BAB II · 2017. 4. 1. · Diklat prajabatan golongan I untuk menjadi PNS golongan I 2. ......
Transcript of BAB II · 2017. 4. 1. · Diklat prajabatan golongan I untuk menjadi PNS golongan I 2. ......
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 7
BAB II
PEMAHAMAN TENTANG PUSAT PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
Pada bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang terkait dengan Gedung
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil, seperti fasilitas Gedung Pusat
Pendidikan dan Pelatihan PNS, jenis kegiatan, studi banding dan hal-hal lainnya yang
berkaitan dengan Pendidikan dan Pelatihan PNS. Data-data yang dipaparkan pada
bab ini menggunakan literatur buku, artiket internet, serta peraturan perundangan
terkait.
2.1 Pengertian
2.1.1 Pemahaman judul “Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Negeri Sipil (PNS) Pemerintahan Kabupaten Badung”
1. Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 8
dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan
kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan,
kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. (UU No. 28
Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung)
2. Pusat tempat yang letaknya di bagian tengah, yang menjadi bagian pokok dari
suatu wilayah.
3. Pendidikan dan Pelatihan merupakan upaya untuk meningkatkan
pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills) dan sikap (attitude) atau
disingkat dengan istilah KSA atau sering juga disebut kompetensi. (Daronto
& Bintoro, 2014 : 143)
4. Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan masyarakat yang telah memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas suatu
jabatan negeri maupun tugas di negara lain yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan. (Muhammad Taufan : 2011)
5. Pemerintah merupakan suatu organisasi yang bertugas dan berfungsi
mengelola sistem pemerintahan untuk mencapai tujuan Negara.
6. Kabupaten Badung merupakan kabupaten yang terletak di provinsi Bali,
Indonesia dengan ibu kota berada di Mengwi.
Jadi kesimpulan dari pemahaman judul diatas adalah proses yang
dilakukan melalui upaya terencana dengan wujud hasil pekerjaan konstruksi yang
menyatu dengan tempat kedudukannya digunakan sebagai tempat pusat
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk masyarakat yang telah
diangkat sebagai pegawai oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas Negara
dan juga mengelola sistem pemerintahan untuk mencapai tujuan Negara.
2.1.2 Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil
Tidak seseorang pun mampu melaksanakan tugas dengan baik dan lancar
tanpa mengetahui jenis dan sifat pekerjaan yang dihadapinya. Bahkan untuk jenis
pekerjaan yang sederhana pun kadang-kadang seseorang mengalami kesulitan dalam
menghadapinya. Oleh karena itu, pendidikan atau latihan sangat perlu bagi semua
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 9
umat manusia, terutama bagi seorang pegawai dan calon pegawai yang belum
mempunyai pengalaman.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Pada hakekatnya setiap individu maupun kelompok selalu dituntut untuk
belajar dan meningkatkan kemampuannya agar dapat mempertahankan hidupnya
karena dengan belajar akan menghasilkan perubahan, yaitu didapatnya kemampuan
yang baru yang berlaku untuk waktu yang relatif lama. Salah satu peningkatan
kemampuan ataupun proses belajar antara lain melalui kegiatan pelatihan.
Menurut Edwin B. Flippo pelatihan itu merupakan suatu tindakan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seorang pegawai untuk melaksanakan
suatu pekerjaan tertentu (Moekijat : 1981). (Gambar 2.1 ) berikut merupakan suatu
pendekatan tentang proses pelatihan dengan berpikir secara sistematis.
Gambar 2.1 Proses pelatihan dengan berpikir secara sistematis.
Sumber: Daronto & Bintoro, 2014 : 31
Gambar diatas menjelaskan bahwa pelatihan merupakan suatu bagian dari
sistem organisasi yang berinteraksi dengan kegiatan-kegiatan organisasi. Kebutuhan
pelatihan (needs) telah diidentifikasi, kemudian pelatihan dilaksanakan untuk
memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Didalam konteks ini, pelatihan merupakan
suatu bagian sentral dari pada kegiatan organisasi. (Daronto & Bintoro, 2014 : 31)
Menurut Sumarsono, (2009 : 92-93) Pendidikan dan pelatihan merupakan
salah satu faktor yang penting dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Pendidikan dan latihannya tidak hanya menambah pengetahuan, akan tetapi juga
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 10
meningkatkan keterampilan bekerja, dengan demikian meningkatkan produktivitas
kerja.
Pendidikan dan pelatihan bagi pegawai negeri sipil (PNS) sangat bermanfaat
bagi dirinya sendiri guna meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan sikap
untuk melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian
dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi dan juga menciptakan pegawai yang
mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa serta
memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan,
pengayoman dan pemberdayaan masyarakat. Adapun jenis dan jenjang pendidikan
dan pelatihan pegawai negeri sipil (PNS), yaitu
A. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan adalah diklat untuk membentuk wawasan
kebangsaan, kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil serta memberikan
pengetahuan dasar tentang system penyelenggaraan Pemerintahan Negara dan
tentang bidang tugas serta budaya organisasinya agar mampu melaksanakan
tugas jabatan sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pendidikan dan pelatihan prajabatan adalah merupakan syarat pengangkatan
calon pegawai negeri sipil (CPNS) menjadi pegawai negeri sipil (PNS), diklat
prajabatan terdiri atas:
1. Diklat prajabatan golongan I untuk menjadi PNS golongan I
2. Diklat prajabatan golongan I untuk menjadi PNS golongan II
3. Diklat prajabatan golongan I untuk menjadi PNS golongan III
B. Pendidikan dan Pelatihan dalam jabatan
Pendidikan dan Pelatihan dalam jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ada 3 Jenis
(Taufan Muhammad : 2011) yaitu :
a. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim)
Diklat Kepemimpinan adalah diklat yang memberikan wawasan,
pengetahuan, keahlian, ketrampilan, sikap dan perilaku dalam bidang
kepemimpinan aparatur, sehingga mencapai persyaratan kompetensi
kepemimpinan dalam jenjang jabatan struktural tertentu.
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 11
Diklat Kepemimpinan dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi
kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan
struktural. Diklat Kepemimpinan terdiri atas empat jenjang:
1. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV untuk Jabatan Struktural Eselon IV.
2. Diklat Kepemimpinan Tingkat III untuk Jabatan Struktural Eselon III.
3. Diklat Kepemimpinan Tingkat II untuk Jabatan Struktural Eselon II.
4. Diklat Kepemimpinan Tingkat I untuk Jabatan Struktural Eselon I
b. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
Diklat Fungsional adalah diklat yang memberikan bekal pengetahuan dan/atau
ketrampilan bagi Pegawai Negeri Sipil sesuai keahlian dan ketrampilan yang
diperlukan dalam jabatan fungsional.
1. Diklat fungsional keahlian yaitu diklat yang memberikan pengetahuan dan
keahlian fungsional tertentu yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan
tugas jabatan fungsional keahlian yang bersangkutan.
2. Diklat fungsional ketrampilan yaitu diklat yang memberikan pengetahuan dan
ketrampilan fungsional tertentu yang berhubungan langsung dengan
pelaksanaan tugas jabatan fungsional keahlian yang bersangkutan.
c. Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Diklat teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis
yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS. Kompetensi Teknis adalah
kemampuan PNS dalam bidang-bidang teknis tertentu untuk pelaksanaan tugas
masing-masing.
1. Diklat teknis bidang umum/administrasi dan manajemen yaitu diklat yang
memberikan ketrampilan dan/atau penguasaan pengetahuan di bidang
pelayanan teknis yang bersifat umum dan di bidang administrasi dan
manajemen dalam menunjang tugas pokok instansi yang bersangkutan.
2. Diklat teknis substantif yaitu diklat yang memberikan ketrampilan dan/atau
penguasaan pengetahuan teknis yang berhubungan secara langsung dengan
pelaksanaan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 12
d. Peserta Diklat
1. Peserta Diklat Prajabatan adalah seluruh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
2. Peserta Diklatpim adalah PNS yang akan atau telah menduduki jabatan
Struktural Eselon I, II, III dan IV.
3. Peserta Diklat Fungsional adalah PNS yang akan atau telah menduduki
jabatan fungsional tertentu.
4. Peserta Diklat Teknis adalah PNS yang membutuhkan peningkatan
kompetensi teknis dalam pelaksanaan tugasnya.
e. Perekrutan Peserta Diklat
1. Perekrutan calon peserta diklat untuk mengikuti diklat yang merupakan syarat
menduduki jabatan strategis tertentu dilakukan melalui mekanisme Tim
Seleksi Peserta Diklat (TSPD).
2. Perekrutan calon peserta diklat untuk mengikuti diklat yang bukan merupakan
syarat menduduki jabatan strategis tertentu tidak harus melalui mekanisme
Tim Seleksi Peserta Diklat (TSPD).
3. Perekrutan calon peserta Tugas Belajar dilakukan melalui mekanisme Tim
Seleksi Peserta Diklat (TSPD).
f. Penyelenggara Diklat
Penyelenggaraan Diklat PNS dapat diselenggarakan secara klasikal, dalam arti
tatap muka di dalam kelas. Selain itu dapat juga diselenggarakan secara
nonklasikal yaitu dengan pelatihan di alam bebas, pelatihan di tempat kerja dan
pelatihan dengan sistem jarak jauh.
g. Persyaratan
Persyaratan umum pendidikan dan pelatihan PNS, yaitu:
1. Memiliki potensi untuk dikembangkan.
2. Memiliki motivasi tinggi untuk pengembangan diri.
3. Mampu menjaga reputasi dan kredibilitas sebagai Pegawai Negeri Sipil.
4. Memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap tugas organisasi.
5. Berprestasi baik dalam melaksanakan tugas.
6. Sehat Jasmani dan rohani.
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 13
Persyaratan Khusus pendidikan dan pelatihan PNS, yaitu:
1. Diklat Prajabatan
Calon peserta Diklat Prajabatan ditetapkan oleh Bupati.
Calon Pegawai Negeri Sipil wajib diikutsertakan mengikuti Diklat
Prajabatan selambat-lambatnya 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal
ditetapkan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.
2. Diklat dalam Jabatan
- Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Pangkat/golongan ruang serendah-rendahnya Penata Muda III/a dan telah
atau dipersiapkan untuk menduduki jabatan struktural eselon IV.
Pendidikan serendah-rendahnya Sarjana Muda, Diploma Tiga (D-III) atau
yang sederajat.
Usia maksimal 40 (empat puluh) tahun pada saat pendaftaran seleksi bagi
yang belum menduduki jabatan.
- Diklat Kepemimpinan Tingkat III
Pangkat/golongan ruang serendah-rendahnya Penata III/c dan telah atau
dipersiapkan untuk menduduki jabatan struktural eselon III.
Pendidikan serendah-rendahnya Strata Satu (S-1) atau yang sederajat.
Usia maksimal 45 (empat puluh lima) tahun pada saat pendaftaran seleksi
bagi yang belum menduduki jabatan.
- Diklat Kepemimpinan Tingkat II
Pangkat/golongan ruang serendah-rendahnya Pembina IV/a dan telah atau
dipersiapkan untuk menduduki jabatan struktural eselon II;
Pendidikan serendah-rendahnya Strata Satu (S-I) atau yang sederajat;
Usia maksimal 50 (lima puluh) tahun pada saat pendaftaran seleksi bagi
yang belum menduduki jabatan.
Persyaratan Diklat Teknis ditetapkan dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan yang termuat dalam Surat Keputusan Kepala Lembaga
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 14
Administrasi Negara Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum
Pembinaan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis.
Persyaratan Diklat Fungsional ditetapkan dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan yang termuat dalam Surat Keputusan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman
Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
Peserta yang baru menyelesaikan satu jenis diklat, dapat diusulkan
mengikuti diklat paling cepat 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal
penutupan diklat yang diikuti sebelumnya.
h. Prosedur
Prosedur pendidikan dan pelatihan antara lain :
1. Penyusunan rencana jumlah peserta pendidikan dan pelatihan.
2. Koordinasi dengan Badan Diklat Propinsi dan atau lembaga lain yang terkait
tentang rencana pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil
di Kabupaten.
3. Permintaan peserta pendidikan dan pelatihan kepada Satuan Kerja Perangkat
Daerah.
4. Usulan nama-nama peserta pendidikan dan pelatihan oleh Kepala Satuan
Kerja Perangkat Daerah kepada Bupati melalui Badan Kepegawaian Daerah.
5. Penerbitan Surat Perintah untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan oleh
Badan Kepegawaian Daerah dan disampaikan kepada masing-masing Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah.
6. Pemanggilan peserta pendidikan dan pelatihan oleh Badan Kepegawaian
Daerah.
7. Pengiriman peserta pendidikan dan pelatihan.
8. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
9. Laporan hasil pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kepada Bupati melalui
Badan Kepegawaian Daerah.
10. Pengembalian peserta pendidikan dan pelatihan kepada Satuan Kerja
Perangkat Daerah masing-masing.
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 15
Pusat pendidikan dan Pelatihan pegawai Negeri Sipil merupakan unsur
fasilitas bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan calon pegawai negeri sipil (CPNS)
untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan agar nantinya para pegawai negeri sipil
(PNS) maupun calon pegawai negeri sipil (CPNS) mengetahui dan dapat
melaksanakan tugas jabatannya secara professional.
2.1.3 Ruang Lingkup Sarana dan Prasarana Diklat
Standar sarana dan prasarana diklat (Departemen Kesehatan RI & Bapalkes :
2003) meliputi :
1. Standar sarana dan prasarana belajar, yang terdiri dari:
a. Peralatan dan perlengkapan kelas
Peralatan dan perlengkapan ruangan yang dibutuhkan untuk belajar
didalam kelas, dengan luas ruangan minimal 9 x 7 meter dan waktu
minimal pelaksanaan pelatihan 30 jam pelajaran serta maksimum
jumlah peserta latih adalah 30 orang/kelas (lihat Gambar 2.2)
Contoh gambar :
Gambar 2.2 Denah Ruang Kelas
Sumber: Departemen Kesehatan RI Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kesehatan, 2013 : 8
Denah Alternatif lain dengan pengaturan meja berbentuk U (lihat
Gambar 2.3).
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 16
Gambar 2.3 Denah Ruang Kelas
Sumber: Departemen Kesehatan RI Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kesehatan, 2013 : 9
Pencahayaan dalam ruang kelas harus memenuhi ketentuan seperti :
Cukup terang bagi setiap peserta dan pelatih untuk membaca
materi yang berada di mejanya.
Cahaya yang memantul/masuk di flipchart cukup jelas untuk
dilihat peserta latih terjauh
Cahaya pada whiteboard cukup terang, tetapi tidak
memantulkan cahaya langsung ke peserta latih maupun pelatih.
Pada saat menggunakan OHP (Over Head Projector) atau LCD
proyektor, ruangan bisa digelapkan untuk memungkinkan
visualisasi pada layar terlihat
Selain kenyamanan kondisi udara akan mempengaruhi konsentrasi dan
daya tahan peserta latih. Kondisi yang harus diperhatikan :
Temperature udara cukup sejuk.
Tidak terganggu bau dari sumber permanen maupun temporer,
misalnya udara dari tempat pembuangan sampah, udara dari
peternakan, pabrik, mau masakan dari kantin/dapur/ruang
makan.
Sirkulasi udara cukup sehingga peserta tidak merasa pengap
berada di dalam ruangan.
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 17
Dalam ruang kelas tidak diperbolehkan terdapat gangguan suara yang
mengganggu konsentrasi peserta. Berikut sumber suara yang dapat
mengganggu :
Suara kendaraan dijalan atau area parkir.
Suara generator, AC, kipas angin.
Suara kegiatan dari ruang yang bersebelahan.
Dering telepon dari ruangan lain.
b. Peralatan dan perlengkapan perpustakaan
Menurut Departemen Kesehatan RI Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kesehatan, 2013 : 9, bahwa Peralatan dan
perlengkapannya yang digunakan untuk pengelolaan dan pelayanan
kepustakaan. Perpustakaan juga merupakan salah satu fasilitas yang
menunjang proses pembelajaran, oleh karena itu keberadaan
perpustakaan yang memenuhi standar sangat diperlukan pada suatu
institusi diklat. Standar peralatan dan perlengkapan yang harus tersedia
yaitu :
2 set meja + kursi petugas.
10 set meja baca + kursi pengunjung.
10 buah (lebih sesuai jumlah buku yang ada) rak buku.
2 buah lemari katalog.
1 set komputer lengkap.
1 buah aiphone.
1 buah filing cabinet.
1 buah mesin tik
1 buah untuk kapasitas 10 orang rak penyimpan tas.
1 rak lemari display.
1 buah buku pengunjung yang memuat : no, nama pengunjung,
instansi, keperluan, judul buku yang dibaca atau yang dipinjam,
tanda tangan.
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 18
1 buah (disesuaikan dengan luas ruangan) AC atau kipas angin.
Optional fotocopy.
Untuk sarana perpustakaan ini masing-masing gedung harus ada
penanggung/pengelolanya.
c. Peralatan dan perlengkapan akomodasi
Peralatan dan perlengkapan yang disediakan diasrama untuk keperluan
peserta latih atau pelanggan. Standar peralatan dan perlengkapan yang
tersedia :
1. Kamar tidur (ukuran 4x4m, untuk 2 orang)
1 set perorang tempat tidur dan perlengkapannya.
Lemari baju (1 pintu atau sesuai jumlah penghuni kamar) dan
gantungan baju.
1 set perorang meja + kursi.
1 buah permeja tulis lampu belajar.
1 buah rak handuk.
1 buah tempat sampah.
1 buah meja kecil dan cermin.
1 buah kalender.
1 buah jam dinding.
1 buah keset atau alas kaki.
Harus ada arah penunjuk kiblat.
2. Kamar mandi
1 buah gantungan baju
1 buah sikat kamar mandi
1 buah tempat sabun
1 buah tempat sampah
1 buah gayung
3. Lobby asrama
1 set kursi tamu untuk setiap lantai
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 19
1 buah TV untuk setiap lantai
1 buah dispenser dan gelas untuk setiap lantai 2 gelas untuk
setiap kamar
1 buah aiphone untuk setiap lantai
1 buah jam dinding untuk setiap lantai
1 buah tempat sampah untuk setiap lantai
1 buah kalender untuk setiap lantai
Untuk sarana akomodasi ini masing-masing gedung harus ada
penanggung/pengelolanya.
d. Peralatan dan perlengkapan konsumsi
Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk makan dan minum
peserta latih atau pelanggan, yang didalamnya harus ada penanggung
jawab/pengelolanya. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
1. Persyaratan dapur
Harus terletak sedemikian rupa sehingga keributan, kegaduhan
dan bau makanan dari dapur tidak mengganggu ruangan lain.
Harus mudah dicapai kendaraan dari luar sehingga
memudahkan pengiriman makanan serta perlu mempunyai
jalan sendiri langsung dari luar kedapur untuk lalu lintas bahan
makanan.
Tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah dan
lingkungan yang kurang memenuhi syarat.
Harus mendapat udara dan sinar yang cukup.
Lantai harus kuat mudah dibersihkan, tidak licin, tidak
menyerap air, tahan terhadap asam dan tidak memberikan suara
keras.
Dinding mudah dibersihkan dan selalu tampak bersih, tahan
terhadap cairan, tidak dapat memantulkan cahaya. Semua kabel
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 20
dan pipa harus berada dalam keadaan terbungkus atau tertanam
pada lantai atau dinding.
Penerangan harus cukup, baik penerangan langsung ataupun
penerangan listrik, kaca atau ventilasi. Udara yang masuk dan
keluar harus cukup untuk mengeluarkan asap, bau makanan,
bau uap lemak, bau air dan panas.
Langit-langit harus tertutup dan diberi warna sesuai dengan
warna dinding atau warna bahan asli, permukaan rata dan
mudah dibersihkan.
Penghawaan dilengkapi dengan alat pengeluaran udara panas
maupun bau-bauan/ex hauster yang dipasang setinggi 2 meter
dari lantai dan kapasitasnya disesuaikan dengan luas dapur.
Tungku dapur dilengkapi dengan sungkup asap, alat perangkap
asap, cerobong asap, saringan dan saluran serta pengumpul
lemak.
Pintu yang berhubungan dengan halaman luar dibuat rangkap,
dengan pintu bagian luar membuka kearah luar.
Daun pintu bagian dalam dilengkapi dengan alat pencegahan
masuknya serangga yang dapat menutup sendiri.
Ruang dapur paling sedikit terdiri dari :
o Tempat pencucian peralatan
o Tempat penyimpan bahan makanan
o Tempat pengolahan
o Tempat persiapan
Ruang dapur harus bebas dari serangga, tikus dan hewan
lainnya.
Pertukaran udara harus ada untuk menjamin kenyamanan kerja
didapur, menghilangkan asap dan debu.
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 21
Tersedia sedikitnya meja peracikan, peralatan, lemari/fasilitas
penyimpanan dingin, bak-bak pencucian yang berfungsi dan
terperlihara dengan baik.
Harus dipasang tulisan “cucilah tangan anda sebelum
menjamah makanan dan peralatan” di tempat yang mudah
terlihat.
Tidak boleh berhubungan langsung dengan jamban, wc atau
kamar mandi.
2. Persyaratan ruang makan
Meja, kursi dan taplak meja harus dalam keadaan bersih.
Lantai, dinding dan langit-langit harus selalu bersih, warna
terang.
Harus bebas dari serangga, lalat, tikus dan hewan lainnya.
Tidak boleh berhubungan langsung dengan jamban, wc atau
kamar mandi
Harus tersedia wastafel dan perlengkapannya untuk cuci
tangan.
Ada tulisan mengenai jadwal makan pagi, siang, malam.
Pencahayaan (baik alam atau buatan) harus cukup terang.
Apabila institusi diklat tidak mengelola makanannya sendiri, dapat
bekerja sama dengan catering dengan syarat:
Ada MOU dengan catering yang sudah berbadan hokum.
Memenuhi persyaratan peralatan dan perlengkapan, persyaratan
pengolahan makanan dan persyaratan penyajian makanan.
e. Peralatan dan perlengkapan komunikasi dan informasi
Perlalatan dan perlengkapan yang disediakan untuk keperluan
pelayanan komunikasi dan informasi dalam penyelenggaraan
pelatihan, yang didalamnya harus ada penanggung jawab/pengelola
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 22
komunikasi dan informasi. Standar peralatan dan perlengkapan yang
harus tersedia :
1. Komunikasi
1 buah telepon + 1 set meja dan kursi petugas.
1 buah faksimili + 1 set meja dan kursi petugas.
Internet yang bisa diakses.
Kotak saran yang diletakan ditempat yang mudah terlihat
2. Informasi
Harus ada :
o Peta wilayah lokasi institusi
o Informasi fasilitas umum
o Informasi telepon penting
o Denah institusi
o Papan petunjuk lokasi + papan informasi
o Brosur-brosur dan leaflet
f. Peralatan dan perlengkapan ibadah, olahraga, rekreasi
Peralatan dan perlengkapan yang disediakan untuk keperluan ibadah,
olahraga dan rekreasi/hiburan bagi para peserta latih atau pelanggan.
Masing-masing sarana ini harus ada penanggung jawab dan
pengelolanya.
2. Standar Laboratorium Kelas
Tempat atau ruangan khusus yang diperlukan oleh peserta latih untuk
mempraktekan materi yang didapat pada saat pelatihan dengan
menggunakan alat-alat praga, atau yang dipergunakan untuk
pengembangan metode dan teknologi diklat. Harus ada penanggung
jawab/pengelolanya. Minimal persyaratan yang harus dipenuhi adalah :
Memenuhi standar laboratorium kelas.
Ada rencana pemanfaatan laboratorium kelas untuk ukuran waktu 1
tahun.
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 23
Ada dokumen realisasi pemanfaatan laboratorium kelas untuk setiap
jenis kegiatan.
Ada evaluasi terhadap pemanfaatan laboratorium kelas dan di
dokumentasikan.
Standar laboratorium kelas ini dapat dibedakan menurut jenis pelatihannya,
antara lain:
a. Pelatihan teknis
Pelatihan yang dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi
teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS.
b. Pelatihan fungsional
Pelatihan yang dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompotensi
yang sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan
c. Pelatihan kepemimpinan
Pelatihan yang dilaksanakan untuk mencapai pesyaratan kompetensi
kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jabatan
struktural. Standar laboratorium kelas disesuaikan dengan jenis metode
pembelajaran yang berorientasi membentuk pola pikir dan prilaku
kepemimpinan.
3. Standar Laboratorium Lapangan
Suatu unit atau wilayah yang dibina dan dikembangkan oleh institusi
diklat dan digunakan untuk praktek lapangan, studi banding, uji coba
metode pelatihan dan lain-lain yang didalamnya ada penanggung jawab
atau pengelolanya. Minimal persyaratan yang harus dipenuhi,antara lain :
Adanya unit/ Institusi Kesehatan yang ada dalam binaan dan
pengembangan Bapalkes/ Institusi Diklat Kesehatan (Puskesmas,
Dinas Kesehatan).
Adanya kesepakatan bersama secara tertulis.
Adanya tujuan yang jelas dan disepakati bersama.
Adanya program kegiatan yang jelas.
Adanya evaluasi terhadap hasil yang ingin dicapai.
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 24
Adanya manfaat bagi institusi tersebut, masyarakat sekitar dan
Bapelkes/ Institusi Diklat Kesehatan.
Dokumentasi seluruh pelaksanaan laboratorium lapangan.
Jadi kesimpulan Standar Sarana dan Prasarana Diklat ini merupakan acuan
bagi semua diklat agar dapat memenuhi standar salah satu komponen dalam
penyelenggaraan pelatian yang bermutu. Disamping itu juga dapat menjadi acuan
dalam mempersiapkan pelaksanaan akreditasi, khususnya untuk pemenuhan standar
fasilitas dan peralatan, laboratorium kelas dan laboratorium lapangan. Bagi
penyelengara pelatihan dapat digunakan sebagai acuan untuk menentkan sarana dan
prasarana apa saja yang diperlukan dalam menyelenggarakan suatu pelatihan.
2.1.4 Fungsi Ruang Diklat
Tempat adalah salah satu persyaratan dari suatu aktivitas tertentu. Tempat
atau ruangan merupakan hal yang harus disiapkan dalam pengelolaan sistem
pendidikan dan pelatihan. Sebagaimana sarana dan prasarana lainnya, tempat dan
ruangan disiapkan dalam rangka mendukung tercapainya tujuan kegiatan diklat yang
telah direncanakan.
Raymond A Noe (2002) menyatakan bahwa ruang diklat adalah “the room
where training will be conducted”. Ruangan untuk diklat tidak seperti ruangan untuk
kantor lainnya. Ruangan untuk diklat adalah ruangan yang secara fisiologis dan
psikologis dapat membantu terciptanya situasi yang kondusif (sugiyono,2002). Dua
definisi tersebut memiliki makna bahwa ruangan diklat merupakan suatu hal yang
dapat dikendalikan, diatur atau dikelola. Namun demikian, tidak semua ruang dapat
diatur atau dikendalikan. Hal ini terjadi apabila tempat atau ruangan yang dimaksud
merupakan lingkungan alam atau tempat tertentu yang memang dapat diubah
setingnya. Bila hal ini dialami maka pihak pengelola diklat hanya tinggal
memanfaatkan atau paling tidak kegiatan yang menyesuaikan dengan tempatnya.
Tempat dan ruangan dibedakan menjadi dua, yaitu : (a) sumber belajar yang
direncanakan (by design) berupa semua sumber yang secara khusus telah
dikembangkan sebagai “komponen sistem instruksional” untuk memberikan fasilitas
belajar yang terarah dan bersifat formal. (b) sumber belajar karena dimanfaatkan (by
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 25
utilization) berupa sumber-sumber yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan
pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan digunakan untuk keperluan
proses pembelajaran (Daronto & Bintoro, 2014 : 121).
2.1.5 Pengelolaan Tempat atau Ruangan Diklat
1. Perencanaan
Pada tahap ini penentuan suatu tempat pelaksanaan diklat biasanya lebih
dipengaruhi oleh tujuan, sifat, waktu pelaksanaan, dan anggaran diklat.
Tujuan diselengkarakan diklat berpengaruh pada penentuan dimana diklat
akan diselenggarakan. Tujuan diklat yang bersifat teknis kemahiran atau
pengoprasian suatu alat, mesin, atau metode tertentu pastinya akan lebih tepat
bila tempatnya pada laboratorium, studio, bengkel, maupun tempat-tempat
kerja sesuai dengan tujuan diklat. Tempat diklat yang dipilih akan lebih
bervariasi bila sesuai dengan materi atau mata diklatnya baik in door maupun
out door.
Pelaksanaan diklat yang bersifat rutin tentu pemilihan tempatnya akan
berbeda dengan diklat yang pelaksanaannya bersifat insidental apalagi yang
bersifat urgen. Pengaruh waktu erat kaitanya dengan pemilihan tempat. Ada
kalanya hotel, auditorium, training center, atau tempat tertentu sangat penuh
jadwalnya dibanding waktu-waktu lainnya sehingga memerlukan anggaran
yang lebih besar. Selain pengaruh tujuan, sifat, waktu pelaksanaan, dan
anggaran, penentuan tempat diklat juga sering dipengaruhi oleh nilai prestise
bagi pihak penyelenggara. Ini terkait dengan pemilihan tempat diklat baik
dalam arti luas misalnya kota tertentu, seperti; Yogjakarta yang terkenal
sebagai kota pelajar, Jakarta sebagai pusat birokrasi dan pengambilan
kebijakan, Bandung sebagai kota teknologi dan kota lainnya, maupun tempat
secara fisik misalkan nama gedung, hotel, dan meeting center lainnya yang
mengandung nilai prestise
2. Pengorganisasian
Setelah tempat diklat ditentukan, langkah selanjutnya adalah
mengorganisasikan tempat-tempat yang akan digunakan. Pengorganisasian ini
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 26
sangat berkaitan dengan urutan materi diklat terutama bagi diklat yang
menggunakan fasilitas ruangan lebih dari satu, demikian halnya dengan materi
diklat praktek maupun out bond (bila ada) akan lebih tepat bila dikumpulkan
dalam waktu dan tempat yang sama.
3. Pelaksanaan
Pada tahap ini seluruh aktivitas tentunya akan tertuju pada proses belajar
mengajar (pelatihan) dapat seefektif mungkin tercapai sesuai tujuan yang
dikehendaki. Untuk itu, koordinasi antara penanggung jawab tempat dengan
seksi acara sangat besar artinya.
4. Pengontrolan
Tahap pengontrolan idealnya telah dimulai sejak merencanakan dimana
diklat akan dilaksanakan. Namun demikian, control sarana dan prasarana
lebih diintensifkan pada saat menjelang dan berlangsungnya diklat (Daronto
& Bintoro, 2014 : 122).
2.1.6 Kriteria Ruangan Diklat
Untuk dapat mendukung tujuan dan kebutuhan diklat, maka tempat atau
ruangan yang akan digunakan perlu memperhatikan beberapakriteria yang telah
ditetapkan oleh beberapa ahli. Menurut buku Manajemen Diklat (2002)
mengemukakan kriteria yang harus dipenuhi sebuah ruangan diklat, yaitu
fleksibilitas, ventilasi, isolasi, dan pencahayaan. Berikut adalah penjabaran dari
keempat kriteria tersebut.
1. Fleksibilitas
Fleksibilitas yang dimaksud berupa tingkat kemudahan dan kecepatan
dalam mengatur ruangan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Ruangan akan
berubah pengaturannya jika digunakan untuk tujuan penyampaian materi
pembelajaran dengan tugas kelompok. Salah satu unsur fleksibilitas ruangan
adalah luasnya ruangan. Cara yang dapat digunakan untuk menentukan luas
ruangan adalah dengan mengukur kebutuhan setiap orang yang menggunakan.
Kebutuhan setiap orang berdasarkan kepada aktifitas yang dilakukannya.
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 27
Sebagai contoh kegiatan pelajaran teori hanya memerlukan ruangan yang lebih
kecil dari pada untuk praktek.
Beberapa ukuran ruangan untuk beberapa kepentingan:
Ruangan konferensi ; luas ruangan = 2,070-2,250m2
Ruangan kelas ; luas ruangan = 1,350-1,530m2
Teater ; luas ruangan = 0,081-0,90m2
Resepsi ; luas ruangan = 0,765-0,855m2
Ruang makan ; luas rua ngan = 1,035-1,125m2
2. Isolasi
Isolasi yang berarti ruangan harus bebas dari pengaruh suara seperti dekat
dengan airport, lalu lintas kendaraan yang ramai, dan dapat menimbulkan
gangguan terhadap proses pembelajaran.
3. Pencahayaan
Pencahayaan ruang kelas sebaiknya dapat diatur terang dan gelapnya.
Ruangan akan membutuhkan pencahayaan yang lebih jika digunakan untuk
kegiatan menulis, menggambar, demonstrasi, atau kegiatan yang memerlukan
pengamatan tinggi. Namun untuk pemutaran film, atau OHP (Over Head
Projector) diperlukan ruangan yang agak gelap.
Ada beberapa teknok pencahayaan lampu listrik yang bisa diterapkan dalam
ruang pelatihan:
a. Cahaya langsung
Cahaya ini memancarkan langsung dari sumbernya ke permukaan meja.
Bila digunakan lampu biasa (pijar), maka cahaya yang dihasilkan dan
bayangan yang ditimbulkan sangat tajam sehingga cahaya ini menimbulkan
kelelahan pada mata.
b. Pencahayaan setengah langsung
Cahaya ini memancarkan dari sumbernya melalui tudung lampu yang
biasanya terbuat dari gelas dengan warna susu. Lampu tidak langsung
dipantulkan melalu reflector, seperti halnya dalam pencahayaan langsung.
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 28
Sistem ini lebih baik dari yang pertama, karena pantulannya tidak langsung
dari reflector, dan baying-bayang yang diciptakan tidak begitu tajam.
c. Cahaya setengah tidak langsung
Cahaya yang berasaldari lampu tersaring dulu oleh tudung yang diletakan
dibawah lampu. Jadi cahaya lampu dipantulkan ke langit-langit terlebih
dahulu, kemudian dipantulkan ke bawah lewat tudung yang terpasang.
d. Pencahayaan tidak langsung
Pencahayaan tidak langsung ini adalah yang terbaik untuk kesehatan,
hanya saja ini lebih mahal. Lampu yang berasal dari sumber dipancarkan
ke langit-langit terlebih dahulu kemudian dipancarkan ke arah permukaan
meja. Sifat cahaya yang benar-benar lunak sehingga tidak menimbulkan
kelelahan pada mata. Cahaya pada sistem ini akan menyebar ke seluruh
penjuru sehingga tidak menimbulkan bayangan. Pencahayaan ini cocok
digunakan untuk ruang yang gelap dan pelatihan pada malam hari.
4. Ventilasi
Ventilasi dalam ruangan berfungsi mengatur kecukupan udara, suhu udara,
dan uap air, udara yang terbaik untuk bekerja adalah dengan suhu 25,6o
Celsius,
dan tingkat kelembaban adalah 45%. Dengan Air Conditioning (AC) hal
tersebut sudah bisa diatur dan diatasi (Daronto & Bintoro, 2014 : 123-127).
2.1.7 Pengaturan Ruang Kelas dan Tempat duduk
Pengaturan ruang kelas dan tempat duduk mempengaruhi jalannya diskusi,
dan pada gilirannya mempengaruhi pula munculnya pola kepemimpinan dalam
kelompok yang dapat mengefektifkan hasil dari tujuan pembelajaran.
K. Davies (1987:184) mengemukakan bahwa pengaturan ruang kelas terbagi
atas klasifikasi ruang besar dan kecil. Karakter dari ruang kelas besar antara lain:
mampu menampung peserta didik lebih dari 12 orang, efektif untuk mengukur
penerimaan informasi secara tradisional, keterampilan memimpin guru atau pendidik
lebih diutamakan. Sedangkan untuk karakteristik tipe ruang kelas kecil antara lain:
menampung kurang dari 10 orang, lebih optimal untuk mengukur tujuan afektif
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 29
maupun kognitif tingkat tinggi, metode tutorial akan lebih efektif, secara rasional dan
irasional lebih disukai oleh guru dan murid.
Blanchard & Thacker (2004:324) berpendapat bahwa, pengaturan tempat
duduk tergantung pada jenis pelatihan yang diselenggarakan. Pengaturan tempat
duduk ditentukan oleh tingkat keformalan sebuah pelatihan dan mempengaruhi juga
terhadap komunikasi dua arah (Daronto & Bintoro, 2014 : 123-129).
2.2 Studi Banding Terhadap Proyek Sejenis
Studi banding terhadap proyek sejenis memiliki tujuan untuk mendapatkan
gambaran terhadap proyek nyata yang sudah ada dan memiliki klasifikasi yang sama
dengan rancangan kita. Pemilihan terhadap proyek studi banding ini didasarkan atas
kemampuan proyek untuk menjadi contoh bagi proyek kita dengan keunggulan-
keunggulannya, maupun kekurangannya sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi
proyek yang sedang dikerjakan.
2.2.1 Studi Banding UPT Balai Pengembangan Ketrampilan Khusus Tenaga
Kesehatan (BPKKTK) Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
a. Lokasi
Peta lokasi bangunan UPT Balai Pengembangan Ketrampilan Khusus Tenaga
Kesehatan (BPKKTK) Dinas Kesehatan Provinsi Bali (lihat Gambar 2.4, Gambar
2.5, dan Gambar 2.6).
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 30
Balai Pengembangan Ketrampilan Khusus Tenaga Kesehatan (BPKKTK)
terletak di jalan Gemitir no. 135, Biaung, Kesiman, Kertelangu. Lokasi bangunan
ini berdekatan dengan pantai biaung, tepatnya disebelah utara pantai dan
disebelah timur gedung Kementerian Kesehatan RI.
b. Lay Out Plan
Pada lay out plan denah UPT Balai Pengembangan Ketrampilan Khusus
Tenaga Kesehatan (BPKKTK) Dinas Kesehatan Provinsi Bali memiliki beberapa
masa bangunan (lihat Gambar 2.7).
Gambar 2.4 Peta Pulau Bali
Sumber : www.balitourismboard.org
Gambar 2.5 Peta Lokasi BPKKTK Provinsi Bali
Sumber : www.googlemaps.com
Gambar 2.6 Kantor BPKKTK Provinsi Bali
Sumber : Observasi 10 oktober 2015
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 31
Luas tanah UPT-BPKKTK Dinas Kesehatan Provinsi Bali adalah 7.750m2
dan luas bangunan seluruhnya adalah 3.224,4m2. Beberapa contoh bangunan yang
ada di UPT-BPKKTK (lihat Gambar 2.8, Gambar 2.9, dan Gambar 2.10) yang
terbagi menjadi 8 bangunan sesuai dengan fungsinya masing-masing (lihat Tabel
2.1).
Keterangan :
a. Tempat suci
b. Asrama
c. Selasar
d. Bale bengong
e. Guest house
f. Kantor
g. Ruang makan
h. Rumah dinas
i. Genset
j. Ruang
olahraga
k. Ruang cuci
l. Garasi
m. Titik aman
berkumpul
Gambar 2.7 Layout UPT-BPKKTK Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Sumber : BPKKTK Dinas Kesehatan Provinsi Bali
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 32
Tabel 2.1 Luas Bangunan Menurut Fungsi Bangunan
NO FUNGSI BANGUNAN JUMLAH LUAS (M2) KAPASITAS
1 2 3 4 5
1
GEDUNG KANTOR
a. Ruang Kepala
b. Ruang Akreditas
c. Ruang Administrasi
1 Buah
1 Buah
2 Buah
24
18
90
1 Orang
3 Orang
9 Orang
Gambar 2.9 Ruang Makan dan Tempat Parkir UPT-BPKKTK Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Sumber : Observasi 10 oktober 2015
Gambar 2.8 Gedung UPT-BPKKTK Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Sumber : Observasi 10 oktober 2015
Gambar 2.10 Perpustakaan UPT-BPKKTK Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Sumber : Observasi 10 oktober 2015
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 33
2
3
4
5
6
7
8
d. Ruang Widyaiswara
e. Ruang Kelas + AC
f. Ruang Kelas Kecil + AC
g. Auditorium + AC
h. Perpustakaan
i. Ruang Rapat Kecil
Asrama
Ruang Makan
Rumah Dinas
Balai Bengong
Balai Bengong Kecil
Garase
Ruang Generator
1 Buah
2 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 buah
1 Buah
11 Buah
1 Buah
2 Buah
1 Buah
2 Buah
48
136
48
170,4
90
48
1.310
220
500
90
16
90
36
4 Orang
60 Orang
30 Orang
100 Orang
30 Orang
10 Orang
110 Orang
80 Orang
11 KK
40 Orang
3 Orang
-
-
Sumber: BPKKTK Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Selain dari yang dipaparkan pada tabel diatas terdapat juga beberapa fasilitas
diantaranya :
1. Sarana Penunjang
a. Sarana Olahraga
Sarana olahraga ringan (tenis meja dll) peralatan yang tersedia berupa :
peralatan tenis meja, bola volley pantai, raket tenis lapangan (lapangan
pinjam di Poltekes Depkes Jurusan Gizi di sebelah BPKKTK).
b. Instalasi Listrik
Sumber daya listrik berasal dari PLN, kapasitas 5000 watt dan cadangan
berupa generator/genset 2 unit.
c. Instalasi Air Bersih
Air bersih disediakan dari PAM dan pompa sistem jetting
Sarana air bersih yang tersedia meliputi :
- PDAM : 1 buah
- Pompa jetting : 1 buah
- Reservoir bawah : 2 buah (1 buah tidak berfungsi)
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 34
- Reservoir atas : 2 buah (1 buah tidak berfungsi)
- Jaringan pemisah air bersih dari reservoir ke unit-unit bangunan.
d. Instalasi Telepon-Telekomunikasi
- Telepon : 1 unit
- Faximile : 1 unit
- Internet : 1 unit
2. Kendaraan Dinas
Untuk mendukung mobilitas pegawai UPT BPKKTK dalam melaksanakan tugas
kedinasan, tersedia kendaraan dinas roda 4 dan roda 2 dengan spesifikasi sebagai
berikut :
- Roda empat : 2 buah
- Roda dua : 2 buah
3. Sarana Pelatihan dan Audio Visual Aids
Ketersediaan sarana pelatihan sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan
pelatihan yang dilaksanakan. Sarana pelatihan yang tersedia terbagi atas (lihat
Tabel 2.2).
Tabel 2.2 Daftar Sarana Pelatihan dan Audio Visual
NO JENIS TAHUN
KETERANGAN 2012 2013 2014
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Whiteboard
OHP
Slide projector
Direct projector
Sound sistem
Standar flipchart
Televisi
Video kamera
Tape recorder
LCD projector
8 buah
5 buah
2 set
1 buah
1 set
4 buah
4 unit
1 buah
9 buah
2 unit
8 buah
5 buah
2 set
1 buah
1 set
4 buah
4 unit
1 buah
9 buah
2 unit
8 buah
5 buah
2 set
1 buah
1 set
4 buah
4 unit
1 buah
9 buah
3 unit
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 35
11
12
13
14
Pantum bayi
Mikroskope
Meja LCD
Wall screen
1 buah
2 buah
2 buah
3 buah
1 buah
2 buah
2 buah
3 buah
1 buah
2 buah
2 buah
3 buah
Sumber: BPKKTK Dinas Kesehatan Provinsi Bali
4. Peralatan Perkantoran
Peralatan kantor sebagai pedukung diklat lainnya juga dirasakan sangat
diperlukan keberadaannya dalam keberhasilan pelaksanaan diklat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Beberapa perlalatan kantor yang dimiliki UPT
BPKKTK sebagai berikut (lihat Gambar 2.3).
Tabel 2.3 Daftar Peralatan Perkantoran
NO JENIS TAHUN
KETERANGAN 2012 2013 2014
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Komputer
Printer
Meja komputer
Meja ketik biasa
Brankas
Filing cabinet
(metal+kayu)
Mesin hitung
Kamera photo
Laptop
6 buah
3 buah
3 buah
3 buah
1 buah
24 buah
-
2 buah
5 buah
6 buah
6 buah
5 buah
2 buah
1 buah
24
buah
6 buah
2 buah
5 buah
6 buah
6 buah
6 buah
2 buah
1 buah
24 buah
6 buah
2 buah
5 buah
1 rusak berat
2 rusak berat
Sumber: BPKKTK Dinas Kesehatan Provinsi Bali
5. Ketenagaan
Secara umum jenis ketenagaan yang ada di UPT BPKKTK dibagi menjadi 3
yaitu tenaga structural/teknis, tenaga fungsional (widyaiswara) dan tenaga
honorer, dengan jumlah masing-masing sebagai berikut :
a. Jumlah Tenaga Struktural/Teknis
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 36
Jumlah tenaga UPT BPKKTK Provinsi Bali tahun 2012 s.d tahun 2014 adalah
sebagai berikut (lihat Tabel 2.4)
Tabel 2.4 Jumlah Tenaga Struktural/Teknis UPT BPKKTK Provinsi Bali Tahun
2012 s.d 2014
NO JENIS TAHUN
KETERANGAN 2012 2013 2014
1
2
3
4
Kepala Bapelkes/BPKKTK
Ka. Sub. Bag. TU
Widyaiswara
Staff UPT BPKKTK
1
1
4
21
1
-
4
20
1
1
5
20
Perubahan
struktur
Organisasi UPT
BPKKTK
Jumlah 28 25 27
Sumber: BPKKTK Dinas Kesehatan Provinsi Bali
b. Jumlah Tenaga Widyaiswara
Tenaga widyaiswara dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan jumlah
karena banyak yang telah memasuki masa pensiun dan disisi lain sampai saat
ini belum ada yang diangkat. Saat ini jumlah tenaga yang masih tersisa
sebagai berikut (lihat Tabel 2.5).
Tabel 2.5 Jumlah Tenaga Widyaiswara BPKKTK Provinsi Bali Tahun 2012 s.d
2014
NO JENIS TAHUN
KETERANGAN 2012 2013 2014
1
2
3
WI madya
WI muda
WI pertama
1
3
-
-
3
1
-
3
2
Jumlah 4 4 5
Sumber: BPKKTK Dinas Kesehatan Provinsi Bali
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 37
c. Jumlah Tenaga Honorer dan Harian Lepas
Tenaga kontrak yang ditetapkan oleh BKD Provinsi Bali yaitu tenaga
keamanan sebanyak 3 orang. Untuk tenaga cleaning service 8 orang dan
tukang kebun 1 orang di sediakan oleh pihak ketiga (UD. Wahyu Sedana
Murti)
6. Perpustakaan
Untuk memenuhi bahan bacaan bagi peserta latih tersedia juga perpustakaan
dengan beberapa koleksi buku-buku.
7. Keuangan
Keuangan pada UPT BPKKTK bersumber pada APBD Provinsi Bali yang
terangkum pada SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
2.2.2 Studi Banding Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemerintahan Provinsi
Bali
a. Lokasi
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali terletak di jalan Hayam Wuruk
No. 152, Denpasar tepatnya disebelah kanan jalan jika di tempuh dari arah utara.
Bangunan ini bisa diakses dari 2 arah yaitu dari jalan hayam wuruk dan dari arah
renon. Lokasi bangunan ini berada disebelah utara bunderan renon dan berdekatan
dengan pusat penjualan tanaman (lihat Gambar 2.11, Gambar 2.12, dan Gambar
2.13).
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 38
b. Lay Out Plan
Pada lay out plan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali terbagi
menjadi beberapa bangunan (lihat Gambar 2.14).
Gambar 2.11 Peta Pulau Bali
Sumber : www.balitourismboard.org
Gambar 2.12 Peta Lokasi Badan Pendidikan dan
Pelatihan Provinsi Bali
Sumber : www.googlemaps.com
Gambar 2.13 Kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali
Sumber : Observasi Oktober 2015
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 39
Gambar 2.14 Layout Plan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali
Sumber : Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali
Keterangan :
a. Tempat Suci
b. Gedung Fiv
c. Gedung Padma
- R. Widya Iswara
- Perpustakaan
- R. Bidang Kader
dan
Kepemimpinan
- R. Photo Copy
d. Gedung Jempiring
e. Gedung Melati
f. Gedung Ratna
g. Gedung Kepala
Badan Diklat
h. Gedung
Sekretariat
i. Gedung Kamboja
- Lap. Komputer
- Klinik
- R. Fitnes
- Gudang
j. Kantin
k. Garase
l. Pos
Keamanan
m. Parkir
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 40
Beberapa contoh bangunan yang ada di kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Bali (lihat Gambar 2.15).
Gambar diatas merupakan gedung-gedung yang ada di Badan Pendidikan dan
Pelatihan Provinsi Bali. Bangunan gedung pusat pendidikan dan pelatihan ini
memiliki 1 sampai 3 lantai dimana yang 1 lantai digunakan ruang kantor sedangkan
bangunan 3 lantai digunakan atau difungsikan sebagai tempat belajar, aula, ruang
makan, ruang tidur, dan ruang widyaiswara. Berikut merupakan fasilitas Badan
Diklat Provinsi bali (lihat Tabel 2.6).
Gambar 2.15 Gedung Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali
Sumber : Observasi 12 Oktober 2015
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 41
Tabel 2.6 Fasilitas Badan Diklat Provinsi Bali
N
o Nama Prasarana Jumlah/Luas Kapasitas
1 Gedung Sekretariat 1 Unit
2 Gedung Padma terdiri dari :
a. Lantai 1
- Lobby
- Ruang Makan
- Ruang Perpustakaan
- Ruang Widyaiswara
- Ruang Foto Copy
- Ruang Bidang KK
- Ruang Klinik
- Ruang Tidur Pakai AC
- Ruang Tidur Fan
- Ruang Sekretariat PIM
- Ruang Komite Penjamin
Mutu
b. Lantai 2
- Kamar Tidur Pakai AC
- Kamar Tidur Pakai Fan
- Mushola
c. Lantai 3
- Ruang Aula Padma
- Ruang Kelas Cempaka
- Ruang Transit
- Lobby
1 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
3 Kamar
1 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
10 Orang
20 Orang
1 Orang
1 Ruang
3 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
100 Orang
4 Orang
20 Orang
40 Orang
100 Orang
120 Orang
3 Ruang Rapat Gedung Ratna
a. Lantai 1
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 42
- Ruang Rapat
b. Lantai 2
- Ruang Belajar
1 Ruang
1 Ruang
30 Orang
30 Orang
4 Gedung Jempiring terdiri dari :
a. Lantai 1
- Lobby
- Kamar Tidur AC
b. Lantai 2
- Lobby
- Kamar Tidur AC
c. Lantai 3
- Ruang Kelas
- Ruang Transit
1 Ruang
12 Kamar
1 Ruang
12 Kamar
2 ruang
1 Ruang
24 Orang
24 Orang
40 Orang
5 Gedung Melati terdiri dari :
a. Lantai 1
- Ruang Makan
- Ruang Tidur
- Ruang Transit
- Dapur
b. Lantai 2
- Kamar Tidur
c. Lantai 3
- Ruang Aula
- Ruang Kelas
1 Ruang
12 Kamar
1 Ruang
1 Ruang
24 Kamar
1 Ruang
2 Ruang
100 Orang
24 Orang
5 Orang
48 Orang
150 Orang
80 Orang
6 LCD 9 Buah
7 Clipchart 27 Buah
8 Whiteboard 6 Buah
9 CCTV 1 Unit
10 Peralatan Out Bound 16 Set
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 43
11 Wifi 1 Paket
12 Mess VIP 1 Unit 2 Km. Tidur, 1
Ruang Tamu
13 Kantin 1 Unit
14 Dapur 1 Ruang
15 Sarana Prasarana Olah Raga
- Bulu Tangkis
- Fitnes
- Tenis Meja
- Bilyard
1
1
1
1
16 Tempat Suci (Pura) 1
17 Pos Jaga/Keamanan 1
Balai Latihan Pegawai Pertanian (BLPP)
1 Gedung/Mess Melati terdiri dari :
a. Lantai 1
b. Lantai 2
8 Kamar
8 Kamar
16 Orang
16 Orang
2 Mess Cempaka 10 Kamar 20 Orang
3 Mess Mawar 8 Kamar 16 Orang
4 Kelas/Ruang Belajar 2 Ruang 80 Orang
5 Aula 1 Ruang 100 Orang
6 Ruang Makan 2 Ruang 100 Orang
7 Guest House 1 Unit 4 Orang
8 Whiteboard 3 Buah
9 Werless 3 Buah
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 44
2.2.3 Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatra Barat
a. Lokasi
Peta lokasi Badan Diklat Provinsi Sumatra Barat terletak di jalan raya Padang
Indarung (lihat Gambar 2.16).
Badan Diklat Propinsi Sumatra Barat yang merupakan lembaga investasi
sumber daya manusia ke depan, khususnya di bidang aparatur pegawai negeri sipil,
terletak di kawasan perbukitan Padang Besi, Indarung, sebuah lingkungan hijau dan
nyaman, dengan luas area sekitar 3 Ha. Terletak di sisi kiri jalan raya Padang -
Indarung, 14 Km dari bagian timur pusat kota Padang, dengan ketinggian 250 meter
dari permukaan laut. Akses menuju lokasi di tempuh hanya 1/2 jam dari pusat kota
Padang. Sedangkan dari Bandar Udara Minangkabau memerlukan waktu tempuh
sekitar 3/4 jam melalui jalan raya By Pass. Beberapa contoh bangunan yang ada di
Badan Diklat Provinsi Sumatra Barat (lihat Gambar 2.17).
Gambar 2.16 Peta Lokasi Badan Diklat Provinsi Sumatera Barat
Sumber : http://diklat.sumbarprov.go.id/index.php
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 45
b. Sarana dan Prasarana
Adapun sarana dan prasarana Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera
Barat diantaranya:
No Sarana dan Prasarana Keterangan
1 Ruang Belajar o 1 ruang aula diklat (full AC)
untuk 150 peserta diklat.
o 1 ruang kelas utama (full
AC) untuk 80 peserta.
o 2 ruang kelas VIP (full AC)
di gedung baru untuk 100
peserta.
o 2 ruang seminar untuk 40
peserta.
o 4 ruang diskusi (full AC)
o 1 ruang serba guna untuk
Gambar 2.17 Gedung Badan Diklat Provinsi Sumatera Barat
Sumber: http://diklat.sumbarprov.go.id/index.php
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 46
kegiatan tambahan
o 1 ruang laboratorium
komputer
2 Ruang Asrama (penginapan) o Asrama dengan 8 kamar
untuk masing-masing 6
peserta.
o Asrama di ruang besar
(barak) terdapat 2 barak
untuk masing-masing 20
peserta/barak.
o Kamar VIP sejumlah 51
kamar
o Kamar Standar Sejumlah 16
kamar
o Penginapan Widyaiswara
untuk 4 orang.
3 Ruang Makan o Ruang makan untuk 100
peserta.
o Ruang makan VIP untuk 80
peserta.
o Ruang makan VIP untuk
Widyaiswara/panitia.
4 Ruang Perpustakaan
5 Ruang Klinik
6 Sarana Olahraga o Lapangan tenis
o Ruang Fitness
o Sarana Out Bound
o Lapangan Tenis meja dan
sarana jogging serta senam
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 47
SKJ.
7 Sarana Laboratorium Komputer o 30 Unit Komputer
8 Sarana Transportasi o 2 Unit Bus
2.2.4 Simpulan
Dari paparan ketiga studi banding ini diperoleh kesimpulan mengenai Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu :
Lokasi yang dipilih untuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan jauh dari kebisingan
atau keramaian sehingga peserta merasa aman dan nyaman. Pusat Pendidikan dan
pelatihan harus adanya ruang-ruang seperti : ruang perpustakaan, widyaiswara, aula,
foto copy, ruang tidur, ruang kepala badan diklat, ruang sekretariat, ruang kelas,
kantin, garase, parkir (mobil, sepeda motor, dan bus), ruang bidang kader dan
kepemimpinan, ruang komputer, klinik, ruang olahraga, gudang, lobby, ruang makan
atau restaurant, dapur, ruang mess, dan asrama. Melihat dari studi banding yang
merupakan bangunan 2 sampai 3 lantai maka struktur yang digunakan adalah struktur
beton bertulang dengan pondasi tapak.
2.3 Spesifikasi Umum Proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri
Sipil (PNS)
2.3.1 Pengertian
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil merupakan pusat
pembelajaran peserta diklat upaya meningkatkan pengetahuan (knowledge),
ketrampilan (skills), dan sikap (attitude) pegawai. Jenis jabatan Pegawai Negeri Sipil
(PNS) ada 3 diantaranya : pendidikan dan pelatihan kepemimpinan (Diklatpim),
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional, serta pendidikan dan pelatihan teknis. Kegiatan
utama gedung ini adalah menjadi fasilitas yang lengkap untuk pendidikan dan
pelatihan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selain dari kegiatan utama tersebut terdapat
juga beberapa fasilitas pelengkap yaitu tempat olahraga yang dapat digunakan oleh
peserta diklat.
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 48
2.3.2 Tujuan
Tujuan dari Pembangunan Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Negeri Sipil (PNS) ini adalah untuk menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Negeri Sipil (PNS) maupun Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten
sehingga dapat meningkatkan prestasi atau pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
pegawai.
2.3.3 Fungsi
Fungsi Utama
Fungsi utama dari bangunan gedung pusdiklat ini adalah sebagai tempat
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) dengan fasilitas yang lengkap yang meliputi penyediaan
fasilitas ruang menginap, layanan makan dan minum, ruang kelas, aula, dan
sebagainya.
Fungsi Penunjang
Fungsi penunjang, merupakan fungsi pendukung kegiatan utama, seperti
menyediakan tempat untuk membaca dan menambah wawasan serta tempat
untuk berkumpul dan bersantai seperti taman dan cafetaria.
Fungsi Pengelola
Fungsi pengelola merupakan fungsi yang nantinya mengatur administrasi
pengelolaan, pengelolaan keuangan, pengkoordinasian untuk para staff.
Fungsi Servis
Fungsi servis merupakan fungsi yang akan melengkapi kebutuhan dan
menunjang kegiatan yang sedang berlangsung di gedung pusdiklat, seperti
mechanical electrical, pelayanan laundry,dll.
2.3.4 Ruang Lingkup
Lingkup pelayanan dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil
(PNS) ini adalah untuk seluruh kepegawaian Pemerintahan Kabupaten yang
mengikuti pendidikan dan pelatihan tersebut.
PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 49
2.3.5 Fasilitas Proyek
Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Negeri Sipil ini adalah:
Fasilitas pendidikan dan pelatihan PNS dan CPNS:
- Ruang kelas
- Lab. komputer
- Aula
- Cafetaria
- Ruang Yoga
- Ruang Olahraga
- Ruang Klinik
- Perpustakaan
- Ruang menginap
Fasilitas perdagangan:
- Toko (fotocopy, dan peralatan diklat lainnya)
2.3.6 Persyaratan Lokasi
Ditetapkan persyaratan yang harus dipenuhi dalam perancangan Gedung Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil Pemerintahan Kabupaten Badung ini
dengan pertimbangan :
Sesuai dengan RTRW
Akses yang mudah, jelas, dan lancar.
Hubungan antar sarana dengan akses yang mudah.
Terletak pada pemukiman yang tidak terlalu padat sebab fasilitas ini
memerlukan ketenangan atau konsentrasi pada saat pendidikan dan pelatihan
berlangsung.
Lokasi yang jauh dari kantor PNS atau Pusat Pemerintahan agar peserta yang
mengikuti diklat lebih fokus dalam melaksanakannya dan tidak terganggu dari
kegiatan-kegiatan kantornya.