BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Media ...repository.ump.ac.id/4376/3/BAB II.pdf7 mengubah...
Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Media ...repository.ump.ac.id/4376/3/BAB II.pdf7 mengubah...
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Azhar Arsyad (2015: 3)
menyatakan bahwa “secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,
atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual dan verbal”. Sanjaya (2012: 57) menyatakan bahwa
“media adalah perantara dari sumber informasi ke penerima informasi,
contohnya video, televisi, komputer dan lain sebagainya”.
Berdasarkan uraian beberapa pendapat di atas dapat dikatakan
bahwa media merupakan alat atau benda yang berfungsi membantu
menyampaikan informasi antar manusia, bertujuan untuk mempermudah
dalam menyampaikan pesan yang disampaikan. Kesimpulan urain di atas
bahwa media adalah alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi dari pengirim kepenerima pesan agar lebih efektif.
Siswa lebih mudah memahami materi secara konkret dengan
bantuan media pembelajaran. Sanjaya (2012: 61) menyatakan bahwa
“media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan dan
segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan,
6
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
7
mengubah sikap atau menanamkan keterampilan pada setiap orang yang
memanfaatkannya”. Sri Anitah (2009: 2) menyatakan bahwa “media
pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat
menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar menerima
pengetahuan, keterampilan, dan sikap”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi untuk
menyampaikan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang kelancaran
komunikasi antara guru dengan siswa. Media pembelajaran dimanfaatkan
dengan harapan dapat mendorong minat belajar siswa. Siswa yang
memiliki minat belajar, akan terdorong untuk memperhatikan apa yang
sedang dijelaskan. Siswa akan lebih cepat memahami materi yang sedang
diajarkan.
b. Jenis-Jenis Media pembelajaran
Media pembelajaran mengalami perubahan mengikuti
perkembangan teknologi. Azhar Arsyad (2015: 31) menyatakan bahwa
berdasarkan “perkembangan teknologi, media pembelajaran
dikelompokan ke dalam empat kelompok yaitu media hasil teknologi
cetak, media hasil audio-visual, media hasil teknologi berdasarkan
komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer”.
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
8
Sudjana dan Rivai (2005: 3) menyatakan bahwa terdapat beberapa
jenis media pengajaran, diantaranya:
1) Media grafis (dua dimensi), seperti gambar, foto, grafik, bagan
atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain.
2) Media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk model seperti model
padat, model penampang, model susun, model kerja, diorama dan
lain-lain.
3) Media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP,
dan lain-lain.
4) Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.
Kosasih dan Angkowo (2007: 13) menyatakan bahwa dalam
menggunakan media yang sesuai dengan materi pelajaran perlu diketahui
terlebih dahulu jenis-jenis media yang ada, adapun jenis media sebagai
berikut:
1) Media grafis. Media grafis ini meliputi: gambar, sketsa, diagram,
bagan, grafik, kartun, poster, peta/globe.
2) Media audio. Media audio meliputi radio, alat perekam pita
magnetik.
3) Media proyeksi diam. Media proyeksi diam ialah media yang
harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh
sasaran. Misalnya bingkai, film rangkai, overhead proyektor
(transparasi), dan opaque projector (proyektor tak tembus
cahaya).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas tentang jenis atau macam-
macam media pembelajaran dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
terdiri dari media grafis, media tiga dimensi, media proyeksi, media audio
dan lingkungan sebagai media pengajaran yang dimanfaatkan sebagai
sumber belajar baik menggunakan teknologi modern maupun tradisional.
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
9
2. Pengelolaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran perlu dikelola agar dapat menciptakan tertib
administrasi. Koswara dan Suryadi (2007: 2) menyatakan bahwa “pengelolaan
dapat diartikan sebagai pekerjaan yang berhubungan dengan ketatausahaan”.
Berdasarkan uraian di atas bahwa pengelolaan merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan ketatausahaan yang bertujuan untuk mencapai tujuan
dalam memanfaatkan sumber yang tersedia dengan baik. Pengelolaan media
pembelajaran memerlukan sebuah manajemen yang tepat agar dapat mengatur
dan menjaga media pembelajaran sehingga dapat memberikan kontribusi secara
hoptimal dan bermanfaat saat pembelajaran berlangsung.
Pihak sekolah harus bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana
pendidikan, salah satunya media pembelajaran terutama kepala sekolah.
Kebijakan kepala sekolah sangat menentukan keberhasilan pengelolaan media
pembelajaran di sekolah. Pihak sekolah bersama-sama merawat media
pembelajaran yang tersedia di sekolah, agar pemanfaatannya dapat berlangsung
dalam waktu yang lama. Asiyai dalam artikel “Assessing School Facilities in
Public Secondary Schools in Delta State, Nigeria” (2012: 193) menyatakan
bahwa:
The study recommended that school administrators, teachers and
students should develop and inculcate good maintenance culture,
government should budget for facilities maintenance and allocate
more funds to schools for effective management and maintenance of
school facilities.
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
10
Berdasarkan hasil penelitan tersebut menyatakan bahwa peran
pengelola sekolah dalam memelihara fasilitas sekolah salah satunaya media
pembelajaran meliputi pemeriksaan berkala sumber belajar dan desentralisasi
pemeliharaan. Pihak sekolah harus membiasakan budaya pemeliharaan media
pembelajaran yang optimal. Pemerintah juga harus menganggarkan dana
untuk pengoptimalan pemeliharaan fasilitas dan mengalokasikan dana lebih
banyak kepada berbagai sekolah. Dana tersebut digunakan untuk anggaran
pengelolaan agar lebih baik, misalnya pemeliharaan fasilitas sumber belajar
salah satunya media pembelajaran. Media pembelajaran yang dikelola dengan
baik akan berdampak positif terhadap siswa dalam proses pembelajaran dan
tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien. Media pembelajaran
perlu dikelola agar lebih terpelihara dan jelas kegunaannya. Depdiknas (2007:
3) menyatakan bahwa “diperlukan kepala sekolah yang mampu dan
memahami tentang manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan
berbasis sekolah”. Berdasarkan uraian tersebut maka kepala sekolah harus
memiliki kemampuan mengelola sarana dan prasarana sekolah salah satunya
harus bertanggung jawab terhadap pengelolaan media pembelajaran. Kepala
sekolah seyogyanya dapat mengelola media pembelajaran sebagai bagian dari
sarana pembelajaran agar dapat difungsikan secara maksimal.
a. Perencanaan kebutuhan media pembelajaran
Perencanaan diperlukan dalam proses pengadaan media
pembelajaran agar terdapat kesesuaian dengan kebutuhan sekolah.
Suparto dalam artikel “Manajemen sarana dan prasarana dalam
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
11
meningkatkan kualitas pendidikan” (2014: 98) menyatakan bahwa
“perencanaan sarana dan prasarana persekolahan didefinisikan sebagai
keseluruhan proses perkiraan secara matang rancangan pembelian,
pengadaan, rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan dan
perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah”. Berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan suatu
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Perencanaan dalam hal ini, merupakan kegiatan
merencanakan pengadaan media pembelajaran dengan tujuan agar media
tersebut dapat mendukung mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.
Matin dan Nurhattati (2016: 7) menyatakan bahwa terdapat “dua hal
penting yang harus dilakukan ketika akan merencanakan kebutuhan
sarana dan prasarana pendidikan, diantaranya menganalisis kebutuhan
sarana dan prasarana yang ada, dan memproyeksikan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan dimasa depan”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa proses
perencanaan media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar harus
dipertimbangkan melalui proses analisis dan memproyeksikan kebutuhan
media pembelajaran. Bertujuan agar dalam pengadaan media
pembelajaran pihak sekolah dapat menyesuaikan kebutuhan siswa,
sehingga tepat guna dan ideal dalam mendukung proses pembelajaran.
Media pembelajaran dapat diadakan melalui pertimbangan agar sesuai
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
12
dengan kebutuhan sekolah. Depdiknas (2007: 8) menuliskan bahwa
kejelasan suatu rencana terdiri dari:
1) Tujuan dan sasaran yang terdiri dari perkiraan biaya/harga
keperluan pengadaan.
2) Jenis dan bentuk tindakan yang akan dilaksanakan.
3) Petugas pelaksana.
4) Bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
5) Kapan dan di mana kegiatan dilaksanakan.
6) Perencanaan harus realistis.
Berdasarkan uraian di atas maka proses perencanaan media
pembelajaran harus memiliki tujuan dan sasaran biaya yang jelas,
sehingga dalam proses pengadaan ditahap selanjutnya dapat realistis.
Perencanaan media pembelajaran harus menentukan jenis media yang
dibutuhkan dan tindakan yang akan dilaksanakan. Perencanaan media
pembelajaran juga harus menentukan waktu pelaksanaan yang tepat
berdasarkan berbagai pertimbangan. Ibrahim Bafadal (2008: 28)
menyatakan “bahwa pada latar sekolah dasar, langkah pertama
perencanaan pengadaan perelengkapan sekolah adalah pembentukan
panitia yang dapat dipimpin langsung oleh kepala sekolah atau seorang
guru”. Perencanaan media pembelajaran sebagai bagian dari
perlengkapan sekolah harus membentuk panitia, agar dalam proses
perencanaan pengadaan selanjutnya dapat berjalan dengan lebih tertib.
Kegiatan perencanaan media pembelajaran agar dapat dengan lancar,
semua pihak atau yang ditunjuk sebagai panitia perencanaan pengadaan
media pembelajaran di sekolah perlu mengetahui dan mempertimbangkan
program pendidikan, perlengkapan media yang sudah dimiliki, dana atau
sumber dana, dan harga pasar.
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
13
b. Pengadaan media pembelajaran
Tahap selanjutnya setelah melakukan perencanaan, dilanjut dengan
pengadaan. Suparto dalam artikel “Manajemen Sarana dan Prasarana
dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan“ (2014: 99) mengatakan “dalam
konteks persekolahan, pengadaan merupakan segala kegiatan yang
dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang dan jasa
berdasarkan hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan
pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan
yang diinginkan”. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa
kegiatan pengadaan media pembelajaran dilakukan berdasarkan
perencanaan yang telah dianalisis dan diproyeksikan untuk menunjang
pembelajaran.
Pengadaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan
kebutuhan dalam pembelajaran. Bandono, dkk dalam artikel “Pengelolaan
Sarana dan Prasarana di Sekolah Dasar Negeri 01 Tahudan Karanganyar”
(2014: 8) mengatakan bahwa “kegiatan pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan harus menyesuaikan dengan kebutuhan, baik
berkaitan dengan jenis dan spesifikasi jumlah, waktu maupun tempat,
harga dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan”. Sejalan dengan
kriteria pengadaan media pembelajaran sebagai salah satu sarana
penunjang pembelajaran. Tujuan penyesuaian dalam pengadaan media
pembelajaran dapat difungsikan sesuai dengan kebutuhan untuk
pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan dasar kurikulum yang
berlaku.
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
14
Pengadaan media pembelajaran dapat melalui berbagai cara.
Ibrahim Bafadal (2008: 32) menyatakan bahwa “ada beberapa cara yang
dapat ditempuh oleh pengelola perlengkapan sekolah untuk mendapatkan
perlengkapan yang dibutuhkan antaralain dengan cara membeli, hadiah
atau sumbangan, tukar menukar, meminjam”. Pengadaan sarana dan
prasarana salah satunya media pembelajaran dapat melalui pembelian,
pembuatan sendiri, penerimaan hibah atau bantuan, penyewaan, pinjaman,
pendaurulangan, penukaran, perbaikan atau rekondisi. Pengadaan media
pembelajaran melalui pembelian maupun membuat sendiri secara berkala
dan disesuaikan dengan anggaran dana yang dimiliki sekolah.
c. Inventarisasi media pembelajaran
Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan harus dilengkapi
dengan data administrasi yang jelas. Depdiknas (2007: 41) menyatakan
bahwa “inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah pencatatan
atau pendaftaran barang-barang milik sekolah ke dalam suatu daftar
inventaris barang secara tertib dan teratur menurut ketentuan dan tata cara
yang berlaku”. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah pencatatan seluruh
aset sekolah, diantaranya media pembelajaran dengan tujuan agar lebih
terkontrol dan lebih mudah diawasi secara terperinci.
Kegiatan inventarisasi media pembelajaran harus
mempertimbangkan berbagai aspek agar tercipta ketepatan dalam
pendataan. Megasari dalam artikel “Peningkatan Pengelolaan Sarana dan
Prasarana Pendidikan untuk Meningkatan Kualitas Pembelajaran di SMPN
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
15
5 Bukittinggi” (2014: 647) mengatakan bahwa “tujuan dari inventarisasi
perlengkapan pendidikan diharapkan terciptanya ketertiban, penghematan
keuangan, mempermudah pemeliharaan dan pengawasan sarana dan
prasarana pendidikan tersebut”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
inventarisasi media pembelajaran di sekolah bertujuan untuk menciptakan
tertib adiministrasi media, pedoman pendataan fasilitas media
pembelajaran, dan memudahkan pengawasan serta pengendalian
pemanfaatan media agar lebih terkontrol. Data inventaris juga dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam proses perencanaan pengadaan media
pembelajaran selanjutnya.
Inventarisasi media pembelajaran bermanfaat untuk mempermudah
mencari informasi untuk merancang kebutuhan dan menyusun rencana
pengadaan media yang belum maupun yang sudah tersedia. Data inventaris
media mempermudah dalam melakukan pengecekan ketika akan
memanfaatkan media dalam proses pembelajaran. Data inventarisasi juga
bermanfaat sebagai informasi keadaan media, misalnya dalam keadaan
(tua, rusak, kurang, lebih) sebagai dasar informasi pengelola sarana dan
prasarana pendidikan.
Data inventaris harus dikerjakan dengan tahap yang sistematik agar
lebih mudah dalam tahap pengelolaan selanjutnya. Tanggela dalam artikel
“Analisis Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Sekolah Di SMP Negeri 2 Batu” (2013: 32) menyatakan bahwa “terdapat
tiga kegiatan utama dalam proses inventarisasi, yakni pencatatan,
pemberian kode, dan pelaporan”. Berdasarkan hasil penelitian di atas
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
16
inventarisasi media pembelajaran diawali dengan pencatatan media yang
tersedia di sekolah, dilanjut dengan pemberian kode terhadap masing-
masing jenis media agar lebih mudah dalam pencarian data, dan terakhir
pelaporan data administrasi media pembelajaran kepada pihak yang diberi
wewenang. Inventarisasi media memerlukan peralatan, misalnya sejumlah
buku dan kartu barang inventaris yang akan digunakan, misalnya buku
induk media inventaris, buku golongan media inventaris, buku catatan
media non inventaris dan mutasi media inventaris.
d. Pemeliharaan media pembelajaran
Pemeliharaan media pembelajaran ialah kegiatan perawatan media
pembelajaran yang bertujuan untuk memperpanjang pendayagunaan media
tersebut. Bandono dalam artikel “Pengelolaan Sarana dan Prasarana di
Sekolah Dasar Negeri 01 Tohudan Karanganyar” (2014: 10) menyatakan
bahwa “pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari
kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap
digunakan”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka pemeliharaan adalah
suatu kegiatan penjagaan dari proses kerusakaan media pembelajaran.
Siswanto, dkk dalam artikel “Pengelolaan Media Pembelajaran di Sekolah
Dasar Negeri 3 Boyolali” (2016: 14) menyatakan bahwa “perawatan media
berperan penting agar media tidak dimanfaatkan hanya sekali, sebab
perawatan dan pemeliharaan yang baik memungkinkan penggunaan media
pembelajaran secara berkelanjutan”. Berdasarkan pendapat di atas, maka
pemeliharaan media pembelajaran yang baik juga dapat dilakukan secara
sederhana dimulai ketika pemakaian barang harus dilakukan dengan hati-
hati. Pemeliharaan secara terkontrol dapat dilakukan oleh petugas
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
17
pengelola media pembelajaran, sehingga ketika akan digunakan
kondisinya dalam keadaan baik dan siap untuk dimanfaatkan.
Media pembelajaran yang dipelihara bertujuan untuk
pengoptimalan usia pakai dan menjamin ketersedian media apabila
dibutuhkan ketika proses pembelajaran. Suparto dalam artikel
“Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan” (2014: 100) menyatakan bahwa “tujuan dari pemeliharaan
diantaranya untuk mengoptimalkan asas kemanfaatan peralatan media
yang telah tersedia, untuk mengoptimalkan hasil apabila sewaktu-waktu
dipergunakan dan untuk menjamin keselamatan yang menggunakan”.
Ibrahim Bafadal (2008: 49) menyatakan bahwa “dengan pemeliharaan
secara teratur semua perlengkapan pendidikan di sekolah selalu enak
dipandang, mudah digunakan, dan tidak cepat rusak”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pemeliharaan media pembelajaran bertujuan untuk menghambat terjadinya
kerusakaan media pembelajaran, memudahkan pengelola dalam
mengontrol media pembelajaran sehingga dapat terhindar dari kejadian
kehilangan, dan pemeliharaan yang baik terhadap media dapat
menciptakan penyimpanan media yang nyaman dipandang karena
tersimpan dengan rapi.
Media pembelajaran dapat dilakukan pemeliharaan secara bertahap.
Ibrahim Bafadal (2008: 53) menyatakan bahwa “ditinjau dari sifatnya, ada
empat macam pemeliharaan, yaitu (1) pemeliharaan bersifat pengecekan;
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
18
(2) pemeliharaan yang bersifat pencegahan; dan (3) pemeliharaan yang
bersifat perbaikan”. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan
bahwa, pemeliharaan media pembelajaran dibedakan secara teknik dan
waktu. Teknik pemeliharaan media pembelajaran dapat dengan
pengecekan secara berkala. Penggunaan media pembelajaran sesuai aturan
sehingga dapat membantu dalam pencegahan kerusakan. Perbaikan media
pembelajaran untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
e. Penyimpanan media pembelajaran
Penyimpanan adalah kegiatan menampung hasil pengadaan barang
milik negara baik hasil (pembelian, hibah, hadiah) di tempat yang tersedia.
Matin dan Nurhattati (2016: 119) menyatakan bahwa “penyimpanan
sarana pendidikan adalah kegiatan menyimpan suatu barang baik berupa
perabotan, alat tulis kantor, surat-surat maupun barang elektronik dalam
keadaan baru, maupun rusak yang dapat dilakukan oleh seorang atau
beberapa orang yang ditugaskan oleh lembaga pendidikan”. Penyimpanan
media pembelajaran sangat penting untuk memelihara kondisi media
pembelajaran agar tetap terjaga.
Media pembelajaran seharusnya disimpan di tempat yang
terjangkau dan aman. Kuswinarni dalam artikel “Pengelolaan Sumber
Belajar di SD Negeri 9 Boyolali” (2013: 11) menyatakan bahwa “dalam
rangka kegiatan penyimpanan sarana pendidikan khususnya media
pembelajaran perlu dipersiapkan tempat khusus, seperti rak-rak untuk
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
19
meletakkan barang, lemari tertutup untuk menyimpan barang atau buku
yang tidak digunakan sehari-hari”. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa penyimpanan media pembelajaran yang baik dapat
memungkinkan terpeliharanya kondisi media pembelajaran. Penyimpanan
media pembelajaran yang rapi dapat memudahkan guru dan siswa ketika
akan menggunakannya.
f. Penghapusan media pembelajaran
Media pembelajaran yang sudah tidak layak pakai dapat
dihapuskan. Matin dan Nurhattati (2016: 127) menyatakan bahwa
“penghapusan sarana dan prasarana pendidikan adalah merupakan proses
kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan atau menghilangkan sarana
dan prasarana pendidikan dari daftar inventaris barang, karena sudah
dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk
kepentingan pelaksanaan pembelajaran di sekolah”. Berdasarkan uraian
pendapat di atas maka telah menjelaskan bahwa penghapusan media
pembelajaran dapat dilakukan apabila fungsi suatu media tertentu tidak
dapat dimanfaatkan lagi dalam proses pembelajaran. Tujuan penghapusan
media pembelajaran diantaranya mengurangi biaya perawatan media yang
tidak dapat dipakai, meringankan beban kerja pengelola dan mengurangi
ruangan dari penumpukan media yang tidak dipergunakan lagi.
Penghapusan media pembelajaran dapat dilakukan jika keadaan media
sudah rusak parah sehingga tidak dapat diperbaiki.
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
20
3. Pemanfaatan Media Pembelajaran
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab
XII Pasal 45 tentang Sarana dan Prasarana Pendidikan ayat (1) berbunyi:
setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional,
dan kejiwaan peserta didik. Penyelenggaraan pendidikan membutuhkan
fasilitas yang menunjang. Fasilitas yang menunjang khususnya dalam proses
pembelajaran salah satunya media pembelajaran. Pemanfaatan media
pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa baik secara
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual dan kejiwaan siswa.
Media pembelajaran dapat mempermudah penyampaian konsep atau
materi pelajaran kepada siswa. Triyanto, dkk dalam artikel “Peran
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran
Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran” (2013: 230)
menyatakan bahwa “proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi
yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran”.
Berdasarkan pendapat di atas, maka media pembelajaran menunjang
keberhasilan proses pembelajaran sesuai indikator pembelajaran. Media
pembelajaran merupakan fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif,
kualitatif dan relevan dengan kebutuhan siswa serta guru.
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
21
Media pembelajaran dapat mempermudah persepsi dan pemahaman
siswa. Azhar Arsyad (2015: 19) menyatakan bahwa “pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
siswa”. Berdasarkan pendapat di atas, maka media pembelajaran dapat
memberikan kontribusi positif diantaranya merangsang dan memotivasi
semangat belajar siswa, dengan demikian siswa akan lebih cepat memahami
materi yang sedang diajarkan.
Sudjana dan Rivai (2005: 2) menyatakan bahwa manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih mudah
dipahami siswa.
c. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Sanjaya (2012: 70) menyatakan bahwa media pembelajaran bermanfaat
untuk:
a. Menangkap suatu objek atau peristiwa tertentu.
b. Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu.
c. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan beberapa uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran bermanfaat untuk menciptakan pembelajaran yang
efektif dan inovatif. Media pembelajaran mempermudah dalam penyampaian
materi pelajaran. Siswa lebih mudah dalam memahami materi.
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
22
Media pembelajaran dapat merangsang dan memotivasi minat belajar siswa.
Media pembelajaran dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif yang
berpusat pada siswa. Media pembelajaran memfasilitasi gaya belajar siswa
yang berbeda-beda.
Media pembelajaran memudahkan penyampaian materi kepada siswa.
Siswa akan terbantu dalam memahami materi yang kompleks. Media
pembelajaran memberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Siswa tidak
hanya menghafal materi, sekaligus juga paham yang telah dipelajari dalam
proses pembelajaran. Jatmika dalam artikel “Pemanfaatan Media Visual
dalam Menunjang Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar”
(2005: 91) menyatakan bahwa dalam “penggunaan media pembelajaran guru
dituntut untuk selalu kreatif memanfaatkan atau menciptakan media tersebut”.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka guru seharusnya terdorong untuk
mengoptimalkan kreativitas pemanfaatan media agar dapat menunjang proses
pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan
komponen pembelajaran. Tanpa media pembelajaran, maka proses
pembelajaran akan berjalan kurang efektif. Hasnida (2015: 48) menyatakan
bahwa media pembelajaran mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
a. Mengkonkretkan konsep yang abstrak.
b. Menghadirkan objek berbahaya atau sukar didapat di lingkungan
belajar.
c. Menampilkan objek yang terlalu besar maupun kecil.
d. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.
e. Memungkinkan keseragaman persepsi belajar pada masing-masing
anak.
f. Membangkitkan motivasi belajar anak.
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
23
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran mengandung nilai-nilai yang sangat membantu guru
memudahkan proses pembelajaran. Siswa lebih mudah dalam memahami
materi yang abstrak dan merangsang motivasi belajar siswa. kehadiran media
pembelajaran juga memberikan kontribusi dalam menyamakan persepsi
materi pelajaran dalam proses pembelajaran.
a. Cara pemilihan media pembelajaran yang tepat
Pemilihan media pembelajaran menyesuaikan berbagai faktor
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. Azhar Arsyad
(2015: 74) menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor pertimbangan
dalam memilih media diantaranya:
1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep.
3) Guru terampil dalam menggunakannya.
4) Pengelompokan sasaran sesuai dengan jumlah siswa.
Asep. H. H, dkk (2008: 40) menyatakan bahwa dalam
“menggunakan media pembelajaran dianjurkan untuk memperhatikan
beberapa faktor seperti rencana pembelajaran, sasaran belajar, tingkat
keterbacaan media, situasi dan kondisi, dan objektivitas”. Berdasarkan
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa guru perlu
mempertimbangkan pemilihan media yang tepat untuk proses
pembelajaran. Guru harus mempertimbangkan penyesuaian media
dengan tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, ketersediaan
peralatan media yang dibutuhkan, sesuai dengan taraf berpikir siswa,
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
24
dan kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses
pembelajaran. Jadi, guru harus mengkorelasikan tujuan pembelajaran
dengan kondisi siswa serta ketersediaan media di sekolah.
Media pembelajaran tidak harus dimanfaatkan dalam setiap
proses pembelajaran. Sudjana dan Rivai (2005: 6) menyatakan bahwa
penggunaan media pembelajaran dapat digunakan apabila situasi
sebagai berikut:
1) Perhatian siswa terhadap pelajaran sudah berkurang akibat
kebosanan mendengarkan uraian guru.
2) Bahan pengajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami siswa.
3) Terbatasnya sumber pengajaran.
4) Guru tidak bergairah untuk menjelaskan bahan pengajaran melalui
penuturan verbal akibat terlalu lelah disebabkan mengajar terlalu
lama.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka media pembelajaran wajib
digunakan ketika guru kesulitan dalam mengajar secara verbal. Media
pembelajaran dapat digunakan ketika siswa merasa jenuh karena terlalu
sering menerima penjelasan secara verbal, dan pemahaman siswa yang
masih bersifat konkret. Media pembelajaran diharapkan dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang akhirnya dapat
berpengaruh terhadap kualitas belajar siswa.
b. Langkah-langkah penggunaan media dalam pembelajaran
Guru harus merencanakan proses pembelajaran, jika akan
menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat
dimanfaatkan apabila memiliki relevansi dengan tujuan pembelajaran.
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
25
Anitah .S. (2009: 93) menyatakan bahwa terdapat langkah-langkah
penting dalam penggunaan media pembelajaran sebagai berikut:
1) Persiapan sebelum menggunakan media. Persiapan dalam
penggunaan media misalnya mempelajari petunjuk penggunaan
media, menyiapkan peralatan media sebelum digunakan agar tidak
mengganggu pembelajaran yang bersifat teknis dan perhatikan
pengaturan ruang maupun pembelajar sehingga memungkinkan
semua pebelajar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
2) Pelaksanaan penggunaan media. Pelaksanaan pembelajaran yang
menggunakan media, guru harus berusaha memfasilitasi pembelajar
agar dapat mengakses media yang sedang dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran berlangsung.
3) Evaluasi. Kegiatan evaluasi misalnya, guru menyediakan tes yang
harus dikerjakan oleh pembelajar sebagai umpan balik.
4) Tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut misalnya guru dapat meminta
pembelajar untuk memperdalam materi dengan berbagai cara
seperti diskusi tentang hasil tes, mempelajari referensi yang dilanjut
untuk membuat rangkuman, observasi dan lain-lain.
Smaldino, dkk (2012: 128-136) menyatakan bahwa terdapat
tahapan dalam menggunakan teknologi, media dan materi. Adapun
intisari dari penjelasannya sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi media sesuai dengan siswa dan tujuan belajar.
2) Menyiapkan media yang mendukung pembelajaran. Diantaranya
menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, menentukan urutan
penggunaan media yang berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan, dan lain-lain.
3) Menyiapkan lingkungan dimana tempat untuk penggunaan
teknologi, media dan materi yang akan dijelaskan agar menciptakan
keefektifan dalam proses belajar mengajar. Misalnya ruangan yang
tepat, sumber tenaga listrik yang baik jika media tersebut
memerlukan listrik, menyesuaikan lingkungan dimana agar siswa
dapat mendengar dan melihat dengan baik.
4) Menyiapkan pembelajar. Misalnya menjelaskan konten mata
pelajaran yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran, memberikan
pernyataan memotivasi semangat belajar siswa. Hal tersebut
bertujuan untuk menciptakan kesiapan siswa untuk belajar.
5) Menyediakan pengalaman belajar melalui pemanfaatan media yang
konkret.
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
26
Berdasarkan beberapa pendapat di atas telah dijelaskan bahwa
dalam penggunaan media, guru perlu memperhatikan langkah tertentu
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Kesimpulan
dari beberapa pendapat di atas tentang langkah-langkah penggunaan
media pembelajaran bahwa seorang guru yang akan menggunakan
media pembelajaran perlu melakukan pemilihan terhadap media dan
persiapan terhadap media. Pertama, pengecekan kelayakan kondisi
media dan cara penggunaan media. Kedua, merancang pembelajaran
yang memiliki korelasi dengan media yang akan digunakan. Ketiga,
proses pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran yang
diakhiri dengan evaluasi.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan media
pembelajaran di Sekolah Dasar, diantaranya penelitian oleh :
1. Siswanto, dkk. (2016). Pengelolaan Media Pembelajaran di Sekolah Dasar
Negeri 3 Boyolali. Surakarta: UMS
Hasil penellitian di SD N 3 Boyolali menyatakan proses pengelolaan
media pembelajaran di sekolah memiliki tiga hasil diantaranya melakukan
perencanaan media pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran serta
pemeliharaan media pembelajaran yang sudah cukup baik. Ketiga komponen
tersebut sangat berpengaruh satu sama lain terhadap kesuksesan pembelajaran
di sekolah. Pengelolaan media pembelajaran yang maksimal dapat
mempermudah guru dalam proses pembelajaran, selain itu juga dapat
mambantu pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
27
2. Kuswinarni, dkk. (2013). Pengelolaan Sumber Belajar di SD Negeri 9
Boyolali. Surakarta: UMS
Penelitian di SDN 9 Boyolali dengan judul pengelolaan sumber belajar
dengan tiga komponen pokok yang dihasilkan bahwa terdapat perencanaan
sumber belajar yang baik, pemanfaatan sumber belajar yang maksimal dan
pemeliharaan sumber belajar yang baik sebagai percontohan bagi sekolah
lainnya. Sumber belajar yang dikelola dengan baik, dapat memudahkan dalam
pemanfaatan dan memungkinkan pemakaian sumber belajar dalam waktu
yang lama, sebab terdapat sistem pemeliharaan yang tepat.
Penelitian di atas dikatakan relevan karena fokus dalam penelitian ini
sama-sama membahas terkait dengan pengelolaan sumber belajar khususnya
media pembelajaran. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan ini dengan
penelitian yang relevan sebelumnya adalah bahwa penelitian sebelumnya
membahas percontohan pengelolaan sumber belajar yang baik, sedangkan
penelitian ini akan mencari tahu terkait tentang alasan pengeloaan dan
pemanfaatan media pembelajaran yang terlihat belum maksimal.
C. Kerangka Berpikir
Media pembelajaran berfungsi memudahkan komunikasi penyampaian
materi pembelajaran agar lebih efektif. Media pembelajaran yang telah tersedia
diberbagai sekolah masih cukup banyak yang kurang dimanfaatkan secara
maksimal. Berdasarkan pengamatan peneliti, salah satunya di SD Muhammadiyah
Pasir Kidul telah memiliki fasilitas media pembelajaran yang cukup bervariasi,
namun akibat sistem pengelolaan yang terlihat kurang baik maka media
pembelajaran kurang diberdayagunakan. Pihak sekolah dalam mendayagunakan
dimulai melalui pengelolaan yang baik sesuai tata aturan pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan. Apabila media pembelajaran telah dikelola dengan baik,
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017
28
maka media pembelajaran akan lebih mudah ketika akan dimanfaatkan. Media
pembelajaran bermanfaat untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Peneliti telah melakukan observasi di SD Muhammadiyah Pasir Kidul yang
memiliki media pembelajaran yang bervariasi.
Peneliti akan mencari tahu peranan sekolah dalam melaksanakan
pengelolaan media pembelajaran agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam
proses belajar mengajar. Selain itu, guru juga harus meningkatkan kreativitas
dalam menggunakan media disamping mengelola media pembelajaran agar dapat
digunakan secara optimal. Maka penting dilakukan penelitian ini untuk mencari
tahu sistem pengelolaan media pembelajaran yang tepat sehingga dapat
berdampak pada pemanfaatan media pembelajaran secara optimal dalam proses
pembelajaran. Adapun bagan alur dari kerangka berpikir pada penelitian ini
tergambar dalam gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Media
Pembelajaran
Pengelolaan
Media
Pembelajaran
Pemanfaatan
Media
Pembelajaran
1. Perencanaan
2. Pengadaan
3. Inventarisasi
4. Pemeliharaan
5. Penyimpanan
6. Penghapusan
Cara Pemilihan
Media
Pembelajaran
Langkah-Langkah
Penggunaan Media
Pembelajaran
Pengelolaan Dan Pemanfaatan…, Indri Istiani, FKIP, UMP, 2017