BAB I.docx
Transcript of BAB I.docx
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
BAB I
FILOSOFI RANCANGAN
I.1. Umum
I.1.1. Pendahuluan
Dalam dunia perkapalan, dunia para perancang kapal (dan para calon
insinyur) dikenal istilah “Rencana Garis”, yang merupakan salah satu hal mendasar
dalam hal perencanaan kapal. Adalah penggambaran lambung kapal pada sebidang
kertas gambar, bentuk lambung kapal secara umum harus mengikuti kebutuhan
daya apung, stabilitas, kecepatan, kekuatan mesin, olah gerak dan yang penting
adalah kapal bisa dibangun. Gambar rencana garis ( lines plan ) terdiri dari proyeksi
ortographis / siku-siku dari perpotongan antara permukaan lambung kapal dan tiga
set bidang yang saling tegak lurus, masing masing disebut dengan body plan, sheer
plan dan half-breadth plan. Penggambaran – penggambaran proyeksi dari bentuk 3
dimensi kapal ke bentuk 2 dimensi dalam berbagai bidang yang disertakan dalam
satu tampilan gambar yang berupa garis dan titik disebut dengan rencana garis
(lines plan).
Dalam perkuliahan di bidang teknologi kelautan dalam hal ini khususnya di
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas teknologi Kelautan, ITS Surabaya
terdapat mata kuliah yang mempelajari tentang pembuatan rencana garis dengan
bobot 2 sks. Dengan adanya mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu
merancang Rencana Garis dari suatu kapal tertentu sesuai dengan desain yang akan
dibuat dan mengacu pada referensi dari kapal pembanding yang sejenis. Mata
kuliah ini sangat penting karena merupakan dasar perancangan tugas gambar
selanjutnya, yakni Tugas Rencana Umum, Tugas Perporosan dan Propeller, dan
Perancangan Kamar Mesin. Dalam pembuatan Tugas Rencana Garis ini
menggunakan metode Diagram NSP, yaitu suatu perhitungan luasan kapal tiap-tiap
station dengan cara membaca diagram NSP.
1
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan Tugas Rencana
Garis adalah penentuan luasan tiap-tiap station dengan pembacaan diagram NSP
sesuai dengan data - data dimensi kapal yang sudah ditentukan. Data-data yang
sudah didapat tersebut kemudian dikembangkan menjadi grafik Curve of Sectional
Areas (CSA), grafik A/2T dan B/2, gambar body plan, half breadth plan, dan sheer
plan.
I.1.2. Tahapan Pengerjaan
Dalam pengerjaan rencana garis ini terdiri dari tahapan-tahapan, antara lain:
1. Penentuan ukuran dan dimensi lainnya
2. Pembuatan Curve of Sectional Area
3. Pembuatan B/2 dan A/2T
4. Pembuatan bentuk linggi haluan dan buritan
5. Pembuatan Body Plan
6. Pembuatan Halfbreadth Plan
7. Pembuatan Sheer Plan
8. Pembuatan geladak utama, geladak akil dan geladak kimbul
9. Pembuatan Bukaan kulit
I.1.3. Istilah-Istilah
Berikut ini adalah istilah – istilah yang dipakai dalam penyusunan rencana garis:
Garis Tegak Buritan (After Perpendicular / AP)
Adalah garis tegak yang terletak atau berhimpit pada sumbu poros kemudi.
Garis Tegak Haluan (Fore Perpendicular / FP)
Adalah garis tegak melalui perpotongan antara linggi haluan dengan garis air
pada sarat muat yang telah direncanakan.
Panjang antara Garis Tegak (Length Between Perpendicular / Lbp/ Lpp)
Adalah panjang antara dua garis tegak atau jarak horisontal antara garis tegak
depan / FP dengan garis tegak belakang /AP.
Panjang Garis Air (Length of Water Line / Lwl)
2
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Panjang garis air yang diukur mulai dari perpotongan linggi buritan dengan
garis air pada sarat sampai pada perpotongan linggi haluan dengan garis air
pada sarat atau FP (jarak mendatar antara kedua ujung garis muat).
Panjang Displasemen (Lenght of Displacement / Ldisp)
Merupakan panjang kapal imajiner yang terjadi karena adanya perpindahan
fluida sebagai akibat dari tercelupnya badan kapal, panjang ini digunakan
untuk menentukan seberapa besar luasan – luasan bagian yang tercelup air,
pada saat dibagi menjadi dua puluh station. Panjang displacement dirumuskan
sebagai panjang rata – rata antara Lpp dan Lwl, yaitu:
Ldisp=12×(Lpp+Lwl)
Lebar (Breadth Moulded / Bmld )
Lebar maksimum kapal yang diukur dari sebelah dalam pelat kulit (tidak
termasuk pelat kulit) atau dari gading terluar.
Gambar 1. Ukuran utama kapal secara melintang
3
HT
f
B
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Tinggi Terendah dari Geladak (Depth / H)
Tinggi dari garis dasar kapal sampai geladak menerus diukur pada sisi tengah
kapal.
Sarat (Draught / T)
Tinggi dari garis dasar kapal sampai garis air kapal pada sarat muat yang
direncanakan.
Perbandingan antara Kecepatan dengan Panjang (Speed Length Ratio / V s
√L )
Nilai yang digunakan untuk membaca nilai - nilai lain yang terkandung dalam
diagram NSP (dalam hal ini nilai Ldisp yang digunakan dalam satuan feet)
Koefisien Blok (Block Coeficient / Cb / d)
Perbandingan antara bentuk kapal dibawah sarat dengan balok yang dibentuk
oleh panjang kapal, lebar kapal dan sarat kapal.
Koefisien Garis Air (Water Plane Area Coeficient / Cwl / )
Merupakan perbandingan antara volume kapal dengan hasil kali antara
panjang, lebar dan sarat kapal. Koefisien blok ini menunjukkan kegemukan
kapal. Rumusnya yaitu:
δwl=(Ldisp×δ disp)
Lwl
Koefisien Prismatik (Prismatic Coeficient / Cp / )
Perbandingan antara bentuk kapal dibawah sarat dengan sebuah prisma yang
dibentuk oleh bidang tengah kapal.
Koefisien Gading Besar (Midship Coeficient / Cm / )
Perbandingan antara bentuk bidang tengah kapal (midship) dengan sebuah
bidang yang dibentuk oleh panjang kapal dan lebar kapal.
4
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Luas Midship (Am)
Adalah luasan tengah kapal dibawah garis air
Gambar 2. Luas
Midship
Am=B×T ×Cm
Tengah Kapal (Midship)
Potongan melintang pada bagian tengah kapal.
Volume Displacement
Volume perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya badan kapal yang
tercelup dibawah permukaan air (volume air yang dipindahkan badan kapal).
Dirumuskan sebagai :
V=L×B×T ×δ
Bidang Simetri (Center Line)
Potongan memanjang pada bagian tengah kapal.
Base Line
Garis dasar kapal
Station
Pembagian panjang kapal menjadi 20 bagian dengan jarak yang sama.
Body Plan
5
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara melintang pada
setiap station dilihat dari depan atau belakang.
Buttock Line
Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara memanjang vertikal.
Water Line
Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara memanjang
horisontal.
Transom
Bentuk buritan kapal yang berupa bidang lurus.
Upper Deck
Garis geladak utama kapal dari ujung haluan sampai ujung buritan kapal.
Poop Deck
Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian
buritan kapal.
Forecastle Deck
Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian
haluan kapal.
Bulwark
Pagar kapal yang terletak pada bagian tepi kapal setinggi 1m.
Sent Line
Garis yang ditarik pada salah satu atau beberpa titik yang terletak di garis
tengah (centre line) dan membuat sudut dengan garis tengah.
6
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Ordinate Half Breadth
Jarak vertikal antara centre line dengan garis base line pada sarat tertentu.
Sheer
Lengkungan kemiringan geladak kearah memanjang kapal.
Lengkung Lintang Geladak (Chamber)
Lengkungan kemiringan geladak kearah melintang kapal.
I.2. Curve of Section Area
Curve of Sectional Area (CSA) adalah kurva yang menunjukan luasan kapal pada
tiap – tiap station. Berdasarkan persentase luasan yang didapat dari diagram NSP
dikalikan dengan luasan midship, maka akan didapatkan luasan kapal pada tiap
stationnya.
Caranya adalah mencari e (prosentase area per-station) dengan menggunakan
tabel NSP yaitu dengan cara mengetahui nilai V s
√L , kemudian membuat garis datar dari
angka tersebut dan membuat titik temu antara garis datar tersebut dengan garis garis
lengkung pada tabel NSP, kemudian ditarik garis vertikal dari titik tersebut dan
mendapatkan nilai e dalam persen.untuk mengetahui luasan tiap station maka dikalikan
dengan luas midship kapal.
7
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Gambar 3. Contoh Curve of Section Area (CSA) beserta komponen-komponennya
I.3. Body Plan
Body Plan merupakan proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara
melintang pada setiap station dilihat dari depan atau belakang. Potongan – potongan
badan kapal ini dibentuk berdasarkan data-data yang didapat berdasarkan data-data
Grafik A/2T dan B/2. Prinsip penggambaran pada body plan yaitu bahwa terdapat dua
garis lurus dan satu garis lengkung. Dua garis lurus pada body plan yaitu waterline dan
buttock line sedang garis lengkungnya yaitu penggambaran setiap station. Untuk lebih
jelas perhatikan gambar berikut:
8
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Gambar 4. Contoh Body Plan
I.4. Half-breadth Plan
Half-breadth plan ini merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihat dari atas,
pada setiap garis air (water line). Sebelum menggambar halfbreadth plan, terlebih dahulu
dilakukan penggambaran sent line. Data penggambaran sent line diperoleh melalui
gambar bodyplan. Setelah sent line digambar maka kita dapat menggambar half breadth
plan. Data yang diperlukan yaitu panjang dari centerline ke setiap station di setiap
waterline pada body plan. Prinsip pada penggambaran halfbreadth plan yaitu terdapat
dua garis lurus yaitu station dan buttock line sedangkan terdapat juga satu garis lengkung
yaitu waterline.
9
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Gambar 5. Potongan Kapal
I.5. Sheer Plan
Sheer Plan merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihat dari samping pada
setiap buttock line yang telah ditentukan. Penggambaran sheer plan dilakukan dari
proyeksi halfbreadth plan, dimana diproyeksikan perpotongan antara buttock line dengan
waterline pada half-breadth plan. Tetapi sebelumnya telah dilakukan penggambaran
kapal beserta bentuk linggi haluan dan buritan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Prinsip pada penggambaran sheer plan yaitu bahwa terdapat dua garis lurus yaitu garis
yang menyatakan waterline dan station sedangkan terdapat satu garis lurus yaitu garis
yang menyatakan buttock line.
I.6. Geladak Utama, Geladak Akil dan Geladak Kimbul
1.6.1. Geladak Utama (Main Deck)
Geladak utama kapal dapat berbentuk lurus ataupun memiliki
kelengkungan. Geladak utama yang memiliki kelengkungan biasanya memiliki
keuntungan dari sisi penambahan free board kapal tersebut. Namun untuk
membuat geladak utama yang melengkung, harus dihitung terlebih dahulu
kelengkungannya yang dikenal dengan sheer standart
10
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Untuk membuat sheer standart maka LPP dibagi menjadi 6 bagian.
Pembagian tersebut meliputi 3 bagian di depan midship dan 3 di belakang midship.
Masing-masing digaris dan dibuat sesuai dengan ukuran peraturan sheer standart
untuk kapal container sebagai berikut :
Gambar 6. Lengkung memanjang geladak utama ( Main Deck)
1.6.2. Geladak Akil (Forecastle deck)
Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas main deck
pada bagian haluan yang memiliki ketinggian 2,4-2,5 meter diukur dari geladak
utama (upper deck side line), sedangkan untuk panjang dari bangunan ini
ditentukan panjangnya mencapai Collision Bulkhead atau 5% sampai 8% Lpp. Serta
diletakkan tepat pada frame/gading.
11
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Gambar 7. Geladak Akil (Forcastle Deck) dan Kubu-kubu (Bulwark)
1.6.3. Kubu-kubu (Bulwark)
Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada geladak
tepi pada upper deck, forecastle deck dan poop deck yang berfungsi sebagai
pembatas untuk sisi kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan setinggi 1000
mm diukur pada geladak terendah.
1.6.4. Geladak Kimbul (Poop Deck)
Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck pada
bagian buritan yang memilki ketinggian 2.4 sampai 2.5 meter diukur dari geladak
utama (upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari bangunan akan
dijelaskan pada penjelasan berikutnya
12
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Gambar 8. Geladak Kimbul (poop Deck)
13
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
BAB II
DETAIL LANGKAH DAN PERHITUNGAN
II.1. Penentuan Ukuran dan Dimensi lainnya
Hal pertama yang dilakukan dalam pengerjaan Tugas Rencana Garis ini adalah
mencari kapal pembanding sehingga selanjutnya dapat ditentukan ukuran dan dimensi
kapal yang akan digambar. Dengan persyaratan dari koordinator mata kuliah Tugas
Rencana Garis antara lain:
Kapal pembanding merupakan kapal container carrier
Kapal pembanding memiliki panjang antara garis tegak (Lpp) antara 100 – 130 m
Pembuatan kapal pembanding di atas tahun 1980
Dalam perancangan ini kapal pembanding yang digunakan berasal dari kapal
yang terdaftar di Nippon Kaiji Kyokai (classNK). Berikut ini adalah ukuran dan dimensi
kapal pembanding yang digunakan:
Tipe Kapal : Container Carrier
Nama Kapal : Meratus Kelimutu
Tahun Pembangunan : 1998
Tonnage Gross : 8203
Deadweight : 10457 ton
Lpp : 121.52 m
B : 23 m
H : 11.2 m
T : 7.8 m
Merk, tipe main engine : HYUNDAI HEAVY INDUSTRIES CO., LTD. 1D : 2 SA 7 CY
Daya Motor : 7285 kW
RPM : 136
14
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Kecepatan percobaan (Vt) : 16.5 Knot
Kecepatan Service (Vs) : 15 Knot
Setelah didapat data kapal pembanding serta mengajukannya pada dosen
pembimbing maka bisa ditentukan data kapal yang akan dirancang, berikut adalah data
kapal yang akan dirancang;
Length Between Perpendicular (LPP) : 121.52 m
Breadth Moulded (B) : 21.00 m
Depth Moulded (H) : 11.20 m
Design Draft (T) : 7.80 m
Service speeds : 15.0 knot
Ship’s Type : Container Carrier
Langkah selanjutnya yang dilakukan ialah menghitung data tambahan yang akan
digunakan untuk merancang rencana garis. Perhitungannya terdiri dari;
Panjang garis air (Length of Water Line / Lwl)
LWL = ( 1 + 5% ) LPP
= ( 1 + 5% ) 121.52 m
= 127.596 m
Panjang Displasemen (Lenght of Displacement / Ldisp)
Ldisp = ½ . (LPP + LWL )
= ½ . (121.52 + 127.596)
= 124.558 m
= 408.654856ft
Perbandingan Kecepatan (Speed Length Ratio / V s
√L )
15
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
= 15/ √ 408.654856
= 0.740154
II.2. Pembuatan Curve of Section Area
Dalam Tugas Rencana Garis, terdapat dua jenis Curve of Section Area (CSA)
yaitu CSA Ldisplasemen yang merupakan kurva yang menunjukan luasan kapal pada tiap-
tiap station dalam panjang displasemen dan CSA Lpp dalam panjang antara garis tegak
(Lpp).
II.2.1. Pembuatan CSA Ldisplasemen
Pembuatan CSA Ldisp dimulai dengan pembacaan diagram NSP. Dari
pembacaan diagram NSP maka dapat diperoleh luasan tiap station pada kapal yang
dirancang.
DIAGRAM NSP
Gambar 9. Gambar Diagram NSP
Dari data awal dengan Vs = 15 knot dan Ldisp = 408.654856 ft, didapatkan
besarnya perbandingan kecepatan (V s
√L ) sebesar 0.68. Nilai inilah yang dimasukkan
16
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
pada diagram NSP pertama kali dengan cara menarik garis horizontal pada nilai V s
√L
yaitu 0.740154, maka garis horizontal akan berpotongan dengan garis vertikal yang
menunjukkan koefisien-koefisien, sehingga diperoleh:
Koefisien Prismatik (Prismatic Coeficient / Cp) sebesar 0.703
Koefisien Blok (Block Coeficient / Cb) sebesar 0.692
Koefisien Gading Besar (Midship Coeficient / Cm) sebesar 0.9828
Jika garis melintang diteruskan maka akan ditemukan titik-titik perpotongan
antara garis melintang dengan kurva tiap-tiap station kemudian tarik garis vertikal ke
atas maka didapatkan besar persentase luas dari tiap-tiap station. Pada NSP besar
persentase luas station antara station-station di depan dan di belakang midship
dipisahkan. Station-station di belakang midship (after body) nilai persentasenya
berada pada sebelah kiri diagram NSP sedangkan station-station di depan midship
(fore body) nilai persentasenya berada pada sebelah kanan diagram NSP.
Selain besar persentase luas tiap station serta nilai-nilai koefisien, dari
diagram NSP didapatkan pula jarak antara LCB dengan midship kapal dalam persen
(%). Penentuan jarak LCB ini dilakukan dengan cara mencari titik perpotongan antara
garis horizontal yang menunjukkan nilai V s
√L dengan kurva b, kemudian tarik garis
vertikal ke bawah dan dapat diketahui jarak LCB sebesar 0.94536%. Selain kurva b,
terdapat kurva a dan kurva c, yang merupakan batas penentuan LCB. Untuk
perhitungan CSA Ldisp diperlukan pula:
Luas Am
Am = B x T x β
= 23 x 7.8 x 0.9828
= 176.314 m2`
Tabel1. Perhitungan Simsons untuk CSA Ldisplasement
17
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Penggambaran di CSAStation % Am (m2) Luas (A) Fs A x Fs n A x Fs x n Station Skala A skala
0 0.00% 176.314 0.000 1 0.000 -10 0.000 0 3.5 0.001 10.23% 176.314 18.035 4 72.140 -9 -649.264 1 3.5 5.152 28.96% 176.314 51.063 2 102.126 -8 -817.008 2 3.5 14.593 49.78% 176.314 87.776 4 351.104 -7 -2457.729 3 3.5 25.084 69.15% 176.314 121.922 2 243.845 -6 -1463.069 4 3.5 34.835 83.94% 176.314 148.007 4 592.027 -5 -2960.134 5 3.5 42.296 92.53% 176.314 163.136 2 326.273 -4 -1305.092 6 3.5 46.617 97.45% 176.314 171.824 4 687.295 -3 -2061.886 7 3.5 49.098 99.55% 176.314 175.524 2 351.048 -2 -702.096 8 3.5 50.159 100.00% 176.314 176.307 4 705.230 -1 -705.230 9 3.5 50.3710 100.00% 176.314 176.307 2 352.615 0 0.000 10 3.5 50.3711 100.00% 176.314 176.307 4 705.230 1 705.230 11 3.5 50.3712 100.00% 176.314 176.307 2 352.615 2 705.230 12 3.5 50.3713 98.97% 176.314 174.499 4 697.996 3 2093.987 13 3.5 49.8614 96.29% 176.314 169.766 2 339.531 4 1358.125 14 3.5 48.5015 89.85% 176.314 158.420 4 633.680 5 3168.402 15 3.5 45.2616 77.11% 176.314 135.964 2 271.928 6 1631.571 16 3.5 38.8517 58.44% 176.314 103.037 4 412.146 7 2885.022 17 3.5 29.4418 35.75% 176.314 63.031 2 126.062 8 1008.493 18 3.5 18.0119 13.42% 176.314 23.664 4 94.657 9 851.909 19 3.5 6.7620 0.00% 176.314 0.000 1 0.000 10 0.000 20 3.5 0.00
∑1 7417.547 ∑2 1286.461
Volume Displacement ( Vdisp )
Vdisp = Ldisp x B x T x d
= 124,558 x 23 x 7.8 x 0.692
= 15463.23 m³
Koefisien blok garis air (dLwl)
δ Lwl=δdisp×LdispLwl
= 0.692×124.558127.596
=0.67552
Jarak station Ldisp
hLdisp=Ldisp20
=124.55820
=6.228
Koreksi Volume Displacement :
18
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Vdisp = 15463.23 m³
Vsimpson = ⅓ x hLdisp x Σ As
= ⅓ x 6.228x 7417.547
= 15398.581m3
Koreksi Vdisp = |Vdisp−Vsimp
Vsimp|x 100 %
= |15463 .23 −15398 .58115398 .581
|x100 %
= 0.418 %
Nilai koreksinya memenuhi koreksi volume yaitu lebih kecil dari ±0,5%
Koreksi LCB :
Dari diagram NSP diketahui letak LCB sebesar +0.94536% (di depan midship)
Letak LCB disp = +0.94536% x 124.558 m = 1.178 m di depan midship
LCB simpson =
∑ Asn
∑ Asxhdisp
=
1286 .4617417 .547
x6 . 228
= 1.0801 m
Koreksi LCB = |LCBNSP−LCBsimp
Ldisp|x100 %
= |1. 178−1 . 0801124 . 558
|x100 %
= 0.078 %
Nilai koreksinya memenuhi koreksi Lcb yaitu lebih kecil dari ±0,1%
Dari tabel luasan di atas dapat dibuat CSA Ldisp dengan sumbu-x adalah Ldisp
dan sumbu-y adalah luasan tiap station, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
19
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
1) Garis horizontal dibuat sebagai sumbu-x sepanjang panjang displasemen (Ldisp)
skala 1 : 1 (sama panjang) yang merupakan skala panjang
2) Garis vertikal sebagai sumbu-y yang merupakan luasan tiap station
3) Panjang displasemen (Ldisp) yang merupakan sumbu-x dibagi menjadi 20 bagian
dengan jarak yang sama sepanjang h = 6.228 m.
4) Setiap h merupakan station yang menggambarkan luas pada station tersebut
5) Buat garis sepanjang data yang ada pada tabel diatas, untuk masing-masing
station sesuai nilai x dan y pada tabel.
6) Tinggi pada Paralel Middle Body dibuat kurang lebih setengah dari panjang
antara garis tegak
7) Hubungkan titik-titik puncak setiap nilai y sehingga diperoleh garis yang mulus /
streamline.
Dengan demikian CSA Ldisp telah jadi dibuat panjang displasemen dimana
hanya ada 20 station. Untuk selanjutnya dibuat CSA baru dengan patokan panjang
antara garis tegak (LPP) namun dari station 20 atau titik AP ke kiri ada penambahan
garis sepanjang 5 % Lpp yang dibagi menjadi 2 station yaitu station -1 dan -2.
Penambahan inilah yang disebut sebagai Cant Part, sedangkan station AP sampai
station FP adalah Main Part. Jadi main part yang ditambah dengan cant part adalah
panjang garis air (LWL ).
20
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Gambar 10. CSA Ldisp
II.2.2. Pembuatan CSA Lppp
Selanjutnya CSA Ldisp yang telah dibuat tadi ditransformasikan ke dalam CSA Lpp
dengan cara:
1) Dari midship Ldisp diukurkan ke kiri dan ke kanan garis yang panjangnya 0,5 Lwl
dengan kata lain letak midship Lpp sama dengan midship Lwl.
21
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Gambar 11. Gambar penambahan panjang dari Ldisp ke LPP
2) Ujung-ujung Curve of Sectional Area yang sudah dibuat di atas di”fair”kan hingga
melalui titik ujung-ujung dari Lwl.
3) Sekarang letak FP kapal tertentu yaitu diujung depan Lwl.
4) Ukurkan panjang Lpp dari FP hingga letak AP tertentu pula.
5) Lpp dibagi menjadi 20 bagian yang sama, dan dilakukan pembacaan luas station
lagi pada titik pembagian yang baru, dimana station nomor 10 adalah midship
kapal (ΦLpp) .
6) Selanjutnya dengan perhitungan (Simpson dll) dapat dihitung letak titik tekan
dengan memperhatikan cant-part dan demikian juga besarnya displasemen
volume kapal .
Seperti halnya perhitungan CSA Ldisp, pada Lpp juga dilakukan penghitungan seperti
berikut:
Tabel 2. Perhitungan Simpson untuk CSA Lpp
22
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
PERHITUNGAN SIMSON DARI CSA Ldisp ke Lwl dan Lpp
No. Station Area Skala Area FS Area*FS FM (Area*FS)*FM
-2 0.0000 0 0.5 0 -11 0
-1 1.4940 5.229 2 10.458 -10.5 -109.809
AP 3.5742 12.5097 1.5 18.76455 -10 -187.6455
1 11.8271 41.39485 4 165.5794 -9 -1490.2146
2 21.8265 76.39275 2 152.7855 -8 -1222.284
3 31.5518 110.4313 4 441.7252 -7 -3092.0764
4 39.6974 138.9409 2 277.8818 -6 -1667.2908
5 45.1938 158.1783 4 632.7132 -5 -3163.566
6 48.2521 168.88235 2 337.7647 -4 -1351.0588
7 49.8278 174.3973 4 697.5892 -3 -2092.7676
8 50.3225 176.12875 2 352.2575 -2 -704.515
9 50.3700 176.295 4 705.18 -1 -705.18
10 50.3700 176.295 2 352.59 0 0
11 50.3700 176.295 4 705.18 1 705.18
12 50.2260 175.791 2 351.582 2 703.164
13 49.4434 173.0519 4 692.2076 3 2076.6228
14 47.5226 166.3291 2 332.6582 4 1330.6328
15 42.9149 150.20215 4 600.8086 5 3004.043
16 35.6368 124.7288 2 249.4576 6 1496.7456
17 25.8159 90.35565 4 361.4226 7 2529.9582
18 14.7173 51.51055 2 103.0211 8 824.1688
19 4.7370 16.5795 4 66.318 9 596.862
FP 0.0000 0 1 0 10 0
∑A*FS 7607.9 ∑(A*FS)*FM -2519.0
23
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
Jarak station Lpp
hLpp=Lpp20
=121.5220
=6.076
Koreksi Volume:
VWL = LWL x B x T X δWL
= 127.596 x 23 x 7.8 x 0.67552
= 15463.14 m3
Vsimpson = ⅓ x hLpp x Σ As
= ⅓ x 6.076 x 7607.9
= 15408.62 m³
Koreksi Vdispl = |Vwl−Vsimp
Vwl|x100 %
= |15463 .14 - 15408 . 62 15463 .14
|x100 %
= 0.4 %
Nilai koreksinya memenuhi koreksi volume yaitu lebih kecil dari 0,5%
Koreksi LCB :
Pergeseran midship = 2%Lpp
= 0,02 x 121.52
= 2.4304 m
LCBpp = LCBdisp – Pergeseran midship
= 1.0801 m – 2.2 m
= -1.3503m
LCB simpson =
∑ Asn
∑ AsxhLpp
24
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
=
-25197607 .9
x6 .076
= -2.011783 m
Koreksi LCB = |LCBLpp−LCBsimp
Lpp|x 100 %
= |-1 . 3503−( -2 . 011783 )121 .52
|x 100 %
= 0.00544 %
Nilai koreksinya memenuhi koreksi Lcb yaitu lebih kecil dari ±0,1%
Gambar 12. CSA Lpp
25
Laporan Tugas Rencana GarisJurusan Teknik Sistem
Perkapalan
26