BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB...

30
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD a. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi antara guru dan peserta didik dimana dalam proses tersebut bersifat timbal balik, proses transaksional juga terjadi antara peserta didik dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran. Pembelajaran menurut Mohammad Surya dalam (Hernawan A. S; Asri; dan Laksmi Dewi, 2007: 3) adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Guru dalam proses tersebut mengajarkan bahasa sesuai dengan tujuan belajar serta hakikat bahasa yang diajarkan, sedangkan pembelajaran menurut Oemar Hamalik dalam (Hernawan A. S; Asra; dan Laksmi Dewi, 2007: 3) adalah metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan belajar peserta didik yang dirancang oleh guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan belajar yang telah Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

a. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi antara

guru dan peserta didik dimana dalam proses tersebut bersifat timbal

balik, proses transaksional juga terjadi antara peserta didik dan disepakati

oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran menurut Mohammad Surya dalam (Hernawan A. S;

Asri; dan Laksmi Dewi, 2007: 3) adalah suatu proses yang dilakukan

oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. Guru dalam proses tersebut

mengajarkan bahasa sesuai dengan tujuan belajar serta hakikat bahasa

yang diajarkan, sedangkan pembelajaran menurut Oemar Hamalik dalam

(Hernawan A. S; Asra; dan Laksmi Dewi, 2007: 3) adalah metode yang

ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik

untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran.

Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan kegiatan belajar peserta didik yang dirancang oleh guru

dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan belajar yang telah

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

8

dirancang oleh guru merupakan usaha yang telah terencana melalui

prosedur atau metode tertentu yang telah dibuat oleh guru. Dalam proses

pembelajaran ini yang terpenting adalah adanya komunikasi timbal balik

antara guru dan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran akan

tercapai.

b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia, menurut Basiran dalam

(Lestari Lili, 2013: 24) adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai

konteks komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan adalah daya

tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri

dalam berbahasa. Semua itu dikelompokan menjadi kebahasaan,

pemahaman, dan penggunaan.

Tujuan pengajaran bahasa di sekolah dasar ialah untuk

mengembangkan keterampilan peserta didik dalam menggunakan bahasa

sesuai dengan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Pembelajaran

bahasa harus dapat memberikan pengetahuan dasar berbahasa.

Pembelajaran bahasa juga harus dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif dan memberikan dasar untuk senantiasa menghargai bahasa

Indonesia dan dapat menikmati sastra Indonesia.

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia

Untuk mencapai tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia, guru

harus mengetahui prinsip-prinsip belajar bahasa yang kemudian

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

9

diwujudkan dalam kegiatan pembelajarannya, serta menjadikan aspek-

aspek tersebut sebagai petunjuk dalam kegiatan pembelajarannya.

Akhadiah dalam (Mahfiroh Umi, 2011) menyatakan bahwa dalam

pelaksanaan pembelajaran bahasa di sekolah dasar ada beberapa prinsip

yang perlu diikuti antara lain:

1) Pembelajaran Bahasa Indonesia harus dilaksanakan sesuai dengan

fungsinya sebagai sarana komunikasi, penalaran, kebudayaan dan

persatuan.

2) Pembelajaran Bahasa Indonesia diselenggarakan untuk

mengembangkan kemampuan berbahasa bukan untuk memberikan

pengetahuan tentang bahasa.

3) Untuk mempelajari fungsi Bahasa Indonesia digunkan pendekatan

komunikatif, pendekatan proses, dan cara belajar siswa aktif.

d. Materi Penelitian

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan

informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,

pengumuman dan pantun anak.

Kompetensi Dasar : 8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik

sederhana dengan memperhatikan penggunaan

ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma dll).

Indikator yang akan dicapai dalam materi penelitian ini diantaranya:

1) Menentukkan tema atau topik karangan

2) Menentukkan judul berdasarkan tema yang telah ditentukan

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

10

3) Menyusun kerangka karangan menggunakan model mind map

4) Menyusun karangan dengan menggunakan bahasa dan ejaan yang

disempurnakan

5) Mengetahui komponen dalam karangan

6) Membaca hasil karangan dengan intonasi yang tepat.

2. Keterampilan Menulis

Menulis adalah suatu proses menuangkan pikiran, gagasan, pendapat

tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau

pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahasa secara tertulis.

Menulis menurut Cahyani, I dan Rosmanah, I. A (2006: 98) merupakan

kemampuan seseorang untuk menggunakan lambang-lambang bahasa untuk

menyampaikan sesuatu baik berupa ide ataupun gagasan kepada orang lain

atau pembaca yang dilakukan dengan menggunakan bahasa tulisan. Berbeda

dengan Cahyani, menurut Tarigan, Henry Guntur (2008: 3) mengungkapkan

bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi dengan orang lain secara tidak langsung, tidak secara

tatap muka dengan orang lain.

Menulis juga dijelaskan sebagai suatu kegiatan yang produktif dan

ekspresif. Kegiatan menulis juga bermanfaat bagi seseorang, salah satunya

motivasi untuk tetap berminat dalam kegiatan menulis. Adanya motivasi

yang timbul dari diri seseorang merupakan hal yang terpenting agar

seseorang itu dapat terus berlatih menulis. Keterampilan menulis dapat

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

11

diasah terus menerus dan dikembangkan, karena keterampilan menulis ini

bukan merupakan suatu kemampuan yang dimiliki sejak lahir.

Dari kedua pendapat di atas bahwa menulis merupakan suatu

keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara

langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain dan merupakan suatu

kegiatan ekspresif serta produktif yang dimiliki oleh seseorang individu.

Pendapat ini sesuai dengan Marry S. Lawrence dalam (Slamet Y. St dan

Saddhono K, 2012: 96) bahwa menulis adalah mengkomunikasikan apa dan

bagaimana pikiran penulis. Pendapat ini diperjelas lagi oleh Byrne dalam

(Slamet Y. St dan Saddhono K, 2012: 103), keterampilan menulis pada

hakikatnya bukan sekedar kemampuan menulis simbol-simbol grafis

sehingga berbentuk kata, dan kata-kata disusun menjadi kalimat menurut

peraturan tertentu, melainkan keterampilan menulis adalah kemampuan

menuangkan buah pikiran tersebut secara lengkap dan jelas sehingga buah

pikiran tersebut dapat diterima baik oleh pembaca.

Jadi dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kemampuan

mengkomunikasikan atau menuangkan ide, pikiran yang dimiliki oleh

penulis agar dapat diterima baik oleh pembaca. Selain itu, keterampilan

menulis menuntut kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara

tertulis untuk mengungkapkan sebuah gagasan dan mencangkup sebuah

gagasan, misalnya kemampuan menggunakan unsur-unsur bahasa secara

tepat, kemampuan menggunakan gaya bahasa yang tepat, pilihan kata serta

yang lainnya.

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

12

3. Penilaian Keterampilan Menulis

Menulis merupakan suatu bentuk kompetensi berbahasa paling akhir

yang dikuasai peserta didik setelah kompetensi mendengarkan, berbicara,

dan membaca. Kompetensi menulis secara umum boleh dikatakan

keterampilan bahasa yang lebih suling dibanding dengan ketiga

keterampilan berbahasa yang lain. Hal itu disebabkan kompetensi menulis

menghendaki penguasaan unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu

sendiri yang akan menjadi isi karangan. Baik unsur bahasa maupun unsur isi

pesan harus terjalin sehingga menghasilkan karangan yang runtut, padu, dan

berisi. Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan dalam menulis

diperlukan alat untuk mengukur yang dianggap mencerminkan kemampuan

peserta didik dalam menulis.

Kemampuan menulis menurut Nurgiyantoro (2010: 422-423) dapat

dinilai dengan jalan tes. Pada umumnya aktivitas orang dalam menghasilkan

bahasa tidak semata-mata hanya bertujuan demi menghasilkan bahas itu

sendiri, melainkan ada suatu hal yang ingin dikomunikasikan lewat bahasa.

Tugas menulis hendaknya bukan semata-mata tugas untuk memilih dan

menghasilkan bahasa saja, melainkan bagaimana mengungkapkan gagasan

dengan mempergunakan bahasa tulis secara tepat.

Penilaian menulis terutama karangan narasi hendaknya dilakukan

secara objektif dan menyeluruh. Penerapan model analitis menurut Haris

dalam (Nurgiyantoro, 2010: 306) dengan analisis unsur-unsur karangan.

Unsur-unsur yang dimaksud adalah content (isi, gagasan yang

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

13

dikemukakan), form (organisasi isi), grammar (tata bahasa dan pola

kalimat), style (gaya: pilihan struktur dan kosa kata), dan mechanics (ejaan).

Untuk keperluan praktis, tiap unsur tersebut dapat ditentukan dengan bobot.

Adapun pembobotan pada tiap unsur tersebut tidak sama, karena

pembobotan yang sama akan dianggap tidak adil.

Model penilaian yang dilakukan oleh para ahli mengalami berbagai

modifikasi untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penilaian.

Modifikasi penilaian karangan narasi dilakukan untuk menyesuaikan bentuk

penilaian dengan aspek-aspek yang telah ditentukan. Penilaian yang

dilakukan oleh para ahli tersebut sebagai rujukan untuk menentukan

penilaian yang sesuai. Adapun hasil modifikasi menulis narasi peserta didik

yang terdiri dari isi, organisasi, kosa kata, penggunaan bahasa, dan mekanik.

Isi atau gagasan menyangkut penyampaian informasi dan kreativitas

pengembangan cerita. Organisasi menyangkut penyajian urutan, kejelasan

pengungkapan cerita, dan penyampaian pengetahuan informasi.

Kosa kata menyangkut pemilihan kosa kata. Bagian penggunaan

bahasa menyangkut struktur kalimat dan keefektifan kalimat yang

menggunakan anjuran. Bagian mekanik berisi penulisan kata dan pemakaian

tanda baca yang disesuaikan dengan ejaan yang disempurnakan. Tabel 2.1

berikut mendeskripsikan komponen penilaian dalam keterampilan menulis.

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

14

Tabel 2.1 Penilaian Keterampilan Menulis Karangan

No. Indikator Pengamatan Deskripsi Skor

1. Isi (gagasan dalam cerita) - Kesesuaian cerita dengan tema

4

- Kejelasan jalannya cerita

- Mengembangkan ide-ide

menjadi kalimat-kalimat yang

runtut

- Ide yang digunakan sesuai

dengan tema

2. Organisasi (struktur kalimat) - Struktur alinea runtut

4

- Menggunakan kalimat

komunikatif

- Kalimat jelas dan tidak

membingungkan

- Kalimat antar paragraf saling

berkaitan

3. Kosa kata, diksi atau pilihan

kata

- Diksi berkaitan dengan tema

4

- Menghindari ambiguitas

- Santun dalam menggunakan kata

- Menggunakan bahasa Indonesia

baku

4. Mekanik (tanda baca dan

ejaan)

- Menggunakan tanda baca sesuai

dengan intonasi

4

- Menggunakan tanda baca di

tengah kalimat dengan tepat

- Menggunakan tanda baca di

akhir kalimat dengan tepat

- Menulis kata dengan ejaan yang

benar

5. Kerapian tulisan - Tulisan mudah dibaca

4

- Tidak ada coretan dalam

karangan

- Ukuran huruf abjad dituliskan

dengan benar

- Tulisan rapi

(Sumber : Nurgiyantoro, 2013: 439)

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

15

4. Menulis Karangan Narasi

a. Pengertian Karangan

Keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi

berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Dalam

kegiatan menulis penulis selalu mencari jalan untuk menghidupkan

ekspresi dari ide-ide yang tertuang dari pikiran penulis itu sendiri. Salah

satu aktivitas menulis yang dapat dilakukan adalah dengan cara membuat

sebuah karangan.

Karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata,

kalimat, dan alinea untuk menjabarkan atau mengulas topik dan tema

tertentu (Finoza, 2013: 250). Berbeda dalam KBBI (2007: 506) yang

menyatakan bahwa karangan adalah perbuatan atau pekerjaan

mengarang. Dari pendapat tersebut di atas dapat diketahui bahwa

karangan merupakan perbuatan atau hasil akhir dari karya seseorang

terhadap ulasan topik dan tema tertentu.

b. Tujuan Menulis Karangan

Tujuan utama menulis karangan adalah sebagai sarana

komunikasi tidak langsung. Tujuan menulis banyak sekali ragamnya.

Tujuan menulis secara umum adalah memberikan arahan, menjelaskan

sesuatu, menceritakan kejadian, meringkaskan, dan menyakinkan.

Tujuan yang baik memerlukan tujuan yang jelas agar isi dari

tulisan tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Hugo

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

16

Hartig dalam (Tarigan Henry Guntur, 2008: 25-26) mengklasifikasi

tujuan penulisan, antara lain:

1) Assignment purpose (tujuan penugasan)

Tujuan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis

menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri

(misalnya siswa yang diberi tugas merangkum buku).

2) Altruistic purpose (tujuan altruistik)

Penulis bertujuan untuk menayakan para pembaca, menghindarkan

kedudukan para pembaca, ingin menolong para pembaca, memahami,

menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para

pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

Tujuan altruistic adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan.

3) Persuasive purpose (tujuan persuasif)

Tulisan ini bertujuan untuk menyakinkan para pembaca akan

kebenaran gagasan yang diutarakan.

4) Informational purpose (tujuan informasional)

Tulisan ini bertujuan memberikan informasi atau keterangan/

penerangan kepada para pembaca.

5) Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

17

Tulisan ini bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang

pengarang kepada para pembaca.

6) Creative purpose (tujuan kreatif)

Tujuan yang erat kaitannya dengan pernyataan diri sehingga

muncullah tulisan yang artistik atau bernilai seni. Penulis dengan

tujuan ini menginginkan agar para pembaca dapat memiliki nilai-nilai

artistik atau kesenian tersebut dengan membaca isi tulisan pengarang.

Disini penulis bukan hanya memberikan informasi tetapi memberikan

nilai-nilai estetika juga.

7) Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Penulis berkeinginan memecahkan masalah yang dihadapinya dengan

cara menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara

cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat

dimengerti dan diterima oleh para pembacanya.

Dengan demikian tujuan menulis merupakan kehendak dari

penulis itu sendiri. Penulis bermaksud ingin menyampaikan sesuatu

terhadap pembaca serta berkomunikasi melalui tulisannya. Oleh karena

itu, pada prinsipnya hasil menulis (tulisan) yang paling utama adalah

dapat menyampaikan pesan penulis kepada pembaca, sehingga pembaca

memahami maksud penulis yang dituangkan dalam tulisannya serta

memiliki pengetahuan maupun keyakinan.

c. Karangan Narasi

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

18

Narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah

tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa

yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu (Keraf Goyrs, 2007: 136).

Karangan narasi (berasal dari naration berarti bercerita) ialah suatu

bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan

merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa

secara kronologis atau berlangsung dalam suatu waktu (Finoza, 2013:

261).

Narasi bertujuan menyampaikan gagasan dalam urutan waktu

dengan maksud menghadirkan di depan mata angan-angan pembaca

mengenai serentetan peristiwa yang biasanya memuncak pada kejadian

utama. Dengan mengetahui ciri-ciri suatu karangan narasi pembaca akan

mencermati bahwa karangan tersebut adalah karangan narasi. Lebih

lanjut Semi mengungkapkan bahwa narasi mempunyai ciri penanda

sebagai berikut:

1) Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman manusia.

2) Kejadian atau peristiwa yang disampaikan dapat berupa peristiwa yang

benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi, atau

gabungan keduannya.

3) Berdasarkan konflik. Karena tanpa konflik biasanya narasi tidak

menarik.

4) Memiliki nilai estetika karena isi dan cara penyampaiannya bersifat

sastra, khususnya narasi yang berbentuk fiksi.

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

19

5) Menenkankan susunan kronologis (catatan: menerapkan susunan

ruang) biasanya memiliki dialog.

Dari berbagai penjelasan di atas disimpulkan bahwa karangan

narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan

menyampaikan, menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman

manusia dari waktu ke waktu. Karangan narasi juga menggaris bawahi

mengenai aspek penceritaan atas suatu rangakaian peristiwa (sebab

akibat) yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu, baik secara objektif

maupun imajinatif. Dengan demikian isi karangan narasi boleh tentang

fakta yang benar-benar terjadi dan boleh pula tentang sesuatu yang

khayal.

d. Jenis-jenis Karangan Narasi

Karangan narasi merupakan salah satu bentuk tulisan. Seperti

yang diungkapkan sebelumnya pada tujuan menulis, setiap penulis

mempunyai tujuan dalam menulis karangan narasi. Tujuan tersebut bisa

berbeda-beda tergantung penulis itu sendiri. Berdasarkan perbedaan

tujuan itulah muncul bermacam-macam narasi. Narasi dapat dibedakan

menjadi dua jenis yaitu:

1) Narasi Ekspositoris

Narasi ekspositoris (Keraf Goyrs, 2007: 136) adalah narasi yang

menyampaikan informasi mengenai berlangsungnya suatu peristiwa.

Narasi ekspositoris pertama-tama bertujuan untuk menggugah pikiran

pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sebagai sebuah

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

20

bentuk narasi, narasi ekspositoris mempersoalkan tahap-tahap

kejadian, rangkaian perbuatan kepada para pembaca atau pendengar.

2) Narasi Sugestif

Seperti halnya dengan narasi ekspositoris, narasi sugestif juga

berkaitan dengan tindakan atau perbuatan yang dirangkaikan dalam

sebuah peristiwa atau kejadian. Sejalan dengan itu Keraf Goyrs (2007:

138) menerangkan bahwa narasi sugestif terjadi karena adanya

serangkaian cerita yang dibumbuhi dengan imajinasi penulis.

Tabel 2.2 Perbedaan Narasi Ekspositori dan Narasi Sugestif

(Keraf Goyrs, 2007: 138-139)

Narasi Ekspositoris Narasi Sugestif

1. Memperluas pengetahuan.

2. Menyampaikan informasi

mengenai suatu kejadian.

3. Didasarkan pada penalaran

untuk mencapai

kesepakatan rasional.

4. Bahasanya lebih condong ke

bahasa informatif dengan titik

berat pada penggunaan kata-

kata denotatif.

1. Menyampaikan suatu makna

atau suatu amanat yang tersirat.

2. Menimbulkan daya khayal.

3. Penalaran hanya berfungsi

sebagai alat untuk

menyampaikan makna,

sehingga kalau perlu penalaran

dapat dilanggar.

4. Bahasanya lebih condong ke

bahasa figuratif dengan menitik

beratkan penggunaan kata-kata

konotatif.

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

21

Dengan melihat kedua narasi di atas, maka peneliti dan guru

sepakat menggunakan narasi ekspositori dalam penelitian ini. Yaitu,

peserta didik menceritakan peristiwa yang sebenarnya sesuai dengan

Mind Mapping yang telah dibuat oleh peserta didik. Berkaitan dengan

penilaian menulis karangan narasi peneliti menggunakan lima kriteria

yang meliputi: isi (gagasan dalam cerita); organisasi (struktur kalimat);

kosakata; diksi atau penilaian kata; mekanik (tanda baca dan ejaan); dan

kerapian tulisan.

e. Struktur Karangan Narasi

Sesuatu dikatakan mempunyai struktur, bila karangan terdiri dari

bagian-bagian yang secara fungsional berhubungan satu sama lain (Keraf

Goyrs, 2007: 145), demikian pula dengan karangan narasi. Karangan

narasi mempunyai bagian-bagian yang secara fungsional berhubungan

satu sama lain. Setiap narasi mempunyai alur yang didasarkan pada

kesinambungan-kesinambungan peristiwa-peristiwa dalam narasi itu

sendiri (Keraf Goyrs, 2007: 145).

Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat memikat pembaca.

Dengan kata lain bagian ini mempunyai fungsi khusus untuk memancing

pembaca dan mengiring pembaca pada kondisi ingin tahu kejadian

selanjutnya.

Bagian tengah merupakan bagian yang menjelaskan secara

panjang lebar tentang peristiwa. Di bagian ini, penulis memunculkan

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

22

suatu konflik. Kemudian, konflik tersebut diarahkan menuju klimaks

cerita. Setelah konflik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-

angsur cerita akan mereda. Bagian terakhir ini konfliknya mulai menuju

kearah tertentu.

Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan

bermacam-macam. Ada bagian diceritakan dengan panjang, ada yang

singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan

mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur

karangan narasi disusun berdasarkan rangkaian peristiwa yang terjadi

secara kronologis. Dalam karangan ini, bagian-bagian karangan disajikan

sesuai dengan kejadian dalam waktu tertentu. Bagian pertama

menyajikan kejadian satu, kemudian disusul dengan kejadian kedua,

menyajikan bagian kedua dan seterusnya.

f. Langkah-langkah Menulis Karangan Narasi

Suparno dan Yunus dalam (Resmini N; Yayah Churiyah; dan

Nenden Sundori, 2006: 135) mengungkapkan bahwa penulisan karangan

narasi perlu juga diperhatikan pada langkah-langkah. Adapun langkah-

langkah yang perlu dipahami dalam menulis karangan narasi adalah

sebagai berikut:

1) Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan.

2) Tetapkan sasaran pembaca.

3) Rancangan peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan

dalam bentuk skema alur.

4) Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan,

dan akhir cerita.

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

23

5) Rincian-rincian peristiwa utama ke dalam detail-detail

peristiwa sebagai pendukung cerita.

6) Susun tokoh perwatakan, latar, dan sudut pandang.

5. Model-model Pembelajaran

Model menurut Mills dalam (Suprijono, 2010: 45) adalah bentuk

representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang

atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu.

Sedangkan Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar peserta didik belajar.

Pembelajaran menurut Mulyasa (2009: 189) adalah aktualisasi kurikulum

yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan

kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan.

Arends dalam (Suprijono, 2010: 46) mengemukakan model

pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan termasuk di

dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan

pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pegelolaan kelas. Melalui

model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan

informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide.

Sehingga peserta didik lebih aktif mengikuti pembelajaran. Sedangkan

model pembelajaran menurut Kardi dan Nur dalam (Trianto, 2011: 142)

istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada

strategi, metode, atau prosedur.

Dari beberapa definisi di atas dapat peneliti simpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

24

guru dalam pengelolaan kelas untuk membantu peserta didik mendapatkan

informasi. Oleh karena itu guru perlu menguasai dan menerapkan agar dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang beranekaragam.

6. Model Mind Mapping

a. Pengertian Model Mind Mapping

Model mind mapping menurut Swadarma, Doni (2013: 2) adalah

teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual

dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. Mind mapping

membantu penulis mengeluarkan ide, gagasan, permasalahan atau solusi

yang terlintas di kepala di atas selembar kertas. Dengan kata lain, mind

mapping ialah model yang efektif untuk menuangkan semua gagasan

yang ada di dalam pikiran.

Mind mapping atau peta pikiran menurut Olivia, Femi (2013: ix)

merupakan sebuah jalan pintas yang bisa membantu seseorang untuk

mempersingkat waktu dalam menyelesaikan tugas. Model Mind mapping

dapat juga digunakan membuat catatan dengan cara membuat

pengelompokan atau pengkategorian setiap materi yang dipelajari.

Buzan, Tony (2013: 4) mind mapping adalah cara termudah untuk

menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar

dari otak. Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif dan efektif

dengan memetakan pikiran-pikiran. Mind mapping termasuk cara yang

sangat sederhana.

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

25

Menurut Tee, et al., (International Scholarly and Scientific

Research & Innovation, 2014: 28):

Buzan mind mapping is an efficient system of note-taking that

makes revision a fun thing to do for students. Tony Buzan has

been teaching children all over the world for the past thirty years

and has proved that mind maps are the magic formula in the

classroom for everyone.

Kutipan di atas menjelaskan bahwa mind mapping merupakan

sistem mencatat yang efisien dan menyenangkan bagi siswa. Tony Buzan

telah mengajar selama 30 tahun terakhir dan telah membuktikan bahwa

mind mapping adalah formula ajaib di kelas dan dapat dilakukan oleh

semua orang.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa mind

mapping merupakan suatu model pencatatan yang menyenangkan,

efektif, efisien, menarik, kreatif, dan mudah karena dilakukan dengan

cara memetakan pikiran-pikiran melalui materi yang telah dipelajari

dalam kata kunci. Melalui mind map peserta didik mengkombinasikan

beberapa warna sehingga terkesan berwarna-wani dan tidak monoton.

b. Fungsi dan Manfaat Model Mind Mapping

Model mind mapping menurut Buzan, Tony (2013: 6) dapat

membantu penulisan untuk:

1) Membuat rencana

Dengan menggunakan mind mapping dapat membantu peserta didik

dalam menyusun rencana atau hal-hal yang akan ditulis dalam

karangan.

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

26

2) Alat komunikasi

3) Memunculkan kreativitas

Melalui penggunaan garis lengkung, warna, dan gambar ini

membuat hasil catatan menjadi karya seni yang indah.

4) Menghemat waktu

Menggunakan mind mapping dapat membantu membuat catatan

yang menarik dalam waktu yang singkat sehingga dapat menghemat

waktu.

5) Menyelesaikan masalah

6) Memusatkan perhatian

Selama proses pembuatan mind mapping perhatian peserta didik

akan terpusat dan lebih mudah memahami informasi yang diterima

dan membuat kegiatan pembelajaran akan menjadi efektif.

7) Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran

Dengan menggunakan mind mapping memudahkan dalam

menyusun dan menjelaskan pikiran melalui kata kunci yang telah

dibuat dalam mind mapping.

8) Mengingat dengan lebih baik

Melalui mind mapping akan membantu dalam menyusun karangan

dengan melihat pokok-pokok pikiran (kata kunci) yang telah dibuat.

9) Belajar dengan lebih cepat dan efisien

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

27

Melalui mind mapping membantu dalam belajar hal ini disebabkan

peserta memetakan materi yang telah dipelajari melalui kata kunci.

10) Melihat gambar secara keseluruhan

Melalui mind mapping peserta didik dapat melihat gambar secara

keseluruhan, karena letak gambar berada pada bagian tengah kertas

yang dijadikannya sebagai titik pusat.

Olivia, Femi (2013: xi) menyatakan manfaat mind mapping bagi

anak adalah sebagai berikut:

1) Membantu konsentrasi anak (memusatkan perhatian) dan daya

ingat anak menjadi lebih baik.

2) Meningkatkan kecerdasan visual dan keterampilan mengamati.

3) Melatih kemampuan berpikir kritis dan komunikasi.

4) Mengembangkan inisiatif dan rasa ingin tahu anak.

5) Meningkatkan kreativitas dan daya cipta.

6) Membuat catatan dan rangkuman materi dengan lebih baik.

7) Membantu mendapatkan atau memunculkan ide.

8) Meningkatkan kecepatan berpikir.

9) Menghemat waktu sebaik mungkin.

10) Membantu mengembangkan diri serta merangsang

pengungkapan pemikiran.

11) Membantu menghadapi ujian dengan mudah dan mendapat

nilai yang lebih bagus.

12) Membantu mengatur pikiran.

13) Melatih koordinasi gerakan tangan dan mata.

14) Kesempatan anak untuk senang terhadap materi akan lebih

banyak.

15) Membuat anak tetap fokus pada ide utama maupun semua ide

tambahan.

16) Membantu menggunakan kedua belahan otak yang membuat

penulis ingin terus-menerus belajar.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model

mind mapping memiliki banyak manfaat antara lain membantu dalam

mencatat, meringkas melakukan pengkajian ulang dengan lebih mudah,

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

28

mengelola waktu serta memudahkan untuk menuangkan ide dan

kreativitas.

c. Aturan dalam Pembuatan Mind Mapping

Aturan dalam pembuatan mind mapping menurut Swadarma,

Doni (2013: 10-13) antara lain :

1) Kertas

Kertas yang digunakan adalah kertas putih polos berorientasi panjang

mendatar.

2) Warna

Gunakan spidol warna-warni dan tiap cabang dibuat warna yang

berbeda.

3) Garis

Buatlah garis lengkung yang bentuknya mengecil dari pangkal menuju

ujung.

4) Huruf

Pada cabang utama yang dimulai dari gambar utama/ tema

menggunakan huruf kapital, sedangkan pada cabang berikutnya

menggunakan huruf kecil. Posisi antara garis dan huruf pun sama

panjang.

5) Keyword

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

29

Keyword adalah kata kunci yang mewakili pesan yang ingin

disampaikan. Kata kunci jangan terlalu panjang dan hanya menuliskan

hal-hal yang penting saja.

6) Key image

Key image merupakan kata bergambar yang mempermudah penulis

untuk mengingat.

7) Struktur

Tema utama di tengah memancar ke segala arah. Umumnya terdiri

dari 2-7 garis dan dimulai dari kanan atas sesuai arah jarum jam.

d. Keunggulan Model Mind Mapping

Model Mind Mapping memiliki beberapa keunggulan (Swadarma

Doni, 2013: 9) diantaranya:

1) Meningkatkan kemampuan membagi materi.

2) Memaksimalkan sistem kerja otak.

3) Menyajikan banyak ide dan informasi.

4) Meningkatkan kreativitas, sederhana, dan mudah dikerjakan.

5) Dapat mengingatkan materi yang ada dengan mudah.

6) Menarik dan mudah tertangkap mata.

7) Dapat melihat sejumlah besar materi dengan mudah.

Keunggulan model mind mapping terutama bagi siswa sekolah

dasar adalah dapat menggali potensi peserta didik untuk terampil menulis

dan menggambar sehingga peserta didik akan senang menggambar.

Melalui mind mapping, peserta didik dapat bermain dengan berbagai

garis dan warna sehingga memaksimalkan fungsi otak kanan dan otak

kiri. Dengan demikian, melalui kegiatan mind mapping peserta didik

akan merasa belajar sambil bermain.

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

30

e. Langkah-langkah Membuat Mind Mapping

Berikut langkah-langkah membuat mind mapping menurut Buzan,

Tony (2013: 15-16):

1) Memulai dari bagian tengah kosong yang sisi panjangnya

diletakan mendatar. Memulai dari tengan dapat memberi

kebebasan kepada otak untuk menyebar segala arah dan

untuk mengungkapkan pikirannya dengan lebih bebas dan

alami.

2) Gunakan gambar, foto atau kata kunci untuk ide utama.

Sebuah gambar mengandung makna seribu kata dan

membantu penulis untuk berimajinasi. Sebuah gambar sentral

dapat membuat hasil mind mapping lebih menarik, membuat

tetap terfokus, membantu berkonsentrasi, dan mengaktifkan

otak.

3) Gunakan warna. Bagi otak, warna sama menariknya dengan

gambar. Warna membuat mind mapping lebih hidup,

menambah daya tarik, merangsang penulis untuk berpikir

kreatif dan lebih menyenangkan.

4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat (kata kunci

sentral) dan hubungkan cabang-cabang utama ke tingkat dua,

tiga, dan seterusnya.

5) Buatlah garis hubung yang melengkung (bukan garis lurus)

karena garis lurus akan membosankan otak.

6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis, karena kata kunci

tunggal dapat memberi lebih banyak ide dan pemikiran baru.

7) Gunakan gambar. Seperti gambar sentral, setiap gambar dapat

bermakna seribu kata.

Berdasarkan penjelasan tersebut, membuat mind mapping sangat

mudah. Penulis hanya membutuhkan kertas, pena warna/spidol, gambar,

dan kata kunci. Langkah-langkah membuat mind map cukup sederhana

yaitu sebagai berikut:

1) Ambil beberapa spidol warna cerah. Pilih warna kesukaan.

2) Gambar sebuah gambar atau tulisan sebagai ide utama di tengah

halaman (central image) dengan huruf besar agar pikiran tetap

terpusat dan bisa menyebarkan ide ke segala arah.

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

31

3) Pilih sebuah warna dan gambarlah sebuah cabang utama yang

memancar dari gambar sentral. Tebalkan gambar cabang yang

menempel ke gambar sentral lalu semakin ke ujung semakin

menipis. Tulis ide pertama dengan huruf kapital di sepanjang

cabang. Tambahkan cabang-cabang utama lain ke gambar tengah

dengan spidol warna yang berbeda.

4) Kembangkanlah gagasan dari masing-masing cabang utama.

Gambarlah cabang-cabang yang lebih tipis untuk gagasan-gagasan

yang memancar dari cabang utama dan tulislah kata-kata dengan

huruf kecil sepanjang cabang tersebut. Bahkan menggambar gambar

kecil atau simbol untuk setiap kata. Pastikan kata-kata dan gambar

menyentuh cabang untuk membantu imajinasi dan asosiasi.

5) Dengan semakin banyak gagasan yang muncul, tambahkan lebih

banyak cabang ke subtopik.

Dengan memperhatikan cara membuat mind mapping yang

sederhana tersebut seharusnya peserta didik dapat mengikutinya dengan

mudah. Peserta didik perlu memahami kunci utama mind mapping agar

dapat menyusunnya dengan baik. Kunci utama mind mapping adalah: a)

asosiasi (menghubungkan dengan sesuatu yang telah diketahui),

b) pengorganisasian, c) visual memory- kata-kata kunci, menggunakan

warna, simbol, dan gambar.

7. Penggunaan Model Mind Mapping dalam Menulis Karangan Narasi

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

32

Model mind mapping adalah alat yang sangat bagus untuk membantu

dalam membuat tulisan-tulisan yang berstruktur dan terfokus (Buzan Tony,

2013: 184). Berhubungan dengan hal tersebut dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia di kelas IV peserta didik diharapkan dapat membuat tulisan

berupa karangan narasi. Oleh karena itu, mind mapping dapat dijadikan

sebagai alat untuk membantu peserta didik dalam menulis suatu karangan

narasi.

Menggunakan model mind mapping sebenarnya mudah jika sudah

mengetahui kata kunci dari sebuah kalimat dalam dalam suatu mata

pelajaran. Berikut langkah-langkah menggunakan mind mapping dalam

menulis karangan narasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia:

a) Mulailah dengan menggambar gambar sentral atau gambar utama yang

mewakili isi karangan yang akan ditulis. Gambar utama merupakan topik

dari karangan yang akan dibuat.

b) Pusatkan perhatian pada gambar yang mewakili tema tersebut. Biarkan

otak “melamunkannya”.

c) Tambahkan cabang subtopik dari gambar sentral. Isi dengan bagian dari

karangan narasi yaitu awal, tengah, dan akhir.

d) Pandangi cabang-cabang subtopik tersebut. Pikirkan kaitan dan mulailah

kerjakan dengan mengisi peristiwa-peristiwa yang akan diceritakan.

e) Pikirkan kaitan peristiwa-peristiwa yang telah ditulis apakah sudah sesuai

dengan cabang subtopik tersebut.

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

33

f) Sering-seringlah melangkah mundur dari cabang peristiwa ke cabang

subtopik untuk memeriksa apakah apa yang sudah dikerjakan sudah

terfokus sesuai dengan cabang-cabang yang dibuat.

g) Jika terjadi kesalahan siswa dapat menambah, mengurangi, dan

memperbaiki setiap cabang mind mapping.

h) Setelah yakin dan puas atas apa yang sudah digambarkan dalam mind

mapping siswa dapat menulisnya dalam sebuah tulisan.

B. Penelitian yang Relevan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu meninjau

penelitian sebelumnya. Peninjauan pada penelitian yang lain antara lain dapat

dijadikan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini. Peninjauan pada penelitian

yang lain sangat penting dilakukan untuk mengetahui relevansi antara

penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilaksanakan. Penelitian yang

dilakukan oleh Nita D. E; Arwin Ahmad; dan Pramudiyanti tentang Pengaruh

Penerapan Model Mind Mapping Terhadap Aktivitas Belajar Siswa dan

Penguasaan Materi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model

mind mapping dapat meningkatkan penguasaan materi siswa, ini terlihat pada

kelas eksperimen rata-rata nilai N-gain sebesar 74,03. Selain itu rata-rata

aktivitas siswa juga menunjukkan peningkatan sebesar 75,49. Berdasarkan hal

tersebut, bahwa penggunaan model pembelajaran mind mapping meningkatkan

penguasaan materi dan aktivitas belajar siswa.

Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Widianti tentang

Keefektifan Model Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPS. Hasil penelitian

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

34

menunjukkan nilai ( ) sehingga ditolak.

Selain itu berdasarkan uji hipotesis kedua menggunakan one sample t tes

diperoleh nilai ( ) sehingga ditolak. Dengan

demikian dapat disimpulkan hasil belajar IPS siswa yang mendapatkan

pembelajaran menggunakan model mind mapping lebih tinggi dan efektif dari

pada menggunakan model konvensional.

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa model mind mapping dapat meningkatkan penguasaan materi dan

meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian penelitian yang telah

dilakukan di atas memiliki persamaan dengan penelitian yang akan peneliti

lakukan yaitu penggunaan model mind mapping dalam proses pembelajaran.

Namun, dalam hal ini peneliti akan meningkatkan kemampuan menulis

karangan narasi siswa. Dengan demikian dapat menjadi dasar untuk

menguatkan penelitian ini, yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan

Menulis Karangan Narasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model

Mind Mapping Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Karangjati.

C. Kerangka Pikir

Kondisi awal guru sebelum menggunakan model mind mapping

menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik dalam menulis karangan narasi

masih rendah. Karangan yang dibuat oleh peserta didik menunjukkan hasil

yang tidak memuaskan. Hal ini disebabkan peserta didik kesulitan untuk

menentukan topik dan mengembangkannya ke dalam sebuah karangan. Peserta

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

35

didik sulit untuk menuliskan ide-ide yang dimiliki ke dalam sebuah tulisan.

Peserta didik membutuhkan cara baru untuk mencatat ide yang dimiliki,

mengingatnya lagi dengan mudah lalu menuangkannya dalam karya yang baik.

Selain itu pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia yang belum optimal.

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan mencari jalan keluar

yang tepat. Salah satunya dengan menggunakan cara yang tepat dan sesuai

dengan kondisi yang ada yaitu guru menerapkan model pembelajaran mind

mapping. Model mind mapping adalah cara mencatat kreatif untuk memetakan

pikiran-pikiran peserta didik. Melalui penerapan model pembelajaran mind

mapping dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada mata

pelajaran bahasa Indonesia dan membantu proses pembelajaran. Secara rinci

kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai

berikut :

KONDISI AWAL

1.Kemampuan

menulis karangan

narasi masih

rendah.

2.Pelaksanaan

pembelajaran

Bahasa Indonesia

Masih belum

optimal.

TINDAKAN

Guru menerapkan

model

pembelajaran

mind mapping.

Siklus I

Penerapan

pembelajaran

model mind

mapping.

Siklus II

Penerapan

KONDISI AKHIR

Melalui

penerapan

model mind

mapping dapat

meningkatkan

kemampuan

menulis

karangan narasi

pada mata

pelajaran

Bahasa

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/1978/3/BAB II.pdf · 2017. 5. 26. · 3. Kosa kata, diksi atau pilihan kata - Diksi berkaitan dengan

36

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Penggunaan model pembelajaran yang tepat pada pelaksanaan

pembelajaran dan perencanaan pembelajaran disusun dengan matang, maka

tujuan pembelajaran akan tercapai dengan optimal. Berdasarkan hal tersebut,

maka diajukan hipotesis tindakan yaitu: “Penggunaan Mind Mapping dapat

meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa IV SD Negeri 1

Karangjati.

Upaya Meningkatkan Kemampuan…, Amalia Nurrakhmaning Tyas, FKIP, UMP, 2016