BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab...
-
Upload
trinhkhanh -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab...
3
BAB II
DATA DAN ANALISA
2.1. Data dan Literatur
Data dan Informasi yang mendukung proyek penerbitan buku pengetahuan
tentang Pemanasan Global untuk anak Indonesia diperoleh dari beberapa
sumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan
ahli dan Survey Lapangan yang dilakukan untuk menunjang pencarian data
sesuai dengan target yang ditujukan.
2.1.1. Pemilihan Media
Menurut buku “Mengembangkan Kreativitas dan Kecerdasan pada
Anak” karya Anik Pamilu dikatakan bahwa anak-anak merupakan masa
dimana ia sedang belajar dan mengembangkan kepribadiannya, sehingga
perlu adanya pengarahan kepada anak agar pribadinya baik dan
berkembang. Selain itu dikatakan bahwa terdapat tiga media pendukung
anak dalam belajar, salah satunya adalah buku yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan meningkatkan kreatifitas serta saraf motorik anak.
2.1.2. Pengertian Edutainment
Edutainment menurut wikipedia adalah sarana untuk mengajarkan
sesuatu dengan cara yang lebih menarik. Edutainment dapat disampaikan
melalui media buku, program televisi, komputer dan video game, film
4
maupun musik. Dengan cara Eduitainment, sesuatu yang disampaikan
akan lebih mudah ditangkap oleh anak-anak karena edutainment lebih
bersifat mendidik namun menyenangkan.
2.1.3. Buku Cerita Anak
a. Baby Books
Buku untuk anak dibawah usia 3 tahun, berisi kurang dari 300
kata. Cerita terkait dengan keseharian anak atau bermuatan edukatif
tentang pengenalan warna, angka dan bentuk. Jumlah halaman sekitar
12 dan banyak yang berbentuk board books, pop-up, lift-the flaps atau
buku khusus (bersuara, format unik atau dengan tekstur tertentu).
b. Picture books
Pada umumnya berbentuk buku setebal 15-20 halaman untuk anak
usia 3–6 tahun. Naskahnya rata-rata 1.000 kata. Plot masih sederhana,
dengan satu karakter utama yang seutuhnya menjadi pusat perhatian dan
menjadi alat penyentuh emosi dan pola pikir anak. Ilustrasi memainkan
peran yang sama besar dengan teks dalam penyampaian cerita.
c. Early picture books
Sebentuk dengan picture books, namun dilengkapi sedemikian rupa
untuk usia di akhir 6 hingga 8 tahun. Cerita sederhana dan berisi kurang
dari 1.500 kata. Banyak buku genre ini yang dicetak ulang dalam format
board book untuk melebarkan jangkauan pembacanya. Juga dikenal
dengan sebutan easy-to-read (anak yang baru mulai membaca sendiri).
5
d. Transition books
Disebut juga sebagai "chapter books tahap awal", untuk anak usia 6–
9 tahun. Merupakan jembatan penghubung antara genre easy readers dan
chapter books. Gaya penulisan persis seperti easy readers, namun lebih
panjang (naskah biasa sebanyak 20 halaman, dibagi menjadi 2–3 bab).
e. Chapter books
Untuk usia 7–10 tahun. Terdiri dari naskah setebal 30–50 halaman
yang dibagi dalam 3-4 halaman per bab. Kisahnya lebih padat dibanding
genre transition books, walaupun tetap memakai banyak ramuan aksi
petualangan. Kalimatnya mulai sedikit kompleks, tapi paragraf yang
dipakai pendek (rata-rata 2–4 kalimat).
f. Middle grade
Untuk usia 8–12 tahun, merupakan usia emas anak dalam membaca.
Naskahnya lebih panjang (100–150 halaman), ceritanya mulai kompleks
(bagian-bagian sub-plot menampilkan banyak karakter tambahan yang
berperan penting dalam jalinan cerita), dan tema-temanya cukup
modern. Anak-anak di usia ini mulai tertarik dan mengidolakan karakter
dalam cerita atau acara yang mereka saksikan.
g. Young adult
Naskahnya antara 130–200 halaman, genre ini untuk anak usia 12
tahun ke atas. Plot ceritanya bisa sangat "ruwet" dengan banyak karakter
utama, meskipun tetap ada satu karakter yang difokuskan.
6
2.1.4. Definisi Pemanasan Global untuk Anak Indonesia
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu bumi yang
sebagian besar disebabkan oleh aktifitas sehari-hari manusia dalam
menghasilkan gas rumah kaca, yang merupakan gas yang berada pada
atmosfer bumi, sehingga menyebabkan panas yang diterima bumi oleh
matahari tidak dapat dipantulkan dengan baik, hal inilah yang menyebabkan
panas matahari tertahan di dalam bumi, sehingga suhu bumi semakin
meningkat. Yang termasuk Gas Rumah Kaca, yaitu:
a. Uap Air (H20)
Uap air merupakan gas rumah kaca yang berasal dari air di
permukaan bumi. Setiap hari matahari bersinar dan cahayanya diserap
oleh samudra, laut dan sungai, sebagian cahaya berubah menjadi panas.
Panas membuat air berubah menjadi uap air, selain itu uap air juga
dihasilkan oleh pernafasan manusia.
b. Karbondioksida (C02)
Karbondioksida alami dihasilkan oleh gunung meletus dan
pernafasan manusia. Untuk merubah karbondioksida menjadi oksigen
(untuk pernafasan manusia, hewan dan tumbuhan), dibutuhkan bantuan
tanaman melalui proses fotosintesis.
c. Metana (CH4)
Metana atau CH4 dihasilkan dalam proses produksi dan transportasi
batu bara, gas alam dan minyak bumi.
7
d. KloroFluoroKarbon (CFC)
Gas KloroFluoroKarbon (CFC) dihasilkan dari penggunaan
Pendingin Ruangan dan lemari pendingin, merupakan gas yang paling
sulit untuk hilang dari atmosfer bumi.
Disamping gas tersebut, masih ada gas lainnya seperti Dinitrogen
Oksida (N2O), Sulfur dioksida (SO2) dan Ozon (O3). Selain peningkatan
Gas rumah kaca, pemanasan global juga dipicu oleh semakin berkurangnya
jumlah hutan Indonesia.
Dampak pemanasan global
a. Cuaca
Pemanasan Global menyebabkan cuaca mudah berubah-ubah, hal ini
juga dapat menyebabkan berbagai bencana lebih lanjut seperti banjir
ketika musim hujan dan kekeringan ketika musim panas.
b. Kesehatan Manusia
Pemanasan Global menyebabkan berbagai penyakit semakin ganas,
hal ini dipacu oleh keadaan cuaca yang tidak menentu serta iklim yang
berubah, seperti meningkatnya penyebaran penyakit demam berdarah
oleh nyamuk Aedes Aegypti.
c. Hewan dan Tumbuhan
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar
dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai
8
manusia. Hewan dan Tumbuhan akan semakin berkurang dan lama-lama
akan punah akibat dari pemanasan global ini.
Disamping dampak tersebut, masih banyak dampak lainnya seperti:
Meningkatnya air laut yang menyebabkan banyak pulau tenggelam terutama
Indonesia yang merupakan negara kepulauan, merusak pertanian sebagai
sumber pangan manusia, dan dampak sampingan lainnya.
Pengendalian pemanasan global
a. Hemat listrik
• Mematikan Televisi dan AC jika tidak digunakan
• Mematikan lampu ketika tidur
b. Hemat Bahan Bakar
• Biasakan jalan kaki agar penggunaan bahan bakar berkurang
• Kalau bisa naik kendaraan umum/sepeda saat pergi sekolah
c. Hemat dalam kebiasaan sehari-hari
• Gunakan kertas seperlunya
• Tidak memakai tisu, kembali pada kebiasaan lama (sapu tangan)
• Kurangi penggunaan kemasan (plastik)
• Buka lemari pendingin seperlunya (kulkas menggunakan CFC)
d. Menanam Pohon
9
2.1.5. Data Pendukung Pemanasan Global
Data yang mendukung dalam penyampaian komunikasi kepada anak-
anak berkaitan dengan pemanasan global yaitu:
a. Menanam Pohon/tumbuhan
Menanam Pohon merupakan cara penanggulangan paling efekif
yang dapat dilakukan oleh setiap anak di Indonesia.
( Tabel 2a )
Tumbuhan merupakan produsen dalam rantai makanan mahluk
hidup sehingga dapat memproduksi makanannya sendiri. Untuk
menghasilkan makanan (karbohidrat) dibutuhkan karbondioksida, air
dan sinar matahari untuk proses fotosintesis. Sebagai hasil
fotosintesis terbentuklah karbohidrat dan oksigen. Sehingga
Tumbuhan merupakan sarana paling efektif yang dapat merubah Gas
Karbondioksida (Gas Rumah Kaca) menjadi oksigen.
b. Menghemat Listrik
Listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan manusia.
Listrik dihasilkan oleh Batu bara (sekarang sudah mulai ada energi
Air atau energi angin) sebagai penggerak energi, sehingga energi
kimia dirubah menjadi energi gerak lalu menghasilkan energi listrik.
10
( Tabel 2b )
Semakin banyak penggunaan listrik, semakin banyak Gas Rumah
Kaca seperti Metana atau Karbondioksida yang dihasilkan.
c. Menghemat Kertas
Kertas merupakan salah satu penyebab semakin banyaknya pohon
di Indonesia berkurang. Hal ini jugalah yang menjadi penyebab
pemanasan global. Proses pembuatan kertas yaitu:
( Tabel 2c )
Kertas dihasilkan dari kayu pohon yang banyak mengandung
selulosa. Kayu pohon dibersihkan dan dicampur dengan bahan kimia
sampai menjadi Pulp atau bubur kayu. Pulp dibersihkan dan
ditambahkan dengan pemutih lalu dikeringkan hingga menjadi
lembaran kertas. Maka semakin banyak kita mengkonsumsi kertas,
semakin banyak pohon ditebang.
c. Menghemat Bahan bakar kendaraan
Bahan bakar kendaraan dihasilkan dari pengolahan minyak bumi
sampai menjadi bensin atau sejenisnya. Efek dari penggunaan bahan
11
bakar tersebut yaitu emisi kendaraan yang berupa karbondioksida
atau Karbonmonoksida yang merupakan Gas Rumah Kaca.
( Tabel 2d )
Dengan semakin banyaknya Gas Rumah Kaca pada atmosfer
bumi, menyebabkan semakin banyak sinar matahari yang tidak dapat
dipantulkan, sehingga menyebabkan suhu bumi semakin meningkat.
Selain itu Gas Rumah Kaca seperti karbonmonoksida dan
karbondioksida juga dapat menimbulkan penyakit bagi manusia.
2.1.6. Data Buku Pembanding
a. Pemanasan Global
(Gambar 2a)
Pengarang : A Muzi Marpaung
Harga : Rp 25.000,-
Ukuran : 20,5 x 26,5 cm
Tebal : 32 halaman
12
Target : 11-13 tahun
Cerita : Menginformasikan mengenai pengetahuan pemanasan
global secara umum yang dilengkapi dengan gambar dan
percobaan berkaitan dengan pemanasan global.
Analisis SWOT mengenai Buku Pemanasan Global:
Strength : Informatif dan dilengkapi dengan percobaan ringan.
Weakness : Terlalu banyak penggunaan teks.
Opportunity : Belum ada buku tentang Pemanasan Global dalam bahasa
Indonesia untuk anak Indonesia.
Threat : Tema kurang diterima anak-anak karena penyampaiannya
kurang kreatif.
b. Pirate Ship Adventure
(Gambar 2b)
Pengarang : Nicole Baxter
Harga : Rp 89.800,-
Ukuran : 26 x 26 cm
Tebal : 10 halaman
13
Target : 6-9 tahun
Cerita : Menceritakan tentang sekelompok bajak laut yang belajar
hidup di lautan demi mencari harta karun yang dicari
berdasarkan peta harta karun yang ditemukan.
Analisis SWOT mengenai Buku Pirate Ship Adventure:
Strength : Menggunakan 3D Window.
Weakness : Jumlah halaman yang terlalu sedikit.
Opportunity : Harga relatif lebih murah dibanding buku anak lainnya.
Threat : Tema bajak laut sudah banyak dibuat dengan karakter
yang lebih dikenal.
c. Pierre Pergi Ke Supermarket
(Gambar 2c)
Pengarang : Sandrine Deredel Rogeon / Gustavo Mazali
Harga : Rp 12.000,-
Ukuran : 20 x 21 cm
Tebal : 16 halaman
Target : 5-7 tahun
14
Cerita : Menceritakan tentang seorang anak yang baru pertama
kali berbelanja ke supermarket bersama dengan orang
tuanya dan hewan peliharaannya.
Analisis SWOT mengenai Buku Pirate Ship Adventure:
Strength : Cara penyampaian dan tema yang diambil cukup
sederhana dan ringan untuk anak-anak.
Weakness : Illustrasi sederhana dan tidak berbeda dari buku lainnya.
Opportunity : Buku yang mendidik anak dengan cara yang sederhana.
Threat : Anak-anak lebih memilih buku sejenis dengan karakter
yang lebih dikenal dan dan ilustrasi yang lebih menarik.
2.1.7. Data Survey
a. Survey dengan anak Usia 6-8 tahun (50 anak)
1. Adik pernah mendengar pemanasan global tidak?
Pernah : 46% Tidak Pernah : 54%
2. Adik tahu tidak apa yang dimaksud pemanasan global?
Tahu : 8% Tidak Tahu : 92%
3. Adik pernah mendengar pemanasan global dari mana?
Televisi : 30% Buku : 4%
Guru : 32% Lain-lain : 34%
4. Adik suka membaca buku cerita tidak?
Suka : 66% Tidak Suka : 44%
15
5. Adik lebih suka tokoh binatang (Winnie the pooh, mickey
mouse, Donald bebek) atau orang (dora, sinchan, pinokio)?
Binatang: 62% Orang : 38%
b. Survey dengan Ibu Anak usia 6-8 tahun (25 orang)
1. Apakah Ibu tahu tentang masalah Pemanasan Global?
Tahu : 68% Tidak Tahu : 32%
2. Tahu tidak bagaimana cara mengurangi pemanasan global?
Tahu : 48% Tidak Tahu : 52%
3. Apakah anak ibu sudah tahu apa itu pemanasan global?
Tahu :20% Tidak Tahu : 80%
4. Apakah anak ibu tidur dengan menyalahkan lampu?
Ya :88% Tidak : 12%
5. Apakah anak ibu selalu menyalahkan AC di kamarnya?
Ya :80% Tidak : 20%
c. Survey dengan anak Usia 12-13 tahun (10 anak)
1. Pernah mendengar pemanasan global tidak?
Pernah : 90% Tidak Pernah : 10%
2. Tahu tidak apa yang dimaksud dengan pemanasan global?
Tahu : 70% Tidak Tahu : 30%
16
3. Pernah mendengar pemanasan global dari mana?
Televisi : 20% Buku : 30%
Guru : 40% Lain-lain : 10%
4. Tahu tidak bagaimana cara menanggulanginya?
Tahu : 40% Tidak Tahu : 60%
5. Mau tidak membantu untuk mengurangi pemanasan global
(dari hal-hal yang sederhana dulu, seperti: hemat listrik, hemat
bahan bakar, hemat kertas)?
Mau : 30% Tidak Mau : 70%
d. Kesimpulan Hasil wawancara
Setelah survey dan wawancara langsung (10 sampai 15 orang)
yang dilaksanakan berkaitan dengan perancangan komunikasi visual
ini dengan beberapa narasumber diperoleh kesimpulan antara lain:
• Anak-anak usia 6 hingga 8 tahun
Anak-anak pernah mendengar tentang pemanasan global dari
televisi dan guru mereka, namun mereka belum mengerti masalah
ini dengan benar (kurang penjelasan), dan menganggap masalah
ini hanya untuk orang dewasa, padahal pemanasan global dapat
dikurangi dengan hal sederhana seperti: menanam tumbuhan,
hemat listrik, hemat bahan bakar, dan hemat kertas. Anak-anak
sudah mulai belajar tentang gas seperti: karbondioksida,
17
karbonmonoksida, oksigen dan air dari pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam pada buku pelajaran mereka.
• Orang tua yang mempunyai anak usia 6 hingga 8 tahun
Orang tua tahu masalah pemanasan global, namun mereka kurang
peduli bagaimana cara menanggulangi masalah ini. Setelah di
wawancara lebih lanjut, orang tua juga mengamati kebiasaan
anak yang dapat disangkut pautkan dengan masalah pemanasan
global, antara lain: tidur dengan menyalahkan lampu, seringnya
penggunaan AC, seringnya kebiasaan anak untuk mendinginkan
tubuh melalui lemari pendingin dan kebiasaan anak membuang-
buang kertas pada bukunya.
• Anak usia 12-13 tahun
Anak usia 12-13 tahun sudah mengenal arti pemanasan global
dalam arti sederhana (perusakan ozon), namun mereka masih
belum tahu sebab-akibat dari pemanasan global. Setelah
diberikan penjelasan mengenai pemanasan global, mereka
menyimpulkan bahwa pemanasan global menyebabkan manusia
serba salah (begini salah, begitu salah), dan mereka berpikir
bahwa masalah ini masih lama untuk ditanggulangi, sehingga
mereka kurang peduli dengan masalah pemanasan global.
18
• Bapak Torry (WALHI)
Beliau setuju dengan target yang saya tuju agar anak-anak
mengenal bencana pemanasan global ini. Sebab, kampanye yang
biasa dilaksanakan oleh Walhi lebih mengarah ke orang dewasa.
Beliau juga bependapat bagimana caranya agar kampanye yang
dilaksanakan melalui buku ini dapat dikemas lebih menarik
sehingga selain berisi pengetahuan tentang masalah pemanasan
global, buku ini juga bersifat fun dan menghibur. Beliau juga
menjelaskan agar topik pemanasan global untuk anak lebih dibuat
sederhana dan mudah dikenal oleh anak, maksudnya cerita dapat
diangkat dari hal-hal sederhana yang dialami anak sehari-hari.
2.2. Produk
Produk yang dirancang dalam perancangan komunikasi visual ini berupa buku
pengetahuan seri penanggulangan tentang masalah pemanasan global. Buku ini
menceritakan tentang empat tokoh yang masing-masing digambarkan dalam bentuk
hewan langka Indonesia, dalam kehidupan sehari-hari mereka yang disesuaikan
dengan kebiasaan anak-anak yang berhubungan dengan pemanasan global, seperti:
Penggunaan kertas secara boros, menyalakan lampu ketika tidur atau boros listrik,
dan membiasakan anak menanam tanaman di pekarangan rumah mereka.
19
2.3. Karakteristik Produk
Buku pengetahuan anak ini terbagi menjadi 4 buah buku, dimana masing-
masing buku menceritakan tentang masalah anak-anak (dalam bentuk 4 sekawan)
yang berkaitan dengan pemanasan global. Masing-masing buku cerita terdiri atas 16
halaman, ukuran 21x21 cm yang disertai dengan format berbentuk Jendela tiga
dimensi agar lebih menarik. Jendela tiga dimensi digunakan agar setiap halaman,
terdiri atas tiga lapisan gambar yaitu foreground, middleground dan background.
Pembagian buku dibuat menjadi empat bagian dimana masing-masing buku
akan menceritakan dan menjelaskan tentang salah satu sebab pemanasan global dan
bagaimana agar anak-anak dapat turut bersama menanggulanginya. Keempat buku
tersebut antara lain:
1. Buku pertama menceritakan agar anak-anak mau bersama-sama menanam
tumbuhan di sekitar rumah mereka agar karbondioksida dapat diubah menjadi
oksigen melalui tumbuhan tersebut.
2. Buku kedua menceritakan agar anak-anak mau untuk lebih hemat listrik. Pada
buku ini juga dijelaskan apa kaitan antara listrik, sumber energi dan apa
kaitannya dengan pemanasan global.
3. Buku ketiga mengajarkan bagaimana kertas dibuat dan mengapa kita harus
menghemat kertas serta apa hubungannya dengan pemanasan global.
4. Buku keempat mengajarkan pada anak tentang pemanasan global yang juga
disebabkan oleh emisi dari bahan bakar kendaraan, pada buku ini anak-anak
diajak untuk mau berjalan kaki, menggunakan sepeda, atau pergi bersama.
20
Spesifikasi buku:
1. Satu buah sampul depan buku dengan judul “Seri Pemanasan Global”
2. Empat buah buku dimana masing-masing buku menceritakan tentang:
Menanam, Hemat Listrik, Hemat Kertas dan Ayo Gunakan Sepedamu. Masing-
masing buku terdiri atas:
2.1. Cover luar
Buku Satu : Ayo Menanam
Buku Dua : Ayo Hemat Listrik
Buku Tiga : Ayo Hemat Kertas
Buku Empat : Ayo Gunakan Sepedamu
2.2. Cover dalam
Terdiri atas Halaman Penerbit dan Halaman Pembuka
2.3. Halaman cerita (7 halaman gambar, 7 halaman tulisan)
2.4. Halaman Penutup
Terdiri atas Halaman Pesan Moral dan Pesan Penutup
2.4. Target Komunikasi
2.4.1. Demografi
• Anak-anak usia 6 hingga 8 tahun
• Orang tua yang mempunyai anak usia Sekolah Dasar (6-8 tahun)
• Sosial Ekonomi Status A dan B+
2.4.2. Geografi
• Wilayah perkotaan dan sekitar perkotaan
21
2.4.3. Psikografi
• Target Primer : Anak-anak memiliki rasa ingin tahu, senang
membaca, dan aktif.
• Target Sekunder : Orang tua dari target primer yang memiliki
semangat dalam membimbing anak agar lebih
kreatif, berpikiran terbuka dan berwawasan.
2.5. Data Penerbit
Penerbit Erlangga (Erlangga For Kids)
Erlangga For Kids merupakan penerbit yang khusus menerbitkan buku anak dan
merupakan bagian dari Penerbit Erlangga yang bergabung dalam Erlangga Group
(Erlangga, Esis, Erlangga For Kids, Esensi, Phibeta, GAP, dan Eureka).
Sejarah
Penerbit Erlangga hadir tahun 1952, di tengah keprihatinan kondisi pendidikan
nasional, saat para siswa Indonesia kesulitan memperoleh buku-buku untuk belajar.
Keprihatinan ini melecut Penerbit Erlangga untuk berkarya dengan melahirkan
banyak buku. Tujuan kami adalah ikut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas
pendidikan dengan menerbitkan buku-buku bermutu, mulai dari tingkat prasekolah,
TK, sekolah dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi, dan kalangan profesional.
22
Visi Erlangga
Menjadi mitra utama bagi semua pihak yang berkepentingan dalam memajukan
dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, agar mampu bersaing
dengan bangsa maju di dunia, khususnya di dalam penguasaan ilmu pengetahuan.
Misi Erlangga
• Memberi solusi kepada setiap orang yang menghadapi masalah
dalam mencari dan mengejar ilmu pengetahuan.
• Menyediakan produk dan layanan yang memenuhi standar tertinggi yang
mampu dicapai.
• Memastikan bahwa semua pihak yang berhubungan dengan Erlangga dapat
merasakan dan menerima manfaat positif dengan kehadirannya dalam bisnis ini.
2.6. Data Penyelenggara
WALHI
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) adalah organisasi lingkungan
hidup yang independen, non-profit dan terbesar di Indonesia. WALHI hadir di 26
propinsi dengan 436 organisasi anggota. WALHI merupakan forum kelompok
masyarakat sipil yang terdiri dari organisasi non-pemerintah, Kelompok Pecinta
Alam dan Kelompok Swadaya Masyarakat yang didirikan pada tanggal 15 Oktober
1980 sebagai reaksi dan keprihatinan atas ketidakadilan dalam pengelolaan
23
sumberdaya alam dan sumber-sumber kehidupan, sebagai akibat dari paradigma
dan proses pembangunan yang tidak memihak keberlanjutan dan keadilan.
Visi WALHI
Terwujudnya suatu tatanan sosial, ekonomi, dan politik yang adil dan
demokratis yang dapat menjamin hak-hak rakyat atas sumber-sumber kehidupan
dan lingkungan hidup yang sehat.
Misi dan Nilai Dasar WALHI
• WALHI adalah jaringan pembela lingkungan hidup independen untuk
mewujudkan dan menciptakan tatanan masyarakat dan lingkungan hidup yang
adil serta demokratis.
• WALHI percaya hak lingkungan hidup yang sehat adalah hak asasi manusia.
• WALHI menjujung tinggi keadilan gender, hak-hak masyarakat marjinal dan
hak-hak mahluk hidup.
• WALHI percaya gerakan lingkungan hidup harus berkembang menjadi gerakan
sosial yang mengutamakan solidaritas, aksi-aksi kreatif dan tanpa kekerasan.
• WALHI percaya organisasi yang demokratis, terbuka, bertanggung jawab dan
profesional akan mampu melindungi hak-hak masyarakat dan keberlanjutan
lingkungan hidup.
24
2.7. SWOT Buku Cerita Anak
2.7.1. Strength
• Menggunakan banyak visual yang menarik untuk anak-anak dalam
bentuk Jendela Tiga Dimensi yang sederhana.
• Menghibur sekaligus mendidik anak tentang pentingnya pengetahuan
tentang masalah pemanasan global.
2.7.2. Weakness
• Harga buku yang relatif mahal
• Format buku berbentuk Jendela Tiga Dimensi lebih mudah rusak
2.7.3. Opportunity
• Belum ada buku sejenis (buku pengetahuan yang membahas masalah
pemanasan global sejak dini dengan pendekatan berupa
cerita/penokohan).
• Kesadaran orang tua yang sudah lebih mengerti tentang memilih buku
yang bermutu bagi pendidikan anaknya.
• Moral anak masih dapat dibentuk dan diarahkan.
2.7.4. Threat
• Tema Pemanasan Global dianggap kurang menarik bagi anak-anak
• Sudah banyak buku anak dengan tokoh yang sudah dikenal dan
dianggap lebih menarik
• Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kelestarian
hidup berkaitan dengan masalah pemanasan global menyebabkan
rasa ketidaktahuan dan kurang peduli terhadap masalah ini.