BAB I.docx

19
 BAB I PENDAHULUAN  1.1. Latar Belakang Meteorologi ilmiah (scientific meteorology) telah berkembang sejak ditemukannya termometer oleh Galileo (1593), barometer oleh Toricelli (1643) sistem penghubung yang cepat. Ini adalah tonggak pertama dalam perkembangan pertanian meteorologi. Masih banyak lagi yang harus di lakukan untuk menyempurnakan peralatan baik dalam prinsip dan mekanismenya maupun dalam ketelitian alat-alat pengamatan masing-masing komponen cuaca. Cuaca (weather) dan iklim (climate) dinyatakan dengan besaran unsur fisika atmosfer yang selanjutnya disebut unsur cuaca atau unsur iklim yang terdiri dari penerimaan radiasi matahari (kerapatan flukas pada permukaan datar di permukaan bumi), lama penyinaran matahari, suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, penutupan awan, presipitasi (embun, hujan, salju) dan evaporasi/evapotranspirasi. Cuaca adalah kondisi sesaat dari keadaan atmosfer, serta perubahan dalam jangka pendek (kurang dari satu jam hingga 24 jam) di suatu tempat tertentu di bumi.Nilai cuaca dapat dinyatakan dalam bentuk kualitatif (tanpa besaran angka) dan kuantitaif.  Nilai unsur-unsur cuaca saat demi saat selama 24 jam di suatu tempat akan menunjukkan pola siklus yang disebut perubahan cuaca diurnal (pukul 00:00 hingga 24:00).  Nilai tiap unsur cuaca tersebut dapat dirata-ratakan dan menghasilkan cuaca pada tanggal tersebut.Cuaca dicatat terus menerus pada jam-jam pengamatan tertentu secara rutin, menghasilkan suatu seri data cuaca yang selanjutnya dapat diolah secara statistika mejadi data iklim.Jadi dapat disimpulkan bahwa iklim adalah nilai statistika dari cuaca jangka  panjang di wilayah luas. Data cuaca terdiri dari data discontinue karena mudah kembali bernilai nol (0) dan data continue karena tidak mudah turun mencapai nol. Data unsur cuaca yang sifatnya diskontinyu antara lain penerimaan radiasi matahari dan lama penyinarannya, presipitasi (curah hujan, embun, dan salju) dan penguapan. Penyajian dan analisisnya dalam bentuk nilai akumulasi sedangkan penyajian grafiknya dalam bentuk kurva histogram. Data cuaca yang  bersifat kontinyu antara lain: suhu, kelembaban dan tekanan udara serta kecepatan angin. Analisis dan penyajiannya dalam bentuk angka rata-rata atau angka sesaat (instantaneous) sedangkan grafiknya dalam bentuk garis/kurva.

Transcript of BAB I.docx

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangMeteorologi ilmiah (scientific meteorology) telah berkembang sejak ditemukannya termometer oleh Galileo (1593), barometer oleh Toricelli (1643) sistem penghubung yang cepat. Ini adalah tonggak pertama dalam perkembangan pertanian meteorologi. Masih banyak lagi yang harus di lakukan untuk menyempurnakan peralatan baik dalam prinsip dan mekanismenya maupun dalam ketelitian alat-alat pengamatan masing-masing komponen cuaca.Cuaca (weather) dan iklim (climate) dinyatakan dengan besaran unsur fisika atmosfer yang selanjutnya disebut unsur cuaca atau unsur iklim yang terdiri dari penerimaan radiasi matahari (kerapatan flukas pada permukaan datar di permukaan bumi), lama penyinaran matahari, suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, penutupan awan, presipitasi (embun, hujan, salju) dan evaporasi/evapotranspirasi. Cuaca adalah kondisi sesaat dari keadaan atmosfer, serta perubahan dalam jangka pendek (kurang dari satu jam hingga 24 jam) di suatu tempat tertentu di bumi.Nilai cuaca dapat dinyatakan dalam bentuk kualitatif (tanpa besaran angka) dan kuantitaif.Nilai unsur-unsur cuaca saat demi saat selama 24 jam di suatu tempat akan menunjukkan pola siklus yang disebut perubahan cuaca diurnal (pukul 00:00 hingga 24:00). Nilai tiap unsur cuaca tersebut dapat dirata-ratakan dan menghasilkan cuaca pada tanggal tersebut.Cuaca dicatat terus menerus pada jam-jam pengamatan tertentu secara rutin, menghasilkan suatu seri data cuaca yang selanjutnya dapat diolah secara statistika mejadi data iklim.Jadi dapat disimpulkan bahwa iklim adalah nilai statistika dari cuaca jangka panjang di wilayah luas.Data cuaca terdiri dari data discontinue karena mudah kembali bernilai nol (0) dan data continue karena tidak mudah turun mencapai nol. Data unsur cuaca yang sifatnya diskontinyu antara lain penerimaan radiasi matahari dan lama penyinarannya, presipitasi (curah hujan, embun, dan salju) dan penguapan. Penyajian dan analisisnya dalam bentuk nilai akumulasi sedangkan penyajian grafiknya dalam bentuk kurva histogram. Data cuaca yang bersifat kontinyu antara lain: suhu, kelembaban dan tekanan udara serta kecepatan angin. Analisis dan penyajiannya dalam bentuk angka rata-rata atau angka sesaat (instantaneous) sedangkan grafiknya dalam bentuk garis/kurva.iklim adalah sintesis atau kesimpulan atau rata-rata perubahan unsur-unsur cuaca (hari demi hari dan bulan demi bulan) dalam jangka panjang di suatu tempat atau pada suatu wilayah.Sintesis tersebut dapat diartikan pula sebagai nilai statistik yang meliputi antara lain nilai rata-rata, maksimum, minimum, frekuensi kejadian, atau peluang kejadian dari cuaca. Iklim dapat pula diartikan sebagai pola kebiasaan serta perubahan cuaca di sutau tempat atau wilayah.Mengingat iklim adalah sifat cuaca dalam jangka waktu panjang pada tempat tertentu atau daerah yang luas, maka data cuaca yang digunakan hendaklah mewakili keadaan atmosfer seluas mungkin di tempat atau wilayah yang bersangkutan.Demikian pula datanya haruslah murni dan terhindar dari gangguan lokal.Pada prinsipnya data iklim harus terbentuk dari data cuaca yang dapat mewakili (representative) secara benar keadaan atmosfer suatu tempat atau wilayah luas dan dalam jangka waktu sepanjang mungkin.Orgainsasi Meteorologi Sedunia (World Meteorological Organization, WMO) merekomendasikan jangka waktu minimum 30 tahun (IklimIndonesia, 2011).1.2 Tujuan Praktikum- Untuk mengetahui nama alat dan fungsi serta prinsip kerjanya

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Stasiun KlimatologiBerdirinya Stasiun Klimatologi pada suatu daerah didasari pada kebutuhan masyarakat akan perlunya pengamatan iklim untuk diinformasikan pada masyarak luas agar dalam melakukan kegiatan bercocok tanam mereka mengetahui masa tanam dan masa panen yang baik.Sudiira, 1999. Kebutuhan pokok stasiun klimatologi agar mendapatkan data yang benar diperlukan yaitu:1.Letak stasiun klimatologi harus memiliki hubungan tanah, air dan iklim dimana data tersebut diperoleh.2. Masing-masing instrument harus menghasilkan data-data meteorology yang benar dan alat-alat tesebut tidakmudah rusak dan mudah dipelihara.3.Pembacaan alat mudah dilaksanakan dan mudah dicatat4.Pengamat cukup tersedia dan terlatih dengan baik serta bertempat tinggal tidak jauh dari stasiun klimatologi.

Demi kelancaran pengamatan ,klimatologi yang pengukurannnya dilakukan secara kontinyu dan meliputi periode waktu yang lama paling sedikit 10 tahun, bagi stasiun klimatologi pengamatan utama yang dilakukan meliputi unsur curah hujan, suhu udara, arah dan laju angin, kelembapan, macam dan tinggi dasar awan, banglash horizontal, durasi penyinaran matahari dan suhu tanah . oleh karena itu persyaratan stsiun klimatologi ialah lokasi, keadaan stasiun dan lingkungan sekitar yang tidak mengalami perubahan agar pemasangan dan perletakan alat tetap memenuhi persyaratan untuk menghasilkan pengukuran yang dapat mewakili (prawirowardoyo, 1996).Secara luas meteorologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari atmosfer yang menyangkut keadaan fisis dan dinamisnya serta interaksinya dengan permukaan bumi di bawahnya.Dalam pelaksanaan pengamatannya menggunakan hukum dan teknik matematik.Pengamatan cuaca atau pengukuran unsur cuaca dilakukan pada lokasi yang dinamakan stasiun cuaca atau yang lebih dikenal dengan stasiun meteorologi. Maksud dari stasiun meteorologi ini ialah menghasilkan serempak data meteorologis dan data biologis dan atau data-data yang lain yang dapat menyumbangkan hubungan antara cuaca dan pertumbuhan atau hidup tanaman dan hewan. Lokasi stasiun ini harus dapat mewakili keadaan pertanian dan keadaan alami daerah tempat stasiun itu berada. Informasi meteorogis yang secara rutin diamati antara lain ialah keadaan lapisan atmosfer yang paling bawah, suhu dan kelengasan tanah pada berbagai kedalaman, curah hujan, dan curahan lainnya, durasi penyinaran dan reaksi matahari (Prawirowardoyo, 1996)..

2.2 Radiasi SuryaRadiasi adalah suatu istilah yang berlaku untuk banyak proses yang melibatkan pindahan tenaga oleh gejala gelombang elektromagnetik. Gaya radiatif pemindahan kalor dalam dua pengakuan penting dari yang memimpin dan konvektif gaya (1) tidak ada medium diperlukan dan (2) pindahan tenaga adalah sebanding kepada kuasa ke lima atau keempat dari temperatur menyangkut badan melibatkan(Pitts and Sissom, 2001).Pada waktu radiasi surya memasuki sistem atmosfer menuju permukaan bumi (darat dan laut), radiasi tersebut akan dipengaruhi oleh gas-gas aerosol, serta awan yang ada diatmosfer. Sebagian radiasi akan dipantulkan kembali keangkasa luar, sebagian akan diserap dan sisanya diteruskan kepermukaan bumi berupa radiasi langsung (dircet) maupun radiasi baur (diffuse). Jumlah kedua bentuk radiasi ini dikenal dengan Radiasi Global. Alat pengukur radiasi surya yang terpasang pada station. Station klimatologi (Solarimeter atau Radiometer) untuk mengukur radiasi global. (Monteith, j. L. 1975).Penerimaan radiasi surya dipermukaan Bumi sangat berfariasi menurut tempat dan waktu. Menurut tempat khususnya disebabkan oleh perbedaan letak lintang serta keadaan atmosfir terutama awan. Pada skala mikro arah lereng sangat menentukan jumlah radiasi yang diterima. Menurut waktu perbedaan radiasi terjadi dalam sehari (dari pagi sampai sore hari) maupun secara musiman (dari hari ke hari), karena sebaran energi radiasi menurut panjang gelombang sekitar m, maka secara umum dapat dikatakan bahwa panjang gelombang semakin pendek bila suhu permukaan yang memancarkan radiasi tersebut lebih tinggi. (Handoko, 1993)Radiasi matahari merupakan proses penyinaran matahari sampai kepermukaan bumi dengan intensitas yang berbeda-beda sesuai dengan keadaan sekitarnya. Radiasi matahari yang diterima dipermukaan bumi lebih rendah dari konstanta mataharinya. Radiasi matahari yang terjadi diatmosfer mengalami berbagai penyimpangan, sehingga kekuatannya menuju bumi lebih kecil. Bagian dari radiasi matahari yang dihisap (absorbsi) akan berubah sama sekali sifatnya. Perubahan dari sudut jatuhnya sinar dapat menyebabkan perubahan dari panjangnya jalan yang dilalui oleh sinar tersebut (Nasir, A, 1990).Penerimaan radiasi surya di permukaan bumi sangat bervariasi menurut tempat dan waktu. Menurut tempat khususnya disebabkan oleh perbedaan letak lintang serta keadaan atmosfer terutama awan ( Handoko, 1994 ).Campbell Stokes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur lama penyinaran matahari. Pada tahun 1835, John Francis Campbell menemukan ide cemerlang untuk mendesain alat yang bisa mengukur durasi penyinaran matahari atau sunshine recorder. Ide tersebut kemudian disempurnakan oleh Sir George Gabriel Stokes (1879) sehingga menghasilkan alat yang dikenal dengan Campbell-Stokes (Fairuz,2012)

2.3 SuhuSuhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.Kisaran suhu di alam antara -273oC sampai berjuta-juta oC (di pusat matahari). Untuk pertumbuhan tanaman diperlukan suhu antara 15oC sampai 40oC. Di bawah suhu 15oC atau di atas suhu 40oC pertumbuhan tanaman menurun secara drastis. Suhu akan mengaktifkan proses fisik dan proses kimia pada tanaman. Energi panas dapat menggiatkan reaksi-reaksi biokimia pada tanaman atau reaksi fisiologis dikontrol oleh selang suhu tertentu.Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Termometer memanfaatkan sifat termometrik suatu zat, yaitu perubahan sifat-sifat zat karena perubahan suhu zat itu. Termometer yang banyak digunakan saat ini adalah termometer raksa. Fungsi raksa adalah untuk penunjuk suhu. Berikut beberapa keunggulan raksa.Peka terhadap perubahan suhu.

1. Dapat digunakan untuk engukur suhu tinggi dan rendah.2. Tidak membasahi dinding kaca3. Mengkilap seperti perak sehingga mudah dilihat.4. Mengembang dan memuai secara teratur.

Termoneter dibedakan menjadi empat jenis menurut bahan yang digunakan dalam termometer tersebut yaitu 1. Termometer dengan bahan zat cairBahan yang paling sering digunakan untuk membuat termometer adalah zat cair. Termometer jenis ini diantaranya:a.Termometer laboratoriumb.Termometer ruangc. Termometer klinisd. Termometer Six-Bellanie. Termoneter dengan bahan zat padat1. Termometer BimetalTermometer bimetal menggunakan logam untuk menunjukan adanya perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.2. Termometer HambatanTerometer hambatan merupakan termometer yang paling tepat digunakan dalam induatri untuk mengukur suhu lebih dari 100C. Termometer ini dibuat berdasarkan perubahan hambatan logam seperti termometer hambatan platina.3. Termokopel Pengukuran suhu denga ketepatan tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan termokopel, dimana suatu tegangan listrik dihasilkan saat dua kawat berbahan logam yang berbeda disambungkan untuk membentuk sebuah loop.3. Termometer dengan bahan gasTermometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas. 4. Termometer optisa. Pirometer b. Termometer inframerahSuhu meningkatkan perkembangan tanaman sampai batas tertentu. Hubungan suhu dengan pertumbuhan tanaman menunjukkan hubungan yang linear sampai batas tertentu, setelah tercapai titik maksimum (puncak) hubungan kedua variabel itu menunjukkan hubungan parabolik.2.4 KelembapanKelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawalembap (dehumidifier). Dapat dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30C (86F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0C (32F)Kelembapan absolutKelembapan absolut mendefinisikan mass adari uap air pada volume tertentu campuran udara atau gas, dan umumnya dilaporkan dalam gram per meter kubik (g/m3).Kelembapan spesifikKelembapan spesifik adalah metode untuk mengukur jumlah uap air di udara dengan rasio terhadap uap air di udara kering. Kelembapan spesifik diekspresikan dalam rasio kilogram uap air, mw, per gram udara, ma .Rasio tersebut dapat ditulis sebagai berikut:x=mwmaHigrometer (hygrometer) adalah perangkat untuk menentukan kelembaban atmosfer yang dapat menunjukkan kelembaban relatif (persentase kelembaban di udara), kelembaban mutlak (jumlah kelembaban) atau keduanya. Beberapa higrometer standar hanya mampu menginformasikan dua keadaan seperti pada kondisi udara kering atau basah. Sedangkan jenis higrometer lainnya merupakan bagian dari perangkat yang disebut humidistats, yang digunakan untuk mengontrol pelembab udara atau pengering untuk mengatur kelembaban udara.Higrometer biasanya digunakan dalam peramalan cuaca, memantau kelembaban di laboratorium, area penyimpanan dan pembuatan tanaman, di mana tingkat kelembaban tertentu harus dijaga

2.5 AnginAnemometer adalah sebuah alat pengukur kecepatan angin yang banyak dipakai dalam bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini berasal dari kata Yunani anemos yang berarti angin. Perancang pertama dari alat ini adalah Leon Battista Alberti pada tahun 1450. Anemometer adalah sebuah alat pengukur kecepatan angin yang banyak dipakai dalam bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini berasal dari kata Yunani anemos yang berarti angin. Perancang pertama dari alat ini adalah Leon Battista Alberti pada tahun 1450. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur besarnya tekanan angin itu

2.5 EvaporasiPenguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap pada suhu tertentu di dalam gas tertentu (contohnya minyak makan pada suhu kamar). Cairan seperti ini memiliki molekul-molekul yang cenderung tidak menghantar energi satu sama lain dalam pola yang cukup buat memberi satu molekul "kecepatan lepas" - energi panas - yang diperlukan untuk berubah menjadi uap. Namun cairan seperti ini sebenarnya menguap, hanya saja prosesnya jauh lebih lambat dan karena itu lebih tak terlihatPenguapan adalah bagian esensial dari siklus air. Uap air di udara akan berkumpul menjadi awan. Karena pengaruh suhu, partikel uap air yang berukuran kecil dapat bergabung (berkondensasi) menjadi butiran air dan turun hujan. Siklus air terjadi terus menerus. Energi surya menggerakkan penguapan air dari samudera, danau, embun dan sumber air lainnya. Dalam hidrologi penguapan dan transpirasi (yang melibatkan penguapan di dalam stomata tumbuhan) secara kolektif diistilahkan sebagai evapotranspirasi.dan evaporasi pada tumbuhan

Evaporation pan - panci penguapan digunakan untuk mengukur penguapan yang terjadi pada suatu permukaan area tertentu, seperti danau, waduk, sungai dan lain-lainnya. Penguapan atau Evaporation yaitu Jumlah air yang menguap dari air permukaan yang terbuka atau dari permukaan tanah yang terbuka. Alat yang digunakan untuk mengukur evaporation disebut Open Pan Evaporimeter.Spesifikasi :- Uk. Diameter : 1200 mm- Uk. Tinggi : 250 mm- Material : Stainless Steel 304- Tebal Material : 3 mm- Dilengkapi saluran pembuangan

BAB IIIMETODOLOGI

3.1 Waktu Dan TempatPraktikum ini dilaksanakan pada tanggal, 2-23 Oktober 2014 pukul 16.00 WITA, di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.

3.2 AlatAlat yang di gunakan adalah laptop dan LCD

3.3 Prosedur KerjaMenyiapkan materi yang akan di sampaikan, kemudian nyalakan LCD

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil4.1.1 Stasiun Klimatologi Secara Umum1. Aktinograf Bagian bagian Aktinograf :a) Kertas Grafikb) Sensor berupa bimetal (dwilogam)c) Jarum penulisd) Pias

2. Penakar hujan

Bagian-bagian Penakar Hujan OBS :a. Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alatdengan luas penampang 100 cm2b. Bak tempat penampungan air hujanc. Krand. Kaki yang berbentuk tabung silindere. Gelas ukur penakar hujan

3. Rumah Sangkar

1) Temometer bola kering2) Termometer bola basah.Termometer bola kering dan termometer bola basah terdiri atas tiga bagian utama, yakni :a) Air raksa b) Bola thermometer c) Skala suhu.Fungsi dari thermometer bola kering dan thermometer bola basah antara lain sebagai berikut :1) Termometer bola kering digunakan untuk mengukur perubahan suhu udara.2) Termometer bola basah digunakan bersama bola kering untuk mengukur kelembaban udara(RH) dan titik embun

4.1.2 Radiasi Surya1. Campbell Stokes

Bagian bagian Campbell Stokes :a) Bola gelas ( Bola kaca pejal )b) Lensa bola untuk memusatkan sinar mataharic) Tempat pias dan kertas piasd) Papan skala untuk membaca pias (Sun shine scale).e) Busur Meridian utk mengatur sesuai Lintang Bumif) Tiga buah skrup penyangga untuk memperoleh posisi horisontal dan arah utara yang sebenarnyag) Skrup pengatur kedataran ( water pass )h) Kaki Penyangga

4.1.3 Suhu1. Termometer Bola Kering Dan Basah

a) Air raksa b) Bola thermometer c) Skala suhu.

2. Termometer Maksimum dan Minimum

a) Bola thermometer b) Air raksa c) Skala suhu d) Celah sempit

4.1.4 Kelembapan1. Higrometer

Bagian Bagian higrometer1. Pengukur kelembapan 2. Penampang

4.1.5 Angin1, Anemometer

Bagian bagian anemometera) Tiga buah mangkok sebagai baling baling yang dibatasi sudut 120 derajatb) Counterc) Tiang

4.1.6 Evaporation1. Panci evaporasi

Bagian-bagian panci evaporasi1 Pipa kaca berskala ;2 Kertas filter ;3 Penjepit kertas filter ; dan4 Air.

4.2 Pembahasan4.2.1 Stasiun KlimatologiManfaat dari klimatologi adalah untuk digunakan dalam perhitungan kondisi udara dalam suatu kurun waktu tertentu atau digunakan sebagai tolok ukur untuk menentukan kondisi udara dalam suatu kurun waktu mendatang dalam perlode lebih dati 1. bulan (bulanan, musiman dan tahunan) apakah akan berlebihan (diatas normal) dari harga rata-rata yang baku. Dengan melihat kondisi baik yang telah lalu, sedang berlangsungdan akan berlangsung, maka perhitungan hasil produksi kotor dati faktor alam dapat dihitung

4.2.2 Radiasi SuryaUntuk mengetahui lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga focus sinar matahari tersebut tepat mengenai kertas pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan jejak pada kertas pias ini. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari yang senantiasa berubah-ubah seiringnya waktu.

4.2.3 SuhuSuhu sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sangat membantu dalam beberapa hal. Salah satunya yaitu dalam bidang pertanian, karena suhu dapat mentukan jenis tanaman apa yang dapat di tanama pada suatu daerah, dan pada waktu apa atau suhu berapa kikta dapat menanam tanaman ter4sebut agar menghasilkan hasil yang maksimal.

4.2.4 KelembapanDengan mengetahui kelembaban udara yang ada dilingkungan tempat yang akan di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan pemilihan jenis tanaman yang sesuai, misalnya tanaman bakau yang ditanam pada daerah yang berkelembaban tinggi, bakau tersebut akan berkembang dan berproduktifitas dengan maksimal, sebaliknya jika bakau tersebut di tanam pada daerah yang mempunyai kelembaban yang rendah maka bakau tersebut tidak akan berproduktifitas dan berkembang secara maksimal

4.2.5 AnginManfaat Penentuan arah dan kecepatan angin antara lain sebagai berikut. Untuk penerbangan, dengan mengetahui arah dan kecepatan angin di permukaan bumi membantu penentuan arah dan panjang landasan pesawat terbang.Untuk ramalan cuaca, dengan cara pengumpulan data mengenai arah dan kecepatan angin, suhu dan kelembapan udara pada setiap lapisan atmosfer, dipancarkan ke stasiun penerima di bumi oleh satelit. Data ini digunakan untuk meramalkan keadaan cuaca.Untuk tenaga penggerak. Angin dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin dan mendorong perahu atau kapal layar.

4.2.6 EvaporasiProses evaporasi selain berfungsi menurunkan aktivitas air, evaporasi juga dapat meningkatkan konsentrasi atau viskositas larutan dan evaporasi akan memperkecil volume larutan sehingga akan menghemat biaya pengepakan, penyimpanan, dan transportasi.

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanStasiun Meteorologi atau Klimatologi adalah suatu tempat yang mengadakan pengamatan secara terus menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer) serta pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan objek pertanian lainnya. Stasiun meteorologi sangat diperlukan untuk mengetahui atau mengidentifikasi keadaan iklim dan cuaca pada suatu tempat. Stasiun meteorologi pertanian adalah suatu tempat untuk mengadakan pengamatan secara terus menerus kedadaan lingkungan (atmosfer). Alat alat yang ada antara lain Campbel Stokes, Solarimeter Gun Bellani, Solarigraf, Solatimeter Tabung, Termometer Biasa, Termometer Maksimum, Termometer Minimum, Hygrometer, Termometer Bola Basah dan Bola Kering, Termohygrograf, Anemometer, Evaporimeter, Ombrometer, Ombrograf dan Sangkar Cuaca. Setiap alat memiliki prinsip kerja, kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Setiap alat juga memiiki ketelitian yang berbeda, ada yang teliti seperti AWS dan ada yang kurang teliti. Sifat umum alat meteorologi antara lain harus seteliti mungkin (akurat) harus peka agar diperoleh ketelitian yg tinggi,harus kuat & tahan lama agar dpt memberikan, pelayanan dlm jangka pjg, harus mudah dipakai & sederhana serta biasanya harganya murah.

5.2 SaranSebaiknya jika peragaan calat harus di adakan alat aslinya jangan hanya gambar saja

DAFTAR PUSTAKAAnonim (2012) http://stanlysk.blogspot.com/2012/06/authomatic-weather-stations-bagian-2.html (diunduh pada 3 November 2013) Anonim (2013) http://andy7730.blogspot.com/2013/01/klimatologipengenalan-stasiun.html (diunduh pada 3 November 2013) Anonim (2013) http://cabeping.blogspot.com/2013/10/pengenalan-alatalat-distasiun_3665.html (diunduh pada 3 November 2013) Anonim (2013) http://worldofnaveezha.wordpress.com/2013/04/07/laporan-praktikum- klimatologi-pengenalan-alat-alat-pengukur-cuaca/ (diunduh pada 3 November 2013) Nur Muin, S. 2013. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Laboratorium Agroklimat Fakultas Pertanian. UNIB. Bengkulu. Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung. http://staklimkarangploso.info/bmkg/index.php/10-peralataklimatologi#axzz2jai7guvw