BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian...

12
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landaan Teori 2.1.1 Pengertian Belajar Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Hamalik (2005:27) menyimpulkan belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami . Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Artinya dalam proses belajar yang diharapkan dari tujuan yang akan dicapai adalah perubahan tingkah laku siswa, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan, dan sikap bahkan meliputi segenap aspek pribadi. Suatu kegiatan dikatakan belajar apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu.Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif saja, tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai( afektif) serta ketrampilan (psikomotor); b. perubahan itu harus merupakan buah dari latihan dan pengalaman, bukan karena pertumbuhan. Perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan; c. perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama. Belajar dapat dikatakan juga suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan bukan merupakan suatu tujuan. Belajar tidak hanya materi pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain dan cita-cita. Dengan demikian seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada diri orang yang belajar akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan secara langsung terhadap sesuatu yang memandu perilaku selanjutnya.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/882/3/T1_292008135_BAB II.pdf · Dari uraian di atas dapat ditarik ... kuis jawaban singkat,

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landaan Teori

2.1.1 Pengertian Belajar

Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku,

akibat interaksi individu dengan lingkungan. Hamalik (2005:27) menyimpulkan

“belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan bukan suatu hasil atau tujuan.

Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami”.

Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan

kelakuan. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan

pelatihan. Artinya dalam proses belajar yang diharapkan dari tujuan yang akan

dicapai adalah perubahan tingkah laku siswa, baik yang menyangkut pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap bahkan meliputi segenap aspek pribadi. Suatu kegiatan

dikatakan belajar apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

individu.Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau

kognitif saja, tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai( afektif) serta

ketrampilan (psikomotor);

b. perubahan itu harus merupakan buah dari latihan dan pengalaman, bukan

karena pertumbuhan. Perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu

karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan;

c. perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu

yang cukup lama.

Belajar dapat dikatakan juga suatu proses perubahan tingkah laku individu

melalui interaksi dengan lingkungan bukan merupakan suatu tujuan. Belajar tidak

hanya materi pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, persepsi, kesenangan

atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain dan cita-cita.

Dengan demikian seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada diri

orang yang belajar akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksi dengan

lingkungan secara langsung terhadap sesuatu yang memandu perilaku selanjutnya.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/882/3/T1_292008135_BAB II.pdf · Dari uraian di atas dapat ditarik ... kuis jawaban singkat,

8

Jadi, melalui teori–teori di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan

bukan merupakan suatu tujuan melalui olah informasi, respon positif yang semula

belum tahu menjadi lebih tahu supaya mendapat suatu kepribadian baru yang

bersifat permanen dalam waktu relatif lama.

2.1.1.1 Pengertian Hasil Belajar

Hamalik (2005:30) berpendapat” hasil belajar adalah bila seseorang telah

belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut misalnya dari

tidak tahu menjadi tahu,dari tidak mengerti menjadi mengerti”.

Hasil belajar merupakan hal yang dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi siswa

dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan

mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum terjadinya

pembelajaran. Dari sisi guru, adalah bagaimana guru bisa menyampaikan materi

pembelajaran dengan baik dan siswa bisa menerimanya.

Sudjana (2011:22) mengemukakan “hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuanyang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman pengalaman

belajarnya”.Hasil belajar akan terlihat apabila terjadi perubahan tingkah laku pada

orang tersebut. Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai individu atau siswa

setelah siswa tersebut mengalami atau melakukan suatu proses aktivitas belajar

dalam jangka waktu tertentu.

Hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik

dengan melakukan usaha secara maksimal yang dilakukan oleh seseorang setelah

melakukan usaha-usaha belajar. Hasil belajar biasanya dinyatakan dalam bentuk

nilai.

Sudjana (2011:22) mengklasifikasikan

“hasil belajar secara garis besar menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif,

ranah afektif danranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil

belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sisntesis, dan evaluasi. Ranah afektif

berkenaandengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan,

jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah

Psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/882/3/T1_292008135_BAB II.pdf · Dari uraian di atas dapat ditarik ... kuis jawaban singkat,

9

bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris yakni gerakan reflex,

ketrampilan gerakan dasar, kemampuan konseptual, keharminisan atau

ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan

interpretative”.

Setelah mengkaji pengertian hasil belajar dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

belajarnya dalam jangka waktu tertentu dan perubahan relative tetap dan dapat

diukur kedalam tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah

psikomotoris.

2.1.1.2 Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : Faktor

lingkungan, yaitu faktor lingkungan alami dan faktor lingkungan sosial budaya,

faktor Instrumental meliputi; kurikulum, program, sarana, fasilitas dan guru,

kondisi psikologis meliputi; minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan

kognitif, kondisi fisiologis yaitu; keadaan jasmani dari peserta didik (mata,

hidung, telinga, dan tubuh) yang dapat bekerja dengan baik. Slameto (2010:54)

menyebutkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu

faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern terdiri atas faktor-faktor jasmaniah,

psikologi, minat, motivasi dan cara belajar. Faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi keberhasilan belajar yang berasal dari peserta didik yang sedang

belajar. Faktor dari dalam ini meliputi kondisi fisiologis dan kondisi psikologi.

Kondisi fisiologis adalah keadaan jasmani dari seseorang yang sedang belajar,

keadaan jasmani dapat dikatakan sebagai latar belakang aktivitas belajar.

Sedangkan kondisi psikologis yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar

adalah kecerdasan, bakat, minat, motivasi, emosi dan kemampuan kognitif.

Faktor ekstern yaitu faktor-faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Salah

satu faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor

sekolah, yang mencakup metoda mengajar, kurikulum, relasi guru siswa, sarana,

dan sebagainya.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/882/3/T1_292008135_BAB II.pdf · Dari uraian di atas dapat ditarik ... kuis jawaban singkat,

10

2.1.2 Pembelajaran Aktif (Active Learning)

Seperti banyak istilah yang digunakan untuk menggambarkan belajar

atau mengajar, belajar aktif tidak mudah didefinisikan secara sederhana.

Pembelajaran aktif menurut Jonassen adalah pembentukan pengetahuan

berdasarkan pemrosesan fikiran yang aktif tentang sesuatu persepsi yang dibuat,

menghasilkan pemahaman yang diperoleh dari proses yang generative..

Pembelajaran ini dilakukan dengan cara melibatkan amali dan “hand on” dan

melibatkan pelajar sepenuhnya.Pelajar melakukan pembelajaran melalui apa yang

dilalui. (http//docstoc.com).

Pembelajaran aktif (Active Learning) dimaksudkan untuk

mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik,

sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai

dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran

aktif (Active Learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian peserta didik

agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.

Metode Active Learning (belajar aktif) setiap materi pelajaran yang baru

harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada

sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan

pengetahuan yang sudah ada.

Pembelajaran Aktif (Active Learning) pada dasarnya berusaha untuk

memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam

pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan,

tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Dengan memberikan strategi

pembelajaran aktif (Active learning) pada anak didik dapat membantu ingatan

(memory) mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan

pembelajaran dengan sukses. Hal ini kurang diperhatikan pada pembelajaran

konvensional dimanasiswa cenderung pasif ketika terjadi proses pembelajaran.

Ketika belajar secara pasif, peserta didik mengalami proses tanpa rasa

ingin tahu, tanpa pertanyaan, dan tanpa daya tarik pada hasil (kecuali, barangkali,

sekedar sertifikat yang dia akan terima). Ketika belajar secara aktif, pelajar

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/882/3/T1_292008135_BAB II.pdf · Dari uraian di atas dapat ditarik ... kuis jawaban singkat,

11

mencari sesuatu. Dia ingin menjawab pertanyaan, memperlukan informasi untuk

menyelesaikan masalah, atau menyelidiki suatu pekerjaan.

Strategi pembelajaran konvensional pada umumnya lebih banyak

menggunakan belahan otak kiri (otak sadar) saja, sementara belahan otak kanan

kurang diperhatikan. Pada pembelajaran dengan Active learning (belajar aktif)

pemberdayaan otak kiri dan kanan sangat dipentingkan. Pada pembelajaran

konvensiaonal berpusat pada guru dan biasanya hanya menggunakan metode

ceramah dan tanya jawab sehingga siswa cenderung pasif

Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa perbedaan antara pendekatan

pembelajaran Active learning (belajar aktif) dan pendekatan pembelajaran

konvensional, yaitu:

Tabel 2.1

Perbedaan Pembelajaraan Konvensional dengan Pembelajaran Aktif

PEMBELAJARAN

KONVENSIONAL PEMBELAJARAN AKTIF

Berpusat pada guru. Berpusat pada anak didik

Penekanan pada menerima

pengetahuan

Penekanan pada menemukan

Kurang menyenangkan Sangat menyenangkan

Kurang memberdayakan semua Membemberdayakan semua

Menggunakan metode yang monoton Menggunakan banyak metode

Kurang banyak media yang digunakan Menggunakan banyak media

Tidak perlu disesuaikan dengan

pengetahuan yang sudah ada.

Disesuaikan dengan pengetahuan yang

sudah ada.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/882/3/T1_292008135_BAB II.pdf · Dari uraian di atas dapat ditarik ... kuis jawaban singkat,

12

Perbandingan di atas dapat dijadikan bahan pertimbangan dan alasan

untuk menerapkan strategi pembelajaran Active Learning (belajar aktif) dalam

pembelajaran di kelas.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif adalah

suatu metode belajar yang mana siswa tidak hanya sekedar mendengarkan

informasi yang disampaikan oleh guru, akan tetapi siswa juga melihat apa yang

dijelaskan oleh guru dan terakhir siswa melakukan atau mencobakan langsung apa

yang telah dipelajari untuk memperoleh hasil belajar.

2.1.3 Quiz team

Tipe quiz team merupakan model pembelajaran aktif yang dikembangkan

oleh Silberman (2011:175), yang mana dalam tipe quiz team ini siswa dibagi

menjadi tiga tim. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk menyiapkan

kuis jawaban singkat, dan tim yang lain menggunakan waktunya untuk memeriksa

catatan.

Model pembelajaran aktif tipe quiz team yang dikemukakan oleh Dalvi

(2006:68): “Merupakan salah satu tipe pembelajaran yang mampu meningkatkan

keaktifan siswa dalam proses belajar”.

Dalam tipe quiz team ini, diawali dengan guru menerangkan materi

secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar. Semua anggota

kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan,

saling memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami mata pelajaran

tersebut. Setelah selesai materi maka diadakan suatu pertandingan akademis.

Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi

antar kelompok, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi

yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan .Salah

satu upaya untuk membangkitkan siswa belajar aktif pada mata pelajaran IPA

yaitu dengan penggunaan metode belajar aktif tipe quiz team.

Metode pembelajaran aktif tipe quiz team dapat menghidupkan suasana

dan mengaktifkan siswa untuk bertanya ataupun menjawab. Dapat menimbulkan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/882/3/T1_292008135_BAB II.pdf · Dari uraian di atas dapat ditarik ... kuis jawaban singkat,

13

rasa tanggung jawab siswa atas apa yang mereka pelajari dengan cara yang

menyenangkan dan tidak mengancam atau tidak membuat mereka takut.

Metode pembelajaran aktif tipe quiz team ini diawali dengan

menerangkan materi pelajaran secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam

kelompok besar. Semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi

tersebut melalui lembaran kerja. Mereka mendiskusikan materi tersebut, saling

memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami

materi tersebut.

Setelah selesai materinya maka diadakan suatu pertandingan akademis,

sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Apabila dalam proses pembelajaran IPA

menggunakan metode belajar yang tepat maka proses belajar yang dilaksanakan

dapat memperbaiki hasil belajar siswa.

2.1.3.1 Prosedur Tipe Quiz Team

Silberman (2011:175) mengungkapkan prosedur pembelajaran dengan

menggunakan tipe Quiz Team adalah sebagai berikut:

1. Guru memilih topik yang biasa disajikan dalam tiga segmen.

2. Siswa dibagi ke dalam tiga kelompok besar.

3. Guru menjelaskan skenario pembelajaran.

4. Guru menyajikan materi pelajaran.

5. Guru meminta tim A untuk menyiapkan kuis jawaban singkat, sementara

tim B dan tim C menggunakan waktu untuk memeriksa catatan mereka.

6. Tim A memberikan kuis kepada tim B. jika tim B tidak dapat menjawab

pertanyaan, tim C segera menjawabnya.

7. Tim A mengarahkan pertanyaan berikutnya kepada anggota tim B atau tim

C, dan mengulang proses tersebut.

8. Ketika kuisnya selesai, lanjutkan segmen kedua dari pelajaran dan

mintalah tim B sebagai pemandu kuis.

9. Setelah tim B menyelesaikan kuisnya, lanjutkan dengan segmen ketiga

dari pelajaran dan tunjuklah tim C sebagai pemandu kuis.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/882/3/T1_292008135_BAB II.pdf · Dari uraian di atas dapat ditarik ... kuis jawaban singkat,

14

Dalam prosedur pembelajaran dengan menggunakan tipe Quiz Team yang

dilakukan di dalam kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

Langkah 1 : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Langkah 2: Guru mempersiapkan alat-alat dan bahan untuk jalannya pembelajaran

yang akan dilakukan di kelas.

Langkah 3: Pada awal pertemuan siswa dijelaskan terlebih dahulu model

pembelajaran/skenario yang akan dilakukan dikelas, supaya siswa dapat

mengikuti alur pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru.

Langkah 4: Guru memlih topik yang akan dibahas atau disajikan tiap tim yang

sudah dibentuk sebelumnya dan tim dibagi menjadi 3 tim.

Langkah 5: Guru menjelaskan materi tentang akibat perubahan lingkungan.

Langkah 6: Guru memulai diskusi kelompok dengan menunjuk tim A sebagai

pemimpin kuiz.

Langkah 7: Guru meminta tim A untuk menyiapkan pertanyan dengan jawaban

singkat, sementara tim B ,tim C menggunakan waktu untuk memeriksa catatan

mereka. Tim A menguji tim B, jika tim B tidak bisa menjawab pertanyaan, tim C

diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari tim A. Tim A melanjutkan

pertanyaan kepada anggota tim C, jika tim C tidak bisa menjawab pertanyaan dari

tim A maka tim B diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari tim A.

Setelah kuis selesai dari tim A, guru menunjuk tim B sebagai pemimpin kuis yang

akan dilakukan kembali. Tim B menyiapkan pertanyaan dengan jawaban yang

singkat. Tim A dan tim C memanfaatkan waktu untuk membaca catatan masing-

masing anggota. Tim B menguji anggota tim C, jika tim C tidak bisa menjawab

pertanyaan, tim A diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari tim B. Tim

B melanjutkan pertanyaan pada tim A, jika tim A tidak bisa menjawab pertanyaan

dari tim B, tim C diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari tim B.

Setelah kuis selesai dari tim B. guru menunjuk tim C untuk memimpin kuis yang

akan dilakukan lagi. Tim C menyiapkan pertanyaan dengan jawaban yang singkat

untuk tim A dan tim B. Tim A dan tim B memanfaatkan waktu untuk membaca

catatan masing-masing anggota. Tim C menguji anggota tim A, jika tim A tidak

bisa menjawab pertanyaan dari tim C, maka tim B diberi kesempatan untuk

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/882/3/T1_292008135_BAB II.pdf · Dari uraian di atas dapat ditarik ... kuis jawaban singkat,

15

menjawab pertanyaan yang diberikan tim C pada tim A sebelumnya. Tim C

menguji tim B, jika tim B tidak bisa menjawab pertanyaan, maka tim A diberi

kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari tim C yang diberikan pada tim B

sebelumya.

Langkah 8: Setelah memberikan kesempatan pada setiap tim untuk menjadi

pemimpin kuis guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jika ada

materi yang belum jelas ataupun pertanyaan yang belum bisa dijawab pada sesi

kuis yang sudah dilakukan sebelumnya.

2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah skripsi yang

dilakukan oleh Ayu Puspitasari (2011) dengan judul “Pengaruh Metode

Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Terhadap

Hasil Belajar Siswa di SDN 1 Karanggeneng Kecamatan Kunduran Kabupaten

Blora”.Dari analisis diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan metode

pembelajaran aktif tipe quiz team berpengaruh dalam peningkatan hasil belajar

siswa kelas V di SDN 1 Karanggeneng Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora.

Terdapat perbedaan yang signifikan untuk pembelajaran dengan menggunakan

metode pembelajaran aktif tipe quiz team dengan pembelajaran konvensional.

Kelebihan dari penelitian ini adalah hasil belajar menunjukkan perbedaan yang

cukup signifikan. Kekurangan dari penelitian ini adalah belum diketahui minat

belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan metode quiz team.

Eva Nurhayati (2007) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode

Belajar Aktif Tipe Quiz Team Terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar

Akuntansi Siswa Kelas X Ak SMK Negeri 3 Jepara Tahun 2006/2007”. Dari hasil

analisis data awal kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang relatif

sama, tidak ada perbedaan kemampuan awal dari kedua kelompok. Untuk minat

belajar kedua kelompok mempunyai varian yang sama. Hasil uji ketuntasan

belajar kelompok eksperimen (83.18) hasil belajarnya lebih dari 70 atau telah

mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan untuk kelompok kontrol hasil belajar

(79.60) telah mencapai ketuntasan belajar. Minat belajar siswa setelah

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/882/3/T1_292008135_BAB II.pdf · Dari uraian di atas dapat ditarik ... kuis jawaban singkat,

16

pembelajaran antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan, minat

belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Kelebihan

dari penelitian yang dilakukan oleh Eva Nurhayati yaitu hasil belajar siswa

meningkat dan minat belajar juga meningkat setelah melakukan pembelajaran

dengan metode quiz team. Sedangkah kekurangannya yaitu belum dilakukan

pengukuran terhadap ranah psikomotornya.

2.3 Kerangka Berfikir

Proses pembelajaran merupakan peran penting dalam pencapaian hasil

belajar. Guru mempunyai tugas utama dalam penyelenggara pembelajaran, karena

pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan untuk membelajarkan siswa. Upaya

untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar siswa diantaranya dapat dilakukan

melalui upaya memperbaiki proses pembelajaran yang selama ini telah dilakukan.

Dalam perbaikan proses pembelajaran ini peran guru sangat penting, yaitu

menetapkan metode pembelajaran yang tepat. Agar dapat membangkitkan minat

siswa pada pelajaran dan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA. Dengan

metode pembelajaran yang tepat dalam proses kegiatan belajar mengajar, maka

keberhasilan dalam belajar dapat tercapai.

Prestasi belajar IPA adalah indikator proses belajar mengajar IPA yang

dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah metode pembelajaran.

Keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar meliputi tiga

aspek yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan

bahan pelajaran dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa. Penggunaan

metode yang tepat akan mendorong siswa berfikir kreatif dan kritis sehingga

siswa tidak akan bosan dalam belajar IPA. Secara otomatis motivasi untuk belajar

IPA akan lebih tinggi pada akhirnya prestasi belajarnya akan baik.

Salah satu metode belajar yang dapat digunakan pada proses belajar mengajar

adalah metode belajar aktif Tipe Quiz Team. Metode belajar aktif Tipe Quiz Team

akan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Dalam proses belajar

mengajar dengan menggunakan metode belajar aktif Tipe Quiz Team ini siswa

bersama-sama dengan kelompoknya mempelajari materi dalam lembar kerja,

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/882/3/T1_292008135_BAB II.pdf · Dari uraian di atas dapat ditarik ... kuis jawaban singkat,

17

mendiskusikan materi, saling memberikan arahan, saling memberi pertanyaan dan

jawaban. Siswa tidak hanya sekedar mendengarkan informasi dari guru, akan

tetapi juga melihat apa yang dijelaskan oleh guru dan terakhir dari kegiatan siswa

adalah melakukannya dan mencobakan langsung. Sehingga siswa tidak mudah

lupa dan memahami materi tersebut.

Melalui pembelajaran dengan metode belajar aktif Tipe Quiz Team ini

diharapkan semua siswa dalam kelas aktif dalam memberikan pertanyaan dan

jawaban. Selain itu siswa juga mampu bekerjasama dengan siswa lainnya untuk

memahami materi. Dalam metode belajar aktif Tipe Quiz Team juga menuntut

siswa untuk aktif.

Hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa dalam usaha belajar

yang dilakukannya. Hasil belajar dinyatakan dalam nilai yang diperoleh dari hasil

pengukuran dan menjadi bukti usaha yang diraih siswa dalam proses belajar.

Kurangnya penerapan metode yang sesuai akan mempengaruhi terhadap hasil

belajar siswa. Siswa belum memahami materi yang diberikan guru, dalam

mengerjakan evaluasi siswa akan kesulitan menyelesaikannya dengan tuntas.

Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam merupakan hasil belajar yang telah

dicapai pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang ditunjukkan nilai tes

atau angka yang diberikan oleh guru Ilmu Pengetahuan Alam. Berdasarkan

pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Ilmu Pengetahuan

Alam merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar yang

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai dari hasil evaluasi yang diberikan

oleh guru Ilmu Pengetahuan Alam. Jadi penggunaan metode yang tepat sangat

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

2.4 Hipotesis Tindakan

Sugiyono (2010:96) berpendapat bahwa hipotesis dalam statistik

merupakan dugaan keadaan populasi dengan menggunakan data sampel.

Hipotesis akan diuji di dalam penelitian dengan pengertian bahwa uji statistik

selanjutnya yang akan membenarkan atau menolaknya. Adapun hipotesis

dalam penelitian ini yaitu :

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/882/3/T1_292008135_BAB II.pdf · Dari uraian di atas dapat ditarik ... kuis jawaban singkat,

18

Metode pembelajaran aktifntipe quiz team efektif terhadap hasil

belajar IPA.

Efektivitas metode pembelajaran aktif tipe quiz team terlihar dari :

1. Nilai rata-rata hasil belajar dengan quiz team lebih baik dari nilai rata-rata

metode konvensional (µ2 > µ1 )

2. Ho = µ1 = µ2 ( Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata

nilai dengan metode pembelajaran aktif quiz team dan menggunakan

metode konvensional)

Hi = µ1 ≠ µ2 (Ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai dengan metode

pembelajaran aktif quiz team dan menggunakan metode konvensional).

Keterangan:

μ1 = Rata-rata hasil belajar siswa yang belajar menggunakan metode

konvensional.

μ2 = Rata-rata hasil belajar siswa yang belajar menggunakan metode pembelajaran

aktif quiz team.