BAB I Politik

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah yang sering kita ketahui dalam pilkada yang kita lihat di TV, atau baca dimedia masa itu sudah jelas bahkan disetiap daerah yang sedang melaksanakan hajatan pemilihan kepala daerah itu hampir sama, missal ricuh karena calon kepala daerah dukungannya kalah dalam pilkada, bahkan politik uang yang selalu ada dalam pilkada. Silih berganti masalah yang mewarnai pilkada adalah cerminan bahwaa politik di Indonesia seperti itu, dan sebetulnya kalau saya para calon kepala daerah itu mau bersaing secara sehat, mau menerima apa pun hasil suara yang diperolehnya, tentu saja pilkada bukan jadi ajang untuk ricuh, yang membuat citra politik di Indonesia tercoreng. B. Batasan Masalah Batasan masalah dalam mekalah ini adalah : 1. Bagaimana cara untuk memilih kepala daerah yang benar 2. Bagaimana caranya pilkada agar tidak ricuh C. Tujuan Penulisan

Transcript of BAB I Politik

Page 1: BAB I Politik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah yang sering kita ketahui dalam pilkada yang kita lihat di

TV, atau baca dimedia masa itu sudah jelas bahkan disetiap daerah yang

sedang melaksanakan hajatan pemilihan kepala daerah itu hampir sama,

missal ricuh karena calon kepala daerah dukungannya kalah dalam pilkada,

bahkan politik uang yang selalu ada dalam pilkada.

Silih berganti masalah yang mewarnai pilkada adalah cerminan

bahwaa politik di Indonesia seperti itu, dan sebetulnya kalau saya para

calon kepala daerah itu mau bersaing secara sehat, mau menerima apa pun

hasil suara yang diperolehnya, tentu saja pilkada bukan jadi ajang untuk

ricuh, yang membuat citra politik di Indonesia tercoreng.

B. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam mekalah ini adalah :

1. Bagaimana cara untuk memilih kepala daerah yang benar

2. Bagaimana caranya pilkada agar tidak ricuh

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui cara memilih kepala daerah yang benar

2. Untuk mengtahui bagaimana cara agar PILKADA tidak ricuh

D. Sistematika Penulisan

Makalah ini terdiri dari empat bab, pada bab pertama akan

menyampaikan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan

penulisan, serta sitematika penulisan. Bab kedua akan menguraikan isi

pilkada yang dilakukan tim sukses dalam mendukung calon wali kota. Pada

bab ketiga akan meguraikan perseteruan calon pemimpin korbankan

rakyat. Pada bab keempat akan menguraikan tentang aktualisasi pemimpin

dimasa depan, dan yang terakhir kesimpulan.

Page 2: BAB I Politik

BAB II

ISU PILKADA DILAKUKAN TIM SUKSES

dalam MENDUKUNGCALON WALI KOTA

Apa saja kerja tim sukses bagi kandidat wali kota dan wakil wali

kota. Ternyata kerja mereka tidaklah enteng, karena harus menyusun

berbagai strategi untuk memenangkan kandidat.

Hal ini apa yang dijelaskan oleh M. Rafie, SE selaku tim sukse

dari pasangan Ano-Yasin, kerja tim sukses diantaranya menjaring suara

pemilih dimasyarakat, karenanya hingga sekarang optimis bisa

mendukung suara dari pemilih sekitar 70 % dengan tim pelawan, jauh

sebelum pencalonan sudah mulai bergerak ke masyarakat.

Selain itu Rafie juga mengaku pihaknya menggali isu-isu seputar

pilkada dan dilontarkan ke public, termsuk membahas isu dan menangkal

isu-isu yang bersifat Black Campaign.

Pihaknya mensinyalir, bantuan kepada RW yang diberikan oleh

salah satu kandidat dianggap menyesatkan masyarakat, karena bantuan

yang diberikan diklaim sebagai bantuan pribadi. Padahal dari dana

masyarakat.

Disisi lain ada yang mengatakan bahwa, kandidat yang

membagikan suatu kepada masyarakat sebenarnya kurang mandidik

masyarakat untuk mandiri, karena calon yang mengeluarkan biaya

banyak, maka yang terpikir pertama kali adalah bagaimana cara

mengembalikan dana saat kompanye, hal ini menyebabkan semakin

banyaknya tindak korupsi yang dilakukan oleh Bupati, Gubernur, bahkan

Anggota DPR.

Dalam tim sukses yang lain menyatakan bahwa calon wali kota,

dan wakil wali kota menitik beratkan pada pendidikan dan kesehatan,

Page 3: BAB I Politik

program pembebasan biaya pendidikan bagi siswa tingkat SD, SMP dan

SMA.

Pendapatan Asli Daerah (APD) dan Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah (APBD) yang tiap tahunnya terus meningkat, mestinya

diiringi dengan peningkatan kesejahteraan rakyat, oleh karena itu PAD

dan APBD dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk rakyat secara

umum, tidak hanya untuk belanja pegawai.

Pendidikan dan kesehatan bagi rakyat merupakan infestasi yang

tak ternilai. Dengan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan

berkualitas, serta rakyatnya sehat, program pembangunan diharapkan

bisa berjalan baik kesejahteraan dan kemakmuran akan terwujud.

Page 4: BAB I Politik

BAB III

PERSETERUAN CALON PEMIMPIN

KORBANKAN RAKYAT

Kinflik dengan makna pertentangan, pserseturuan, penuh dengan

nuansa permusuhan adalah model konflik kontroversi yang pernah di

bangun dalam konsep sosilogi Karl Marx (1818).

Konsentrasi pengamatan Marx lebih pada solidaritas terhadap

kaum buruh yang nasibnya tertindas dibawah kekuasan para majikan

yang dholim, rakyat miskin yang hidupnya teraniaya oleh kekuasaan

kaum borjuis, serta pemerinyah yang bertindak sewenang-wenang.

Akhir-akhir ini model konflik konterversial bernuansa politik

rupanya sedang kontoversional bernuansa politik rupanya sedang

berjangkit dikalangan birokrat terutama muncul didaerah-daerah yang

sedang menghadapi PILKADASUNG, termasuk di kabupaten dan kota

Cirebon. Gejala-gejala konflik dlmulai ketika kalangan birokrat saling

menghujat. Saling menyalahkan, saling memfitnah, bahkan kalau perlu

saling menjatuhkan demi kepentingan diri dan kelompok yang akan

bertarung dalam persaingan pemilihan kepela daerah langsung. Jika

konflik seperti ini terjadi berlarut-larut, dimanfaatkan oleh politisi busuk

yang memanfaatkan aparat, polisi, jaksa dan wakil rakyat yang akan

terjadi adalah konflik birokrat yang pasti mengorbankan rakyat.

A. Implikasi Konflik Politik

Gejala saling menghunjat terasa di masyarakat, ketika para

tokoh birokrat yang berniat mendaftarkan diri sebagai calon wali kota,

memperebutkan dukungan partai politik melalui jalur konvensional.

Mereka yang gagal dan kurang legowo, terus berusaha mencari cerah

kelemahan untuk menjatuhkan calon terpilih.

Page 5: BAB I Politik

Sementara itu, partai politik yang sedang berada diatas angina

kekuasaan dalam era reformasi, semakin leluasa untuk menawarkan

harga tinggi kepada individu untuk beerniat menalonkan diri melalui

kendaraan politik.

Implikasi buruk akan terjadi ketika idealisme partai

dikorbankan untuk kepentingan sesaat, menentukan pilihan kepada figure

calon pemimpin yang kurang tepat. Cara pandang politik selalu berusaha

untuk berbelok, ketika jalan lurus yang ideal tidak bisa dilalui atau

menemui jalan buntu. Dalam rangka bersiasat, seorang politikus bisa

mengorbankan idealisme, demi kepentingan pribadi. Dia bisa

mengingkari kebenaran, menyatukan norma dan nilai-nilai sosial yang

dianutnya selama ini. Dalam kehidupan politik tidak akan ditemukan

teman sejati yang pribadi, yang ada hanyalah keuntungan pribadi. Kawan

bisa jadi lawan, akibat kalah bersaing dalam konvensi organisasi dan

sebaliknya lawan bisa jadi kawan demi kedudukan meskipun dulu

berangkat dari partai politik yang saling bersebrangan.

B. Konflik Fungsional

Konflik Fungsional adalah meodel konflik yang pernah

dikembangkan oleh sosiolog lewis coser (1856), yang melihat konflik

berfungsi, intetgratif konflik tidak harus selalu bertentangan, bahkan

tidak perlu menimbulkan perseteruan dan permusuhan, jika masing-

masing pihak memiliki wawasan yang luas demi kebersamaan dan demi

kpentingan masyarakat banyak.

Konflik fungsional memberikan kesempatan kepada pihak

yang berbeda cara pandang untuk memperkaya kjazamah pemikiran,

mempersatukan berbagai kepentingan ibarat dua sisi mata uang yang

berbeda, tapi bisa bersatu dalam satu kesatuan yang tidak bisa

dipisahkan.

Mari kita pelihara kondusivitas daerah Kabupaten Cirebon.

Siapapun yang akan tampil dan berminat menjadi calon Bupati

Page 6: BAB I Politik

mendatang kita tidak perlu menghasut rakyat itu memusuhi atau

menghujat Bupati yang sedang berkuasa sekarang, karena menimbulkan

konflik yang berkepanjangan perlu menghambat perjalanan serta niat

siapapun yang berminat menajdi calon Bupati mendatang, asal

memenuhi criteria kepemimpinan, bersainglah secara sehat tidak perlu

menghujat.

BAB IV

AKTUALITAS KEPEMIMPINAN MASA DEPAN

Page 7: BAB I Politik

A. Pengertian Kepeminpinan

Pengertian pemimpin dalam pengertian yang praktis dan sangat

luas berarti orang yang dipercaya menjadi imam dalam shalat, kepala

keluarga dalam kehidupan rumah tangga, tokoh masyarakat, kepala

daerah semacam Bupati, Walikota, Gubernur, atau Kepala Negara

semacam Presiden.

Berdasarkan realitas kehidupan masyarakat di lapangan,

seorang pemimpin bisa terlahir secara formal melalui jenjang karier

dalam kedinasaan atau birokrasi. Pemimpin model ini mungkin lebih

menguasai administrasi secara menejerial, memiliki kemampuan

memenej sebagai manager.

Dalam kehidupan masyarakat, pemimpin bisa juga terlahir

secara non formal berdasarkan kemampuan alami yang diakui oleh

masyarakat. Pemimpin non formal diterima oleh masyarakat tanpa harus

melalui jenjang karier dan proses pendidikan, melainkan karena imam,

kiyai atau tokoh masyarakat, mungkin merupakan wujud pemimpin non

formal yang dilahirkan oleh masyarakat. Karena kharismanya dimata

mereka dalam dunia politik era reformasi di Indonesia. Mungkin lahirnya

pemimpin non formal sangat terbuka luas. Seseorang, yang dianggap

memiliki wibawa dimata anggotanya bisa saja muncul sebagai pemimpin

non formal, tanpa harus malalui proses pendidikan atau latihanseperti

jenjang birokrasi.

B. Pemimpin dimata Islam

Page 8: BAB I Politik

Kepemimpinan dalam islam adalah kepemimpinan yang

dituntun oleh norma dan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadist. Menifestasi

kepemimpinan dalam islam telah dipraktikan oleh Rasulullah dan

Khulafaur Rasyidin pada masanya, tetapi secara substansial. Contoh

kepemimpinan Nabi dan Para Sahabat bisa menjadi cermin bagi umat

Islam untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan norma nilai.

1. Pemimpin yang SHIDIQ, jujur dan benar, kejujuran pemimpin adalah

ukuran mutlak yang diajarkan Islam. Meskipn mungkin nilai

kejujuran sekarang mahal dan benar paling tidak kita dapat

mencerminkan dari sikap keterbukaan seorang calon pemimpin.

2. Pemimpin yang TABLIGH, bisa menyampaikan atau mengomunikasi

gagasan-gagasan inovatif yang berguna bagi masyarakat secara

terbuka, baik-buruknya, untung-ruginya serta tabligh tidak pernah

takut menghadapi siapapun termasuk para demonstran stau

pengunjuk rasa yang ingin meminta penjelasan dari pemimpinnnya.

3. pemimpin yang AMANAH, bisa dipercaya mengemban rakyat.

Rakyat tertindas, rakyat kecil atau masyarakat. Masjinal akan selalu

mendapat perhatian dan periorotas pelayanan istimewa diminta

pemimpin yang amanah. Banyak pemimpin masa kini yang tidak

pernah mendengar langsung suara rakyatnya, padahal sufat laporan

bawahan, secara antropoligis selalu mengendepankan Front Stabe,

penampilan panggung sandiwara.

4. pemimpin yang FATONAH, yakni pemimpin yang cerdas dan

cermat, pemimpin model ini akan selalu berhati-hati menerima

laporan bawahan, selalu cermat berhadapan dengan bermacam

budaya manusia.

C. Pemimpin Sebagai Leader

Page 9: BAB I Politik

Pemimpin dalam pengertian seorang leader adalah tokoh

kharismatik di mata masyarakat, memiliki kemampuan memimpin

kelompok , masa atau rakyat dalam jumlah besar atau kecil. Seorang

pemimpin yang memiliki kemampuan leadership di dukung oleh

pengalaman yang matang dalam organisasi, pengetahuan yang memadai

dalam masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Keteguhan dalam

pendirian sehingga selalu komit terhadap kebijaksanaan atau keputusan

yang telah ditetapkan.

Seorang leader dianggap berwibawa bukan karena ia ditakuti

oleh bawahannya, melainkan karena dicintai munculnya rasa simpati

masyarakat terhadap pemimpin leader didorong oleh sikap jujur dan

prilaku terjadi pemimpin itu sendiri.

D. Pemimpin sebagai Manajer

Pemimpin dalam pengertian seorang manager adalah tokoh

formalnya dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan

menejemen. Pemimpin model ini mungkin memilih kemampuan

administrasi. Mengelola, memelihara bawahannya.

Kepemimpina bangsa dan Negara, serta kepala Negara, serta

kepala daerah masa depan, sangat membutuhkan penemapilan-

penampilan seorang leader yang memilikisifat-sifat leadership, juga

seorang menejer yang memiliki sifat-sifat leadership, juga seorang

menejer yang memiliki kemampuan menejemen.

Pemimpin masa depan diharapkan muncul adalah pemimpin

leader yang memiliki kemampuan menejerial. Yakni pemimpin yang

kharismatik diminta masyarakat, karena kejujuran dan keteladanannya.

Dia juga mampu menyusun Planningh (Perencanaan), mampu

merancang Organizing (Susunan Struktur Organisasi), mampu

menetapkan Staffring (memilih dan menetapkan), mampu melaksanakan

Page 10: BAB I Politik

Actviting (Kegiatan sesuai tuntutan msyarakat daerah memimpinnya) dan

mampu Controling (Pengawasan).

Disinilah barangkali diperlukan pemimpin yang benar sehat,

akal, mental, jasmani dan rohani. Sehat akal karena dibutuhkan

kecerdasannya, sehat mental karena dibutuhkan kejujuran, sehat jasmani

dengan batas usia kepemimpinan ideal Rasulullah antara 40 – 60 tahun,

dan sehat rohani karena pemimpin harus komitmen terhadap norma nilai-

nilai ajaranm agama.

DAFTAR ISI

Page 11: BAB I Politik

DAFTAR ISI.................................................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar belakang Masalah.................................................................. 1

B. Batasan Masalah............................................................................. 1

C. Tujuan Masalah.............................................................................. 1

D. Sistematika Maslah......................................................................... 1

BAB II ISU PILKADA YANG DILAKUKAN TIM SUKSES

DALAM MENDUKUNG CALON WALIKOTA.......................... 2

BAB III PERSETERUAN PEMIMPIN KORBANKAN RAKYAT.............. 4

A. Implikasi Konflik Politik................................................................ 4

B. Konflik Fungsional......................................................................... 5

BAB IV AKTUALISASI KEPEMIMPINAN MASA DEPAN...................... 7

A. Pengertian Pemimpin..................................................................... 7

B. Pemimpin di Mata Islam................................................................ 7

C. Pemimpin Sebagai Leader.............................................................. 8

D. Pemimpin sebagai Manajer............................................................ 9

BAB V KESIMPULAN.................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Page 12: BAB I Politik

Alhamdulillah, puji sykur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan

Makalah ini yang berjudul Isu Pilkada yang Dilakukan Tim Suksesdalam

Mendukung Calon Walikota. Adapun penyusunan Makalah ini adalah

untuk salah satu tugas mandiri.

Penulis menyadari sepenuhnya tanpa bantuan dari semua pihak,

penulis Makalah ini tidak akan terwuhud dengan lancar.

Akhirrul kata, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi

penulis dan pembaca khusunya.

Cirebon, Desember 2007

Penulis

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: BAB I Politik

Mitra Dialog, edisi, sabtu 17 November 2007

Mitra Dialog, edisi, sabtu 10 November 2007

Radar Cirebon, edisi, 3 November 2007

ISU PILKADA DILAKUKAN TIM SUKSES

dalam MENDUKUNGCALON WALI KOTA

Page 14: BAB I Politik

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri

Mata Kuliah : Dasar-dasar Politik

Dosen : Drs. Asep Mulyana, M. Si

Disusun oleh :

MUH. TAUFIQ HIDAYAT Nim.

SEKOLAH TINGGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

CIREBON

2007

BAB V

KESIMPULAN

Page 15: BAB I Politik

Mari kita pelihara kondusivitas daerah Kabupaten Cirebon.

Siapapun yang akan tampil dan berminat menjadi calon Bupati

mendatang kita tidak perlu menghasut rakyat itu memusuhi atau

menghujat Bupati yang sedang berkuasa sekarang, karena menimbulkan

konflik yang berkepanjangan perlu menghambat perjalanan serta niatnya

yang benar

Pemimpin masa depan diharapkan muncul adalah pemimpin

leader yang memiliki kemampuan menejerial.