BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364...

46
15 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS. A. KAJIAN PUSTAKA Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapatkan informasi dari peneliti-peneliti sebelumnya sebagai bahan perbandingan, penulis juga menggali informasi dari buku- buku maupun skripsi dalam rangka mendapatkan informasi yang ada, dan teori yang berkaitan dengan judul untuk memperoleh landasan teori ilmiah. 1. Kajian Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian sebelumnya yang hampir serupa. Penelitian tentang Dividen Per Share (DPS) cukup banyak dilakukan sebelumnya. Penelitian sebelumnya ada yang menggunakan variabel Dividen Per Share (DPS) sebagai variabel dependen. Return On Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) digunakan sebagai variabel independen yang mempengaruhi Dividen Per Share (DPS) sebagai variabel dependen, namun dengan beberapa objek penelitian serta periode perusahaan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan judul penelitian yang akan dilakukan. Pertama penelitian yang dilakukan oleh Wulan Pondaag Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Asset Terhadap Dividen Per Share Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 2011. Mengatakan dalam tulisanya bahwa Variabel return on asset mempengaruhi Dividen per share perusahaan secara signifikan.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR,

DAN HIPOTESIS.

A. KAJIAN PUSTAKA

Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapatkan informasi dari peneliti-peneliti

sebelumnya sebagai bahan perbandingan, penulis juga menggali informasi dari buku-

buku maupun skripsi dalam rangka mendapatkan informasi yang ada, dan teori yang

berkaitan dengan judul untuk memperoleh landasan teori ilmiah.

1. Kajian Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian sebelumnya yang hampir serupa. Penelitian

tentang Dividen Per Share (DPS) cukup banyak dilakukan sebelumnya. Penelitian

sebelumnya ada yang menggunakan variabel Dividen Per Share (DPS) sebagai

variabel dependen. Return On Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS)

digunakan sebagai variabel independen yang mempengaruhi Dividen Per Share

(DPS) sebagai variabel dependen, namun dengan beberapa objek penelitian serta

periode perusahaan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, berikut adalah beberapa

penelitian terdahulu yang relevan dengan judul penelitian yang akan dilakukan.

Pertama penelitian yang dilakukan oleh Wulan Pondaag Pengaruh Cash

Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Asset Terhadap Dividen Per Share

Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 – 2011.

Mengatakan dalam tulisanya bahwa Variabel return on asset mempengaruhi

Dividen per share perusahaan secara signifikan.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

16

Dari hasil penghitungan nilai signifikansi lebih kecil dari 5% yaitu

sebesar 2,7% maka H0 ditolak. Ini berarti bahwa variabel return on asset

mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Dividen per share. Secara

teoritis hubungan antara kedua variabel tersebut yaitu return on asset terhadap

Dividen per share dapat diterima yaitu apabila perusahaan mempunyai return

on asset yang tinggi tentu akan berdampak positif terhadap kemampuan

perusahaan untuk membayar Dividen kepada pemegang saham yang lebih

tinggi.1

Kedua penelitian yang dilakkan oleh Sadalia, Isfenti, dan Khalijah.,

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Per Share Pada Industri Barang

Konsumsi DI Bursa Efek Indonesia.Jurnal Ekonomi, Universitas Sumatera Utara,

Medan. mengemukakan analisis faktor yang mempengaruhi Dividen Per Share

pada industri barang dan konsumsi di BEI. Hasil analisis ini menunjukan bahwa

Current Ratio dan Debt To Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Dividen

Per Share sedangkan Return On Assets dan Firm Size tidak berpengaruh

signifikan terhadap Dividen Per Share.

Ketiga penelitian yang dilakkan oleh Nur Aini, Pengaruh Rasio Keuangan

Terhadap Dividen Tunai Pada Perusahaan Lq-45 Yang Go-Public Di Bursa Efek

Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t test (t hitung) sebesar

6,364 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 (di bawah 0,05) atau t-hitung =

6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share

1 Wulan Pondaag Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Asset

Terhadap Dividen Per Share Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

2010 – 2011, Kertas Kerja, (Selatiga: Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Kristen Satya

Wacana, 2014). hlm 29-30

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

17

(EPS) mempunyai pengaruh signifikan terhadap Dividen Tunai. Hal ini konsisten

dengan hipotesis ke dua yang menyatakan bahwa: Earning Per Share berpengaruh

terhadap Dividen tunai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS)

berpengaruh signifikan terhadap Dividen tunai. Hali ni disebabkan karena Earning

Per Share (EPS) mampu mengidikasikan bahwa pendaptan perlembar saham yang

diberikan mengalami peningkatan. Jika pendapatan perlembar saham meningkat

maka laba yang dimiliki perusahaan juga meningkat dan ini akan mempengaruhi

pembayaran Dividen tunai yang akan meningkat pula.

Keempat Tesis yang dilakukan Tesdi Priono T, S.Kom, Analisis Pengaruh

Rasio-Rasio Keuangan, Pertumbuhan Asset Dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Dividen Per Share (Studi Empiris: Di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2002-

2004). Berdasar hasil pengujian menunjukan bahwa secara partial variabel EPS

berpengaruh signifikan positif terhadap variabel DPS.

Melihat besarnya nilai signifikansi pengaruh EPS terhadap DPS pada

penelitian ini yaitu sebesar 0,0001 serta besarnya dominasi pengaruh EPS

terhadap DPS (0,631) mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan

mempertimbangkan EPS perusahaan dalam menentukan kebijakan deviden, hal

ini juga menjadi informasi yang sangat berguna bagi investor untuk

memperhatikan EPS perusahaan dalam mengambil keputusan investasinya karena

bila laba perusahaan lebih besar dari jumlah saham yang beredarnya meningkat

maka akan meningkatkan deviden.2

2 Tesdi Priono T, S.Kom, Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan, Pertumbuhan Asset

Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Dividen Per Share (Studi Empiris: Di Bursa Efek Jakarta

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

18

Dari hasil perhitungan persamaan regresi linier berganda didapatkan nilai

koefisien variabel EPS sebesar (0,631). Hal ini berarti setiap ada kenaikan

variabel EPS sebesar 1% maka akan menaikan variabel DPS sebesar 0,631%

dengan anggapan variabel bebas lainnya konstan. Dari hasil perhitungan uji secara

parsial diperoleh nilai t hitung sebesar (8,776) dengan nilai signifikansi sebesar

0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% maka hipotesis diterima berarti

ada pengaruh signifikan antara variabel DTA dengan variabel DPS.3

Kelima penelitian yang dilakukan oleh Lutfi Eko Susanto, Pengaruh Net

Profit Margin, Current Ratio, Quick Ratio, Earning Per Share Dan Total Assets

Turn Over Terhadap Dividend Per Share Pada Perusahaan Manufaktur Tahun

2013-2015 Yang Terdaftar Di BEI. Dari hasil perhitungan uji secara parsial

diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,014. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari

5%, maka hipotesis diterima yang berarti EPS secara parsial berpengaruh positif

signifikan terhadap DPS.

Hal ini berarti bahwa setiap penambahan Earning Per Share sebesar 1%,

maka akan meningkatkan Dividend Per Share sebesar 0,000%. Sebaliknya setiap

penurunan Earning Per Share sebesar 1%, maka akan menurunkan Dividend Per

Share Sebesar 0,000%. Perhitungan earning per share adalah untuk melihat

progres dari operasi perusahaan, menentukan harga saham, dan menentukan

besarnya Dividen yang akan dibagikan.

Periode Tahun 2002-2004), (Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana

Universitas Diponegoro Semarang, 2006). hlm.54. 3 Tesdi Priono T, S.Kom, Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan, Pertumbuhan Asset

Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Dividen Per Share (Studi Empiris: Di Bursa Efek Jakarta

Periode Tahun 2002-2004), (Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana

Universitas Diponegoro Semarang, 2006). hlm 51.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

19

Semakin tinggi tingkat EPS mengindikasikan semakin tingginya

keuntungan berupa Dividen yang akan dibagikan ke investor. EPS menjadi daya

tarik bagi investor untuk memiliki saham perusahaan terkait karena EPS yang

tinggi dianggap akan mampu memberikan keuntungan yang tinggi pula.4

Agar lebih memperjelas pembahasan, berikut akan dijelaskan mengenai

persamaan dan perbedaan yang telah dilakukan peneliti sebelumnya terhadap

penelitian ini.

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Persamaan Perbedaan

1. Wulan

Pondaag

Pengaruh Cash Ratio,

Debt To Equity Ratio,

Dan Return On Asset

Terhadap Dividen Per

Share Pada Perusahaan

Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Tahun

2010 – 2011

Variabel

independen

Return On

Asset

Variable

dependen

Dividen Per

Share (DPS)

Variabel

independen Cash

Ratio, Debt To

Equity Ratio, dan

Ukuran

Perusahaan

Perusahaan

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

2

Sadalia,

Isfenti, dan

Khalijah.

Analisis Faktor Yang

Mempengaruhi Dividen

Per Share Pada Industri

Barang Konsumsi DI

Bursa Efek

Indonesia.Jurnal

Ekonomi, Universitas

Sumatera Utara, Medan.

Variabel

independen

Return On

Asset

Variable

dependen

Dividen Per

Share (DPS)

Variabel

independen

Pengaruh Rasio-

Rasio Keuangan,

Pertumbuhan

Asset Dan Ukuran

Perusahaan

Perusahaan

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

3 Nur Aini

Pengaruh Rasio

Keuangan Terhadap

Dividen Tunai Pada

Perusahaan Lq-45 Yang

Go-Public Di Bursa Efek

Indonesia.

Variabel

independen

Earning Per

Share (EPS)

Variabel

dependen

Variabel

Independen Rasio

Keuangan

Perusahaan

Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

4 Lutfi Eko Susanto, Pengaruh Net Profit Margin, Current Ratio, Quick Ratio, Earning

Per Share Dan Total Assets Turn Over Terhadap Dividend Per Share Pada Perusahaan

Manufaktur Tahun 2013-2015 Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal, (Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Nusantara Pgri Kediri, 2016). hlm. 9-10

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

20

yaitu

Terhadap

Dividen

Tunai

4

Tesdi

Priono T,

S.Kom

Analisis Pengaruh

Rasio-Rasio Keuangan,

Pertumbuhan Asset Dan

Ukuran Perusahaan

Terhadap Dividen Per

Share (Studi Empiris: Di

Bursa Efek Jakarta

Periode Tahun 2002-

2004).

Variabel

independen

Earning Per

Share (EPS)

Variable

dependen

Dividen Per

Share (DPS)

Variabel

independen

Pengaruh Rasio-

Rasio Keuangan,

Pertumbuhan

Asset Dan Ukuran

Perusahaan

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

5 Lutfi Eko

Susanto

Pengaruh Net Profit

Margin, Current Ratio,

Quick Ratio, Earning

Per Share Dan Total

Assets Turn Over

Terhadap Dividend Per

Share Pada Perusahaan

Manufaktur Tahun 2013-

2015 Yang Terdaftar Di

BEI.

Variabel

independen

Earning Per

Share (EPS)

Variable

dependen

Dividen Per

Share (DPS)

Variabel

independen Net

Profit Margin,

Current Ratio,

Quick Ratio, Total

Assets Turn Over

Perusahaan

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

B. Konsep dan Teori

Dalam penelitian tentunya harus didasari oleh teori. Fungsi dari teori ini

memudahkan para pembaca dalam memahami hasil dari penelitian. Sehingga hasil

penelitian ini dapat diperkuat karena mempunyai landasan. Berikut pemaparan

teori yang berhubungan dengan penelitian.

1. Manajemen Keuangan Syari’ah

Perkembangan ilmu manajemen sejak awal kemunculanya samapi saat ini

berkembang pesat sehingga penerapan dalam prakteknya banyak dipergunakan.

Pemanfaatan ilmu manajemen sudah banyak dimanfaatkan oleh kalangan

akademisi dan praktisi oleh karenanya ilmu manajemen bersifat universal bahkan

tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manajemen di terjemahkan dalam bahasa

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

21

inggris yaitu dari kata kerja to manage yang artinya orang yang melakukan

manajemen. Akhirnya manajemen di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia

menjadi manajemen atau pengelolaan.5

a. Pengertian Manajemen Keuangan Syari’ah

Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan teori yang

membahas, mengkaji, dan menganalisis tentang bagaimana seseorang manajer

keuangan mempergunakan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencari dana,

mengelola dana dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau

kemakmuran bagi para pemegang saham dan sustainability (kenerlanjutan) usaha

bagi pemerintah.6 Manajemen keuangan juga dapat didefiniskan dari tugas dan

tanggungjawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggungjawabnya

berlainan disetiap perusahaan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain

meliputi keputusan tentang invetasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian

Dividen suatu perusahaan.7

Kasmir menyatakan bahwa manajemen keuangan adalah aktivitas

manajemen keuangan berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan perusahaan,

termasuk lembaga yang berhubungan erat dengan sumber pendanaan dan investasi

keuangan perusahaan serta instrument keuangan.8 kegiatan untuk menccapai

tujuan atau sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan menggunakan

orang–orang lain ujar Khaerul Umam.9

5 Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm 13-16

6 Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 2

7 Agus Sartono, Manajemen Keuangan Edisi 3 (Yogyakarta: BPFE, 2001), hlm. 6

8 Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2009), hlm. 7 9 Khaerul Umam, Manajaemen Perbankan Syari’ah, (Bandung: CV PUSTAKA SETIA,

2013), hlm. 39

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

22

Syari’ah berasal dari bahasa arab yang secara bahasa artinya jalan yang

ditempuh atau garis yang mestinya dilalui. Secara istilah syari’ah adalah

peraturan–peraturan dan hukum yang telah digariskan oleh Allah, atau telah

digariskan pokok–pokoknya dan dibebankan kepada kaum muslimin supaya

mematuhinya, supaya syari’ah ini diambil oleh orang Islam sebagai penghubung

diantaranya dengan Allah dan diantaranya dengan dengan manusia.10

Sedangkan manajemen keuangan syari’ah ialah sebuah kegiatan

manajerial keuangan untuk mencapai tujuan dengan memperlihatkan kesesuaian

pada prinsip-prinsip syari’ah. berdasarkan pada prinsip tersebut maka dalam

perencanaan, pengorganisasian, penerapan dan pengawasan yang berhubungan

dengan keuangan syari’ah.11

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu

manajemen keuangan syari’ah adalah sebuah proses dalam memanajerial

keuangan meliputi perencanaan, pengorganisasian, penerapan dan pengawasan

sesuai dengan prinisp-prinsip Syari’ah.

Sehingga yang dimaksud dengan manajemen keuangan syari’ah adalah

aktivitas pengelolaan keuangan yang sesuai dengan prinsip syari’ah sebagaimana

yang telah ditetapkan dalam Al-Quran maupun Al-Hadits yang berasal dari

sumber pendanaan yang halal pada suatu instansi sehingga menghasilkan suatu

keuntungan yang berupa materi juga keberkahan.

10

Hamka, Studi Islam, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1985), hlm. 3 11

Editor, http://www.mag.co.id/manajemen-keuangan-syariah/ diakses pada tanggal 16

Oktober 2018

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

23

b. Landasan Manajemen Keuangan Syari’ah

Islam memandang segala sesuatu bentuk kegiatan harus dilakukan secara

rapi, benar dan tertib. Dibarengi dengan proses yang benara semua ini adalah

prinsip dalam ajaran Islam. Dan salah satu landasan disalam Agama Islam tentang

manajemen keuangan syari’ah yang mengatur berjalanya keuangan salah satunya

keuangan sebuah perusahaan. Berikut landasan syari’ah yang terdapat dalam:

1) Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 29.

ب انر كى آ حجسة ػ حساض ي حك كى ببنبطم إال أ نكى ب ا الحؤكها أي أي

ب بكى زح هللا كب فعكى إ ا أ ال حقخه

“Hai orang–orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang bathil kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama suka diantara kamu” (QS. an–Nisa: 29)12

Berdasarkan ayat di atas Islam memandang segala sesuatu yang akan

terjadi tidak dapat diprediksi. Segala perbuatan diperhatikan oleh Allah SWT.

Sebagai seorang muslim, sebaiknya segala macam aspek kehidupan terutama

dalam hal mengelola keuangan harus sesuai dengan ajaran syariat agama.

Dalam artian Islam tidak diperbolehkan menghalalkan semua cara demi

mendapatkan sesuatu yang di inginkan. Sebagai seorang muslim dalam hal

keuangan hendaknya berusaha semaksimal mungkin agar tidak mengalami

kerugian di dunia maupun diakhirat.

2) Al-Hadits

Terdapat Al-Hadits yang berisi tentang bahasan manajemen keuangan

syari’ah yaitu:

12

Latif Awaludin, Al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta: Wali,2012), hlm. 118

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

24

ظهى ظئم : أي انكع ػه صهى للا انب } أ ػ للا زافغ زض زفبػت ب ب أطب ؟ ػ

كم ب ، جم بد م انس ح انحبكى قبل : ػ صح از ا انبص غ يبسز{ ز

Dari Rifa’ah bin Rafi’, Nabi pernah ditanya mengenai pekerjaan apa yang

paling baik. Jawaban Nabi, “Kerja dengan tangan dan semua jual beli yang

mabrur” [HR Bazzar dinilai shahih oleh al Hakim.13

Al-Hadits ini menjelaskan bahwa sebaik–baik pekerjaan adalah perniagaan

yang sesuai dengan ketentuan syari’at Islam sehingga apa yang dilakukan akan

mendatangkan keberkahan yakni keuntungan dunia dan keuntungan di akhirat.

3) Kaidah Fiqhiyah

Dari beberapa landasan terdapat kaidah ushul fiqh yang berkaitan dengan

bahasan ini, yaitu:

د ل األصم ف ؼبيهت اإلببحت اال أ ب ان م ػهى ححس دن

Pada dasarnya hukum bermuamalah adalah sah dan hukum bertransaksi

adalah mengikat pihak-pihak yang bertransaksi.14

Yang dimaksud bermuamalah disini mencakup makna banyak, baik sosial

kemasyarakatan maupun bisnis dengan segala konsekuensinya. Manajemen

keuangan syari’ah tentu berpedoman pada prinsip-prinsip syari’ah yang tentu

tujuan utamanya adalah demi kemashlahatan umat.

4) Fatwa DSN MUI

Fatwa Dewan Syari’ah Nasional didalamnya terdapat berbagai macam

sumber hukum yang berkaitan dengan landasarn manajemen keuangan syari’ah

diantaranya adalah sebagai berikut:15

13

Al-Atsqalani, Ibnu Hajar, Bulugh al-Maram min Adillat al-Ahkam, Terjemah Lengkap

Bulughul Maram, oleh Abdul Rosyad Siddiq, Cet. 2., (Jakarta: Akbar, 2009). hml 227 14

Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih (Jakarta: kencna Prenada media Grup,2006) hlm. 130

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

25

a) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 14/DSN-MUI/IX/2000 tentang

sistem distribusi hasil usaha dalam lembaga keuangan syari'ah;

b) Fatwa Dewan Syari'ah Nasional Nomor: 01/DSN-MUI/IV/2000 tentang

perbankan syari’ah;

c) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang

Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syari’ah;

d) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar

Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syari’ah do Pasar Modal;

e) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 80/DSN-MUI/III/2011 tentang

Penerapan Prinsip Syari’ah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat

Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.

c. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Syari’ah

Al-Quan dan Al-Hadits yang merupakan dua sumber hukum utama Islam

baik secara tersirat maupun tersurat didalamnya membahas mengenai prinsip-

prinsip muamalah. Dalam hal ini, keuangan syari’ah merupakan bagian dari

muamalah, Terdapat beberapa perbedaan diantara keuangan konvensional dengan

syari’ah salah satunya dengan adanya larangan riba.

Saat ini umat muslim sedang gencar-gencarnya mempromosikan sistem ini

dengan tujuan menerapkan dan mengembangkan prinsip-prinsip syaiah

diantaranya, penguatan ibadah, penerapan keadilan, mengutamakan maslahah,

tidak diperbolehkan adanya riba, dan tidak adanya gharar.16

15

Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia Gabungan 1–116, hlm. 30-

119 16

Veithzal Rivai–Arviayan Arifin, Islamic Banking, Edisi 1, Cetakan 1 (Jakarta: Bumi

Aksara, 2010), hlm. 34–36

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

26

d. Aspek-aspek Manajemen Keuangan Syari’ah

Terdapat beberapa aspek mengenai manajemen keuangan syari’ah,

diantaranya sebagai berikut:17

1. Mendapatkan uang dengan cara yang sesuai prinsip syari’ah;

2. Merencanakan pemakaian uang dengan perencanaan yang tidak melenceng

dari segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam al-Quran dan Al-Hadits.

Hakikat manajemen adalah pengelolaan oleh karenanya aspek ini merupakan

langkah awal dalam manajemen keuangan syari’ah;

3. Menyimpan kekayaan maksudnya adalah tidak berlaku boros misalnya

dengan cara menabung uang. Ada anggapan yang keliru mengenai tata cara

menabung uang. Kebanyakan orang menabungkan sisa pemakaiannya,

padahal akan jauh lebih baik jika menabung dilakukan pada saat pendapatan

baru diperoleh;

4. Mengembangkan kekayaan dengan cara yang sesuai dengan prinsip syari’ah

misalnya menambahkan modal usaha atau berinvestasi dibidang yang halal;

5. Menggunakan uang sesuai dengan kebutuhan maksudnya adalah tidak

menggunakan uang yang dimiliki seara berlebihan. Dalam hal ini sangat

dibutuhkan kemampuan membedakan keinginan dan kebutuhan. Usahakan

uang yang ada digunakan untuk memenuhi kebutuhan terlebih dahulu. Islam

melarang umatnya melakukan segala sesuatu secara berlebihan oleh

karenanya dalam menggunakan harta yang dimilki terlebih dahulu

mengutamakan kebutuhan.

17

Editor, "lima aspek pengelolaan keuangan yang harus anda perhatikan", dalam

https://www.google.co.id/amp/s/m.suara.com/amp/bisnis/2015/10/16/073000/, diakses tanggal 28

September 2018

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

27

Aktivitas membuat keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan

usaha dan pembagian Dividen suatu perusahaan merupakan tugas pokok

manajemen keuangan. Kegiatan ini harus menyangkut empat aspek yaitu: Dalam

perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan harus bekerja sama

dengan para manajer yang ikut bertanggungjawab atas perencanaan umum

perusahaan.

Manajer keuangan harus memusatkan perhatian kepada berbagai

keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.

Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di perusahaan

agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin. Menyangkut penggunaan

pasar uang dan pasar modal, manajer keuangan menghubungkan perusahaan

dengan pasar keuangan, di mana dana dapat diperoleh dan surat berharga

perusahaan dapat diperdagangkan.

e. Tujuan Manajemen Keuangan Syari’ah

Dari adanya sebuah perencanaan tentu akan mengakibatkan adanya sebuah

tujuan demi mencapai seuatu misi yang dapat menjadikan berkembangnya sebuah

perusahaan. Pada umumnya tujuan daripada manajemen keuangan tidak terlepas

dari kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan semaksimal

mungkin demi meningkatkan nilai kekayaan suatu perusahaan merupakan ukuran

nilai objektif oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan.

Dalam hal ini manajer keuangan dalam suatu perusahaan mampu untuk

mengantisipasi perubahan dengan tanggungjawab yang mencakup berbagai aspek

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

28

pengembangan yang vital secara keseluruhan dalam perusahaan.18

. Adapaun

tujuan dari manajemen keuangan sebagai berikut.

Memaksimalkan nilai perusahaan.

Menjaga stabilitas dalam keadaan yang selalu terkendali.

Memperkecil resiko perusahaan di masa sekarang dan yang akan datang.

2. Investasi

Sebelum memahami makna dari arti Investarsi Syari’ah calon investror

perlu mamahami arti dari sebuah kata Investasi dimana Investasi diartikan sebagai

sebuah tindakan seseorang atau individu untuk menanamkan modal dan

mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.

a. Pengertian Investasi

Investasi diartikan sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

lain yang digunakan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa

datang.19

Sedangakan Investasi syari’ah difahami sebagai kegiatan menanamkan

atau menempatkan modal di suatu tempat atau perusahaan dengan tujuan

mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.

Kunci dalam investasi syari’ah yaitu adanya norma syari’ah yang

menyebabkan ke halalanya. Di dalam perspektif ekonomi syari’ah, investasi tidak

hanya semata mata mendapatkan keuntungan saja tetapi ada faktor lain yang

memotivasi investasi dalam Islam.20

18

Harmono, Manajemen Keuangan berbasis Balanced Scorecar, (Jakarta: Bumi Aksara,

2004), hlm. 1 19

Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama,

(Yogyakarta: BPFE, 2001), hlm. 3 20

Yoyok Prasetyo, Hukum Investasi dan Pasar Modal Syariah, cetakan 1, (Bandung: CV.

Mitra Syariah Indonesia, 2017), hlm. 3

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

29

Melihat pengertian di atas, investasi saham dapat diartikan sebagai surat

berharga yang membuktikan sebuah kepemilikan seseorang atas saham pada suatu

perusahaan, maka para pemegang saham memiliki hak untuk ikut serta dalam

pengambilan keputusan dan pengaturan perusahaan dengan tujuan.

Untuk mendapatkan keuntungan dari hasil menanamkan modal yang halal

yaitu bagi hasil dari kegiatan perusahaan bila mendapatkan keuntungan atau laba.

Dalam pembahasan ini penulis membedakan jenis investasi saham dari segi asset,

pengaruh, sumber pembiayaan, bentuk dan berdasarkan waktu.

b. Tujuan Investasi

Ketika seorang investor memutuskan untuk berinvestasi tentunya memiliki

tujuan tertentu diantaranya:21

1) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Seseorang yang bijaksana akan berfikir bagaimana cara meningkatkan taraf

hidupnya dari waktu ke waktu atau setidak-tidaknya bagaimana berusaha

untuk mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak

berkurang dimasa yang akan datang;

2) Mungurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam memilih

perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghadirkan diri agar kekayaan

atau harta miliknya tidak merosot nilainya karena di grogoti oleh inflasi.

3) Dorongan untuk menghemat. Beberapa Negara didunia banyak melakukan

kebijakan yang sifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melaui

fasilitas perpajakan yang di berikan kepada masyarakat yang melakukan

investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

21

Manan H Abdul, Manajemen Investasi Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 29

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

30

c. Manfaat Investasi

Beberapa manfaat investasi di zaman sekarang ini, telah banyak diungkap,

ada berbagai jenis investasi yang memiliki risikonya masing-masing. Meski

demikian, yang perlu diperhatikan adalah bahwa berinvestasi memiliki manfaat

yang sangat besar para investor. Berikut ini adalah beberapa manfaat investasi

yang mungkin akan membuat investor lebih yakin untuk mulai berinvestasi.

(Potensi penghasilan jangka panjang, Mengungguli inflasi, Memberikan

penghasilan tetap, Bisa menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan, Investor bisa

berinvestasi sesuai dengan keadaan keuangannya).22

d. Jenis Investasi

Investasi memiliki perkembangan yang pesat khususnya di Indonesia yang

semakin hari semakin berkembang. beberapa jenis investasi yang terkenal di

Indonesia seperti munculnya investasi berjangka, emas atau logam mulia,

properti, saham dan peer too peer leanding.

Dari keseluruhan jenis investasi yang dapat di akses oleh masyarakat

tentunya menjadi bahan pertimbangan akan baik dan buruknya suatu prodak yang

akan di manfaatkan. Jenis investasi saham saat ini lebih di gandrungi oleh

masyarakat, karenanya memiliki tingkat keuntungan yang di pandang lebih

menjamin bagi para pelaku di dalamnya.

22

Kustiawan Abdurrahman, Pengaruh Return On Asset (ROA) dan Earning Per Share

(EPS) terhadap Return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII):

Studi kasus pada PT. perusahaan gas negara (Persero) Tbk. periode 2012-2016, Skripsi

(Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung)

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

31

3. Saham

Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang sangat dikenal

oleh masyarakat. Salah satu alasannya adalah karena investor dapat dengan mudah

menjual serta membelinya dengan melihat beberapa aspek.

a. Pengertian

Saham secara etimologi diadopsi dari bahasa Arab yaitu sahmun yang

berarti andil atau peran serta dalam berserikat. Sementara menurut etimologi

saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrument financial

yang mengacu pada bagian kepemilikan.23

Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu

perusahaan dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva

perusahaan.24

Dan pemegang saham meiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva

perusahaan 25

Adapaun saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan

yang berbentuk perseroan terbatas.26

Dalam melakukan Investasi tentunya

membutuhkan startegi yang khusus sehingga dapat diterapkan dan mencapai

tujuan yang di inginkan seorang Investor dalam mendapatkan keuntungan atau

laba.

Keinginan masyarakat umat Islam yang ada di Indonesia untuk

berinvestasi pada produk-produk pasar modal yang sesuai dengan prinsip-prinsip

syari’ah dikembangkan menjadi Pasar modal syari’ah. Dengan semakin

23

Wiku Suryomukti, Supercedas Investasi Syariah, (Jakarta: Qultum Media, 2011),

hlm.26 24

Rusdin, Pasar Modal, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 68 25

Herlan Firmansyah, dadang Husen Sobana, Bank dan Industri Keuangan Non Bank

(IKNB Syraiah), (Jakarta: PT. Naga Kusuma Media kreasi), hlm. 109 26

Husnan, Suad, Dasar-dasar Teori Porotofio & Analisis Sekuritas, (UPP YTIM YPKN),

hlm. 32

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

32

beragamnya sarana dan produk investasi di Indonesia, diharapkan bisa menjadi

market yang bisa menarik investor yang ingin berinvestasi dengan ketentuan dan

kaidah-kaidah ajaran Islam.27

Berdasarkan uraian diatas maka saham adalah satuan nilai pembukuan

dalam bentuk surat pengakuan hutang, surat berharga komersil, dan tanda bukti

utang yang mengacu pada bukti kepemilikan. Sedangkan saham syari’ah diartikan

sebgai sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan berdasarkan pada prinsip

syari’ah, baik itu saham biasa maupun saham syari’ah pada intinya keduanya

merupakan sesuatu yang sama yang membedakan hanyalah prinsip.

b. Landasan Saham

Kegiatan jual beli atau bermuamalah yang dianjurkan dalam Islam, atas

harta yang dimiliki oleh individu atau kelompok menjadi produktif dan

bermanfaat bagi orang lain. Berdasarkan kaidah fiqih hukum dari kegiatan

muamalah pada dasarnya adalah mubah atau boleh. Muamalah (investasi)

dianggap boleh apabila didalam kegiatanya sesuai ajaran Islam serta tidak terdapat

unsur yang dilarang oleh Al-Quran dan Al-Hadits.

1) Al-Quran

anjuran investasi pada Al-Quran terdapat pada surat Al-Hasyr ayat 18

sebagai berikut:

ظس فط يب قديج نغد نخ آيا احقا للا ب انر ب أ احقا للا خبس للا إ

ه ب حؼ ب“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah

setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok

27

Adrian Sutedi, Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Sinar Grafik, 2011), hlm. 44.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

33

(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.28

Selain itu investasi pula di anjurkan karena sebagai kegiatan dalam rangka

mempersipakan kehidupan di akhirat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT

dalam surat Luqman ayat 34 yang berbunyi:

ؼهى يب ف األزحبو ث ل انغ ص د ػهى انعبػت ػ للا يب حدزي فط يبذا إ ث حكعب غدا يب حدزي فط بؤي أزض ح ػهى خبس للا إ

“Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari kiamat; dan Dia yang

menurunkan hujan, dan mengetahuui apa yang ada di dalam rahim. Dan

tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang

akan dikejakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat

mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui, Maha Mengenal”.29

2) Al-Hadits

Dalam berinvestasi haruslah memerhatikan kehalalan dari suatu hal yang

akan diinvestasikan, seperti dalam Al-Hadits yang diriwayatkan Bukhari dan

Muslim:

ؼج بشس قل ظ ب ب ؼج انؼ ػبيس قبل ظ ى حدثب شكسبء ػ حدثب أب ؼ

ص بث ال زظل للا ب يشب ب انحساو ب ظهى قل انحلل ب ػه هى للا

قغ ف ي ػسض بث اظخبسأ ند شب احقى ان انبض ف ب كثس ي ؼه

بث كساع سػى انشب ى أال إ نكم يهك ح إ اقؼ أال ى شك أ ل انح ح

ف انجعد يضغت إذا صهحج صهح انجعد إ يحبزي أال ف أزض ى للا ح

أال إذا فعدث فعد انجعد كه انقهب كه “Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada

kami [Zakaria] dari ['Amir] berkata; aku mendengar [An Nu'man bin Basyir]

berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas. Namun diantara

keduanya ada perkara syubhat (samar) yang tidak diketahui oleh banyak orang.

28

H. Muhammad Sohib, Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: PT Insan Media

Pustaka, 2012). hlm. 548. 29

H. Muhammad Sohib, Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: PT Insan Media

Pustaka, 2012). hlm. 414

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

34

Maka barangsiapa yang menjauhi diri dari yang syubhat berarti telah

memelihara agamanya dan kehormatannya. Dan barangsiapa yang sampai jatuh

(mengerjakan) pada perkara-perkara syubhat, sungguh dia seperti seorang

penggembala yang menggembalakan ternaknya di pinggir jurang yang

dikhawatirkan akan jatuh ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki

batasan, dan ketahuilah bahwa batasan larangan Allah di bumi-Nya adalah apa-

apa yang diharamkan-Nya. Dan ketahuilah pada setiap tubuh ada segumpal

darah yang apabila baik maka baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka

rusaklah tubuh tersebut. Ketahuilah, ia adalah hati".30

Berinvestasi harus dilakukan dengan cara yang dianjurkan oleh Al-Quran

dan Al-Hadits dan meninggalkan yang dilarang oleh Al-Quran dan Al-Hadits.

Mencari rezeki (berinvestasi) dengan cara halal karena pertama, kehendak syar’i,

Allah SWT dan Rasul-Nya telah memberikan bimbingan dalam mencari rezeki

(berinvestasi) yaitu melakukan yang halal dan menjauhkan yang haram.31

3) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indoneisa

Fatwa DSN MUI juga mengatur sebagian kegiatan dari investasi syari’ah.

Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor 80-DSN-MUI/III/2011 Tentang

Penerapan Prinsip Syari’ah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifar Ekuitas

di Pasar Reguler Bursa Efek

Fatwa ini menyatakan: bahwa Dalam transaksi syari’ah, pelaksanaan

transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian tidak diperbolehkan

melakukan spekulasi dan manipulasi yang didalamnya mengandung unsur riba,

gharar, maysir, risywah haram dan kedzaliman.32

30

Muhammad Vandestra, Imam Muslim, Imam Bukhari, Kitab Hadist Shahih Bukhari &

Muslim Edisi Bahasa Indonesia, (Jakarta, Dragon Promedia, 2018), hlm 29 31

M. Nadratuzzaman Husen dkk, Gerakan 3 H. Ekonomi Syariah, (Jakarta, PKES, 2007),

hlm. 18. 32

Editor, Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat

Ekuitas di Pasar Modal Reguler Bursa Efek, dalam https://tafsirq.com/fatwa/dsn-mui/pasar-

modal-dan-pedoman-umum-penerapan-prinsip-syariah-di-bidang-pasar-modal, diakses tanggal 27

April 2019.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

35

Berdasarkan urian di atas, kedua Ayat, Al-Hadits, dan Fatwa DSN MUI

dapat dipahami bahwa semuanya sebagai anjuran untuk berinvestasi oleh para

calon perencana keuangan. Investasi yang dilakukan pertama kali adalah untuk

tujuan akhirat berupa amal shaleh. Mempersiapkan investasi untuk masa depan

kita dunia. Ada kata yang terkandung pada ayat diatas bahwa memperhatiakan

kehidupan dunia juga perlu namun tetap tidak mengesampingkan investasi di

kehidupan akhirat kelak.

Secara tegas Allah SWT menyatakan bahwa tidak ada seorang pun di

dalam semesta ini yang mengetahui apa yang akan di perbuat dan apa yang akan

terjadi sehingga dengan ajaran tersebut diperintahkan untuk melakukan investasi

sebagai bekal dunia akhirat. Allah SWT maha mengetahui segala sesuatu yang

tersembunyi Dalam artian segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia

menyimpang dalam aturan Allah SWT tetap diketahui olehnya.

Menurut pendapat Wahbah Az-Zuhaili, ikut menanam modal pada suatu

perusahaan berdasarkan pertimbangan bahwa hukum asal muamalah (transaksi

bisnis) adalah halal, maka mendirikan sebuah perusahan dengan modal bersama

(perseroan) yang dimiliki orientasi, tujuan dan aktivitas bisnis yang legal adalah

boleh.

Objek akad pada jual belinya adalah porsi atau bagian dalam bentuk yang

masih umum dan global dari asset perusahaan. Adapun hukum memperjualbelikan

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

36

atau menggadaikan saham itu diperbolehkan dengan tetap memperhatikan dan

mematuhi aturan serta ketentuan-ketentuan perusahaan.33

Berdasarkan uraian diatas segala proses aktivitas ekonomi harus atas dasar

suka sama suka tidak mengambil hak orang lain serta tidak mangandung unsur

riba. Karena bermualah dengan baik diwajibkan dalam Islam demi kemaslahatan

sesama. Tidak agas dasar hawa nafus untuk mendapatkan harta yang berlimpah

dengan cara yang bathil.

c. Jenis-jenis Saham

Dalam pembahasan ini penulis membedakan jenis investasi saham dari

segi kemampuan klaim dan segi peralihannya. Adapun jenis-jenis saham yang

perlu di ketahui oleh publik sebagai berikut, saham memiliki banyak jenis

diantaranya:34

1. Saham Biasa (common stock)

Dengan adanya resiko yang besar biasanya perusahaan perusahaan

berjalan dengan baik maka deviden saham biasa akan lebih besar dari pada saham

preferen. Tetapi jika terjadi likuidasi pembagian deviden dan pembagia harta

perusahaan serta pemegang saham biasa akan memeproleh pembagian terakhir

setelah pemegang sham preferen. Pembagian deviden untuk saham biasa dapat

dilakukan jika perusahaan sudah membayar deviden untuk saham preferen. Saham

biasa mempunyai hak yang sama bagi pemegangnya yang dapat menentukan

jalanya perseroan melalui rapat umum pemegang saham. Seringkali hak suara

33

Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu jilid 7, Cetakan 1. (Jakarta: Gema

Insan dan Darul Fikri, 2007), hlm. 184. 34

Jogianto, Teori portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta: BPFE UGM, 2000),

hlm.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

37

dalam rapat pemegang saham hanya di berikan pada saham biasa, Tetapi sering

juga saham preferen mempunyai hak suara.

2. Saham Preferen (preferred stock)

Saham preferen merupakan saham yang mempunyai hak khusus melebihi

hak pemegang saham biasa. Saham preferen sering juga dengan saham istimewa

sebab mempunyai keistimewaan. Biasanya keistimewaan ini dihubungkan dalam

hal pembagian deviden atau pembagian aktiva pada ssat likuiditas.

Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat yang gabungan

antara obligasi dan saham biasa seperti bon yang membayarkan harga atas

pinjaman. Saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden

preferen seperti saham biasa dalam hal likuidasi klaim pemegang saham preferen

di bawah klaim pemegang obligasi di bandingkan dengan saham biasa.

d. Indexs Saham Syari’ah Indonesia

Indeks Saham Syari’ah Indonesia (ISSI) merupakan indikator dari kinerja

pasar saham syari’ah Indonesia, yang diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011

adalah indeks komposit saham Syari’ah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

(BEI), yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Konstituen Indeks Saham Syari’ah Indonesia (ISSI) adalah seluruh saham

Syari’ah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan masuk ke dalam

Daftar Efek Syari’ah (DES) artinya, Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak melakukan

seleksi saham Syari’ah yang masuk ke dalam Indeks Saham Syari’ah Indonesia

(ISSI).35

35

Editor: Indeks Saham Syariah Indonesia https://www.idx.co.id/idx-syariah/indeks-

saham-syariah/ diakses pada 26 Juni 2019.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

38

Konstituen Indeks Saham Syari’ah Indonesia (ISSI) diseleksi ulang

sebanyak dua kali dalam setahun, setiap bulan Mei dan November, mengikuti

jadwal review Daftar Efek Syari’ah (DES). Oleh karenanya, setiap periode

seleksi, selalu ada saham Syari’ah yang keluar atau masuk menjadi konstituen

Indeks Saham Syari’ah Indonesia (ISSI).

Metode perhitungan Indeks Saham Syari’ah Indonesia (ISSI) mengikuti

metode perhitungan indeks saham Bursa Efek Indobesia (BEI) lainnya, yaitu rata-

rata tertimbang dari kapitalisasi pasar dengan menggunakan Desember 2007

sebagai tahun dasar perhitungan Indeks Saham Syari’ah Indonesia (ISSI).

4. Laporan Keuangan

Ilmu manajemen saat ini dibutuhka oleh suatu perusahaan baik perusahaan

jasa maupun perusahaan manufaktur. Tidak hanya perusahaan yang membutuhkan

ilmu manajemen dalam bidang dikehidupan sehari-hari ilmu manajemen sangatlah

dibutuhkan. Untuk itu dalam dunia perusahaan manajemen keuangan mengatur

keuangan yang dibutuhkan dalam operasional perusahaan.

a. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu bentuk pertanggungjawaban pimpinan

suatu perusahaan kepada pemegang saham atau kepada mereka yang

membutuhkan laporan keuangan yang di sajikan dalam bentuk laporan selama

pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang dilaporkan sesuai dengan waktu yang

telah tetapkan.36

36

Amin Widjaja Tunggal, Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta, PT Rineka

Cipta, 2000), hlm. 79

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

39

Laporan keuangan bagi perusahaan merupakan hal penting, melalui

laporan tersebut tercermin kondisi keuangan perusahaan sebagai dasar

pengambilan keputusan bisnis. dan lebih jauh informasi tersebut dapat di jadikan

sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut laporan keuangan dapat dengan jelas

memperlihatkan gambaran kondisi keuangan suatu perusahaan laporan keuangan

yang merupakan hasil dari kegiatan operasi normal.

Perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi

entitas entitas di dalam perusahaan itu sendiri kinerja laporan keuangan

memrlukan suatu analisis, Analisis ini harus di pahami oleh kita baik sebagai

maanajem perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun sebagi

investor jika kita ingin menginvestasikan harta kita.

Laporan keuangan menurut syari’ah adalah laporan keuangan yang mana

berupa bentuk pertanggungjawaban seorang pemimpin perusahaan kepada entitas-

entitas yang menggunakan dan membutuhkan laporan tersebut dengan

menggunakan paradigma serta asas transaksi syari’ah.37

Oleh sebab itu maka di

perlukan pemahaman yang matang untuk mengkaji laporan keuangan

konvensional maupun syari’ah dalam suatu perusahaan untuk melakukan tindakan

ataupun pengambilah keputusan.

b. Landasan Syari’ah Laporan Keuangan

Laporan keuangan dalam Islam atau akuntansi syari’ah bersumber dari Al-

Qur’an, Sunnah nabawiyyah, ijma (kesepakatan para ulama), qiyas (persamaan

37

Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah Di Indonesia, edisi. 4, (Jakarta, salemba

empat, 2015), hlm.95

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

40

suatu peristiwa tertentu), dan urf (adat kebiasaan) yang tidak bertentangan dengan

syariat Islam.

Kaidah-kaidah akuntansi dalam Islam memiliki karakeristik khusus.

Landasan syari’ah laporan keuangan tertuang dalam surat An-Nisa ayat 29 yang

berbunyi:

حساض حجبزة ػ حك كى ببنببطم إال أ انكى ب آيا ال حؤكها أي ب انر ب أ

كى فعكى ي ال حقخها أ ب بكى زح كب للا إ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama suka di antara kamu dan janganlah kamu

membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu”.38

Dari ayat ayat diatas menerangkan bahwa transaksi muamalah yang

berhubungan dengan harta, seperti harta pada anak yatim, mahar, dan sebagainya.

Ayat ini pula mengharamkan orang beriman untuk memakan, memanfaatkan,

menggunakan, (dan segala bentuk transaksi lainnya) harta orang lain dengan jalan

yang batil, tidak dibenarkan oleh syari’at.

Melakukan transaksi terhadap harta orang lain dengan jalan perdagangan

dengan asas saling ikhlas, saling ridha, dalam ayat ini Allah melarang untuk

bunuh diri, baik membunuh diri sendiri maupun saling membunuh. Allah

menerangkan semua ini, sebagai wujud dari kasih saying kepada mutat.

c. Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Setaip pencatatan laporan keuangan yang dilakukan akan dituangkan

dalam laporan yang yang menggambarkan data yang ada. Tentunya dalam

akuntansi hal ini berkaitanya dengan laporan keuangan yang di dalamnya terdiri

38

H. Muhammad Sohib, Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: PT Insan Media

Pustaka, 2012), hlm. 83.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

41

dari beberapa unsur yakni adanya, Neraca (aktiva, kewajiban, ekuitas), Laporan

Laba/Rugi (penghasilan/Income, Biaya/Cost), Laporan Perubahan Ekuitas.39

d. Analisis Laporan Keuangan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) analisis adalah penguraian

suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta

hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman

arti keseluruhan.

Menurut Harmono dalam bukunya yang berjudul Manajemen Keuangan

Berbasis Balanced Scorecard, mengatakan bahwa laporan keuangan adalah alat

analisis bagi manajemen keuangan perusahaan yang bersifat menyeluruh, dapat

digunakan untuk mendeteksi tingkat kesehatan perusahaan, dengan menganalisis

kondisi arus kas atau kinerja organisasi perusahaan baik yang bersifat parsial

maupun kinerja organisasi secara keseluruhan.40

Berdasarkan pemaparan di atas penulis merumuskan bahwa yang

dimaksud dengan analisis laporan keuangan adalah kegiatan membedah dan

menelaah laporan keuangan suatu perusahaan pada masing-masing unsur dan juga

menelaah atau menganalisis hubungan diantara unsur-unsur yang ada di dalam

laporan keuangan tersebut.

Definisi analisa laporan keuangan diartikan sebagai suatu proses yang

penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan

39

Martinus Ristardi, Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan

Studi Kasus Pada Industri Jasa Hotel Dan Travel Service Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

Tahun 2004 Sampai 2006, Skripsi (Yogyakarta: Universitas Santa Dharma Yogyakarta, 2008)

https://repository.usd.ac.id/2637/2/022214126_Full.pdf diakses 16 Mei 2019. 40

Harmono, “Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard”, (Jakarta: PT

BumiAksara, 2011), hlm. 104.

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

42

hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama

untuk menentukan estimasi dan presiksi yang paling mungkin mengenai kondisi

kinerja perusahaan pada masa yang akan datang.

e. Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka

akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu dengan angka lainnya41

. Rasio

keuangan atau finansial rasio hal yang sangat penting untuk melakukan analisa

terhadap kondisi keuangan perusahan. Para Investor jangka pendek maupun

menengah pada umumnya lebih banyak tertarik pada kondisi keuangan jangka

pendek dan kemampuan perusahaan untuk membayar deviden yang memadai.

Dalam penilaian suatu kondisi keuangan perusahaan di pengaruhi oleh fakor-

faktor yang turut menyebabkan perubahan pada kondisi keuangan seperi kondisi

mikro dan makro ekonomi baik yang terjadi di tingkat domestik dan

internasional.42

1. Rasio Likuiditas

Fred Weston, menyebutkan bahwa rasio lukuiditas merupakan rasio yang

mengggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya (utang)

jangka pendek. Fungsi rasio ini untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, baik kewajiban

kepada pihak luar perusahaan maupun didalam pihak luar.

Artinya apabla perusahaan ditagih, maka akan mamapu untuk memenuhi

hutang (membayar) tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo. Jenis-jenis

41

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta,

Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2002), hlm.69 42

Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: alfabeta,2012), hlm. 135

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

43

rasio lukuiditas yaitu rasio lancar; rasio sangat lancar; rasio kas; rasio perpitaran

kas dan inventory to net working capital.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban

utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Jenis-jenis

rasio ini ialah debt assets ratio; debt to equity ratio; long term debt to equity ratio;

times interest earned dan fixed change coverage.

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya

perusahaan. Jenis-jenis rasio ini ialah Recievable Turnover; Days of Receivable;

Inventory Turnover; Days of Inventory; Working Capital Turnover; Fixed Assetss

Turnover; dan Assetss Turnover.

4. Rasio Profitabilitas

Rasio Profotabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat

efektifitas manajemen suatu perusahaan yang menunjukkan dari laba yang

dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan investasi. Jenis-jenis rasio ini ialah

Profit Margin on Sales; Return on Invesment; Laba Per Lembar Saham; dan Rasio

Pertumbuhan.

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

44

5. Rasio Pertumbuhan

Rasio pertumbuhan merupaakan rasio yang digambarkan kemampuan

perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di tengah perumbuhan

perekonomian dan sektor usahanya. Dalam menghitung rasio pertumbuhan dari

suatu perusahaan perlu dihitung tingkat pertumbuhan penjulan, laba operasi atau

laba usaha, laba bersih sesudah pajak, earning pershare saham biasa, Dividen per

saham, dll.

6. Rasio Penilaian

Rasio Penialian yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan

manajemen menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi seperti rasio

harga saham terhadap pendapatan dan rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku.

Rasio ini merupakan ukuran kegiatan yang paling lengkap.

f. Tujuan Menyususun Laporan Keuangan

Menurut kerangka konseptual SAK 1994 tujuan pelaporan keuangan

dinyatakan sebagai “Tujuan Laporan Keuangan”. Tujuan tersebut sebagai

berikut:43

1) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi.

2) Memenuhin kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian

laporan keuangan tidak menyediakan semua infromasi yang mungkin

43

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat,

1994), hlm. 5

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

45

dibutuhkan dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum

mengambarkan pengaruh keuangan dan kejadian dimasa lalu.

3) Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau

pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan

kepadanya.

Laporan keuangan merupakan suatu bukti transaksi suatu perusahaan

dalam waktu yang telah ditetapkan dengan rasio-rasio yang akan menunjukkan

kesehatan suatu keuangan perusahaan. Dalam pelaporan keuangan tidak serta-

merta hanya untuk di publish saja tapi memiliki tujuan-tujuan.44

5. Return On Assets (ROA)

Return On Assets (ROA) merupakan bagian dari rasio yang digunakan

untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan untuk

mengalokasikan biaya dan modal kedalam divisi yang bersangkutan.

a. Pengertian Return On Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang melihat sejauh mana

investasi yang telah di tanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan

sesuai dengan yang di harapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan

aset perusahaan yang di tanamkan dan di tempatkan. Rasio pembelian aset lebih

luas dari pada return on common stockholder equity (ROE) karena rasio ini

membandingkan imbalan untuk para pemegang saham dan kreditor dengan jumlah

aset (jumlah sumber daya yang di pasok oleh pemegang saham dan kreditor).45

44

Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah Di Indonesia, edisi. 4, (Jakarta, salemba

empat, 2015), hlm.97 45

Maulana Hidayat, Pengaruh Tingkat Pengemablian Asset dan Laba Perlembar Saham

Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Roko yang Terdaptar di Bursa Efek

Indonesia, (Bandung: FE Universitas Computer Indonesia, 2013), hlm. 18-19

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

46

Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut

semakin di minati investor, karena tingkat pengembalian atau deviden akan

semakin besar. Tingkat pengembalian atas asset merupakan rasio profitabilitas.

Return On Assets (ROA) adalah sebuah rasio yang menunjukan seberapa mampu

perusahaan menggunakan asset yang ada untuk mengahsilkan laba atau

keuntungan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan Return On Assets (ROA) adalah rasio

yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang

dihasilkan perusahaan modal dan biaya dapat dialokasikan kepada berbagai

produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga dengan

demikian akan dapat dihitung profitabilitas dari masing-masing produk.

b. Landasan Syari’ah Return On Asset (ROA)

Aset merupakan salah satu dari jenis harta yang akan menghasilkan laba

pada suatu usaha. Dalam Islam mengelola suatu asset agar sesuai dengan syariat

Islam.

1. Al-Quran

Landasan syari’ah Return On Asset (ROA) dalam Al-Qur’an surah Al-

Baqarah ayat 279 yang berbunyi:

خى يؤي ك بب إ انس ي ذزا يب بق آيا احقا للا رب ان ب أ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan

sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.”.46

46

H. Muhammad Sohib, Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: PT Insan Media

Pustaka, 2012), hlm. 46

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

47

2. Al-Hadits

Landasan syari’ah Return On Asset (ROA) dalam Al-Hadits sebagai mana

di riwayatkan oleh Muslim

صهى انب سة ػ س أب قبسي ػ أب ذئب حدثب ظؼد ان حدثب آدو حدثب اب ػه للا

سء ال ببن ان ػهى انبض شيب ظهى قبل نؤح حساو حلل أو ي بل أي ب أخر ان ب

Telah menceritakan kepada kami [Adam] telah menceritakan kepada kami

[Ibnu Abu Dza'bi] telah menceritakan kepada kami [Sa'id Al Maqbariy] dari

[Abu Hurairah radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

bersabda: "Sungguh pasti akan datang suatu jaman pada manusia yang

ketika itu seseorang tidak peduli lagi tentang apa yang didapatnya apakah

dari barang halal ataukah haram".47

3. Kaidah Fiqh

Landasan syari’ah Return On Asset (ROA) dalam Kaidah Fiqh yang

digunakan ialah:

مان الجراج بالض

“Manfaat suatu benda merupakan faktor pengganti kerugian.48

Berdasarkan ayat di atas, dapat di rumuskan bahwa dalam melakukan

segala kegiatan terutama mencari keutungan, kita selaku umat Islam haruslah

meninggalkan riba. Begitupun pada kegiatan mencari keuntungan dalam bisnis

ataupun kegiatan ekonomi lainya yang kita lakukan. Jadi Allah SWT menjanjikan

sebuah keuntungan dan mendapatkan petunjuk atas perniagaan yang mereka

lakukan.

47

Imam Az-Zabidi, Ringkasan Shahih Al-Bukhari, alih bahasa oleh Cecep Syamsul Hari

dan Tholibs Anis (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2008) Bab 5, No 988 hlm. 389 48

Azat ubaid ad-da’asi, al-Qawaid al-Fiqhiyyah ma’a syarhi al-Mujaz, (Damaskus: dar

at-Tarmizi. 1989) cet. 3, hlm 96

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

48

c. Rumus Perhitungan Return On Asset (ROA)

Besarnya Jumlah Return On Asset (ROA) suatu perusahaan dapat

diketahui dengan dihitungnya informasi keuangan dalam laporan keuangan.

Adapaun rumus Return On Asset (ROA) sebagai berikut:49

Keterangan:

1) Earning After Tax (Laba setelah pajak)

Penghasilan bersih yang diperoleh oleh perusahaan baik dari usaha pokok

(Net Operating Income) ataupun diluar usaha pokok perusahaan (Non Operating

Income) selama satu periode setelah dikurangi pajak penghasilan. Adapun cara

menghitung laba bersih setelah pajak dapat menggunakan rumus berikut:

2) Total Asset

Skala yang digunakan untuk mengklasifikasikan besar kecilnya

perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam total aktiva, nilai

pasar dan lain-lain. Kekayaan yang dimiliki oleh entitas bisnis yang bisa diukur

secara jelas menghunakan satuan uang serta sistem pengurutanya berdasar pada

seberapa cepat perubahanya di konversi menjadi satuan uang kas.

d. Manfaat Mengetahui Return On Asset (ROA)

Adapun manfaat dengan mengetahui Return On Asset (ROA) adalah

sebagai berikut:

49

Yoyok Prasetyo, Hukum Investasi dan Pasar Modal Syariah, hlm. 76

( ) ( )

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

49

1) Salah satu kegunaan prinsipil yang sifatnya menyeluruh. Apabila perusahaan

telah menjalankan praktek akuntansi denagn baik maka manajemen untuk

menggunakan teknik analisa Return On Asset (ROA) dapat mengukur

efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi dan efisiensi

bagian penjualan;

2) Untuk membandingkan efisiensi penggunaan modal perusahaan apakah

berada dibawah, sama atau di atas rata-ratanya;

3) Mengukur efsiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi yaitu dengan

mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan.

4) Untuk mengukur profotabilitas dari masing-masing produk yang telah

dihasilkan oleh perusahaan.

6. Earning Per Share (EPS)

Salah satu rasio nilai pasar yang menggambarkan kondisi dimana terjadi

kondisi penerapan yang akan dilaksanakan dan dampaknya pada masa yang akan

datang. Salah satu alat untuk menggammbarkan kondisi yang terjadi di pasar

yakni dengan cara memahami Earning Per Share (EPS).

a. Pengertian Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share (EPS) adalah pendapatan yang dicapai per lembar

saham dimana merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur nilai

saham-saham biasa.50

Earning Per Share (EPS) yang berbentuk alat ukur ini akan

menghasilkan hasil berupa angka dimana angka ini dihasilkan dari pembagian

antara pendapatan bersih setelah pajak dengan jumlah saham-saham biasa. jika

50

Winardi, Kamus Ekonomi Inggris-Indonesia, (Bandung: Mandar Maju, 1998) hlm. 176

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

50

Earning Per Share (EPS) suatu perusahaan tinggi maka laba perusahaan berupa

Dividen kepada pemegang saham akan semakin tinggi juga.51

Earning Per Share (EPS) merupakan total pendapatan yang diperoleh ole

investor dalam suatu periode untuk setiap jumlah saham yang beredar.52

Earning

Per Share (EPS) adalah suatu rasio yang dapat menunjukkan seberapa besar

keuntungan (return) yang didapatkan investor atau pemilik saham dari perlembar

sahamnya.53

Berlandaskan uraian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

Earning Per Share (EPS) merupakan suatu alat yang digunakan bagi para

pemegang saham untuk menilai harga per lembar sahamnya dengan

mengharapkan keuntungan yang didapatkan pada suatu periode tinggi dengan ini

mampu menunjukkan kesuksesan suatu perusahaan. Hal ini dinilai ketika Earning

Per Share (EPS) suatu perusahaan tinggi maka perusahaan itu mampu

memberikan kesejahteraan yang baik bagi pemegang sahamnya, begitupun

sebaliknya.

b. Landasan Syari’ah Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share (EPS) merupakan pendapatan berupa laba dari suatu

saham. Di Islam telah diatur sedemikian rupa terkait tentang laba dan bagaimana

memperolehnya sehingga tidak melanggar hukum Islam. Berikut landasan hukum

Earning Per Share (EPS):

1) Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 278 yang berbunyi:

ب خى يؤي ك بب إ انس ي ذزا يب بق آيا احقا للا رب ان أ

51

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2008) hlm.

127 52

Zaki Baridwa, Intermediate Accounting, (Yogyakarta: BPFE, 2008), hlm. 443 53

Tjiptono Darmadji dan Hendry M. Fakhriddin, Pasar Modal Indonesia, (Jakarta:

Salemba Empat, 2001), hlm. 139

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

51

“Wahai orang-orang yang beriaman! Bertakwalah kepada Allah dan

tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu oang yang beriman”.54

2) Hadis Riwayat HR Abu Dawud, al-Daraquthni, al-Hakim, dan alBaihaqi

س نشاث نبث ب: أ ىؼبن ح هللال قل: بق ىظه ػه هللا صهى هللال ظ ز إ

ي ججسخ حبصب ب دح أ خبذا ئف، حبصب ب دحأ خ ىيبن ك

بب

“Rasulullah SAW bersabda, Allah Ta'ala berfirman:"Aku adalah Pihak ketiga

dari dua Pihak yang berserikat selama salah satu Pihak tidak mengkhianati

yang lainnya. Maka, apabila salah satu Pihak mengkhianati yang lain, Aku

pun meninggalkan keduanya. (HR Abu Dawud, al-Daraquthni, al-Hakim, dan

alBaihaqi).55

3) Kaidah Fiqh yang digunakan

ى يهك انغس بل إذال جش األ حد أ خصسف ف

“Tidak dibenarkan seseorang mendistribusikan milik orang lain tanpa

adanya pemberian otoritas dari pemiliknya”.56

Dari uraian diatas dengan tegas memperingatkan untuk setiap umat Islam

dapat menjauhi riba karena hal ini sangat tidak dianjurkan dalam agama Islam.

Melakukan transaksi diharuskan sesuai dengan syari’ah Islam, dengan ini dapat

memberikan manfaat bagi kehidupan dunia akhirat.

e. Rumus Perhitungan Earning Per Share (EPS)

54

H. Muhammad Sohib, Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: PT Insan Media

Pustaka, 2012), hlm. 47 55

Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah bab fi’asy – Syarikati Juz 3, (Jakarta: Pustaka Azzam,

2010), hlm. 1470 56

Moh Abdur Rohman Wahid, Peran Kaidah Fiqh Terhadap Pengembangan Ekonomi Islami, Jurnal Ekonomi Islam, (Program Pascasarjana Ekonomi Syariah IAIN Purwokerto: 2016) hlm 277

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

52

Dalam menghitung Earning Per Share (EPS) di suatu perusahaan maka

pendapatan dari perlembar saham merupakan total keuntungan yang diukur dari

rasio perbandingan antara laba bersih setelah pajak (Earning After Tax-EAT)

dengan lembar saham yang beredar (oustanding share) selama satu tahun.57

Laba

bersih tersebut dicantumkan setelah dikurangi dengan Dividen untuk para

pemegang saham prioritas maupun minoritas. Adapun rumus dari Earning Per

Share (EPS) adalah sebagai berikut:58

Keterangan

EPS : Earning Per Share

NIAT : Net Income After Tax

Laporan Earning Per Share (EPS) ini dihitung berdasarkan informasi yang

terdapat pada laporan keuangan dan laporan laba rugi. Dimana terdapat Net

Income After Tax (NIAT) atau laba bersih setelah pajak yang merupakan hasil dari

seluruh pendapatan setelah dikurangi dengan seluruh beban kemudian dikurangi

dengan pajak.

Untuk jumlah saham yang beredar merupakan hasil yang dilihat dari

laporan keuangan setiap perusahaan mempublikasikan saham selama satu periode,

57

Garrison dan Noreen, Akuntansi Manajerial, Penerjemah: Budi Santoso, (Jakartar:

Salemba Empat, 2001) hlm. 787 58

Tandelilin Eduardus, Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama,

(Yogyakarta: BPFE, 2001), hlm. 374.

( )

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

53

jumlah saham yang beredar bersifat kadang flutuatif tergantung kebijakan dari

perusahaan tersebut.

f. Manfaat Mengetahui Earning Per Share (EPS)

Sebagai investor harus mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat

dalam berinvestasi dengan memperhitungkan Earning Per Share (EPS).

Perhitungan Earning Per Share (EPS) ini sangat bermanfaat. Berikut beberapa

manfaat mengetahui Earning Per Share (EPS):59

1) untuk mengetahui Dividen atau capital again sebaga dasar untuk membeli

atau mempertahankan saham.

2) Sebagai indikator penerimana laba bagi investor dengan memperhatikan

korelasi pertumbuhan laba dan return saham.

3) Menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan perlembar sahamnya. Dimana

semakin tinggi Earning Per Share (EPS) maka semakin besar keuntungan

yang diterima investor.

7. Dividend Per Share (DPS)

Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan beberapa konsep dan teori yang

terkait dengan obyek penelitian Dividen Per Share (DPS), yaitu:

a. Pengertian Dividen dan Dividen Per Share (DPS)

Dividen merupakan pembagian sisa hasil laba bersih perusahaan yang

didistribusikan kepada pemegang saham. Dividen diberikan setelah mendapat

59

Editor, Pengertian dan Kegunaan serta Kelemahan Earning Per Share (EPS), dalam

https://www.wawasanpendidikan.com/2018/07/ Pengertian- dan- Kegunaan- serta- Kelemahan-

Earning- Per-Share.html, diakses tanggal 22 April 2019

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

54

perstujuan dari RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Pemegang saham

mempunyai hak untuk menjual saham setiap saat untuk suatu kepentingan,

sehingga perputaran jual-beli saham sangat cepat berubah-ubah, karena komposisi

pemegang saham berubah-ubah maka pembayaran Dividen menjadi sulit untuk

menentukan siapa yang berhak atas Dividen tersebut, sehingga diperlukan

prosedur untuk mengatur pembayaran Dividen.60

Dividend Per Share (DPS) adalah besarnya pembagian Dividen yang akan

dibagikan kepada pemegang saham setelah dibandingkan dengan rata-rata

tertimbang saham biasa yang beredar. Perusahaan yang Dividend Per Share nya

tinggi dibandingkan dengan perusahaan sejenis akan lebih diminati oleh investor

karena investor akan memperoleh kepastian berupa Dividen.61

Mengacu kepada penjelasan di atas, peneliti merumuskan bahwa yang

dimaksud dengan Dividen Per Share (DPS) ialah seluruh pendapatan bersih dalam

sebuah perusahaan setelah pajak dibayarkan kemudian dikurangi dengan laba

ditahan yang ditahan yang digunakan sebagai cadangan bagi perusahaan. Dividen

Per Share (DPS) ini bersifat untuk dibagikan sebagai keuntungan dari laba

perusahaan. Besar kecilnya sebuah Dividen yang dibayarkan kepada pemegang

saham ini semua tergantung dari kebijakan Dividen masing masing perusahaan

dan ditentukan dalam agenda RUPS (Rapat Umun Pemegang Saham).

b. Landasan Syari’ah Dividen

Landasan hukum Dividen menurut Al-Quran terdapat pada:

1) Al-Qur’an surah Al-baqarah ayat 188

60

Tjiptono Darmadji dan Hendry M. Fakhriddin, Pasar Modal Indonesia, hlm. 9. 61

Susan Irawati, Manajemen Keuangan, hlm. 64.

Page 41: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

55

ال أي ب إنى انحكبو نخؤكها فسقب ي حدنا ب كى ببنببطم انكى ب ال حؤكها أي

خى حؼه أ ثى انبض ببإل“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di

antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa

(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian

daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal

kamu mengetahui”.62

2) Al- Hadits

ب صبحب، فئذا خب أحد يب نى خ ك ل: أب ثبنث انشس هللا حؼبنى ق إ

ب صبحب خسجج ي بأحد ب .

"Allah swt. berfirman: 'Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang

bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang lain. Jika

salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka." (HR. Abu Daud,

yang dishahihkan oleh al-Hakim, dari Abu Hurairah).63

3) Kaidah Ushul

ب انخساج ببنض

“Hak mendapatkan hasil disebabkan oleh keharusan menanggung

kerugian”.64

c. Rumus Dividen Per Share (DPS)

Dividend Per Share (DPS) adalah besarnya Dividen untuk tiap-tiap lembar

saham. Selain dalam bentuk tunai, Dividen dapat juga dibayarkan dalam bentuk

saham. Artinya Dividen menjadi hak pemegang saham digantikan dengan saham.

62

H. Muhammad Sohib, Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: PT Insan Media

Pustaka, 2012), hlm. 29 63

Muhammad Syams al-Haqq, Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abu Daud, Juz Kesembilan,

(Beirut: Dar al-fikr, 2003), hlm 185. 64

Fathurrahman Azhari, Qawaid Fiqhiyyah Muamalah, (Banjarmasin: Lembaga Pemberdayaan Kualitas Ummat. 2015), hlm 215

Page 42: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

56

d. Manfaat mengetahui Dividen Per Share (DPS)

Salah satu manfaat berinvestasi di perusahaan-perusahaan emiten yang

membayar Dividen (Dividend Per Sahare/DPS) yaitu Dividen cenderung terus

mengalami pertumbuhan sepanjang waktu. Perusahaan emiten yang telah mapan

dan bereputasi tinggi senantiasa meningkatkan pembayaran Dividen mereka dari

tahun ke tahun khususnya pada (Dividend Per Sahare) (DPS).

Manfaat mengetahui Dividen Per Share yakni (Pertumbuhan dan

Perluasan Keuntungan, Dividen Membantu Mengevaluasi Kondisi Ekuitas Suatu

Perusahaan, Mengurangi Risiko, Dividen Menjaga Daya Beli Modal).65

C. Kerangka Berpikir

Perusahaan ketika membagi keuntungan perusahaan dalam bentuk

Dividen, semua pemegang saham biasa mendapatkan hak yang sama. Pembagian

Dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayar

Dividen untuk saham preferen. Kebijakan terhadap pembayaran Dividen

merupakan keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Kebijakan ini

meliputi dua pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda yaitu pihak

pertama para pemegang saham dan pihak kedua perusahaan itu sendiri.

Ada beberapa faktor yang dipertimbangan ketika memutuskan kebijakan

Dividen. Sebarapa besar Dividen yang di bagikan kepada para pemegang saham.

Para investor mengutamakan banyaknya Dividen yang di terima salah satunya

65

Editor: Alasan Mengapa Dividen Penting Untuk Investor (diakses pada 26 Juni 2019)

https://www.seputarforex.com/artikel/ alasan-mengapa-dividen-penting-untuk-investor-246633-34

Page 43: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

57

Dividen Per share (DPS) salah satu yang mempengaruhi penentuan seberapa

besar Dividen Per Share (DPS) yang dibagikan yaitu Return On Asset (ROA) dan

Earning Per Share (EPS).

Return On Assets (ROA) merupakan rasio kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dari pengelolaan asset yang dimiliki. Laba merupakan tujuan

untuk suatu perusahaan dalam mengelola dana yang tersedia. Semakin banyak

dana yang dikelola diharapkan semakin banyak pula keuntungan yang didapat.66

Return On Asset (ROA) rasio yang menunjukkan seberapa mampu perusahaan

menggunakan asset yang ada untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Dengan

demikian Return On Asset (ROA) dapat menunjukkan investor akan laba yang

diterima dari dana yang di investasikannya dan dapat melihat efektifitas

perusahaan didalam menggunakan keseluruhan operasi perusahaan.

Return On Asset (ROA) rasio yang tergolong penting diantara rasio

rentabilitas yang ada. Adanya pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan Dividen

adalah karena Dividen sebagian dari laba bersih yang diperoleh oleh suatu

perusahaan. Dividen dibagikan ketika perusahaan memperoleh keuntungan.

Dengan ketentuan Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sudah

meemnuhi kewajiban tetapnya yang berupa bunga dan pajak. Dalam teori “brid in

the hand” investor lebih menyukai dibagikan Dividen dibandingkan harus

menagnggu pengembalian keuntungan modal. Maka dapat disimpulkan bahwa

66

Sugianto, Return On Asset (ROA) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) di PT. Bank

Muamalat Indonesia, Tbk (Studi Kasus Pembiayaan Murabahah), (Yogyakarta: UIN Sunan

Kalijaga, 2010), hlm. 36

Page 44: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

58

semakin tinggi tingkat profitabilitas maka semkain tinggi juga Dividen yang

dibagikan.67

Sedangkan Earning Per Share (EPS) merupakan salah satu ukuran untuk

mengetahui bagaimana nilai investasi suatu aset di pasar yang bertujuan untuk

mengukur seberapa besar keuntungan yang diperoleh perusahaan berdasarkan

nilai pasar. Rasio ini dihitung dengan membagi EAT dengan JBS. Rasio ini sering

disebut rasio nilai pasar yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar.68

Earning Per Share (EPS) merupakan bentuk pemberian keuntungan yang

diberikan kepada pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki.

Semakin besar Earning Per Share (EPS) menunjukkan semakin tinggi

kemampuan perusahaan dalam memperoleh pandapatan per lembar saham.

Tingginya Earning Per Share (EPS) menunjukkan keyakinan investor terhadap

kemampuan perusahaan untuk membayar Dividen yang dijanjikan.69

Pada konsep

diatas merupakan gambaran sistematis untuk mepresentasikan suatu rangkaian

konsep dan keterkaitan antar konsep-konsep dalam dalam penelitian tersebut yang

dimana diuaraikan dari konsep umum terhadap konsep khusus.

67

Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: alfabeta. 2012), hlm 19 68

Tita Detiana, Pengaruh Current Ratio, Retrun On Equility dan Total Aset Trunover

terhadap Dividen Payout Ratio dan Implikasi pada Harga saham Perusahaan LQ 45, Jurnal

(STIE Trisakti, 2013), hlm. 85 69

Sutrisno, Manajemen Keuangan, (Teori, Konsep dan Aplikasi), (Yogyakarta: Ekonsia,

2012), hlm. 212

Dividen Per Share (DPS)

(Y)

Return On Asset (ROA)

(X1)

Earning Per Share (EPS)

(X2)

Faktor lain

Page 45: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

59

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap perumusan masalah, oleh

karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat

pernyataan.70

Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak

bertentangan dengan hipotesis tersebut. dalam membuktikannya, peneliti dapat

saja sengaja menimbulkan suatu gejala. maka dapat diajukan hipitesis penelitian

sebagai berikut:

a. Hubungan Antara Variabel X1 dan Y

HO Tidak terdapat pengaruh antara Retrun On Asset (ROA) terhadap

Dividen Per Share (DPS) secara parsial.

Ha Terdapat pengaruh antara Return On Asset (ROA) terhadap Dividen Per

Share (DPS) secara parsial.

b. Hubungan Antara Variabel X2 dan Y

HO Tidak terdapat pengaruh antara Earning Per Share (EPS) terhadap

Dividen Per Share (DPS) secara parssial.

Ha Terdapat pengaruh antara Earning Per Share (EPS) terhadap Dividen

Per Share (DPS) secara pasrsial.

c. Hubungan Antara Variabel X1 X2 dan Y

70

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.

277.

Page 46: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI, KERANGKA …digilib.uinsgd.ac.id/26769/5/5_bab2.pdf6,364 lebih besar dari t-tabel = 2.004. Disimpulkan bahwa Earning Per Share 1 Wulan Pondaag

60

HO Tidak terdapat pengaruh antara Return On Asset (ROA) dan Earning Per

Share (EPS) terhadap Dividen Per Share (DPS) secara simultan.

Ha Terdapat pengaruh antara Return On Asset (ROA) dan Earning Per

Share (EPS) terhadap Dividen Per Share (DPS) secara simultan.