia disetiap kelas adalah papan

tulis.

c) Media Peraga dan Eksperimen

Media peraga dapat berupa alat-alat asli atau tiruan, dan biasanya

berada di laboratorium.Media ini biasanya berbentuk model dan hanya

digunakan untuk menunjukkan bagian-bagian dari alat yang asli dan prinsip

kerja dari alat asli tersebut.

Di samping media peraga terdapat pula media eksperimen yang

berupa alat-alat asli yang biasanya digunakan untuk kegiatan praktikum.

2. Media Elektronik

a) Film

Menurut Basyarudin Usman (2002 :49) Film merupakan gambar

hidup yang diambil dengan mengguanakan kamera film dan ditampilkan

melalui proyektor film. Dibandingkan dengan film strip, film bergerak

dengan cepat sehingga tampilannya kontinu atau ajeg. Objek yang

ditampilkan akan lebih alamiah, artinya sesuai dengan kondisi yang

sebenarnya. Terlebih lagi film yang diunakan adalah film berwarna. Pada

umumnya film digunakan untuk menyajikan hiburan.Tetapi, dalam

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

21

perkembangannya film dapat menyajikan informasi lain, khususnya informasi

yang berkaitan dengan konsep pembelajaran keterampilan dan sikap.

b) Televisi

Televisi adalah system elektronik yang mengirimkan gambar diam

dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini

menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara kedalam

gelombang elektrik dan mengkonversinya kembali kedalam cahaya yang

dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.

c) Internet

Media ini memberikan perubahan yang besar pada cara orang

berinteraksi, bereksperimen, dan berkomunikasi. Berdasarkan karakteristik

tersebut, internet sangat cocok untuk kelas jarak jauh, dimana siswa dan guru

masing masing berada di tempat berbeda, tetapi tetap dapat berkomunikasi

dan berinteraksi seperti layaknya di kelas.

d. Pengertian Media Interaktif

Menurut Seels dan Glasgow (dalam Arsyad 2006:36) mengemukakan

bahwa media interaktif merupakan sistem media penyampaian yang

menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada

penonton (mahasiswa) yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan

suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif dan respon itu yang

menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Media interaktif memiliki

unsur audio-visual (termasuk animasi) dan disebut interaktif karena media ini

dirancang dengan melibatkan respon pemakai secara aktif. Selain itu menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) media interaktif adalah alat perantara

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

22

atau penghubung berkaitan dengan komputer yang bersifat saling melakukan

aksi antar-hubungan dan saling aktif.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media interaktif

adalah alat perantara yang dirancang dengan pemanfaatan komputer

menggunakan unsur seperti suara (audio), gambar (visual) dan teks untuk

menyampaikan suatu pesan.

e. Pengertian Power Point

Dalam Mustafa (Susilana dan Riyana, 2009:102) mengemukakan

bahwa“Microsotf Office power point adalah satu jenis program yang tergabung

dalam Microsotf Office.Microsoft Office Power point merupakan program

aplikasi yang dirancang khusus untuk menampilkan program multimedia”.

Sanaky (2009:127) mendefinisikan “Microsoft Powerpoint adalah program

aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi di bawah

Microsoft Office, program komputer dan tampilan ke layar dengan

menggunakan bantuan LCD projector”. Dari pengertian microsoft Power point

yang dikemukan dua ahli tersebut dapat disimpulkan jika microsoft Power

Point adalah suatu aplikasi pada komputer yang digunakan untuk

presentasi.mustafa dalam Susilana dan Riyana (2009:102) mengemukakan ada

tiga tipe penggunaan Power point, yaitu sebagai berikut:

1. Personal Presentation: digunakan dalam presentasi pembelajaran klasikal

seperti kuliah, training, seminar, dan workshop.Power point sebagai alat

bantu instruktur/guru untuk presentasi menyampaikan materi dengan

bantuan media power point. Dalam hal ini kontrol terletak pada

instruktur/guru.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

23

2. Stand Alone: dirancang khusus untuk pembelajaran individual yang bersifat

interaktif, meskipun kadar interaktifnya tidak terlalu tinggi namun mampu

menampilkan feedback yang sudah diprogram.

3. Web Based: diformat menjadi file web (html)sehingga program muncul

sebagai browsery ang dapat menampilkan internet.

Microsoft Power point adalah suatu software yang akan membantu

dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, profesional, dan juga murah.

Merupakan salah satu program yang dikembangkan sebagai program yang

berbasis multimedia.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Microsoft

power point merupakan salah satu software yang mampu menampilkan

program multimedia sebagai sarana presentasi.

f. Manfaat media Power Point

Mustafa (2011:25) mengemukakan bahwa “Microsoft Power point

dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan

oleh pemerintah, pendidikan, maupun perorangan, dengan fitur menu yang

mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik”. Beberapa

hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai sarana

presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar,

serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreativitas penggunanya.

Mustafa (2011:26) mengemukakan kelebihan Microsoft Power point

adalah sebagai berikut:

1) Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan animasi

baik animasi teks, gambar, maupun foto.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

24

2) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi mengenai

bahan pengajaran yang tersaji.

3) Pesan informasi secara visual lebih mudah dipahami oleh peserta didik.

4) Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang

disajikan.

5) Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-

ulang.

6) Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik sehingga praktis

dibawa kemana-mana.

Sanaky (2009:128) mengemukakan keuntungan menggunakan Microsoft

Power point adalah:

1) Tidak perlu membeli perangkat lunak karena sudah berada di dalam

Microsoft Power point program komputer.

2) Sederhananya tampilan ikon-ikon dan ikon-ikon pembuatan presentasi

kurang lebih sama dengan ikon-ikon Microsoft Wordyang sudah banyak

dikenal oleh pemakai komputer.

3) Dapat merancang presentasi yang menarik dengan komposisi warna

dananimasi.

4) Dapat disambungkan ke jaringan internet yang dapat dimanfaatkan secara

umum oleh pemakai internet.

5) Dengan Microsoft Power point program komputer, seorang pengajar dapat

mendesain berbagai program pembelajaran sesuai dengan materi, metode,

dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

25

Berdasarkan uraian kedua tokoh, dapat disimpulkan menenai keuntungan

menggunakan Microsoft Power point yakni, penyajiannya menarik, datanya

berbentuk softcopy sehingga dapat diperbanyak dengan mudah, pengajar dapat

mendesain pembelajaran sesuai rencana pembelajaran yang telah dibuat.

g. Media interaktif berbasis Power Point

Media yang digunakan dalam pembelajaran sebagai alat perantara dalam

penyampaian materi yang dirancang untuk pemanfaatan komputer dengan

unsur-unsur audio, visual, video dan audio visua selain itu bisa juga dalam

bentuk teks dimana siswa tidak hanya dapat melihat media tersebut, tetapi juga

dapat memberikan respon terhadap isi media pembelajaran yang sedang

dilihatnya.

Power Point adalah suatu program software dalam komputer yang

digunakan untuk presentasi dan dalam penggunaannya juga bisa disisipkan

unsur-unsur suara (audio), gambar (visual) dan video (audio visual).

Jadi, media interaktif berbasis Power Point ialah suatu media yang dibuat

dalam suatu software di dalam komputer yang bernama power point , yang di

dalam media tersebut mengandung unsur-unsur audio, visual dan audio visual

yang dapat merangsang siswa untuk memberi respon terhadap isi dari media

yang sedang dilihatnya.

h. Penerapan media interaktif berbasis Power Point dalam pembelajaran

Pembelajaran diawali dengan mempersiapkan siswa untuk siap menerima

pelajaran. Kegiatannya yaitu berupa mempersiapkan berdoa, setelah itu guru

akan mengingatkan kembali tentang materi yang diajarkan dan guu juga akan

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

26

menyampaikan tentang apa yang akan diajarkan pada pembelajaran hari

tersebut beserta tujuan pembelajarannya.

Pada kegiatan inti ini media akan mulai diterapkan. Kegiatan inti diawali

dengan memberikan rangsangan pada siswa untuk mulai berpendapat tentang

pengetahuaannya tentang materi yang akan dibahas yaitu tentang

“Perkembangan Teknologi’’. Setelah itu guru mulai menggunakan media,

media diawali dengan pemutaran video yang telah ada dalam media interaktif

tersebut, setelah siswa melihat video tersebut siswa diminta untuk berpendapat

tentang apa yang telah dilihat dalam video tersebut.

Kegiatan dilanjutkan dengan memperlihatkan isi materi yang ada dalam

microsoft power point tersebut, siswa diminta untuk membaca materi yang

terdapat dalam media power point tersebut. Pada kegiatan akhir , guru harus

meng-klik menu quis yang ada dalam tersebut. Quis tersebut berisi tentang

soal-soal yang sesuai dengan materi yang ada dalam media tersebut, quis ini

bertujuan untuk merangsang keaktifan siswa.

Kegiatan akhir akan dilaksanakan post test untuk mengukur seberapa

pemahaman siswat pada pembelajaran yang telah dilakukan hari ini yang telah

menggunakan media interaktif berbasis Power Point.

4. Karakteristik Siswa kelas 4 SD

Tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi dua menjadi kelas rendah

dan kelas atas. Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua, dan tiga, sedangkan kelas-

kelas tinggi sekolah dasar yang terdiri dari kelas empat, lima, dan enam (Supandi,

1992:44). Di Indonesia, kisaran usia sekolah dasar berada di antara 6 atau 7 tahun

sampai 12 tahun. Usia siswa pada kelompok kelas atas sekitar 9 atau 10 tahun

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

27

sampai 12 tahun. Jadi Kelas 4 Sekolah Dasar ini termasuk dalam kelas atas, dan

rentanan usia pada anak kelas 4 SD yaitu sekitar 10-11 tahun.

Menurut Witherington (1952) yang dikemukakan Makmun (1995:50)

bahwa usia 9-12 tahun memiliki ciri perkembangan sikap individualis sebagai

tahap lanjut dari usia 6-9 tahun dengan ciri perkembangan sosial yang pesat. Pada

tahapan ini anak atau siswa berupaya semakin ingin mengenal siapa dirinya

dengan membandingkan dirinya dengan teman sebayanya. Jika proses itu tanpa

bimbingan, anak akan cenderung sukar beradaptasi dengan lingkungannya.

Sedangkan menurut Piaget (dalam oding 2010:53) di usia 7-12 tahun adalah

Tahap operasional Pada masa ini anak telah mampu menggunakan pola berpikir

opeasional secara konkret dalam arti masih memerlukan dukungan objek – objek

konkrit. Pada masa ini anak telah memahami konsep yang berhubungan dengan

ukuran kuantitas seperti panjang, lebar, luas, volume, berat, dan sebagainya.Dari

hasil kesimpulan diatas pada anak yang berada di antara usia 6-12 tahun memiliki

ciri-ciri sebagai berikut: 1) mulai memiliki sifat individualis, 2) anak ingin

mengenal dirinya sendiri. 3) dan pada usia ini anak telah mulai memiliki cara

berpikir konkret.

Tugas-tugas perkembangan yang tercapai pada masa kanak-kanak akhir

dengan kisaran usia 6-13 tahun (Soesilowindradini, ttn: 116, 118, 119) akan

memiliki keterampilan. Keterampilan yang dicapai diantaranya social-help skills

dan play skill. Social-help skills untuk membantu orang lain di rumah, di sekolah,

dan di tempat bermain seperti membersihkan halaman, merapihkan meja dan

kursi. Ini akan menambah perasaan harga diri dan sebagai anak yang berguna

hingga menjadikan anak suka bekerja sama (bersifat kooperatif). Play skill terkait

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

28

dengan kemampuan motorik seperti melempar, menangkap, berlari,

keseimbangan. Anak yang terampil dapat membuat penyesuaian-penyesuaian

yang lebih baik di sekolah dan di masyarakat. Dari penjelasan diatas disimpulkan

jika anak yang pada usia sekolah dasart tingkat atas memiliki ciri-ciri telah

memiliki ketrampilanyang berupa ketrampilan . Social-help (kemampuan dalam

hidup bersosial) Dan play skill yaitu ketrampilan yang terkait dengan kemampuan

motorik seperti melempar, memnagkap , berlari dll.

B. Kajian penelitian yang relevan

Penelitian ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,

adapun penelitian yang mendukung dalam penerapan media Interaktif berbasis

Power Point ini diantara lain adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Heni Noryati pada tahun 2015 dengan

judul ‘’ Efektivitas Media Power Point Pada Pembelajaran Bidang Studi

Bahasa Indonesia Di SDN Ngeang 02 Kecamatan Maospati Kabupaten

Magetan Tahun 2014/2015’’. Hasil dari penelitian ini adalah tebukti jika

ada keefektivitasan pada penggunaan Power Point pada pembelajaran

Bahasa Indonesia karena dengan penggunaan media Power Point siswa

dapat lebih aktif dan lebih memahami materi.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Heni Noryati dengan

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah media Power point

yang digunakan pada penelitian Heni Noryati yaitu Power Point yang

hanya berbentuk slide-slide yang berisi teks, sedangkan media Power

Point yang digunakan oleh peneliti adalah Power Point yang tidak hanya

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

29

berupa slide yang berisi teks, akan tetapi juga berisi video, gambar dan

suara.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Miftakhul Falah Islami pada tahun 2014

dengan judul ‘’Pengaruh Pembelajaran TSTS berbantuan Power Point

Terhadap Hasil Belajar PKn Kelas V SD Gugus II Kecamatan Kuta’’Hasil

dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan antara hasil

belajar siswa SD Gugus II kecamatan Kuta terhadap penerapan model

pembelajaran TSTS berbantuan dengan Power Point.

Sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Miftakhul

Falah dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada

jenis penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Miftakhul Falah ini

menggunakan jenis penelitian kuantitatif, sedangkan penelitian yang akan

dilakuakan oleh peneliti menggunakan jenis penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Selain itu perbedaan juga terletak pada model pembelajaran yang

digunakan, pada penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti tidak

menggunakan model pembelajaran dan hanya menggunakan media

interaktif berbasis Power Point, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

Miftakhul Falah menggunakan model pembelajaran TSTS yang berbatuan

dengan Power Point.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35620/3/jiptummpp-gdl-intankusfi-49358-3-babii.pdf · mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi

30

C. Kerangka pikir

Adapun kerangka pikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Fakta

1. Rendahnya hasil belajar IPS siswa

kelas IV SDN Pakis Jajar 1

Penyebab

1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi IPS

2. Belum ada media yang digunakan dalam pembelajaran IPS yang

dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dan antusias saat

pembelajaran IPS

3. siswa yang ramai sendiri saat pembelajaran berlangsung sehingga

mengganggu konsentrasi siswa

4.Banyaknya Nilai IPS Siswa yang masih di bawah KKM

4

3.Masih kurangnya ketrampilan guru dalam penggunaan media yang

berbasis teknologi

Solusi

Penerapan media interaktif berbasis Power Point

Hasil yang diharapkan

1. siswa dapat lebih tertarik terhadap pembelajaran yang

berlangsung

2. Siswa dapat lebih memahami konsep materi perkembangan

teknologi karena dengan menggunakan media yang berbasis

teknologi

3. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Hasil

Meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pakis Jajar 1