BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH...

75
41 BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH GEDONGTENGEN A. Letak dan Keadaan Geografis Secara geografis, MTs Muhammadiyah Gedongtengen berada di jantung kota, tepatnya di jalan Dagen 82 kecamatan Gedongtengen Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. MTs Muhammadiyah Gedongtengen dibangun di atas tanah wakaf seluas 386 m dengan luas bangunan 300 m 2 . Tanah tersebut diwakafkan oleh Bapak Kahar Muzakir, salah seorang tokoh Muhammadiyah. Lokasi ini merupakan tempat baru setelah pindah dari Jalan Jogonegaran 50 Yogyakarta. Secara geografis, keberadaan MTs Muhammadiyah Gedongtengen ini cukup strategis karena dapat dijangkau dari manapun dengan menggunakan angkutan umum. Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut: 1 1. Sebelah selatan : Jl. Dagen No. 82 2. Sebelah utara : Rumah penduduk 3. Sebelah timur : Toko mebel agung 4. Sebelah barat : Gang kampung Sosrodipuran Secara keseluruhan, MTs Muhammadiyah Gedongtengen Yogyakarta berdiri di atas tanah seluas 386 m 2 . Ruang yang ada yaitu ruang 1 Dokumentasi Letak Geografis MTs Muhammadiyah Gedongtengen, dari Kepala TU MTs Muhammadiyah Gedongtengen, dikutip pada tanggal 20 September 2016.

Transcript of BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH...

Page 1: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

41

BAB II

GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH GEDONGTENGEN

A. Letak dan Keadaan Geografis

Secara geografis, MTs Muhammadiyah Gedongtengen berada di

jantung kota, tepatnya di jalan Dagen 82 kecamatan Gedongtengen Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta.

MTs Muhammadiyah Gedongtengen dibangun di atas tanah wakaf

seluas 386 m dengan luas bangunan 300 m2. Tanah tersebut diwakafkan oleh

Bapak Kahar Muzakir, salah seorang tokoh Muhammadiyah. Lokasi ini

merupakan tempat baru setelah pindah dari Jalan Jogonegaran 50 Yogyakarta.

Secara geografis, keberadaan MTs Muhammadiyah Gedongtengen ini cukup

strategis karena dapat dijangkau dari manapun dengan menggunakan

angkutan umum. Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut:1

1. Sebelah selatan : Jl. Dagen No. 82

2. Sebelah utara : Rumah penduduk

3. Sebelah timur : Toko mebel agung

4. Sebelah barat : Gang kampung Sosrodipuran

Secara keseluruhan, MTs Muhammadiyah Gedongtengen

Yogyakarta berdiri di atas tanah seluas 386 m2. Ruang yang ada yaitu ruang

1 Dokumentasi Letak Geografis MTs Muhammadiyah Gedongtengen, dari Kepala TU MTs

Muhammadiyah Gedongtengen, dikutip pada tanggal 20 September 2016.

Page 2: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

42

kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang tata usaha,

perpustakaan, mushola, ruang tamu, toilet dan tempat parkir.

Dengan melihat letak dan keadaan geografis MTs Muhammadiyah

Gedongtengen, menunjukkan bahwa sekolah tersebut sangat mudah diakses

oleh kendaraan umum sehingga memudahkan transportasi siswa. Namun, di

sisi lain hal tersebut juga memberikan dampak negatif yaitu terganggunya

kenyamanan belajar siswa karena lalu lalang kendaraan yang masih terdengar

hingga ke ruang-ruang kelas.

B. Sejarah dan Proses Perkembangan

Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Gedongtengen berdiri pada

tanggal 01 Agustus 1955, awalnya bernama Pendidikan Guru Agama Pertama

(PGAP) atau Pendidikan Guru Agama (PGA) 4 tahun Muhammadiyah

Gedongtengen. Tahun 1960 Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP) atau

Pendidikan Guru Agama (PGA) 4 tahun berganti nama menjadi PGAL/PGA

6 tahun, kemudian dengan adanya SKB 3 Menteri pada tahun 1973 yang

meliputi Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri

Dalam Negeri, semua sekolah termasuk Pendidikan Guru Agama (PGA),

Sekolah Pendidikan Guru (SPG), Sekolah Persiapan Institut Agama Islam

(SPIAIN) dialihfungsikan. Khusus untuk Pendidikan Guru Agama Pertama

(PGAP) atau Pendidikan Guru Agama (PGA) 4 tahun menjadi Madrasah

Tsanawiyah dan Pendidikan Guru Agama Atas (PGAA) atau Pendidikan

Page 3: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

43

Hakim Islam Negeri (PHIN) atau Sekolah Persiapan Institut Agama Islam

Negeri (SPIAIN) menjadi Madrasah Aliyah.

Khusus untuk Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah secara

resmi dialihfungsikan atau baru disahkan pada tanggal 21 April 1978 oleh

Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam atas nama Kepala Kantor wilayah

Departemen Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang

ditandatangani oleh Muhammad Shaleh Harun dengan No. 78/010/A/T. Alih

fungsi kejuruan dari sekolah umum atau Madrasah Tsanawiyah untuk

setingkat dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Aliyah

untuk setingkat dengan Sekolah Menengah Umum/ Kejuruan (SMU/K).

Semula lokasi Pendidikan Guru Agama yang pada awal berdirinya

bertempat di Jl. Jogonegaran No.50 tersebut pada akhirnya dijual oleh

yayasan, kemudian dibelikan tanah lain yang lebih luas. Tahun 1992

Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Gedongtengen pindah di lokasi lain,

yaitu di jalan Dagen No. 82 Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan

Gedongtengen Kota Yogyakarta.

Tanah yang dibangun gedung sebagai tempat belajar mengajar di

kelas tersebut merupakan tanah wakaf dari keluarga Almarhum Prof. Drs.

Kahar Muzakir. Beliau merupakan salah seorang pendiri Universitas Islam

Indonesia dan tokoh Perintis Pendiri Kemerdekaan Indonesia (PPKI).2

2 Dokumentasi Sejarah dan Perkembangan MTs Muhammadiyah Gedongtengen, dari

Kepala TU MTs Muhammadiyah Gedongtengen, dikutip pada tanggal 20 September 2016.

Page 4: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

44

C. Visi dan Misi

1. Visi MTs Muhamadiyah Gedongtengen

Menjadi lembaga pendidikan yang unggul, islami, dan mandiri

Indikator Visi:

a. Madrasah besifat kompetitif dalam event kompetisi madrasah

b. Madrasah memiliki kultur dan pembiasaan keislaman

c. Madrasah mengelola life skill yang sesuai tantangan zaman

2. Misi MTs Muhamadiyah Gedongtengen

a. Meningkatkan kinerja guru dan karyawan

b. Meningkatkan motivasi belajar siswa

c. Melatih dan mengikutisertakan siswa dalam berbagai perlombaan

d. Membudayakan prinsip-prinsip hidup islami

Indikator dalam mewujudkan misi Islami, dengan membudayakan 5 S

dalam bekerja:

1) Syukur

2) Senyum

3) Salam

4) Sopan

5) Santun

Di samping itu, membudayakan 5 S dalam menata lingkungan madrasah;

1) Sort—Eliminate whatever is not needed (Ringkas)

2) Straighten—Organize whatever remains (Rapi)

Page 5: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

45

3) Shine—Clean the work area (Resik)

4) Standardize—Schedule regular cleaning and maintenance (Rawat)

5) Sustain—Make 5S a way of life (Rajin)3

MTs Muhammadiyah Gedongtengen adalah madrasah yang

mendeklarasikan konsep humanism school. Bakat dan minat peserta didik

sangat diperhatikan agar potensinya dapat dimaksimalkan. Oleh karena itu,

penerimaan peserta didik baru di MTs Muhammadiyah Gedongtengen

dibedakan ke dalam dua jalur yaitu jalur reguler sesuai dengan SOP yang

ditetapkan dan jalur prestasi baik akademik maupun non akademik. Konsep

humanism school sudah sesuai dengan visi dan misi MTs Muhammadiyah

Gedongtengen.

“Untuk seleksi kami tidak menyebutkan diterima atau tidak diterima.

Tetapi sesuai dengan jargon kami humanism school (sekolah

humanisme). Kami melihat lebih kepada tes bakat dan minat. Sebab

kalau hanya sebatas seleksi orientasinya hanya sebatas nilai. Jadi kita

ingin mengakomdasi siswa ada kelemahan di satu bidang tetapi

bidang lain kuat”.4

MTs Muhammadiyah Gedongtengen juga menyediakan beberapa

kegiatan ekstrakurikuler untuk mewujudkan visi dan misinya sebagai

humanism school yaitu bidang tahfidz, hisbul waton, drum band, tari, dan

iqra. “Kita imbang antara seni dan agama (tahfidz). Seni tari senyum

nusantra, dan tari jaipong”.

3 Dokumentasi Visi dan Misi MTs Muahmmadiyah Gedongtengen, dari Kepala TU MTs

Muhammadiyah Gedongtengen, dikutip pada tanggal 20 September 2016. 4 Hasil wawancara dengan Waka Kurikulum MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Anang

Sumarna, pada tanggal 30 Juni 2016.

Page 6: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

46

Berkaitan dengan sistem rekruitmen, MTs Muhammadiyah

Gedongtengen mengharuskan semua guru berasal dari lulusan SI dan

memiliki kompetensi yang sesuai dengan program bidang studi. Selain itu,

untuk meningkatkan kompetensi guru, sekolah sering mengikutsertakan

program diklat untuk guru-guru bidang studi.5

D. Struktur Organisasi

MTs Muhammadiyah Gedongtengen memiliki struktur organisasi

yang terdiri dari kepala madrasah, komite madrasah, waka kurikulum, waka

kesiswaan, waka sarpas, waka humas, dan kepala tata usaha. Struktur

organisasi sekolah MTs Muhammadiyah Gedongtengen tahun pelajaran

2015/2016 antara lain:

1. Kepala Madrasah : M. Taufik, S.Pd

2. Komite Madrasah : M. Dien Syir

3. Waka Kurikulum : Anang Sumarna, S.Ag

4. Waka Kesiswaan : Sirajudin, S.Pd

5. Waka Sarpas : Tri Pujiati, S.Pd

6. Waka Humas : Yuni Astuti, S.Pd

7. Ka. Tata Usaha : Siti Khusniatul F

5 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah Gedongtengen, M.

Taufik, pada tanggal 30 Juni 2016.

Page 7: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

47

Sementara itu, fungsi dan tugas unsur-unsur utama struktur organisasi

tersebut adalah:

1. Kepala Sekolah

a. Kepala Sekolah Selaku pimpinan, mempunyai tugas :

1) Menyusun perencanaan

2) Mengorganisir kegiatan

3) Mengarahkan kegiatan

4) Mengkoordinir kegiatan

5) Melaksanakan pengawasan

6) Melakukan evaluasi setiap kegiatan

7) Menentukan kebijaksanaan

8) Mengadakan rapat

9) Mengambil keputusan

10) Mengatur proses belajar mengajar

11) Mengatur administrasi :

a) Kantor

b) Siswa

c) Pegawai

d) Perlengkapan

e) Keuangan

12) Mengatur organisasi siswa intra sekolah ( OSIS )

13) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat

Page 8: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

48

b. Kepala Sekolah selaku administrator, mempunyai tugas :

1) Perencanaan

2) Pengorganisasian

3) Pengarahan

4) Pengkoordinasian

5) Pengawasan

6) Kurikulum

7) Kesiswaan

8) Perkantoran

9) Kepegawaian

10) Perlengkapan

11) Keuangan

12) Perpustakaan

c. Kepala Sekolah sebagai Suvervisor, mempunyai tugas supervisi

terhadap :

1) Kegiatan belajar mengajar

2) Kegiatan bimbingan dan penyuluhan

3) Kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler

4) Kegiatan ketatausahaan

5) Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha

2. Wakil Kepala Sekolah

a. Bidang Kurikulum

1) Menyusun program pengajaran (Program Tahunan dan Semester)

Page 9: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

49

2) Menyusun Kalender Pendidikan

3) Menyusun SK pembagian tugas mengajar guru dan tugas tambahan

lainnya

4) Menyusun jadwal pelajaran

5) Menyusun Program dan jadwal Pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah

/Nasional

6) Menyusun kriteria dan persyaratan siswa untuk naik kelas/tidak

Serta lulus/tidak siswa yang mengikuti ujian

7) Menyusun jadwal penerimaan buku laporan pendidikan (Raport)

dan penerimaan STTB/Ijasah dan STK

8) Menyediakan silabus seluruh mata pelajaran dan contoh format

RPP

9) Menyediakan agenda kelas, agenda piket, surat izin masuk/keluar,

agenda guru (yang berisi: jadwal pelajaran, kontrak belajar dengan

siswa, absensi siswa, form catatan pertemuan dan materi guru,

daftar nilai, dan form home visit)

10) Penyusunan program KBM dan analisis mata pelajaran

11) Menyediakan dan memeriksa daftar hadir guru

12) Memeriksa program satuan pembelajaran guru

13) Mengatasi hambatan terhadap KBM

14) Mengatur penyediaan kelengkapan sarana guru dalam KBM (kapur

tulis, spidol dan isi tintanya, penghapus papan tulis, daftar absensi

siswa, daftar nilai siswa, dsb.)

Page 10: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

50

15) Mengkoordinasikan pelaksanaan KBM dan laporan pelaksanaan

KBM

16) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran

17) Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran secara berkala

b. Bidang Kesiswaan

1) Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS

2) Menegakkan Tata Tertib Sekolah

3) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan

siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib

sekolah

4) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan,

ketertiban, Kerindangan, keindahan, dan kekeluargaan(6K)

5) Memberi pengarahan dan penilaian dalam pemilihan pengurus

OSIS

6) Melakukan pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi

7) Bekerjasama dengan para pembina kegiatan kesiswaan didalam

menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan

insidentil.

8) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa

penerimaan siswa baru.

9) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam

kegiatan di luar sekolah.

10) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala

Page 11: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

51

11) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang

tua murid

12) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan siswa penerima

beasiswa

c. Bidang Sarana Dan Prasarana

1) Menginventarisasi barang

2) Pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan penunjang KBM

3) Pendayagunaan sarana prasarana ( termasuk kartu-kartu

pelaksanaan pendidikan )

4) Pemeliharaan sarana dan prasaran pendidikan ( pengamanan,

penghapusan, pengembangan )

5) Pengelolaan alat-alat penunjang pembelajaran

d. Bidang Humas

1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan

orangtua/Wali siswa

2) Membina hubungan antar sekolah dengan komite sekolah

3) Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga

pemerintah, dunia usaha dan lembaga-lembaga sosial lainnya

4) Memberi/berkonsultasi dengan usaha.

5) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara

berkala.

6) Melaksanakan tugas-tugas ke luar lembaga

7) Menjalin hubungan ke luar lembaga sesuai fungsi dan kebutuhan

Page 12: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

52

e. Koordinator BP / BK

1) Menyusun program dan pelaksanaan kegiatan penyuluhan

2) Membantu guru dan wali kelas dalam menghadapi kasus anak

3) Membuat program bimbingan psikologi

4) Menyusun dan mengarsip data kasus murid (konseling)

5) Memberikan penjelasan bersama dengan Kepala Sekolah tentang

program dan tujuan bimbingan kepada Wali Murid

6) Membantu Wali Murid dalam memberikan layanan psikolog

tentang perkembangan putra-putrinya

7) Kordinasi dengan Wali Kelas dalam rangka mengatasi masalah

yang dihadapi siswa tentang kesulitan belajar.

8) Melaksanakan koordinasi dengan wali kelas dan guru dalam

menilai siswa bila terjadi pelanggaran yang dilakukan siswa dan

dengan dinas terkait

9) Memberikan layanan bimbingan penyuluhan, karir kepada siswa

agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar

10) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait

11) Penyusunan dan pemberian saran serta pertimbangan pemilihan

jurusan

12) Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam

memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan

13) Mengadakan penilaian pelaksanaan BP/BK

Page 13: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

53

14) Melaksanakan home visit kepada siswa/orang tua siswa yang

bermasalah setelah ditangani oleh wali kelas melalui home visit

sebelumnya dan tidak ada perubahan

15) Menyusun statistik hasil penilaian BP/BK

16) Menyusun laporan pelaksanaan BK secara berkala

f. Pembina Kesiswaan

1) Berkoordinasi dengan Wakil Kepala Bidang Kesiswaan dalam

menyusun program kerja kegiatan

2) Memberikan salinan program kerja yang sudah dibuat kepada :

a) Waka. Bidang Kesiswaan

b) Tata Usaha Urusan kesiswaan sebagai arsip

3) Membina siswa dalam proses berfikir menuju ke arah kedewasaan

yang sesuai dengan program dan bidang masing-masing

4) Membantu siswa dalam melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler

yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan yang dimiliki

peserta didik

g. Tata Usaha

Kepala Tata Usaha bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah

dan mempunyai tugas pelaksanaan ketatausahaan sekolah meliputi :

1) Menyusun program tata usaha sekolah

2) Pengelolaan keuangan sekolah

3) Mengatur segala sesuatu yang terkait dengan penyediaan keperluan

sekolah

Page 14: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

54

4) Melaksanakan penyelesaian kegiatan penggajian guru/pegawai,

laporan bulanan, rencana keperluan perlengkapan kantor/sekolah

dan rencana belanja bulanan

5) Menyusun administrasi pegawai, guru dan siswa

6) Meng-inventaris seluruh data.

7) Membukukan surat keluar dan masuk

8) Mengajukan usulan kenaikan pangkat guru

9) Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah

10) Menyusun administrasi perlengkapan sekolah

11) Menyusun dan menyajikan data / statistik sekolah

12) Meningkatkan dan melaksanakan koordinasi keamanan,

kebersihan, ketertiban, Kerindangan, keindahan, dan kekeluargaan

13) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan

14) Ketatausahaan secara berkala

15) Bertanggung jawab terhadap kelancaran tugas operasional sekolah6

MTs Muhammadiyah Gedongtengen sudah memiliki struktur

organisasi yang jelas dan terarah. Masing-masing unsur organisasi memiliki

job description masing-masing yang sangat detail dan sesuai dengan

kompetensi yang mereka miliki. Job Description yang sudah ditetapkan

tersebut merupakan salah satu upaya MTs Muhammadiyah Gedongtengen

mewujudkan misinya yaitu meningkatkan kinerja guru dan karyawan.

6 Dokumentasi Struktur Organisasi MTs Muhammadiyah Gedongtengen, dari Kepala TU

MTs Muhammadiyah Gedongtengen, dikutip pada tanggal 20 September 2016.

Page 15: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

55

TABEL I

Struktur Organisasi MTs Muhammadiyah Gedongtengen

Keterangan:

Kepala Sekolah Komite sekolah

Siswa

Pengurus

kurikulum

Bendahara Kepala

perpustakaan

Kepala Tata

Usaha

Kesiswaan kurikulum Humas Sarpas

Wali Kelas Dewan Guru Bimbingan

Konseling

Garis komando:

Garis koordinasi:-------------

Page 16: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

56

E. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan

1. Keadaan Guru

Guru adalah orang yang mengemban tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik.7 MTs Muhammadiyah Gedongtengen

memiliki sedikit guru mata pelajaran. Masing-masing bidang studi

mayoritas hanya diampu oleh satu orang guru, termasuk SKI. Namun hal

ini tidak mempengaruhi kelancaran proses belajar-mengajar siswa. secara

keseluruhan tugas Guru di MTs Muhammadiyah Gedongtengen adalah

sebagai berikut:

a. Membuat program pengajaran

1) Analisa materi pelajaran (AMP)

2) Program Tahunan (Prota)

3) Program Satuan Pelajaran (SP)

4) Program Rencana Pengajaran (RP)

5) Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

c. Meningkatkan Penguasaan materi pelajaran yang menjadi

tanggungjawabnya

d. Memilih metode yang tepat untuk menyampaikan materi

e. Melaksanakan KBM

7 Agustina Soebachman, Saatnya Anda Menjadi Guru terHebat, (Yogyakarta: IN AzNa

Books, 2014), hal. 15.

Page 17: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

57

f. Menganalisa hasil evaluasi KBM

g. Mengadakan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pengawasan ketertiban,

keamanan, kebersihan, keindahan, dan kekeluargaan

h. Melaksanakan kegiatan penilaian (semester/tahun)

i. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran

j. Membuat dan menyusun lembar kerja (Job Sheet)

k. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa.

l. Mengikuti perkembangan kurikulum.

m. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan

pangkatnya.8

TABEL II

Daftar Nama Guru MTs Muhammadiyah Gedongtengen

Tahun pelajaran 2015/2016

No Nama Lengkap NIP Mata Pelajaran

1 Arief Ramadhan Budi

Aji 121234710003070022

Bahasa Indonesia

2 H.Sudarwan,S.Pd.I,Msi 195810121992031002 Aqidah/ Akhlak

3 Sri Sulastini,S.Ag 196110161985032001 Bahasa Indonesia

4 Dra.Hj.Susilo Asih

Murwani 196405191998032001

Matematika

5

Anang Sumarna,S.Ag 197807142005011006

Sejarah

Kebudayaan

Islam

6 Tri Pujiati,S.Pd 197904192005012003 Bahasa Indonesia

7 Aristi Yusti

Trihatmi,S.Pdi 197907062005012005

Matematika

8 Wartinah,S.Pd 121234710003250001 Keterampilan

9 Dwi Rahayu,S.Pd 121234710003120006 IPA

10 Hartinah,S.Pd 121234710003060008

Pendidikan

Kewarganegaraan

11 Istyawati,Se 121234710003160007 IPS

8 Dokumentasi Struktur Organisasi MTs Muhammadiyah Gedongtengen, dari Kepala TU

MTs Muhammadiyah Gedongtengen, dikutip pada tanggal 21 September 2016.

Page 18: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

58

12 Vitra Arumiyati,S.Pd 121234710003090010

Bahasa Inggris

13 Sirajudin,S.Pd 197301152007101001 Penjas/Orkes

14 Desi Kumalasari,S.Pd 121234710003310015

Bimbingan

Konseling

15 R.Budi Sulaksana,S.Pd 196601162007011004 IPA

16 Masruroh,S.Pd.I 121234710003030020 Al- Quran/ Hadits

17 Qurota'ayun,S.Hum 121234710003080021 Bahasa Arab

Dari informasi di atas dapat diketahui bahwa MTs Muhammadiyah

Gedongtengen hanya memiliki satu orang guru SKI yang mengampu delapan

kelas yang berbeda. Meskipun diampu oleh satu orang guru, pembelajaran

SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen tetap berjalan dengan lancar.

Dalam kegiatan belajar-mengajarnya, guru SKI mengadakan beberapa bentuk

pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran yaitu melalui penilaian afektif,

kognitif dan psikomotorik. Penilaian afektif dilakukan dengan melihat sikap

siswa ketika pembelajaran di kelas berlangsung, penilaian kognitif dilakukan

dengan mengadakan tes formatif berbentuk pilihan ganda dan esai serta

penilaian psikomotorik dilakukan dengan penugasan serta portofolio.

2. Keadaan siswa

Siswa atau peserta didik merupakan anak atau remaja yang sedang

berada dalam pembinaan dan asuhan seseorang atau beberapa guru.9

Siswa di MTs Muhammadiyah Gedongtengen mayoritas berasal dari

Yogyakarta. Mereka mendaftar ke MTs Muhammadiyah Gedongtengen

9 Ibid., hal.15.

Page 19: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

59

dengan alasan ingin belajar agama sekaligus ilmu umum. “sekolah di sini

biar tambah sholeha mbak”.10

TABEL III

Daftar Peserta Didik MTs Muhammadiyah Gedongtengen

Tahun Pelajaran 2015/2016

No Kelas Siswa

L P Jumlah

1 VII A 14 8 22

2 VII B 10 8 18

3 VII C 10 9 19

7 VIII A 10 10 20

8 VIII B 10 8 18

9 VIII C 9 11 20

13 IX A 6 13 19

14 IX B 10 8 18

Jumlah 79 75 154

Jumlah total

Jumlah siswa di MTs Muhammadiyah Gedongtengen yang tidak

terlalu banyak menjadikan pembelajaran yang berlangsung di kelas cukup

kondusif. Masing- masing kelas terdiri dari kurang lebih dua puluh siswa

yang meliputi siswa laki-laki dan perempuan. Mayoritas siswa kelas VIII

menyukai pembelajaran SKI karena mereka menilai guru SKI merupakan

sosok yang tegas dan menyenangkan ketika mengajar di kelas.

3. Keadaan Karyawan

Dalam menjalankan berbagai kegiatan operasionalnya, MTs

Muhammadiyah Gedongtengen dibantu oleh beberapa orang karyawan.

10

Hasil wawancara dengan Siswa MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Tutik Awaliyah,

pada tanggal 02 September 2016.

Page 20: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

60

Adapun tugas karyawan di MTs Muhamadiyah Gedontengen adalah

sebagai berikut:

a. Bendahara

1) Menerima RAPBS setiap awal awal tahun ajaran baru

2) Membuat perencanaan anggaran bulanan dan tahunan

3) Mengelola sumber dana dan pengeluarannya

4) Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan

5) Membuat usulan gaji karyawan

6) Membayarkan gaji guru dan karyawan

b. Petugas Perpustakaan

1) Perencanaan program kerja perpustakaan

2) Pengurusan pelaksanaan perpustakaan

3) Perencanaan pengembangan perpustakaan

4) Pemeliharaan dan perbaikan buku perpustakaan

5) Penyimpanan buku-buku perpustakaan

6) Melaksanakan inventarisai perpustakaan

7) Melayani pemakai perpustakaan

8) Mengatur dan menata perpustakaan

9) Menyeleksi pembelian buku

10) Mengusahakan pengadaan buku baru

11) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan

12) Menjaga dan melaksanakan kegiatan keamanan, kebersihan,

ketertiban, keindahan dan kekeluargaan

Page 21: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

61

c. Petugas Laboran

1) Sebagai penanggung jawab atas Laboratorium

2) Membantu mempersiapkan ruang laboratorium

3) Mempersiapkan ruang laboratorium

4) Melakukan pemeliharaan dan penyimpanan alat-alat praktik

5) Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan praktik

6) Mengadakan penyusunan laporan keadaan alat praktik

7) Menerima, memeriksa dan meneliti alat-alat yang telah

dikembalikan oleh guru

8) Mengetahui kegunaan dan cara kerja setiap peralatan yang menjadi

wewenangnya

9) Melaporkan alat rusak, hilang kepada Kepala Sekolah

10) Menjaga dan melaksanakan kegiatan keamanan, kebersihan,

ketertiban, keindahan dan kekeluargaan

11) Membuka daftar skala prioritas kebutuhan untuk kelancaran

praktikum.11

MTs Muhammadiyah Gedongtengen memiliki tiga karyawan pokok

yang membantu melaksanakan kegiatan sehari-hari. Ketiganya yaitu

bendahara, petugas perpustakaan, dan petugas laboran. Semua karyawan

sudah memiliki job description yang sesuai dengan bidang keahliannya.

11

Dokumentasi Job Description Guru dan Karyawan di MTs Muhammadiyah

Gedongtengen, dari Kepala TU MTs Muhammadiyah Gedongtengen, dikutip pada tanggal 20

September 2016.

Page 22: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

62

F. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-

pindah. Sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan

fungsi sekolah atau madrasah. Secara umum sarana dan prasarana di MTs

Muhammadiyah Gedongtengen cukup mewadai, namun beberapa masih

membutuhkan perbaikan. Adapun sarana dan prasarana yang dimaksud

adalah sebagai berikut:12

TABEL IV

Data sarana dan prasarana MTs Muhammadiyah Gedongtengen

Tahun Pelajaran 2015/2016

Jenis Bangunan

Jumlah Ruang Menurut Kondisi (Unit)

Baik Rusak

Ringan

Rusak

Berat

Ruang Kelas 5 1 0

Ruang Kepala Madrasah 1 0 0

Ruang Guru 1 0 0

Ruang Tata Usaha 1 0 0

Laboratorium Komputer 1 0 0

Ruang Perpustakaan 1 0 0

Ruang Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS) 1 0 0

Toilet Guru 2 0 0

Toilet Siswa 2 0 0

Ruang Bimbingan Konseling

(BK) 1 0 0

Ruang OSIS 1 0 0

Masjid/Musholla 0 0 1

12

Dokumentasi Sarana dan Prasarana MTs Muhammadiyah Gedongtengen, dari Kepala

TU MTs Muhammadiyah Gedongtengen, dikutip pada tanggal 23 September 2016.

Page 23: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

63

Berdasarkan data yang ada, penulis dapat menyimpulkan bahwa

MTs Muhammadiyah Gedongtengen memiliki sarana dan prasarana yang

cukup menunjang aktivitas belajar dan mengajar siswa di sekolah. Sarana

pokok seperti perpustakaan, ruang kelas, ruang guru dan ruang TU sudah

tersedia. Namun, setelah melihat fakta di lapangan sarana dan prasarana

yang tersedia memerlukan renovasi karena kondisinya yang sudah tidak

layak.

Kantin sekolah dan mushola terletak berdampingan dan belum

memiliki ruang yang mewadai. Kantin dibiarkan terbuka tanpa penutup

ruangan. Selepas jam istirahat, murid-murid biasanya berkunjung untuk

membeli makanan ringan dan duduk-duduk di sekitar kantin. Sementara

itu, Mushola yang letaknya tidak jauh dari kantin akan padat ketika siswa

pulang sekolah. Siswa diwajibkan untuk shalat dzuhur berjamaah di

sekolah. Kegiatan ini sesuai dengan visi MTs Muhammadiyah

Gedongtengen yang ingin memiliki kultur dan pembiasaan keislaman.

Di ruang-ruang kelas juga masih perlu adanya penambahan meja

dan kursi untuk memberikan kenyamanan belajar bagi siswa. Berdasarkan

hasil observasi, kelas VIII A memiliki kondisi kelas yang rusak parah.

Banyak meja yang berlubang dan kursi yang sudah lapuk. Bahkan ada

beberapa siswa yang terpaksa harus satu kursi berdua ketika pembelajaran

berlangsung13

.

13

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, pada tanggal

02 September 2016.

Page 24: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

64

BAB III

EFEKTIVITAS METODE MNEMONIK PADA PEMBELAJARAN

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

A. Proses Pembelajaran Dengan Metode Mnemonik

1. Landasan pemikiran pembelajaran dengan metode mnemonik

Muatan materi mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

cenderung bersifat biografis, geografis dan kronologis. Bersifat biografis

karena di dalam SKI banyak mengungkap biografi dan nama tokoh sejarah.

Bersifat geografis karena SKI tidak bisa dipisahkan dengan tempat

terjadinya sebuah peristiwa. Adapun sifatnya yang kronologis karena SKI

menguraikan fakta sejarah sesuai dengan urutan waktu secara bertahap. Hal

tersebut dapat diketahui dari deretan tanggal dan tahun yang muncul dari

setiap peristiwa sejarah.1

Tiga sifat SKI di atas memiliki pengaruh signifikan terhadap asumsi

siswa. Mereka memahami SKI sebagai mata pelajaran yang penuh dengan

rentetan fakta, namun sulit diingat dan diidentifikasi. Akibat dari asumsi itu

pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen menjadi lesu dan

prestasi siswa rendah. Siswa sulit mengidentifikasi fakta sejarah. Masalah

inilah yang berusaha dicarikan soluasi oleh Bapak Anang Sumarna selaku

guru yang mengampu mata pelajaran SKI dengan merancang treatment dan

1 Anang Sumarna, Laporan Penelitian Tindakan Kelas. (Yogyakarta: Balitbang, 2011), hal.

1.

Page 25: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

65

desain pembelajaran yang proporsional.2 Seperti dikutip dalam wawancara

berikut ini:

“Prestasi belajar siswa masih rendah, siswa tidak siap untuk

menjawab pertanyaan, tidak mampu mengidentifikasi tokoh dan

karya sejarah, dan belum mampu menyelesaikan jawaban

sebagaimana yang diharapkan. Nilai hasil ulangan juga masih

banyak yang di bawah KKM. Karenanya metode mnemonik ini

bagus untuk diterapkan dalam pembelajaran SKI”.3

Di satu sisi, sebagai langkah antisipatif, model pembelajaran datang

dengan alternatif solusi. Tidak terkecuali untuk mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam. Pembelajaran Quantum model mnemonik adalah salah

satu solusi alternatif yang sesuai dalam hal ini. Model pembelajaran ini

dipakai karena memudahkan memori dalam mengidentifikasi dan

mengingat fakta sejarah, merangsang pendayagunaannya, sekaligus

memperkuat daya ingat siswa yang akan berguna dalam mengidentifikasi

berbagai fakta sejarah dengan cepat, mudah dan menyenangkan. Oleh

karena itu urgen kiranya model pembelajaran ini diterapkan dalam

pembelajaran SKI.4

Berdasarkan penjelasan di atas, pembelajaran SKI di MTs

Muhammadiyah Gedongtengen mendapatkan perhatian yang cukup besar

dari guru SKI. Rendahnya prestasi siswa yang ditunjukkan dari

ketidaksiapan mereka menjawab pertanyaan, tidak mampu

mengidentifikasi tokoh dan karya sejarah, dan belum mampu

2 Ibid., hal. 1.

3 Hasil wawancara dengan Guru SKI MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Anang

Sumarna, pada tanggal 23 Mei 2016. 4Anang Sumarna, Laporan Penelitian Tindakan Kelas..., hal. 2.

Page 26: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

66

menyelesaikan jawaban sebagaimana yang diharapkan, serta nilai hasil

ulangan masih banyak yang kurang dari KKM mendorong guru mata

pelajaran SKI menciptakan inovasi dan pengembangan dalam

pembelajaran dengan menggunankan metode mnemonik demi tercapainya

tujuan pembelajaran sejarah yang optimal.

Dalam konteks ini, guru memfasilitasi proses pembelajaran SKI

dengan teknik yang mendayagunakan memori, memudahkan siswa

mengingat, menghafal dan mengidentifikasi fakta sejarah, terutama dalam

hal tokoh dan karyanya.

2. Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Muhammadiyah Gedongtengen

Pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen memiliki

dua tujuan utama yang ingin diwujudkan. Pertama, dengan mempelajari

sejarah, siswa diharapkan dapat mengenal sejarah. Kedua, setelah belajar

sejarah siswa dapat mengambil pelajaran terbaik dari kisah sejarah yang

sedang dipelajari.5

Meskipun demikian, pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah

Gedongtengen memiliki beberapa kendala diantaranya yaitu jumlah buku

SKI yang belum sesuai dengan jumlah siswa, kurangnya media sehingga

membuat guru harus berkreasi sendiri, serta keterbatasan LCD yang

menyulitkan guru untuk menciptakan pembelajaran yang menarik. Guru

harus membawa LCD masuk ke kelas-kelas yang mana hal tersebut sangat

5 Hasil wawancara saat penelitian dengan guru SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen,

Anang Sumarna, pada tanggal 30 Juni 2016.

Page 27: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

67

mengurangi jam pembelajaran di kelas. Hal ini bisa diketahui dari kutipan

wawancara berikut ini:

“Pembelajaran di sini kurang efektif karena belum tersedianya LCD

dan buku paket sesuai jumlah siswa. menurut saya sendiri

pembelajaran efektif itu mencakup materi yang disampaikan sesuai

dengan RPP, materi yang disampaikan tidak terlalu banyak

pengulanga, dan terjalin komunikasi yang baik antara siswa dengan

guru”.6

Di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Bapak Anang mengampu

mata pelajaran SKI di delapan kelas yaitu kelas VII terdiri dari tiga kelas,

kelas VIII tiga kelas, dan kelas IX terdiri dua kelas. Untuk instrumen

penilaian yang digunakan meliputi penilaian afektif yang dimaksudkan

sebagai pengiring dalam pembelajaran dan penilaian kognitif untuk

menguji tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

Penilaian kognitif dijabarkan menjadi dua yang meliputi kegiatan tes dan

non- tes. Untuk kegiatan tes biasanya guru SKI MTs Muhammadiyah

Gedongtengen menggunkan bentuk pilihan ganda dan esai. Sedangkan

untuk non-tes biasanya terdapat penugasan dan portofolio.

Pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen dirancang

agar memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan kepada siswa.

Oleh karena itu untuk merealisasikan tujuan ini, guru SKI menggunakan

berbagai pendekatan dan metode yang bervariasi. Pendekatan yang

digunakan sebagai contohnya adalah pendekatan tauhid. Pendekatan ini

digunakan untuk mengaitkan kekaguman siswa terhadap sejarah islam

6 Hasil wawancara saat penelitian dengan guru SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen,

Anang Sumarna, pada tanggal 30 Juni 2016.

Page 28: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

68

dengan rasa cinta mereka terhadap agama Allah. Sementara untuk metode

yang digunakan dalam pembelajaran sehari- hari selain mnemonik, Guru

SKI juga menggunakan metode bercerita, bersuara (bernyanyi), media

visual, kinestetik dan collaborative learning.

Pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen menjadi

semakin menarik karena guru menggunakan metode mnemonik. Dalam

kegiatan pembelajaran, metode ini masih jarang digunakan meski

menjanjikan ketercapaian hasil belajar siswa. Hal ini bisa diketahui dari

kutipan wawancara dengan siswa berikut ini: “Kalau sama pak anang pada

diem mb. Pake metode mnemonik jadi mudah hafal soalnya kalau

misalkan lupa kan bisa inget lagu-lagunya. Dulu belum tahu Dinasti

Abasiyah itu gimana, sejarahnya gimana. Sekarang setelah belajar SKI

jadi tau”.7

Metode mnemonik sudah diterapakan di MTs Muhammadiyah

Gedongtengan sejak tahun 2012. Keputusan ini berawal dari penelitian

tindakan kelas yang dilakukan guru SKI kepada siswa MA. Hal ini seperti

diungkapkan dalam wawancara dengan waka kurikulum berikut ini:

“Kebijakan metode mnemonik sudah diterapkan di MTs

Muhammadiyah Gedongtengen sejak tahun 2012, berawal dari

penelitian tindakan kelas yang saya ujicobakan kepada siswa MA. Dari

penelitian tersebut ternyata dengan diterapkannya metode mnemonik

nilai siswa meningkat dan motivasi siswa mengikuti pembelajaran

7 Hasil wawancara saat penelitian dengan siswa MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Vova

Firdaus, pada tanggal 02 September 2016.

Page 29: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

69

SKI cukup tinggi. Sehingga metode ini dilanjutkan untuk digunakan

pada pembelajaran sejarah di jenjang MTs”.8

Dari eksperimen kecil tersebut ternyata metode mnemonik

mendapatkan respon yang cukup baik dari siswa sehingga metode ini

dilanjutkan untuk digunakan pada pembelajaran sejarah di jenjang

madrasah. Menurut Guru SKI, metode mnemonik sangat sesuai jika

diterapkan dalam mata pelajaran SKI dengan beberapa alasan berikut:

a Memudahkan siswa dalam menghafal fakta sejarah

b Metode mnemonik memiliki sisi keanehan sehingga otak tidak

bosan.

c Metode mnemonik masih jarang digunakan.

Lebih lanjut lagi, beliau menerangkan bahwa materi yang sesuai untuk

diaplikasikan dengan metode mnemonik adalah materi- materi yang

memiliki kronologis waktu, kumpulan angka, tokoh dan karya. Meskipun

demikian materi-materi lain yang sifatnya deskriptif juga masih bisa

diterapkan dengan metode mnemonik, yaitu melalui mnemonik lagu.

Sedangkan materi-materi yang meliputi hafalan singkat bisa melalui teknik

pancang lokasi.

Dengan metode mnemonik, pembelajaran menjadi lebih

menyenangkan dan prestasi kognitif siswa menjadi lebih bagus. Namun,

kesuksesan metode ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung

sebagai berikut:

8 Hasil wawancara saat penelitian dengan Waka Kurikulum MTs Muhammadiyah

Gedongtengen, Anang Sumarna, pada tanggal 30 Juni 2016.

Page 30: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

70

a. Faktor intern yaitu guru. Guru harus mengubah mindset anak bahwa

belajar sejarah tidak hanya mendengarkan cerita masa lalu namun juga

belajar dari cerita masa lalu tersebut.

b. Faktor ekstern yaitu siswa. Jumlah siswa yang sedikit akan lebih bisa

dikontrol daripada jumlah siswa yang banyak.9

3. Pelaksanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan metode

mnemonik

a. Pembelajaran SKI dengan Metode Mnemonik

Di bawah ini adalah gambaran pembelajaran SKI dengan metode

mnemonik di MTs Muhammadiyah Gedongtengen Yogyakarta. Ada

beberapa metode mnemonik yang diterapkan yaitu mnemonik lagu,

akronim, puisi, dan loci.10

1) Mnemonik Lagu

Lirik: Tepuk anak sholeh

3344 Jumlahnya 14

Abu Bakar Ada 3

Prestasinya? MKP

M nya? Memerangi

Siapa? Kaum murtad

Begitu OK

K nya? Kodifikasi

Apanya ? Al-Quran

Begitu OK

P nya Perluasan

Apanya? Wilayah Islam

Begitu OK

9 Hasil wawancara saat penelitian dengan Guru SKI MTs Muhammadiyah Gedongtengen,

Anang Sumarna, pada tanggal 30 Juni 2016. 10

Dokumentasi Metode Pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Anang

Sumarna, dikutip pada tanggal 20 Februari 2017.

Page 31: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

71

3344 Jumlahnya 14

Umar Ada 3

Prestasinya PMM

P nya Perluasan

Apa Wilayah islam

Begitu Ok

M nya Mengatur

Apa Administrasi

Apa lagi Keuangan

Apa Negara

Begitu OK

M nya apa

lagi?

Menetapkan

Apa Kalender

Apa Hijriyah

Begitu OK

Kelasnya VIIC

Sekolahnya? Muhammadiyah Gedongtengen

Di kota? Yogyakarta

Belajarnya? SKI

Begitu? OK

Lirik: Lihat Kebunku

Lihat kawanku baca buku sejarah

Ditemukannya dinasti ayubiyah

Ada Salahuddin, Al-Adil, Malik

Tiga khalifah dikenang bersejarah

Al- Adidnya wafat Salahudi sultannya

Dinasti Ayubiyah di mesir pusatnya

75 tahun masa berkuasanya

9 khalifah jadi penguasanya

Madzhab islamya sunni bukan syiah

Sultan Salahuddin nama penguasanya

Di benteng tirkist tempat kelahirannya

Page 32: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

72

Najmuddin Ayub itulah ayahnya

Asaduddin Syirkuh dialah pamannya

Peradaban Dinasti Ayubbiyah

Lirik: Hallo- hallo Bandung

Ayo- ayo kawan baca peradabannya

Kotanya Damaskus, kota pendidikan

Nasruddin- Salahuddin yang mengembangkannya

Madrasah dibangun dengan madzhab Syafii

Dan Suni bukan Syiah

Nasrudin Zanki membangun rumah sakit

Rumah sakit al- Nuri itulah namanya

Tetap istimewa, rumah sakit nuriyah

Sekolah kedokteran, itulah fungsinya

Ibnu Majnun ahlinya

Bidang ekonomi dan juga perdagangan

Pada mata uang ada tiga jenisnya

Mata uang dinar terbuat dari emas

Adapun dirham terbuat dari perak

Dan fulus dari tembaga.11

Lirik-lirik di atas adalah materi SKI yang dibawakan oleh siswa

melalui lagu. Adapun lagu yang digunakan merupakan lagu-lagu yang

mengandung edukasi seperti Tepuk Anak Sholeh, dan Halo-Halo Bandung.

Melalui mnemonik lagu siswa menjadi lebih bersemangat dan menghayati

pembelajaran yang sedang berlangsung. Siswa lebih mudah menghafal

11

Dokumentasi Metode Pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Anang

Sumarna, dikutip pada tanggal 20 Februari 2017.

Page 33: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

73

fakta-fakta sejarah dengan mengingatnya d bernyanyi. “Kalau misalkan

lupa kan bisa inget lagu-lagunya”.12

2) Mnemonik Loci

G

12

Hasil wawancara dengan siswa, Tutik Awaliyah pada tanggal 02 September 2016.

Gambar I. Kegiatan Apresepsi dengan Metode Mnemonik.

Gambar II. Praktik Pembelajaran dengan Metode Mnemonik

Page 34: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

74

Gambar di atas adalah proses pembelajaran SKI dengan metode

mnemonik loci. Siswa menggunakan bagian anggota tubuh untuk

mengingat materi SKI. Anggota tangan untuk mengingat nama tokoh,

sedangkan anggota wajah untuk mengingat karyanya. Menghafal

dilakukan dengan cara menghubungkan jari-jari tangan dengan aggota

tubuh yang terdapat di bagian wajah.

b. Tahapan pembelajaran dengan menggunakan metode mnemonik

Pada bagian ini penulis akan membahas pelaksanaan pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam dengan menggunakan metode mnemonik

karena fokus dalam penelitian ini adalah efektivitas metode mnemonik

pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk materi Khalifah-

Khalifah Besar pada Masa Dinasti Abbasiyah di kelas VIII.

Adapun proses pembelajaran dengan metode mnemonik dilakukan

melalui tahapan-tahapan berikut:

1) Mengolah informasi untuk dipelajari.

Guru membagikan copy-an materi tentang Khalifah-Khalifah

Besar pada Masa Dinasti Abbasiyah. Lembar copy-an tersebut

untuk selanjutnya harus dibaca dan dipahami oleh masing-masing

siswa .

2) Menata informasi untuk dipelajari.

Siswa meringkas materi khalifah- khalifah pada masa Dinasti

Abbasiyah dengan cara menggarisbawahi (underlining), mendaftar

(listing), dan mengutarakan kembali (rephrasing) gagasan dengan

Page 35: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

75

menggunakan kata-kata sendiri. Guru memantau kerja siswa,

sambil sesekali mengarahkan siswa yang bertanya.

3) Menghubungkan informasi dengan materi yang familiar.

Siswa menjadikan materi khalifah- khalifah besar pada masa

Dinasti Abbasiyah ke dalam bentuk puisi, simbol-simbol umum

dan akronim.

4) Menghubungkan informasi dengan representasi sosial.

Siswa menjadikan materi khalifah- khalifah besar pada masa

Dinasti Abbasiyah ke dalam simbol-simbol yang mudah diingat.

Misalnya ada yang menulis tahun lahir dengan gambar kue tart,

tahun wafat dengan simbol batu nisan, dan sifat baik hati dengan

simbol hati.

5) Menghubungkan informasi dengan informasi lain yang telah

diasosiasikan.

Siswa menghubungkan materi khalifah- khalifah besar pada masa

Dinasti Abbasiyah dengan akronim-akronim yang sudah familiar di

telinga umum.

6) Memanfaatkan perangkat-perangkat yang membuat informasi

menjadi lebih hidup.

Guru menyediakan kertas manila yang bisa digunakan oleh

siswa untuk menuangkan gagasan-gagasannya. Selain itu guru juga

menyediakan pensil warna untuk membuat gagasan siswa menjadi

lebih hidup dan menarik.

Page 36: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

76

7) Praktik atau latihan.

Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan

karya-karyanya di depan kelas. Di antara karya siswa ada yang

berbentuk mnemonik loci, akronim dan puisi. Siswa yang tidak

tampil memberikan tanggapan dan komentar13

c. Persiapan pembelajaran dengan metode mnemonik

Salah satu kewajiban guru sebelum melaksanakan praktik

mengajar adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Di

dalam RPP memuat metode dan strategi yang akan digunakan untuk

pembelajaran. Dengan membuat RPP, maka pelaksanaan pembelajaran

akan berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang telah ditentukan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran SKI dengan metode mnemonik

untuk materi Khalifah-Khalifah Besar pada Masa Dinasti Abbasiyah,

guru melakukan beberapa rangkaian berikut ini:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan

penjelasan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa

dalam mencapai kompetensi yang diharapkan. RPP disusun secara

sistematis agar proses pembelajaran yang berlangsung menjadi

13

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Kelas VIII C

pada tanggal 01 September 2016.

Page 37: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

77

komunikatif, interaktif dan menyenangkan14

. Adapun intisari RPP yang

disusun oleh guru SKI adalah sebagai berikut:

1. Menentukan kompetensi dasar dan indikator pencapaian

2. Menentukan tujuan pembelajaran:

a. Melalui diskusi kelompok, siswa menyebutkan khalifah besar

pada masa Dinasti Abbasiyah.

b. Melalui model pembelajaran mnemonik, siswa menyebutkan

karya-karya pada masa khalifah Dinasti Abbasiyah.

c. Melalui diskusi kelompok siswa menjelaskan jasa-jasa khalifah

pada masa Dinasti Abassiyah

3. Materi Pembelajaran

a. Khalifah-khalifah besar pada masa Dinasti Abassiyah

b. Karya Khalifah-khalifah besar pada masa Dinasti Abassiyah

c. Jasa-jasa Khalifah-khalifah besar pada masa Dinasti Abassiyah

4. Metode Pembelajaran

a. Ceramah

b. Tanya jawab

c. Diskusi

d. Mnemonik

5. Media, Alat/Bahan, Sumber Pembelajaran

a. Media: kertas manila, spidol warna

b. Alat/Bahan: kertas, hand out, LKS

14

Rusman. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi

Kedua, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), hal. 5.

Page 38: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

78

c. Sumber Pembelajaran: buku SKI untuk siswa kelas VIII

Kurikulum 2103.

6. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)

1) Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa

memimpin doa

2) Guru melakukan absensi kehadiran siswa

3) Guru mempersiapkan fisik dan psikis siswa.

4) Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi serta kompetensi

yang akan dicapai

5) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan

dilaksanakan

b. Kegiatan Inti (60 menit) kata kerja pada saintifik

1) Mengamati

a) Siswa membaca materi tentang khalifah-khalifah besar pada

masa Dinasti Abasiyyah

b) Siswa meringkas dan membuat catatan kecil tentang

khalifah-khalifah besar pada masa Dinasti Abassiyah

c) Siswa meringkas materi jasa- jasa khalifah-khalifah besar

pada masa Dinasti Abassiyah

2) Menanya

a) Siswa memberikan tanggapan / respon terhadap materi yang

sudah dibaca

Page 39: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

79

b) Siswa bertanya jawab tentang khalifah-khalifah besar pada

masa Dinasti Abassiyah

c) Guru memberi apresiasi terhadap pertanyaan yang muncul

dari siswa

3) Eksplorasi/mengumpulkan informasi

Siswa dibagi dalam 3 kelompok diskusi yaitu:

a) Kelompok pertama mendiskusikan tentang Khalifah Abu

Ja’far Al-Mansur

b) Kelompok kedua mendiskusikan tentang Khalifah Harun

Ar-Rasyid

c) Kelompok ketiga mendiskusikan tentang Khalifah Abdullah

Al-Makmun

4) Mengasosiasi

a) Siswa melalui kelompoknya merumuskan hasil diskusi dan

penggaliannya berkaitan dengan khalifah-khalifah besar

pada masa dinasti abassiyah

b) Siswa melalui kelompoknya membuat ringkasan terkait

dengan tema yang didiskusikan oleh kelompoknya masing-

masing.

c) Siswa membuat beberapa kesimpulan berkaitan dengan tema

yang digali dan didiskusikan.

5) Mengkomunikasikan

Page 40: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

80

a) Masing-masing kelompok mempersiapkan diri untuk

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas sesuai

dengan tema masing-masing

b) Selanjutnya kelompok pertama mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas tentang Khalifah Abu Ja’far Al-

Mansur

c) Kemudian kelompok 2,3 dan memberi tanggapan terhadap

apa yang dipresentasikan oleh kelompok 1

d) Selanjutnya kelompok kedua mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas tentang Khalifah Harun Ar-

Rasyid

e) Kemudian kelompok 1 dan 3 memberi tanggapan terhadap

apa yang dipresentasikan oleh kelompok 2

f) Selanjutnya kelompok ketiga mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas tentang Khalifah Abdullah Al-

Makmun

g) Kemudian kelompok 1 dan 2 memberi tanggapan terhadap

apa yang dipresentasikan oleh kelompok 3

c. Penutup (10 menit):

1) Guru melakukan klarifikasi dan penguatan terhadap hasil

diskusi siswa

2) Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran

Page 41: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

81

3) Guru mengajak siswa menyimpulkan bersama materi

pembelajaran

4) Guru mengadakan tes baik tulis maupun lisan

5) Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan sikap

keimanan dan sosial

6) Guru memberikan tugas mandiri secara individu

7) Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari

pada pertemuan berikutnya

8) Guru mengajak berdoa akhir majlis dilanjutkan dengan salam

dan berjabat tangan

7. Penilaian

a. Penilaian Sikap

1) Pedoman observasi Sikap Spritual

2) Lembar Penilain Diri Sikap Jujur

3) Lembar Penilaian Antar Siswa Sikap Disiplin (Penilaian Teman

Sejawat)

b. Penilaian Pengetahuan

1) Tes Tulis bentuk PG

2) Uraian15

15

Dokumentasi RPP SKI Kelas VIII MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Khalifah-

Khalifah Besar pada Masa Dinasti Abbasiyah, dikutip pada tanggal 20 September 2016.

Page 42: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

82

Dari intisari RPP di atas, dapat disimpulkan bahwa guru sudah

membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan sangat detail.

Beberapa komponen seperti tujuan, kegiatan, metode dan media

pembelajaran telah disebutkan dengan jelas. Selain itu, kegiatan

pembelajaran dalam K13 yang meliputi mengamati, menanya,

mengeksplorasi, menalar dan mengkomunikasikan telah diperinci dengan

kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa.

Selain metode mnemonik, guru juga mengkombinasikan

metode lain untuk mempelajari khalifah- khalifah besar pada masa Dinasti

Abbasiyah. Hal ini tentu akan memberikan pengalaman lain sehingga

siswa tidak merasa jenuh.

2) Menyiapkan materi

Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru sudah menyiapkan

copy-an materi Khalifah-Khalifah Besar pada Masa Dinasti Abbasiyah

untuk dibagikan kepada siswa. Hal ini dikarenakan jumlah buku paket

di MTs Muhammadiyah Gedongtengen sangat terbatas, sehingga tidak

cukup jika dibagikan persiswa. Adapun materi yang dipelajari adalah

sebagai berikut:

a) Biografi singkat tokoh

b) Jasa-jasa tokoh

c) Sifat yang bisa diteladani dari tokoh

Page 43: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

83

3) Menyiapkan media pembelajaran

Media pembelajaran dapat digunakan untuk menunjang proses

pembelajaran agar menarik minat dan perhatian siswa. Dalam proses

pembelajaran Khalifah-Khalifah Besar pada Masa Dinasti Abbasiyah

ini, guru menggunakan media berupa kertas manila dan spidol. Kertas

manila dimaksudkan sebagai ruang siswa untuk menuangkan gagasan-

gagasannya. Sedangkan spidol digunakan sebagai pendukung untuk

lebih menghidupkan gagasan.

4) Menyiapkan penilaian pembelajaran

Evaluasi hasil belajar sangat diperlukan untuk mengetahui

tingkat efektivitas dari program pembelajaran yang disusun oleh guru

dari proses pembelajaran yang telah diselenggarakan.16

Demikian

halnya dengan guru SKI di MTs Muhammdiyah Gedontengen.

Beberapa instrumen penilaian telah disiapkan untuk mengetahui

perkembangan afektif, kognitif dan psikomotorik siswa. Penilaian

afektif dilakukan guru dengan cara melihat sikap siswa ketika proses

belajar- mengajar berlangsung. Penilaian kognitif dilakukan dengan

melaksanakan tes formatif berupa pilihan ganda dan esai. Sedangkan

penilaian psikomotorik dilakukan dengan cara melihat ketrampilan

siswa ketika melakukan presentasi.

16

Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi, (Yogyakarta: Insan Madani), hal. 12.

Page 44: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

84

d. Proses pembelajaran dengan metode mnemonik

Pembelajaran terbagi ke dalam 3 kegiatan yakni pendahuluan, inti

dan penutup. Pertama, kegiatan pendahuluan guru membuka

pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, presensi kelas,

apresepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kedua, kegiatan inti

guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Masing-masing

kelompok diberikan satu tokoh untuk dipelajari dengan metode

mnemonik. Ketiga, kegiatan penutup diisi dengan presentasi karya setiap

kelompok dan refleksi terhadap hasil pembelajaran.

Pada penelitian kali ini penulis mengambil subyek penelitian di

kelas VIII A, VIII B, dan VIII C. Penulis sengaja masuk di tiga kelas

tersebut untuk mengetahui seberapa efektif pembelajaran SKI dengan

metode mnemonik.

Observasi pertama dilakukan penulis di kelas VIII B yaitu pada

hari Jumat tangal 01 September 2016 pukul 08.20- 09.40 dengan jumlah

siswa 18 orang. Kemudian dilanjutkan di kelas VIII C pukul 09.55-11.15

dengan jumlah siswa 20 orang. Sedangkan untuk kelas VIII A penulis

masuk ke kelas pada hari Sabtu tanggal 02 September 2016 pukul 10.35-

11.55 dengan jumlah siswa 20 orang.

Materi yang dipelajari adalah Khalifah-Khalifah Besar pada Masa

Dinasti Abbasiyah yang meliputi biografi tokoh, hasil karya dan sifat

yang dapat diteladani.

Page 45: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

85

1) Pembelajaran di kelas VIII A

a) Pendahuluan

Guru memasuki kelas kemudian mengucapkan salam.

Guru meminta siswa untuk bersama-sama membaca

basmallah. Selanjutnya, guru mengkondisikan siswa sambil

memberikan apresepsi berkaitan dengan materi di pertemuan

sebelumnya. Hal ini bisa diketahui dari hasil observasi

berikut ini:

“Anak-anak, kemarin kita belajar khalifah masa

Dinasti Abbasiyah ya? Siapa yang mendirikan

Dinasti Abbasiyah? Kenapa Dinasti Abbasiyah

lebih maju daripada dinasti yang sebelumnya? Ayo

angkat tangan”17

Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang harus dicapai oleh siswa pada materi tersebut. Guru

juga mengadakan pembagian kelompok. Kelompok

terbentuk menjadi tiga dengan masing-masing angota

terdiri dari 6-7 siswa. Pembagian kelompok dilakukan

dengan cara berhitung.

Tahapan selanjutnya guru memberikan copyan materi

khalifah-khalifah besar pada masa Dinasti Abbasiyah.

Masing-masing mendapatkan satu tokoh yang harus

17

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, kelas VIII A,

pada tanggal 30 Juni 2016.

Page 46: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

86

dipelajari dengan metode mnemonik. Ada tiga metode

mnemonik yang digunakan yakni loci, akronim dan puisi.

b) Inti

Gambar III

Kegiatan Inti Pembelajaran di Kelas VIII A

Siswa membaca materi khalifah- khalifah pada masa

Dinasti Abbasiyah, dilanjutkan dengan aktivitas meringkas

materi melalui menggarisbawahi (underlining), mendaftar

(listing), dan mengutarakan kembali (rephrasing) gagasan

tersebut dengan kata-kata sendiri. Siswa juga

memanfaatkan perangkat-perangkat yang membuat

informasi menjadi lebih hidup, seperti spidol warna dan

kertas manila.

Kelompok satu mempelajari materi tokoh Al- Mansur

dengan menggunakan mnemonik simbol, kelompok dua

mempelajari materi tokoh Harun Ar-Rasyid melalui

Page 47: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

87

mnemonik puisi dan kelompok tiga mempelajari Al-

Makmun melalui akronim. Kelompok mnemonik simbol

kesulitan dalam memilih simbol-simbol yang akan

digunakan untuk menjelaskan materi.

c) Kegiatan Penutup

Gambar IV

Kegiatan Presentasi Hasil Pembelajaran di Kelas VIII A

Masing- masing kelompok mempresentasikan hasil

karyanya di depan kelas. Salah satu siswa membacakan

karyanya sebagaimana berikut: “Abu Jafar Abdullah bin

Muhammad Al- Mansur, kuat tegas, pemberani. Otak

cemerlang, cinta ilmu pengetahuan...”.18

Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang

sudah tampil. Selanjutnya guru meminta siswa untuk

18

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, kelas VIII A,

pada tanggal 30 Juni 2016.

Page 48: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

88

melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran. Guru

mengingatkan tentang materi yang harus dipelajari untuk

pertemuan selanjutnya. Pembelajaran diakhiri dengan

hamdalah dan salam.

2) Pembelajaran di kelas VIII B

a) Pendahuluan

Guru memasuki ruang kelas dengan membawa bahan-

bahan pembelajaran yang diperlukan. Suasana kelas sedikit

gaduh dikarenakan beberapa siswa sedang melihat temannya

yang berdiri di pinggir jalan. Guru meminta siswa agar duduk di

tempat duduknya masing-masing. Setelah itu, guru membuka

pembelajaran dengan mengucapkan salam. Guru menanyakan

kepada siswa tokoh pendiri Dinasti Abbasiyah dan hal yang

melatar beterlakangi berdirinya. Selanjutnya guru

menyampaikan tujuan pembelajaran diikuti dengan

pembentukan kelompok.

Page 49: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

89

b) Inti

Gambar V

Kegiatan Inti Pembelajaran di Kelas VIII B

Guru membagikan copyan materi yang berisi materi

khalifah-khalifah besar pada masa Dinasti Abbasiyah kepada

masing-masing kelompok. Guru menjelaskan tugas yang harus

dikerjakan oleh masing-masing kelompok. Kelompok satu

menyajikan tokoh Al-Mansur dengan menggunakan simbol-

simbol, kelompok dua menyajikan tokoh Harun Ar-Rasyid dengan

puisi dan kelompok ketiga menyajikan tokoh Al-Makmun dengan

menggunakan teknik akronim. Di kelas VIII B ini pembelajaran

kurang kondusif dikarenakan sisi ruang kelas yang menghadap ke

jalan sehingga siswa tidak mengikuti diskusi tetapi sibuk

memperhatikan aktivitas jalan. Hal tersebut bisa dibuktikan dari

Page 50: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

90

hasil observasi berikut: “He itu siapa dipinggir jalan?, kayak Roni.

Roni nggak masuk sekolah to? Woii Roni!!”19

Siswa memulai aktivitas dengan membaca materi yang

sudah dibagikan. Beberapa siswa kemudian ada yang

menggarisbawahi dan mengelompokkan materi berdasarkan

kategori-kategori. Selanjutnya siswa berdiskusi tentang ide

mnemonik yang sesuai dengan materi. “Zubaidah binti Jafar, buih

yang jernih artimu. Ibu Al Amin, Istri khalifah Harun Ar-Rasyid.

Simbol paling semangat. Wanita cerdas, selalu dihormati. Cantik

rupawan, pandai menyair. Engkau kesayangan kakekmu”20

c) Penutup

Gambar VI

Kegiatan Presentasi Hasil Pembelajaran di Kelas VIII B

19

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Kelas VIII B

pada tanggal 01 September 2016. 20

Sepenggal puisi gubahan siswa diambil dari materi Khalifah Besar pada Masa Dinasti

Abbasiyah, dikutip pada tanggal 30 September 2016.

Page 51: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

91

Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

karyanya di depan kelas. Namun, perintah tersebut tidak terlalu

diperhatikan oleh siswa dikarenakan masih sibuk mengerjakan

tugas mereka masing-masing. Guru meminta semua siswa agar

memperhatikan. Kegiatan akhir, guru meminta siswa untuk

melakukan refleksi dan pembelajaran diakhiri dengan

mengucapkan salam.

3) Pembelajaran di kelas VIII C

a) Pendahuluan

Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam

dan diiringi dengan membaca basmallah. Pada bagian

pendahuluan guru menanyakan kehadiran siswa, memberikan

apresepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Inti

Gambar VII

Kegiatan Inti Pembelajaran di Kelas VIII C

Page 52: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

92

Pada bagian inti guru membagi siswa ke dalam tiga

kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan satu tokoh

untuk dipelajari dengan metode mnemonik. Metode mnemonik

yang digunakan adalah mnemonik loci, puisi dan akronim. Di kelas

VIII C pembelajaran lebih kondusif daripada di kelas VIII A dan

kelas VIII B. Guru memeriksa pekerjaan tiap kelompok secara

bergantian. Beberapa siswa beradu argumentasi. “Kene-kene, aku

bae sik gambar. Ki lho ora lurus, wah jan payah. Selak ditumpuk

malah”21

Masing-masing mengutarakan ide dan kreasinya. Meskipun

demikian, ada juga siswa yang terlihat acuh dan tidak membantu

menyelesaikan pekerjaan.

c) Penutup

Gambar VIII Kegiatan Presentasi Hasil Akhir Pembelajaran di Kelas VIII C

21

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Kelas VIII C

pada tanggal 01 September 2016.

Page 53: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

93

Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan presentasi

masing-masing kelompok. Guru menanyakan siswa tentang nilai

yang bisa diambil dari Khalifah-khalifah besar pada masa Dinasti

Abassiyah. “menjadi orang yang pemberani, baik hati, suka

menolong, pintar, dan berguna bagi orang lain”.22

Selain itu, guru juga mengingatkan materi yang harus

dipelajari siswa pada pertemuan selanjutnya. Pembelajaran diakhiri

dengan membaca hamdallah bersama.

e. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran SKI dengan metode mnemonik

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran SKI dengan menggunakan metode

mnemonik ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu

sebagai berikut:

1) Kelebihan

a) Membuat siswa menjadi lebih aktif

Dengan diterapkannya metode menmonik, siswa menjadi

lebih antusias mengikuti pembelajaran SKI. Masing-masing

kelompok berlomba-lomba untuk membuat hasil karyanya

menjadi lebih menarik.

b) Memudahkan siswa mengingat tokoh dan karyanya

Aktivitas menggarisbawahi (underlining), mendaftar

(listing), dan mengutarakan kembali (rephrasing) yang

22

Jawaban salah seorang siswa saat ditanya refleksi pembelajaran, dikutip pada tanggal 30

September 2016.

Page 54: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

94

dilakukan siswa dapat mempermudah siswa dalam

mengidentifikasi tokoh dan karyanya.

c) Membuat pembelajaran lebih berkesan

Aktivitas hafalan yang pada awalnya membosankan,

dengan memakai metode mnemonik dapat berubah menjadi

aktivitas yang menyenangkan. Siswa menjadikan materi ke

dalam bentuk puisi, akronim dan simbol-simbol yang sudah

familiar.

d) Meningkatkan kreatifitas dan imajinasi siswa

Metode mnemonik menuntut kreatifitas dan imjinasi siswa

untuk dapat menuangkan materi ke dalam bentuk narasi, puisi,

akronim maupun simbol-simbol.

2) Kekurangan

a) Membutuhkan peran aktif guru untuk mengontrol aktivitas

siswa.

Kerja kelompok yang diterapkan membuat pembelajaran

kurang kondusif karena ada siswa yang rajin mengerjakan tetapi

ada pula siswa yang terlihat berbicara sendiri dengan temannya.

b) Membutuhkan waktu lebih lama untuk siswa berkreasi.

Beberapa siswa ingin terlihat hasil karyanya sempurna

sehingga memakan banyak waktu untuk menyelesaikan tugas.

Ketika kelompok lain sudah selesai, mereka masih disibukkan

Page 55: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

95

dengan tugasnya. Akibatnya mereka tidak mendengarkan

presentasi dari kelompok lain.

c) Media yang digunakan belum mendukung

Metode mnemonik ini akan lebih menarik jika

menggunakan bantuan media power point untuk menampilkan

gambar tokoh dan karyanya. Sehingga akan memancing

imajinasi siswa. Namun, guru tidak menggunakan dikarenakan

LCD yang tersedia di sekolah tersebut sangat terbatas.

3) Saran untuk pembelajaran dengan metode mnemonik

a) Menggunakan media power point untuk menampilakan gambar

tokoh. Gambar atau tokoh yang ditampilkan melalui slide power

point akan menarik minat siswa untuk belajar SKI. Selain itu

media power point juga dapat digunakan untuk menampilkan

video tentang SKI, sehingga membuat pembelajaran sejarah

menjadi lebih hidup.

b) Menggunakan metode yang bervariasi selama pembelajaran

berlangsung. Metode mnemonik meskipun memberikan

ketercapaian hasil belajar yang menjanjikan, namun perlu

didukung dengan metode lain sehingga siswa tidak merasa

jenuh.

c) Guru hendaknya melakukan penilaian sikap afektif siswa ketika

pembelajaran berlangsung. Di samping mengikuti jalannya

diskusi siswa di dalam kelompok, ada baiknya jika guru juga

Page 56: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

96

memberikan penilaian sikap siswa ketika berdiskusi,

memberikan pendapat atapun menyanggah.

f. Analisis proses pembelajaran SKI dengan metode mnemonik

Dalam kegiatan analisis ini, penulis menggunakan pedoman yang

diambil dari landasan teori, dan telah disusun menjadi butir-butir

indikator yang terususun secara sistematis. Dalam pelaksanaannya

kegiatan pembelajaran SKI dengan menggunakan metode mnemonik ini

sudah berjalan dengan cukup lancar, namun masih ada kekurangan-

kekurangan dalam prosesnya. Adapun analisis pembelajaran SKI dengan

metode mnemonik adalah sebagai berikut:

1) Mengolah informasi untuk dipelajari.

Guru membagikan copy-an materi yang berisi Khalifah-

Khalifah Besar pada Masa Dinasti Abbasiyah kepada kelompok.

Masing-masing kelompok teridiri dari enam hingga tujuh siswa yang

dibentuk dengan cara berhitung. Lembar copy-an yang sudah

dibagikan tersebut untuk selanjutnya harus dibaca dan dipahami

siswa secara berulang-ulang.

2) Menata informasi untuk dipelajari.

Aktivitas menata informasi dilakukan siswa dengan cara

meringkas materi khalifah- khalifah pada masa Dinasti Abbasiyah.

Adapun kagiatannya meliputi menggarisbawahi (underlining),

mendaftar (listing), dan mengutarakan kembali (rephrasing) gagasan

dengan menggunakan kata-kata sendiri. Dalam tahap ini, guru

Page 57: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

97

memantau kerja siswa sambil sesekali mengarahkan siswa yang

bertanya.

3) Menghubungkan informasi dengan materi yang familiar.

Siswa menjadikan materi khalifah- khalifah besar pada

masa Dinasti Abbasiyah ke dalam bentuk puisi, simbol-simbol umum

dan akronim. Pada tahap ini siswa saling beradu argumentasi

menentukan karya yang pas untuk mempresentasikan tokoh yang

mereka dapatkan. Banyak waktu pembelajaran yang tersita di proses

ini karena sulitnya mencapai titik temu untuk ide dan gagasan

masing-masing siswa. Argumentasi tersebut dapat dilihat dari

ungkapan salah satu siswa berikut ini: “Kene-kene, aku bae sik

gambar. Ki lho ora lurus, wah jan payah. Selak ditumpuk malah”.23

4) Menghubungkan informasi dengan representasi sosial.

Siswa menjadikan materi khalifah- khalifah besar pada masa

Dinasti Abbasiyah ke dalam simbol-simbol yang mudah diingat.

Misalnya ada yang menulis tahun lahir dengan gambar kue tart, tahun

wafat dengan simbol batu nisan, dan sifat baik hati dengan simbol

hati.

5) Menghubungkan informasi dengan informasi lain yang telah

diasosiasikan.

Dalam tahapan ini, siswa menghubungkan materi khalifah-

23

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Kelas VIII C

pada tanggal 01 September 2016.

Page 58: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

98

khalifah besar pada masa Dinasti Abbasiyah dengan akronim-

akronim yang sudah familiar di telinga umum. Akronim seperti PDI

dan PAN digunakan untuk menyingkat karya Khalifah Abdullah Al

Makmun yang berupa Perluasan Daerah Islam dan Penertiban

Administrasi Negara.

6) Memanfaatkan perangkat-perangkat yang membuat informasi

menjadi lebih hidup.

Siswa memanfaatkan kertas manila yang dibagikan oleh guru

untuk menuangkan gagasan-gagasannya. Selain itu siswa juga

memanfaatkan pensil warna untuk membuat gagasan menjadi lebih

hidup dan menarik. Beberapa siswa ada yang membuat gambar, dan

tulisan-tulisan artistik sebaga hiasan.

7) Praktik atau latihan.

Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan karya-

karyanya di depan kelas. Di antara karya siswa ada yang berbentuk

mnemonik loci, akronim dan puisi. Siswa yang tidak tampil

memberikan tanggapan dan komentar kepada kelompok yang sudah

tampil. Setelah itu guru meminta seluruh siswa untuk mempraktikkan

karya yang sudah dipresentasikan. Praktik atau latihan tersebut dapat

dilihat dari pembacaan puisi yang dilakukan oleh perwakilan siswa

berikut ini: “Zubaidah binti Jafar, buih yang jernih artimu. Ibu Al

Amin, Istri khalifah Harun Ar-Rasyid. Simbol paling semangat.

Wanita cerdas, selalu dihormati. Cantik rupawan, pandai menyair.

Page 59: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

99

Engkau kesayangan kakekmu”.24

Tabel V

Hasil Analisis Pembelajaran SKI dengan Metode Mnemonik

No Fase Indikator Ya/

Tidak

Bentuk

pelaksanaan

1. Mengolah

informasi untuk

dipelajari

Siswa membaca

materi tentang

khalifah-khlaifah

besar pada masa

Dinasti Abbasiyah

Ya Siswa membaca

copyan materi

yang diberikan

oleh guru secara

berkelompok

2. Menata

informasi untuk

dipelajari

Menggarisbawahi

(underlining),

mendaftar (listing),

dan mengutarakan

kembali (rephrasing)

materi

Ya Siswa meringkas

materi dengan

cara

menggarisbawahi,

mendaftar dan

mengutarakan

kembali

menggunakan

bahasanya sendiri

3. Menghubungkan

informasi

dengan sesuatu

yang familiar

Siswa menjadikan

materi khalifah-

khalifah besar pada

masa Dinasti

Abbasiyah dengan

menggunakan puisi,

akronim dan simbol-

simbol.

Ya Siswa membuat

puisi, akronim-

akronim dan

simbol-simbol

untuk menyajikan

materi khalifah-

khalifah besar

pada masa

Dinasti

Abbasiyah

4. Menghubungkan

materi dengan

representasi

social

Siswa Memanfaatkan

simbol-simbol yang

sudah umum

digunakan

Ya Siswa

menggunakan

simbol batu nisan

untuk

menggambarkan

tahun wafatnya,

kue tart untuk

menuliskan tahun

lahirnya dan

gambar hati untuk

menggambarkan

sifat-sifatnya.

24

Sepenggal puisi gubahan siswa diambil dari materi Khalifah Besar pada Masa Dinasti

Abbasiyah, dikutip pada tanggal 30 September 2016.

Page 60: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

100

5. Menghubungkan

informasi

dengan

informasi lain

yang telah

diasosiasikan

Siswa menggunakan

akronim-akronim

yang sudah umum

Ya Siswa

menyajikan

materi khalifah-

khalifah besar

pada masa

Dinasti

Abbasiyah

dengan akronim

yang sudah

familiar.

6. Memanfaatkan

perangkat-

perangkat lain

Siswa menggunakan

kertas manila dan

spidol

Ya Siswa

memanfaatkan

kertas manila dan

spidol yang

diberikan oleh

guru untuk

menyajikan

materi

7. Praktik atau

latihan

Siswa membacakan

hasil karyanya di

depan kelas

Ya Siswa

membacakan

materi khalifah-

khalifah besar

pada masa

Dinasti

Abbasiyah

dengan bentuk

puisi, akronim

dan simbo-simbol

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa tahapan-tahapan

metode mnemonik sudah diaplikasikan dalam pembelajaran, namun dalam

beberapa tahapan masih memerlukan pengembangan.

B. Efektivitas metode mnemonik pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

1. Efektivitas proses pembelajaran SKI dengan metode mnemonik

Efektivitas proses pembelajaran dapat dilihat dari berjalannya

tahapan-tahapan sesuai dengan rencana. Dalam pelaksanaan tersebut,

terdapat indikator keefektifan yang dapat diamati dalam proses

Page 61: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

101

pembelajaran. Adapun efektivitas pembelajaran SKI dengan metode

mnemonik adalah sebagai berikut:

a. Guru membuat suasana belajar yang interaktif dan inovatif.

Metode mnemonik melalui lagu, puisi, loci dan akronim

menjadikan pembelajaran SKI lebih menarik. Siswa terlibat lansung

dalam proses pembelajaran sehingga jauh dari kesan teacher center.

Sebelum pembelajaran dimulai, guru membangun komunikasi dengan

siswa melalui kutipan lagu berikut ini: “Kelasnya VIIC. Sekolahnya?

Muhammadiyah Gedongtengen. Di kota? Yogyakarta. Belajarnya? SKI.

Begitu? OK”.25

b. Guru mengorganisasi materi dengan baik.

Dari Rencana Praktik Pembelajaran (RPP) yang sudah disiapkan

oleh guru, terbukti bahwa guru sangat piawai dalam mengorganisasi

materi. Tahapan-tahapan pembelajaran yang terdapat dalam Kurikulum

2013 disebutkan dengan cukup detail dalam RPP. Sehingga

pembelajaran tidak menyimpang dari tujuan yang hendak dicapai.

c. Guru membangun komunikasi yang efektif.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

Guru juga datang kepada siswa yang masih belum jelas dengan instruksi

yang ada. Komunikasi yang efektif tersebut terlihat dalam kutipan

berikut ini: “Sampai di sini ada yang mau ditanyakan?, yang masih

25

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Kelas VIII C

pada tanggal 01 September 2016.

Page 62: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

102

bingung angkat tangan ya. Diselesaikan bareng-bareng. Nanti

dipresentasikan di depan kelas.”26

d. Guru menggunakan media pembelajaran.

Selain copy-an materi, guru juga menggunakan kertas manila

dan spidol yang dibagikan kepada masing-masing kelompok untuk

memudahkan mereka menuangkan gagasan-gagasannya. Selain itu,

dengan adanya spidol juga menjadikan gagasan siswa lebih hidup dan

menarik.

e. Guru menguasai materi dengan baik.

Kemampuan guru dalam menjawab setiap pertanyaan siswa

membuktikan jika guru sudah menguasai materi dengan baik. Guru juga

tidak bergantung terhadap adanya buku paket. Materi yang disampaikan

terlihat sangat natural, bukan terlihat seperti hafalan.

f. Guru memberikan dorongan moitivasi belajar siswa.

Guru memberikan peringatan kepada siswa yang gaduh agar

membantu temannya mengerjakan tugas kelompok. Guru juga

memberikan apresiasi berupa pujian kepada siswa yang tekun berdiskusi

dalam kelompok. Dorongan motivasi tersebut terlihat dari ungkapan

berikut ini: “Ayo tugasnya segera dikerjakan. Waktunya tinggal 15

menit lagi. Kelompok dua sudah selesai, kelompok tiga hampir selesai.

26

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Kelas VIII C

pada tanggal 01 September 2016.

Page 63: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

103

Kelompok satu segera ya. Cepet-cepetan, nanti yang selesai duluan

dapat hadiah”.27

g. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan.

Setiap ada siswa yang merasa bingung dengan tugas yang harus

dikerjakan, guru menghampiri murid tersebut dan kemudian

memberikan penjelasan ulang. Penjelasan ulang yang diberikan oleh

guru tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

“Jangan bingung ya. Ada yang perlu ditanyakan? Kelompok dua

sudah jelas? Jadi tugasnya pertama kalian membaca materi,

setelah itu menggarisbawahi materi yang penting-penting

dengan memakai pensil atau bisa juga pena. Setelah itu materi

yang sudah digarisbawahi disatukan dalam satu ringkasan. Lalu

kalian membuatnya dalam bentuk puisi, boleh juga lagu. Mana

yang memudahkan kalian”.28

h. Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Siswa cukup antusias, namun masih ada yang belum konsentrasi

terhadap pembelajaran yang berlangsung. Beberapa siswa putra masih

banyak yang memperhatikan aktivitas jalan daripada aktif berdiskusi.

Hal ini dapat dilihat dari salah satu ekspresi siswa berikut ini: “He itu

siapa dipinggir jalan?, kayak Roni. Roni nggak masuk sekolah to? Woii

Roni!!”29

27

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Kelas VIII C

pada tanggal 01 September 2016. 28

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Kelas VIII C

A pada tanggal 02 September 2016. 29

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Kelas VIII B

pada tanggal 01 September 2016.

Page 64: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

104

i. Guru memberikan penilaian dalam proses pembelajaran.

Dalam RPP sudah sangat jelas guru mempersiapkan beberapa

komponen penilaian yang meliputi penilaian afektif, kognitif dan

psikomotorik. Setelah selesai pembelajaran, guru memberikan post test

kepada siswa untuk mengukur kognitif siswa.

j. Guru menggunakan pendekatan yang bervariatif.

Guru SKI menggunakan berbagai pendekatan dan metode yang

bervariasi. Pendekatan yang digunakan sebagai contohnya adalah

pendekatan tauhid. Pendekatan ini digunakan untuk mengaitkan

kekaguman siswa terhadap sejarah islam dengan rasa cinta mereka

terhadap agama Allah. Seperti halnya dalam cuplikan kegiatan

pembelajaran berikut ini:

“Makanya kalian harus jadi muslim yang berilmu agar bisa

meneruskan perjuangan Nabi SAW. Al-Quran bisa dipelajari

hanya dengan ilmu. Bagaimana kita bisa berilmu? Dengan cara

banyak membaca, terutama membaca sejarah umat terdahulu

agar bisa mengambil pelajaran. Ingat surat pertama yang turun

iqra’, memerintahkan kita untuk membaca”.30

k. Guru menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

Guru SKI juga menggunakan metode bercerita, bersuara

(bernyanyi), media visual, kinestetik dan collaborative learning untuk

menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Salah satunya

terdapat dalam cuplikan lagu yang dinyanyikan oleh siswa berikut ini:

30

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Kelas VIII B

pada tanggal 01 September 2016.

Page 65: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

105

“Lihat kawanku baca buku sejarah. Ditemukannya dinasti ayubiyah.

Ada Salahuddin, Al-Adil, Malik. Tiga khalifah dikenang bersejarah”.31

l. Guru memiliki indikator dalam penilaian siswa.

Penilaian afektif dilakukan dengan melihat sikap siswa ketika

pembelajaran di kelas berlangsung, penilaian kognitif dilakukan dengan

mengadakan tes formatif berbentuk pilihan ganda dan esai, serta

penilaian psikomotorik dilakukan dengan penugasan ataupun portofolio.

m. Guru melakukan refleksi dan evaluasi belajar siswa.

Setelah selesai pembelajaran, guru meminta siswa untuk

menyebutkan salah satu nilai positif yang dapat diteladani dari tokoh

yang dipelajari. Hal ini dapat diketahui dari kutipan hasil observasi

berikut ini: “Tepuk tangan dulu untuk kelompok dua. Coba sebutkan

salah satu sifat yang bisa diteladani dari tokoh yang sudah kalian pelajari

tadi? Apa yang akan kalian lakukan dengan sifat tersebut dalam

kehidupan sehari-hari?”.32

n. Siswa dapat menguasai materi dengan baik.

Melalui akronim, siswa dapat mengingat kembali materi yang

terlupa. Dengan kata lain, dengan adanya akronim membantu siswa

mendapatkan kembali materi yang sudah dipelajarinya. Seperti yang

31

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Kelas VIII B

pada tanggal 01 September 2016. 32

Hasil observasi pembelajaran SKI di MTs Muhammadiyah Gedongtengen, Kelas VIII A

pada tanggal 02 September 2016

Page 66: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

106

diungkapkan oleh salah satu siswa berikut ini: “Kalau misalkan lupa kan

bisa inget lagu-lagunya”.33

Tabel VI

Hasil Efektivitas Proses Pembelajaran dengan Metode Mnemonik

No. Indikator Ya/ Tidak Bentuk pelaksanaan

1. Guru membuat suasana

belajar yang interaktif dan

inovatif.

Ya Guru menggunakan

metode mnemonik untuk

menyampaikan materi

khalifah-khalifah besar

pada masa Dinasti

Abbasiyah

2. Guru mengorganisasi materi

dengan baik.

Ya Guru menyampaikan

materi sesuai dengan RPP

yang sudah disusun.

3. Guru membangun

komunikasi yang efektif.

Ya Guru meminta pendapat

dan tanggapan siswa

mengenai tokoh dan

karyanya

4. Guru menggunakan media

pembelajaran.

Ya Guru menggunakan kertas

manila dan spidol warna-

warna

5. Guru menguasai materi

dengan baik.

Ya Guru sangat lancar ketika

memberikan instruksi

kepada siswa

6. Guru memberikan dorongan

moitivasi belajar siswa.

Ya Guru mengingatkan siswa

yang ramai agar

membantu temannya

menyelesaikan tugas

kelompok

7. Guru membantu siswa yang

mengalami kesulitan.

Ya Guru mendekati meja

siswa dan menanyakan

instruksi mana yang

belum jelas

8. Siswa antusias dalam

mengikuti pembelajaran.

Ya Siswa mengikuti semua

instruksi yang diberikan

oleh guru

9. Guru memberikan penilaian

dalam proses pembelajaran.

Ya Guru menilai sikap siswa

ketika pembelajaran

berlangsung

10. Guru menggunakan

Ya Guru mengaitkan

pelajaran SKI dengan

33

Hasil wawancara dengan siswa, Tutik Awaliyah pada tanggal 02 September 2016.

Page 67: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

107

pendekatan yang bervariatif. religiusitas

11. Guru menciptakan

pembelajaran yang

menyenangkan.

Ya Metode mnemonik

membangkitkan

antusiasme siswa untuk

saling berdiskusi

12. Guru memiliki indikator

dalam penilaian siswa.

Ya Guru memiliki RPP yang

dilengkapi dengan

indikator penilaian

13. Guru melakukan refleksi dan

evaluasi belajar siswa.

Ya Guru memberikan

motivasi kepada siswa

untuk mencontoh sifat

para khalifah Dinasti

Abbasiyah

14. Siswa dapat menguasai

materi dengan baik.

Ya Siswa mengingat materi

dengan bantuan akronim

dan lagu-lagu

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa, proses

pembelajaran SKI dengan metode mnemonik berjalan dengan cukup efektif.

Hal ini dibuktikan dengan terlampuinya semua tahapan mnemonik dalam

pembelajaran. Meskipun demikian, indikator di atas bukan merupakan satu-

satunya alat untuk mengukur keberhasilan suatu proses pembelajaran.

Karena sejatinya tujuan dari sebuah pembelajaran adalah bahwa siswa dapat

meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif (daya pikir), afektif

(tingkah laku), dan psikomotorik (keterampilan siswa). Kemampuan-

kemampuan tersebut akan bertambah seiring dengan pengalaman-

pengalaman belajar yang diperoleh siswa. Melalui metode mnemonik siswa

mendapatkan pengalaman belajar yang lain dari biasanya karena metode ini

memasukkan unsur seni dan gerak tubuh sehingga siswa tidak merasa jenuh.

Page 68: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

108

2. Efektivitas hasil belajar siswa

a. Tes Kognitif

Salah satu objek atau sasaran evaluasi hasil belajar adalah aspek

atau ranah kognitif. Ranah ini biasanya dicapai dengan cara guru

mengadakan tes formatif dan tes sumatif yang diikuti oleh semua peserta

didik. Dengan mengadakan tes kognitif ini guru bisa mengetahui tingkat

keberhasilan belajar siswa sekaligus mengetahui efektivitas suatu metode

pembelajaran. Berikut ini adalah hasil ulangan SKI siswa dengan

menggunakan metode mnemonik:34

Tabel VII

Data Hasil Ulangan SKI kelas VIII A dengan Metode Mnemonik

34

Dokumentasi nilai psikomotorik SKI siswa kelas VIII MTs Muhageta, dikutip pada

tanggal 22 Februari 2017.

NO NAMA SISWA NILAI

1 Alga Cahya 75

2 Arif Setiawan 75

3 Bagus Adi P 75

4 Bram Khrisna 75

5 Davis Prayuda 79

6 Dimas Satrio 79

7 Gea Gurda Adya 75

8 Kharisma veronica 75

9 Lia Anggita 78

10 M. Narans Ilyas 75

11 Vova Firdaus 75

Page 69: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

109

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua siswa di kelas

VIII A lulus dari KKM yang sudah ditentukan, yakni 75. Hal ini

membuktikan bahwa penerapan metode mnemonik pada pembelajaran

tersebut sudah berjalan efektif.

Tabel VIII

Data Hasil Ulangan SKI kelas VIII B dengan Metode Mnemonik

12 Rama Maulana 81

13 Retno Puspita 76

14 Rovina Handayani 75

15 Roy Hanafi 84

16 Siti Nurkhalisah 75

17 Tutik Awaliyah 76

18 Zuldan Ma'ruf 83

19 Muh Aditya Aldi 76

20 Syafiq Avicena 79

Total 1540

Rata-rata 77

No. Nama Siswa Nilai

1 Aji Setiawan 76

2 Ari Muhammad Irfan 76

3 Aliya Latifa 75

4 Andika Putra 75

5 Anjas Tri A 75

6 Auliya Anggita 75

7 Dea Nurfadila 83

Page 70: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

110

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua siswa di kelas

VIII B lulus dari KKM yang sudah ditetapkan, yakni 75. Hal ini

membuktikan bahwa penerapan metode mnemonik pada pembelajaran

tersebut berjalan efektif.

TABEL IX

Data Hasil Ulangan SKI kelas VIII C dengan Metode Mnemonik

8 Devi Hasanah 80

9 Fara Putrisna 75

10 Isnanda 75

11 Kelvin Angga 75

12 Putri Ramadani 75

13 RM Eko Saputro 83

14 Saiful Ramadan 75

15 Tegar Rino 77

16 Yudhistira Ibnu K 80

17 Zahra Salsabila 75

18 Vendi Alif Putera 78

Total 1383

Rata-rata 76,83

No. Nama Siswa Nilai

1 Aldi Sugiarto 78

2 Aldi Tri Pamungkas 75

3 Alifah Nurul D 77

4 Alma Faradina 83

5 Andre Pamungkas 81

6 Ani Oktaviana 75

Page 71: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

111

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua siswa di kelas

VIII C lulus dari KKM yang sudah ditetapkan, yakni 75. Hal ini

membuktikan bahwa penerapan metode mnemonik pada pembelajaran

tersebut berjalan efektif. Namun, masing-masing kelas memiliki tingkat

efektivitas yang berbeda-beda. Kelas VIII C merupakan kelas yang

paling efektif jika dibandingkan dengan dua kelas yang lainnya.

b. Tes Psikomotorik

Tes psikomotorik dilakukan oleh guru SKI untuk mengetahui

keterampilan siswa dalam mempresentasikan hasil karyanya di depan

7 Chandra Dewi 75

8 Dinda Ayu K 75

9 Fauzan Fadhilah 86

10 Joko Prabowo 82

11 Jovanda Ade P 75

12 Nayaka Lutfiana 85

13 Rafi Muhammad 84

14 Riska Amalia 75

15 Roni Setiawan 81

16 Rozatun Nufus 75

17 Tania Aurya Handary 78

18 Trityan Anggun 87

19 Yuda Kartiko 75

20 Ahmad Dzaki H 80

Total 1583

Rata-rata 79,15

Page 72: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

112

kelas. Adapun hasil dari penilaian psikomotorik siswa masing-masing

kelas adalah sebagai berikut:35

Tabel X

Hasil Penilaian Unjuk Kerja Mempresentasikan Materi di Kelas VIII A

No Kelompok

Aspek yang dinilai

Skor Kebenaran

konsep

keberanian Bahasa Kelancaran

1. I 20 25 20 20 85

2. II 25 25 15 15 80

3. III 20 20 15 20 75

Rata-rata 80

Tabel XI

Hasil Penilaian Unjuk Kerja Mempresentasikan Materi di Kelas VIII B

No Kelompok

Aspek yang dinilai

Skor Kebenaran

konsep

keberanian Bahasa Kelancaran

1. I 20 20 15 15 70

2. II 25 20 20 20 85

3. III 20 15 15 15 65

Rata-rata 73,33

Tabel XII

Hasil Penilaian Unjuk Kerja Mempresentasikan Materi di Kelas VIII C

No Kelompok

Aspek yang dinilai

Skor Kebenaran

konsep

keberanian Bahasa Kelancaran

1. I 25 25 20 20 90

2. II 20 25 25 20 90

3. III 20 20 20 20 80

Rata-rata 86,67

Dari hasil penilaian psikomotorik dapat disimpulkan bahwa siswa

cukup mampu mempresentasikan hasil karyanya dengan baik. Hal ini

35

Dokumentasi nilai psikomotorik SKI siswa kelas VIII MTs Muhageta, dikutip pada

tanggal 22 Februari 2017.

Page 73: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

113

terbukti dari nilai rata-rata tiap kelompok yang diperoleh sudah

memenuhi nilai KKM yang ditentukan yaitu 75. Akan tetapi untuk kelas

VIII B masih ada dua kelompok yang belum mendapatkan nilai yang

memenuhi dikarenakan pembelajaran di kelas tersebut memang belum

kondusif. Letak kelas yang menghadap sisi jalan menjadikan diskusi di

kelas tersebut tidak berjalan dengan baik.

c. Tes Afektif

Tes afektif digunakan untuk mengetahui sikap siswa selama

pembelajaran berlangsung. Guru sudah menyiapkan instrumen penilaian

untuk sikap afektif siswa, namun dalam pembelajaran SKI dengan materi

Khalifah-khalifah Besar pada Masa Dinasti Abbasiyah tersebut, guru

belum mengambil penilaian untuk ranah afektif. Sehingga penulis dalam

hal ini belum bisa mengetahui tingkat efektivitas metode mnemonik

tersebut dalam pembentukan sikap siswa.36

Dari RPP yang sudah disusun oleh guru SKI seperti tersebut di

dalam lampiran, ada tiga sikap yang ingin dinilai yaitu meliputi sikap

spiritual, sikap jujur, dan sikap disipliln.

3. Mind map hasil penelitian efektivitas metode mnemonik dalam SKI

Berikut ini penulis sertakan mind map hasil penelitian untuk memudahkan

pembaca dalam memahami isi penelitian secara umum. Dalam mind map

ini, seluruh tahapan memang belum tersebut dengan jelas akan tetapi dapat

memberikan sedikit gambaran mengenai hasil penelitian secara umum,

36

Dokumentasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SKI siswa kelas VIII MTs Muhageta,

dikutip pada tanggal 22 Februari 2017.

Page 74: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

114

terkhusus efektivitas metode mnemonik pada pembelajaran SKI. Mind

map meliputi pelaksanaan pembelajaran, efektivitas, dan kelebihan serta

kekurangan metode mnemonik.

Page 75: BAB II GAMBARAN UMUM MTs MUHAMMADIYAH …digilib.uin-suka.ac.id/25244/2/13410240_BAB-II_sampai_SEBELUM-BA… · 42 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, ruang

114

MIND MAP HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS METODE MNEMONIK

PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

DI MTs MUHAMMADIYAH GEDONGTENGEN YOGYAKARTA

Metode

Mnemonik

di MTs

Muhageta

Pelaksanaan

pembelajaran

n

Kelebihan Kekurangan

Tahapan Persiapan Proses Efektivitas

proses

Efektivitas

hasil belajar

Efektivitas

pembelajara

n

Siswa aktif

Mudah ingat.

Lebih

berkesan.

Kreatif dan

imajinatif.

Peran aktif

guru.

Memakan

waktu JPL.

Media belum

mendukung.

Kognitif:

lulus KKM

Psikomotorik:

lulus KKM

Afektif:

belum ada

penilaian

Proses

pembelajaran

dengan

metode

mnemonik

terlampui

semua

Menyiapkan:

-RPP

-Materi

-Media

Mengolah

Menata

Menghubungkan

Memanfaatkan

perangkat

Praktik/ latihan

Pendahuluan:

presensi,

apresepsi

Inti:

underlining,

listing,

rephrasing