BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

66
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah penggerak dan pelaksana pembangunan yang sentral dan strategis, karena itu penentu bagi kelancaran dan kelangsungan pembangunan ada di tangan manusia. Aktualisasi pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia tidak terlepas dari hakikat manusia yang memiliki jasmani dan rohani, yang memiliki aktivitas berpikir dan berasa. Ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan pikir manusia sedangkan agama berkepentingan bagi kalbu manusia, yang keseluruhannya itu diperoleh melalui pendidikan. Oleh karena itu pada dasarnya pendidikan merupakan aktualisasi paling efektif dalam mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang sesuai dengan hakikat kodrat manusia itu sendiri, 1

Transcript of BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Page 1: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah penggerak dan pelaksana pembangunan yang sentral dan

strategis, karena itu penentu bagi kelancaran dan kelangsungan pembangunan ada di

tangan manusia. Aktualisasi pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia

tidak terlepas dari hakikat manusia yang memiliki jasmani dan rohani, yang

memiliki aktivitas berpikir dan berasa. Ilmu pengetahuan dan teknologi untuk

kepentingan pikir manusia sedangkan agama berkepentingan bagi kalbu manusia,

yang keseluruhannya itu diperoleh melalui pendidikan. Oleh karena itu pada

dasarnya pendidikan merupakan aktualisasi paling efektif dalam mengembangkan

dan meningkatkan sumber daya manusia yang sesuai dengan hakikat kodrat manusia

itu sendiri, atau dengan kata lain bahwa pendidikan mempunyai arti yang sangat

signifikan bagi manusia tidak terkecuali laki-laki ataupun perempuan.

Dampak dari penjajahan yang dialami negara Indonesia (dari Negara Belanda

dan Jepang) telah memberikan bekas yang kurang menguntungkan bagi

perkembangan semangat belajar anak bangsanya, sebab pada masa itu yang dapat

mengenyam pendidikan hanyalah dari golongan bangsawan dan tertentu saja. Kondisi

lebih tragis lagi adalah wanita jauh dari perhatian pendidikan, bahkan dapat dikatakan

1

Page 2: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

terabaikan, makanya pada saat itu muncul gerakan yang menyuarakan akan arti

keberadaan perempuan melalui gerakan yang dilakukan oleh Raden Ajeng Kartini.

Walaupun saat ini Indonesia telah lama merdeka dan suara yang diutarakan

Raden Ajeng Kartini dan banyak tokoh lainnya juga tentang pentingnya peran serta

perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama pendidikan namun dapat

dilihat bahwa wanita masih sedikit yang menyadari benar akan arti eksistensinya.

Meskipun terdapat beberapa usaha untuk tetap memberikan kesadaran yang

utuh tentang kesetaraan gender saat ini, dan dengan menilik berbagai kebijakan-

kebijakan dalam pendidikan Islam, namun pada kenyataannya hal tersebut belum

begitu menunjukkan hasil yang signifikan.1 Hal ini dapat diketahui dari masih

terdapatnya asumsi masyarakat bahwa wanita tidak perlu bersekolah sampai terlalu

tinggi sebab pada akhirnya mereka akan mengikut pada suaminya juga, atau akan

menjadi ibu rumah tangga juga. Asumsi ini sebenarnya adalah sebuah kekeliruan

yang besar sebagaimana jauh hari sebelum persamaan gender itu dikemukakan oleh

generasi barat, Islam telah memperkenalkannya. Hal ini dapat ditilik dalam ajaran

nabi Muhammad Saw dalam haditsnya:

مسلمة و مسلم كل علي فريضة العلم طلب

1Perhatikan saja bursa kerja yang diisi oleh kaum perempuan sangat minim daripada laki-laki, sehingga pada saat ini mulai diatur tentang eksistensi perempuan dalam Daftar Calon DPR yang diisi oleh 30 % kaum wanita. Demikian pula dengan kaum terpelajar pada tingkat tinggi lebih banyak diisi oleh laki-laki.

2

Page 3: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Artinya: “Menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi muslim baik laki-laki

maupun perempuan”2

Bertolak dari kondisi tersebut maka penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap masalah ini dengan judul :”HUBUNGAN PERSEPSI

MAHASISWA TENTANG KONSEP EMANSIPASI WANITA MENURUT

ISLAM DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA STAI DARULARAFAH

DELI SERDANG”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis

mengidentifikasi masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Masih terdapatnya persepsi tentang perempuan tidak terlalu urgent

menempuh pendidikan terlalu tinggi

2. Jumlah mahasiswa yang berprestasi dalam belajar masih kurang

signifikan dengan jumlah populasinya.

3. Kesempatan menempuh pendidikan tinggi yang tidak dimiliki semua

orang

2 Ali Ashraf, Sketsa Perempuan dalam Pendidikan Islam, terj. Sori Siregar, Jakarta, Pustaka Firdaus, 1989.

3

Page 4: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah sesungguhnya konsep emansipasi perempuan dalam

Islam?

2. Bagaimanakah Motivasi Belajar Mahasiswa STAI Darularafah Deli

Serdang?

3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara konsep emansipasi

perempuan dalam Islam terhadap motivasi belajarr mahasiswa STAI Darularafah

Deli Serdang?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. konsep emansipasi perempuan dalam Islam?

2. motivasi Belajar Mahasiswa STAI Darularafah Deli Serdang?

3. hubungan antara konsep emansipasi perempuan dalam Islam terhadap

motivasi belajarr mahasiswa STAI Darularafah Deli Serdang?

4

Page 5: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Civitas Akademika

A. Civiatas akademika STAI Darularafah Deli Serdang dalam

membangun motivasi belajar mahasiswanya.

B. Senantiasa memberikan kesadaran yang utuh tentang konsep

emansipasi perempuan.

2. Mahasiswa

A. Senantiasa terbangunnya motivasi belajar yang hakiki,

terutama bagi para wanita

B. Mengetahui konsep emansipasi perempuan dalam Islam

3. Masyarakat

A. Menjadi bahan masukan tentang peranan signifikansi

perempuan dalam pendidikan

B. Agar tidak membeda-bedakan dalam menyekolahkan anak

mereka antara yang laki-laki dan perempuan

5

Page 6: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

BAB II

Kajian Pustaka

A. Pengertian Persepsi

Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang

pengalaman terhadap sesuatu benda ataupun sesuatu kejadian yang dialami. Persepsi

dianggap sebagai sebuah pengaruh ataupun sebuah kesan oleh benda yang semata-

mata menggunakan pengamatan penginderaan. Persepsi ini didefinisikan sebagai

proses yang menggabungkan dan mengorganisasikan data-data indera kita

6

Page 7: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

(penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari

di sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri.

Abdul Rahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab menyebutkan bahwa

persepsi adalah kemampuan membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan

perhatian terhadap satu objek rangsang. Dalam proses pengelompokan dan

membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman

terhadap satu peristiwa atau objek.3

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa persepsi merupakan upaya

pemberian tanggapan/ pendapat/ pandangan yang melibatkan pengalaman seseorang

terhadap peristiwa yang memang diketahui, dari suatu peristiwa atau objek yang

dibahas.

B. Pengertian Emansipasi Perempuan

Kata emansipasi, jika dilihat dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

mempunyai arti: “1).Pembebasan dari perbudakan, 2). Persamaan hak dalam berbagai

aspek kehidupan masyarakat.”4

3Lihat: Abdul Rahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta, Prenada Media, 2005, hal. 88-126

4Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, balai Pustaka, 2001, hal. 2001.

7

Page 8: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Hafiz Al-Rasyid Isra mengemukakan bahwa emansipasi adalah upaya mencari

titik persamaan hak, sebab adanya diskriminasi dalam lingkup sosial, ekonomi,

budaya,pendidikan dan sebagainya yang tidak setara.5 Lebih lanjut beliau

mengemukakan bahwa emansipasi wanita (beliau tidak menggunakan istilah

perempuan, namun menurut penulis hal ini sama saja) yaitu: “ suatu upaya yang

dituangkan dalam bentuk tindakan nyata bertujuan untuk melepaskan diri para

wanita (penulis menggunakan istilah wanita) dari kedudukan sosial, ekonomi,

pendidikan, perlindungan hokum, yang rendah, pada kemungkinan untuk

berkembang dan maju setara dengan laki-laki.6

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa hakikat emansipasi

perempuan adalah menuntut persamaan hak mereka yang pada dasarnya memang

dapat dilakukan dan dicapai mereka dalam berbagai lingkup kehidupan, seperti

pendidikan, bekerja, persamaan hokum dan sebagainya yang mana hak ini sebelum

adanya gerakan emansipasi memang sedikit terlupakan dan terabaikan.

C. Pengertian Motivasi Belajar

5Hafiz Al-Rasyid Isra, Hakikat Gender dalam Perspektif Islam. Jakarta, Rineka Cipta, 2008, hal/ 45.

6Ibid., hal. 48

8

Page 9: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Motivasi yang baik perlu ditimbulkan secara intelegal dalam kegiatan belajar,

karena motivasi mempunyai daya pengarah, kegiatan individu, bahan suatu kegiatan

yang begitu saja terjadi, melainkan ada yang mendorongnya dan mencapai suatu

tujuan yaitu utuh dan memenuhi kebutuhan hidup serta, untuk mempertahankan,

eksistensinya atau keberadaannya.

Usman Effendy ( 1984 : 60 ) mengemukakan bahwa motivasi adalah : suatu

kondisi/ kekuatan yang mengarahkan organisme untuk mencapai suatu tujuan.

Dengan demikian motivasi dapat menimbulkan suatu kekuatan agar individu

dapat berbuat, bertindak betingkah lalu untuk mencapai suatu tujuan tertentu,

semakin jelas tujuan yang akan dicapai, maka semakin jelas pula ketentuan yang akan

dimiliki, jelasnya mahasiswa-mahasiswa akan berusahamengatasi kesulitan dan

rintangan dalam situasi yang kurang menguntungkan dalam belajarnya.

Motivasi juga sangat berhubungan dengan minat yang dimiliki seseorang

minat dapatlah diartikan sebagai suatu kondisi yang selalu berhubungan dengan

keinginan dan kebutuhan. Hal ini merupakan kecendrungan juwa seseorang karena

berhubungan dengan kebutuhan, Bohard dalam Sardiman AM ( 1992 : 76 )

menyatakan bahwa “ minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul

akibat dari prestasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja.

9

Page 10: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Jika motivasi sangat penting diberikan pada mahasiswa agar mahasiswa-

mahasiswa tersebut dapat mempertahankan serta mengahsilkan hasil belajarnya.

Mc. Donal dalam Sardiman AM ( 1986 : 75 ) mengatakan bahan motivasi

adalah : “ Suatu energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya Feeling

dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Dari kalimat diatas dapat dikatakan bahwa :

a. Motivasi mengamati terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu.

b. Motivasi ditandai dengan minculnya dengan rasa senang yang dapat

mempengaruhi seseorang.

Banyak ahli yang mengemukakan definisi belajar, satu pendapat

dengan pendapat yang lainnya saling menguatkan, diantaranya :

Abdul Rahman Saleh mengemukakan, belajar adalah suatu bentuk

pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara

bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.7

Hilgard dan Bower mengemukakan belajar berhubungan dengan pertumbuhan

tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya secara berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah

laku tersebut tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan,

7Abdul Rahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, Op-Cit, hal. 209

10

Page 11: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

kematangan, atau keadaan-keadaan sesat seseorang (misalnya; kelelahan, pengaruh

obat, dan sebagainya.8

Morgan mengemukakan, belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.9

Dari beberapa pengertian di atas dapat dimengerti bahwa belajar merupakan

proses perubahan dalam tingkah laku, yang didapat melalui latihan dan pengalaman.

Setelah mengemukakan definisi motivasi, dan definisi belajar maka dapat pula

dimengerti bahwa yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah adanya suatu

kondisi/ kekuatan yang mengarahkan organisme/ seseorang untuk mencapai suatu

tujuan perubahan ke arah yang lebih baik yang diperoleh melalui latihan dan

pengalamannya.

D. Dasar dan Anjuran Belajar Bagi Wanita

Belajar merupakan suatu kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap

manusia, baik laki-laki maupun perempuan sebagaimana ditegaskan dalam hadist dan

ayat pada pembahasan terdahulu.

8Hilgard dan Bower, Theories of Learning, new York, UNS Press, 1995, hal. 215 9Morgan, lihat Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Ibid, hal 210.

11

Page 12: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Dalam bahasan ini, kewajiban belajar tersebut dititik beratkan pada

perempuan. Berbicara mengenai kewajiban, sebenarnnya merupakan suatu hal yang

terdengar ekstrim, terutama bagi stake-holder pendidikan. Menuntut ilmu memang

merupakan suatu kewajiban, tetapi hendaknya perempuan (dalam bahasan ini) tidak

memandanya hanya sekedar memenuhi panggilan wajibnya saja, tetapi lebih dititk

beratkan pada aspek kebutuhan akan ilmu pengetahuan, oleh karena hal inilah salah

satu alasan emansipasi perempuan itu muncul.

Banyak ayat al-Quran dan hadits yang mengisyaratkan bagi “perempan”

(setara dengan laki-laki) untuk berperan serta dalam belajar, tidak hanya ditujukan

bagi laki-laki.

Islam melalui kitab suci al-Quran memandang kedua jenis kelamin (laki-lakii

dan perempuan) dalam kedudukan dan fungsi yang sama. Pandangan tersebut

dibuktikan dengan beberapa bukti berikut:

Pertama, seluruh ayat-ayat al-Quran yang membicarakan Adam dan Hawa

dengan menggunakan kata ganti mutsanna. Hal ini menunjukkan tingkat kesetaraan

antara keduanya dimata Allah, misalnya tentang “Keduanya memanfaatkan fasilitas

sugra).10

10Lihat al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 35

12

Page 13: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Kedua, ayat al-Quran memandang antara laki-laki dan perempuan setara

dalam fungsinya sebagai hamba guna mencapai tingkat ketakwaan. Sebagaimana

nukilan ayat al-Quran surat

Artinya: Hai, manusia, sesungguhnya kami ciptakan kamu dari seorang laki-

laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-

suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia

dfiantara kamu adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu.11

Ketiga, keduanya sama-sama sebagai khalifah di bumi, baik laki-laki maupun

perempuan.12

Hadits nabi Muhammad Saw:

11 12Hasan Asari (Ed), Studi Islam: dari Pemikiran Yunani ke Pengalaman Indonesia

Kontemporer, Bandung, Citapustaka Media, 2006, hal.220

13

Page 14: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

مسلمة و مسلم كل علي فريضة العلم طلب

Artinya: “Menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi muslim baik laki-laki

maupun perempuan”13

Dengan adanya pandangan di atas sebagai dasar dan inforcemen bagi

perempuan untuk berkiprah sama dengan laki-laki. Adanya kesetaraan gender antara

laki-laki dan perempuan membuat kedua belak pihak harus memanfaatkan

kesempatan dan kepercayaan yang diberikan padanya secara baik, terutama dalam

bahasan ini adalah keharusan belajar bagi wanita.

E. Signifikansi Emansipasi Perempuan dan Kaitannya dengan

Motivasi Belajar

Suatu realita yang cukup menarik di tengah masyarakat saat ini, adalah,

pemahaman tentang cita-cita Kartini yang hanya dipahami secara parsial terutama

oleh kaum wanita sendiri. Impian seorang kartini, yang ingin memberikan kemajuan

terhadap akses pendidikan bagi wanita-wanita Indonesia, telah mengalami

manifestasi, transformasi, bahkan diversifikasi yang radikal akibat pemahaman yang

tidak komprehensif mengenai hakikat cita-cita seorang Kartini.

13 Ali Ashraf, Sketsa Perempuan dalam Pendidikan Islam, terj. Sori Siregar, Jakarta, Pustaka Firdaus, 1989.

14

Page 15: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Cita-Cita seorang Kartini untuk memajukan bangsa, memajukan kaumnya

(terutama dalam hal akses pendidikan) nampak jelas dalam surat-suratnya yang ia

tulis kepada teman-teman korespondensinya yang semuanya adalah warga Belanda.

Seperti suratnya kepada Nona E.H Zeehandelaar yang salah satu paragrafnya

berbunyi, “… berceritalah banyak kepada saya, banyak tentang kaum wanita

sekarang di negeri Belanda bekerja, berjuang, berpikir, dan merasai. Kami menaruh

perhatian besar kepada segala sesuatu mengenai kemajuan wanita …” 14

Esensi pemikiran seorang Kartini tidak lain adalah peningkatan perana wanita dalam

beberapa aspek yang memang secara beradab semestinya melibatkan wanita sebagai

bagian dari peradaban. Tentu saja akses pendidikan menjadi saranan utama yang

diperjuangkan oleh Kartini.

Pendidikan yang sebelumnya hanya milik kaum Adam, harus bisa disentuh

oleh wanita demi mencapai kemajuan yang didambakannya. Kesadaran akan

pentingnya pendidikan juga digalakannya kepada kaum wanita. Karena tanpa

kesadaran itu sendiri, akan sangat sulit untuk mencapai apa yang dicita-citakan

seorang Kartini. Inilah yang memang menjadi esensi perjuangan seorang Kartini.15

Sebagai bahan renungan dan reinterpretasi bagi kita semua, marilah kita

menengok surat-surat yang ditulis oleh Kartini kepada sahabat-sahabat penanya di

14 Sulastin Sutrisno, Surat-Surat Kartini, Jakarta, Citamedia Pustaka, 1998, hal. 6215Ibid., hal. 69

15

Page 16: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Belanda. Tergambar baik secara ekspilisit maupun implicit bahwa, hakikat ciat-cita

luhur yang ia perjuangkan adalah, pendidikan bagi kaum wanita, yang dengan

pendidikan itu, kaum wanita bisa memahami hakikat sebuah peradaban secara

holistic dari semua aspek yang ada. Memahami hakikat emansipasi secara

menyeluruh sehingga tidak timbul ketimpangan social.

Refleksi dan perenungan kembali perlu dilakukan secara cermat mengenai

cita-cita seorang Kartini yang ingin berbuat banyak demi bangsanya, bukan hanya

memikirkan dirinya sendiri terlebih dengan pemikiran yang dibatasi oleh lemahnya

akses ilmu pengetahuan. Coba kita renungkan, Kartini mungkin akan sedikit

tersenyum jika hari ini masih hidup, karena akan melihat kemajuan yang pesat dari

kaumnya terutama dalam hal pendidikan. Tetapi mungkin hatinya juga akan miris,

manakala melihat, tidak sedikit perempuan yang salah mengartikan emansipasi

(bukan kebebasan radikal) yang ia perjuangkan, sehingga perempuan-perempuan itu

tidak lebih dari sekadar objek komersialitas, dimanfaatkan kemudian dicampakan,

dan ironisnya saat ini hal itu dianggap lazim atau biasa, atas nama kebebasan dan

emansipasi

Gerakan eamansipasi wanita telah menyentuh dan mempengaruhi masyarakat

Indonesia setelah gerakan ini muncul di, Eropa sejak awal abad ke-18, dan di

Indonesia di suarakan oleh Kartini dan kawan-kawan. Pengaruhnya antara lain

16

Page 17: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

terlihat dalam rumusan UUD 1945 yang terhindar dari diskriminasi antara laki-laki

dan perempuan.16 Dapat dilihat kenyataan bahwa wanita telah membuktikan

eksistensinya dalam berbagai bidang; Megawati pernah menjadi presiden RI, Sri

Mulyani (salah satu menteri saat ini), putri bung karno, dan banyak lagi yang lainnya.

Hilangnya dinding pembatas untuk beraktivitas, berkreasi, antara laiki-laki

dan perempuan saat ini telah menghantarkan semangat tersendiri bagi kaum

perempuan untuk berkiprah di berbagai bidang, termasuk dalam bidang pendidikan.

Tuntutan memberikan bekal pendidikan juga diembankan pada Negara dan

orang tua tanpa melihat gendernya, konsekwensinya hingga saat ini banyak wanita

yang sadar akan pentingnya pendidikan bagi mereka.

Suprayetno menegaskan:

Wanita Indonesia patut mengucapkan terima kasih pada perjuangan R.A

kartini yang telah memperjuangkan nasib kaumnya hingga dapat dipandang

setara dengan laki-laki, terutama dalam lingkup pendidikan. Perempuan sudah

dapat mengenyam pendidikan yang sama dengan laki-laki. Saat ini wanita

Indonesia telah begitu banyak yang peduli terhadap dunia pendidikan, baik

formal ,informal ataupun non formal, dan tidak sedikit diantara wanita yang

menunjukkan prestasi gemilang. Setidaknya dapat diungkapkan sederetan

16Ibid, hal.227

17

Page 18: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

nama yang menduduki posisi strategis dalam berbagai lembaga {(Megawati

Soekarno Putri (Presiden RI), Prof. Dr. Khalidzah Hasan (pernah menjabat

Dekan Fakutlas Tarbiyah IAIN SU),………..seluruhnya adalah wanita

Indonesia berprestasi. Hendaknya hal ini juga dicontoh oleh kaum perempuan

yang lain untuk turut ambil bagian dalam prestasi. 17

Dari kutipan di atas dapat dimengerti bahwa telah ada gagasan dan tindakan

nyata emansipasi perempuan, dan akhirnya mempunyai pengaruh yang besar bagi

kaum perempuan dalam segala aktivitas mereka. Gerakan Emansipasi wanita di

Indonesia juga telah menghantarkan wanita-wanita Indonesia mencapai tradisi

belajar dan mempereoleh prestasi yang setara dengan laki-laki.

Prestasi yang telah berhasil diperoleh oleh kaum perenpuan di berbagai hal

seperti bidang pendidikan, pemerintahan, politik dan sebagainya, tentu saja

memberikan warna tersendiri bagi kemununculan figur-figur perempuan yang lain

yang ingin turut mengikuti jejak sukses mereka. Hal ini senada dengan ungkapan

Fakih Mansour:

Sukses yang diraih wanita Indonesia saat ini tentu bukan datang dengan

sangat mudah, jika dilacak akar sejarahnya, dahulu, perempuan tidak semudah saat

17Suprayetno, Melacak Tradisi Akademik : Tinjauan Perspektif Gender, Bandung, Citapustaka Media, 2006, hal.54

18

Page 19: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

ini mengakses pendidikian, penuh diskriminasi. Ini merupakan buah dari perjuangan

gigih penyuara hak kesamaan hak wanita dan laki-laki di Indonesia.

Ternyata gagasan penyuara kesamaan hak perempuan telah menemukan

signifikansinya saat ini, dimana para perempuan telah mengenyam kesetaraan yang

nyata, dapat berprestasi, dapat bersaing dalam belajar, berkarir, dan sebagainya.18

Dari ungkapan di atas dapat dimengerti bahwa emansipasi perempuan telah

mampu mengantararkan perempuan Indonesia untuk berpacu dalam berbagai

dinamika kehidupan, termasuk dalam kaitan pendidikan dan bersaing dalam belajar.

Dalam persaingan belajar tentu saja harus terdapat di dalamnya motivasi belajar yang

kuat.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotetis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ terdapat

hubungan yang signifikan antara persepsi mahasiswa tentang konsep

emansipasi perempuan dengan motivasi belajar mahasiswa STAI Darularafah

Deli Serdang.

18 Fakih Mansour, Konsepsi Gender dan Transformasi Sosial, Jakarta, Pustaka Pelajar, 1996, hal. 65

19

Page 20: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

BAB III.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

20

Page 21: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Penelitian ini dilakukan pada lembaga pendidikan tinggi Islam yaitu STAI

Darularafah Deli Serdang yang terletak di Jalan Berdikari Desa Lau Bakeri

Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

Untuk mengetahui secara utuh tentang STAI Darularafah Deli Serdang, akan

diuraikan tentang kondisi perguruan tinggi ini dari sudut fasilitas yang dimiliki,

keadaan (kualifikasi dan jumlah) tenaga pengajar, jumlah mahasiswa, dan sarana

lainnya. Untuk mengetahuinya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Areal tanah seluas 8.00 M2 terbagi menjadi tiga komponen yaitu

ruang kelas (teori), halaman kampus dan tanah untuk keperluan lainnya. Secara

lengkapnya pembagian tanah menurut keperluannya dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

TABEL I

TATA GUNA TANAH STAI DARULARAFAH DELI SERDANG

TA.2012/2013

No Penggunaan Tanah F

1 Bangunan kampus 400 M2

2 Halaman kampus dan lapangan

olahraga

200 M2

21

Page 22: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

4 Keperluan lainnya 200 M2

Jumlah 800 M2

Sumber data: Kantor STAI DARULARAFAH DELI SERDANG TA. 2012/2013

Areal seluas 400 M2 yang digunakan untuk bangunan terdiri dari ruang

belajar, kamar mandi, ruang gudang dan lain-lain.

Secara terperinci mengenai sarana dan fasilitas yang dapat menunjang

keberhasilan mahasiswa dalam pendidikan di STAI Darularafah Deli Serdang TA.

2012/2013 dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL II

SARANA DAN FASILITAS STAI DARULARAFAH DELI SERDANG

TA. 2012/2013

No Sarana dan fasilitas Jumlah

1

3

4

5

Ruang kelas/teori

Perpustakaan

Ruang guru

Kantin/koperasi

9 kelas

1 ruang

2 ruang

3 ruang

22

Page 23: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

6

7

8

9

10

11

12

13

14

Ruang Ketua STAI

Mushalla

Ruang TU

Ruang guru

Kamar mandi mahasiswa

Kamar mandi guru

Sarana olah raga

Areal parkir

Komputer

1 ruang

1 ruang

1 gedung

1 ruang

2 ruang

tersedia

tersedia

tersedia

tersedia

Sumber data : Kantor STAI Darularafah Deli Serdang TA. 2012/2013

Sisa areal yang lain adalah untuk halaman kampus, kebun dan keperluan

lainnya. Pelaksanaan belajar mengajar dilaksanakan pada pagi hari bersama dengan

guru-guru. Untuk tahun ajaran 2012/2013 jumlah mahasiswa seluruhnya mencapai

474 orang, dengan perincian sebagai berikut :

23

Page 24: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

TABEL III

KEADAAN MAHASISWA STAI DARULARAFAH DELI SERDANG TA.

2012/201319

No semester F %

1

2

3

4

II

IV

VI

VIII

19 Adalah mahasiswa yang aktif dihitung dari semester genap yaitu : semester II, IV, VI, dan VIII

24

Page 25: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Jumlah

Sumber data : Kantor Kepala STAI DARULARAFAH DELI SERDANG TA.

2012/2013

Selanjutnya mengenai tenaga pengajar di STAI DARULARAFAH DELI

SERDANG TA. 2012/2013 berjumlah 31. Berdasarkan jenjang pendidikan guru

dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL IV

DAFTAR KEADAAN TENAGA PENGAJAR

STAI DARULARAFAH DELI SERDANG

No Nama Dosen PendidikanJabatan/Mata Kuliah yang

diampu

1

2

3

4

5

Drs. H.Ikrom, M.Hum.

Ahmad Rifa`i, S.Ag.

Rahmad Asril Pohan, Lc.

Bambang W.W., M.A.

Indra Syah Putra, M.A.

S.2

S.1

S.1

S.2

S.2

Ketua

Pembantu Ketua I

Pembantu Ketua II

Pembantu Ketua III

Ketua Program Studi PAI

25

Page 26: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

6

7

8

9

10

Ahmad Sofyan, M.A.

Basri Rangkuti, M.S.

Zahiruddin, M.A.

Purbatua Manurung, M.Pd.

Drs. Chairul Zein

Drs. Zulfan Arifin

Prayugianto, S.Pd.

Fatmi, S.Kom.

S.2

S.2

S.2

S.2

S.1

S.1

S.1

S.1

Ketua Litbang

Ketua Akademik

Sumber data : Kantor STAI DARULARAFAH DELI SERDANG TA.

2012/2013

B. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa STAI S.2 TA. 2012/2013.

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan, terdapat jumlah populasi

sebanyak 474 orang.

26

Page 27: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini penulis menggunakan

tehnik sampling random (sistem acak) dengan menggunakan rumus T. Yaname20

n = _____N_____

Nd2+1

Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

d2 = Persentase yang ditetapkan sebesar 10 % dengan tingkat

kepercayaan 90 % .

Persentase rumus diatas, maka jumlah sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah :

n = ___474___

474(0,1)2 + 1

n = ____474___

474(0,01) + 1

20 Jalaluddin Rakhmat , Metode Penelitian Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1991, hal 32

27

Page 28: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

= ___474__

5.74+ 1

= 83

Dengan demikianlah sampel dalam penelitian ini adalah 83 orang

mahasiswa.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Penelitian ini penulis pilih sesuai dengan prosedur penelitian penulis

yang lebih menekankan pada indeks-indeks dan pengukuran empiris”.21 Dan

pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan deskriptif, pendekatan tersebut

penulis pilih sebab sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan. Sebab metode

deskriptif bertujuan untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang.

Dapat dilihat dari kutipan dibawah ini :“Penyelidikan deskriptif tertuju pada

pemecahan masalah pada masa sekarang, karena banyak sekali ragam penyelidikan

masa sekarang. Metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang

mencakup penyelidikan, penuturan, menganalisis serta mengklasifikasikan

21 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1997, hal..35.

28

Page 29: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

penyelidikan dengan teknik survei, interview, angket dan observasi serta analisa

kuantitatif”.22

Langkah selanjutnya kemudian perlu “mendeskripsikan data-data hasil

penelitian secara statistik untuk menunjukkan hubungan diantara variabel-variabel”.23

C. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data,

penulis menggunakan tiga macam instrument pengumpulan data yaitu :

1. Observasi yaitu mengadakan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian,

untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar mahasiswa STAI

DARULARAFAH DELI SERDANG dan persepsi mereka tentang makna

emansipasi wanita.

2. Wawancara yaitu mengadakan Tanya jawab secara langsung tentang variabel

penelitian kepada dosen, ketua STAI, untuk mendapatkan data, keterangan

maupun informasi yang diperlukan.

3. Angket yaitu menyebarkan pernyataan sikap mahasiswa yang berkaitan dengan

variabel penelitian

22 Winarno Surakhmad, Pengantar penelitian. Bandung, Tarsito, 1985. hal.132.

23 Margono, Ibid, hal. 46.

29

Page 30: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

D. Skala Pengukuran

Untuk data variabel X (emansipasi perempuan) dan variabel Y (motivasi

belajar) dikumpulkan melalui angket dengan menggunakan empat alternatif

jawaban (dalam bentuk pernyataan sikap: sangat setuju (SS), setuju (S), dan

tidak setuju (TS), serta STS (sangat tidak setuju). Untuk jawaban SS diberi score 4

dan jawaban S diberi score 3 dan untuk jawaban TS diberi score 2, serta untuk

jawaban STS diberi score 1

E. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul selanjutnya adalah menganalisis hasil penyaringan

data angket.

Teknik analisis data angket memakai rumus persentase, adalah sebagai

berikut : P=f/n x 100 %. 24

Keterangan :

f = frekwensi jawaban

n = sampel

P = persentase

Dan untuk memperoleh koefisien korelasi antara variabel X dan Y tersebut

maka penulis menggunakan rumus korelasi product moment yaitu :

24 Sudijono. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada 1996, hal. 39

30

Page 31: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

r xy = . 25

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

25 Suharsimi Arikunto , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta, Rineka Cipta, 1999, hal. 256

31

Page 32: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

A. Konsep Emansipasi Perempuan menurut persepsi mahasiswa STAI Al-

Ishahiyah Binjai

B. Motivasi Belajar Mahasiswa STAI DARULARAFAH DELI SERDANG

TABEL

MAHASISWA BELAJAR SETIAP HARI DENGAN PENUH

KESADARAN DIRI UNTUK DAPAT MENGUASAI MATERI KULIAH

No Alternatif Jawaban F %

1

2

3

4

Sangat sering

Sering

Jarang

Tidak pernah

Jumlah 73 100

Sumber: Angket Variabel Y No.1

TABEL

32

Page 33: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

MAHASISWA MERASA SANGAT RUGI JIKA TIDAK MEMBACA

BUKU-BUKU YANG BERKAITAN DENGAN PELAJARAN ANDA

SETIAP HARINYA

No Alternatif Jawaban F %

1

2

3

4

Sangat sering

Sering

Jarang

Tidak pernah

Jumlah 73 100

Sumber: Angket Variabel Y No.2

TABEL

33

Page 34: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

MAHASISWA MENYADARI DENGAN BENAR BAHWA DENGAN BELAJAR

SECARA SERIUS AKAN DAPAT MENGHANTARKAN ANDA PADA

JENJANG KESUKSESAN

No Alternatif Jawaban F %

1

2

3

4

Sangat sering

Sering

Jarang

Tidak pernah

Jumlah 73 100

Sumber: Angket Variabel Y No.3

TABEL

34

Page 35: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

ANDA BELAJAR DENGAN SERIUS TAPI ADAKALANYA TIDAK

TERSERAP SECARA MAKSIMAL, MAKA ANDA AKAN

MENGULANGINYA LAGI

No Alternatif Jawaban F %

1

2

3

4

Sangat sering

Sering

Jarang

Tidak pernah

Jumlah 73 100

Sumber: Angket Variabel Y No.4

35

Page 36: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

TABEL

ANDA MEMILIH UNTUK MEMBACA BUKU-BUKU YANG

BERKUALITAS UNTUK DIBACA

No Alternatif Jawaban F %

1

2

3

4

Sangat sering

Sering

Jarang

Tidak pernah

Jumlah 73 100

Sumber: Angket Variabel Y No.5

36

Page 37: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

TABEL

ANDA SEMAKIN TERTARIK UNTUK BELAJAR JIKA ANDA MENGUASAI

MATA KULIAH YANG DISAJIKAN DOSEN

No Alternatif Jawaban F %

1

2

3

4

Sangat sering

Sering

Jarang

Tidak pernah

Jumlah 73 100

Sumber: Angket Variabel Y No.6

37

Page 38: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

TABEL

ANDA AKAN MERASA TERTARIK DAN SEMANGAT DALAM BELAJAR

JIKA ANDA MENYADARI UPAYA PERJUANANGAN R.A KARTINI DKK

TENTANG HAK PEREMPUAN

No Alternatif Jawaban F %

1

2

3

4

Sangat sering

Sering

Jarang

Tidak pernah

Jumlah 73 100

Sumber: Angket Variabel Y No.7

38

Page 39: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

TABEL

ANDA SELALU BERDISKUSI DENGAN TEMAN-TEMAN ANDA UNTUK

MENAMBAH WAWASAN BERFIKIR ANDA SEBAGAI WUJUD

KETERTARIKAN ANDA DALAM BELAJAR

No Alternatif Jawaban F %

1

2

3

4

Sangat sering

Sering

Jarang

Tidak pernah

Jumlah 73 100

Sumber: Angket Variabel Y No.8

39

Page 40: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

TABEL

ANDA CENDERUNG LEBIH BERSEMANGAT DALAM BELAJAR JIKA

DOSEN YANG MENGAJAR ANDA SELALU BERSAHAJA

No Alternatif Jawaban F %

1

2

3

4

Sangat sering

Sering

Jarang

Tidak pernah

Jumlah 73 100

Sumber: Angket Variabel Y No.9

40

Page 41: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

TABEL

ANDA AKAN SELALU BERTANYA KEPADA DOSEN ANDA TENTANG

MATERI KULIAH YANG ANDA RASA BELUM PAHAM

No Alternatif Jawaban F %

1

2

3

4

Sangat sering

Sering

Jarang

Tidak pernah

Jumlah 73 100

Sumber: Angket Variabel Y No.10

C. Hubungan Konsep Emansipasi Perempuan menurut persepsi mahasiswa

STAI Al-Ishahiyah Binjai dengan Motivasi Belajar

D. Hambatan yang Ditemui dan Upaya Penanggulangannya

41

Page 42: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Pundi-Pundi Risalah Islam, Medan, IAIN Press, 2002.

Ahmad Juwaini, Belajar “Sistem Long Life”, Jakarta, Pustaka Firdaus.2001

Alaisyah, Hikmah Persia dalam Pendidikan Islam, Bandung, Tarsito, 1989.

Aerlyn Stone. When God Was a Woman, New York, HBJ, 2001.

42

Page 43: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

A.Tabrani Rusyan dkk, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Remaja

Rosdakarya, Bandung, 1992.

Barcouss Lies M dan Johan Hendrik Meuleman, Wanita Islam Indonesia dalam

Kajian Tekstual dan Konseptual, Jakarta, INIS, 1993.

Chalidjah Hasan, Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan, Surabaya, Al-Ikhlas,

1994.

David Campbell, Mengembangkan Kreativitas Belajar, Yogyakarta, Kannisius, 1986.

Departemen Agama, Al-Qur`an dan Terjemahannya, Semarang, Toha Putra, 1987.

D.Usman Effendy dan Juhaya S. Praja, Pengantar Psikologi Bandung:

Aksara , 1984.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai

Pustaka, 2001.

43

Page 44: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Fakih Mansour, Menggeser Konsepsi Gender dan Transformasi Sosial, Jakarta,

Pustaka Pelajar, 1996.

Sulastri Juheni, Sketsa Perempuan Indonesia, Sebuah Harapan dan Perjuangan

Yogyakarta, FIB, Bandung, 1994.

Kartini Kartono dan Deli Gulo, Kamus Psikologi, Bandung, Pioner Jaya, 1987..

M. Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pendidikan Islam, Bulan Bintang, 1993.

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1990.

Rakhmat Natawijaya dan L. Moeloeng, Psikologii Pendidikan, Proyek Pengadaan

Buku-Buku Pendidikan Baru, Jakarta, 1997.

Salim Bahreisy, Terjemahan Riyadhussalihin, Bandung, Al-Ma`arif, 1987.

44

Page 45: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengaja, Jakarta, Bulan Bintang,

1992.

Soegarda Poerwabakawatja dan H.A.H. Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta,

Gunung Agung, 1984.

Kreutz W., Sex and Gender an: Introduction, California, London, Prentice Hall,

2005.

Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta Rineka Cipta, 1997.

Sondang P Siagian, Teori motivasi dan aplikasinya. Jakarta ,Bina Aksara, 1989.

Suprayetno, Psikologi Belajar Akademik, Bandung, Tarsito, 1998

Suprayetno, Ranah Psikologi Pendidikan, Jakarta, Balai Pustaka, 2005.

45

Page 46: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Bina Aksara, 1987.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta,

Rineka Cipta, 1999 .

Tampubolon, Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca, Bandung, Angkasa,

1993.

Winarno Surakhmad, Pengantar penelitian. Bandung, Tarsito, 1985.

46

Page 47: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai

Pustaka, 2001

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, Jakarta, Al-Ma`arif, 1998

Daud Rasyid, Wanita Indonesia: Peradaban dan Pendidikannya, Jakarta, Pedoman

Ilmu Jaya, 1996

Jalaluddin Rakhmat , Metode Penelitian Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya,

1991.

Muhammad Hamzah, Masyarakat Madani, Jakarta, Gema Insani, 1999.

Nazaruddin, .Akhlak Rasulullah Saw. Jakarta, Pustaka Firdaus, 1998.

Sudijono. Pengantar Pendidikan. Jakarta, Grafindo Persada, 1996.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta,

Rineka Cipta, 1999 .

47

Page 48: BAB I-V Amri Terbaru 14 5 08

Said Agil Husein Al-Munawar, Penanaman Nilai-Nilai Qur`ani dalam Kehidupan,

Jakarta, Bulan Bintang, 1999.

48