BAB I.docx

16
BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Kemajuan ekonomi yang semakin pesat mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan bisnis yang cukup tajam. Semua usaha bisnis tersebut berusaha untuk memperoleh keuntungan sebesar- besarnya. Namun terkadang untuk mencapai tujuan tersebut, segala upaya dan tindakan dilakukan walaupun pelaku bisnis harus melakukan tindakan-tindakan yang mengabaikan dimensi moral dan etika bisnis itu sendiri. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh, memiliki daya saing dan kemampuan menciptakan nilai yang tinggi serta untuk menciptakan citra baik perusahaan di mata konsumen atau masyarakat Etika bisnis kini telah menjadi isu yang menarik perhatian baik di kalangan akademik, pebisnis maupun masyarakat. Sebagai bagian dalam masyarakat, perusahaan yang mendirikan bisnis tentu harus tunduk pada aturan, norma dan etika yang ada pada masyarakat. 1

Transcript of BAB I.docx

Page 1: BAB I.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Kemajuan ekonomi yang semakin pesat mendorong munculnya pelaku

bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan bisnis yang cukup tajam. Semua

usaha bisnis tersebut berusaha untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.

Namun terkadang untuk mencapai tujuan tersebut, segala upaya dan tindakan

dilakukan walaupun pelaku bisnis harus melakukan tindakan-tindakan yang

mengabaikan dimensi moral dan etika bisnis itu sendiri. Etika bisnis dalam

perusahaan memiliki peran yang sangat penting yaitu untuk membentuk suatu

perusahaan yang kokoh, memiliki daya saing dan kemampuan menciptakan nilai

yang tinggi serta untuk menciptakan citra baik perusahaan di mata konsumen

atau masyarakat

Etika bisnis kini telah menjadi isu yang menarik perhatian baik di kalangan

akademik, pebisnis maupun masyarakat. Sebagai bagian dalam masyarakat,

perusahaan yang mendirikan bisnis tentu harus tunduk pada aturan, norma dan

etika yang ada pada masyarakat. Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah

sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang

tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif

jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi

bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga harus baik

secara moral. Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku

yang sesuai dengan nilai-nilai moral.

Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa

dan wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan

banyak pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di Indonesia yang

1

Page 2: BAB I.docx

dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, salah satunya adalah PT. Megasari

Makmur tentang komposisi produk Anti Nyamuk-HIT yang mereka produksi.

Perlu adanya sanksi yang tegas mengenai pelanggaran etika bisnis yang terjadi,

agar dapat mengurangi terjadinya pelanggaran etika bisnis dalam dunia usaha.

Oleh karena itu, kami ingin membahas mengenai kasus pelanggaran etika bisnis

yang dilakukan oleh PT. Megasari Makmur serta penyelesaian dan solusi yang

dapat dilakukan atas pelanggaran etika bisnis yang telah dilakukan oleh PT.

Megasari Makmur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas, maka untuk mengkaji

mengenai hal tersebut rumusan masalah yang kami kemukakan adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh PT. Megasari

Makmur?

2. Bagaimana penyelesaian dan solusi dari kasus pelanggaran etika bisnis yang

dilakukan oleh PT. Megasari Makmur?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh PT. Megasari

Makmur

2. Mengetahui penyelesaian dan solusi dari kasus pelanggaran etika bisnis yang

dilakukan PT. Megasari Makmur.

2

Page 3: BAB I.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan

PT. Megasari Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang

manufaktur. PT. Megasari Makmur didirikan pada tahun 1996 dan berlokasi di

Jalan Pancasila V RT 004/13 Cicadas, Gunung Putri, Cibinong, Jawa Barat

16964. Perusahaan ini merupakan produsen berbagai produk rumah tangga

seperti pengharum ruangan (Stella), tissue basah (Wetties dan Mitu Baby Wipes),

produk perawatan bayi (Mitu Baby 2 in 1 Liquid Soap + Shampoo dan Mitu

Baby 2 in 1 + Shampoo), produk perawatan motor dan mobil (Carrera), alat

penggosok dan kain penyerap (Polytex), lem tikus (Cap Gajah), lem lalat (Cap

Gajah), insektisida (Anti Nyamuk-HIT) dan krim penggosok logam (Aerosol).

PT. Megasari Makmur selalu berusaha untuk unggul dan telah memperluas

pasar ke negara-negara asing di beberapa benua. Di negara asalnya sendiri, PT.

Megasari Makmur menghasilkan banyak pemimpin pasar seperti Anti Nyamuk-

HIT, Stella, Mitu, Wetties, Polytex, Carrera, Autosol dan yang lainnya.

Perusahaan ini telah menerima beberapa penghargaan untuk produk bermerek

terkemuka. Melalui perbaikan secara terus-menerus, PT. Megasari Makmur akan

mempertahankan produk dan layanan terbaiknya untuk memenuhi kebutuhan

konsumen dan masyarakat.

B. Deskripsi Kasus

Peristiwa inspeksi mendadak Badan Pupuk dan Obat-obatan Departemen

Pertanian pada hari Rabu, 7 Juni 2006 di PT. Megasari Makmur menemukan

produsen Anti Nyamuk-HIT ini menggunakan pestisida berbahan aktif

3

Page 4: BAB I.docx

klorpirifos dan diklorvos. Obat Anti-Nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya

yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang). Pihak

manajemen perusahaan di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, masih

menggunakan kedua zat berbahaya dengan alasan belum menerima izin baru dari

Departemen Pertanian.

Gambar 2.1 Obat Anti-Nyamuk HIT yang berbahaya

Deptan telah mengeluarkan larangan pemakaian klorpirifos dan diklorvos

sejak April 2004. Namun, dengan dalih belum mendapat izin baru, perusahaan

ini memproduksi obat pembasmi nyamuk dengan zat berbahaya itu hingga awal

tahun. Diklorvos sangat berpotensi menyebabkan kanker hati, menghambat

pertumbuhan organ, serta kematin janin. Diklorvos juga merusak kemampuan

reproduksi dan merusak produksi dan kualitas air susu ibu. Deptan menerbitkan

larangan pemakaian pestisida jenis klorpirifos dan diklorvos sesuai surat edaran

Komisi Pestisida Nomor 166 Tahun 2004. Kedua zat ini dapat menimbulkan

pengaruh negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup.

Sehingga atas pelanggaran ini, PT Megasari diminta menarik seluruh

produknya dalam waktu dua bulan. Walau pemerintah telah meminta PT.

Megasari Makmur produsen Anti Nyamuk-HIT untuk menarik seluruh

4

Page 5: BAB I.docx

produknya, namun pada kenyataannya pembasmi nyamuk berbahan berbahaya

itu ternyata masih beredar di pasaran. Adapun produk Anti Nyamuk-HIT ini

menggunakan bahan klorpirifos dan diklorvos. Padahal kedua bahan pestisida ini

telah dilarang digunakan oleh Departemen Pertanian sesuai surat edaran Komisi

Pestisida Nomor 166 Tahun 2004 . Adapun masyarakat tampaknya belum

mengetahui dampak penggunaan klorpirifos dan diklorvos.

Sementara itu, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM),

Husniah Rubiana Thamrin Akib mengaku pihaknya hingga kini belum

mengetahui laporan adanya kandungan pestisida berbahaya pada produk Anti

Nyamuk-HIT. Penggunaan klorpirifos dan diklorvos pada produk Anti Nyamuk-

HIT ditemukan setelah Badan Pupuk dan Obat-obatan Deptan melakukan

inspeksi mendadak ke PT. Megasari Makmur di kawasan Gunungputri, Bogor,

Jawa Barat.

Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan melaporkan PT. Megarsari

Makmur ke Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 11 Juni 2006.

Korbannya yaitu seorang pembantu rumah tangga yang mengalami pusing, mual

dan muntah akibat keracunan, setelah menghirup udara yang baru saja

disemprotkan obat Anti Nyamuk-HIT. Dengan adanya temuan tersebut, PT.

Megasari Makmur terancam sanksi berupa denda sebesar Rp 2 miliar dan atau

kurungan penjara lima tahun.

C. Analisis Kasus

Pada deskripsi kasus diatas diketahui bahwa PT. Megasari Makmur telah

melakukan perbuatan yang melanggar etika bisnis dengan menggunakan dua zat

berbahaya pada komposisi produk mereka yaitu produk Anti Nyamuk-HIT. Dua

zat berbahaya tersebut adalah propoxur dan diklorvos yang berbahaya bagi

kesehatan. Seharusnya kejadian ini tidak perlu terjadi bahkan sampai

5

Page 6: BAB I.docx

menimbulkan korban jiwa, karena sudah ada Undang-Undang yang mengatur

hak konsumen yaitu UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Larangan penggunaan diklorvos untuk pestisida dalam rumah tangga juga telah

dikeluarkan Deptan sejak awal tahun 2004. Jika dilihat dari Undang-Undang

yang telah mengatur tentang Perlindungan Konsumen, obat Anti Nyamuk-HIT

telah menyalahi aturan yang telah tercantum dalam Undang-Undang tersebut.

Pasal-pasal yang telah dilanggar oleh PT. Megasari Makmur, yaitu:

1. Pasal 4, Hak Konsumen adalah :

a) Ayat 1 : “Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan/atau jasa.”

b) Ayat 3 : “Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.”

PT. Megasari Makmur tidak memberikan peringatan kepada konsumen

tentang adanya zat-zat berbahaya yang terkandung di dalam produk obat 

Anti Nyamuk-HIT. Akibatnya, kesehatan konsumen dibahayakan demi

keuntungan semata.

2. Pasal 7, Kewajiban Pelaku Usaha adalah :

a) Ayat 2 : “Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan

penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan.”

PT. Megasari Makmur tidak memberikan indikasi penggunaan pada produk

obat Anti Nyamuk-HIT tentang bagaimana cara penggunaan yang benar,

sehingga konsumen mendapat pengetahuan mengenai penggunaanya,

dimana seharusnya apabila sebuah ruangan disemprotkan Anti Nyamuk-HIT

harus dibiarkan dulu selama setengah jam sebelum boleh dimasuki lagi.

6

Page 7: BAB I.docx

3. Pasal 8

a) Ayat 1 : “Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau

memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak

sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan

perundang-undangan.”

b) Ayat 4 : “Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan

ayat (2) dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta

wajib menariknya dari peredaran.”

PT. Megasari Makmur tetap mengedarkan produk mereka walaupun

mengetahui bahwa produk Anti Nyamuk-HIT tersebut  tidak memenuhi

standar dan ketentuan yang berlaku. Seharusnya, produk Anti Nyamuk-HIT

tersebut sudah ditarik dari peredaran agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan, tetapi mereka tetap menjualnya walaupun sudah ada korban dari

produknya.

4. Pasal 19

a) Ayat 1 : “Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas

kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat

mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau

diperdagangkan.”

b) Ayat 2 : “Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa

pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis

atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian

santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.”

c)  Ayat 3 : “Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7

(tujuh) hari setelah tanggal transaksi.”

7

Page 8: BAB I.docx

PT. Megasari Makmur harus bertanggung jawab atas pelanggaran yang telah

dilakukan sehingga membuat konsumen dirugikan, bahkan hingga memakan

korban. PT. Megasari Makmur harus memberikan ganti rugi kepada

konsumen sesuai dengan pasal diatas.

D. Penyelesaian Kasus

Pihak produsen (PT. Megasari Makmur) menyanggupi untuk menarik

semua produk Anti Nyamuk-HIT yang telah dipasarkan dan mengajukan izin

baru untuk memproduksi produk HIT Aerosol Baru dengan formula yang telah

disempurnakan, bebas dari bahan kimia berbahaya. HIT Aerosol Baru telah lolos

uji dan mendapatkan izin dari Pemerintah. Pada tanggal 08 September 2006

Departemen Pertanian dengan menyatakan produk HIT Aerosol Baru dapat

diproduksi dan digunakan untuk rumah tangga (N0. RI. 2543/9-2006/S).

Sementara itu pada tanggal 22 September 2006 Departemen Kesehatan juga

mengeluarkan izin yang menyetujui pendistribusiannya dan penjualannya di

seluruh Indonesia.

8

Page 9: BAB I.docx

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembahasan, kami dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut :

Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh PT. Megasari

Makmur adalah Prinsip Kejujuran. PT. Megasari Makmur telah membohongi

publik, dimana perusahaan mempromosikan produknya yaitu obat Anti-Nyamuk

HIT yang ampuh dan murah tetapi tidak memberikan peringatan kepada

konsumennya mengenai kandungan berbahaya yang ada pada produk mereka dan

perusahaan juga tidak memberi tahu penggunaan yang semestinya dari produk

tersebut.

Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh

dilakukan asal tidak merugikan pihak manapun dan tentu saja tetap pada

jalurnya. Disini perusahaan seharusnya lebih mementingkan keselamatan

konsumen yang menggunakan produknya karena dengan meletakkan

keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka perusahaan itu

sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan atau

loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri.

B. Saran

Dari uraian di atas tentang kasus pelanggaran etika bisnis PT. Megasari

Makmur, kami menyarankan agar :

1. Bagi perusahaan yang melanggar etika bisnis seperti PT. Megasari Makmur

sebaiknya melakukan perubahan dan membenahi perusahaannya khususnya

9

Page 10: BAB I.docx

dalam etika berbisnis agar prinsip-prinsip etika bisnis dapat diterapkan dan

dijalankan dengan baik sehingga tidak timbul pelanggaran-pelanggaran lain

dan dapat menjadi panutan bagi perusahaan lain.

2. Keselamatan konsumen harusnya dinomorsatukan karena dengan

mementingkan keselamatan konsumen, maka perusahaan itu sendiri akan

mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena konsumen akan lebih

percaya terhadap produk perusahaan tersebut.

3. Inspeksi dadakan yang dilakukan seperti pada PT. Megasari Makmur sangat

diperlukan agar dapat mengetahui kecurangan-kecurangan yang dilakukan

oleh suatu perusahaan yang dapat merugikan masyarakat, dan membantu

pemerintah mengetahui pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut

sehingga pemerintah dapat mengambil suatu tindakan hukum bagi perusahaan

pelanggar tersebut.

10

Page 11: BAB I.docx

DAFTAR PUSTAKA

http://monicasiithatha.blogspot.co.id/2015/04/beberapa-perusahaan-yang-pernah.html

Diakses hari Selasa, tanggal 24 November 2015 pukul 19:29 WIB

http://nurfauziashari1ea06.blogspot.co.id/2014/11/contoh-kasus-pelanggaran-etika-bisnis.html

Diakses hari Selasa, tanggal 24 November 2015 pukul 19:35 WIB

http://citrarestuanggari.blogspot.co.id/2013_10_01_archive.html

Diakses hari Selasa, tanggal 24 November 2015 pukul 19:42 WIB

http://www.academia.edu/9688571/SLIDE_2_PROFIL_PT_MEGASARI

Diakses hari Selasa, tanggal 24 November 2015 pukul 19:50 WIB

11