BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika...

24
BAB I PENDAHULUAN Menurut penulis, sangatlah perlu kita membahas masalah kesesatan berpikir ini dan penalaran. Sebab, masih terlalu banyak orang yang tidak dapat menguasai penalaran, sehingga menimbulkan kesesatan berpikir yang juga mengakibatkan argument yang kita pakai kerap kali tidak dapat terhindar dari kesalahan – kesalahan yang sangat fatal. Itu sebabnya sebagin orang tidak dapat berpikir logis sehingga dikucilkan atau bahkan dihina didepan umum. Oleh sebab itu, dalam logika perlu kiranya dibahas lebih mendalam mengenai kesesatan berpikir ini dan penalaran sebagai kunci agar tidak terjadi kesesatan tersebut. Artinya : Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), Karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. 1

Transcript of BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika...

Page 1: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

BAB I

PENDAHULUAN

Menurut penulis, sangatlah perlu kita membahas masalah kesesatan berpikir ini dan

penalaran. Sebab, masih terlalu banyak orang yang tidak dapat menguasai penalaran, sehingga

menimbulkan kesesatan berpikir yang juga mengakibatkan argument yang kita pakai kerap

kali tidak dapat terhindar dari kesalahan – kesalahan yang sangat fatal.

Itu sebabnya sebagin orang tidak dapat berpikir logis sehingga dikucilkan atau

bahkan dihina didepan umum. Oleh sebab itu, dalam logika perlu kiranya dibahas lebih

mendalam mengenai kesesatan berpikir ini dan penalaran sebagai kunci agar tidak terjadi

kesesatan tersebut.

Artinya : Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah

Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), Karena jalan-jalan itu mencerai

beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.

"Jalan" dalam ayat tersebut berarti metode, system, pedoman, pola

laku, pola tindak, pola pikir yang menghantarkan manusia pada

kebenaran. Ayat tersebut menyerukan manusia untuk selalu berpegang

teguh pada logika Qur'ani agar tidak sesat piker dalam mencapai

kebenaran. Untuk mencapai hal tersebut, perlu menelusuri usaha – usaha

yang telah dilakukan oleh manusia dalam meluruskan cara pikirnya dalam

mencapai kebenaran. Sehingga kita menemukan petunjuk – petunjuk

operasional yang bermanfaat dalam menjalankan logika.

1

Page 2: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

BAB II

POKOK – POKOK PIKIRAN

2.1. KESESATAN

Kesesatan adalah kesalahan yang terjadi dalam aktfitas berpikir dikarenakan

menyalah gunakan bahasa dan atau menyalah gunakan relevansi. Kesesatan terjadi

karena dua hal yaitu : karena ketidak tepatan bahasa dan ketidak tepatan relevansi.

Pada dasarnya, logika diajarkan untuk menghindari kesesatan berpikir seseorang, agar

dia tidak keliru dalam mengambil sebuah kesimpulan dari beberapa proposisi.

Secara garis besar, kesesatan dapat dibedakan kedalam dua kategori yaitu

kesesatan formal dan kesesatan material.

a. Kesesatan formal adalah kesesatan yang dilakukan karena bentuk penalaran yang

tepat atau tidak shahih. Kesesatan ini terjadi karena pelanggaran prinsip-prinsip

logika mengenai term dan proposisi dalam suatu argumen.

b. Kesesatan material adalah kesesatan yang terutama menyangkut isi penalaran.

Kesesatan ini dapat terjadi karena faktor bahasa yang menyebabkan kekeliran

dalam menarik kesimpulan, dan juga dapat terjadi karena memang tidak adanya

hubungan logis atau relevansi antara premis dan kesimpulannya.

Kesesatan bahasa dapat terjadi dikarenakan ketidak cermatan seseorang dalam

mengartikan sebuah bahasa yang memiliki makna ganda.

Oleh sebab itu setiap orang yang memiliki sebuah argumen haruslah dapat

memilah-milah sebuah kata yang mempunyai arti ganda ataupun suatu kata yang mirip

2

Page 3: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

dalam tulisan ataupun lafadznya, sebab itu juga dapat menyebabkan kesesatan pada

orang yang mendengar ataupun orang yang membaca argumen anda.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kesesatan merupakan kesalahan yang sangatlah

fatal dalam logika, sebab itu akan menyebabkan makna atau artinya berubah dan tidak

sesai dengan yang diharapkan. Dengan kesesatan ini seseorang juga dapat keliru dalam

menarik sebuah konklusi hanya disebabkan bahasanya.

Kesesatan juga dapat terjadi dikarenakan kesalahan penalaran dalam

mengambil konklusi serta kekeliruan dalam menarik term dan proposisi dalam logika

2.2. PENALARAN

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera

(observasi argumen) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan

pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,

berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang

menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah

yang disebut menalar. Jadi penalaran merupakan proses terjadinya ide dan sejumlah

pemikiran yang sangat dibutuhkan dan terjadi pada setiap orang yang mampu berpikir

serta menghasilkan pemikiran-pemikiran ilmiah yang logis.

Artinya : Sesungguhnya kami Telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi,

dan kami Telah memberikan kepadanya SEBAB (untuk mencapai) segala sesuatu

( Al-Kahfi : 84 )

3

Page 4: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

Ayat ini menunjukkan bahwa banyak hal yang terjadi karena proses sebab dan

akibat. Selain itu Allah juga menjelaskan bahwa realitas ini berlangsung atas sunnah –

sunnah atau argumen – argumen pasti yang tak pernah berubah 1.

Untuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep

logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif

adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke

umum, metode ini berlaku untuk fenomena yang belum pernah diteliti. Oleh sebab itu

penyimpulannya juga berlaku dari khusus ke umum. Metode kedua Metode berpikir

deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu

untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Jadi metode kedua

ini merupakan metode yang didahului oleh ha-hal yang umum terlebih dahulu yang

kemudian diteruskan oleh hal-hal yang khusus yang juga merupakan penjelasan dan

keterangan dari hal yang umum tersebut.

Selain itu penalaran merupakan aktifitas berpikir yang abstrak, oleh sebab itu

untuk mewujudkannya kita memerlukan argumen yaitu sebuah kata yang akan

digunakan dalam penalaran, sehingga wujud dari penalaran akan berupa argument. Oleh

karena itu lambing dari proposisi adalah kalimat untuk penalaran lambangnya adalah

argument. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis. Dari

pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa 3 bentuk pemikiran manusia adalah

aktifitas berpikir yang saling berkaitan. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan

tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya

pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan

1 Syarqawi Dhafir, Pengantar Logika dengan Spektrum Islam, Prenduan, Pecet. Al-Amien, 1996. hlm. 71

4

Page 5: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar

dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

Penalaran akan dikatakan benar apabila tidak bertentangan dengan pengetahuan

yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatau yang

memang salah.

5

Page 6: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

BAB III

KOMPARASI

3. 1. KELEBIHAN

3. 1.1. KESESATAN

Dalam ilmu logika telah dijabarkan beberapa macam kesesatan yang

meskinya kita hindari sebisa mungkin, diantarnya adalah :

a.Kesesatan Bahasa

Setiap kata dalam bahasa memiliki arti tersendiri, dan masing-masing kata

dalam sebuah kalimat mempunyai arti yang sesuai dengan keseluruhan arti

kalimatnya

b. Kesesatan Amfiboli

Kesesatan Amfiboli (gramatikal) adalah kesesatan yang dikarenakan

konstruksi kalimat sedemikian rupa sehingga artinya menjadi bercabang. Ini

dikarenakan letak sebuah kata atau term tertentu dalam konteks kalimatnya.

Akibatnya timbul lebih dari satu penafsiran mengenai maknanya, padalahal

hanya satu saja makna yang benar sementara makna yang lain pasti salah

c.Kesesatan Metaforis

Disebut juga (fallacy of metaphorization) adalah kesesatan yang terjadi

karena pencampur-adukkan arti kiasan dan arti sebenarnya. Artinya terdapat

unsur persamaan dan sekaligus perbedaan antara kedua arti tersebut. Tetapi

bila dalam suatu penalaran arti kiasan disamakan dengan arti sebenarnya

maka terjadilah kesesatan metaforis, yang dikenal juga kesesatan karena

analogi palsu

6

Page 7: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

d. Kesesatan Relevansi

Kesesatan Relevansi adalah sesat pikir yang terjadi karena argumentasi yang

diberikan tidak tertuju kepada persoalan yang sesungguhnya tetapi terarah

kepada kondisi pribadi dan karakteristik personal seseorang (lawan bicara)

yang sebenarnya tidak relevan untuk kebenaran atau kekeliruan isi

argumennya.

Kesesatan ini timbul apabila orang menarik kesimpulan yang tidak relevan

dengan premis nya. Artinya secara logis kesimpulan tersebut tidak

terkandung dalam/ atau tidak merupakan implikasi dari premisnya.

Jadi penalaran yang mengandung kesesatan relevansi tidak menampakkan

adanya hubungan logis antara premis dan kesimpulan, walaupun secara

psikologis menampakkan adanya hubungan - namun kesan akan adannya

hubungan secara psikologis ini sering kali membuat orang terkecoh.

Perlu kiranya kita mempelajari kesesatan guna untuk menghindari

kesesatan pikir itu sendiri dalam hal mengambil kesimpulan. Pada dasarnya

kesesatan merupakan bagian dari logika, dikenal juga sebagai fallacia/falaccy,

dimana beberapa jenis kesesatan penalaran dipelajari sebagai lawan dari

argumentasi logis.

Dalam kesesatan berpikir ini, juga ada beberapa metode yang bisa kita

lakukan untuk membuktikannya. Diantaranya :

a.Pembuktian Ad Hominem

Pembuktian kesesatan ini biasanya digunakan oleh lawan atau menggunakan

sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh lawan. Pembuktian ini disebut juga

7

Page 8: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

senjata makan tuan, karena pembuktian lawan digunakan untuk menyalahkan

pernyataan lawan 2.

b. Pembukrian Instantia

Ini merupakan pembuktian dengan cara mengajukan sebagian hal dapat

mendesak kesimpulan lawan.

c.Pembuktian Inversio

Ini adalah pembuktian dengan cara menggunakan term tengah yang dipakai

oleh lawan sebagai alasan pembuktian.

3. 1.2. PENALARAN

Untuk memahami realitas yang ada diperlukan penalaran induktif

ataupun analogi. Realitas yang beragam perlu dipahami melalui penalaran

konparatif. Sedang realitas yang terjadi melalui proses sebab akibat perlu

dipahami melakui penalaran kausal.

Bahkan untuk memahami hukm – hokum Allah yang berlaku pasti dan

tak pernah berubah juga perlu penalaran dedukitif. Jenis – jenis penalaran

tersebut merupakan susunan akal dalam memahami sesuatu. Agar diperoleh

kesimpulan yang abash dan benar, maka diperlukan jenis – jenis penalaran yang

strukturnya sesuai dengan struktur kenyataan yang akan dipahami.

Oleh sebab itu, memang kita perlu mengetahui dan memahami

penalaran beserta jenis – jenisnya terlebih dahulu untuk menentukan konklusi.

2 Ibid., hlm., 83

8

Page 9: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

3. 2. KELEMAHAN

3. 2.1. KESESATAN

Ada beberapa hal yang mengakibatkan kesalahan berpikir/kesesatan,

dan itu sering tidak disadari oleh seseorang, baik orang yang berpikir sendiri

maupun orang yang mengikuti buah pikiran itu. Ada beberapa hal dalam

kesesatan, dimana merupakan kesalahan berpikir adalah :

A. Petitio Principii

Adalah kesalahan/kesesatan berpikir dimana seseorang yang menganggap

pangkal berpikir adalah pangkal konklusi, padahal belum tentu kebenarannya,

jadi mintak bukti dulu atas kebenarannya tersebut. Suatu contoh yang

mengatakan bahwa “sekolah ada nkarna siswa” perkataan tersebut masih

memerlukan pembuktian keabsahab lebih lanjut.

B. Ligkaran Salah

Ini merupakan sebuah kesesatan/kesalahan berpikir dimana seseorang yang

mengambil konklusi dari sebuah pernyataan dapat atau aan kembali lagi pada

pernyataan yang sebelumnya, sehingga mengakibatkan /terbentuk sebuah

lingkaran dan tidak akan ada ujung pangkalnya. Suatu contoh “ Petani hidup

karena ada orang kaya yang membeli hasil panennya”. Tapi dapat

disimpulkan juga bahwa orang kaya juga tidak akan hidup tanpa hasil panen

sang petani.

C. Pertukaran Kata dengan Pengertian

Ini merupakan kata yang dapat mengandung beberapa pengertian, hal inilah

yang menyebabkan jalan pikiran kita kacau.

9

Page 10: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

D. Metabasis

Adalah ganti dasar. Memang dalam metabasis pikiran itu mengalami

peralihan dasar. Misalnya kalau dikatakan “Orang itu terpelajar, maka ia

orang baik” hal itu bisa saja benar, tetapi bukan karena jalan pikiran. Karena

terpelajar jadi “ baik “ itu penilaian dari ilmu pengetahuan, sedangkan “ baik

“ adalah penilaian dari bidang etika 3

Oleh karena itu, kesesatan berpikir dapat menjadikan kita salah dalam

mengambil sebuah kesimpulan.

3. 2.2. PENALARAN

Pada mulanya, pikiran memahami hakekat objek dalamwujud angan

atau fantasi ( gambaran yang ada di luar imajinasi perseptual ). Segera sesudah

pikiran membuat antraksi tentang hakekat objek tersebut, proses ini mendorong

pikiran untuk membentuk gagasan tentang objek tersebut. Jadi panca indera

menangkap objek khusus dan pikiran mengabstraksikan hakekatnya, sehingga

dapatlah dikatakan bahwa panca idera dan pikiran saling bekerja sama

membentuk gagasan 4.

Dalam sebuah penalaran, sering kita tidak bisa mengungkapkan sebuah

presepsi dengan baik dan benar. Oleh sebab itu, perlu kiranya dalam ilmu logika

sebuah penalaran dibahas lebih dalam dan mendasar. Apabila kita salah langkah

dalam penalaran, maka yang akan terjadi adalah kesesatan berpikir

3 Prof. I.R. Poedjawijatna, Logika Filsafat Berpikir, Jakarta, PT. Rineka Cipta,2004. hlm., 924 Ainurrahman Hidayat, M. Hum, Diktat Pengantar Logika, 2007. hlm. 16

10

Page 11: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

4.2.1. KESESATAN

Dari makalah diatas dapat kita tarik beberapa poin yang sekiranya

cukup penting untuk dijadikan pelajaran, diantaranya :

a. Kesesatan adalah kesalah yang terjadi dalam aktifitas berpikir dikarenakan

penyalah gunaan bahasa dan atau penyalahan relevansi.

b. Kesesatan ini terjadi karena beberapa hal, diantaranya :

1. ketidak tepata bahasa : pemilihan termonologi yang salah

2. Ketidak tepatan reverensi

c. Selain itu, kesesatan juga sewharusnya dihindari sebisa mungkin, agar tidak

terjadi salah tafsier dan salang langkah dalam pengambilan konklusi.

d. Secara sederhana, kesesatan dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu :

1. Kesesatan formal adalah kesesatan yang dilakukan karena bentuk

(forma) penalaran yang tidak tepat atau tidak sahih. Kesesatan ini

terjadi karena pelanggaran terhadap prinsip-prinsip logika mengenai

term dan proposisi dalam suatu argumen (lihat hukum-hukum silogisme

2. Kesesatan material adalah kesesatan yang terutama menyangkut isi

(materi) penalaran. Kesesatan ini dapat terjadi karena faktor bahasa

(kesesatan bahasa) yang menyebabkan kekeliruan dalam menarik

kesimpulan, dan juga dapat teriadi karena memang tidak adanya

11

Page 12: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

hubungan logis atau relevansi antara premis dan kesimpulannya

(kesesatan relevansi). Setiap kata dalam bahasa memiliki arti tersendiri,

dan masing-masing kata itu dalam sebuah kalimat mempunyai arti yang

sesuai dengan arti kalimat yang bersangkutan. Maka, meskipun kata

yang digunakan itu sama, namun dalam kalimat yang berbeda, kata

tersebut dapat bervariasi artinya. Ketidakcermatan dalam menentukan

arti kata atau arti kalimat itu dapat menimbulkan kesesatan penalaran.

4.2.2. PENALARAN

Dalam penalaran, ada beberapa hal dapat diambil kesimpulannya guna

meningkatkannya, bahwa :

a. Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera

(observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.

Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi –

proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau

dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang

sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

b. Secara garis besar dalam logika ada beberapa metode dalam penalaran,

diantaranya :

1. Induktif adalah Metode berpikir induktif adalah metode yang

digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke

umum.

12

Page 13: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

2. Deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum

terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya

yang khusus

c. Dalam penalaran, pernyataan atau konsep adalah abstrak dan lambangnya

adalah kata, untuk proposisi lambangnya adalah kalimat (kalimat berita)

dan untuk penalaran lambangnya adalah argumen. Argumenlah yang dapat

menentukan kebenaran konklusi dari premis

4.2. KOMENTAR KRITIS

4.2.1. KESESATAN

Kesesatan berpikir itu adalah hal yang bisa saja terjadi, bukan hanya

sekali bahkan bisa berkali – kali. Oleh sebab itu, perlu kiranya kita belajar lebih

mendalam lagi mengenai hal itu guna menghindarinya.

Kesesatan berpikir juga akan mengakibatkan kita salah paham dan

salah dalam mengambil sebuah kesimpulan yang jika hal itu terjadi akan

berakibat fatal bagi argumen kita. Maka dari pada itu, kesesatan berpikir yang

banyak terjadi karena bahasa yang kadang kala mempunyai makna arti ganda,

dan cara pengambilan kesimpulan yang diluar logis, ataupun argumen yang

kadang berputar – putar sehingga tidak mempunyai akhir tujuan yang jelas, kita

harus bisa meminimalisir hal itu agar tidak terjadi kesesatan berpikir.

13

Page 14: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

4.2.2. PENALARAN

Didalam bernalar, kita harus lebih jeli lagi dalam melakukannya. Hal

itu diperlukan guna menghindari kesesatan itu sendiri. Oleh sebab itu, sangatlah

perlu dalam materi logika dibahas lebih mendalam mengenai penalaran ini.

Sebab, penalaran adalah sebuah peroses untuk menentukan sebuah

argumen. Argumen tidak akan muncul begitu saja tanpa melalui proses yang

panjang dan salah satunya adalah penalaran ini.

4.3. HUBUNGAN DENGAN MATERI LOGIKA.

Sudah jelas, banyak sekali yang dapat menjadi pelajaran dalam mendalami

logika. Sebab antar kesesatan berpikir dan penalaran merupakan bagian dari mata

pelajaran logika itu sendiri.

Tidak akan ada logika kalu tidak ada penalaran, serta penalaran itu senri

dapat terjadi disebabkan karena orang mau berpikir logis.

Kesesatan juga terjadi karena salah dalam penalaran. Selain itu ju7ga terjadi

karena belum mampunya kita berpikir logis.

14

Page 15: BAB I · Web viewUntuk memahami realitas yang seragam itu perlu penalaran. Dalam konsep logika penalaran ini mempunyai dua metode. Metode pertama Metode berpikir induktif adalah metode

DAFTAR PUSTAKA

- Syarafuddin Nawawiy, Kesesatan

- Sirthofil Laili, Penalaran

- Dhafir, Syarqawi, Pengantar Logika Dengan Spektrum Islami

Prenduan, Percet. Al-Amien , 1996

- Poedjawijatna, Prof, Logika Filsafat Berpikir

Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2004

- Hidayat, Ainurrahman, Diktat Pengantar Ilmu Logika

STAIN Pamekasan, 2007

15