BAB II KAJIAN PUSTAKA -...

14
 7  BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ketrampilan Menulis Puisi Keterampilan menulis puisi adalah kemampuan untuk mengungkapkan gagasan atau ide berupa rangkaian kata-kata indah yang memilik makna baik secara instrinsik maupun ekstrinsik ( Kurniawan Rahaniarto dalam buku Puisi itu Indah hal.9 tahun 2009 ). Keterampilan menulis puisi adalah proses usaha penyampaian pesan kepada orang lain melalui susunan kata yang padu baik memiliki arti kiasan atau arti sebenarnya (Kartika Andini,dalam buku Kumpulan Puisi Cinta hal.5,2004,Jaya Pustaka : Surabaya) Keterampilan menulis puisi adalah kemampuan menulis kata-kata dalam bait- bait yang merupakan pemikiran penulis yang ingin disampaikan dalam bentuk tulisan ( Alvin Astika dalam bukuPuisi itu Cantik hal 9 ) Jadi dapat disimpulkan keterampilan menulis puisi adalah usaha mengungkapkan perasaan ,ide maupun gagasan melalui rangkaian kata-kata dalam bentuk tulisan yang terdiri dari bait-bait.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA -...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2216/3/T1_292010602_BAB II.pdfUnsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

 

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Ketrampilan Menulis Puisi

Keterampilan menulis puisi adalah kemampuan untuk mengungkapkan

gagasan atau ide berupa rangkaian kata-kata indah yang memilik makna baik secara

instrinsik maupun ekstrinsik ( Kurniawan Rahaniarto dalam buku Puisi itu Indah

hal.9 tahun 2009 ).

Keterampilan menulis puisi adalah proses usaha penyampaian pesan kepada

orang lain melalui susunan kata yang padu baik memiliki arti kiasan atau arti

sebenarnya (Kartika Andini,dalam buku Kumpulan Puisi Cinta hal.5,2004,Jaya

Pustaka : Surabaya)

Keterampilan menulis puisi adalah kemampuan menulis kata-kata dalam bait-

bait yang merupakan pemikiran penulis yang ingin disampaikan dalam bentuk tulisan

( Alvin Astika dalam bukuPuisi itu Cantik hal 9 )

Jadi dapat disimpulkan keterampilan menulis puisi adalah usaha

mengungkapkan perasaan ,ide maupun gagasan melalui rangkaian kata-kata dalam

bentuk tulisan yang terdiri dari bait-bait.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2216/3/T1_292010602_BAB II.pdfUnsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

 

 

 

2.1.2 Unsur-unsur puisi

Unsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

puisi.Struktur fisik puisi dibangun oleh diksi, bahasa kias, pencitraan dan persajakan,

sedangkan struktur batin dibangun oleh pokok pikiran), tema, nada,suasana,amanat.

1) Struktur fisik Puisi

a) Diksi

Diksi yang dihasilkan oleh penyair memerlukan proses yang panjang.

Penyair tidak menentukan sekali jadi diksi yang akan digunakan dalam diksi. Oleh

karena itu, seorang penyair menulis puisi menggunakan pemilihan kata yang cermat

dan sistematis untuk menghasilkan diksi yang cocok dengan suasana.

Kata-kata yang dipilih penyair sesuai dengan perasaan dan nada puisi. Jika

yang diungkapkan perasaan duka, maka akan dipilih kata-kata yang digunakan dalam

penyair adalah kata kasar dan sinis yang mendukung protesnya itu. Dalam hal yang

bersifat religius, diksi yang dipakai penyair tentulah berhubungan dengan hal-hal

yang bersifat religious, baik diksi yang konkret, maupun yang konkret. Kata adzan,

makrifat, dan shalawat berkonotasi dengan ketakwaan bagi umat Islam dan

sebagainya.

Menurut Bouton (Djojosuroto, 2006: 16), diksi merupakan esensi seni

penulisan puisi. Ada pula yang menyebut diksi sebagai dasar bangunan puisi. Kata-

kata yang dipilih penyair sesuai perasaan dan nada puisi. Nada dan perasaan penyair

menentukan pemilihan kata. Jika dihubungkan dengan lambing, maka sebuah kata

mungkin melambangkan sesuatu, efek yang dihasilkan oleh kata tertentu akan

mempunyai makna tertentu pula.

b) Gaya Bahasa

Tujuan menciptakan gaya bahasa dalam puisi, antara lain (1) agar

menghasilkan kesenangan yang bersifat imajinatif, (2) agar menghasilkan makna

tambahan, (3) agar dapat menambah intensitas dan menambah konkret sikap dan

perasaan penyair dan (4) agar makna yang diungkapkan lebih padat.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2216/3/T1_292010602_BAB II.pdfUnsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

 

 

 

c) Kata Konkret

Penyair ingin menggambarkan sesuatu secara lebih konkret. Oleh karena itu,

kata-kata diperkonkret. Bagi penyair, mungkin dirasa lebih jelas lebih konkret, tapi

bagi pembaca sering lebih sulit ditafsirkan maknanya.

c) Pengimajian

Pengimajian adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat memperjelas

atau memperkonkret apa yang dinyatakan oleh penyair. Melalui pengimajian, apa

yang digambarkan seolah-olah dapat dilihat, didengar, atau dirasa.

2) Struktur Batin Puisi

Adapun struktur batin puisi akan dijelaskan sebagai berikut.

a) Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah

hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna

tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

b) Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang

terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya

dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar

belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan

dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan

pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam

menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan

penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja,

tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan,

pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang

sosiologis dan psikologisnya.

c) Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga

berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema

dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk

memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2216/3/T1_292010602_BAB II.pdfUnsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

10 

 

 

 

pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah

pembaca, dll.

d) Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang

mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari

sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam

puisinya.

2.1.3 Teknik Permainan Bahasa

Teknik Permainan Bahas merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu

keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan ( Soeparno :1998:60 ).

Permainan bahasa merupakan permainan untuk memperoleh kesenangan dan

untuk melatih ketrampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis).

Apabila suatu permainan menimbulkan kesenangan tetapi tidak memperoleh

ketrampilan berbahasa tertentu, maka permainan tersebut bukan permainan bahasa.

Sebaliknya, apabila suatu kegiatan melatih ketrampilan bahasa tertentu, tetapi tidak

ada unsur kesenangan maka bukan disebut permainan bahasa. Dapat disebut

permainan bahasa, apabila suatu aktivitas tersebut mengandung kedua unsur

kesenangan dan melatih ketrampilan berbahasa (menyimak,berbicara, membaca dan

menulis(http://techonly13.wordpress.com/2009/08/26/membaca-permulaa

permainan-bahasa)

Nilsen (1978) berpendapat bahwa definisi permainan bahasa sangat

luas,meliputi penggunaan bahasa yang kreatif dan tidak biasa yang mempunyai tujuan

lain atau diluar informasi dasar dari sebuah komunikasi.

Jadi dapat disimpulkan bahw teknik permainan bahasa adalah aktivitas untuk

memperoleh kesenangan dan melatih ketrampilan bahasa

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2216/3/T1_292010602_BAB II.pdfUnsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

11 

 

 

 

2.1.4  Kelebihan dan Kekurangan Permainan Bahasa

Adapun kelebihan dari permainan bahasa di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Permainan bahasa merupakan salah satu media pembelajaran yang berkadar

2. CBSA tinggi.

3. Dapat mengurangi kebosanan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.

4. Dengan adanya kompetisi antarsiswa, dapat menumbuhkan semangat siswa

untuk lebih maju.

5. Permainan bahasa dapat membina hubungan kelompok dan mengembangkan

kompetensi sosial siswa.

6. Materi yang dikomunikasikan akan mngesankan di hati siswa sehingga

pengalaman keterampilan yang dilatihkan sukar dilupakan.

Ada juga kekurangan dalam pelaksanaan permainan bahasa, di antaranya adalah

sebagai berikut.

1. Jumlah siswa yang terlalu besar menyebabkan kesukaran untuk

melibatkan semua

2. siswa dalam permainan.

3. Pelaksanaan permainan bahasa biasanya diikuti gelak tawa dan sorak sorai

siswa,

4. sehingga dapat menganggu pelaksanaan pembelajaran di kelas yang lain.

5. Tidak semua materi dapat dikomunikasikan melalui permainan bahasa.

6. Permainan bahasa pada umumnya belum dianggap sebagai program

pembelajaran

7. bahasa, melainkan hanya sebagai selingan saja.

2.1.5 Langkah-langkah Teknik Permainan Bahasa

Menurut Elfia Sukma ( 2007) langkah-langkah menulis puisi dengan

menggunkan Teknik Permainan Bahasa adalah sebagai berikut sebagai berikut :

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2216/3/T1_292010602_BAB II.pdfUnsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

12 

 

 

 

a. Penyusunan gagasan ( menugasi siswa menentukan judul puisi )

b. Menyusun kata yang di lakukan oleh siswa sendiri

c. Mengembangkan kata menjadi kalimat yang dikaitkan dengan judul yang

dibuat

d. Menata kata menjadi larik-larik puisi (memendekan kalimat panjang

menjadi puisi dan memperhatikan judul sehingga hubungan antar larik

pusi bermakna

e. Revisi Puisi (dilakukan secara berpasangan engan menukarkan tugasnya

dengan menukarkan pekerjaan pada teman sebangku )

f. Dibacakan di depan kelas dan hasil yang baik dipasang pada madding

g. Pembacaan puisi dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk

membacakan hasil karyanya ke depan kelas

Menurut Kartini (2010) adapun langkah-langkah menulis puisi

dengan Teknik Permainan Bahasa , antara lain sebagai berikut.

a. Menentukan tema.

b. Menuliskan baris demi baris dan bait demi bait dengan pilihan kata

yang tepat sehingga tercipta sebuah puisi.

c. Mengoreksi kembali antara ketepatan pemilihan kata dengan makna.

d. Memadatkan kata-kata dalam puisi tanpa mengurangi makna

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2216/3/T1_292010602_BAB II.pdfUnsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

13 

 

 

 

Menurut Joelina (2007) adapun langkah-langkah menulis puisi dengan Teknik

Permainan Bahasa , antara lain sebagai berikut.

a. Menentukan tema

b. Mengembangkan tema

c. Menyusun kata-kata agar menimbulkan kesan indah

d. Memberikan komentar terhadap puisi yang dibuat

Jadi dapat disimpulkan langkah-langkah Teknik Permainan Bahasa

yaitu

a. Menentukan gagasan ( ide ) atau tema yang akan dibuat

b. Menyusun kata-kata sesuai insipirasi dari kita sesuai dengan tema

c. Mengembangkan kata-kata tersebut ke dalam sebuah kalimat

sederhana sesuai tema

d. Meringkas kata-kata tersebut ke dalam puisi sesuai dengan tema

e. Merevisi puisi dengan cara menukarkan puisi tersebut kepada teman

sebangku sesuai dengan tema atau tidak

f. Hasil puisi tersebut dibacakan di depan kelas

g. Hasil terbaik di pasang di papan madding sekolah

2.1.6 Pembelajaran Bahasa Indonesia

Berkaitan dengan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, dalam

Kurikulum 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2216/3/T1_292010602_BAB II.pdfUnsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

14 

 

 

 

Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk

berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan

maupun tertulis. Standar kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia yang merupakan

kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan

pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa dan Sastra

Indonesia. Selain itu Standar kompetensi adalah dasar bagi siswa untuk dapat

memahami dan mengakses perkembangan lokal, regional, dan global.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP mata pelajaran bahasa

Indonesia tingkat Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah, menulis merupakan salah

satu keterampilan yang ditekankan pembinaannya. Hal tersebut terjabarkan dalam

standar kompetensi menulis khususnya kemampuan bersastra, yakni siswa diharapkan

dapat mengekspresikan karya sastra yang diminati (puisi, prosa, dan drama) dalam

bentuk sastra tulis yang kreatif serta dapat menulis kritik dan esai sastra berdasarkan

ragam sastra yang telah dibaca (Depdiknas, 2006: 22).

Tujuan pembelajaran bahasa indonesia adalah untuk membekali siswa mampu

berbahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis, secara baik. Selalu ada upaya untuk

meningkatkan mutu pembelajaran dengan reformasi pembelajaran (Majid, 2008: 3).

Keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari berbagai faktor yang

mempengaruhinya, baik internal maupun eksternal. Faktor internalnya adalah pada

diri siswa. Kemauan dan motivasi belajar sangat mendukung keberhasilan belajarnya.

Sementara faktor eksternal lebih pada peran guru, lingkungan, fasilitas belajar, dan

orang tua. Salah satu faktor yang sangat berperan adalah model atau gaya mengajar

guru. Permainan bahasa dapat dijadikan salah satu model mengajarkan bahasa.

Sambil bermain anak juga belajar bahasa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia mengarahkan

siswa untuk berkomunikasi yang mencakup ketrampilan berbicara mendengarkan,

membaca, menulis.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2216/3/T1_292010602_BAB II.pdfUnsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

15 

 

 

 

2.2 Penilaian Teknik Permainan Bahasa

Tabel 2.1 Format Penilaian Teknik Permainan Bahasa

NO ASPEK DESKRIPTOR SKOR

1 Kesesuaian isi Isi puisi sesuai

dengan tema yang

dipilih

30

2 Pilihan Kata Ketepatan dalam

memilih kata

30

3 Pengimajian

Kata-kata yang

digunakan

menimbulkan

imajinasi yang

melibatkan panca

indra

15

4 Gaya Bahasa Gaya bahasa pada

penulisan puisi

15

Total Skor 90

Dalam….http://sdi-tellobaru.blogspot.com/2011/07/rencana-pelaksanaan

pembelajaran-satuan.html di unduh 7 Januari 2012

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2216/3/T1_292010602_BAB II.pdfUnsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

16 

 

 

 

2.3 Kajian Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Hermawan Tri Santiyo Wibowo, “ Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan

Media lagu pada siswa Kelas V SD Negeri Tambakboyo I Mantingan Ngawi

Tahunpelajaran 2008/ 2009”Untuk penelitian ini dilakukan di SDN Tambakboyo I

Mantingan Ngawi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tambakboyo I Mantingan

Ngawi Subyek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 24 siswa dan sampel

yang digunakan adalah sampel total. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan dari

nilai rata-rata 75,3 dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 58 dengan media lagu

dengan materi menulis puisi bagi siswa kelas V nilai rata-ratanya menjadi 78,6

dengan nilai tertinggi 90 dan terendah 65.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Moch

Riza Ansori “ Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Strategi Windows

pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Malang “penelitian ini dirancang dengan

rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

di SMP Negeri 20 Malang pada kelas VIIIE. Subjek yang diteliti sebanyak 37 siswa.

Pengumpulan data proses dilakukan dengan menggunakan instrumen pendukung

berupa catatan lapangan, pedoman observasi, dan pedoman wawancara terhadap guru

mata pelajaran. Pengumpulan data hasil dilakukan dengananalisiskaryasiswa.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Ratna Hidayah “ Penerapan Model Sinektik Untuk Meningkatkan ketrampilan

Menulis Puisi Siswa Kelas X.4 SMA Negeri I Purwonegoro Kabupaten

Banjarnegara“penelitian ini dirancang dengan rancangan penelitian tindakan kelas

(PTK). Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Purwonegoro

Kabupaten Banjarnegara pada kelas X.4. Subjek yang diteliti sebanyak 40 siswa.

Pengumpulan data proses dilakukan dengan menggunakan instrumen pendukung

berupa observasi,wawancara,jurnal,dokumen foto terhadap guru mata pelajaran. Hasil

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2216/3/T1_292010602_BAB II.pdfUnsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

17 

 

 

 

penelitian tersebut dapat disimpulkan dari nilai rata-rata 60,2 dengan nilai tertinggi 85

dan terendah 50 dengan metode sinektik dengan materi menulis puisi bagi siswa kelas

X.4 nilai rata-ratanya menjadi 74 dengan nilai tertinggi 90 dan terendah 6.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Budi

Prasetyo“ Peningkatan Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Strategi Pikir

Plus“penelitian ini dirancang dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK).

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Pasir Balengkong pada

kelas VIII. Subjek yang diteliti sebanyak 30 siswa. Pengumpulan data proses

dilakukan dengan menggunakan instrumen pendukung berupa observasi terhadap

siswa guru mata pelajaran. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan dari nilai

dengan kriteria tinggi 80-100,baik 60-79,cukup 40-59,rendah 10-39.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Kartini“Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Bebas dengan Menggunakan Teknik

Menulis Arkostik pada Siswa Kelas Va Semester II Mi Semplak Pilar, Kabupaten

Bogor “penelitian ini dirancang dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK).

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di MI Semplak Pilar Kabupaten Bogor” pada

kelas Va Subjek yang diteliti sebanyak 23 siswa. Pengumpulan data proses dilakukan

dengan menggunakan instrumen pendukung berupa observasi siswa dan guru. Hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan dari nilai dengan rata-rata pada siklus I 54,89

dan pada siklus II 81,04.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2216/3/T1_292010602_BAB II.pdfUnsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

18 

 

 

 

Gambar 2.1

Skema kerangka bepikir hubungan keterampilan menulis puisi melalui teknik permainan bahasa

KD.Menulis puisi bebas dengan plihan kata yang

Pembelajaran Konvensional

Siswa kurang bersemangat dalam belajar

Keterampilan menulis puisi < 70

Guru ceramah dan siswa tidak di arahkan

cara menulis puisi

Guru menggunakan teknik permainan bahasa

Menentukan gagasan atau tema yang akan dibuat

Menyusun kata-kata sesuai dengan tema

Mengembangkan kata-kata menjadi kalimat sesuai tema

Revisi Puisi

Meringkas kata-kata tersebut ke dalam puisi

Hasil Puisi dibacakan di depan kelas

Membuat Puisi

Penilaian 

proses

Penilaian 

lisan 

Ketrampilan 

menulis 

puisi > KKM 

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2216/3/T1_292010602_BAB II.pdfUnsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

19 

 

 

 

2.5 Hipotesis

Dari refleksi hasil kajian pustaka dan kerangka berpikir tersebut di atas

Medapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut ”Melalui teknik permainan

bahasa dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SD

N 2 Bomerto Wonosobo.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2216/3/T1_292010602_BAB II.pdfUnsur-unsur puisi yang dimaksud di sini adalah struktur fisik dan batin

20