BAB II KAJIAN PUSTAKA -...
Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA -...
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian teori
1. Kajian teori tentang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Pengertian IPS
Menurut Oemar (1992: 3) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu
bidang studi yakni merupakan kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan
dari sejumlah mata pelajaran seperti Ilmu bumi, Ekonomi-Politik, Sejarah,
Antropologi dan sebagainya. Hal ini juga selaras dengan pengertian IPS
menurut Sapriya (2009:3) bahwa mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama
mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi
serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Dari pengertian Ilmu pengetahuan
Sosial (IPS) menurut kedua ahli tersebut maka dapat disimpulkan IPS
merupakan suatu bidang studi yang didalamnya terdapat perpaduan beberapa
mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi politik, Sejarah, Geografi dan
lainnya.
Sedangkan menurut Berhard G. Killer (dalam Oemar Hamalik 1992:6)
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah studi yang memberikan pemahaman
pengertian-pengertian tentang cara-cara manusia hidup, tentang kebutuhan-
kebutuhan dasar manusia, tentang kegiatan-kegiatan dalam usaha memenuhi
kebutuhan itu, dan tentang lembaga-lembaga yang dikembangkan sehubungan
dengan hal-hal tersebut. pengertian yang disampaikan oleh Berhard tersebut
hampir sama dengan pengertian yang dikemukakan oleh Arnie (2002:104)
bependapat bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu yang mengkaji
8
seperangkat fakta, peristiwa, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan
perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakatnya,
bangsanya dan lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang
dapat dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan datang.
Dari pengertian IPS menurut ketiga ahli tersebut maka dapat disimpulkan IPS
merupakan ilmu yang mempelajarari tentang kehidupan manusia mulai dari
perilaku manusia, cara hidup manusia, hingga kebutuhan-kebutuhan manusia
yang diperlukan untuk hidup.
Nasution (dalam Daldjoeni 1981) berpendapat jika IPS adalah pelajaran
yang merupakan suatu fusi atau paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial,
pendapat lain tentang pengertian IPS juga disampaikan oleh Somantri dalam
Sapriya (2009:11) jika pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin-disiplin ilmu
sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
Pengertian IPS menurut beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan jika IPS
merupakan suatu mata pelajaran yang terintegrasi dari beberapa mata pelajaran
yang mempelajari tentang kehidupan manusia dan lingkungan dengan tujuan
untuk mengembangkan kehidupan manusia agar dapat hidup dengan lebih baik
lagi.
b. Tujuan IPS
Adapun tujuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menurut Oemar
Hamalik (1992 : 38) adalah sebagai berikut : Tujuan umum Ilmu Pengetahuan
Sosial turut serta memberikan sumbangannya untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional sebagaimana halnya bidang-bidang studi lainnya. Adapun
9
tujuan umum yang dimaksud adalah sebagai berikut :1) Meningkatkan
kesadaran ekonomi rakyat, 2) Meningkatkan kesejahteraan jasmaniah dan
kesejahteraan rokhaniah, 3) Meningkatkan efisiensi kejujuran dan keadilan
dalam pelayanan umum, 4) Meningkatkan mutu lingkungan, 5) Menjamin
keamanan dan keadilan bagi semua warga negara, 6) Memberikan pengertian
tentang hubungan internasional bagi kepentingan bangsa Indonesia dan
perdamaian dunia, 7) Meningkatkan saling penegrtian dan kerukunan antar
golongan dan daerah dalam menciptakan kesatuan dan persatuan nasional, 8)
Memelihara keagungan sifat-sifat kemanusiaan, kesejahteraan rokhaniah dan
tatasusila yang luhur.
Sedangkan, tujuan IPS menurut Daldjoeni (1981 : 25) secara sederhana
tujuan IPS adalah berarti mengajar siswa untuk memahami bahwa masyarakat
itu merupakan suatu kesatuan (sistem) yang permasalahannya bersangkut paut
dan pemecahannya memerlukan pendekatan-pendekatan interdisipliner, yaitu
pendekatan yang komprehensif dan sudut ilmu hukum, ilmu politik, ekonomi,
sosiologi, geografi, sejarah, antropologi dan sebagainya. Tujuan Ips dari 2 ahli
tersebut dapat disimpulkan jika tujuan IPS adalah sumbangan sosial untuk
mencapai tujuan pendiikan nasional serta suatu ilmu yang membantu
masyarakat dalam memecahkan suatu permaslahan sosial.
Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial juga dikemukan oleh Arnie Fajar
(2002 : 107) Adapun tujuan pelajaran pengetahuan Ilmu Pengetahuan menurut
Arnie adalah sebagai berikut:
1) Pengembangan kemampuan intelektual siswa yang berorientasi pada
pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri
10
siswa dan kepentingan ilmu. Tujuannya adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam berpikir dan memahahami disiplin-disiplin ilmu
sosial serta kemampuan prosedual dalam mencari informasi, mengolah
informasi dan mengkomunikasikan hasil temuan. Adapun tujuan utamanya
adalah kepentingan disiplin ilmu-ilmu sosial.
2) Pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota
masyarakat dan bangsa, yang berorientasi pada pengembangan diri siswa
dan kepentingan masyarakat yang dinamakan kemampuan sosial.
Tujuannnya mengembangkan kemampuan partisipasi dalam kegiatan-
kegiatan kemasyarakatan dan bangsa termasuk tanggung jawab sebagai
warga dunia. Selain itu juga mengembangkan pemahaman dan sikap
positif siswa terhadap nilai, norma, dan moral yang berlaku di masyarakat.
3) Pengembangan diri sebagai pribadi, berorientasi pada pengembangan
pribadi siswa baik untuk kepentingan dirinya, masyarakat maupun ilmu.
Tujuannya berkenaan dengan pengembangan sikap, nilai, norma, dan
moral yang menjadi anutan siswa, pembentukan kebiasaan positif untuk
kehidupan pribadinya serta sikap positif terhadap diri untuk memacu
perkembangan diri sebagai pribadi, kemajuan masyarakat / bangsa, dan
juga ilmu pengetahuan.
4) Untuk menumbuhkan warga negara yang baik dengan menempatkan siswa
dalam konteks kebudayannya, sehingga pengajaran IPS diorganisasikan
secara ilmiah dan psikologis dan menghendaki agar program pengajaran
mengkorelasikan bahkan mungkin harus mengintegrasikan beberapa
disiplin ilmu sosial dalam unit program studi.
11
5) Untuk mempelajari bahan pelajaran yang sifatnya “ tertutup”, maksudnya
bahwa dengan mempelajari bahan pelajaran yang pantang (tabu) untuk
dibicarakan, para siswa akan memperoleh kesempatan untuk memecahkan
konflik intrapersonal maupun antar-personal.
Berdasarkan hukum, adapun tujuan pendidikan IPS menurut Permendiknas No
22 tahun 2006 dalam Supardi (2011: 185) yaitu:
1) Memberikan pengetahuan untuk menjadikan siswa sebagai warga negara
yang baik, sadar sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sadar akan hak dan
kewajibannya sebagai warga bangsa, bersifat demokratis dan bertanggung
jawab, memiliki identitas dan kebanggaan nasional.
2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan inkuiri untuk dapat
memahami, mengidentifikasi, menanalisis, dan kemudian memiliki
keterampilan sosial untuk berpartisipasi dalam memecahkan masalah-
masalah sosial.
3) Melatih belajar mandiri, disamping berlatih untuk membangun kebersamaan,
melalui program-program pembelajaran yang lebih kreatif inovatif.
4) Mengembangkan kecedasan, kebiasaan dan ketrampilan sosial.
5) Mengembangkan kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungannya
Dari penjelasan tentang tujuan IPS dari kedua ahli tersebut dapat
disimpulkan jika tujuan nmata pelajaranmn IPS yaitu suatu program
pembelajaran yang mengembangkan kemampuan intelektualnya yang bertujuan
agar menjadi warga masyarakat yang baik.
12
c. Ruang lingkup dan materi IPS
Menurut pendapat Preston dan Herman dalam Djojo Suradisastra (1991:
10) bahwa materi pengajaran IPS menunjukkan adanya kecenderungan
memusat (central tendencies). Setelah mereka menelaah 27 program
pengajaran IPS ditemukan hal-hal berikut:
Pada Sekolah Dasar kelas I, disajikan mengenai keluarga dan lingkungannya.
Sekolah Dasar kelas II disajikan mengenai lingkungan pertetanggaan dan
komunitasnya di wilayah yang berbeda, umumnya masih di negara sendiri.
Sekolah Dasar kelas III mengenai komunitas sendiri dan luar negeri. Sekolah
Dasar kelas IV memperoleh bahan belajar mengenai beberapa lingkungan
wilayah dan kebudayaan di dunia. Sekolah Dasar kelas V membahas mengenai
sejarah dan geografi di negara kita sendiri. Sekolah Dasar kelas VI membahas
mengenai sejarah, geografi dan wilayah-wilayah di dunia. Pada penelitian
media Interaktif Berbasis Power Point akan dilaksanakan pada materi
Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi
2. Kajian tentang hasil belajar
a. Pengertian hasil belajar
Nana Sudjana (dalam Kunandar 2011: 276) mengemukakan bahwa “ hasil
belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat
pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun terencana , baik tes tertulis, tes lisan
maupun tes perbuatan”. Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata
(2004: 102) hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-
kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang yang dapat
diperlihatkan dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan
13
pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Dari
kesimpulan diatas dapat disimpulkan jika hasil belajar merupakan suatu akibat
dari proses belajar yang dapat diukur, baik itu berupa penguasaan pengetahuan
maupun perilaku atau ketrampilan yang dimiliki seseorang.
Pendapat di atas, diperkuat oleh pedapat Oemar Hamalik (2003: 27)
yang menyatakan bahwa “ hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan
melainkan pengubahan kelakuan”. Sejalan dengan itu menurut Dimyati dan
Mudjiono (2006: 250) hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari
dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari siswa sendiri, hasil belajar
merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik apabila dibandingkan
pada saat sebelum belajar, tingkat perkembangan mental tersebut terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi
guru, hasil belajar adalah saat terselesaikannya bahan pelajaran. Dari
pengertian hasil belajar menurut kedua ahli tersebut dapat disimpulkan jika
hasil belajar merupakan perubahan perilaku menjadi lebih baik setelah
mengalami proses pembelajaran.
Menurut Winkel dalam Purwanto (2010: 45) hasil belajar merupakan
suatu perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan
tingkah lakunya. Dalam hal ini, perubahan yang dimaksud mengacu pada
taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom mencangkup
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pengertian lain tentang hasil belajar
juga dikemukakan Hamzah B. Uno (2010: 210) yang mengemukakan bahwa “
hasil belajar biasanya diacukan pada tercapainya tujuan belajar”. Hal tersebut
14
sesuai dengan sistem pendidikan nasional, khususnya rumusan tujuan
pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
IPS adalah indikator dari perubahan yang terjadi pada individu setelah
mengalami proses belajar IPS baik berupa pengetahuan maupun kecakapan
yang diukur menggunakan alat pengukuran berupa tes dan lembar observasi.
Hasil belajar IPS ada tiga macam yaitu kognitif, psikomotor, dan afektif.
b. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar siswa dapat
terlihat setelah siswa mengikuti proses pembelajaran sebagai pengukuran atas
kemampuan siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran. Hasil belajar
siswa tersebut, dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dalam diri siswa
itu sendiri ataupun faktor dari luar siswa.
Berikut ini faktor faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
siswa menurut M. Ngalim Purwanto (2003: 107) adalah sebagai berikut.
a) Faktor dari luar siswa
1) Faktor lingkungan
Merupakan faktor yang mempengaruhi proses serta hasil belajar siswa yang
berasal dari lingkungan tempat ia tinggal dan bersekolah yaitu meliputi
faktor lingkungan alam dan sosialnya.
2) Faktor Instrumental
Faktor instrumental merupakan faktor yang mempengaruhi proses serta
hasil belajar siswa yang sengaja direncanakan / dikondisikan agar
mendukung tercapainya tujuan yang ingin dicapai. faktor intrumental
15
tersebut adalah sebagai berikut : kurikulum / bahan, guru / pengajar, sarana
dan fasilitas, adminitrasi dan manajemen
b) Faktor dari dalam diri siswa
1) Faktor fisiologis
Merupakan faktor yang mempengaruhi proses serta hasil belajar siswa yang
berasal dari tubuh siswa atau kondisi organ dari anggota tubuh siswa itu
sendiri. Faktor fisiologis tersebut meliputi : Kondisi fisik, Kondisi panca
indera
2) Faktor psikologi
Merupakan faktor yang mempengaruhi proses serta hasil belajar siswa yang
berasal dari psikologi / kejiwaan siswa itu sendiri. Faktor Fisiologis tersebut
meliputi : Bakat, Minat, Kecerdasan, Motivasi, Kemampuan kognitif.
Dari berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
siswa di atas, maka faktor instrumental merupakan faktor yang sangat penting dan
paling menentukan dalam mencapai tujuan yang dikehendaki M.Ngalim Purwanto
(2003:107). Hal tersebut, dikarenakan faktor instrumental merupakan faktor yang
menentukan dalam proses pembelajaran yang akan dialami siswa. Berkaitan
dengan hal tersebut, kajian utama dalam penelitian ini merupakan faktor
instrumental, khususnya faktor guru/pendidik dalam menggunakan media
interaktif berbasis Power Point.
3. Kajian tentang media interaktif berbasis Power Point
a. Pengertian media
Pengertian media menurut Etin dan Rahardjo (2007 : 22) media berasal
dari bahasa latin, yaitu bentuk jamak dari ‘’ medium’’yang secara harfiah berarti
16
perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah
media ini sangat populer dalam bidang komunikasi. Pengertian lainnya juga
dikemukakan oleh Marshall Mc Luhan (dalam Ali Muhson 2010:3) berpendapat
bahwa media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya
mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.
Menurut Miarso (dalam Susilana dan Cepi Riyan 2009: 6) media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.
Pengertian media menurut beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
media merupakan alat atau sumber belajar yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan siswa dalam rangka menyampaikan suatu materi dalam sebuah
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dapat membuat
pembelajaran menjadi efektif.
b.Fungsi dan manfaat media pembelajaran
Menurut Hamalik (dalam Azhar Arsyad 2006:15) mengemukakan : Bahwa
pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pembelajaran
akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan menyampaian pesan
dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa,
media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya. Maksudnya: bahwasanya media
17
pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin
pemahaman, orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya
dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang
melihat, atau melihat dan mendengarkannya. Selanjutnya menjelaskan betapa
pentingnya media pembelajaran karena media pemebelajaran membawa dan
membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbaharui
semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa
serta menghidupkan pelajaran.
Menurut Levie & Lentsz (dalam AH.Sanaky 2009:6), mengemukakan
empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual, yaitu: Fungsi Atensi,
Fungsi Afektif, Fungsi Kognitif, Fungsi Kompensatoris. Fungsi atensi media
visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran
peserta didik tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata kuliah yang tidak
disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media visual
yang diproyeksikan dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka
kepada mata kuliah yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan
untuk memperoleh dan mengingat isi materi perkuliahan semakin besar.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta
didik ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang
visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Misalnya informasi yang
menyangkut masalah sosial atau ras. Fungsi kognitif media visual terlihat dari
18
lambang visual atau gambarmemperlancar pencapaian tujuan untuk memahami
dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu
siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam
teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran
berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima
dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara
verbal. Dari seperti yang dijelaskan tentang fungsi media pembelajaran yang
dikemukakan dua ahli tersebut dapat disimpulkan jika media pembelajaran dapat
membangkitkan minta, motivasi dan rangsangan dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut Nana Riva (2002:2), mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa yaitu :
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa sehingga memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap
jam pelajaran.
19
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan mendemonstrasikan, memamerkan, dll.
Fungsi media pembelajaran yaitu menunjang pembelajaran agar lebih
menarik dengan media pembelajaran pembelajaran akan lebih bervariasi
sehingga akan menimbulkan motivasi,minat dalam pembelajaran.
c. Macam-macam media pembelajaran
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya.Mulai yang paling
kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal
harganya.Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang
diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang
langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja
dirancang untuk keperluan pembelajaran.
Media pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu :
1.Media Non elektronik
a) Media Cetak
Menurut Azhar (Azhar Arsyad,2006 :29) Media cetak adalah cara untuk
menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual
statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis.
Contoh media cetak ini antara lain buku teks, modul, buku petunjuk,
grafik, foto, lembar lepas, lembar kerja, dan sebagainya. Media ini
menghasilakan materi pembelajaran dalam bentuk salinan tercetak. Dua
komponen pokok media ini adalah materi teks verbal dan materi visual yang
20
dikembangkan berdasarkan teori yang berkaitan dengan persepsi visual,
membaca, memproses informasi, dan teori belajar.
b) Media Pajang
Media pajang umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi didepan kelompok kecil. Media ini meliputi papan tulis, white
board, papan magnetik, papan buletin, chart dan pameran. Media pajang
paling sederhana dan hampir selalu tersedia disetiap kelas adalah papan
tulis.
c) Media Peraga dan Eksperimen
Media peraga dapat berupa alat-alat asli atau tiruan, dan biasanya
berada di laboratorium.Media ini biasanya berbentuk model dan hanya
digunakan untuk menunjukkan bagian-bagian dari alat yang asli dan prinsip
kerja dari alat asli tersebut.
Di samping media peraga terdapat pula media eksperimen yang
berupa alat-alat asli yang biasanya digunakan untuk kegiatan praktikum.
2. Media Elektronik
a) Film
Menurut Basyarudin Usman (2002 :49) Film merupakan gambar
hidup yang diambil dengan mengguanakan kamera film dan ditampilkan
melalui proyektor film. Dibandingkan dengan film strip, film bergerak
dengan cepat sehingga tampilannya kontinu atau ajeg. Objek yang
ditampilkan akan lebih alamiah, artinya sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya. Terlebih lagi film yang diunakan adalah film berwarna. Pada
umumnya film digunakan untuk menyajikan hiburan.Tetapi, dalam
21
perkembangannya film dapat menyajikan informasi lain, khususnya informasi
yang berkaitan dengan konsep pembelajaran keterampilan dan sikap.
b) Televisi
Televisi adalah system elektronik yang mengirimkan gambar diam
dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini
menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara kedalam
gelombang elektrik dan mengkonversinya kembali kedalam cahaya yang
dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.
c) Internet
Media ini memberikan perubahan yang besar pada cara orang
berinteraksi, bereksperimen, dan berkomunikasi. Berdasarkan karakteristik
tersebut, internet sangat cocok untuk kelas jarak jauh, dimana siswa dan guru
masing masing berada di tempat berbeda, tetapi tetap dapat berkomunikasi
dan berinteraksi seperti layaknya di kelas.
d. Pengertian Media Interaktif
Menurut Seels dan Glasgow (dalam Arsyad 2006:36) mengemukakan
bahwa media interaktif merupakan sistem media penyampaian yang
menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada
penonton (mahasiswa) yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan
suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif dan respon itu yang
menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Media interaktif memiliki
unsur audio-visual (termasuk animasi) dan disebut interaktif karena media ini
dirancang dengan melibatkan respon pemakai secara aktif. Selain itu menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) media interaktif adalah alat perantara
22
atau penghubung berkaitan dengan komputer yang bersifat saling melakukan
aksi antar-hubungan dan saling aktif.
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media interaktif
adalah alat perantara yang dirancang dengan pemanfaatan komputer
menggunakan unsur seperti suara (audio), gambar (visual) dan teks untuk
menyampaikan suatu pesan.
e. Pengertian Power Point
Dalam Mustafa (Susilana dan Riyana, 2009:102) mengemukakan
bahwa“Microsotf Office power point adalah satu jenis program yang tergabung
dalam Microsotf Office.Microsoft Office Power point merupakan program
aplikasi yang dirancang khusus untuk menampilkan program multimedia”.
Sanaky (2009:127) mendefinisikan “Microsoft Powerpoint adalah program
aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi di bawah
Microsoft Office, program komputer dan tampilan ke layar dengan
menggunakan bantuan LCD projector”. Dari pengertian microsoft Power point
yang dikemukan dua ahli tersebut dapat disimpulkan jika microsoft Power
Point adalah suatu aplikasi pada komputer yang digunakan untuk
presentasi.mustafa dalam Susilana dan Riyana (2009:102) mengemukakan ada
tiga tipe penggunaan Power point, yaitu sebagai berikut:
1. Personal Presentation: digunakan dalam presentasi pembelajaran klasikal
seperti kuliah, training, seminar, dan workshop.Power point sebagai alat
bantu instruktur/guru untuk presentasi menyampaikan materi dengan
bantuan media power point. Dalam hal ini kontrol terletak pada
instruktur/guru.
23
2. Stand Alone: dirancang khusus untuk pembelajaran individual yang bersifat
interaktif, meskipun kadar interaktifnya tidak terlalu tinggi namun mampu
menampilkan feedback yang sudah diprogram.
3. Web Based: diformat menjadi file web (html)sehingga program muncul
sebagai browsery ang dapat menampilkan internet.
Microsoft Power point adalah suatu software yang akan membantu
dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, profesional, dan juga murah.
Merupakan salah satu program yang dikembangkan sebagai program yang
berbasis multimedia.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Microsoft
power point merupakan salah satu software yang mampu menampilkan
program multimedia sebagai sarana presentasi.
f. Manfaat media Power Point
Mustafa (2011:25) mengemukakan bahwa “Microsoft Power point
dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan
oleh pemerintah, pendidikan, maupun perorangan, dengan fitur menu yang
mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik”. Beberapa
hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai sarana
presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar,
serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreativitas penggunanya.
Mustafa (2011:26) mengemukakan kelebihan Microsoft Power point
adalah sebagai berikut:
1) Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan animasi
baik animasi teks, gambar, maupun foto.
24
2) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi mengenai
bahan pengajaran yang tersaji.
3) Pesan informasi secara visual lebih mudah dipahami oleh peserta didik.
4) Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang
disajikan.
5) Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-
ulang.
6) Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik sehingga praktis
dibawa kemana-mana.
Sanaky (2009:128) mengemukakan keuntungan menggunakan Microsoft
Power point adalah:
1) Tidak perlu membeli perangkat lunak karena sudah berada di dalam
Microsoft Power point program komputer.
2) Sederhananya tampilan ikon-ikon dan ikon-ikon pembuatan presentasi
kurang lebih sama dengan ikon-ikon Microsoft Wordyang sudah banyak
dikenal oleh pemakai komputer.
3) Dapat merancang presentasi yang menarik dengan komposisi warna
dananimasi.
4) Dapat disambungkan ke jaringan internet yang dapat dimanfaatkan secara
umum oleh pemakai internet.
5) Dengan Microsoft Power point program komputer, seorang pengajar dapat
mendesain berbagai program pembelajaran sesuai dengan materi, metode,
dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
25
Berdasarkan uraian kedua tokoh, dapat disimpulkan menenai keuntungan
menggunakan Microsoft Power point yakni, penyajiannya menarik, datanya
berbentuk softcopy sehingga dapat diperbanyak dengan mudah, pengajar dapat
mendesain pembelajaran sesuai rencana pembelajaran yang telah dibuat.
g. Media interaktif berbasis Power Point
Media yang digunakan dalam pembelajaran sebagai alat perantara dalam
penyampaian materi yang dirancang untuk pemanfaatan komputer dengan
unsur-unsur audio, visual, video dan audio visua selain itu bisa juga dalam
bentuk teks dimana siswa tidak hanya dapat melihat media tersebut, tetapi juga
dapat memberikan respon terhadap isi media pembelajaran yang sedang
dilihatnya.
Power Point adalah suatu program software dalam komputer yang
digunakan untuk presentasi dan dalam penggunaannya juga bisa disisipkan
unsur-unsur suara (audio), gambar (visual) dan video (audio visual).
Jadi, media interaktif berbasis Power Point ialah suatu media yang dibuat
dalam suatu software di dalam komputer yang bernama power point , yang di
dalam media tersebut mengandung unsur-unsur audio, visual dan audio visual
yang dapat merangsang siswa untuk memberi respon terhadap isi dari media
yang sedang dilihatnya.
h. Penerapan media interaktif berbasis Power Point dalam pembelajaran
Pembelajaran diawali dengan mempersiapkan siswa untuk siap menerima
pelajaran. Kegiatannya yaitu berupa mempersiapkan berdoa, setelah itu guru
akan mengingatkan kembali tentang materi yang diajarkan dan guu juga akan
26
menyampaikan tentang apa yang akan diajarkan pada pembelajaran hari
tersebut beserta tujuan pembelajarannya.
Pada kegiatan inti ini media akan mulai diterapkan. Kegiatan inti diawali
dengan memberikan rangsangan pada siswa untuk mulai berpendapat tentang
pengetahuaannya tentang materi yang akan dibahas yaitu tentang
“Perkembangan Teknologi’’. Setelah itu guru mulai menggunakan media,
media diawali dengan pemutaran video yang telah ada dalam media interaktif
tersebut, setelah siswa melihat video tersebut siswa diminta untuk berpendapat
tentang apa yang telah dilihat dalam video tersebut.
Kegiatan dilanjutkan dengan memperlihatkan isi materi yang ada dalam
microsoft power point tersebut, siswa diminta untuk membaca materi yang
terdapat dalam media power point tersebut. Pada kegiatan akhir , guru harus
meng-klik menu quis yang ada dalam tersebut. Quis tersebut berisi tentang
soal-soal yang sesuai dengan materi yang ada dalam media tersebut, quis ini
bertujuan untuk merangsang keaktifan siswa.
Kegiatan akhir akan dilaksanakan post test untuk mengukur seberapa
pemahaman siswat pada pembelajaran yang telah dilakukan hari ini yang telah
menggunakan media interaktif berbasis Power Point.
4. Karakteristik Siswa kelas 4 SD
Tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi dua menjadi kelas rendah
dan kelas atas. Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua, dan tiga, sedangkan kelas-
kelas tinggi sekolah dasar yang terdiri dari kelas empat, lima, dan enam (Supandi,
1992:44). Di Indonesia, kisaran usia sekolah dasar berada di antara 6 atau 7 tahun
sampai 12 tahun. Usia siswa pada kelompok kelas atas sekitar 9 atau 10 tahun
27
sampai 12 tahun. Jadi Kelas 4 Sekolah Dasar ini termasuk dalam kelas atas, dan
rentanan usia pada anak kelas 4 SD yaitu sekitar 10-11 tahun.
Menurut Witherington (1952) yang dikemukakan Makmun (1995:50)
bahwa usia 9-12 tahun memiliki ciri perkembangan sikap individualis sebagai
tahap lanjut dari usia 6-9 tahun dengan ciri perkembangan sosial yang pesat. Pada
tahapan ini anak atau siswa berupaya semakin ingin mengenal siapa dirinya
dengan membandingkan dirinya dengan teman sebayanya. Jika proses itu tanpa
bimbingan, anak akan cenderung sukar beradaptasi dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut Piaget (dalam oding 2010:53) di usia 7-12 tahun adalah
Tahap operasional Pada masa ini anak telah mampu menggunakan pola berpikir
opeasional secara konkret dalam arti masih memerlukan dukungan objek – objek
konkrit. Pada masa ini anak telah memahami konsep yang berhubungan dengan
ukuran kuantitas seperti panjang, lebar, luas, volume, berat, dan sebagainya.Dari
hasil kesimpulan diatas pada anak yang berada di antara usia 6-12 tahun memiliki
ciri-ciri sebagai berikut: 1) mulai memiliki sifat individualis, 2) anak ingin
mengenal dirinya sendiri. 3) dan pada usia ini anak telah mulai memiliki cara
berpikir konkret.
Tugas-tugas perkembangan yang tercapai pada masa kanak-kanak akhir
dengan kisaran usia 6-13 tahun (Soesilowindradini, ttn: 116, 118, 119) akan
memiliki keterampilan. Keterampilan yang dicapai diantaranya social-help skills
dan play skill. Social-help skills untuk membantu orang lain di rumah, di sekolah,
dan di tempat bermain seperti membersihkan halaman, merapihkan meja dan
kursi. Ini akan menambah perasaan harga diri dan sebagai anak yang berguna
hingga menjadikan anak suka bekerja sama (bersifat kooperatif). Play skill terkait
28
dengan kemampuan motorik seperti melempar, menangkap, berlari,
keseimbangan. Anak yang terampil dapat membuat penyesuaian-penyesuaian
yang lebih baik di sekolah dan di masyarakat. Dari penjelasan diatas disimpulkan
jika anak yang pada usia sekolah dasart tingkat atas memiliki ciri-ciri telah
memiliki ketrampilanyang berupa ketrampilan . Social-help (kemampuan dalam
hidup bersosial) Dan play skill yaitu ketrampilan yang terkait dengan kemampuan
motorik seperti melempar, memnagkap , berlari dll.
B. Kajian penelitian yang relevan
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
adapun penelitian yang mendukung dalam penerapan media Interaktif berbasis
Power Point ini diantara lain adalah sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Heni Noryati pada tahun 2015 dengan
judul ‘’ Efektivitas Media Power Point Pada Pembelajaran Bidang Studi
Bahasa Indonesia Di SDN Ngeang 02 Kecamatan Maospati Kabupaten
Magetan Tahun 2014/2015’’. Hasil dari penelitian ini adalah tebukti jika
ada keefektivitasan pada penggunaan Power Point pada pembelajaran
Bahasa Indonesia karena dengan penggunaan media Power Point siswa
dapat lebih aktif dan lebih memahami materi.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Heni Noryati dengan
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah media Power point
yang digunakan pada penelitian Heni Noryati yaitu Power Point yang
hanya berbentuk slide-slide yang berisi teks, sedangkan media Power
Point yang digunakan oleh peneliti adalah Power Point yang tidak hanya
29
berupa slide yang berisi teks, akan tetapi juga berisi video, gambar dan
suara.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Miftakhul Falah Islami pada tahun 2014
dengan judul ‘’Pengaruh Pembelajaran TSTS berbantuan Power Point
Terhadap Hasil Belajar PKn Kelas V SD Gugus II Kecamatan Kuta’’Hasil
dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan antara hasil
belajar siswa SD Gugus II kecamatan Kuta terhadap penerapan model
pembelajaran TSTS berbantuan dengan Power Point.
Sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Miftakhul
Falah dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada
jenis penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Miftakhul Falah ini
menggunakan jenis penelitian kuantitatif, sedangkan penelitian yang akan
dilakuakan oleh peneliti menggunakan jenis penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Selain itu perbedaan juga terletak pada model pembelajaran yang
digunakan, pada penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti tidak
menggunakan model pembelajaran dan hanya menggunakan media
interaktif berbasis Power Point, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Miftakhul Falah menggunakan model pembelajaran TSTS yang berbatuan
dengan Power Point.
30
C. Kerangka pikir
Adapun kerangka pikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Fakta
1. Rendahnya hasil belajar IPS siswa
kelas IV SDN Pakis Jajar 1
Penyebab
1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi IPS
2. Belum ada media yang digunakan dalam pembelajaran IPS yang
dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dan antusias saat
pembelajaran IPS
3. siswa yang ramai sendiri saat pembelajaran berlangsung sehingga
mengganggu konsentrasi siswa
4.Banyaknya Nilai IPS Siswa yang masih di bawah KKM
4
3.Masih kurangnya ketrampilan guru dalam penggunaan media yang
berbasis teknologi
Solusi
Penerapan media interaktif berbasis Power Point
Hasil yang diharapkan
1. siswa dapat lebih tertarik terhadap pembelajaran yang
berlangsung
2. Siswa dapat lebih memahami konsep materi perkembangan
teknologi karena dengan menggunakan media yang berbasis
teknologi
3. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Hasil
Meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pakis Jajar 1