BAB II GEOLOGI REGIONAL DAN LAPANGAN TANGO ·  · 2016-06-08Ridge dan Sesar Sangkulirang di bagian...

9
6 BAB II GEOLOGI REGIONAL DAN LAPANGAN TANGO II.1 GEOLOGI CEKUNGAN KUTAI Cekungan Kutai adalah salah satu cekungan di Kalimantan Timur, Indonesia. Cekungan ini memiliki area sekitar 60.000km 2 dan berisi endapan sedimen Tersier dengan tebal mencapai 14km. Cekungan Kutai terletak di bagian timur Daratan Sunda, yang merupakan cerminan proses ekstensional pada Lempeng Eurasia bagian selatan. Cekungan Kutai dibatasi oleh Mangkalihat Ridge dan Sesar Sangkulirang di bagian utara, serta Sesar Adang di bagian selatan cekungan. Di bagian barat, cekungan dibatasi oleh Tinggian Kuching, bagian dari Central Kalimantan Range berupa sedimen Paleogen dan metasedimen Kapur yang terdeformasi. Cekungan Kutai terbuka ke timur dan menerus hingga Selat Makasar (Gambar 2.1) (Allen dan Chambers, 1998). Gambar 2.1. Daerah Cekungan Kutai (Allen dan Chambers, 1998).

Transcript of BAB II GEOLOGI REGIONAL DAN LAPANGAN TANGO ·  · 2016-06-08Ridge dan Sesar Sangkulirang di bagian...

Page 1: BAB II GEOLOGI REGIONAL DAN LAPANGAN TANGO ·  · 2016-06-08Ridge dan Sesar Sangkulirang di bagian utara, ... adalah periode awal endapan regresi, ... BAB II.doc Author: Fantasia

6

BAB II

GEOLOGI REGIONAL DAN LAPANGAN TANGO

II.1 GEOLOGI CEKUNGAN KUTAI

Cekungan Kutai adalah salah satu cekungan di Kalimantan Timur,

Indonesia. Cekungan ini memiliki area sekitar 60.000km2 dan berisi endapan

sedimen Tersier dengan tebal mencapai 14km. Cekungan Kutai terletak di bagian

timur Daratan Sunda, yang merupakan cerminan proses ekstensional pada

Lempeng Eurasia bagian selatan. Cekungan Kutai dibatasi oleh Mangkalihat

Ridge dan Sesar Sangkulirang di bagian utara, serta Sesar Adang di bagian selatan

cekungan. Di bagian barat, cekungan dibatasi oleh Tinggian Kuching, bagian dari

Central Kalimantan Range berupa sedimen Paleogen dan metasedimen Kapur

yang terdeformasi. Cekungan Kutai terbuka ke timur dan menerus hingga Selat

Makasar (Gambar 2.1) (Allen dan Chambers, 1998).

Gambar 2.1. Daerah Cekungan Kutai (Allen dan Chambers, 1998).

Page 2: BAB II GEOLOGI REGIONAL DAN LAPANGAN TANGO ·  · 2016-06-08Ridge dan Sesar Sangkulirang di bagian utara, ... adalah periode awal endapan regresi, ... BAB II.doc Author: Fantasia

7

II.1.1 Tektonik Regional Cekungan Kutai

Basement Cekungan Kutai terdiri dari batuan berumur Kapur Akhir-

Paleosen Akhir. Rangkaian half-graben di Cekungan Kutai terbentuk selama

Eosen sebagai akibat dari fase ekstensional. Fase ini juga ditandai dengan

terbukanya Laut Sulawesi dan Selat Makasar, kemudian diendapkan endapan syn-

rift selama Eosen Tengah-Eosen Akhir (Gambar 2.2) (Allen dan Chambers,

1998).

Selama Eosen Akhir, kondisi laut dan fase sag terjadi di Cekungan Kutai.

Proses sedimentasi pada Oligosen menerus ke arah timur dan didominasi oleh

serpih dan karbonat sebagai endapan laut. Pada oligosen Akhir fase ekstensional

dan pengangkatan terjadi kembali di tepi cekungan. Pada bagian tengah cekungan,

serpih laut dalam diendapkan dan sedimentasi karbonat mulai terbentuk di tepi

cekungan. Zona Sesar Bengalon dan Sangkulirang di utara dan Sesar Adang di

selatan, memisahkan cekungan-cekungan dan aliran sedimentasi pada bagian

timur Kalimantan (Allen dan Chambers, 1998).

Sedimentasi berlanjut selama Miosen Awal, ketika endapan turbidit kipas

bawah laut yang tebal dan serpih batial diendapkan ke dalam cekungan. Proses

inversi pada Cekungan Kutai dimulai pada Miosen Awal. Proses ini menyebabkan

pengangkatan sedimen berumur Eosen-Oligosen dan pendangkalan cekungan.

Inversi yang terus terjadi selama Miosen Tengah hingga Pliosen, menyebabkan

erosi yang intensif dan menyebabkan progradasi delta ke arah timur (Allen dan

Chambers, 1998).

Gambar 2.2. Evolusi Cekungan Kutai (Allen dan Chambers, 1998).

Page 3: BAB II GEOLOGI REGIONAL DAN LAPANGAN TANGO ·  · 2016-06-08Ridge dan Sesar Sangkulirang di bagian utara, ... adalah periode awal endapan regresi, ... BAB II.doc Author: Fantasia

8

II.1.2 Stratigrafi Regional Cekungan Kutai

Cekungan Kutai dapat dibagi menjadi fase pengendapan transgresif

Paleogen dan fase pengendapan regresif Neogen. Fase Paleogen dimulai dari

tektonik ekstensional dan proses sedimentasinya selama Eosen, dan mencapai

puncak ketika fase sag post-rift dan ditafsirkan sebagai endapan laut dalam

selama Oligosen Akhir. Fase Neogen dimulai dari Miosen Awal hingga saat ini,

dan menghasilkan endapan progradasi delta di Cekungan Kutai (Allen dan

Chamber, 1998).

Basement Cekungan Kutai yang berumur Kapur Akhir-Paleosen Akhir

terbentuk akibat deformasi dan metamorfisme derajat rendah endapan turbidit

(Kelompok Rajang dan Embaluh). Stratigrafi Tersier dimulai ketika

diendapkannya alluvial Paleosen berupa konglomerat dan batupasir kasar Formasi

Kiham Haloq (Mora et al., 2000). Penurunan cekungan yang terjadi selama

Paleosen Akhir hingga Oligosen, menyediakan tempat untuk pengendapan

sedimen laut serpih Mangkupa dan batupasir Formasi Beriun yang berasosiasi

dengan serpih. Penurunan cakungan yang berlangsung cepat dipengaruhi oleh fase

sag, kemudian serpih laut Formasi Atan dan karbonat Formasi Kedango

diendapkan (Gambar 2.3) (Satyana et al., 1999).

Pengangkatan yang terjadi selama Oligosen Akhir berasosiasi dengan

pengendapan Formasi Sembulu di bagian timur Cekungan Kutai. Miosen Awal

adalah periode awal endapan regresi, di mana dari sedimen batial berubah menjadi

endapan delta Miosen Tengah. Di bagian bawah Cekungan Kutai terdapat

endapan berupa batulanau dan batupasir halus dengan struktur laminasi, ripples,

dan hummocky cross stratification (Formasi Pamaluan dan Formasi Pulau

Balang). Adanya bioturbasi dan fauna bentonik mengindikasikan lingkungan

lereng bawah laut bagian atas. Urutan pengendapan berubah secara vertikal dan

lateral menjadi karbonat build-up (Formasi Batu Putih dan Formasi Bebulu)

(Mora et al., 2000).

Sedimen delta Formasi Balikpapan dan Formasi Kampung Baru

diendapkan sekitar 15,5 juta tahun lalu, yang terdiri dari batupasir kasar-halus,

serpih karbonan, batubara, batugamping, dan batupasir halus bioturbasi dengan

laminasi, ripples, dan hummocky cross stratification (Mora et al., 2000).

Page 4: BAB II GEOLOGI REGIONAL DAN LAPANGAN TANGO ·  · 2016-06-08Ridge dan Sesar Sangkulirang di bagian utara, ... adalah periode awal endapan regresi, ... BAB II.doc Author: Fantasia

9

Gambar 2.3. Stratigrafi Cekungan Kutai (Satyana et al., 1999).

Page 5: BAB II GEOLOGI REGIONAL DAN LAPANGAN TANGO ·  · 2016-06-08Ridge dan Sesar Sangkulirang di bagian utara, ... adalah periode awal endapan regresi, ... BAB II.doc Author: Fantasia

10

II.1.3 Struktur Regional Cekungan Kutai

Struktur di Cekungan Kutai didominasi oleh lipatan-lipatan berarah utara

timur laut-selatan barat daya dan sesar yang sejajar dengan garis pantai, yang

dikenal sebagai Antiklinorium Samarinda. Sabuk lipatan ini dicirikan dengan

antiklin asimetris dan sinklin yang didominasi silisiklastik berumur Miosen. Ciri

khas struktur ini dapat diidentifikasi baik di bagian timur Cekungan Kutai

(Satyana et al., 1999).

Deformasi tektonik yang terjadi selama Eosen hingga Oligosen,

menyebabkan terbentuknya half-grabens sebagai tempat yang baik untuk proses

sedimentasi. Di sisi lain, Sesar Mendatar Sangkulirang di utara dan Sesar Adang

di selatan menjadi batas yang mempengaruhi geometri dari Cekungan Kutai

(Gambar 2.4) (Allan dan Chamber, 1998).

Gambar 2.4. Struktur Cekungan Kutai (Allen dan Chamber, 1999).

Page 6: BAB II GEOLOGI REGIONAL DAN LAPANGAN TANGO ·  · 2016-06-08Ridge dan Sesar Sangkulirang di bagian utara, ... adalah periode awal endapan regresi, ... BAB II.doc Author: Fantasia

11

III.2 GEOLOGI LAPANGAN TANGO

Lapangan Tango adalah lapangan yang dioperasikan oleh Total E&P

Indonesie merupakan penghasil gas terbesar dengan rata-rata produksi gas harian

pada tahun 2008 sebesar 1,3Bcf/d (Total Internal Report). Secara geografi

lapangan ini terletak di bagian timur Delta Mahakam saat ini dan berbatasan

dengan Lapangan Papa dan Bravo di selatan, Lapangan Sierra di timur, dan

Lapangan Alpha di utara (Gambar 2.5). Lapangan ini memiliki panjang sekitar

75km, lebar 15km, dan meliputi luas wilayah sekitar 1000km2 (Mora et al., 2000).

Posisi Lapangan Tango berada di daerah transisi onshore-offshore dari Cekungan

Kutai.

Gambar 2.5. Lokasi Lapangan Tango (Total Internal Report).

10

BALIKPAPAN

YAKIN

ATTAKA

SISI

SAMARINDA

UNO

CAL

MO

BIL

OPEN

0 00

0°30'

1°00'

1°30'

TENG

AH J

.O.A

.

OPE

NUN

OCA

L

1°30'

1°00'

0°30'

117

°30'

OPE

NU

NO

CAL

MO

BIL

MAH

AKAM

BLO

CK

UNOCAL

117

°00'

SAMBOJA

PERT

AMIN

A

VICO

(SANG

A-SANG

A BLOC

K)

OPEN

(SEMAYAN

G

BLOC

K)

RUNTU BLOCK

LASMO

MAKAS

SAR S

TRAI

T

OPEN

OPE

N

TUNU

SEMBERAHN

SEMANLU

PAMAGUAN

MUTIARA

PECIKO

WAILAWI

SEPINGGAN

SANGA-SANGA

OILGASOIL & GAS

TAMBORA

HANDIL

BADAK

NILAM

BEKAPAI

NUBISIERRA

TANGO NANNO

ALPHA

BRAVO

RHINO

PAPA

TAMBO

HELLO

Page 7: BAB II GEOLOGI REGIONAL DAN LAPANGAN TANGO ·  · 2016-06-08Ridge dan Sesar Sangkulirang di bagian utara, ... adalah periode awal endapan regresi, ... BAB II.doc Author: Fantasia

12

III.2.1 Struktur Geologi Lapangan Tango

Lapangan Tango memiliki sumbu antiklin berarah utara timur laut-selatan

barat daya. Lapangan ini memiliki struktur utama yaitu struktur antiklin dengan

ciri khas struktur saddle. Berdasarkan observasi seismik juga tidak ditemukan

sesar yang signifikan (Gambar 2.6), meskipun terdapat kelurusan-kelurusan

berarah timur laut-barat daya terdeskripsi melalui radar dan satelit di daerah Delta

Mahakam (Mora et al., 2000).

Antiklin ini terbentuk mulai Pliosen, pasca pengendapan Formasi

Kampung Baru. Antiklin ini terbentuk akibat proses kompresi berarah tegak lurus

dari arah struktur yang ada. Antiklin ini memiliki kecondongan lipatan ke arah

barat ditandai dengan semakin kompleksnya lipatan ke barat. Proses inversi yang

membentuk lipatan ini disebabkan pada Cekungan Kutai memiliki lapisan serpih

yang tebal, dimana sedimen delta diendapkan di atasnya, kemudian disusul oleh

proses kompresi regional (Ferguson dan McClay, 1997).

Gambar 2.6. Stuktur Geologi Lapangan Tango (Total Internal Report).

Page 8: BAB II GEOLOGI REGIONAL DAN LAPANGAN TANGO ·  · 2016-06-08Ridge dan Sesar Sangkulirang di bagian utara, ... adalah periode awal endapan regresi, ... BAB II.doc Author: Fantasia

13

III.2.2 Stratigrafi Lapangan Tango

Sumur-sumur yang digunakan dalam penelitian ini umumnya menembus

Formasi Kampung Baru. Stratigrafi Lapangan Tango dibagi menjadi empat bagian

dari tua ke muda (Mora et al., 2000).

1. Lower Tango Main Zone, antara flooding surface 9,5 juta tahun hingga

ketidakselarasan 10,5 juta tahun.

2. Upper Tango Main Zone, antara flooding surface 7,3 juta tahun hingga 9,5

juta tahun.

3. Fresh Water Sand, antara Miosen Akhir hingga ketidakselarasan 7 juta

tahun.

4. Shallow Zone, dari permukaan hingga puncak marker MF6.

Pada penelitian ini yang dibahas lebih detail adalah Zona Dangkal

(Gambar 2.7), yang secara regional ditafsirkan sebagai endapan Formasi

Kampung Baru. Berdasarkan data log sinar Gamma Ray dari sumur-sumur yang

digunakan dalam penelitian ini, Formasi Kampung Baru diinterpretasikan

tersusun oleh perselingan batupasir-batulempung dengan sisipan batubara dan

batugamping.

Dari data Gamma Ray yang ada maka dapat ditafsirkan munculnya

endapan-endapan channel yang dicirikan oleh bentuk blocky dan lonceng, atau

endapan bar yang dicirikan oleh bentuk corong. Berdasarkan deskripsi di atas,

Formasi Kampung Baru ditafsirkan sebagai endapan deltaic, dari delta plain

hingga delta front.

Page 9: BAB II GEOLOGI REGIONAL DAN LAPANGAN TANGO ·  · 2016-06-08Ridge dan Sesar Sangkulirang di bagian utara, ... adalah periode awal endapan regresi, ... BAB II.doc Author: Fantasia

14

Gambar 2.7. Stratigrafi Lapangan Tango (Total Internal Report).

- BETA - - 0a / FS 5.7- - 1g / MF7 - 3d / FS 85.1 - 4j -

5a / MF9

Shallow zone

Fresh water Upper Tango Main zone

Lower Tango Main zone

Deep zone

ZONES MARKERS