BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah...

14
66 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Pada Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012, Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah dibahas pada Bab VII. Selanjutnya pada Bab VII, bagian Kedua yaitu Pelaksanaan, dipaparkan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga dibagi menjadi dua, yaitu pengurangan sampah dan penanganan sampah, dimana penulis berfokus untuk melakukan penelitian pada penanganan sampah. Penanganan sampah terdiri dari 5 tahapan yaitu : 1. Pemilahan sampah sebagaimana dimaksud dilakukan dengan menyediakan fasilitas tempat sampah organic dan anorganik di setiap rumah tangga, kawasan pemukiman, kawasan konersial, kawasan industry, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas social, dan fasilitas lainnya (Pasal 25 ayat 2) 2. Pengumpulan sebagaimana dimaksud dilakukan sejak dari pemindahan sampah rumah tangga di TPS, TPST dana tau TPA dengan tetap menjamin terpisahnya sampah sesuai jenis sampah (Pasal 26). 3. Pengangkutan sebagaimana dimaksud dilakukan dengan cara (a) sampah rumah tangga ke TPS dan / atau TPST menjadi tanggung jawab lembaga pengelola sampah yang dibentuk oleh RT // RW atau Kelurahan; (b) sampah dari TPS, TPST ke TPA menjadi tanggung jawab Pemerintah

Transcript of BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah...

Page 1: BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan,

66

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2012 tentang

Pengelolaan Sampah

Pada Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012, Penyelenggaraan Pengelolaan

Sampah dibahas pada Bab VII. Selanjutnya pada Bab VII, bagian Kedua yaitu

Pelaksanaan, dipaparkan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis

rumah tangga dibagi menjadi dua, yaitu pengurangan sampah dan penanganan

sampah, dimana penulis berfokus untuk melakukan penelitian pada

penanganan sampah. Penanganan sampah terdiri dari 5 tahapan yaitu :

1. Pemilahan sampah sebagaimana dimaksud dilakukan dengan

menyediakan fasilitas tempat sampah organic dan anorganik di setiap

rumah tangga, kawasan pemukiman, kawasan konersial, kawasan industry,

kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas social, dan fasilitas lainnya

(Pasal 25 ayat 2)

2. Pengumpulan sebagaimana dimaksud dilakukan sejak dari pemindahan

sampah rumah tangga di TPS, TPST dana tau TPA dengan tetap menjamin

terpisahnya sampah sesuai jenis sampah (Pasal 26).

3. Pengangkutan sebagaimana dimaksud dilakukan dengan cara (a) sampah

rumah tangga ke TPS dan / atau TPST menjadi tanggung jawab lembaga

pengelola sampah yang dibentuk oleh RT // RW atau Kelurahan; (b)

sampah dari TPS, TPST ke TPA menjadi tanggung jawab Pemerintah

Page 2: BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan,

67

Daerah; (c) sampah kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan

industry, kawasan khusus, dari sumber sampah sampai ke TPS, TPST dana

tau TPA menjadi tanggung jawab pengelola kawasan yang difasilitasi oleh

Pemerintah Daerah; dan (d) sampah dari fasilitas umum, fasilitas social,

dan fasilitas lainnya dari sumber sampah dan / atau dari TPS, TPST

sampai ke TPA, menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. (Pasal 27

ayat 1)

Pelaksanaan pengangkutan sampah sebagaimana dimaksud tetap

menjamin terpisahnya sampah sesuai jenis sampah (Pasal 27 ayat 2)

Alat pengangkutan sampah harus memenuhi persyaratan keamanan,

kesehatan lingkungan, kenyamanan dan kebersihan (Pasal 27 ayat 3)

4. Pengolahan sebagimana dimaksud dilakukan dengan mengubah

karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah yang dilaksanakan di TPS,

TPST dan di TPA. (Pasal 28 ayat 1)

Pengolahan sampah sebagaimana dimaksud memanfaatkan kemajuan

teknologi yang ramah lingkungan (Pasal 28 ayat 2)

5. Pemrosesan akhir sampah sebagaimana dimaksud dilakukan dengan

pengembalian sampah dan / atau residu hasil pengolahan ke media

lingkungan secara aman (Pasal 29)

2.2. Deskripsi Kota Semarang

Kota Semarang merupakan ibu Kota Provinsi Jawa Tengah. Kota Semarang

berdiri tanggal 2 Mei 1547. Sebagai Kota Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa

Tengah, Kota Semarang memiliki luas wilayah sebesar 373,70 km2 yang

Page 3: BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan,

68

lokasinya berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal di sebelah barat,

Kabupaten Semarang di sebelah selatan, Kabupaten Demak di sebelah timur

dan Laut Jawa di sebelah utara dengan panjang garis pantai berkisar 13,6 km.

Hal tersebut dapat dilihat dari gambar 2.2 dibawah ini :

Gambar 2.2

Peta Kota Semarang Tahun 2017

(Sumber: bappeda.semarangkota.go.id )

Secara administratif, Kota Semarang terbagi atas 16 wilayah

Kecamatan dan 177 Kelurahan. Dari jumlah tersebut, terdapat 2 Kecamatan

yang mempunyai wilayah terluas yaitu Kecamatan Mijen dengan luas

wilayah sebesar 57,55 Km² dan Kecamatan Gunungpati dengan luas wilayah

sebesar 54,11 Km². Kedua Kecamatan tersebut terletak di bagian selatan yang

merupakan wilayah perbukitan yang sebagian besar wilayahnya masih

memiliki potensi pertanian dan perkebunan. Sementara itu wilayah

kecamatan dengan mempunyai luas terkecil adalah Kecamatan Semarang

Page 4: BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan,

69

Selatan dengan luas wilayah 5,93 Km² dan Kecamatan Semarang Tengah

dengan luas wilayah sebesar 6,14 Km².

2.1.1. Kondisi Geografis

Kota Semarang merupakan kota strategis yang terletak di tengah-tengah

pulau jawa antara garis 6 50’ – 7 10’ Lintang Selatan dan garis 109 35’ –

110 50’ Bujur Timur, dengan batas-batas sebelah Utara dengan Laut

Jawa, sebelah Timur dengan Kabupaten Demak, sebelah Barat dengan

Kabupaten Kendal, dan sebelah Selatan dengan Kabupaten Semarang.

Suhu Udara berkisar antara 20-30 Celcius dan suhu rata-rata 27

Celcius.Ketinggian Kota Semarang terletak antara 0,75 sampai 359,00

meter diatas permukaan laut. Daerah perbukitan/dataran tinggi di sebelah

selatan kota yang dikenal dengan sebutan Semarang atas mempunyai

ketinggian 90 – 359 meter di atas permukaan laut. Daerah dataran

rendah mempunyai ketinggian 0,75 – 3,5 meter diatas permukaan laut

dan dikenal dengan sebutan Semarang bawah. Hal tersebut dapat dilihat

dari tabel 2.2 berikut ini :

Page 5: BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan,

70

Tabel 2.2

Letak Geografis Kota Semarang

Uraian Letak Bujur – Lintang Batas Wilayah

Sebelah Utara 6 0 50 " LS Laut Jawa

Sebelah Selatan 7 0 10 " LS Kab. Semarang

Sebelah Barat 109 0 50 " BT Kab. Kendal

Sebelah Timur 110 0 35 " BT Kab. Demak

(Sumber : semarangkota.bps.go.id)

Kota Semarang memiliki kondisi geostrategis karena berada di

jalur lalu lintas ekonomi Pulau Jawa, dan merupakan faktor pembangunan

Jawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor

pantai utara, koridor selatan, koridor timur, dan koridor barat. Dalam

perkembangan dan pertumbuhan Jawa Tengah, Semarang sangat berperan

terutama dengan adanya pelabuhan dan jaringan transportasi darat (jalur

kereta api dan jalan) serta transportasi udara yang merupakan potensi bagi

simpul transportasi Jawa Tengah.

2.1.2. Kondisi Demografi

Kota Semarang terdiri dari 16 Kecamatan dan 117 kelurahan dimana

terdapat kecamatan yang memiliki jumlah kelurahan yang sedikit dan

banyak serta kecamatan yang memiliki luas wilayah yang berbeda-beda/

Kota Semarang memiliki wilayah yang cukup luas dan juga memiliki

kelurahan yang cukup banyak. Berikut ini tabel 2.2 luas wilayah Kota

Semarang dan luas perkecaman yang ada di Kota Semarang :

Page 6: BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan,

71

Tabel 2.2

Luas Wilayah Kota Semarang

No. Kecamtan Luas Wilayah (Km²)

1. Mijen 57,55

2. Gunung Pati 54,11

3. Banyumanik 25,69

4. Gajah Mungkur 9,07

5. Semarang Selatan 5,928

6. Candisari 6,54

7. Tembalang 44,2

8. Pedurungan 20,72

9. Genuk 27,39

10. Gayamsari 6,177

11. Semarang Timur 7,7

12. Semarang Utara 10,97

13. Semarang Tengah 6,14

14. Semarang Barat 21,74

15. Tugu 31,78

16. Ngaliyan 37,99

Kota Semarang 373,7

(Sumber : semarangkota.bps.go.id)

Tabel 2.2 dapat diketahui bahwa luas wilayah Kota Semarang

373,7 Km² dan memiliki 16 Kecamatan yang memiliki luas wilayah

Page 7: BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan,

72

berbeda-beda. Di Kota Semarang Kecamatan dengan daerah paling luas

adalah Kecamatan Mijen dengan luas wilayah sebesar 57,55 Km²

sedangkan Kecamatan yang paling kecil yaitu kecamatan Semarang

Selatan dengan luas wilayah sebesar 5,928 Km².

Kota Semarang tergolong sebagai kota besar karena jumlah

penduduk di atas 1.000.000. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Kota

Semarang mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan Statistik

Kota Semarang , jumlah penduduk Kota Semarang pada tahun 2014

yaitu sebesar 1.584.881 sedangkan pada tahun 2015 jumlah penduduk

Kota Semarang terus bertambah menjadi 1.595.187. Berikut tabel 2.3

jumlah penduduk Kota Semarang per Kecamatan tahun 2014-2015.

2.3. Deskripsi Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang

Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang terletak di jalan Tapak, Kelurahan

Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Dinas Lingkungan Hidup adalah

salah satu instansi Pemerintah Kota Semarang yang merupakan unsur

pelaksana urusan pemerintahan bidang Lingkungan Hidup, bidang Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang sub urusan persampahan dan air limbah serta

bidang Kehutanan.

2.2.1. Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup

Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang adalah unsur pelaksana Pemerintah

Kota Semarang yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Page 8: BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan,

73

1. Tugas

Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Walikota dalam

melaksanakan urusan pemerintahan bidang Lingkungan Hidup, bidang

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sub urusan persampahan dan air

limbah serta bidang Kehutanan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas

pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

2. Fungsi

Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,

menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan Bidang Penataan Lingkungan, Bidang Pengelolaan

Sampah, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan

Hidup, Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan, dan UPTD;

b. Perumusan rencana strategis sesuai dengan visi dan misi Walikota;

c. Pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan program/kegiatan

Kesekretariatan, Bidang Penataan Lingkungan, Bidang Pengelolaan

Sampah, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan

Hidup, Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan, dan UPTD;

d. Penyelenggaraan pembinaan kepada bawahan dalam lingkup

tanggungjawabnya;

e. Penyelenggaraan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai;

f. Penyelenggaraan kerjasama Bidang Penataan Lingkungan, Bidang

Pengelolaan Sampah, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi

Page 9: BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan,

74

Lingkungan Hidup, Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan,

dan UPTD;

g. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Lingkungan Hidup;

h. Penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Penataan Lingkungan,

Bidang Pengelolaan Sampah, Bidang Pengendalian Pencemaran dan

Konservasi Lingkungan Hidup, Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan

Lingkungan, dan UPTD;

i. Penyelenggaraan penilaian kinerja Pegawai;

j. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan Bidang

Penataan Lingkungan, Bidang Pengelolaan Sampah, Bidang Pengendalian

Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup, Bidang Pengawasan dan

Pemberdayaan Lingkungan, dan UPTD;

k. Penyelenggaraan laporan pelaksanaan program dan kegiatan; dan

l. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas

dan fungsinya

2.2.2. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup

Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup terdiri atas:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri atas :

1. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;

2. Subbagian Keuangan dan Aset; dan

3. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Bidang Penataan Lingkungan, terdiri atas :

Page 10: BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan,

75

1. Seksi Instrumen Penataan Lingkungan

2. Seksi Pengkajian Dampak Lingkungan; dan

3. SeksiPencegahan Pencemaran B3 dan Limbah B3.

d. Bidang Pengelolaan Sampah, terdiri atas :

1. Seksi Pengembangan Potensi dan Kemitraan;

2. Seksi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Sampah; dan

3. Seksi Operasional Pengelolaan Sampah.

e. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup,

terdiri atas :

1. Seksi Pengendalian Pencemaran dan Limbah Cair;

2. Seksi Konservasi Keanekaragaman Hayati; dan

3. Seksi Pemulihan Lingkungan dan Perubahan Iklim.

f. BidangPengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan terdiri atas :

1. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan

2. Seksi Pengawasan Lingkungan; dan

3. Seksi Pegembangan Kearifan Lokal dan Pemberdayaan.

g. UPTD, terdiri atas :

1. UPTD Laboratorium Lingkungan;

2. UPTD Tempat Pemrosesan Akhir;

3. UPTD Pengelolaan Air Limbah;

4. UPTD Kebersihan Wilayah I;

5. UPTD Kebersihan Wilayah II;

6. UPTD Kebersihan Wilayah III;

Page 11: BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan,

76

7. UPTD Kebersihan Wilayah IV;

8. UPTD Kebersihan Wilayah V;

9. UPTD Kebersihan Wilayah VI;

10. UPTD Kebersihan Wilayah VII; dan

11. UPTD Kebersihan Wilayah VIII;

h. Jabatan Fungsional.

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup

Page 12: BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan,

77

2.4. UPTD TPA Jatibarang

Kota Semarang memiliki sebuah Tempat Pemrosesan Akhir Sampah yang

berada di Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen. TPA Jatibarang Mulai

beroperasi sejak bulan Maret 1992. Perencanaan Luas Areal TPA Jatibarang

Semarang adalah ± 460.183m² (46,02 ha) dengan perincian sebagai berikut:

1. Luas Areal Buang ± 276.469,8 m² (27,64 ha)

2. Infrastruktur ± 46. 018 m² ( 4,6 ha)

3. Kolam Lindi ± 46. 018 m² ( 4,6 ha)

4. Sabuk Hijau ± 46. 018 m² ( 4,6 ha)

5. Lahan Cover ± 46. 018 m² ( 4,6 ha)

Lokasi TPA Jatibarang berjarak 13 km dari puast kota semarang, dimana

lokasi tersebut sudah memiliki prasarana jalan aspal dengan lebar 6 meter.

Dari lokasi pemanfaatan lahan tersebut, sabuk hijau dan lahan cover saat ini

dimanfaatkan untuk zona buang.

Produksi sampah yang masuk ke TPA Jatibarang setiap harinya adalah

1000 ton dari 16 kecamatan di Kota Semarang. Pengurangan sampah masuk

ke PT. Narpati untuk dibuat pupuk organik sebesar 350 ton per hari, sisanya

yaitu 650 ton masuk ke lahan pembuangan di TPA Jatibarang. Kegiatan-

kegiatan yang ada di TPA Jatibarang berupa pembuangan sampah, pengolahan

air lindi, pemilahan sampah, dan terdapat ternak sapi warga yang berjumlah

kurang lebih 1.300 ekor. TPA Jatibarang menggunakan sistem controlled

landfill yaitu sebuah metode dimana sampah yang datang setiap hari

Page 13: BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan,

78

diratakan dan dipadatkan dengan alat berat. Sampah dipadatkan menjadi

sebuah sel. Kemudian, sampah yang sudah dipadatkan tersebut dilapisi dengan

tanah setiap lima atau seminggu sekali. Hal ini dilakukan untuk mengurangi

bau, mengurangi perkembangbiakan lalat, dan mengurangi keluarnya gas

metan. Saluran drainase dibuat untuk mengendalikan aliran air hujan, saluran

pengumpul air lindi dan instalasi pengolahannya, pos pengendalian

operasional, dan fasilitas pengendalian gas metan.

Perkembangan teknologi, menuntut TPA Jatibarang untuk lebih maju

sehingga saat ini TPA Jatibarang sedang bersiap untuk menuju ke sistem

sanitary landfill, yaitu metode dimana sampah diurug dan dibuang secara

sistematis. Setiap hari sel sampah ditutup/dilapisi dengan tanah. Pembuatan

ketinggian dan lebar sel sampah juga diperhitungkan. Pada dasar tempat

pembuangan, dibuat pipa-pipa pengalir air lindi yang kemudian diolah

menjadi energi. Di antara sel-sel sampah juga dipasang pipa-pipa penangkap

gas metan yang kemudian diolah menjadi energi. Sanitary memiliki fasilitas

lebih lengkap dan mahal dibanding controlled landfill. Sanitary landfill adalah

jenis TPA yang diakui secara internasional.

2.3.1. Alur Pembuangan Sampah di TPA Jatibarang

Berikut merupakan alur pembuangan sampah pada TPA Jatibarang :

1. Truk pengangkut sampah menimbang muatan di jembatan

timbang TPA Jatibarang. Rata-rata muatan setiap truk adalah

6,5 ton sampah.

Page 14: BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Peraturan Daerah …eprints.undip.ac.id/59154/3/3.BAB_2.pdfJawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan,

79

2. Sampah dibuang di areal buang zona aktif 1 TPA Jatibarang.

Pemulung memungut sampah-sampah anorganik untuk dijual ke

pengepul, sedangkan sampah organik dibiarkan untuk kemudian

ditimbun dan diolah menjadi gas methan yang disalurkan ke

warga sekitar TPA Jatibarang.

3. Truk Sampah membuang sampah di zona aktif 2 TPA Jatibarang,

yaitu area untuk penimbunan sampah.

4. Timbunan sampah di zona aktif 2 TPS Jatibarang diurug /

dikafer menggunakan tanah.

5. Tanah dan timbunan sampah diratakan menggunakan alat berat.

2.3.2. Sarana dan Prasarana TPA Jatibarang

Berikut merupakan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh TPA

Jatibarang:

1. Jumlah Karyawan UPTD TPA : 18 Orang

- 2 Petugas Kantor

- 16 Petugas Lapangan

2. Fasilitas Yang Tersedia : - Kantor;

- Pos jaga;

- MCK;

- Kolam pengolahan air lindi;

- Garasi/bengkel dan gudang;

- Jembatan timbang;

- Armada (4 dump truck, 6 alat

berat);

- Rumah genset; Taman.