BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk...

54
BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 05 TAHUN 2009 T E N T A N G PETUNJUK OPERASIONAL PERUSAHAAN DAERAH WAWO (PD. WAWO) KABUPATEN BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA, Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi ketentuan pasal 2 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1966 tentang Pendirian Perusahaan Pengangkutan Darat dan Laut Serta Perbengkelan (PD. Wawo), serta untuk terarahnya pengelolaan PD. Wawo, perlu ditetapkan petunjuk operasional; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Petunjuk Operasional Perusahaan Daerah PD. Wawo Kabupaten Bima dengan Peraturan Bupati. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2387), sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1969 tentang Perusahaan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik 1

Transcript of BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk...

Page 1: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

BUPATI BIMA

PERATURAN BUPATI BIMANOMOR 05 TAHUN 2009

T E N T A N G

PETUNJUK OPERASIONAL PERUSAHAAN DAERAH WAWO (PD. WAWO)

KABUPATEN BIMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BIMA,

Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi ketentuan pasal 2 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1966 tentang Pendirian Perusahaan Pengangkutan Darat dan Laut Serta Perbengkelan (PD. Wawo), serta untuk terarahnya pengelolaan PD. Wawo, perlu ditetapkan petunjuk operasional;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Petunjuk Operasional Perusahaan Daerah PD. Wawo Kabupaten Bima dengan Peraturan Bupati.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur;

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2387), sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1969 tentang Perusahaan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor: 4389);

6. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3347), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan Peraturan

1

Page 2: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548 );

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor 3348);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Kekayaan Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 1 Tahun 1966 tentang Pendirian Perusahaan Pengangkutan Darat dan Laut Serta Perbengkelan PD. WAWO (Lembaran Daerah Provinsi NTB Tahun 1966 Seri B Nomor : 1);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 8 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima Tahun 2006-2010 sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2006 (Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2005 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 12);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bima

2

Page 3: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

(Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 02);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bima (Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2005 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 03);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 29).

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK OPERASIONAL PERUSAHAAN DAERAH WAWO (PD. WAWO) KABUPATEN BIMA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Bima.2. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh

Pemerintahan Daerah dan DPRD menurut asas Otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistim dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945;

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

4. Bupati adalah Bupati Bima;5. Perusahaan Daerah Wawo yang selanjutnya disebut PD. Wawo adalah

perusahaan daerah yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bima melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan.

6. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah rapat umum pemegang saham PD. Wawo Kabupaten Bima yang berbentuk perusahaan daerah.

7. Keputusan RUPS adalah keputusan yang dihasilkan dan ditetapkan oleh RUPS.

8. Pengurus adalah Direksi dan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas.9. Direksi adalah Direksi PD. Wawo Kabupaten Bima.

10. Dewan Komisaris atau Badan Pengawas adalah Badan Pengawas PD. Wawo Kabupaten Bima.

11. Pegawai adalah pegawai PD. Wawo Kabupaten Bima.12. Gaji pokok adalah gaji pokok yang ditentukan dalam daftar skala gaji

pegawai PD. Wawo. 13. Gaji adalah penerimaan gaji, tunjangan istri/suami dan anak.14. Penghasilan adalah gaji ditambah tunjangan-tunjangan lainnya yang sah.15. Istri/suami adalah istri/suami dari pegawai PD. Wawo Kabupaten Bima

berdasarkan peraturan yang sah menurut hukum yang berlaku.16. Anak adalah anak kandung Pegawai yang lahir dari perkawinan yang sah,

anak tiri dan anak angkat yang sah menurut Peraturan Perundang-undangan yang berlaku berumur kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun,

3

Page 4: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

belum pernah menikah dan menjadi tanggungan sepenuhnya dari Pegawai.

17. Daftar penilaian kinerja adalah daftar penilaian prestasi kerja yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi..

18. Ijazah adalah surat tanda tamat belajar yang dikeluarkan lembaga pendidikan.

19. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang pegawai dalam rangkaian susunan kepegawaian dan dipergunakan sebagai bahan pengkajian.

20. Jabatan adalah kedudukan yang menujukan tugas dan tanggung jawab wewenang dan hak seorang pegawai dalam rangkaian susunan suatu organisasi.

21. Cuti Pegawai yang selanjutnya disebut cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu.

22. Tunjangan Hari Tua adalah sejumlah uang tertentu sebagai jaminan hari tua dan balas jasa terhadap pegawai yang telah mengabdikan dirinya terhadap PD. Wawo.

23. Pesangon adalah sejumlah uang tertentu yang diberikan sekali sebagai uang jaminan hari tua dan balas jasa terhadap pegawai yang telah mengabdikan dirinya dirinya terhadap PD. Wawo.

24. Tata Kerja adalah pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang serta pengaturan hubungan kerjasama dari masing-masing unit kerja dan penggarisan saluran tanggung jawab dari masing-masing tanggung jawab dari masing-masing jabatan struktural dengan maksud untuk dapat melaksanakan tugas pokok.

25. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang selanjutnya disingkat RKAP adalah Rencana Kerja dan Anggaran PD. Wawo.

26. Barang Pakai Habis adalah barang yang merupakan bagian dari kekayaan perusahaan yang menurut sifatnya dipakai habis untuk keperluan perusahaan atau jangka waktu pemakaian kurang dari 1 (satu) tahun.

27. Barang Inventaris adalah seluruh barang yang dimiliki atau dikuasai oleh PD. Wawo dan barang-barang yang diserahkan penggunaannya kepada pihak lain yang bergerak maupun tidak bergerak dan merupakan barang yang penggunaannya lebih dari 1 (satu) tahun dan nilainya dapat ditentukan oleh Direktur dan dicatat serta didaftarkan dalam buku inventaris.

28. Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun yang dipergunakan dalam kegiatan PD. Wawo.

BAB IIUSAHA INTI DAN KERJA SAMA PIHAK KETIGA

Pasal 2

(1) Usaha inti PD. Wawo terdiri dari :a. Pengangkutan Darat dan Laut;b. Perbengkelan;c. Perdagangan Umum;d. Pembuatan Garam Yodium;e. Pembuatan Es Balok;f. Jasa Tivi Kabel.

(2) Jenis usaha inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bertambah atau berkurang berdasarkan pertimbangan Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas..

(3) Penambahan Jenis Usaha inti sebagaimana dimaksud para ayat (2) disetujui Bupati

4

Page 5: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Pasal 3

Untuk melaksanakan kegiatan usaha yang dimaksud dalam pasal 2, PD. Wawo dapat menjalin kerja sama dengan BUMD, BUMN, Koperasi dan Swasta dengan Persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas dan Mengetahui Bupati.

BAB IIISAHAM

Pasal 4

(1) Saham PD. WAWO terdiri dari :a. Saham Prioriteit; danb. Saham-Saham biasa.

(2) Apabila Surat saham Prioriteit maupun saham-saham biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan atas nama pemiliknya rusak atau hilang, tidak dapat dipakai lagi dengan alas an dan bukti yang sah menurut Undang-undang maka atas nama Permintaan pemilik saham, Presiden Direktur dapat menerbitkan surat saham Pengganti.

(3) Saham-saham yang rusak tidak dapat dipakai lagi atau hilang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuatkan Berita Acara Penghapusan oleh Presiden Direktur dan dilaporkan dalam RUPS berikutnya.

(4) Setelah surat saham pengganti diterbitkan maka surat saham yang rusak/hilang dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 5

(1) PD. Wawo mengadakan dan menyimpan daftar pemegang saham yang sah.

(2) Daftar pemegang saham yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat oleh Presiden Direktur yang memuat antara lain :a. Nama dan alamat para pemegang saham;b. Jumlah saham, nomor surat dan tanggal perolehan surat saham;c. Nominal setiap lembar saham yang disetor;d. Keterangan lainnya.

(3) Penyimpanan dan pemeliharaan daftar pemegang saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi kewajiban dan tanggung jawab Presiden Direktur.

BAB IVRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

Pasal 6

(1) RUPS memegang kekuasaan tertinggi dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Presiden Direktur atau Dewan Komisaris/Badan Pengawas.

(2) Selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah berakhir tahun buku, Presiden Direktur menyampaikan laporan keuangan kepada RUPS.

Pasal 7

(1) Bupati bertindak selaku RUPS pada PD. Wawo.

5

Page 6: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

(2) RUPS memiliki kewenangan untuk :a. Perubahan Petunjuk Operasional;b. Perubahan Jumlah Modal;c. Pengalihan aset tetap;d. Penggunaan laba;e. Investasi dan pembiayaan jangka panjang;f. Kerjasama dengan pihak lain;g. Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran tahunan;h. Pengangkatan Dewan pengawas dan Direksi;i. Pemberhentian Dewan Pengawas dan Direksi;j. Penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pembubaran PD.

Wawo.

BAB VSTRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

Bagian KesatuStruktur Organisasi

Pasal 8(1) Struktur Organisasi PD. Wawo terdiri dari :

1.Bupati Bima;2.Dewan Komisaris atau Badan Pengawas;3.Presiden Direktur; 4.Direktur Umum, yang membawahi :

a. Bagian Pemasaran.b. Bagian Kepegawaian.

5.Direktur Keuangan, yang membawahi :a. Bagian Akuntansi dan Pembukuan.b. Bagian Perbendaharaan dan Gaji.

6.Kepala Unit Usaha. (2) Bagan Struktur Organisasi PD. Wawo tercantum dalam lampiran I yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian KeduaPengangkatan Dan Pemberhentian Direksi

Pasal 9

(1) Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati untuk Masa jabatan selama-lamanya 4 (empat) Tahun.

(2) Pengangkatan dan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Bupati.

(3) Apabila masa jabatan Direksi sebagaimana yang dimaksud ayat (1) telah berakhir, dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.

BAB VITUGAS POKOK DAN WEWENANG

6

Page 7: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Bagian KesatuDireksi

Pasal 10(1) Direksi terdiri dari :

a Presiden Direkturb Direktur Umum; danc Direktur Keuangan

(2) Presiden Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mempunyai tugas :a. Merencanakan dan menyusun Rencana kerja dan Anggaran Perusahaan

1 (satu) tahun;b. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan PD. Wawo.c. Membina Pegawai;d. Mengurus dan mengelola kekayaan PD.Wawo;e. Menyelenggarakan Administrasi umum dan keuangan;f. Mewakili PD. Wawo baik didalam maupun diluar pengadilan;g. Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan PD. Wawo;h. Menyampaikan laporan keuangan tahunan dalam RUPS.

(3) Presiden Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mempunyai Wewenang:a. Mengangkat dan memberhentikan sebagai pegawai;b. Mengangkat pegawai untuk menduduki jabatan dibawah Direktur atas

pendapat dan saran Dewan komisaris atau Badan Pengawas:.c. Menandatangani pinjaman setelah mendapat persetujuan Bupati:d. Menandatangani laporan keuangan perusahaan:e. Menandatangani ikatan hukum dengan pihak lain.

(4) Apabila Presiden Direktur karena sesuatu sebab berhalangan sementara untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya, dapat ditunjuk pelaksana tugas dengan Keputusan Bupati berdasarkan usul dan saran Dewan Komisaris atau Badan Pengawas, sampai Presiden Direktur bertugas kembali.

Pasal 11

(1) Direktur Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b mempunyai tugas :a Merencanakan dan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

1 (satu) tahun;b Mengkoordinir kegiatan Bagian Pemasaran dan Bagian Kepegawaian;c Membina pegawai Bagian Pemasaran dan Bagian Kepegawaian;d Menata pengelolaan usaha milik PD. Wawo berdasarkan kuasa yang

diberikan Presiden Direktur;e Menata pengelolaan kekayaan PD. Wawo berdasarkan kuasa yang

diberikan Presiden Direktur;f Mewakili PD. Wawo baik didalam maupun diluar Pengadilan

berdasarkan kuasa yang diberikan Presiden Direktur;g Menyampaikan laporan berkala mengenai kegiatan PD. Wawo di bidang

pemasaran dan kepegawaian.(2) Direktur Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berwenang

melaksanakan semua atau sebagian kewenangan Presiden Direktur berdasarkan kuasa yang diberikan Presiden Direktur.

7

Page 8: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Pasal 12

(1) Direktur Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c mempunyai tugas :a. Merencanakan dan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

1 (satu) tahun;b. Mengkoordinir kegiatan Bagian Akuntansi dan Pembukuan serta Bagian

Perbendaharan dan Gaji;c. Membina pegawai Bagian Akuntansi dan Pembukuan dan Bagian

Perbendaharaan dan Gaji;d. Menata pengelolaan proses transaksi keuangan PD. Wawo berdasarkan

kuasa yang diberikan Presiden Direkture. Menata pengelolaan kekayaan PD. Wawo berdasarkan kuasa yang

diberikan Presiden Direktur;f. Mewakili PD. Wawo baik didalam maupun diluar Pengadilan

berdasarkan kuasa yang diberikan Presiden Direktur;g. Menyampaikan laporan berkala mengenai kegiatan PD. Wawo di bidang

akuntansi dan pembukuan serta gaji.(2) Direktur Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

berwenang melaksanakan semua atau sebagian kewenangan Presiden Direktur berdasarkan kuasa yang diberikan Presiden Direktur.

Bagian Kedua Bagian-Bagian

Pasal 13(1) Bagian terdiri dari :

a. Pemasaran;b. Kepegawaian;c. Akuntansi dan Pembukuan;d. Perbendaharaan dan Gaji

(2) Bagian pemasaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mempunyai tugas: a. Merencanakan dan menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan

1 (satu) tahun bidang pemasaran;b. Melaksanakan analisis pasar produk yang dihasilkan;c. Menyelenggarakan pengadaaan barang dan jasa yang berkaitan

dengan pemasaran berdasarka persetujuan Presiden Direktur;d. Melakukan transaksi, pembayaran dan pembuatan kuitansi yang

berkaitan dengan pemasaran produk dan menyetorkannya pada rekening koran (RK) PD. Wawo melalui bagian perbendaharaan dan gaji;

e. Mempersiapkan administrasi dan melaksanakan hasil perjajian ikatan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengadaan barang dan jasa dan pemasaran hasil produksi yang telah disetujui Presiden Direktur;

f. Menyelenggarakan pencacatan atau pembukuan dan mengadministrasi hasil produksi secara tepat setiap terjadi transakis;

g. Menyusun laporan berkala kegiatan pemasaran PD. Wawo;

8

Page 9: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

h. Melaksanakan menajemen pengudangan setiap unit usaha secara terbit, baik terhadap barang-barang yang berada digudang, maupun barang-barang yang berada diluar gudang;

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan;(3) Bagian Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

mempunyai tugas :a. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian yang menyangkut

penerimaan, pengangkatan, pemberhentian, pemindahan, kenaikan pangkat, pendidikan, pengajian, cuti. Pensiun dan lain-lain;

b. Merencanakan dan melakasanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki kesejahteraan pegawai dan keluarganya seperti perawatan sakit, rekreasi, koperasi, olah raga dan lain-lain;

c. Melaksanakan pelatihan kinerja pegawai secara mandiri atau bekerjasama dengan lembaga pelatihan pegawai;

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.(4) Bagian Akuntansi dan pembukuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c mempunyai tugas :a. Mempersiapkan dan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan 1 (satu) tahun dibidang keuangan.b. Mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan pembukuan semua transaksi

sesuai dengan pedoman dan sistem akuntansi yang berlaku secara cepat, tepat, berdayaguna dan berhasil guna;

c. Mengawasi dan meneliti semua mutasi dari perkiraan-perkiraan yang ada dalam buku jurnal dan buku-buku pembantu yang ada;

d. Meneliti hasil penyusunan laporan bulanan baik keuangan maupun laporan operasional oleh bagian lain, terutama yang menyangkut keuangan dan biaya serta menyecek dengan pos-pos pembukuan;

e. Menganalisa dan memberi kesimpulan atas laporan keuangan dan opersional untuk selanjutnya membantu merusumuskan dasar-dasar kebijaksanaan penyusunan rencana anggaran berikutnya;

f. Menganalisa unsur-unsur biaya pokok pengalokasiannya untuk proses produksi;

g. Menyiapkan data dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam rangka pemeriksaan oleh aparata pemeriksa;

h. Merekomendasikan serta mengawasi dan pembayaran biaya-biaya yang dibutuhkan perusahaan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan;

i. Menyusun realisasi anggaran pendapatan dan biaya sesuai dengan pengolakasikannya dalam satu catatan / pembukuan yang baik dan rapi sehingga memudahkan pengawasan dan kontrol terhadap pelaksanaan anggaran;

j. Membuat laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan tentang realisasi anggaran PD.Wawo;

k. Menyusun laporan keuangan tahunan PD. Wawo yang terdiri dari Neraca dan laporan laba Rugi;

l. Mengatur dan mengawasi semua penerimaan-penerimaan uang,pembayaran-pembayaran, penyetoran dan pengembalian uang di Bank serta penyimpanan kertas-kertas berharga lainnya;

9

Page 10: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

m. Mencatat dan melaporkan secara tertib seluruh kegiatan dan penerimaan dan pengeluaran uang secara harian maupun berkala;

n. Membuat evaluasi bulanan, triwulan dan tahunan dalam seluruh kegiatan yang terkait dengan kas PD. Wawo;

o. Melakukan pencatatan jumlah dan harga perolehan aset dan inventaris milik PD. Wawo.

(5) Bagian Perbendaharaan dan Gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d mempunyai tugas :a. Mempersiapkan dan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran

perusahaan 1 (satu) tahun di bidang perbendaharaan dan gaji;b. Menyimpan dokumen legalisasi aset dan inventaris milik PD. Wawo;c. Melakukan pembukaan rekening koran (RK) atas nama PD. Wawo

mengetahui Direktur Keuangan dan disetujui Presiden Direktur;d. Melakukan penyetoran dan pencairan dana rekening koran (RK) PD.

Wawo mengetahui Direktur Keuangan dan disetujui Presiden Direktur;e. Mengeluarkan cek dan kuitansi setiap transaksi yang dilakukan dengan

mengetahui Direktur Keuangan dan disetujui Presiden Direktur.f. Menyusun daftar gaji, daftar pembayaran lembur, daftar pembayaran

honor dan daftar penyetoran pajak pegawai PD. Wawo;g. Melakukan penyetoran pajak penghasilan dan jaminan atau asuransi

pegawai yang terkait dengan PD. Wawo;h. Melakukan pembayaran gaji dan honorarium serta hak-hak pegawai

yang terkait dengan pengabdiannya kepada PD. Wawo.

Bagian Ketiga Unit Usaha

Pasal 14

(1) Untuk meningkatkan kemampuan PD. Wawo dibentuk Unit Usaha untuk setiap proses produksi barang dan jasa;

(2) Unit Usaha sebagaimana dimaksud ayat 1 dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan setingkat Kepala Bagian dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden Direktur.

Pasal 15

Kepala Unit Usaha mempunyai tugas :a. Bertanggung jawab dalam proses produksi barang dan jasa yang

dihasilkan PD. Wawo;b. Bertanggung jawab dalam pengiriman barang dan pelayanan

konsumen PD. Wawo;c. Melakukan koordinasi dengan bagian pemasaran untuk pemasaran dan

transaksi hasil produksi PD. Wawo; d. Melakukan koordinasi dengan bagian pemasaran dan bagian akuntansi

dan pembukuan dalam hal penyetoran hasil transaksi di lapangan secara tunai pada rekening perusahaan

10

Page 11: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Bagian KeempatDewan Komisaris atau Badan Pengawas

Pasal 16

(1) Dewan Komisaris atau Badan pengawas berjumlah paling sedikit 2 (dua) orang dan paling banyak 3 (tiga orang).

(2) Salah seorang dari Dewan Komisaris atau Badan Pengawas diangkat menjadi Ketua Dewan Komisaris atau Ketua Badan Pengawas.

(3) Dewan Komisaris atau Badan Pengawas terdiri dari Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan 1 (satu) orang PNS atau non PNS yang memiliki integritas dan kemampuan dalam pengelolaan Perusahaan Daerah.

Pasal 17

(1) Dewan Komisaris atau Badan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.

(2) Masa jabatan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas paling lama 4 (empat) tahun.

(3) Dewan Komisaris atau Badan Pengawas yang sudah habis masa jabatannya dapat diangkat kembali untuk jabatan yang sama sesuai tata cara yang berlaku.

Pasal 18

(1) Dewan Komisaris atau Badan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 mempunyai tugas :a. Mengawasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Direksi;b. Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap

pengangkatan Direksi;c. Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap program

kerja yang diajukan Direksi;d. Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap rencana

perubahan status kekayaan PD. Wawo;e. Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap rencana

pinjaman dan ikatan hukum dengan pihak lain;f. Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap laporan

keuangan PD. Wawo.g. Mempelajari rencana kerja perusahaan 3 (tiga) bulan sebelum tahun

buku berakhir. h. Mempelajari rencana kerja perusahaan pada akhir tahun buku dan

menyarankan saran tindak lanjut.i. Mempelajari dan menilai hasil pekerjaan dan pertanggungjawaban

direksi, untuk disampaikan kepada Bupati 6 (enam) bulan sebelum masa jabatan direksi berakhir.

(2) Dewan Komisaris atau Badan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 mempunyai wewenang :a. Memberikan peringatan kepada Direksi yang tidak melaksanakan tugas

sesuai dengan program kerja yang telah disetujui;b. Memeriksa Direksi yang diduga merugikan PD. Wawo.

(3) Dalam melaksakan tugas dan wewenangnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) Dewan Komisaris atau Badan Pengawas berkewajiban:

11

Page 12: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

a. Menyelenggarakan pertemuan atau rapat secara berkala 6 (enam) bulan sekali atau sewaktu-waktu diperlukan untuk membahas dan menilai pelaksanaan tugas direksi.

b.Menyelenggarakan koordinasi, baik dalam lingkungan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas sendiri maupun dalam hubungan dengan Direksi.

BAB VII

KEPEGAWAIAN

Bagian KesatuPengadaan dan Pemberhentian

Pasal 19

1. Presiden Direktur berwenang, mengangkat, menaikan pangkat, menetapkan Gaji berkala, menjatuhkan hukuman jabatan kepada pegawai dan memberhentikan pegawai dengan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

2. Pengangkatan pegawai sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, dilakukan hanya untuk mengisi formasi yang telah ditetapkan.

Pasal 20

Setiap warga Indonesia yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan Bupati ini mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar dan diangkat menjadi pegawai baru dalam PD. Wawo.

Pasal 21

Syarat –syarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 adalah :a. Warga Negara Indonesia;b. Berusia minimal 18 (delapan belas) Tahun tahun dan maksimal 40 (empat

puluh) tahun;c. Tidak pernah dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang

sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan;

d. Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri atau Calon Pegawai Negeri;

e. Tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri atau Calon Pegawai Negeri;f. Mempunyai pendidikan, kecakapan atau keahlian yang diperlukan;g. Surat Keterangan berkelakuan Baik dari Kepolisian;h. Berbadan sehat yang dinyatakan oleh dokter yang ditunjuk oleh

perusahaan.

Pasal 22

(1) Pengadaan Pegawai diumumkan seluas-luasnya oleh Presiden Direktur atau pejabat yang ditunjuk.

(2) Dalam pengumuman sebagaimana dimaksud ayat ( 1 ), dicantumkan hal-hal sebagai berikut :a. Jumlah dan jenis lowongan;b. Syarat–syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar;c. Alamat tempat lamaran diajukan;d. Batas waktu pengajuan Surat Lamaran.

12

Page 13: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Pasal 23

(1) Setiap pelamar harus mengajukan Surat Lamaran yang ditulis dengan tulisan tangan sendiri kepada direksi dengan melampirkan :a. Daftar Riwayat Hidupb. Salinan ijazah atau surat Tanda Tamat Belajar yang telah dilegalisir sesuai

jumlah yang diperlukan;c. Surat keterangan Berkelakuan Baik dari Kepolisian;d. Surat keterangan Kesehatan dari dokter yang ditunjuk;e. Surat pernyataan pelamar, bahwa dia tidak pernah dihukum penjara atau

kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatannya;

f. Surat pernyataan tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai atau calon pegawai sesuatu instansi, baik instansi pemerintahan maupun instansi Swasta;

g. Surat pernyataan tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri dan Calon Pegawai Negeri;

h. Pas foto menurut ukuran dan jumlah yang dibutuhkan;i. Salinan sah keputusan atau keterangan tentang pengalaman kerja bagi

pelamar yang telah mempunyai pengalaman kerja;j. Surat keterangan lain yang diminta dalam pengumuman.

Pasal 24

(1) Pelamar yang surat lamaranya memenuhi syarat dipanggil untuk mengikuti ujian.

(2) Ujian diselenggarakan suatu panitia yang dibentuk oleh Presiden Direktur.(3) Ujian meliputi :

a. Pengetahuan Umum;b. Pengetahuan Teknis;c. Kepribadian apabila dipandang perlu.

(4) Pelamar yang diterima, diangkat oleh Presiden Direktur menjadi Calon Pegawai PD. Wawo dan dipekerjakan serta digaji menurut peraturan yang berlaku.

Pasal 25

(1) Bagi mereka yang telah menjadi Calon Pegawai PD. Wawo, sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan dan paling lama 1 (satu) tahun dapat diangkat menjadi Pegawai penuh dalam pangkat tertentu, jika dipenuhi syarat – syarat :a.Telah menunjukan sikap dan budipekerti yang baik.b.Telah menunjukan kecakapan dalam menjalankan tugas.c.Telah memenui syarat kesehatan jasmani dan rohani untuk diangkat

menjadi pegawai.(2) Syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b,

dinyatakan secara tertulis oleh atasan dengan membuat penilain pelaksaan pekerjaan,

(3) Syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dinyatakan dalam surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Dokter Pemerintah yang ditunjukan oleh Presiden Direktur.

(4) Bagi setiap Calon Pegawai PD. Wawo yang telah diangkat sebagai pegawai penuh,harus dilakukan sumpah atau janji menurut agama atau kepercayaan masing-masing.

13

Page 14: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

(5) Isi sumpah atau janji sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berbunyi sebagai berikut : Demi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah, bahwa saya akan mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.Bahwa saya akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah, Perusahaan Daerah dan martabat pegawai Perusahaan Daerah serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan Perusahaan Daerah dari pada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan.Bahwa saya akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan.Bahwa saya akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemagat untuk kepentingan Perusahaan Daerah.

Pasal 26

Bagi mereka yang telah menjadi Calon Pegawai PD. Wawo tetapi tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam pasal 25 ayat (1) diberhentikan tanpa menberi ganti kerugian dalam bentuk apapun.

Pasal 27

Dalam rangka kepentingan pekerjaan PD. Wawo, Presiden Direktur dapat mengangkat pegawai kontrak yang jumlahnya diatur dalam keputusan Presiden Direktur.

Bagian KeduaNama dan Susunan Kepangkatan

Pasal 28

(1) Setiap pegawai diangkat dalam pangkat tertentu berdasarkan peraturan yang berlaku.

(2) Nama dan susunan pangkat serta golongan/ruang pegawai PD. Wawo adalah sebagai berikut :a. Pegawai Dasar Muda : Golongan A Ruang 1;b. Pegawai Dasar Muda I : Golongan A Ruang 2;c. Pegawai Dasar : Golongan A Ruang 3;d. Pegawai Dasar I : Golongan A Ruang 4;e. Pelaksana Muda : Golongan B Ruang 1;f. Pelaksana Muda I : Golongan B Ruang 2;g. Pelaksana : Golongan B Ruang 3;h. Pelaksana I : Golongan B Ruang 4;i. Staf Muda : Golongan C Ruang 1;j. Staf Muda I : Golongan C Ruang 2;k. Staf : Golongan C Ruang 3;l. Staf I : Golongan C Ruang 4;m. Staf Madya : Golongan D Ruang 1;n. Staf Madya I : Golongan D Ruang 2;o. Staf Madya Utama : Golongan D Ruang 3;p. Staf Utama : Golongan D Ruang 4.

14

Page 15: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Pasal 29

Golongan/Ruang sebagaiman dimaksud dalam pasal 27 ayat (2) ditentukan untuk pengangkatan pertama adalah sebagai berikut :a. Golongan/Ruang A/1 yang menggunakan Ijazah/STTB SD;b. Golongan/Ruang A/2, yang menggunakan Ijazah/STTB SLTP;c. Golongan/Ruang B/1, yang menggunakan Ijazah/STTB SLTA/SMK; d. Golongan/Ruang B/2, yang menggunakan ijazah Sarjana Muda/Diploma III;e. Golongan/Ruang C/1, yang menggunakan Ijazah Sarjana (S-1)/Diploma IV;f. Golongan/Ruang C/2, yang menggunakan Ijazah Magister (S-2);g. Golongan/Ruang C/3, yang menggunakan Ijazah Doktoral (S-3).

Bagian KetigaKenaikan Pangkat

Pasal 30

(1) Periode kenaikan pangkat pegawai PD. Wawo ditetapkan tanggal 1 April dan 1 Oktober setiap tahun, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat pengabdian;

(2) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :a. Kenaikan pangkat regular;b. Kenaikan pangkat pilihan;c. Kenaikan pangkat penyesuaian;d. Kenaikan pangkat istimewa;e. Kenaikan pangkat pengabdian; danf. Kenaikan pangkat anumerta.

(3) Kenaikan pangkat sebagaiman dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dapat diberikan setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

Pasal 31

(1) Kenaikan pangkat regular sebagaimana dimaksud pasal 30 ayat (2) huruf a diberikan kepada pegawai yang memenuhi syarat-syarat yang di tentukan tanpa memperhatikan jabatan.

(2) Kenaikan Pangkat regular sebagaimana dimaksud pasal 30 ayat (2), diberikan sampai dengan :a. Golongan/Ruang B/1, bagi yang menggunakan Ijazah/STTB Sekolah

Dasar; b. Golongan/Ruang B/2, bagi yang menggunakan ijazah/STTB SLTP;c. Golongan/Ruang C/1, bagi yang menggunakan Ijazah/STTB SLTA/SMK;d. Golongan/Ruang C/2, bagi yang menggunakan Ijazah Sarjana

Muda/Diploma III;e. Golongan/Ruang D/1, bagi yang menggunakan Ijazah Sarjana

(S-1)/Diploma IV;f. Golongan/Ruang D/2, bagi yang menggunakan Ijazah Magister (S-2);g. Golongan/Ruang D/3, bagi yang menggunakan Ijazah Doktoral (S-3).

(3) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan setingkat lebih tinggi apabila :a.Paling sedikit telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir.b.Setiap unsur Penilaian Prestasi Kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2

(dua) tahun terakhir;

15

Page 16: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

c.Telah 5 (lima) tahun dalam pangkat yang dimilikinya dan setiap unsur penilaian kerja paling sedikit bernilai cukup dalam 1 (satu) tahun terakhir.

Pasal 32

(1) Kenaikan pangkat pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) huruf b, diberikan kepada pegawai yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa bagi PD. Wawo.

(2) Pegawai yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa dapat diberikan kenaikan pangkat pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, apabila :a. Menunjukkan prestasi kerja yang meyakinkan secara terus-menerus

selama 2 (dua) tahun terakhir;b. Telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;c. Hasil penilaian kerja setiap unsur amat baik selama 2 (dua) tahun

terakhir;d. Masih dalam batas jenjang kepangkatan yang ditentukan untuk

pegawai yang bersangkutan.(3) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak terikat pada

jabatan.(4) Pedoman dan tata cara kenaikan pangkat pilihan ditetapkan dengan

Keputusan Presiden Direktur setelah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

Pasal 33

(1) Pegawai yang memangku jabatan dengan pangkat lebih rendah dari pangkat dasar pada jenjang pangkat setiap kali dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi apabila :a. Paling sedikit telah 1 (satu) tahun memangku jabatan dan telah 2 (dua)

tahun dalam pangkat terakhir dengan hasil penilaian kerja setiap unsur bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

b. Paling sedikit telah 1 (satu) tahun memangku jabatan dan telah 3 (tiga) tahun dalam pangkat terakhir dengan hasil penilaian kerja setiap unsur bernilai rata-rata baik dalam 2 (dua) tahun terakhir tanpa nilai kurang.

(2) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan paling banyak 3 (tiga) kali selama menjadi pegawai PD. Wawo.

Pasal 34

(1) Pegawai yang memiliki Ijazah/STTB SLTA/SMK menduduki pangkat Pelaksana Muda Golongan/Ruang B/1 diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Pelaksana Muda I Golongan/Ruang B/2;

(2) Pegawai yang memiliki Ijazah Sarjana Muda/Diploma III yang menduduki pangkat Pelaksana Muda I Golongan/Ruang B/2 diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Pelaksana dengan Golongan/Ruang B/3;

(3) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diberikan apabila pegawai yang bersangkutan masing-masing :a.telah 2 (dua) tahun dalam pangkat yang dimilikinya dan setiap unsur

penilaian kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan

b.telah 3 (tiga) tahun dalam pangkat yang dimilikinya dan unsur penilaian kerja rata-rata bernilai baik dengan ketentuan tidak ada unsur penilaian kerja yang bernilai kurang.

Pasal 35

16

Page 17: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Kenaikan pangkat istimewa diberikan kepada pegawai yang menemukan sistim atau teknologi baru yang bermanfaat bagi kemajuan PD. Wawo.

Pasal 36

Pegawai yang menemukan sistim atau teknologi baru, dapat diberikan kenaikan pangkat yang setingkat lebih tinggi apabila :a. Menunjukkan prestasi kerja yang meyakinkan secara terus-menerus

selama 2 (dua) tahun terakhir;b. Telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;c. Hasil penilaian kerja setiap unsure amat baik selama 2 (dua) tahun

terakhir;d. Masih dalam batas jenjang kepangkatan yang ditentukan untuk pegawai

yang bersangkutan.

Pasal 37

Pegawai yang memasuki masa pensiun dapat diberikan kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi dengan ketentuan paling sedikit 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.

Pasal 38

(1) Pegawai yang dinyatakan meninggal saat menjalankan tugas atau tewas diberikan kenaikan pangkat anumerta setingkat lebih tinggi;

(2) Pedoman dan tata cara kenaikan pangkat pengabdian dan anumerta ditetapkan dengan Keputusan Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

Bagian KeempatPenilaian Pelaksanan Pekerjaan

Pasal 39

(1) Terhadap setiap pegawai dilakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan sekali setahun oleh Pejabat Penilai.

(2) Hasil penilaian pelaksanan pekerjaan dituangkan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan.

(3) Unsur-unsur yang dinilai dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah:a.Kesetiaan;b.Prestasi kerja;c.Tanggung Jawab;d.Ketaatan;e.Kejujuran;f. Kerjasama;g.Prakasa; danh.Kepemimpinan.

(4) Kesetiaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a adalah kesetiaan, ketaatan dan pengabdian Kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pancasila;

(5) Prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya;

(6) Tanggungjawab sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c adalah kesanggupan seorang pegawai menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya;

17

Page 18: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

(7) Ketaatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d adalah kesanggupan seorang pegawai untuk mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku dan mentaati peraturan kedinasan;

(8) Kejujuran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf e adalah ketulusan hati seorang pegawai, dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya;

(9) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf f adalah kemampuan seorang pegawai untuk bekerasama dengan orang lain dalam menyalesaikan suatu tugas yang ditentukan;

(10) Prakasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf g adalah kemampuan seorang pegawai untuk mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksakan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah atasan;

(11) Kepemimpinan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf h adalah kemampuan seorang pegawai untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok.

(12) Unsur kepemimpinan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf h hanya dinilai bagi Pegawai yang berpangkat Pelaksana Muda Golongan B/I keatas yang memangku suatu jabatan.

Pasal 40

(1) Nilai Pelaksanaan Pekerjaan dengan sebutan dan angka sebagai berikut :a.Amat Baik = 91 - 100b.Baik = 76 - 90c.Cukup baik = 61 - 75d.Sedang = 51 - 60e.Kurang = 50

(2) Daftar Penilaiaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 ayat (2) adalah bersifat rahasia.

Pasal 41

(1) Pejabat Penilaian adalah atasan langsung pegawai yang dinilai.(2) Pejabat penilai wajib melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan

terhadap pegawai yang berada dalam lingkungannya.(3) Penilaian pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini

dilakukan tiap-tiap akhir tahun.

Pasal 42

(1) Pejabat penilai menyampaikan daftar penilai pelaksanaan pekerjaan kepada atasan pejabat penilai dengan ketentuan sebagai berikut :a.Apabila tidak ada keberatan dari pegawai yang dinilai, daftar penilaian

pelaksanaan pekerjaan tersebut tanpa catatan.b.Apabila ada keberatan dari pegawai yang dinilai, daftar penilaiaan

pelaksanaan pekerjaan tersebut disampaikan dengan catatan tanggapan pejabat penilai atas keberatan yang diajukan.

(2) Atasan pejabat penilai memeriksa dengan seksama daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan yang disampaikan kepadanya.

(3) Apabila terdapat alasan-alasan yang cukup, atasan pejabat penilai dapat mengadakan perubahan nilai yang tercantum dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini.

(4) Daftar penilaian Pelaksanaan Pekerjaan baru berlaku sesudah ada pengesahan dari atasan pejabat penilai.

18

Page 19: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Bagian KelimaDaftar Urut kepangkatan

Pasal 43

(1) Daftar Urut Kepangkatan dibuat sekali setiap akhir tahun.(2) Daftar Urut Kepangkatan digunakan sebagai salah satu bahan

pertimbangan obyektif dalam melaksanakan pembinaan karier pegawai.(3) Apabila ada lowongan jabatan, pegawai yang menduduki Daftar Urut

Kepangkatan yang lebih tinggi, wajib dipertimbangkan lebih dahulu.(4) Urutan yang digunakan untuk menempatkan nomor urut Daftar Urut

Kepangkatan secara berturut-turut adalah :a.Pangkat;b.Jabatan;c.Masa kerja;d.Pendidikan;e.Pelatihan;f. U s i a.

(5) Format Daftar Urut Kepangkatan tercantum dalam lampiran 2 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 44

Daftar Urut Kepangkatan adalah bersifat terbuka dan diumumkan oleh Presiden Direktur dan menurut tata cara yang ditentukan.

Pasal 45

(1) Pegawai yang merasa nomor urutnya dalam Daftar Urut Kepangkatan tidak tepat, dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada direksi atau pejabat yang ditunjuk.

(2) Dalam surat keberatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini harus diajukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pengumuman Daftar Urut Kepangkatan.

BAB VIII

TUNJANGAN DAN FASILITAS

Bagian KesatuStandar Penghasilan

Pasal 46

Jumlah Kumulatif uang jasa Dewan Komisaris atau Badan Pengawas, gaji Direksi, serta gaji seluruh pegawai minimal 10% (sepuluh per seratus) dan maksimal 30% (tiga puluh per seratus) dari seluruh realisasi Anggaran PD. Wawo berdasarkan tahun yang berlaku.

Pasal 47

19

Page 20: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Gaji terendah dan tertinggi pegawai ditetapkan berdasarkan kemampuan keuangan PD. Wawo dengan keputusan Presiden Direktur yang disetujui Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

Bagian KeduaHak-Hak Direksi

Pasal 48

Direksi berhak mendapatkan gaji, jasa produksi, tunjangan kesehatan, perumahan dinas dan tunjangan-tunjangan lain yang berlaku bagi pegawai PD. Wawo.

Pasal 49

(1) Presiden Direktur menerima gaji yang wajar sesuai dengan kemampuan PD. Wawo dengan ketentuan, maksimal 2½ (dua setengah) gaji pegawai yang tertinggi dalam PD. Wawo.

(2) Direktur menerima 90% (sembilan puluh perseratus) dari gaji Presiden Direktur.

Pasal 50

(1) Anggota Direksi berhak atas pesangon yang pengaturannya ditetapkan oleh Bupati dengan perbedaan sebagai berikut :a.Bila diberhentikan dengan hormat karena masa jabatan pertama

berakhir, mendapat pesangon 30% (tiga puluh per seratus ) dari gaji bersih tahun terakhir;

b.Bila diberhentikan dengan hormat karena masa jabatan kedua berakhir, mendapat pesangon 50% (lima puluh per seratus) dari gaji bersih tahun terakhir;

c.Bila diberhentikan dengan hormat karena masa jabatan ketiga berakhir, mendapat pesangon 75% (tujuh puluh lima per seratus) dari gaji bersih tahun terakhir;

d.Bila anggota Direksi diberhentikan dengan hormat sebelum berakhir masa jabatan kedua atau ketiga dan seterusnya, mendapat pesangon berdasarkan perhitungan atas dasar masa jabatan sebelumnya.

(2) Anggota Direksi tidak berhak atas pesangon apabila diberhentikan tidak dengan hormat dan tidak atas permintaan sendiri.

(3) Bagi Direksi yang diangkat dari Pegawai Negeri Sipil berhak menerima pesangon sebagaimana tercantum pada ayat (1) pasal ini, atau memilih menjadi Pegawai Negeri Sipil kembali dengan diberi pangkat sama dengan pangkat tertinggi dalam PD. Wawo.

Pasal 51

(1) Direksi memperoleh hak cuti sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi pegawai.

(2) Pejabat yang berwenang memberi cuti pada Direksi adalah Bupati.

Bagian KetigaHak-Hak Dewan Komasaris atau Badan Pengawas

Pasal 52

20

Page 21: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

(1) Komisaris Utama atau Ketua Badan Pengawas dan Anggota dapat diberikan uang jasa yang diatur oleh Bupati yang dibebankan kepada Anggaran PD. Wawo.

(2) Besarnya uang jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :a. Setinggi-tingginya 40 % (empat puluh persen) dari gaji Presiden

Direktur untuk Komisaris Utama atau Ketua Dewan Pengawas;b. Setinggi-tingginya 35 % (tiga puluh lima persen) dari gaji Presiden

Direktur untuk Anggota;

Bagian KeempatPenghasilan Pegawai

Paragraf 1Gaji Pokok

Pasal 53

(1) Kepada pegawai yang diangkat dalam suatu pangkat, diberikan gaji pokok menurut golongan atau uang gaji yang telah ditentukan untuk pangkat itu.

(2) Format Daftar Gaji tercantum dalam lampiran 3 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 54

Kepada seorang yang diangkat menjadi Calon Pegawai diberikan gaji pokok sebesar 80 % (delapan puluh persen) dari gaji pokok sebagaimana diatur pasal 53.

Pasal 55

Penetapan gaji pokok pegawai yang diangkat pada suatu pangkat yang termasuk dalam golongan/ruang gaji baru yang lebih tinggi daripada golongan/ruang gaji menurut pangkat lama diberikan gaji pokok dan masa kerja golongan dalam golongan/ruang gaji baru yang segaris dengan gaji pokok dan masa kerja dalam pangkat lama.

Pasal 56

Penetapan gaji pokok pegawai dalam suatu pangkat termasuk golongan/ruang gaji baru yang lebih rendah dari golongan/ruang gaji menurut pangkat lama diberikan gaji pokok dan masa kerja golongan atau dalam golongan/ruang gaji baru yang akan diperolehnya jika yang bersangkutan terus menjabat pangkat baru itu.

Pasal 57

(1)Pegawai diberikan kenaikan gaji berkala setiap 2 (dua) tahun.(2)Kepala pegawai diberikan kenaikan gaji berkal apabila telah dipenuhi

syarat-syarat :a. Menurut Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan bagi yang

bersangkutan telah menunjukan kemampuan kerja, kejujuran, kepatuhan kerja dan kepemimpinan dengan kategori baik;

b. Telah mendapat masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji berkala.

(3)Apabila yang bersangkutan belum memenuhi syarat tersebut ayat (1) huruf a pasal ini, maka kenaikan gaji berkalanya ditunda paling lama untuk 1 (satu) tahun, dan apabila sehabis waktu penundaan tersebut yang

21

Page 22: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

bersangkutan belum juga memenuhi syarat-syarat maka kenaikan gaji berkalanya ditunda lagi tiap- tiap kali paling lama 1 (satu) tahun.

Pasal 58

Kepada Pegawai yang menurut Daftar Penilaian Pelaksana Pekerjaan menunjukan kemampuan kerja, kejujuran, kepatuhan dan prakarsa yang baik, sehingga patut dijadikan Pegawai teladan, dapat diberikan kenaikan gaji istimewa dengan memajukan saat kenaikan gaji yang akan datang dan saat kenaikan gaji berkala selanjutnya dalam pangkat yang dijabatkan pada saat pemberian penghargaan itu.

Paragraf 2Tunjangan-Tunjangan

Pasal 59

(1) Disamping gaji pokok pegawai juga dapat diberikan tunjangan-tunjangan sebagai berikut :a. Tunjangan istri/suami;b. Tunjangan anak; c. Tunjangan perumahan/pengganti sewa rumah;d. Tunjangan sandang pangan;e. Tunjangan jabatan;f. Tunjangan hari tua;g. Tunjangan-tunjangan lain yang telah ditetapkan oleh Presiden Direktur

setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

(2) Besarnya tunjangan-tunjangan sebagai berikut :a. Tunjangan istri/suami sebesar 10 % (sepuluh persen) dari gaji pokok;b. Tunjangan anak sebesar 5% (lima persen) dari gaji pokok paling

banyak untuk 2 (dua) orang anak yang berumur kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun, belum mempunyai penghasilan dan belum menikah atau sampai dengan umur 25 (dua puluh lima) tahun untuk anak yang masih kuliah dibuktikan dengan surat keterangan dari lembaga pendidikan yang bersangkutan;

c. Tunjangan perumahan/pengganti sewa rumah diberikan untuk Direksi yang belum memiliki rumah milik sendiri;

d. Tunjangan sandang pangan sebesar 3% (tiga persen) dari gaji pokok;e. Tunjangan jabatan diberikan paling banyak 1 (satu) kali dari gaji

pokok;f. Tunjangan hari tua diberikan kepada pensiunan PD. Wawo yang

besarnya paling rendah 45% (empat puluh lima persen) dan paling tinggi 75% (tujuh puluh lima persen) dari gaji pokok sesuai masa kerja dan dibayarkan setiap bulan;

g. Tunjangan-tunjangan lain yang telah ditetapkan oleh Presiden Direktur setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

(3) Pelaksana pembayaran atau pemberian atas tunjangan-tunjangan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, disesuaikan dengan kemampuan PD. Wawo dan ditetapkan dengan keputusan Presiden Direktur.

Paragraf 3Jaminan dan Asuransi

Pasal 60

22

Page 23: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Direksi dan pegawai wajib didaftarkan sebagai peserta jaminan sosial dan asuransi kesehatan yang dananya diambil dari gaji yang diterima setiap bulan.

Paragraf 4Fasilitas Direksi dan Pegawai

Pasal 61

(1) Direksi dan pegawai mendapat fasilitas :a. Perawatan kesehatan yang layak termasuk istri dan anak sesuai

dengan keputusan yang ditetapkan Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahu Bupati;

b. Perawatan kesehatan sebagaimana dimaksud huruf a, tidak dapat diberikan apabila suami/istri telah mendapat tanggungan pada salah satu instansi pemerintah atau BUMN/BUMD lainnya;

c. Rumah dinas untuk Direksi yang dilengkapi dengan perabotan standar bagi yang belum memiliki rumah sendiri.

d. Kendaraan dinas roda 2 (dua) dan roda 4 (empat) sesuai dengan kemampuan PD. Wawo;

e. Dana penunjang operasional untuk Presiden Direktur setiap bulannya sebesar paling banyak 1 (satu) kali gaji pokok.

(2) Pedoman dan tata cara pemberian fasilitas Direksi dan pegawai sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Presiden Direktur setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

Bagian Kelima

Masa Kerja

Pasal 62

(1) Masa kerja pegawai termasuk masa sebelum menjadi pegawai dapat diperhitungkan dengan keputusan Direksi.

(2) Direksi dapat memberikan masa kerja tambahan bagi pegawai yang berhasil meningkatkan pendidikannya berdasarkan keputusan Direksi.

Pasal 63

Dalam rangka pengangkatan pegawai honorer, direksi mengatur ketentuan honorernya dalam keputusan Presiden Direktur setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

Bagian KeenamPensiun

Pasal 64

(1) Pegawai yang telah mencapai masa kerja 30 (tiga puluh) tahun dan telah mencapai usia lebih dari 50 (lima puluh) tahun dapat mengajukan permohonan pensiun muda.

(2) Pedoman dan tata cara pengajuan pensiun muda ditetapkan dengan Keputusan Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

Pasal 65

23

Page 24: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

(1) Pegawai yang telah memasuki usia pensiun dan diberikan hak pensiun.(2) Pegawai yang meninggal dunia sebelum masa pensiun diberikan hak

pensiun.(3) Hak-hak pensiun yang diberikan ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

Bagian KetujuhC u t i

Pasal 66Cuti terdiri dari :a. Cuti tahunan diberikan selama 12 (dua belas) hari kerja;b. Cuti besar diberikan selama 3 (tiga) bulan untuk setiap akhir masa

jabatan;c. Cuti kawin dapat diberikan selama 6 (enam) hari kerja;d. Cuti sakit dapat diberikan setelah dibuktikan dengan hasil pemeriksaan

dokter;e. Cuti bersalin diberikan selama 1 (satu) bulan sebelum melahirkan dan 2

(dua) bulan setelah melahirkan untuk anak pertama dan kedua;f. Cuti karena alasan penting;g. Cuti diluar tanggungan PD. Wawo.

Pasal 67

(1) Setiap Direksi dan pegawai diberikan hak cuti.(2) Direksi dan pegawai yang melaksanakan cuti sebagaimana dimaksud ayat

(1) diberikan penghasilan penuh, kecuali cuti diluar tanggungan PD. Wawo.

(3) Pejabat yang berwenang memberikan cuti adalah Presiden Direktur atau pejabat yang ditunjuk.

Pasal 68

(1) Pegawai yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun secara terus menerus berhak atas cuti tahunan

(2) Cuti tahunan tidak dapat dipecah-pecah hingga jangka waktu yang kurang dari 3 (tiga) hari kerja.

(3) Untuk mendapat cuti tahunan pegawai yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada Presiden Direktur atau pejabat yang ditunjuk.

(4) Cuti tahunan diberikan secara tertulis oleh Presiden Direktur atau pejabat yang ditunjuk.

Pasal 69

(1) Cuti yang tidak diambil dalam tahun yang bersangkutan, dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 18 (delapan belas) hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang berjalan.

(2) Cuti tahunan yang tidak diambil lebih dari 2 (dua) tahun berturut-turut dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang berjalan.

Pasal 70

24

Page 25: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

(1) Cuti tahunan dapat ditangguhkan pelaksanaannya oleh Presiden Direktur atau pejabat yang ditunjuk untuk paling lama 1 (satu) tahun, apabila kepentingan perusahaan mendesak.

(2) Cuti tahunan yang ditangguhkan sebagaimana yang dimaksyd dalam ayat (1) pasal ini, dapat diambil dalam tahun berikutnya selama 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang berjalan.

Pasal 71

(1) Pegawai yang telah bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun secara berturut-turut berhak atas cuti besar yang lamanya 3 (tiga) bulan.

(2) Pegawai yang menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas cuti tahunannya dalam tahun yang bersangkutan.

(3) Untuk mendapat cuti besar, pegawai yang bersangkutan mengajukan permintaan tertulis kepada Direksi atau pejabat yang ditunjuk.

(4) Cuti besar diberikan secara tertulis oleh Presiden Direksi atau pejabat yang ditunjuk.

(5) Selama menjalankan cuti besar, pegawai yang bersangkutan menerima penghasilan penuh.

Pasal 72

Setiap pegawai yang menderita sakit berhak atas cuti sakit, setelah mempertimbangkan hasil pemeriksaan dokter.

Pasal 73

(1) Pegawai yang sakit lebih dari 7 (tujuh) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari atas cuti sakit dengan ketentuan bahwa pegawai yang bersangkutan harus mengajukan permintaan tertulis kepada Presiden Direktur atau pejabat yang ditunjuk dangan melampirkan Surat Keterangan Dokter.

(2) Penderita yang menderita sakit lebih dari 14 (empat belas) hari berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan bahwa pegawai yang bersangkutan harus mengajukan permintaan tertulis kepada Presiden Direktur atau pejabat yang ditunjuk.

(3) Cuti sakit yang dimaksud ayat (2) pasal ini untuk paling lama 1 (satu) tahun.

(4) Pegawai yang tidak sembuh dari sakit dalam jangka waktu sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3), harus diuji kembali kesehatannya oleh Dokter yang ditunjuk oleh PD. Wawo.

(5) Apabila berdasarkan hasil pengujian kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (4), pegawai yang bersangkutan belum sembuh dari penyakitnya, maka pegawai diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai PD. Wawo dengan tetap mendapatkan hak sesuai peraturan yang berlaku..

Pasal 74

(1) Pegawai wanita yang mengalami keguguran berhak atas cuti sakit untuk paling lama 1 ½ (satu setengah) bulan

(2) Untuk mendapatkan cuti sakit sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) pasal ini yang bersangkutan mengajukan permintaan cuti secara tertulis kepada Presiden Direktur atau pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan surat keterangan dokter atau bidan.

25

Page 26: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Pasal 75

Pegawai yang mengalami kecelakaan dalam dan oleh karena menjalankan tugas kewajibannya sehingga perlu mendapat perawatan, berhak atas cuti sakit sampai pegawai bersangkutan sembuh dari penyakitnya.

Pasal 76

(1) Untuk persalinan anak yang pertama dan kedua pegawai berhak atas cuti bersalin.

(2) Waktu persalinan anak yang ketiga dan seterusnya, pegawai diberikan cuti diluar tanggungan PD. Wawo.

Pasal 77

(1) Untuk mendapatkan cuti bersalin, pegawai wanita yang bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada Direksi atau pejabat yang ditunjuk.

(2) Cuti bersalin diberikan secara tertulis oleh Presiden Direktur atau pejabat yang ditunjuk.

Pasal 78

(1) Cuti karena alasan penting adalah cuti karena :a.Ibu, bapak, istri atau suami, anak, adik, kakak, mertua atau menantu

sakit keras atau meninggal dunia.b.Menunaikan ibadah haji.c.Alasan penting lainnya yang ditetapkan oleh Presiden Direktur.

(2) Lamanya cuti karena alasan penting ditentukan oleh direksi atau pejabat yang ditunjuk, cuti karena alasan penting paling lama 2 (dua) bulan.

Bagian KedelapanBantuan dan Penghargaan

Pasal 79

Pegawai PD. Wawo mendapat santunan untuk kematian, kecelakaan dan bantuan bencana alam yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan PD. Wawo dan ditetapkan dengan kemampuan perusahaan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden Direktur.

Pasal 80

(1) Direksi memberikan jasa pengabdian/penghargaan kepada pegawai yang telah mempunyai masa kerja secara berturut-turut selama 10 (sepuluh) tahun, 20 (dua puluh) tahun, 30 (tiga puluh) tahun dan 35 (tiga puluh lima) tahun.

(2) Pemberian jasa pengabdian/penghargaan dan tanda jasa kepada pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Presiden Direktur setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

BAB IX

DISIPLIN PEGAWAI

Bagian Kesatu

26

Page 27: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Kewajiban dan Larangan

Pasal 81

Setiap Direksi dan pegawai wajib :a. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,

Negara dan Pancasila;b. Mengutamakan kepentingan Negara, Pemerintah dan PD. Wawo diatas

kepentingan golongan atau diri sendiri;c. Menjunjung tinggi kehormatan atau martabat PD. Wawo;d. Menyimpan rahasia PD. Wawo atau rahasia jabatan dengan sebaik-

baiknya;e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh

pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab;f. Bekerja dengan jujur, tertib dan bersemangat untuk kepentingan PD.

Wawo;g. Memelihara, meningkatkan keutuhan dan kerjasama dalam lingkungan PD.

Wawo;h. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;i. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik PD. Wawo sebaik-

baiknya;j. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat

menurut bidangnya masing-masing;k. Bertindak dan bersikap tegas tetapi adil dan bijaksana terhadap

bawahanya;l. Membina bawahanya dalam menjalankan tugas;m. Menjadi dan memberi contoh serta teladan yang baik terhadap

bawahanya;n. Mendorong bawahanya untuk meningkatkan prestasi kerja.

Pasal 82

Setiap Direksi dan Pegawai dilarang :a. Menyalahgunakan wewenangnya;b. Melakukan tindakan yang dikategorikan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;c. Melakukan kegiatan-kegiatan yang langsung atau tidak langsung

merugikan peusahaan Daerah dan Negara;d. Menyalahgunakan barang-barang atau uang atau surat berharga milik PD.

Wawo;e. Memiliki, menjual, membeli, mengadaikan, menyewa atau meminjamkan

barang-barang berharga milik PD. Wawo secara tidak sah;f. Melakukan kejahatan bersama atasan, teman sejawat, bawahan atau orang

lain didalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung maupun secara tidak langsung merugikan PD. Wawo;

g. Menerima hadiah atau sesuatu pemberian dari siapapun juga diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan pegawai yang bersangkutan;

h. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;i. Melakukan perbuatan tercela yang dapat mencemarkan nama baik PD.

Wawo atau Negara;j. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;k. Bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan untuk

mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari PD. Wawo;l. Memiliki saham atau modal dalam PD. Wawo;m. Melakukan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain.

27

Page 28: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Bagian KeduaHukuman Disiplin

Pasal 83

Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan pegawai yang melanggar ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 81 dan pasal 82 adalah pelanggaran disiplin.

Pasal 84

Dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan pidana, pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhkan hukuman pelanggaran disiplin oleh Direksi.

Pasal 85

Tingkat hukuman disiplin terdiri dari :a. Hukuman disiplin ringan;b. Hukuman disiplin sedang;c. Hukuman disiplin berat.

Pasal 86

Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari :a. Tegur lisan;b. Teguran tertulis;c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.

Pasal 87

Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari :a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lambat 1 (satu) tahun.b. Penurunan gaji sebesar 1 (satu) kali kenaikan gaji berkala untuk paling

lama 1 (satu) tahun.c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun.

Pasal 88

Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari :a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling

lama 1 (satu) tahun.b. Pembebasan dari jabatan.c. Memberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai

pegawai.d. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai pegawai.

Bagian KetigaPemberhentian Sementara

28

Page 29: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Pasal 89

(1) Untuk kepentingan pengadilan, seseorang pegawai yang diduga telah melakukan suatu kejahatan atau pelanggaran jabatan dan berhubungan dengan itu oleh pihak yang wajib dikenakan tahanan sementara, mulai saat penahanannya harus dikenakan pemberhentian sementara.

(2) Ketentuan menurut ayat (1) pasal ini dapat diperlakukan terhadap seseorang pegawai yang oleh pihak berwajib dikenakan tahanan sementara karena didakwa telah melakukan sesuatu pelanggaran tindak pidana yang menyangkut jabatannya, dalam hal pelanggaran yang dilakukan itu berakibat hilangnya penghargaan dan kepercayaan atas diri pegawai yang bersangkutan, atas hilangnya martabat serta wibawa pegawai itu.

Pasal 90

(1) Pegawai yang dikenakan pemberhentian sementara menurut pasal 89 ayat (1) adalah :a. Jika belum terdapat petunjuk-petunjuk yang jelas tentang dilakukannya

pelanggaran yang dikenakan atas dirinya mulai bulan berikutnya ia diberhentikan sementara, diberikan gaji 75% (tujuh puluh lima persen) dari gaji pokok yang diterima terakhir.

b. Apabila terdapat petunjuk-petunjuk yang meyakinkan bahwa ia telah melakukan pelanggaran yang didakwa atas dirinya mulai bulan berikutnya ia diberhentikan sementara, diberikan gaji sebesar 50% (lima puluh persen) dari gaji pokok yang diterima terakhir.

(2) Pegawai yang dikenakan pemberhentian sementara menurut pasal 89 ayat (2), mulai bulan berikutnya diberkan gaji sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari gaji pokok yang diterimanya terakhir.

Pasal 91

Untuk menghindari kerugian bagi keuangan PD. Wawo, maka perkara yang menyebabkan seorang pegawai dikenakan pemberhentian sementara harus diperiksa dalam waktu yang sesingkat-singkatnya agar dapat diambil keputusan yang tepat terhadap pegawai yang bersangkutan.

Pasal 92

(1) Apabila sesudah pemeriksaan oleh pihak yang berwajib, pegawai yang dipemberhentikan sementara ternyata tidak bersalah, maka pegawai itu harus diangkat dan dipekerjakan kembali pada jabatannya semula dan berhak menerima gaji penuh serta penghasilan-penghasilan yang berhubungan dengan jabatannya.

(2) Apabila sesudah pemeriksaan dimaksud, pegawai bersangkutan ternyata bersalah, maka :a. pegawai yang dikenakan pemberhentian sementara menurut pasal 88

ayat (2) dikenakan pemberhentian, sedangkan bagian gaji dan tunjangan yang telah dibayarkan kepadanya tidak dipungut kembali;

b. Terhadap pegawai yang dikenakan pemberhentian sementara menurut pasal 88 ayat (1) dikenakan tindakan sesuai keputusan Hakim yang mengambil keputusan dalam perkara yang menyangkut diri pegawai yang bersangkutan. Aturan mengenai gaji dan penghasilan-penghasilan lain diperlakukan ketentuan seperti tertera dalam ayat (1) dan ayat (2) huruf a pasal ini.

29

Page 30: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Pasal 93

Pemberhentian seorang pegawai mulai ditetapkan pada akhir bulan keputusan pengadilan atas perkaranya mendapat kekuatan hukum yang tetap.

Bagian KeempatPemberhentian

Pasal 94

Pemberhentian pegawai adalah pemberhentian yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai pegawai PD. Wawo.

Pasal 95

Pemberhentian pegawai terdiri dari :a. Pemberhentian atas permintaan sendiri;b. Pemberhentian karena mencapai batas umur;c. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan Organisasi;d. Pemberhentian karena melakukan pelanggaran/tindak

pidana/penyelewengan;e. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani;f. Pemberhentian karena meninggalkan tugas;g. Pemberhentian karena meninggal dunia atau hilang;h. Pemberhentian karena hal-hal lain.

Pasal 96

(1) Pegawai yang meminta berhenti, diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai.

(2) Permintaan berhenti sebagai yang dimaksud sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini dapat ditunda untuk paling lama 1 (satu) tahun, apabila ada kepentingan PD. Wawo yang mendesak.

Pasal 97

(1) Pegawai yang telah mencapai batas usia pensiun, diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai.

(2) Batas usia pensiun sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini adalah 56 (lima puluh enam) tahun.

(3) Batas usia pensiun bagi pegawai yang memangku jabatan Direksi adalah 60 (enam puluh) tahun.

(4) Pegawai yang diberhentikan dengan hormat pada usia 56 (lima puluh enam) tahun dengan masa kerja paling sedikit 21 (dua puluh satu) mendapatkan jaminan hari tua yang besarnya ditetapkan dengan Keputusan Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

(5) Pegawai yang diberhentikan dengan hormat dengan masa kerja kurang dari 21 (dua puluh satu) tidak mendapatkan jaminan hari tua, hanya diberikan pesangon yang besarnya ditetapkan dengan Keputusan Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

Pasal 98

30

Page 31: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

(1) Apabila ada penyederhanaan organisasi PD. Wawo yang mengakibatkan kelebihan pegawai, maka kelebihan pegawai disalurkan ke perusahaan daerah atau lembaga lainya.

(2) Apabila penyaluran sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, tidak mungkin dilaksanakan, maka pegawai yang kelebihan diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai.

Pasal 99

(1) Pegawai dapat diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai karena :a. Melanggar sumpah atau janji pegawai atau peraturan disiplin pegawai

PD. Wawo.b. Dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap karena dengan sengaja melakukan suatu tindak pidana kejahatan yang diancam tindak pidana yang paling sedikit 4 (empat) tahun atau diancam pidana yang lebih berat.

(2) Pegawai diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai apabila dipidana penjara berdasarkan keputusan Pengadilan yang telah mempunyai hukum yang tetap karena :a. Melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana

kejahatan yang ada hubungannya dengan kejahatan;b. Melakukan suatu tindak pidana kejahatan sebagaimana dimaksud

dalam pasal 104 sampai dengan pasal 161 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

(3) Pegawai yang diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai apabila ternyata melakukan usaha atau kegiatan yang bertujuan mengubah Pancasila, dan atau Undang-Undang Dasar 1945, atau terlibatdalam gerakan atau melakukan kegiatan yang menentang Negara dan/atau Pemerintah.

Pasal 100

(1) Pegawai yang diberhentikan dengan hormat karena tidak cakap jasmani dan rohani sebagai pegawai apabila berdasarkan surat keterangan dokter yang ditunjuk oleh PD. Wawo :a. Tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan karena kesehatannya;b. Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya dan

lingkungan kerjanya;c. Setelah berakhirnya cuti sakit, belum mampu bekerja kembali.

(2) Pegawai yang diberhentikan dengan hormat karena tidak cakap jasmani dan rohani sebagai pegawai mendapatkan hak-hak sebagai pegawai berdasarkan peraturan yang berlaku.

Pasal 101

(1) Pegawai meninggalkan tugasnya secara tidak sah dalam waktu 1 (satu) bulan terus menerus dihentikan pembayaran gajinya mulai bulan berikutnya.

(2) Pegawai sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini yang dalam waktu kurang dari 3 (tiga) bulan melaporkan diri kepada Direksi, dapat :a.Ditugaskan kembali apabila kehadirannya itu karena ada alasan-alasan

yangdapat diterima;b.Diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai, apabila ketidak

hadirannya itu adalah karena kelalaian pegawai yang bersangkutan dan menurut pendapat Direksi akan mengganggu suasana kerja jika ditugaskan kembali.

31

Page 32: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

(3) Pegawai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini yang dalam waktu 3 (tiga) bulan terus-menerus meninggalkan tugasnya secara tidak sah, diberhentikan tidak hormat sebagai pegawai.

Pasal 102

Pegawai yang meninggal dunia dengan sendirinya dianggap di berhentikan dengan hormat sebagai pegawai.

Pasal 103

(1) Pegawai yang hilang, dianggap telah meninggal dunia pada akhir bulan ke 12 (dua belas) sejak dinyatakan hilang.

(2) Pernyataan hilang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, dibuat oleh pejabat yang berwenang berdasarkan surat keterangan atau berita acara dari pejabat yang berwajib.

(3) Pernyataan hilang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam pasal ini yang kemudian ditemukan kembali dan masih hidup, diangkat kembali sebagai pegawai dan gajinya dibayar penuh terhitung sejak dianggap meninggal dunia dengan memperhitungkan hak-hak pegawai yang diterima oleh keluarganya.

Pasal 104

Kepada pegawai yang diberhentikan dengan hormat diberikan hak-hak pegawai yang berlaku.

Pasal 105

(1) Pegawai sebagaimana dimaksud pasal 98 dan pasal 100 huruf b dan c :a. Diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai dengan hak pensiun,

apabila telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun dan memiliki masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun;

b. Diberhentikan dengan hormat dari jabatannya, apabila belum memenuhi syarat-syarat usia dan masa kerja sebagaimana dimaksud dalam huruf a.

(2) Pegawai sebagaimana dimaksud dalam pasal 100 huruf a, diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai dengan hak pensiun :a.Tanpa terikat dengan masa kerja pensiun jika oleh dokter yang ditunjuk

PD. Wawo dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan, karena kesehatan yang disebabkan oleh dan karena menjalankan kewajiban jabatan ;

b.Apabila telah memiliki masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, apabila oleh dokter yang ditunjuk oleh PD. Wawo dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan karena kesehatannya yang bukan disebabkan oleh dan karena menjalankan kewajiban jabatan.

Bagian KelimaHak-hak Pensiun

Pasal 106

32

Page 33: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

(1) Pensiunan pegawai PD. Wawo yang diberhentikan dengan hormat mendapat hak-hak sebagai pensiunan.

(2) Hak-hak pensiun pegawai PD. Wawo, terdiri dari :a. Tunjangan hari tua; b. Pesangon yang besarnya ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Direktur disetujui oleh Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati;

c. Uang dari kepersertaan dalam program jaminan dan asuransi.

Pasal 107

(1) Masa kerja yang dihitung untuk menetapkan hak dan besarnya pensiun untuk selanjutnya disebut masa kerja untuk pensiun ialah waktu kerja di PD. Wawo.

(2) Waktu menjalankan suatu kewajiban Negara dalam kedudukan lain sebagai pegawai PD. Wawo, dihitung penuh apabila yang bersangkutan pada saat pemberhentiannya sebagai Perusahan telah bekerja sekurang-kurangnya selama 5 (Lima) Tahun.

(3) Waktu bekerja dalam kedudukannya yang lain dari pada yang disebut pada ayat (1) dan (2) pasal ini, dalam hal-hal tertentu dapat dihitung untuk sebagian atau penuh sebagai masa kerja pensiun.

(4) Dalam perhitungan masa kerja, maka pecahan bulan dibulatkan keatas menjalin sebulan penuh.

Pasal 108

(1) Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai berhak menerima pensiun Pegawai, jika pada saat pemberhentian sebagai pegawai :a. Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, dan

mempunyai masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 21 (dua puluh satu) tahun;

b. Oleh Dokter yang ditunjuk oleh PD. Wawo berdasarkan peraturan tentang pengujian kesehatan pegawai, dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan di PD. Wawo karena sebab yang terjadi saat menjalankan kewajiban sebagai pegawai PD. Wawo atau karena alasan lain dengan masa kerja paling sedikit 5 (lima) tahun.

(2) Pegawai yang diberhentikan atau yang dibebaskan dari pekerjaan karena penghapusan jabatan, perubahan dalam susunan pegawai, penertiban jabatan aparatur atau karena alas an-alasan pekerjaan lainnya dinyatakan tidak dipekerjakan kembali sebagai pegawai berhak menerima pensiun jika berusia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun dan memiliki masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun;

(3) Pegawai yang menjalankan suatu tugas dari PD. Wawo kemudian tidak diperkerjakan kembali sebagai pegawai berhak menerima pensiun jika pada saat pemberhentian telah mencapai usia 50 (lima puluh) tahun dan memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun.

(4) Apabila pegawai yang dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), pada saat diberhentikan sebagai pegawai telah memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun tetapi pada saat itu belum mencapai usia 50 (lima puluh) tahun, maka pemberian pensiun kepadanya ditetapkan pada saat mencapai usia 50 (lima puluh) tahun.

Pasal 109

Dalam hal penentuan usia pensiun adalah berdasarkan :

33

Page 34: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

a. Berdasarkan akta kelahiran yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.

b. Apabila tanggal kelahiran tidak terdapat bukti-bukti yang sah, maka tanggal kelahiran atas nama pegawai ditetapkan berdasarkan keterangan dari pegawai yang bersangkutan pada pengangkatan pertama itu.

c. Penetapan tanggal kelahiran sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini tidak dapat diubah lagi untuk keperluan penentuan hak atas pensiun Pegawai.

Pasal 110

Untuk memperoleh pensiun, pensiunan pegawai mengajukan surat permintaan kepada Presiden Direktur dengan melampiri :a. Salinan oleh dari Surat Keputusan tentang Pemberhentian sebagai

pegawai;b. Daftar riwayat pekerjaan yang disahkan oleh Pejabat PD. Wawo yang

berwenang untuk pemberhentian pegawai yang bersangkutan ; c. Daftar susunan keluarga yang disahkan oleh yang berwajib yang memuat

nama, tanggal kelahiran dan alamat istri atau suami dan anak-anaknya.d. Surat keterangan dari pegawai yang berkepentingan yang menyatakan

bahwa semua surat-surat, baik yang asli maupun turunan atau kutipan dan barang-barang lainnya milik PD. Wawo yang ada padanya, telah diserahkan kembali kepada PD. Wawo.

Pasal 111

Pemberian hak pensiun terhitung mulai bulan berikutnya setelah diberhentikan sebagai pegawai.

Pasal 112

Hak pensiun pegawai berakhir pada penghabisan bulan penerimaan pensiun pegawai yang bersangkutan meninggal bagi pensiunan yang tidak memiliki istri/suami dan anak kandung.

Pasal 113

(1) Pembayaran pensiun pegawai dihentikan dan Surat Keputusan tentang pemberian pensiun pegawai dibatalkan, apabila penerima pensiun diangkat kembali dalam suatu jabatan dengan hak untuk kemudian setelah diberhentikan lagi, memperoleh pensiun.

(2) Apabila pegawai dimaksud dalam ayat (1) pasal ini kemudian diberhentikan dari kedudukan terakhir, kepadanya diberikan lagi pensiun pegawai termasuk ayat (1) pasal ini atau pensiun berdasarkan peraturan pensiun berdasarkan peraturan pensiun yang berlaku dalam kedudukan terakhir itu, yang ditetapkan dengan mengingat jumlah masa kerja dan gaji yang lama dan baru, apabila perhitungan ini lebih menguntungkan.

Pasal 114

Apabila pegawai atau penerima pensiun pegawai meninggal dunia, Isteri untuk pegawai pria atau suaminya untuk pegawai wanita yang sebelumnya telah terdaftar, berhak menerima pensiun janda atau duda.

Pasal 115

(1) Besarnya pensiun janda atau duda sebulan adalah 45% (empat puluh lima persen) dari dasar pensiun.

34

Page 35: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

(2) Apabila pegawai tewas, maka besarnya pensiun janda atau duda adalah 70% (tujuh puluh persen) dari dasar pensiun.

(3) Pensiunan janda atau duda yang berkedudukan sebagai pegawai PD. Wawo tetap mendapatkan hak-hak pensiuan sesuai aturan yang berlaku.

Pasal 116

(1) Apabila pegawai atau penerima pensiun-pensiun pegawai meninggal dunia, sedangkan ia tidak mempunyai istri atau suami, yang berhak menerima pensiun janda atau duda adalah anak kandung.

(2) Kepada anak yang ibu dan ayahnya berkedudukan sebagai pegawai PD. Wawo dan kedua-duanya meninggal dunia diberikan satu pensiun janda, bagian pensiun janda atau pensiun duda atas dasar yang lebih menguntungkan.

(3) Anak yang berhak menerima pensiun janda atau bagian pensiun janda menurut ketentuan-ketentuan ayat (1) dan ayat (2) pasal ini ialah anak yang pada waktu pegawai atau penerima pensiun pegawai meninggal dunia :a. Anak kandung pegawai atau penerima pensiun pegawai dari

perkawinan dengan isteri atau suami yang terdaftar sebagai yang berhak menerima pensiun janda atau duda;

b. Anak kandung adalah anak yang dilahirkan selama perkawinan yang sah dan yang dilahirkan selambat-lambatnya 300 (tiga ratus) hari sesudah perkawinan itu putus;

c. Anak kandung berusia paling tinggi 20 (dua puluh) tahun dan belum memiliki penghasilan sendiri atau berusia paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun untuk anak yang masih kuliah yang dibuktikan dengan surat keterangan masih kuliah dari institusi/lembaga yang berwenang.

d. Anak kandung belum menikah atau belum pernah menikah.(4) Pendaftaran istri/suami dan anak yang berhak menerima pensiun harus

dilakukan dalam waktu 1 (satu) tahun sesudah perkawinan/kelahiran atau sesudah saat terjadinya kemungkinan lain untuk melakukan pendaftaran itu.

(5) Apabila batas waktu yang ditentukan sebagimana disebutkan pada ayat (6) pasal ini telah lewat, maka pendaftaran isteri dan suami/anak tidak dapat diterima.

Pasal 117

Untuk memperoleh pensiun janda atau duda, yang bersangkutan mengajukan surat permintaan kepada Presiden Direksi dengan melampirkan :a. Surat keterangan kematian;b. Salinan Surat Nikah yang disahkan oleh yang berwajib;c. Daftar susunan keluarga yang disahkan oleh yang berwenang;d. Surat keputusan yang menetapkan pangkat dan gaji terakhir pegawai

yang meninggal dunia.

Pasal 118

(1) Pemberian pensiun janda atau duda atau bagian pensiun janda kepada anak kandung dilakukan atas permintaan dari atau atas nama anak kandung yang berhak menerimanya.

(2) Permintaan termasuk ayat (1) pasal ini harus disertai :

35

Page 36: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

a. Surat keterangan kematian atau salinanya yang disahkan oleh yang berwajib;

b. Akta Kelahiran atau Kartu Keluarga pegawai yang bersangkutan yang disahkan oleh yang berwajib yang memuat nama, alamat dan tanggal lahir dari mereka yang berkepentingan;

c. Surat keterangan dari yang berwajib bahwa anak itu tidak pernah menikah dan tidak mempunyai penghasilan sendiri;

d. Surat keputusan yang menetapkan pangkat gaji pokok terakhir pegawai atau penerima pensiun yang meninggal dunia.

Pasal 119

Kepala Bagian atau Kepala Unit Usaha dimana pegawai PD. Wawo yang meninggal dunia terakhir bekerja, berkewajiban untuk membantu agar pengiriman surat permintaan beserta lampiran-lampirannya terlaksana selekas mungkin.

Pasal 120

(1) Pensiun janda atau duda diberikan mulai bulan berikutnya setelah pegawai yang bersangkutan meninggal dunia.

(2) Bagi anak yang dilahirkan dalam batas waktu 300 (tiga ratus) hari setelah pegawai atau penerima pensiun pegawai meninggal dunia, haknya diberikan bulan berikutnya dari tanggal kelahiran anak itu.

Pasal 121

Pemberian pensiun janda atau duda atau bagian pensiun janda terakhir pada akhir bulan :a. Janda atau duda yang bersangkutan meninggal dunia;b. Tidak lagi terdapat anak-anak yang memenuhi syarat untuk menerimanya.

Pasal 122

Apabila penetapan pemberiaan pensiun pegawai dikemudian hari ternyata keliru, maka penetapan tersebut diubah sebagaimana semestinya dengan surat keputusan baru yang memuat alasan perubahan tersebut, akan tetapi kelebihan pensiun yang mungkin telah dibayarkan harus dihitung sebagai hak untuk bulan berikutnya sampai jumlah kelebihan habis.

Pasal 123

Hak pensiun yang diberikan kepada janda/duda yang tidak mempunyai anak, dibatalkan, jika janda/duda yang bersangkutan menikah lagi, terhitung dari bulan berikutnya perkawinan itu berlangsung.

Pasal 124

(1) Hak untuk menerima pensiun dibatalkan jika :a. Jika penerima pensiun pegawai tidak seijin PD. Wawo menjadi anggota

Tentara atau Pegawai suatu Negara Asing;b. Jika penerima pensiun pegawai menurut keputusan pejabat yang

berwenang dinyatakan salah melakukan tindakan atau terlibat dalam suatau gerakan yang bertentangan dengan kesetiaan terhadap Negara dan Pancasila;

c. Jika ternyata keterangan-keterangan yang diajukan sebagai bahan untuk menetapkan pemberian pensiun pegawai tidak benar.

36

Page 37: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

(2) Dalam hal tersebut dalam ayat (1) huruf a dan b pasal ini, maka Surat Keputusan pemberian pensiun dibatalkan, sedangkan dalam hal tersebut huruf a pasal ini, Surat Keputusan termaksud dicabut.

Pasal 125

(1) Sumber dana pensiun pegawai dapat dihimpun dari :a. Persentase dari laba untuk dana pensiun;b. Iuran pensiun;c. Dana-dana dan penghasilkan lain yang sah.

(2) Jumlah atau besarnya Iuran Dana Pensiun untuk pegawai dan cara-cara pembayaran melalui pemotongan gaji pegawai akan diantur tersendiri dengan Keputusan Presiden Direktur.

BAB X

BELANJA PEGAWAI

Pasal 126

(1) Belanja pegawai yang diperuntukkan untuk gaji, tunjangan dan biaya lainnya yang berhubungan dengan pegawai serta dana pengembangan Sumber daya Manusia PD. Wawo dicantumkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang telah ditetapkan oleh Presiden Direktur dan disetujui Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

(2) Besarnya belanja pegawai ditetapkan paling banyak :a. Perusahaan yang mempunyai aset dibawah Rp4.000.000.000,- (empat

miliar rupiah) paling banyak 40% (empat puluh persen) dari penghasilan PD. Wawo tahun sebelumnya;

b. Perusahaan yang mempunyai aset diatas Rp4.000.000.000,- (empat miliar rupiah) paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari penghasilan PD. BPR tahun sebelumnya.

BAB XI

PENATAUSAHAAN BARANG INVENTARIS

Bagian KesatuWewenang dan tanggungjawab

Pasal 127

Pengelola barang milik PD. Wawo sebagai bagian dari pengelola keuangan yang dilaksanakan secara terpisah dari pengelola barang milik Pemerintah Daerah.

Pasal 128

(1) Barang milik PD. Wawo meliputi :a. Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban perusahaan ; dan b. Barang yang berasal dari peolehan yang lainnya yang sah.

(2) Barang sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b meliputi :a. Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau sejenis.b. Barang yang diperoleh sebagai pelaksana dari perjanjian/kontrak.c. Barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan Undang-Undang ; ataud. Barang yang diperoleh berdasarkan keputusan pengadilan yang

mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

37

Page 38: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Pasal 129

(1) Pengelola barang milik PD. Wawo dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan efisen, akutanbilitas, dan kepastian nilai menjadi tanggung jawab dan wewenang Presiden Direktur.

(2) Pengelola barang milik PD. Wawo meliputi :a. Perencana kebutuhan dan penganggaran;b. Pengadaan;c. Penerima, penyimpan dan penyaluran;d. Penggunaan;e. Penatausahaan;f. Pemanfaatan;g. Pengamanan dan Pemeliharaan;h. Penilaian;i. Penghapusan;j. Pemindahtanganan;k. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian;l. Pembiayaan;m. Tuntutan ganti rugi.

(3) Tata cara pengelola barang milik PD. Wawo sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

Pasal 130

Presiden Direktur sebagai pemegang kekuasaan pengelola barang milik PD. Wawo sebagaimana dimaksud dalam pasal 129 ayat (1) berwenang dan bertanggung jawab atas pembinaan dan pelaksanaan pengelola barang milik perusahaan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian KeduaWewenang Direksi

Pasal 131

(1) Dalam pengadaan/pembelian barang dan jasa Presiden Direktur mempunyai kewenangan :a. Menetapkan keputusan mengenai pembeli barang pakai habis;b. Pengadaan/pembeli aktiva tetap inventaris.

(2) Pengadaan/pembeli sebagaimana dimaksud pada poin b sampai dengan nilai Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) harus mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas.

(3) Pengadaan/pembelian aktiva tetap dan inventaris di atas Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) harus mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

(4) Seluruh pengadaan/pembeli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) pasal ini berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian KetigaPenghapusan

Pasal 132

38

Page 39: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Penghapusan barang milik PD. Wawo meliputi :a. Penghapusan dari daftar barang pengguna dan/atau kuasa pengguna;b. Penghapusan dari daftar barang milik PD. Wawo.

Pasal 133

(1) Penghapusan barang milik PD. Wawo sebagaimana dimaksud dalam pasal 132 huruf a, dilakukan dalan hal barang dimaksud sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna dan/atau kuasa pengguna.

(2) Penghapusan barang milik PD. Wawo sebagaiman dimaksud dalam pasal 132 huruf b, dilakukan dalam hal barang tersebut sudah beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau karena sebab-sebab lainnya.

(3) Penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan Keputusan Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati.

BAB XIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 134

Dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya Peraturan Bupati ini, Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas harus menetapkan keputusan-keputusan yang di perintahkan menurut Peraturan Bupati ini.

BAB XIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 135

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah.

Ditetapkan di : Raba BimaPada tanggal : 1 April 2009

BUPATI BIMA

TTD

H. FERRY ZULKARNAIN

Di undangkan di : Raba BimaPada tanggal : 1 April 2009

Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIMA

TTD

39

Page 40: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

H.M. TAUFIK HAK

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2009 NOMOR 05

40

Page 41: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BIMANOMOR : TAHUN 2009 TANGGAL: 2009

ANGGARAN DASAR DAN PETUNJUK OPERASIONAL PERUSAHAAN DAERAH WAWO (PD. WAWO) KABUPATEN BIMA

STRUKTUR ORGANISASI PD. WAWO KABUPATEN BIMA

BUPATI BIMA,TTD

H. FERRY ZULKARNAINLAMPIRAN 2 PERATURAN BUPATI BIMANOMOR : TAHUN 2009 TANGGAL : 2009

UNIT USAHA

BUPATI BIMA

PRESIDEN DIREKTUR

DEWAN KOMISARIS ATAU

BADAN PENGAWASAN

DIREKTUR UMUM

BAGIAN PEMASARAN

BAGIANKEPEGAWAIAN

DIREKTUR KEUANGAN

STAF

Ketua

Anggota

Anggota.

STAF

BAGIANAKUNTANSI DAN

PEMBUKUAN

BAGIANPERBENDAHARAAN

DAN GAJI

STAFSTAF

41

Page 42: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

DAFTAR URUT KEPANGKATAN

NO NAMA LENGKAP NIK TEMPAT TANGGAL

LAHIR PANGKAT JABATAN MULAI MENJABAT

MASA KERJA JENIS PENDIDIKAN

USIA TAHUN

STATUS PEGAWAITAHUN BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               

                       

BUPATI BIMA,TTD

H. FERRY ZULKARNAINLAMPIRAN 3 PERATURAN BUPATI BIMANOMOR : TAHUN 2009 TANGGAL : 2009

42

Page 43: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

DAFTAR PENGGAJIAN PEGAWAI

43

Page 44: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

Masa Kerja Golongan GOLONGAN I GOLONGAN IIA B C D A B C D

0                1                2                3                4                5                6                7                8                9                

10                11                12                13                14                15                16                17                18                19                20                21                22                23                24                25                26                27                28                29                30                31                32                33                

DAFTAR PENGGAJIAN PEGAWAI

Masa Kerja Golongan GOLONGAN III GOLONGAN IVA B C D A B C D

0                

44

Page 45: BAB I · Web viewDemi Allah saya bersumpah (untuk Non Islam menyesuaikan). Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

1                2                3                4                5                6                7                8                9                

10                11                12                13                14                15                16                17                18                19                20                21                22                23                24                25                26                27                28                29                30                31                32                33                

BUPATI BIMA,TTD

H. FERRY ZULKARNAIN

45