BAB II GAMBARAN PELAYANAN -...
Transcript of BAB II GAMBARAN PELAYANAN -...
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 11
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 dan Peraturan Gubernur Sulawesi
Selatan Nomor 79 Tahun 2016 maka Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, meliputi :
a. Sub Bagian Program
b. Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum
c. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Ketersediaan, Distribusi, Harga Pangan, Pasca Panen dan Pengolahan Hasil, meliputi :
a. Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
b. Seksi Distribusi, Harga, Informasi, dan Pemasaran Pangan
c. Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
4. Bidang Penganekaragaman, Konsumsi, dan Keamanan Pangan, meliputi :
a. Seksi Penganekaragaman Pangan
b. Seksi Konsumsi Pangan
c. Seksi Keamanan Pangan
5. Bidang Produksi Tanaman Pangan, meliputi :
a. Seksi Padi
b. Seksi Jagung dan Serealia Lainnya
c. Seksi Aneka Kacang dan Umbi
6. Bidang Produksi Hortikultura, meliputi :
a. Seksi Tanaman Buah
b. Seksi Sayuran dan Tanaman Obat
c. Seksi Tanaman Hias
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 12
7. Bidang Prasarana dan Sarana, meliputi :
a. Seksi Lahan dan Irigasi Pertanian
b. Seksi Pupuk dan Pestisida
c. Seksi Kelembagaan Alat Mesin Pertanian dan Pembiayaan
8. Jabatan Fungsional
Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan
Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan dibentuk untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis
operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang dinas, yang mempunyai wilayah kerja satu atau
beberapa daerah kabupaten/kota. Organisasi dan Tata Kerja UPT pada Dinas Ketahanan Pangan,
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan diatur dalam Peraturan Gubernur
Sulawesi Selatan, yaitu :
1. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 20 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Tanaman Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman
Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
2. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 21 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Tanaman Hortikultura pada Dinas Ketahanan Pangan,
Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
3. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 22 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura pada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi
Sulawesi Selatan
4. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Ketahanan
Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
5. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 24 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Balai Informasi dan Pusat Penyuluhan Pertanian pada Dinas Ketahanan
Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
6. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 25 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Mekanisasi Pertanian pada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan,
dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 13
7. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 26 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah pada Dinas Ketahanan
Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
8. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Bina Usaha Tani pada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan
Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
Untuk lebih jelasnya, Struktur Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada Gambar 1.
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 14
Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
(Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 79 Tahun 2016)
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Sulawesi Selatan
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 15
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 Bab IV Pasal 5 menyatakan bahwa
Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pangan dan urusan pemerintahan bidang pertanian.
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Ketahanan
Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan tersebut kemudian dijabarkan
dalam Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 79 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan Organisasi dan Tata Kerja UPT pada Dinas
Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan diatur dalam
Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 20 s/d 27 Tahun 2017.
Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing Bidang serta UPT pada Dinas Ketahanan Pangan,
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan, diuraikan sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang pangan dan urusan pemerintahan bidang pertanian yang menjadi kewenangan daerah
dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah. Kepala Dinas
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan Urusan Pemerintahan Bidang Pangan dan Bidang Pertanian;
b. Pelaksanaan kebijakan Urusan Pemerintahan Bidang Pangan dan Bidang Pertanian.;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Urusan Pemerintahan Bidang Pangan dan Bidang
Pertanian;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait tugas dan fungsinya.
Uraian tugas Kepala Dinas meliputi :
a. Menyusun rencana kegiatan Dinas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Dinas untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah Dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 16
f. Merencanakan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Pangan dan Bidang Pertanian;
g. Mengoordinasikan dan menyelenggarakan kebijakan teknis Bidang Pangan dan Bidang
Pertanian;
h. Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan umum Bidang Pangan dan Bidang Pertanian;
i. Menyelenggarakan perencanaan kebijakan teknis, program, kegiatan, keuangan, umum,
perlengkapan, dan kepegawaian dalam lingkungan Dinas;
j. Menyelenggarakan penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung kemandirian pangan
pada pada berbagai sektor sesuai kewenangan Daerah;
k. Menyelenggarakan penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau pangan lainnya sesuai
dengan kebutuhan Daerah provinsi dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan;
l. Menyelenggarakan pengelolaan cadangan pangan provinsi dan menjaga keseimbangan
cadangan pangan provinsi;
m. Menyelenggarakan penentuan harga minimum daerah untuk pangan lokal yang tidak
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
n. Menyelenggarakan promosi pencapaian target kosumsi pangan per kapita/tahun sesuai
dengan angka kecukupan gizi melalui media Provinsi;
o. Menyelenggarakan penyusunan peta kerentanan dan ketahanan pangan Provinsi dan
kabupaten/kota;
p. Menyelenggarakan penanganan kerawanan pangan Provinsi;
q. Menyelenggarakan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran cadangan pangan pada
kerawanan pangan yang mencakup lebih dari 1 (satu) Daerah kabupaten/kota dalam 1
(satu) Daerah Provinsi;
r. Menyelenggarakan pelaksanaan pengawasan keamanan pangan segar distribusi lintas
daerah kabupaten/kota;
s. Menyelenggarakan penyusunan statistic pertanian khususnya Bidang Produksi Tanaman
Pangan, hortikultura, dan alat mesin pertanian;
t. Mengoordinasikan dan memberikan rekomendasi teknis di bidang produksi dan peredaran
benih, serta sarana produksi lainnya;
u. Mengoordinasikan dan menyelenggarakan penanggulangan dampak bencana pertanian di
Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 17
v. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pengawasan penyelenggaraan kebijakan teknis
Bidang Pangan dan Bidang Pertanian;
w. Menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
nonpemerintah dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pangan dan
urusan pemerintahan bidang pertanian;
x. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
y. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Dinas dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
z. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
mengoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi penyusunan
program, pelaporan, umum, kepegawaian, hukum, dan keuangan dalam lingkungan Dinas.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan Dinas;
b. Pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan;
c. Pengoordinasian urusan umum, kepegawaian, dan hukum;
d. Pengoordinasian administrasi keuangan; dan
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
Tugas pokok dan fungsi Sekretaris dirinci sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Sekretariat
untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnnya;
f. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan Dinas sehingga terwujud
koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi pelaksanaan kegiatan;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 18
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan perencanaan, pengendalian, dan
evaluasi serta pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi, pengkajian, dan penyusunan
produk hukum yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang atau yang dilaksanakan
dalam lingkup Dinas sesuai kebutuhan pelaksanaan tugas;
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan ketatausahaan;
k. Mengoordinasikan dan melaksanakan urusan rumah tangga Dinas;
l. Melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi keuangan;
m. Melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan dan
penghapusan barang;
n. Mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan tatalaksana;
o. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan kearsipan;
p. Mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan kehumasan dan keprotokolan;
q. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan
informasi serta fasilitasi pelayanan informasi;
r. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas;
s. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
t. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretaris dan memberikan saran pertimbangan
kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
u. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
3. Bidang Ketersediaan, Distribusi, Harga Pangan, Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
Bidang Ketersediaan, Distribusi, Harga Pangan, Pasca Panen dan Pengolahan Hasil dipimpin
oleh Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis ketersediaan, distribusi,
harga pangan, pasca panen dan pengolahan hasil. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,
Bidang Ketersediaan, Distribusi, Harga Pangan, Pasca Panen dan Pengolahan Hasil mempunyai
fungsi :
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 19
a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Ketersediaan, Distribusi, Harga Pangan, Pasca Panen
Dan Pengolahan Hasil;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Ketersediaan, Distribusi, Harga Pangan, Pasca Panen
Dan Pengolahan Hasil;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Ketersediaan, Distribusi, Harga Pangan, Pasca
Panen Dan Pengolahan Hasil;
d. Pelaksanaan administrasi bidang Bidang Ketersediaan, Distribusi, Harga Pangan, Pasca
Panen Dan Pengolahan Hasil; dan
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
Tugas pokok dan fungsi Bidang Ketersediaan, Distribusi, Harga Pangan, Pasca Panen dan
Pengolahan Hasil dirinci sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Ketersediaan, Distribusi, Harga Pangan, Pasca Panen
Dan Pengolahan Hasil sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang
Ketersediaan, Distribusi, Harga Pangan, Pasca Panen Dan Pengolahan Hasil untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah Dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis ketersediaan, distribusi, harga pangan,
pasca panen dan pengolahan hasil;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis ketersediaan, distribusi, harga
pangan, pasca panen dan pengolahan hasil;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis ketersediaan, distribusi, harga
pangan, pasca panen dan pengolahan hasil;
i. Melaksanakan koordinasi di bidang ketersediaan, penanganan kerawanan pangan,
koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya pangan pendukung
kemandirian pangan lainnya, distribusi, harga dan cadangan pangan, serta pasca panen dan
pengolahan hasil;
j. Melaksanakan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang ketersediaan,
penanganan kerawanan pangan, dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 20
sumber daya pangan pendukung kemandirian pangan lainnya, distribusi, harga dan
cadangan pangan, serta pasca panen dan pengolahan hasil;
k. Melaksanakan kebijakan di bidang ketersediaan, penanganan kerawanan pangan, dan
koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya pangan pendukung
kemandirian pangan lainnya, distribusi, harga dan cadangan pangan, serta pasca panen dan
pengolahan hasil dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan;
l. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang ketersediaan, penanganan
kerawanan pangan, dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya
pangan pendukung kemandirian pangan lainnya, distribusi, harga dan cadangan pangan,
serta pasca panen dan pengolahan hasil;
m. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang ketersediaan,
penanganan kerawanan pangan, dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan
sumber daya pangan pendukung kemandirian pangan lainnya, distribusi, harga dan
cadangan pangan, serta pasca panen dan pengolahan hasil;
n. Mengoordinasikan dan melaksanakan penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau
pangan lainnya dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan;
o. Mengoordinasikan dan melaksanakan bahan rumusan kebijakan harga minimum pangan
lokal yang tidak ditetapkan oleh pusat;
p. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, evaluasi kebijakan teknis
ketersediaan, distribusi, harga pangan, pasca panen dan pengolahan hasil;
q. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
r. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
s. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Ketersediaan, Distribusi, Harga
Pangan, Pasca Panen Dan Pengolahan Hasil dan memberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
t. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 21
4. Bidang Penganekaragaman, Konsumsi, dan Keamanan Pangan
Bidang Penganekaragaman, Konsumsi, dan Keamanan Pangan dipimpin oleh Kepala Bidang,
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan
melaksanakan kebijakan teknis penganekaragaman, konsumsi, dan keamanan pangan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Penganekaragaman, Konsumsi, dan
Keamanan Pangan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Penganekaragaman, Konsumsi, Dan Keamanan
Pangan;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Penganekaragaman, Konsumsi, Dan Keamanan
Pangan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Penganekaragaman, Konsumsi, Dan
Keamanan Pangan;
d. Pelaksanaan administrasi Bidang Penganekaragaman, Konsumsi, Dan Keamanan Pangan;
dan
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
Tugas pokok dan fungsi Bidang Penganekaragaman, Konsumsi, dan Keamanan Pangan dirinci
sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Pengembangan, Konsumsi, Penganekaragaman
Pangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang
Pengembangan, Konsumsi, Penganekaragaman Pangan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah Dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis penganekaragaman, konsumsi, dan
keamanan pangan;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis penganekaragaman, konsumsi, dan
keamanan pangan;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis penganekaragaman, konsumsi, dan
keamanan pangan;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 22
i. Melaksanakan koordinasi di bidang penganekaragaman, konsumsi, dan keamanan pangan;
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di
bidang penganekaragaman, konsumsi, dan keamanan pangan;
k. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang penganekaragaman, konsumsi,
dan keamanan pangan;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
penganekaragaman, konsumsi, dan keamanan pangan;
m. Mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan di bidang penganekaragaman, konsumsi,
dan keamanan pangan;
n. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di
bidang penganekaragaman, konsumsi, dan keamanan pangan;
o. Mengoordinasikan dan melaksanakan promosi di bidang penganekaragaman, konsumsi,
dan keamanan pangan, pencapaian target konsumsi pangan per kapita per tahun sesuai
dengan AKG;
p. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan
teknis Bidang Penganekaragaman, Konsumsi, Dan Keamanan Pangan;
q. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
r. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
s. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Penganekaragaman, Konsumsi,
Dan Keamanan Pangan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
t. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
5. Bidang Produksi Tanaman Pangan
Bidang Produksi Tanaman Pangan dipimpin oleh Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan
teknis Bidang Produksi Tanaman Pangan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang
Produksi Tanaman Pangan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Produksi Tanaman Pangan;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 23
b. Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Produksi Tanaman Pangan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Produksi Tanaman Pangan;
d. Pelaksanaan administrasi Bidang Produksi Tanaman Pangan; dan
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
Tugas pokok dan fungsi Bidang Produksi Tanaman Pangan dirinci sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Produksi Tanaman Pangan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang
Produksi Tanaman Pangan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah Dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang produksi tanaman pangan meliputi
produksi padi, jagung dan serealia lainnya, serta aneka kacang dan umbi;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang produksi tanaman pangan
meliputi produksi padi, jagung dan serealia lainnya, serta aneka kacang dan umbi;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang produksi tanaman pangan
meliputi produksi padi, jagung dan serealia lainnya, serta aneka kacang dan umbi;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan potensi pengembangan tanaman
pangan;
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengembangan teknologi dan inovasi Bidang
Produksi Tanaman Pangan;
k. Mengoordinasikan dan melaksanakan penanggulangan dampak bencana pertanian di
Bidang Produksi Tanaman Pangan;
l. Merumuskan kebijakan teknis terkait perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih, pupuk
pestisida, dan sarana pasca panen Bidang Produksi Tanaman Pangan;
m. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis budidaya di Bidang Produksi
Tanaman Pangan;
n. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis, fasilitasi bimbingan dan
peningkatan motivasi kepada sumber daya manusia penggerak dan pengembang di Bidang
Produksi Tanaman Pangan;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 24
o. Melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan teknis bidang produksi
tanaman pangan meliputi produksi padi, jagung dan serealia lainnya, serta aneka kacang
dan umbi;
p. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
q. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
r. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
s. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
6. Bidang Produksi Hortikultura
Bidang Produksi Hortikultura dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan
teknis Bidang Produksi Hortikultura. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Produksi
Hortikultura mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Produksi Hortikultura;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Produksi Hortikultura;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Produksi Hortikultura;
d. Pelaksanaan administrasi Bidang Produksi Hortikultura; dan
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
Tugas pokok dan fungsi Bidang Produksi Hortikultura dirinci sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Produksi Hortikultura sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang
Produksi Hortikultura untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah Dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Produksi Hortikultura;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Produksi Hortikultura;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 25
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Produksi Hortikultura;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan potensi pengembangan hortikultura;
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengembangan teknologi dan inovasi bidang produksi
hortikultura;
k. Mengoordinasikan dan melaksanakan penanggulangan dampak bencana pertanian di
bidang produksi hortikultura;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis terkait perencanaan
kebutuhan dan penyediaan benih, pupuk, pestisida, dan sarana pasca panen bidang
produksi hortikultura;
m. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis budidaya di bidang produksi
hortikultura;
n. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis fasilitasi bimbingan dan
peningkatan motivasi kepada sumber daya manusia penggerak dan pengembang di bidang
produksi hortikultura;
o. Melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan teknis Bidang Produksi
Hortikultura;
p. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
q. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
r. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Produksi Hortikultura dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
s. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
7. Bidang Prasarana dan Sarana
Bidang Prasarana dan Sarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan
teknis Bidang Prasarana Dan Sarana. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang
Prasarana dan Sarana mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Prasarana Dan Sarana;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Prasarana Dan Sarana;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 26
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Prasarana Dan Sarana;
d. Pelaksanaan administrasi Bidang Prasarana Dan Sarana;
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
Tugas pokok dan fungsi Bidang Prasarana dan Sarana dirinci sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Prasarana Dan Sarana sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang
Prasarana Dan Sarana untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah Dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Prasarana Dan Sarana;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Prasarana Dan Sarana;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Prasarana Dan Sarana;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan potensi pengembangan prasarana dan
sarana;
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengembangan teknologi dan inovasi bidang
prasarana dan sarana;
k. Mengoordinasikan dan melaksanakan penanggulangan dampak bencana pertanian dibidang
prasarana dan sarana;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis terkait perencanaan
kebutuhan dan penyediaan pupuk, pestisida pengembangan lahan dan irigasi, serta
peyediaan alat dan mesin pertanian;
m. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis budidaya di bidang prasarana dan
sarana;
n. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis, fasilitasi bimbingan dan
peningkatan motivasi kepada sumber daya manusia penggerak dan pengembang di bidang
prasarana dan sarana;
o. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan
teknis bidang prasarana dan sarana;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 27
p. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
q. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
r. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Prasarana Dan Sarana dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
s. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
8. UPT Balai Benih Tanaman Pangan (BBTP)
UPT Balai Benih Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang produksi benih tanaman pangan
dan sarana prasarana, dipimpin oleh Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut UPT Balai Benih Tanaman
Pangan mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang produksi benih tanaman pangan dan sarana prasarana;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang produksi benih tanaman pangan dan sarana
prasarana;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang produksi benih tanaman pangan dan sarana
prasarana;
d. Pelaksanaan administrasi UPT; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas dan fungsinya.
Tugas pokok dan fungsi UPT Balai Benih Tanaman Pangan dirinci sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk
mengetahuiperkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan / atau menandatangani naskah dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan,
kepegawaian dalam lingkungan UPT;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 28
g. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang produksi benih tanaman pangan dan
sarana prasarana;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang produksi benih tanaman
pangan dan sarana prasarana;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang produksi benih tanaman
pangan dan sarana prasarana;
j. Melaksanakan kebijakan dan standar teknis di bidang produksi benih tanaman pangan dan
Instalasi Kebun Benih Padi dan Palawija;
k. Mengembangkan teknologi dan informasi produksi benih tanaman pangan pada Instalasi
Kebun Benih Padi dan Palawija;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan
teknis bidang produksi benih tanaman pangan dan sarana prasarana;
m. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPT;
n. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala UPT dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
p. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
9. UPT Balai Benih Tanaman Hortikultura (BBTH)
UPT Balai Benih Tanaman Hortikultura mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang produksi benih tanaman
hortikultura dan sarana prasarana.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut UPT Balai Benih Tanaman Hortikultura mempunyai
fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang produksi benih tanaman hortikultura dan sarana
prasarana;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang produksi benih tanaman hortikultura dan sarana
prasarana;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 29
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang produksi benih tanaman hortikultura dan sarana
prasarana;
d. Pelaksanaan administrasi UPT; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas dan fungsinya.
Tugas pokok dan fungsi UPT Balai Benih Tanaman Hortikultura dirinci sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan,
kepegawaian, dalam lingkungan UPT;
g. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang produksi benih tanaman hortikultura
dan sarana prasarana;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang produksi benih tanaman
hortikultura dan sarana prasarana;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang produksi benih tanaman
hortikultura dan sarana prasarana;
j. Melaksanakan kebijakan dan standar teknis di bidang produksi benih tanaman hortikultura
dan Instalasi Kebun Benih Hortikultura;
k. Mengembangkan teknologi dan informasi produksi benih tanaman hortikultura pada Instalasi
Kebun Benih Hortikultura;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan
teknis bidang produksi benih tanaman hortikultura dan sarana prasarana;
m. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPT;
n. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala UPT dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 30
p. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
10. UPT Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH)
UPT Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan
teknis bidang sertifikasi dan pengawasan mutu benih.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut UPT Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang sertifikasi dan pengawasan mutu benih;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang sertifikasi dan pengawasan mutu benih;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang sertifikasi dan pengawasan mutu benih;
d. Pelaksanaan administrasi UPT; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas dan fungsinya.
Tugas pokok dan fungsi UPT Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura dirinci sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan,
kepegawaian, dalam lingkungan UPT;
g. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang sertifikasi dan pengawasan mutu
benih;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang sertifikasi dan pengawasan
mutu benih;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang sertifikasi dan pengawasan
mutu benih;
j. Melaksanakan kebijakan dan standar teknis di bidang sertifikasi dan pengawasan mutu
benih;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 31
k. Mengembangkan teknologi dan informasi pelayanan sertifikasi dan pengawasan mutu benih;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan
teknis bidang sertifikasi dan pengawasan mutu benih;
m. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPT;
n. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala UPT dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
p. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
11. UPT Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH)
UPT Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Dinas dalam mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang proteksi
tanaman pangan dan hortikultura.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut UPT Balai Proteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang proteksi tanaman pangan dan hortikultura;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang proteksi tanaman pangan dan hortikultura;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang proteksi tanaman pangan dan hortikultura;
d. Pelaksanaan administrasi UPT; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas dan fungsinya.
Tugas pokok dan fungsi UPT Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura dirinci sebagai
berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 32
f. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan,
kepegawaian, dalam lingkungan UPT;
g. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang proteksi tanaman pangan dan
hortikultura;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang proteksi tanaman pangan dan
hortikultura;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang proteksi tanaman pangan
dan hortikultura;
j. Melaksanakan kebijakan dan standar teknis di bidang proteksi tanaman pangan dan
hortikultura;
k. Mengembangkan teknologi dan informasi pelayanan bidang proteksi tanaman pangan dan
hortikultura;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan
teknis bidang proteksi tanaman pangan dan hortikultura proteksi tanaman pangan dan
hortikultura;
m. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPT;
n. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala UPT dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
p. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
12. UPT Balai Informasi dan Pusat Penyuluhan Pertanian (BIPPP)
UPT Balai Balai Informasi dan Pusat Penyuluhan Pertanian mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Dinas dalam mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang sistem
informasi dan penyuluhan pertanian.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut UPT Balai Informasi dan Pusat Penyuluhan Pertanian
mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang sistem informasi dan penyuluhan pertanian;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang sistem informasi dan penyuluhan pertanian;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 33
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang sistem informasi dan penyuluhan pertanian;
d. Pelaksanaan administrasi UPT; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas dan fungsinya.
Tugas pokok dan fungsi UPT Balai Informasi dan Pusat Penyuluhan Pertanian dirinci sebagai
berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan,
kepegawaian, dalam lingkungan UPT;
g. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang sistem informasi dan penyuluhan
pertanian;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang sistem informasi dan
penyuluhan pertanian;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang sistem informasi dan
penyuluhan pertanian;
j. Melaksanakan kebijakan dan standar teknis di bidang sistem informasi dan penyuluhan
pertanian;
k. Mengembangkan teknologi dan informasi pelayanan bidang sistem informasi dan
penyuluhan pertanian;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan
teknis bidang sistem informasi dan penyuluhan pertanian;
m. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPT;
n. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala UPT dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 34
p. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
13. UPT Mekanisasi Pertanian
UPT Mekanisasi Pertanian mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang mekanisasi pertanian.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut UPT Mekanisasi Pertanian mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang mekanisasi pertanian;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang mekanisasi pertanian;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang mekanisasi pertanian;
d. Pelaksanaan administrasi UPT; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas dan fungsinya.
Tugas pokok dan fungsi UPT Mekanisasi Pertanian dirinci sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan,
kepegawaian, dalam lingkungan UPT;
g. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang mekanisasi pertanian;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang mekanisasi pertanian;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang mekanisasi pertanian;
j. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan fasilitasi alat dan
mesin;
k. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan fasilitasi alat dan mesin;
l. Mengevaluasi dan menindaklanjuti hasil pelaksanaan kegiatan fasilitasi alat dan mesin;
m. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan
teknis bidang mekanisasi pertanian;
n. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPT;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 35
o. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala UPT dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
q. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
14. UPT Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD)
UPT Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Dinas dalam mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang sertifikasi sistem
jaminan mutu produk pangan segar asal tumbuhan (PSAT), pendaftaran pangan, pendaftaran
PSAT, registrasi packaging house produk PSAT, rekomendasi ekspor produk PSAT serta
pengujian mutu dan keamanan pangan produk PSAT.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut UPT Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah
mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis sertifikasi sistem jaminan mutu produk pangan segar asal
tumbuhan (PSAT), pendaftaran pangan, pendaftaran PSAT, registrasi packaging house
produk PSAT, rekomendasi ekspor produk PSAT serta pengujian mutu dan keamanan
pangan produk PSAT;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis sertifikasi sistem jaminan mutu produk pangan segar asal
tumbuhan (PSAT), pendaftaran pangan, pendaftaran PSAT, registrasi packaging house
produk PSAT, rekomendasi ekspor produk PSAT serta pengujian mutu dan keamanan
pangan produk PSAT;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sertifikasi sistem jaminan mutu produk pangan segar
asal tumbuhan (PSAT), pendaftaran pangan, pendaftaran PSAT, registrasi packaging house
produk PSAT, rekomendasi ekspor produk PSAT serta pengujian mutu dan keamanan
pangan produk PSATT;
d. Pelaksanaan administrasi UPT; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas dan fungsinya.
Tugas pokok dan fungsi UPT Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah dirinci sebagai
berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 36
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan,
kepegawaian, dalam lingkungan UPT;
g. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis sertifikasi sistem jaminan mutu produk
pangan segar asal tumbuhan (PSAT), pendaftaran pangan, pendaftaran PSAT, registrasi
packaging house produk PSAT, rekomendasi ekspor produk PSAT serta pengujian mutu dan
keamanan pangan produk PSAT;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis sertifikasi sistem jaminan mutu
produk pangan segar asal tumbuhan (PSAT), pendaftaran pangan, pendaftaran PSAT,
registrasi packaging house produk PSAT, rekomendasi ekspor produk PSAT serta pengujian
mutu dan keamanan pangan produk PSAT;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis sertifikasi sistem jaminan mutu
produk pangan segar asal tumbuhan (PSAT), pendaftaran pangan, pendaftaran PSAT,
registrasi packaging house produk PSAT, rekomendasi ekspor produk PSAT serta pengujian
mutu dan keamanan pangan produk PSAT;
j. Mengoordinasikan pelaksanaan proses sertifikasi system jaminan mutu produk PSAT;
k. Mengoordinasikan pelaksanaan proses pendaftaran PSAT;
l. Mengoordinasikan pelaksanaan proses registrasi packaging house produk PSAT;
m. Mengoordinasikan pelaksanaan rekomendasi ekspor produk PSAT;
n. Mengoordinasikan pelaksanaan pengujian mutu produk PSAT dan bahan berbahaya;
o. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan surveilans system jaminan mutu produk PSAT;
p. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengambilan contoh produk PSAT;
q. Mengoordinasikan pelaksanaan penyusunan dokumen system mutu UPT;
r. Mengoordinasikan pelaksanaan system manajemen mutu UPT;
s. Mengoordinasikan dan melaksanakan perumusan kebijakan pengembangan mutu UPT;
t. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan
teknis sertifikasi system jaminan mutu produk PSAT, pendaftaran pangan, pendaftaran
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 37
PSAT, registrasi packaging house produk PSAT, rekomendasi ekspor produk PSAT serta
pengujian mutu dan keamanan pangan produk PSAT;
u. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPT;
v. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
w. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala UPT dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
x. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
15. UPT Bina Usaha Tani
UPT Bina Usaha Tani mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang bina usaha tani.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut UPT Bina Usaha Tani mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang bina usaha tani;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang bina usaha tani;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang bina usaha tani;
d. Pelaksanaan administrasi UPT; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas dan fungsinya.
Tugas pokok dan fungsi UPT Bina Usaha Tani dirinci sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan,
kepegawaian, dalam lingkungan UPT;
g. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang bina usaha tani;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang bina usaha tani;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang bina usaha tani;
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 38
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengembangan teknologi dan inovesi bidang bina
usaha tani;
k. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan bina usaha tani;
l. Mengevaluasi dan menindaklanjuti hasil pelaksanaan kegiatan bina usaha tani;
m. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan
teknis bidang bina usaha tani;
n. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPT;
o. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
p. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.2. Sumber Daya
Aparatur Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi
Selatan tahun 2017 sebanyak 730 orang terdiri dari Golongan IV 130 orang, Golongan III 422 orang,
Golongan II 165 orang, dan Golongan I 13 orang.
Selain personil aparatur, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki sejumlah aset. Aset yang dimiliki oleh Dinas Ketahanan Pangan,
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2017 adalah aset
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan aset gabungan dari 3 SKPD yaitu yang
berasal dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan, Badan
Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Rincian asset tersebut dapat dilihat pada
Tabel berikut ini
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 39
Tabel 2.1. Aset yang berasal dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
No. Jenis Aset Jumlah Aset Jumlah Harga (Rp)
I TANAH 17.224 m2 57.224.068.000
II PERALATAN DAN MESIN
1 Alat-alat Besar - 0
2 Alat-alat Angkutan 28 Unit 8.999.025.000
3 Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 111 Unit 48.500.000
4 Alat-alat Pertanian/Peternakan 794 Unit 8.342.994.404
5 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 824 Unit 6.675.096.553
6 Alat-alat Studio dan Komunikasi 36 Unit 339.975.000
7 Alat-alat Ukur - 129.454.250
8 Alat-alat Kedokteran - 30.250
9 Alat-alat Laboratorium 44 Unit 272.452.556
10 Alat-alat Keamanan - 49.700.000
III GEDUNG DAN BANGUNAN 59 Unit 19.596.163.870
IV JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
1 Jalan dan Jembatan 11 Unit 968.646.500
2 Bangunan Air/Irigasi 3 Unit 158.342.000
3 Instalasi 6 Paket 305.855.000
4 Jaringan 1 Unit 25.900.000
V ASET LAINNYA
1 Aset tak terwujud 2 paket 102.450.000
103.238.653.383
Terdapat Instalasi Kebun Benih (IKB) pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Sulawesi Selatan. Instalasi Kebun Benih (IKB) tanaman pangan dan hortikultura merupakan
lembaga utama dalam penyediaan benih unggul bermutu yang akan ditanami, dan sangat
menentukan upaya pencapaian produksi. Berdasarkan data yang ada, maka jumlah Instalasi Kebun
Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura di Sulawesi Selatan sebanyak 48 IKB dengan rincian IKB
Padi sebanyak 27 instalasi, IKB Palawija sebanyak 3 instalasi, dan IKB Hortikultura sebanyak 18
instalasi dengan luas lahan keeluruhannya 287,52 Ha.
Rincian lokasi IKB Tanaman Pangan (Padi dan Palawija) disajikan pada Tabel 2.2. dan rincian
lokasi IKB Hortikultura disajikan pada Tabel 2.3.
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 40
Tabel 2.2. Lokasi dan Potensi Kebun Benih Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017
Kabupaten Instalasi Kebun Benih Luas Lahan ( Ha )
I. IKB PADI 1 M a r o s IKBI. Padi 6,96 2 Pangkep IKB. Padi Bungoro 8,00 3 B a r r u IKB. Padi Jampue 6,15 IKB. Padi Tanete 7,00
4 Pinrang IKB. Padi Leppangeng 6,50 IKB. Padi Awang-Awang 10,85 5 Sidrap IKB. Padi Rappang 4,00 IKB. Padi Sereang 6,65 IKB. Padi Tanru Tedong 7,15 6 L u w u IKB. Padi Seppong 6,00 IKB. Padi Sinangkala 17,50 IKB. Padi Seriti 3,00 IKB. Padi Kappuna 4,00 7 Luwu Utara IKB. Padi Katulungan 4,00 8 W a j o IKB. Padi Bontouse 8,50 IKB. Padi Sakkoli 4,00 9 Soppeng IKB. Padi Mallanroe 5,00 IKB. Padi Panincong 9,85
10 Sinjai IKB. Padi Bikeru 5,70 11 Bulukumba IKBI. Padi Batukaropa 8,00 IKB. Padi Gangking 6,00
12 Bantaeng IKB. Padi Lamalaka 7,60 13 Jeneponto IKB. Padi Pakkaterang 5,00 14 Takalar IKB. Padi Paddinging 4,00 15 G o w a IKB. Padi Punaga 6,00 IKB. Padi Garing 4,50
16 Luwu Timur IKB. Padi Kalaena Kiri 7,00
JUMLAH ( I ) 178,91
II. IKB PALAWIJA 1 Bulukumba IKBI. Palawija Batukaropa 33,00 2 W a j o IKBI. Palawija Canru 11,25 3 Soppeng IKB. Palawija Mallanroe 5,00
JUMLAH ( II ) 49,25
JUMLAH ( I + II ) 228,16
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 41
Tabel 2.3. Lokasi dan Potensi Kebun Benih Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017
No. Kabupaten Instalasi Kebun Benih Luas Lahan (Ha)
1 G o w a IKBI Bonto-Bonto 7,25 IKB Malino 1,50 IKB Malakaji 10,50 2 Makassar IKB Sudiang 4,30 3 Maros IKB Bantimurung 3,00 6 Sidrap IKB Lajonga 8,30 7 Tator IKB Ulusalu 6,11 IKB Rembon 1,00 IKB Buntuasa 4,00 8 Palopo IKB Latuppa 1,40 9 W a j o IKB Maroanging 1,00
10 Sinjai IKB Bikeru 1,00 IKB Manimpahoi 1,00
11 Bulukumba IKB Batukaropa 5,00 12 Bantaeng IKB Loka 1,00 13 Jeneponto IKB Ti’no 3,00
J U M L A H 59,36
Jumlah asset yang berasal dari Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Aset yang berasal dari Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
No Uraian Jumlah / Unit Keterangan
1 Tanah Bangunan Kantor 2.071 M2 Kantor
2 Tanah Bangunan Rumah Dinas 392 M2 Rumah Dinas
3 Tanah Kebun 50 Ha Di Bulukumba
4 Gedung Kantor 1.083 M2 Kantor
5 Gedung Rumah Dinas 185 M2 Rumah Dinas
6 Gedung Pameran 66 M2 Benteng Somba Opu
7 Kendaraan Roda 4 8 unit Kondisi Baik
8 Kendaraan Roda 2 9 unit Cukup Baik
9 Mesin Forocopy 1 unit Baik
10 Alat Keamanan (CCTV) 5 unit Baik
11 Alat-alat Studio/Komunikasi 18 unit Baik
12 Alat-alat kantor, rumah tangga dan
komputer/printer
306 unit Cukup Baik
13 Peralatan Laboratorium 1 unit Cukup Baik
14 LCD Proyektor 2 unit Cukup Baik
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 42
2.3. Kinerja Pelayanan
Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
terbentuk melalui gabungan dari 3 SKPD yaitu 1) Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan; 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan;
dan 3) Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Provinsi Sulawesi Selatan. Kinerja pelayanan Dinas
Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2016
digambarkan melalui pencapaian masing-masing SKPD tersebut pada tahun 2016.
1. Gambaran Kinerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Terdapat 3 program prioritas pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan, yaitu 1) Program Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Keamanan
Pangan; 2) Program Pengembangan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Rawan Pangan; dan 3)
Program Pengembangan Distribusi dan Harga Pangan.
Keberhasilan penganekaragaman konsumsi pangan tercermin dari makin beragam dan
berimbangnya pola konsumsi pangan penduduk yang diukur dengan Skor Pola Pangan Harapan
(PPH) yang semakin meningkat dan menurunya konsumsi beras 1,5 persen per tahun. Skor PPH
berdasarkan tahun 2014 sebesar 80,90 point dan tahun 2015 sebesar 81,30 point serta tahun 2016
sebesar 83,90 point. Peningkatan skor PPH pada dari tahun ke tahun disebabkan karena adanya
peningkatan konsumsi masyarakat terhadap pangan hewani ( daging ruminansia, daging unggas,
telur, susu, dan ikan ). pada tahun 2014 sebesar 168,1 kkal/kp/hari meningkat pada tahun 2015
menjadi 191,8 kkal/kp/hari.
Konsumsi beras dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami penurunan. Pada tahun 2014
konsumsi beras adalah sebesar 115,7 kg/kap/tahun, sementara pada tahun 2015 turun menjadi
105,20 kg/kap/tahun. Tahun 2016 diprediksi juga menurun karena terjadinya penurunan konsumsi
beras tersebut seiring tingginya konsumsi masyarakat terhadap bahan makanan pokok lainnya yang
mensubstitusi beras (terigu atau produk olahan tepung terigu seperti mie).
Sementara itu, implementasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep KRPL di Sulawesi
Selatan pada tahun 2016 yang tersebar di 24 kab/kota terdiri atas 234 desa. Pada tahun 2010-2015
berjumlah 826 desa sehingga total desa yaitu 1.060 desa. Kegiatan optimalisasi ini didampingi oleh
Penyuluh Pendamping P2KP desa dan kabupaten/kota.
Selain pemanfaatan pekarangan, juga diarahkan untuk pemberdayaan kemampuan Kelompok
Wanita Tani membudayakan pola konsumsi pangan yang berbasis Beragam, Bergizi, Seimbang dan
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 43
Aman (B2SA). Upaya ini juga dilaksanakan dengan membudidayakan berbagai jenis umbi ( sebagai
sumber karbohidrat), buah ( sumber vitamin dan mineral ) dan ternak / ikan ( sebagi sumber protein
hewani.
Pada tahun 2016 pemanfaatan pekarangan melalui konsep KRPL pada 90 KWT, namun ada
20 KWT pada 5 kabupaten yang tidak terealisasi yaitu kabupaten Soppeng, Toraja Utara, Sidrap dan
Luwu Timur dan masing-masing kabupaten ada 5 KWT, hal ini disebabkan tidak lengkap dokumen
dan terbatas oleh waktu.
Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan merupakan model pembangunan.
Oleh karena itu tingkat kesehatannya dijaga dan ditingkatkan. Jajan tidak terlepas dari kebiasaan
anak sekolah, jajan yang kita ketahui adalah sejenis makanan ringan. Pemantauan dan Pembinaan
Keamanan Pangan Pada Penjual Jajanan Sekolah Tahun Anggaran 2016 dilaksanakan Pada 5
(lima) Kabupaten yaitu Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Maros, dan Pangkep. Adapun tujuan
kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang mutu dan keamanan
pangan pada penjual jajanan sekolah dan memperoleh gambaran umum tentang kondisi keamanan
pangan pada penjual jajanan sekolah pada 5 (lima) Kabupaten di Sulawesi Selatan. Hasil
Pemantauan dan Pembinaan Keamanan Pangan Pada Penjual Jajanan Sekolah pada 5 (lima)
Kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu diperoleh gambaran bahwa jajanan anak sekolah yang dijual di
luar pekarangan sekolah masih perlu diberikan sosialisasi atau penyuluhan kepada para penjual
jajanan yang berjualan di sekitar sekolah terutama masalah kebersihan dan pengetahuan tentang
jajanan yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) dikonsumsi bagi anak sekolah dan
masyarakat.
Hasil pengawasan dari tahun ke tahun menunjukkan masih terdapatnya permasalahan
ketidakamanan pangan dibuktikan dengan hasil uji laboratorium terhadap pangan segar (buah dan
sayur), produk perikanan, produk peternakan, dan pangan olahan. Salah satu bentuk pengawasan
keamanan pangan adalah melalui sertifikasi jaminan mutu atau sertifikasi prima yaitu Prima-3 (aman
dikonsumsi residu dibawah batas maksimum residu pestisida), Prima-2 (aman dan bermutu), Prima-
1 (aman, bermutu dan memperhatikan aspek lingkungan dan kesehatan pekerja). Berdasarkan
inspeksi produk pangan segar tahun 2016 mengeluarkan 5 sertifikat Prima 3 sehingga tahun 2009
s.d 2016 telah mengeluarkan 33 (tiga puluh tiga) Sertifikat yang terdiri dari 30 ( tiga puluh ) Prima 3
dan 3 (tiga) Sertifikat Prima 2.
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 44
Jaminan mutu pangan produk pertanian harus memenuhi sistem mutu berdasarkan konsepsi
HACCP atau SNI 01-4852-1998, atau Sistem Pangan Organik atau SNI 01-6729 - 2002; atau Sistem
Mutu ISO 22000:2005 tentang sistem mutu keamanan pangan. Standar Penerapan Budidaya Produk
Pertanian Yang Baik atau Good Agricultural Practices (GAP), standar GHP (Good Handling
Practice), GMP atau Good Manufacturing Practices dan sebagainya. Guna peningkatan daya saing
produk, pemerintah mengerluarkan peraturan No. 58 / Permentan / OT.140 / 8 / 2007 tentang Sistem
Standardisasi Nasional di Bidang Pertanian. Sampai 2016 sebanyak 44 (empat puluh empat) nomor
pendaftaran PSAT yang dikeluarkan. Daftar Nomor Persetujuan Pendaftaran PSAT Tahun 2016
sebanyak 44 sertifikat.
Berdasarkan realisasi pelaksanaaan program Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2016, maka dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.24.718.329.692, realisasi keuangan sebanyak 22.506.711.598 atau sebesar 95,10 % dan
realisasi fisik sebesar 96.32 % .
Pencapaian kinerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun
2016 dapat digambarkan melalui Tabel berikut ini.
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 45
Tabel 2.5. Pencapaian KInerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016
PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN TARGET /SASARAN
(Rp. ANGGARAN (Rp) RPJMD/RKPD
2 3 4 5 6
PENGEMBANGAN PENGANEKARAGAMAN
KONSUMSI PANGAN & KEAMANAN PANGAN 5.635.955.000,00 5.316.282.515,00
KEGIATAN :
1
Promosi Sosialisasi Penganekaragaman Konsumsi Pangan
yang Beragam, Bergizi seimbang dan Aman (B2SA) 774.665.500,00 150 orang, 1 paket i 765.876.460,00 150 orang, 1 paket i
2
Sertifikasi,Fasilitasi Prima 3 & 2 dan Jaminan Varietas serta
Uji Residu Pestisida dan Logam Berat pada Produk
Pertanian 407.890.000,00 5 produk , 1 laporan 407.587.520,00 5 produk , 1 laporan
3
Pembinaan dan Pemantauan Penerapan Standar Batas
Maksimum Residu (BMR) 240.000.000,00 1 laporan, 72 orang 239.771.455,00 1 laporan, 72 orang
4
Registrasi Produk Pertanian Segar Asal Tumbuhan yang
Beredar 271.800.000,00 3 nomor, 1 laporan 270.499.440,00 3 nomor, 1 laporan
5
Penyempurnaan Doksistu dan Penerapan Sistem Jaminan
Mutu 352.835.000,00 2 laporan, 50 orang 352.781.020,00 2 laporan, 50 orang
6
Pemberdayaan dan Peningkatan Keterampilan Masyarakat
dalam Pengembangan Olahan Pangan Lokal 271.475.000,00 1 kegiatan 271.475.000,00 1 kegiatan
7
Peningkatan Kapasitas Aparat dan Pelaku Usaha dalam
pengembangan Konsumsi Pangan dan Keamanan Pangan 327.000.000,00 96 orang, 1 laporan 325.741.160,00 96 orang, 1 laporan
8 Pengembangan Sistem Keamanan Pangan Terpadu (SKPT) 356.518.000,00 4 kali pertemuan JKP 353.127.300,00 4 kali pertemuan JKP
9 Pembinaan,Pemantauan dan Sosialisasi Keamanan Pangan 203.197.000,00 1 kali, 50 orang 202.711.000,00 1 kali, 50 orang
10
Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan dengan
Pendekatan Pola Pangan Harapan (PPH) 271.133.000,00 1 lap, 24 kabupaten/kota 271.067.300,00 1 lap, 24 kabupaten/kota
11
Pemanfaatan Pekarangan melalui Konsep Pengembangan
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) 2.073.741.500,00 1 Paket informasi,9 1.769.945.660,00 1 Paket informasi,9
12
Workshop/Pelatihan Pengolahan dan Pengemasan Pangan
Lokal 85.700.000,00 1 kali, 50 orang 85.699.200,00 1 kali, 50 orang
PENGEMBANGAN KETERSEDIAAN PANGAN DAN
PENANGANAN RAWAN PANGAN 1.426.715.000,00 1.420.432.032,00
KEGIATAN :
1
Pembinaan dan Pengembangan Cadangan Pangan Provinsi
dan Masyarakat 321.402.800,00 109 orang, 5 ton 318.914.664,00 109 orang, 5 ton
2
Pembinaan,Pengembangan dan Evaluasi Kawasan Mandiri
Pangan 215.109.500,00 24 kabupaten/kota dan 9 ka 214.294.468,00 24 kabupaten/kota dan 9 ka
3
Pemantauan dan Analisis Ketersediaan Pangan serta
Penyusunan Neraca Bahan Makanan 392.799.000,00 2 laporan, 48 orang 391.281.900,00 2 laporan, 48 orang
4
Pembinaan dan Peningkatan kapasitas aparat dalam
menganalisis sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi 236.960.700,00 1 laporan SKPG 235.498.000,00 1 laporan SKPG
5
Penyusunan Peta Kerawanan Pangan dan Kerentanan
Pangan serta Evaluasi Penanganan Kerawanan Pangan 260.443.000,00 1 peta rawan pangan 260.443.000,00 1 peta rawan pangan
PENGEMBANGAN DISTRIBUSI DAN HARGA PANGAN 1.156.715.000,00 1.153.283.500,00
KEGIATAN :
1 Apresiasi Kelembagaan Distribusi Pangan Masyarakat 261.228.800,00 1 lap, 50 orang 260.670.600,00 1 lap, 50 orang
2
Pemantauan dan Analisis Perkembangan Harga Pangan
Strategis 266.765.000,00 1 lap, 103 orang 266.367.620,00 1 lap, 103 orang
III
REALISASINO
1
I
II
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 46
Tabel 2.5. Pencapaian KInerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 (lanjutan)
PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN TARGET /SASARAN
(Rp. ANGGARAN (Rp) RPJMD/RKPD
2 3 4 5 6
3
Pengembangan dan Pengelolaan Informasi Harga Pangan
Strategis melaui Media Cetak dan Elektronik 255.971.000,00 3 pasar, 3 media 253.514.840,00 3 pasar, 3 media
4
Peningkatan Koordinasi distribusi,Harga dan Akses
Pangan 292.750.200,00 1 lap 292.730.440,00 1 lap
5
Perumusan Kebijakan Distribusi dan Harga Pangan
Strategis 8.000.000,00 1 laporan 80.000.000,00 1 laporan
PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM
PERENCANAAN DAN SISTEM EVALUASI KINERJA
SKPD 1.166.927.200,00 1.163.654.898,00
KEGIATAN :
1
Perencanaan Kegiatan dan Anggaran BKPD Provinsi
SulSel 597.310.000,00 5 jenis dokumen 596.397.766,00 5 jenis dokumen
2
Evaluasi Kinerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi
SulSel 355.900.000,00 70 orang, 3 dokumen 355.802.140,00 70 orang, 3 dokumen
3
Peningkatan Koordinasi Sistem Perencanaan,Pengelolaan
Anggaran,Monitoring dan Evaluasi 213.717.200,00 72 orang, 1 laporan 211.454.992,00 72 orang, 1 laporan
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS DAN
KINERJA SKPD 3.781.901.844,78 3.139.835.088,00
KEGIATAN :
1 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran 1.781.840.548,00 2 kendaraan roda dua 1.168.684.218,00 2 kendaraan roda dua
2 Penyediaan Pakaian Dinas dan Perlengkapannya 188.550.000,00 PSL : 1 orang 188.550.000,00 PSL : 1 orang
3
Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Perkantoran 512.328.500,00 1 unit kantor, 1 rum 494.879.610,00 1 unit kantor, 1 rum
4 Pendidikan dan Pelatihan Aparatur BKPD Provinsi SulSel 251.700.000,00 3 kegiatan, 126 orang 244.179.000,00 3 kegiatan, 126 orang
5
Rapat/Pertemuan Lintas Sub Sektor/Sektor Peningkatan
Ketahanan Pangan 282.000.000,00 1 kegiatan 281.882.260,00 1 kegiatan
6 Penyebaran Informasi Ketahanan Pangan 380.125.000,00 5 jenis informasi, 4 378.524.580,00 5 jenis informasi, 4
7 Dewan Ketahanan Pangan Provinsi SulSel 247.914.999,78 100 orang, 2 kali 246.579.200,00 100 orang, 2 kali
8 Lomba Ketahanan Pangan 137.442.797,00 5 kategori 136.556.220,00 5 kategori
IV
V
REALISASINO
1
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 47
Tabel 2.5. Pencapaian KInerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 (lanjutan)
PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN TARGET /SASARAN
(Rp. ANGGARAN (Rp) RPJMD/RKPD
2 3 4 5 6
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN 651.216.000,00 644.972.780,00
KEGIATAN :
1
Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi
Keuangan,Kepegawaian dan Aset 497.026.000,00 10 jenis layanan kegiatan 490.805.800,00 10 jenis layanan kegiatan
2
Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Otoritas
Kompetensi Keamanan Pangan Daerah 154.190.000,00 1 kegiatan 154.166.980,00 1 kegiatan
VI
REALISASINO
1
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 48
2. Gambaran Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
Melalui Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi
Selatan telah dijabarkan 2 (dua) program prioritas yaitu 1) Program Peningkatan Produksi
Tanaman Pangan; dan 2) Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Hortikultura.
Berdasarkan program prioritas tersebut, maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan tersebut menetapkan Sasaran Program yaitu: a)
Peningkatan Kapasitas Produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan; dan b) Peningkatan
Kapasitas Produksi Komoditas Utama Hortikultura.
Komoditas Utama Tanaman Pangan terdiri atas 3 komoditas yaitu Padi, Jagung dan Kedelai,
sedangkan Komoditas Utama Tanaman Hortikultura yaitu Cabe (cabe besar dan cabe kecil),
dan Bawang Merah. Padi, jagung dan kedelai merupakan pangan pokok karena merupakan
kebutuhan vital untuk dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat dan ketersediaannya harus
terjaga sepanjang tahun, sementara bawang merah dan cabe merupakan pangan strategis
musiman dimana dimaksudkan agar ketersediaan dan harganya tetap stabil terutama
menghadapi masa hari-hari besar keagamaan serta volume produksinya tetap terjaga sehingga
tidak menimbulkan gejolak inflasi. Berdasarkan pencapaian program prioritas pada tahun 2016 ,
maka dapat dilihat sebagai berikut :
a) Peningkatan Kapasitas Produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan
Pencapaian produksi komoditas utama padi, jagung dan kedelai berdasarkan target RPJMD
tahun 2016 cukup menggembirakan. Berdasarkan persentase capaian produksi untuk
komoditas padi sebesar 95,49 %, jagung 136,75 % dan kedelai 117,32 %. Realisasi capaian
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.6. Capaian Produksi Komoditas Utama Padi, Jagung dan Kedelai Berdasarkan Target RPJMD Tahun 2016
No.
Indikator Kinerja
Tahun 2016
Target RPJMD (Ton)
Realisasi (Ton)
Capaian (%)
1. Peningkatan Produksi Komoditas Utama Tan. Pangan - Padi - Jagung - Kedelai
5.997.755 1.510.182
52.895
5.727.081 2.065.123
62.054
95,49 136,75 117,32
Catatan : Data tahun 2016 Angka Sementara
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 49
Capaian produksi padi berdasarkan target belum mencapai target 100 %. Hal ini disebabkan
oleh kondisi iklim tahun 2016 yang dipengaruhi iklim La Nina (Musim Kemarau Basah),
dimana masih banyak turun hujan sehingga produktifitas padi sedikit menurun karena
penyinaran kurang optimal sehingga fotosintesis kurang optimal dalam pembentukan buah,
padahal tanaman padi membutuhkan cahaya penuh. Produksi Padi Tahun 2016 sebesar
5.727.081 ton GKG (Gabah Kering Giling) jika dikonversi menjadi beras dihasilkan sebesar
3.619.515 ton.
Capaian produksi jagung justru melampaui target. Hal ini disebabkan banyak bantuan benih
jagung pada tahun 2015 dan 2016 baik dari dukungan APBN maupun APBD yang disalurkan
kepada petani. Dukungan benih tahun 2015 yang ditanam akhir tahun yang berkontribusi
sebagai produksi di tahun 2016. Pada akhir tahun 2015 lalu, ada 4 kabupaten yang
menanam jagung yang cukup luas yaitu Bone seluas 26.684 ha, Jeneponto seluas 25.678
ha, Gowa seluas 19.923 ha , Soppeng seluas 9.125 ha serta beberapa kabupaten lainnya.
Penanaman ini yang menyebabkan luas panen dan produksi sangat meningkat di Tahun
2016. Bantuan benih tahun 2016 meningkatkan luas panen dan produktifitas di Sulawesi
Selatan.Bantuan benih jagung melalui dukungan APBN TA. 2016 diantaranya melalui
Kegiatan Gerakan Pengembangan Jagung, Bantuan langsung Menteri dan Pengembangan
Jagung di Lahan Khusus kerjasama dengan Polri serta program APBD melalui kegiatan
Demfarm dan Bansos dengan total bantuan seluas 267.777 ha.
Capaian produksi kedelai berdasarkan target RPJMD tahun 2016 juga melampaui target. Hal
ini disebabkan adanya bantuan kedelai dari anggaran APBD/APBN tahun 2016 yang di
alokasikan di Sulawesi Selatan untuk mendukung program Swasembada Kedelai. Dukungan
bantuan benih kedelai yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka menghentikan impor
kedelai yang cukup besar.
Perkembangan produksi padi, jagung dan kedelai selama 5 tahun terakhir (2012-2016)
cukup bagus. Rata-rata persentase peningkatan produksi untuk padi sebesar 3,48 %,
jagung 9,85 % dan kedelai 11,48. Pertumbuhan produksi ke 3 komoditas tersebut dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 50
Tabel 2.7. Rata-rata Persentase Pertumbuhan Produksi Komoditas Utama Padi, Jagung Dan Kedelai di Sulawesi Selatan Tahun 2012-2016
NO
KOMODITAS
TAHUN
Rata-rata Pertumbuhan (%)
2012 2013 2014 2015 2016 2012-2016
1. PADI (GKG)
5.003.010
5.035.831 5.426.353 5.471.807 5.727.081 3,48
2. JAGUNG
1.515.330
1.250.203 1.490.990 1.528.414 2.065.123 9,85
3. KEDELAI
29.938
45.693 54.606 67.192 62.054 11,48 Catatan : Data tahun 2016 Angka Sementara
Pertumbuhan produksi selama 5 tahun untuk komoditas padi terus meningkat grafiknya dan
tidak pernah menurun. Pertumbuhan produksi padi seperti ini sangat jarang ditemui di
Indonesia yang peningkatannya stabil. Khusus untuk komoditas jagung pertumbuhannya
masih fluktuatif. Tahun 2013 produksinya menurun drastis oleh karena ketidaksesuaian
kondisi iklim saat itu. Sementara komoditas kedelai pertumbuhannya masih cukup bagus,
kecuali tahun 2016 sedikit menurun karena iklim La Nina dimana masih banyak turun hujan,
dimana pengembangan budidaya kedelai kurang sesuai.
b) Peningkatan Kapasitas Produksi Komoditas Utama Hortikultura
Pencapaian produksi komoditas utama Cabe dan Bawang Merah berdasarkan target
RPJMD tahun 2016 cukup menggembirakan. Berdasarkan persentase capaian produksi
untuk komoditas Cabe Besar sebesar 118,00 %, Cabe Rawit 127,70 % dan Bawang Merah
sebesar 219 %. Realisasi capaian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.8. Capaian Produksi Komoditas Utama Cabe Besar, Cabe Rawit dan Bawang Merah Berdasarkan Target RPJMD Tahun 2016
No.
Indikator Kinerja
Tahun 2016
Target RPJMD (Ton)
Realisasi (Ton)
Capaian (%)
1. Peningkatan Produksi Komoditas Utama Tan. Hortikultura : - Cabe Besar - Cabe Rawit - Bawang Merah
23.497 21.513 42.913
27.707 27.473 94.257
118,00 127,70 219,65
Catatan : Data tahun 2016 Angka Sangat Sementara
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 51
Persentase pertumbuhan produksi Cabe dan Bawang Merah Tahun 2016 jauh melampaui
target. Hal ini dipengaruhi oleh kegiatan dari alokasi APBD dan adanya Upaya Khusus
Bawang dan Cabe (UPSUS BABE) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian khusus
komoditas Bawang Merah dan Cabe dimana petani diberi bantuan sarana produksi
khususnya petani di lokasi sentra di Sulawesi Selatan. Upaya khusus ini dilaksanakan
karena kedua komoditas tersebut masih merupakan komoditas yang mempengaruhi inflasi
secara nasional.
Perkembangan produksi Cabe dan Bawang Merah selama 5 tahun terakhir (2012-2016)
cukup bagus. Rata-rata persentase peningkatan produksi untuk Cabe sebesar 18,06 %,
Bawang Merah sebesar 68,08 %. Pertumbuhan produksi ke komoditas tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.9. Rata-rata Persentase Pertumbuhan Produksi Komoditas Utama Cabe dan Bawang Merah di Sulawesi Selatan Tahun 2012-2016
NO.
KOMODITAS
PRODUKSI (Ton) Rata-rata
2012 2013 2014 2015 2016
Pertumb.
(%)
1 CABE 43.253 44.960 48.802 50.351 55.180 18,06
2 BW. MERAH 41.238 44.034 51.728 69.889 94.257 68,08 Catatan : Data tahun 2016 Angka Sangat Sementara
Berdasarkan realisasi pelaksanaaan program Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2016, maka dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.186.706.260.863, realisasi keuangan sebanyak 166.199.781.692 atau
sebesar 89,02 % dan realisasi fisik sebesar 95,75% . Rincian realisasi pelaksanaan
masing-masing program digambarkan melalui Tabel sebagai berikut :
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 52
Tabel 2.10. Pencapaian KInerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016
PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN TARGET /SASARAN
(Rp. ANGGARAN (Rp) RPJMD/RKPD
2 3 4 5 6
1 Produktifitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal
Lainnya per hektar
1. Padi 14.978.220.000 54,37 Kw/Ha 11.204.307.600 50,72 Kw/Ha
2. Jagung 8.129.380.000 48,95 Kw/Ha 4.633.352.800 56,31 Kw/Ha
3. Kedelai 3.073.800.000 15,44 Kw/Ha 1.440.515.100 13,35 Kw/Ha
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN MUTU
PRODUK HORTIKULTURA
23.010.024.050,00 18.888.362.355,00
`
1 Kegiatan Perbanyakan Benih dan Pengembangan
Kelembagaan Perbenihan Hortikultura
2.158.442.500,00 8 kali,1 Tahun,100% 2.114.013.800,00 8 kali,1 Tahun,100%
2 Kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu Pengembangan
Tanaman Hias
4.063.401.550,00 3 kali,100% 3.686.172.890,00 3 kali,100%
3 Kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu serta
Pengembangan Sayuran dan Biofarmaka
4.777.600.000,00 8 kali,100% 4.625.669.250,00 8 kali,100%
4 Kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu serta
Pengembangan Tanaman Buah-buahan
12.010.580.000,00 1 Tahun,4 kali,100% 8.462.506.415,00 1 Tahun,4 kali,100%
II PROGRAM PENGOLAHAN HASIL, PASCA PANEN,
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS & PENYEBARAN
INFORMASI
11.477.825.000,00 10.938.838.960,00
KEGIATAN
1 Kegiatan Pengembangan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
Tanaman Pangan dan Hortikultura
3.483.650.000,00 10 kali,100% 3.263.859.460,00 10 kali,100%
2 Kegiatan Pengembangan dan Pemasaran serta Penyebaran
Informasi Tanaman Pangan dan Hortikultura
3.839.425.000,00 6 kali,100% 3.567.699.700,00 6 kali,100%
3 Kegiatan Pengembangan Usaha Agribisnis dan Pembiayaan
Usaha Tani Tanaman Pangan dan Hortikultura
4.154.750.000,00 18 kali,100% 4.107.279.800,00 18 kali,100%
I
REALISASINO
1
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 53
Tabel 2.10. Pencapaian KInerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 (lanjutan)
PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN TARGET /SASARAN
(Rp. ANGGARAN (Rp) RPJMD/RKPD
2 3 4 5 6
PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN
SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN
41.019.330.000,00 38.373.414.450,00
KEGIATAN
1 Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Lahan dan Air 14.121.200.000,00 2 kali,100% 13.977.355.700,00 2 kali,100%
2 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Alat dan Mesin Pertanian 14.607.510.000,00 4 kali,100% 12.403.184.400,00 4 kali,100%
3 Kegiatan Pengelolaan Kebutuhan Pupuk dan Pestisida 12.290.620.000,00 5 kali,100% 11.992.874.350,00 5 kali,100%
PROGRAM PENGENDALIAN LAHAN PANGAN
BERKELANJUTAN
200.000.000,00 196.290.000,00
KEGIATAN
1 Kegiatan Regulasi Lahan Berkelanjutan 200.000.000,00 1 kali,100% 196.290.000,00 1 kali,100%
PROGRAM PENYEDIAAN BENIH BERMUTU,
PENGENDALIAN OPT DAN STATISTIK PERTANIAN
6.518.943.000,00 6.155.169.450,00
KEGIATAN
1 Kegiatan Peramalan dan Pengendalian Serangan Tanaman
(OPT) dan Antisipasi Dampak Perubahan Iklim (DP)
2.862.857.000,00 6 kali,100% 2.859.578.400,00 6 kali,100%
2 Kegiatan Pengembangan Pengawasan dan Pelayanan
Sertifikasi Benih TP
2.594.249.000,00 10 kali,100% 2.310.424.700,00 10 kali,100%
3 Kegiatan Pelayanan Data dan Informasi Statistik Pertanian 1.061.837.000,00 1 Tahun,8 kali,100% 985.166.350,00 1 Tahun,8 kali,100%
PROGRAM FASILITASI SARANA PRASARANA
BERBANTUAN
2.844.307.890,00 2.503.849.202,00
KEGIATAN
1 Fasilitasi Prasarana dan Sarana Berbantuan Dana Alokasi
Khusus (DAK)
2.293.832.890,00 7 unit,1.916 Mtr,100% 2.197.536.500,00 7 unit,1.916 Mtr,100%
2 Fasilitasi Prasarana dan Sarana Berbantuan Loan WISMP 550.475.000,00 4 kali,100% 306.312.702,00 4 kali,100%
VI
V
IV
III
REALISASINO
1
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 54
Tabel 2.10. Pencapaian KInerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 (lanjutan)
PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN TARGET /SASARAN
(Rp. ANGGARAN (Rp) RPJMD/RKPD
2 3 4 5 6
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN
1.656.900.000,00 1.632.854.320,00
KEGIATAN
1 Kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Penatausahaan
Administrasi Penatausahaan Keuangan
1.656.900.000,00 1 Tahun 1.632.854.320,00 1 Tahun
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS DAN KINERJA
SKPD
16.272.854.002,00 13.574.726.443,00
KEGIATAN
1 Kegiatan Pengembangan Prasarana dan Sarana Aparatur 4.887.120.002,00 1 Tahun,139 Unit,26 Paket,100% 3.007.181.877,00 1 Thn,139 Unit,26 Paket,
2 Penyediaan dan Perbaikan Prasarana dan Sarana SKPD /
UPTD
5.709.180.000,00 1 Tahun,21 Paket,100% 5.588.074.000,00 1 Tahun,21 Paket,100%
3 Peningkatan SDM Aparat Pertanian dan Pengelolaan
Administrasi Kepegawaian
5.676.554.000,00 1 Tahun,100% 4.979.470.566,00 1 Tahun,100%
PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM
PERENCANAAN DAN SISTEM EVALUASI KINERJA
SKPD
1.771.100.912,00 1.678.700.400,00
KEGIATAN
1 Penyusunan Rancangan Program dan Monitoring Evaluasi
Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD
1.771.100.912,00 1 Tahun,100% 1.678.700.400,00 1 Tahun,100%
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN
PANGAN
29.494.850.000,00 20.621.874.650,00
KEGIATAN
1 Kegiatan Perbanyakan Benih dan Pengembangan
Kelembagaan Perbenihan Tanaman Pangan
3.313.450.000,00 1 Tahun,100% 3.283.699.150,00 1 Tahun,100%
2 Kegiatan Peningkatan Produksi dan Pengembangan Padi 14.978.220.000,00 8 kali,100% 11.264.307.600,00 8 kali,100%
3 Kegiatan Peningkatan Produksi dan Pengembangan Jagung
dan Serealia
8.129.380.000,00 5 kali,24 kab/kota,100% 4.633.352.800,00 5 kali,24 kab/kota,100%
4 Kegiatan Produksi dan Pengembangan Kacang-kacangan
dan Umbi-umbian lainnya
3.073.800.000,00 8 kali,100% 1.440.515.100,00 8 kali,100%
X
IX
VIII
VII
REALISASINO
1
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 55
3. Gambaran Kinerja Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Provinsi Sulawesi Selatan
Program dan kegiatan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2016 merupakan penjabaran dari program operasional dalam Rencana Strategis dan
terkait dengan tugas pokok dan fungsi untuk pencapaian visi dan misi Sekretariat Badan
Koordinasi Penyuluhan Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah yang dilaksanakan sebanyak 6
(enam) program dan 35 kegiatan. Dalam penjabaran tugas-tugas tersebut, telah melaksanakan
kegiatan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan dengan dukungan
sebanyak 6 (enam) Program, terdiri dari 3 (tiga) Program Utama dan 3 (tiga) Program
Penunjang.
3 Program Utama yaitu :
a) Program Pemberdayaan Kelembagaan Penyuluhan
b) Program Penyelenggaraan dan Kerjasama Penyuluhan
c) Program Pemberdayaan Ketenagaan Penyuluhan
Alokasi anggaran Tahun 2016 sebesar Rp. 20.355.667.554,- sampai dengan 31 Desember 2016
realisasi keuangan sebesar Rp. 19.875.679.422 atau 97,64 % dan realisasi fisik sebesar 100 %
dan ada sisa anggaran sebesar Rp. 479.988.132,-.
Rincian realisasi pelaksanaan masing-masing program digambarkan melalui Tabel sebagai
berikut :
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 56
Tabel 2.11. Pencapaian KInerja Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016
ANGGARAN TARGET /SASARAN
(Rp. ANGGARAN (Rp) RPJMD/RKPD
2 3 4 5 6
PROGRAM PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN
PENYULUHAN
2.544.230.500,00 2.541.540.400,00
KEGIATAN
1 Pemberdayaan Balai Penyuluhan Pertanian,Perikanan
dan Kehutanan (BP3K) melalui percontohan Tekhnologi
299.875.000,00 50 BP3K 299.875.000,00 50 BP3K
2 Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku
Utama
665.312.500,00 50 BP3K 665.312.500,00 50 BP3K
3 Sosialisasi Pelaksanaan Percontohan Teknologi dalam
rangka Pemberdayaan BP3K
88.620.000,00 24 Kab/Kota 87.620.000,00 24 Kab/Kota
4 Penghargaan Pelaku Utama,Kelompok / Gabungan
Kelompok Pelaku Utama, Penyuluh teladan dan BP3K
terbaik
515.855.000,00 24 Kab/Kota, 14 Unit 515.855.000,00 24 Kab/Kota, 14 Unit
5 Gerakan Penyusunan RDK dan RDKK serta Pembinaan
KTNA
146.815.000,00 2 laporan RDK dan RD 146.813.900,00 2 laporan RDK dan RD
6 Advokasi Kelembagaan Penyuluh tingkat Kabupaten /
Kota
283.350.000,00 24 Kab/Kota 283.086.000,00 24 Kab/Kota
7 Apresiasi Kepala BP3K sebagai Posko Pelaksana
Pembangunan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan
519.200.000,00 306 orang, 1 kali 517.775.000,00 306 orang, 1 kali
8 Apresiasi Pembentukan Pos Penyuluhan Desa
(Posluhdes) Pertanian,Perikanan dan Kehutanan
25.203.000,00 261 orang, 1 kali 25.203.000,00 261 orang, 1 kali
PROGRAM PENYELENGGARAAN DAN
KERJASAMA PENYULUHAN
5.787.945.500,00 5.655.481.494,00
KEGIATAN
1 Pengentasan Pelaku Utama (Petani) miskin melalui Paket
Kreatif Penyuluh
1.801.150.000,00 100 penyuluh, 600 penyuluh 1.801.150.000,00 100 penyuluh, 600 penyuluh
2 Temu Teknis Penyuluh Pertanian,Perikanan dan
Kehutanan serta Peneliti
313.000.000,00 80 orang 313.000.000,00 80 orang
3 Pembinaan Komisi Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan
Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan
157.406.500,00 pembinaan komisi penyuluh 157.406.500,00 pembinaan komisi penyuluh
II
NO PROGRAM/ KEGIATANREALISASI
1
I
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 57
Tabel 2.11. Pencapaian KInerja Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 (lanjutan)
ANGGARAN TARGET /SASARAN
(Rp. ANGGARAN (Rp) RPJMD/RKPD
2 3 4 5 6
4 Pembangunan Gedung Set Bakorluh Sulawesi Selatan 2.521.545.000,00 1 gedung kantor 2.389.080.994,00 1 gedung kantor
5 Pengembangan Sistem Informasi Melalui jaringan
Internet (Sistem Informasi Penyuluhan dan Cyber
Ekstension)
257.734.500,00 15 materi dan informasi 257.734.500,00 15 materi dan informasi
6 Penyusunan Program Penyuluhan Pertanian,Perikanan
dan Kehutanan
213.850.000,00 1 buku program 213.850.000,00 1 buku program
7 Koordinasi dan Evaluasi Penyelenggara Penyuluhan
Pertanian,Perikanan dan Kehutanan
235.362.500,00 170 orang, 1 laporan 235.362.500,00 170 orang, 1 laporan
8 Musyawarah Tudang Sipulung 189.600.000,00 24 Kab/Kota 189.600.000,00 24 Kab/Kota
9 Sosialisasi Kegiatan Paket Kreatif Penyuluh 98.297.000,00 100 orang 98.297.000,00 100 orang
PROGRAM PEMBERDAYAAN KETENAGAAN
PENYULUHAN
3.338.925.000,00 3.338.064.760,00
KEGIATAN
1 Peningkatan Kompetensi Penyuluh Pertanian,Perikanan
dan Kehutanan (Diklat Dasar,Diklat Teknis,Diklat
Agribisnis/Kewirausahaan)
1.261.195.000,00 diklat dasar ahli 3 1.261.191.000,00 diklat dasar ahli 3
2 Pembinaan Karier dan Penilaian Akreditasi Pejabat
Fungsional Penyuluh
354.400.000,00 2 semester, 35 orang 354.320.000,00 2 semester, 35 orang
3 Pembinaan dan Pengembangan Ketenagaan Penyuluh
Swadaya
315.705.000,00 300 orang, 1 kali 315.541.760,00 300 orang, 1 kali
4 Pemberdayaan dan Apresiasi Tenaga Harian Lepas
Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TB PP)
642.375.000,00 300 orang 641.762.000,00 300 orang
5 Bimbingan Teknis Peningkatan Keterampilan
Beragribisnis Komoditas Unggulan
765.250.000,00 1500 orang 765.250.000,00 1500 orang
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN
1.520.567.205,00 1.513.093.283,00
KEGIATAN
1 Pembiayaan Kegiatan Administrasi Keuangan 556.800.000,00 1 Tahun 553.127.318,00 1 Tahun
NO PROGRAM/ KEGIATANREALISASI
1
III
IV
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 58
Tabel 2.11. Pencapaian KInerja Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 (lanjutan)
ANGGARAN TARGET /SASARAN
(Rp. ANGGARAN (Rp) RPJMD/RKPD
2 3 4 5 6
2 Pembiayaan Kegiatan Administrasi Umum dan
Kepegawaian
800.112.000,00 1 Tahun, 1 paket 796.360.760,00 1 Tahun, 1 paket
3 Pertemuan Pembinaan Penatausahaan Keuangan 60.550.000,00 50 Orang 60.500.000,00 50 Orang
4 Pembiayaan Pelaksanaan Pameran 103.105.205,00 1 kali, 1 laporan 103.105.205,00 1 kali, 1 laporan
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS DAN
KINERJA SKPD
614.055.000,00 611.861.116,00
KEGIATAN
1 Pengadaan Pakaian Dinas Harian (PDH),Pakaian
Olahraga dan Pakaian Batik beserta Kelengkapannya
108.000.000,00 60 orang 108.000.000,00 60 orang
2 Pemeliharaan Gedung Kantor 20.380.000,00 1 unit 20.380.000,00 1 unit
3 Pemeliharaan Kendaraan dinas Operasional 350.000.000,00 10 unit mobil, kendaraan 347.806.116,00 10 unit mobil, kendaraan
4 Pengadaan Peralatan Penunjang Kegiatan 135.675.000,00 3 unit printer,2 unit 135.675.000,00 3 unit printer,2 unit
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN
SISTEM PERENCANAAN DAN SISTEM EVALUASI
KINERJA SKPD
1.607.029.999,00 1.605.103.409,00
KEGIATAN
1 Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan serta
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
592.075.000,00 9 laporan 590.905.780,00 9 laporan
2 Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Program Lintas
Sektor (Pertanian,Perikanan dan Kehutanan)
414.400.000,00 144 orang, 1 dokumen 413.644.300,00 144 orang, 1 dokumen
3 Perencanaan Program Penyuluhan Pertanian,Perikanan
dan Kehutanan
507.954.999,00 24 kab/kota, 144 orang 507.953.329,00 24 kab/kota, 144 orang
4 Pertemuan Sosialisasi E-Proposal 92.600.000,00 50 orang 92.600.000,00 50 orang
V
VI
NO PROGRAM/ KEGIATANREALISASI
1
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 59
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
• Analisa Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Renstra Kabupaten/Kota
Analisis terhadap Rencana Strategis Kementerian Pertanian dan Rencana Strategis
Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan tujuan untuk menilai keserasian, keterpaduan,
sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan pada Renstra Dinas Ketahanan
Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan terhadap sasaran Renstra
Kementerian Pertanian dan Renstra Kabupaten/Kota.
Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.12
Tabel. 2.12. Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan terhadap Sasaran Renstra Kabupaten/Kota dan Renstra Kementerian Pertanian
Capaian Sasaran Sasaran pada Renstra Sasaran pada Renstra
Renstra SKPD Provinsi Kabupaten/Kota Kementerian Pertanian
1 Peningkatan Produksi
Tanaman Pangan
- Padi Meningkat 6,68% per
tahun
Meningkat 5,00% per
tahun
Meningkat 3,56% per
tahun
- Jagung Meningkat 9,73% per
tahun
Meningkat 5,00% per
tahun
Meningkat 10,02% per
tahun
- Kedelai Meningkat 12,99% per
tahun
Meningkat 5,00% per
tahun
Meningkat 20,05% per
tahun
2 Peningkatan Produksi
Hortikultura
Meningkat > 20% rata-
rata per tahun
Meningkat 3,00% per
tahun
Meningkat 5,00% per
tahun
No. Indikator Kinerja
• Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur
dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola
ruang eksisting maka dapat mengindentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan,
perkiraan kebutuhan pelayanan dan prioritas wilayah pelayanan SKPD dalam lima tahun
mendatang.
Hasil telaahan rencana tata ruang wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Pasal 38 sehubungan
dengan permasalahan pelayanan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Sulawesi Selatan diuraikan pada Tabel 2.13.
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 60
Tabel. 2.13. Hasil Analisa RTRW Provinsi Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
No.
Rencana
Struktur
RuangStruktur Ruang Saat Ini
Pengaruh Rencana
Struktur Ruang terhadap
Kebutuhan Pelayanan
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kurangnya
jumlah dan
kualitas
infrastruktur
irigasi dan air
baku
Disebabkan oleh
pemakaian air untuk
kebutuhan irigasi tidak
sejalan dengan kondisi
debit air sungai. Air
yang digunakan sangat
fluktuatif antar musim
hujan dan musim
kemarau
1. Program
Peningkatan
Produksi Tanaman
Pangan
Pemanfataan
Sumberdaya Air yang
tidak efisien
Seluruh wilayah
di Provinsi
Sulawesi Selatan
2. Program
Peningkatan
Produksi dan Mutu
Produk Hortikultura
3. Program
Pengolahan Hasil,
Pasca Panen,
Pengembangan
Agribisnis dan
Informasi Pasar
4. Program
Penyediaan dan
Pengembangan
Sarana dan
Prasarana
Pertanian
5. Program
Pengendalian
Lahan Pangan
Berkelanjutan
6. Program
Penyediiaan Benih
Bermutu dan
Pengendalian OPT
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
pada Periode
Perencanaan
Berdasarkan analisa RTRW Provinsi Sulawesi Selatan Pasal 56 Bagian III tentang Rencana
Pengembangan Kawasan Budidaya yang Memiliki Nilai Strategis Provinsi yaitu Pengembangan
kawasan strategis Pertanian untuk mempertahankan Pemanfaatan Air secara Efisien untuk
lahan sawah yang berkelanjutan serta peningkatan produksi pertanian guna menjaga ketahanan
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 61
pangan daerah maka hasil telaahan pola ruang Wiayah Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat
pada Tabel 2.14.
Tabel. 2.14. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
No.Rencana
Pola Ruang
Pola Ruang Saat
Ini
Pengaruh Pola
Ruang terhadap
Kebutuhan
Pelayanan
Arahan Lokasi
Pengembangan Pelayanan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kawasan
Pengembanga
n Pertanian
Rehabilitasi
Pengembangan
Kawasan Strategis
dari Sudut
Kepentingan
Ekonomi
1. Program
Peningkatan
Produksi Tanaman
Pangan
Ketersediaan
kebutuhan benih
tanaman pangan
bermutu dan
bersertifikat
Zonasi : Kawasan Strategis
lumbung beras dan jagung:
Kabupaten Bone, Soppeng,
Wajo, Sidrap, Pinrang, Luwu,
Pangkep, Maros, Gowa, dan
Takalar
Rehabiltasi dan
Revitalisasi
Kawasan
2. Program
Peningkatan
Produksi dan Mutu
Produk Hortikultura
Pengembangan/
dan peningkatan
kualitas kawasan
3. Program Pengolahan
Hasil, Pasca Panen,
Pengembangan
Agribisnis dan
Informasi Pasar
4. Program Penyediaan
dan Pengembangan
Sarana dan
Prasarana Pertanian
5. Program
Pengendalian Lahan
Pangan
Berkelanjutan
6. Program
Penyediiaan Benih
Bermutu dan
Pengendalian OPT
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
pada Periode
Perencanaan
• Telaahan KLHS
Berdasarkan Hasil Analisa Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) terhadap Pelayanan Dinas
Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan diperoleh
sebagai berikut.
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 62
Tabel. 2.15. Hasil Analisis terhadap Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Provinsi Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
No. Aspek Kajian Ringkasan KLHSImplikas Terhadap Pelayanan
OPD
Catatan bagi Perumusan Program
dan Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Kerentanan terhadap
Perubahan Iklim
Peningkatan gas rumah kaca dari
sektor pertanian
Diperlukan sosialisasi upaya
adaptasi dan mitigasi perubahan
iklim melalui kalender tanam
terpadu
Program Penyediaan Benih Bermutu
dan Pengendalian OPT melalui
kegiatan Peramalan dan Pengendalian
Serangan OPT dan Antisipasi Dampak
Perubahan Iklim
Diperlukan penyediaan benih
bermutu dan bersertifikat untuk
mendukung peningkatan
produksi dan produktifitas
Program Penyediaan Benih Bermutu
dan Pengendalian OPT melalui
kegiatan Pengembangan Pengawasan
dan Pelayanan Sertifikasi Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura
2. Kapasitas daya dukung
dan daya tampung
lingkungan hidup untuk
pembangunan
Terjadinya kerusakan tanah
disebabkan Gejala penurunan
muka tanah (subsidence)
Diperlukan sosialiisasi aplikasi
teknis budidaya tanaman pangan
yang memperhatikan kaidah
konservasi lahan
Program Penyediaan dan
Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pertanian melalui kegiatan
Peningkatan Pengelolaan Lahan dan
Air
Pengunaan Pestisida dan pupuk
kimia yang menyebabkan
kerusakan struktur tanah
Diperlukan sosialiisasi aplikasi
teknis budidaya tanaman pangan
yang memperhatikan kaidah
konservasi lahan
Program Penyediaan dan
Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pertanian melalui kegiatan
Pengelolaan Kebutuhan Pupuk dan
Pestisida
Penurunan kualitas tanah akibat
limbah pertanian
Diperlukan sosialiisasi aplikasi
teknis budidaya tanaman pangan
yang memperhatikan kaidah
konservasi lahan
Program Penyediaan dan
Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pertanian melalui kegiatan
Pengelolaan Kebutuhan Pupuk dan
Pestisida
3. Perkiraan mengenai
dampak dan risiko
lingkungan hidup
Alih fungsi lahan disebabkan oleh
berkembangnya daerah
permukiman dan industri telah
menurunkan area resapan air dan
mengancam kapasitas lingkungan
dalam menyediakan air
Diperlukan sosialisasi UU No.
41 Thn 2009 tentang lahan
pertanian Abadi dan Tentang
Perlindungan Lahan Pertanian
Berkelanjutan
Program Penyediaan dan
Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pertanian melalui kegiatan
Peningkatan Pengelolaan Lahan dan
Air
pemanfaatan lahan untuk
pertambangan (galian c) dan
perumahan
Diperlukan sosialisasi aplikasi
teknis budidaya tanaman pangan
yang memperhatikan kaidah
konservsi lahan
Program Pengendalian Lahan Pangan
Berkelanjutan melalui kegiatan Regulasi
Lahan Pangan Berkelanjutan
Alih fungsi lahan pertanian
menjadi perumahan, industri serta
perkebunan skala besar
Diperlukan sosialisasi aplikasi
teknis budidaya tanaman pangan
yang memperhatikan kaidah
konservsi lahan
Program Pengendalian Lahan Pangan
Berkelanjutan melalui kegiatan Regulasi
Lahan Pangan Berkelanjutan
4. Efisiensi pemanfaatan
sumber daya alam
Peningkatan kebutuhan
pemakaian air untuk kebutuhan
irigasi tidak sejalan kondisi debit
sungai yang airnya digunakan
sangat fluktuatif antara musim
hujan dan musim kemarau
Diperlukan kerjasama antara
stakeholders pelaku pemanfaatan
pemakaian air
Program Penyediaan dan
Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pertanian melalui kegiatan
Peningkatan Pengelolaan Lahan dan
Air
Menurunnya kualitas air baku
Kurangnya jumlah dan kualitas
infrastruktur irigasi dan air baku
untuk tampungan air/embung
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 63
Dari hasil telaahan terhadap Renstra Kementerian, Renstra Kabupaten/Kota, Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, maka
pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi Sulawesi Selatan memiliki
tantangan dan juga sejumlah peluang dalam pelaksanaannya. Tantangan yang dihadapi antara lain :
• Kesuburan tanah semakin berkurang;
• Alih fungsi lahan semakin meningkat;
• Dampak perubahan iklim akibat pemanasan global;
• Daya saing komoditas tanaman pangan dan hortikultura masih rendah;
• Minat generasi muda untuk menjalankan usahatani tanaman pangan dan hortikultura semakin
menurun;
• Menguatnya kontrol sosial masyarakat;
• Keadilan dan kesetaraan gender belum sepenuhnya dipahami dan belum optimal diaplikasikan;
• Belum optimalnya dukungan sarana dan prasarana seperti jaringan irigasi, alat mesin pertanian,
sarana pasca panen, dan sarana perhubungan;
• Dari aspek pangan, konsumsi beras masih cukup tinggi sehingga terdapat ketidakseimbangan
konsumsi bahan pangan. Oleh karenanya diversifikasi pangan (pangan lokal) mesti digenjot
untuk menurunkan konsumsi beras per kapita;
• Stabilitas harga pangan perlu dipertahankan, terutama harga pangan strategis;
• Pemantauan / monitoring dan pengawasan distribusi pangan antar wilayah belum sepenuhnya
dapat dilakukan secara optimal;
• Dari aspek keamanan pangan, banyaknya makanan yang beredar yang dikonsumsi masyarakat
mengandung bahan makanan yang berbahaya bagi kesehatan.
Adapun peluang yang dimiliki dalam rangka membangun pertanian tanaman pangan dan
hortikultura di Provinsi Sulawesi Selatan antara lain :
• Ketahanan perekonomian daerah yang baik
• Komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
• Peraturan perundang-undangan yang mendukung pembangunan pertanian
• Tersedianya jasa perbankan dalam pembiayaan usaha tani
• Kesesuaian lahan, budaya, dan agroklimat / musim tanam yang variatif
• Adopsi teknologi pertanian oleh petani semakin meningkat
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 - 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN 64
• Terbukanya peluang pasar produk tanaman pangan dan hortikultura baik di tingkat regional,
nasional, maupun internasional.
• Pencapaian skor PPH (Pola Pangan Harapan) Provinsi Sulawesi Selatan telah meningkat
menjadi sebesar 81,6 yang artinya telah terjadi peningkatan penganekaragaman konsumsi
pangan.