BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin...

22
14 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan suatu perekonomian di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi ini adalah perubahan fiskal yang terjadi di suatu daerah atau negara secara khusus, Seperti pertambahan infrastruktur dan jumlah produksi barang industri dan perkembangan yang menyangkut aspek ekonomi lainnya. Untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dengan melihat pendapatan nasional riil yang di peroleh (Sukirno. 1994:45). Ekonomi yang bertumbuh adalah ekkonomi dengan titik equilibrium antara permintaan agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat (Sukirno,2000:55). Jadi pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian. Dari suatu periode ke periode lainnya kemampuan suatu Negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan oleh pertambahan faktor-faktor produksi baik dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah barang modal dan teknologi yang digunakan juga makin berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk seiring dengan

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori dan Konsep

2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan suatu perekonomian di suatu

daerah. Pertumbuhan ekonomi ini adalah perubahan fiskal yang terjadi di suatu

daerah atau negara secara khusus, Seperti pertambahan infrastruktur dan jumlah

produksi barang industri dan perkembangan yang menyangkut aspek ekonomi

lainnya. Untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dengan

melihat pendapatan nasional riil yang di peroleh (Sukirno. 1994:45). Ekonomi

yang bertumbuh adalah ekkonomi dengan titik equilibrium antara permintaan

agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya

(Manurung,2000:8).

Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat

(Sukirno,2000:55). Jadi pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari

perkembangan suatu perekonomian. Dari suatu periode ke periode lainnya

kemampuan suatu Negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat.

Kemampuan yang meningkat ini disebabkan oleh pertambahan faktor-faktor

produksi baik dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah barang

modal dan teknologi yang digunakan juga makin berkembang. Disamping itu

tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk seiring dengan

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

15

meningkatnya pendidikan dan keterampilan mereka. Menurut Arsyad (1999:108)

pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Produk Domestik Bruto/

Pendapatan Nasional Bruto tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih

besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk atau apakah perubahan

struktur ekonomi terjadi atau tidak. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu

indikator penting guna menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi suatu

negara. ”pertumbuhan” (growth) tidak identik dengan ”pembangunan”

(development) Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu syarat dari banyak syarat

yang diperlukan dalam proses pembangunan (Meier,1989). Pertumbuhan ekonomi

hanya mencatat peningkatan produksi barang dan jasa secara nasional, sedang

pembangunan berdimensi lebih luas. Salah satu sasaran pembangunan ekonomi

daerah adalah meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah. Pertumbuhan

ekonomi daerah diukur dengan pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

Bruto (PDRB) menurut harga konstan. Laju pertumbuhan PDRB akan

memperlihatkan proses kenaikan output perkapita dalam jangkapanjang.

Penekanan pada ”proses”, karena mengandung unsur dinamis, perubahan atau

perkembangan. Oleh karena itu pemahaman indikator pertumbuhan ekonomi

biasanya akan dilihat dalam kurun waktu tertentu, misalnya tahunan. Aspek

tersebut relevan untuk dianalisa sehingga kebijakan-kebijakan ekonomi yang

diterapkan oleh pemerintah untuk mendorong aktivitas perekonomian domestik

dapat dinilai efektifitasnya. Tingkat pertumbuhan ekonomi dalam suatu tahun

tertentu (tahun t) dapat ditentukan dengan menggunakan formula sebagai berikut

(Sukirno, 2000:10). 𝑌𝑟𝑡−𝑌𝑟𝑡−1

𝑌𝑟𝑡−1 𝑋100

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

16

Ket:

gt = tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun t (%)

Yr t = pendapatan nasional (PDRB) riil pada tahun t (Rp)

Yr t-1 = pendapatan nasional (PDRB) pada tahun sebelumnya (Rp)

Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Menurut ekonom Klasik, Smith, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh

dua faktor utama yakni pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk

(Arsyad,1999:55). Unsur pokok dari sistem produksi suatu negara ada tiga :

1. Sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah paling mendasar dari

kegiatan produksi suatu masyarakat dimana jumlah sumber daya alam

yang tersedia mempunyai batas maksimum bagi pertumbuhan suatu

perekonomian.

2. Sumber daya insani (jumlah penduduk) merupakan peran pasif dalam

proses pertumbuhan output, maksudnya jumlah penduduk akan

menyesuaikan dengan kebutuhan akan tenaga kerja.

3. Stok modal merupakan unsur produksi yang sangat menentukan tingkat

pertumbuhan output.

Laju pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh produktivitas sektor-

sektor dalam menggunakan faktor-faktor produksinya. Produktivitas dapat

ditingkatkan melalui berbagai sarana pendidikan, pelatihan dan manajemen yang

lebih baik. Menurut Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik, pertumbuhan ekonomi

bergantung pada faktor-faktor produksi (Sukirno, 1994:10).

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

17

Persamaannya adalah :

∆Y = f (∆K, ∆L, ∆T)

∆Y = tingkat pertumbuhan ekonomi

∆K = tingkat pertambahan barang modal

∆L = tingkat pertambahan tenaga kerja

∆T = tingkat pertambahan teknologi

Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

Dalam model pertumbuhan ekonomi Neo Klasik Solow (Solow Neo

Classical Growth Model) maka fungsi produksi agregat standar adalah sama

seperti yang digunakan dalam persamaan sektor modern Lewis yakni:

Y = Aeμt. Kα.L1-α

Y = Produk Domestik Bruto

K = stok modal fisik dan modal manusia

L = tenaga kerja non terampil

A = konstanta yang merefleksikan tingkat teknologi dasar

eμt = melambangkan tingkat kemajuan teknologi

α= melambangkan elastisitas output terhadap model, yakni persentase kenaikan

PDB yang bersumber dari 1% penambahan modal fisik dan modal manusia.

Menurut teori pertumbuhan Neo Klasik Tradisional, pertumbuhan output

selalu bersumber dari satu atau lebih dari 3 (tiga) faktor yakni kualitas dan

kuantitas tenaga kerja, penambahan modal (tabungan dan investasi) dan

penyempurnaan teknologi (Todaro, 2004:184).

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

18

Pertumbuhan Ekonomi Regional

Pertumbuhan ekonomi daerah merupakan suatu proses pemerintah daerah dan

masyarakatnya dalam mengelola sumber daya yang ada untuk menciptakan

lapangan kerja baru dan merangsang pekembangan kegiatan ekonomi dalam

wilayah tersebut (Arsyad,1999:108). Pada saat ini tidak ada satupun teori yang

mampu menjelaskan pembangunan ekonomi daerah secara komprehensif, namun

beberapa teori secara parsial dapat membantu untuk memahami arti penting

pembangunan ekonomi daerah dan teori-teori yang membahas tentang faktor-

faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi daerah.

2.1.2 Pendapatan Asli Daerah

Menurut Undang-Undang 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan

antara pemerintah pusat dan daerah, pendapatan asli daerah didefinisikan sebagai

pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Undang-undang No. 5

Tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah yang menyatakan

sumber-sumber pendapatan asli daerah yaitu: pajak daerah, retribusi daerah,

perusahaan daerah dan lain-lain hasil usaha daerah yang sah. Pajak merupakan

sumber keuangan pokok bagi daerah-daerah di samping retribusi daerah. Retribusi

daerah adalah pembayaran-pembayaran kepada daerah yang dilakukan oleh para

pengguna jasa-jasa daerah. Perusahaan daerah adalah suatu badan usaha yang

dibentuk oleh daerah untuk memperkembangkan perekonomian daerah dan untuk

menambah penghasilan daerah (Kaho, 2001:127).

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

19

Menurut (Suparmoko,2002:55) pendapatan asli daerah terdiri dari pajak dan

retribusi daerah, keuntungan perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan

daerah dan lain-lain pendapatan asli daerah. Pajak merupakan iuran wajib yang

dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada pemerintah tanpa balas jasa

langsung yang dapat ditunjuk, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Pajak ini digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Retribusi daerah adalah

pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang

khusus disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang

pribadi atau badan. Santosa (2013) mengatakan bahwa, peningakatan pendapatan

asli daerah yang dianggap sebagai modal secara akumulasi akan lebih banyak

menimbulkan efek positif dan akan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Menurut Undang – Undang Nomor 34 Tahun 2000 menyebutkan instrument

penerimaan pajak daerah adalah yang paling penting guna membiayai

penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah. Pajak daerah juga

merupakan pemungutan yang dilakukan oleh pemerintah daerah berdasarkan

peraturan perundang – undangan yang hasilnya digunakan untuk membiayai

pengeluaran – pengeluaran daerah.

Selain pajak daerah sumber pendaptan asli daerah yang cukup besar adalah

Retribusi daerah. Menurut Undang – Undang Nomor 34 Tahun 2000 retribusi

daerah merupakan hasil pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang

khusus disediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk kepentingan orang

pribadi atau perusahaan.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

20

Perusahaan daerah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam

peningkatan PAD, namun pada beberapa daerah kontribusi perusahaan daearh

terlalu rendah. Dalam mengoptimalkan perusahaan daerah sebagai sumber

pendapatan dalam peningkatan pendapatan asli daerah perlu adanya

profesionalisme dalam menjalankan perusahaan tersebut. Menurut Mahmudi

(2010) pendapatan daerah yang berasal dari lain-lain pendapatan asli daerah yang

sah, antara lain: hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro,

pendapatan bunga, tuntutan ganti rugi, komisi, potongan, keuntungan selisih kurs,

pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, pendapatan denda

pajak dan retribusi, pendapatan hasil eksekusi atas jaminan, pendapatan atas

fasilitas sosial dan fasilitas umum, dan pendapatan dari penyelenggaraan

pendidikan dan penelitian.

Menurut (Halim ,2007: 264-268), adapun yang tergolong PAD yang masuk

ke dalam provinsi yaitu.

a. Pajak Daerah terdiri dari pajak kendaraan bermotor, pajak kendaraan diatas

air, bea balik nama kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan di atas air,

pajak bahan bakar kendaraan bermotor dan pajak air permukaan.

b. Restribusi Daerah terdiri dari restribusi jasa umum, restribusi jasa usaha, dan

restribusi perizinan tertentu.

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan terdiri dari bagian laba

atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/ BUMD, bagian laba

atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah/BUMN, bagian laba

atas pernyataan modal pada perusahaan patungan/milik swasta.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

21

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah terdiri dari hasil penjualan asset

daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, tuntutan ganti rugi

(TGR), komisi, potongan dan keuntungan selisih nilai tukar rupiah,

pendapatan denda atas keterlambatan peaksanaan pekerjaan, pendapatan

daerah pajak, pendapatan denda retribusi, pendapatan hasil eksekusi atau

jaminan, pendapatan dari pengembalian, fasilitas sosial dan fasilitas umum,

pendapatan daripenyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pendapatan dari

angsuran/cicilan penjualan.

Adapun yang tergolong PAD yang masuk ke dalam susunan pendapatan

kabupaten/kota yaitu.

a. Hasil Pajak Daerah terdiri dari pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan,

pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galian

golongan C, pajak parkir, pajak parkir bawah tanah, pajak sarang burung

wallet, pajak lingkungan

b. Hasil Restribusi Daerah terdiri dari restribusi jasa umum, restribusi jasa

usaha, dan restribusi perizinan tertentu

c. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah terdiri dari hasil penjualan asset

daerah yang tidak dipisahkan, penerimaan jasa giro, pendapatan bunga

dposito, tuntutan ganti kerugian daerah, komisi, potongan dan selisih nilai

tukar rupiah, pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan,

pendapatan denda pajak, pendapatan denda retribusi, pendapatan hasil

eksekusi atas jaminan, pendapatan dari pengembalian, fasilitas sosial dan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

22

fasilitas umum, pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan,

dan pendapatan dari anggaran/cicilan rumah.

2.1.3 Dana Perimbangan

Dana perimbangan bersumber dari APBN yang di alokasikan kepada daerah

untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka menjalankan pemerintahan dan

melaksanakan desentralisasi. Otonomi daerah hingga saat ini masih belum

optimal, Hal ini dikarenakan banyak masalah yang muncul mulai dari konsisi

geografis, kekayaan alam, serta potensi daerah yang berbeda – beda. Potensi

daerah yang berbeda – beda menciptakan perbedaan kemampuan keuangan untuk

memenuhi kebutuhan daerah tersebut . Perimbangan keuangan anatara pemerintah

pusat dan daerah adalah suatu sistem pembagian yang adil, proporsional,

demokratis, transparan, dan efisien dengan pertimbangan potensi, kondisi, dan

kebutuhan daerahn (Try Indarningrum, 2011).

Kebijakan subsidi dan bantuan yang didistribusikan ke daerah untuk

menutup kesenjangan antara pengeluaran dan pendapatan telah dikeluarkan

pemerintah sejak awal kemerdekaan (Kuncoro,2004). Menurut Sevitenyi (2012),

Pengeluaran pemerintal adalah total pengeluaran pada tingkat agregat dan total

pengeluaran berulang, jumlah belanja modal, administrasi, sosial dan pelayanan

masyarakat, layanan ekonomi dari transfer.

Dana Perimbangan Terdiri dari dana bagi hasil , dana alokasi umum dan

khusus. Dana Bagi Hasil (DBH) berupa dana bagi hasil atas jasa adalah dana yang

bersumber dri APBN yang dibagihasilkan kepada daerah berdasarkan angka

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

23

persentase tertentu dengan memperhatikan potensi daerah penghasil (Aryanto,

2011).

Berdasarkan UU NO. 33 Tahun 2004 , Dana Alokasi Umum (DAU) adalah

dana yang berasal dari APBN, yang di alokasikan dengan tujuan pemerataan

kemampuan keuangan antar daerah untuk membuayai kebutuhan pengeluarannya

dalam rangka desentralisasi untuk memenuhi kebutuhan daerah tersebut. DAU

diberikan berdasarkan kebutuhan daerah yang menjadi target pemberian.

Kebutugan daerah diukur melalui luas wilayah, jumlah penduduk, keadaan

geografis, dan tingkat pendapatan masyarakat. Kebijakan alokasi DAU diberikan

dengan menggunakan proporsi terbaik, dimana daerah miskin akan menerima

DAU lebih besar daripada daerah yang kaya. Semakin kaya suatu daerah maka

DAU yang di alokasikan semakin kecil. Dana perimbangan Berperan sangat

penting dalam mempengaruhi perekonomian.

2.1.4 Belanja Modal

Belanja modal merupakan belanja Pemerintah Daerah yang manfaatnya

melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan

selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti biaya pemeliharaan

pada kelompok belanja administrasi umum (Halim, 2004). Belanaja Modal

diklasifikasikan kedalam dua kelompok yaitu Belanja Publik yang manfaatnya

dapat langsung dinikmasi masyarakat misalnya : pembangunan jembatan, jalan,

dan perbaikan fasilitas umum lainnya. Kedua adalah belanja aparatur yaitu belanja

yang manfaatnya dinikmati secara tidak langsung oleh masyarakat mislanya

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

24

pembelian mobil dinas dan pembangunan kantor-kantor pelayanan publik. Belanja

modal sangat erat kaitannya dengan investasi yang dinakukan pemerintah daerah.

Menurut Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral

Anggaran, Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran yang digunakan

dalam rangka memperoleh atau menambah aset tetap dam aset lainnya yang

memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta melebihi batasan minimal

kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah.Belanja Modal

dapat diaktegorikan dalam 5 (lima) kategori utama(Syaiful, 2006) :

1. Belanja Modal Tanah Belanja Modal Tanah adalah pengeluaran biaya

yang digunakan untuk pengadaan, pembeliaan, pembebasan, penyelesaian,

balik nama dan sewa tanah, pengosongan, pengurugan, perataan,

pematangan tanah, pembuatan sertifikat, dan pengeluaran lainnya

sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan sampai tanah dimaksud

dalam kondisi siap pakai.

2. Belanja Modal Peralatan dan MesinBelanja Modal Peralatan dan Mesin

adalah pengeluaran biaya yang digunakan untuk pengadaan, penambahan,

penggantian, dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin serta

inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas)

bulan dan sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai.

3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Gedung dan

Bangunan adalah pengeluaran biaya yang digunakan untuk pengadaan,

penambahan, penggantian, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan,

pengawasan dan pengelolaan pembangunan gedung dan bangunan yang

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

25

menambah kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam

kondisi siap pakai.

4. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan

Jaringan adalah pengeluaran biaya yang digunakan untuk pengadaan,

penambahan, penggantian, peningkatan pembangunan, pembuatan serta

perawatan, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan

pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas sampai

jalan irigasi dan jaringan dimaksud dalam kondisi siap pakai.

5. Belanja Modal Fisik Lainnya Belanja Modal Fisik Lainnya adalah

pengeluaran biaya yang digunakan untuk pengadaan, penambahan,

penggantian pembangunan, pembuatan serta perawatan fisik lainnya yang

tidak dikategorikan kedalam kriteria belanja modal tanah, peralatan dan

mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi danjaringan, termasuk

dalam belanja ini adalah belanja modal kontrak sewa beli, pembelian

barang-barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum,

hewan ternakdan tanaman, buku-buku, dan jurnal ilmiah.

Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 dinyatakan bahwa pemerintahan daerah,

yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi

dan tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan

masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta

masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah. Maksud pernyataan tersebut

adalah belanja daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

26

diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, penyediaan

fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas social dan fasilitas umum yang layak serta

mengembangkan jaminan sosial dengan mempertimbangkan analisis standar

belanja, standar harga, tolak ukur kinerjadan standar pelayanan minimal yang

ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Aset tetap yang dimiliki

sebagai akibat adanya belanja modal merupakan prasyarat utama dalam

memberikan pelayanan publik oleh pemerintah daerah. Untuk menambah aset

tetap, pemerintah daerah mengalokasikan dana dalam bentuk anggaran belanja

modal dalam APBD. Alokasi belanja modal ini didasarkan pada kebutuhan daerah

akan sarana dan prasarana, baik untuk kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan

maupun untuk fasilitas publik. Biasanya setiap tahun diadakan pengadaan aset

tetap oleh pemerintah daerah sesuai dengan prioritas anggaran dan pelayanan

publik yang memberikan dampak jangka panjang secara finansial (Syukriy

Abdullah,Abdul Halim : 2006).

Belanja modal dimaksudkan untuk mendapatkan aset tetap

pemerintahdaerah yaitu peralatan, bangunan, infrastruktur dan harta tetap lainnya.

Secara teoritis ada tiga cara untuk memperoleh aset tetap tersebut yakni dengan

membangun sendiri, menukarkan dengan aset tetap lain dan membeli.Namun

biasanya cara yang dilakukan dalam pemerintahan adalah dengan cara membeli.

Proses pembelian yang dilakukan umumnya melalui sebuah proses lelang atau

tender yang cukup rumit.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

27

2.1.5 Hubungan Pendapatan Asli Daerah dengan Pertumbuhan Ekonomi

Pendpatan asli daerah merupakan pendapatan yang diperoleh daerah dan

dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan. Tujuan dari Pendapatan asli daerah adalah untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah termasuk penyediaan

infrastruktur yang diperlukan daerah. Infrastruktur dan sarana prasarana yang ada

di daerah akan berdampak pada pertumbuh ekonomi daerah. Jika sarana dan

prasarana memadai maka masyarakat dapat melakukan aktivitas sehari – harinya

secara aman dan nyaman yang akan berpengaruh pada tingkat produktivitasnya

yang semakin meningkat, dan dengan adanya infrastruktur yang memadai akan

menarik investor untuk membuka usaha di daerah tersebut.

Dengan bertambahnya belanja daerah dalam penyediaan infratruktur

maka akan berdampak pada periode yang akan datang yaitu produktivitas

masyarakat meningkat dan bertambahnya investor akan meningkatkan pendapatan

asli daerah. (Abimanyu, 2005) Peningkatan Pemerintah Daerah dalam investasi

modal (belanja modal) diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan publik

dan pada gilirannya mampu meningkatkan tingkat partisipasi (kontribusi) publik

terhadap pembangunan yang tercermin dari adanya peningkatan PAD

(Mardiasmo, 2002). Wong (2004) menunjukkan bahwa pembangunan

infrastruktur industri mempunyai dampak yang nyata terhadap kenaikan pajak

daerah. Maka dapat di asumsikan meningkatnya pendapatan asli daerah yang

diterima juga akan meningktakan alokasi dana untuk penyediaan infrastruktur

yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semakin meingkat atau

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

28

sebaliknya jika pendaptan asli daerah menurun maka alokasi dana untuk

penyediaan infrastruktur juga menurun dan akan menyebabkan penyediaan

fasilitas layanan public yang kurang, sehingga pertumbuhan ekonomi akan

mengalami penurunan.

2.1.6 Hubungan Dana Perimbangan dengan Pertumbuhan Ekonomi

Ketimpaangan pertumbuhan ekonomi di setiap daerah yang

berbeda – beda yang dikarenakan adanya potensi maupun letak geografis yang

berbeda ini menyebabkan perlunya ada pemberian dana perimbangan . Dana

perimbangan merupakan transfer dari pemerintah pusat untuk daerah yang belum

mampu dalam hal pemenuhan infrastruktur dengan kemampuan pendapatan asli

daerahnya. Adapun hubungan antara Dana Perimbangan dengan Pertumbuhan

ekonomi yaitu, jika dilihat dari pengertiannya bahwa apabila dana perimbangan

tinggi akan membuat pengeluaran untuk Belanja Modal juga semakin tinggi, dan

membuat biaya untuk menunjang kesejahtraan masyarakat makin tinggi pula.

Menurut Holzt-Eakin et al (1994), menyatakan bahwa terdapat suatu

keterkaitan yang sangat erat antara transfer di Pemerintah Pusat dengan Belanja di

Pemerintah Daerah. Dan terdapat bukti empiris bahwa dalam jangka panjang

transfer berpengaruh terhadap belanja daerah (Legrenzi and Milas, 2001). Sesuai

dengan tujuan dari dana perimbangan yang bertujuan untuk mengatasi perbedaan

kemampuan keuangan untuk memenuhi kebutuhan daerah tersebut. Maka dari itu

apabila dana perimbangan yang didapat dalam jumlah yang kecil dan tidak

mampu memenuhi kekurangan dari dana yg di dapat dari pendapatan asli daerah,

akan membuat biaya yang dieluarkan utuk Belanja Modal akan sedikit pula dan

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

29

kesejahtraan masyarakat yang ditunjang dari dana tersebut akan semakin menurun

dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi menurun.

2.1.7 Hubungan Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi

Belanja modal didasarkan pada kebutuhan daerah akan sarana dan

prasarana, baik untuk kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan maupun untuk

fasilitas publik. Peningkatan invesatasi modal (belanja modal) diharapkan mampu

meningkatkan kualitas layanan publik. Tujuan membangun aset tetap berupa

fasilitas, sarana prasarana serta infrastruktur adalah menyediakan pelayanan

publik yang memadai sehingga dapat meningkatkan produktivitas perekonomian.

Apabila suatu daerah memiliki sarana prasarana yang memadai dapat membuat

investor untuk melakukan investasi dan masyarakat dapat melakukan aktivitasnya

sehari-hari dengan nyaman sehingga tingkat produktivitas akan semakin

meningkat. Hal ini sesuai dengan Abimanyu (2005) yang menyatakan bahwa

apabila belanja modal meningkat maka akan berdampak pada produktivitas

masyarakat yang semakin meningkat dan bertambahnya jumlah investor yang

melakukan investasi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Belanja Modal yang dilakukan oleh pemerintah daerah diantaranya

pembangunan dan perbaikan sektor pendidikan, kesehatan, transportasi, sehingga

masyarakat juga menikmati manfaat dari pembangunan daerah (Halim, 2004).

Tersedianya infrastruktur yang baik diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan

efektifitas di berbagai sektor serta meningkatkan produktifitas masyarakat yang

akan meningkatan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sarana dan prasarana

oleh pemerintah daerah berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

30

(Kuncoro, 2004).Syarat fundamental untuk pertumbuhan ekonomi adalah tingkat

pengadaan modal pembangunan yang seimbang dengan pertambahan penduduk.

Penyediaan infrastruktur yang dananya di alokasikan melalui belanja modal

sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dapat diartikan bila belanja modal

dengan jumlah yang besar maka ketersediaan fasilitas publik juga akan meningkat

yang berdampak juga terhadap pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya bila belanja

modal tidak mampu menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk menunjang

pertumbuhan ekonomi, Maka pertumbuhan ekonomi akan menurun.

2.1.8 Hubungan Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Modal

Pendapatan asli daerah berpengaruh erat hubungannya dengan

Belanja modal karena setiap pengeluaran yang dilakukan pemerintah harus

disesuaikan dengan pendapatan yang diterima pemerintah daerah. Semakin tinggi

pendapatan asli daerah maka semakin tinggi juga belanja yang dilakukan

pemerintah. Menurut hukum Wagner, apabila pendapatan per kapita meningkat,

secara relatif pengeluaran pemerintah pun akan meningkat (Mangkoesoebroto,

1993:171). Dapat dilihat bahwa peningkatan pendapatan per kapita secara tidak

langsung mempengaruhi PAD yang dapat meningkatkan pengeluaran pemerintah.

Menurut Prakosa (2004) bahwa, pendapatan asli daerah berpengaruh

positif terhadap belanja daerah. Belanja daerah tersebut kemudian dialokasikan

untuk belanja Modal. Terdapat indikasi bahwa pemerintah daerah kurang berhati-

hati dalam menyusun anggaran belanjanya dan kurang mengambil pelajaran dari

realisasi anggaran tahun yang telah lalu.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

31

Peningkatan invesatasi modal (belanja modal) diharapkan mampu

meningkatkan kualitas layanan publik dan pada gilirannya mampu meningkatkan

tingkat partisipasi (kontribusi) public terhadap pembangunan yang tercermin dari

adanya peningkatan PAD. Dengan kata lain, pembangunan berbagai fasilitas

sektor publik akan berujung pada peningkatan pendapatan daerah. Pelaksanaan

desentralisasi membuat pembangunan menjadi prioritas utama pemerintah daerah

untuk menunjang peningkatan PAD. Maka dapat di katakan bila pendapatan asli

daerah yang tinggi akan ikut meningkatkan pengeluaran pemerintah dalam

mengalokasikan dana untuk belanja modal guna meningkatkan fasilitas public

untuk menunjang pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya, jika pendapatan asli

daerah yang kecil maka akan menyebabkan alokasi belanja modal yang semakin

sedikit.

2.1.9 Hubungan Dana Perimbagan dengan Belanja Modal

Dana perimbangan bersumber dari APBN yang di alokasikan

kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka menjalankan

pemerintahan dan melaksanakan desentralisasi. Dana perimbangan bertujuan

untuk mengatasi perbedaan kemampuan keuangan untuk memenuhi kebutuhan

daerah tersebut. Perimbangan keuangan anatara pemerintah pusat dan daerah

adalah suatu sistem pembagian yang adil, proporsional, demokratis, transparan,

dan efisien dengan pertimbangan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerahn (Try

Indarningrum, 2011).

Menurut Holzt-Eakin et al (1994), menyatakan bahwa terdapat suatu

keterkaitan yang sangat erat antara transfer di Pemerintah Pusat dengan Belanja di

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

32

Pemerintah Daerah. Dan terdapat bukti empiris bahwa dalam jangka panjang

transfer berpengaruh terhadap belanja daerah (Legrenzi and Milas, 2001). Sesuai

dengan tujuan dari adanya Belanja Modal tersebut maka apabila dana

perimbangan yang didapat dalam jumlah yang kecil akan membuat biaya yang

dikeluarkan untuk Belanja Modal akan sedikit. Belanja Modal yang sedikit akan

berdampak pada pemenuhan infrastruktur yang menyebabkan kesejahtraan

masyarakat yang ditunjang dari penyediaan infrastruktur tersebut akan semakin

menurun.

Pemerintah pusat mengharapkan dengan adanya desentralisasi fiskal

pemerintah daerah lebih mengoptimalkan kemampuannya dalam mengelola

sumber daya yang dimiliki sehingga tidak hanya mengandalkan dana

perimbangan. Dengan adanya transfer dana perimbangan dari Pemerintah Pusat

maka daerah bisa lebih fokus untuk menggunakan PAD yang dimilikinya untuk

membiayai belanja modal yang menunjang tujuan pemerintah yaitu meningkatkan

pelayanan publik. Dibeberapa daerah peran dana perimbangan sangat signifikan

karena karena kebijakan belanja daerah lebih di dominasi oleh jumlah dana

perimbangan dari pada PAD (Sidik etal, 2002). Sesuai dengan tujuan dari adanya

dana perimbanga yang tujuannya adalah memenuhi kekurangan alokasi dana

untuk belanja daerah, maka bila semakin banyak dana perimbangan yang

diperoleh pemerintah daerah maka semakin tinggi juga alokasi belanja modal atau

sebaliknya.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

33

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Pengkajian atas hasil – hasil penelitian sebelumnya akan sangat membantu

peneliti-peneliti lainnya dalam menelaah masalah yang akan dibahas dengan

berbagai pendekatan spesifik. Selain itu, dengan mempelajari hasil-hasil

penelitian terdahulu akan memberikan pemahaman komprehensif mengenai posisi

peneliti. Oleh karena itu di bagian berikut akan diterangkan beberapa hasil

penelitian terdahulu, yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan Santosa (2013) yang berjudul “Pengaruh PAD

dan Dana perimbangan Daerah Terhadap Pertumbuhan, Pengangguran dan

Kemiskinan 33 Provinsi di Indonesia”. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah DAU, DAK, DBH, PAD, Pengangguran, Kemiskinan

dan Pertumbuhan dan alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur.

Hasil penelitian ini PAD dan DAU tidak berpengaruh terhadap

peningkatan pertumbuhan, sementara DAK dan DBH berpengaruh. PAD

dan DAU berpengaruh terhadap penurunan pengangguran sementara DAK

dan DBH tidak. PAD, DAU, DAK, DBH berpengaruh menurunkan angka

kemiskinan, sementara pertumbuhan tidak berpengaruh pada kemiskinan

dan pengangguran. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama

mengidentifikasi PAD memengaruhi kemiskinan dan pertumbuhan

ekonomi serta pertumbuhan ekonomi memengaruhi kemiskinan dan

menggunakan teknik analisis yang sama yaitu analisis jalur. Sementara

perbedaannya adalah lokasi penelitian yang ini pada 33 Provinsi yang ada

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

34

di Indonesia sedangkan lokasi yang digunakan adalah Kabupaten/Kota di

Provinsi Bali dan variabel belanja tidak langsung yang digunakan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Mawarni, dkk. (2013) yang berjudul

“Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap

Belanja Modal serta Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah

(Studi Pada Kabupaten/Kota di Aceh)”. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah PAD, DAU, Belanja Modal, Pertumbuhan Ekonomi

dan alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil analisis

menunjukkan PAD berpengaruh signifikan dan positif terhadap belanja

modal dan pertumbuhan ekonomi, sementara DAU berpengaruh negatif

terhadap belanja modal dan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

ekonomi. Persamaannya dengan penelitian ini adalah menggunakan

analisis jalur dan menganalisis pengaruh PAD terhadap pertumbuhan

ekonomi. Sementara perbedaannya adalah variabel intervening yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu belanja modal sedangkan yang

digunakan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel intervening dan lokasi

yang digunakan berbeda yaitu Provinsi Bali, sedangkan penelitian ini

menggunakan Provinsi Aceh.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Haryanto (2013) yang berjudul “Pengaruh

Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kebupaten/Kota

di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2011”. Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Belanja Langsung, Belanja Tidak Langsung

dan Pertumbuhan Ekonomi dan alat analisis yang digunakan adalah

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ......agregat dan penawaran agregat semakin baikdibanding tahun sebelumnya (Manurung,2000:8). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

35

analisis data panel. Hasil analisis menunjukkan belanja tidak langsung dan

belanja langsung secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis

pengaruh belanja tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.

Sementara perbedaannya adalah lokasi penelitian ini di Jawa Tengah tahun

2007-2011, sedangkan yang digunakan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali

tahun 2007-2013.

2.3 Hipotesis Penelitian

Pendapatan Asli Daerah yang mempengaruhi jumlah Dana Perimbangan

sehingga dapat meningkatkan Belanja Modal dan akan mempengaruhi

Pertumbuhan Ekonomi. Berdasarkan dari landasan teori dan hasil penelitian

sebelumnya, sehingga adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :

1. Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.

2. Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Belanja Modal

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.

3. Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi melalui Belanja Modal

Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.