BAB I.docx

33
1 MAKALAH Cara Merawat Payudara dan Cara Menyusui yang Benar Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan III Dosen Pembimbing Yunita Rachman, SST., M.Adm.Kes Disusun oleh : KelompokV Semester III/B Megawati : 032401D13425 Putri Andini Tanjung : 032401D13441 Resha Yunita Mandasari : 032401D13445 Riska Nopiana Sari : 032401D13451 Yunita Dwi Mujiastuti : 032401D13465 Yunita Tri Lestari : 032401D13466

Transcript of BAB I.docx

25

MAKALAHCara Merawat Payudara dan Cara Menyusui yang BenarMakalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugasMata Kuliah Asuhan Kebidanan III

Dosen PembimbingYunita Rachman, SST., M.Adm.Kes

Disusun oleh :KelompokVSemester III/BMegawati:032401D13425Putri Andini Tanjung:032401D13441Resha Yunita Mandasari:032401D13445Riska Nopiana Sari:032401D13451Yunita Dwi Mujiastuti:032401D13465Yunita Tri Lestari:032401D13466

YAYASAN MITRA HUSADA TENGGARONGAKADEMI KEBIDANAN KUTAI HUSADATENGGARONG2014DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ...iDAFTAR ISI ..iiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang1B. Rumusan Masalah1C. Tujuan2BAB II PEMBAHASANA. Cara Merawat Payudara ...31. Anatomi Payudara ...........32. Pengertian Perawatan Payudara .43. Tujuan Perawatan Payudara ...54. Pelaksanaan Perawatan Payudara .......65. Perawatan Payudara dengan Masalah 86. Tips Perawatan Payudara ...9B. Menyusui dengan Benar ...101. Langkah-langkah Menyusui dengan Benar 102. Tekhnik Melepaskan Hisapan Bayi 11 3. Cara Menyendawakan Bayi setelah Minum Asi ....124. Ciri-ciri Bayi Menyusui dengan Benar ...125. Posisi Ibu dan Bayi yang Benar dalam Proses Menyusui ......136. Proses pelekataan bayi dengan ibu dalam proses menyusui ..13C. Pijat Oksitosin ..18BAB III PENUTUPA. Kesimpulan ...22B. Saran .22DAFTAR PUSTAKA iii

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPerawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui.Hal ini karena payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin. Dimana tujuan perawatan payudara setelah melahirkan, salah satunya untuk meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan. Kendala terhadap pemberian ASI telah teridentifikasi, hal ini mencakup faktor-faktor seperti kurangnya informasi dari pihak perawat kesehatan bayi, praktik-praktik rumah sakit yang merugikan seperti pemberian air dan suplemen bayi tanpa kebutuhan medis, kurangnya perawatan tindak lanjut pada periode pasca kelahiran dini, kurangnya dukungan dari masyarakat luas.Pada negara berkembang, khususnya di daerah yang penduduknya berpendidikan rendah, pengetahuan rendah dan tingkat ekonomi rendah, pengetahuan ibu mengenai perawatan payudara dan cara menyusui yang benar masih kurang. Umumnya pengetahuan tentang perawatan payudara dan cara menyusui yang benar diperoleh dari keluarga ataupun teman. Untuk menghindari kebiasaan yang salah, diperlukan bantuan dari petugas kesehatan yang dapat memberikan pendidikan kesehatan yang benar tentang perawatan payudara.

B. Rumusan MasalahBagaimana gambaran tentang cara merawat payudara dan menyusui yangbenar ?

C. Tujuan1. Tujuan UmumUntuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Asuhan Kebidan Nifas (Askeb III).2. Tujuan KhususUntuk mengetahui gambaran tentang cara merawat payudara dan menyusui yang benar.

BAB IIPEMBAHASANA. Cara Merawat Payudara1. Anatomi Payudara Dalam istilah medik, payudara disebut glandulla mammae yang berasal dari bahasa latin yaitu mammae. Payudara berkembang sejak usia 6 minggu kehamilan dan cepat membesar karena pengaruh kadar hormon yang tinggi, yaitu estrogen dan progesteron. Estrogen meningkatkan pertumbuhan duktus-duktus dan saluran penampung.Progesteron merangsang pertumbuhan tunas-tunas alveoli. Hormon-hormon lain seperti prolaktin, growth hormone, adenokortikosteroid dan tiroid juga diperlukan dalam kelenjar susu.Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat dan jaringan lemak. Bila dilihat dari luar, payudara terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :a. Korpus (badan), yaitu bagian yang besarb. Areola, yaitu bagian tengah yang berwarna kehitamanc. Papilla atau nipple atau puting susu, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.

Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, sub kutan (jaringan dibawah kulit) dan corpus mammae. Corpus mammae terdiri dari parenkim dan stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang terdiri dari:a. duktus lactiferus (duktus)b. duktulus (duktuli)c. lobusd. alveolus

Stroma terdiri dair jaringan ikat, jaringan lemak, pembuluh darah, syaraf dan getah bening.Puting susu dan areola adalah gudang susu yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan menyusui. Pada puting susu dan areola terdapat ujung-ujung syaraf peraba yang penting pada proses refleks saat menyusui. Puting susu mengandung otot polos yang dapat berkontraksi sewaktu ada rangsangan menyusui. Dengan cakupan bibir bayi yang menyeluruh pada daerah tersebut, ASI akan keluar dengan lancar.Pada ujung puting susu terdapar 15-20 muara lobus (duktus laktiferus), didalam lobus terdapat 20-40 lubulus , didalam lubulus terdapat 10-100 buah alveoli, didalam alveoli terdapat sel acinin yang mengandung ASI, masing masing alveoli dihubungkan duktus alveoli kemudian membentuk alveolus,sedangkan areola mengandung sejumlah kelenjar minyak yang mengeluarkan cairan agar puting tetap lunak dan lentur.2. Pengertian Perawatan PayudaraBreast care adalah suatu cara merawat payudara yang dilakukan pada saat kehamilan atau masa nifas untuk produksi ASI, selain itu untuk kebersihan payudara dan bentik puting susu yang masuk ke dalam atau datar. Puting susu demikian sebenarnya bukanlah halangan bagi ibu untuk menyusui dengan baik dengan mengetahui sejak awal, ibu mempunyai waktu untuk mengusahakan agar puting susu lebih mudah sewaktu menyusui. Disamping itu juga sangat penting memperhatikan kebersihan personal hygine (Rustarmadji, 2005). Perawatan payudara pasca persalinan dimulai sedini mungkin yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan, hal ini dapat dilakukan 2 kali sehari.Payudara adalah pelengkap organ reproduksi wanita dan pada masa laktasi akan mengeluarkan air susu. Payudara mungkin akan sedikit berubah warna sebelum kehamilan, areola (area yang mengelilingi puting susu) biasanya berwarna kemerahan, tetapi akan menjadi coklat dan mungkin akan mengalami pembesaran selama masa kehamilan dan masa menyusui.3. Tujuan Perawatan PayudaraPerawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai berikut:a. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksib. Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecetc. Untuk menonjolkan puting susud. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus e. Untuk mencegah terjadinya penyumbatanf. Untuk memperbanyak produksi ASIg. Untuk mengetahui adanya kelainanPelaksanaan perawatan payudara pasca persalinan dimulai sedini mungkin yaitu 1 2 hari sesudah bayi dilahirkan.Hal itu dilakukan 2 kali sehari.

4. Pelaksanaan Perawatan Payudaraa. Persiapan Alat1) Baby oil secukupnya.

2) Kapas secukupnya

3) Waslap, 2 buah

4) Handuk bersih, 2 buah

5) Bengkok

6) baskom berisi air (hangat dan dingin)

7) BH yang bersih dan terbuat dari katun

b. Persiapan Ibu1) Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan keringkan dengan handuk.

2) Baju ibu bagian depan dibuka 3) Pasang handuk

c. Pelaksanaan Perawatan PayudaraAda beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan perawatan payudara pasca persalinan, yaitu:1) Puting susu dikompres dengan kapas minyak selama 3-4 menit, kemudian bersihkan dengan kapas minyak tadi.2) Pengenyalan yaitu puting susu dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk diputar kedalam 20 kali keluar 20 kali.3) Penonjolan puting susu yaitu :a) Puting susu cukup ditarik sebanyak 20 kalib) Dirangsang dengan menggunakan ujung waslapc) Memakai pompa puting susu.5. Perawatan Payudara Dengan Masalaha. Puting LecetUntuk mencegah rasa sakit, bersihkan p uting susu dengan air hangat ketika sedang mandi dan jangan menggunakan sabun, karena sabun bisa membuat puting susu kering dan iritasi.b. Penyumbatan Kelenjar PayudaraSebelum menyusui, pijat payudara dengan lembut, mulailah dari luar kemudian perlahan-lahan bergerak ke arah puting susu dan lebih berhati-hatilah pada area yang mengeras. Menyusui sesering mungkin dengan jangka waktu selama mungkin, susui bayi dengan payudara yang sakit jika ibu kuat menahannya, karena bayi akan menyusui dengan penuh semangat pada awal sesi menyusui, sehingga bisa mengeringkannya dengan efektif. Lanjutkan dengan mengeluarkan air susu dari payudara itu setiap kali selesai menyusui jika bayi belum benar-benar menghabiskan isi payudara yang sakit tersebut. Tempelkan handuk halus yang sudah dibasahi dengan air hangat pada payudara yang sakit beberapa kali dalam sehari (atau mandi dengan air hangat beberapa kali), lakukan pemijatan dengan lembut di sekitar area yang mengalami penyumbatan kelenjar susu dan secara perlahan-lahan turun ke arah puting susu. c. Pengerasan PayudaraMenyusui secara rutin sesuai dengan kebutuhan bisa mambantu mengurangi pengerasan, tetapi jika bayi sudah menyusui dengan baik dan sudah mencapai berat badan ideal, ibu mungkin harus melakukan sesuatu untuk mengurangi tekanan pada payudara.Sebagi contoh, merendam kain dalam air hangat dan kemudian di tempelkan pada payudara atau mandi dengan air hangat sebelum menyuusi bayi.Mungkin ibu juga bisa mengeluarkan sejumlah kecil ASI sebelum menyusui, baik secara manual atau dengan menggunakan pompa payudara. Untuk pengerasan yang parah, gunakan kompres dingin atau es kemasan ketika tidak sedang menyusui untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan mengurangi pembengkakan6. Tips Perawatan Payudaraa. Pengurutan harus dilakukan secara sistematis dan teratur minimal 2 kali seharib. Memperhatikan makanan dengan menu seimbangc. Memperhatikan makanan dengan menu seimbangd. Memperhatikan kebersihan sehari-hari e. Memakai BH yang bersih dan menyokong payudara f. Menghindari rokok dan minuman beralkohol g. Istirahat cukuph. Jangan mengoleskan krim, minyak, alcohol, atau sabun pada putting susu.

B. Menyusui Dengan BenarCara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu. Bidan / perawat perlu mamberikan bimbingan pada ibu dalam minggu pertama setelah persalinan (nifas) tentang cara-cara menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah.Bantu ibu untuk mulai menyusui bayinya dalam satu jam pertama setelah bayi lahir. ASI pertama yang berwarna kuning, kolostrum, merupakan makanan yang dibutuhkan oleh bayi baru lahir.Kolostrum memiliki zat gizi yang tepat dan memberi perlindungan extra terhadap infeksi.Kolostrum juga membersihkan usus bayi.Anda tidak perlu memberi teh atau herba kepada bayi untuk tujuan pembersihan usus bayi.Bayi biasanya menunjukkan isyarat bahwa ia siapa menyusu dengan bergerak menuju payudarah ibu atau dengan mengecup-ngecupkan bibirnya. Jika bayi pada awalnya kesulitan menyusu, ibu dapat memberi beberapa tetes asi pada bibir bayi dan putting ibu untuk mendorong bayi menghisap.Ibu harus menyusui bayinya kapan pun bayi lapar, baik siang maupun malam. Banyak bayi baru lahir ,menyusu satu hingga dua jam. Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak produksi asi ibu.Bayi hanya boleh minum asi (tidak makan-makanan lain dan tidak minum cairan lain) selama enam bulan pertama kehidupanya. Selain itu bayi sudah cukup besar untuk makan masih harus menyusu hingga mereka berusia dua tahun atau lebih.1. Langkah-langkah Menyusui yang Benara. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban putting susu.b. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/ payudarac. Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk kebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak bergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursid. Bayi di pegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.e. Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satu di depanf. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi)g. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurush. Ibu menatap bayi dengan kasih sayangi. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah. Jangan menekan putting susu dan areolanya sajaj. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex) dengan cara: menyentuh pipi dengan putting susu atau menyentuh sisi mulut bayi.k. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi di dekatkan ke payudara ibu dengan putting serta areola dimasukkan ke mulut bayil. Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga putting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan Asi keluar dari tempat penampungan Asi yang terletak di bawah areola.m. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.2. Teknik Melepaskan Hisapan BayiSetelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan hisapan bayi dengan cara : a. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi b. Menekan dagu bayi ke bawah c. Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya membuka d. Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.

3. Cara menyendawakan bayi setelah minum ASISetelah bayi melepaskan hisapannya, sendawanya bayi sebelum menyusukan dengan payudara yang lainnya dengan cara :a. Sandarkan bayi dipundak ibu, tepuk punggungnya dengan pelan sampai bayi bersendawa.b. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu sambil digosok punggungnya.

4. Ciri-ciri bayi menyusui dengan benara. Bayi tampak tenangb. Badan bayi menempel pada perut ibuc. Mulut bayi terbuka lebard. Dagu bayi menempel pada payudara ibue. Sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi, areola bagian bawah lebih banyak yang masukf. Bayi Nampak menghisap kuat dengan irama perlahang. Putting susu ibu tidak terasa nyerih. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurusi. Kepala agak mengadah5. Posisi ibu dan bayi yang benar dalam proses menyusuia. Berbaring miringIni posisi yang sangat baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasakna lelah atau nyeri. Ini biasanya dilakukan pada ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar.Yang harus diwaspadai dari tekhnik ini adalah pertahankan jalan nafas bayi agar tidak tertutup oleh payudara ibu. Oleh karena itu, ibu harus selalu didampingi oleh orang lain ketika menyusui.

b. DudukUntuk posisi menyusui dengan duduk, ibu dapat memilih beberapa posisi tangan dan bayi yang paling nyaman.

1) Posisi Tangan Memegang BolaPosisi memegang bola Ini adalah posisi menyusui yang paling bagus jika Anda melahirkan dengan cesar karena akan menjaga bayi Anda jauh dari bekas jahitan. Bagaimana melakukannya: Posisikan bayi di atas bantal tepat di sebelah Anda. Si kecil harus menghadap Anda dan pantatnya dekat siku dan kakinya terselip di bawah lengan Anda. Sangga payudara Anda dengan memegangnya dengan tangan yang lain.2) 6. Proses pelekataan bayi dengan ibu dalam proses menyusuiUntuk mendapatkan pelekatan yang maksimal, penting untuk memberikan topangan/sandaran pada punggung ibu dalam posisinya tegak lurus terhadap pangkuannya.Ini mungkin dapat dilakukan dengan duduk bersila di atas tempat tidur, di lantai, atau di kursi.Dengan posisi berbaring niring atau duduk (punggung dan kaki di topang), akan membantu bentuk payudaranya dan memberikan ruang untuk menggerakkan bayinya ke posisi yang baik.Badan bayi harus dihadapkan ke arah badan ibu dan mulutnya berada di hadapan puting susu ibu. Leher bayi harus sedikit di tengadahkan.Bayi sebaiknya di topang pada bahunya sehingga posisi kepala agak tengadah dapat dipertahankan.Kepala dapat di topang dengan jari-jari tangan yang terentang atau pada lekukan siku ibunya. Mungkin akan membantu deng membungkus bayi sehingga tangannya berada di sisi badan. Bila mulut bayi di sentuhkan dengan lembut ke putting susu ibunya maka ia akan membuka mulutnya lebar-lebar (reflex rooting). Pada saat mulut bayi terbuka, gerakkan dengan cepat ke arah payudara ibu.Sasarannya adalah memposisikan bibir bawah paling sedikit 1,5 cm dari pangkal putting susu. Bayi harus mengulum sebagian besar dari areola didalam mulutnya, bukan hanya ujung putting susunya saja. Hal ini akan memungkinkan bayi menarik sebagian dari jaringan payudara masuk kedalam mulutnya dengan lidah dan rahang bawah. Bila diposisikan dengan benar, bayi akan membentuk suatu pentil, jaringan putting susu, dan payudara, serta sinus lactiferous sekarang akan berada dalam rongga mulut bayi.Puting susu akan masuk sejauh langit-langit lunak (velum platinum) dan bersentuhan dengan langit-langit tersebut. Sentuhan ini akan merangsang refleks penghisapan. Rahang bawah bayi menutu pada jaringan payudara., penghisapan akan terjadi, dan putting susu ditangkap dengan baik dalam rongga mulut, sementara lidah memberikan penekanan yang berulang-ulang secara teratur sehingga ASI akan keluar dari duktus lactiferous.

Gambar Posis mulut bayi ketika menyusu dengan pelekatan yang maksimala. Langkah-langkah dalam pelekatan/menyusui yang benar :1) Keluarkan ASI sedikit untuk membersihkan putting susu sebelum menyusui.

2) Pegang payudara dengan C Hold di belakang areola.

3) Hidung bayi dan putting susu ibu berhadapan.

4) Sentuh pipi atau bibir bayi merangsang rooting reflect.

5) Tunggu sampai mulut terbuka lebar dan lidah menjulur

6) Dekatkan bayi ke ibu dan arahkan putting susu keatas menyusuri langit mulut bay

7) Putting susu, areola dan sebagian besar gudang ASI tertangkap oleh mulut bayi

8) Posisi mulut dengan pelekatan yang benar

9) Jika bayi sudah dirasa cukup kenyang maka hentikan proses menyusui dengan memasukkan kelingking kedalam mulut bayi menyusuri langit-langit mulut bayi.

10) Kadang bayi akan tertidur sendiri sebelum proses menyusui diakhiri (menunjukkan bayi menetek dengan puas)

b. Tanda-Tanda pelekatan yang benar, antara lain :1) Tampak areola masuk sebanyak mungkin. Areola bagian atas lebih banyak terlihat2) Mulut terbuka lebar3) Bibir atas dan bawah terputar keluar4) Dagu bayi menempel pada payudara5) Gudang ASI termasuk dalam jaringan yang masuk6) Jaringan payudara merenggang sehingga membentuk dot yang panjang7) Putting susu sekitar 1/3 -1/4 bagian dot saja8) Bayi menyusu pada payudara, bukan putting susu9) Lidah bayi terjulur melewati gusi bawah (di bagian gudang ASI), melingkari dot jaringan payudara.c. Tanda-Tanda Pelekatan yang Salah, antara lain :1) Tampak sebagian besar kalang payudara/areola mamae berada di luar.2) Hanya putting susu atau disertai sedikit areola yang masuk mulut bayi.3) Seluruh atau sebagian besar gudang ASI berada diluar mulut bayi.4) Lidah tidak melewati gusi (berada didepan putting susu) atau lidah sedikit sekali berada dibawah gudang ASI.5) Hanya putting susu yang menjadi dot.6) Bayi menyusui pada putting.7) Bibir mencucu atau monyong8) Bibir bawah terlipat ke dalam sehingga menghalangi pengeluaran ASI oleh lidah.

C. Pijat Oksitosin Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima- keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Pijatan ini berfungsi untuk meningkatkan hormone oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga ASI otomatis keluar.Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau reflex let down. Selain untuk merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI, 2007).Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut (Depkes RI, 2007):1. Melepaskan baju ibu bagian atas.2. Ibu miring ke kanan maupun ke kiri, lalu memeluk bantal. Adapun posisi alternatif lain yaitu posisi telingkup di meja dan telungkup di sandaran kursi

Gambar Posisi pijat oksitosin3. Memasang handuk.4. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil.5. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk kedepan.6. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan gerakan melingkar kecil-kecil dengan ibu jarinya.

Gambar Ilustrasi Pijat Oksitosin 7. Pada saat yang bersamaan, memijat sisi tulang belakang ke arah bawah, dari leher ke arah tulang belikat, selama 2-3 menit.

Gambar 2.4 Area Pijat Oksitosin8. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali.9. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin secara bergantian.

Gambar 2.5 Variasi pijat oksitosin

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanBreast care adalah suatu cara merawat payudara yang dilakukan pada saat kehamilan atau masa nifas untuk produksi ASI, selain itu untuk kebersihan payudara dan bentuk puting susu yang masuk ke dalam atau datar.Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat dan jaringan lemak.Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, sub kutan (jaringan dibawah kulit) dan corpus mammae.Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu. Disini sebagai seorang bidan kita harus memperhatikanlangkah-langkah menyusui yang benar,teknik melepaskan hisapan bayi,caramenyendawakan bayi setelah minum ASI, ciri-ciri bayi menyusui dengan benar,posisi ibu dan bayi yang benar dalam proses menyusui, dan proses pelekataan bayi dengan ibu dalam proses menyusui.

B. SaranDalam penulisan makalah ini terdapat penjelasan tentang perawatan payudara dan cara menyusui dengan benar. Kami berharap agar kita semua sebagai mahasiswa kebidanan dapat memahami dan menerapkan sesuai dengan pembahasan yang ada dalam makalah ini.Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan.Semoga bermanfaat.