BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari...

20
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan Karakter a. Pengertian Pendidikan Karakter Pendidikan karakter menurut Megawangi dalam Kesuma dkk (2012:5) adalah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekanya dalam kehidupan sehari- hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap lingkungannya. Samani (2012:45) berpendapat pendidikan karakter adalah proses pemberian tututan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikiran, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menentukan keputusan baik buruk, memelihara mana yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari.Dari penjelasan diatas dapat diambil simpulan bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha untuk mendidik dan mengajarkan nilai-nilai moral agar siswa dapat Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pendidikan Karakter

a. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter menurut Megawangi dalam Kesuma dkk

(2012:5) adalah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil

keputusan dengan bijak dan mempraktekanya dalam kehidupan sehari-

hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif

terhadap lingkungannya. Samani (2012:45) berpendapat pendidikan

karakter adalah proses pemberian tututan kepada peserta didik untuk

menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati,

pikiran, raga, serta rasa dan karsa.

Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai,

pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang

bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menentukan

keputusan baik buruk, memelihara mana yang baik dan mewujudkan

kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari.Dari penjelasan diatas dapat

diambil simpulan bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha untuk

mendidik dan mengajarkan nilai-nilai moral agar siswa dapat

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

5

mengambilkeputusan dan dapat dipraktekan dalam kehidupan

dilingkungannya dan berhubungan dengan Tuhannya.

b. Tujuan Pendidikan Karakter

Tujuan pendidikan karakter dalam seting sekolah menurut Kesuma

dkk (2012:9) sebagai berikut :

1) Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang

dianggap penting dan perlu sehingga menjadi

kepribadiaan/kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana

nilai-nilai yang dikembangkan.

2) Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan

nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah.

3) Membangun koneksi yang harmonis dengan keluarga dan

masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter

secara bersama.

c. Kerja Keras

Kerja keras menurut Kesuma dkk (2012:17) adalah suatu istilah

yang melingkupi suatu upaya yang terus dilakukan (tidak pernah

menyerah) dalam menyelesaikan pekerjaan/yang menjadi tugasnya

sampai tuntas. Kerja keras bukan berati bekerja sampai tuntas lalu

berhenti tetapi mengarah pada misi besar yang harus dicapai untuk

kebaikan/kemaslahatan manusia (umat) dan lingkungannya.

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

6

Kerja keras dalam buku Kemendiknas (2011:23) adalah perilaku

yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam menghadapi dan

mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas atau yang lainnya dengan

sungguh-sungguh dan pantang menyerah. Menurut Naim (2012:151)

kerja keras yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang yang

dilakukan lebih produktif dan menghasilkan lebih banyak dari pada

orang lain. Dari pernyataan para ahli dapat disimpulkan bahwa kerja

keras itu adalah suatu usaha yang sunggu-sungguh yang dilakukan oleh

seseorang dengan tidak pantang menyerah dan lebih produktif dalam

mengatasi suatu hambatan belajar maupun usaha agar menghasilkan

jawaban dan hasil yang lebih dari orang lain. Kerja keras dapat

menghasilkan prestasi belajar akan meningkat karena siswa jika bekerja

keras mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru maka hasil nilai

yang diperoleh akan lebih baik dibandingkan dengan yang asal-asalan

dalam mengerjakan soal.

d. Indikator Kerja Keras

Indikator kerja keras menurut Kemdiknas ( 2011:25) dalam

sekolah khususnya untuk kelas IV-VI sangatlah banyak macamnya,

diantaranya adalah :

1) Mengerjakan tugas dengan teliti dan rapi.

2) Mencari informasi dari sumber-sumber di luar sekolah.

3) Menggerjakan tugas dari guru pada waktunya.

4) Fokus pada tugas-tugas yang diberikan oleh guru di kelas.

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

7

5) Mencatat dengan sungguh-sungguh sesuatu yang dibaca, diamati,

dan didengar untuk kegiatan kelas.

Indikator kerja keras dapat dilihat dalam tabel 2.1 dibawah ini :

Tabel 2.1 Indikator kerja keras (Kemendiknas, 2011:25) yaitu:

NO Karakter Indikator untuk kelas 4-6

1. Kerja keras 1. Mengerjakan tugas dengan teliti dan rapi.

2. Mencari informasi dari sumber-sumber di

luar sekolah.

3. Menggerjakan tugas dari guru pada

waktunya.

4. Fokus pada tugas-tugas yang diberikan

oleh guru di kelas.

5. Mencatat dengan sungguh-sungguh sesuatu

yang dibaca, diamati, dan didengar untuk

kegiatan kelas.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar menurut pandangan Hamalik (2011:36) adalah modifikasi

atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.Pengertian belajar

menurut Slameto (2010:2) adalah suatu proses usaha yangg dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam hasil

interaksi dengan lingkungannya.

10

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

8

Pengertian belajar dari beberapa pendapat ahli dapat diambil

kesimpulan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan

secara terus menerus oleh seseorang untuk mencari ilmu dan

pengalaman yang dapat menghasilkan dan mempengaruhi perubahan

dalam hidup dan untuk modal dapat berinteraksi dengan lingkungannya.

b. Tujuan Belajar

Tujuan pendidikan menurut Sagala (2010:34) dalam Taksonomi

Bloom dapat menjelaskan tentang kualitas hasil pendidkan, jadi tujuan

pendidikan adalah perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotor. Peningkatan ini tidak sekedar meningkatkan belaka, tetapi

peningkatan yang hasilnya dapat digunakan meningkatkan taraf hidup

sebagai pribadi, pekerja, profesional, warga masyarakat, warga negara,

dan sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa. Hasil pendidikan diberikan

kepada lingkungan dan diterima oleh lingkungan sebagai masukan yang

digunakan sesuai kepentingan.

c. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto ( 2010:27-28) ada

beberapa prinsip-prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi

dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap siswa secara individual.

Prinsip-prinsib belajar antaralain :

1) Dalam prasyarat yang diperlukan untuk belajar.

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

9

a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,

meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

instruksional.

b) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motovasi

yang kuat padasiswa untuk mencapai tujuan intruksional.

c) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat

mengembangkan kemampuannya berekplorasi dan belajar

dengan efektif.

d) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

2) Sesuai Hakikat Belajar

a) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap

menurut perkembangannya.

b) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan

discovery.

c) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan dengan pengertian

yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapat

pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan

menimbulkan respon yang diharapkan.

3) Sesuai Materi/Bahan Yang Dipelajari

a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki

struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah

mengingat pengertiannya.

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

10

b) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai

dengan tujuan intruksional yang harus dicapainya.

4) Syarat Keberhasilan Belajar

a) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat

belajar dengan tenang.

b) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kkali agar

pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.

d. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi menurut Arifin (2013:12) berasal dari bahasa Belanda

yaitu Prestatic, kemudian dalam Bahasa Indonesia menjadi Prestasi

yang berarti hasil usaha. Prestasi belajar pada umumnya berkenaan pada

aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek

pembentukan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan

dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olah

raga, dan pendidikan, khususnya pembelajaran.

Prestasi belajar adalah umpan balik yang diberikan kepada guru

sehingga guru tahu apakah masih perlu diadakan pengulangan materi

atau bimbingan yang lebih kepada siswa. Pengulangan materi belajar

masih perlu dilakukan jika prestasi masih belum sesuai dengan yang

diharapkan, jika prestasi sudah sesuai dengan apa yang diharapkan guru

dapat melanjutkan pembelajaran ke materi selanjutnya.

3. Matematika

a. Pengertian Matematika

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

11

Ruseffendi (dalam Heruman,2010:1) menyatakan bahwa

matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima

pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur

yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke aksioma

atau postulatdan akhirnya kedalil. Menurut Suwangsih dan Tiurlina

(2006:3) matematika berasal dari bahasa latin mathematika yang

mulanya diambil dari perkataan yunani mathematike yang berarti

mempelajari.

Matematika berasal dari kata mathe yang berarti pengetahuan atau

ilmu (knowledge, science) jadi ilmu matematika itu adalah ilmu

pengetahuan yang didapat dari berpikir. Dari beberapa pengertian tadi

dapat diambil kesimpulan bahwa matematika itu adalah pengetahuan

yang didapat dari berfikir dan merupakan ilmu pasti bukan perkiraan.

b. Langkah Pembelajaran Matematika di SD

Heruman (2010:2-3) menyatakan bahwa dalam pembelajaran

matematika guru harus memahami bahwa kemampuan siswa itu berbeda-

beda, serta tidak semua siswa menyenangi pelajaran matematika.

Konsep-konsep dari pemahaman matematika di SD dapat dibagi menjadi

3 yaitu :

1) Penanaman Konsep Dasar (penanaman konsep) yaitu pembelajaran

suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah

mempelajarikonsep tersebut. Dalam penanaman konsep diharapkan

media pembelajaran dapat membantu pola berpikir siswa.

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

12

2) Pemahaman Konsep yaitu pembelajaran lanjut dari penanaman

konsep, yang bertujuan siswa lebih memahamisuatu konsep

matematika. Pemahaman konsep ini terdiri dari dua pengertian yaitu

pertama merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep

sedangkan kedua pembelajaran pemahaman konsep dilakukan pada

pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan lanjutan dari

penanaman konsep.

3) Pembinaan keterampilan yaitu pembelajaran lanjutan dari

penenaman konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran

pembinaan ketrampilan ini bertujuan agar siswa lebih terampil dalam

menggunakan berbagai konsep matematika.

c. Ciri-ciri pembelajaran di SD

Pembelajaran matematika di sekolah dasar selalu berbeda dengan

pembelajaran di sekolah menengah. Menurut Suwangsih dan Triurlina

(2006:25-26) pembelajaran matematika SD mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut :

1) Pembelajaran matematika SD menggunakan metode spiral yang

artinya pembelajaran konsep atau suatu topik matematika selalu

mengkaitkan atau menghubungkan dengan topik sebelumnya.

2) Pembelajaranya bertahap yaitu matemati diajarkan dimulai dari

konsep-konsep yang sederhana menuju konsep yang lebih sulit.

3) Pembelajarannya menggunakan metode induktif artinya walaupun

ilmunya deduktif namun karena tahap perkembangan mental siswa

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

13

maka pada pembelajaran matemetika di SD menggunakan

pendekatan induktif

4) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya

tidak ada pertentangan kebenaran yang satu dengan kebenaran yang

lainnya.

5) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna yang artinya bahwa

pembelajaran bermakna merupakan cara mengajarkan materi

pelajaran yang mengutamakan pengertian dari pada hafalan.

d. Materi Matematika

Standar Kompetensi Dan Kopetensi Dasar

Standar Kompetensi yang akan digunakan :

5. Menggunakan pecahan dalam menyelesaikan masalah

Kopetensi Dasar yang digunakan :

5.2 Menjumlakan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan

4. Metode Pembelajaran

Metode menurut pendapat Djamarah (2010:46) adalah suatu cara

yang dipergunkakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam

kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya

bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran

berakhir, tetapi penggunaan metode yang bervariasi tidak akan

menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaanya tidak tepat

dan tidak sesuai dengan situasi yang mendukungnya dengan kondisi

psikologi anak didik.

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

14

Metode yang bervariasi ini di pengaruhi oleh peran guru dan

kompetensi yang dimiliki oleh guru. Kompetensi guru diperlukan agar

dapat menentukan metode yang cocok dalam pembelajaran agar model

tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan dapat meningkatkan

prestasi belajar yang diharapkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

penggunaanya, menurut Surakhamad (dalam Djamarah, 2010:46)

mengemukakan ada lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode

mengajar diantaranya adalah:

a. Tujuan yang bermacam-macam jenis dan fungsinya.

b. Anak didik yang bermacam-macam tingkat kematangan.

c. Situasi yang bermacam-macam keadaanya.

d. Fasilitas yang bermacam-macamkualitas dan kuantitasnya.

e. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.

5. Strategi Pembelajaran Quantum

a. HakikatStrategiPembelajaran Quantum

Quantum merupakan model pembelajaran yang dikembangkan

oleh BobbyDePorter dan Mike Hernacki yang mengedepankan

pembelajaran yang imajinatif dan teknik-teknik yang efektif dalam

belajar. Menurut DePorter B dkk (2010:34) Asas utama pembelajaran

quantum adalah membawa dunia siswa ke dalam dunia guru, dan

mengantarkan dunia guru ke dunia siswa dengan prinsip utama subjek

belajar adalah siswa.

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

15

Guru hanyasebagai fasilitator, sehingga guru harus memahami

potensi siswa terlebih dahulu. Salah satu cara yang dapat digunakan

dalam hal ini adalah mengaitkan apa yang akan diajarkan dengan

peristiwaperistiwa, pikiran atau perasaan, tindakan yang diperoleh siswa

dalam kehidupan baik di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan

masyarakat.

b. Prinsip-prinsip StrategiPembelajaran Quantum

Strategi Pembelajaran Quantummenurut Bobbi Deporter dkk

(2010:36) mempunyai lima prinsip atau kebenaran tetap sesuai dengan

asas utamanya, bawalah dunia mereka kedalam dunia kita, antarkan

dunia kita kedunia mereka. Prinsip-prinsip ini mempengaruhi seluruh

seluruh aspek Quantum, prinsip-prinsip tersebut adalah :

1) Segalanya Berbicara

Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh anda, dari

kertas yang anda bagikan hingga rencana pembelajaran semuanya

mengirim pesan tentang belajar. Maksudnya adalah bahwa semua

pembelajaran dirancang sedemikian untuk mengirim pesan sendiri-

sendiri. Dapat dilihat dari semua gerak tubuh misalkan dari

senyuman yang menggambarkan rasa senang, mengangguk

menggambarkan bahwa setuju ataupun menggeleng menggambarkan

ketidak setujuan dari apa yang dialami oleh siswa. Disini guru

dituntut menjadi pendamping yang baik mampu menata semua

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

16

komponen belajar secara berkesinambungan agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

2) Segalanya Bertujuan

Semua yang terjadi dalam pengubahan anda mempunyai tujuan.

Maksudnya adalah semua pembelajaran yang dilakukann untuk

dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

3) Pengalaman Sebelum Pemberian Nama

Otak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks,

yang akan menggerakann rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses

balajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi

sebelum mereka memperoleh nama apa yang mereka pelajari.

4) Akui Setiap Usaha

Belajar mengandung resiko, belajar berani melangkah keluar dari

kenyamanan. Pada siswa mengambil langkah ini, mereka patut

mendapat pengakuan atas kecakapan diri mereka. Disini akui setiap

usaha, maksudnya agar guru dapat mengakui dan memberikan

sebuah penghargaan dari apa yang telah dikerjakan oleh siswa

sehingga siswa merasa dihargai hasil kerja kerasnya oleh guru.

5) Jika layak Dipelajari, maka layak pula dirayakan

Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan

balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif

dengan belajar.

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

17

c. Pelaksanaan StrategiPembelajaran Quantum

Pelaksanana pembelajaran quantum didasarkan pada langkah-

langkah atau strategi TANDUR ( Deporter dan Mike Hernalki,

2010:39-40).

1) TUMBUHKAN

Tumbuhkan minat dengan memuaskan (apakah Manfaatnya Bagiku)

AMBAK dan manfaatkan kehidupan pelajar. Disini guru dapat

bercerita segudang cerita yang dapat menumbuhkan semangat

belajar. Cerita ini berhubungan dengan manfaat kehidupan siswa

serta apa yang harus dipelajari oleh siswa untuk mencapai semua

tujuan yang diinginkan.

2) ALAMI

Guru menciptakan yang umum yang dialami oleh siswa agar dapat

dimengerti oleh siswa. Kaitkan materi pembelajaran dengan

kegiatan yang abstrak menjadi kongrit dengan kehidupan sehari-hari

sehingga siswa tidak mengalami kebingungandan akan lebih paham

apa yang dimaksud oleh guru.

3) NAMAI

Guru dalam pembelajaran memberikan pertanyaan-pertanyaan

tuntunan berdasarkan pengalaman agar ditemukan pengetahuan

yang diketahui oleh siswa. Guru memberikan pembelajaran secara

konsep, ketrampilan berfikir dan strategi belajar agar siswa dapat

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

18

berfikir secara kongrit sehingga pembelajaran akan selalu teringat

oleh siswa sampai kapanpun.

4) DEMONTRASIKAN

Demontrasi, disini memberikan kebebasan siswa untuk

mengeluarkan pendapat ataupun ide yang berhubungan dengan

pembelajaran sehingga dapat menimbulkan interaksi yang positif

dan dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.

5) ULANGI

Kegiatan ulangi ini mempunyai maksud upaya penegasan,

kemantapan dan penyimpulan pada materi yang dipelajari oleh

siswa sesuai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dari pengulangan ini

adalah agar siswa dapat mengingat selamanya materi pecahan ini.

6) RAYAKAN

Rayakan disini mempunyai maksud agar siswa itu merasa lebih

mantap dan puas telah menyelesaikan pekerjaan, ikut berpartisipasi

dalam pembelajaran, dan dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang

akan meningkatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri untuk

belajar, dan siswa akan belajar lebik baik dari setelah memperoleh

pembelajaran.

d. Kelebihan dan Kekurangan dari StrategiQuantum

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

19

1) Pembelajaran Quantum ini karena pembelajarannya berpusat pada

siswa mempunyai beberapa kelebihan. Kelebihan dari Model

Pembelajaran Quantum adalah :

a) Dapat membimbing peserta didik kearah berpikir yang sama

dalam satu saluran pikiran yang sama

b) Dapat memusatkan perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-

hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal penting itu

dapat diamati dengan teliti

c) Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif mengamati,

menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan siswa dapat

membuktikan sendiri

d) Karena untuk pembelajaran ini harus dapat merangsang minat

siswa untuk belajar maka guru harus lebih kreatif menciptakan

pembelajaran.

e) Pembelajaran akan mudah diterima oleh siswa karena siswa

mengalami sendiri

2) Adapun kelemahan-kalemahan yang ada dalam Strategi Quantum

ini adalah :

a) Strategi ini memerlukan kesiapan yang matang dan

membutuhkan waktu yang lebih panjang dalam pembelajaran

b) Fasilitas, biaya dan peralatan yang dibutuhkan belum tentu

selalu tersedia dengan baik

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

20

c) Karena dalam metode ini ada perayaan untuk menghormati

usaha siswa baik tepuk tangan maupun bernyanyi maka akan

dapat mengganggu konsentrasi kelas yang lain

d) Strategi ini memerlukan ketrampilan guru secara khusus karena

jika tidak maka pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik

e) Agar berhasil dengan Strategi ini maka dibutuhkan ketelitian

dan kesabaran tetapi kadang terabaikan sehingga tujuan

pembelajaran tidak sesuai dengan apa yang diharapkan

6. Media atau Alat pembelajaran

Alat atau media menurut Djamarah (2010:47) adalah segala

sesuatu yang dipergunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.

Fungsi utama media pembelajaran yaitu, sebagai sarana bantu untuk

mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan fungsi itu,

media pembelajaran harus dijadikan bagian integral dari keseluruhan

proses pembelajaran itu sendiri.

Penanaman konsepnya dalam penelitian digunakan benda yang

kongrit seperti buah ataupun roti. Tujuan pengguanaan benda kongkrit

agar siswa akan lebih jelas apa yang dinamakan pecahan. Penanaman

konsep di sini harus membuat siswa lebih mengerti apa arti pecahan itu

sendiri.

Contoh untuk menunjukan pecahan

:

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

21

B. Hasil Yang Relevan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh Mahardini

Sonita Putri tahun 2012 yang berjudul “Peningkatan hasil belajar

matematika pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

melalui model pembelajaran Quantum teaching di kelas IV SD Negeri 2

Bojongsari” yang menyatakan bahwa pada siklus I hasil belajar aspek

kognitif menghasilkan rata-rata 68,97% dengan rata-rata 65,90%. Hasil

belajar pada aspek afektif menghasilkan rata-rata 65,79% dan aspek

psikomotor menghasilkan rata-rata 66,53%.

Hasil belajar pada siklus II aspek kognitif menghasilkan rata-rata 72,5

dengan ketuntasan belajar 86,36% dan aspek afektif menghasilkan rata-rata

85,17% sedangkan aspek psikomotor menghasilkan rata-rata 85,79%.

Dengan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa metode Quantum dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 2

Bojongsari.

Apel disamping menunjukan

pecahan

Potongan pizza di samping

menunjukan pecahan

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

22

C. Kerangka Berpikir

Sekolah akan terlihat lebih bermutu apabila antara siswa, guru, dan

semua orang tua siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam memberikan

perhatian dalam pembelajaran. Keberhasilan pendidikan dapat dipengaruhi

juga oleh kelengkapan sarana dan prasana, media pembelajaran, fasilitas

sekolah dan juga kreatifitas guru. Seorang guru sangatlah berpengaruh karena

guru yang memegang kendali penuh dikelas, maka guru dituntut dapat

menggunakan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan pelajaran

dan materi yang akan diajarkan sehingga siswa tidak mengalami kebosanan

dan anak akan lebih aktif sehingga prestasi belajarnya akan meningkat.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas V

SD Negeri Tamansari banyak masalah yang dihadapi oleh guru dalam

pembelajaran Matematika pada umunmnya tanpa kecuali pada materi

pecahan Masalah-masalah yang dihadapi guru ini seperti kurangnya kerja

keras siswa sehingga mempengaruhi rendahnya prestasi belajar siswa, oleh

sebab itu diharapkan dengan penelitian yang menggunakan model

pembelajaran quantum ini akan dapat mengatasi masalah yang dihadapi oleh

SD Negeri Tamansari dan dapat meningkatkan kerja keras siswa dan prestasi

belajar.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilakukan sekurang-

kurangnya dalam 2 siklus, tetapi dapat juga dalam 3 siklus jika dalam siklus

ke 2 permasalahan belum teratasi dengan baik. Berdasarkan uraian diatas,

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan ...repository.ump.ac.id/2854/3/BAB II.pdfDari pernyataan para ahli ... seseorang dengan tidak pantang menyerah ... atau memperteguh

23

maka dari itu peneliti menggambarkan kerangka berpikir dalam penelitian ini

adalah :

Gambar 2.1 Kerangka berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Penggunaan model pembelajaran yang tepat dan dan perencanaan

proses pembelajaran yang matang maka pembelajaran akan berjalan dengan

baik. Berdasarkan deskripsi teori, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka

berpikir, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. Penggunaan Strategi Quantum dalam matematika materi pecahan kelas V

SD Negeri Tamansari dapat meningkatkan kerja keras siswa.

2. Penggunaan Strategi Quantum pada matematika materi pecahan kelas V SD

Negeri Tamnsari dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Siklus I Dalam

pembelajaran

menggunakan

StrategiQuantum

Siklus II

Dalam pembelajaran

menggunakan Strategi Quantum

Kerja keras siswa dan

prestasi siswa rendah

Guru menggunakanStrategi

Quantum

Guru belum

mengajarkan dengan

Strategi Quantum

Kondisi awal siswa

Tindakan

Evaluasi

Kerja keras dan

prestasi

belajarmeningkat

Kondisi akhir siswa Evaluasi

Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014