BAB II

11
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Tinea Kapitis Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita. Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi bersisik, kemerah- merahan, alopesia dan kadang terjadi gambaran klinis yang lebih berat, yang disebut kerion. 2 Tinea kapitis lebih banyak terdapat pada anak-anak prapubertas (preadolescent). 2.2 Epidemiologi Insiden tinea kapitis masih belum diketahui pasti, tersering di jumpai pada anak-anak 3-14 tahun jarang pada dewasa, kasus pada dewasa karena infeksi T. Tonsurans dapat dijumpai misalkan pada pada pasien AIDS dewasa. Transmisi meningkat dengan berkurangnya hiegiene sanitasi individu, padatnya penduduk, dan status ekonomi rendah. Insiden tinea kapitis dibandingkan dermatomikosis di medan 0,4% (1996-1998), RSCM besar Jakarta 0,61- 0,87% tahun 19989- 1992, Manado 2,2 -6 % (1990-1991) dan Semarang 0,2%. Di Surabaya kasus baru Tinea kapitis antara tahun 2001 -2006 insiden nya dibandingkan kasus baru dermatonikosis dipolidermatomikosis URJ kulit dan kelamin RSU Dr. Soetomo antara 0,31 % -1,55 %. Pasien tinea kapitis terbanyak pada masa anak-anak < 14 tahun 93,33% anak laki-laki lebih banyak (54,5%)dibanding anak perempuan (45,5%). Di Surabaya tersering tipe kerion (62,5%) daripada tipe Gray Patch (37,5%). Tipe Black dot tidak diketemukan. Spesies penyebab Microsporum gypseum (geofilik), Microsporum ferrugineum (antropofilik) dan Trichophyton mentagrophytes (zoofilik yang dijumpai pada hewan kucing, anjing, sapi, kambing, babi, kuda, binatang pengerat dan kera ). 2.3 Etiologi Spesies dermatofit umumnya dapat sebagai penyebab, kecualiE. floccosum, T.concentricum dan T. mentagrophytes var. interdigitale(T. interdigitale) yang semuanya jamur antropofilik tidak menyebabkan tinea kapitis dan T. Rubrum jarang. Tinea kapitis disebabkan oleh trychopphyt canis T. Tonsurans ditularkan melalui kontak antara anak dengan anak yang dapat menyerang

description

fgjkx

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tinea Kapitis            Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita. Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi bersisik, kemerah-merahan, alopesia dan kadang terjadi gambaran klinis yang lebih berat, yang disebut kerion. 2  Tinea kapitis lebih banyak terdapat pada anak-anak prapubertas (preadolescent).2.2 Epidemiologi Insiden tinea kapitis masih belum diketahui pasti, tersering di jumpai pada anak-anak 3-14 tahun jarang pada dewasa, kasus pada dewasa karena infeksi T. Tonsurans dapat dijumpai misalkan pada pada pasien AIDS dewasa. Transmisi meningkat dengan berkurangnya hiegiene sanitasi individu, padatnya penduduk, dan status ekonomi rendah.Insiden tinea kapitis dibandingkan dermatomikosis di medan 0,4% (1996-1998), RSCM besar Jakarta 0,61- 0,87% tahun 19989-1992, Manado 2,2 -6 % (1990-1991) dan Semarang 0,2%.Di Surabaya kasus baru Tinea kapitis antara tahun 2001 -2006 insiden nya dibandingkan kasus baru dermatonikosis dipolidermatomikosis URJ kulit dan kelamin RSU Dr. Soetomo antara 0,31 % -1,55 %. Pasien tinea kapitis terbanyak pada masa anak-anak < 14 tahun 93,33% anak laki-laki lebih banyak (54,5%)dibanding anak perempuan (45,5%). Di Surabaya tersering tipe kerion (62,5%) daripada tipe Gray Patch (37,5%). Tipe Black dot tidak diketemukan. Spesies penyebab Microsporum gypseum (geofilik), Microsporum ferrugineum (antropofilik) dan Trichophyton mentagrophytes (zoofilik yang dijumpai pada hewan kucing, anjing, sapi, kambing, babi, kuda, binatang pengerat dan kera ).2.3 Etiologi

Spesies dermatofit umumnya dapat sebagai penyebab, kecualiE. floccosum, T.concentricum dan T. mentagrophytes var. interdigitale(T. interdigitale) yang semuanya jamur antropofilik  tidak menyebabkan tinea kapitis dan T. Rubrum  jarang. Tinea kapitis disebabkan oleh trychopphyt canis T. Tonsurans ditularkan melalui kontak antara anak dengan anak yang dapat menyerang batang rambut yang menyebabkan kerontokkan secara klinis yang akan dijumpai sebuah atau beberapa bercagak yang budar, berwarna kemudian rambut menjadi rapuh dan patah atau didekat sehingga meninggalkan bercak – bercak kebotakan. Tiap negara dan daerah berbeda-beda untuk spesies penyebab tinea kapitis , juga perubahan waktu dapat ada spesies baru karena penduduk migrasi. Spesies antropofilik (yang hidup di manusia) sebagai penyebab yang predominan.2.4 Patogenesis 

Dermatofit ektotrik (diluar rambut) infeksinya khas di stratum korneum perifolikulitis, menyebar sekitar batang rambut dan dibatang rambut bawah kutikula 1 dari pertengahan sampai akhir anagen saja sebelum turun ke folikel rambut untuk menembus kortek rambut. Hifa-hifa intrapilari kemudian turun ke batas daerah keratin, dimana rambut tumbuh dalam keseimbangan dengan proses keratinisasi, tidak pernah memasuki daerah berinti. Ujung-

Page 2: BAB II

ujung hifa-hifa pada daerah batas ini disebut Adamson’s fringe, dan dari sini hifa-hifa berpolifrasi dan membagi menjadi artrokonidia yang mencapai kortek rambut dan dibawa keatas pada permukaan rambut. Rambut-rambut akan patah tepat diatas fringe  tersebut, dimana rambutnyasekarang menjadi sangat rapuh sekali. Secara mikroskop hanya artrokonidia ektotrik yang tampak pada rambut yang patah, walaupun hifa intrapilari ada juga. Patogenesis infeksi endotrik (didalam rambut) sama kecuali kutikula tidak terkena dan artrokonidia hanya tinggal dalam batang rambut menggantikan keratin intrapilari dan meninggalkan kortek yang intak. Akibatnya rambutnya sangat rapuh dan patah pada permukaan kepala dimana penyanggah dan dinding folikuler hilang meninggalkan titik hitam kecil (black dot). Infeksi endotrik juga lebih kronis karena kemampuannya tetap berlangsung di fase anagen ke fase telogen. 2.5 Manifestasi Klinis Manifestasi klinis tergantung etiologinya : 1. Bentuk non inflamasi, manusia atau epidemik.

Umumnya karena jamur ektotriks antropofilik, M. audouinii di Amerika dan Eropa namun sekarang jarang atau M. ferrugineum di Asia. Lesi mula-mula berupa papula kecil yang eritematus, mengelilingi satu batang rambut yang meluas sentrifugal mengelilingi rambut-rambut sekitarnya. Biasanya ada skuama, tetapi keradangan minimal. Rambut-rambut pada daerah yang terkena berubah menjadi abu-abu dan kusam sekunder dibungkus artrokonidia dan patah beberapa milimeter diatas kepala. Seringkali lesinya tampak satu atau beberapa daerah yang berbatas jelas pada daerah oksiput atau leher belakang.

Kesembuhan spontan biasanya terjadi pada infeksiMicrosporum. Ini berhubungan dengan mulainya masa puber yang terjadi perubahan komposisi sebum dengan meningkatnya asam lemak-lemak yang fungistatik, bahkan asam lemak yang berantai medium mempunyai efek fungistatik yang terbesar. Juga bahan wetting (pembasah) pada shampo merugikan jamur seperti M. audouinii.

 2. Bentuk inflamasi

Biasanya terlihat pada jamur ektotrik zoofilik (M. canis) atau geofilik (M.gypseum). Keradangannya mulai dari folikulitis pustula sampai kerion yaitu pembengkakan yang dipenuhi dengan rambut-rambut yang patah-patah dan  lubang-lubang folikular yang mengandung pus3. Inflamasi seperti ini sering menimbulkan alopesia yang sikatrik. Lesi keradangan biasanya gatal dan dapat nyeri, limfadenopati servikal, panas badan dan lesi tambahan pada kulit halus. 3. Tinea Kapitis black dot/ Black dot Ring Worm

Bentuk ini disebabkan karena jamur endotrik antropofilik, yaituT. tonsurans atau T. violaceum. Rontok rambut dapat ada atau tidak. Bila ada kerontokan rambut maka rambut-rambut patah pada permukaan kepala hingga membentuk gambaran kelompok black dot. Biasanya disertai skuama yang difus; tetapi keradangannya bervariasi dari minimal sampai folikulitis pustula atau lesi seperti furunkel sampai kerion. Daerah yang terkena biasanya Berdasarkan bentuk yang khas, tinea kapitis dibagi dalam empat bentuk:1. Gray pacth ring worm

Page 3: BAB II

Penyakit ini dimulai dengan papel merah kecil yang melebar kesekitarnya dan membentuk bercak yang berwarna pucat dan bersisik. Warna rambut menjadi abu-abu dan tidak mengkilat lagi dan mudah patah dan terlepas dari akarnya, sehingga menimbulkan alopesia setempat. Dengan pemeriksaan dengan sinar wood tampak flourisensi kekuning-kuningan pada rambut yang sakit melalui batas gray pacth tersebut. Jenis ini biasanya disebabkan spesies mikrosporon dan trikofiton.2. Black dot ring worm            Terutama disebabkan oleh trikofiton tonsuran, T.Violaseum dan T.Mentagrofites. Infeksi jamur terjadi dalam rambut (endotrik) atau diluar rambut atau (ektotrik) yang menyebabkan rambut putus tepat pada permukaan kulit kepala.            Ujung rambut tampak sebagai titik-titik hitam diatas permukaan kulit yang bewarna kelabu, sehingga tampak sebagai gambaran “black dot”. Biasanya bentuk ini terdapat pada orang dewasa dan sering terjadi pada wanita. Rambut sekitar lesi juga jadi tidak bercahaya lagi disebabkan kemungkinan sudah terkena infeksi.3. Kerion            Bentuk ini adalah bentuk yang serius, karena disertai radang yang hebat yang bersifat lokal, sehingga pada kulit kepala tampak bisul-bisul kecil yang berkelompok dan kadang-kadang ditutupi sisik-sisik tebal. Rambut di daerah ini putus-putus dan mudah dicabut. Bila kerion ini menyembuh akan meninggalkan suatu daerah yang botak permanen oleh karena terjadi sikatrik. Bentuk ini disebabkan oleh mikrosporon kanis, M.gipseum , trikofiton tonsuran dan T.Violaseum.4. Tinea favosa            Kelainan dikepala dimulai dengan bintik-bintik kecil dibawah kulit yang bewarna merah kekuningan dan berkembangan menjadi krusta yang berbentuk cawan (skutula), serta memberi bau busuk seperti bau tikus “moussy odor”. Rambut diatas skutula putus-putus dan mudah lepa dan tidak mengikat lagi.            Bila menyembuh akan meninggalkan jaringan parut dan alopesia yang permanen. Penyebab utamanya adalah trikofiton schoenleini, T.violaseum, dan T.gipsum. oleh karena tinea kapitis ini sering menyerupai penyakit-penyakit kulit yang menyerang daerah kepala, maka penyakit ini harus dibedakan dengan penyakit-penyakit bukan oleh jamur seperti :1. Tsoriasis vulgaris2. Dermatitis seboroika3. Trikoti lomania2.6 Diagnosis 1. Gejala Klinis

Dipertimbangkan diagnosis tinea kapitis bila:Pada anak-anak dengan kepala berskuama, alopesia, limfadenopati servikal posterior atau limfadenopati aurikuler posterior atau kerion. Juga termasuk pustul atau abses,dissecting cellulitis atau black dot.

Page 4: BAB II

  

2. Pemeriksaan penunjang 2.1. Pemeriksaan Lampu Wood

Rambut yang tampak dengan jamur M. canis, M. audouiniidan M.ferrugineum mem-berikan fluoresen warna hijau terang oleh karena adanya bahan pteridin. Jamur lain penyebab tinea kapitis pada manusia memberikan fluoresen negatif artinya warna tetap unguyaitu M. gypsium dan spesiesTrichophyton (kecuali T. Schoenleinii pe-nyebab tinea favosa memberi fluoresen hijau gelap). Bahan fluoresen diproduksi oleh jamur yang tumbuh aktif di rambut yang  terinfeksi. 

2.2. Pemeriksaan sediaan KOH Kepala dikerok dengan objek glas, atau skalpel no.15. Juga kasa basah digunakan untuk mengusap kepala, akan ada potongan pendek patahan rambut atau pangkal rambut dicabut yang ditaruh di objek glas selain skuama, KOH 20% ditambahkan dan ditutup kaca penutup. Hanya potongan rambut pada kepalaharus termasuk akar rambut, folikel rambut dan skuama kulit. Skuama kulit akan terisi hifa dan artrokonidia.Yang menunjukkan elemen jamur adalah artrokonidia oleh karena rambut-rambut yang lebih panjang mungkin tidak terinfeksi jamur7. Pada pemeriksaaan mikroskop akan tampak infeksi rambut ektotrik yaitu pecahan miselium menjadi konidia sekitar batang rambut atau tepat dibawah kutikula rambut dengan kerusakan kutikula. Pada infeksi endotrik, bentukan artrokonidia yang terbentuk karena pecahan miselium didalam batang rambut tanpa kerusakan kutikula rambut. 

2.3. Kultur Memakai swab kapas steril yang dibasahi akua steril dan digosokkan diatas kepala yang berskuamaatau dengan sikat gigi steril dipakai untuk menggosok rambut-rambut dan skuama dari daerah luar di kepala, atau pangkal rambut yang dicabut langsung ke media kultur. Spesimen yang didapat dioleskan di media Mycosel atau Mycobiotic (Sabourraud dextrose agar + khloramfenikol + sikloheksimid) atauDermatophyte test medium (DTM). Perlu 7 – 10 hari untuk mulai tumbuh jamurnya. Dengan DTM ada perubahan warna merah pada hari 2-3 oleh karena ada bahan fenol di medianya, walau belum tumbuh jamurnya berarti jamur dematofit positif. 

2.7 Pencegahan1. Mencari binatang penyebab dan diobati di dokter hewan untuk mencegah infeksi pada

anak-anak lain.2.  Mencari kontak manusia atau keluarga, dan bila perlu dikultur3. Anak-anak tidak menggunakan bersama sisir, sikat rambut atau topi, handuk, sarung

bantal dan lain yang dipakai dikepala.4. Anak-anak kontak disekolah atau penitipan anak diperiksakan ke dokter/rumah sakit

bila anak-anak terdapat kerontokan rambut yang disertai skuama. Dapat diperiksa dengan lampu Wood.

5. Pasien diberitahukan bila rambut tumbuh kembali secara pelan, sering perlu 3-6 bulan. Bila ada kerion dapat terjadi beberapa sikatrik dan alopesia permanen.

Page 5: BAB II

6. Mencuci berulang kali untuk sisir rambut, sikat rambut, handuk, boneka dan pakaian pasien, dan sarung bantal pasien dengan air panas dan sabun atau lebik baik dibuang.

7. Begitu pengobatan dimulai dengan obat anti jamur oral dan shampo, pasien dapat pergi ke sekolah.

8. Tidak perlu pasien mencukur gundul rambutnya atau memakai penutup kepala.2.8 Terapi Medis 1. Terapi Utama

Pengobatan yang ideal dan cocok untuk anak-anak adalah sediaan bentuk likuid, terasa enak, terapi singkat, keamanan yang baik dan sedikit interaksi antar obat.

–          Tablet Griseofulvin–          Tablet microsize (125, 250, 500mg) 20 mg / Kg BB/hari, 1-2 kali/hari selama 6-12 minggu–          Tablet ultramicrosize (330mg) 15 mg/Kg BB/hari, 1-2 kali/hari selama 6-12 minggu

Diminum bersama susu atau es krim oleh karena absorbsinya dipercepat dengan makanan berlemak.

–          Semua baik untuk karena Microsporum maupun Trichophyton. Pemberian pertama untuk 2 minggu kemudian dilakukan pemeriksaan lampu Wood, KOH dan kultur.

–          Kapsul Itrakonazol (100 mg) dosis 3-5 mg/Kg BB/hari selama 4-6 minggu.–          Terapi denyut dosis 5 mg/Kg BB/ hari selama 1 minggu, istirahat 2 minggu/siklus.–          Tablet Terbinafin (tablet 250 mg).–          Tablet Flukonazo.

 2. Terapi Ajuvan 

–          ShampoShampo obat berguna untuk mempercepat penyembuhan, mencegah

kekambuhan dan mencegah penularan, serta membuang skuama dan membasmi spora viabel, diberikan sampai sembuh klinis dan mikologis.a. Shampo selenium zulfit 1% – 1,8% dipakai 2-3 kali/ minggu didiamkan 5 menit baru dicuci.b. Shampo Ketokonazole 1% – 2% dipakai 2-3 kali/ minggu didiamkan 5 menit baru dicuci.c. Shampo povidine iodine dipakai 2 kali / minggu selama 15 menit. 

Setelah menggunakan shampo diatas maka dianjurkan memakai Hair Conditioner dioleskan dirambutnya dan didiamkan satu menit baru dicuci air. Hal ini untuk membuat rambut tidak kering. Juga shampo ini dipakai untuk karier asimptomatik yaitu kontak dekat dengan pasien, seminggu 2 kali selama 4 minggu. Karena asimptomatik lebih menyebarkan tinea kapitis disekolah atau penitipan anak yang kontak dekat dengan karier daripada anak-anak yang  terinfeksi jelas.

 –          Terapi Kerion

Pengobatan optimal kerion tidak jelas apakah perlu dengan obat oral antibiotika dan kortikosteroid sebagai terapi ajuvan dengan griseofulvin. Beberapa penelitian menyatakan :a.  Kerion lebih cepat kempes dengan kelompok yang menerima griseofulvin saja.b. Sedangkan skuama dan gatal lebih cepat bersih / hilang dengan kelompok yang menerima

ke 3 obat yaitu griseofuvin, antibiotika dan kortikosteroid oral.

Page 6: BAB II

c. Kortikosteroid oral mungkin menurunkan insiden sikatrik. Juga bermanfaat menyembuhkan nyeri dan pembengkakan3,17. Dosis prednison 1 mg/Kg BB/pagi untuk 10-15 hari pertama terapi.

d. Pemberian antibiotika dapat dipertimbangkan terutama bila dijumpai banyak krusta.     2.9  Prognosis 

Tinea kapitis tipe Gray patch sembuh sendirinya dengan waktu, biasanya permulaan dewasa. Semakin meradang reaksinya, semakin dini selesainya penyakit, yaitu yang zoofilik (M. canis, T. mentagrophytes dan T. verrucosum) . Infeksi ektotrik sembuh selama perjalanan normal penyakit tanpa pengobatan. Namun pasien menyebarkan jamur penyebab kelain anak selama waktu infeksi. Sebaliknya infeksi endotrik menjadi kronis dan berlangsung sampai dewasa.T. violacaum, T. tonsurans menyebabkan infeksi tetap, pasien menjadi vektor untuk menyebarkan penyakit dalam keluarga dan masyarakat1, pasien seharusnya cepat diobati secara aktif untuk mengakhiri infeksinya dan mencegah penularannya.                              

Page 7: BAB II

            

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

 3.1  Kesimpulan 

Tinea kapitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur superfisial pada kulit kepala, bulu mata dengan kecenderungan menyerang tangkai rambut dan folikel – folikel rambut. Penyakit ini termasuk kepada mikosis superfisialis atau dermatofitosis. Tinea kapitis sering terjadi pada anak-anak dengan bermacam-macam gejala klinis. Tinea kapitis disebabkan oleh trychopphyt canis T. Tonsurans ditularkan melalui kontak antara anak dengan anak yang dapat menyerang batang rambut yang menyebabkan kerontokkan secara klinis yang akan dijumpai sebuah atau beberapa bercagak yang budar, berwarna kemudian rambut menjadi rapuh dan patah atau didekat sehingga meninggalkan bercak – bercak kebotakan.

 Keadaan penduduk yang padat menyimpan jamur penyebab dan adanya karier asimtomatis yang tidak diketahui menyebabkan prevalensi penyakit. Tablet griseofulvin adalah pengobatan yang efektif dan aman, sebagai obat lini pertama (gold standard). Obat lini kedua yaitu Itrakonazol, terbinafin atau kalau terpaksa dengan flukonazol diberikan untuk pasien yang tidak sembuh dengan griseofuvin, atau dapat sebagai obat jamur lini pertama. Terapi ajuvan dengan shampo anti jamur untuk membasmi serpihan (fomites) yang terinfeksi, mengevaluasi serta penanganan kontak yang dekat dengan pasien. Tinea kapitis tipe Gray patch sembuh sendirinya dengan waktu, biasanya permulaan dewasa. Semakin meradang reaksinya, semakin dini selesainya penyakit, yaitu yang zoofilik (M. canis, T. mentagrophytes dan T. verrucosum) . Infeksi ektotrik sembuh selama perjalanan normal penyakit tanpa pengobatan. Namun pasien menyebarkan jamur penyebab kelain anak selama waktu infeksi. Sebaliknya infeksi endotrik menjadi kronis dan berlangsung sampai dewasa.

  3.2 Saran             Sebaiknya dilakukan diagnosa terlebih dahulu sebelum penyakit ini masuk kedalam tubuh manusia sehingga dapat diatasi secara cepat sebelum penyakit ini bertambah lebih parah. Diagnosa yang dapat dilakukan adalah dengan cara pemeriksaan gejala klinis dan pemeriksaan penunjang serta dapat dilakukan dengan cara Mencari binatang penyebab dan diobati di dokter hewan untuk mencegah infeksi pada anak-anak lain. Mencari kontak manusia atau keluarga, dan bila perlu dikultur. Anak-anak tidak menggunakan bersama sisir, sikat rambut atau topi, handuk, sarung bantal dan lain yang dipakai dikepala.Anak-anak kontak disekolah atau penitipan anak diperiksakan ke dokter/rumah sakit bila anak-anak terdapat kerontokan rambut yang disertai skuama. Dapat diperiksa dengan lampu Wood. Pasien diberitahukan bila rambut tumbuh kembali secara pelan, sering perlu 3-6 bulan. Bila ada kerion dapat terjadi beberapa

Page 8: BAB II

sikatrik dan alopesia permanen. Mencuci berulang kali untuk sisir rambut, sikat rambut, handuk, boneka dan pakaian pasien, dan sarung bantal pasien dengan air panas dan sabun atau lebik baik dibuang. Begitu pengobatan dimulai dengan obat anti jamur oral dan shampo, pasien dapat pergi ke sekolah.Tidak perlu pasien mencukur gundul rambutnya atau memakai penutup kepala. Namun apabila sudah terkena penyakit ini maka segera melakukan terapi secara medis.