BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1....

22
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Air Air adalah suatu zat kimia yang paling penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini dimuka bumi. Air menutupi hampir 71 % permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil 3 ) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan – lapisan es (di kutub dan puncak – puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air dan lautan es . Air dalam obyek – obyek tersebut bergerak mengikuti siklus air, yaitu melalui penguapan, hujan dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu – satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Air ditemukan baik dipermukaan bumi maupun di atmosfir bumi. Sekitar 65 % berat tubuh manusia terdiri dari air. Air terdapat pula dalam jumlah yang besar dalam tumbuhan dan hewan (Kacaribu, 2008: 8) Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari atom H dan O. Sebuah molekul air terdiri dari satu atom O yang berikatan kovalen dengan dua atom H. Molekul air yang satu dengan molekul – molekul air lainnya bergabung dengan satu ikatan

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1....

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teoritis

2.1.1. Air

Air adalah suatu zat kimia yang paling penting bagi semua bentuk

kehidupan yang diketahui sampai saat ini dimuka bumi. Air menutupi hampir 71

% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil3) tersedia

di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan – lapisan es

(di kutub dan puncak – puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai

awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air dan lautan es . Air dalam

obyek – obyek tersebut bergerak mengikuti siklus air, yaitu melalui penguapan,

hujan dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai,

muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak

tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Air dapat berwujud padatan

(es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu – satunya zat yang secara

alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Air ditemukan

baik dipermukaan bumi maupun di atmosfir bumi. Sekitar 65 % berat tubuh

manusia terdiri dari air. Air terdapat pula dalam jumlah yang besar dalam

tumbuhan dan hewan (Kacaribu, 2008: 8)

Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari atom H dan O. Sebuah molekul

air terdiri dari satu atom O yang berikatan kovalen dengan dua atom H. Molekul

air yang satu dengan molekul – molekul air lainnya bergabung dengan satu ikatan

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

7

hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan ini yang

menyebabkan air memiliki sifat – sifat yang khas seperti terlihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Sifat – Sifat Penting Dari Air

Sifat Efek dan kegunaan

Pelarut yang sangat baik Transport zat – zat makanan dan bahan

buangan yang dihasilkan proses biologi

Konstanta dielektrik paling tinggi

diantara cairan murni lainnya

Kelarutan dan ionisasi dari senyawa ini

tinggi dalam larutannya

Tegangan permukaan lebih tinggi

daripada cairan lainnya

Faktor pengendali dalam fisiologi,

membentuk fenomena tetes dan permukaan

Transparan terhadap cahaya

tampak dan sinar yang mempunyai

panjang gelobang lebih panjang

dari sinar ultraviolet

Tidak berwarna, mengakibatkan cahaya

yang dibutuhkan untuk fotosintesis

mencapai kedalaman tertentu

Bobot jenis tertinggi dalam bentuk

cairan (fasa cair) pada 0c

Air beku (es) mengapung, sirkulasi vertikal

menghambat stratifikasi badan air

Panas penguapan lebih tinggi dari

material lainnya

Menentukan transfer panas dan molekul air

antara atmosfer dan badan air

Kapasitas kalor lebih tinggi

dibandingkan dengan cairan lain

kecuali Amonia

Stabilisasi dari temperatur organisme dan

wilayah geografis.

Panas laten dan peleburan lebih

tinggi daripada cairan lain kecuali

Amonia

Temperatur stabil pada titik beku

Sumber: Rukaesih, 2004: 18

Air merupakan senyawa antara hidrogen dan oksigen dan dengan rumus

kimia H20. Air secara fisik memiliki sifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak

berbau. Berikut tabel parameter fisik air bersih

Tabel 2.2 Parameter Air Bersih

Parameter Satuan Kadar yang diperbolehkan Keterangan

Warna TCU 50

Rasa - - Tidak berasa

Temperatur 0C Suhu udara +3

0C

Kekeruhan NTU 25

Bau - - Tidak berbau

TDS mg/L 1.500

Sumber: PERMENKES Nomor 416/MES.KES/PER/IX/1990

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

8

Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki

kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam – garam,

gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak

umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan

antara hidrida – hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik,

yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen

sulfida.

Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur – unsur yang

mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flour, fosfor, sulfur dan klour. Semua

elemen – elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas

pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hydrogen berikatan dengan

oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat

elektronegatif ketimbang elemen – elemen lain tersebut ( kecuali flour ).

Tarikan atom oksigen pada elektron – elektron ikatan jauh lebih kuat dari

pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif

pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen.

Adanya muatan pada tiap – tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki

momen dipol. Gaya tarik – menarik listrik antara molekul – molekul air akibat

adanya dipol ini membuat masing – masing molekul saling berdekatan,

membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih

air. Gaya tarik – menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen .

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

9

Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak

zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di

bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat

dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen ( H+ ) yang berasosiasi ( berikatan )

dengan sebuah ion hidroksida ( OH- ) (Kacaribu, 2008: 29 – 31).

2.1.2. Air Tanah

Air tanah adalah air yang menempati rongga – rongga dalam lapisan

geologi. Lapisan tanah yang terletak dibawah permukaan air tanah dinamakan

daerah jenuh (saturated zone), sedangkan daerah tidak jenuh berada diatas daerah

jenuh sampai ke permukaan tanah, yang rongga – rongganya berisi air dan udara.

Karena air tersebut meliputi lengas tanah (soil moisture) dalam daerah perakaran

(root zone), maka air mempunyai arti yang penting bagi pertanian, ilmu tanah dan

botani. Antara daerah jenuh dan daerah tidak jenuh tidak ada garis batas yang

tegas, karena keduanya mempuyai batas yang interdependen, dimana air dari

kedua daerah tersebut dapat bergerak ke daerah yang lain atau sebaliknya

(Soemarto, 1999: 161).

Air tanah (groundwater) merupakan air yang berada di bawah permukaan

tanah ditemukan pada akifer. Pergerakan air tanah sangat lambat; kecepatan arus

berkisar 10-10

– 10-30

m/detik dan dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari

lapisan tanah, dan pengisian kembali air (recharge). Karakteristik utama yang

membedakan air tanah dengan air permukaan adalah pergerakan yang sangat

lambat dan waktu tinggal (residence time) yang sangat lama, dapat mencapai

puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang sangat lambat dan waktu

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

10

tinggal yang lama maka air tanah sulit untuk pulih kembali jika terjadi

pencemaran.

Pada daerah jenuh, setiap pori tanah dan batuan terisi oleh air, yang

merupakan air tanah. Batas atas daerah saturasi disebut water table, yang

merupakan peralihan antara daerah saturasi yang banyak mengandung air dan

daerah belum jenuh yang masih mampu menyerap air. Jadi daerah saturasi berada

di bawah daerah belum jenuh.

Kemampuan tanah dan batuan dalam menahan air tergantung pada sifat

porositas dan permebilitas tanah. Adapun karakteristik sifat tanah ditunjukkan

dalam tabel 2.3.

Tabel 2.3. Karakteristik Fisika Dan Kimia Tanah Dengan Tekstur Yang Berbeda

Tekstur Tanah Kapasitas

Penahan Nutrien

Inflitrasi

Air

Kapasitas

Penahan Air Aerasi

1.Tanah liat/pekat

(clay) Baik Jelek Baik Jelek

2.Lumpur (silt) Sedang Jelek Sedang Sedang

3.Pasir (sand) Jelek Baik Jelek Baik

4.Tanah liat/gemuk

(loam) Sedang Sedang Sedang Sedang

Sumber: Modifikasi Miller, 1992 dalam Efendi, 2003

Pada saat infiltrasi ke dalam tanah, air permukaan mengalami kontak

dengan mineral – mineral yang terdapat di dalam tanah dan melarutkannya,

sehingga kualitas air mengalami perubahan karena terjadi reaksi kimia. Kadar

oksigen dalam air masuk kedalam tanah menurun, digantikan oleh karbondioksida

yang berasal dari aktifitas biologis, yaitu dekomposisi bahan organik yang

terdapat dalam lapisan tanah pucuk (top soil). Kandungan bahan – bahan terlarut

dalam air tanah ditunjukkan dalam tabel 2.4.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

11

Tabel 2.4. Kandungan Bahan – Bahan Terlarut Dalam Air Tanah

Ion Utama

(1,0 – 1000 mg/liter)

Ion Sekunder

(0,01 – 10,0 mg/liter)

Ion Minor

(0,0001 – 0,1 mg/liter)

Sodium Besi Arsen Lead/Timbal

Kalsium Aluminium Barium Litium

Magnesium Kalium Baromida Mangan

Bikarbonat Karbonat Kadmium Nikel

Sulfat Nitrat Kromium Fosfat

Klorida Flourida Kobalt Strontium

Silika Boron Copper Uranium

Selenium Iodida Zinc

Sumber: Todd, 1980 dalam Efendi, 2003

Air tanah yang berasal dari lapisan deposit pasir memiliki kandungan

karbondioksida tinggi dan kandungan bahan terlarut (TDS) rendah. Air tanah yang

berasal dari lapisan deposit kapur (limestone) memiliki karbondioksida yang

rendah (karena karbondioksida bereaksi dengan kapur), namun memiliki nilai

TDS yang tinggi. Beberapa jenis air tanah dengan perbedaan kualitas air

ditunjukkan dalam tabel 2.5

Tabel 2.5. Beberapa Jenis Air Tanah Dan Kandungan Ion – Ion Utama

Paramat

er

(mg/l)

Jenis Air Tanah

Magmatic

Rock Sandstone

Carbonate

Rock Gypsum Rock Salt

Na+

5 – 15 3 – 30 2 – 100 10 – 40 Hingga 1000

K+

0,2 – 1,5 0,2 – 5 Hingga 1 5 – 10 Hingga 100

Ca2+

4 – 30 5 – 40 40 – 90 Hingga 100 Hingga 1000

Mg2+

2 – 6 0 – 30 10 – 50 Hingga 70 Hingga 1000

Fe2+

Hingga 3 0,1 – 5 Hingga 0,1 Hingga 0,1 Hingga 2

Cl-

3 – 30 5 – 20 5 – 15 10 – 50 Hingga 1000

NO3- 0,5 – 5 0,5 – 10 1 – 20 10 – 40 Hingga 1000

HCO3+

10 – 60 2 – 25 150 – 300 50 – 200 Hingga 1000

SO42-

1 – 20 10 – 30 5 – 50 Hingga 100 Hingga 1000

SiO3 Hingga 40 10 – 20 3 – 6 10 – 30 Hingga 30

Sumber: Rump dan Krist, 1992 dalam Efendi, 2003

Air tanah biasanya memiliki kandungan besi relatif tinggi. Jika air tanah

mengalami kontak dengan udara dan mengalami oksigenisasi, ion ferri pada ferri

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

12

hidroksida [Fe(OH)3] yang banyak terdapat dalam air tanah akan teroksidasi

menjadi ion ferro dan segera mengalami presipitasi (pengendapan) serta

membentuk warna kemerahan pada air. Oleh karena itu, sebelum digunakan untuk

berbagai keperluan, sebaiknya air tanah yang baru disedot didiamkan terlebih

dahulu selama beberapa saat untuk mengendapkan besi. Selain itu, perlakuan ini

juga bertujuan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan menaikkan kadar

oksigan terlarut (Efendi, 2003: 44 – 48).

Air tanah merupakan sumber air tawar terbesar di bumi, mencapai kira –

kira 30% dari semua air tawar atau 10,5 juta km3. Akhir – akhir ini pemanfaatan

air tanah meningkat dengan cepat, bahkan di beberapa tempat tingkat

eksploitasinya sudah mencapai tingkat membahayakan. Air tanah biasanya

diambil, baik untuk sumber air bersih maupun untuk irigasi, melalui sumur

terbuka, sumur tabung, spring, dibanding air permukaan air tanah memiliki

keuntungan sebagai berikut:

a. Tersedia dekat dengan tempat yang memerlukan, sehingga kebutuhan

bangunan pembawa/distribusi lebih murah.

b. Debit (produksi) sumur biasanya relatif stabil.

c. Lebih bersih dari bahan pencemar (polutan) permukaan.

d. Kualitasnya lebih seragam.

e. Bersih dari kekeruhan, bakteri, lumut atau tumbuhan dan binatang air.

Cara pengambilan air tanah yang paling tua dan sederhana adalah dengan

membuat sumur gali (dug wells) dengan kedalaman lebih rendah dari posisi

permukaan air tanah. Jumlah air yang dapat diambil dari sumur gali biasanya

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

13

terbatas, dan yang diambil adalah air tanah dangkal. Untuk pengambilan yang

lebih besar diperukan luas dan kedalaman galian yang lebih besar. Sumur gali

biasanya dibuat dengan kedalaman tidak lebih dari 5 – 8 meter dibawah

permukaan tanah. Cara ini cocok untuk daerah pantai dimana air tawar berada di

atas air asin. Perlu di perhatikan untuk sumur di daerah pantai lekung penurunan

permukaan (depression cone) air tanah harus sekecil mungkin untuk menghindari

tersedotnya air asin ke dalam sumur (Suripin, 2001: 141 – 142).

2.1.3. Fe

Besi (Fe) merupakan logam transisi dan memiliki nomor atom 26.

Bilangan oksidasi Fe adalah +3 dan +2. Fe memiliki berat atom 55,845 g/mol,

titik leleh 1.5380C, dan titik didih 2.861

0C. Fe masuk dalam urutan sepuluh besar

sebagai unsur di bumi. Fe menyusun 5 – 5,6% dari kerak bumi dan menyusun

35% dari masa bumi. Fe menempati berbagai lapisan bumi. Kosentrasi tertinggi

terdapat pada lapisan dalam dari inti bumi dan sejumlah kecil terdapat di lapisan

terluar kerak bumi. Beberapa tempat di bumi bisa mengandung Fe sampai 70%.

Logam Fe ditemukan dalam inti bumi berupa hematit. Fe hampir tidak

dapat ditemukan sebagai unsur bebas. Fe diperoleh dalam bentuk tidak murni

sehingga harus melalui reaksi reduksi guna mendapatkan Fe murni. Fe ditemukan

terutama sebagai mineral hematit (Fe2O3); magnetit (Fe3O4); mineral lain yang

merupakan sumber Fe Adalah limonit (FeO(OH)nH2O), siderit (FeCO3) dan

takonit. Inti bumi sebagian besar terdiri dari alloy besi – nikel (Fe – Ni) dan kira –

kira 5% meteorit mengandung LOOY Fe – Ni.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

14

Berbagai jenis senyawa besi meliputi:

a. Besi – Florida; antara lain FeF2; FeF2.4H2O; FeF3.3H2O.

b. Besi – Klorida; antara lain FeCl2; FeCl2.2H2O; FeCl2.4H2O; FeCl3.

c. Besi – Bromida; antara lain FeBr2; FeBr3.

d. Besi – Iodida ; antara lain FeI2; FeI3.

e. Besi – Sulfida; seperti FeS.

f. Besi – Selenida; seperti FeSe.

g. Besi – Telurida; seperti FeTe.

h. Besi – Nitrida; seperti Fe2N. (Widowati, Sastiono dan Jusuf, 2008:

209).

2.1.3.1. Fe Dalam Air

Besi adalah salah satu dari lebih dari unsur – unsur penting dalam air

permukaan dan air tanah. Perairan yang mengandung besi sangat tidak diinginkan

untuk keperluan rumah tangga, karena dapat menyebabkan bekas karat pada

pakaian, porselin dan alat – alat lainnya serta menimbulkan rasa yang tidak enak

pada air minum pada konsentrasi diatas kurang lebih 0,31 mg/l. Sifat kimia

perairan dari besi adalah sifat redoks, pembentukan kompleks, metabolisme oleh

mikroorganisme dan pertukaran dari besi antara fasa dan fase padat yang

mengandung besi karbonat, hidroksida dan sulfida.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

Gambar 2.1 Bekas Karat Pada Gayung Salah Satu Kamar Mandi Kost Kuning

Besi (II) sebagai ion berhidrat yang dapat larut, Fe

yang terdapat dalam air tanah. Karena air tanah tidak berhubungan dengan

oksigen dari atmosfer, konsumsi oksigen bahan organik dalam media

mikroorganisme sehingga menghasilkan keadaan reduksi dalam air tanah. Oleh

karena itu, besi dengan bilangan oksidasi rendah, yaitu Fe (II) umum ditemukan

dalam air tanah dibandingkan Fe (III).

Secara umum Fe (II) terdapat dalam air tanah berkisar antara 1,0

namun demikian tingkat kandungan besi sampai sebesar 50 mg/l dapat juga

ditemukan dalam air tanah di tempat

mengandung Fe (II) mempunyai sifat unik. Dalam kondisi tidak ada oksigen air

tanah yang mengandung Fe (II) jernih, begitu mengalami oksidasi oleh oksigen

yang berasal dari atmosfer ion ferro akan b

sebagai berikut:

Bekas Karat Pada Gayung Salah Satu Kamar Mandi Kost Kuning

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Besi (II) sebagai ion berhidrat yang dapat larut, Fe2+

, merupakan jenis besi

yang terdapat dalam air tanah. Karena air tanah tidak berhubungan dengan

oksigen dari atmosfer, konsumsi oksigen bahan organik dalam media

mikroorganisme sehingga menghasilkan keadaan reduksi dalam air tanah. Oleh

gan bilangan oksidasi rendah, yaitu Fe (II) umum ditemukan

dalam air tanah dibandingkan Fe (III).

Secara umum Fe (II) terdapat dalam air tanah berkisar antara 1,0

namun demikian tingkat kandungan besi sampai sebesar 50 mg/l dapat juga

alam air tanah di tempat – tempat tertentu. Air tanah yang

mengandung Fe (II) mempunyai sifat unik. Dalam kondisi tidak ada oksigen air

tanah yang mengandung Fe (II) jernih, begitu mengalami oksidasi oleh oksigen

yang berasal dari atmosfer ion ferro akan berubah menjadi ferri dengan reaksi

4Fe2+

+ O2 + 10 H20 → 4Fe (OH)38H+

15

Bekas Karat Pada Gayung Salah Satu Kamar Mandi Kost Kuning

merupakan jenis besi

yang terdapat dalam air tanah. Karena air tanah tidak berhubungan dengan

oksigen dari atmosfer, konsumsi oksigen bahan organik dalam media

mikroorganisme sehingga menghasilkan keadaan reduksi dalam air tanah. Oleh

gan bilangan oksidasi rendah, yaitu Fe (II) umum ditemukan

Secara umum Fe (II) terdapat dalam air tanah berkisar antara 1,0 – 10 mg/l

namun demikian tingkat kandungan besi sampai sebesar 50 mg/l dapat juga

tempat tertentu. Air tanah yang

mengandung Fe (II) mempunyai sifat unik. Dalam kondisi tidak ada oksigen air

tanah yang mengandung Fe (II) jernih, begitu mengalami oksidasi oleh oksigen

erubah menjadi ferri dengan reaksi

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

16

dan air menjadi keruh. Pada pembentukan besi (III) oksidasi terhidrat yang

tidak larut menyebabkan air berubah menjadi abu – abu (Rukaesih, 2004: 50 –

51.)

Air tanah dalam biasanya memiliki karbondioksida dengan jumlah yang

relatif banyak, dicirikan dengan rendahnya pH dan biasanya disertai dengan kadar

oksigen terlarut rendah atau bahkan terbentuk suasana anaerob. Pada kondisi ini,

sejumlah ferri karbonat akan larut sehingga terjadi peningkatan kadar besi pada

ferro.

Hal ini juga dapat terjadi pada perairan anaerob. Dengan kata lain, besi

(Fe2+

) hanya ditemukan pada perairan bersifat anaerob, akibat proses dekomposisi

bahan organik bahan organik yang berlebihan. Jadi, diperairan kadar besi (Fe2+

)

yang tinggi berkolerasi dengan kadar bahan organik tinggi; atau kadar besi yang

tinggi terdapat pada air yang berasal dari air tanah dalam yang bersuasana anaerob

atau dari lapisan dasar perairan yang sudah tidak mengandung oksigen. Menurut

Mcneely et al. (1979) dalam Efendi, H., pada air tanah dalam dengan kadar

oksigen yang rendah, kadar besi dapat mencapai 10 – 100 mg/l, sedangkan pada

perairan laut sekitar 0,01 mg/l (Efendi, 2003: 163).

Daerah pertanian atau persawahan mempunyai ciri – ciri antara lain

infiltrasi yang rendah dan kandungan besi (Fe) yang tinggi. Kandungan besi ini

dapat dihasilkan dari proses pembajakan sawah selama bertahun – tahun lamanya.

Oleh karena tanah tersebut diolah dalam kondisi basah, maka sanyawa besi akan

turun ke bawah pada lapisan tanah yang tidak diolah. Akibatnya, tanah yang tidak

diolah akan mengeras dan mengakibatkan terjadinya kedap air. Air yang

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

17

mempunyai kandungan Fe tinggi apabila bersentuhan atau bereaksi dengan udara

yang mengandung oksigen akan menghasilkan warna kecokelatan. Dengan

demikian jika bak penampungan diisi dengan air, mula – mula air kelihatan jernih.

Lama – kelamaan karena bersentuhan atau bereaksi dengan udara maka Fe

tersebut teroksidasi dan menimbulkan warna kecokelatan seperti besi yang

berkarat (Aliya, 2005: 43).

Dalam PERMENKES nomor 416/MEN.KES/PER/IX/1990 tentang syarat

– syarat dan pengawasan kualitas air diatur baku mutu Fe yang diperbolehkan

dalam air bersih adalah 1,0 mg/l.

2.1.3.2. Manfaat Fe Bagi Tubuh

Fe yang dalam keadaan tereduksi kehilangan 2 elektron memiliki 2 sisa

muatan positif, yaitu bentuk ferro. Keadaan teroksidasi Fe kehilangan 3 elektron

memiliki sisa 3 muatan positif, yaitu bentuk ferri. Fe dalam bentuk 2 ion sangat

menguntungkan sehingga bisa berperan dalam proses respirasi sel serta sebagai

kofaktor enzim yang terlibat dalam oksidasi dan reduksi untuk produksi energi

yang terdapat pada semua sel tubuh. Ferro merupakan unsur penting bagi mahluk

hidup.

Fe memiliki berbagai fungsi esensial dalam tubuh, yaitu:

a. Sebagai alat angkut oksigen dari paru – paru ke seluruh tubuh.

b. Sebagai alat angkut elektron dalam sel.

c. Sebagai bagian terpadu dari berbagai reaksi enzim (Widowati,

Sastiono dan Jusuf, 2008: 218).

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

18

2.1.3.3. Efek Toksik Fe

Intake Fe dalam dosis besar pada manusia bersifat toksik karena besi ferro

bisa bereaksi dengan peroksida dan menghasilkan radikal bebas. Fe bersifat toksik

bila jumlah transferin melebihi kebutuhan sehingga mengikat Fe bebas. Konsumsi

Fe berlebih berakibat pada peningkatan feritrin dan hemosiderin juga meningkat

dalam sel parenkim hati. Kadar Fe dalam feritrin dan hemosiderin juga meningkat.

Hemosiderin akan masuk ke dalam sel parenkim orgam – organ lain, misalnya

pankreas, oto jantung dan ginjal sehingga dalam jangka panjang hemosiderin akan

tertimbun dan merusak kerja organ – organ tersebut.

Akibat patologis dari paparan Fe secara kronis, kadar Fe dalam tubuh

meningkat hingga mencapai 20 – 40 g. Sebagian besar Fe dalam bentuk

hemosiderin. Konsentrasi terbesar Fe berada dalam sel parenkim hati dan

pankreas, serta organ endokrin dan jantung. Fe dalam retikuloendotelial sel limpa

berada dalam jumlah terbesar pada penderita yang menerima transfusi darah

secara berulang dan penderita yang terpapar Fe melalui peralatan masak dalam

jangka waktu yang lama. Toksisitas kronis Fe bisa mengakibatkan gangguan

fungsi hati, endokrin dan penyakit kardiovaskuler (Widowati, Sastiono dan Jusuf,

2008: 226 – 227).

2.1.4. Fly Ash (Abu Terbang)

Pada industri pusat listrik tenaga uap milik PLN dengan menggunakan

bahan bakar batu bara untuk pembangkit ketel uap (steam boiler), maka diperoleh

uap untuk pembangkit turbin dan limbah padat diantaranya adalah abu terbang

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

(Fly Ash) dan abu bawah

dibuang.

Gambar 2.2 Timbunan batu bara di Lokasi PT. PG Tolangohula

Semakin tinggi efisiensi sistem pengendalian pencemaran udara, maka

semakin besar pula abu terbang yang dapat

partikulat abu terbang dapat mencapai 99% jika digunakan sistem filter kain

tenun.

Abu terbang terdiri atas partikulat ukuran micron dan sub

dapat dikumpulkan dengan sistem pengendalian pencemaran udara. Abu

yang sudah dikumpulkan ditransport dan dibuang dengan alat

masuk ke dalam tangki dilengkapi tutup untuk mencegah abu terbang bertebaran

di udara terbuka (Tcnobanoglus, Theisen dan

275).

dan abu bawah (bottom ash). Abu bawah dicampur dengan air kemudian

Gambar 2.2 Timbunan batu bara di Lokasi PT. PG Tolangohula

Sumber: Dokumentasi pribadi

Semakin tinggi efisiensi sistem pengendalian pencemaran udara, maka

semakin besar pula abu terbang yang dapat dipindahkan. Efisiensi pemindahan

partikulat abu terbang dapat mencapai 99% jika digunakan sistem filter kain

Abu terbang terdiri atas partikulat ukuran micron dan sub – micron yang

dapat dikumpulkan dengan sistem pengendalian pencemaran udara. Abu

yang sudah dikumpulkan ditransport dan dibuang dengan alat pneumatic conveyor

masuk ke dalam tangki dilengkapi tutup untuk mencegah abu terbang bertebaran

udara terbuka (Tcnobanoglus, Theisen dan Vigil, 1993 dalam Suharto, 2011:

19

. Abu bawah dicampur dengan air kemudian

Gambar 2.2 Timbunan batu bara di Lokasi PT. PG Tolangohula

Semakin tinggi efisiensi sistem pengendalian pencemaran udara, maka

dipindahkan. Efisiensi pemindahan

partikulat abu terbang dapat mencapai 99% jika digunakan sistem filter kain

micron yang

dapat dikumpulkan dengan sistem pengendalian pencemaran udara. Abu terbang

pneumatic conveyor

masuk ke dalam tangki dilengkapi tutup untuk mencegah abu terbang bertebaran

1993 dalam Suharto, 2011:

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

Gambar 2.3 Timbunan

Kualitas pasir silika atau SiO

dari pasir silika, sehingga mempunyai potensi sebagai bahan baku industri lainnya

seperti industri pembuatan

Prosedur penanganan abu terbang dilakukan dalam keadaan basah dan

ditutup, sehingga tidak ada emisi abu terbang ke udara. Jika abu terbang ingin

diangkut dengan truk, maka disarankan truk pengangkut abu terbang ditutup

dicegah tidak ada kebocoran selama transportasi.

2.1.4.1. Abu Terbang Sebagai Bahan Baku Industri

1. Ekstraksi abu terbang dengan NaOH

Jika abu terbang dienstruksi dengan 2 molar NaOH dalam alat ekstraktor

dengan suhu 900C selama 6 jam, maka diperoleh hasil akstr

kadar CaO sebesar 1,12% berat, SiO

dan Al2O3 sebesar 32,43% berat. Kadar SiO

diekstrasi sbesar 58,31% berat menjadi 61,34% berat sesudah diekstraksi. Kadar

Gambar 2.3 Timbunan bottom ash dan fly ash

Sumber: Dokumentasi pribadi

Kualitas pasir silika atau SiO2 dalam limbah padat abu terbang lebih tinggi

a, sehingga mempunyai potensi sebagai bahan baku industri lainnya

seperti industri pembuatan batako dan genteng untuk rumah murah.

Prosedur penanganan abu terbang dilakukan dalam keadaan basah dan

ditutup, sehingga tidak ada emisi abu terbang ke udara. Jika abu terbang ingin

diangkut dengan truk, maka disarankan truk pengangkut abu terbang ditutup

dicegah tidak ada kebocoran selama transportasi.

Abu Terbang Sebagai Bahan Baku Industri

Ekstraksi abu terbang dengan NaOH

Jika abu terbang dienstruksi dengan 2 molar NaOH dalam alat ekstraktor

C selama 6 jam, maka diperoleh hasil akstraksi berturut

kadar CaO sebesar 1,12% berat, SiO2 sebesar 61,34%, Fe2O3 sebesar 1,78% berat

sebesar 32,43% berat. Kadar SiO2 dalam abu terbang sebelum

diekstrasi sbesar 58,31% berat menjadi 61,34% berat sesudah diekstraksi. Kadar

20

ng lebih tinggi

a, sehingga mempunyai potensi sebagai bahan baku industri lainnya

Prosedur penanganan abu terbang dilakukan dalam keadaan basah dan

ditutup, sehingga tidak ada emisi abu terbang ke udara. Jika abu terbang ingin

diangkut dengan truk, maka disarankan truk pengangkut abu terbang ditutup dan

Jika abu terbang dienstruksi dengan 2 molar NaOH dalam alat ekstraktor

aksi berturut – turut

sebesar 1,78% berat

dalam abu terbang sebelum

diekstrasi sbesar 58,31% berat menjadi 61,34% berat sesudah diekstraksi. Kadar

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

SiO2 dalam pasir silika untuk pembuatan semen sebesar 50,16% berat (PT Semen

Cibinong, 2003 dalam Suharto, 2011: 276)

Di Amerika Serikat (USA) pada tahun 1993, dicatat limbah abu terbang

sebesar 43,3 juta metric

Dari jumlah 43,4 juta metric ton abu terbang ini, sebesar 9,5 juta metric tonsudah

dimanfaatkan, sedangkan sisanya masih belum dimanfaatkan sepenuhnya.

Abu terbang yang dihasilkan dari berbagai Neg

Australia, Taiwan, China, Hong Kong, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan

Thailand dengan jumlah abu terbang sekitar 121 juta metric ton dan sekitar 42%

yang sudah dimanfaatkan, sedangkan sisanya belum dimanfaatkan untuk bahan

baku atau produk lainnya. Batu bara dipresiksi sampai tahun 2012 akan

menduduki peringkat kedua sebagai sumber energi dunia sesudah minyak bumi

dan gas alam. Harga batu bara akan semakin meningkat sekitar 20% (Abadi,

Barr, Rapp, Hughes, Chou dan Banerje

dalam pasir silika untuk pembuatan semen sebesar 50,16% berat (PT Semen

Cibinong, 2003 dalam Suharto, 2011: 276).

Gambar 2.4 Fly ash

Sumber: Dokumentasi pribadi

Di Amerika Serikat (USA) pada tahun 1993, dicatat limbah abu terbang

ton abu terbang dihasilkan oleh pusat Listril Tenaga Uap.

Dari jumlah 43,4 juta metric ton abu terbang ini, sebesar 9,5 juta metric tonsudah

dimanfaatkan, sedangkan sisanya masih belum dimanfaatkan sepenuhnya.

Abu terbang yang dihasilkan dari berbagai Negara seperti Indonesia,

Australia, Taiwan, China, Hong Kong, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan

Thailand dengan jumlah abu terbang sekitar 121 juta metric ton dan sekitar 42%

yang sudah dimanfaatkan, sedangkan sisanya belum dimanfaatkan untuk bahan

baku atau produk lainnya. Batu bara dipresiksi sampai tahun 2012 akan

menduduki peringkat kedua sebagai sumber energi dunia sesudah minyak bumi

dan gas alam. Harga batu bara akan semakin meningkat sekitar 20% (Abadi,

Rapp, Hughes, Chou dan Banerjee, 1996 dalam Suharto, 2011: 276).

21

dalam pasir silika untuk pembuatan semen sebesar 50,16% berat (PT Semen

Di Amerika Serikat (USA) pada tahun 1993, dicatat limbah abu terbang

ton abu terbang dihasilkan oleh pusat Listril Tenaga Uap.

Dari jumlah 43,4 juta metric ton abu terbang ini, sebesar 9,5 juta metric tonsudah

dimanfaatkan, sedangkan sisanya masih belum dimanfaatkan sepenuhnya.

ara seperti Indonesia,

Australia, Taiwan, China, Hong Kong, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan

Thailand dengan jumlah abu terbang sekitar 121 juta metric ton dan sekitar 42%

yang sudah dimanfaatkan, sedangkan sisanya belum dimanfaatkan untuk bahan

baku atau produk lainnya. Batu bara dipresiksi sampai tahun 2012 akan

menduduki peringkat kedua sebagai sumber energi dunia sesudah minyak bumi

dan gas alam. Harga batu bara akan semakin meningkat sekitar 20% (Abadi, De

1996 dalam Suharto, 2011: 276).

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

22

Berbagai komponen abu terbang terdiri atas:

a. Campuran abu terbang.

b. Unsur karbon yang tak terbakar yang digunakan untuk suplemen bahan

bakar, carbon black dan karbon aktif.

c. Senyawa magnesia yang digunakan untuk pigmen, pembersih, bahan

baku ferrit dan aditif semen.

d. Bahan baku gelas reaktif yang digunakan untuk zeolit, bahan baku

struktural dan bahan isolasi.

e. Batu apung yang digunakan untuk keramik ringan dan pengisi polimir.

2. Kendala Penggunaan Abu Terbang

Kendala penggunaan abu terbang disebabkan komposisi kimia dan sifat

fisiknya yang sangat bervariasi dan tergantung jenis batu baranya, jenis ketel uap

dan ketinggian cerobong asap. Kendala lain adalah abu terbang banyak

mengandung kontaminan belerang dan karbon sehingga sangat jelek untuk

digunakan sebagai bahan baku pembuatan semen dan batako, namun batu bara

dengan kandungan belerang rendah dapat digunakan sebagai bahan baku batako

dan semen murah.

3. Karbon Tak Terbakar

Semakin tinggi karbon dalam abu terbang yang tak terbakar semakin besar

kendala abu terbang untuk pembuatan semen. Karbon yang tak terbakar dalam

abu terbang sekitar 3% berat. Karbon tak terbakar dalam abu terbang dapat

dimurnikan sehingga diperoleh produk karbon sebagai bahan baku pembuatan

karbn aktif, industry grafit dan bahan bakar ketel uap. Metode pemisahan karbon

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

23

tak terbakar dalam abu terbang dapat dilakukan dengan metode berturut – turut,

sebagai berikut:

a. Pemisahan dengan udara (air classification).

b. Pemisahan dengan elektrostatik.

Pemisahan karbon tak terbakar dalam abu terbang dilakukan denga

elektroda positif dan elektroda negative dimana abu terbang diumpamakan

melewati elektroda positif dan elektroda negatif. Pada elektroda positif mampu

menampung abu bersih dan pada elektroda negative dapat menampung karbon

kadar tinggi.

2.1.4.2 Jenis – jenis Produk Berbasis Abu Terbang

1. Produk Batu Apung

Batu apung bentuk bola silinder terbentuk selama pembakaran batu bara

yang terdiri atas silica, alumina, dan besi oksida dengan ukuran antara 20 – 200

µm. Batu apung sangat ringan, kekuatannya tinggi, stabil terhadap panas, secara

kimia batu apung adalah inert. Kegunaan bat apung antara lain untuk pengisi

resin, pengisi cat, pengisi bata ringan dan sebagai bahan isolasi.

2. Semen Abu Terbang

Semen ialah senyawa kimia yang bersifat hidrolis artinya jika dicampur

denga air dalam jumlah tertentu akan mengikat bahan – bahan lain menjadi suatu

satuan massa yang memadat dan mengeras (Austin, T.G, 1975 dalam Suharto,

2011: 278)

Semen abu terbang atau disebut pula semen pozzolan yang terdiri atas

campuran semen portland tipe 1 dan abu terbang. Semen pozzolan tahan terhadap

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

24

asam sulfat sehingga cocok untuk konstruksi di bawah laut dan daerah dengan

kadar sulfat tinggi. Semen abu terbang digunakan untuk bangunan beton dan

memerlukan hidrasi rendah, missal bendungan air, parit air, patir air irigasi dan

pipa bawah tanah.

Semen abu terbang ialah semen dengan bahan baku abu terbang yang

tinggi kandungan SiO2. Semen abu terbang kurang cocok untuk bangunan gedung

bertingkat, namun semen abu terbang sangat baik untuk pembangunan batako dan

konstruksi rumah murah, harganya lebih murah jika dibandingkan dengan semen

Portland.

3. Bata dari Abu Terbang

Abu terbang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bata

sehingga dapat mengurangi jumlah abu terbang yang dihasilkan oleh PLTU dan

pengurangan penggalian bahan baku tanah liat untuk bata (brick clay) yang

menyebabkan kerusakan lingkungan. Keuntungan penggunaan abu terbang

sebagai bahan baku pembuatan bata ialah penggunaan energi hampir tidak ada,

jika dibandingkan dengan pembuatan bata merah dari tanah liat yang

mengonsumsi energi cukup besar untuk proses pembakarannya.

4. Gips dari Limbah Abu Terbang

Batu bara mengandung kontaminan belerang dan jika dibakar maka akan

terjadi gas SO2. Oleh sebab itulah, penghilangan gas SO2 dari hasil pembakaran

batu bara dalam tungku pembakaran dapat direduksi dan dihilangkan dangan

menggunakan batu kapur atau air kapur sehingga terbentuk gips.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

25

2.2. Kerangka Berpikir

2.2.1. Kerangka Teori

Gambar 2.5 Kerangka Teori

Dari kerangka teori diatas dapat air tanah memiliki 3 parameter inti yaitu

parameter fisik, parameter kimia dan parameter mikrobiologi. Parameter fisik

terdiri atas bau, rasa, kekeruhan, suhu, warna dan TDS. Parameter kimia terdiri

atas kimia anorganik seperti Fe dan kimia organik seperti Pestisida. Parameter

mikrobiologi total coliform. Semua parameter diatas memiliki baku mutu yang

Air Tanah

Parameter Fisik

Parameter

Kimia

Parameter

Mikrobiologi

Permenkes nomor

416/MENKES/

PER/IX/1990 tentang

syarat – syarat dan

pengawasan kualitas air

- Bau

- Rasa

- Kekeruhan

- Suhu

- Warna

- TDS

- Kimia

Anorganik:

Fe

- Kimia

Organik

Total

Coliform

Batu

Bara

Bottom

Ash

Fly

Ash

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

26

diatur dalam Permenkes nomor 416/MENKES/IX/1990 tentang syarat – syarat

dan pengawasan kualitas air. Fly ash merupakan sisa pembakaran batu bara selain

bottom ash. Penelitian ini mengkaji perubahan kandungan parameter air tanah

dengan perlakuan fly ash sebagai absorben, dimana parameter yang diteliti adalah

parameter fisik (bau dan rasa) dan kimia (Fe dan pH).

2.2.2. Kerangka Konsep

Gambar 2.6 Kerangka Konsep

Keterangan:

= Variabel Independen

= Variabel Dependen

2.3. Hipotesis

2.3.1. Hipotesis Penelitian

1. Terdapat perubahan nilai parameter fisik (bau dan rasa) air tanah kost

kuning berdasarkan variasi dosis Fly Ash.

2. Terdapat perubahan parameter kimia (Fe dan pH) air tanah kost kuning

berdasarkan variasi dosis Fly Ash.

Fly Ash

Parameter Fisik

Air Tanah Kost

Parameter Kimia

Air Tanah Kost

Kuning

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Aireprints.ung.ac.id/6992/5/2013-1-13201-811409007-bab2...7 hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul lainnya. Adanya ikatan

27

2.3.2. Hipotesis Statistik

Dalam penelitian ini hipotesis nol (H0) yang diajukan sebelum percobaan

adalah tidak adanya perbedaan pengaruh perlakuan terhadap hasil pengamatan.

Lawannya adalah hipotesis alternatif (Ha), yaitu setidaknya ada sepasang

perlakuan yang berbeda (Suhaemi, 2011: 26). Hipotesis statistik penelitian ini

sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat perubahan parameter fisik dan parameter kimia dengan

adanya perlakuan Fly Ash.

Ha : Terdapat perubahan parameter fisik dan parameter kimia dengan

adanya perlakuan Fly Ash.