BAB I.docx

32
Laporan Tugas Rencana Garis Jurusan Teknik Sistem BAB I FILOSOFI RANCANGAN I.1. Umum I.1.1. Pendahuluan Dalam dunia perkapalan, dunia para perancang kapal (dan para calon insinyur) dikenal istilah “Rencana Garis”, yang merupakan salah satu hal mendasar dalam hal perencanaan kapal. Adalah penggambaran lambung kapal pada sebidang kertas gambar, bentuk lambung kapal secara umum harus mengikuti kebutuhan daya apung, stabilitas, kecepatan, kekuatan mesin, olah gerak dan yang penting adalah kapal bisa dibangun. Gambar rencana garis ( lines plan ) terdiri dari proyeksi ortographis / siku-siku dari perpotongan antara permukaan lambung kapal dan tiga set bidang yang saling tegak lurus, masing masing disebut dengan body plan, sheer plan dan half-breadth plan. Penggambaran – penggambaran proyeksi dari bentuk 3 dimensi kapal ke bentuk 2 dimensi dalam berbagai bidang yang disertakan dalam satu tampilan gambar yang berupa garis dan titik disebut dengan rencana garis (lines plan). Dalam perkuliahan di bidang teknologi kelautan dalam hal ini khususnya di Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas teknologi Kelautan, ITS Surabaya terdapat mata kuliah yang mempelajari tentang pembuatan 1

Transcript of BAB I.docx

Page 1: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

BAB I 

FILOSOFI RANCANGAN

I.1. Umum

I.1.1. Pendahuluan

Dalam dunia perkapalan, dunia para perancang kapal (dan para calon

insinyur) dikenal istilah “Rencana Garis”, yang merupakan salah satu hal mendasar

dalam hal perencanaan kapal. Adalah penggambaran lambung kapal pada sebidang

kertas gambar, bentuk lambung kapal secara umum harus mengikuti kebutuhan

daya apung, stabilitas, kecepatan, kekuatan mesin, olah gerak dan yang penting

adalah kapal bisa dibangun. Gambar rencana garis ( lines plan ) terdiri dari proyeksi

ortographis / siku-siku dari perpotongan antara permukaan lambung kapal dan tiga

set bidang yang saling tegak lurus, masing masing disebut dengan body plan, sheer

plan dan half-breadth plan. Penggambaran – penggambaran proyeksi dari bentuk 3

dimensi kapal ke bentuk 2 dimensi dalam berbagai bidang yang disertakan dalam

satu tampilan gambar yang berupa garis dan titik disebut dengan rencana garis

(lines plan).

Dalam perkuliahan di bidang teknologi kelautan dalam hal ini khususnya di

Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas teknologi Kelautan, ITS Surabaya

terdapat mata kuliah yang mempelajari tentang pembuatan rencana garis dengan

bobot 2 sks. Dengan adanya mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu

merancang Rencana Garis dari suatu kapal tertentu sesuai dengan desain yang akan

dibuat dan mengacu pada referensi dari kapal pembanding yang sejenis. Mata

kuliah ini sangat penting karena merupakan dasar perancangan tugas gambar

selanjutnya, yakni Tugas Rencana Umum, Tugas Perporosan dan Propeller, dan

Perancangan Kamar Mesin. Dalam pembuatan Tugas Rencana Garis ini

menggunakan metode Diagram NSP, yaitu suatu perhitungan luasan kapal tiap-tiap

station dengan cara membaca diagram NSP.

1

Page 2: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan Tugas Rencana

Garis adalah penentuan luasan tiap-tiap station dengan pembacaan diagram NSP

sesuai dengan data - data dimensi kapal yang sudah ditentukan. Data-data yang

sudah didapat tersebut kemudian dikembangkan menjadi grafik Curve of Sectional

Areas (CSA), grafik A/2T dan B/2, gambar body plan, half breadth plan, dan sheer

plan.

I.1.2. Tahapan Pengerjaan

Dalam pengerjaan rencana garis ini terdiri dari tahapan-tahapan, antara lain:

1. Penentuan ukuran dan dimensi lainnya

2. Pembuatan Curve of Sectional Area

3. Pembuatan B/2 dan A/2T

4. Pembuatan bentuk linggi haluan dan buritan

5. Pembuatan Body Plan

6. Pembuatan Halfbreadth Plan

7. Pembuatan Sheer Plan

8. Pembuatan geladak utama, geladak akil dan geladak kimbul

9. Pembuatan Bukaan kulit

I.1.3. Istilah-Istilah

Berikut ini adalah istilah – istilah yang dipakai dalam penyusunan rencana garis:

Garis Tegak Buritan (After Perpendicular / AP)

Adalah garis tegak yang terletak atau berhimpit pada sumbu poros kemudi.

Garis Tegak Haluan (Fore Perpendicular / FP)

Adalah garis tegak melalui perpotongan antara linggi haluan dengan garis air

pada sarat muat yang telah direncanakan.

Panjang antara Garis Tegak (Length Between Perpendicular / Lbp/ Lpp)

Adalah panjang antara dua garis tegak atau jarak horisontal antara garis tegak

depan / FP dengan garis tegak belakang /AP.

Panjang Garis Air (Length of Water Line / Lwl)

2

Page 3: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Panjang garis air yang diukur mulai dari perpotongan linggi buritan dengan

garis air pada sarat sampai pada perpotongan linggi haluan dengan garis air

pada sarat atau FP (jarak mendatar antara kedua ujung garis muat).

Panjang Displasemen (Lenght of Displacement / Ldisp)

Merupakan panjang kapal imajiner yang terjadi karena adanya perpindahan

fluida sebagai akibat dari tercelupnya badan kapal, panjang ini digunakan

untuk menentukan seberapa besar luasan – luasan bagian yang tercelup air,

pada saat dibagi menjadi dua puluh station. Panjang displacement dirumuskan

sebagai panjang rata – rata antara Lpp dan Lwl, yaitu:

Ldisp=12×(Lpp+Lwl)

Lebar (Breadth Moulded / Bmld )

Lebar maksimum kapal yang diukur dari sebelah dalam pelat kulit (tidak

termasuk pelat kulit) atau dari gading terluar.

Gambar 1. Ukuran utama kapal secara melintang

3

HT

f

B

Page 4: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Tinggi Terendah dari Geladak (Depth / H)

Tinggi dari garis dasar kapal sampai geladak menerus diukur pada sisi tengah

kapal.

Sarat (Draught / T)

Tinggi dari garis dasar kapal sampai garis air kapal pada sarat muat yang

direncanakan.

Perbandingan antara Kecepatan dengan Panjang (Speed Length Ratio / V s

√L )

Nilai yang digunakan untuk membaca nilai - nilai lain yang terkandung dalam

diagram NSP (dalam hal ini nilai Ldisp yang digunakan dalam satuan feet)

Koefisien Blok (Block Coeficient / Cb / d)

Perbandingan antara bentuk kapal dibawah sarat dengan balok yang dibentuk

oleh panjang kapal, lebar kapal dan sarat kapal.

Koefisien Garis Air (Water Plane Area Coeficient / Cwl / )

Merupakan perbandingan antara volume kapal dengan hasil kali antara

panjang, lebar dan sarat kapal. Koefisien blok ini menunjukkan kegemukan

kapal. Rumusnya yaitu:

δwl=(Ldisp×δ disp)

Lwl

Koefisien Prismatik (Prismatic Coeficient / Cp / )

Perbandingan antara bentuk kapal dibawah sarat dengan sebuah prisma yang

dibentuk oleh bidang tengah kapal.

Koefisien Gading Besar (Midship Coeficient / Cm / )

Perbandingan antara bentuk bidang tengah kapal (midship) dengan sebuah

bidang yang dibentuk oleh panjang kapal dan lebar kapal.

4

Page 5: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Luas Midship (Am)

Adalah luasan tengah kapal dibawah garis air

Gambar 2. Luas

Midship

Am=B×T ×Cm

Tengah Kapal (Midship)

Potongan melintang pada bagian tengah kapal.

Volume Displacement

Volume perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya badan kapal yang

tercelup dibawah permukaan air (volume air yang dipindahkan badan kapal).

Dirumuskan sebagai :

V=L×B×T ×δ

Bidang Simetri (Center Line)

Potongan memanjang pada bagian tengah kapal.

Base Line

Garis dasar kapal

Station

Pembagian panjang kapal menjadi 20 bagian dengan jarak yang sama.

Body Plan

5

Page 6: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara melintang pada

setiap station dilihat dari depan atau belakang.

Buttock Line

Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara memanjang vertikal.

Water Line

Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara memanjang

horisontal.

Transom

Bentuk buritan kapal yang berupa bidang lurus.

Upper Deck

Garis geladak utama kapal dari ujung haluan sampai ujung buritan kapal.

Poop Deck

Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian

buritan kapal.

Forecastle Deck

Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian

haluan kapal.

Bulwark

Pagar kapal yang terletak pada bagian tepi kapal setinggi 1m.

Sent Line

Garis yang ditarik pada salah satu atau beberpa titik yang terletak di garis

tengah (centre line) dan membuat sudut dengan garis tengah.

6

Page 7: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Ordinate Half Breadth

Jarak vertikal antara centre line dengan garis base line pada sarat tertentu.

Sheer

Lengkungan kemiringan geladak kearah memanjang kapal.

Lengkung Lintang Geladak (Chamber)

Lengkungan kemiringan geladak kearah melintang kapal.

I.2. Curve of Section Area

Curve of Sectional Area (CSA) adalah kurva yang menunjukan luasan kapal pada

tiap – tiap station. Berdasarkan persentase luasan yang didapat dari diagram NSP

dikalikan dengan luasan midship, maka akan didapatkan luasan kapal pada tiap

stationnya.

Caranya adalah mencari e (prosentase area per-station) dengan menggunakan

tabel NSP yaitu dengan cara mengetahui nilai V s

√L , kemudian membuat garis datar dari

angka tersebut dan membuat titik temu antara garis datar tersebut dengan garis garis

lengkung pada tabel NSP, kemudian ditarik garis vertikal dari titik tersebut dan

mendapatkan nilai e dalam persen.untuk mengetahui luasan tiap station maka dikalikan

dengan luas midship kapal.

7

Page 8: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Gambar 3. Contoh Curve of Section Area (CSA) beserta komponen-komponennya

I.3. Body Plan

Body Plan merupakan proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara

melintang pada setiap station dilihat dari depan atau belakang. Potongan – potongan

badan kapal ini dibentuk berdasarkan data-data yang didapat berdasarkan data-data

Grafik A/2T dan B/2. Prinsip penggambaran pada body plan yaitu bahwa terdapat dua

garis lurus dan satu garis lengkung. Dua garis lurus pada body plan yaitu waterline dan

buttock line sedang garis lengkungnya yaitu penggambaran setiap station. Untuk lebih

jelas perhatikan gambar berikut:

8

Page 9: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Gambar 4. Contoh Body Plan

I.4. Half-breadth Plan

Half-breadth plan ini merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihat dari atas,

pada setiap garis air (water line). Sebelum menggambar halfbreadth plan, terlebih dahulu

dilakukan penggambaran sent line. Data penggambaran sent line diperoleh melalui

gambar bodyplan. Setelah sent line digambar maka kita dapat menggambar half breadth

plan. Data yang diperlukan yaitu panjang dari centerline ke setiap station di setiap

waterline pada body plan. Prinsip pada penggambaran halfbreadth plan yaitu terdapat

dua garis lurus yaitu station dan buttock line sedangkan terdapat juga satu garis lengkung

yaitu waterline.

9

Page 10: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Gambar 5. Potongan Kapal

I.5. Sheer Plan

Sheer Plan merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihat dari samping pada

setiap buttock line yang telah ditentukan. Penggambaran sheer plan dilakukan dari

proyeksi halfbreadth plan, dimana diproyeksikan perpotongan antara buttock line dengan

waterline pada half-breadth plan. Tetapi sebelumnya telah dilakukan penggambaran

kapal beserta bentuk linggi haluan dan buritan yang sudah direncanakan sebelumnya.

Prinsip pada penggambaran sheer plan yaitu bahwa terdapat dua garis lurus yaitu garis

yang menyatakan waterline dan station sedangkan terdapat satu garis lurus yaitu garis

yang menyatakan buttock line.

I.6. Geladak Utama, Geladak Akil dan Geladak Kimbul

1.6.1. Geladak Utama (Main Deck)

Geladak utama kapal dapat berbentuk lurus ataupun memiliki

kelengkungan. Geladak utama yang memiliki kelengkungan biasanya memiliki

keuntungan dari sisi penambahan free board kapal tersebut. Namun untuk

membuat geladak utama yang melengkung, harus dihitung terlebih dahulu

kelengkungannya yang dikenal dengan sheer standart

10

Page 11: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Untuk membuat sheer standart maka LPP dibagi menjadi 6 bagian.

Pembagian tersebut meliputi 3 bagian di depan midship dan 3 di belakang midship.

Masing-masing digaris dan dibuat sesuai dengan ukuran peraturan sheer standart

untuk kapal container sebagai berikut :

Gambar 6. Lengkung memanjang geladak utama ( Main Deck)

1.6.2. Geladak Akil (Forecastle deck)

Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas main deck

pada bagian haluan yang memiliki ketinggian 2,4-2,5 meter diukur dari geladak

utama (upper deck side line), sedangkan untuk panjang dari bangunan ini

ditentukan panjangnya mencapai Collision Bulkhead atau 5% sampai 8% Lpp. Serta

diletakkan tepat pada frame/gading.

11

Page 12: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Gambar 7. Geladak Akil (Forcastle Deck) dan Kubu-kubu (Bulwark)

1.6.3. Kubu-kubu (Bulwark)

Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada geladak

tepi pada upper deck, forecastle deck dan poop deck yang berfungsi sebagai

pembatas untuk sisi kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan setinggi 1000

mm diukur pada geladak terendah.

1.6.4. Geladak Kimbul (Poop Deck)

Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck pada

bagian buritan yang memilki ketinggian 2.4 sampai 2.5 meter diukur dari geladak

utama (upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari bangunan akan

dijelaskan pada penjelasan berikutnya

12

Page 13: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Gambar 8. Geladak Kimbul (poop Deck)

13

Page 14: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

BAB II 

DETAIL LANGKAH DAN PERHITUNGAN

II.1. Penentuan Ukuran dan Dimensi lainnya

Hal pertama yang dilakukan dalam pengerjaan Tugas Rencana Garis ini adalah

mencari kapal pembanding sehingga selanjutnya dapat ditentukan ukuran dan dimensi

kapal yang akan digambar. Dengan persyaratan dari koordinator mata kuliah Tugas

Rencana Garis antara lain:

Kapal pembanding merupakan kapal container carrier

Kapal pembanding memiliki panjang antara garis tegak (Lpp) antara 100 – 130 m

Pembuatan kapal pembanding di atas tahun 1980

Dalam perancangan ini kapal pembanding yang digunakan berasal dari kapal

yang terdaftar di Nippon Kaiji Kyokai (classNK). Berikut ini adalah ukuran dan dimensi

kapal pembanding yang digunakan:

Tipe Kapal : Container Carrier

Nama Kapal : Meratus Kelimutu

Tahun Pembangunan : 1998

Tonnage Gross : 8203

Deadweight : 10457 ton

Lpp : 121.52 m

B : 23 m

H : 11.2 m

T : 7.8 m

Merk, tipe main engine : HYUNDAI HEAVY INDUSTRIES CO., LTD. 1D : 2 SA 7 CY

Daya Motor : 7285 kW

RPM : 136

14

Page 15: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Kecepatan percobaan (Vt) : 16.5 Knot

Kecepatan Service (Vs) : 15 Knot

Setelah didapat data kapal pembanding serta mengajukannya pada dosen

pembimbing maka bisa ditentukan data kapal yang akan dirancang, berikut adalah data

kapal yang akan dirancang;

Length Between Perpendicular (LPP) : 121.52 m

Breadth Moulded (B) : 21.00 m

Depth Moulded (H) : 11.20 m

Design Draft (T) : 7.80 m

Service speeds : 15.0 knot

Ship’s Type : Container Carrier

Langkah selanjutnya yang dilakukan ialah menghitung data tambahan yang akan

digunakan untuk merancang rencana garis. Perhitungannya terdiri dari;

Panjang garis air (Length of Water Line / Lwl)

LWL = ( 1 + 5% ) LPP

= ( 1 + 5% ) 121.52 m

= 127.596 m

Panjang Displasemen (Lenght of Displacement / Ldisp)

Ldisp = ½ . (LPP + LWL )

= ½ . (121.52 + 127.596)

= 124.558 m

= 408.654856ft

Perbandingan Kecepatan (Speed Length Ratio / V s

√L )

15

Page 16: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

= 15/ √ 408.654856

= 0.740154

II.2. Pembuatan Curve of Section Area

Dalam Tugas Rencana Garis, terdapat dua jenis Curve of Section Area (CSA)

yaitu CSA Ldisplasemen yang merupakan kurva yang menunjukan luasan kapal pada tiap-

tiap station dalam panjang displasemen dan CSA Lpp dalam panjang antara garis tegak

(Lpp).

II.2.1. Pembuatan CSA Ldisplasemen

Pembuatan CSA Ldisp dimulai dengan pembacaan diagram NSP. Dari

pembacaan diagram NSP maka dapat diperoleh luasan tiap station pada kapal yang

dirancang.

DIAGRAM NSP

Gambar 9. Gambar Diagram NSP

Dari data awal dengan Vs = 15 knot dan Ldisp = 408.654856 ft, didapatkan

besarnya perbandingan kecepatan (V s

√L ) sebesar 0.68. Nilai inilah yang dimasukkan

16

Page 17: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

pada diagram NSP pertama kali dengan cara menarik garis horizontal pada nilai V s

√L

yaitu 0.740154, maka garis horizontal akan berpotongan dengan garis vertikal yang

menunjukkan koefisien-koefisien, sehingga diperoleh:

Koefisien Prismatik (Prismatic Coeficient / Cp) sebesar 0.703

Koefisien Blok (Block Coeficient / Cb) sebesar 0.692

Koefisien Gading Besar (Midship Coeficient / Cm) sebesar 0.9828

Jika garis melintang diteruskan maka akan ditemukan titik-titik perpotongan

antara garis melintang dengan kurva tiap-tiap station kemudian tarik garis vertikal ke

atas maka didapatkan besar persentase luas dari tiap-tiap station. Pada NSP besar

persentase luas station antara station-station di depan dan di belakang midship

dipisahkan. Station-station di belakang midship (after body) nilai persentasenya

berada pada sebelah kiri diagram NSP sedangkan station-station di depan midship

(fore body) nilai persentasenya berada pada sebelah kanan diagram NSP.

Selain besar persentase luas tiap station serta nilai-nilai koefisien, dari

diagram NSP didapatkan pula jarak antara LCB dengan midship kapal dalam persen

(%). Penentuan jarak LCB ini dilakukan dengan cara mencari titik perpotongan antara

garis horizontal yang menunjukkan nilai V s

√L dengan kurva b, kemudian tarik garis

vertikal ke bawah dan dapat diketahui jarak LCB sebesar 0.94536%. Selain kurva b,

terdapat kurva a dan kurva c, yang merupakan batas penentuan LCB. Untuk

perhitungan CSA Ldisp diperlukan pula:

Luas Am

Am = B x T x β

= 23 x 7.8 x 0.9828

= 176.314 m2`

Tabel1. Perhitungan Simsons untuk CSA Ldisplasement

17

Page 18: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Penggambaran di CSAStation % Am (m2) Luas (A) Fs A x Fs n A x Fs x n Station Skala A skala

0 0.00% 176.314 0.000 1 0.000 -10 0.000 0 3.5 0.001 10.23% 176.314 18.035 4 72.140 -9 -649.264 1 3.5 5.152 28.96% 176.314 51.063 2 102.126 -8 -817.008 2 3.5 14.593 49.78% 176.314 87.776 4 351.104 -7 -2457.729 3 3.5 25.084 69.15% 176.314 121.922 2 243.845 -6 -1463.069 4 3.5 34.835 83.94% 176.314 148.007 4 592.027 -5 -2960.134 5 3.5 42.296 92.53% 176.314 163.136 2 326.273 -4 -1305.092 6 3.5 46.617 97.45% 176.314 171.824 4 687.295 -3 -2061.886 7 3.5 49.098 99.55% 176.314 175.524 2 351.048 -2 -702.096 8 3.5 50.159 100.00% 176.314 176.307 4 705.230 -1 -705.230 9 3.5 50.3710 100.00% 176.314 176.307 2 352.615 0 0.000 10 3.5 50.3711 100.00% 176.314 176.307 4 705.230 1 705.230 11 3.5 50.3712 100.00% 176.314 176.307 2 352.615 2 705.230 12 3.5 50.3713 98.97% 176.314 174.499 4 697.996 3 2093.987 13 3.5 49.8614 96.29% 176.314 169.766 2 339.531 4 1358.125 14 3.5 48.5015 89.85% 176.314 158.420 4 633.680 5 3168.402 15 3.5 45.2616 77.11% 176.314 135.964 2 271.928 6 1631.571 16 3.5 38.8517 58.44% 176.314 103.037 4 412.146 7 2885.022 17 3.5 29.4418 35.75% 176.314 63.031 2 126.062 8 1008.493 18 3.5 18.0119 13.42% 176.314 23.664 4 94.657 9 851.909 19 3.5 6.7620 0.00% 176.314 0.000 1 0.000 10 0.000 20 3.5 0.00

∑1 7417.547 ∑2 1286.461

Volume Displacement ( Vdisp )

Vdisp = Ldisp x B x T x d

= 124,558 x 23 x 7.8 x 0.692

= 15463.23 m³

Koefisien blok garis air (dLwl)

δ Lwl=δdisp×LdispLwl

= 0.692×124.558127.596

=0.67552

Jarak station Ldisp

hLdisp=Ldisp20

=124.55820

=6.228

Koreksi Volume Displacement :

18

Page 19: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Vdisp = 15463.23 m³

Vsimpson = ⅓ x hLdisp x Σ As

= ⅓ x 6.228x 7417.547

= 15398.581m3

Koreksi Vdisp = |Vdisp−Vsimp

Vsimp|x 100 %

= |15463 .23 −15398 .58115398 .581

|x100 %

= 0.418 %

Nilai koreksinya memenuhi koreksi volume yaitu lebih kecil dari ±0,5%

Koreksi LCB :

Dari diagram NSP diketahui letak LCB sebesar +0.94536% (di depan midship)

Letak LCB disp = +0.94536% x 124.558 m = 1.178 m di depan midship

LCB simpson =

∑ Asn

∑ Asxhdisp

=

1286 .4617417 .547

x6 . 228

= 1.0801 m

Koreksi LCB = |LCBNSP−LCBsimp

Ldisp|x100 %

= |1. 178−1 . 0801124 . 558

|x100 %

= 0.078 %

Nilai koreksinya memenuhi koreksi Lcb yaitu lebih kecil dari ±0,1%

Dari tabel luasan di atas dapat dibuat CSA Ldisp dengan sumbu-x adalah Ldisp

dan sumbu-y adalah luasan tiap station, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

19

Page 20: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

1) Garis horizontal dibuat sebagai sumbu-x sepanjang panjang displasemen (Ldisp)

skala 1 : 1 (sama panjang) yang merupakan skala panjang

2) Garis vertikal sebagai sumbu-y yang merupakan luasan tiap station

3) Panjang displasemen (Ldisp) yang merupakan sumbu-x dibagi menjadi 20 bagian

dengan jarak yang sama sepanjang h = 6.228 m.

4) Setiap h merupakan station yang menggambarkan luas pada station tersebut

5) Buat garis sepanjang data yang ada pada tabel diatas, untuk masing-masing

station sesuai nilai x dan y pada tabel.

6) Tinggi pada Paralel Middle Body dibuat kurang lebih setengah dari panjang

antara garis tegak

7) Hubungkan titik-titik puncak setiap nilai y sehingga diperoleh garis yang mulus /

streamline.

Dengan demikian CSA Ldisp telah jadi dibuat panjang displasemen dimana

hanya ada 20 station. Untuk selanjutnya dibuat CSA baru dengan patokan panjang

antara garis tegak (LPP) namun dari station 20 atau titik AP ke kiri ada penambahan

garis sepanjang 5 % Lpp yang dibagi menjadi 2 station yaitu station -1 dan -2.

Penambahan inilah yang disebut sebagai Cant Part, sedangkan station AP sampai

station FP adalah Main Part. Jadi main part yang ditambah dengan cant part adalah

panjang garis air (LWL ).

20

Page 21: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Gambar 10. CSA Ldisp

II.2.2. Pembuatan CSA Lppp

Selanjutnya CSA Ldisp yang telah dibuat tadi ditransformasikan ke dalam CSA Lpp

dengan cara:

1) Dari midship Ldisp diukurkan ke kiri dan ke kanan garis yang panjangnya 0,5 Lwl

dengan kata lain letak midship Lpp sama dengan midship Lwl.

21

Page 22: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Gambar 11. Gambar penambahan panjang dari Ldisp ke LPP

2) Ujung-ujung Curve of Sectional Area yang sudah dibuat di atas di”fair”kan hingga

melalui titik ujung-ujung dari Lwl.

3) Sekarang letak FP kapal tertentu yaitu diujung depan Lwl.

4) Ukurkan panjang Lpp dari FP hingga letak AP tertentu pula.

5) Lpp dibagi menjadi 20 bagian yang sama, dan dilakukan pembacaan luas station

lagi pada titik pembagian yang baru, dimana station nomor 10 adalah midship

kapal (ΦLpp) .

6) Selanjutnya dengan perhitungan (Simpson dll) dapat dihitung letak titik tekan

dengan memperhatikan cant-part dan demikian juga besarnya displasemen

volume kapal .

Seperti halnya perhitungan CSA Ldisp, pada Lpp juga dilakukan penghitungan seperti

berikut:

Tabel 2. Perhitungan Simpson untuk CSA Lpp

22

Page 23: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

PERHITUNGAN SIMSON DARI CSA Ldisp ke Lwl dan Lpp

No. Station Area Skala Area FS Area*FS FM (Area*FS)*FM

-2 0.0000 0 0.5 0 -11 0

-1 1.4940 5.229 2 10.458 -10.5 -109.809

AP 3.5742 12.5097 1.5 18.76455 -10 -187.6455

1 11.8271 41.39485 4 165.5794 -9 -1490.2146

2 21.8265 76.39275 2 152.7855 -8 -1222.284

3 31.5518 110.4313 4 441.7252 -7 -3092.0764

4 39.6974 138.9409 2 277.8818 -6 -1667.2908

5 45.1938 158.1783 4 632.7132 -5 -3163.566

6 48.2521 168.88235 2 337.7647 -4 -1351.0588

7 49.8278 174.3973 4 697.5892 -3 -2092.7676

8 50.3225 176.12875 2 352.2575 -2 -704.515

9 50.3700 176.295 4 705.18 -1 -705.18

10 50.3700 176.295 2 352.59 0 0

11 50.3700 176.295 4 705.18 1 705.18

12 50.2260 175.791 2 351.582 2 703.164

13 49.4434 173.0519 4 692.2076 3 2076.6228

14 47.5226 166.3291 2 332.6582 4 1330.6328

15 42.9149 150.20215 4 600.8086 5 3004.043

16 35.6368 124.7288 2 249.4576 6 1496.7456

17 25.8159 90.35565 4 361.4226 7 2529.9582

18 14.7173 51.51055 2 103.0211 8 824.1688

19 4.7370 16.5795 4 66.318 9 596.862

FP 0.0000 0 1 0 10 0

∑A*FS 7607.9 ∑(A*FS)*FM -2519.0

23

Page 24: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

Jarak station Lpp

hLpp=Lpp20

=121.5220

=6.076

Koreksi Volume:

VWL = LWL x B x T X δWL

= 127.596 x 23 x 7.8 x 0.67552

= 15463.14 m3

Vsimpson = ⅓ x hLpp x Σ As

= ⅓ x 6.076 x 7607.9

= 15408.62 m³

Koreksi Vdispl = |Vwl−Vsimp

Vwl|x100 %

= |15463 .14 - 15408 . 62 15463 .14

|x100 %

= 0.4 %

Nilai koreksinya memenuhi koreksi volume yaitu lebih kecil dari 0,5%

Koreksi LCB :

Pergeseran midship = 2%Lpp

= 0,02 x 121.52

= 2.4304 m

LCBpp = LCBdisp – Pergeseran midship

= 1.0801 m – 2.2 m

= -1.3503m

LCB simpson =

∑ Asn

∑ AsxhLpp

24

Page 25: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

=

-25197607 .9

x6 .076

= -2.011783 m

Koreksi LCB = |LCBLpp−LCBsimp

Lpp|x 100 %

= |-1 . 3503−( -2 . 011783 )121 .52

|x 100 %

= 0.00544 %

Nilai koreksinya memenuhi koreksi Lcb yaitu lebih kecil dari ±0,1%

Gambar 12. CSA Lpp

25

Page 26: BAB I.docx

Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem

Perkapalan

26