BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab...

22
3 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literatur Data dan Informasi yang mendukung proyek penerbitan buku pengetahuan tentang Pemanasan Global untuk anak Indonesia diperoleh dari beberapa sumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan Survey Lapangan yang dilakukan untuk menunjang pencarian data sesuai dengan target yang ditujukan. 2.1.1. Pemilihan Media Menurut buku “Mengembangkan Kreativitas dan Kecerdasan pada Anak” karya Anik Pamilu dikatakan bahwa anak-anak merupakan masa dimana ia sedang belajar dan mengembangkan kepribadiannya, sehingga perlu adanya pengarahan kepada anak agar pribadinya baik dan berkembang. Selain itu dikatakan bahwa terdapat tiga media pendukung anak dalam belajar, salah satunya adalah buku yang dapat meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan kreatifitas serta saraf motorik anak. 2.1.2. Pengertian Edutainment Edutainment menurut wikipedia adalah sarana untuk mengajarkan sesuatu dengan cara yang lebih menarik. Edutainment dapat disampaikan melalui media buku, program televisi, komputer dan video game, film

Transcript of BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab...

Page 1: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

3

BAB II

DATA DAN ANALISA

2.1. Data dan Literatur

Data dan Informasi yang mendukung proyek penerbitan buku pengetahuan

tentang Pemanasan Global untuk anak Indonesia diperoleh dari beberapa

sumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan

ahli dan Survey Lapangan yang dilakukan untuk menunjang pencarian data

sesuai dengan target yang ditujukan.

2.1.1. Pemilihan Media

Menurut buku “Mengembangkan Kreativitas dan Kecerdasan pada

Anak” karya Anik Pamilu dikatakan bahwa anak-anak merupakan masa

dimana ia sedang belajar dan mengembangkan kepribadiannya, sehingga

perlu adanya pengarahan kepada anak agar pribadinya baik dan

berkembang. Selain itu dikatakan bahwa terdapat tiga media pendukung

anak dalam belajar, salah satunya adalah buku yang dapat meningkatkan

pengetahuan dan meningkatkan kreatifitas serta saraf motorik anak.

2.1.2. Pengertian Edutainment

Edutainment menurut wikipedia adalah sarana untuk mengajarkan

sesuatu dengan cara yang lebih menarik. Edutainment dapat disampaikan

melalui media buku, program televisi, komputer dan video game, film

Page 2: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

4

maupun musik. Dengan cara Eduitainment, sesuatu yang disampaikan

akan lebih mudah ditangkap oleh anak-anak karena edutainment lebih

bersifat mendidik namun menyenangkan.

2.1.3. Buku Cerita Anak

a. Baby Books

Buku untuk anak dibawah usia 3 tahun, berisi kurang dari 300

kata. Cerita terkait dengan keseharian anak atau bermuatan edukatif

tentang pengenalan warna, angka dan bentuk. Jumlah halaman sekitar

12 dan banyak yang berbentuk board books, pop-up, lift-the flaps atau

buku khusus (bersuara, format unik atau dengan tekstur tertentu).

b. Picture books

Pada umumnya berbentuk buku setebal 15-20 halaman untuk anak

usia 3–6 tahun. Naskahnya rata-rata 1.000 kata. Plot masih sederhana,

dengan satu karakter utama yang seutuhnya menjadi pusat perhatian dan

menjadi alat penyentuh emosi dan pola pikir anak. Ilustrasi memainkan

peran yang sama besar dengan teks dalam penyampaian cerita.

c. Early picture books

Sebentuk dengan picture books, namun dilengkapi sedemikian rupa

untuk usia di akhir 6 hingga 8 tahun. Cerita sederhana dan berisi kurang

dari 1.500 kata. Banyak buku genre ini yang dicetak ulang dalam format

board book untuk melebarkan jangkauan pembacanya. Juga dikenal

dengan sebutan easy-to-read (anak yang baru mulai membaca sendiri).

Page 3: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

5

d. Transition books

Disebut juga sebagai "chapter books tahap awal", untuk anak usia 6–

9 tahun. Merupakan jembatan penghubung antara genre easy readers dan

chapter books. Gaya penulisan persis seperti easy readers, namun lebih

panjang (naskah biasa sebanyak 20 halaman, dibagi menjadi 2–3 bab).

e. Chapter books

Untuk usia 7–10 tahun. Terdiri dari naskah setebal 30–50 halaman

yang dibagi dalam 3-4 halaman per bab. Kisahnya lebih padat dibanding

genre transition books, walaupun tetap memakai banyak ramuan aksi

petualangan. Kalimatnya mulai sedikit kompleks, tapi paragraf yang

dipakai pendek (rata-rata 2–4 kalimat).

f. Middle grade

Untuk usia 8–12 tahun, merupakan usia emas anak dalam membaca.

Naskahnya lebih panjang (100–150 halaman), ceritanya mulai kompleks

(bagian-bagian sub-plot menampilkan banyak karakter tambahan yang

berperan penting dalam jalinan cerita), dan tema-temanya cukup

modern. Anak-anak di usia ini mulai tertarik dan mengidolakan karakter

dalam cerita atau acara yang mereka saksikan.

g. Young adult

Naskahnya antara 130–200 halaman, genre ini untuk anak usia 12

tahun ke atas. Plot ceritanya bisa sangat "ruwet" dengan banyak karakter

utama, meskipun tetap ada satu karakter yang difokuskan.

Page 4: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

6

2.1.4. Definisi Pemanasan Global untuk Anak Indonesia

Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu bumi yang

sebagian besar disebabkan oleh aktifitas sehari-hari manusia dalam

menghasilkan gas rumah kaca, yang merupakan gas yang berada pada

atmosfer bumi, sehingga menyebabkan panas yang diterima bumi oleh

matahari tidak dapat dipantulkan dengan baik, hal inilah yang menyebabkan

panas matahari tertahan di dalam bumi, sehingga suhu bumi semakin

meningkat. Yang termasuk Gas Rumah Kaca, yaitu:

a. Uap Air (H20)

Uap air merupakan gas rumah kaca yang berasal dari air di

permukaan bumi. Setiap hari matahari bersinar dan cahayanya diserap

oleh samudra, laut dan sungai, sebagian cahaya berubah menjadi panas.

Panas membuat air berubah menjadi uap air, selain itu uap air juga

dihasilkan oleh pernafasan manusia.

b. Karbondioksida (C02)

Karbondioksida alami dihasilkan oleh gunung meletus dan

pernafasan manusia. Untuk merubah karbondioksida menjadi oksigen

(untuk pernafasan manusia, hewan dan tumbuhan), dibutuhkan bantuan

tanaman melalui proses fotosintesis.

c. Metana (CH4)

Metana atau CH4 dihasilkan dalam proses produksi dan transportasi

batu bara, gas alam dan minyak bumi.

Page 5: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

7

d. KloroFluoroKarbon (CFC)

Gas KloroFluoroKarbon (CFC) dihasilkan dari penggunaan

Pendingin Ruangan dan lemari pendingin, merupakan gas yang paling

sulit untuk hilang dari atmosfer bumi.

Disamping gas tersebut, masih ada gas lainnya seperti Dinitrogen

Oksida (N2O), Sulfur dioksida (SO2) dan Ozon (O3). Selain peningkatan

Gas rumah kaca, pemanasan global juga dipicu oleh semakin berkurangnya

jumlah hutan Indonesia.

Dampak pemanasan global

a. Cuaca

Pemanasan Global menyebabkan cuaca mudah berubah-ubah, hal ini

juga dapat menyebabkan berbagai bencana lebih lanjut seperti banjir

ketika musim hujan dan kekeringan ketika musim panas.

b. Kesehatan Manusia

Pemanasan Global menyebabkan berbagai penyakit semakin ganas,

hal ini dipacu oleh keadaan cuaca yang tidak menentu serta iklim yang

berubah, seperti meningkatnya penyebaran penyakit demam berdarah

oleh nyamuk Aedes Aegypti.

c. Hewan dan Tumbuhan

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar

dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai

Page 6: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

8

manusia. Hewan dan Tumbuhan akan semakin berkurang dan lama-lama

akan punah akibat dari pemanasan global ini.

Disamping dampak tersebut, masih banyak dampak lainnya seperti:

Meningkatnya air laut yang menyebabkan banyak pulau tenggelam terutama

Indonesia yang merupakan negara kepulauan, merusak pertanian sebagai

sumber pangan manusia, dan dampak sampingan lainnya.

Pengendalian pemanasan global

a. Hemat listrik

• Mematikan Televisi dan AC jika tidak digunakan

• Mematikan lampu ketika tidur

b. Hemat Bahan Bakar

• Biasakan jalan kaki agar penggunaan bahan bakar berkurang

• Kalau bisa naik kendaraan umum/sepeda saat pergi sekolah

c. Hemat dalam kebiasaan sehari-hari

• Gunakan kertas seperlunya

• Tidak memakai tisu, kembali pada kebiasaan lama (sapu tangan)

• Kurangi penggunaan kemasan (plastik)

• Buka lemari pendingin seperlunya (kulkas menggunakan CFC)

d. Menanam Pohon

Page 7: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

9

2.1.5. Data Pendukung Pemanasan Global

Data yang mendukung dalam penyampaian komunikasi kepada anak-

anak berkaitan dengan pemanasan global yaitu:

a. Menanam Pohon/tumbuhan

Menanam Pohon merupakan cara penanggulangan paling efekif

yang dapat dilakukan oleh setiap anak di Indonesia.

( Tabel 2a )

Tumbuhan merupakan produsen dalam rantai makanan mahluk

hidup sehingga dapat memproduksi makanannya sendiri. Untuk

menghasilkan makanan (karbohidrat) dibutuhkan karbondioksida, air

dan sinar matahari untuk proses fotosintesis. Sebagai hasil

fotosintesis terbentuklah karbohidrat dan oksigen. Sehingga

Tumbuhan merupakan sarana paling efektif yang dapat merubah Gas

Karbondioksida (Gas Rumah Kaca) menjadi oksigen.

b. Menghemat Listrik

Listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan manusia.

Listrik dihasilkan oleh Batu bara (sekarang sudah mulai ada energi

Air atau energi angin) sebagai penggerak energi, sehingga energi

kimia dirubah menjadi energi gerak lalu menghasilkan energi listrik.

Page 8: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

10

( Tabel 2b )

Semakin banyak penggunaan listrik, semakin banyak Gas Rumah

Kaca seperti Metana atau Karbondioksida yang dihasilkan.

c. Menghemat Kertas

Kertas merupakan salah satu penyebab semakin banyaknya pohon

di Indonesia berkurang. Hal ini jugalah yang menjadi penyebab

pemanasan global. Proses pembuatan kertas yaitu:

( Tabel 2c )

Kertas dihasilkan dari kayu pohon yang banyak mengandung

selulosa. Kayu pohon dibersihkan dan dicampur dengan bahan kimia

sampai menjadi Pulp atau bubur kayu. Pulp dibersihkan dan

ditambahkan dengan pemutih lalu dikeringkan hingga menjadi

lembaran kertas. Maka semakin banyak kita mengkonsumsi kertas,

semakin banyak pohon ditebang.

c. Menghemat Bahan bakar kendaraan

Bahan bakar kendaraan dihasilkan dari pengolahan minyak bumi

sampai menjadi bensin atau sejenisnya. Efek dari penggunaan bahan

Page 9: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

11

bakar tersebut yaitu emisi kendaraan yang berupa karbondioksida

atau Karbonmonoksida yang merupakan Gas Rumah Kaca.

( Tabel 2d )

Dengan semakin banyaknya Gas Rumah Kaca pada atmosfer

bumi, menyebabkan semakin banyak sinar matahari yang tidak dapat

dipantulkan, sehingga menyebabkan suhu bumi semakin meningkat.

Selain itu Gas Rumah Kaca seperti karbonmonoksida dan

karbondioksida juga dapat menimbulkan penyakit bagi manusia.

2.1.6. Data Buku Pembanding

a. Pemanasan Global

(Gambar 2a)

Pengarang : A Muzi Marpaung

Harga : Rp 25.000,-

Ukuran : 20,5 x 26,5 cm

Tebal : 32 halaman

Page 10: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

12

Target : 11-13 tahun

Cerita : Menginformasikan mengenai pengetahuan pemanasan

global secara umum yang dilengkapi dengan gambar dan

percobaan berkaitan dengan pemanasan global.

Analisis SWOT mengenai Buku Pemanasan Global:

Strength : Informatif dan dilengkapi dengan percobaan ringan.

Weakness : Terlalu banyak penggunaan teks.

Opportunity : Belum ada buku tentang Pemanasan Global dalam bahasa

Indonesia untuk anak Indonesia.

Threat : Tema kurang diterima anak-anak karena penyampaiannya

kurang kreatif.

b. Pirate Ship Adventure

(Gambar 2b)

Pengarang : Nicole Baxter

Harga : Rp 89.800,-

Ukuran : 26 x 26 cm

Tebal : 10 halaman

Page 11: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

13

Target : 6-9 tahun

Cerita : Menceritakan tentang sekelompok bajak laut yang belajar

hidup di lautan demi mencari harta karun yang dicari

berdasarkan peta harta karun yang ditemukan.

Analisis SWOT mengenai Buku Pirate Ship Adventure:

Strength : Menggunakan 3D Window.

Weakness : Jumlah halaman yang terlalu sedikit.

Opportunity : Harga relatif lebih murah dibanding buku anak lainnya.

Threat : Tema bajak laut sudah banyak dibuat dengan karakter

yang lebih dikenal.

c. Pierre Pergi Ke Supermarket

(Gambar 2c)

Pengarang : Sandrine Deredel Rogeon / Gustavo Mazali

Harga : Rp 12.000,-

Ukuran : 20 x 21 cm

Tebal : 16 halaman

Target : 5-7 tahun

Page 12: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

14

Cerita : Menceritakan tentang seorang anak yang baru pertama

kali berbelanja ke supermarket bersama dengan orang

tuanya dan hewan peliharaannya.

Analisis SWOT mengenai Buku Pirate Ship Adventure:

Strength : Cara penyampaian dan tema yang diambil cukup

sederhana dan ringan untuk anak-anak.

Weakness : Illustrasi sederhana dan tidak berbeda dari buku lainnya.

Opportunity : Buku yang mendidik anak dengan cara yang sederhana.

Threat : Anak-anak lebih memilih buku sejenis dengan karakter

yang lebih dikenal dan dan ilustrasi yang lebih menarik.

2.1.7. Data Survey

a. Survey dengan anak Usia 6-8 tahun (50 anak)

1. Adik pernah mendengar pemanasan global tidak?

Pernah : 46% Tidak Pernah : 54%

2. Adik tahu tidak apa yang dimaksud pemanasan global?

Tahu : 8% Tidak Tahu : 92%

3. Adik pernah mendengar pemanasan global dari mana?

Televisi : 30% Buku : 4%

Guru : 32% Lain-lain : 34%

4. Adik suka membaca buku cerita tidak?

Suka : 66% Tidak Suka : 44%

Page 13: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

15

5. Adik lebih suka tokoh binatang (Winnie the pooh, mickey

mouse, Donald bebek) atau orang (dora, sinchan, pinokio)?

Binatang: 62% Orang : 38%

b. Survey dengan Ibu Anak usia 6-8 tahun (25 orang)

1. Apakah Ibu tahu tentang masalah Pemanasan Global?

Tahu : 68% Tidak Tahu : 32%

2. Tahu tidak bagaimana cara mengurangi pemanasan global?

Tahu : 48% Tidak Tahu : 52%

3. Apakah anak ibu sudah tahu apa itu pemanasan global?

Tahu :20% Tidak Tahu : 80%

4. Apakah anak ibu tidur dengan menyalahkan lampu?

Ya :88% Tidak : 12%

5. Apakah anak ibu selalu menyalahkan AC di kamarnya?

Ya :80% Tidak : 20%

c. Survey dengan anak Usia 12-13 tahun (10 anak)

1. Pernah mendengar pemanasan global tidak?

Pernah : 90% Tidak Pernah : 10%

2. Tahu tidak apa yang dimaksud dengan pemanasan global?

Tahu : 70% Tidak Tahu : 30%

Page 14: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

16

3. Pernah mendengar pemanasan global dari mana?

Televisi : 20% Buku : 30%

Guru : 40% Lain-lain : 10%

4. Tahu tidak bagaimana cara menanggulanginya?

Tahu : 40% Tidak Tahu : 60%

5. Mau tidak membantu untuk mengurangi pemanasan global

(dari hal-hal yang sederhana dulu, seperti: hemat listrik, hemat

bahan bakar, hemat kertas)?

Mau : 30% Tidak Mau : 70%

d. Kesimpulan Hasil wawancara

Setelah survey dan wawancara langsung (10 sampai 15 orang)

yang dilaksanakan berkaitan dengan perancangan komunikasi visual

ini dengan beberapa narasumber diperoleh kesimpulan antara lain:

• Anak-anak usia 6 hingga 8 tahun

Anak-anak pernah mendengar tentang pemanasan global dari

televisi dan guru mereka, namun mereka belum mengerti masalah

ini dengan benar (kurang penjelasan), dan menganggap masalah

ini hanya untuk orang dewasa, padahal pemanasan global dapat

dikurangi dengan hal sederhana seperti: menanam tumbuhan,

hemat listrik, hemat bahan bakar, dan hemat kertas. Anak-anak

sudah mulai belajar tentang gas seperti: karbondioksida,

Page 15: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

17

karbonmonoksida, oksigen dan air dari pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam pada buku pelajaran mereka.

• Orang tua yang mempunyai anak usia 6 hingga 8 tahun

Orang tua tahu masalah pemanasan global, namun mereka kurang

peduli bagaimana cara menanggulangi masalah ini. Setelah di

wawancara lebih lanjut, orang tua juga mengamati kebiasaan

anak yang dapat disangkut pautkan dengan masalah pemanasan

global, antara lain: tidur dengan menyalahkan lampu, seringnya

penggunaan AC, seringnya kebiasaan anak untuk mendinginkan

tubuh melalui lemari pendingin dan kebiasaan anak membuang-

buang kertas pada bukunya.

• Anak usia 12-13 tahun

Anak usia 12-13 tahun sudah mengenal arti pemanasan global

dalam arti sederhana (perusakan ozon), namun mereka masih

belum tahu sebab-akibat dari pemanasan global. Setelah

diberikan penjelasan mengenai pemanasan global, mereka

menyimpulkan bahwa pemanasan global menyebabkan manusia

serba salah (begini salah, begitu salah), dan mereka berpikir

bahwa masalah ini masih lama untuk ditanggulangi, sehingga

mereka kurang peduli dengan masalah pemanasan global.

Page 16: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

18

• Bapak Torry (WALHI)

Beliau setuju dengan target yang saya tuju agar anak-anak

mengenal bencana pemanasan global ini. Sebab, kampanye yang

biasa dilaksanakan oleh Walhi lebih mengarah ke orang dewasa.

Beliau juga bependapat bagimana caranya agar kampanye yang

dilaksanakan melalui buku ini dapat dikemas lebih menarik

sehingga selain berisi pengetahuan tentang masalah pemanasan

global, buku ini juga bersifat fun dan menghibur. Beliau juga

menjelaskan agar topik pemanasan global untuk anak lebih dibuat

sederhana dan mudah dikenal oleh anak, maksudnya cerita dapat

diangkat dari hal-hal sederhana yang dialami anak sehari-hari.

2.2. Produk

Produk yang dirancang dalam perancangan komunikasi visual ini berupa buku

pengetahuan seri penanggulangan tentang masalah pemanasan global. Buku ini

menceritakan tentang empat tokoh yang masing-masing digambarkan dalam bentuk

hewan langka Indonesia, dalam kehidupan sehari-hari mereka yang disesuaikan

dengan kebiasaan anak-anak yang berhubungan dengan pemanasan global, seperti:

Penggunaan kertas secara boros, menyalakan lampu ketika tidur atau boros listrik,

dan membiasakan anak menanam tanaman di pekarangan rumah mereka.

Page 17: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

19

2.3. Karakteristik Produk

Buku pengetahuan anak ini terbagi menjadi 4 buah buku, dimana masing-

masing buku menceritakan tentang masalah anak-anak (dalam bentuk 4 sekawan)

yang berkaitan dengan pemanasan global. Masing-masing buku cerita terdiri atas 16

halaman, ukuran 21x21 cm yang disertai dengan format berbentuk Jendela tiga

dimensi agar lebih menarik. Jendela tiga dimensi digunakan agar setiap halaman,

terdiri atas tiga lapisan gambar yaitu foreground, middleground dan background.

Pembagian buku dibuat menjadi empat bagian dimana masing-masing buku

akan menceritakan dan menjelaskan tentang salah satu sebab pemanasan global dan

bagaimana agar anak-anak dapat turut bersama menanggulanginya. Keempat buku

tersebut antara lain:

1. Buku pertama menceritakan agar anak-anak mau bersama-sama menanam

tumbuhan di sekitar rumah mereka agar karbondioksida dapat diubah menjadi

oksigen melalui tumbuhan tersebut.

2. Buku kedua menceritakan agar anak-anak mau untuk lebih hemat listrik. Pada

buku ini juga dijelaskan apa kaitan antara listrik, sumber energi dan apa

kaitannya dengan pemanasan global.

3. Buku ketiga mengajarkan bagaimana kertas dibuat dan mengapa kita harus

menghemat kertas serta apa hubungannya dengan pemanasan global.

4. Buku keempat mengajarkan pada anak tentang pemanasan global yang juga

disebabkan oleh emisi dari bahan bakar kendaraan, pada buku ini anak-anak

diajak untuk mau berjalan kaki, menggunakan sepeda, atau pergi bersama.

Page 18: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

20

Spesifikasi buku:

1. Satu buah sampul depan buku dengan judul “Seri Pemanasan Global”

2. Empat buah buku dimana masing-masing buku menceritakan tentang:

Menanam, Hemat Listrik, Hemat Kertas dan Ayo Gunakan Sepedamu. Masing-

masing buku terdiri atas:

2.1. Cover luar

Buku Satu : Ayo Menanam

Buku Dua : Ayo Hemat Listrik

Buku Tiga : Ayo Hemat Kertas

Buku Empat : Ayo Gunakan Sepedamu

2.2. Cover dalam

Terdiri atas Halaman Penerbit dan Halaman Pembuka

2.3. Halaman cerita (7 halaman gambar, 7 halaman tulisan)

2.4. Halaman Penutup

Terdiri atas Halaman Pesan Moral dan Pesan Penutup

2.4. Target Komunikasi

2.4.1. Demografi

• Anak-anak usia 6 hingga 8 tahun

• Orang tua yang mempunyai anak usia Sekolah Dasar (6-8 tahun)

• Sosial Ekonomi Status A dan B+

2.4.2. Geografi

• Wilayah perkotaan dan sekitar perkotaan

Page 19: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

21

2.4.3. Psikografi

• Target Primer : Anak-anak memiliki rasa ingin tahu, senang

membaca, dan aktif.

• Target Sekunder : Orang tua dari target primer yang memiliki

semangat dalam membimbing anak agar lebih

kreatif, berpikiran terbuka dan berwawasan.

2.5. Data Penerbit

Penerbit Erlangga (Erlangga For Kids)

Erlangga For Kids merupakan penerbit yang khusus menerbitkan buku anak dan

merupakan bagian dari Penerbit Erlangga yang bergabung dalam Erlangga Group

(Erlangga, Esis, Erlangga For Kids, Esensi, Phibeta, GAP, dan Eureka).

Sejarah

Penerbit Erlangga hadir tahun 1952, di tengah keprihatinan kondisi pendidikan

nasional, saat para siswa Indonesia kesulitan memperoleh buku-buku untuk belajar.

Keprihatinan ini melecut Penerbit Erlangga untuk berkarya dengan melahirkan

banyak buku. Tujuan kami adalah ikut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas

pendidikan dengan menerbitkan buku-buku bermutu, mulai dari tingkat prasekolah,

TK, sekolah dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi, dan kalangan profesional.

Page 20: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

22

Visi Erlangga

Menjadi mitra utama bagi semua pihak yang berkepentingan dalam memajukan

dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, agar mampu bersaing

dengan bangsa maju di dunia, khususnya di dalam penguasaan ilmu pengetahuan.

Misi Erlangga

• Memberi solusi kepada setiap orang yang menghadapi masalah

dalam mencari dan mengejar ilmu pengetahuan.

• Menyediakan produk dan layanan yang memenuhi standar tertinggi yang

mampu dicapai.

• Memastikan bahwa semua pihak yang berhubungan dengan Erlangga dapat

merasakan dan menerima manfaat positif dengan kehadirannya dalam bisnis ini.

2.6. Data Penyelenggara

WALHI

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) adalah organisasi lingkungan

hidup yang independen, non-profit dan terbesar di Indonesia. WALHI hadir di 26

propinsi dengan 436 organisasi anggota. WALHI merupakan forum kelompok

masyarakat sipil yang terdiri dari organisasi non-pemerintah, Kelompok Pecinta

Alam dan Kelompok Swadaya Masyarakat yang didirikan pada tanggal 15 Oktober

1980 sebagai reaksi dan keprihatinan atas ketidakadilan dalam pengelolaan

Page 21: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

23

sumberdaya alam dan sumber-sumber kehidupan, sebagai akibat dari paradigma

dan proses pembangunan yang tidak memihak keberlanjutan dan keadilan.

Visi WALHI

Terwujudnya suatu tatanan sosial, ekonomi, dan politik yang adil dan

demokratis yang dapat menjamin hak-hak rakyat atas sumber-sumber kehidupan

dan lingkungan hidup yang sehat.

Misi dan Nilai Dasar WALHI

• WALHI adalah jaringan pembela lingkungan hidup independen untuk

mewujudkan dan menciptakan tatanan masyarakat dan lingkungan hidup yang

adil serta demokratis.

• WALHI percaya hak lingkungan hidup yang sehat adalah hak asasi manusia.

• WALHI menjujung tinggi keadilan gender, hak-hak masyarakat marjinal dan

hak-hak mahluk hidup.

• WALHI percaya gerakan lingkungan hidup harus berkembang menjadi gerakan

sosial yang mengutamakan solidaritas, aksi-aksi kreatif dan tanpa kekerasan.

• WALHI percaya organisasi yang demokratis, terbuka, bertanggung jawab dan

profesional akan mampu melindungi hak-hak masyarakat dan keberlanjutan

lingkungan hidup.

Page 22: BAB II DATA DAN ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00100-DS bab 2.pdfsumber data, antara lain: Kepustakaan (Internet dan buku), Wawancara dengan ahli dan

24

2.7. SWOT Buku Cerita Anak

2.7.1. Strength

• Menggunakan banyak visual yang menarik untuk anak-anak dalam

bentuk Jendela Tiga Dimensi yang sederhana.

• Menghibur sekaligus mendidik anak tentang pentingnya pengetahuan

tentang masalah pemanasan global.

2.7.2. Weakness

• Harga buku yang relatif mahal

• Format buku berbentuk Jendela Tiga Dimensi lebih mudah rusak

2.7.3. Opportunity

• Belum ada buku sejenis (buku pengetahuan yang membahas masalah

pemanasan global sejak dini dengan pendekatan berupa

cerita/penokohan).

• Kesadaran orang tua yang sudah lebih mengerti tentang memilih buku

yang bermutu bagi pendidikan anaknya.

• Moral anak masih dapat dibentuk dan diarahkan.

2.7.4. Threat

• Tema Pemanasan Global dianggap kurang menarik bagi anak-anak

• Sudah banyak buku anak dengan tokoh yang sudah dikenal dan

dianggap lebih menarik

• Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kelestarian

hidup berkaitan dengan masalah pemanasan global menyebabkan

rasa ketidaktahuan dan kurang peduli terhadap masalah ini.