BAB II DASAR TEORI Fungsi dan Jenis Gerbang...
Transcript of BAB II DASAR TEORI Fungsi dan Jenis Gerbang...
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Fungsi dan Jenis Gerbang Garasi
Fungsi garasi adalah sebagai tempat penyimpanan kendaraan atau perlengkapan
lainnya. Garasi saat ini sudah sangat umum, baik dirumah, diperkantoran dan gedung-gedung
lainnya.
Garasi biasanya terletak disamping bangunan utamanya seperti disamping rumah.
Pada awalnya garasi masih menggunakan cara manual untuk membuka atau menutup baik
menggunakan rolling door, pintu lipat, pintu geser, dan lain sebagainya. Cara manual cukup
merepotkan bagi pengguna, karena dalam pengoperasiannya pengguna harus turun dari
kendaraan untuk membuka garasi ataupun masih menggunakan remote control untuk
mengendalikan garasi.
2.1.2 Cara Kerja
Pada perancangan alat ini, mikrokontrol dirancang sebagai pengendali sistem utama
dimana pada kondisi awal, mikrokontroll melakukan pengidentifikasian perintah dari sensor
1 yang berada diluar untuk membuka garasi dari luar, kemudian sensor 3 yang berada dalam
bagian belakang berfungsi menutup garasi saat mobil berada pada jarak aktif sensor 3 dalam
garasi. Untuk membuka garasi dari dalam dipasangkan sensor 2 dibagian depan dalam garasi
sebagai indikator, jika mobil melewati sensor yang akan bernilai aktif maka digunakan SMS sebagai input yang nantinya akan di proses oleh mikrokontroll untuk menggerakkan
motor DC dan sebagai indikator berupa SMS kepada pemilik ketika garasi terbuka.
2.2 Sistem Kontrol
Dalam pembuatan pemodelan garasi mobil otomatis ini dilengkapi sistem kontrol
yang terdiri dari peranagkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) agar gerbang
garasi dapat bekerja sesuai berdasarkan sistem yang diinginkan.
4
2.3 Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras dalam gerbang garasi otomatis digunakan untuk sistem penggerak
gerbang garasi. Selain mekanik perangkat keras (Hardware) juga digunakan perangkat lunak
(Software) sebagai sistem kontrol gerbang garasi.
2.4 Arduino UNO
Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega328. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat
digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah
koneksi USB, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua
yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah
komputer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC
atau menggunakan baterai untuk memulainya.
Gambar 2.1 Arduino UNO
Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan output,
menggunakan fungsi pinMode, digitalWrite, dan digital Read. Fungsi-fungsi tersebut
beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus
maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50
kOhm. Selain itu, beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:
• Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan (TX)
serial data Transistor-Transistor Logic (TTL). Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin
yang sesuai dari chip Serial Atmega8U2 USB-ke-TTL.
• External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu sebuah
gangguan pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang besar, atau
suatu perubahan nilai. Lihat fungsi attach Interrupt untuk lebih jelasnya.
5
• PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsi analog
write.
• SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini menghubungkan
komunikasi SPI menggunakan SPI library.
• LED: 13. Ada sebuah led yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika pin
bernilai high, led menyala, ketika pin bernilai low, led mati.
Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, setiapnya memberikan
10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara umum, 6 input analog tersebut
mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas
atas dari rangenya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analog Reference. Di sisi lain,
beberapa pin mempunyai fungsi spesial:
• TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi TWI dengan
menggunakan Wire library . Ada sepasang pin lainnya pada board:
• AREF. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan analog Reference
Reset. Membawa saluran “low” untuk mereset mikrokontroler. Secara khusus, digunakan
untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi yang memblock sesuatu pada
board.
2.5 Sensor Jarak Sharp GP2Y0A21YK
Sensor ini termasuk pada sensor jarak kategori optik. Pada dasarnya, sensor ini sama
seperti sensor Infrared (IR) konvensional. GP2Y0A21YKmemiliki bagian transmitter/emitter
dan reciever (detektor). Bagian transmitter akan memancarkan sinyal IR, sedangkan pantulan
dari IR (apabila mengenai objek) akan ditangkap oleh bagian detektor yang terdiri dari lensa
fokus dan sebuah linear CCD array. Linier CCD array terdiri atas sederetan elemen peka
cahaya yang disebut piksel (picture element).
Gambar 2.2 Bentuk Fisik Infrared Proximity Sensor GP2Y0A21YK
Infrared Proximity Sensor GP2Y0A21YKdapat mengukur jarak halangan pada daerah
10-80 cm dengan memanfaatkan pemancaran dan penerimaan sinar infra merah sebagai
6
media untuk menentukan jarak. Penggunaan spektrum infra merah menyebabkan sensor ini
tidak mudah terganggu dengan cahaya tampak dari lingkungan karena memiliki daerah
spektrum yang berbeda.
Gambar 2.3 Blok Diagram Internal Sensor
Output dari sensor adalah berupa tegangan. Semakin dekat jarak objek dengan sensor, maka
semakin tinggi pula tegangan yang dikeluarkan oleh output sensor, dan besarannya tegangan
pada output sensor akan diperbaharui secara terus menerus. Perubahan tegangan output
sensor terhadap objek adalah linear. Seperti pada gambar yaitu grafik menunjukkan
besaranya tegangan output sensor dengan jarak objek yang terukur.
Gambar 2.4 Grafik Sensor
2.6 Motor DC
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC.
Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan
tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana
diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan
yang luas.
7
2.6.1 Komponen Utama Motor DC
1. Kutub Medan Magnet
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan
perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan kumparan
motor DC yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC
sederhana memiliki dua kutub medan kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi
membesar melintasi bukan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang
lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet
menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.
Gambar 2.5 Kutub medan magnet motor DC
2. Kumparan Motor DC
Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Kumparan motor DC yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, kumparan motor DC berputar
dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan
magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub
utara dan selatan kumparan motor DC.
Gambar 2.6 Kumparan motor DC
8
3. Commutator Motor DC
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam kumparan motor DC. Commutator juga membantu dalam
transmisi arus antara kumparan motor DC dan sumber daya.
Gambar 2.7 Commutator motor DC
2.6.2 Kelebihan Motor DC
Keuntungan utama motor DC adalah dalam hal pengendalian kecepatan motor DC
tersebut, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan
dengan mengatur :
Tegangan kumparan motor DC – meningkatkan tegangan kumparan motor DC akan
meningkatkan kecepatan. Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan
kecepatan. Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya
dibatasi untuk beberapapenggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga
sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan
perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut
dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko
percikan api pada sikatnya.
Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC. Hubungan antara kecepatan, flux
medan dan tegangan kumparan motor DC ditunjukkan dalam persamaan berikut :
9
Gaya elektromagnetik: E = KΦN
Torsi : T = K Φ Ia
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal kumparan motor DC (volt).
Φ= flux medan yang berbandinglurus dengan arus medan.
N= kecepatan dalam RPM (putaranpermenit).
T= torsi elektromagnetik.
Ia = arus kumparan motorDC.
K = konstanta persamaan.
2.6.3 Jenis-Jenis Motor DC
1. Motor DC Sumber Daya Terpisah/ Separately Excited
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya
terpisah / separately excited.
2. Motor DC Sumber Daya Sendiri/ Self Excited: Motor Shunt
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel
dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah. Oleh
karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus kumparan
motor DC.
Gambar 2.8 Karakteristik Motor DC Shunt
10
Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torsi
tertentu setelah kecepatannya berkurang), lihat Gambar diatas dan oleh karena itu cocok
untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri
dengan kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada
arus medan (kecepatan bertambah).
3. Motor DC Daya Sendiri: Motor Seri
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan
gulungan kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah. Oleh karena
itu, arus medan sama dengan arus kumparan motor DC. Berikut tentang kecepatan motor seri
(Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002) :
Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM.
Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat
tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal
yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.9 Karakteristik Motor DC Seri
11
4. Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon,
gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan
kumparan motor DC (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar dibawah. Sehingga, motor
kompon memiliki torsi penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi
persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri),
makin tinggi pula torsi penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh,
penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek,
sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
Gambar 2.10 Karakteristik Motor DC Kompon
2.7 Modem wavecom
Untuk komunikasi data antara sistem dengan mikrokontroller via jaringan selluler,
maka digunakan modem serial merk wavecom yang difungsikan sebagai media pengirim dan
penerima SMS (Short Message Serivice).
Modem ini bertugas mengirim SMS berupa peringatan bagi pemilik rumah ketika garasi
terbuka. Adapun protokol komunikasi yang digunakan adalah komunikasi standart modem
yaitu AT Command.
Wavecom adalah pabrikkan asal Perancis (bermarkas dikota Issy-les Moulineax,
Perancis) yaitu Wavecom.SA yang berdiri sejak 1993. Bermula sebagai biro konsultan
teknologi dan sistem jaringan nirkabel GSM. Dan pada tahun 1996 Wavecom mulai membuat
12
desain modul wireless GSM pertamanya dan diresmikan tahun 1997, bentuk modul GSM
pertama berbasis GSM dan pengkodean khusus yang disebut AT-Command. Sulit mencari
modul tipe apa yang pertaman dibuat oleh Wavecom SA, namun bias beberapa modul yang
familiar di Indonesia antara lain modem Wavecom fasttrack M1306B sebagaimana yang
digunakan pada perancangan ini.
Wavecom fasttrack M1360B merupakan jenis produksi missal yang paling laris
sepanjang masa, dengan dukungan module Q2406B (open AT) dan Q24plus classic dengan
dukungan penuh terhadap Open AT dan TCPIP stacked, sehingga untuk operasi yang
berbasis TCPIP,GPRS dan aplikasi internet yang sifatnya berdiri sendiri telah dibenamkan
dalam chip ini. Modem Wavecom Fasttrack ini di Indonesia cukup dikenal digunakan pada
industri bisnis rumahan dan bahkan skala besar mulai dari fungsi untuk kirim SMS missal
hingga fungsi sebagai penggerak perangkat elektronik. Beberapa fungsi kegunaan modem ini
masyarakat antara lain:
• Call broadcast.
• SMS Broadcast application .
• SMS Quiz application.
• SMS Polling.
• SMS auto-reply.
• M2M integration.
• Aplikasi server pulsa.
• Telemetri.
• Payment Point Data.
• PPOB, dan sebagainya.
Adapun kemasan dari Wavecom fasttrack M1306B ditunjukkan sebagaimana gambar 2.11.
Gambar 2.11 Kemasan wavecom fasttrack
13
Berdasarkan Gambar 2.11, fungsi dari pin-pin pada konektor DB15 ditunjukkan sebagaimana
gambar 2.12:
Pin Signal I/O I/O Type Description Comment
(CCIT / EIA)
1 CT109 /DCD O Standart RS-232 RS-232 Data Carrier
Detect
2 ICT103 / TX I Standart RS-232 RS-232 Transmit serial
data
3 BOOT I CMOS Boot Active low, Pull
down through 1K
for flash
downloading
4 Mircophone (+) I Analog Microphone positive
line
5 Mircophone (-) I Analog Microphone negative
line
6 CT104 /RX O Standart RS-232 RS-232 Receive serial
data
7 CT107 / DSR O Standart RS-232 RS-232 Data Set Ready
8 CT108 / DTR I Standart RS-232 RS-232 Data Terminal
Ready
9 GND - GND Ground
10 Speaker Analog Speaker positive line
Gambar 2.12 Pin-pin konektor DB15
14
2.7.1 RS232 Konverter
RS232 merupakan seperangkat alat yang berfungsi sebagai interface dalam proses
transfer data secara serial. Pada RS232, komunikasi diidentifikasikan sebagai metode
komunikasi serial asinkron. Serial merupakan informasi yang dikirim satu bit dalam satu
waktu. Sedangkan informasi asinkron tidak dikirm pada time slot yang sudah dikenal.
Pengiriman data dapat dimulai pada beberapa waktu diberikan dan itu tugas receiver untuk
mendeteksi kapan pesan dimulai dan berakhir. RS232 menggunakan cara interaksi secara
asinkron, dimana sinyal clock tidak dikirim bersamaan dengan data. Setiap word diselaraskan
dengan menggunakan start bit RS232 dan sebuah internal clock pada setiap sisi menjaga
timing yang diinginkan.
Didalam modem terdapat fasilitas serial yang menggunakan standart RS232, yaitu
terletak pada konektor DB9 dibagian belakangnya. Gambar konektor DB9 seperti terdapat
pada gambar 2.13.
Gambar 2.13 Konfigurasi Pin Konektor DB9
Sumber: RS-232 9-PIN konektor
Secara praktis untuk kebutuhan transfer data pada modem dan begitu juga standart
RS232 yang digunakan pada computer cukup 9 pin yang digunakan.
15
Adapun konfigurasi RS232 dalam DB9 diperlihatkan pada gambar 2.14 berikut ini:
DB9 PINOUT
PIN Abbreviation Name Signal Direction At Device
1 DCD Data Carrier Detect DCE to DTE
2 RD Receive Data DCE to DTE
3 TD Transmit Data DTE to DCE
4 DTR Data Terminal Ready DTE to DCE
5 SG Signal Ground Both ways
6 DSR Data Set Ready DCE to DTE
7 RTS Request To Send DTE to DCE
8 CTS Clear To Send DCE to DTE
9 R1 Ring Indicator DCE to DTE
Gambar 2.14 Konfigurasi Pin RS232 pada konektor DB9
Sumber: RS-232 DB9
Fungsi masing masing sinyal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
• DCD (Pin 1) : Dikeluarkan oleh DCE untuk memberitahu DTE agar siap-siap
menerima data kapanpun. Pada full duplex sinyal DCD akan dikeluarkan
secara kontinyu. Karena full duplex merupakan jalur dua arah yang kontinyu
data akan tiba saat kapanpun. Pada half duplex sinyal DCD dikeluarkan pada
saat data akan dikirimkan ke DTE dan kadang sinyal ini kadang disebut CD
atau CX.
• RD (Pin 2) : Digunakan oleh DTE untuk menerima data.
• TD (Pin 3) : Digunakan oleh DTE untuk mengirim data.
16
• DTR (Pin 4) : Ketika DTE dihidupkan, DTE mengeluarkan sinyal DTR. Ini
pernyataan kepada DCE bahwa DTE sudah terhubung dan siap menerima data
atau berkomunikasi.
• SG (Pin 5) : Sinyal ini sebagai tegangan referensi 0 untuk semua sinyal-sinyal
yang lain. Ketika DTE mengirim sinyal pada sinyal TD. DCE akan
membandingkan apakah data yang akan dikirmkan 1 atau 0.
• DSR (Pin 6) : Dikeluarkan oleh DCE untuk memberitahu bahwa DCE sudah
dihidupkan dan siap berkomunikasi.
• RTS (Pin 7) : Dikeluarkan oleh DTE untuk meminta izin pengiriman data.
Pada full duplex , sinyal ini akan langsung dikeluarkan dengan segera begitu
ada data karena sebuah peralatan full duplex menginginkan sebuah jalur
komunikasi dua arah yang kontinyu. Pada half duplex, DTE hanya akan
mengeluarkan sinyal ini pada saat dinyatakan bahwa dia mempunyai data
untuk dikirim.
• CTS (Pin 8) : Dikeluarkan oleh DCE sebagai respon DCE siap menerima data
dari DTE.
• R1 (Pin 9) :Dikeluarkan oleh DCE untuk memberitahu DTE bahwa ada
sebuah peralatan (DTE/DCE) lain ingin mengadakan komunikasi.
Dari 9 jalur yang disediakan adalah tidak mutlak dipakai seluruhnya sering kali terjadi, misal
pada sebuah hubungan antara komputer dengan sebuah modem.
2.8 Catu Daya
Catu Daya atau sering disebut dengan Power Supply adalah sebuah piranti yang
berguna sebagai sumber listrik untuk piranti lain. Pada dasarnya Catu Daya bukanlah sebuah
alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa Catu Daya yang
menghasilkan energi mekanik, dan energi yang lain. Daya untuk menjalankan peralatan
elektronik dapat diperoleh dari berbagai sumber. Baterai dapat menghasilkan suatu ggl dc
dengan reaksi kimia. Foton dari panas atau cahaya yang berasal dari matahari dapat diubah
menjadi energi listrik dc oleh sel-foto (photocell). Sel bahan bakar menggabungkan gas
hidrogen dan oksigen dalam suatu elektrolit untuk menghasilkan gaya gerak listrik dc.
Sebuah mesin bahan bakar fosil atau air terjun dapat memutar generator dc atau generator ac.
Power supply atau catu daya adalah sebuah peralatan penyedia tegangan atau sumber daya
17
untuk peralatan elektronika dengan prinsip mengubah tegangan listrik yang tersedia dari
jaringan distribusi transmisi listrik ke level yang diinginkan sehingga berimplikasi pada
pengubahan daya listrik.
Gambar 2.15 Macam-macam pencatu daya
2.8.1 Macam-macam Catu Daya
Secara garis besar, Power Supply elektrik dibagi menjadi dua macam, yaitu Power
Supply Linier dan Switching Power Supply.
1. Power Supply Linier
Merupakan jenis power supply yang umum digunakan. Cara kerja dari power supply
ini adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan AC lain yang lebih kecil dengan
bantuan Transformator. Tegangan ini kemudian disearahkan dengan menggunakan rangkaian
penyearah tegangan, dan dibagian akhir ditambahkan kapasitor sebagai pembantu
menyearahkan tegangan sehingga tegangan DC yang dihasilkan oleh power supply jenis ini
tidak terlalu bergelombang.
Selain menggunakan dioda sebagai penyearah, rangkaian lain dari jenis ini menggunakan
regulator tegangan sehingga tegangan yang dihasilkan lebih baik daripada rangkaian yang
menggunakan dioda. Power Supply jenis ini dapat menghasilkan tegangan DC yang
bervariasi antara 0 – 30 Volt dengan arus antara 0 – 5 Ampere.
18
2. Switching Power Supply
Power Supply jenis ini menggunakan metode yang berbeda dengan power supply
linier. Pada jenis ini, tegangan AC yang masuk ke dalam rangkaian langsung disearahkan
oleh rangkaian penyearah tanpa menggunakan bantuan transformer. Cara menyearahkan
tegangan tersebut adalah dengan menggunakan frekuensi tinggi antara 10KHz hingga 1MHz,
dimana frekuensi ini jauh lebih tinggi daripada frekuensi AC yang sekitar 50Hz. Pada
switching power supply biasanya diberikan rangkaian feedback agar tegangan dan arus yang
keluar dari rangkaian ini dapat dikontrol dengan baik. Keuntungan utama dari metode ini adalah efisiensi yang lebih besar karena switching
transistor daya sedikit berkurang ketika berada di luar daerah aktif yaitu, ketika transistor
berfungsi seperti tombol dan juga memiliki diabaikan jatuh tegangan atau arus yang dapat
diabaikan melaluinya. Keuntungan lain termasuk ukuran yang lebih kecil dan bobot yang
lebih ringan dari pengurangan transformator frekuensi rendah yang memiliki berat yang
tinggi dan panas yang dihasilkan lebih rendah karena efisiensi yang lebih tinggi. Kerugian
meliputi kompleksitas yang lebih besar, generasi amplitudo tinggi, energi frekuensi tinggi
yang low-pass filter harus blok untuk menghindari gangguan elektromagnetik (EMI).
2.9 Modul LM 2596 DC to DC Step down
Modul LM2596 dapat digunakan untuk menurunkan tegangan DC maksimal hingga
3A dengan range 3-40V DC dan selisih minimum input - output 1.5V DC.Keunggulan modul
step down LM2596 dibandingkan dengan step down tahanan resistor / potensiometer adalah
besar tegangan output tidak berubah (stabil) walaupun tegangan input naik turun.
Gambar 2.16 Modul LM 2596 dc to dc step down
19
Contoh Aplikasi:
- Kipas pendingin computer agar tidak terlalu berisik dapat diturunkan voltase sampai 9-10V
DC dari sumber input 12V DC
- Adaptor 12V DC dapat diturunkan menjadi 9V. Misalnya dimanfaatkan untuk power
modem yang membutuhkan power 9V DC sementara hanya tersedia adaptor 12V.
- Adaptor 9V diturunkan ke 5V, misalnya untuk mengisi smartphone atau powerbank.
- Menurunkan power 5V DC ke 3,7V DC seperti power baterai lihtium dan kebutuhan
tegangan lampu LED.
- mengantikan power baterai alat elektronik seperti mobil mobilan, alat ukur dan lainnya.
Spesifikasi:
- Tegangan input: 3-40V DC
- Tegangan output: 1.25-35V DC
- Selisih input output: Minimal 1.5V DC
- Arus: Maksimal 3A (Rekomendasi 2.5A untuk pemakaian jangka panjang)
- Efisiensi step down: 92%
- Ukuran: 43 x 24 x 14mm
Gunakan obeng min (-) memutar knop trimpot untuk mengubah besaran output DC. Putar
berlawanan arah jarum jam untuk menurunkan tegangan. Kabel untuk input dan output bisa
langsung disolder pada modul. Perhatikan supaya jangan terbalik dalam pemasangan kabel
input + dan , hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada IC LM2596.
20