BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Nilai Karakter Cinta Tanah Airrepository.ump.ac.id/2270/3/Indra...
Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Nilai Karakter Cinta Tanah Airrepository.ump.ac.id/2270/3/Indra...
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Nilai Karakter Cinta Tanah Air
Cinta tanah air adalah cara berpikir, bersikap dan berbuat yang
menunjukan sikap kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan tinggi terhadap
bangsa. Baik di bidang bahasa, sosial, budaya, ekonomi, maupun politik.
Rasa cinta tanah air, salah satunya, bisa diungkapkan dengan selalu
menggunakan produk dalam negeri (Hermawan, 2014:87). Untuk
memahami pentingnya pentingnya cinta tanah air, dapat diwujudkan
setiap hari dengan bagaimana sikap seseorang dalam menjalani hidup
berbangsa dan bertanah air dengan giat, pantang menyerah, peduli, dan
saling membantu antar umat. Itu merupakan cerminan dari Cinta Tanah
Air.
Rasa Cinta Tanah Air dapat ditanamkan kepada anak sejak usia
dini agar cinta tanah air tertanam dihatinya dan menjadi manusia yang
dapat menghargai bangsa dan negaranya misalnya dengan upacara
sederhana setiap hari Senin yang dilakukan di sekolah dengan
menghormat bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya
dengan penuh bangga, dan mengucapkan Pancasila dengan semangat.
Meskipun lagu Indonesia Raya masih sulit dan panjang untuk ukuran
untuk anak usia Sekolah Dasar, tetapi dengan membiasakan mengajak
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
12
menyanyikannya setiap anak akan hafal dan bisa memhami isi lagu. Merah
Putih bisa bisa diangkat menjadi sub tema pembelajaran. Pentingnya
sebuah lagu kebangsaan dan itu menjadi sebagai identitas dari negara
tersebut, agar dapat mengingat kembali betapa pentingnya cinta terhadap
Negara Republik Indonesia.
Rasa cinta tanah air merupakan hal yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan untuk mewujudkan cita-cita ataupun
tujuan bangsa Indonesia. Menumbuhkan rasa cinta tanah air merupakan
jawaban dari keterpurukan kehidupan berbangsa saat ini. Karena dengan
menumbuhkan rasa cinta tanah air, akan menciptakan generasi penerus
yang baik.
Hermawan (2014:98) menyebutkan cara-cara meningkatkan rasa
Cinta Tanah Air yaitu :
a) Menggunakan produk buatan dalam negeri
b) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
c) Menyediakan informasi (dari sumber cetak, elektronik) tentang
kekayaan alam dan budaya Indonesia
d) Memajangkan foto presiden dan wakil presiden, bendera negara,
lambang negara, peta Indonesia, gambar kehidupan masyarakat
Indonesia
Sri Narwanti (2011:67) menyebutkan beberapa indikator pencapaian
pembelajaran nilai rasa Cinta Tanah Air yang ditargetkan untuk
diinternalisasi oleh siswa:
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
13
a) Menyanyikan lagu-lagu perjuangan
b) Diskusi tentang kekayaan alam, budaya bangsa, peristiwa alam,
dan perilaku menyimpang
c) Menumbuhkan rasa mencintai produk dalam negeri
d) Menggunakan media dan alat-alat pembelajaran dalam negeri
Berdasarkan uraian di atas, peneliti berpendapat salah satu cara
untuk menumbuh kembangkan rasa cinta tanah air adalah dengan cara
mengajarkan lagu-lagu wajib kepada anak-anak dan membiasakan
menyanyikan lagu-lagu wajib dengan penuh semangat, dengan
mengajarkan lagu-lagu wajib, anak-anak akan memahami bahwa lagu
wajib nasional juga berarti kesatuan kita sebagai bangsa Indonesia.
2. Keterampilan Menyanyi
Seni musik merupakan salah satu ruang lingkup SBK yang perlu
diajarkan karena memberi kemampuan mengekspresikan dan
mengapresiasikan seni secara kreatif untuk mengembangkan kepribadian
siswa, memberi sikap-sikap atau emosional.
Saat melaksanakan pembelajaran seni musik guru hendaknya
memperhatikan empat pilar pendidikan yang ditetapkan UNESCO (dalam
Hamdani, 2011:194-195) agar efektif dan tujuan tercapai. Empat pilar
pendidikan tersebut adalah
1) Learning to know
Learning to know maksudnya belajar menguasai ilmu pengetahuan, guru
hendaknya berperan aktif membantu siswa menguasai ilmu pengetahuan.
Guru memberikan siswa materi seni musik, unsur musik, lagu wajib,
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
14
teknik menyanyi sehingga siswa menguasai ilmu tentang musik dan
menyanyi.
2) Learning to do
Learning to do maksudnya belajar menguasai keterampilan, guru dan
sekolah hendaknya memberi fasilitas siswa mengembangkan bakat dan
minat siswa. Pembelajaran menyanyi memberi kesempatan
mengembangkan bakat dan minat siswa pada musik sehingga mendukung
keberhasilan siswa.
3) Learning to live together
Learning to live together artinya belajar hidup bermasyarakat,
mempersiapkan siswa hidup bermasyarakat. Pembelajaran menyanyi lagu
wajib dapat membantu siswa mengenal karya bangsa sehingga timbul
perilaku saling menghormati, terbuka dan dapat m,enghargai karya.
4) Learning to be
Learning to be artinya belajar untuk mengembangkan diri secara
maksimal, melalui pembelajaran menyanyi lagu wajib, siswa diarahkan
dan diberi fasilitas untuk mengembangkan potensi sesuai karakteristik
karena guru memberi kebebasan siswa memilih lagu wajib yang akan
dinyanyikan dan gerakan saat menyanyi.
Saat pembelajaran seni musik siswa belajar mengenai olah vokal
(menyanyi) maka siswa mempelajari lirik lagu dapat menumbuhkan rasa
cinta tanah air. Selain itu dalam penelitian ini, materi yang akan diteliti
adalah rasa cinta tanah air dan keterampilan menyanyikan lagu wajib
karena sebagian besar siswa rasa cinta tanah airnya rendah dan belum
hafal bahkan tidak tahu menahu lagu wajib nasional..
a. Seni Musik
Musik adalah suatu bentuk kesenian yang dapat mengeluarkan
aneka perasaan dan geloran jiwa melalui suara (Dieter Mack, 2001:4).
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
15
Bentuk kesenian itu dapat dikatakan musik apabila memenuhi
beberapa faktor berikut:
1) Ritme
Ritme merupakan relasi durasi (atau perbedaan durasi) dari suatu
urutan suatu bunyi-bunyi.
2) Tempo
Tempo adalah cepat lambatnya lagu. Contoh tanda tempo adalah
adagio (lambat), moderato (sedang), allegro (kurang cepat), dan lain
sebagainya.
3) Harmoni
Harmoni adalah urutan nada-nada vertical yang teratur. Dasar
harmoni adalah akor/ trinada, yaitu gabungan tiga nada dari pokok tangga
nada yang dibunyikan bersama.
4) Melodi
Melodi adalah susunan rangkaian nada terdiri dari tiga atau lebih
terdengar berurutan, teratur, membentuk irama, mengungkapkan suatu
gagasan atau perasaan. Dalam melodi terdapat istilah nada, yaitu bunyi
yang dihasilkan oleh sumber suara, kecepatan getarnya teratur.
b. Keterampilan Menyanyi
Seni Vokal tidak lain adalah Seni Suara, yaitu Suara manusia.
Dalam arti luasnya Seni Vokal meliputi segala bidang yang
mempergunakan suara manusia sebagai alat pokok. Seperti seni berbicara,
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
16
seni berpidato, seni deklamasi, bahkan juga termasuk seni berdialog dalam
drama dan film (Pranadjaja, 1976:9).
(Pranadjaja, 1976:20-23) menyebutkan dasar-dasar teknik
menyanyi yang benar, hendaknya dipelajari siswa agar menyanyi dengan
baik mencakup:
1) Sikap badan
Dalam menyanyi sikap badan mempengaruhi pernapasan dan
suara, terdapat dua sikap badan saat bernyanyi yaitu berdiri dan duduk.
a. Sikap berdiri
Ciri berdiri yang baik adalah sedikit memutar persendian tulang
paha, lutut, pergelangan kaki ke arah luar, sehingga kedua kaki
membentuk sudut kira-kira 30 derajat, tumit agak renggang. Kaki dekat
satu sama lain, yang sebelah (boleh kanan atau kiri) agak ke depan.
Dengan cara ini, berat tubuh tidak ditekankan pada tumit. Selanjutnya otot
di belakang paha harus agak dikencangkan, tetapi jangan terlalu tegang,
sehingga lutut tetap merasa longgar.
b. Sikap duduk
Waktu duduk, sokongan utama berat tubuh berasal dari tempat
duduk/ kursi, tubuh dan kepala tetap tegak, tulang belakang direntangkan,
duduk dengan paha diletakkan di kursi, punggung lurus, tarik dan
regangkan tulang pinggang tegak lurus, otot perut agak dikencangkan
sehingga tidak kendur, dada agak dibusungkan sehingga tulang rusuk
bebas berkembang.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
17
2) Cara bernafas dalam menyanyi
Dalam pernapasan terdapat kerjasama otot-otot badan, yaitu otot
dada, perut, dan sekat rongga badan atau diafragma. Pernapasan dada
adalah pernapasan dengan mengisi udara ke dalam paru-paru. Pernapasan
dada tidak baik untuk menyanyi karena paru-paru dan rongga dada
bertambah besar sehingga otot dada akan bekerja lebih banyak.
Pernapasan perut adalah pernapasan yang terjadi karena gerakan perut
yang menggembung. Rongga perut menjadi besar, sehingga udara dapat
masuk. Pernapasan ini juga tidak baik, karena otot perut tidak cukup
memberikan dorongan untuk menghasilkan suara bertenaga saat
bernyanyi.
Pernapasan diafragma adalah pernapasan yang paling ideal untuk
seorang penyanyi. Otot diafragma cukup kuat menahan tekanan, sehingga
paru-paru tidak tegang. Waktu bernyanyi otot diafragma memberi
dorongan kuat kepada paru-paru, mengatur tenaga aliran udara melalui
batang tenggorokan, menggetarkan selaput suara dan keluar melalui mulut.
3) Memproduksi nada, yaitu mendapatkan suara bulat penuh dengan
cara:
a) Ucapkan A dengan membuka mulut, menurunkan rahang bawah,
bagian belakang mulut (parynx) dan bagian depan mulut (bibir)
akan terbuka.
b) Bentuklah bibir atas dan bawah di bagian depan mulut menjadi
bulat.
c) Bentuk mulut bagian depan dan bibir bulat, ucapkanlah A kembali.
(Pranadjaja, 1976:65-72)
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
18
Dengan demikian, bagian belakang mulut terbuka sehingga
mengeluarkan bunyi vokal A yang penuh dan bulat.
Okatara (2011:40-44) menambahkan beberapa teknik menyanyi
yang baik dan benar, perlu diperhatikan sebelum dan saat menyanyi yaitu:
1) Artikulasi
Artikulasi adalah cara mengucapkan kata-kata lirik lagu. Bentuk/ sikap
mulut saat menyanyi sangat mempengaruhi pembentukan nada yang
dihasilkan.
Artikulasi ada tiga yaitu:
a) Artikulasi huruf hidup, pembentukan huruf hidup tergantung sikap
rongga mulut, terutama lidah. Artikulasi huruf hidup meliputi
pembentukan huruf a, i, u, e, o.
b) Artikulasi huruf mati, mencakup huruf konsonan. Saat menyanyi,
pengucapan huruf konsonan sangat jelas.
c) Artikulasi diftong (bunyi rangkap), diftong merupakan bunyi vokal
rangkap dalam satu kata. Cara pelafalannya dengan menekan lebih
lama huruf yang mendahuluinya, lalu berpindah luwes ke bunyi
berikutnya. Contoh bunyi diftong adalah au, ai, oi, dan lain
sebagainya. (Bayu, 2013:36)
2) Intonasi
Intonasi berarti tinggi rendahnya nada, dijangkau dengan tepat.
Untuk memperoleh intonasi maka pendengaran, kontrol pernapasan, dan
rasa musikal harus baik. Hal-hal yang penting dalam diperhatikan dalam
intonasi, di antaranya sebagai berikut:
a) Relaks, tidak tegang pada saat bernyanyi.
b) Percaya diri, tidak takut ataupun ragu-ragu dalam mencapai nada-
nada tinggi.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
19
c) Konsentrasi, tidak ragu-ragu dalam mengambil nada sehingga
tinggi nada tidak turun.
d) Latihan napas diagframa agar mendapatkan napas yang panjang
e) Latihan pengucapan huruf-huruf hidup (vokal) dengan jelas, agar
tinggi nada tidak berubah. (Okatara, 2011:92)
3) Resonansi
Resonansi berarti seseorang berusaha menghasilkan suara bergema
indah tetapi tidak sekedar kuat atau keras seperti berteriak. Berikut ini
latihan-latihan yang diperuntuhkan untuk membentuk resonator yang baik.
a) Mulut dikatupkan dengan bibir saling bersentuhan namun tidak
ditekan.
b) Rahang bawah diturunkan dengan luwes dan tidak kaku.
c) Gigi atas dan bawah memiliki jarak 1 cm atau setebal jari telunjuk.
d) Lidah menyentuh gigi bawahh dan permukaanya datar. Pangkalnya
dalam keadaan rileks tidak ditekan.
e) Rongga mulut dan tenggorokan membentuk ruang yang seluas
mungkin. (Pamadhi, 2009:5-13)
4) Interpretasi dan ekspresi
Interpretasi merupakan pemahaman seseorang terhadap lagu, sedangkan
ekspresi, penghayatan seseorang terhadap lagu yang dibawakannya. Dari
uraian tersebut, menyanyi memerlukan teknik tertentu: pernapasan,
artikulasi, frasering/ pemenggalan kalimat, pembentukan suara,
resonanosi/ vibrat, intonasi, improvisasi, interpretasi, ekspresi. Posisi
badan, hafalan lirik lagu, kesesuaian dengan unsur-unsur musik, pelafalan
lirik serta ekspresi siswa juga penting saat menyanyi.
5) Nada
Nada adalah bunyi yang dihasilkan oleh sumber suara, kecepatan
getarnya teratur. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berlaina.
Tangga nada yang lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor,
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
20
dan tangga nada pentatonik nada dasar suatu karya music menentukan
frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. Nada dalam teori musik diatonis
barat diidentifikasikan menjadi 12 nada yang masing-masing diberi nama,
yaitu nada C,D,E,F,G,A dan B. Serta nada-nada kromatis yaitu
Cis/Des,Dis/Es/Fis/Ges/As, dan Ais/Bes. Nada diketahui memiliki empat
sifat, yaitu sebagai berikut.
1. Picth, yaitu tinggi rendahnya nada atau ketepatan jangkauan nada.
2. Durasi, yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan.
3. Identitas nada, yaitu keras/lembutnya nada yang harus dibunyikan.
4. Timbre, yaitu warna suara yang berbeda-beda tiap-tiap orang (Oktara,
2001:80-81)
6) Tangga nada
Tangga nada merupakan urutan nada yang disusun secara
berjenjang. Contohnya, do, re, mi, fa, sol, la, si, do
7) Notasi angka
Notasi angka adalah sistem penulisan lagu yang menggunakan simbol
angka-angka. Angka-angka yang dipakai adalah sebagai berikut.
1 2 3 4 5 6 7
do re mi fa sol la si
(0) angka nol sebagai tanda diam atau istirahat. Notasi angka lebih
cocok dipakai dalam pembelajaran vokal (menyanyi)
Dalam penelitian ini, tujuan belajar siswa berupa keterampilan
menyanyi. Penilaiannya tidak hanya didapat dari praktek menyanyi tetapi
juga penguasaan materi dan sikap siswa setelah mengikuti pembelajaran.
Sesuai pendapat Rusman (2014) belajar dapat dipandang sebagai proses
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
21
yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai
pengalaman belajar yang dirancang guru.
3. Lagu Wajib
Dieter Mack (Jamalus dan Busro Hamazah, 2011:4)
mengemukakan bahwa „salah satu fungsi pendidikan adalah
memperkenalkan anak kepada kehidupan lingkungannya. Itulah sebabnya
pendidik harus memberikan pengajaran musik kepada anak-anak. Dengan
mempelajari lagu-lagu yang muncul pada kurun waktu tertentu di masa
lalu, akan dapat mengira-ngira atau pun mengetahui bagaimana tingkat
peradaban yang berlaku pada waktu itu. Inilah alasan kedua mengapa
anak-anak harus mendapat pengajaran musik, yaitu agar mereka dapat
mempelajari dan mengenal budaya bangsa di masa-masa yang lalu‟.
Lagu perjuangan menurut Sri Martomo (1953:668) adalah
kemampuan dan daya upaya yang muncul melalui media kesenian di
dalam peranannya pada peristiwa sejarah kemerdekaan di Indonesia.
Upaya ini disebut sebagai sikap patriotis di dalam konteks sejarah sebelum
dan sesudah Kemerdekaan R.I. tanggal 17 Agustus1945, pada masa perang
kemerdekaan dan revolusi di Indonesia. Dalam pengertian yang lebih luas
sebagai persaan nasional lagu-lagu perjuangan disebut sebagai lagu wajib
yang diajarkan mulai pendidikan dasar, hingga perguruan tinggi wajib
diketahui seluruh masyarakat Indonesia. Ditegaskan pula menurut
peraturan pemerintah berdasarkan Instruksi Menteri Muda Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan No. 1 tanggal 17 Agustus 1959 yang
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
22
diterbitkan oleh Balai Pustaka tahun 1963, telah ditetapkan 7 (tujuh) buah
Lagu kebangsaan “Indonesia Raya” ciptaan Wage Rudolf Soepratman. (2)
Lagu “Bagimu Negeri” cuptaan Kusbini. (3) Lagu “Maju Tak Gentar”
ciptaan Cornel Simanjuntak. (4) Lagu “Halo-halo Bandung” ciptaan Ismail
Marzuki. (5) Lagu “Rayuan Pulau Kelapa” ciptaan Ismail Marzuki. (6)
Lagu Berkibarlah Bendaraku” ciptaan Bintang Sudibyo. (7) Lagu “Satu
Nusa Satu Bangsa” ciptaan L.Manik.
Wisnu (2011:9) menyebutkan ciri-ciri lagu perjuangan antara lain
sebagai berikut:
a. Teks syair menggunakan bahasa Indonesia, agar mudah dipahami oleh
seluruh masyarakat Indonesia dengan berbagai kebinekaannya.
b. Lagu-lagu perjuangan yang diciptakan oleh para komponis Indonesia
c. melodi diciptakan dengan pola sederhana agar mudah dinyanyikan
oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
Dari uraian di atas, peneliti berpendapat bahwa lagu wajib adalah lagu
yang diwajibkan untuk diajarkan oleh guru kepada siswa pada tingkat
pendidikan dasar. Pengajaran lagu wajib kepada para siswa merupakan hal
yang penting karena fungsi dari lagu-lagu tersebut dalam rangka
menanamkan rasa cinta tanah air. Lagu wajib nasional di Indonesia
diciptakan oleh komponis-komponis Indonesia yang hidup pada masa
sebelum Indonesia merdeka dan pada masa perang kemerdekaan. Lirik
dalam lagu wajib nasional menumbuhkan rasa cinta tanah air yang harus
harus senantiasa tertanam terhadap keutuhan Negara Republik Indonesia.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
23
4. Model Direct Instruction
Menurut Suprijono (2012:46-54) dalam pembelajaran langsung
(Direct Instruction), guru aktif menyampaikan materi kepada siswa.
Sesuai pendapat Arends (Trianto, 2007:29), model pengajaran langsung
efektif untuk mengajarkan pengetahuan deklaratif yaitu pengetahuan jadi
dan materi yang bersifat prosedural artinya langkah demi langkah. Pola
pembelajarannya bertahap, selangkah demi selangkah sehingga membantu
siswa mempelajari keterampilan dasar dan memahami materi. Pendapat
tersebut diperkuat Roy Killen (dalam Sanjaya, 2011:179) menyebutkan
model pembelajaran langsung (Direct Instruction) menekankan proses
penyampaian materi dari guru kepada siswa agar penguasaan optimal.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, Direct Instruction
merupakan model pembelajaran yang digunakan guru dapat memacu
semangat siswa untuk aktif memperoleh pengalaman belajar. Direct
Instruction efektif digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Model
Direct Instruction menekankan kemampuan guru dalam mengajarkan
pengetahuan atau keterampilan kepada siswa tahap demi tahap. Dalam
model Direct Instruction, guru mendemonstrasikan pengetahuan atau
keterampilan agar siswa mengamati langsung dan lebih memahami materi.
Suprijono (2012:50) sintak model pembelajaran langsung terdiri dari lima
fase yang saling berkesinambungan, yaitu:
a. Establishing set (menyampaikan tujuan dan mempersiapkan
peserta didik). Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
24
menginformasikan latar belakang dan mempersiapkan peserta didik
untuk belajar.
b. Demonstrating (mendemonstrasikan pengetahuan atau
keterampilan). Guru mendemonstrasikan keterampilan yang benar,
menyajikan informasi tahap demi tahap.
c. Guided practice (membimbing pelatihan). Guru merencanakan dan
memberi pelatihan awal pada siswa.
d. Feed back (mengecek pemahaman dengan memberi umpan balik).
Guru
e. Enxtended practice (memberi kesempatan untuk pelatihan lanjutan
dan penerapan). Guru mempersiapkan dan memberi kesempatan
siswa untuk melakukan pelatihan lanjutan.
Sanjaya (2006:190-191) berpendapat bahwa model Direct
Instruction memiliki beberapa kelebihan untuk meningkatkan efektivitas
pembelajaran. Kelebihan model Direct Instruction jika diterapkan dalam
pembelajaran yaitu: 1) guru dapat mengontrol urutan dan keluasan materi,
efektif digunakan pada saat materi yang akan diajarkan luas tetapi waktu
yang dimiliki terbatas, 3) siswa dapat mendengarkan penjelasan dan
mengamati melalui demonstrasi, 4) efektif digunakan pada jumlah siswa
banyak dengan ukuran kelas besar.
Dari penjelasan tersebut, model Direct Instruction memiliki fase-
fase dalam sintaks yang dilaksanakan secara berurutan, serta kelebihan
dalam mengajarkan materi dan keterampilan, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan menyanyi siswa.
5. Media Audiovisual
Selain model pembelajaran, media pembelajaran juga penting
untuk mendukung proses pembelajaran karena media sebagai alat
komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Untuk itu,
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
25
penggunaan media pembelajaran akan menarik dan memotivasi siswa
sehingga siswa senang mengikuti pelajaran.
1. Pengertian Media Audiovisual
Beberapa pengertian media audiovisual menurut Arsyad
(2011:94) dan Sufanti (2010:88) media audiovisual adalah media
visual yang digabungkan dengan suara (audio). Karena merupakan
kombinasi media pandang (visual) dan suara (audio), media ini selain
dilihat juga dapat didengar .
Berdasarkan pernyataan tersebut, media audiovisual merupakan
media yang dapat dilihat, didengar dalam waktu bersamaan. Media
audiovisual membuat siswa lebih memahami pelajaran karena siswa
melihat sekaligus mendengar.
2. Jenis Media Audiovisual
Menurut Anitah (2009:6.16) ada beberapa jenis media yang
digunakan guru dalam pembelajaran yaitu media audio, visual, dan
audiovisual. Sedangkan Sufanti (2010:88-90) menyebutkan macam-
macam media audiovisual, dapat digunakan untuk memaksimalkan
pembelajaran meliputi:
3. Sound Slide (film bingkai bersuara)
Sound Slide (film bingkai bersuara) merupakan film bingkai
dikombinasikan dengan suara. Film bingkai diproyeksikan melalui
slide proyektor kemudian diberi suara untuk mengiringi gambar
tersebut.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
26
4. Film dan video
Film atau gambar hidup merupakan gambar dalam frame, tiap
frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis,
sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Seperti film, video
juga menggambarkan objek bergerak bersama-sama dengan suara
asli. Film dan video dapat menyajikan informasi, memaparkan
proses, menjelaskan konsep yang rumit, meng-ajarkan
keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu,
mempengaruhi sikap.
Video memiliki kelebihan-kelebihan yang dapat membantu
kegiatan pembelajaran. Kelebihan video menurut Wibawa
(2001:72) adalah sebagai
berikut: 1) penyajiannya tidak memerlukan ruang gelap, 2) dapat
diputar berulang-ulang, 3) kejadian yang rumit dan berbahaya dapat
direkam kemudian disajikan dihadapan siswa, 4) pemutarannya mudah
dikendalikan guru.
5. Televisi
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar
diam dan hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem
elektronik tersebut mengubah cahaya dan suara di tempat asal menjadi
gelombang elektrik dan mengubahnya kembali ke dalam cahaya dan
suara dalam televisi sehingga kita bisa melihat kajadian seperti
keadaan asli.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
27
Dari penjelasan tersebut, media audiovisual memiliki tiga macam
yaitu slide bersuara, video dan film serta televisi. Dalam penelitian ini,
media audiovisual yang digunakan adalah video. Video yang
digunakan adalah video klip macam-macam lagu wajib.
6. Manfaat dan Kelebihan Media Audiovisual
Dale (dalam Arsyad 2011:23) menyebutkan beberapa manfaat
yang didapat karena menggunakan media saat pembelajaran yaitu:
1) Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas
2) Membuat perubahan tingkah laku siswa
3)Menunjukkan hubungan mata pelajaran dengan kebutuhan dan minat
4) Memberi kesegaran dan variasi untuk pengalaman belajar
5) Menumbuhkan imajinasi dan partisipasi aktif
Menurut Sumantri (2001:174) media audiovisual memiliki
kelebihan sebagai berikut: 1) Memberikan pengalaman belajar secara
visual, maupun secara audial, 2) Menumbuhkan minat peserta didik
terhadap pelajaran, 3) Memudahkan pemahaman dan pengertian
tentang suatu konsep kejadian serta keterampilan
Menurut Arsyad (2011:8-10), agar pembelajaran berhasil dengan
baik, siswa hendaknya diajak untuk memanfaatkan semua alat
inderanya. Guru berupaya untuk menampilkan rangsangan (stimulus)
yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat
indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi,
semakin besar kemungkinan informasi itu dimengerti dan
dipertahankan dalam ingatan. Jenis media, berhubungan dengan alat
indera yang digunakan, mempengaruhi daya ingat manusia untuk
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
28
menyerap dan mengingat informasi. Terdapat dua ahli menjelaskan
hubungan jenis alat indera yang digunakan dengan besarnya perolehan
hasil belajar, sebagai berikut:
Tabel 2.1
Pengaruh jenis alat indera dengan perolehan hasil belajar
Alat indera Perolahan hasil belajar
Baugh (1986) Dale (1969)
Pandang 90% 75%
Dengar 5% 13%
Indera lain 5% 12%
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
media audiovisual, didasarkan pada system pemanfaatannya dalam
kegiatan pengajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
(2009:131) adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
a. Persiapan dalam merencanakan, berkonsultasi tentang materi
dan perencanaan, mencatat beberapa hal yang bias
membangkitkan interes, bahan diskusi, dan cara-cara mengkaji
pemahaman atau apresiasi.
b. Berikan pengaran khusus terhadap ide-ide yang sulit bagi siswa
yang akan dikemukakan dalam materi.
c. Kelompok sasaran harus diperhitungkan, apakah perorangan
atau kelompok kecil, ataukah besar. Hala ini berhubungan
dengan pengolaan penyampaian atau penyajian, penggunaan
fasilitas dan penentuan cara evaluasinya.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
29
d. Usahakan sasaran harus dalam keadaan siap. Arahkan mereka
dengan berbagai stimulus. Pusatkan perhatiannya melalui suatu
komentar atau melalui suatu pertanyaan pendahuluan.
e. Periksa peralatan yang akan dipergunakan. Siapa tahu ada
kerusakan atau kelainan yang mengganggu rencana program
yang telah ditetapkan.
2. Langkah penyajian
a. Sajikan dalam waktu yang tepat dengan kebiasaan atau cara
mereka menggunakan waktu untuk melihat, mendengarkan,
mengamati dan menafsirkan.
b. Atur situasi ruangan, mungkin harus menggunakan cahaya
yang cukup redup atau bahkan gelap. Hal ini terutama bagi
penggunaan OHP dan soun-slide
c. Berikan semangat untuk mulai melihat, mendengarkan,
mengamati, dan mulai konsentrasi dan menafsirkan.
Usahakan agar mereka:
1) Memperhatikan dengan situasi yang tenang.
2) Memusatkan perhatian untuk memperhatikan materi
yang sedang ditayangkan.
3) Memperhatikan dengan suatu kemauan yang kuat
meskipun mungkin mereka akan bertemu dengan hal-
hal yang bertentangan dengan kemauan dirinya.
4) Menghubungkan apa yang mereka dengar dan lihat saat
itu dengan pengarah sebelumnya.
3. Tindak lanjut
Dalam usaha tindak lanjut perlu memperhatikan hal-hal
sebagai beikut:
a. apakah seluruhnya atau sebagian saja dari hal-hal yang
dipertanyakan pada langkah persiapan sebelumnya, terjawab
atau terpenuhi? Bila tidak, apakah langkah yang harus diambil
selanjutnya?
b. Apakah para siswa setuju dengan apa dikemukakan? Bila tidak,
tindakan apa pula yang akan dilakukan selanjutnya?
c. Apakah materi yang disajikan telah cocok dengan kemampuan
mereka?
d. Apakah masih terjadi kesalahpahaman antara maksud materi
dengan hasil penangkapan mereka?
e. Tentukan bagian-bagian mana saja atau bahkan
keselurahannya, yang harus diulang kembali, bila diperlukan.
f. Pada bagian materi mana, siswa memerlukan suatu pengayaan
melalui bantuan penyertaan media lainnya. Tentukan media
apa yang akan dipergunakan dan bagaimana pengaturannya.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
30
Dari uraian di atas, peneliti berpendapat bahwa penggunaan
media audiovisual dalam pembelajaran seni musik akan menarik
perhatian dan memudahkan siswa memahami materi, mengerti cara
menyanyikan lagu wajib karena media audiovisual mempunyai suara,
ada gearkan dan bentuk objeknya dapat dilihat, media ini paling
lengkap, maka tujuan dari media audiovisual adalah untuk menyajikan
informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik dan mudah
dimengerti dan jelas. Siswa diharapkan mudah menghafal lagu wajib
yang akan dipraktekkan, menyanyikan lagu wajib sesuai unsur-unsur
dan teknik menyanyi dan dapat meningkatkan keterampilan siswa
menyanyikan lagu wajib karena melibatkan indera ganda yaitu
pandang dan dengar.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang akan dikemukakan oleh peneliti sekarang ini
mengacu pada penelitian yang telah ada sebelumnya. Penelitian yang
dipakai sebagai acuan yaitu skripsi Novy Sugiyanti Rahayu (Universitas
Negeri Semarang, 2013) yang berjudul “Peningkatan Keterampilan
Menyanyikan Lagu Daerah Melalui Model Direct Instruction Berbantuan
Media Audiovisual” dan memberikan kesimpulan bahwa penggunaan
model Direct Instruction Berbantuan Media Audiovisual dapat
meningkatkan meningkatkan keterampilan menyanyikan lagu daerah pada
siswa kelas IV SDN Sampangan 01 Semarang Tahun pelajaran 2012/2013.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
31
Dilihat dari nilai rata-rata yang mengalami peningkatan dari
59,36 pada prasiklus menjadi 65,48 pada siklus I, dan menjadi 84,84 pada
siklus II. Penelitian tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Persamaannya yaitu pada
variabel X (model Direct Instruction berbantuan media audiovisual).
Perbedaannya yaitu terletak pada variabel Y. Penelitian yang telah
dilakukan meningkatkan keterampilan menyanyikan lagu daerah
berbantuan media Audiovisual, sedangkan penelitian yang akan dilakukan
meningkatkan rasa cinta tanah air dan keterampilan menyanyi lagu wajib
berbantuan media audiovisual. Penelitian tersebut dijadikan tolak ukur dan
pembanding dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu terbukti
penggunaan model Direct Instruction dapat meningkatkan keterampilan
bernyanyi. Penelitian yang akan dilakukan memiliki hipotesis yaitu Upaya
Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air dan Keterampilan Menyanyikan
Lagu Wajib Dengan Menggunakan Model Direct Instruction Berbantuan
Media Audiovisual Pada Siswa Kelas IVB SD Negeri 2 Cilongok.
C. Kerangka Berfikir
Penerapan model Direct instruction berbantuan media
audiovisual, keterampilan mengajar guru dapat berkembang, siswa aktif
melakukan kegiatan belajar. Guru mendemonstrasikan keterampilan, siswa
lebih memahami materi. Siswa berkelompok untuk memecahkan masalah,
berlatih keterampilan menyanyi, guru mendemonstrasikan keterampilan,
membimbing kelompok dan pelatihan.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
32
Melalui model Direct Instruction berbantuan media audiovisal
ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap rasa cinta tanah air dan
meningkatkan keterampilan menyanyikan lagu wajib siswa. Hal ini dapat
ditunjukan dengan skema kerangka berfikir pada gambar sebagai berikut:
Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir Penelitian
Dari skema kerangka berpikir di atas dapat dideskripsikan
sebagai berikut: Pada kondisi awal belum menggunakan model Direct
Instruction Berbantuan Media Audiovisual kemudian rasa cinta tanah air
dan keterampilan menyanyikan lagu wajib rendah. Pada siklus I dan siklus
II peneliti melakukan tindakan dengan menggunakan model Direct
Instruction berbantuan media Audiovisual maka rasa cinta tanah air dan
keterampilan menyanyikan lagu wajib kelas 4B menjadi meningkat.
Kondisi Awal
Menggunakan Model
Direct Instrcution
Berbantuan Media
Audiovisual
Melalui Model Direct
Instrcution Berbantuan Media
Visual dapat meningkatakan
rasa cinta tanah air dan
keterampilan menyanyikan lagu
wajib kelas IVB
Siklus I
Siklus II
Kondisi Akhir
Tindakan
Belum Menggunakan
Model Direct Instrcution
Berbantuan Media
Audiovisual
Rendahnya
Cinta Tanah Air
dan
Keterampilan
Refleksi
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016
33
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka hipotesis tindakan
dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan: “Melalui Model
Direct Instruction Berbantuan Media Audiovisual dapat Meningkatkan
Rasa Cinta Tanah Air dan Keterampilan Menyanyikan Lagu Wajib di
Kelas IVB SD Negeri 2 Cilongok, Kecamatan Cilongok, Kabupaten
Banyumas tahun ajaran 2015/2016”.
Upaya Meningkatkan Rasa…, Indra Gunawan, FKIP UMP, 2016