BAB I.docx

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gelombang merupakan gejala alam atau gejala fisika yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari - hari. Secara sederhana kita dapat mendefinisikan gelombang sebagai usikan yang merambat. Salah satu contoh bahwa gelombang ada disekitar kita adalah ketika kita berbicara, ada suara atau bunyi yang kita keluarkan. Sebenarnya suara kita merupakan gelombang yang dirambatkan melalui udara. Tak hanya itu masih ada banyak contoh lain yang menyatakan bahwa gelombang itu ada. Gelombang memiliki banyak manfaat sehingga tak heran gelombang pun banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan seperi : militer, teknologi, kedokteran dan lain -lain. Dalam dunia kedokteran gelombang dimanfaatkan untuk banyak hal, salah satunya untuk mendeteksi penyakit di dalam tubuh manusia, yang dikenal dengan Ultrasonografi. Ultrasonografi merupakan pemeriksaan bagian dalam tubuh manusia dengan gelombang ultrasonik, yang dinamakan USG. Ultrasonografi merupakan aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kedokteran. Pemeriksaan dengan menggunakan Ultrasonografi 1

Transcript of BAB I.docx

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangGelombang merupakan gejala alam atau gejala fisika yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari - hari. Secara sederhana kita dapat mendefinisikan gelombang sebagai usikan yang merambat. Salah satu contoh bahwa gelombang ada disekitar kitaadalah ketika kita berbicara, ada suara atau bunyi yang kita keluarkan. Sebenarnya suara kita merupakan gelombang yang dirambatkan melalui udara. Tak hanya itu masih ada banyak contoh lain yang menyatakan bahwa gelombang itu ada.Gelombang memiliki banyak manfaat sehingga tak heran gelombang pun banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan seperi : militer, teknologi, kedokteran dan lain -lain. Dalam dunia kedokteran gelombang dimanfaatkan untuk banyak hal, salah satunya untuk mendeteksi penyakit di dalam tubuh manusia, yang dikenal dengan Ultrasonografi.Ultrasonografi merupakan pemeriksaan bagian dalam tubuh manusia dengangelombang ultrasonik, yang dinamakan USG. Ultrasonografi merupakan aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kedokteran. Pemeriksaan dengan menggunakan Ultrasonografi memanfaatkan sifat gelombang yaitu bisa dipantulkan .Ultrasonografi (USG) merupakan suatu prosedur diagnosis yang digunakan untuk melihat struktur jaringan tubuh atau analisis dari gelombang Doppler, yang pemeriksaannya dilakukan diatas permukaan kulit atau diatas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound didalam jaringan.Ultrasonografi dapat digunakan untuk endeteksi berbagai kelainan yang ada pada abdomen, otak, kandung kemih, jantung, ginjal, hepar, uterus atau pelvis. Selain itu USG juga dpaat digunakan untuk membedakan antara kista dan tumor. Pada kehamilan cairan amnion dapat menambah refleksi gelombang suara dari plasenta dan fetus sehingga dapat mengidentifikasi ukuran, bentuk dan posisi, kemudian dapat mendeteksi pankreas, limpa, tiroid dan lain-lain.

Sekalipun gelombang telah dimanfaatkan dalam dunia kedokteran khususnya dalam bidang diagnosa, namun belum semua orang tahu tentang jenis gelombang apa yang digunakan,apa saja komponen-komponen USG, manfaatUSG bahkan prinsip kerja USG. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mencoba menyajikan materi yang berkaitan dengan hal tersebut.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka, dibuat suatu rumusan masalahyaitu Mengetahui Persiapan Pemeriksaan USG Pada Ibu Hamil".

1.3 Tujuan1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan ibu hamil tentang peranan USG selama kehamilan, sehingga diharapkan mendorong ibu- ibu hamil untuk memahami perlunya dilakukan pemeriksaan USG selama masa kehamilan.

1.4 ManfaatManfaat yang diharapakan dari penyusunan makalah ini adalah :1.4.1 Dapat memberikan penjelasan tentang cara kerja Ultrasonografi (USG) dalam bidang kesehatan.1.4.2 Bagi mahasiswa makalah ini dapat menjadi sumber informasi atau bahan belajar tentang pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dalam kehamilan

BAB 2PEMBAHASAN

2.1 Ultrasonografi (USG)USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz - 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekitar tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari pada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 Hz 20.000 Hz. Gelombang ultrasonik ini dapat dihasilkan oleh getaran mekanik pada kwarsa yang diberi tegangan listrik bolak-balik dengan frekuensi ultrasonik.Salah satu aplikasi gelombang dalam bidang kedokteran adalah dalamultrasonografi (USG). Ultrasonografi ini memanfaatkan gelombang ultrasonikyang merupakan gelombang elektromagnetik, untuk membantu para petugas kesehatan (dokter atau bidan) dalam mendiagnosa penyakit ataupun mendeteksi yang ada dalam tubuh pasiennya.Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuanuntuk pemeriksaan organ-organ tubuh yang dapat diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta hubungannya dengan jaringan lain disekitarnya.Sifat dasar ultrasound :1. Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila melalui media padat2. Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan suaranya.3. Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi.2.2 Manfaat Ultrasonografi (USG)Manfaat dari ultrasonografi adalah untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak, melihat janin di dalam rahim ibu hamil,melihat pergerakan serta perkembangan sebuah janin, mendeteksi perbedaan antar jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, yang tidak dapat dilakukan oleh sinar x, sehingga mampu menemukan tumor atau gumpalan lunak di tubuh manusia.Selain manfaat di atas, ultrasonografi dimanfaaatkan untuk memonitor laju aliran darah. Pulsa ultrasonik berfrekuensi 5 10 MHz diarahkan menuju pembuluh nadi, dan suatu reciever akan menerima signal hamburan gelombang pantul. Frekuensi pantulan akan bergantung pada gerak aliran darah. Tujuannya untuk mendeteksi thrombosis (penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan perubahan laju aliran darah.Pemeriksaan denganultrasonografi lebih aman dibandingkan dengan pemeriksaan menggunakan sinar-x (sinar Rontgen) karena gelombang ultrasonik yang digunakan tidak akan merusak material yang dilewatinya sedangkan sinar x dapat mengionisasi sel-sel hidup. Karena ultrasonik merupakan salah satugelombang mekanik,makapemeriksaan ultrasonografi disebut pengujian tak merusak (non destructive testing) .Aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kedokteran yang lain adalah penggunaan ultrasonografi untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak. Selain itu, ultrasonografi dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit melalui selang waktu dipancarkan sampai dipantulkan kembali gelombang ultrasonik.Adapun manfaat USG pada pemeriksaan kendungan sesuai usia kehamilan :1. Trimester I :a. Memastikan hamil atau tidak.b. Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda kehidupannya.c. Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.d. Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyut janin, dan sebagainya.

2. Trimester II :a. Melakukan penapisan secara menyeluruh.b. Menentukan lokasi plasenta.c. Mengukur panjang serviks.3. Trimester III :a. Menilai kesejahteraan janin.b. Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.c. Melihat posisi janin dan tali pusat.d. Menilai keadaan plasenta.2.3 Komponen dalam Mesin Ultrasonografi (USG)Pada prinsipnya, ada tiga komponen mesin USG. Pertama, transduser, komponen yang dipegang dokter atau tenaga medis, berfungsi mengalirkan gelombang suara dan menerima pantulannya dan mengubah gelombang akusitik ke sinyal elektronik. Kedua, monitor, berfungsi memunculkan gambar. Ketiga, mesin USG sendiri, berfungsi mengubah pantulan gelombang suara menjadi gambar di monitor. Tugasnya mirip dengan central proccesing unit (CPU) pada komputer personal.Peralatan Yang Digunakan1. Transducer

Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transducer terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transducer. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.Transduceradalah alat yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar) sekaligus sebagai recevier (penerima). Dalam fungsinya sebagai pemancar, transducer merubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran suara berfrekuensi tinggi. Fungsi recevier pada transducer merubah energi mekanik menjadi listrik.2. Monitor yang digunakan dalam USG

3. Mesin USG

Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC.

4. Sonograph

Adapun komponen USG selain tiga komponen di atas yaitu :1. Pulser adalah alat yang berfungsi sebagai penghasil tegangan untuk merangsang kristal pada transducer dan membangkitkan pulsa ultrasonik.2. Tabung sinar katoda adalah alat untuk menampilkan gambaran ultrasound. Pada tabung ini terdapat tabung hampa udara yg memiliki beda potensial yang tinggi antara anoda dan katoda.3. Printer adalah alatyang digunakan untuk mendokumentasikan gambaran yang ditampilkan oleh tabung sinar katoda.4. Display adalah alat peraga hasil gambaran scanning pada TV monitor.2.4 Prinsip Kerja Alat Ultrasonografi (USG)Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai dengan jaringan yang dilaluinya.Pantulan gema yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer dan akan ditangkap oleh transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar monitor. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui recevier seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor.

Diagram Prinsip Dasar USG

2.5 Jenis Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)1. USG 2 DimensiMenampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.

2. USG 3 Dimensi

Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).

3. USG 4 DimensiSebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat bergerak. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.

4. USG DopplerPemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:a. Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).b. Tonus (gerak janin).c. Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).d. Doppler arteri umbilikalis.e. Reaktivitas denyut jantung janin.

2.6 Kelemahan dan Kelebihan Ultrasonografi (USG)Berikut adalah kelemahan dan kelebihan Ultrasonografi yaitu:2.6.1 Kelemahan:1. Dapat ditahan oleh kertas tipis2. Antara tranducer (probe) dengan kulit tidak dapat kontak dengan baik (interface)sehingga bias terjadi artefak sehingga perlu diberi jelly sebagai penghantar ultrasound.3. Bila ada celah dan ada udara, gelombang suara akan dihamburkan.4. Tidak 100% akurat Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan 80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatanpada janin yang tidak terdeteksi atau interpretasi kelamin janin yang tidak tepat.Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain:1. Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya.Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG. Sebenarnya untuk pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.2. Posisi bayiPosisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya jangkau / daya tembus alat USG.Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada keterbatasan.3. Kehamilan kembar Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing-masing keadaan bayi secara detail.4. Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.5. Usia kehamilan di bawah 20 minggu.6. Air ketuban sedikit.7. Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di bawah 20 minggu agak sulit dideteksi.2.6.2 Keuntungan 1. Pasien dapat diperiksa langsung tanpa persiapan dan memberi hasil yang cepat.2. Bersifat non invasif (tidak terjadi efek samping) sehingga dapat dilakukan pula pada anak-anak. Aman untuk pasien dan operator, karena tidak tergantung pada radiasi ionisasi.3. Dapat membedakan jenis jaringan dengan melihat perbedaan interaksi dengan gelombang suara.4. Dapat mendeteksi struktur yang bergerak seperti pulsasi fetal.5. Dapat juga mendeteksi kanker payudara.6. Memberi informasi mengenai adanya kehamilan di dalam rahim di awal-awal masa kehamilan.7. Mendeteksi adanya kehamilan ganda.8. Memperkirakan tanggal kelahiran bayiberdasarkan ukuran tengkorak dan tulang paha yang terbentuk sempurna di trimester kedua.9. Memantau pertumbuhan dan perkembangan organ-organ janin.10. Mengecek jenis kelamin.11. Memantau perkembangan posisi bayi sebagai persiapan kelahiran. Dalam hal ini jika terlihat sungsang, akan dilakukan tindakan tertentu agar bisa melahirkan normal atau dengan cara lain.12. Mengecek plasenta dan posisinya. Dalam hal ini biasanya untuk mengetahui ada tidaknya plasenta atau tali ari-ari yang posisinya mungkin membahayakan bayi.13. Melihat pergerakan bayi (aktif tidaknya) dan juga detil wajah dengan menggunakan USG 4D.14. Memastikan keadaanbayi sehatsecara umum sehingga bisa meminimalkan risiko bayi lahir cacat karena terpantau sejak dini di dalam kandungan.2.6.3 Keuntungan USG 3D dan USG 4D dibandingkan USG 2D dalam pemeriksaan kehamilan antara lain:1. Lebih baik dalam menggambarkan bentuk dan keadaan tubuh janin, termasuk lebih mudah dalam mendeteksi cacat tubuh janin.2. Lebih jelas menggambarkan kelainan bentuk tulang janin: spina bifida, tubuh kerdil, club feet (kaki terpuntir ke dalam), bibir sumbingdapat memeriksa keadaan tulang belakang secara jelas.3. Sangat menguntungkan untuk memeriksa jantung janin yaitu keadaan ruang jantung, sekat jantung serta mendeteksi kelainan jantung sejak dini.4. digunakan untuk mengevaluasi kandung kemih, lambung, adanya kista dalam perut janin.5. mengetahui perlekatan plasenta dan mendeteksi adanya kelainannya (misal placenta previa).6. Mengelilitan tali pusat pada leher/badan janin.7. Memeriksa keadaan tulang-tulang kepala.8. Menilai kesejahteraan janin melalui gerakan tangan/kaki, gerak pernapasan, kelopak mata, gerak mulut dan bahkan gerak peristaltik saluran pencernaan janin.9. Dewasa ini usg 4d juga digunakan untuk memandu pengambilan sampel darah janin maupun sampel air ketuban (amniosentesis)10. Di dalam pemeriksaan penyakit kandungan sendiri, usg 3d/4d berguna dalam :a. Mengukur besar kista, polip dan mioma secara lebih akurat.b. Mengukur ketebalan lapisan endometrium mengetahui secara tepat letak dan asal tumor kandungan.c. Mengetahui vaskularisasi suatu tumor untuk kemungkinan keganasan mengevaluasi saluran tuba secara jelas (dibantu dengan cairan kontras).2.7 Tujuan persiapan USGTujuan USG adalah untuk membantu mendiagnosis perkembangan janin pada setiap trimester. Hal itu sangat ditekankan oleh dr. Rudiyanti, Sp.OG. Dijelaskan olehnya, pada kehamilan trimester pertama tujuan USG adalah meyakinkan adanya kehamilan, menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi, menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan kelainan bawaan, menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda (misalnya kehamilan ektopik), menentukan lokasi janin apakah di dalam atau di luar rahim, menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin, dan mendiagnosis adanya janin kembar.Sedangkan di trimester kedua dan ketiga adalah untuk menilai jumlah air ketuban, menentukan kondisi plasenta, menentukan ukuran janin, memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktivitasnya, menentukan letak janin apakah sungsang atau terlilit tali pusat, serta untuk melihat kemungkinan adanya tumor.

2.8 Persiapan alat dan bahanCuci tangan sebelum dan setelah kontak langsung dengan pasien, setelah kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya, dan setelah melepas sarung tangan, telah terbukti dapat mencegah penyebaran infeksi. Epidemi HIV telah menjadikan pencegahan infeksi kembali menjadi perhatian utama, termasuk dalam kegiatan pemeriksaan USG dimana infeksi silang dapat saja terjadi. Kemungkinan penularan infeksi lebih besar pada waktu pemeriiksaan USG transvaginal karena terjadi kontak dengan cairan tubuh dan mukosa vagina.Resiko penularan dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang, dan ringan. Resiko penularan tinggi terjadi pada pemeriksaan USG intervensi (misalnya punksi menembus kulit, membran mukosa atau jaringan lainnya); peralatan yang dipakai memerlukan sterilisasi (misalnya dengan autoklaf atau etilen oksida) dan dipergunakan sekali pakai dibuang.Resiko penularan sedang terjadi pada pemeriksaan USG yang mengadakan kontak dengan mukosa yang intak, misalnya USG transvaginal; peralatan yang dipakai minimal memerlukan sterilisasi tingkat tinggi (lebih baik bila dilakukan sterilisasi).Resiko penularan ringan terjadi pada pemeriksaan kontak langsung dengan kulit intak, misalnya USG transabdominal; peralatan yang dipakai cukup dibersihkan dengan alkohol 70% (sudah dapat membunuh bakteri vegetatif, virus mengandung lemak, fungisidal, dan tuberkulosidal) atau dicuci dengan sabun dan air.Panduan di bawah ini dapat membantu mencegah penyebaran infeksi 1,2 :1. Semua jeli yang terdapat pada transduser harus selalu dibersihkan, bisa memakai kain halus atau kertas tissue halus.2. Semua peralatan yang terkontaminasi atau mengandung kotoran harus dibersihkan dengan sabun dan air. Perhatikan petunjuk pabrik tentang tatacara membersihkan peralatan USG.3. Transduser kemudian dibersihkan dengan alkohol 70% atau direndam selama dua menit dalam larutan yang mengandung sodium hypochlorite (kadar 500 ppm10 dan diganti setiap hari), kemudian dicuci dengan air mengalir dan selanjutnya dikeringkan.4. Transduser harus diberi pelapis sebelum dipakai untuk pemeriksaan USG transvaginal, bisa memakai sarung tangan karet, atau kondom.5. Pemeriksa harus memakai sarung tangan sekali pakai (tidak steril) pada tangan yang akan membuka labia sebelum transduser vagina dimasukkan. Perhatikan jangan sampai sarung tangan tersebut mengotori peralatan USG dan tempat pemeriksaan.6. Setelah melakukan pemeriksaan, sarung tangan harus dimasukkan pada tempat khusus untuk mencegah penyebaran infeksi, dan pemeriksa mencuci tangan.7. Pada pemeriksaan USG invasif, persiapan yang dilakukan sama seperti akan melakukan tindakan operasi, misalnya peralatan yang dipakai harus steril, operator mencuci tangan dengan larutan mengandung khlorheksidine 3%, memakai sarung tangan dan masker, serta memakai kacamata. Kulit dibersihkan dengan memakai etil alkohol 70%, isopropil alkohol 60%, khlorheksidin alkohol, atau povidone iodine. Transduser dibersihkan dan dilakukan desinfeksi, kemudian dibungkus dengan plastik khusus yang steril. Membran mukosa vagina dibersihkan dengan larutan yang mengandung khlorheksidin 0,015% ditambah larutan cetrimide 0,15%.2.9 Persiapan Alat1. Perawatan peralatan yang baik akan membuat hasil pemeriksaan juga tetap baik. Hidupkan peralatan USG sesuai dengan tatacara yang dianjurkan oleh pabrik pembuat peralatan tersebut. Panduan pengoperasian peralatan USG sebaiknya diletakkan di dekat mesin USG, hal ini sangat penting untuk mencegah kerusakan alat akibat ketidaktahuan operator USG.2. Perhatikan tegangan listrik pada kamar USG, karena tegangan yang terlalu naik-turun akan membuat peralatan elektronik mudah rusak. Bila perlu pasang stabilisator tegangan listrik dan UPS.3. Setiap kali selesai melakukan pemeriksaan USG, bersihkan semua peralatan dengan hati-hati, terutama pada transduser (penjejak) yang mudah rusak. Bersihkan transduser dengan memakai kain yang lembut dan cuci dengan larutan anti kuman yang tidak merusak transduser (informasi ini dapat diperoleh dari setiap pabrik pembuat mesin USG).4. Selanjutnya taruh kembali transduser pada tempatnya, rapikan dan bersihkan kabel-kabelnya, jangan sampai terinjak atau terjepit. Setelah semua rapih, tutuplah mesin USG dengan plastik penutupnya. Hal ini penting untuk mencegah mesin USG dari siraman air atau zat kimia lainnya.5. Agar alat ini tidak mudah rusak, tentukan seseorang sebagai penanggung jawab pemeliharaan alat tersebut.2.10 Persiapan LingkunganCuci tangan sebelum dan setelah kontak langsung dengan pasien, setelah kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya, dan setelah melepas sarung tangan, telah terbukti dapat mencegah penyebaran infeksi. Epidemi HIV telah menjadikan pencegahan infeksi kembali menjadi perhatian utama, termasuk dalam kegiatan pemeriksaan USG dimana infeksi silang dapat saja terjadi. Kemungkinan penularan infeksi lebih besar pada waktu pemeriksaan USG transvaginal karena terjadi kontak dengan cairan tubuh dan mukosa vagina.Resiko penularan dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang, dan ringan. Resiko penularan tinggi terjadi pada pemeriksaan USG intervensi (misalnya punksi menembus kulit, membran mukosa atau jaringan lainnya); peralatan yang dipakai memerlukan sterilisasi (misalnya dengan autoklaf atau etilen oksida) dan dipergunakan sekali pakai dibuang.Resiko penularan sedang terjadi pada pemeriksaan USG yang mengadakan kontak dengan mukosa yang intak, misalnya USG transvaginal; peralatan yang dipakai minimal memerlukan sterilisasi tingkat tinggi (lebih baik bila dilakukan sterilisasi).Resiko penularan ringan ter adi pada pemeriksaan kontak langsung dengan kulit intak, misalnya USG transabdominal; peralatan yang dipakai cukup dibersihkan dengan alkohol 70% (sudah dapat membunuh bakteri vegetatif, virus mengandung lemak, fungisidal, dan tuberkulosidal) atau dicuci dengan sabun dan air

2.10 Persiapan PasienSebelum pasien menjalani pemeriksaan USG, ia sudah harus memperoleh informasi yang cukup mengenai pemeriksaan USG yang akan dijalaninya. Informasi penting yang harus diketahui pasien adalah harapan dari hasil pemeriksaan, cara pemeriksaan (termasuk posisi pasien) dan berapa biaya pemeriksaan.Caranya dapat dengan memberikan brosur atau leaflet atau bisa juga melalui penjelasan secara langsung oleh dokter sonografer atau sonologist. Sebelum melakukan pemeriksaan USG, pastikan bahwa pasien benar-benar telah mengerti dan memberikan persetujuan untuk dilakukan pemeriksaan USG atas dirinya.Bila akan melakukan pemeriksaan USG transvaginal, tanyakan kembali apakah ia seorang nona atau nyonya ?, jelaskan dan perlihatkan tentang pemakaian kondom yang baru pada setiap pemeriksaan (kondom penting untuk mencegah penularan infeksi).Pada pemeriksaan USG transrektal, kondom yang dipasang sebanyak dua buah, hal ini penting untuk mencegah penyebaran infeksi.Terangkan secara benar dan penuh pengertian bahwa USG bukanlah suatu alat yang dapat melihat seluruh tubuh janin atau organ kandungan, hal ini untuk menghindarkan kesalahan harapan dari pasien. Sering terjadi bahwa pasien mengeluh Kok sudah dikomputer masih juga tidak dikatahui adanya cacat bawaan janin atau ada kista indung telur ? USG hanyalah salah satu dari alat bantu diagnostik didalam bidang kedokteran. Mungkin saja masih diperlukan pemeriksaan lainnya agar diagnosis kelainan dapat diketahui lebih tepat dan cepat.2.11 Persiapan PemeriksaPemeriksa diharapkan memeriksa dengan teliti surat pengajuan pemeriksaan USG, apa indikasinya dan apakah perlu didahulukan karena bersifat darurat gawat, misalnya pasien dengan kecurigaan kehamilan ektopik. Tanyakan apakah ia seorang nyonya atau nona, terutama bila akan melakukan pemeriksaan USG transvaginal.Selanjutnya cocokkan identitas pasien, keluhan klinis dan pemeriksaan fisik yang ada; kemudian berikan penjelasan dan ajukan persetujuan lisan terhadap tindak medik yang akan dilakukan.Persetujuan tindak medik yang kebanyakan berlaku di Indonesia saat ini hanyalah bersifat persetujuan lisan, kecuali untuk tindakan yang bersifat invasif misalnya kordosintesis atau amniosintesis.Dimasa mendatang tampaknya pemeriksaan USG memerlukan persetujuan tertulis dari pasien. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk mencegah penularan penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS dan penyakit menular seksual akibat semakin banyaknya seks bebas dan pemakaian NARKOBA.Pemeriksa diharapkan juga agar selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara membaca kembali buku teks atau literatur-literatur mengenai USG, mengikuti pelatihan secara berkala dan mengikuti seminar-seminar atau pertemuan ilmiah lainnya mengenai kemajuan USG mutakhir. Kemampuan diagnostik seorang sonologist sangat ditentukan oleh pengetahuan, pengalaman dan latihan yang dilakukannya.

2.12 Teknik Pemeriksaan USGPemeriksaan USG obstetri dan ginekologi dapat dilakukan melalui cara :1. Transabdominal2. Transvaginal3. Transperineal / translabial4. Transrektal / pemeriksaan USG invasive

1. Pemeriksaan USG TransabdominalSetelah pasien tidur terlentang, perut bagian bawah ditampakkan dengan batas bawah setinggi tepi atas rambut pubis, batas atas setinggi sternum, dan batas liberal sampai tepi abdomen.Letakkan kertas tissue besar pada perut bagian bawah dan bagian atas untuk melindungi pakaian wanita tersebut dari jelly yang kita pakai. Taruh jelly secukupnya pada kulit perut kemudian lakukan pemeriksaan secara sistematis.Pertama-tama gerakkan transduser secara longitudinal ke atas dank e bawah, selanjutnya horizontal ke kiri dan ke kanan. Penjejak di gerakkan dari bawah ke atas, di mulai dari garis tengah perut, kemudian setelah sampai daerah perut atas transduser di geser ke sisi kanan kemudian di gerakkan ke bawah, selanjutnya transduser di geser ke sisi kiri abdomen dan di gerakkan kembali ke arah atas.Selanjutnya gerakan transduser dilakukan kearah lateral kanan secara horizontal dan sistematis, kemudian dari kanan ke arah kiri dan terakhir dari kiri bawah kearah kanan, Secara garis besar, ada 4 gerakan dasar transduser pada pemeriksaan USG transabdominal, yaitu bergeser (sliding), berputar (rotating), membentuk sudut (angling) dan ditekan (dippiing)

BAB 3PENUTUP

3.1 KesimpulanUltrasonografi(USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif).Gelombang suara ultrasonik memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi yang dimanfaatkan dalam teknik ultrasonografi (kedokteran) gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz.Prinsip Kerja Alat Ultrasonografi (USG) yaitu : Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai dengan jaringan yang dilaluinya.Pantulan gema yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer dan akan ditangkap oleh transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar monitor. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui recevier seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor.3.2 Saran Mungkin dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untukitu penulis mengharapkan, kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Agar dalam penulisan makalah kedepannya bisa lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

http://rahmawatifattah.blogspot.com/2013/03/makalah-tentang-usg-ultrasonografi.html. diakses pada tanggal 17 maret 2014 jam 15.10 WIB

http://tugasbidan2008.blogspot.com/2008/12/ultrasonografi-usg.ht. diakses pada tanggal 17 maret 2015 jam 14.10 WIBhttp://cindy-ulziana.blogspot.com/2014/02/usg.html diakses pada tanggal 17 maret 2015 jam 15.12 WIB

1

2