BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab...

21
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini dalam Membilang 1. Pengertian Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Istilah kognitif mulai banyak dikemukakan ketika teori Jean Piaget banyak di tulis dan di bicarakan lagi pada kira kira tahun 1960- an. Menurut Monk dkk (2006:208), kognisi adalah pengertianyang luas mengenai berpikir dan mengamati, tingkah laku yang melibatkan orang lain memperoleh pengertian yang dibutuhkan untuk menggunakan pengertian. Menurut Sujiono (2007:3.46),pengertian kognisi sebenarnya meliputiaspek-aspek struktur kognitif yang dipergunakan untuk mengetahui sesuatu.Pendekatan ini didasarkan pada asumsi atau keyakinan bahwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak terletak pada pemahaman bagaimana pengetahuan tersebut terstruktur dalam berbagai aspeknya. Menurut Woolfok (2009:34), pengertian perkembangan kognitif adalah perubahan-perubahan yang terjadi secara gradual dan berurutan pada berbagai proses mental hingga menjadilebih kompleks dan canggih. 7 Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini dalam Membilang

1. Pengertian Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini

Istilah kognitif mulai banyak dikemukakan ketika teori Jean

Piaget banyak di tulis dan di bicarakan lagi pada kira – kira tahun 1960-

an.

Menurut Monk dkk (2006:208), kognisi adalah pengertianyang

luas mengenai berpikir dan mengamati, tingkah laku yang melibatkan

orang lain memperoleh pengertian yang dibutuhkan untuk menggunakan

pengertian.

Menurut Sujiono (2007:3.46),pengertian kognisi sebenarnya

meliputiaspek-aspek struktur kognitif yang dipergunakan untuk

mengetahui sesuatu.Pendekatan ini didasarkan pada asumsi atau

keyakinan bahwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang

fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak terletak pada

pemahaman bagaimana pengetahuan tersebut terstruktur dalam berbagai

aspeknya.

Menurut Woolfok (2009:34), pengertian perkembangan kognitif

adalah perubahan-perubahan yang terjadi secara gradual dan berurutan

pada berbagai proses mental hingga menjadilebih kompleks dan canggih.

7

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

8

Proses kognitif berhubungan dengan tingkat

kecerdasan(intelegensi) yang mencirikan seseorang dengan berbagai

minat terutama pada ide-ide dan belajar.

Sujiono (2007:3.48), beberapa ahli psikologi yang berkecimpung

dalam bidang pendidikan mendevinisikan intelektual atau kognitif

dengan berbagai peristilahan diantaranya:

a. Terman mendefinisikan bahwa kognitif adalah kemampuan berpikir

secara abstrak.

b. Colvin mendefinisikan bahwa kognitif adalah kemampuan untuk

menyesuaikan diri dengan lingkunganya.

c. Henman mendefinisikan bahwa kognitif adalah intelektual ditambah

dengan pengetahuan.

d. Hunt mendefinisikan bahwa kognitif adalah teknik untuk memproses

informasi yang disediakan oleh indra.

Pamela Minet(dalam Sujiono:2007:3.49) mendefinisikan bahwa

perkembangan intelektual adalah sama dengan perkembangan

mental,sedangkan perkembangan kognitif adalah perkembangan pikiran.

Menurut Patmonodewo (2003:27) mendefinisikan perkembangan

kognitif adalah kemampuan yang luas mengenai berpikir dan mengamati

tingkah laku-tingkah laku yang melibatkan orang lainmemperoleh

pengetahuan yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan.

Menurut Desmita (2009:97), perkembangan kognitif adalah salah

satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

9

pengetahuan yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan

bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkunganya.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka kemampuan

kognitif adalah kesanggupan individu dalam berpikir secara abstrak,

menyesuaikan diridengan lingkunganya serta memproses informasi yang

di peroleh oleh indra. Indera yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

mata.

2. Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget, dalam Woolfolk (2009:49) ada 4 tahap

perkembangan kognitif diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Stadium sensori motorik (0-24 bulan)

Pada tahap ini piaget berpendapat selama stadium sensori

motorik ini, intelegensi anak baru nampak dalam bentuk aktifitas

motorik sebagai reaksi stimulasi sensorik.Dalam stadium ini yang

paling penting adalah tindakan kongkrit dan bukan tindakan

imaginer atau hanya dibayangkan saja.

b. Stadium pra-oprasional (2-7 tahun)

Proses berpikir anak berpusat pada penguasaan symbol-

simbol misalnya kata–kata yang mampu mengungkapkan

pengalaman masa lalu. Berpikirnya masih egosentris,dan sangat

memusat.

c. Stadium oprasional kongkrit ( 7-11 tahun)

Pada tahapan ini anak mulai mampu mengatasi masalah yang

berkaitan dengan konservasi dalam masalah yang bersifat kongkrit.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

10

d. Stadium formal oprasional (11 tahun keatas)

Pada tahapan ini anak sudah mampu mengatasi masalah yang

bersifat abstrak.

Anak TK berada pada tahapan pra oprasional (2-7 tahun).

Menurut Ernawulan (2011,8-9) dikatakan praoprasional karena pada

tahap ini anak belum memahami pengertian oprasional yaitu proses

interaksi suatu aktivitas mental,dimana prosesnya bisa kembali pada

titik awal berpikis secara logis.Manipulasi symbol merupakan

karakteristik esensial dari tahapan ini. Hal ini sering di

manifestasikan dalam peniruan tertunda, tetapi perkembangan

bahasanya sudah sangat pesat, kemampuan anak menggunakan

gambar simbolik dalam berpikir, memecahkan masalah,dan aktifitas

bermain kreatif akan meningkat lebih jauh dalam beberapa tahun

berikutnya. Menurut Piaget, peemikiran itu bersifat khas

egosentris,anak pada tahap ini sulit membayangkan bagaimana

segala sesuatunya tampak dari perspektif orang lain.Karakteristik

lain dari cara berpikir praoprasional yaitu sangat memusat.Bila anak

di hadapkan pada situasi yang ganda,maka dia akan lebih

memusatkan perhatiannya hanya pada satu dimensi dan

mengabaikan dimensi lain.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

11

3. Media Pengembangan Kognitif

Media berasal dari bahasa Latin yang artinya "antara".Pengertian

tersebut menggambarkan suatu perantara dalam penyampaian informasi

dari suatu sumber pada penerima.Dalam konteks sekolah sumber

informasi adalah guru dan penerimanya adalah anak.

Menurut Gagne (dalam Azhar, 2007:4) media adalah benbagai

jenis komponen dalam lingkungan anak yang dapat mendorong anak

untuk belajar.Sedangkan Briggs (dalam Azhar, 2007:4) berpendapat

bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta

mendorong anak untuk belajar.

Dari beberapa uraian di atas penulis menggunakan jenis media

alat pemainan yaitu alat permainan edukatif "Pijak Angka",yang

merupakan alat permainan edukatif yang sederhana, diset dengan

menarik dan memberi kenyamanan pada anak pada saat bermain, mulai

dari warna yang menarik dan bahan yang digunakan aman dan tidak

berbahaya untuk anak, sehingga tujuan pembelajaran akan lebih optimal.

4. Kemampuan Membilang Anak Usia Dini

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang

mengalami suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental

bagi kehidupan selanjutnya. Pada masa ini proses pertumbuhan dan

perkembangan dalamberbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat

dalam rentang perkembangan hidup manusia (Berk dalam

Yuliani,1992:18 ).

Usia prasekolah merupakan usia yang efektif untuk

mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh anak–anak.Upaya

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

12

untuk mengembangkan berbagai potensi ini dapat dilakukan dengan

berbagai cara termasuk melalui pemainan berhitung dan

membilang.Pemainan berhitung dan membilang di TK diharapkan tidak

hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja,tetapi juga kesiapan

mental sosial dan emosional.Oleh karena itu dalam pelaksanaanya haus

dilakukan secara menarik dan bervariasi (Depdiknas tahun 2000).

Permainan berhitung dan membilang merupakan bagian dari

matematika yang dibutuhkan untuk menumbuh kembangkan ketrampilan

berhitung yang sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari,terutama

konsep bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan

matematis. Dengan kata lain, permainan berhitung dan membilang di TK

dipelukan untuk mengembangkan pengetahuan dasar matematika,

sehingga secara mental anak siap mengikuti pembelajaran matematika

lebih lanjut disekolah dasar,seperti pengenalan konsep bilangan,lambang

bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk

alat permainan yang menyenangkan (Depdiknas 2000).

Secara khusus permainan berhitung dan membilang di TK

bertujuan agar anak dapat berpiki logis dan sistematis sejak dini,melalui

pengamatan terhadap benda-benda kongkit,gambar-gambar,atau angka-

angka yang terdapat disekitar anak,dapat menyesuaikan diri dengan

lingkunganya,memiliki ketelitian,konsentrasi,abstraksi dan daya apresiasi

tinggi,memiliki pemahaman konsep uang dan waktu,serta dapat memiliki

kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Osborn (1981)

(dalam Depdiknas:2000) perkembangan intelektual pada anak

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

13

berkembang sangat pesat pada kurun usia nol sampai dengan prasekolah

(4-6 tahun).Oleh sebab itu,usia prasekolah sering disebut dengan “masa

peka belajar”.Pernyataan itu didukung oleh Bunyamin S.Bloom yang

menyatakan bahwa 50% dai potensi intelektual anak sudah terbentuk di

usia 4 tahun kemudian mencapai sekita 80% pada usia 8 tahun.

Sejalan dengan beberapa teori yang telah dikemukakan di

atas,pemainan berhitung dan membilang di TK seyogyanya dilakukan

melalui tiga tahapan penguasaan berhitung dan membilang di jalur

matematika diantaranya (Depdiknas 2000):

a. Penguasaan konsep

Pemahaman atau pengertian tentang sesuatu dengan denangan

menggunakan benda dan peistiwa kongkret,sepeti pengenalan warna

bentuk dan bilangan sederhana.

b. Masa Transisi

Proses berpikir yang meupakan masa peralihan dari

pemahaman konkrit menuju pengenalan lambang bilangan yang

abstrak,dimana benda kongkit itu masih ada dan mulai dikenalkan

bentuk lambangnya.Hal ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan

kemampuan anka yang beraneka ragam.

c. Lambang

Merupakan visualisasi dari berbagai konsep.Misalnya

lambang 7 untuk menggambarkan konsep bilangan tujuh,merah untuk

melambangkan konsep warna,besar untuk konsep ruang,dan persegi

empat untuk melambangkan konsep bentuk.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

14

B. Alat Permainan Edukatif (APE)”Pijak Angka” Sebagai Metode

Pembelajaan di TK

1. Alat Permainan Edukatif

a. Pengertian Alat Permainan Edukatif

Di Taman Kanak-kanak dalam usaha mengembangkan

kemampuan yang dimiliki anak selalu berdasarkan pada unsur

bermain.Bermain sebagai bentuk kegiatan belajar di TK haruslah

bermain yang kreatif dan menyenangkan(tidak menimbulkan

perasaan takut pada anak).Untuk itu guru dituntut untuk selalu

menyediakan sarana berupa alat bermain yang sesuai dengan

kebutuhan dan minat anak, Zainal (2009:46).

Menurut Tedjasaputra (2001:81-82), alat permainan edukatif

adalah alat permainan yang dirancang secara khusus untuk

kepentingan pendidikan. Alat permainan edukatif mempunyai

beberapa ciri/kriteria diantaranya adalah:

a) Dapat digunakan dengan berbagai cara, tujuan, dan manfaat.

b) Ditujukan untuk anak prasekolah berfungsi mengembangkan

aspek perkembangan kecerdasan dan motoric anak.

c) Aman

d) Membuat anak terlibat secara aktif.

Menurut Hidayat (2001:94-97), alat permainan edukatif

merupakan alat permainan yang dapat memberikan fungsi permainan

secara optimal dalam perkembangan anak. Melalui APE anak akan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

15

selalu dapat mengembangkan kemampuan fisik, bahasa, kognitif,

dan adaptasi lingkunganya.

Bermain membawa harapan dan antisipasi tentang dunia

yang memberikan kegembiraan,dan memungkinkan anak untuk

berkhayal seperti sesuatu atau seseorang, suatu dunia yang

dipersiapkan untuk berpetualang dan mengadakan telaah, suatu

dunia anak-anak Gordon & Bown dalam Moeslichatoen (2004:32).

Bermain merupakan kekuatan hidup.Bermain merupakan

sesuatuyang esensial bagi kelestarian hidup manusia.Oleh karena

begitu besar nilai bermain pada kehidupan anak, maka pemanfaatan

kegiatan bermain dalam pelaksanaaan program kegiatan anak

prasekolah merupakan syarat mutlak yang utama dan tidak bisa

diabaikan.Bagianak prasekolah belajar adalah bermain dan bermain

sambil belajar menurut Isjoni (2011:88).

Alat bermain yang kreatif dan menyenangkan yaitu berupa

alat permainan edukatif.Menurut Bina Keluarga dan Balita (dalam

Zainal 2009:46), yang dimaksud dengan alat permainan edukatif

adalah alat permainan yang dapat memberi rangsangan dan dorongan

pada setiap aspek perkembangan yang dimiliki anak usia dini mulai

dari perkembangan kognitif,bahasa,sosial emosional,moral dan nilai

agama,dan seni.

b. Jenis-jenis Alat Permainan Edukatif

Menurut Zainal(2009:46), jenis Alat Permainan Edukatif di

Taman Kanak-kanak antara lain seperti dibawah ini:

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

16

1) Alat Peraga yaitu alat bantu mengajar/mendidik supaya

apayang diajarkanmudah di mengerti oleh peserta didik. Alat

peraga ini biasanya hanya berfungsi member contoh

memperagakan saja sehingga tidak dapat digunakan

untukbermain bersama anak.

2) Alat bermain yaitu alat yang dapat dimainkan oleh anak sambil

belajar. Alat ini dapat berupa alat yang dapat

dimainkan,dibentuk, disusun, dan dipasang-pasang oleh anak.

Di sini anak aktif memainkan alat tersebut sehingga dapat

merangsang perkembangan kemampuan-kemampuan anak.Alat

bermain inibisa berupa buatan guru sendiri maupun alat bermain

yang dapat dibeli.

c. Fungsi Alat Permainan Edukatif

Menurut Zainal (2009:47), penggunaan APE dalam kegiatan

belajar mengajar berfungsi antara lain sebagai berikut:

1) Menciptakan situasi belajar/bermain uang menyenangkan bagi

anak untuk melakukan berbagai kegiatan.

2) Membantu anak didik melakukan berbagai jenis kegiatan

pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat, dan taraf

perkembangan.

3) Membantu guru dalam penggunaan berbagai jenis teknik

pelaksanaan kegiatan pendidikan yang lebih sesuai, menarik,dan

efektif bagi peserta didik.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

17

4) Membantu anak didik dalam kaitanya dengan pembentukan

perilaku dan pengembangan kemampuan dasar.

d. Prinsip-Prinsip Alat Permainan Edukatif

Menurut Zainal (2009:47-48), prinsip-prinsip APE di TK

khususnya alat praga dan alat bermain mencangkup hal-hal sebagai

berikut:

1) Alat bermain dipersiapkan sesuai dengan tujuannya.

2) Alat bermain bersifat member pengertian /menjelaskan konsep.

3) Alat bermain dapat mendorong kreativitas anak memberi

kesempatan bereksperimen dan bereksplorasi.

4) Alat bermain dapat menimbulkan kreatifitas anak.

5) Alat bermain harus aman tidak membahayakan anak.

6) Alat bermain menarik dan menyenangkan.

7) Alat bermain dapat digunakan secara individual maupun klasikal

8) Alat bermain sebaiknya memenuhi unsure keindahan dan

kerapian.

9) Alat bermain dapat melibatkan penggunaan pancaindra

sebanyak mungkin.

10) Bahan mudah didapat,murah, dan sedapat mungkin diambil

darialamsekitar.

11) Alat bermain harus sesuai dengan kebenaran ukuran, ketelitian,

dan jelas.

12) Alat bermain harus mudah digumnakan guru maupun anak.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

18

13) Alat bermain sesuai tingkat perkembangan anak.

14) Alat bermain hendaknya multiguna.

e. Syarat-Syarat Pembuatan Alat Permainan Edukatif

1) Segi Edukatif

a) Kesesuaian dengan Program Kegiatan Belajar Untuk

mencapaitujuan yang telah ditetapkan, alat peraga harus

sesuai dengan Program Kegiatan Belajar.

b) Segi kesesuaian dengan diktaktik metodik yang termasuk

dalam segi ini antara lain:

- Alat peraga harus sesuai dengan tingkat kemampuan

anak.

- Dapat mendorong aktifitas dan kreativitas anak

- Membantu kelancaran dan keberhasilan belajar

mengajar.

2) Segi Teknik

a. Kebenaran

Kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran yang ditinjau

dari konsep ilmu.

b. Ketelitian

Alat peraga dibuat kurang teliti, dapat menimbulkan

kesalahan konsep atau tidak dapat memenuhi fungsinya.

c. Keawetan

Bahan dankonstruksi harus kuat dan tahan lama.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

19

d. Ketahanan

Tidak mudah berubah, dalamarti evektivitasnya tetap

walaupun dalam perubahan cuaca dan sebagainya.

e. Kemudahan dalam pemakaian

Alat peraga itu dikatakan baik apabila alat-alat tersebut

mudah dipakai oleh guru

f. Keamanan

Alat peraga harus aman dan tidak membahayakan pemakai

g. Ketepatan ukuran

2. Alat Permainan Edukatif Pijak Angka

Alat permainan edukatif “Pijak Angka” merupakan bagian dari

Alat Permainan Edukatif sederhana yang dapat digunakan dalam

pengembangan kognitif anak TK, media bermain yang tidak

berbahaya,menyenangkan,dan bisa membantu guru menghubungkan satu

hal dengan hal yang lainya.Perangkaian kemampuan kognitif yang telah

di berikan bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan APE “Pijak Angka”

tersebut.

a. Kelebihan APE Pijak Angka

Adapun kelebihan dari APE Pijak Angka diantaranya adalah

sebagai berikut:

1) Motivasi

Pijak Angka mampu memenuhi kebutuhan,minat,atau

keinginan,untuk belajar dan bermainanak sehinggga pijak angka

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

20

mampu membantu anak mengerjakan tugas yang harus di

selesaikan dengan menyenangkan.

2) Emosi

Belajar yang melibatkan kegembiraan,emosi dan perasaan

pribadi,disamping intelektual,akan sangat mempengaruhi anak

dan akan berkesan lebih lama.APE pijak angka mampu menjadi

alat yang sangat kuat dalam membangkitkan respon emosional

seperti simpatik,menyayangi,dan gembira.Dengan adanya respon

emosional tersebut di harapkan dapat meningkatkan motivasi

belajar anak didik .

3) Perbedaan individul

Jenis APE ini bisa menyajikan materi untuk berbagai

tingkatan pemahaman anak yang akan menggunakan APE

tersebut.

4) Tujuan Belajar

Pijak angka mampu mempercepat pencapaian tujuan

belajar dan bermain dengan cara memberi tahu anak tentang apa

yang bisa ia harapkan dari proses belajarnya dan bermainnya.

b. Kekurangan APE Pijak Angka

Disamping kelebihan dari APE Pijak Angka,tentunya ada

kekurangan dari alat permainan tersebut diantaranya.

1) Setiap APE untuk anak TK masih membutuhkan penjelasan dari

gurunya,

2) Persiapan dan perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

21

sebelum APE digunakan agar perhatian anak tidak jauh dari alat

bermain yang digunakan,

3) Memerlukan perawatan yang khusus karena Pijak Angka terbuat

dari bahan yang kurang tahan lama,

4) Disamping itu tidak dapat di produksi dalam waktu cepat dan

cenderung tidak sama persis dengan satu dengan yang lainya.

c. Manfaat Alat Permainan Edukatif Pijak Angka

Alat Permainan Edukatif “Pijak Angka”memiliki manfaat

diantaranya:

1) pijak angka mampu memberikan rangsangan yang bervariasi

kepada otak anak,sehingga dapat berfungsi secara optimal,

mengatasi keterbatasan pengetahuan (pengalaman) yang di

miliki anak,

2) memungkinkan interaksi langsung antara anak dengan

lingkunganya,dapatmembandingkan keinginan dan minat baru,

3) membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar,

4) meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi pada saat

anak bermain berkelompok.

d. Langkah-langkahpembuatan“Permainan Pijak Angka”

Sediakan kardus bekas,karton,atau manila karton yang dipola

sesuai dengan sandal anak dan dilapisi dengan kain flanell warna

warni yang dibuat oleh guru.Bentuk dan ukuran dibuat samaberi

angka 1-20 pada setiap pola pijak angka,

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

22

e. Langkah – langkah permainan pijak angka:

Guru memperkenalkan jenis permainan pijak angka ke anak

anak,kemudian guru memperlihatkan satu demi satu gambar pijak

angka, sambil mengucap angka 1, sampai dengan 20 dan

bertanya”siapa tau ini warnanya apa?” anak menjawab

“kuning,dll”,setelah itu guru mulai membagi anak menjadi beberapa

kelompok ketika bermain secara kelompok,dan mengintruksikan

untuk berbaris berbanjar ketika bermain secara individu,kemudian

guru menginstruksikan cara pindah dari angka 1 ke 2 dengan

melompat dengan 2 kaki,dan berdoa bersama sebelum kegiatan dan

bermain.

C. Kriteria Keberhasilan

1. Pedoman Penilaian

Menurut Howard Gradner dalam Yus (2005:31) penilaian

merupakan upaya memperoleh informasi mengenai ketrampilan dan

potensi diri individu dengan dua sasaran Pertama, memberikan umpan

balik dan bermanfaat kepada individu yang bersangkutan.Kedua, sebagai

data yang bergunabagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Menurut Suyanto (2005:195) mengemukakan bahwa untuk anak

TK proses evaluasi dilakukan dengan non tes dengan pertimbangan

anakTK belum bisa membaca dan menulis. Selain itu bentuk tes

membuat anak menjadi stress. Sebagai gantinya digunakan esesmen,

yaitu suatu proses pengamatan, pencatatan, dan pendokumentasian

kinerja dan karya anak dan bagaimana ia melakukanya sebagai dasar

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

23

pengambilan keputusan pendidikan anak yang berguna bagi peserta didik.

Menurut Depdiknas (2010:10) penilaian dilaksanakan secara

integrative dengan kegiatan pembelajaran.Dalam pelaksanaan penilaian

mengacu pada kemampuan yang hendak dicapai dalam suatu kegiatan

yang telah direncanakan dalam tahapan tertentu.Guru menilai

kemampuan yang hendak dicapai,guru mengacu pada indicator seperti

yang telah diprogramkan dalam (RKH).Adapun pencatatan hasil

penilaian dilakukan sebagai berikut:

a. Catatlah hasil penilaian perkembangan anak pada kolom penilaian

direncana kegiatan harian (RKH).

b. Anak yang belum berkembang (BB) sesuai indicator seperti

diharapkan pada RKH atau dalam melaksanakan tugas selalu dibantu

guru, maka pada kolom penilaian di tuliskan nama anak dan diberi

tanda satu bintang ().

c. Anak yang sudah mulai berkembang (MB) sesuai indicator seperti

yang diharapkan dalam RKH mendapat tanda dua bintang().

d. Anak yang sudah berkembang (BSH) pada indicator pada RKH

mendapat tanda tiga bintang( ).

e. Anak yang berkembang sangat baik (BSB) melebihi indicator seperti

yang diharapkan dalam RKH mendapatkan tanda empat

bintang( )

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman penilaian di

TK menurut pedoman penilaian di TK yang dikeluarkan oleh Depdiknas

tahun 2010 seperti yang tercantum diatas.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

24

2. Kriteria Atau Indikator Hasil Belajar

Menurut Sujiono (2008:10-19) indikator merupakan hasil belajar

yang lebih spesifik dan terukur dalam satu kompetensi dasar. Apabila

serangkaian indikator dalam satu kopetensi dasar sudah tercapai berarti

tarjet kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi. Indikator ini dapat

digunakan sebagai dasar penilain terhadap anak dalam mencapai

pembelajaran dan kinerja yang diharapkan.

Menurut Zainal (2009:56), indicator merupakan kompetensi dasar

yang lebih spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai

ketercapaian hasil pembelajaran.

Kriteria atau indikator keberhasilan dalam membilang yang

digunakan pada kurikulum di TK tahun 2004 salah satu

diantaranya:menyebut urutan bilangan,membilang (mengenal konsep)

bilangan dengan benda-benda,menghubungkan kosep bilangan dengan

benda-benda (anak tidak disuruh menulis),mengenal lambang bilangan

atau angka (anak tidak disuruh menulis).Sedangkan kriteria atau

indikator pada kuikulum TK 2010 salah satu diantaranya adalah sebagai

berikut:membilang/menyebut urutan bilangan 1-20 (semester II dan 1-10

semester I),membilang dengan menunjuk benda 1-10 (mengenal konsep

bilangan dengan benda),menunjuk urutan bilangan untuk bilangan 1-

10,dan memghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-

benda 1-10.

Kriteria / indikator yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan membilang menggunakan media permainan pijak angka

adalah sebagai berikut:

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

25

No Indikator Keberhasilan

(Kemampuan Membilang)

Hasil Penilaian

1 Membilang/menyebut urutan bilangan 1-20

2

Membilang dengan menunjuk benda 1-20

(mengenal konsep bilangan dengan benda)

3 Menunjuk urutan bilangan untuk bilangan 1-20

4 Mengurutkan bilangan 1-20

Keterangan:

:Kemampuan anak belum berkembang(BB)

:Kemampuan anak mulai berkembang (MB)

:Kemampuan anak berkembang sesuai harapan (BSH)

:Kemampuan anak berkembang sangat baik (BSB)

Landasan teori yang mendasari menggunakan kriteria atau

indikator dalam mengetahui kemampuan anak dalam membilang melalui

permainan pijak angka adalah teori dariPiaget (dalam Depdiknas 2000)

yang menyatakan bahwa kegiatan belajar memelukan kesiapan dalam diri

anak.Artinya belajar sebagai suatu proses menumbuhkan aktifitas baik

fisik maupun psikis.Selain itu belajar pada anak harus disesuaikan

dengan tahap-tahap perkembangan mental anak,karena bekajar bagi anak

harus keluar dari keinginan anak itu sendiri.Anak usia TK berada pada

tahap pra oprasional kongkit yaitu tahap persiapan kearah

pengorganisasian pekerjaan yang konkrit dan berpikir intuitif dimana

anak mampu mempertimbangkan tenteng basar,bentuk dan hubungan

benda –benda didasarkan pada interpretasi dan pengalamanya.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

26

D. Kerangka Berpikir

Pemahaman bahwa anak adalah pembangun yang aktif atas

pengetahuan dan perkembanganya,dan pembelajaran merupakan hasil atas

proses interaktif,maka guru anak usia dini perlu memahami bahwa permainan

merupakan konteks pendukung yang sangat tinggi dalam proses

perkembangan anak.Vygotsky (dalam Yus,2011:57-58) meyakini bahwa

bermain merupakan pengantar dan kebutuhan pada suatu tahap perkembangan

melalui bahasa tulisan akan tumbuh bahasa oral melalui alat.Peneliti

menunjukan pentingnya bermain “pijak angka”sebagai konteks dari

pembelajaran pada anak usia dini,yang dapat member sumbangan dalam

upaya meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini.

Identifikasi penyebab terjadinya masalah diperoleh melalui hasil

analisis dari kegiatan observasi terhadap metode pengajaran guru dan

bagaimanaanak mengikuti proses pembelajaran maupun dokumentasi hasil

karya anak.Berdasarkan hasil observasi tersebut ditemukan bahwa

pembelajaran pengenalan bilangan kurang dikuasai anak kelompok B TK

Pertiwi Hastarini Susukan,selain itu masalah itu muncul karena guru belum

memaksimalkan metode dan alat peraga dalam pembelajaran membilang.Oleh

karena itu,peneliti mencoba memberikan alternative pemecahan masalah

tersebut melalui metode permainan “Pijak Angka” dengan kerangka kegiatan

sebagai berikut

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif dalamrepository.ump.ac.id/5755/3/Sudarmini Bab II.pdf · bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk . alat permainan

27

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, diyakini bahwa melalui kegiatan

bermain pijak angka dapat meningkatkan kemampuan kognitif dalam

membilang pada anak didik kelompok B semester genap di TK Pertiwi

Hastarini Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran 2012 /

2013.

Kondisi Awal Minat belajar kurang, anak

kurang tertarik kemampuan

kognitif anak dalam

membilang dan mengenal

bilangan

Guru belum memaksimalkan

metode dan alat peraga pada

saat proses pembelajaran

Partisipasi anak meningkat

Anak lebih memahami

bilangan dan lambing

bilangan

Hasil belajar optimal

Siklus II

Proses pembelajaran

kemampuan kognitif dalam

mengenal bilangan dan lambing

bilangan

Kondisi

Akhir

Kemampuan

belajar meningkat

tapi belum optimal

Siklus I

Proses pembelajaran

kemampuan kognitif dalam

mengenal bilangan dan lambing

bilangan

Tindakan

Berdasarkan permasalahan diduga bahwa dengan Bermain Pijak Angka dapat

meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal bilangan dan

lambing bilangan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Sudarmini, FKIP UMp, 2013