BAB II. BAKTERI

22
BAB II. BAKTERI Populasi Bakteri Fase pertumbuhan Bakteri • Faktor yang mempengaruhi Populasi Bakteri Klasifikasi Bakteri • Peranan Bakteri dalam bidang pertanian • Proses terjadinya dekomposisi oleh Mikroorganisme (Bakteri).

description

BAB II. BAKTERI. Populasi B akteri Fase pertumbuhan Bakteri Faktor yang mempengaruhi Populasi Bakteri Klasifikasi Bakteri Peranan Bakteri dalam bidang pertanian Proses terjadinya dekomposisi oleh Mikroorganisme ( Bakteri ). Populasi Bakteri. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of BAB II. BAKTERI

Page 1: BAB II. BAKTERI

BAB II. BAKTERI

• Populasi Bakteri• Fase pertumbuhan Bakteri• Faktor yang mempengaruhi Populasi

Bakteri• Klasifikasi Bakteri• Peranan Bakteri dalam bidang pertanian• Proses terjadinya dekomposisi oleh

Mikroorganisme (Bakteri).

Page 2: BAB II. BAKTERI

Populasi Bakteri

• Jumlah Bakteri di dalam tanah : 3 x 106 – 5 x 108 /g tanah.

• Merupakan Mikroflora yang paling kecil ukuranya tapi paling besar populasinya. ± menempati ½ total massa sel Mikroorganisme tanah perannya besar dalam tanah dibanding Mikroflora lain.

• Bakteri dalam tanah terdapt dalam fase padat terikat permukaan koloid maupun humus.

Page 3: BAB II. BAKTERI

Fase Pertumbuhan Bakteri

Page 4: BAB II. BAKTERI

Faktor yang mempengaruhi Populasi Bakteri

1. Kelembaban umumnya hidup baik pada keadaan Field Capacity atau mendekati

2. Aerasi Klasifikasi :– Aerob– Anaerob– Fakultatif anaerob

3. Bahan Organik sumber energi terutama bagi Bakteri Heterotrof.

4. pH tanah umumnya hidup pada pH mendekati netral tapi ada yang hidup pada suasana asam. E.g. Thiobacillus (perombak S)

Page 5: BAB II. BAKTERI

Faktor yang mempengaruhi Populasi Bakteri

5. Suplai mineral anorganik sumber energi.6. Pengolahan tanah memperbaiki aerase dan

struktur tanah.7. Kedalaman tanah makin dalam profil tanah,

makin menurun aktifitas/populasi Bakteri8. Musim suhu harian maupun aktifitas tanaman

tingkat tinggi ( e.g. bakteri yang hidup pada rhizosfer(Rhizobium) hidup dari hasil sekresi tanaman)

Page 6: BAB II. BAKTERI

Faktor yang mempengaruhi Populasi Bakteri

9. Temperatur klasifikasi:– Mesophyl ( temperatur optimum 250 – 350c) dapat

hidup pada 5 – 60 0 c paling banyak populasi di tanah

– Psichrofil (oligotermik) temperatur optimum 100 – 200 c dapat hidup pada 0 – 30 0 c.

– Termophilik (politermik) temperatur optimum 450 – 650 c) dapat hidup pada 40 – 80 0 c.

Page 7: BAB II. BAKTERI

Klasifikasi BakteriBerdasarkan kegiatan fisiologis :1. Bakteri Autotrof: bakteri yang mendapat sumber energi dari senyawa

anorganik dan sumber karbonnya dari CO2 atmosfir. Sifatnya mentransformasi senyawa-senyawa mineral. E.g. Bakteri nitrifikasi

NH4+ Nitrosomonas NO2

- NO2

- Nitrobacter NO3-

2. Bakteri Heterotrof: bakteri yang mendapat sumber energi dan sumber karbonnya dari BO.

Bakteri pemfiksasi N• Simbiotik (Rhizobium)• Non Simbiotik (Azotobacter)

Bakteri pembentuk spora (gram negatif) dan non pembentuk spora (gram positif) umumnya pendekomposisi BO

• E.g. Bakteri Megatherium

Page 8: BAB II. BAKTERI

Klasifikasi Bakteri

Berdasarkan taxonomy: Tumbuhan Divisi : Protophyta Kelas : Schizomycetes Ordo hanya 6 ordo yang termasuk ke dalam kelompok

bakteri tanah, yaitu : PsiodomoralesChlanydobacterialesEubacterialesActinomycetesMyxobacterialesSpirochaetales

Page 9: BAB II. BAKTERI

Peranan Bakteri dalam bidang Pertanian

1. Meningkatkan ketersediaan N2. Dekomposisi BO :

Cellulo fibrio (Bakteri perombak selulosa) Cytophaga Myxobacterium

3. Perombak S B. ThiobacillusS2 H2SO4

4. Perombak besi B. Thiobacillus ferrooxidanFe2+ (ferro) Fe3+ (ferri)

Page 10: BAB II. BAKTERI

Peranan Bakteri dalam bidang Pertanian

5. Bakteri pelarut Fosfat (meningkatkan kelarutan Fosfat (karena mudah terfiksasi

Bacillus Pseudomonas

6. Penetralisasi residu pestisida. E.g. B. flavobacterium mampu menetralkan bahan aktif pharation dari suatu pestisida

Page 11: BAB II. BAKTERI

Proses decomposisi

1. Degradasi sisa-sisa tumbuhan dan hewan oleh selulosa dan enzim-enzim mikroba lainnya.

2. Peningkatan biomassa mikroorganisme yang terdiri dari polisakarida dan protein.

3. Akumulasi atau pembebasan hasil akhir.

Page 12: BAB II. BAKTERI

Jalur decomposisi Bahan Organik

Page 13: BAB II. BAKTERI

Mikroorganisme tanah dan Bahan Organik

• Dalam tanah subur yang normal, terdapt 10 – 100 juta bakteri/gram tanah

• Bagian terbesar bakteri tanah termasuk heterotrof

• Jumlah Actinomycetes 200 juta/gram tanah• Jamur tanah heterotrof• Alga tidak memiliki peran aktif dalam

dekomposisi

Page 14: BAB II. BAKTERI

Hasil Peralihan Decomposisi

Dalam dekomposisi BO, produk peralihan : Humus, mengandung senyawa (kompleks ligno protein atau suatu kompleks asam amino lignin):– Lignin 45 %– Asam amino 35 %– Karbohidrat 11 %– Selulosa 4 %– Selulosa 7 %– Lemak, lilin, resin 3 %– Bahan lain 6 % (termasuk bahan pengatur pertumbuhan dan

bahan penghambat pertumbuhan).

Page 15: BAB II. BAKTERI

Hasil Akhir Decomposisi

• CO2

• H2O

• NO3

• SO4

• CH4

• NH4

• H2S

Page 16: BAB II. BAKTERI

Fraksi Utama yang diperoleh dari humus

1. Asam fulvat2. Humin3. Asam humat

Page 17: BAB II. BAKTERI

Morfologi dan sitologi Bakteri

• Bersel satu• Tidak berklorofil (ada kecualinya)• Berkembang dengan cara membelah

diri• Hidup secara berkoloni

Page 18: BAB II. BAKTERI

Morfologi dan sitologi BakteriBentuk Bakteri :1. Golongan Basil (seperti tongkat)

– Streptobasil (bergandeng-gandengan panjang)– Diplobasil (bergandengan dua)– Terlepas satu sama lain

2. Golongan Kokus (seperti bola-bola kecil)– Streptokokus (bergandeng-gandengan panjang)– Diplokokus (bergandengan dua)– Tetrakokus (mengelompok berempat)– Stafilokokus (mengelompok membentuk untaian)– Sarsina (mengelompok membentuk kubus)

3. Golongan Spiral (bentuk seperti spiral) Golongan ini paling sedikit dibanding basil dan kokus

Page 19: BAB II. BAKTERI

Susunan sel Bakteri

1. Dinding luar sel, sangat tipis memberi bentuk pada Bakteri:

– Lapisan lendir (kapsula) karbohidrat (mengandung N, P) bermanfaat terhadap kekeringan (benteng pertahanan) makin tebal lendir, makin ganas.

– Dinding sel selulosa, hemiselulosa, khitin (karbohidrat yang mengandung unsur N) memberi bentuk pada sel, memberi perlindungan mengatur keluar masuknya zat kimia dan pembelahan sel.

– Membran Sitoplasma (plasmolema atau lapisan hialin) terdiri atas protein dan lipidabungkus dari protoplasma; memgang peranan dalam pembelahan sel.

Page 20: BAB II. BAKTERI

Susunan sel Bakteri

2. Isi sel berupa protoplasma atau sitoplasma suatu koloid yang mengandung karbohidrat, protein, enzim-enzim, sulfur, kalsum-karbonat dan volutin (suatu zat yang banyak

mengandung asam ribonukleat/ARN).3. Inti (Nukleus) yang terdiri atas AND dan ARN4. Bakteri tidak mempunyai nukleolus, retikulum

endoplasma, mitokondria dan badan golgi.

Page 21: BAB II. BAKTERI

Flagel Bakteri• Golongan kokus tidak banyak yang dapat bergerak, golongan spiral

dan kokus banyak yang dapat bergerak.

Berdasarkan tempat kedudukan, flagel diklasifikasikan atas :1. Monotrik : flagel hanya satu dan melekat di ujung sel2. Lofotrik : flagel hanya melekat pad salah satu ujung sel tapi banyak3. Amfitrik : banyak flagel melekat pada kedua ujung sel4. Peritrik : flagel tersebar dari ujung-ujung sampai pada sisi.5. Atrik : tidak mempunyai flagelFlagel terdiri dari protein yang disebut flagelin yaitu semacam myosin.

Page 22: BAB II. BAKTERI

Spora Bakteri• Disebut juga Endospora• Sebagai alat pertahanan diri dari lingkungan yang tidak menguntungkan.• Hanya golongan basil yang mempunyai spora tapi tidak semua.Tahap terjadinya spora atau sporulasi :1. Tahap permulaan : koloni menunjukkan pertumbuhan yang sangat

lambat2. Selama beberapa jam kelihatan adanya bahan-bahan lipoprotein yang

mengumpul ke salah satu ujung sel, sehingga ujung itu tampak padat.3. Timbul bungkus yang menyelubungi calon spora. Selubung terdiri atas 2

lapis, yaitu kulit luar (eksin) dan kulit dalam (intin).4. Spora tampak berubah bentuk dan volume. Endospora dapat tetap

tinggal di salah satu ujung atau di tengah-tengah sel. Sel dapat ecah karena perkembangan endospora.