BAB II HNP

download BAB II HNP

of 25

Transcript of BAB II HNP

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    1/25

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    2/25

    $ ,horacicae (*+)

    $ -umbales ()

    $ acroles (% menyatu membentuk sacrum)

    $ !occygeae (% / yang bawah biasanya menyatu)

    ,ulang "ertebrae merupakan struktur kompleks yang secara garis besar terbagi atas + bagian.

    0agian anterior tersusun atas korpus "ertebra% diskus inter"ertebralis (sebagai artikulasi)% dan

    ditopang oleh ligamentum longitudinale anterior dan posterior. edangkan bagian posterior

    tersusun atas pedikel% lamina% kanalis "ertebralis% serta prosesus tran"ersus dan spinosus yang

    men1adi tempat otot penyokong dan pelindung kolumna "ertebrale. 0agian posterior "ertebrae

    antara satu dan lain dihubungkan dengan sendi apofisial (fascet 1oint).

    */| P a g e

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    3/25

    ,ulang "ertebrae ini dihubungkan satu sama lainnya oleh ligamentum dan tulang rawan. 0agian

    anterior columna "ertebralis terdiri dari corpus "ertebrae yang dihubungkan satu sama lain oleh

    diskus fibrokartilago yang disebut discus

    *| P a g e

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    4/25

    in"ertebralis dan diperkuat oleh ligamentum longitudinalis anterior dan ligamentum

    longitudinalis posterior./

    2iskus in"ertebralis menyusun seperempat pan1ang columna "ertebralis. 2iskus ini paling tebal

    di daerah cer"ical dan lumbal% tempat dimana banyak ter1adi gerakan columna "ertebralis% dan

    berfungsi sebagai sendi dan shock absorber agar kolumna "ertebralis tidak cedera bila ter1adi

    trauma.

    2iscus inter"ertebralis terdiri dari lempeng rawan hyalin (Hyalin !artilage Plate)% nukleus

    pulposus (gel)% dan annulus fibrosus. ifat setengah cair dari nukleus

    pulposus% memungkinkannya berubah bentuk dan "ertebrae dapat meng1ungkit kedepan dan

    kebelakang diatas yang lain% seperti pada flexi dan ekstensi columna "ertebralis.

    2iskus inter"ertebralis% baik anulus fibrosus maupun nukleus pulposusnya adalah bangunan yang

    tidak peka nyeri. +%

    tabilitas "ertebrae tergantung pada integritas korpus "ertebra dan diskus inter"ertebralis serta

    dua 1enis 1aringan penyokong yaitu ligamentum (pasif) dan otot (aktif). 3ntuk menahan beban

    yang besar terhadap kolumna "ertebrale ini stabilitas

    *| P a g e

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    5/25

    daerah pinggang sangat bergantung pada gerak kontraksi "olunter dan refleks otot$otot

    sakrospinalis% abdominal% gluteus maksimus% dan hamstring./

    2engan bertambahnya usia% kadar air nukleus pulposus menurun dan diganti oleh fibrokartilago.

    ehingga pada usia lan1ut% diskus ini tipis dan kurang lentur% dan sukar dibedakan dari anulus.

    -igamen longitudinalis posterior di bagian -$* sangat lemah% sehingga HNP sering ter1adi di

    bagian postero lateral.

    ebagian besar HNP ter1adi pada -$- dan -$* karena'

    42aerah lumbal% khususnya daerah -$* mempunyai tugas yang berat% yaitu menyangga berat

    badan. 2iperkirakan 5 berat badan disangga oleh sendi -$*.

    4#obilitas daerah lumabal terutama untuk gerak fleksi dan ekstensi sangat tinggi.2iperkirakan

    hampir 5 akti"itas fleksi dan ekstensi tubuh dilakukan pada sendi -$*

    *6| P a g e

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    6/25

    42aerah lumbal terutama -$* merupakan daerah rawan karena ligamentum longitudinal

    posterior hanya separuh menutupi permukaan posterior diskus. Arah herniasi yang paling sering

    adalah postero lateral.

    C. PATOFISIOLOGI

    7aktor$faktor yang menyebabkan timbulnya HNP '

    *. Aliran darah ke discus berkurang

    +. 0eban berat

    /. -igamentum longitudinalis posterior menyempit

    ika beban pada discus bertambah% annulus fibrosus tidak kuat menahan nukleus pulposus (gel)

    akan keluar% akan timbul rasa nyeri oleh karena gel yang berada di canalis "ertebralis menekan

    radiks.6

    0angunan peka nyeri mengandung reseptor nosiseptif (nyeri) yang terangsang oleh berbagai

    stimulus lokal (mekanis% termal% kimiawi). timulus ini akan direspon dengan pengeluaran

    berbagai mediator inflamasi yang akan menimbulkan persepsi nyeri. #ekanisme nyeri

    merupakan proteksi yang bertu1uan untuk mencegah pergerakan sehingga proses penyembuhan

    dimungkinkan. alah satu bentuk proteksi adalah spasme otot% yang selan1utnya dapat

    menimbulkan iskemia.

    Nyeri yang timbul dapat berupa nyeri inflamasi pada 1aringan dengan terlibatnya berbagai

    mediator inflamasi9 atau nyeri neuropatik yang diakibatkan lesi primer pada sistem saraf.

    :ritasi neuropatik pada serabut saraf dapat menyebabkan + kemungkinan.

    Pertama% penekanan hanya ter1adi pada selaput pembungkus saraf yang kaya nosiseptor dari ner"i

    ne"orum yang menimbulkan nyeri inflamasi.+

    *| P a g e

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    7/25

    Nyeri dirasakan sepan1ang serabut saraf dan bertambah dengan peregangan serabut saraf

    misalnya karena pergerakan. ;emungkinan kedua% penekanan mengenai serabut saraf. Pada

    kondisi ini ter1adi perubahan biomolekuler di mana ter1adi akumulasi saluran ion Na dan ion

    lainnya. Penumpukan ini menyebabkan timbulnya mechano$hot spot yang sangat peka terhadap

    rangsang mekanikal dan termal. Hal ini merupakan dasar pemeriksaan -ase

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    8/25

    E. FAKTO0 0ISIKO

    7aktor risiko yang tidak dapat dirubah '

    *. 3mur' makin bertambah umur risiko makin tinggi

    +. enis kelamin' laki$laki lebih banyak dari wanita

    /. >iawayat cedera punggung atau HNP sebelumnya

    7aktor risiko yang dapat dirubah ' /

    *. Peker1aan dan akti"itas' duduk yang terlalu lama% mengangkat atau menarik barang$barang

    berta% sering membungkuk atau gerakan memutar pada punggung% latihan fisik yang berat%

    paparan pada "ibrasi yang konstan seperti supir.

    +. @lahraga yang tidak teratur% mulai latihan setelah lama tidak berlatih% latihan yang berat dalam1angka waktu yang lama.

    /. #erokok. Nikotin dan racun$racun lain dapat mengganggu kemampuan diskus untuk menyerap

    nutrien yang diperlukan dari dalam darah.

    . 0erat badan berlebihan% terutama beban ekstra di daerah perut dapat menyebabkan strain pada

    punggung bawah.

    . 0atuk lama dan berulang

    F. GEJALA KLINIS

    #anifestasi klinis yang timbul tergantung lokasi lumbal yang terkena. HNP dapat ter1adi kesegala

    arah% tetapi kenyataannya lebih sering hanya pada + arah% yang pertama ke arah postero$lateral

    yang menyebabkan nyeri pinggang%sciatica% dan ge1ala dan tanda$tanda sesuai dengan radiks dan

    saraf mana yang terkena. 0erikutnya ke arah postero$sentral menyebabkan nyeri pinggang dan

    sindroma kauda e

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    9/25

    berdenyut men1alar sampai di bawah lutut. 0ila saraf sensorik yang besar (A beta) terkena akan

    timbul ge1ala kesemutan atau rasa tebal sesuai dengan dermatomnya.8

    e1ala yang sering ditimbulkan akibat ischialgia adalah ' /

    = Nyeri punggung bawah.

    = Nyeri daerah bokong.

    = >asa kaku atau tertarik pada punggung bawah.

    = Nyeri yang men1alar atau seperti rasa kesetrum dan dapat disertai baal% yang dirasakan dari

    bokong men1alar ke daerah paha% betis bahkan sampai kaki% tergantung bagian saraf mana yang

    ter1epit.

    = >asa nyeri sering ditimbulkan setelah melakukan aktifitas yang berlebihan% terutama banyak

    membungkukkan badan atau banyak berdiri dan ber1alan.

    = >asa nyeri 1uga sering dipro"okasi karena mengangkat barang yang berat% batuk% bersin akibat

    bertambahnya tekanan intratekal.

    = ika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan anggota badan bawahC

    tungkai bawah yang disertai dengan mengecilnya otot$otot tungkai bawah dan hilangnya refleks

    tendon patella (;P>) dan achilles (AP>).

    = 0ila mengenai konus atau kauda ekuina dapat ter1adi gangguan defekasi% miksi dan fungsi

    seksual. ;eadaan ini merupakan kegawatan neurologis yang memerlukan tindakan pembedahan

    untuk mencegah kerusakan fungsi permanen.

    = ;ebiasaan penderita perlu diamati% bila duduk maka lebih nyaman duduk pada sisi yang sehat.

    G. DIAGNOSIS

    2iagnosis ditegakkan berdasarkan amanesis% pemeriksaan klinis umum% pemeriksaan neurologik

    dan pemeriksaan penun1ang.+

    Anamnesis ' #ula timbul nyeri% apakah didahului trauma atau akti"itas fisik% ataukah spontan.

    +?| P a g e

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    10/25

    ifat nyeri' nyeri ta1am% menusuk dan berdenyut sering bersumber dari sendi% tulang dan ligamen9

    sedangkan pegal% biasanya berasal dari otot.

    -okasi nyeri' nyeri yang disertai pen1alaran ke arah tungkai menun1ukkan keterlibatan radiks

    saraf.

    Hal$hal yang meringankan atau mempro"okasi nyeri' bila berkurang setelah melakukan tirah

    baring mungkin HNP tetapi bila bertambah% mungkin disebabkan tumor9 bila berkurang setelah

    ber1alan 1alan mungkin tumor dalam kanalis "ertebralis9 nyeri dan kaku waktu bangun pagi dan

    berkurang setelah melakukan gerakan tubuh mungkin disebabkan spondilitis ankilopoetika9

    batuk% bersin dan menge1an akan mempro"okasi nyeri pada HNP.

    ;laudikasio intermitens dibedakan atas 1enis "askuler dan neurogenik% 1enis neurogenik

    memperlihatkan pulsasi pembuluh darah perifer yang normal dan nyeri berkembang men1adi

    parestesia dan kelumpuhan.

    Adanya demam selama beberapa waktu terakhir menyokong adanya infeksi% misalnya spondilitis.

    Nyeri bersifat stasioner mungkin karena gangguan mekanik kronik9 bila progresif mungkin

    tumor.

    $ Adakah gangguan fungsi miksi dan defekasi% fungsi genitalia% siklus haid% penggunaan A;2>

    (:32)% fluor albus% atau 1umlah anak.

    $ Nyeri berpindah$pindah dan tidak wa1ar mungkin nyeri psikogenik.

    $ >iwayat keluarga dapat di1umpai pada artritis rematoid dan osteoartritis

    +. Pemeriksaan 7isik umum+

    Posisi berdiri'

    $ Perhatikan cara penderita berdiri dan sikap berdirinya.

    $ Perhatikan bagian belakang tubuh' adakah deformitas% gibus% skoliosis%

    lordosis lumbal (normal% mendatar% atau hiperlordosis)% pel"is yang miring

    tulang panggul kanan dan kiri tidak sama tinggi% atrofi otot.

    $ 2era1at gerakan (range of motion) dan spasmus otot.

    +*| P a g e

    Diagnosis Banding Tumor ,dapat disingkirkan karena biasanya nyeri pada waktu

    malam hari dan posisi berbaring. Nyeri lebih hebat karena pada posisi berbaring

    tekanan "ena meningkatkan di daerah pel"is.

    Kolik Renal

    $ ,idak ada ge1ala gangguan buang air kecil.

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    11/25

    $ Hipersensitif dener"asi (piloereksi terhadap hawa dingin).

    $ Palpasi untuk mencari trigger zone, nodus miofasial% nyeri pada sendi sakroiliaka% dan lain$lain.

    $ Perhatikan cara penderita ber1alanCgaya 1alannya.

    Posisi duduk'

    $ Perhatikan cara penderita duduk dan sikap duduknya.

    $ Perhatikan bagian belakang tubuhnya.

    Posisi berbaring '

    $ Perhatikan cara penderita berbaring dan sikap berbaringnya.

    $ Pengukuran pan1ang ekstremitas inferior.

    $ Pemeriksaan abdomen% rektal% atau urogenital.

    $ Adanya nyeri (tenderness) pada kulit bisa menun1ukkan adanya kemungkinan suatu keadaan

    psikologis di bawahnya (psychological o"erlay).

    $ ;adang$kadang bisa ditentukan letak segmen yang menyebabkan nyeri dengan menekan pada

    ruangan inter"ertebralis atau dengan 1alan menggerakkan ke kanan ke kiri prosesus spinosus

    sambil melihat respons pasien.

    $ Pada spondilolistesis yang berat dapat diraba adanya ketidak$rataan (step$off) pada palpasi di

    tempatCle"el yang terkena.

    $ Penekanan dengan 1ari 1empol pada prosesus spinalis dilakukan untuk mencari adanya fraktur

    pada "ertebra.

    $ Pemeriksaan fisik yang lain memfokuskan pada kelainan neurologis.

    $ >efleks yang menurun atau menghilang secara simetris tidak begitu berguna pada diagnosis

    -0P dan 1uga tidak dapat dipakai untuk melokalisasi le"el kelainan% kecuali pada sindroma kauda

    ekuina atau adanya neuropati yang bersamaan.

    $ >efleks patella terutama menun1ukkan adanya gangguan dari radiks - dan kurang dari -+ dan

    -/. >efleks tumit predominan dari *.

    $ Harus dicari pula refleks patologis seperti babinski% terutama bila ada hiperefleksia yang

    menun1ukkan adanya suatu gangguan upper motor neuron (3#N).

    $ 2ari pemeriksaan refleks ini dapat membedakan akan kelainan yang berupa 3#N atau -#N.

    ++| P a g e

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    12/25

    /. Pemeriksaan neurologik%

    a. Pemeriksaan sensorik

    b. Pemeriksaan motorik dicari apakah ada kelemahan% atrofi atau fasikulasi otot

    c. Pemeriksaan tendon

    d. Pemeriksaan yang sering dilakukan

    $ ,es untuk meregangkan saraf ischiadikus (tes lase

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    13/25

    Tada1$ada pe%a"sa"a !ei"ea# 2

    $ ,anda -ase

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    14/25

    dengan pasien tidur pada sisi yang sehat dan meluruskan paha yang terkena dengan lutut dalam

    keadaan fleksi dan suatu tes yang positif akan menghasilkan nyeri pada paha medial atau anterior.

    $ Tada Ne%i (NeriFs sign) ' bisa ditimbulkan bila pasien membungkuk ke depan dan dikatakan

    positif bila akan ter1adi fleksi lutut pada sisi yang terkena.

    f. #yelo$!, untuk melihat lokasi HNP

    +| P a g e

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    15/25

    g. pemeriksaan -aboratorium klinik

    h. Pemeriksaan lain%misalnya9 biopsi% termografi% zygapophyseal joint block (melakukan blok

    langsung pada sendi yang nyeri atau pada saraf yang menu1u ke sana).

    +6| P a g e

    Pada pasie ii didia"sis &e%ia uk#eus pu#psus dika%eaka 2

    $ Pasie !e!i#iki /ak$% %esik *ai$u %i5a*a$ $%au!a da#a! psisi duduk da usia.

    $ Ge+a#a k#iis *a" pa#i" se%i" dida&u#ui #e& sua$u episde *e%i pu""u" 4a5a&.

    $ Tes p%6kasi is7&iadikus psi$i/.

    $ Te%+adi peu%ua %asa%a4a pada dae%a& $u"kai ki%i.

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    16/25

    H. TE0API

    Pada prinsipnya penanganan -0P dapat mencakup ' %B

    *. #edikamentosa

    Pemberian obat anti inflamasi non steroid (@A:N) diperlukan untuk 1angka waktu pendek

    disertai dengan pen1elasan kemungkinan efek samping dan interaksi obat. ,idak dian1urkan

    penggunaan muscle relaxan karena memiliki efek depresan. Pada tahap awal% apabila didapati

    pasien dengan depresi premorbid atau timbul depresi akibat rasa nyeri% pemberian anti depresan

    dian1urkan. 3ntuk pengobatan simptomatis lainnya% kadang$kadang memerlukan campuran antara

    obat analgesik% antiinflamasi% @A:N% dan penenang.

    +. Penanganan operatif

    ,indakan operatif pada HNP harus berdasarkan alasan yang kuat yaitu berupa'

    $ kiatika dengan terapi konser"atif selama lebih minggu' nyeri beratC intractableC menetapC

    progresif.

    $ 2efisit neurologik memburuk

    $ indroma kauda ekuina. tenosis kanal9 setelah terapi konser"atif tak berhasil.

    $ ,erbukti adanya kompresi radiks berdasarkan pemeriksaan neurofisiologik dan radiologi

    +| P a g e

    Se4a"ia 4esa% HNP $e%+adi pada L1L- da L-1S8 ka%ea 2

    8. Dae%a& #u!4a#, k&usus*a L-1S8 !e!pu*ai $u"as *a" 4e%a$, *ai$u

    !e*a""a 4e%a$ 4ada. Dipe%ki%aka &a!pe% 9-: 4e%a$ 4ada disa""a #e&

    sedi L-1S8.

    '. M4i#i$as dae%a& #u!4a# $e%u$a!a u$uk "e%ak /#eksi da eks$esi sa"a$

    $i""i

    dipe%ki%aka &a!pe% -9: ak$i6i$as /#eksi da eks$esi $u4u& di#akuka pada

    sedi L-1S8.

    ;. Dae%a& #u!4a# $e%u$a!a L-1S8 !e%upaka dae%a& %a5a ka%ea

    #i"a!e$u! #"i$udia# ps$e%i% &a*a sepa%u& !eu$upi pe%!ukaa

    ps$e%i% diskus. A%a& &e%iasi *a" pa#i" se%i" ada#a& ps$e%#a$e%a#.

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    17/25

    +8| P a g e

    Pe"4a$a *a" di4e%ika a$a%a #ai2

    N Medika!e$sa Edukasi, 4e%upa 2

    Ja"a !e!4u"kuk.

    Ja"a !e""e%ak 4ada ke sa!pi" de"a !e""uaka pi""a" se4a"ai

    $u!pua.

    Psisi duduk,pu""u" 4e%sada% da 4k" !ee!pe# pada sada%a ku%si.

    Bi#a 4a"u da%i psisi $idu%, +a"a #a"su" 4a"u, se4aik*a psisi !i%i"

    da duduk da&u#u.

    Tidak 4#e& !e#akuka ke"ia$a pe%!aia sepe%$i 4u#u$a"kis, $eis, d##

    Medika!e$sa 2

    E a$i7a"u#a$ $&e%ap*. Ha!i# da !e*usui.

    Dsis 2 Tab8'.- !" se$iap 1? +a! % '- !" @ se$iap @ +a! . *e%i pas7a pe%asi '- !"

    se$iap @ +a! . Ma< dse2 9- !". Amp-( !"!L IIM @18' &%#*. Ma< dse2 8-( !".

    Di!iu! ;( !ei$ se4e#u! !aka, pada pe%u$ ks".

    N%a"es !e$a!i#e sdiu! aa#"esik

    Idikasi2 Me"a$asi *e%i 4e%a$ aku$ da k%is sepe%$i pada keadaa pe*aki$ %e!a$ik,

    saki$ kepa#a, saki$ "i"i a$au ada*a $u!%. N*e%i se$e#a& ke7e#akaa a$au se&a4is pe%asi.

    Me"a$asi *e%i 4e%a$ *a" dise4a4ka #e& spas!e $$ p#s 4aik i$u aku$ da k%is

    sepe%$i pada spas!e $$, k#ik pada sa#u%a pe7e%aa, sa#u%a e!pedu, "i+a# da

    sa#u%a ke!i& 4a"ia 4a5a&.

    KI2 &ipe%sesi$i/ $e%&adap !e$a!i#e, 5ai$a &a!i# da !e*usui, pede%i$a de"a

    $ekaa sis$#ik 8(( !!H

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    18/25

    +B| P a g e

    Lapi4a# Me74a#a!i

    Idikasi 2 Neu%pa$i Pe%i/e%

    Dsis 2 8 a!pu# IM I ; < !i""u

    Pe%&a$ia 2 ea$us, 4a*i p%e!a$u% da aak

    E/ek sa!pi" 2 +a%a" 2 !ua#, dia%e, %ua! ku#i$, da a%eksia

    G$p%i# Pi%a7e$a!

    Idikasi' e1ala nfolusi yang berhubungan dengan usia lan1ut% astenia% alkoholisme kronis dan

    adiksi% ge1ala pasca trauma

    Dsis' e1ala psiko$organik sehubungan dengan usia lan1ut awal ' +. gChari selama 6

    minggu dilan1utkan dengan dosis pemeliharaan *.+ gChari. e1ala pasca trauma awal '

    / kali sehari 8?? mg% bila efek yang diinginkan sudah diperoleh dosis dikurangi

    bertahap sampai dengan / kali sehari ?? mg

    Pe!4e%ia O4a$' 0erikan sebelum makan

    K$%a Idikasi' angguan gin1al berat (bersihan kreatinin E +? m-Cmenit)

    Pe%&a$ia' Hipersensitif terhadap pirasetam% gangguan fungsi gin1al% hamil% laktasi

    E/ek Sa!pi"' >asa gugup% agitasi% iritabilitas% rasa lelah% gangguan tidur% mual% muntah% diare%

    gastralgia% pusing% sakit kepala% tremor% peningkatan libido% kegelisahan ringan

    I$e%aksi O4a$' 2engan ekstr tiroid dapat menyebabkan bingung% iritabilitas dan gangguan tidur

    Ke!asa' ;apsul 8?? mg x *??

    Ga#epsi 1 Ga#epsi is used $ $%ea$ epi#eps* a#s k5 as seiu%es % /i$s. I$ is a#s used $

    %e#ie6e e%6e pai i pep#e 5i$& dia4e$es % s&i"#es. Ga#epsi !a* a#s 4e used $ %e#ie6e &$

    /#us&es i 5!e 5i$& 4%eas$ 7a7e% ad i 5!e 5& &a6e passed !epause.

    A7$i6e i"%edie$s2 Ga4ape$i

    Ea7& 7apsu#e / GALEPSI7$ais Ga4ape$ ;(( !"

    GALEPSIB< ; s$%ips 8( 7apsu#es

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    19/25

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    20/25

    $ #emelihara dan meningkatkan kekuatan dan kemampuan fisik dan psikis sehingga tidak mudah

    lelah melalui perbaikan sirkulasi darah dan pernafasan.

    $ #engurangi nyeri

    Du4#e kee1$17&es$ s$%e$7&

    Pe#6i7 $i#$ e

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    21/25

    A#$e%a$e a%!1#e" e

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    22/25

    Ha!s$%i" s$%e$7& 5&i#e s$adi"

    /. Pembedahan 9 merupakan tindakan yang paling 1arang di lakukan. Pada umumnya dilakukan

    bila nyeri karena ton1olan discus ( hernia nucleus pulposus H!). 0ila nyeri tidak teratasi dan

    kelemahan tungkai beran1ak memburuk% karena tekanan pada saraf.

    . Pemeriksaan penun1ang

    a. Pemeriksaan neurofisiologi. ,erdiri dari' Glektromiografi (G#)

    0isa mengetahui akar saraf mana yang terkena dan se1auh mana gangguannya% masih dalam tahap

    iritasi atau tahap kompresi

    b. "omato "ensoric #$oke% !otential (""#!)

    0erguna untuk menilai pasien spinal stenosis atau mielopati

    c. #yelogram

    0erguna untuk men1elaskan ukuran dan lokasi dari hernia. 0ila operasi dipertimbangkan maka

    myelogram dilakukan untuk menentukan tingkat protrusi diskus. uga digunakan untuk

    membedakan kompresi radiks dari neuropati perifer.

    d. #>: tulang belakang

    0ermanfaat untuk diagnosis kompresi medulla spinalis atau kauda e

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    23/25

    Pe7e"a&a

    -atihan Punggung etiap Hari

    *. 0erbaringlah terlentang pada lantai atau matras yang keras. ,ekukan satu lutut dan gerakkanlah

    menu1u dada lalu tahan beberapa detik. ;emudian lakukan lagi pada kaki yang lain. -akukanlah

    beberapa kali.

    +. 0erbaringlah terlentang dengan kedua kaki ditekuk lalu luruskanlah ke lantai. ;encangkanlah

    perut dan bokong lalu tekanlah punggung ke lantai% tahanlah beberapa detik kemudian relaks.

    3langi beberapa kali.

    /. 0erbaring terlentang dengan kaki ditekuk dan telapak kaki berada flat di lantai. -akukan sit up

    parsial%dengan melipatkan tangan di tangan dan mengangkat bahu setinggi 6 $*+ inci dari lantai.

    -akukan beberapa kali.

    0erhati$Hatilah aat #engangkat

    *. erakanlah tubuh kepada barang yang akan diangkat sebelum mengangkatnya.

    +. ,ekukan lutut % bukan punggung% untuk mengangkat benda yang lebih rendah

    /. Peganglah benda dekat perut dan dada

    . ,ekukan lagi kaki saat menurunkan benda

    . Hindari memutarkan punggung saat mengangkat suatu benda

    -indungi Punggung aat 2uduk dan 0erdiri

    *. Hindari duduk di kursi yang empuk dalam waktu lama

    +. ika memerlukan waktu yang lama untuk duduk saat beker1a% pastikan bahwa lutut se1a1ar

    dengan paha. unakan alat 0antu (seperti gan1alanCbantalan kaki) 1ika memang diperlukan.

    /. ika memang harus berdiri terlalu lama%letakkanlah salah satu kaki pada bantalan kaki secara

    bergantian. 0er1alanlah se1enak dan mengubah posisi secara periodic.

    . ,egakkanlah kursi mobil sehingga lutut daapt tertekuk dengan baik tidak teregang.

    /| P a g e

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    24/25

    . unakanlah bantal di punggung bila tidak cukup menyangga pada saat duduk dikursi

    ,etaplah Aktif dan Hidup ehat

    *. 0er1alanlah setiap hari dengan menggunakan pakaian yang nyaman dan sepatu berhak rendah

    +. #akanlah makanan seimbang% diit rendah lemak dan banyak mengkonsumi sayur dan buah

    untuk mencegah konstipasi.

    /. ,idurlah di kasur yang nyaman.

    . Hubungilah petugas kesehatan bila nyeri memburuk atau ter1adi trauma.

    I. P0OGNOSIS-

    2engan operasi B?5 perbaikan fungsi secara baik dalam * tahun. Perbaikan motoris biasanya

    lebih cepat dari pada sensorik. #enurut Anderson% faktor$faktor yang mempengaruhi

    penyembuhanCprognosis adalah' diagnosis etiologi spesifik% usia lan1ut% pernah nyeri pinggang

    sebelumnya dan gangguan psikososial. ebagian besar pasien sembuh secara cepat dan tanpa

    gangguan fungsional. >ata$rata 6?$?5 sembuh dalam 6 minggu% 8?$B?5 dalam *+ minggu.

    Penyembuhan setelah *+ minggu ber1alan sangat lambat dan tak pasti. 2iagnosis sangat berkaitan

    dengan penyembuhan% penderita nyeri pinggang bawah dengan iskialgia membutuhkan waktulebih lama dibanding dengan tanpa iskialgia. 2ari penelitian eber% tahun pertama terdapat

    perbaikan secara signifikan pada kelompok yang dioperasi dibanding tanpa operasi% namun kedua

    kelompok baik dioperasi maupun tidak% pada obser"asi tahun ke $*? terlihat perbaikan yang ada

    tidak berbeda secara signifikan

    /| P a g e

  • 8/13/2019 BAB II HNP

    25/25

    DAFTA0 PUSTAKA

    *. Anonim. Hernia Nukleus Pulposus (HNP).:n

    http'CCkliniksehat.wordpress.comC+??8C*?C?+Chernia$nukleus$pulposus$hnpC

    +. #ans1oer% Arif% et all.% +??. :n http ' CCwww. inna$ppni.or.idCindex.phpInameJNewsKfile

    JarticleKsidJ*/?

    /. Nuarta 0.% +??. :lmu Penyakit araf. :n' ;apita elekta ;edokteran% edisi :::% ilid

    kedua% cetakan keenam. akarta ' #edia Aesculapius.

    . Partono #. #engenal Nyeri pinggang. :n http'CCmukipartono.comCmengenalnyeri

    pinggang$hnpC

    . Purwanto G,.Hernia Nukleus Pulposus -umbalis. akarta' Perdossi

    6. Putrialthafunnisa% +?*?. >ehabilitasi #edik Pada Penderita Hernia Nukleus Pulposus. :n

    http'CCputrialthafunnisa.wordpress.comC+?*?C?C?Crehabilitasi$medik$ pada$penderita$

    hernia$nukleus$pulposusC

    . idharta Priguna% +??. 0eberapa egi ;linik dan Penatalaksanaan Nyeri Pinggang

    0awah. :n 'http'CCwww.kalbe.co.id

    8. idharta Priguna% *BBB. Neurologi ;linis 2asar% edisi :&% cetakan kelima. akarta'

    P, 2ian >akyat.

    B. idharta Priguna% +??. ,ata Pemeriksaan ;linis 2alam Neurologi. akarta ' P,

    2ian >akyat.

    http://mukipartono.com/mengenalnyerihttp://mukipartono.com/mengenalnyeri