Bab i Pendahuluan Undiknas

download Bab i Pendahuluan Undiknas

of 27

Transcript of Bab i Pendahuluan Undiknas

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH Sebagai negara yang sedang berkembang, pembangunan di Indonesia tidaklah cukup jika hanya dibiayai dari usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah saja. Untuk itu diharapkan semua sektor swasta akan bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Indonesia. Pada umumnya setiap perusahaan swasta baik itu yang bergerak dalam bidang mdustri, perdagangan maupun jasa didirikan dengan tujuan untuk mendapatkan laba (profit) guna menjamin kelangsungan hidup usahanya dan memperoleh kembali modal yang ditanamkan. Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai "alat penguji" dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya lapovan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002:2) menyatakan bahwa : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba/irugi, dan laporan perusahaan poshi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus atau laporan arus dana, catatan dan laporan lainnya serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dan lapisan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang beikaitan dengan laporan tersebut misalnya informasi keuangan segmen industn dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Neraca merupakan daftar yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan yang meliputi harta (disebelah debet), kewajiban dan ekuitas pemilik (disebelah kredit). Disisi ekuitas pemilik modal terdiri dari modal saham yang disetor oleh pemilik aan akumulasi laba yang tidak dibagikan (belum dimanfaatkan) yang sering disebut dengan "laba ditahan", laba ditahan akan terus bertambah apabila perusahaan terus memperoleh laba, sebaliknya apabila perusahaan mengalami kerugian terus-menerus berakibat akan menurunkan ' laba ditahan" tersebut yang selanjutnya akan menurunkan ekuitas pemilik (modal pemilik) Sedangkan laporan laba rugi perusahaan merupakan daftar yang menggambarkan kemampuan dan perkembangan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba pada suatu penode tertentu. Sehingga antara nersca dan laporan laba rugi memiliki kaitan yang sangat eratuntuk menganalisis kinerja perusahaan. Menurut Badudu dan Zain (2001:697) menyatakan bahwa : "Kinerja adalah apayang dicapai/prestasi kerja yang terlihat, kemampuan kerja (alat)". Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan, suatu perusahaan bisa menjalankan usahanya

dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mendapatkan hasil yang optimal yang mendukung ke arah kontinuitas dan perlumbuhan oerusahaan. Peranan manajemen perusahaan dalam mengendalikan kelangsungan hidup perusahaan sangat penting, karena berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan tersebut sangat dipengaruhi oleh kebijaksanaan

manajemennya dalam mengelola aset perusahaan. Salah satu cara untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan menganalisa laporan keuangan. Analisis laporan keuangan menurut Lukman Syamsudin (2002:37) adalah : "Perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan dimasa laiu, saat ini dan kemungkinannya dimasa yang akan datang". Analisis rasio yang dipergunakan yaitu rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo, semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan menunjukkan jaminan yang lebih baik atas kewajiban finansial lancarnya. Rasio solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Rasio rentabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periodc tertentu. Menurut Munawir (2002:2) menyatakan bahwa : "Laporan keuangan perusahaan berguna bagi para pemilik perusahaan. manajer perusahaan y.ng bersangkutan, para kreditur, bankers, para investor dan pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomisili, buruh serta pihak-pihak lainnya".

Berdasarkan pernyataan tersebut banyak pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan baik pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan seperti : kreditur dan bankers, investor, pemerintah. Pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap laporan keuangannya terutama untuk perusahaan-perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada orang lain seperti perseroan yang dinilai/diukur dengan laba yang diperoleh perusahaan. Manajer dapat mengetahui posisi keuangan perusahaannya sehingga dapat menyusun rencana yang lebih baik serta dapat mempertanggungjawabkan kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan terhadap yang telah diberikan kepadanya. Investor mendatang dan

berkepentingan

prospek

keuntungan

dimasa

perkembangan perusahaan selanjutnya serta mengetahui jaminan investasinya. Para kreditur dan bankers berkepentingan dalam mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit suatu perusahaan. Sedangkan pemerintah berkepentingan untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan. PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandar L'dara Ngurah Rai merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam jasa pengelolaan bandar udara, dimana perusahaan ini merupakan cabang perusahaan dari pusat Jakarta sehingga diperlukan pengawasan yang intensif demi kemajuan perusahaan. Sebagai data pendukung dari uraian di atas, berikut disajikan data mengenai perkembangan aktiva, kewajiban, ekuitas dan laba sehingga akan lebih mudah melihat perkembangan perusahaan dari tahun 2000 sampai tahun 2002.

TABEL 1 PERKEMBANGAN AKTIVA, KEWAJIBAN, EKUITAS DAN LABA DI PT. (PERSERO) ANGKASA PURA I BANDAR UDARA NGURAH RAI TAHUN 2000 - 2002 (Rp) Keterangan 2000 Aktiva : Aktiva Lancar 129.425.989.725 Aktiva Tetap Aktiva lain- 458.071.267.500 lain 27.665.831.270 Total Aktiva 615.163.088.495 Tahun 2001 147.027.941.203 744.788.008.081 13.478.689.355 905.270.668.639 2002 120.164.13 668.127.651 9.003.594.087 797.295.37 16.851.93 2.295.90 438.379.97 457.527.80 339.767.56 797.295.37

Kewajiban : Kewajiban Jangka Pendek 23.491.031.069 29.712.686.920 Kewajiban Jangka Panjang 2.384.268.241 2.689.101.029 Rekening Perantara Total 294.875.642.454 556.435.828.460 Kewajiban Modal (ekuitas) 320.750.941.764 588.837.616.409 Total Kewajiban dan Lkuitas 794.412.146.731 316.433.052.230 615.163.088.495 905. 270. 668.639. Laba Rugi : Laba 294.412.146.731

316.433.052.230 339.767.568.153

Sumber: PT. (Persero) Angkasa Pura I (Data diolah) Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2000 ke tahun 2001 jumlali aktiva, kewajiban, ekuitas dan laba mengalami peningkatan sedangkan dan lahun 2001 ke tahun 2002 aktiva , kewajiban dan ekuitas mengalami penurunan telapi laba tetap mengalami peningkatan, walaupun peningkatan laba yang dicapai belum sesuai dengar yang diharapkan perusahaan. Kemungkman, hal ini disebabkan oleh kejadian Bom Bali tanggal 12 Oktober 2002 dan kinerja keuangan PT. (Persero) Angkasa Pura I. Oleh karena itu perlunya pengelolaan kinerja perusahaan yang

lebih baik agar mampu meningkatkan kondisi keuangan PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandar Udara Ngurah Rai. Dengan memperhatikan hal lersebut di atas maka sangat penting untuk menganalisis kinerja keuangan PT. (Persero) Angkasa Pura I agar dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan dimasa yang akan datang.

B. POKOKPERMASALAHAN Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : "Apakah kinerja keuangan PT. (Persero) Angkasa Pura I selama periode 2000 sampai 2002 ditmjau dari aspek likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas sudah baik atau belum ?".

C. TUJUAN PENELITIAN Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. (Persero) Angkasa Pura I selama periode 2000 sampai 2002 ditinjau dari aspek likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas sudah baik atau belum.

D. KEGUNAAN PENELITIAN 1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai analisis laporan keuangan serta lebih meningkatkan pemahaman tentang analisa kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan pendekatan rasio dalam hal ini rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. 2. Kegunaan Aplikatif

Kegunaan secara aplikatif dengan melihat kinerja perusahaan yang tercemin dari sudut likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas, akan dapat membantu pihak perusahaan dalam mengelola keungannya, agar kinerja perusahaan terus ditingkatkan.

BAB II TIN.IAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan S. Munawir (2002:2) menyatakan bahwa : "Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dcngan data atau ak'.ivilas perusahaan tersebut". Bambang Riyanto (2001:327) menyatakan bahwa : "Laporar keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan finansiil suatu perusahaan, dimana Neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada saat tertentu dan laporan laba dan rugi (income statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu bisanya meliputi periode satu tahun". J. Fred Weston dan Thomas E. Corpeland (1995:24) menyatakan bahwa : "Laporan keuangan melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan".

Abdul Halim (1994 : 37) menyatakan bahwa : "Laporan keuangan merupakan kumpulan data yang diorganisasi menurut logika dan prosedurprosedur akuntansi yang konsisten". Dari keempat pengertian laporan keuangan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan perusahaan suatu periode terlentu dimana ncraca mcncerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sedangkan laporan laba rugi mencerminkan hasil yang dicapai yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan tersebut yang disusun menurut logika dan prosedur-prosedur akunlansi yang konsisten unhik membuat proyeksi masa depan. Laporan keuangan yang utama meliputi neraca dan laporan laba rugi. a. Neraca Pengertian Neraca Al. Haryono Jusup (1999 : 21) menyatakan bahwa : "Neraca adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu". S. Munawir (2002:13) menyatakan bahwa : "Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu".

Sofyan Syafri Harahap (2001:107) menyatakan bahwa : "Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal pada saat tertentu". Dari ketiga pengertian neraca tersebut dapat disimpulkan bahwa : Neraca adalah laporan sistematis tentang posisi keuangan suatu perusahaan yang terdiri dari aktiva (harta, kekayaan), kewajiban serta modal yang disusun pada saat tertentu biasanya satu tahun dimana posisi aktiva total dan passiva total (kewajiban) harus seimbang/balance. Unsur-unsur utama dari neraca adalah : 1) Aktiva Pengertian Aktiva Al. Haryono Jusup (1999:22) menyatakan bahwa : "Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa dinyatakan dalam satuan uang". Sofyan Syafri harahap (2001:107) menyatakan bahwa : "Aktiva adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan misalnya kas, persediaan aktiva tetap, aktiva yang tak berwujud, dan lain-lain". Dari kedua pengertian aktiva tersebut dapat disimpulkan bahwa : Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang sangat berperan dalam operasi perusahaan baik berupa aktiva

berwujud, seperti : kas, persediaan dan aktiva tak berwujud, seperti : surat-surat berharga yang.biasa dinyatakan dengan satuan uang. 2) Kewajiban Pengertian Kewajiban Al Haryono Jusup (1999:23) menyatakan bahwa : "Kewajiban adalah hutang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu saat tertentu dimasa yang akan datang" . S. Munawir (2002 : 18) menyatakan bahwa : "Kewajiban adalah semua kewajiban keuangan/hutang perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur". Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kewajiban adalah semua hutang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain dengan uang atau jasa pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang. 3) Modal / Ekuitas Pengertian Modal / Ekuitas Al Haryono Jusup (1999 : 23) menyatakan bahwa : "Modal / Ekuitas adalah hak milik perusahaan atas kekayaan (aktiva) perusahaan". S. Munawir (2002 : 19) menyatakan bahwa : "Modal / Ekuitas adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang

ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya". Dari kedua pengertian tersebut dapat disirnpulkan bahwa : Modal / Ekuitas adalah hak milik atas kekayaan yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal, surplus laba yang ditahan. b. Laporan Laba-Rugi Pengertian Laporan Laba-Rugi S. Munawir (2002 : 26) menyatakan bahwa : "Laporan laba-rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama penode tertentu". Al Haryono Jusup (1999 : 24) menyatakan bahwa : "Laporan labarugi adalah suatu laporan yang menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya yang dmkur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut". Zaki Baridwan (2000 : 30) menyatakan bahwa : Laporan laba-rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita perusahaan. Atau bisa dikatakan laporan laba-rugi menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan dan juga merupakan tali penghubung dua neraca yang berurutan.

Dari ketiga pengertian laporan laba-rugi tersebut dapat disimoulkan sebagai berikut: Laporan laba-rugi adalah laporan yang sistematis, yang menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan tentang penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh selama periode tertentu yang diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikcluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. 2. Analisis Laporan Keuangan Sofyan Syafri Harahap (2001 : 190) menyatakan bahwa : Analisis laporan keuangan adalah mcnguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit inlbrmasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Lukman Syamsuddm (2002 : 37) menyatakan bahwa : "Analisis laporan keuangan ada'ah perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini dan kemungkinannya di masa aepan". Mohaniad Muslich (2000 : 61) menyatakan bahwa : "Analisis laporan keuangan adalah suatu proses analisis dari data neraca dan laporan laba-rugi menjadi suatu informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan". Syafaruddin Alwi (1994 : 107) menyatakan bahwa : "Analisis laporan finansial (financial statement analysis) khusus mencurahkan perhatian kepada

perhitungan rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial pada masa lalu, sekarang dan memproyeksikan hasil yang akan datang". Dari keempat pengertian Analisis Laporan Keuangan terscbut disimpulkan bahwa : Analisis laporan keuangan adalah suatu proses analisis terhadap pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan yaitu neraca dan laporan laba-rugi menjadi suatu informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan yang tepat dimasa yang akan datang. 3. Kinerja Keuangan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 740/KMK/ 00/1989 tanggal 28 Juni 1989 (Djayani Nurdin, 1995 : 22-23), menyatakan bahwa : Yang dimaksud dengan kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dengan mencermmkan tingkat kesehatan dari perusahaan terscbut. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu aspek penilaian yang fundamental mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis terhadap rasio-rasio keuangan. Analisis rasio akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai analisis kerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya dibandingkan dengan analisis yang tidak berbentuk rasio. S. Munawir (2002 : 64) mendeflnisikan rasio sebagai berikut: Rasio mengganibarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara satujumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.

4. a.

Likuiditas Pengertian Likuiditas Brigham and Houstan (2001 : 79) menyatakan bahwa : "Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancai lainnya dengan kewajiban lancar". Zulian Yamit (2000:3) menyatakan bahwa : "Likuiditas

menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya, misalnya membayar gaji, membayar biaya operasional, membayar hutang jangka pendek, membayar bahan baku, dan lain sebagainya yang membutuhkan pembayaran segera atau setelah jatuh tempo". Suad Husnan (1997 : 435) menyatakan bahwa : "Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan jumlah uang yang dimiliki dan aktiva yang sudah dirubah menjadi uang". Dari ketiga pengertian likuiditas tersebut dapat disimpulkan bahwa : likuiditas adalah kemampuan perusahaan di dalam memenuhi/membayar kewajiban keuangan jangka pendeknya pada saat jatuh tempo dengan aktiva yang sudah dirubah menjadi uang seperti membayar gaji, membayar biaya operasional, dan rasio ini menunjukkan hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.

b.

Rasio-rasio yang digunakan untuk mengetahui

tingkat

likuiditas perusahaan, Sofyan Syafri Harahap(2001 : 301) menyatakan bahwa : 1. Current Ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Sebagai pedoman umum current ratio yang baik adalah 200% atau 2:1. Artinya aktiva lancar harus jauh di atas jumlah hutang lancar. 2. Quick Ratio/Acid Test Ratio menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar semakin besar rasio ini semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100% atau 1:1. 3. Cash Ratio menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva lancar. 4. Current Asset to Total Asset Ratio menunjukkan porsi aktiva lancar atas total aktiva. 5. Cash Ratio to Current Liabilities menunjukkan porsi kas yang dapat menutupi hutang lancar. 6. Current Asset to Total Liabilities menunjukkan porsi aktiva lancar atas total kewajiban perusahaan. Untuk meningkatkan likuiditas dapat dilakukan dengan

beberapa alternatif, Bambang Riyanto (2001 : 28) menyatakan bahwa : 1. Dengan hutang lancar (current liabilities) tertentu diusahakan untuk menambah aktiva lancar (current assets). 2. Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah hutang lancar. 3. Dengan mengurangi jumlah hutang lancar bersama-sama dengan mengurangi aktiva lancar. Aktiva lancar dan hutang lancar, baik masing-masing maupun keduanya akan dapat mengakibatkan perubahan likuiditas. Dengan demikian cara-cara meningkatkan likuiditas dapat dilakukan pada aktiva lancar, hutang lancar atau keduanya.

5. a.

Solvabilitas Pengertian Solvabilitas Bambang Riyar'o (2001 : 32) menyatakan bahwa : "Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasikan". Sofyan Syafri Harahap (2001:303) menyatakan bahwa :

"Solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi". S. Munawir (2002 : 32) menyatakan bahwa : "Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang". Dari ketiga pengertian solvabilitas tersebut dapat disimpulkan bahwa: solvabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjangnya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Bambang Riyanto (2001:33) menyatakan bahwa :

Dalam hubungannya antara likuiditas dan solvabilitas ada 4 kemungkinan yang dialami oleh perusahaan yaitu : 1. Perusahaan yang likuid dan solvahel 2. Perusahaan yang likuid tetapi imolvabel 3. Perusahaan yang tiolvabel tetapi Hlikuid 4. Perusahaan yang imolvabel dan Hlikuid Baik perusahaan yang imolvabel maupun yang Hlikuid, keduaduanya pada suatu waktu akan menghadapi kesukaran flnansiil, yaitu pada waktu tiba saatnya untuk memenuhi kewajibannya. Perusahaan yang imolvabel tetapi likuid tidak segera dalam keadaan kesukaran finansiil, tetapi perusahaan yang Hlikuid akan segera dalam kesukaran karena segera menghadapi tagihan-tagihan dari krediturnya. Perusahaan yang imolvahel tetapi likuid masih dapat bekerja dengan baik dan sementara itu masih mempunyai kesempatan atau waktu untuk memperbaiki solvabilitasnya. Tetapi apabila usahanya tidak berhasil, maka pada akhir

perusahaan tersebut akan menghadapi kesukaran juga. b. Jenis-jenis rasio solvabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap

(2001 : 303), yaitu : 1. Total Debt to Equity Ratio menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Untuk keamanan pihak luar rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama. Namun bagi pemegang saham atau manajemen rasio leverage ini sebaiknya besar. 2. Debt Service Ratio menggambarkan sejauh mana laba setelah dikurangi bunga dan penyusutan serta biaya non kas dapat menutupi kewajiban bunga dan pinjaman. Semakin besar rasio ini semakin besar kemampuan perusahaan menutupi hutang-hutangnya 3. Total Deht to Total Capital Assets menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva, lebih besar rasionya lebih aman (solvabel).

6. a.

Rentabilitas Pengertian Rentabilitas Bambang Riyanto (2001 : 35) menyatakan bahwa : "Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu". Sofyan Syafri Harahap (2001:304) menyatakan bahwa :

"Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya". Zulian Yamit (2000 : 3) menyatakan bahwa : "Rentab'litas adalah kemampuan mengukur tingkat efektivitas pengelolaan (manajemen) perusahaan yang ditunjukan oleh jumlah keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi". Dari ketiga pengertian rentabilitas tersebut dapat disimpulkan bahwa: Rentabilitas adalah kemampuan mengukur tingkat efektivitas pengelolaan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu melalui semua kemampuan sumber yang ada seperti : kegiatan penjualan,kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dari sebagainya. b. Jenis-jenis rasio rentabilitas menurut Bambang Riyanto

(2001 : 36), dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Rentabilitas Ekonomi/Earn ing Power/Return on Investment (ROl) Adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi/earning power/ROI ditentukan oleh 2 faktor yaitu : - Profit Margin, yaitu perbandingan antara "net operating income " dengan "net sales" yang dinyatakan dalam persentase. - Turn over of operating assets (tingkat perputaran aktiva usaha) yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu. Turn over tersebut dapat ditentukan dengan membagi "net sales" dengan "operating assets ". Hubungan antara profit margin dan operating assets turn over dapat digambarkan sebagai berikut: Profit Margin x Operating Assets Turnover = Earning Power / ROI Net Operating Income Net Sales Net Operating Income x = Net Sales Net Operating Assets Net Operating Assets 2. Rentabilitas Modal Sendiri Adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia dari pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba di lain pihak. B. KERANGKA PEMIKIRAN Laporan keuangan perusahaan dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada pen ode tertentu yang dapat dinilai dari sudut pandang dan tujuan diinginkan. Kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu dapat dianalisis melalui masing-masing sudut pandang segi investasi yang terletak di sebelah sisi aktiva, segi pembiayaan yang terletak di sebelah kewajiban dan dari iegi operasi perusahaan yang terletak pada laporan laba rugi perusahaan.

Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan imenganalisis laporan keuangan melalui rasio keuangan yaitu rasio likuditas, abilitas dan rentabilitas, seperti gambar 1 di bawah mi. GAMBAR 1 KERANGKA PEMIKIRAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA PERUSAHAAN PT. (PERSERO) ANGKASA PURA I BANDAR UDARA NGURAH RAI

Laporan Keuangan

Analisis Rasio : - Likuiditas - Solvabilitas - Rentabilitas

Kinerja Keuangan

Sumber: Diolah Peneliti

C. DEFINISI OPERASIONAL 1. Laporan Keuangan adalan ringkasan dari transaksi keuangan PT.

(Persero) Angkasa Pura I yang terjadi selama satu periode yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan tersebut dalam bentuk neraca dan laporan laba rugi dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2002. a. Neraca adalah suatu laporan yang disusun secara sistematis

tentang aktiva, kewajiban serta ekuitas dari PT. (Persero) Angkasa Pura I selama 3 tahun (dan tahun 2000 sampai dengan tahun 2002).

b.

Laporan laba-rugi adalah suatu laporan yang disusun secara

sistematis tentang penghasilan (revenue) dan biaya (expense) yang menjadi beban tanggungan PT (Persero) Angkasa Pura 1 dari tahun 2000 - 2002 2. Likuiditas adalah kemampuan PT. (Persero) Angkasa Pura I untuk

memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya yang segera harus dibayar dengan lenggunakan aktiva lancar yang tersedia dalam tahun 2000 sampai dengan I tahun 2002. Rasio-rasio yang digunakan untuk mengetahui tingkat likuditas T. (Persero) Angkasa Pura I, meliputi : current ratio yaitu aktiva lancar dengan hutang lancar, acid lest ratio quick ratio yaitu membandingkan aktiva near non persediaan dengan hutang lancar, sedangkan cash ratio yaitu membandingkan kas dan bank dengan hutang lancar. 3. Solvabilitas adalah kemampuan PT. (Persero) Angkasa Pura I untuk

emenuhi semua kewajiban keuangan perusahaan baik jangka pendek aupun jangka panjang selama periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2002 yang diukur dengan total debt, to equity ratio yaitu membandmgkan total hutang dengan modal (ekuitas) dan loial debt to total capital assets yaitu membandingkan total hutang dengan total aktiva. 4. Rentabilitas adalah kemampuan PT. (Persero) Angkasa Pura 1 dalam

menghasilkan laba selama periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2002 yang diukur dengan profit margin yaitu membandingkan laba setelah pajak dengan penjualan bersih, asset turn over/return on asset yaitu membandingkan

penjualan bersih dengan total aktiva sedangkan return on invesment/return on equity yaitu membandingkan laba sebelum pajak dengan aktiva tetap. 5. Kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh PT. (Persero)

Angkasa Pura I dalam bidang keuangan selama periode 2000 - 2002 yang diukur berdasarkan analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.

BAB III METODE PENELITIAN

A.

LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di PT. (Persero) Angkasa Pura I yang berlokasi

di Jalan 1 Gusti Ngurah Rai, Tuban - Badung. Adapun yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi tersebut adalah : a) PT. (Persero) Angkasa Pura I merupakan cabang

perusahaan dan pusat Jakarta yang bergerak di bidang pelayanan jasa penerbangan. Sebagai BUMN, perusahaan ini dituntut untuk memberikan masukan kepada negara sehingga perlu dilakukan strategi khusus untuk memperoleh laba yang diharapkan untuk pemasukan bagi negara. b) Kinerja keuangan merupakan salah satu aspek

penilaian yang fundamental mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis terhadap rasio-rasio keuangan perusahaan yang dapat dicapai oleh suatu perusahaan dalam suatu periode dimana dapat membantu manajemen di dalam merencanakan dan mengklasifikasikan kondisi keuangan yang ada di perusahaan.

B.

JENIS DATA

a. Data kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dengan angka atau bilangan, seperti : neraca dan laporan laba rugi. b. Data kualitatif adalah data yang tidak dapat dinyatakan dengan angka atau bilangan seperti : sejarah perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.

C.

SUMBER DATA Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh langsung dari pimpinan dan staf perusahaan yaitu neraca laporan laba rugi, sejarah dan struktur organisasi serta data-data lain yang mendukung.

D.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

a. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan interview atau wawancara langsung dengan pihak perusahaan. b. Studi Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari dan mencatat data-data yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

E.

TEKNIK ANALISIS DATA

Adapun teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. 1) Analisis Kuantitatif Rasio Likuiditas

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mernenuhi kewajibanjangka pendek yang akan jatuh tempo. Beberapa rasio likuiditas yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain : a) Current Ratio = Aktiva Lancar x 100% Hutang lancar Aktiva Lancar - Persediaan x 100% Hutang lancar Kas + Bank x 100% Hutang lancar Rasio Solvabilitas

b) Quick Ratio

=

c) Cash Ratio 2)

=

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain : a. Total Debt to Equity Ratio = Total Hu tan g x 100% Ekuitas Total Hu tan g x 100% Total Aktiva

b. Total Debt to Capital Asset =

3)

Rasio Rentabilitas

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam bentuk persentase. Rasio rentabilitas yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah rasio rentabilitas okonomi/earning power ROI, yang terdiri dari : Profit Margin = Net Operating Income x 100% Net Sales Net Sales Operating Assets

Turnover of Operating Assets = Sehingga : Earning Power / ROI = b.

Net Operating Income Net Operating Assets Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif, yaitu teknik yang menjabarkan dan menerangkan hasil analisa laporan keuangan, kemudian mendefinisikan permasalahannya, selanjutnya membandingkan dengan teori likuiditas, solvabilitas dan rentabiliias untuk mendapatkan

kesimpulan dan permasalahan yang diteliti.