BAB I ppl

30
BAB I PERSIAPAN PRAKTIK PEMBELAJARAN A. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran / Diklat Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat pokok bagi Negara dan bangsa kita karena pendidikan nantinya bisa meningkatkan sumber daya manusia yang berkompeten dan kelak pendidikan juga akan mencerdaskan bangsa dari kebodohan dan keterbelakangan dari bangsa lain. Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II Pasal 3 menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bemartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Salah sarana mencapai tujuan tersebut adalah disusunlah kurikulum pendidikan. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang

Transcript of BAB I ppl

Page 1: BAB I ppl

BAB I

PERSIAPAN PRAKTIK PEMBELAJARAN

A. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran / Diklat

Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat pokok bagi Negara dan

bangsa kita karena pendidikan nantinya bisa meningkatkan sumber daya manusia

yang berkompeten dan kelak pendidikan juga akan mencerdaskan bangsa dari

kebodohan dan keterbelakangan dari bangsa lain. Undang-Undang (UU) Republik

Indonesia (RI) nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada

Bab II Pasal 3 menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bemartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.Salah sarana mencapai tujuan tersebut adalah disusunlah kurikulum

pendidikan.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi

manusia yang beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan

tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,

perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan

lingkungan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun dengan

mengacu pada Standar Isi dan (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang

telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan

nasional. Penyusunan KTSP berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan

Standar Nasional Pendidikan Pendidikan (BSNP) dan ketentuan lain yang

menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.

Page 2: BAB I ppl

Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah dalam

mengelola proses pembelajaran, dan lebih khusus lagi adalah proses pembelajaran

yang terjadi di kelas. pelaksana pembelajaran, dalam hal ini guru, perlu diberi

keleluasaan dan diharapkan mampu menyiapkan silabus, membuat perencaanan

Pembelajaran, memilih strategi pembelajaran, dan penilaiannya sesuai dengan

kondisi dan potensi peserta didik dan lingkungan masing-masing.

Silabus merupakan salah satu bentuk penjabaran kurikulum. Produk

pengembangan kurikulum ini memuat pokok-pokok pikiran yang memberikan

rambu-rambu dalam menjawab tiga pertanyaan mendasar dalam pembelajaran,

yakni (1) kompetensi apa yang hendak dikuasai peserta didik, (2) bagaimana

memfasilitasi peserta didik untuk menguasai kompetensi itu, dan (3) bagaimana

mengetahui tingkat pencapaian kompetensi oleh peserta didik. Dari sini jelas

bahwa silabus memuat pokok-pokok kompetensi dan materi, pokok-pokok

strategi pembelajaran dan pokok-pokok penilaian. Silabus disusun sebagai

pedoman awal yang selanjutnya digunakan dalam penyusunan Rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan menajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau

lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. RPP ini dapat

digunakan oleh setiap pengajar sebagai pedoman umum untuk melaksanakan

pembelajaran kepada peserta didiknya, karena di dalamnya berisi petunjuk secara

rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang

harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus

digunakan. Oleh karena itu, dengan berpedoman RPP ini pengajar akan dapat

mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup

materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang

seharusnya.

B. Tujuan Mata Pelajaran/Diklat

Pada dasarnya pelajaran biologi berupaya untuk membekali siswa dengan

berbagai kemampuan tentang cara”mengetahui” dan cara”menemukan”yang

Page 3: BAB I ppl

membentuk siswa untuk lebih dalam memahami alam atau lingkungan sekitar.

Adapun tujuan dari pembelajaran biologi di SMA adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kesadaran dan kelestarian lingkungan.

2. Menyadari dan menyakini kebesaran dan kekuasaan Allah SWT

3. Memahami konsep-konsep biologi dan saling keterkaitannya

4. Mengembangkan daya penalaran untuk memecahkan masalah yang dihadapi

dalam kehidpan sehari-hari

5. Mengembangkan ketrampilan dasar biologi untuk memperoleh konsep-

konsep biologi dengan menumbuhkan nilai serta sikap ilmiah

6. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi

sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan ilmiah

7. Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan kejenjang

selanjutnya.

C. Materi Pembelajaran Mata Pelajaran/Diklat

Unsur terpenting dalam suatu proses pembelajaran disekolah adalah materi

pembelajaran. Dalam pengajaran materi yang akan di ajarkan kepada siswa harus

di atur dengan sistematika yaitu pengajaran materi di awal dari materi yang

mempunyai kriteria tingkat yang lebih mudah kemateri yang lebih sulit / lebih

luas.

Dalam pengajaran materi pelajaran juga harus disesuaikan dengan jumlah

hari efektif belajar yang telah tersusun dalam program program tahunan dan

program semester serta rencana pelaksanaan pembelajaran agar dalam

pelaksanaan proses pembelajaran materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan

baik dan terencana . Dalam pengajarannya penulis menggunakan pedoman

kurikulum tingkat satuan pendidikan sesuai dengan anjuran sekolah dimana

sebelum penulis melaksanakan praktek pengalaman lapangan sekolah telah

menggunakan kurikulum tersebut.

Materi yang akan diajarkan pada saat praktek pengalaman lapangan adalah

materi kelas X yaitu :

Page 4: BAB I ppl

Bab 2 : Materi Pokok: Virus

Sub Materi: Struktur, cara hidup dan reproduksi virus , peran bagi kehidupan

Mendeskripsikan ciri-ciri virus

Mengidentifikasi Struktur Virus.

Menjelaskan cara hidup virus.

Menjelaskan Cara reproduksi virus

Menjelaskan Peran virus yang menguntungkan dan merugikan bagi makhluk

hidup lainnya .

Bab 3 : Materi pokok archaebacteria dab Eubacteria

Sub Materi : Ciri-ciri, Struktur, Cara hidup, Perbedaaan keduanya,

reproduksi dan peran Bagi kehidupan

Mendeskripsikan ciri-ciri Arcahe bacteria dan eubacteria

Membedakan ciri Archaebacteria dan eubacteria

Strutur tubuh Eubacteria

Reproduksi

Peran Eubacteria dan Archaebacteria bagi kehidupan

Bab 4 : Materi pokok Protista

Sub Materi : Protista mirip Hewan (protozoa), Protista Mirip Tumbuhan

(Alga), Protista Mirip Jamur.

Mendeskripsikan ciri-ciri protista

Membedakan ciri protista dengan kingdom lain

Klasifikasi protista

Reproduksi

Peranan Protista bagi kehidupan

Bab 5 : Materi pokok Jamur/Fungi

Sub Materi : Struktur tubuh, Ciri-ciri umum, Reproduksi, Klasifikasi dan

Peranan bagi kehidupan

Mendeskripsikan ciri-ciri jamur

Membedakan ciri jamur dengan tumbuhan

Klasifikasi jamur

Page 5: BAB I ppl

Reproduksi Aseksual dan Seksual Jamur

Peranan jamur bagi kehidupan

D. Karakteristik Mata Pelajaran / Diklat

Biologi mempunyai karakteristik khusus, yang berbeda dengan ilmu yang

lainnya dalam hal obyek, tema/personal dan metode. Biologi memiliki struktur

keilmuan yang jelas seperti yang dijelaskan oleh BSCS (mayer. 1978)

Menurut struktur keilmuan Menurut BSCS Biologi memiliki Objek berupa

Kingdom 1. Plantae (Tumbuhan), Animalia (Hewan) dan Protista Dalam

perkembangannya kalsifikasi 3 kingdom ini berkembang menjadi sistem 6

kingdom dengan tambahan Kingdom Fungi (jamur) dan Kingdom Archaebacteri

serta Kingdom Eubacteria. Keenam objek kajian biologi tersebut dipelajari dan

dikaji dari tingkat molekul, sel jaringan, organ, sistem organ, organisme/individu,

populasi, komunitas, ekosistem dan bioma. Tema kajian biologi Biologi sebagai

proses inquiri, sejarah konsep biologi, evolusi, keanekaragaman dan keseragaman,

genetik dan keberlangsungan, organisme dan lingkungan, perilaku, struktur dan

fungsi dan regulasi.

Pada pelaksanaan PPL ini praktikan Mengajar di kelas X mulai Bab 2 –

Bab 5. Secara garis besar karakteristik materi pelajaran pada Bab2- bab 5 kelas X

dapat dijabarkan dalam tabel di bawah ini .

Tabel 1. Karakteristik materi Pelajaran biologi SMA Kelas X

Ba

b

Materi pelajaran Objek

kajian

Struktur

Organisasi

Kejadian

Tema Kajian Biologi

2 Virus Virus Molekul Struktur dan fungsi

Genetik dan

keberlangsungan

Page 6: BAB I ppl

3 Eubacteria dan

Archaebacteria

Eubacteria

dan

Archaebac

teria

Molekul dan

Sel

Struktur dan fungsi,

Evolusi’ Keanekaragaman

dan keseragaman, Genetik

dan keberlangsungan,

Organisme dan

lingkungan, perilaku,

struktur dan fungsi dan

regulasi.

4 Protista Protista Molekul , Sel, Struktur dan fungsi,

Evolusi’ Keanekaragaman

dan keseragaman, Genetik

dan keberlangsungan,

Organisme dan

lingkungan, perilaku,

struktur dan fungsi dan

regulasi.

5 Jamur Jamur Molekul ,Sel,

Jaringan

Struktur dan fungsi,

Evolusi’ Keanekaragaman

dan keseragaman, Genetik

dan keberlangsungan,

Organisme dan

lingkungan, perilaku,

struktur dan fungsi dan

regulasi.

Page 7: BAB I ppl

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK PEMBELAJARAN

A. Pelaksanaan Praktek Pembelajaran

1. Tahap Persiapan

Persiapan sebelum melaksanakan praktek pengalaman lapangan meliputi :

a. Pembekalan

Pembekalan Diberikan dengan tujuan untuk memberikan

gambaran tentang hal-hal yang akan dilaksanakan selama melaksanakan

PPL. Pelaksanaan pembekalan Praktek Pengalaman Lapangan

dilaksanakan pada tanggal 19-20 Juli 2010 . dengan materi mendasar

tentang apa-apa yang akan dilaksanakan pada PPL terpadu.

b. Penyerahan

Mahasiswa praktikan yang ditempatkan di SMA Negeri 5

Purwokerto diserahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan tanggal 3

Agustus 2010.

c. Observasi Lapangan

Observasi dilakukan oleh praktikan sebelum pelaksanaan

pembelajaran di kelas, Praktikan diberi kesempatan untuk

Page 8: BAB I ppl

mengobservasi terlebih dahulu proses belajar dan mengajar yang

dilakukan oleh guru pamong, dengan tujuan untuk mengetahui dan

mengenali kondisi pembelajaran di SMA Negeri 5 Purwokerto baik dari

segi lingkungan maupun siswa. Sekaligus sebagai proses Adaptasi

praktikan dengan kondisi sesungguhnya dalam kelas. Pada kesempatan

ini praktikan mengobservasi pembelajaran di kelas X6-X9 pada minggu

kedua penempatan.

2. Tahap-tahap Pelaksanaan

a. Penerimaan tugas

Pada tahap ini praktikan mendapat tugas dari guru pamong

untuk menelaah kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dijadikan

rujukan dalam pembuatan persiapan mengajar dan pokok bahasan yang

diajarkan.

b. Konsultasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Sebelum melakukan kegiatan mengajar, praktikan melakukan

bimbingan dalam pembuatan rencana pembelajaran sesuai dengan

materi yang akan diberikan dari guru pamong selambatnya-lambatnya

satu hari sebelum praktek dilaksanakan.

c. Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan

bentuk persiapan administrasi yang dilakukan sebelum melakukan

proses Pembelajaran di kelas. Pembuatan RPP harus sesuai dengan

pengembangan silabus dari Diknas serta arahan dari guru pamong

SMA Negeri 5 Purwokerto karena silabus dan RPP merupakan

seperangkat sistem untuk menjadi acuan proses pembelajaran yang

akan di sampaikan KBM tidak keluar dari tujuan pembelajaran yang

Page 9: BAB I ppl

diharapkan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) suatu rencana

pembelajaran yang baik haruslah memuat :

1) Standar kompetensi

2) Kompetensi dasar

3) Indikator

4) Alokasi waktu

5) Tujuan pembelajaran

6) Materi pembelajaran

7) Model dan metode pembelajaran

8) Langkah–langkah kegiatan pembelajaran

9) Alat dan sumber pembelajaran

10) Penilaian

11) Lampiran.

d. Pelaksanaan praktek mengajar

Setiap praktikan melaksanakan praktek berdasarkan pada

persiapan mengajar yang telah disetujui oleh guru pamong yang

penekanannya pada :

1) Menerangkan materi yang akan diberikan di kelas

2) Menerangkan prosedur dan metode mengajar sesuai dengan

kebutuhan pelaksanaan proses belajar mengajar

3) Memanfaatkan sumber belajar secara efektif

4) Menerapkan model, metode pengajaran sesuai karakteristik materi

dan karakteristik kelas dan siswa.

5) Menciptakan dan menggunakan media pengajaran yang

diperlukan.

Sedangkan kegiatan, dapat praktikan sebutkan secara garis besarnya

adalah :

a) Kegiatan awal

1). Guru memberikan salam kepada siswa

2). Guru mengabsen siswa

Page 10: BAB I ppl

3). Guru melakukan apersepsi, praktikan sedikit mengulang materi

yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya yang

berkaitan dengan materi yang akan dibahas.dan mengaitkan

materi dengan pengalaman siswa sehari-hari

4). Guru memberikan motivasi : praktikan memberikan dorongan

pada siswa untuk mengaitkan materi dalam kehidupan sehari-

hari. Dan berbagai masalah berkaitan dengan materi pelajaran.

b) Kegiatan inti

1). Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan diajarkan

2). Proses eksplorasi yaitu penyampaian materi secara lisan dan

eksplorasi sumber belajar,

3). proses yang kedua adalah elaborasi yaitu mengajak siswa

untuk aktif dalam pembelajaran melalui kegiatan kelompok

diskusi, pengamatan, tanya jawab dan bekerja sama dengan

siswa yang lain.

4). Konfirmasi sebagai proses Guru mengklarifikasi hasil kerja

dari masing-masing kelompok siswa

5). Guru memberi kesempatan siswa bertanya dan menjawab

6). Guru meminta siswa untuk Menyampaikan hasil diskusi dalam

proses elaborasi

c) Penutup

1). Bersama Siswa guru membuat kesimpulan dari materi yang

telah dibahas

2). Melakukan Evaluasi lesan maupun tertulis

3). Memberikan Tugas

4). Mengucap salam

e. Evaluasi

Setelah melakukan kegiatan belajar mengajar, praktikan

berkonsultasi dan berdiskusi dengan guru pamong untuk mendapatkan

informasi dan saran–saran tentang pelaksanaan mengajar yang telah

dilaksanakan guna perbaikan pada pembelajaran berikutnya.

Page 11: BAB I ppl

3. Waktu pelaksanaan

Sebelum mengajar Praktikan diberi kesempatan selama 1 minggu

oleh pamong untuk melaksanakan Observasi dengan jumlah observasi

secukupnya, tanggal pelaksanaanya ialah 12-13 Agustus 2010.

Waktu pelaksanaan praktek mengajar sesuai dengan ketentuan dari

pihak sekolah dan praktikan waktu mengajar adalah :

Tabel 2. Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar Oleh Praktikan

Pertemuan Hari/ Tanggal Materi Kelas

1 Rabu, Kamis

18-19 Agustus

2010

Ciri-ciri Virus, Struktur Virus

Proses replikasi virus melalui

Daur Litik dan daur Lisogenik,

serta peran Virus bagi kehidupan

X6-X9

2 Selasa, Rabu,

Kamis

24-26 Agustus

2010

Perbedaan sel eukariotik dan sel

prokariotik, Ciri-ciri, Struktur dan

reproduksi Eubacteria ,

Cyianobacteria, peran Eubacteria

bagi kehidupan

X5-X9

3 Selasa, Rabu,

Kamis

31 Agustus- 2

September 2010

Klasifikasi Archaebacteria,

perbedaan antara Archaebacteria

dan Eubacteria, peranan

Archaebacteria abgi kehidupan.

X5-X9

4 Selasa, Rabu,

Kamis

21- 23 September

2010

Ciri-ciri protista, Perbedaan

Protista dengan kingdom yang

lain serta klasifikasi Protista, ciri-

ciri Protozoa

X5-X9

5 Selasa, Rabu, Protista mirip Tumbuhan, protista X5-X9

Page 12: BAB I ppl

Kamis

28-30 September

2010

mirip jamur, peran protista bagi

kehidupan.

6 Selasa, Rabu,

Kamis

19-21 Oktober

2010

Ciri-ciri jamur, perbedaan jamur

dengan Kingdom lainnya,

strukrur jamur klasifikasi jamur,

X5-X9

7 Selasa, Rabu,

Kamis

26-28 Oktober

2010

Reproduksi jamur dan perbedaan

cara reproduksi masing masing

divisi jamur

X5-X9

8 Selasa, Rabu,

Kamis

2-4 Nopember

2010

Peranan jamur bagi kehidupan X5-X9

Selengkapnya terdapat pada lampiran.

4. Hasil pelaksanaan

Hasil pelaksanaan praktek mengajar secara umum sudah baik.

Akan tetapi masih ada kekurangannya dalam beberapa hal seperti dalam

penyusunan perangkat pembelajaran dan penyusunan rencana

pembelajaran.

Disamping melaksanakan praktek mengajar, praktikan juga

melakukan observasi. Dari observasi itu diperoleh hal-hal sebagai berikut :

1) Mengetahui kondisi dan sikap siswa dalam mengikuti proses belajar

mengajar apakah siswa memperhatikan serta aktif terhadap penjelasan

yang diberikan.

Page 13: BAB I ppl

2) Mengetahui penguasaan mata pelajaran yang disampaikan kepada

siswa, sehingga mengetahui kemampuan penguasaan siswa yang satu

dengan yang lain.

B. Faktor Penunjang Proses Pembelajaran

Selama pelaksanaan kegiatan PPL khususnya dalam praktek mengajar,

ada beberapa hal yang mendukung kelancaran dan keberhasilan praktikan

dalam pencapaian tujuan pembelajaran, antara lain :

1. Faktor dari siswa

a. Kesadaran siswa untuk memperhatikan penjelasan materi dari praktikan

sehingga penyampaian materi pelajaran dapat berjalan dengan lancar.

b. Peran aktif siswa untuk berdiskusi, bertanya dan menjawab

permasalahan yang diutarakan Praktikan.

c. Setiap siswa mempunyai sumber belajar berupa buku pelajaran yang

cukup memadai sehingga dapat membantu siswa belajar di rumah .

d. Siswa memiliki minat yang tinggi dalam belajar biologi sehingga

pencapaian tujuan pembelajaran akan mudah tercapai

2. Faktor Pengajar

a. Guru Pamong Aktif membimbing dalam pembuatan RPP, aktif

mengamati dalam proses KBM. dan tak segan memberikan kritik

membangun kepada praktikan

b. Guru pamong selalu memberi masukan–masukan yang membangun

terutama dalam hal penugasan materi.

c. Guru pamong bersikap terbuka untuk membantu kesulitan praktikan,

baik kesulitan yang berhubungan dengan materi, maupun kesulitan

yang lain.

3. Faktor dari sekolah

a. Penerapan kedisiplinan di SMA Negeri 5 Purwokerto terhadap siswa

sangat membantu praktikan, karena dengan disiplin tersebut para siswa

dapat mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir.

b. Fasilitas belajar

Page 14: BAB I ppl

Fasilitas adalah kelengkapan yang dapat menunjang anak didik di

sekolah. SMA 5 negeri Purwokerto adalah salah satu sekolah yang

cukup lengkap dan memadai dalam urusan sarana dan prasarana

penunjang pendidikan terutama pelajaran biologi. Sarana dan

prasarana tersebut antara lain berupa:

1. Laboratorium biologi

2. Laboratorium fisika

3. Laboratorium kimia

4. Laboratorium multimedia

5. Perpustakaan

6. Internet dan hot spot area

7. Laboratorium terbuka berupa lingkungan sekitar Sekolah

(tanaman, sungai)

8. Ruang kelas yang dinamis lengkap dengan media pembelajaran

LCD, Audio visual, komputer, serta sarana dan prasarana

penunjang lainnya

4. Staf dan karyawan

Guru SMA Negeri 5 Purwokerto memiliki kredibilitas yang tinggi.

Hal ini dibuktikan dengan adanya usaha-usaha yang dilakukan dalam

rangka pencapaian prestasi sehingga tahun ini SMA Negeri 5

Purwokerto menjadi rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI).

Disamping itu staf dan karyawan juga memiliki kemampuan yang

sesuai dengan bidangnya sehingga dalam mengerjakan tugas yang

menjadi tanggung jawab mereka dapat tercapai secara optimal

5. Lingkungan sekolah

Lingkungan di SMAN 5 Purwokerto sangat mendukung proses

pembelajaran dikarenakan secara geografis, sekolah ini terletak didekat

jalan raya dan mudah dicapai oleh transportasi serta informasi dari luar

akan cepat masuk.

Page 15: BAB I ppl

6. Manajemen sekolah

Manajemen sekolah dalam pengelolaan administrasi sekolah erat

juga bagi kelancaran proses pembelajaran. Semakin mudah dalam

pelayanannya maka keleluasaan dan kenyamanan siswa dalam proses

pembelajaran memberikan suatu dampak dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

7. Kepala Sekolah

Perhatian kepala sekolah terhadap guru sangat penting untuk

meningkatkan profesionalisme serta kinerja guru dan tenaga

kependidikan lain di sekolah.

C. Faktor Penghambat Proses Pembelajaran

Di samping faktor penunjang proses belajar mengajar, ada juga

beberapa faktor penghambat kegiatan belajar mengajar. Diantaranya :

1. Siswa kurang serius dalam mengikuti mata pelajaran yang diberikan oleh

guru, hal ini ditandai dengan siswa ramai sendiri dan kurang

memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru.

2. Kurangnya kesadaran dari siswa untuk belajar sendiri meskipun buku

paket dan sumber belajar lain sangat memadai, sehingga guru harus

menerangkan sedetail mungkin materi yang dipelajari dari awal sampai

akhir.

3. Sebagian siswa menganggap pelajaran biologi kurang menyenangkan.

4. Ada beberapa siswa yang kurang mengindahkan aturan sekolah, seringnya

keluar masuk kelas pada saat KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

berlangsung dengan alasan ke toilet, membuang sampah, dll sehingga

mengganggu proses KBM

5. Keadaan siswa yang heterogen.

Page 16: BAB I ppl

D. Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran

Dengan adanya faktor-faktor penghambat tersebut, maka praktikan

dituntut untuk mencari solusi dari masalah–masalah yang ada demi kelancaran

proses belajar mengajar. Adapun pemecahan masalah tersebut antara lain :

1. Guru harus menguasai materi, mampu memotivasi belajar siswa serta

dalam penyampaian materi hendaknya dilakukan tanpa mengubah suasana

kelas manjadi tegang yang dapat mempengaruhi kondisi psikologis siswa

dalam belajar di kelas agar mereka aktif mengikuti pelajaran yang

disampaikan oleh guru.

2. Dengan kurangnya penguasaan materi oleh siswa dan kurangnya kesadaran

siswa untuk belajar di rumah, maka praktikan dalam memberikan materi

disertai dengan menjelaskan konsep-konsep dasar dengan mengkaitkan

materi dengan kehidupan sehari-hari siswa.

3. Guru kreatif dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran.

4. Guru harus benar-benar memiliki kemampuan mengelola kelas dan

memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan

kondisi siswa, misal dengan permainan. Pengamatan langsung,

menampilkan media pembelajaran yang menarik .

5. Guru harus mengetahui terlebih dahulu siswa yang cepat memahami materi

dan mana yang lama memahami materi. Bagi siswa yang susah memahami

materi guru melakukan pendekatan yang lebih dengan siswa tersebut,

bersifat terbuka antara guru dan siswa. Memberikan motivasi bahwa kalian

pasti bisa.

6. Guru mata pelajaran hendaknya menegur atau memberi pertanyaan kepada

siswa yang kurang memperhatikan sehingga siswa tersebut dapat

berkonsentrasi terhadap pelajaran.

7. Guru mata pelajaran memberi pengarahan kepada siswa supaya membaca

atau memahami terlebih dahulu tentang mater-materi pelajaran yang akan

disampaikan.

Page 17: BAB I ppl

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukan selama praktek

pengalaman lapangan dapat di simpulkan bahwa :

1. Pelaksanaan program pembelajaran di SMA Negeri 5 Purwokerto

sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat beberapa kekurangan,

Page 18: BAB I ppl

selain itu sekolah juga lebih mengedepankan profesionalitas disetiap

aspek .

2. Untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan baik, maka setiap kali

akan melaksanakan pembelajaran harus dilakukan suatu persiapan atau

perencanaan.

3. Interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa yang baik akan

menciptakan proses belajar mengajar yang optimal.

4. Pemilihan metode pembelajaran dan model pembelajaran yang tepat

sangat mempengaruhi minat dan motivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran. dan berkaitan erat dengan hasil belajar siswa.

5. Fasilitas atau sarana dan prasarana sekolah yang memadai akan

membantu kelancaran proses belajar mengajar.

6. Dalam proses belajar mengajar di SMA Negeri 5 Purwokerto

menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

B. SARAN

Program pembelajaran di SMA Negeri 5 Purwokerto sudah berjalan

lancar Untuk mewujudkan peningkatan dan kelancaran program

pembelajaran secara khusus atau umum diantaranya yaitu :

1. Sarana dan prasarana pendukung kelancaran kegiatan belajar

mengajar hendaknya dipenuhi terutama mengenai media

pendukung pembelajaran.

2. Kedisplinan siswa harus di tingkatkan lagi, terutama bagi siswa

yang sering ijin keluar kelas pada saat KBM berlangsung. Untuk

memenuhi hal tersebut penerapan pelaksanaan tata tertib sekolah

perlu ditingkatkan dan diperketat.

3. Bimbingan dan pengarahan guru kepada siswa hendaknya lebih

ditingkatkan agar siswa lebih aktif dan disiplin dalam menerima

materi pmbelajaran.

Page 19: BAB I ppl

4. Untuk faktor penghambat hendaknya di jadikan suatu pengalaman

agar dikemudian hari dapat mengatasinya apabila menemui

hambatan yang serupa.

5. Peningkatan hubungan kekeluargaan di lingkungan sekolah agar

terwujud hubungan yang dinamis antar personal di lingkungan

sekolah

Page 20: BAB I ppl

LAMPIRAN