BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan...

86
22 BAB II KAJIAN PUSTAKA Teori ekonomi pembangunan merupakan grand theory dalam penelitian ini. Di dalam teori ekonomi pembangunan dijelaskan tentang perkembangan teori tersebut dari masa ke masa, termasuk di dalamnya penjelasan mengenai perkembangan alat ukur keberhasilan pembangunan. Perkembangan alat ukur keberhasilan ekonomi suatu negera juga dikemukakan, antara lain pertumbuhan ekonomi, pemerataan, dan indikator sosial lainnya. Melengkapi grand teory tersebut, dikemukakan pula teori-teori lainnya yang terkait, meliputi: 1) teori ekonomi kerakyatan, yang menguraikan tentang pembangunan ekonomi yang pada hakikatnya adalah pembangunan untuk kesejahteraan rakyat; 2) teori pasar, sebagai bentuk interaksi masyarakat dalam melakukan transaksi untuk memenuhi kebutuhannya; 3) teori strategi bersaing yang meliputi tiga strategi, yakni keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus; 4) teori kelembagaan, yang menguraikan peranan pemerintah dalam menerbitkan regulasi untuk mengatur pasar tradisional, dan 5) teori pemberdayaan dengan ketiga aspeknya, yakni aspek penyadaran, pengkapasitasan, dan aspek pendayaan. Disinggung pula hasil dari upaya pemberdayaan yang berupa keberdayaan dengan sejumlah indikatornya baik yang berhubungan dengan finansial maupun nonfinansial. Teori-teori tersebut dijelaskan secara berurutan dengan mengikuti pola berpikir deduktif, dimulai dari teori pembangunan ekonomi hingga teori pemberdayaan dengan ketiga tahapan/aspeknya.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

22

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Teori ekonomi pembangunan merupakan grand theory dalam penelitian ini.

Di dalam teori ekonomi pembangunan dijelaskan tentang perkembangan teori

tersebut dari masa ke masa, termasuk di dalamnya penjelasan mengenai

perkembangan alat ukur keberhasilan pembangunan. Perkembangan alat ukur

keberhasilan ekonomi suatu negera juga dikemukakan, antara lain pertumbuhan

ekonomi, pemerataan, dan indikator sosial lainnya. Melengkapi grand teory

tersebut, dikemukakan pula teori-teori lainnya yang terkait, meliputi: 1) teori

ekonomi kerakyatan, yang menguraikan tentang pembangunan ekonomi yang

pada hakikatnya adalah pembangunan untuk kesejahteraan rakyat; 2) teori pasar,

sebagai bentuk interaksi masyarakat dalam melakukan transaksi untuk memenuhi

kebutuhannya; 3) teori strategi bersaing yang meliputi tiga strategi, yakni

keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus; 4) teori kelembagaan, yang

menguraikan peranan pemerintah dalam menerbitkan regulasi untuk mengatur

pasar tradisional, dan 5) teori pemberdayaan dengan ketiga aspeknya, yakni aspek

penyadaran, pengkapasitasan, dan aspek pendayaan. Disinggung pula hasil dari

upaya pemberdayaan yang berupa keberdayaan dengan sejumlah indikatornya

baik yang berhubungan dengan finansial maupun nonfinansial. Teori-teori

tersebut dijelaskan secara berurutan dengan mengikuti pola berpikir deduktif,

dimulai dari teori pembangunan ekonomi hingga teori pemberdayaan dengan

ketiga tahapan/aspeknya.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

23

2.1 Ekonomi Pembangunan

Pembahasan tentang pembangunan ekonomi , tidak bisa lepas dari adanya

faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan perekonomian suatu negara

meliputi faktor ekonomi dan faktor nonekonomi. Faktor nonekonomi antara lain

sistem hukum, pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan, dan lain sebagainya

(Irawan dan Suparmoko, 2008: 6). Perkembangan ekonomi adalah suatu proses

yang melibatkan faktor-faktor tadi. Dengan kata lain, maju mundurnya

perekonomian suatu negara sangat bergantung pada faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

Pembangunan ekonomi sebagai bentuk usaha-usaha meningkatkan taraf

hidup suatu bangsa sering diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan per kapita.

Dengan kata lain, tujuan pembangunan ekonomi di samping untuk menaikkan

pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. Pada umumnya

dapat dikatakan, tingkat output pada suatu saat tertentu ditentukan oleh

tersedianya atau digunakannya sumberdaya yang tersedia, baik sumber daya

manusia, teknologi, keadaan pasar, dan kerangka kehidupan ekonomi (sistem

perekonomian) serta sikap dari output itu sendiri (Irawan dan Suparmoko, 2008:

5).

Dengan alat ukur pendapatan per kapita itu, maka dapat diketahui tingkat

pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Berfokus hanya pada pendapatan per kapita

belum cukup, karena menimbulkan kemiskinan, pengangguran, dan

ketidakmerataan distribusi pendapatan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mier

seperti dikutip Kuncoro (2003 : 9) bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan hal

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

24

yang penting (necesarry), tetapi tidak mencukupi (sufficient) bagi proses

pembangunan.

Dalam perkembangannya, tidak hanya aspek pertumbuhan yang menjadi

sorotan dalam pembangunan perekonomian, bahkan juga aspek pemerataan.

Peningkatan pendapatan per kapita tidak mencerminkan pemerataan ekonomi,

termasuk keadilan sosial bagi warga negara. Oleh karena itu, aspek pertumbuhan

dan pemerataan harus dilihat secara bersama-sama. Pembangunan yang berhasil

adalah pembangunan yang memberikan pertumbuhan yang berkualitas sekaligus

memperkecil kesenjangan antarnegara/bangsa dan antarkomunitas masyarakat.

Paradigma pembangunan yang terakhir adalah ada pada pentingnya sumber

daya manusia, di atas sumber daya alam. Walaupun suatu negara miskin sumber

daya alam, tetapi kaya akan sumber daya manusia, maka negara itu dapat

dipastikan akan mengalami kemajuan pesat. Tentu saja dimaksudkan di sini bukan

totalitas penduduk yang besar, melainkan terletak pada kualitas penduduk itu.

Inilah yang menjadi faktor penentu terciptanya akselerasi pembangunan ekonomi

setiap negara.

Ukuran-ukuran keberhasilan pembangunan pun mengalami perubahan dari

waktu ke waktu. Keberhasilan pembangunan secara tradisional pada awalnya

hanya diukur dari pendapatan nasional bruto (GNP). Kalau kenaikan GNP

meningkat, katakanlah 5 – 7 persen atau bahkan lebih tinggi dari itu dipandang

sudah bagus. Indeks ekonomi lainnya yang juga sering digunakan untuk mengulur

tingkat kemajuan suatu negara adalah tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita

(income per capita) atau GNP per kapita. Indeks ini pada dasarnya mengukur

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

25

kemampuan suatu negara untuk memperbesar output-nya dalam laju yang lebih

cepat daripada tingkat pertumbuhan penduduknya.

Selanjutnya, ada saatnya pula berkembang pemikiran bahwa pengukuran

keberhasilan pembangunan dari sisi ekonomi saja tidaklah cukup. Indikator

ekonomi itu mesti didukung pula oleh indikator-indikator sosial (social

indicators). Contoh indikator sosial dimaksud antara lain tingkat melek huruf,

tingkat pendidikan, kondisi dan kualitas pelayanan kesehatan, kecukupan

kebutuhan akan perumahan. Dari sekian banyak upaya untuk menciptakan

indikator-indikator sosial yang berbobot untuk mendampingin indikator GNP per

kapita, yang paling menonjol adalah indikator pembangunan manusia (HDI-

Human Development Index) yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pengukuran HDI ini menyangkut tiga dimensi utama. “This measure incorporates

three dimensions of development in relation to human well-being: a long and

healty life, education and knowledge, and a decent standard of living” (Willis,

2005: 7).

Pada tahun 1970-an, pembangunan ekonomi mengalami redefinisi. Mulai

muncul pandangan bahwa tujuan utama pembangunan ekonomi bukan lagi

menciptakan tingkat pertumbuhan GNP yang setinggi-tingginya, melainkan

penghapusan atau pengurangan tingkat kemiskinan, penanggulangan ketimpangan

pendapatan, dan penyediaan lapangan kerja dalam konteks perekonomian yang

terus berkembang (Todaro, 2000: 18). Dengan kalimat yang hampir sama, World

Bank menyebut bahwa: “People rise from poverty when countries act on two

pillars of development: building a good investment climate in which private

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

26

entrepreneurs will invest, generate jobs, and produce efficiently, and empowering

poor people and investing in them so that they can participate in economic

growth.” (Craig and Porter, 2006: 1).

Menurut Todaro (2000 : 20) , pembangunan harus dipandang sebagai suatu

proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas

struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi nasional, di samping tetap

mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan,

serta pengentasan kemiskinan.

Pembangunan ekonomi memungkinkan manusia untuk meningkatkan

kualitas hidupnya, baik kesehatan, pendidikan maupun ekonominya. Mula-mula

orang hidup di dalam masyarakat primitif yang kehidupannya bersandar pada

kegiatan bercocok tanam dan berburu. Mereka bekerja keras untuk memenuhi

kebutuhan hidup yang terbatas (subsisten). Akan tetapi acapkali mereka

mengalami kegagalan dari usahanya itu, juga berhadapan dengan masalah

kelaparan dan penyakit. Pembangunan ekonomi memungkinkan mereka

menghadapi dan mengatasi masalah-masalah itu dengan penemuan teknologi

pertanian, dan sebagainya.

Pembangunan ekonomi memberikan kemungkinan orang untuk menikmati

kesenangan yang lebih luas. Dalam masyarakat primitif, orang harus berjuang

demikian keras untuk mempertahankan hidupnya, dengan pembangunan ekonomi

akan tersedia banyak barang-barang pemuas kebutuhan dan juga lebih banyak

kesempatan untuk bersenang-senang. Di samping itu, pembangunan ekonomi juga

membuka kemungkinan orang untuk mengangkat sifat-sifat kemanusiaan selaras

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

27

dengan kemampuan yang dimilikinya. Orang dapat menolong orang lain kalau

kebutuhan paling mendasar untuk dirinya sendiri sudah terpenuhi, sehingga ada

surplus yang tersedia untuk membantu mereka yang miskin, cacat, terkena

bencana alam, dan sebagainya. (Irawan dan Suparmoko, 2008 : 10-12).

Goulet sebagaimana dikutip Todaro (2000 : 21), mengatakan bahwa paling

tidak ada tiga komponen dasar atau nilai inti yang harus dijadikan basis

konseptual dan pedoman praktis untuk memahami pembangunan yang paling

hakiki. Ketiga konsep dasar tersebut adalah kecukupan (sustenance), jati diri (self-

esteem), serta kebebasan (freedom); ketiga hal inilah yang merupakan tujuan

pokok yang harus dicapai oleh setiap orang dan masyarakat melalui

pembangunan. Ketiganya berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat yang

paling mendasar, yang terwujud dalam berbagai macam manifestasi (bentuk) di

hampir semua masyarakat dan budaya sepanjang jaman.

Sebagaimana tujuan pembangunan pada umumnya, pembangunan ekonomi

Indonesia dimaksudkan untuk mencapai kondisi kehidupan masyarakat yang

lebih baik dan lebih manusiawi. Landasan pembangunan ekonomi di Indonesia

adalah dasar negara Pancasila dan UUD 1945, khususnya pasal 33. Sila keempat

Pancasila menyatakan dasar kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan/perwakilan. Selanjutnya, sila kelima menyatakan dasar

pembangunan ekonomi dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada ayat (1) pasal 33 UUD 1945, disebutkan bahwa perekonomian

disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Selanjutnya, pada

ayat (2) dinyatakan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

28

yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Pada ayat (4)

disebutkan bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas

demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan,

berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga

keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Dasar negara Pancasila

dan UUD 1945, khususnya pasal 33, merupakan pedoman bagi arah pembangunan

ekonomi di Indonesia.

2.2 Ekonomi Kerakyatan

Ekonomi rakyat adalah segala kegiatan dan upaya rakyat untuk memenuhi

segala kebutuhan hidupnya, yaitu sandang, pangan, pendidikan, dan papan.

Dengan perkataan lain, ekonomi rakyat adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan

oleh rakyat dengan cara swadaya mengelola sumber daya apa saja yang dapat

dikuasainya setempat, dan ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya

beserta keluarganya. Dalam konteks permasalahan yang sederhana, ekonomi

rakyat adalah stategi bertahan hidup (survival) rakyat miskin (Rintuh dan Miar,

2005: 4).

Menurut Mubyarto, sebagaimana dikutip Rintuh dan Miar (2005: 5), sistem

ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis kekuatan rakyat.

Ekonomi kerakyatan adalah istilah yang relatif baru, yang dipopulerkan untuk

menggantikan istilah ekonomi rakyat yang konotasinya dianggap negatif dan

bersifat diskriminatif. Negatif, karena didikotomikan dengan ekonomi

konglomerat, dan diskriminatif karena didesain untuk terang-terangan memihak

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

29

pada salah satu sektor atau strata ekonomi tertentu, yaitu golongan ekonomi

lemah atau rakyat kecil.

Menurut Soeharsono Sagir sebagaimana dikutip Asshidiqie (2010: 354-

255), perekonomian setiap negara pasti berjalan menurut sistem tertentu. Jenis

sistem ekonomi yang dianut Indonesia sebagai landasan pembangunan dari waktu

ke waktu adalah Sistem Ekonomi Kerakyatan. Dalam sistem ini, kedaulatan di

bidang ekonomi ada di tangan rakyat, dan karena itu, ekonomi kerakyatan itu

terkait erat dengan gagasan demokrasi ekonomi yang tidak lain ialah paham

kedaulatan rakyat di bidang ekonomi. Yang menjadi sasaran dari Sistem Ekonomi

Kerakyatan itu adalah pembebasan kehidupan rakyat dari kemiskinan, kebodohan,

ketergantungan, perlakukan tidak adil, kerusakan lingkungan, dan rasa was-was

dalam menatap masa depan. Karena itu, kebijakan pembangunan nasional sudah

seharusnya tidak keluar dari asa ekonomi kerakyatan yang menurut Soeharsono

Sagir, tercermin dalam tiga prinsip triple track development, yaitu pro-poor, pro-

job, dan pro-growth.

Dalam mengimplementasikan ketiga prinsip tersebut, disebutkan ada enam

tolok ukur yang dapat dipakai untuk menilai berhasil-tidaknya suatu proses

pembangunan, yaitu: (i) rakyat bebas dari kemiskinan dengan laju pertumbuhan

ekonomi yang berkualitas; (ii) Rakyat bebas dari kebodohan dan terberdayakan

menjadi sumber daya insani (human capital) yang produktif; (iii) Rakyat bebas

dari pengangguran dengan bekerja kreatif dan produktif untuk meningkatkan

penghasilan sendiri dan orang lain; (iv) Negara bebas dari ketergantungan kepada

utang luar negeri; (v) Negara bebas dari kekurangan devisa karena nilai ekspor

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

30

melibihi impor; (vi) Negara bebas dari kerusakan ekosistem sehingga

pembangunan dapat dikembangkan secara berkelanjutan.

Sistem ekonomi kerakyatan tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945. Sila keempat Pancasila menyatakan dasar kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Selanjutnya, di

dalam ayat (2) pasal 33 UUD 1945, disebutkan bahwa cabang-cabang produksi

yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai

oleh negara. Pada ayat (4) disebutkan bahwa perekonomian nasional

diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta

dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Demokrasi harus dilihat sebagai wahana untuk mendekatkan pemerintah

dengan rakyat kecil. Menurut Rintuh dan Miar (2005: 77), pemerintah harus lebih

berpihak kepada rakyat kecil karena pada hakikatnya paham demokrasi adalah

kedaulatan berada di tangan rakyat, pemerintah harus dijalankan sesuai dengan

pernyataan politik bahwa Indonesia menganut paham demokrasi, yaitu kedaulatan

di tangan rakyat, juga secara ekonomi Indonesia adalah negara demokrasi. Kata

demokrasi ekonomi itu sendiri tidak banyak ditemukan karena demokrasi

ekonomi tidak sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi pasar bebas di mana setiap

individu tidak bebas dan harus mengikuti mekanisme pasar yang merupakan

perwujudan dari tangan yang tidak tampak (invisible hand).

Dikatakan, sejalan dengan pengertian demokrasi di bidang politik, bahwa

kedaulatan berada di tangan rakyat, maka demokrasi ekonomi dapat berarti

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

31

kedaulatan rakyat di bidang kehidupan ekonomi. Dengan perkataan lain,

demokrasi ekonomi adalah kegiatan ekonomi yang dilaksanakan dari rakyat, oleh

rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi ekonomi mengutamakan kemakmuran

masyarakat, bukan kemakmuran masing-masing individu. Nilai kemasyarakatan

dalam kehidupan ekonomi tersebut adalah keadilan dalam kehidupan ekonomi.

Demokrasi ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia dirumuskan dalam

pasal 33 UUD 1945.

Oleh karena itu, sebagaimana ditegaskan oleh Mubyarto, ilmu ekonomi

terapan di Indonesia harus memihak rakyat sesuai dengan amanat pasal 33 UUD

1945. Jika timbul kecenderungan sistem ekonomi pasar bebas menjurus ke sistem

ekonomi yang liberal-kapitalistik, maka pasal 33 UUD 1945 harus dijadikan

pedoman untuk meluruskannya kembali, yaitu negara harus mampu menguasai

cabang-cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak,

dan negara juga mampu mengendalikan arah kegiatan ekonomi swasta agar sesuai

dengan asas demokrasi ekonomi Indonesia.

Mubyarto kurang tertarik dengan penggunaan istilah demokrasi ekonomi

untuk Indonesia karena bisa menimbulkan interpretasi yang berbeda. Dikatakan,

bahwa yang kita perjuangkan perwujudannya di Indonesia adalah ekonomi

kekeluargaan atau kerakyatan, bukan sekadar demokrasi ekonomi. Mengapa hal

ini penting ditekankan, karena dikhawatirkan penjabaran pengertian dasar

demokrasi ekonomi secara ilmiah cenderung teoritis dan mengacu pada pengertian

demokrasi ekonomi pada umumnya di dunia Barat. Jika demikian, penjabaran kita

cenderung meninggalkan paham demokrasi ekonomi Indonesia atau demokrasi

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

32

ekonomi yang harus berdasarkan Pancasila, yang tentu saja menjadi tidak cocok

bagi bangsa lain.

Dalam pasal 33 UUD 1945, ungkapan ekonomi kerakyatan memang tidak

disebutkan secara eksplisit. Hanya disebutkan dengan istilah demokrasi ekonomi.

Namun demikian, yang dimaksud dengan ekonomi kerakyatan untuk Indonesia

adalah ekonomi yang berlandaskan pada pasal 33 UUD 1945. Walaupun tidak

menyebut istilah demokrasi ekonomi, tidak berarti persaingan sama sekali

dilarang dalam ekonomi kerakyatan. Sebagaimana dikemukakan Baswir (2009),

sesuai dengan panduan ayat (1) pasal 33 UUD 1945, dalam penyelenggaraan

ekonomi kerakyatan, kerjasama harus tetap lebih diutamakan daripada persaingan.

Seandainya terjadi persaingan diantara sesama pelaku ekonomi Indonesia, maka

tujuan utamanya bukanlah berlomba-lomba melipatgandakan keuntungan, apalagi

saling meniadakan. Tujuan utama persaingan dalam sistem ekonomi kerakyatan

harus tetap diletakkan dalam kerangka untuk mengutamakan kemakmuran

masyarakat di atas kemakmuran orang seorang.

Karakter utama ekonomi kerakyatan pada dasarnya terletak pada

dihilangkannya watak individualistik dan liberalistik dari jiwa perekonomian

Indonesia. Secara makro hal itu diterjemahkan dengan melembagakan kedaulatan

ekonomi rakyat dan pengutamaan kemakmuran masyarakat di atas kemakmuran

orang seorang. Ekonomi kerakyatan bukanlah sistem perekonomian bebas nilai.

Sebagai sebuah politik perekonomian yang secara jelas memuliakan kedaulatan

ekonomi rakyat, ekonomi kerakyatan juga berfungsi sebagai gerakan politik yang

bertujuan untuk memerdekakan kelompok masyarakat yang terpinggirkan dalam

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

33

sistem ekonomi neoliberal, yaitu dari tindasan kaum kapitalis yang secara alamiah

memang memiliki watak untuk meminggirkan rakyat banyak (Baswir, 2009).

Walaupun demikian, tulis Baswir (2009), tujuan utama sistem ekonomi

kerakyatan, berbeda dari ekonomi sosialis otoritarian ala Uni Sovyet, bukan

untuk membasmi para pemilik kapital tersebut. Tujuan utama ekonomi kerakyatan

adalah untuk menciptakan kondisi ekonomi-politik yang demokratis dan

berkeadilan dalam arti sesungguhnya. Dengan meningkatnya kepemilikan alat-alat

produksi oleh seluruh masyarakat dan dengan meningkatkatnya kemampuan

masyarakat dalam dalam mengendalikan roda perekonomian, maka

penyalahgunaan demokrasi sebagai sarana untuk memperoleh legitimasi bagi

kaum kapitalis diharapkan akan dapat dihindarkan.

Dalam ekonomi kerakyatan, kegiatan ekonomi digerakkan oleh mekanisme

pasar yang dikendalikan oleh pemerintah menuju ekonomi pasar yang efisien,

tetapi berkeadilan (efisiensi-berkeadilan) seperti yang dimaksud pasal 33 ayat (4)

UUD 1945. Sebagaimana dikemukakan Assidhiqie, kepemilikan faktor produksi

oleh perorangan dibatasi oleh undang-undang, hukum adat, dan norma

kepentingan umum, kepemilikan publik, dan kepentingan komunal. Peran swasta

tidak dibatasi selama tidak terkait dengan cabang-cabang produksi yang penting

bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.

Dikatakan, peran pemerintah tidak terbatas hanya sebagai regulator, tetapi

juga melakukan tindakan yang diperlukan dan bahkan menjadi pelaku langsung

apabila timbul adanya eksternalitas negatif, kegagalan dalam mekanisme pasar,

ketimpangan ekonomi, atau kesenjangan sosial. Semua itu ditujukan untuk

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

34

memajukan dan memberdayakan semua pelaku ekonomi secara seimbang dan

berkelanjutan menuju pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, yaitu pertumbuhan

ekonomi yang menjamin pemerataan yang adil. Ciri-ciri yang demikian itulah

yang dapat dipandang sebagai ciri sistem ekonomi kerakyatan yang diidealkan

menurut UUD 1945.

Dalam Ketetapan MPR No.VI/MPR/1999 mengenai ekonomi kerakyatan,

juga disebutkan bahwa misi ekonomi kerakyatan adalah “memberdayakan semua

kekuatan ekonomi nasional terutama pengusaha kecil, menengah, dan koperasi

dengan mengembangkan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia

(SDM) yang produktif, mandiri, maju, berdaya saing, berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan. Arah kebijakan ekonomi kerakyatan adalah: (i) Bertumpu pada

mekanisme pasar yang berkeadilan; (ii) Berprinsip persaingan yang sehat; (iii)

Memperhatikan pertumbuhan ekonomi; (iv) Memiliki nilai-nilai keadilan,

kepentingan sosial, kualitas hidup, pembangunan berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan sehingga terjamin kesempatan yang sama baik dalam

berusaha/bekerja, perlindungan hak-hak konsumen, serta perlakuan adil bagi

seluruh masyarakat.

Dengan kata lain, yang dimaksud dengan sistem ekonomi kerakyatan itu

tidak lain adalah sistem ekonomi pasar yang berkeadilan. Istilah ekonomi

kerakyatan, ekonomi pasar yang berkeadilan, sesungguhnya adalah istilah-istilah

yang kurang-lebih mengandung pengertian yang sama saja. Dengan penggunaan

istilah itu orang berusaha untuk menghindar dari kelemahan-kelemahan yang

inheren terdapat dalam sistem ekonomi kapitalis yang seratus persen bebas dan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

35

terbuka versus sistem ekonomi sosialis yang seratus persen terpimpin atau

dikendalikan oleh negara (Assidhiqie, 2010: 358).

Beberapa argumentasi muncul berkenaan dengan perlunya peran negara

yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk melindungi setiap pelaku ekonomi.

Yustika (2006), menelusurinya mulai dari mazhab neoklasik. Pada mazhab

neoklasik, mengijinkan peran negara dalam perekonomian jika terdapat kasus

eksternalitas (externality) dan barang-barang publik (public goods) melalui

regulasi.

Paham Keynesian berpandangan bahwa fungsi negara diperlukan untuk

mencegah terjadinya resesi ekonomi akibat rendahnya agregat permintaan

(underconsumption). Bagi Keynes, lanjut Yustika, jika negara dibiarkan diam,

maka selamanya resesi secara periodik akan muncul, karena persoalan rendahnya

agregat permintaan tersebut bersifat sistematis. Paham ini dengan terang

memberikan ilustrasi, bahwa negara dalam momen-momen tertentu harus

bertindak untuk menjaga tingkat kehidupan dan kesejahteraan rakyatnya, yang

dalam keadaan normal sebenarnya sudah terbiasa dijalankan masyarakat secara

sukarela.

Dalam kaitannya dengan liberalisasi ekonomi, menurut Yustika, setidaknya

ada dua asumsi yang diakui keakuratannya mengenai proses liberalisasi, yakni

menguatnya peran modal/pelaku ekonomi swasta dalam memengaruhi aspek-

aspek kehidupan lainnya dan pasar akan menjadi instrumen tunggal yang

mengatur bekerjanya aktivitas ekonomi. Setidaknya dua implikasi penting dari

liberalisasi, yaitu pertama, efek dari penguatan pelaku ekonomi berskala besar

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

36

dalam memengaruhi seluruh lekuk kehidupan kiranya mudah dibuktikan. Di

negara-negara berkembang, pengaruh dari korporasi besar (konglomerasi) dan

perusahaan-perusahaan multinasional sedemikian besar, khususnya dalam

memengaruhi kebijakan pemerintah sehingga menentukan hidup-matinya

kepentingan rakyat banyak. Hal itu dapat dilihat dari ekspansi usaha-usaha

ekonomi tersebut ke wilayah-wilayah yang sebelumnya digunakan untuk

kepentingan publik, misalnya persawahan maupun fasilitas umum. Dampaknya,

pelaku-pelaku ekonomi kecil yang selama ini hidup subsisten dari usaha ekonomi

tersebut akan mati secara perlahan dan masyarakat kehilangan ruang untuk

melakukan interaksi sosial. Matinya ekonomi kecil yang tiada lain ekonomi

sebagian besar rakyat merupakan tragedi paling mengenaskan dari liberalisasi.

Kedua, liberalisasi juga membuka ruang kepada sektor swasta untuk

“membeli” kebijakan pemerintah melalui politik uang. Ini merupakan konsekuensi

paling serius dari liberalisasi, ketika modal dibiarkan berkuasa tanpa ada regulasi

yang sanggup mengawalnya. Modal dapat menekuk seluruh tatanan ekonomi

sesuai dengan hukum yang dimilikinya, yakni kekuatan yang besar akan memakan

daya yang lebih kecil.

Dengan kedua implikasi yang mengerikan itu, tentu saja peran negara/

pemerintah tidak bisa dicegah lagi. Dalam konteks ini, fungsi negara tidak lagi

sekadar menghindari terjadinya resesi ekonomi atau pun mengatasi praktik

ekonomi yang merugikan kepentingan pihak lain, melainkan melindungi

kepentingan rakyat yang tersisih sebagai cermin komitmen sosialnya.

“Pendeknya, negara secara etis harus hadir untuk melayani kaumnya yang takluk

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

37

karena dipaksa bertarung dengan kekuatan pasar,” terang Yustika (2006: 340),

atau seperti dikatakan oleh Yunus (2007: 6), bahwa:

“Many people assume that if free market can’t solve social problems,

government can. Just as private businesses are devoted to individual profit,

government is supposed to represent the interest of society as a whole. Therefore,

itu seems logical to believe that large-scale social problems should be the

province of government. Government can help create the kind of world we all

want to live in.”

Dengan uraian di atas, menjadi jelas bahwa dalam demokrasi ekonomi ala

Indonesia, peran negara yang diwakili oleh pemerintah menjadi penting dalam

rangka mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan. Keberpihakan kepada rakyat

kecil, miskin, dan marginal, harus tetap dipertahankan tatkala arus liberalisme dan

kapitalisme merambah semakin jauh. Jika tidak, niscaya rakyat kecil akan menjadi

pecundang tatkala harus berhadapan dengan suatu sistem yang mengembangkan

konglomerasi yang mengandalkan kapital.

2.3 Pasar Sebagai Wadah Ekonomi

Pasar merupakan media transaksi bagi konsumen dan produsen melalui

kegiatan pertukaran untuk memperoleh kebutuhan konsumsinya. Penjelasan

secara rinci mengenai pasar sebagai wadah ekonomi meliputi tinjauan pasar

dilihat dari pengertiannya, jenisnya, serta pasar dari sisi konsumen dan produsen.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

38

2.3.1 Pengertian Pasar

1) Pasar (Market)

Istilah pasar sudah acapkali diucapkan dan didengar. Pada umumnya, orang

melihat pasar sebagai tempat jual-beli di suatu tempat khusus. Di situ ada pembeli

yang membeli suatu barang dan berinteraksi dengan penjual. Pembeli

menghendaki harga tertentu yang sesuai dengan kuantitas dan kualitas barang,

sebisa-bisanya semurah mungkin. Sementara itu, penjual/pedagang mengusahakan

dagangannya laku dengan keuntungan tertentu. Di sinilah, antara pembeli dengan

penjual melakukan proses tawar-menawar sampai ditemukan harga yang

disepakati bersama. Itulah pada umumnya persepsi orang tentang pasar.

Bagaimanakah pasar dalam pengertian ilmu ekonomi?

Menurut Case dan Fair (2007: 50), yang dimaksudkan dengan pasar adalah

lembaga di mana pembeli dan penjual berinteraksi dan terlibat dalam pertukaran.

Beberapa pasar berbentuk pertukaran tatap muka yang sederhana; pasar lain

berupa rangkaian transaksi yang lebih rumit, sering kali dilakukan dari jarak jauh

atau secara elektronik.

Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Badudu dan Zain

(1996 : 1008-1009), pasar diidentikkan dengan tempat orang berjual beli.

Dijelaskan, terkait dengan pasar, terdapat beberapa istilah, di antaranya, pasar

amal yaitu pasar tempat menjual barang-barang untuk mencari dana untuk suatu

pekerjaan amal; pasar gelap, yaitu tempat menjual barang-barang secara gelap,

dilakukan dengan sembunyi-sembunyi; pasar malam, yaitu pasar yang diadakan

hanya pada malam hari; pasar modal yaitu pusat kegiatan bank-bank yang

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

39

meminjamkan uang secara besar-besaran, atau kegiatan dalam mempertemukan

penawaran dan permintaan dana jangka panjang. Selanjutnya, pasar pagi, yaitu

pasar yang hanya diadakan pada pagi hari; pasar swalayan adalah toko yang

menjual banyak sekali barang keperluan hidup sehari-hari, pembeli mengambil

sendiri barang dan membayarnya di kasir.

Dalam http://id.wikipedi.org, diakses 11 April 2012, pasar didefinisikan

sebagai salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial, dan

infransturktur di mana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-

orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa dijual menggunakan alat

pembayaran yang sah seperti uang fiat. Ini adalah pengaturan yang

memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat

penting dalam pasar, dan ini memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang

mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk

memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua pihak.

Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi, jenis dan

berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan.

Dalam pengertian yang sederhana atau sempit, pasar adalah tempat terjadinya

transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada

waktu dan tempat tertentu. Pada umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan

produk/barang atau jasa dengan uang sebagai alat transaksi pembayaran yang sah

dan disetujui oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.

Menurut Peraturan Presiden RI Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan

dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat perbelanjaan dan Toko Modern, pasar

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

40

didefinisikan sebagai area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih

dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional,

pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan, dan sebutan lainnya.

Di dalam Pedoman Pengelolaan Pasar yang diterbitkan oleh Direktorat Bina

Pasar dan Distribusi Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan

tahun 2005 disebutkan, pasar adalah tempat bertemunya pihak penjual dan pihak

pembeli untuk melaksanakan transaksi di mana proses jual-beli terbentuk, yang

menurut kelas mutu pelayanan dapat digolongkan menjadi Pasar tradisional dan

Pasar Modern, dan menurut sifat pendistribusiannya dapat digolongkan menjadi

Pasar Eceran dan Pasar Perkulakan/Grosir.

Dalam ilmu ekonomi, konsep pasar adalah setiap struktur yang

memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa, dan

informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta

terdiri atas semua pembeli dan penjual yang mempengaruhi harga. Pengaruh ini

merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model

tentang kekuatan pasar, dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar,

pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan

distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Sebuah pasar muncul lebih

atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk

memungkinkan pertukaran hak atas jasa dan barang. Secara umum pasar dapat

diklasifikasikan sebagai berikut.

1) Pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli serta

ditandai dengan adanya transaksi penjual-pembeli secara langsung dan

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

41

biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri atas kios-kios

atau gerai, los, dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual atau suatu

pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-

bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur daging, kain,

pakaian, barang elektronik, jasa, dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang

menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak

ditemukan di Indonesia dan umumnya terletak di kawasan perumahan agar

memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional

yang legendaris antara lain, Pasar Beringharjo Yogyakarta, Pasar Klewer di

Solo, dan Pasar Johar di Semarang.

2) Pasar modern adalah jenis pasar yang penjual dan pembelinya tidak

bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang

tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan

pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh

pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan seperti buah,

sayuran, daging, sebagian besar lainnya yang dijual adalah barang yang dapat

bertahan lama. Contoh pasar modern adalah hypermarket, pasar swalayan

(supermarket), dan minimarket.

Menurut jenisnya, pasar dibagi menjadi 2 (dua), yakni:

a. Pasar konsumsi adalah pasar yang menjual barang-barang untuk keperluan

konsumsi. Misalnya, menjual beras, sandal, dan lukisan. Contohnya adalah

Pasar Mergan di Malang, Pasar Kramatjati di Jakarta.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

42

b. Pasar faktor produksi adalah pasar yang menjual barang-barang untuk

keperluan produksi. Misalnya menjual mesin-mesin untuk alat produksi,

dan bahan-bahan/peralatan untuk pabrik.

Selanjutnya, ada pula pasar menurut jenis barang yang dijual, yakni ada

pasar ikan, pasar buah, pasar loak, dan lain-lain. Di samping itu, ada juga kategori

pasar berdasarkan lokasi, misalnya Pasar Kebayoran yang berlokasi di Kebayoran

Lama, dan lain-lain.

Di samping itu, ada lagi pasar menurut hari. Pasar ini dinamakan sesuai

dengan hari pasar itu dibuka. Misalnya, Pasar Rebo yang dibuka khusus hari

Rabu, pasar Minggu yang dibuka khusus hari Minggu, Pasar Senen yang khusus

dibuka pada setiap hari Senin, dan lain-lain.

Dikenal juga kategori pasar berdasarkan luas jangkauannya, yaitu :

a. Pasar daerah yaitu pasar yang didalamnya terjadi proses jual-beli produk

dalam suatu daerah produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah

melayani permintaan dan penawaran dalam suatu daerah.

b. Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam suatu

kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani

permintaan dan penawaran dalam satu kota.

c. Pasar nasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu

negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional itu

melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri.

d. Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari

beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

43

Selanjutnya terdapat jenis pasar menurut wujud, yaitu:

a. Pasar konkret adalah pasar yang lokasinya dapat dilihat dengan kasat mata.

Misalnya ada los-los, toko, dll. Di pasar konkret, produk yang dijual dan

dibeli dapat dilihat dengan kasat mata. Konsumen dan produsen dapat

dengan mudah membedakan produk tersebut.

b. Pasar abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat dengan kasat

mata. Konsumen dan produsen tidak bertemu secara langsung. Biasanya

dapat melalui internet, pemesanan telepon, dll. Barang yang diperjualbelikan

tidak dapat dilihat dengan kasat mata, pada umumnya menggunakan brosur,

rekomendasi, dll. Kita juga tidak dapat melihat konsumen dan produsen

secara bersamaan atau bisa dikatakan sulit membedakan konsumen dan

produsen sekaligus.

Dalam terminologi ekonomi sebenarnya tidak terdapat istilah pasar

tradisional. Yang ada hanya pengertian pasar. Istilah pasar tradisional tersebut

muncul ketika terdapat fenomena di berbagai negara (terutama di negara-negara

sedang berkembang, termasuk Indonesia), di mana adanya dua tipe pasar yang

secara operasional berbeda tetapi berjalan secara bersamaan, yang kemudian

diistilahkan dengan pasar tradisional dan pasar modern.

2) Pasar Tradisional (Traditional Market)

Menurut Soeharsono Sagir sebagaimana dikutip Assiddiqie (2010 : 354-

355), jenis ekonomi yang dianut Indonesia yang menjadi landasan pembangunan

adalah Sistem Ekonomi Kerakyatan. Dalam sistem ini, kedaulatan di bidang

ekonomi ada di tangan rakyat, dan karena itu, ekonomi kerakyatan terkait erat

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

44

dengan gagasan demokrasi ekonomi yang tidak lain adalah paham kedaulatan

rakyat di bidang ekonomi. Yang menjadi sasaran dari Sistem Ekonomi

Kerakyatan itu adalah pembebasan kehidupan rakyat dari kemiskinan, kebodohan,

ketergantungan, perlakuan tidak adil, kerusakan lingkungan, dan rasa was-was

dalam menatap masa depan. Karena itu, menurut Soehartono Sagir, kebijakan

pembangunan nasional seharusnya tidak boleh keluar dari asas ekonomi

kerakyatan yang tercermin dalam prinsip triple track development, yaitu pro-poor,

pro job, dan pro growth.

Pengimplementasian ketiga prinsip itu, ada enam tolok ukur yang dapat

dipakai untuk menilai berhasil-tidaknya suatu proses pembangunan, yaitu : 1)

rakyat bebas dari kemiskinan dengan laju pertumbuhan ekonomi yang berkualitas;

2) rakyat bebas dari kebodohan dan terberdayakan menjadi sumber daya insani

(human capital) yang produktif; 3) rakyat bebas dari pengangguran dengan

bekerja kreatif dan produktif untuk meningkatkan penghasilan sendiri dan orang

lain; 4). negara bebas dari ketergantungan kepada utang luar negeri; 5) negara

bebas dari kekurangan devisa karena nilai ekspor melebihi impor; dan 6) negara

bebas dari kerusakan ekosistem sehingga pembangunan dapat dikembangkan

secara berkelanjutan.

Menurut Rintuh dan Miar (2005: 4), ekonomi rakyat adalah segala kegiatan

dan upaya rakyat untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya yaitu sandang,

pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan. Dengan perkataan lain, ekonomi

rakyat adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rakyat dengan secara

swadaya mengelola sumber daya apa saja yang dapat dikuasainya dan ditujukan

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

45

untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keluarganya. Secara sederhana dapat

dikatakan bahwa ekonomi rakyat adalah strategi bertahan hidup (survival) dari

rakyat miskin.

“Sistem ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada

kekuatan rakyat,” tulis Rintuh dan Miar (2005: 5). Ekonomi rakyat kecil inilah

yang menjadi tumpuan hidup sebagian besar rakyat Indonesia. Ekonomi

kerakyatan adalah salah satu sistem ekonomi yang berpihak kepada rakyat (kecil).

Oleh karena itu, menjadi kewajiban pemerintah untuk melindungi dan

memberdayakan rakyatnya, terutama mereka yang bergerak di sector ekonomi

mikro/kecil seperti para pedagang di pasar-pasar tradisional.

Mereka yang berkiprah di pasar tradisional adalah mereka yang memiliki

modal kecil, jauh berbeda dengan para peritel pasar modern. Pasar tradisional

adalah kumpulan para pedagang yang rata-rata berekonomi menengah ke bawah.

Sebagian besar dari mereka berasal dari ekonomi paling bawah dalam struktur

ekonomi dan pendapatan. Adalah menjadi komitmen pemerintah untuk

meningkatkan ekonomi kerakyatan atau ekonomi rakyat. Oleh karena pemerintah

berkewajiban melindungi rakyatnya, terutama mereka yang berkegiatan di sektor

perdagangan sebagai pedagang informal, pedagang kecil karena permodalan yang

terbatas, maka kiranya perlu kesungguhan pemerintah untuk memperhatikan

mereka. Mereka adalah bagian terbesar dari rakyat negeri ini. Seyogianya, tidak

boleh terjadi pasar tradisional itu kolaps gara-gara kehadiran pasar modern yang

meraup hampir seluruh segmen konsumen/pembeli.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

46

Apalagi Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah yang pada intinya menyangkut peran Pemerintah dan

Pemerintah Daerah untuk menciptakan iklim usaha dengan memberdayakan

usaha mikro, kecil, dan menengah secara sinergis melalui penetapan berbagai

peraturan perundang-undangan dan kebijakan di berbagai aspek kehidupan

ekonomi usaha-usaha tersebut agar memperoleh pemihakan, kepastian,

kesempatan, perlindungan, dan dukungan berusaha yang seluas-luasnya.

Pada pasal 5 Undang-undang tersebut disebutkan bahwa tujuan

pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah meliputi : a. mewujudkan

struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan; b.

menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha mikro, kecil, dan

menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan c. meningkatkan peran

usaha mikro, kecil, dan menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan

lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan

rakyat dari kemiskinan.

Undang-undang tersebut sejalan dengan dengan Peraturan Presiden No. 12

Tahun 2007 tentang penataan dan Pembinaan pasar Tradisional, Pusat

perbelanjaan, dan Toko Modern serta dengan Peraturan Menteri Perdagangan RI

Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang Pedomn Penataan dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Ketiga peraturan itu dalam

rangka memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah, termasuk keberadaan

para pedagang di pasar tradisional di dalamnya.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

47

Sudah dipaparkan di atas bahwa pasar tradisional merupakan tempat

bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual-

pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan

biasanya teridiri atas kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka

oleh penjual atau suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-

hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur daging,

kain, pakaian, barang elektronik, jasa, dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang

menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak

ditemukan di Indonesia dan umumnya terletak di kawasan perumahan agar

memudahkan pembeli untuk mencapai pasar.

Menurut Peraturan Presiden RI No. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat perbelanjaan dan Toko Modern, pasar

tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah

Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah

termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los,

dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya

masyarakat atau koperasi dengan usaha kecil, modal kecil dan dengan proses jual

beli barang dagangan melalui tawar menawar.

Berdasarkan Peraturan Presiden itu, pasar tradisional boleh berlokasi pada

setiap sistem jaringan jalan, termasuk sistem jaringan jalan lokal atau jalan

lingkungan pada kawasan pelayanan bagian kota/kabupaten atau lokal atau

lingkungan (perumahan) di dalam kabupaten/kota. Dalam hubungan itu, yang

dimaksud dengan jalan lokal adalah jalan umum yang berfungsi melayani

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

48

angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah

dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Sementara itu, jalan lingkungan

merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri

perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.

Pada Bab II pasal 2 mengenai Penataan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern, disebutkan bahwa lokasi pendirian pasar

tradisional wajib mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota,

termasuk peraturan zonasinya. Disebutkan, pendirian pasar tradisional wajib

memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1) Memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan keberadaan pasar

tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern serta usaha kecil, termasuk

koperasi yang ada di wilayah yang bersangkutan;

2) Menyediakan areal parkir paling sedikit seluas kebutuhan parkir 1 (satu)

buah kendaraan roda empat untuk setiap 100 M2 luas lantai penjualan pasar

tradisional;

3) Menyediakan fasilitas yang menjamin pasar tradisional bersih, sehat

(hygiene), aman, tertib dan ruang publik yang nyaman.

Menurut Pedoman Pengelolaan Pasar yang diterbitkan oleh Direktorat Bina

Pasar dan Distribusi Ditjen Perdagangan Dalam negeri Departemen Perdagangan

tahun 2005, pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh

pemerintah, Swasta, Koperasi atau swadaya masyarakat sebagai sarana atau

tempat usaha berupa toko, kios, los, tenda yang dimiliki/dikelola pedagang kecil,

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

49

menengah dan koperasi dengan modal kecil dan usaha kecil, di dalamnya terjadi

proses jual beli melalui tawar-menawar.

Pada awal-awal keberadaannya, pasar tradisional memiliki peranan yang

penting dalam perkembangan wilayah dan terbentuknya kota. Sebagai pusat

aktivitas ekonomi masyarakat, pasar tradisional telah mendorong tumbuhnya

pemukiman-pemukiman dan aktivitas sosial ekonomi lainnya di sekitar pasar

tersebut, dan pada tahap selanjutnya berkembang menjadi pusat pemerintahan.

Jasa besar pasar tradisional, tentunya dengan pelaku-pelaku di dalam pasar

tersebut, hampir tidak terbantahkan terutama jika kita lihat sejarah berdirinya

hampir seluruh kota di Indonesia. Namun demikian, sejalan dengan

perkembangan jaman, jasa besar pasar tradisional dan para pelaku di dalamnya

mulai dilupakan. Pasar tradisional sekarang pada kenyataannya telah menjadi

suatu areal bertransaksi yang kotor, bau, yang telah menyebabkan rusaknya

keindahan kota serta acapkali menimbulkan kemacetan lalu-lintas perkotaan.

3) Pasar Modern (Modern Market)

Pada awalnya, kegiatan pasar dilaksanakan hanya seminggu sekali. Sebutan

nama pasar seperti Pasar Senen, Pasar Rebo, Pasar Kemis, dan Pasar Jumat, Pasar

Minggu, menunjukkan bahwa semula kegiatannya hanya seminggu sekali, dan

tentu saja the origin of pasar ini bersifat tradisional (Djumantri, 2010). Dengan

semakin pesatnya perkembangan penduduk maka semakin besar pula tuntutan

kebutuhan akan pasar, baik secara kualitas maupun kuantitas. Seiring dengan

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

50

kemajuan teknologi dan manajemen, maka berkembanglah pasar modern, seperti

department store, mall, hypermarket, supermarket dan sejenisnya.

Pasar modern didefinisikan sebagai jenis pasar yang penjual dan

pembelinya tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label

harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan

pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga.

Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan seperti buah, sayuran, daging,

sebagian besar lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama.

Contoh pasar modern adalah hypermarket, pasar swalayan (supermarket), dan

minimarket ( http://id.wikipedi.org, 11 April 2012).

Peraturan Presiden RI No. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional dan Toko Modern, tidak menyebutkan istilah pasar

modern. Sebagai gantinya, di dalamnya disebut sebagai pusat perbelanjaan dan

toko modern. Pada pasal 1 disebutkan, pusat perbelanjaan adalah suatu area

tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara

vertikal maupun horizontal, yang dijual atau disewakan kepada pelaku usaha

atau dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan perdagangan barang. Di dalam

pasal 1 juga disebutkan bahwa yang dimaksud dengan toko modern adalah toko

dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran

yang berbentuk minimarket, supermarket, department store, hypermarket atau pun

grosir yang berbentuk perkulakan.

Menurut Pedoman Pengelolaan Pasar yang diterbitkan oleh Direktorat Bina

Pasar dan Distribusi Ditjen Perdagangan Dalam negeri Departemen Perdagangan

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

51

tahun 2005, pasar modern adalah pusat belanja seperti plaza, mall, shopping

center, dan sejenisnya dengan menggunakan metode manajemen modern,

didukung dengan teknologi modern, serta mengutamakan pelayanan kenyamanan

berbelanja.

Perkembangan pasar modern ini secara umum akan dapat menguntungkan

bagi konsumen karena tersedia banyak pilihan untuk berbelanja. Persaingan yang

semakin tajam antarpasar modern juga akan menguntungkan bagi konsumen,

karena mereka akan berusaha untuk menarik konsumen dengan memberikan

pelayanan yang lebih baik. Meskipun begitu, sebagaimana ditulis Albert

Napitupulu dalam http://www.jakarta.go.id, yang diakses 16 Juni 2012, saat ini

banyak pengusaha yang mengkhawatirkan akan terjadi kelebihan pasokan.

Kelebihan pasokan ini bisa menyebabkan banyaknya kredit macet di pusat-pusat

perbelanjaan, sebagaimana yang terjadi di sektor properti saat ini.

Perkembangan pesat pasar modern juga akan memberikan dampak terhadap

pasar tradisional. Pasar modern dengan pusat-pusat perbelanjaannya merupakan

pesaing dan akan mengancam pedagang di pasar tradisional. Jika dulu pusat pasar

modern lebih banyak dikunjungi oleh penduduk berpendapatan menengah ke atas,

kini mulai masuk juga kelas menengah ke bawah.

Menurut hasil penelitian First Pasific Davies, dalam Asia Property Fokus,

sebagaimana dikutip Albert Napitupulu, (jakarta.go.id, diakses 16 Juni 2012),

konsumen di Jakarta dan sekitarnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga

kelompok, yakni kelompok menengah ke atas, kelompok menengah yang baru

tumbuh daya belinya, dan kelompok menengah ke bawah. Kelompok menengah

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

52

ke atas adalah kelompok tenaga terampil dan tenaga manajemen yang memiliki

pendapatan sangat tinggi untuk dibelanjakan. Kelompok ini merupakan sasaran

pusat perbelanjaan seperti Sogo, Metro Galeria, dan sejumlah speciality store

(toko khusus), seperti Mark and Spencer, mal Taman Anggrek, dan Citra Land

merupakan pusat perbelanjaan yang menggarap segmen pasar ini.

Selanjutnya, kelompok menengah yang merupakan kelompok baru yang

baru tumbuh daya belinya. Kelompok ini umumnya terdiri atas tenaga manajer

muda dan teknisi terampil. Kelompok ini sekarang banyak diincar oleh berbagai

pusat perbelanjaan. Beberapa mall yang baru mengincar kelompok ini, seperti Mal

Puri Indah Jakarta Barat, Mall Mega di Jakarta Utara. Beberapa department store

seperti Mega-M dan Wall Mart juga mengincar kelompok ini.

Kelompok menengah ke bawah kini juga menjadi sasaran pusat

perbelanjaan modern. Kelompok ini umumnya memiliki pendidikan lebih baik

dan lebih terbuka dengan alternatif belanja dibanding generasi tuanya. Kelompok

ini lebih suka berbelanja di pasar modern daripada pasar tradisional. Kelompok ini

juga diduga mempunyai potensi pertumbuhan yang kuat. Department store lokal

seperti Matahari dan Ramayana merupakan pengecer yang sangat aktif

menggarap kelompok ini. Di masa datang ini sangat potensial menyebabkan

pergeseran kegiatan belanja dari pasar tradisional ke pasar modern. Kelompok

ini dapat target potensial pasar modern dengan menawarkan keunggulan-

keunggulannya, seperti bersih, nyaman, rapi, teratur, timbangan yang diyakini

akurat.

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

53

Penelitian-penelitian tentang pasar pada umumnya dan keberadaan pasar

modern dan pasar tradisional telah dilakukan, seperti Nielsen dan SMERU.

Penelitian itu menjadi penting dalam konteks ini, karena dapat menjadi landasan

teoritis bagi penelitian selanjutnya. Demikian pula dengan penelitian ini yang

pada dasarnya dilandasi oleh penelitian-penelitian terdahulu sejauh penulis dapat

membacanya melalui berbagai sumber yang tersedia.

Berbeda dengan penelitian terdahulu, maka penelitian ini akan mengungkap

hal-hal yang belum pernah diteliti, diantaranya tentang sejumlah faktor yang

diperkirakan berpengaruh terhadap keberdayaan pedagang pasar tradisional di

Bali.

2.3.2 Pasar dari Sisi Konsumen

Pembahasan pasar dari sisi konsumen diawali dengan pemikiran seorang

ahli ekonomi, Mankiw (2003: 5) yang menyampaikan hal yang menarik terkait

dengan pembicaraan ini. Pelajaran pertama dari Mankiw adalah tentang

pembuatan keputusan. Dikatakan, pembuatan keputusan dapat dirangkum dalam

sebuah peribahasa berikut: There is no such thing as a free lunch. Tidak ada yang

gratis di dunia ini. Untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, biasanya orang

harus merelakan atau menyerahkan hal lain yang sesungguhnya juga berharga.

Jika ada banyak tujuan, sebagian tujuan harus dilepaskan demi mengejar tujuan

tertentu yang paling diinginkan. Pembuatan keputusan mengharuskan orang rela

melepaskan suatu tujuan untuk memperoleh tujuan lain.

Jika orang-orang berhimpun dalam sebuah masyarakat, mereka menghadapi

berbagai kemungkinan trade-off. Trade-off klasik dikenal adalah antara “senjata

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

54

dan mentega.” Semakin banyak uang dibelanjakan untuk membangun kekuatan

pertahanan nasional guna melindungi wilayah negara dari serangan musuh

(senjata), maka semakin sedikit dana yang tersedia untuk menyediakan berbagai

keperluan rumah tangga demi meningkatkan standar hidup (mentega).

Dilema atau trade-off lain yang kini harus dihadapi masyarakat modern

adalah trade-off antara lingkungan hidup yang bersih/sehat versus tingkat

pendapatan tinggi. Berbagai peraturan yang mewajibkan perusahaan membatasi

polusi cenderung memperbesar biaya produksi barang atau jasa. Apabila biaya

produksi yang ditanggung meningkat, perusahaan terpaksa akan menurunkan laba,

membatasi upah para pekerja, menaikkan harga produk, atau kombinasi dari

ketiganya.

Oleh karena itu, orang selalu dihadapkan pada fakta trade-off, pembuat

keputusan diharuskan untuk selalu membanding-bandingkan segenap biaya dan

manfaat dari setiap pilihan tindakan. Hanya saja, biaya dari suatu pilihan tindakan

biasanya tidak tampak seluruhnya pada saat pertama kali harus menjajakinya.

Contohnya adalah pada saat harus memutuskan apakah akan melanjutkan

pendidikan ke perguruan tinggi atau tidak. Manfaat melanjutkan ke pendidikan

tinggi jelas, yakni pengetahuan akan banyak bertambah, dan peluang kerja dan

karier yang akan diterima juga dengan sendirinya menjadi lebih baik. Tetapi,

bagaimana dengan biayanya? Mungkin untuk menjawab pertanyaan ini orang

akan langsung menghitung jumlah uang yang diperlukan untuk membayar uang

pendidikan selama sekian tahun, untuk membeli buku-buku, dan ongkos

pemondokan. Namun perlu diketahui, jumlah total uang yang dikeluarkan itu

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

55

barulah merupakan biaya langsung, dan belum mencakup seluruh biaya yang

harus dipikul. Ada beberapa hal yang harus diperhitungkan untuk sampai pada

angka biaya yang sesungguhnya.

Belum lagi kalau dilihat dari biaya oportunitas (opportunity cost). Hal ini

dimaksudkan sebagai segala sesuatu yang harus dikorbankan untuk memperoleh

sesuatu. Setiap kali hendak membuat keputusan atau memilih tindakan, seseorang

tidak hanya harus menghitung biaya langsung, bahkan harus pula menghitung

biaya oportunitasnya. Kenyataannya, banyak yang secara tidak sadar sudah

melakukan hal itu (Mankiw, 2003: 8).

Dikatakan oleh Mankiw, sepintas lalu daya kerja pasar itu membingungkan.

Kelihatannya, dalam sebuah ekonomi pasar, tidak ada yang mencoba mencapai

kesejahteraan seluruh masyarakat. Pasar bebas meliputi begitu banyak pembeli

dan penjual dari berbagai macam barang dan jasa, dan masing-masing dari mereka

hanya ingin menyejahterakan diri mereka sendiri. Namun, meskipun begitu

terdesentralisasinya keputusan dan seegois-egoisnya para pembuat keputusan,

perekonomian pasar telah terbukti sangat sukses dalam mengorganisir kegiatan-

kegiatan ekonomi yang mendorong kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.

Adam Smith merumuskan observasinya yang paling terkenal dalam ilmu

ekonomi: semua rumah tangga dan perusahaan yang berinteraksi di pasar, seolah-

oleh dibimbing oleh suatu kekuatan atau “tangan tidak tampak” (invisible hand),

sehingga interaksi pasar itu dapat mengarah ke hasil-hasil yang diinginkan.

Setiap kali belajar ilmu ekonomi, akan dipahami bahwa harga-harga

merupakan wahana nyata yang menjadi pengejawantahan tangan tidak tampak

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

56

tersebut dalam mengarahkan kegiatan ekonomi. Harga mencerminkan nilai suatu

barang bagi masyarakat dan biaya yang harus dibayar masyarakat tersebut dalam

mengadakan atau membuat barang itu. Oleh karena segenap rumah tangga dan

perusahaan mendasarkan keputusan mereka tentang apa yang harus dibeli atau

dijual semata-mata pada harga, mereka tanpa sadar telah memperhitungkan biaya

dan manfaat sosial dari tindakan atau keputusan mereka. Dengan mekanisme

seperti inilah harga-harga dapat membimbing para pengambil keputusan di tingkat

individual mengambil pilihan yang dalam banyak kasus, memaksimalkan

kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Selanjutnya, Mankiw menulis, jika pemerintah melakukan sesuatu yang

mencegah pasar untuk secara alamiah menyesuaikan diri dengan penawaran dan

permintaan, maka lumpuhlah kemampuan tangan tidak tampak dalam

mengkoordinasikan juataan rumah tangga dan perusahaan dalam membentuk

perekonomian. Fakta ini dapat menjelaskan mengapa pengenaan pajak oleh

pemerintah dapat mengubah alokasi sumber daya. Pajak

mendistorsi/mengacaukan harga: sehingga pada gilirannya juga mempengaruhi

keputusan segenap rumah tangga dan perusahaan.

Tangan tidak tampak biasanya mampu mengarahkan pasar-pasar untuk

mengalokasikan sumber daya secara efisien. Situasi inilah yang oleh para ekonom

disebut dengan kegagalan pasar (market failure). Pengertian baku dari istilah ini

adalah suatu situasi di mana pasar gagal mengalokasikan sumber-sumber daya

secara efisien oleh berbagai sebab seperti eksternalitas dan kuasa pasar.

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

57

Terkait dengan aspek pasar ditinjau dari aspek konsumen, Stanton (1993 :

117-118) menulis, bahwa pengeluaran kosumen dipengaruhi oleh tahap-tahap

dalam daur hidup keluarga para konsumen. Pasangan muda tanpa anak banyak

membeli pakaian, mobil, dan berekreasi. Pada waktu anak-anak lahir, pola

pengeluaran berubah ke pengeluaran untuk membeli dan melengkapi rumah.

Keluarga dengan anak-anak remaja banyak membeli makanan, pakaian, dan

kebutuhan pendidikan. Keluarga yang sudah ditinggalkan anak-anaknya terutama

bila kepala keluarga masih aktif bekerja, merupakan sasaran menarik bagi para

pemasar karena mereka mempunyai daya beli yang besar untuk barang-barang di

luar ke butuhan pokok sehari-hari.

Selanjutnya dikatakan, besar kecilnya pendapatan sebuah keluarga jelas

merupakan faktor penentu untuk mengetahui bagaimana mereka membelanjakan

pendapatannya. Hasil penelitian Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat,

sebagaimana dikutip Stanton, menyajikan jenis-jenis informasi ysng diperoleh

para pemasar jika mereka menganalisis pola pengeluaran konsumen.

Pertama, terdapat keseragaman yang kokoh dalam pengeluaran unit-unit

berpendapatan menengah. Struktur kelas sosial merupakan kriteria yang lebih

bermanfaat untuk menentukan pola pengeluaran. Kedua, kelompok pendapatan

yang lebih tinggi pasti membelanjakan lebih banyak dibandingkan kelompok

pendapatan di bawahnya. Kenaikan ini bersifat absolut untuk setiap kategori

produk. Meskipun demikian, untuk beberapa kategori produk tertentu seperti

makanan, kelompok pendapatan yang lebih rendah mempunyai persentase

pengeluaran yang lebih besar. Ketiga, makin tinggi tingkat pendapatan kelompok

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

58

makin menurun persentase jumlah yang dibelanjakan untuk makanan. Keempat,

persentase pengeluaran untuk perumahan, keperluan rumah tangga (air, listrik,

dsb.nya) dan kegiatan rumah tangga lainnya tetap tidak berubah di kelompok

pendapatan menengah dan kelompok pendapatan tinggi. Kelima, untuk seluruh

kelompok, persentase pengeluaran untuk kesehatan dan perawatan badan tetap

tidak berubah. Keenam, kenaikan dalam pendapatan di kelompok pendapatan

menengah dan rendah cenderung diikuti dengan kenaikan dalam pengeluaran

untuk produk dan pelayanan otomotif. Di kelompok pendapatan yang lebih tinggi

persentasenya menurun sedikit. Ketujuh, makin tinggi tingkat pendapatan

kelompok makin banyak pengeluaran untuk pakaian.

Berdasarkan penyamarataan yang luas seperti di atas, para pedagang/penjual

dapat mempersiapkan strategi pemasaran produk atau jasa mereka. Meskipun

demikian, tulis Stanton, sebuah pasar ada jika terdapat orang-orang dengan

kebutuhan yang perlu dipuaskan dan memiliki uang untuk dibelanjakan serta

kemauan untuk mengeluarkannya. Terkait dengan perilaku konsumen untuk

membeli atau tidak membeli suatu produk yang dijual di pasar, pertama-tama

harus dilihat terlebih dahulu motif di balik itu. Seluruh perilaku dimulai dengan

motivasi. Motif atau pendorong adalah kebutuhan yang terangsang sehingga

seseorang berupaya untuk memuaskannya. Contoh motif adalah lapar, kebutuhan

akan keamanan, keinginann prestise, dan lain sebagainya. Perlu dicatat, bahwa

kebutuhan harus dirangsang atau dibangunkan sebelum menjadi motif. Kadang-

kadang orang mempunyai kebutuhan yang terpendam dan kebutuhan seperti itu

tidak cukup kuat mengaktifkan perilakunya. Sumber rangsangan dapat dari dalam

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

59

diri atau dari lingkungan, atau cukup hanya memikirkan tentang sebuah kebutuhan

sudah dapat membangkitkan kebutuhan menjadi motif.

Motif adalah kebutuhan yang dibangunkan. Sebaliknya, motif juga berperan

sebagai kekuatan yang mengaktifkan perilaku dengan tujuan memuaskan

kebutuhan yang dibangunkan itu. Tetapi, apa yang mempengaruhi dan atau

memberi bentuk perilaku itu? Apa yang menentukan arah atau jalur yang diambil

oleh perilaku? Jawabannya adalah persepsi kita. Persepsi dipengaruhi oleh

kekuatan-kekuatan pasikologis, kelompok sosial, dan budaya yang membentuk

karangka acuan (frame of reference) seseorang. Di samping itu, kelompok acuan

kecil di mana seseorang berada atau yang menjadi aspirasi seseorang juga

mempengaruhi persepsi kita. Kelompok acuan menekankan pentingnya anggota

kelompok memiliki pemimpin panutan (opinion leader).

Keluarga adalah kelompok sosial yang terkecil yang mempengaruhi

persepsi, dan dalam banyak kasus keluarga merupakan kekuatan sosial yang

paling kuat daya pengaruhnya terhadap perilaku konsumen. Tahapan daur

kehidupan keluarga juga mempengaruhi perilaku konsumen. Seorang

pedagang/penjual/pemasar perlu mengetahui siapa yang berbelanja untuk keluarga

dan kapan, di mana, dan bagaimana konsumen berbelanja. Artinya, kebiasaan

membeli konsumen (Stanton, 1993 : 126-150).

Dalam mengambil keputusan membeli barang, konsumen seringkali ada

lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya.

Menurut Kotler (1999 : 252-253), umumnya ada lima macam peranan yang dapat

dilakukan seseorang. Ada kalanya kelima peran ini dipegang oleh satu orang,

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

60

namun seringkali pula peranan tersebut dilakukan beberapa orang. Pemahaman

mengenai masing-masing peranan ini sangat berguna dalam rangka memuaskan

kebutuhan atau keinginan konsumen. Kelima peran dimaksud dapat diuraikan

sebagai berikut.

1) Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya

keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk

membeli suatu barang atau jasa tertentu;

2) Pemberi pengaruh (influence), yaitu orang yang pandangan, nasihat, atau

pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian;

3) Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan keputusan

pembelian misalnya apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara

membeli, atau di mana membelinya;

4) Pembeli (buyer), yakni orang yang melakukan pembelian aktual;

5) Pemakai (user), yaitu orang yang mengonsumsi atau menggunakan barang

atau jasa yang dibeli.

Menurut Tjiptono (1997: 21-22), sebuah proses pengambilan keputusan

pembelian tidak hanya berakhir dengan terjadinya transaksi pembelian, tetapi

diikuti pula oleh tahap perilaku purnabeli. Dalam tahap ini konsumen merasakan

tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu yang akan mempengaruhi perilaku

berikutnya. Jika konsumen merasa puas, ia akan memperlihatkan peluang yang

besar untuk melakukan pembelian ulang atau membeli produk lain di perusahaan

yang sama di masa mendatang. Seorang konsumen yang merasa puas cenderung

akan menyatakan hal-hal yang baik tentang produk dan perusahaan yang

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

61

bersangkutan kepada orang lain. Sebaliknya, konsumen yang merasa tidak puas

akan bereaksi dengan tindakan yang berbeda. Ada yang mendiamkan saja dan ada

pula yang melakukan komplain.

Demikianlah, pasar bagi konsumen adalah tempat mendapatkan berbagai

keperluan sehari-hari, seperti bahan-bahan makanan, minuman, dan sebagainya.

Keberagaman jenis yang dijual menyebabkan oleh pembeli harus memilih jenis

barang mana yang hendak dibeli. Pelayanan para pedagang di pasar, merupakan

salah satu faktor mengapa seorang konsumen/pembeli memutuskan membeli di

suatu lapak/tempat di areal pasar yang luas. Persoalan harga juga menjadi

pertimbangan konsumen. Di mana harga yang paling murah untuk kualitas dan

kuantitas yang sama, di situlah pembeli akan menukarkan uangnya dengan suatu

barang yang dibutuhkannya. Kepuasan konsumen adalah hal yang utama, karena

dengan begitu, konsumen cenderung akan berbelanja ulang.

2.3.3 Pasar dari Sudut Produsen

Produsen dalam konteks ilmu ekonomi adalah orang atau sekolompok

orang yang memproduksi barang atau jasa. Untuk menjadikan bahan baku

menjadi suatu produk yang akan dijual tentu memerlukan proses produksi. Kata

“produksi” sendiri sering digunakan dalam arti membuat sesuatu. Dalam istilah

yang lebih luas dan lebih fundamental, produksi dapat diartikan sebagai

pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh

konsumen, dapat berupa barang atau jasa (Swastha, 2002: 280). Proses produksi

dapat ditentukan menurut sifat produknya, ada atau tidaknya spesifikasi

Page 41: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

62

permintaan pembeli terhadap suatu produk. Dalam hal ini, menurut Swastha,

proses produksi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu produksi standar dan

produksi pesanan.

Produksi standar adalah produksi barang-barang yang sering dilakukan oleh

produsen disebut produksi standar. Dalam produksi standar ini, sering dihasilkan

sejumlah barang untuk persediaan di samping untuk dikirimkan kepada

pembeli/penyalur. Produksi pesanan muncul atau digunakan bilamana para

pembeli menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan,

sedangkan kemampuan produksinya terbatas. Sebagai contoh, pembuatan pakaian

dengan ukuran tertentu, mebel untuk keperluan khusus, dan sebagainya. Produsen

suatu barang, bisa memasarkan langsung barangnya, atau menjualnya kepada

pihak pedagang di pasar, baik melalui perantara maupun dengan datang sendiri

membawanya. Kalau ia seorang produsen sekaligus pedagang/penjual produknya

sendiri, maka seharusnya produsen memperhatikan segmentasi pasar.

Pasar terdiri atas para konsumen dan para konsumen tersebut berbeda dalam

satu atau beberapa hal. Mereka bisa berbeda dalam keinginan, sumber daya, lokasi

geografis, sikap membeli, dan pelaksanaan pembelian mereka. Setiap variabel ini

bisa digunakan untuk menyusun segmentasi pasar. Tidak ada satu cara yang

khusus untuk menyusun segmentasi sebuah pasar. Seorang pemasar harus

mencoba variabel-variabel segementasi yang berbeda, sendiri-sendiri dan secara

kombinasi, dengan harapan menemukan suatu cara yang berguna untuk melihat

struktur pasar (Kotler dan Armstrong, 2001: 291-297). Disebutkan bahwa

Page 42: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

63

beberapa variabel penting yang digunakan untuk menyusun segmentasi pasar,

yakni:

Pertama, segmentasi geografis. Segmentasi geografis membagi pasar ke

dalam unit-unit geografis yang berbeda, seperti negara, negara bagian/provinsi,

wilayah, daerah, kota atau desa. Pemasar bisa memutuskan untuk beroperasi

dalam satu atau beberapa wilayah atau beroperasi dalam semua wilayah tetapi

memperhatikan variasi-variasi kebutuhan dan pilihan geografis tersebut. Kedua,

segmentasi menurut demografi. Segmentasi demografi merupakan pembagian

pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variable-variabel demografi,

seperti usia, agama, jenis kelamin, jumlah keluarga, daur hidup keluarga,

pendapatan, pekerjaan, pendidikan, ras dan kewarganegaraan. Variabel demografi

merupakan dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok

konsumen.

Ketiga, tingkat usia dan daur hidup. Keinginan dan kapasitas konsumen

berubah seiring dengan bertambahnya usia. Bahkan anak-anak berumur enam

bulan berbeda dengan anak-anak berumur enam bulan dalam hal potensi konsumsi

mereka. Keempat, jenis kelamin. Segmentasi jenis kelamin telah lama diterapkan

dalam hal pakaian, tata rambut, kosmetika, dan majalah. Kadang-kadang para

pemasar lain akan memperhatikan sebuah kesempatan untuk membuat segmentasi

berdasarkan jenis kelamin, sesuatu yang sebelumnya hanya untuk jenis kelamin

tertentu saja. Mobil misalnya, tak hanya untuk pria, bahkan juga untuk wanita.

Kini karena kian banyak wanita berkarier, maka dibutuhkan mobil “feminim” bagi

para pengendara wanita. Kelima, pendapatan. Segmentasi berdasarkan pendapatan

Page 43: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

64

(penghasilan) merupakan praktik yang sudah berjalan lama dalam kategori produk

atau jasa seperti mobil, rumah, pakaian, kosmetika dan perjalanan.

Selanjutnya, meskipun sebuah produk telah diproduksi, diberi harga, dan

didistribusikan kepada konsumen dengan tepat, namun masih harus dipromosikan.

Produsen, jika produknya ingin laku dijual di pasar, aspek promosi ini tak bisa

ditinggalkan. Promosi adalah tindakan menginformasikan atau mengingatkan

konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi dipentingkan, terlebih-

lebih dalam mengingatkan konsumen tentang kualitas produk dan keuntungan

yang ditawarkan melebihi produk pesaing. Promosi juga mencakup insentif

khusus untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produk tertentu. Promosi

pun dapat digunakan dalam jangka panjang untuk mempertahankan kesan atas

suatu produk (product image) dan mempertahankan pangsa pasarnya.

Promosi yang efektif harus dapat meningkatkan permintaan atas produk dan

menghasilkan tingkat penjualan yang lebih tinggi. Promosi sendiri dapat

dilakukan dengan berbagai cara, tetapi yang lebih sering adalah kombisasi

sejumlah cara/teknik promosi. Menurut Madura (2001), ada empat metode

promosi, yakni 1) Periklanan; 2) Penjualan personal; 3) Promosi penjualan, dan 4)

Hubungan masyarakat.

Periklanan adalah penyajian penjualan nonpersonal yang dikomunikasikan

melalui bentuk media atau nonmedia untuk mempengaruhi sejumlah besar

konsumen. Periklanan ini dapat dilakukan melalui berbagai saluran media,

diantaranya surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, dan sebagainya.

Penjualan personal adalah presentasi secara personal yang digunakan untuk

Page 44: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

65

mempengaruhi satu konsumen atau lebih. Penjualan ini merupakan upaya

personal untuk mempengaruhi permintaan konsumen akan suatu produk.

Selanjutnya, promosi penjualan adalah serangkaian aktivitas yang

dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen. Promosi penjualan ini bisa

menjadi sangat efektif untuk mendorong konsumen untuk membeli produk

tertentu. Promosi yang paling umum dilakukan diantaranya pemberian rabat,

kupon, pameran, dll.

Bentuk hubungan masyarakat (humas) berkenaan dengan tindakan yang

diambil dengan tujuan menciptakan atau memelihara kesan yang menyenangkan

bagi masyarakat. Perusahaan atau produsen berusaha menjalin hubungan yang

baik dengan masyarakat dengan cara berkomunikasi dengan masyarakat umum,

termasuk calon pelanggan. Cara yang umum digunakan adalah melalui acara

khusus, rilis berita, dan konferensi pers (Madura, 2001:157-174).

Begitulah pentingnya pemahaman akan pasar oleh para produsen. Produsen

tak cukup menjual barangnya di pasar, atau menjual melalui perantara

(distributor), melainkan dia mesti memahami mengenai segementasi pasar,

promosi, dan hal-hal lain mengenai pasar. Dengan pemahaman seperti itu, maka

dia akan bisa dengan tepat menentukan jenis barang yang diproduksi, kualitas dan

kuantitas, selaras dengan perkembangan kebutuhan pasar. Yang tidak boleh

dilupakan, produsen adalah bagian penting dalam penentuan harga di pasar. Harga

di tingkat produsen tentu terkait dengan harga bahan baku, biaya proses produksi,

dan biaya transportasi. Harga di pasar diharapkan akan lebih besar dari totalitas

Page 45: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

66

harga bahan, biaya produksi, dan transportasi agar diperoleh keuntungan yang

diharapkan.

2.4 Strategi Bersaing Pedagang

Desakan pasar modern sebagaimana disebutkan di depan ditengarai telah

mengakibatkan kian terpuruknya kondisi pasar tradisional di Indonesia. Hal ini

jelas tergambar dengan peningkatan pertumbuhan pasar modern sebesar 31,4

persen per tahun sementara pasar tradisional turun hingga 10 persen. Kondisi ini

menggambarkan pula betapa masyarakat lebih tertarik untuk datang dan

berbelanja ke pasar modern seperti minimarket dan supermarket daripada ke pasar

tradisional. Akibatnya, secara perlahan-lahan tetapi pasti, pembeli yang datang ke

pasar tradisional kian sedikit dan beralih ke pasar modern. Tentu saja hal ini

berdampak negatif terhadap tingkat pendapatan para pedagang di pasar

tradisional. Maka, tidaklah aneh, kalau pertumbuhan pasar tradisional menjadi

minus 10 persen per tahun (suarakarya-online.com. 7 Mei 2012).

Untuk mengantisipasi menurunnya kemampuan bertahan pedagang pasar

tradisional sekaligus memperkuat kemampuannya dalam menghadapi persaingan,

maka diperlukan strategi yang bisa diandalkan. Strategi ini dimaksudkan agar

pasar tradisional tidak terus-menerus menurun omsetnya, juga tidak berkurang

jumlahnya dari tahun ke tahun sehingga eksistensi pasar tradisional dapat terjaga.

Strategi yang ditempuh oleh para pedagang pasar tradisional, tidak hanya untuk

bertahan dari tekanan persaingan yang masif, bahkan juga sanggup menghadapi

persaingan itu melalui keunggulan bersaing.

Page 46: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

67

Secara konseptual, Porter (1992), mengetengahkan tentang strategi bersaing

ini. Kendati pun strategi dimaksud diperuntukkan bagi kalangan industri, tetapi

dapat diterapkan juga pada dunia pemasaran, khususnya pada bisnis di pasar

tradisional. Para pedagang pasar bisa mengadopsi teori Porter dalam mengelola

bisnis mereka agar sanggup bersaing di tengah-tengah maraknya kehadiran pasar

modern. Jadi, strategi bersaing yang diajukan Porter tidak hanya untuk dunia

industri, bahkan relevan untuk pasar tradisional karena ada kesamaan substansi.

Landasan fundamental bagi kinerja (performance), sebagaimana disebutkan

oleh Porter, adalah keunggulan bersaing yang lestari (sustainable competitive

advantage). Walaupun suatu usaha memiliki banyak kekuatan dan kelemahan

dibandingkan dengan pesaingnya, ada tiga keunggulan bersaing, yakni:

keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menyebut ketiganya sebagai

strategi bersaing generik. Disebutkan, bahwa strategi keunggulan biaya dan

strategi diferensiasi dimaksudkan untuk mencapai keunggulan bersaing dalam

beragam segmen usaha yang luas, sedangkan strategi fokus meliputi fokus biaya

atau fokus diferensiasi pada segmen yang sempit.

Dikatakan, pemikiran yang melandasi konsep strategi generik ini adalah

keunggulan bersaing merupakan inti dari strategi apapun, dan mencapai

keunggulan bersaing mengharuskan perusahaan untuk menentukan pilihan jika

suatu usaha ingin memiliki keunggulan bersaing tertentu, maka ia harus memilih

jenis keunggulan bersaing yang akan dicapainya melalui strategi bersaing yang

dipilihnya. Menjadi “segalanya untuk semua orang” adalah resep menuju

kegagalan dan prestasi di bawah rata-rata, karena itu berarti bahwa perusahaan

Page 47: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

68

sebenarnya tidak memiliki keunggulan bersaing apapun. Ungkapan di atas bisa

disejajarkan dengan ungkapan bahwa “unggul dalam segala hal”, sesuatu yang

sangat sulit diraih bahkan bisa membawa keterpurukan usaha karena beban yang

berlebihan.

Porter menyebutkan, ada tiga strategi bersaing generik yang bisa dilakukan

perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing, yang meliputi keunggulan

biaya, diferensiasi, dan fokus. Terdapat dua pandangan utama yang dikemukakan

di sini, yakni pandangan Porter dan Pardede, untuk memberikan penjelasan

terhadap ketiga strategi bersaing dimaksud.

a) Strategi Keunggulan Biaya

Keunggulan biaya (cost leadership) adalah suatu keadaan di mana suatu

perusahaan dapat bekerja dengan biaya yang paling rendah di antara para

pesaingnya dalam industri yang sama. Keunggulan biaya merupakan suatu

kekuatan yang sangat berarti bagi setiap perusahaan pada semua industri

(Pardede, 2010).

Keunggulan biaya mungkin merupakan strategi umum yang paling jelas

diantara strategi lainnya. Dalam strategi ini, perusahaan menjadi produsen

berbiaya rendah dalam industrinya (Porter, 1992 : 11). Jika sebuah perusahaan

dapat mencapai dan mempertahankan keunggulan biaya rendah menyeluruh,

perusahaan ini akan menjadi perusahaan yang prestasinya di atas rata-rata di

dalam industrinya kalau ia dapat mengatur agar harganya setingkat atau

mendekati harga rata-rata dalam industri. Dengan harga setara atau sedikit

Page 48: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

69

lebih rendah dibandingkan harga pesaingnya, posisi biaya rendah dari

perusahaan yang unggul ini akan terwujud dalam bentuk laba yang tinggi.

Demikian pula halnya dengan bisnis pedagang pasar tradisional. Jika mereka

bisa menekan harga lebih rendah daripada pesaingnya, maka mereka akan

mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Jadi, biaya (cost) rendah adalah

salah satu strategi bersaing yang bisa dilaksanakan oleh para pedagang pasar

tradisional.

Porter menambahkan, perusahaan yang unggul biaya ini tidak boleh

mengabaikan basis diferensiasi. Jika produknya tidak dipandang setara dengan

produk pesaing oleh para pembeli, perusahaan unggul biaya ini akan terpaksa

menekan harganya jauh di bawah harga pesaing untuk dapat menjualnya. Hal

ini dapat meniadakan keunggulan karena posisi biayanya yang rendah.

Kesetaraan dalam diferensiasi memungkinkan perusahaan yang

mengunggulkan biaya menjelmakan keunggulan biayanya itu langsung

menjadi laba yang lebih tinggi ketimbang para pesaing. Logika strategis dari

keunggulan biaya biasanya bahwa perusahaan harus merupakan satu-satunya

yang mengutamakan keuanggulan biaya, bukan salah satu dari beberapa

perusahaan yang memburu posisi itu.

Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan memiliki keunggulan biaya

adalah 1) Memperoleh tingkat laba yang paling tinggi dalam industri untuk

tingkat harga yang sama; 2) Memperoleh tingkat laba yang tetap paling tinggi

meskipun para pesaing memberlakukan siasat penurunan harga; 3) Lebih

mampu menurunkan harga daripada pesaingnya; 4) Memperoleh tingkat laba

Page 49: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

70

yang tetap paling tinggi meskipun pemasok yang kuat menaikkan harga; 5)

Tetap terlindungi karena keunggulan biaya dapat merupakan pagar atau

penghambat yang akan menghalangi masuknya pesaing baru ke dalam industri

yang bersangkutan (Pardede, 2010 : 451).

Kalau kebermanfaatan yang bisa dipetik oleh kalangan industri tersebut

bisa diadopsi oleh para pedagang tradisional, tentu sangat baik. Misalnya,

dengan melakukan efisiensi terhadap pengeluaran yang tidak benar-benar perlu

dalam pengelolaan bisnis sehingga pengurangan biaya (cost) akan

meningkatkan laba usaha pedagang. Dalam konteks bisnis para pedagang

tradisional, strategi ini sangat relevan diterapkan. Keunggulan biaya dapat

dilakukan pada aspek peningkatan efisiensi dalam segala segi yang terkait

dengan produk-produk yang ditawarkan sehingga biaya yang dikeluarkan akan

relative lebih rendah dibandingkan dengan para pesaingnya. Harga yang lebih

rendah di pasar tradisional sangat dimungkinkan karena para pedagang bisa

mendapatkan pasokan dari produsen tanpa harus melalui mata rantai perantara

yang panjang.

Dengan demikian, yang dimaksudkan dengan keunggulan biaya dalam

kaitannya dengan pedagang tradisional adalah terwujudnya biaya yang rendah

dalam pemasaran produk yang dipasarkan/dijual. Pengelolaan produk rendah

biaya ini tentu saja dapat diharapkan menghasilkan laba/keuntungan bagi para

pedagang. Biaya yang rendah ini memungkinkan pedagang pasar tradisional

lebih mampu bersaing dengan pasar modern yang ada di sekitarnya.

Page 50: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

71

b) Diferensiasi

Strategi generik kedua adalah diferensiasi. Dalam strategi diferensiasi,

sebagaimana dikatakan Porter (1992 : 13), perusahaan berusaha untuk menjadi

unik dalam industrinya dalam sejumlah dimensi tertentu yang secara umum

dihargai pembeli. Perusahaan memilih satu atau beberapa atribut yang oleh

banyak pembeli dalam industri ini dipandang penting dan menempatkan

dirinya secara unik untuk memenuhi kebutuhan ini. Karena posisi yang unik

(khas) itu, perusahaan merasa layak untuk menetapkan harga premium

(premium price).

Disebutkan, bahwa cara melakukan diferensiasi berbeda untuk setiap

industri. Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri, sistem

pengiriman produk, ancangan pemasaran, serta berbagai cara lain. Porter

mencontohkan, dalam industri peralatan industri, misalnya, Caterpillar Tractor

mendiferensiasikan dirinya berdasarkan daya tahan produk, layanan,

ketersediaan suku cadang, serta jaringan penyalur yang istimewa. Dalam

industri kosmetik, diferensiasi cenderung lebih didasarkan pada citra produk

dan penempatan counter di toko-toko.

Dengan maksud yang sama, Pardede (2010) memilih istilah lain, dengan

mengidentikkan diferensiasi dengan istilah pengistimewaan. Dikatakannya,

bahwa perusahaan yang memberlakukan siasat keunggulan baiaya akan

berusaha untuk tetap hemat dalam segala segi. Dalam hal penentuan jenis

barang yang akan dibuat, perusahaan seperti ini tidak akan membuat tingkat

pengistimewaan yang tinggi karena pengistimewaan barang membutuhkan

Page 51: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

72

penggunaan sumberdaya yang berisi penambahan biaya. Dikatakannya,

perusahaan harus memelihara tingkat pengistimewaan yang tetap rendah tetapi

dapat membuatnya tidak kalah dibanding pesaing-pesaing yang secara teratur

meluncurkan barang baru atau menyempurnakan barang yang sudah ada.

Dengan pengistimewaan ini, harga suatu produk ditetapkan berdasarkan

kemampuan pasar dan bukan pada biaya pembuatannya. Pardede menulis,

sebagai akibat dari barang-barang istimewa, seperti Mercedes Benz dan Rolex,

dijual dengan harga yang berbeda di pasar atau negara yang berbeda.

Perbedaan harga barang biasa sering jauh lebih tinggi dari perbedaan biaya

pembuatannya. Sebagai contoh, perbedaan biaya pembuatan antara Toyota

LandCruiser dengan Mitsubishi Lancer tidak sebesar perbedaan harga

keduanya.

Pardede memerinci bahwa diferensiasi atau pengistimewaan suatu

produk dapat dilakukan dalam berbagai segi, di antaranya, 1) Mutu barang; 2)

Mutu pelayanan; 3) Teknologi yang digunakan; 4) Saluran pemasaran; 5)

Harga; 6) Cap atau nama barang; dan 7) Kecepatan dan ketepatan waktu

penyerahan. Pengistimewaan ini akan memberikan beberapa keuntungan, yakni

1) Merangsang kesetiaan para pengguna barang atas cap barang atau jasa

(brand loyalty) dan mengakibatkan mereka terlalu peka terhadap perubahan

harga; 2) Perusahaan dapat bertahan meskipun pemasok menaikkan harga

karena pengistimewaan memungkinkan harga barang lebih tinggi daripada

harga barang pesaing; 3) Perusahaan dapat bertahan meskipun pesaing

Page 52: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

73

menurunkan harga karena perusahaan bersaing bukan dari segi harga; dan 4)

Pengistimewaan menjadi salah satu hambatan masuk industri.

Porter menegaskan, bahwa perusahaan yang dapat mencapai dan

melestarikan diferensiasinya akan menjadi perusahaan di atas rata-rata dalam

industrinya jika harga premium yang ditetapkannya melebihi biaya tambahan

yang dikeluarkan untuk memperoleh keunikan yang, oleh Pardede, disebut

dengan pengistimewaan. Oleh karena itu, perusahaan diferensiator harus selalu

mencari cara melakukan diferensiasi yang memungkinkannya menikmati harga

premium yang lebih besar daripada biaya diferensiasi. Perusahaan diferensiator

tidak boleh mengabaikan posisi biayanya, karena harga premiumnya akan

menjadi tidak berarti jika posisi biayanya sangat buruk. Dengan demikian,

perusahaan harus berusaha mencapai kesetaraan harga dengan para pesaingnya,

dengan menekan biaya di semua bidang yang tidak memengaruhi usaha

diferensiasi.

Dalam konteks pasar tradisional, para pedagang setempat harus

menemukan sendiri apa yang menjadi diferensiasi bagi bisnisnya. Banyak hal

yang bisa dilakukan dalam rangka diferensiasi produk yang dijual. Misalnya,

dengan menjual barang-barang tertentu yang sangat spesifik yang tidak dijual

oleh pedagang di sekitarnya. Dengan konsep seperti ini, maka ada

pengelompokan pedagang yang didasarkan pada jenis barang tertentu yang

dijual. Dalam kelompok itupun, mesti ada lagi hal unik dan spesifik yang

mampu membedakan antara pedagang satu dengan pedagang lainnya.

Keunikan barang dagangan tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi

Page 53: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

74

pengunjung pasar dalam berbelanja. Dalam konteks eksternal, diferensiasi

produk ini bisa dijadikan salah satu keunggulan bersaing dengan pasar modern

seperti supermatket dan minimarket yang masuk hingga ke pedesaan.

c) Fokus

Strategi generik yang ketiga, menurut Porter (1992: 14), adalah fokus.

Strategi ini berbeda dengan strategi lainnya karena strategi ini memilih untuk

bersaing dalam cakupan persaingan yang sempit dalam industri. Pemilih

strategi fokus, memilih suatu bagian atau kelompok bagian tertentu dalam

industri dan menyesuaikan strateginya untuk melayani bagian atau kelompok

segmen ini secara khusus. Dengan mengoptimalkan strateginya untuk segmen

target terpilih, perusahaan fokus berupaya mencapai keunggulan bersaing

dalam segmen targetnya walaupun perusahaan ini tidak memiliki keunggulan

bersaing secara menyeluruh.

Dengan kalimat yang berbeda tetapi dengan makna yang sama, Pardede

(2010 : 461), mengatakan bahwa fokus atau pemusatan perhatian adalah

pembuatan barang atau jasa untuk memenuhi hanya bagian pasar atau

kelompok pelanggan yang terbatas. Dijelaskan, kelompok pelanggan yang akan

dilayani dapat ditetapkan menurut tempat tinggal pelanggan, pendapatan

pelanggan, atau jenis barang. Sebagai contoh, perusahaan dapat memusatkan

perhatian untuk melayani hanya pelanggan yang tinggal di kota tertentu, hanya

pelanggan yang kaya, hanya pelanggan pencinta lingkungan, atau hanya

pelanggan yang mengutamakan mutu.

Page 54: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

75

Dengan memusatkan perhatian untuk barang tertentu, melayani daerah

tertentu, atau melayani kelompok pemakai tertentu, perusahaan dapat

menurunkan biaya pengolahan, yaitu melalui penggunaan sumber daya yang

dimilikinya untuk satu sasaran saja. Melalui pemusatan perhatian pada satu

jenis barang atau jasa perusahaan perusahaan dimungkinkan untuk

memberlakukan hanya sedikit saja siasat, jenis peralatan pengolahan, jenis

tenaga ahli, dan jenis teknologi.

Melalui pemusatan perhatian pada daerah pemasaran tertentu, perusahaan

dimungkinkan untuk mempunyai sedikit saja siasat pemasaran, jenis promosi,

dan jenis saluran pemasaran. Melalui pemusatan perhatian pada kelompok

pemakai tertentu, perusahaan dimungkinkan untuk menetapkan hanya sedikit

saja tingkat harga yang berbeda, jenis promosi, dan saluran pemasaran. Karena

memusatkan perhatian pada bagian pasar tertentu pada umumnya, perusahaan

seperti ini berukuran kecil sehingga tidak mungkin memberlakukan siasat-

siasat keunggulan biaya dan pengistimewaan barang sekaligus (Pardede, 2010:

461).

Sejalan dengan pemikiran tersebut, Porter (1987 : 35) menyatakan bahwa

strategi ini didasarkan pada premis bahwa perusahaan akan mampu melayani

target strategisnya yang sempit secara lebih efektif dan efisien ketimbang

pesaing yang bersaing lebih luas. Sebagai akibatnya, perusahaan akan

mencapai diferensiasi karena mampu memenuhi target tertentu dengan lebih

baik, atau mencapai biaya yang lebih rendah dalam melayani target ini atau

bahkan mencapai kedua-duanya.

Page 55: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

76

Jika suatu perusahaan dapat mencapai keunggulan biaya (fokus biaya)

atau diferensiasi (fokus diferensiasi) yang lestari (sustainable) dalam

segmennya dan segmen ini secara struktur memang menarik, maka penganut

strategi fokus ini akan mencapai prestasi di atas rata-rata dalam industrinya.

Fokus biaya memanfaatkan perbedaan perilaku biaya pada segmen tertentu,

sedangkan fokus diferensiasi memanfaatkan kebutuhan khusus pembeli pada

segmen tertentu. Penganut strategi fokus dapat mencapai keunggulan bersaing

dengan melayani segmen tertentu ini secara eksklusif. Luasnya segmen target

tentu saja relatif, tetapi ini dari fokus adalah penggarapan satu target yang

sempit secara berbeda dengan segmen target lainnya dalam industri.

Daya tarik struktural segmen merupakan persyaratan penting karena ada

segmen tertentu dalam suatu industri yang kurang menguntungkan

dibandingkan segmen lainnya. Seringkali ada peluang untuk beberapa strategi

fokus yang lestari dalam sebuah industri, asalkan para penganut strategi

strategi fokus ini memilih segmen sasaran yang berbeda. Kebanyakan industri

mempunyai beragam segmen, dan setiap segmen mengandung kebutuhan

pembeli yang berlainan atau membutuhkan sistem produksi atau sistem

pengiriman optimal yang berbeda merupakan calon untuk strategi fokus

(Porter, 1992 : 14-15). Meskipun strategi fokus tidak mencapai biaya lebih

rendah atau diferensiasi sudut pandang pasar secara keseluruhan, strategi ini

sesungguhnya mencapai salah satu atau kedua posisi tersebut di target pasarnya

yang lebih sempit. Perbedaan di antara strategi generik digambarkan di bawah

ini.

Page 56: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

77

KEUNGGULAN STRATEGIS

Kekhasan yang Dirasakan

Pelanggan Posisi Biaya Rendah

Seluruh

Industri

TINGKAT

STRATEGIS

Hanya

Segmen

Tertentu

Gambar 2.1: Tiga Strategi Bersaing Generik (diadopsi dari Porter,

1987: 35).

Perusahaan yang memilih strategi fokus secara potensial juga dapat

menghasilkan laba di atas rata-rata untuk industrinya. Srategi fokus dapat berarti

bahwa perusahaan mempunyai posisi biaya rendah dengan target starteginya,

diferensiasi, atau kedua-duanya. Posisi-posisi ini dapat memberikan perlindungan

terhadap kekuatan persaingan. Strategi fokus ini dapat digunakan untuk memilih

target yang paling tidak rawan terhadap produk pengganti atau di mana pesaing

adalah paling lemah.

Dalam hubungannya dengan fokus di lingkungan pasar tradisional,

menuntut para pedagang untuk kreatif. Para pedagang bisa memilih fokus pada

keunggulan biaya (fokus biaya) atau fokus pada diferensiasi (fokus diferensiasi)

pada segmen pasar yang sempit/terbatas. Fokus pada biaya dengan segmen

DIFERENSIASI

KEUNGGULAN

BIAYA

MENYELURUH

FOKUS

Page 57: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

78

sempit, misalnya, dengan menjual suatu produk yang harganya lebih murah hanya

untuk segmen pembeli tertentu, sedangkan untuk segmen pembeli pada umumnya

harga yang ditawarkan tidak berbeda dengan para pedagang pasar tradisional atau

pasar modern. Fokus pada diferensiasi dengan segmen sempit, misalnya, dengan

menjual suatu produk yang memiliki keunikan/kekhasan tertentu hanya untuk

segmen tertentu pula. Produk unik itu sebisa-bisanya benar-benar khas

dibandingkan dengan yang dijual di pasar modern. Strategi bersaing tersebut

dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja pedagang pasar tradisional. Tanpa

strategi bersaing yang andal, maka mustahil kinerja akan bisa ditingkatkan,

sebaliknya tanpa kinerja yang baik maka kemampuan bersaing akan sulit

diwujudkan.

2.5 Peran Pemerintah dalam Perpasaran

Bagaimana dengan peran pemerintah dalam kaitannya dengan keberadaan

pasar tradisional dan modern? Pertanyaan ini mengarah pada penelusuran kembali

bebagai kebijakan yang dilakukan terhadap kedua jenis pasar tersebut. Pada pasar

modern dan pasar tradisional, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan-

kebijakan melalui berbagai peraturan perundangan-undangan dan ketentuan yang

diberlakukan.

Di antaranya adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42

tahun 2007 tentang Waralaba, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112

Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern. Selanjutnya, Peraturan Menteri Perdagangan

Page 58: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

79

Republik Indonesia Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan

dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern; dan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah. Di samping itu disusun pula Pedoman Pengelolaan Pasar

sebagaimana diterbitkan oleh Direktorat Bina Pasar dan Distribusi Ditjen

Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan Tahun 2005.

Di dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 53/M-

DAG/PER/12/2008, antara lain disebutkan mengenai zona dan jarak antara pasar

modern dengan pasar tradisional. Pada pasal 1 ayat (12) disebutkan, bahwa

peraturan zonasi adalah ketentuan-ketentuan Pemerintah Daerah setempat yang

mengatur pemanfaatan ruang dan unsur-unsur pengendalian yang disusun untuk

setiap zona peruntukan sesuai dengan rencana rinci tata ruang.

Selanjutnya, pada pasal 2 ayat (1) disebutkan bahwa lokasi untuk pendirian

pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern wajib mengacu pada

rencana tata ruang wilayah Kabupaten/Kota dan rencana detail tata ruang wilayah

Kabupaten/Kota, termasuk peraturan zonasinya. Sedangkan pada ayat (2)

dinyatakan, bahwa Kabupaten/Kota yang belum memiliki rencana tata ruang

wilayah kabupaten/Kota dan rencana detail tata ruang wilayah kabupaten/kota

tidak diperbolehkan memberi ijin lokasi untuk pembangunan pasar tradisional,

pusat perbelanjaan, dan toko modern.

Ketentuan mengenai jarak antara pasar tradisional dengan pasar modern,

diatur pada pasal 3 ayat (1). Disebutkan, pendirian pasar tradisional atau pusat

perbelanjaan atau toko modern selain minimarket harus memenuhi persyaratan

Page 59: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

80

ketentuan peraturan perundang-undangan dan harus melakukan analisa kondisi

sosial ekonomi masyarakat, keberadaan pasar tradisional dan UMKM yang berada

di wilayah bersangkutan.

Pada pasal 3 ayat (2) disebutkan, analisa kondisi sosial ekonomi masyarakat

dan keberadaan pasar tradisional dan UMKM sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), meliputi:

a. Struktur penduduk dan mata pencaharian;

b. Tingkat pendapatan ekonomi rumah tangga;

c. Kepadatan penduduk;

d. Pertumbuhan penduduk;

e. Kemitraan dengan UMKM lokal;

f. Penyerapan tenaga kerja lokal;

g. Ketahanan dan pertumbuhan pasar tradisional sebagai sarana bagi

UMKM lokal;

h. Keberadaan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang sudah ada;

i. Dampak positif dan negatif yang diakibatkan oleh jarak antara

hypermarket dengan pasar tradisional yang telah ada sebelumnya; dan

j. Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).

Selanjutnya, pada pasal 3 ayat (9), disebutkan bahwa pendirian minimarket,

baik yang berdiri sendiri maupun yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan

ataua bangunan lain wajib memperhatikan:

a. Kepadatan penduduk;

b. Perkembangan pemukiman baru;

Page 60: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

81

c. Aksesibilitas wilayah (arus lalu-lintas);

d. Dukungan/ ketersediaan infrastruktur; dan

e. Keberadaan pasar tradisional dan warung/toko di wilayah sekitar yang

lebih kecil daripada minimarket tersebut.

Ketentuan Menteri Perdagangan di atas bersifat sangat umum. Masih

diperlukan peraturan di tingkat bawah, yakni peraturan daerah di Kabupaten/Kota.

Permasalahannya adalah, belum setiap kabupaten/kota memenuhi ketentuan

tersebut, termasuk tidak menetapkan zonasi pasar modern dan tidak pula

menetapkan jarak yang pasti antara pasar tradisional dengan pasar modern. Di

samping itu, waktu buka pasar modern pun belum diatur dengan pasti sehingga

apa minimarket yang buka selama 24 jam. Ketiga ketentuan penting ini tidak

termuat di dalam peraturan daerah di Bali, dan di Indonesia pada umumnya.

Belum lagi jika pemerintah daerah setempat tidak atau belum memiliki rencana

tata ruang wilayah dan rencana detail tata ruang sebagaimana diamanatkan oleh

peraturan Menteri Perdagangan di atas.

Ketika rencana tata ruang wilayah, rencana detail tata ruang tidak atau

belum dimiliki, termasuk ketiadaan ketentuan zonasi bagi pasar modern dan

ketiadaan kepastian jarak antara pasar modern dengan pasar tradisional dan waktu

buka pasar modern, lantas apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah.

Pemberian ijin pasar modern tetap berjalan, sementara peraturan daerah yang

mengatur hal ini secara spesifik belum ada.

Ketentuan pengajuan ijin usaha bagi pasar modern menjadi sangat mudah,

disamakan dengan ijin usaha perdagangan lainnya. Sekadar sebagai contoh,

Page 61: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

82

berikut ini adalah persyaratan ijin usaha untuk pendirian pasar modern yang

berbentuk perorangan seperti minimarket, supermarket, dan sejenisnya di sebuah

Kabupaten di Bali, sebagai berikut.

a. Foto warna pemilik ukuran 4 x 6 cm, 2 lembar

b. Fotocopy KTP pemilik yang masih berlaku

c. Surat Pernyataan dari pemohon tentang Lokasi Perusahaan atau foto-

copy SITU/HO bila UU Gangguan mewajibkan.

d. Meterai Rp.6.000,-

e. Stopmap 2 lembar.

Dari contoh persyaratan yang disebutkan di atas, menjadi jelas bahwa

betapa mudahnya orang mendirikan perusahaan yang berbentuk minimarket,

supermarket dan sejenisnya. Kemudahan-kemudahan pendirian pasar modern ini

akan memberikan peluang yang sangat besar bagi para pemilik modal besar untuk

menanamkan modalnya hingga ke daerah-daerah, bahkan ke pelosok-pelosok

desa. Kalau hal ini dibiarkan terus, maka bukan mustahil pasar tradisional yang

selama ini menjadi tempat berbelanja masyarakat cepat atau lambat akan

ditinggalkan. Masyarakat akan beralih ke pasar modern yang kini sudah berada

tidak jauh dari tempat tinggalnya. Alhasil, pasar tradisional akan mati pelan-pelan.

Jika ditelaah lebih lanjut, siapakah sebetulnya diuntungkan oleh hadirnya

pasar modern? Benarkah kehadiran pasar modern seperti supermarket dan

minimarket itu merupakan bentuk dari keberhasilan pemerintah daerah dalam

mengundang investasi? Pasar modern dimiliki oleh pemegang saham, yang

mungkin satu orang atau beberapa orang pemodal. Dengan kapital yang mereka

Page 62: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

83

miliki, maka mereka masuk ke daerah-daerah hingga ke pelosok-pelosok desa.

Kelihatannya desa atau kota setempat lebih ramai, lebih gemerlap di malam

harinya. Akan tetapi di balik itu, ketika keuntungan berhasil diraih oleh pasar

modern yang berjejaring itu, maka akan masuk ke pemilik modal yang ada jauh

dari daerah atau desa tersebut. Masyarakat di sekitar supermarket atau minimarket

tidak mendapatkan keuntungan apa-apa, kecuali tukang parkir dan beberapa

karyawan setempat.

Seorang peneliti India bahkan menyatakan bahwa dalam sistem

perekonomian terbuka, di bawah bayangan persaingan global, hampir semua

aktivitas perdagangan di India bertujuan untuk mempromosikan perusahaan

multinasional dan pemain besar India di lapangan. Akibatnya, usaha-usaha kecil

akan masuk dalam perang kompetisi perdagangan yang tidak adil. Kalau hal ini

dibiarkan berlanjut, akan menyebabkan usaha-usaha perdagangan kecil semakin

tersisih dan keluar secara paksa dan pada akhirnya akan menyebabkan

pengangguran (Veerravalli, 2009).

Sementara itu, pasar tradisional yang sudah sangat akrab dengan kehidupan

masyarakat, memberi tempat mendapatkan mata pencaharian banyak orang,

terutama masyarakat ekonomi kelas bawah. Pada sebuah pasar, di samping para

pedagang, yang mendapatkan nafkah dari situ adalah tukang parkir, tukang angkut

barang, pedagang-pedagang kaki lima, para petani, peternak, nelayan, dan

pengrajin sebagai pemasok barang, sopir angkutan umum, dan sebagainya.

Banyak pihak yang diuntungkan, sesuatu yang berbeda dengan pasar modern.

Belum lagi kalau dihitung miliaran retribusi pasar yang diambil pemerintah

Page 63: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

84

daerah setiap tahunnya. Kalau demikian besar multiflier effect pasar tradisional,

maka sudah seharusnya eksistensinya dipertahankan bahkan direvitalisasi

sehingga bisa bertumbuh dengan baik.

Hingga saat ini, kontribusi pemerintah pusat dan pemerintah daerah belum

maksimal dalam pembenahan pasar tradisional. Ada sejumlah usaha yang

dilakukan pemerintah pusat melalui Departemen Perdagangan Republik Indonesia

dan pemerintah daerah sesuai dengan kemampuan anggaran. Pemerintah pusat

melalui Kementerian Perdagangan RI membuat proyek pasar percontohan yang

baru dimulai di Indonesia. Pasar tradisional percontohan yang jumlahnya sangat

terbatas dan akan tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia ini diharapkan dapat

menjadi contoh yang baik bagi pasar tradisional yang sudah ada. Kehadiran pasar

tradisional percontohan diharapkan akan dapat menggugah para pihak yang terkait

untuk membenahi pasar-pasar tradisional yang telah ada. Peranan pemerintah

daerah dalam hal ini sangat penting, di samping peran para pedagang dan pihak-

pihak terkait lainnya.

Pasar tradisional percontohan telah dimulai pada tahun 2010 dengan

menargetkan sebanyak 10 unit pasar yang berhasil dibangun di Indonesia dengan

anggaran sebesar Rp. 100-120 miliar dari total Rp. 500 miliar untuk revitalisasi

pasar tradisional. Adapun pembangunan pasar tradisional percontohan tersebut

meliputi beberapa wilayah di Indonesia, yakni:

a. Pasar Minulyo, Jawa Timur;

b. Pasar Panguruan, Sumatera Utara;

c. Pasar Grabag, Jawa Tengah;

Page 64: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

85

d. Pasar Lambocca, Sulawesi Selatan;

e. Pasar Agung, Bali;

f. Pasar Pattalasang, Sulawesi Selatan;

g. Pasar Cokrokembang, Jawa Tengah;

h. Pasar Panorama, Bengkulu;

i. Pasar Skow, Papua Barat; dan

j. Pasar Kewapante, Nusa Tenggara Timur.

Mari Elka Pangestu, ketika menjabat Menteri Perdagangan, menjelaskan

bahwa pasar-pasar tradisional yang direvitalisasi merupakan pasar-pasar yang

memang sudah mendarah daging di daerah tersebut, karena hampir seluruh

pasarnya berusia lebih dari 25 tahun. Dirinya menjanjikan akan tetap

mempertahankan budaya-budaya yang memang sudah turun-menurun di masing-

masing daerah. “Dari tinjauan kami ke sana, saya menemukan banyak hal yang

unik dan menarik karena saya memang bukan dari daerah tersebut. Itu yang

memang harus dipertahankan,” janjinya (finance. detik.com., diakses 1 Juni

2011).

Mari Elka Pangestu menjelaskan beberapa contoh pasar tradisional yang

memiliki budaya yang unik seperti di Pasar Minulyo, Pacitan, Jawa Timur, yang

pasarnya juga terdapat taman bacaan dan pengembangan kebudayaan. Kegiatan di

Pasar Cokrokembang, Jawa Tengah juga terdapat pandai besi; di Pasar Agung,

Bali, pasarnya juga untuk keperluan sembahyang karena ada Pura. “Berdasarkan

beberapa kunjungan yang sudah dilakukan, setiap pasar di setiap daerah memiliki

perbedaan tertentu yang terkait dengan daerah tempat mereka berada. Ini juga

Page 65: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

86

harus kita sadari di dalam melakukan reviralisasi pasar,” papar Menteri

Perdagangan RI (ditjen.kemendag.go.id, diakses 11 Juni 2012).

Dibutuhkan dana yang sangat besar untuk membangun atau merehabilitasi

pasar tradisional yang ada menjadi sebuah pasar percontohan. Tentu saja, peran

pemerintah daerah setempat, terutama pemerintah kabupaten/kota yang memiliki

wilayah otonomi sangat besar dalam hal ini. Pemerintah pusat sudah memberikan

stimulus, maka diharapkan pemerintah daerah lebih fokus lagi menangani pasar

tradisional di wilayahnya. Dengan stimulus itu pula, diharapkan citra pasar

tradisional yang dulunya kumuh, becek, kotor, dan bau, perlahan-lahan menjadi

bersih, nyaman, dan aman menjadi kenyataan.

Persoalan yang muncul adalah, ada sejumlah kendala yang dialami oleh

pemerintah daerah dalam membenahi pasar tradisional di wilayahnnya. Yang

paling besar adalah permasalahan dana pembangunan atau rehabilitasi pasar

tradisional itu. Sudah sangat umum diketahui, bahwa belakangan ini dana

pemerintah daerah banyak terserap untuk belanja pegawai, lebih kecil

persentasenya untuk kegiatan operasional dan pengadaan sarana dan prasarana

umum (belanja modal), termasuk untuk merehabilitasi pasar tradisional. Hal itu

menjadi salah satu penyebab mengapa pasar tradisional tidak kunjung

mendapatkan penanganan sebagaimana mestinya dan cenderung terpuruk dari

waktu ke waktu. Di samping itu, kendatipun misalnya terdapat anggaran yang

cukup, namun jika kemauan baik (goodwill) pemerintah daerah setempat untuk

membangun pasar tradisional tidak lebih baik, maka mustahil pasar yang sudah

akrab dengan kehidupan rakyat ini mendapatkan sentuhan perbaikan. Jadi, di

Page 66: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

87

samping masalah dana yang terbatas, ketiadaan kemauan baik pemerintah

setempat menjadi penghambat kemajuan pasar tradisional.

Kendatipun renovasi atau perbaikan pasar tradisonal cukup berhasil

dilaksanakan, namun acapkali masih ada beberapa hal yang terlupakan sehingga

hasilnya tidak maksimal. Seorang pedagang yang telah memiliki pengalaman

panjang dalam berdagang di pasar tradisional dan kini membangun pasar

tradisional-modern (tradmod) Bambu Kuning Square di Bandar Lampung,

Malano telah melakukan indentifikasi terhadap permasalahan yang muncul pada

saat dan setelah dilakukannya perbaikan/renovasi pasar tradisional.

Malano (2011:160-164), mengidentifikasi dampak negatif renovasi pasar

tradisional. Dinyatakan, di antara yang harus diperhatikan pada saat

pengembangan pasar tradisional adalah yang terkait dengan jumlah kios. Banyak

kios yang dibuat tetapi kemudian tidak laku disewakan kepada pedagang.

Menurutnya, memperbanyak kios harus melalui pertimbangan secara matang,

apakah pasar tersebut memang benar-benar membutuhkan penambahan kios dan

tidak dipaksakan. Salah satu penyebab kios-kios pasar yang kini kosong adalah

karena ketiadaan perencanaan yang matang dalam menentukan jumlah kios. Di

samping persoalan penambahan kios, yang harus pula diperhatikan adalah

pembangunan jumlah lantai pada pasar tradisional. Agar kelihatan megah dan

mampu menampung lebih banyak pedagang, dibangun pasar yang berlantai lebih

dari satu. Tetapi, setelah lantai atas dibuat, tak ada pedagang yang bersedia

berjualan di situ karena tidak ada pembeli yang datang. Untuk pasar yang pada

awalnya hanya satu lantai, misalnya, hendaknya diteliti secara matang, apakah

Page 67: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

88

perlu membangun lantai dua, tiga, dan seterusnya. Jangan sampai, setelah

dilakukan pembangunan, lantai atas menganggur karena tidak laku disewakan

karena di situ sepi pembeli.

Menurut Malano, persoalan parkir hendaknya juga diperhatikan. Kebutuhan

akan areal parkir seringkali dilupakan pada saat membangun atau merenovasi

pasar tradisional. Setiap pembangunan pasar yang tidak memperhatikan luasan

parkir cenderung akan mengganggu lalu lintas, bahkan menjadi biang keladi

kemacetan. Menurutnya, luasan parkir harus memprediksi kebutuhan dalam 20

tahun ke depan. Persoalan lainnya yang sering dilupakan dalam renovasi pasar

tradisional adalah masalah zonasi pedagang. Dikatakan, zonasi juga sangat

diperlukan untuk pedagang di pasar basah yang menjual sayur-sayuran, buah-

buahan, ikan, ayam, dan daging. “Selayaknya sayur-mayur berkumpul menjadi

satu, jangan bersisian dengan pedagang ikan dan daging. Pedagang pakaian

jangan berdekatan dengan pedagang bumbu dapur. Posisi pedagang ikan dan

daging-dagingan seharusnya dibuat lebih rendah dibandingkan pedagang sayur

dan buah buahan, agar air yang muncul dari pedagang ikan dan daging tidak

menggenangi bagian pasar lainnya,” tulisnya. Di samping itu, hal yang perlu

diperhatikan pula, lanjut Malano, sebaiknya pasar sayuran, ikan, dan daging, tidak

berada dalam satu gedung dengan padagang pakaian. Walaupun persoalan zonasi

yang dikemukakan Malano tampak sederhana, tetapi sangat vital dalam

menciptakan keserasian dan keterpaduan di dalam pasar.

Hal penting lain yang acapkali menjadi aspek minus pembenahan pasar

tradisional adalah persolan relokasi pedagang. Sering terjadi, tulis Malano dalam

Page 68: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

89

bukunya itu, pemerintah menggusur pedagang lama dan setelah renovasi mereka

dipindahkan ke lantai dua atau tiga. Di tempat yang baru mereka kehilangan

penghasilan karena transaksi di situ sepi akibat tidak adanya zonasi dagangan. Hal

yang luput dari perhatian pemerintah pula, areal tempat berdagang sebagai tempat

relokasi tersebut ternyata tidak terjangkau oleh kantong para pedagang, sehingga

tidak banyak yang sanggup menempati kios pascarelokasi. Alhasil, mereka

terpaksa berjualan dengan cara gelaran di pinggir-pinggir jalan sebagaimana PKL

umumnya.

Malano juga melihat, seringkali perbaikan yang dilakukan hanya terhadap

fisik bangunan pasar dan mengabaikan unsur sumber daya manusianya. Sudah

saatnya pelatihan bagi para pedagang digiatkan kembali seperti pada masa Orde

Baru. Kepada para pedagang perlu diberikan pendidikan dan pelatihan dengan

materi kiat berkomunikasi, memperluas wawasan, dan kemampuan manajemen

dan kewirausahaan. Hal ini dimaksudkan agar kualitas sumber daya pedagang

semakin baik sehingga usaha mereka pun kian maju. Faktor pendidikan dan

pelatihan ini terbukti telah mendorong banyak pengusaha kecil untuk mencapai

tingkat produktivitas terbaiknya.

Merupakan keharusan bagi pemerintah dan lembaga yang lain yang bisa

mensponsori untuk mengupayakan agar pengetahuan dan keterampilan para

pengusaha kecil dapat terus-menerus ditingkatkan mengingat hal ini memainkan

peran penting (Khan, 2009). Dari hasil risetnya di India, Wadhwa meyakini,

bahwa berawal dari pendidikan dan keterampilan teknis yang lemah dan

mengubahnya menjadi spesialis teknis, membuat orang sangat produktif dan

Page 69: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

90

mampu bersaing dan tumbuh pesat. Pelajaran dari AS dan negara-negara lain

dalam menghadapi meningkatnya persaingan global mensyaratkan bahwa

pendidikan dan pelatihan tenaga kerja sangat penting dalam mempertahankan

keunggulan kompetitif (Wadhwa et.al., 2008).

Satu lagi pemikiran yang berharga untuk memajukan pasar tradisional

datang dari Ida Bagus Rai Utama. Dikatakan, bahwa untuk melakukan revitalisasi

terhadap pasar tradisional, beberapa gagasan yang disampaikan meliputi:

perbaikan kondisi fisik pasar, jam operasi bebas dengan tata kelola yang baik,

bebas dengan pengawasan, jaminan kepuasan pelanggan, pengawasan kesehatan,

serta sanitasi yang memadai. Diperlukan juga perubahan budaya dan tata kelola

dengan mengadopsi prinsip manajemen modern, perencanaan, pengelolaan, dan

pengawasan dengan regulasi khusus. Selain itu, menghapus premanisme yang

masih melekat pada pengelolaan pasar dan perbaikan kemasan produk. Apa yang

disampaikan Herman Malano dan Ida Bagus Rai tentu saja pantas mendapatkan

perhatian dari para pihak yang terkait, terutama pemerintah, sehingga revitalisasi

pasar tradisional mencapai hasil terbaiknya.

2.6 Pemberdayaan Pedagang Pasar Tradisional

Istilah pemberdayaan dalam Bahasa Inggris diterjemahkan sebagai

empowerment. Empowerment berasal dari kata dasar power yang memiliki

beberapa makna. Pertama, power berarti kekuasaan. Misalnya, dalam kalimat :

He’s a man of great power ( Ia seseorang yang sangat berkuasa). Kedua, power

juga bermakna kekuatan. Misalnya: Which party has great power? (Partai

manakah yang kuat sekali?). Ada pula istilah yang merupakan bersumber dari kata

Page 70: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

91

dasar power, yakni empower yang dimaknai sebagai menguasakan, memberi

kuasa/kewenangan ( Echols dan Shadily, 1989 : 441, 211). Memperhatikan makna

power sebagai kata dasar dari empowerment, maka yang dimaksud dengan

pemberdayaan (empowerment) adalah memberikan kekuatan kepada lembaga atau

mereka yang lemah untuk bisa bangkit dan mandiri dalam kehidupan. Dalam

hubungan ini, memberdayakan masyarakat dimaknai sebagai usaha untuk

meningkatkan harkat dan masyarakat lapisan masyarakat yang dalam kondisi

tidak mampu untuk kemudian dapat melepaskan diri dari perangkap kemiskinan

dan keterbelakangan. Istilah memberdayakan mengandung dua makna, yakni

mengembangkan, memandirikan, menswadayakan, dan memperkuat posisi tawar

masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan di segala bidang

dan sector kehidupan. Makna lainnya adalah melindungi, membela, dan berpihak

kepada yang lemah, untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang

dan terjadinya eksploitasi terhadap yang lemah (Prijono dan Pranarka, 1996).

Menurut Pearse dan Steifel, pemberdayaan mengandung dua

kecenderungan, yakni kecenderungan primer dan sekunder. Kecenderungan

primer berarti proses pemberdayaan menekankan pada proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat

agar individu menjadi lebih berdaya. Sedangkan kecenderungan sekunder berarti

melihat pemberdayaan sebagai proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi

agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang

menjadi pilihannya (Prijono dan Pranarka, 1996).

Page 71: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

92

Sejalan dengan itu, Elmes et al (2005), mendefinisikan empowerment

sebagai peningkatan kekuasaan sehingga memungkinkan pekerja mencapai tujuan

institusional dengan efektivitas dan efisiensi yang lebih besar. Efisiensi lebih

besar yang dimaksudkan adalah dengan pengurangan biaya dan lebih sedikit

waktu. Efektivitas lebih besar yang dimaksudkan adalah kualitas yang lebih baik

dan level kepuasan konsumen yang lebih tinggi. Dengan redistribusi kekuasaan

dalam cara yang memungkinkan pekerja mencapai sasaran institusional secara

lebih efisien dan lebih efektif. Perbaikan kualitas layanan dan profitabilitas

melalui proses empowerment bahkan dapat dianggap sebagai sangat penting dan

strategis.

Pada tingkat organisasi, Randolph (2000), seorang profesor di University of

Baltimore, mendefinisikan pemberdayaan sebagai memberikan orang kekuatan

untuk mengambil keputusan. Jadi, yang menjadi konsepnya adalah pada

bagaimana membagi kekuasaan sebagai salah satu bentuk motivasi internal

organisasi untuk mencapai hasil yang maksimal. Randolph menyatakan

pemberdayaan sebagai “to achievereal empowerment managers must embrace

this wider concept and must focus on ways to release the power within people to

achieve astonishing results.”

Studi berikutnya tentang empowerment berasal dari Dana Yagil dan Iddo

Gall (2002), yang pada pokoknya menemukan bahwa iklim layanan berhubungan

dengan kepuasan pelanggan. Kedua ahli ini juga menemukan bahwa perilaku

kepemimpinan dan kontrol terhadap para pekerja cenderung meningkatkan

kualitas iklim layanan dan memberikan kepuasan kepada para pelanggan.

Page 72: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

93

Wrihatnolo R dan Riant Nugroho D (2007) menyebutkan bahwa

pemberdayaan pada dasarnya merupakan suatu proses yang dijalankan dengan

kesadaran dan partisipasi penuh dari para pihak untuk meningkatkan kapasitas dan

kapabilitas masyarakat sebagai sumber daya pembangunan agar mampu

mengenali permasalahan yang dihadapi dalam mengembangkan dan menolong

diri menuju keadaan yang lebih baik, mampu menggali dan memanfaatkan

sumberdaya yang tersedia untuk kepentingan diri dan kelompoknya, serta mampu

mengeksistensikan diri secara jelas dengan mendapat manfaat darinya.

Pemberdayaan adalah sebuah “proses menjadi”, bukan proses instan. Sebagai

“proses menjadi”, pemberdayaan disebutkan memiliki tiga tahapan, yaitu

penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan sebagaimana digambarkan di

Gambar 2.2.

Gambar 2.2: Tahapan Pemberdayaan

Sumber : Wrihatnolo dan Riant Nugroho D, 2007.

Pertama, tahap penyadaran, yaitu masyarakat miskin diberikan pemahaman

bahwa mereka mempunyai hak untuk menjadi berada. Di samping itu juga

diberikan penyadaran bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk keluar dari

Pendayaan Pendayaan

Pengkapasitasan Penyadaran

Page 73: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

94

kemiskinannya. Pada tahap ini, masyarakat miskin dibuat mengerti bahwa proses

pemberdayaan itu harus berasal dari diri mereka sendiri. Diupayakan pula agar

komunitas ini mendapat cukup informasi. Melalui informasi aktual dan akurat

terjadi proses penyadaran secara alamiah. Proses ini dapat dipercepat dan

dirasionalkan hasilnya dengan hadirnya upaya pendampingan.

Kedua, tahap pengkapasitasan, tahap ini bertujuan untuk memampukan

masyarakat miskin sehingga mereka memiliki keterampilan untuk mengelola

peluang yang akan diberikan. Tahap ini dilakukan dengan memberikan pelatihan-

pelatihan, lokakaya dan kegiatan sejenis yang bertujuan untuk meningkatkan life

skill dari masyarakat miskin. Pada tahap ini sekaligus dikenalkan dan dibukakan

akses kepada sumberdaya kunci yang berada di luar komunitasnya sebagai

jembatan mewujudkan harapan dan eksistensi dirinya. Selain memampukan

masyarakat miskin baik secara individu maupun kelompok, proses memampukan

juga menyangkut organisasi dan sistem nilai. Pengkapasitasan organisasi melalui

restrukturisasi organiasasi pelaksana sedangkan pengkapasitasan sistem nilai

terkait dengan ”aturan main” yang akan digunakan dalam mengelola peluang.

Ketiga, tahap pendayaan, pada tahap ini masyarakat miskin diberikan

peluang yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki melalui partisipasi

aktif dan berkelanjutan yang ditempuh dengan memberikan peran yang lebih

besar secara bertahap sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya, diakomodasi

aspirasinya serta dituntun untuk melakukan self evaluation terhadap pilihan dan

hasil pelaksanaan atas pilihan.

Page 74: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

95

Melalui pemberdayaan, masyarakat akan mampu menilai lingkungan sosial

ekonominya serta mampu mengidentifikasi bidang-bidang yang perlu dilakukan

perbaikan. Tahapan selanjutnya dari pemberdayaan adalah mewujudkan

masyarakat yang mandiri berkelanjutan. Mandiri adalah langkah lanjut yang

rasional dari masyarakat yang telah sejahtera. Dalam kata mandiri telah

terkandung pengertian ada usaha untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dengan

usaha sendiri tanpa tergantung pada orang lain. Dalam pemandirian masyarakat

miskin hendaknya tidak mengabaikan potensi dan kapasitas yang tersisa dalam

diri maupun kelompoknya serta menghindarkan diri dari budaya cepat puas dan

merasa cukup. Dalam pemandirian masyarakat miskin diajak untuk

mengembangkan jejaring komunikasi sehingga mereka bisa menambah wawasan

dan selalu diingatkan untuk memiliki pikiran yang maju berwawasan jauh ke

depan untuk menjangkau kondisi yang lebih baik.

Bila dikaitkan dengan pembangunan, pemberdayaan ditujukan untuk

meningkatkan, memandirikan, keswadayaan, dan keberdayaan masyarakat sesuai

dengan potensi yang dimilikinya secara utuh dan komprehensif guna

meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi

sekarang tidak mampu melepaskan diri dari kesenjangan dan keterbelakangan,

menjadi upaya memampukan dan memandirikan masyarakat. Kemandirian adalah

kemampuan mengakomodasi sifat-sifat baik manusia untuk ditampilkan dalam

sikap dan perilaku yang tepat berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh

seorang individu. Individu yang memiliki kemandirian akan memiliki dan

menunjukkan sifat dan sikap rajin, senang bekerja, sanggup bekerja keras, tekun,

Page 75: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

96

berdisiplin, berani merebut kesempatan, jujur, mampu bersaing dan bekerjasama,

dapat dipercaya, dan mempercayai orang lain, tidak mudah putus asa, dan

berusaha mengenali kelemahan dan kekurangannya serta berusaha menolong

dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain (Ningtias, 2009).

Pemberdayaan dilakukan dengan satu tujuan, yaitu agar masyarakat yang

menjadi sasaran benar-benar bisa berdaya dalam arti memiliki kemampuan untuk

mandiri dan lepas dari ketergantungan terhadap pihak yang memberdayakan.

Kemandirian ini mengandung kapasitas dan kapabilitas yang memadai untuk bisa

eksis dalam melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan

kehidupan. Dengan kata lain, masyarakat yang diberdayakan itu memiliki

keberdayaan, yang dengan bekal itu, mereka bisa menjalani kehidupan dengan

lebih baik, termasuk di dalamnya menjadi lebih sejahtera.

Dalam kaitannya dengan pasar tradisional, sejatinya pemberdayaan sudah

banyak dilakukan. Pemerintah menerbitkan regulasi merupakan bentuk

pemberdayaan yang mengandung sejumlah aturan yang mengikat sehingga para

pelaku dapat berbisnis dengan baik dengan mengedepankan rasa keadilan dalam

berusaha. Di antaranya adalah peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 42

tahun 2007 tentang Waralaba, Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 112

Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern. Di samping itu, ada pula Peraturan Menteri

Perdagangan Republik Indonesia No. 53/M-DAG/PER/12?2008 tentang Pedoman

Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.

Pedoman Pengelolaan Pasar juga diterbitkan oleh Direktorat Bina Pasar dan

Page 76: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

97

Distribusi Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, Departemen Perdagangan tahun

2005. Semua peraturan perundang-undangan yang berlaku secara nasional itu

ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah masing-masing sebagai bentuk peraturan

daerah yang implementatif sifatnya. Di wilayah penelitian, peraturan daerah sudah

cukup memadai dalam menindaklanjuti peraturan pemerintahan pusat. Dengan

kata lain, sudah terdapat peraturan daerah atau peraturan di bawahnya yang

bersifat menjaga dan menguatkan keberadaan pasar, baik pasar modern maupun

pasar tradisional.

Di samping dari aspek regulasi, pemerintah daerah bersama dengan instansi

terkait dan pihak swasta telah melakukan banyak hal terkait dengan usaha

pemberdayaan pedagang pasar tradisional di Bali. Usaha-usaha itu dimaksudkan

untuk memberikan pemahaman, pengkapasitasan, dan kemandirian pedagang

pasar tradisional. Misalnya, melalui perbankan, pemerintah sudah menyediakan

kredit bagi pengusaha kecil dan menengah dengan bunga yang relatif rendah.

Dana usaha yang disediakan pemerintah ini dapat dimanfaatkan secara optimal

oleh para pedagang yang membutuhkan permodalan, sebagai salah satu

sumberdaya yang penting, dalam rangka mengembangkan usaha. Demikian pula

dengan usaha penyediaan sarana dan prasarana berjualan, pemerintah daerah

sudah menyediakan pasar-pasar tradisional dengan berbagai fasilitasnya yang

dimanfaatkan pedagang untuk berjualan. Para pedagang bisa menyewa atau

membeli kios yang telah disediakan pemerintah. Di samping itu, pemberdayaan

dalam bentuk pengaturan zonasi berjualan sudah juga dilakukan. Posisi berjualan

para pedagang ditata sedemikian rupa secara berkelompok sesuai dengan jenis

Page 77: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

98

barang yang dijual sehingga para pembeli bisa dengan mudah menemukan

zonasinya ketika hendak berbelanja sesuai dengan kebutuhannya. Semua bentuk-

bentuk pemberdayaan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan keberdayaan

pedagang pasar tradisional.

Dalam konteks penelitian ini, keberdayaan dimaksud adalah keberdayaan

para pedagang pasar tradisional. Keberdayaan mereka terwujud tentu dengan

berbagai upaya, baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, maupun oleh

mereka sendiri bersama kelompoknya. Peningkatan keberdayaan ini tidak bisa

dilakukan sekali jadi, melainkan harus terus-menerus mengingat tantangan,

hambatan, dan peluang senantiasa mengalami perubahan sejalan dengan

perkembangan zaman. Pedagang pasar tradisional diharapkan tidak lagi sekadar

bisa memenuhi kebutuhan rumah tangganya sendiri, bahkan secara bertahap

sanggup menjadi pedagang dengan kemampuan manajemen dan kuallitas layanan

yang jauh lebih baik. Hasil akhir yang diharapkan adalah terwujudnya

peningkatan taraf hidup para pedagang pasar tradisional khususnya di Bali, tempat

penelitian ini dilakukan.

Keberdayaan pedagang pasar tradisional dapat diukur dari berbagai aspek,

yakni tingkat penjualan, tingkat laba, tingkat kekayaan, pangsa pasar, dan

loyalitas pelanggan. Tingkat penjualan diukur dari omset penjualan barang para

pedagang pasar tradisional. Tingkat laba dilihat dari keuntungan yang diperoleh

dari hasil penjualan, dan tingkat kekayaan ditinjau dari kepemilikan aset atau

kekayaan pedagang yang didapat dari hasil usahanya sebagai pedagang.

Selanjutnya, pangsa pasar adalah luasan segmen pemasaran barang yang

Page 78: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

99

dijangkau para pedagang, sedangkan loyalitas pelanggan adalah kesetiaaan para

pelanggan untuk secara berulang-ulang berbelanja pada pedagang di pasar

tradisional di Bali.

2.7 Kajian Penelitian Terdahulu

Leksono (2009) dalam sebuah penelitiannya menghasilkan beberapa

kesimpulan, diantaranya:

Pertama, pasar sebagai institusi ekonomi tertua akan tetap sustain dan

berkembang jika institusi ini sehat; sementara dari waktu ke kurun waktu

berikutnya membuktikan bahwa walaupun semakin banyak pelaku ekonomi yang

memanfaatkan transaksi pasar tradisional, namun ternyata tidak memberi akibat

peningkatan investasi dan inovasi yang memadai bagi kebanyakan para pedagang.

Kedua, karakter sekaligus kelemahan konvensional para pedagang

tradisional terletak pada “tawar-menawar” yang berkepanjangan, memakan energi

dan waktu lama sehingga menambah biaya transaksi konsumen yang semakin 99

tidak objektif ini. Hal ini ditangkap dengan baik oleh pengelola pasar modern

dengan menciptakan alat konsumsi baru atau bahkan dieksploitasi sebagai bagian

dari barang dan jasa konsumsi. Bentuknya antara lain konsumen mendapatkan

barang dan jasa secara terkendali, konsumen dieksploitasi melalui penyediaan

berbagai fasilitas pelayanan yang memanjakan keinginan konsumen.

Ketiga, manfaat maksimum dengan mendapatkan keuntungan yang sebesar-

besarnya direbut oleh pasar modern dengan cara penetrasi pasar: mengeksploitasi

kelemahan konsumen melalui strategi penjualan, antara lain melalui fix price,

Page 79: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

100

menata barang dengan daya tarik, discount harga dan belanja secara individuality

privacy dan exclusivity. Sementara itu, pedagang tradisional dideterminasi oleh

situasi kegagalan pasar; terjebak pada pilihan risiko penawaran harga yang

memaksimumkan keuntungan dengan harga jual tinggi. Padahal, pola transaksi

seperti ini semakin dihindari oleh kebanyakan konsumen.

Keempat, regulator pasar atau operator pasar memilih bekerja dengan

rasionalitas. Dengan rasionalitas itu, mereka akan meraup materi atau uang namun

mengabaikan norma moral. Oleh karena itu, regulator pasar harus mengoreksi diri

para pengelolanya yang menyimpang sebagai akibat dilalaikannya watak pasar

tradisional sebagai public good dan bersifat kerakyatan. Kelima, peran pemerintah

sebagai kendali utama dalam penentuan berbagai kebijakan ekonomi masyarakat,

khususnya public goods menyebabkan ekonomi rakyat menjadi terpinggirkan

akibat kekurangpekaan dalam memahami problem dan kepentingan pedagang

pasar yang sesungguhnya.

Sebuah lembaga riset, Nielsen, menempatkan pasar tradisional masih

menjadi favorit konsumen. Pasar tradisional, berdasarkan hasil riset lembaga ini,

masih sangat medominasi dalam penjualan produk segar bagi konsumen Asia dan

Indonesia. Budget belanja produk segar bagi konsumen Indonesia sekitar

Rp.500.000,- per bulan. Berdasarkan hasil riset tersebut, sebanyak 62 persen

konsumen Indonesia di Jabodetabek berbelanja daging di pasar basah

(tradisional), dan yang berbelanja di pasar modern 11 persen. Sebanyak 53 persen

konsumen berbelanja ikan di pasar basah, hanya 7 persen yang membeli ikan di

Page 80: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

101

pasar modern. Di Bandung, sekitar 60 persen konsumen memilih berbelanja sayur,

daging, dan ikan di pasar tradisional (kabarbisnis.com, diakses 12 Mei 2012).

Hasil riset Nielsen Indonesia, sebagaimana dikutip Harian Galamedia, 2

Maret 2011, menyebutkan bahwa saat ini masyarakat perdesaan perlahan-lahan

mulai mengalihkan kebiasaan belanja dari pasar tradisional ke sejumlah

minimarket yang menjamur di perdesaan. Menurut Direktur Panel Service Nielsen

Indonesia, Lim Soon Lee, tingkat kunjungan ke pasar modern, rumah tangga

perdesaan paling banyak berkunjung ke minimarket. Rata-rata masyarakat

perdesaan mengunjungi minimarket sebanyak 11 kali per bulan. Rata-rata belanja

yang dikeluarkan tercatat sebesar Rp.4.000,- per kunjungan. Sedangkan total

belanja yang dikeluarkan masyarakat perdesaan untuk belanja di minimarket

mencapai Rp.465.000,- atau naik 87 persen dibandingkan kondisi tahun 2007

yang hanya Rp.250.000,- Kendati banyak masyarakat yang berbelanja di

minimarket, Nielsen masih menganggap perdagangan tradisional seperti pasar

tradisional dan toko, memainkan peran utama belanja barang konsumen yang

cepat perputarannya.

Penelitian tentang pasar juga dilakukan oleh Tim Peneliti Kementerian

Perdagangan RI pada tahun 2010. Penelitian yang beranggotakan 6 orang peneliti

ini menuliskan sejumlah gagasan bagi terwujudnya sinergi antara pasar tradisional

dan pasar modern. Peluang untuk bersinegi ini dianjurkan agar tak ada pihak yang

merasa dirugikan, bahkan sebaliknya terjadi simbiosis mutualistis antara kedua

jenis pasar tersebut. Penelitian itu memuat beberapa pokok-pokok pikiran dalam

Page 81: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

102

upaya menata pasar, baik pasar tradisional maupun modern, ke depan sehingga

bisa bahu-membahu mencapai kemajuan.

Pertama, pembinaan pasar tradisional sebagai bagian dari Corporate Social

Responbility (CSR). Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan agar pedagang

tradisional dapat hidup berdampingan dengan pelaku pasar modern. Usaha klasik

yang sering dilakukan adalah mendorong pelaku usaha modern untuk

menyisihkan sebagian keuntungannya bagi usaha kecil yang membutuhkan.

Program CSR perusahaan bisa juga diarahkan untuk membantu para pedagang

dan pengembangan pasar tradisional melalui berbagai metode. Misalnya,

melakukan kegiatan pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan pedagang

pasar tradisional.

Kedua, menjual produk usaha kecil. Bagaimana nasib para pedagang kecil

dan usaha kecil-menengah (UKM) dengan menjamurnya pasar modern? Upaya

kerjasama selalu dapat dilakukan, misalnya pemajangan produk-produk

tradisional dan hasil kerajinan lokal pada gerai-gerai pasar modern. Hanya saja,

produk UKM itu harus sudah memiliki standard an keunikan tersendiri sehingga

memiliki daya tarik.

Ketiga, pasar tradisional seharusnya dapat berubah. Berubah menjadi lebih

baik, lebih maju, lebih kreatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Pasar

tradisional dengan segenap pelaku di dalamnya harus bisa merevolusi diri

mengejar ketertinggalan. Mulai berpikir dengan visi dan misi yang jelas agar

segala keterpurukan dapat segera diatasi. Budaya berpikir hari ini (jangka

pendek), pragmatis, tidak teratur atau tidak mau diatur harus diubah jika ingin

Page 82: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

103

menapak masa depan yang lebih baik. Hasil penelitian itu meyakinkan bahwa

kalau usaha sinergitas itu diterapkan dengan komitmen tinggi, lambat laun akan

mengkristal menjadi budaya bersama.

Dalam buku Selamatkan Pasar Tradisional (2011), Malano, menuangkan

hasil pemikiran, pengamatan, dan pengalamannya yang sudah puluhan tahun

lamanya menjadi pedagang pasar. Dua butir pemikirannya yang terpenting,

diantaranya, pertama, kondisi pasar yang kumuh dan semrawut seakan dibiarkan

saja tanpa perhatian pemerintah. Aparat birokrasi yang bertugas di dalamnya

justru mencari keuntungan dari kisruh yang kerap melanda pasar. Mereka

mengambil uang retribusi, uang parkir, uang keamanan, dan sebagainya, tetapi

hanya sedikit yang masuk kas daerah, selebihnya habis dibagi-bagi oleh para

oknum. Dengan kondisi seperti itu, tak ada petugas yang tertarik untuk

memajukan pasar maupun pedagangnya. Dikatakan, manajemen pasar tradisional

di Indonesia tak pernah serius dilakukan. Pasar-pasar yang dikelola pemerintah

dibiarkan semrawut dan tidak terurus. Renovasi pasar kerap tidak menyelesaikan

masalah, malahan sebaliknya, menimbulkan banyak persoalan baru yang

merugikan para pedagang. Sehubungan dengan hal itu, apapun yang dilakukan

yang terkait dengan pengembangan pasar, seharusnya dilakukan melalui proses

penelitian yang matang. Kedua, persoalan modal juga menjadi permasalahan yang

besar bagi pedagang. Mereka tidak mampu menyewa kios, memperbesar oplag

dagangan, dan meningkatkan kualitas produk, karena keterbatasan modal. Kondisi

ini terjadi karena perbankan enggan berurusan dengan pedagang kecil dan mikro.

Akhirnya, jadilah pedagang tradisional ini sulit berkembang. Berkenaan dengan

Page 83: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

104

hal ini, pemerintah harus serius membantu permodalan bagi para pedagang, yaitu

dengan mendirikan bank khusus. Semua bantuan permodalan, baik yang khsusus

untuk pedagang maupun bantuan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) pada umumnya harus dikucurkan melalui bank ini. Pemerintah harus

melakukan upaya yang serius agar pasar-pasar tradisional yang nyaris mati dapat

dihidupkan kembali.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian SMERU pada

tahun 2007 yang menyasar daerah perkotaan di Indonesia (smeru.or.id, diakses 11

Desember 2012), menyimpulkan hasil penelitiannya sbb.: Pertama, penyebab

utama kelesuan usaha pasar tradisional di daerah perkotaan di Indonesia adalah

lemahnya daya beli pelanggan sebagai akibat lonjakan harga BBM pada tahun

2005, peningkatan persaingan dengan PKL yang berjualan di lahan parkir dan

area lain di sekitar pasar, dan kehadiran supermarket. Supermarket telah

diidentifikasikan sebagai penyebab utama kelesuan usaha para pedagang di pasar

tradisional khususnya di Pasar Pamoyanan di Bandung. Kedua, kehadiran

supermarket secara statistik hanya berdampak pada pengurangan jumlah pegawai

yang dipekerjakan oleh pedagang pasar tradisional bila letak supermarket dekat

dengan pasar tradisional. Ketiga, supermarket bukanlah menjadi penyebab utama

kelesuan usaha yang dialami oleh para pedagang pasar tradisional, melainkan

infrastruktur yang tidak baik, kurangnya pengorganisasian para PKL, dan

pelaksanaan praktik pengelolaan pasar yang kurang baik.

Penelitian tentang eksistensi pasar tradisional di tengah pesona pasar

modern juga pernah dilaksanakan di Kabupaten Pati yang dipublikasikan pada

Page 84: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

105

tahun 2011. Beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Penelitian dan

Pengembangan Kab. Pati tersebut menyebutkan, pertama, eksistensi pasar

tradisional mengalami penurunan seiring dengan semakin besarnya daya tarik

pasar modern. Penurunan kinerja pasar modern selain disebabkan oleh maraknya

pasar modern, juga disebabkan karena kelemahan manajemen pasar tradisional,

masalah infrastruktur, dan lemahnya kerjasama, daya dukung permodalan dan

ketidakmampuan untuk menyesuaikan dengan keinginan konsumen. Kedua, di

tengah kondisi yang kurang menguntungkan, dengan segala kelebihan yang

ditawarkan dan kekurangan yang dimiliki oleh pasar tradisional di Kabupaten

Pati, masih banyak yang bertahan terutama pasar-pasar tradisional utama yang

terletak di tingkat kecamatan dan tingkat kota. Ketiga, diperlukan upaya untuk

mempertahankan pasar tradisional yang merupakan salah satu pusat ekonomi yang

berbasis rakyat kecil yang didukung oleh peraturan Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah.

Beberapa penulis sudah pernah melakukan penelitian tentang pasar

tradisional di berbagai daerah di Indonesia, yang antara lain sudah dimuat di

dalam jurnal-jurnal penelitian, buku, dan lainnya. Hanya saja, belum banyak

peneliti yang melakukan riset tentang keberadaan pasar tradisional dan

publikasinya pun sangat terbatas. Untuk memberikan gambaran tentang

kedudukan (state of the art) penelitian ini dalam kaitannya dengan penelitian

sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya, dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Page 85: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

106

Tabel 2.1

Kedudukan Penelitian Ini (State of The Art)

No.

Judul Penelitian

Analisis

Kete-

rangan

SEM

Regresi

Produk Moment

Parsial

T- test

Kualitatif

1. Impact of Supermarket

on Traditional Market

and Retail’s in

Indonesia, 2007,

SMERU

2. Runtuhnya Modal

Sosial, Pasar

Tradisional, Perspektif

Emic Kualitatif, 2009,

Leksono

3. Pasar Tradisional dan

Modern Bersinergi

Membangun Bangsa,

2010,Litbang

Deperindag

4. Eksistensi Pasar

Tradisional di Tengah

Pasar Modern, 2011,

Tim Lit Kab. Pati

5 Selamatkan Pasar

Tradisional, 2011,

Malano

Traditional Market,

2012, Nielsen

Pengaruh Faktor

Sumberdaya,

Pemberdayaan, Strategi

Bersaing, dan Kondisi

Fisik Pasar terhadap

Keberdayaan Pedagang

Pasar Tradisional di

Bali, 2015, I Ketut

Suweca

Masih terbatasnya jumlah penelitian tentang pasar tradisional dengan

berbagai permasalahan yang dihadapinya, menyebabkan penelitian ini menjadi

penting dalam menggenapi penelitian sebelumnya. Sepanjang pengetahuan

penulis, belum ada penelitian yang membahas tentang variabel-variabel penentu

yang menjadi faktor pengungkit (leverage) dalam memajukan pasar tradisional.

Page 86: BAB II KAJIAN PUSTAKA€¦ ·  · 2017-04-01pendapatan nasional riil, juga untuk meningkatkan produktivitas. ... mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, ... tolok ukur yang dapat

107

Padahal, selama ini persoalan internal pasar tradisional masih menjadi

permasalahan yang krusial untuk bisa dijelaskan dan ditangani. Oleh karena itu, di

dalam penelitian ini diuraikan secara gamblang sejumlah faktor internal di pasar

tradisional sebagai faktor penentu yang seyogianya diperkuat agar keberdayaan

pedagang pasar tradisional dapat ditingkatkan, seperti faktor sumberdaya dan

pemberdayaan pedagang. Dengan penguatan pada faktor internal melalui berbagai

intervensi dari pemerintah dan pihak terkait lainnya, di samping upaya-upaya

yang dilakukan oleh para pedagang secara mandiri, niscaya keberadaan pasar

sebagai center of economic masyarakat akan tetap terjaga sekaligus bisa

dibanggakan.