BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi...

77
PROPOSAL SEMINAR HASIL KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA ( STUDI KASUS DI MTs NEGERI JOGOROGO KABUPATEN NGAWI) TESIS Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Magister Pendidikan Islam Oleh: MUQIT SANTOSO NIRM: 091127 1

Transcript of BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi...

Page 1: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

PROPOSAL SEMINAR HASILKORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA

DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA( STUDI KASUS DI MTs NEGERI JOGOROGO KABUPATEN NGAWI)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi PersyaratanGelar Magister Pendidikan Islam

Oleh:

MUQIT SANTOSO NIRM: 091127

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS DARUL 'ULUM JOMBANG

2011

1

Page 2: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

PROPOSAL SEMINAR HASILKORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA( STUDI KASUS DI MTs NEGERI JOGOROGO KABUPATEN NGAWI)

ABSTRAK

Hubungan prestasi akademik pendidikan agama islam dengan perilaku sosial siswa di lingkungan siswa MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi, yang dibahas dalam tesis ini bertujuan ingin mengetahui apakah ada hubungan antara prestasi akademik pendidikan agama dengan sikap dan perilaku sosial siswa, faktor penyebab penyimpangan perilaku, serta sejauhmana efektifitas pendidikan agama yang diajarkan di madrasah dapat memberikan motivasi dan aktualisasi nilai-nilai agama dalam kaitannya dengan perilaku sosial siswa di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian korelasional dengan jumlah populasi sebanyak 450 siswa. Jumlah sampel diambil berdasarkan stratified random samping sejumlah 130 siswa pada enam belas kelompok belajar / strata kelas paralel. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian menggunakan metode observasi, angket, dokumentasi serta wawancara, dengan uji validitas dan reliabilitas intrumen.

Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan metode kuantitatif dengan rumus Product Moment dan skala Likert. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis.

Hasil analisis pengujian data statistik membuktikan bahwa hipotesis nihil ditolak dan dipotesis kerja diterima. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa ada hubungan positif signifikan antara prestasi akademik pendidikan agama dengan perilaku sosial siswa di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi dengan taraf signifikasi koeffisien korelasi rata-rata tinggi ( 0,71 )

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan perlu adanya tindak lanjut dari hasil penelitian ini berkaitan dengan peningkatan kualitas hasil belajar pendidikan agama dengan berorientasi pada masalah sosial, dalam bentuk penelitian lanjutan,serta perlunya rumusan item kompetensi yang berorientasi pada kesadaran dan pengamalan perilaku sosial sesuai goal pendidikan yang diharapkan. Dalam hal ini kualitas SDM Guru, reorientasi proses serta rumusan kompetensi perlu disesuaikan dengan paradigma dan konsep pendidikan islam yang sedang dibutuhkan masyarakat berkait dengan etika dan moral yang islami.

Kata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial

2

Page 3: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMADENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA

( STUDI KASUS DI MTs NEGERI JOGOROGO KABUPATEN NGAWI)

A. Pendahuluan

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah-sekolah dewasa ini sangat memegang peranan penting dalam membangun kepribadian , sikap ,etika dan tingkah laku para remaja di kalangan siswa ,dalam rangka mewujudkan generasi yang bermoral , dengan tujuan untuk menjadikan siswa yang cerdas terampil dan ber- akhlakul al-karimah . Dalam pembinaan sikap dan tingkah laku remaja di kalangan pelajar diperlukan sebuah pendekatan “ edial keagamaan “ melalui pengajaran dan pendidikan agama di sekolah.Fakta menunjukkan bahwa remaja dewasa ini masih merupakan problema sosial yang masih menjadi obyek penelitian para ahli. Realitas menunjukkan bahwa problema tersebut nampak jelas pada sikap sebagian remaja ( siswa ) yang cenderung melakukan perbuatan dan bertingkah laku asosial dan asusila yang bertentangan dengan norma – norma yang berlaku di lingkungan masyarakat .Sikap dan perilaku remaja baik di kalangan pemuda maupun siswa telah sedemikian memprihatinkan. Fakta dan realitasnya meunjukkan bahwa banyak siswa dengan berbagai potensinya masih menyimpan lembaran hitam. Banyaknya kasus-kasus yang dipublikasikan oleh media masa nampak sangat memprihatinkan semua pihak seperti pelanggaran etika , pergaulan bebas , kasus perkelaian antar pelajar dan bahkan masalah kriminalitas.Dari sumsi tersebut ada kecenderungan bahwa pendidikan agama yang ada di sekolah dapat memperkecil kasus-kasus pelanggaran norma- norma sosial .MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi sebagai institusi yang mengemban misi pendidikan yakni untuk mewujudkan proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri peserta didik agar memiliki kekuatan spiritual pengendalian diri , kepribadian , kecerdasan , akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara. ( UU No. 20/2003 ps:1 ).Sehubungan dengan rumusan edial tujuan pendidikan dan harapan-harapan yang dituntut oleh sebuah proses pendidikan, maka ada kesenjangan antara harapan dengan realitas yang terjadi pada diri remaja , yang sampai saat ini masih dikhawatirkan eksistensinya oleh semua kalangan baik orang tua maupun masyarakat Keberhasilan sebuah proses pendidikan bukan saja terletak pada kemampuan intelek,akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pendidkandapat menjalankan fungsinya membentuk peserta didik yang berbudi luhur dan berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku. Pendekatan dan pembiasaan yang religius adalah sebuah jalan keluar mengatasi persolan remaja agar tidak menimbulkan masalah sosial, dan sanggup mengatasi problema keremajaannya.

3

Page 4: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

B. Rumusan MasalahDengan berbagai latar belakang tentang eksistensi remaja (siswa) dengan berbagai kasusnya, sebagai generasi penerus yang potensinya diharapkan dapat mengemban tugas–tugas estafet perjuangan bangsa dan Negara, khususnya di kalangan pelajar MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi, maka ada beberapa masalah yang akan dibahas dalam rancangan tesis ini yaitu :a. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan penyimpangan perilaku sosial

dikalangan pelajar MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi?b. Adakah hubungan antara prestasi akademik pendidikan agama yang diajarkan

disekolah , dengan aktualisasi perilaku sosial siswa di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi?

c. Sejauh mana pelaksanaan pendidikan agama dapat memberi motivasi pembentukan sikap dan perilaku sosial pada remaja di kalangan pelajar MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi?

C. Tujuan PenelitianSejalan dengan permasalahan yang penulis sebutkan , maka pembahasan akan dilakukan proses penelitian untuk membuktikan dan menjawab kebenaran beberapa masalah masalah yang yang akan diuji kebenarannya.Adapun Tujuan penelitian yang akan penulis laksanakan berguna :a. Untuk mengetahui faktor–faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan

perilaku terhadap norma sosial di kalangan pelajar MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi.

b. Untuk mengetahui korelasi antara pelajaran pendidikan agama yang diajarkan kepada siswa , dengan perilaku sosial remaja di kalangan pelajar MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi.

c. Untuk mengetahui sejauh mana peranan pelajaran pendidikan agama dapat memberi motivasi dalam aktualisasi perilaku sosial remaja di kalangan pelajar MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi.

D. Manfaat penelitianManfaat dan kegunaan penelitian yang penulis laksanakan diharapkan dapat memberi manfaat besar dalam pembinaan mental remaja pelajar khususnya di lingkungan pelajar MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi antara lain untuk :a. Meningkatkan upaya pembinaan kesadaran sosial para remaja dikalangan

pelajar di kalangan Madrasah dalam upaya meminimalisir perilaku penyimpangan norma sosial.

b. Mendiskripsi permasalahan yang berhubungan dengan sosial kemasyakatan yang diperlukan untuk pembinaan para remaja pelajar di lingkungan Madrasah ( social skill )

c. Meningkatkan efektifitas sistim pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama di lingkungan MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi dalam mengintegrasikan proses pembelajaran dengan masalah- masalah sosial yang perlu dihayati oleh

4

Page 5: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

remaja pelajar di lingkungan Madrasah pada umumnya dan khususnya pelajar MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi.

D. Hipotesisa. Ada korelasi positif antara efektifitas pendidikan agama dengan

aktualisasi perilaku sosial para remaja di kalangan siswa b. Tidak ada korelasi positif antara efektifitas pendidikan agama dengan

aktualisasi perilaku sosial remaja di kalangan siswac. Ada peranan positif efektifitas pendidikan agama dapat memberi

motivasi pada aktualisasi perilaku sosial remaja di kalangan siswa MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi

d. Tidak ada peranan positif efektifitas pendidikan agama dalam memberi motivasi pada aktualisasi perilaku sosial remaja di kalangan pelajar MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi.

Untuk membuktikan hipotesis diatas perlu pengujian benar atau tidaknya hipotesis , dengan pengujian data pendukung baik lterer maupun empirik yang pada akhirnya akan dapat dibuktikan kebenarana praduga yang diajukan dalam rumusan hipotesis tersebut. Pengujian kebenaran hipotesa dilakukan dengan menggunakan pengujian data kuantitatif.

E. Kajian Teori Kajian Teori Tentang Pendidikan Agama1. D. Marimba ( Pengantar Filsafat Pendidka Islam : 1987 ), memberi arti

pendidikan sebagai bimbingan secara sadar oleh si pendidik kepada si terdidik agar menjadi manusia muslim yang dewasa sehingga dapat menghayati dan mengamalkan ajaran –ajaran islam secara baik. ( berdasarkan hukum hukum Islam ) menuju terbentuknya pribadi yang utama menurut ukuran islam.

2. Carter V.Good dalam bukunya “ Dictionary of Education “ beliau memberikan batasan bahwa pendidikan adalah Seni , praktek profesi mengajar dengan sistimatis yang berhubungan dengan prinsip bimbingan kepada murid dalam arti luas .Pendidikan diartikan sebagai proses perkembangan pribadi , sosial , disamping juga merupakan seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun yang diwarisi oleh setiap generasi.

Kajian teori Tentang sikap dan perilaku manusia1. W.J.Thomas memberi batasan bahwa sikap sosial sebagai suatu kesadaran

individu yang menentukan perilaku yang nyata ataupun yang mungkin terjadi di dalam kegiatan sosial. ( Abu Ahmadi : 2002 )

2. Zimbardo dan Ebbesen :Sikap sosial adalah suatu predisposisi ( keadaaan mudah terpengaruh ) terhadap seseorang , ide , atau obyek yang berisi kompnen cognitive , affektif dan behavior . Kognitif berhubungan dengan gejala fikiran dan

5

Page 6: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

afektif berhubungan dengan gejala perasaan dan konatif proses tendensi / kecenderungan berbuat pada sesuatu obyek.

3. Alan Omoto dan Mark Snyder ( 1993 ) menemukan dalam penelitiannya bahwa perilaku sosial ternyata ada yang di latarbelakangi motivasi yang berkaitan dengan factor-faktor :a. Personal value ( nilai pribadi )b. Community councern ( perhatian pada serius satu

komunitas tertentu )c. Personal development ( perkembangan pribadi )d. Dorongan agar harga diri lebih baik

4. Peterson , ( 1983 ) mengatakan bahwa terdapat korelasi positif antara usia dengan perilaku social.beberapa alasan bahwa dengan bertambahnya usia seseorang akan makin dapat memahami atau menerima norma - norma sosial, lebih empati dan lebih dapat memahami nilai –nilai ataupun makna dari tindakan prososial yang ditunjukkan , yang berkaitan dengan tinggi rendahnya tanggung jawab individual subyek

F. Metode PenelitianPenelitian dimaksudkan untuk memperleh data yang valid untuk menguji pembuktian kebenaran dari hipotesa yang diajukan dalam pembahasan masalah. Metodologi penelitian yang digunakan penulis adalah :a. Penelitian Literair dengan mengambil data-data dari sejumlah

literature berupa kutipan , ringkasan , ulasan pendapat pakar yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti

b. Penelitian lapangan dengan mengambil populasi remaja di kalangan pelajar di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi, dengan metode sampling dan mereduksi daerah penelitian dengan generalisasi .Sampel yang diambil “ stratified sampling “ dengan didasarkan pada populasi strata kelas di lembaga yang menjadi obyek penelitian.

c. Penelitian Empirik yaitu data yang ada di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Yang berhubungan dengan efektifitas pelaksanaan pendidikan agama di lembaga tersebut. Dalam penelitian empirik ini didiskripsikan hasil prestasi populasi dibidang pendidikan agama untuk untuk diuji korelatif apakah adan hubungan antara siswa yg berprestasi dengan tinggi rendahnya perilaku sosial remaja. Adapun instrument penelitian ini menggunakan metode pengunpulan data sebagai berikut : 1. Observasi2. Wawancara3. Kuesioner4. Dokumentasi

6

Page 7: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

G. Hasil PenelitianSikap sosial siswa MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui dalam paparan di bawah ini:Dapat disimpulkan bahwa secara umum sikap sosial siswa MTs Negeri Jogorogo kabupaten Ngawi memiliki kecenderungan tinggi. Artinya, sebagian besar (60,34 %) dari mereka mempunyai kepedulian terhadap kehidupan bermasyarakat. Sisanya, kurang dari 40 % bukan berarti tidak mempunyai kepedulian terhadap kehidupan sosial, melainkan memiliki kepedulian sosial sedang, dan hanya sedikit yang mempunyai kepedulian rendah (sebagaimana dapat dilihat dalam lampiran tabel perincian modus sikap sosial siswa. Seberapa besar hubungan kecenderungan tersebut dengan prestasi belajar, tampak dalam data korelasional.Data Korelasi Prestasi dengan Sikap Sosial Siswa Berdasarkan hipotesis dan tujuan, penelitian ini ingin membuktikan adanya hubungan antara prestasi belajar siswa dengan sikap sosial siswa MTs Negeri Jogorogo kabupaten Ngawi. Besarnya hubungan korelasional antara kedua variabel tersebut sebagai evidensi dan data uji hipotesis,:

H. RujukanAbi al-Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi, Sahih Muslim, Beirut, Dar al-

Fikr, 1992.Al Bagdadi, Abdurrahman, Sistin Pendidikan di Masa Khilafah Islam,

Pasuruan, Al Izzah, 1996.Al-Abrasyi, Muh. Athiyah, Beberapa Pemikiran Islam, Terj. Syamsudin

Asyrofi, Yogyakarta, Titian Ilahi Press, 1996.Amin, Peranan Pendidikan Agama Dalam Pembinaan Moral Remaja,

Pasuruan, Garoeda Buana Indah, 1992.Anshari, Hafi, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional, 1983.Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Dilingkungan Sekolah

dan Keluarga (Sebagai Pola Pengembangan Metodologi), Jakarta, Bulan Bintang, 1976.

Ash Shiddiqy, Hasbi, Al Islam II, Jakarta, Bulan Bintang, 1983.Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta, Bulan Bintang, 1996._________, Pendidikan Agama Dalam Pembinaan Mental, Jakarta, Bulan

Bintang, 1975._________, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta,

Ruhama, 1995.Departemen Agama Republik Indonesia, Himpunan Peraturan Prundang-

undangan Tentang Pendidikan Nasional, Jakarta, 1999/2000.

7

Page 8: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

F.J. Monks dkk, Psikologi Perkembangan Dalam Berbagai Bagiannya, Yogyakarta, Gajah Mada University Press, 1996.

Gunarsa, Singgih D., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta, Gunung Mulia, 1991.

Hamid, Muhyiddin Abdul, Kegelisahan Rasulullah Mendengar Tangis Anak, terj. A. Wahid Hasan, Yogyakarta, Mitra Pustaka, 1999.

Hurlock, Elizabeth B., Perkembangan Anak, terj. Med. Meitasari Tjandrasa, Muslichah Zarkasih, Jakarta, Erlangga, 1997.

Hussen dan Conger, Child Development and Personality, Harper dan Brothere, New York, 1956.

Ihsan, Fuad, Drs. H., Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2001Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1997.Jershild, Arthur T., Child Psychology, Prentice hall, Inc., New Jersey, 1960.Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung, Alumni, 1986._________, Psikologi Anak, Bandung, Alumni, 1986.Khalil, Moenawar, Al-Qur’an dari Masa ke Masa, Solo, 1985.Muhammed, Yasien, Konsep Fitrah Dalam Islam, terj. Mashur Abadi,

Bandung, Mizan, 1997.Nasir, Haedar, Agama dan Krisis Kemanusiaan Modern, Yogyakarta, Pustaka

Pelajar, 1997.Nawawi, Hadari, Pendidikan Dalam Islam, Surabaya, Al-Ikhlas, 1993.Pramonodewo, Soemarti, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta, Rineka Cipta,

2000.S. Wojowasito, Tito Wasito, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia Indonesia-

Inggris, Bandung, Hasta, 1980.Sabiq, Sayyid, Islamuna, Beirut, Dar Al-Fikr, 1982.Sujanto, Agus, Psikologi Perkembangan aksara baru, Jakarta, 1980Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung, Remaja

Rosdakarya, 1994.Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Jakarta, Fokusmedia, 2003.

8

Page 9: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

KORELASI ANTARA PENGAWASAN KEPALA MADRASAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU

(Studi Kasus Di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi )

SEMINAR HASIL

Diajukan untuk MendapatkanGelar Magister Pendidikan Islam

Oleh:

MUKTI MAALI NIRM: 091059

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS DARUL 'ULUM JOMBANG

9

Page 10: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

2011

10

Page 11: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

KORELASI ANTARA PENGAWASAN KEPALA MADRASAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU

( MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi, Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011)

ABSTRAK

Oleh:

MUKTI MAALI

Program Pasca SarjanaKonsentrasi Psikologi Pendidikan Islam

Universitas Darul ‘Ulum Jombang

Permasalahan yang diangkat dalam pembahasan tesis ini adalah : Korelasi Antara Pengawasan Kepala Madrasah Dengan Motivasi Kerja Guru MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011

Setelah mengetahui jawaban secara teoritis, maka teori tersebut dibawa kepada kancah penelitian untuk diadakan pengecekan pada lokasi yang telah ditentukan, dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut, pertama penentuan populasi dan sampel, kedua metode pengumpulan data yang terdiri dari metode observasi, metode angket, metode documenter dan metode interview. Untuk menganalisis data digunakan metode Statistik dengan rumus product moment

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode tersebut maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Dari unsur pengawasan yang teliti, ternyata semuanya sub variablenya memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap motivasi kerja guru. Terutama penilaian untuk kerja guru oleh Kepala MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Kabupaten Ngawi yang memiliki korelasi sebesar 0,871 disusul umpan balik penilaian kepala MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Kabupaten Ngawi sebesar 0,866, lalu penetapan standar performansi sebesar 0,855, dan perbandingan unjuk kerja dan standrt performansi sebesar 0,45, ini mengindikasikan bahwa upaya-upaya penilaian yang dilaksanakan kepala MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Kabupaten Ngawi berpengaruh paling besar dibandingkan yang lain.

Sehingga dengan adanya upaya penilaian yang baik dari kepala MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Kabupaten Ngawi akan memacu motivasi lagi. Sehingga diharapkan agar MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Kabupaten Ngawi dapat melaksanakan penilaian secara obyektif dan akibatnya guru siap untuk mengibarkan motivasi lagi.

11

Page 12: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Kata Kunci : Pegawasan, Motivasi, kerja guru

12

Page 13: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

PROPOSAL SEMINAR HASILKORELASI ANTARA PENGAWASAN KEPALA MADRASAH

DENGAN MOTIVASI KERJA GURU( MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi, Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011)

A. Latar Belakang MasalahDalam kehidupan suatu Negara pendidikan mempunyai peranan penting yang

amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara dan bangsa, karena

pendidikan merupakan wahana, untuk meningkatkan dan mengembangkan

kualitas Sumber Daya Manusia. Dalam rangka untuk meningkatkan dan

mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia.

Madrasah sebagai institusi social didirikan dan bertujuan untuk

kepentingan dan kebutuhan masyarakat, oleh karena itu madrasah dalam

penyusunan dan pelaksanaannya harus sesuai dengan perkembangan,

dimaksudkan agar pendidikan dinegara kita jangan sampai ketinggalan dengan

Negara-negara lain yang lebih maju. Selain itu juga proses belajar mengajar

yang disampaikan oleh guru haruslah sesuai dengan kemampuan peserta didik.

Karena guru merupakan pendidik dan pelaksana program madrasah. Guru adalah

pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan

menengah. Untuk itu peningkatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan

pembelajaran di Madrasah menjadi tanggungjawab Kepala Madrasah sebagai

pengawas atau supervisor. Pembina dan atasan langsung, karena itu Kepala

Madrasah harus melaksanakan supervise secara baik dan harus sesuai dengan

prinsip-prinsip serta teknik dan pendekatan supervise yang tepat. Dengan

demikian, salah satu masalah penting dalam peningkatan mutu pendidikan

adalah peningkatan peran pengawasan yang dilakukan antara lain melalui

pembenahan system rekrutmen dan pembinaan serta kepengawasan yang

13

Page 14: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

merupakan salah satu dari upaya besar untuk meningkatkan kontribusi pengawas

sebagai alat kontrol mutu, sehingga proses dan konteks pendidikan sejalan

dengan kebutuhan masyarakat. Pengawasan hendaknya dimulai dari hal-hal

positif, perlu disadari pekerjaan pengawasan bukanlah mengawas-awasi yang

cenderung mengancam atau menakut-nakuti pihak yang diawasi. Pekerjaan

pengawasan bukan pula mencari kelemahan, kekurangan-kekurangan atau

kesalahan-kesalahan. Tiap manusia secara fitrah tidak luput dari kesalahan.

Karena itu, bukan merupakan cara bijak apabila kekurangan dan kesalahan itu

dijadikan sebagai titik pijak pembinaan. Pengawasan justru sedapat mungkin

menghargai dan mengakui kesuksesan yang telah diraih Kepala Madrasah.

Dalam situasi seperti itu pengawasan dapat memberikan dorongan untuk terus

meningkatkan prestasi kepemimpinan Kepala Madrasah.

Pembinaan terhadap peningkatan mutu kepemimpinan Kepala Madrasah harus

dilakukan secara obyektif. Hal ini berarti bahwa setiap keadaan yang

berhubungan dengan penyelenggaraan kepemimpinan harus diterima apa

adanya. Yaitu kenyataan-kenyataan yang dihadapi harus dipahami secara apa

adanya terlepas dari persoalan subyektifitas atau like and dislike. Pengawasan

harus berani menyatakan berhasil atau tidak berhasil berdasarkan ukuran yang

didapat diterima secara akal, bukan emosional. Dengan sikap yang obyektif

maka dimungkinkan bagi pengawasan untuk melihat suatu permasalahan secara

lebih jernih dan utuh.

Pengawasan perlu pula memperhatikan momen-momen yang tepat dalam

menyampaikan hasil kegiatan kepengawasannya. Pemilihan waktu yang tepat

untuk menyampaikan laporan lisan dan tertulis hasil pengawasan merupakan

bagian dari setrategi memuluskan jalan bagi terbangunnya hubungan positif dan

respon yang lebih rasional dari pihakl yang diawasi. Ketepatan waktu terkait

dengan kondisi psikologis kepala Madrasah dan ketersediaan waktu untuk

menanggapi dan mendiskusikan lebih jauh hasil pengawasan.

14

Page 15: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Kepala Madrasah adalah pemimpin lembaga pendidikan. Keberhasilan dalam

memimpin harus berdampak kepada kemampuan kelembagaan. Perkembangan

kemampuan lembaga dapat dilihat dari kemajuan yang dicapai pada setiap tahun

pelajaran, baik dari sisi fisik maupun implementasi program pembelajaran. Jika

tidak terdapat indikasi tersebut, maka dapat dipastikan lambat laun Madrasah

akan ditinggalkan pendukungnya.

Dalam konteks Madrasah mendiri, kemampuan kelembagaan menjadi indikator

penting dan utama sebagai alat ukur berjalan atau tidaknya fungsi

kepemimpinan. Kapala Madrasah tidak lagi harus terfokus pada bantuan

Pemerintah, tetapi secara kreatif mengupayakan kemandirian Madrasah melalui

optimalisasi sumber daya yang ada baik Madrasah sendiri maupun masyarakat.

Kepala Madrasah adalah sebagai sosok pribadi yang menjadi pusat perhatian

warga guru dan siswa madrasah dan lingkunga sekitar meskipun secara teoritis

bisa dipisahkan antara kepala madrasah sebagai pribadi dengan kepala madrasah

sebagai pemimpin sekaligus manager pendidikan, namun pada kenyataannya apa

yang dilakukan kepala madrasah baik langsung maupun tidak langsung akan

berpengaruh terhadap madrasah. Seorang kepala madrasah yang menjaga nama

baik maka akan berdampak pada image positif madrasah, demikian sebaliknya.

Karena itu, menjaga nama baik, mengembangkan perilaku keteladanan diluar

maupun dilingkungan madrasah menjadi bagian penting yang mendukung proses

kepemimpinan di madrasah.

Melihat kemampuan kepala madrasah dalam menjaga nama baik dirinya antara

lain melalui :

1. Disiplin dan memiliki komitmen kuat dalam menjalankan perintah agama dan

menjauhi laranganNya.

2. Adanya kemampuan kepala madrasah yang keberadaannya didasarkan kepada

prose, prosedur dan ketentuan dalam memperlakukan atasan, bawahan dan

teman sejawat: sebagai bawahan harus memiliki loyalitas terhadap

15

Page 16: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

kesepakatan, melakukan pelaporan dan mengembangkan hubungan baik.

Sebagai atasan harus mampu memberikan pengayoman, penghargaan dan

memulihkan atmosfir kerja yang kondusif. Dan sebagai teman sejawat harus

memiliki kemampuan menjalin kerjasama dan mengembangkan sikap positif

3. Adanya indikasi dari pengakuan guru madrasah, keluarga dan masyarakat

sekitar tentang prilaku kepala madrasah baik secara pribadi maupun sebagai

pemimpin suatu lembaga pendidikan.

4. Mampu melakukan otokritik terhadap kinerja dirinya, sikap dan prilaku

sehari-hari dan kesanggupan menerima berbagai masukan untuk perbaikan

dirinya.

Membangun motivasi kinerja guru madrasah agar bersikap dan

berperilaku kearah tujuan yang akan dicapai madrasah.

1. Motivasi memang tidak ada sangkut pautnya dengan kompetensi teknis guru,

peserta didik, maupun tenaga kependidikan lainnya di madrasah. Tetapi

produktifitas dan kesanggupan bekerja sangat dipengaruhi oleh motivasi.

Seorang guru dengan kompetensi tinggi tetapi tanpa motivasi dapat dipastikan

bekerja tidak dengan sepenuh hati. Akibatnya, pembelajaran akan berjalan apa

adanya tanpa sentuhan kreatif yang bersangkutan. Demikian halnya dengan

peserta didik dan tenaga kependidikan lainnya, meski seperti robot-robot

mekanis. Krisis motivasi akan membuat madrasah kehilangan daya inovasi

dan bahkan pesonanya. Kepala Madrasah melalui berbagai cara harus

berupaya membangun motivasi seluruh guru atau warganya. Motivasi tersebut

diarahkan kepada perubahan perilaku yang dapat mendukung tercapainya

tujuan pendidikan.

2. Kepala Madrasah dalam membangun motivasi dapat diketahui antara lain

dalam bentuk :

a. Terdapat kesesuaian antara perilaku guru/warga madrasah dengan tujuan

pendidikan di madrasah.

16

Page 17: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

b. Kuatnya dukungan guru madrasah terhadap penyelenggaraan pendidikan.

c. Guru madrasah memiliki intregrasi dan disiplin yang tinggi dalam

menjalankan tugas.

d. Kepala Madrasah mampu memberikan apresiasi positif terhadap guru

madrasah yang berprestasi dan memberikan sanksi terhadap guru yang

melanggar.

e. Adanya indikasi kesanggupan kepala madrasah untuk melakukan

pengawasan, control dan evaluasi terhadap kinerja guru dan tenaga

kependidikan lainnya sehingga mutu penyelenggaraan pendidikan dapat

lebih terjamin.

f. Adanya indikasi kesanggupan kepala madrasah untuk secara terus

menerus mempromosikan keuntungan-keuntungan jika madrasah yang

dipimpinnya mencapai target mutu yang diharapkan. Keuntungan tersebut

bukan untuk pribadi, tetapi bagi seluruh guru atau warga madrasah,

terutama guru dan peserta didik.

Dengan demikian bahewa pelaksanaan pengawasan kepala madrasah

belum dapat secara optimal, disamping itu realitas mengindikasikan bahwa proses

pembinaan (pengawasan) yang dilakukan oleh kepala madrasah sebagai

pengawas untuk membantu guru belum berjalan secara efektif. Untuk itu perlu

dicarikan cara pemecahan sehingga kepala madrasah dapat melaksanakan

tugasnya sebagai pengawas secara optimal.

Problem yang muncul pada kegiatan pelaksanaan pengawasan kepala

madrasah yaitu:

1. Pendekatan yang digunakan kepala madrasah kurang persuasif, padahal

pendekatan dapat menetukan tingkat interaksi antara supervisor dengan guru.

2. Pembinaan yang dilakukan kepala madrasah kepada guru belum mencapai

sasaran karena kepala madrasah secara teknis kurang kompeten dalam semua

bidang.

17

Page 18: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

3. Guru lebih senang meminta bantuan sejawat yang memiliki kemampuan lebih

baik darinya.

4. Guru yang kurang mampu dalam mengelola kegiatan belajar mengajar merasa

malu untuk meminta bantuan secara langsung kepada kepala madrasah.

Pengawasan adalah merupakan hal yang sangat urgen dalam dunia

pendidikan agar terjadi umpan balik yang memadai bagi pelaku pendidikan,

diantara tanda-tanda pengawasan yang baik adalah sebagai berikut:

1. Adanya umpan balik

2. Adanya penetapan standar performansi

3. Adanya pengukuran terhadap performansi

4. Adanya perbandingan nyata antara unjuk kerja dengan standar yang telah

ditentukan.

B. Rumusan Masalah

1. Rumusan masalah umum

Adakah hubungan antara pengawasan kepala madrasah motivasi kerja

guru di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi.

2. Rumusan masalah khusus

a. Adakah hubungan umpan balik perbaikan dan motivasi

kerja guru.

b. Adakah hubungan antara penetapan standar performansi

dan motivasi kerja guru

c. Adakah hubungan antara penilaian unjuk kerja nyata dan

motivasi kerja guru

d. Adakah hubungan antara perbandingan performansi dan

motivasi kerja guru

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

18

Page 19: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengawasan kepala

Madrasah dan motivasi kerja guru di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi

.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan umpan balik perbaikan dan motivasi kinerja

guru.

b. Untuk mengetahui hubungan antara penetapan standar performansi dan

motivasi kerja guru.

c. Untuk mengetahui hubungan antara penilaian unjuk kerja nyata dan

motivasi guru.

d. Untuk mengetahui hubungan antara perbandingan dan motivasi kerja

guru.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis sendiri, dan para pengelola MTs Negeri

Jogorogo Kabupaten Ngawi terutama untuk almamater tersayang Universitas

Darul Ulum Jombang.

2. Penelitian ini dapat menjadi bahan informasi secara teoritis tentang

pengembangan teori pengawasan dan motivasi kerja guru.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat baik untuk para

pengelola maupun para pengajar yang notabene adalah simpul dari proses

belajar mengajar.

4. Penelitian ini memberi manfaat dan kontribusi pada solusi bagi persoalan atau

problem dalam pembelajaran dari pengetahuan.

E. Metode Penelitian

19

Page 20: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Penelitian ini untuk mengkaji korelasi antara pengawasan kepala madrasah

terhadap motivasi kerja guru-guru MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi.

dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan rancangan oneksprimin itu tidak

akan menggunakan perlakuan terhadap variabel penelitian namun mengkaji fakta-

fakta yang telah terjadi. Penelitian tersebut bersifat korelasional dengan desain

survey.

Pada saat penelitian dilakukan semua responden sudah memiliki

penghayatan, persepsi, pengalaman dan perasaan serta penilaian tertentu yang

merefeleksikan persepsi mereka terhadap seluruh aspek kegiatan dan keadaan di

MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi.

Pengawasan dijadikan hanya suatu konstruk yang dihubungkan dengan

motivasi kerja guru sebagai variabel terikat. Kemudian kontruk dijabarkan

menjadi 4 variabel yaitu: X1, X2, X3, X4 sehingga pradigma penelitian tergambar

sebagai berikut:

20

Page 21: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Keterangan :

X1 X1 = Penetapan Standar Performansi

X2 X2 = Penilaian Unjuk Kerja Nyata

X3 X3 = Perbandingan Performansi Dengan

Standart Performansi

X4 X4 = Umpan Balik Perbaikan

Y = Motivasi Kerja Guru

F. Hasil PenelitianDari paparan deskripsi yang didepan nampak bahwa variable pengawasan

Kepala Madrasah dengan sub variable X1 berkatagori cukup, X2 katagori cukup,

X3 berkatagori kurang, X4 berkatagori cukup. Itu menunjukkan MTs Negeri

Jogorogo Kabupaten Ngawi melaksanakan tugas dengan batas minimal yang

diperlukan. Maka masih ada peluang untuk lebih meningkatkan lagi kinerja

kepengawasan.

Menarik pula bahwa ternyata motivasi guru memiliki katagori sangat baik

walau pengawasan dari kepala MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi cukup.

Hal yang perlu diupayakan ialah mempertahankan irama motivasi kerja guru tetap

stabil dan berkesinambungan. Ini menuntut adanya kerja sama yang baik dari

semua pihak baik kepala madrasah dan guru-guru MTs Negeri Jogorogo

Kabupaten Ngawi.

Berkat dari penjelasan analisis varian yang membuktikan adanya pengaruh

nyata dari pengawasan kepala Madrasah terhadap motivasi kerja guru. Itu

mengindikasikan bahwasannya pengawasan dari kepala Madrasah masih tetap

dibutuhkan semua guru. Sebagaimana professional-profesional lainnya mereka

tetap membutuhkan pelayanan professional dan memberikan umpan balik demi

kebaikan bersama.

21

Y

Page 22: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Yang diharapkan, dengan adanya pengawasan yang lebih baik maka

motivasi guru akan lebih baik, atau dalam kasus ini tetap stabil.

Dari unsur pengawasan yang teliti, ternyata semuanya sub variablenya

memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap motivasi kerja guru.

Terutama penilaian untuk kerja guru oleh Kepala MTs Negeri Jogorogo

Kabupaten Ngawi yang memiliki korelasi sebesar 0,871 disusul umpan balik

penilaian kepala MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi sebesar 0,866, lalu

penetapan standar performansi sebesar 0,855, dan perbandingan unjuk kerja dan

standrt performansi sebesar 0,45, ini mengindikasikan bahwa upaya-upaya

penilaian yang dilaksanakan kepala MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi

berpengaruh paling besar dibandingkan yang lain.

Sehingga dengan adanya upaya penilaian yang baik dari kepala MTs Negeri

Jogorogo Kabupaten Ngawi akan memacu motivasi lagi. Sehingga diharapkan

agar MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi dapat melaksanakan penilaian

secara obyektif dan akibatnya guru siap untuk mengibarkan motivasi lagi.

G. KesimpulanDari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa :

Ada korelasi yang cukup signifikan antara pengawasan kepala sekolah

madrasah dengan motivasi kerja guru di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi.

Dimana angka korelasi tersebut sebesar 0,871.

Secara rinci, respon penilaian kepala MTs Negeri Jogorogo Kabupaten

Ngawi dalam penelitian ini adalah sebesar 0,866. untuk penetapan standar

performasinya sebesar 0,855, dan nilai perbandingan unjuk kerja dan standart

performansi sebesar 0,45.

Hal ini mengindikasikan bahwa upaya-upaya penilaian yang dilaksanakan

kepala madrasah berpengaruh cukup signifikan terhadap motivasi kerja guru MTs

Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi.

22

Page 23: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

H. Daftar RujukanAchmadi, 2005, Ideologi Pendidikan Islam, Paradigma Humanisme, Cetakan

I, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Al Aly, HM. Thohir, 2006, Tilawati Jilid 1 Metode Praktis Cepat Lancar Untuk Dewasa, Mahasiswa dan Remaja, Mojokerto, Universitas Airlangga Surabaya.

Al Aly, HM. Thohir, 2006, Tilawati Jilid 2 Metode Praktis Cepat Lancar Untuk Dewasa, Mahasiswa dan Remaja, Mojokerto, Universitas Airlangga Surabaya.

Al-Hadza, Abdullah, 2004. Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Perilaku Komunikasi Antar Pribadi terhadap Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Gramedia, Jakarta.

Ambo Enre Abdullah, 2004. Materi Intruksional Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum, Jakarta : Gunung Agung.

Arikunto, Suharsimin, (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Bina Aksara.

Asrori, M. 2005. Collaborative Teamwork Learning : Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa Bekerja secara Kolaboratif dalam Tim, Bumi Aksara, Jakarta.

Baharuddin, 2005. Aktualisasi Psikologi Islam, Cetakan I, Pustaka Pelajar Yogyakarta.

Bambang Soepeno, (1997). Statistic Terapan : Untuk Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta : Rineke Cipta.

Davis, K, (1981). Human Behavior at work Organization Behavior, New York : Mc graw Hill, Inc.

Echols, J.M, Shady, (1988). Kamus Inggris Indonesia, Jakarta : Gramedia.

Farid, Muhammad, (2006). Materi Mata Kuliah Perkembangan Psikologi Anak Usia Madrasah, Jombang : UNDAR.

Hadi, Sutrisno, (1998). Methodologi Research, Yogyakarta, Andi Offset.

23

Page 24: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Hasan, Yusuf A., (2002). Pedoman Pengawasan Untuk Madrasah dan Madrasah Umum, Tanpa Penerbit.

Hoy W.K, Miskel C.G, (1987). Educational Administration : Theory, Research and Practice, New York : andom House.

24

Page 25: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

SEMINAR HASIL PENELITIAN KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI JOGOROGO KABUPATEN NGAWITAHUN PELAJARAN 2010/2011

Diajukan untuk Memenuhi PersyaratanGelar Magister Pendidikan Islam

Oleh:

MOH. ROKIB NPM: 091139

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS DARUL 'ULUM JOMBANG

25

Page 26: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

2011

26

Page 27: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI JOGOROGO KABUPATEN

NGAWI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

ABSTRAK

Oleh:MOH. ROKIB

Program PascaSarjana

Konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam

Universitas Darul ‘Ulum Jombang

Permasalahan yang diangkat dalam pembahasan ini adalah Korelasi Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.Adapun tujuan dalam pembahasan Tesis ini adalah ingin mengetahui ada tidaknya Korelasi antara Motivasi Belajar siswa di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

Setelah mengetahui jawaban secara teoritis, maka teori tersebut dibawa Kepada kancah penelitian untuk diadakan pengecekan pada lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut, Pertama menentukan populasi dan sample, kedua metode pengumpulan data yang terdiri dari metode observasi, metode angket, metode documenter dan metode interview.Untuk menganalisa data mengunakan metode statistic, dengan rumus prodoct momen

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode tersebut maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : “ Bahwa ada Korelasi positif yang siknifikan dengan angka yang koefisien rxy sebesar 0, 325 motifasi belajar dengan prestasi belajar siswa di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

Kata Kunci : Motifasi Belajar, Prestasi Belajar.

27

Page 28: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI JOGOROGO KABUPATEN NGAWI

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

A. Latar Belakang PenelitianEra globalisasi memasuki berbagai aspek kehidupan yang menempatkan

bangsa menjadi bagian dari nilai dunia. Globalisasi ini dimulai dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang kemudian berimplikasi terhadap politik, sosial, ekonomi dan budaya, termasuk di dalamnya adalah pendidikan. Menurut Tilaar (2000) era globalisasi mengakibatkan dunia tanpa batas (boderless) dan redupnya "nation state". Sebagai dampak dari perubahan dan tantangan tersebut, pendidikan di Indonesia secara terus menerus menghadapi berbagai persoalan.

Ada beberapa permasalahan strategi yang dihadapi dunia pendidikan Indonesia yang antara lain berkenaan dengan: (a) kuantitas, yang mencakup persoalan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar; (b) kualitas, yang berhubungan dengan rendahnya mutu penyelenggaraan dan produk pendidikan; (c) relevansi pendidikan dimana terdapat kekurangcocokan antara kemampuan yang dimiliki lulusan pendidikan dengan tuntutan kebutuhan pembangunan di masyarakat; (d) efisiensi dan efektivitas, yakni berkaitan dengan rendahnya tingkat pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada dan kurangnya ketercapaian tujuan yang ditetapkan; dan (e) persoalan manajemen pendidikan mencakup perencanaan peningkatan mutu lulusan (Soenarya, 2000: 94-104). Persoalan di atas semakin memposisikan madrasah pada permasalahan yang kompleks. Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam, tidak hanya akan dihadapkan pada kemajuan teknologi informasi namun juga moral manusia Indonesia. Hal ini disebabkan karena sumbangsih madrasah bagi bangsa Indonesia sebagai orientasi visi madrasah ke masa depan adalah ingin membangun manusia yang berkualitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekaligus berkualitas Iman dan Takwa (IMTAQ). Sehingga madrasah sebagai wahana untuk membina ruh dan praktik keislaman akan mencetak peserta didik yang menekankan pada keagamaan (IMTAQ) dan juga IPTEK dalam porsi yang seimbang sebagai langkah mengantisipasi perkembangan masyarakat yang semakin global. Langkah yang dapat dilakukan adalah membangun, melatih dan membimbing peserta didik untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas IQ (Intelligent Quotient), EQ (Emotional Quotient), CQ (Creativity Quotient), dan SQ (Spiritual Quotient).

Pendidikan IQ menyangkut peningkatan kualitas Head agar peserta didik menjadi orang yang cerdas, pintar dan lain-lain. Pendidikan EQ menyangkut peningkatan kualitas Heart agar peserta didik menjadi orang yang berjiwa

28

Page 29: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

pesaing, sabar, rendah hati, menjaga harga diri (self-control) dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Pendidikan CQ menyangkut peningkatan kualitas Hand agar peserta didik nantinya dapat menjadi agent of change, mampu membuat inovasi atau menciptakan hal-hal baru. Pendidikan SQ menyangkut peningkatan kualitas Honest agar peserta didik menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah, berakhlak mulia, bersikap amanah dalam memegang jabatan (Muhaimin, 2005: 212). Sehingga Zohar dan Marshal (2000) mengatakan bahwa kecerdasan spiritual (SQ) merupakan kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai dalam kehidupan.

B. Rumusan MasalahAdanya masalah maka akan memberikan arah dan penetuan langkah-

langkah yang akan dipakai untuk memcahkan masalah tersebut sehingga memudahkan dalam usaha mencapai tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini menjadi rumusan permasalahan adalah :1. Masalah Mayor

Adanya Korelasi Antara Motifasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Masalah Minora. Adakah Korelasi Antara Motivasi Belajar Intrisik dengan

Prestasi Belajar Siswa di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

b. Adakah Korelasi Antara Motivasi Belajar Ekstrisik dengan Prestasi Belajar Siswa di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

C. Tujuan PenelitianSetiap penelitian mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini

pengertian tersebut tujuan penelitian adalah untuk memperoleh atau menemukan pengetahuan ilmu yang baru berdasarkan pengalaman-pengalaman dan pengembangan penelitian.Sehingga penulis membagi pada dua tujuan, yaitu:

a. Tujuan MayorIngin mengetahui ada tidaknya Korelasi Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

b. Tujuan Minor 1. Ingin mengetahui ada tidaknya Korelasi Antara Motivasi Belajar

Intrisik dengan Prestasi Belajar Siswa di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Ingin mengetahui ada tidaknya Korelasi antara Motivasi Belajar Siswa di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

D. Manfaat penelitian

29

Page 30: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

1. Bagi Penelitia. Menambah Ilmu Pengetahuan dan Pengalamanb. Bahan Dasar penelitian lebih lanjut

2. Bagi Sekolah/Tempat yang ditelitia. Sebagai sumbangan pikiran untuk menambah perkembangan ilmu

pengetahuan.b. Sebagi umpan balik bagi sekolah yang diteliti yaitu MTs Negeri

Jogorogo Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.E. Kajian Pustaka

Dari beberapa uraian tentang ketertarikan penelitian tentang Korelasi antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa dalam Bab I, maka perlu didukung oleh teori-teori yang cukup mendasar untuk memperkuat hipotesa penelitian sebagai berikut.

Walker (1967) dalam bukunya “ Conditioning and Instrumental learning” Mengatakan”, perubahan-perubahan yang sering dipelajari biasanya memberi hasil yang baik bila mana Individu/siswa mempunyai motivasi yang mengakibatkan perubahan-perubahan dalam prestasi”. Akan tetapi perubahan-perubahan yang demikian menurut Walker bukan hasil belajar, perubahan itu adalah akibat pengalaman, yang disebabkan motivasi.

Maksud Walker bahwa sesuatu aktifitas belajar sangat ;lekat dengan motivasi. Perubahan motivasi akan merubah pula wujud, bentuk dan hasil belajar. Ada tidaknya motivasi seseorang intividu/siswa untuk belajar sangat berpengaruh dalam proses aktifitas belajar itu sendiri.

Memang seorang individu/siswa akan mendorong melakukan sesuatu merasa ada kebutuhan. Kebutuhan ini menimbulkan ketidakseimbangan, rasa ketegangan yang menurut kepuasan supaya kembali pada keseimbangan. Ketidak seimbangan disebabkan rasa tidak puas dan bila kebutuhan itu tidak terpenuhi dan tidak terpuaskan, aktivitas menjadi berkurang sampai muncul lagi kebutuhan-kebutuhan baru, misalnya lisensi atau kedudukan yang lebih tinggi.

Sedangkan Clifford T. Morgan memandang seorang anak memiliki kebutuhan diantaranya adalah :a. Untuk membuat sesuatu demi kegiatan itu sendirib. Untuk berprestasi atau mencapai hasilc. Untuk mengatasi kesulitan

Ada dua macam kemungkinan bagi siswa keterlibatannya dalam aktifitas belajar, yaitu :a. Karena motivasi yang timbul dari dalam dirinya sendiri b. Karena motivasi yang timbul dari luar dirinya.

Kebutuhan ketertiban dalam belajar mendorong timbulnya motifasi dari dalam dirinya, sedangkan stimulus dari orang tua atau dari lingkungan belajar mendorong timbulnya motivasi dari luar.

30

Page 31: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Motifasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti menggerakkan (to move). Sedangkan secara umum motivasi adalah segala sesuatu sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang mendorong orang memnuhi suatu kebutuhan. Dan sesuatu yang menjadikan motivasi itu merupakan suatu keputusan yang telah ditetapkan individu sebagai suatu kebutuhan yang nyata ingin dicapai (M. Ali Subay, 1993:129).

Adapun seorang ahli admnistrasi, dalam bukunya organitation behavior, mengemukakan bahwa motivasi berarti setiap usaha yang disadari untuk mempengaruhi perilaku manusia agar meningkatkan kemampuannya secara maksimal untuk mencapai tujuan.

Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh Voorm, motivasi mengacu kepada sesuatu proses yang mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kehiatan yang dikehendaki. Kemudian John P. Cam Bell dkk, menambahkan rincian dalam definisi tersebut dengan mengemukakan bahwa motivasi mencangkup sejumlah konsep seperti dorongan (drive), Kebutuhan (nide), Rangsangan (insentife), Ganjaran (reward), Penguatan (raiforsement), Ketetapan tujuan (goal setting), harapan (expectancy), dsb.

Menurut Gutosudarno dan Sudito, mengatakan motifasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seorang yang menggarakkan, mengarahkan perilaku untuk memenuhi tujuan tertentu.

Pengertian lain motivasi adalah alas an-alasan, dorongan-dorongan yang ada dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu. Motivasi berhubungan dengan faktor psikologis seseorang yang mencerminkan hubungan atau intersi antar sikap kebutuhan ataui kepuasan yang terjadi pada diri manusia (Suparmin, 2003:1).

Motivasi itu berkaitan dengan fungsi psikis, menyangkut kejiwaan manusia. Dalam hal ini islam mengatakan bahwa disamping unsure spikis atau raga manusia juga dilengkapi dengan unsur psikis jiwa, yang menjadi motivasi untuk mengerjakan perbuatan tertentu. Dari jalan pikiran ini jelas bahwa islam menyakini keberadaan jiwa yang dapat dihubungkan dengan motivasi : sebagaimana disebutkan didalam al-Qu’an surat az-Zalzalah ayat 7-8 yang berbunyi :

”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat Dzarrahpun, niscahya dia akan melihat (balasan)nya. (7) dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscahya dia akan melihat (balasan)nya”

F. Karangka Teori

31

Page 32: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Sehubungan dengan pengertian prestasi WJS Purwodarminto menyatakan “Prestasi adalah bukti keberhasilan yang dicapai (1985:499), sedangkan yang dimaksud dengan pengertian belajar Rahman Nata Wijaya mengemukaan dengan pengetian yaitu, “ suatu Proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai alat interaksi dengan lingkungan dan pengalaman individu sendiri”(1980:13).

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestai belajar ada dua yaitu :a. Faktor Internal

Faktor internal meliputi faktor fisik dan faktor psikis, apakah faktor fisik dalam keadaan sakit atai tidak. Adapun faktor psikis meliputi :1. Minat2. Keamanan3. Motivasi4. Perhatian5. Itelegensi

b. Faktor EksternalFaktor Eksternal meliputi faktor social dalam faktor alam. Faktor social antara lain berupa lingkungan sekolah atau lingkungan rumah/tempat tinggal.Faktor alam antara Susana gempa, banjir, angina uyuh, dll.

Teori Tentang Korelasi Motoivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa.

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dan kegiatan belajar maka tujuan yang dikehendaki siswa biasa tercapai (1983:27).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi belajar itu merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi tertentu sehingga siswa mau melakukan aktifitas belajar yang merupakan faktor fisik yang berperan untuk menumbuhkan gairah, perasaan, senang, semangat, didalam belajar suatu pelajaran tertentu. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi terhadap mata pelajaran maka dalam dirinya akan timbul perasaan senang dan mempunyai semangat, gairah dalam mempelajari seluruh mata pelajaran disekolah.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas J. Mursell mengatakan “Bahwa belajar tergantung pada kemauan belajar, sikap acuh tidak acuh tidak memberi hasil yang sungguh-sungguh. Dari Eksperimen dibutuhkan dengan jelas bahwa dengan memberi motiasi hasil-hasil dapat dipertinggi”.

Adapun menurut Sardiman AM, mengatakan “Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang

32

Page 33: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik pula. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasarti dengan adanya moktivasi, maka seseorang yang belajar dapat melahirkan terhadap motivasi penentuan pencapaian prestasi “(1985:85).

Berdasarkan dua pemdapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam belajar sangat dibutuhkan adanya motivasi, sebab motifasi merupakan faktor yang mendorong siswa untuk siswa untuk melakukan suatu mata pelajaran sehingga mendapatkan nilai atau hasil prestasi yang tinggi. Jika dalam diri siswa terutama motivasi, baik motivasi intrisik maupun motivasi ekstrisik, yang mendorong siswa untuk giat, rajin dan tekun mempelajari seluruh mata pelajaran dengan tujuan mencapai prestasi yang tinggi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa motifasi belajar siswa berpengaruh dengan prestasi belajar .

G. Metodologi PenelitianRencana penelitian pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran

dan penentuan masak tentang hal-hal yang akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan penelitian. Muhammad Ali berpendapat bahwa “Rancangan penelitian menurut pedoman penulisan Tesis Program Pascasarjana Universitas Darul Ulum diartikan sebagai strategi mengetau latar (setting) penelitian agar penelitian memperoleh data yang tepat sesuai dengan karakteristik variable dan tujuan penelitian .

Sebagai tujuan penelitian ini yang telah diuraikan diatas jenis penelitian ini adalah jenis penelitian empiris, yaitu suatu penelitian teoritis yang didukung oleh data yang diambil dari lapangan. Sedangkan sifat dari penelitian ini adalah penelitian korelasi sebab akibat. Dimana variable pertama diperkirakan terjadi penyebab variable kedua.

Suharsimi Arikunto menyebut penelitian ini sebagai Korelasi terhadap Varible kedua (1993:28).a. Metode Penelitian Daerah Penelitian

Metode Penentuan daerah penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode porposeve. Metode porpesive adalah pada tempat lain. Sebutan purposive menurut Sutrisno Hadi menunnjukkan bahwa tehnik ini digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Biasanya tujuan tersebut yang berkaitan dengan penelitian atau pertimbangan lain dari peneliti (1986:82). Dalam hal ini daerah penelitian yang diambil adalah MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi.

b. Metode Penelitian RespondenDalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan Metode Sampling

Research yaitu penetapan sebagian saja dari populasi untuk dijadikan responden. Hal ini dikemukakan oleh Setio Adi Suryadi sebagai berikut :

33

Page 34: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

“sebagian dari populasi dapat memiliki atau merupakan contoh dari populasi yang dapat memiliki atau merupakan contoh dari populasi yang dapat dikenai penelitian dinamakan sampling. Sample dapat berwujud orang atau bukan orang” (1983:81).

Adapun jumlah sample yang akan penulis teliti adalah 252 orang kelas VII, VIII dan IX. Penetapan dari jumlah tersebut berdasarkan pada pendapat Sutrisno Hadi yang menyatakan “Sebenarnya tindaklah ada suatu ketetapan yang mutlak betapa persen sample yang harus diambil dari populasi” (1986:73).

Dalam pengambilan sample, penulis menggunakan teknik propesional rondom sampling dengan cara undian. Adapun yang dimaksud dengan professional Rondom Sampling menurut Sutrisno Hadi Adalah Sebagai Berikut:

“Dalam propesional rondom sampling ini besar kecil sub sample mengikuti perbandingan (proporsi) besar kecilnya populasi diambil secara rondom sampling dari populasi” (1986:82).

Berdasarkan pendapat diatas maka propesional rondom sampling itu dalam pelaksanaannya pengambilan sample mengikuti besar kecilnya sub populasi yang ada dan indinidu yang ada dalam populasi tersebut mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menajadi responden atau anggota sample.

c. Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan dara adalah cara yang digunakan untuk

pengumpulan data atau memperoleh data yang diperlukan didalam penelitian.Berkaitan dengan hal tersebut ada beberapa metode pengumpulan data

yang penulis gunakan penelitian ini.Penggunaan bermacam-macam metode ini diharapkan antara satu metode

dengan metode yang lain saling menopang sehingga kelemahan-kelemahan yang ada dapat diatasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharmi Arikunto bahwa “ Dalam melaksanakan sesuatu penelitian biasanya digunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu : metode observasi, metode angket, metode interview dan metode documenter.

d. Metode ObservasiMetode Observasi adalah pengamatan dilapangan untuk mengalami

suatu permasalahan yang timbul.Bimo Walgito mengemukakan “Observasi merupakan penyelidikan

secara sistematis dan disengaja melalui pengamatan dan pencatatan kearah kegiatan yang spontan pada saat peristiwa itu terjadi”(1980:54).

Dalam peneitian ini, metode Obesrvasi yang digunakan adalah metode observasi sistematis non partiosipan. Observasi sistematis maksudnya metode observasi dengan jalan mempersiapkan rencana terlebih dahulu dan penelitian hanya melakukan pengamatan terhadap aspek-aspek

34

Page 35: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

yang diteliti. Sedangkan non partisipan maksudnya adalah pelaksanaan observasi tanpa ada unsure partisipasi sedikit mungkin dari peneliti.

Dengan menggunakan metode observasi sistematis non partisipan diharapkan pelaksanaan observasi dapat dilakukan dengan mudah, teliti dan terperinci sehingga dengan leluasa dapat dilakukan dapat dilakukan pencatatan data yang dibutuhkan karena terpusat pada masalah yang diteliti.

Jadi dengan metode ini diharapkan dapat merai data-data yang tidak mudah diperoleh dengan metode lain. Data yang ingin diraih adalah tentang keadaan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar.

e. Metode AngketMetode Angket adalah teknik pengumpulan data yang menggunakan

pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh responden.Adapun jenis angket yang digunakan dala penelitian ini adalah angket

tertutup, yaitu suatu jenis angket dimana penelitian sudah menyediakan jawabannya dan responden tinggal memilih.

Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa angket adalah merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti pribadinya untuk memperoleh informasi. Berdasarkan pendapat diatas yang dimaksud dengan angket adalah metode adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan secara tertulis dan responden menjawab secara tertulis pula.

Alasan penulis menggunakan metode angket karena metode angket merupakan metode praktris dalam waktu yang singkat dapat diperoleh data yang banyak dan dapat digunakan walaupun tempatnya sangat jauh.

Setiap responden menerima sejumlah pertanyuaan yang sama sehingga Korelasi yang subjektif dapat dihindari dan responden dapat menjawab sesuai kriteria-kriteria jawaban yang sudah ada.

Jadi dengan metode angket ini data-data yang diraih adalah “Korelasi antara Motivasi Belajar dengan Pretasi Belajar Siswa yang dimiliki oleh siswa”.

f. Metode InterviwInnterviw atau wawancara adalah metode yang melalui tanya jawab

secara langsung. Dengan pengetahuan dan persiapan yang cukup, interview adalah metode yang baik untuk mendekati sifat-sifat atau tingkah laku manusia dari dekat untuk melengkapi data yang diperoleh denan cara l;ain (Winarno Surahman, 1990:79).

Janis interview yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview bebas terpimpin yaitu cara interview dimana pewawancara bebas terpimpin yaitu cara interview dimana pewawancara bebas mengemukakan pendapatnya tetapi pewawancara tetap mengarahkan agar penelitian sesuai dengan

35

Page 36: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

permasalahan yang diajukan, dengan demikian proses wawancara dapat erjkalan dengan luwes.

Jadi dengan metode ini diharapkan dapat melengkapi data yang diperoleh dengan metode lain. Data yang ingin diraih yaitu data tentang sejauhmana motivasi belajar siswa terhadap seluruh mata pelajaran.

g. Metode DokumentasiMetode Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan

melihat dokumen-dokumen, buku-buku, gambar-gambar yang merupakan arsip serta catatan-catatan yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Dalam hal ini Suharsimi Arikunto mengemukakan sebagai berikut “Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen rapat, leger, agenda dan sebagainya”. (1991:188).

Surahman meyebutkan “bebrapa peneliti menggunakan istilah metode dokumenter karena sumber-sumber yang kebanyakan dipakai dalam penelitian itu adalah sejenis dokumen “(1985:132).

Data yang diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi meliputi :

1. Daerah lokasi MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi2. Sarana dan prasarana yang ada di MTs Negeri Jogorogo

Kabupaten Ngawi3. Struktur MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi4. Keadaan Guru dan Tenaga Administrasi di MTs Negeri

Jogorogo Kabupaten Ngawi5. Nama dan jumlah siswa di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten

Ngawi6. Nama Responden Penelitian7. Prestasi Belajar Siswa Semester Ganjil Tahun Pelajaran

2010/2011. h. Metode Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data yang diperoleh dari penggunaan metode angket. Metode analisa data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis statistic mengingat data yang akan diananlisis adalah data kwantitatif yang mengingat data yang akan dianalisis adalah data kwantitatif yang berwujud angka. Dalam hal ini teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Momen yang bertujuan untuk mengetahui ada/tidaknya Korelasi antara variable bebas (X) dengan variable terikat .Adapun rumus korelasi product momen adalah sebagai berikut :

36

Page 37: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Keterangan :rxy = koefisien korelasi antara variable x dan variable y

= nilai variable x dan y= nilai variable x= nialai variable y

Langkah selanjutnya adalah dengan jalan mengkonsultasikan harga r table pada taraf siqnifikasi 5 %. Jika rxy lebih besar dari table nilai r product berarti ada Korelasi yang signifikasi antara variable bebas (x) dengan variable terikat (y).

H. Kesimpulan1. Ada korelasi positif antara motivasi belajar intrisik dengan prestasi

belajar siswa di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Ada korelasi positif antara motivasi belajar Ekstrisik dengan prestasi belajar siswa di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

3. Ada korelasi positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa di MTs Negeri Jogorogo Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

DAFTAR RUJUKAN

Sukiardi, Prof. Ph.D 2004 Metoologi Pendidikan, PT. Bumi Aksara JakartaAmir Dalin Indrakusuma, 1976 Pengantar Ilmu Pendidikan, Fakultas Pendidikan

IKIP, Malang

Moh. Arifin, Prof H., M. ED, 1996 Bimbingan dan Konseling, Universitas TerbukaDaimun, Drs. H., 1987 Psikologi Pendidikan, Remaja Karya, CV. Raja wali JakartaWinarno Surahmad, 1985 Pengantar Ilmu Penelitian, Metode dan Teknik, Tarsito

Bandung

Sanapia Faisal, 1981 Dasar dan Teknik Menyusun Angket, Usaha Nasional Jakarta.Suharsimi Arikunto, 1987 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Bina

Aksara Jakarta.

37

Page 38: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Surya Brata, 1986 Mengenal Metode Pengajaran di Sekolah dan Pendekatan baru dalam Proses Belajar Mengajar, Amarta, Bandung.

Paulus Waluyo, 1984 Penelitian Pendidikan Prosedur dan Setrategi, Angkasa Bandung

Masrun, 1976 Pengantar Psikologi Umum, Fakultas Psikologi UGM, Yogbyakarta.Kasija Z, 1984 Psikologi Pendidikan, PT Bina Ilmu SurabayaAwwad, 2000, Cara Mendidika Anak Islami, Jakarta : Gema Insan PersArikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Rineka Cipta.

Depdiknas, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke Tiga, Jakarta : Balai Pustaka

38

Page 39: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

PENGARUH LINGKUNGAN PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI

JOGOROGO NGAWI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PROPOSAL SEMINAR HASIL

Diajukan untuk Memenuhi PersyaratanGelar Magister Pendidikan Islam

Oleh:

ULFI ELISA DIMJATI NIM: 091129

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS DARUL 'ULUM JOMBANG

39

Page 40: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

2011

40

Page 41: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

PENGARUH LINGKUNGAN PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI JOGOROGO NGAWI TAHUN

PELAJARAN 2010/2011

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Berawal dari amanah yang termaktub dalam UUD 1945 Bab XIII pasal 31

butir 1 sebagai berikut : Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan (2002 : 24).

Begitu pentingnya pendidikan sehingga upaya proses perubahan untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa, dan sebagaimana diperkuat dengan penjelasan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 sebagai berikut :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa, yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (2004:12).

B. Perumusan Masalah Adapun beberapa masalah yang hendak dikaji adalah sebagai berikut :Masalah MayorAdakah pengaruh lingkungan pendidikan terhadap motivasi belajar siswa di MTs Negeri Jogorogo Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.Masalah Minora.Adakah pengaruh lingkungan pendidikan sekolah terhadap motivasi belajar

siswa MTs Negeri Jogorogo Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.b.Adakah pengaruh lingkungan pendidikan masyarakat terhadap motivasi

belajar siswa MTs Negeri Jogorogo Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011 Adakah pengaruh lingkungan pendidikan keluarga terhadap motivasi belajar siswa MTs Negeri Jogorogo Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variable, sebagai berikut :

1. Lingkungan Sekolah2. Lingkungan Masyarakat3. Lingkungan Pendidikan Keluarga4. Motivasi Intrinsik5. Motivasi Ekstrinsik

41

Page 42: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

C. Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian sebagai berikut :1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan pendidikan terhadap motivasi belajar siswa MTs Negeri Jogorogo Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Tujuan Khususa. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan

pendidikan keluarga terhadap motivasi belajar siswa MTs Negeri Jogorogo Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

b. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan pendidikan sekolah terhadap motivasi belajar siswa MTs Negeri Jogorogo Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

c. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan pendidikan masyarakat terhadap motivasi belajar siswa MTs Negeri Jogorogo Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011.

D. Manfaat Penelitian1. Penelitian ini merupakan pengalaman berharga yang

memberikan nuansa tersendiri bagi peneliti dalam upaya mengembangkan diri terutama guna mempersiapkan bersaing dengan alam luar.

2. Sebagai bahan informasi sekaligus bahan masukan bagi guru-guru tentang ada tidaknya pengaruh lingkungan pendidikan terhadap motivasi belajar siswa

3. Memberikan sumbangan pikiran tentang kekurangan-kekurangan yang terjadi pada diri siswa.

42

Page 43: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

BAB IILANDASAN TEORITIK

A. Pengertian Pengaruh Lingkungan PendidikanPada Bab II ini penulis akan membahas beberapa pendapat tentang Pengaruh

Lingkungan Pendidikan, yang diantaranya adalah “Pengaruh yaitu daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang” (DIKNAS, 2002 : 849).

Adapun yang dimaksud dengan lingkungan ada beberapa pendapat para ahli sebagaimana yang penulis kutip antara lain ada yang mengatakan “ Lingkungan yaitu sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna data atau pengaruh tertentu kepada individu” (Hamalik, 2003 :195)

Anne Taylor (dalam Gordon Dryden) menyatakan bahwa “mungkin sekolah masa depan tidak akan seperti sekolah yang pernah ada sebelumnya. Mungkin kita akan menggunakan seluruh komunitas sebagai lingkungan belajar (Gordon Dryden, 2000: 108).

Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan pendidikan adalah suatu hal yang berada di luar diri seseorang anak yang bertindak sebagai pemberi pengaruh terhadap perkembangan anak. Karena lingkungan merupakan bagian dari anak, dimana anak tumbuh serta diberi pendidikan oleh lingkungan. Seorang anak untuk menjadi suatu pribadi perlu mendapat bimbingan, latihan dan pengalaman melalui pergaulan dengan lingkungannya, khususnya lingkungan pendidikan. Peranan lingkungan terhadap pendidikan anak adalah lingkungan memberikan kesempatan yang luas terhadap anak.

Ada tiga jenis lingkungan pendidikan, yaitu :1. Lingkungan Pendidikan di Sekolah

“Terdapat reaksi berantai kepribadian anak dan sekolah, dan penyesuaiannya sekolah berpengaruh besar terhadap konsep dirinya” (Hurluck sebagaimana dikutip Tirtaraharja, 200 : 112).

“Faktor faktor pengaruh di sekolah bukan hanya guru dan sarana serta prasarana pendidikan saja, lingkungan pergaulan antar teman pun besar pengaruhnya” (Sarwono, 2003 : 128).

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikan diharapkan dapat mampu membuat pengaruh positif terhadap perkembangan siswa.

Disamping itu demi kelancaran proses belajar mengajar maka perlu ada beberapa indikator penunjang yang harus diperhatikan yaitu :

2. Tata Disiplin Sekolah

43

Page 44: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Tata Disiplin atau kedisplinan sekolah sangat erat korelasinya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Secara bahasa “Disiplin” diartikan ketertiban (Echols, 1993, 185).

Hal ini sesuai dengan tujuan dari pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3, yaitu :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

3. Hubungan Harmonis Guru dan SiswaBila siswa sudah membenci gurunya berarti hubungan guru dan siswa

kurang baik. Hal ini terjadi barangkali karena pertama dari sisi guru memiliki sifat dan sikap yang kurang terpuji dan tidak disukai siswa-siswinya, :

a. Suka marah, suka mengejek, tidak pernah senyum, tidak suka membantu anak, suka membentak dan lain-lain.

b. Tidak pandai menerangkan, sinis dan sombongc. Menjengkelkan, tinggi hati, pelit dalam memberi nilai, tidak adil dan lain-

lain (Dalyono, 2001 : 242)Adapun keteladanan yang dapat diterapkan atau ditiru siswa dalam sifat

dan sikap perilaku sebagai berikut :a. Mampu merumuskan tujuan yang dicapaib. Memahami dan mengahyati tugas profesi sebagai guruc. Mampu menjadi teladan yang baikd. Mampu menjadi orang tua kedua disekolahe. Memiliki sifat-sifat terpuji dan menjauhkan diri dari sifat-sifat tercela

dan sebagainya (Tim Direktorat, 2001 : 41)

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa jika memiliki syarat-syarat petunjuk dan keteladanan tersebut maka guru tersebut tidak hanya disenangi siswa saja melainkan juga disenangi sesama guru. Hubungan antar guru dan siswa merupakan mata pelajaran rantai yang harus selalu dibina demi tercapainya proses belajar mengajar yang efektif.

4. Hubungan Baik Siswa dengan SiswaSebagai anak didik yang dididik dilingkungan sekolah, hubungan antar

siswa dengan siswa lainnya turut berperan serta tumbuhnya dorongan untuk

44

Page 45: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

belajar. Sebab siswa membutuhkan teman atau rekan untuk belajar, baik dalam sekolah maupun di luar sekolah.

“Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa (Slamet, 1995 : 67).

B. Lingkungan MasyarakatMenurut Gunawan sebagaimana mengutip Koentjaraningrat masyarakat

adalah kesatuan hidup mahluk-mahluk hidup yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat tertentu (2000 : 4)

Slamet menyatakan bahwa “Masyarakat adalah lingkungan yang dapat memberikan pengaruh kepada anak atau siswa, baik secara langsung maupun tidak, bisa bentuk positif dan ada pula yang negatif. Pengaruh yang bersifat disini adalah segala sesuatu yang memberi pengaruh yang menuju kepada hal-hal yang baik dan berguna bagi kehidupan bersama dalam lingkungan yang mengacu kepada tindakan negatif dan bisa dikatakan melanggar hukum. (Slamet, 1995 : 67).Ada dua faktor yang mempengaruhi anak untuk belajar yaitu :

1. Teman SepermainanMenurut Slamet “Pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk

dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang kelak pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga” (1995 : 71)

2. Bentuk Kehidupan MasyarakatMenurut Slamet “ bentuk kehidupan masyarakat disekitar anak juga

berpengaruh terhadap belajar anak. Masyarakat yang terdiri dari orang –orang yang tidak terpelajar akan berpengaruh terhadap anak yang berada di situ. Anak atau siswa tertarik berbuat seperti yang dilakukan orang-orang sekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan anak atau siswa kehilangan semangat karena perhatiannya semua terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan yang selalu dilakukan orang-orang disekitarnya tidak baik tadi” (1995 : 71)

3. Lingkungan KeluargaMenurut Wirowitijoyo sebagaimana dikutip oleh Slamet ( 1995 : 61) “

Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama “.Keluarga adalah lingkungan yang paling banyak mempengaruhi kondisi

psikologis dan spiritual anak (Awwad, 2000 : 29)Al-Qur’an menjelaskan :

Artinya : “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka” (QS. At-Tahrim : 6)

45

Page 46: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa ;4. Suasana Rumah

“ Rumah yang sering dipakai untuk keperluaan-keperluan misalnya untuk resepsi, pertemuan, pesta-pesta, upacara keluarga dan lain-lain dapat menganggu belajar anak”. Rumah yang bising suara radio, tape recorder atau TV pada waktu anak belajar, juga mengganggu belajar anak, terutama untuk konsentrasi. (Slamet, 1995 : 63)

C. Keadaan Ekonomi “Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok anak

kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu, sehingga belajar anak juga terganggu” (Slamet, 1995 : 63)

“Faktor biaya merupakan faktor yang sangat penting karena belajar dan berlangsungnya sangat memerlukan biaya. Misalnya untuk membeli alat-alat, uang sekolah dan biaya-biaya lainnya” (Dalyono, 2001 : 241)

1. Relasi Antar Anggota Keluarga“Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan

relasi yang baik didalam anak tersebut” (Slamet, 1995 : 62)“Sifat hubungan orang tua dan anak sering diliupakan faktor ini penting

sekali dalam menentukan kemajuan belajar anak” (Dalyono, 2001 : 239)

2. Pengertian Motivasi Istilah motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarati

menggerakkan (to move). Sedangkan secara umum motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang mendorong orang memenuhi suatu kebutuhan. Dan sesuatu yang dijadikan motivasi itu merupakan suatu keputusan yang telah ditetapkan individu sebagai suatu kebutuhan yang nyata ingin dicapai. (M. Ali Subay, 1993:129).

Pengertian lain motivasi adalah alasan-alasan, dorongan-dorongan yang ada dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu. Motivasi berhubungan dengan faktor psikologis seseorang yang mencerminkan hubungan atau intersi antara sikap kebutuhan atau kepuasan yang terjadi pada diri manusia (Suparmin, 2003:1).

Al-Qur’an menjelaskan dalam surat az-Zalzalah ayat 7-8 yang berbunyi :

Berdasarkan pengertian tersebut maka motivasi merupakan sesuatu yang dapat mendorong seseorang untuk akfif melakukan p-ekerjaan.

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri manusia yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan

46

Page 47: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapainya suatu tujuan (Tadjab, 1994 :102)

Motivasi berasal dari kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai penggerak dari dalam dan dan di dalam sebjek unutk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai satu tujuan (Sardiman, 2003 : 73)

Sedangkan menurut Hamalik motivasi diartikan suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (1995 : 106)

Dalam hal ini kita dapat membedakan motivasi belajar siswa kedalam dua golongan :

3. Motivasi IntrinsikMotivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya

tidak dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Tim Dokter, 2000 :127)

Ada beberapa macam terbentuknya motivasi intrinsik dalam proses belajar mengajar, antara lain :

4 MinatMenurut Slamet “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh” (1995 : 80).

5 KebutuhanAda tiga macam kebutuhan pokok yaitu kebutuhan pengetahuan,

keterampilan dan sikap.Menurut Morgan yang dikutip oleh Sardiman kebutuhan dibedakan

menjadi empat macam, yaitu : a. Kebutuahn untuk berbuat sesuatu aktivitas, b. kebutuhan untuk menyenangkan orang lain, c. kebutuhan untuk mencapai hasil dan, d. kebutuhan untuk mengatasi masalah (2001, 76 –78)

6 Motivasi EktrinsikYang dimaksud dengan motivasi Ektrinsik adalah motivasi atau tenaga-

tenaga pendorong yang berasal dari luar anak itu sendiri. Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ektrinsik ini diantaranya yang penting ialah :1. Ganjaran2. Hukuman3. Persaingan atau kompetisi

1. Pujian /Reword“Pujian/Reward harus diberikan secara merata kepada anak didik

sebagai individu, bukan kepada yang cantik atau yang pintar. Dengan

47

Page 48: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

begitu anak didik tidak antipati terhadap guru, tetapi merupakan figur yang disenangi dan dikagumi” (Djamarah, 2002 : 130)

2. Kompetisi“Kompetisi dapat digunakan sebagai variasi dalam kegiatan belajar

sehingga menunjang motivasi dan perhatian belajar “(Tim Direktorat 2001 :85)

3. Pemberian HadiahHadiah merupakan akibat dari pematuhan terhadap peraturan dan tata

tertib (Tim Direktorat, 2002 : 129)7 Hipotesis

Menurut Soepeno hipotesis merupakan jawaban sementara yang dibangun atau dibantu diformulasikan berdasarkan pada kajian konsepsi teori-teori hasil temuan penelitian terdahulu / pengamatan penelitian pada fenomena lapang yang hendak diteliti (1997 : 36)

Mengenai jenis-jenis hipotesis, menurut Arikunto menjelaskan sebagai berikut:a. Hipotesis Kerja atau hipotesis altrenatif, disingkat Ha. Hipotesis kerja

menyatakan ada hubungan antara variabel X dan Y yaitu adanya perbedaan antara dua kelompok.

b. Hipotesis Nol disingkat Ho. Hipotesis nol sering disebut hipotesis statis, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statis, hipotesis nol menyatakan tidak andanya perbedaan antara dua variabel / tidak adanya pengaruh antara X terhadap Y (1993 : 65)

Dengan demikian pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis dalam penelitian adalah untuk mempermudah pelaksanaan penelitian karena dapat memberikan arah atau dengan kata lain sebagai dasar penelitian.

48

Page 49: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Rancangan PenelitianMenurut Tim penyusunan rancangan penelitian adalah uraian yang berisi yang

keseluruhan rencana kegiatan dari prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam rangka memperoleh jawaban atas pertanyaan yang diajukan (2003 : 26)

B. Metode Penelitian dan Daerah Penelitian1. Pengertian Metode Penelitian

Menurut Echols metode adalah cara (1996 : 379) selanjutnya menurut tim penyusun berpendapat metode ilmiah adalah suatu metode yang berisi cara-cara dan langkah-langkah tertentu dalam berfikir unutk memecahkan masalah tertentu secara ilmiah (2003 : 18).

Adapun penelitian adalah upaya menjawab permasalahan secara sistematik dengan metode-metode tertentu melalui pengumpulan data empiris mengolah dan menarik kesimpulan atas jawaban masalah tersebut (Sudjana, 2001 : 3)

2. Metode Penentuan Daerah PenelitianTempat penelitian adalah MTs Negeri Jogorogo Ngawi.Peneliti memilih MTs Negeri Jogorogo Ngawi untuk melaksanakan peneltian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Motivasi Belajar Siswa MTs Negeri Jogorogo Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011”.

3. Metode Penentuan Responden PenelitianProporsional random sampling adalah pengambilan sampelnya, peneliti

mencampur subyek dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama (Arikunto, 2002 : 111)

4. Metode Pengumpulan Data Metode Angket Metode Observasi Metode Interview Metode Dokumentasi Jadwal Pelaksanaan Pengumpulan Data

5. Tehnik Analisis DataMenurut Soepeno statistik adalah sebagai alat untuk memberi

gambaran atas suatu peristiwa melalui bentuk-bentuk yang sederhana, dapat berupa angka-angka atau berupa grafik-grafik (1997 : 1)

Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan sebelum analisa data adalah sebagai berikut : Editing,Koding,Tabulasi

49

Page 50: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Dalam penelitian ini tehnik analisa data yang digunakan adalah sebagai tehnik analisis data secara kuantitatif yang disebut analisa statistik rumus chi menurut Arikunto : ( fo – fh ) X2 E fh

KeteranganX2 : Chi kuadrat sisginfikasi perbedaan frekuensi yang harus diobservasi

yang diperoleh berdasarkan data

fo : Frekuensi yang diperoleh berdasarkan datafh : Frekuensi yang diharapkan (2002 : 259)selanjutnya untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh tersebut menurut Arikunto dilanjutkan dengan rumus koefisien koentigensi.

KK =

X2 + NKK : Koefisien koentigensiX2 : Harga chi kuadrat yang diperolehN : Jumlah responden (2002 : 262)Unutk mengetahui kategori pengaruh, maka hasil dari analisa X akan dikonfirmasikan dengan kriteria penafsiran dengan menggunakan rumus mean :Dalam hal ini Hadi mengatakan sebagai berikut :

EXM =

N

Koefisien Kontegensi Katagori PenelitianAntara 0,800 – 1,000Antara 0,600 – 0,800Antara 0,400 – 0,600Antara 0,200 – 0,400Antara 0,000 – 0,200

TinggiCukup

Agak rendahRendah

Sangat rendah

C. Diskusi Hasil PenelitianUntuk mendiskusikan hasil penelitian data dari pengujian hipotesa

disajikan dalam bentuk rekapitulasi hasil diskusi:

50

Page 51: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

No Hipotesa Hasil Interval Keterangan 1234

Masalah Minor IMasalah Minor II Masalah Minor IIIMasalah Mayor

0,183,344,201,74

0,000 – 0,2000,000 – 0,2000,200 – 0,0000,000 – 0,200

Tdk Ada pengaruhTdk Ada pengaruhAda pengaruhTdk Ada pengaruh

Dari data diatas menyatakan bahwa :a.Hasil hipotesa kerja minor pertama setelah dianalisa hipotesa tidak signifikanb.Hasil hipotesa kerja minor kedua setelah dianalisa hipotesa kerja minor

menunjukkan hasil 3,34 yang berarti tidak signifikanc.Hasil hipotesa kerja minor ketiga setelah dianalisa hipotesa kerja minor

menunjukkan hasil 0,20 yang berarti signifikan.d.Hasil hipotesa kerja mayor pertama setelah dianalisa hipotesa kerja minor

menunjukkan hasil 1,74 yang berarti tidak signifikan

51

Page 52: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan1. A pengaruh lingkungan pendidikan terhadap motivasi belajar siswa MTs

Negeri Jogorogo Ngawi 2010/2011 sangat rendah.2. Tidak ada pengaruh lingkungan pendidikan sekolah terhadap motivasi belajar

siswa MTs Negeri Jogorogo Ngawi 2010/2011.3. Tidak ada pengaruh lingkungan pendidikan masyarakat terhadap motivasi

belajar siswa MTs Negeri Jogorogo Ngawi 2010/2011. 4. Ada pengaruh lingkungan pendidikan keluarga terhadap motivasi belajar

siswa di MTs Negeri Jogorogo Ngawi 2010/2011 siqnifikan.

B. Daftar Rujukan

Awwad, 2000, Cara Mendidik Anak Islami, Jakarta : Gema Insan PersArikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta : Rineka CiptaDepdiknas, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke Tiga, Jakarta : Balai

PustakaDepag RI, 1985, Al-Qur’an dan Terjemah, Jakarta : Depag RIDalyono M, 2001, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rineka CiptaDjamarah, B Syaiful, 2002, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka CiptaEchols John M. Hasan Syadily, 1993, Kamus Indonesia – Inggris, Jakarta :

GramediaEchols John M. Hasan Syadily, 1996, Kamus Indonesia – Inggris, Jakarta :

GramediaHamalik Oemar, 2003, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka CiptaHamalik Oemar, 1995, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi AksaraHadi Sutrisno, 2001, Metodelogi Research, Yogyakarta : Andi YogyakartaSlameto, 1995, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta :

Rineka CiptaSarwono, Wirawan Sarlito, 2003, Psikologi Remaja, Jakarta, Rajawali PersSardiman AM, 2003, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakrta : Raja

Grafindo PersadaSitorus, 2000, Perkenalan dengan Sosiologi 2, Jakarta : PT. ErlanggaSoepeno Bambang, 1997, Statistik Terapan, Jakarta : Rineka CiptaSudjana Nana, 2001, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Baru

Al GensindoTim Penyusun, 2003, Buku Pegangan Sosiologi, Klaten : PT. Intan Pariwara

52

Page 53: BAB I - Sabab Jalal | .."BerbaGi SeLagi Mampu".. · Web viewKata kunci ( key word ) : prestasi akademik; perilaku sosial KORELASI PRESTASI AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PERILAKU

Tayar Yusuf, Syaiful Anwar, 1997, Metodelogi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, Jakarta : Raja Grafindo Persada

Tirtaraharja Umar, La Sula, 2000, Pengantar Pendidikan, Jakarta : Rineka CiptaTim Direktorat, 2001, Metodelogi Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Departemen

Agama RITim Direktorat, 2002, Metodelogi Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Departemen

Agama RIUU RI No. 20 Tahun 2003, 2004, Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Canon

PublisingUU RI, 2002, UUD 45 yang sudah di Amandemen dengan Penjelasannya,

Surabaya, Apollo

53