BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAANeprints.undip.ac.id/76122/3/BAB_II.pdf · 2.3 Nilai-nilai Perusahaan...

23
27 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm. Pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM). Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai

Transcript of BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAANeprints.undip.ac.id/76122/3/BAB_II.pdf · 2.3 Nilai-nilai Perusahaan...

27

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang

Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama

jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen

oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele

tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta

Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV.

NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm. Pemerintah Hindia Belanda

membangun jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8

April 1875. Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan

NISM dan SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti

Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram

Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java

Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM),

Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij

(Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram

Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli

Spoorweg Maatschappij (DSM).

Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh

(1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914),

dan Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya

dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai

28

tahap pembangunan. Akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di

Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel milik pemerintah sepanjang

4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km. Tahun 1942 Pemerintah Hindia

Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang, perkeretaapian Indonesia diambil

alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api).

Salah satu pembangunan di era Jepang adalah lintas Saketi-Bayah dan

Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan

mesin-mesin perang mereka. Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang

473 km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana. Setelah

Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,

beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat

kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor

Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai

Hari Kereta Api Indonesia). Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan

Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke

Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia

bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan

seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).

Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember

1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda.

Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi

Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950. Tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi

Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), ditahun tersebut mulai diperkenalkan

29

juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi

Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna mewujudkan

kesejahteraan bangsa tanah air. Pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi

Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. Usaha dalam meningkatkan

pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum

Kereta Api (Perumka) tahun 1991. Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas,

PT. KAI (Persero) pada tahun 1998. PT. KAI (Persero) memiliki tujuh anak

perusahaan/grup usaha yakni PT. Reska Multi Usaha (2003), PT. Railink (2006),

PT. Kereta Commuter Indonesia (2008), PT. Kereta Api Pariwisata (2009), PT.

Kereta Api Logistik (2009), PT. Kereta Api Properti Manajemen (2009), PT. Pilar

Sinergi BUMN Indonesia (2015).

PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang adalah salah satu daerah operasi

perkeretaapian Indonesia di bawah lingkungan PT. KAI (Persero). Perusahaan ini

berada dibawah Direksi PT. KAI (Persero), dipimpin oleh Kepala Daerah Operasi

(KaDaop) yang bertanggung jawab kepada Direksi PT. KAI (Persero). Daerah

Operasi IV Semarang memiliki 5 stasiun besar di antaranya adalah Stasiun

Semarang Tawang, Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Tegal, Stasiun Pekalongan,

dan Stasiun Cepu. Stasiun kereta api kelas menengah diantaranya adalah Stasiun

Kedungjati, Stasiun Gambringan, Stasiun Weleri, Stasiun Comal, dan Stasiun

Pemalang. Dipo lokomotif berada tidak jauh dari stasiun Semarang Tawang.

PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang memiliki struktur lini dan staff

yang dipimpin oleh seorang kepala DAOP IV yang bertanggung jawab tentang

pelaksanaan tugas yang dibebankan oleh pemerintah melalui kepala wilayah usaha

30

KA di Jawa Tengah. Stasiun Semarang Poncol (SMC) atau terkadang disebut juga

dengan Stasiun Poncol adalah salah satu stasiun besar di kota Semarang. Stasiun

ini dibangun pada tahun 1914. Stasiun ini semula milik SCS (Semarang-Cheribon

Stoomtram Maatschappij), terletak di jalan Poncol. Bangunan stasiun Poncol ini

dirancang oleh arsitek Henri Maclaine Pont, seorang arsitek berkebangsaan

Belanda.

Di sebelah timur stasiun ini terdapat Dipo lokomotif dan kereta yang

khususnya untuk menyimpan, merawat lokomotif dan kereta penumpang di Kota

Semarang. Bangunan stasiun ini sudah berkali-kali direnovasi sehingga bentuk

stasiun ini sudah berubah dari bentuk pada zaman Belanda dulu. Di stasiun ini

terdapat tiga jalur yang sudah diberi kanopi, yaitu jalur 1,2, dan 3. Stasiun Poncol

dulu bernama Stasiun Semarang-West, dinamakan stasiun Semarang -West karena

lokasinya berada di pinggir barat kota. Meski berada di jalur Semarang-Cirebon,

stasiun ini berbentuk stasiun pararel.

Sejak semula memang direncanakan stasiun ini akan dihubungkan dengan

stasiun yang baru di Tawang sebagai stasiun utama Semarang. Tahun 1940 setelah

pecah Perang Dunia II, atas desakan pihak militer, rencana itu benar-benar

menjadi kenyataan. Pihak militer melihat bahwa tidak ada hubungan antara

Semarang West dan Tawang merupakan tutuk lemah dalam pertahanan pantai

utara Jawa yang ketika itu terancam serbuan Jepang. Selain itu stasiun Semarang

West ini dinamakan stasiun Semarang Poncol yang merupakan stasiun

pemberangkatan dan kedatangan untuk KA kelas Ekonomi.

31

Tabel 2.1

Tabel Sejarah Kereta Api

Periode Status Dasar Hukum

1864 Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara

Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda

1864 s.d 1945 Staat Spoorwegen (SS) Verenigde Spoorwegenbedrifj

(VS) Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM) IBW

1945 s.d 1950 DKA IBW

1950 s.d 1963 DKA – RI IBW

1963 s.d 1971 PNKA PP. No. 22 Th.

1963

1971 s.d.1991 PJKA PP. No. 61 Th.

1971

1991 s.d 1998 PERUMKA PP. No. 57 Th.

1990

1998 s.d.

2010 PT. KERETA API (Persero)

PP. No. 19 Th.

1998

Keppres No.

39 Th. 1999

Akte Notaris

Imas Fatimah

Mei 2010 s.d

sekarang PT. KAI (Persero)

Sumber : Sistem Knowledge Base KAI, 2019

2.2 Visi dan Misi perusahaan

Visi adalah suatu obsesi yang melampaui realitas yang ada sekarang,

sesuatu yang akan kita ciptakan sebelumnya belum pernah ada atau suatu keadaan

yang akan kita wujudkan dimasa yang akan datang.

32

Guna mencapai visi yang akan diwujudkan tersebut maka dibutuhkan misi.

Yang dimaksud dengan misi adalah suatu acara bagaimana perusahaan mencapai

visi atau tujuan organisasi atau perusahaan dan misi tersebut dapat diwujudkan

dengan strategi, cara-cara dan pedoman berfikir sebagai langkah untuk menuju

kondisi masa depan.

Berdasarkan pemahaman tentang visi dan misi maka dapat dilihat bahwa

visi dan misi PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang adalah sebagai berikut:

a. Visi

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang pelayanan pelanggan dan

memenuhi harapan stakeholders.

b. Misi

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya

melalui praktik bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai

tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan

empat pilar utama: Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan, dan

Kenyamanan.

2.3 Nilai-nilai Perusahaan

a. Integritas

PT. KAI (Persero) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan

organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan

untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut serta

bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.

33

b. Profesional

PT. KAI (Persero) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang

pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk

menggunakan, mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait

dengan pekerjaan kepada orang lain.

c. Keselamatan

PT. KAI (Persero) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam

menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai

potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga

aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.

d. Inovasi

PT. KAI (Persero) selalu menumbuh kembangkan gagasan baru,

melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan

lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah

bagi stakeholder.

e. Pelayanan Prima

PT. KAI (Persero) akan memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai

dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi

harapan pelanggan.

2.4 Logo PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang Dari Tahun ke Tahun

Logo merupakan simbol yang dirancang untuk mewakili karakter dan

menjadi identitas dari sebuah perusahaan. Logo merupakan bentuk ekspresi dan

bentuk visual dari sebuah perusahaan, produk organisasi, maupun institusi serta

34

merupakan simbol visual yang memiliki bentuk yang berasal dari nilai strategis

perusahaan yang bersangkutan. Menurut sisi pemasaran, logo mempunyai fungsi

pembeda produk dengan produk lainnya. berikut ini adalah logo PT. KAI

(Persero) DAOP IV Semarang :

2.4.1 Tahun 1953 – 1988

Logo pertama dari PT. KAI (Persero) dimulai setelah kemerdekaan saat

Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian

dari Jepang hingga dibentuknya Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia

(DKARI).

Gambar 2.1

Logo Tahun 1953-1988

Sumber : Sistem Knowledge Base KAI, 2019

Nama DKARI kemudian diubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api

(PNKA) kemudian diubah lagi menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

Logo yang digunakan DKARI, PNKA dan PJKA didominasi warna background

kuning dengan simbol garis hijau bebentuk menyerupai sayap burung. Logo ini

terdiri dari sebuah gambar roda kereta yang dihimpit oleh 2 buah sayap yang

mengembang yang terdiri dari lima helai bulu setiap sayap. Logo ini memiliki

kesan gagah dan militeristik dan digunakan pada tahun 1953 hingga 1988.

Sekarang kita dapat melihat logo ini hanya di beberapa aset kereta api Indonesia

35

yang bersejarah atau yang sudah langka (seperti lokomotif CC 200 yang hanya

tersisa satu yang masih hidup).

2.4.2 Tahun 1988 – 1990

PJKA kembali mengalami perubahan nama menjadi Perusahaan Umum

Kereta Api (Perumka). Perubahan tersebut diikuti perubahan logo menjadi

berbentuk segilima warna biru. Logo ini digunakan pada tahun 1988 hingga 1990.

Gambar 2.2

Logo Tahun 1988-1990

Sumber : Sistem Knowledge Base KAI, 2019

2.4.3 Tahun 1991 – 2010

Logo Perumka dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengalami

perubahan pada tahun 1991. Logo ini menggunakan warna orange berupa gambar

mirip dengan angka 2. Logo ini memberikan kesan sifat tegas, tajam, juga

menggambarkan arah bolak-balik perjalanan kereta api serta

melambangkan pelayanan (memberi dan menerima).

36

Gambar 2.3

Logo Tahun 1991-2010

Sumber : Sistem Knowledge Base KAI, 2019

2.4.4 Tahun 2011 – sekarang

Pada tanggal 28 September 2011, PT KAI (Persero) meluncurkan logo

baru bertepatan dengan peringatan ulang tahunya yang ke-66. Logo tersebut

diharapkan membawa semangat perbaikan bagi kinerja operator transportasi

massal di Indonesia. Logo baru ini terlihat lebih mobile dibandingkan dengan logo

lama yang cenderung kokoh dan stabil. Bentuk logo yang dibuat miring

memperlihatkan adanya progresivitas.

Gambar 2.4

Logo Tahun 2011-sekarang

Sumber : Sistem Knowledge Base KAI, 2019

Berikut adalah makna atau arti dari logo baru PT. KAI (Persero):

a. Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT. KAI (Persero)

dalam mencapai Visi dan Misinya.

37

b. 2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan

Pelanggan yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak

panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki

insan PT. KAI (Persero) dalam mewujudkan Pelayanan Prima.

c. 1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus

dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi

dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal

yang paling kecil sehingga dapat melesat).

2.5 Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) DAOP IV Stasiun Semarang

Poncol

Perusahaan merupakan lembaga yang terdiri dari orang-orang yang

bekerjasama dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah

ditetapkan. Segala kegiatan dalam perusahaan melibatkan orang-orang yang ada

di dalam perusahaan, semakin banyak kegiatan semakin kompleks hubungan-

hubungan yang ada. Kegiatan dan fungsi tiap bagian, diperlakukan suatu bagan

yang disebut dengan struktur organisasi.

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan.

Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan

antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi

dibatasi.

38

Adapun tujuan dibentuknya struktur organisasi bagi perusahaan adalah

sebagai berikut :

1. Mempermudah pelaksanaan tugas pekerjaan yang menjadi tanggung jawab

perusahaan.

2. Mempermudah fungsi pengawasan personil, yaitu pimpinan dalam

mengawasi pekerjaan bawahan.

3. Memperjelas kedudukan dan fungsi masing-masing personil didalam

bagian atau divisi.

4. Memperjelas pelimpahan wewenang dan kekuasaan yang diembannya

kepada bawahan.

5. Mempermudah garis koordinasi agar membentuk satu kesatuan yang

mengarah kepada kepentingan bersama untuk mencapai tujuan perusahaan

yang telah direncanakan.

39

Gambar 2.5

Struktur Organisasi Stasiun Semarang Poncol

Sumber : Stasiun Besar Semarang Poncol, 2019

2.6 Job Description

Berdasarkan Struktur organisasi Stasiun Besar Semarang Poncol, maka

pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian khususnya bagian

Supervisor Customer Care dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Supervisor Customer Care

Bertanggung jawab mengkoordinasikan pelayanan informasi di stasiun

(customer service dan customer service mobile), mengelola kotak saran dan

keluhan pelanggan di stasiun, mengelola database pelanggan di stasiun,

membantu melaksanakan service recovery serta penanganan insiden yang

40

menimpa pengguna jasa di stasiunnya, menyediakan pelayanan khusus

kepada pelanggan berkebutuhan khusus di stasiun, memeriksa kelengkapan

peralatan kerja CSOS termasuk penyediaan data dan informasi pelayanan

stasiun, memberi pengarahan kepada CSOS, memantau dan melakukan

penilaian kerja CSOS.

Adapun divisi yang dipegang oleh Supervisor Customer Care:

a. CSOS

merupakan petugas yang memiliki tugas serta tanggung jawab dalam hal

jadwal keberangkatan kereta, informasi rombongan, reduksi,ketersediaan tiket

kereta, verifikasi syarat ubah dan batal tiket kereta, pengurusan surat izin

masuk tanpa kartu identitas, tiket hilang, awards tiket.

b. Announcer

merupakan petugas yang menyiarkan segala informasi pada penumpang,

seperti halnya barang hilang, barang temuan, keterlambatan kereta,

kedatangan dan keberangkatan kereta.

2.7 Wilayah Kerja

Wilayah kerja pada PT. KAI (PERSERO) DAOP IV Semarang mencakup

seluruh Indonesia tetapi untuk Stasiun Semarang Poncol yang terletak di Jalan

Pandanaran, Kota Semarang, Jawa Tengah 50172 beroperasi di daerah Jawa

tengah. Adapun Kantor Daerah Operasi Kereta Api Indonesia lainnya.

41

Tabel 2.2

Tabel Alamat Kantor Daerah Operasi PT. KAI (Persero)

No Daerah Operasi Alamat

KANTOR PUSAT PT.

KAI ( PERSERO )

Jl.Perintis Kemerdekaan No.1 Bandung 40117

Telepon 022 - 4230039, 4230054, 4230054, Telex

28263

Fax 022 - 4203342, Toka 10039

Kotak Pos PO BOX 1163

Bandung 40000

1. Daop 1 Jakarta Jl. Cikini Raya, Menteng Jakarta Pusat 10330

2. Daop 2 Bandung Jl. Stasiun Selatan No 25 Bandung 40181 Tlp.022-

4210584

3. Daop 3 Cirebon Jl. Siliwangi No.82 Cirebon Tlp.0231-203222

4. Daop 4 Semarang Jl. MH. Thamrin No.3 Semarang 50132 Tlp.024-

3545382

5. Daop 5 Purwokerto Jl. Jend. Sudirman No.209 Purwokerto

6. Daop 6 Yogyakarta Jl. Lempuyangan No.1 Yogyakarta Tlp.0274-513284

7. Daop 7 Madiun Jl. Kompol Sunarya No.14 Madiun 63122 Tlp.0351-

465014

8. Daop 8 Surabaya Jl. Gubeng Masjid Surabaya 60131 Tlp.031-5040657

9. Daop 9 Jember Jl. Dahlia No.2 Jember Tlp.0331-485988

10. Divre I Medan Jl. Prof.H.M. Yamin SH. No.14 Medan

11. Divre II Padang Jl. Stasiun No.1 Padang 25127 Tlp.0751-27650

12. Divre III (Sub Divre III.1

Kertapati)

Jl. Stasiun Kertapati, Palembang Tlp.0771-515555

13. Divre III ( Sub Divre III.

2 Tanjung Karang )

Jl.Teuku Umar No.3 Bandar Lampung 35113T721-

262878

Sumber : Sistem Knowledge Base KAI, 2019

2.8 Bidang Usaha PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang

PT. KAI (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan,

mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api di Indonesia, baik jasa angkutan

barang maupun jasa angkutan penumpang yang tujuannya memperlancar

transportasi manusia ataupun barang. Secara umum, bidang usaha PT. KAI

(Persero) Daerah Operasi IV Semarang dapat dijabarkan sebagai berikut :

42

1. Melaksanakan pembinaan teknis dan pengendalian oleh berbagai

kalangan.

2. Melaksanakan program pemeliharaan jalan kereta api, sepur simpang

dan sarana pendukung lainnya.

3. Melakasanakan program pemasaran angkutan penumpang dan barang.

4. Memanfaaatkan fasilitas yang ada di daerah operasi untuk kepentingan

perusahaan.

PT. KAI (Persero) Daerah Operasi IV Semarang mengoperasikan banyak

armada kereta api regular untuk melayani penumpang dan barang yang berasal

dari Semarang dan sekitarnya. Kereta api tersebut adalah:

1) Kereta Api Penumpang

a. Kereta api kelas eksekutif : Argo sindoro dan Argo Muria tujuan Jakarta

b. Kereta api kelas ekonomi : Menoreh dan Tawang Jaya tujuan Jakarta,

Ambarawa Ekspres tujuan Surabaya, Kaligung tujuan Tegal, Kamandaka

tujuan Purwokerto, Blora Jaya tujuan Cepu, Kedung Sepur tujuan

Purwodadi.

c. Kereta api wisata : Kereta Api Wisata Ambarawa - Tuntang

2) Kereta Api Barang

a. KA Pasir Kwarsa

b. KA Pupuk-Peti Kemas

c. KA BBM dan KA Pupuk

PT. KAI (Persero) memiliki banyak aset yang dapat meningkatkan pendapatan

perusahaan, antara lain :

43

1. Penjualan Karcis

Hasil penjualan karcis dari tiap stasiun dan beberapa biro perjalanan.

Tabel 2.3

Tabel Tarif Kereta Api Lokal dan Jarak Jauh

No Nama KA Kelas KA Relasi Tarif

1 Kalijaga Ekonomi Semarang Poncol-Solo Rp. 10.000

2 Kedungsepur Ekonomi Semarang Poncol-

Ngrombo

Rp. 10.000

3 Kaligung Ekonomi Semarang Poncol-Weleri Rp. 35.000

Semarang Poncol-Batang Rp. 40.000

Semarang Poncol-

Pekalongan

Rp. 40.000

Semarang Poncol-

Pemalang

Rp. 50.000

Semarang Poncol-Tegal Rp. 50.000

Semarang Poncol-Brebes Rp. 50.000

4 Blora Jaya Ekonomi Semarang Poncol-

Ngrombo

Rp. 35.000

Semarang Poncol-

Jambon

Rp. 50.000

Semarang Poncol-

Kradenan

Rp. 50.000

Semarang Poncol-

Doplang

Rp. 50.000

Semarang Poncol-

Randublatung

Rp. 50.000

Semarang Poncol-Cepu Rp. 50.000

No Nama KA Tarif Relasi

Ekonomi Bisnis Eksekutif

1 Joglosemarkerto Rp. 32.000 - Rp. 56.000 Semarang

Poncol-

Weleri

Rp. 48.000 - Rp. 84.000 Semarang

Poncol-

Pekalongan

Rp. 48.000 - Rp. 84.000 Semarang

Poncol-

Pemalang

Rp. 60.000 - Rp. 104.000 Semarang

Poncol-

Tegal

44

Rp. 60.000 - Rp. 104.000 Semarang

Poncol-

Slawi

Rp. 60.000 - Rp. 104.000 Semarang

Poncol-

Prupuk

Rp. 80.000 - Rp. 140.000 Semarang

Poncol-

Bumiayu

Rp. 80.000 - Rp. 140.000 Semarang

Poncol-

Purwokerto

Rp. 80.000 - Rp. 140.000 Semarang

Poncol-

Kroya

Rp. 96.000 - Rp. 168.000 Semarang

Poncol-

Sumpiuh

Rp. 96.000 - Rp. 168.000 Semarang

Poncol-

Gombong

Rp. 96.000 - Rp. 168.000 Semarang

Poncol-

Kebumen

Rp. 112.000 - Rp. 196.000 Semarang

Poncol-

Kutoarjo

Rp. 112.000 - Rp. 196.000 Semarng

Poncol-

Wates

Rp. 112.000 - Rp. 196.000 Semarang

Poncol-

Yogyakarta

Rp. 112.000 - Rp. 196.000 Semarang

Poncol-

Lempuyang

an

Rp. 128.000 - Rp. 224.000 Semarang

Poncol-

Klaten

Rp. 128.000 - Rp. 224.000 Semarang

Poncol-Solo

2 Tawang Jaya Rp. 100.000 - - Semarang

Poncol-

Weleri

Rp. 100.000 - - Semarang

45

Poncol-

Pekalongan

Rp. 100.000 - - Semarang

Poncol-

Pemalang

Rp. 100.000 - - Semarang

Poncol-

Tegal

Rp. 100.000 - - Semarang

Poncol-

Brebes

Rp. 100.000 - - Semarang

Poncol-

Babakan

Rp. 100.000 - - Semarang

Poncol-

Cirebon

Prujakan

Rp. 130.000 - - Semarang

Poncol-

Haur Geulis

Rp. 130.000 - - Semarang

Poncol-

Bekasi

Rp. 130.000 - - Semarang

Poncol-

Pasar senen

3 Tawang Jaya

Premium

Rp. 130.000 - - Semarang

Poncol-

Weleri

Rp. 130.000 - - Semarang

Poncol-

Pekalongan

Rp. 130.000 - - Semarang

Poncol-

Pemalang

Rp. 130.000 - - Semarang

Poncol-

Tegal

Rp. 130.000 - - Semarang

Poncol-

Brebes

Rp. 130.000 - - Semarang

Poncol-

Cirebon

Rp. 170.000 - - Semarang

46

Poncol-

Bekasi

Rp. 170.000 - - Semarang

Poncol-

Jatinegara

Rp. 170.000 - - Semarang

Poncol-

Pasar Senen

4 Ciremai - Rp. 100.000 Rp. 145.000 Semarang

Poncol-

Pekalongan

- Rp. 100.000 Rp. 145.000 Semarang

Poncol-

Tegal

- Rp. 100.000 Rp. 145.000 Semarang

Poncol-

Cirebon

- Rp. 135.000 Rp. 195.000 Semarang

Poncol-

Jatibarang

- Rp. 165.000 Rp. 240.000 Semarang

Poncol-

Cikampek

- Rp. 165.000 Rp. 240.000 Semarang

Poncol-

Purwakarta

- Rp. 165.000 Rp. 240.000 Semarng

Poncol-

Cimahi

- Rp. 165.000 Rp. 240.000 Semarang

Poncol-

Bandung

5 Ambarawa

Ekspres

Rp. 60.000 - - Semarang

Poncol-

Ngrombo

Rp. 75.000 - - Semarang

Poncol-

Kradenan

Rp. 75.000 - - Semarang

Poncol-

Randublatu

ng

Rp. 75.000 - - Semarang

Poncol-

Cepu

Rp. 85.000 - - Semarang

47

Poncol-

Bojonegoro

Rp. 100.000 - - Semarang

Poncol-

Babat

Rp. 100.000 - - Semarang

Poncol-

Lamongan

Rp. 100.000 - - Semarang

Poncol-

Surabaya

Pasar Turi

6 Maharani Rp. 45.000 - - Semarang

Poncol-

Ngrombo

Rp. 45.000 - - Semarang

Poncol-

Randublatu

ng

Rp. 45.000 - - Semarang

Poncol-

Cepu

Rp. 45.000 - - Semarang

Poncol-

Bojonegoro

Rp. 49.000 - - Semarang

Poncol-

Babat

Rp. 49.000 - - Semarang

Poncol-

Lamongan

Rp. 49.000 - - Semarang

Poncol-

Surabaya

Pasar Turi

7 Kamandaka Rp. 32.000 - Rp. 56.000 Semarang

Poncol-

Weleri

Rp. 48.000 - Rp. 84.000 Semarang

Poncol-

Pekalongan

Rp. 48.000 - Rp. 84.000 Semarang

Poncol-

Pemalang

Rp. 60.000 - Rp. 104.000 Semarang

Poncol-

48

Tegal

Rp. 60.000 - Rp. 104.000 Semarang

Poncol-

Slawi

Rp. 60.000 - Rp. 104.000 Semarang

Poncol-

Prupuk

Rp. 80.000 - Rp. 140.000 Semarang

Poncol-

Bumiayu

Rp. 80.000 - Rp. 140.000 Semarang

Poncol-

Purwokerto

Sumber : Sistem RTS Stasiun Semarang Poncol, 2019

Tarif kereta api tidak selalu sama setiap harinya, misal pada saat waktu liburan

atau hari-hari weekend seperti hari Jum’at-Senin tarif kereta api akan naik dari

biasanya.

Berikut adalah tabel tarif khusus untuk pegawai PT. KAI (Persero), lansia,

veteran, ataupun TNI/POLRI

Tabel 2.4

Tabel Ketentuan Potongan Harga

No Potongan Keterangan

1. 20% Lansia

2. 30% Veteran

3. 25% TNI EKS

4. 50% TNI BIS, EKO

5. 75% Pegawai

Sumber : Rumus Reduksi Stasiun Semarang Poncol, 2019

2. Penyewaan Bangunan atau Gedung

3. Koperasi

PT. KAI (Persero) juga mempunyai koperasi sebagai wadah usaha guna

membantu meningkatkan kesejahteraan karyawan di lingkungan perusahaan.

49

4. Kerjasama dengan Swasta

Setiap stasiun memiliki restoran kereta api (restorka) yang di kelola PT. KAI

(Persero) yang bekerja sama dengan pihak swasta yang lebih dikenal dengan

Kerjasama Operasi (KSO)

5. Penyewaan Tanah

Tanah sepanjang rel kereta api milik PT. KAI (Persero), yang disewakan

kepada petani untuk lahan pertanian, dan untuk perumahan sebagai tempat

tinggal.