BAB I PENDAHULUAN - jabarprov.go.idjabarprov.go.id/assets/data/menu/LKIP PROVINSI JAWA BARAT...

download BAB I PENDAHULUAN - jabarprov.go.idjabarprov.go.id/assets/data/menu/LKIP PROVINSI JAWA BARAT 2016.pdf · LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 1 1.1. Latar Belakang Dalam

If you can't read please download the document

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - jabarprov.go.idjabarprov.go.id/assets/data/menu/LKIP PROVINSI JAWA BARAT...

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 1

    1.1. Latar Belakang

    Dalam kerangka mewujudkan cita-cita bernegara sesuai dengan

    konstitusi negara Republik Indonesia setiap penyelenggara pemerintahan, baik

    Pusat maupun Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), wajib menyelenggarakan

    kepemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik

    diperlukan suatu sistem yang dapat menunjang pelaksanaannya, sistem

    tersebut dikenal dengan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sistem ini

    mencakup Perencanaan Strategis, Perencanaan Kinerja, Perjanjian Kinerja,

    Pengukurn Kinerja dan Pelaporan Kinerja.

    Penyusunan SAKIP didasarkan pada Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998

    Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

    Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

    Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan

    Nepotisme, serta Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014. Peraturan

    Presiden Nomor 29 Tahun 2014 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai

    unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan

    pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan mengelola sumber

    daya yang dimilikinya. Pertanggungjawaban tersebut disajikan dalam bentuk

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Pemerintah

    Provinsi Jawa Barat berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

    Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Selain itu, penyusunan LKIP mengacu

    pada dokumen Perencanaan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa

    Barat Tahun 2013-2018, Rencana Kinerja Tahun 2016, Perjanjian Kinerja Tahun

    BAB I PENDAHULUAN

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 2

    2016 serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD Tahun 2016.

    1.2. Maksud dan Tujuan

    Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi Jawa

    Barat tahun 2016 dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja

    organisasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam satu tahun anggaran yang

    dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan.

    Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi Jawa

    Barat adalah sebagai sarana bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam

    menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh pemangku

    kepentingan (presiden, DPRD dan masyarakat) atas pelaksanaan tugas, fungsi

    dan kewenangan pengelolaan sumberdaya yang telah dipercayakan kepada

    Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas

    kinerja, LKIP diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka :

    1. Mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk dapat melaksanakan

    tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang

    didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan

    yang transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat di

    seluruh Jawa Barat;

    2. Menjadikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akuntabel, sehingga

    dapat berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi

    masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib, dan kondusif;

    3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang

    berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Provinsi

    Jawa Barat guna membantu pelayanan kepada masyarakat lebih baik;

    4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat di Jawa Barat terhadap

    penyelenggara Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 3

    2.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018

    Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada

    hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)

    tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan

    potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Proses ini

    menghasilkan suatu Rencana Strategis Instansi Pemerintah yang setidaknya

    memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program serta ukuran

    keberhasilan dalam pelaksanaannya.

    Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, penyusunan

    Rencana Strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi

    pemerintah agar dalam 5 tahun ke depan mampu menjawab tuntutan

    lingkungan strategis lokal, nasional dan global, namun berada dalam tatanan

    Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui pendekatan

    Perencanaan Strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah dapat lebih

    menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang

    dihadapi dalam upaya meningkatkan kinerjanya.

    2.1.1. Visi dan Misi

    Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan

    dan peluang yang ada di Jawa Barat serta mempertimbangkan budaya yang

    terdapat dalam masyarakat Jawa Barat, maka Visi Pemerintah Provinsi Jawa

    Barat yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 yang merupakan tahap

    ketiga Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2005-

    BAB II PERENCANAAN KINERJA

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 4

    2025, yaitu:

    Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk

    Semua

    Memperhatikan Visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi

    yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Provinsi Jawa

    Barat mampu menjadi daerah terunggul di Indonesia dalam berbagai aspek

    terutama terutama aspek sumber daya manusia, ekonomi, pemerintahan,

    sosial, budaya dan lingkungan hidup.

    Penjabaran makna dari Visi Jawa Barat tersebut adalah sebagai berikut:

    Maju : adalah sikap dan kondisi masyarakat yang

    produktif, berdaya saing dan mandiri, terampil dan

    inovatif dengan tetap dapat menjaga tatanan sosial

    masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif

    terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang

    pada nilai budaya serta kearifan lokal dan berdaulat

    secara pangan, ketahanan ekonomi dan sosial.

    Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang

    secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan

    makmur dalam menjalani kehidupan.

    Untuk Semua : adalah kondisi dimana hasil pembangunan dapat

    dirasakan oleh seluruh lapisan, elemen dan komponen

    masyarakat.

    Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan tetap

    memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta

    memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai

    berikut:

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 5

    M i s i

    1. Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Saing

    2. Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan

    3. Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan

    Perluasan Partisipasi Publik

    4. Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan

    Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan

    5. Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda

    dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai

    Kearifan Lokal.

    2.1.2. Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran

    Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan

    tersebut diatas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi

    menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan adalah sesuatu yang

    akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan

    dengan memperhatikan pada isu-isu dan analisis stratejik. Tujuan akan memberi

    arahan untuk perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka

    merealisasikan misi.

    Sedangkan sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh

    instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dapat dicapai dan

    berorientasi pada hasil dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran

    dilengkapi indikator sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran

    yang akan diwujudkan pada tahun yang bersangkutan. Setiap indikator sasaran

    dilengkapi dengan tingkat capaian (target) masing-masing.

    Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu sampai

    dengan satu tahun secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang

    ditetapkan dalam Rencana Stratejik.

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 6

    Tujuan dan sasaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013-

    2018 berdasarkan misi yang telah di rumuskan adalah sebagai berikut:

    MISI - 1 : Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing

    TUJUAN

    1. Membangun sumber daya manusia Jawa Barat yang menguasai IPTEK, senantiasa berkarya, kompetitif, dengan tetap

    mempertahankan identitas dan ciri khas masyarakat yang santun dan berbudaya.

    SASARAN

    1. Meningkatnya Aksesibilitas Dan Kualitas Pendidikan Yang Unggul,

    Terjangkau Dan Merata

    Indikator sasaran:

    IPM

    Indeks Pendidikan

    2. Meningkatnya Kualitas Layanan Kesehatan Bagi Semua Serta

    Perluasan Akses Pelayanan Yang Terjangkau Dan Merata Indikator sasaran:

    Indek Kesehatan

    AHH (Angka Harapan Hidup)

    4.

    Meningkatnya Kualitas Ketahanan Keluarga Indikator sasaran:

    Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

    MISI - 2 : Membangun Perkonomian Yang Kokoh dan Berkeadilan

    TUJUAN

    Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan mengurangi disparitas ekonomi antar wilayah.

    SASARAN

    1. Jawa Barat Sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 7

    Indikator sasaran:

    Skor Pola Pangan Harapan

    2. Meningkatnya Daya Saing Petani

    Indikator sasaran:

    Nilai Tukar Petani (NTP)

    3. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi.

    Indikator sasaran:

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

    PDRB Per Kapita (ADHB)

    Laju Pertumbuhan Ekspor

    Nilai Investasi PMA PMDN

    Nilai Investasi/PMTB adhb

    Inflasi

    4. Meningkatnya jumlah dan kualitas wirausahawan.

    Indikator sasaran:

    Indeks Daya beli

    5. Meningkatnya pembangunan ekonomi perdesaan dan regional

    Indikator sasaran:

    Laju Pertumbuhan Ekonomi

    Indeks Gini

    MISI - 3 : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik.

    TUJUAN

    1. Meningkatkan kualitas birokrasi yang profesional dan akuntabel dalam

    rangka peningkatkan kualitas pelayanan publik serta pembangunan partisipatif.

    2. Terwujudnya Pemerintahan yang modern.

    3. Terwujudnya profesionalisme Pemerintahan yang didukung oleh aparatur yang kompeten.

    4. Meningkatkan stabilitas di daerah.

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 8

    SASARAN

    1. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintahan serta mewujudkan perluasan partisipasi publik

    Indikator sasaran: Indikator Daya Saing Provinsi

    Pendapatan Asli Daerah

    2. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan berbasis IPTEK

    Indikator sasaran: Skala Komunikasi Organisasi Pemerintahan

    Indeks Keterbukaan Informasi Publik Indeks Persepsi Korupsi

    4, Meningkatnya stabilitas tibumtranmas, kesadaran politik dan hukum Indikator sasaran:

    Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum Indeks Demokrasi Indonesia di Jawa Barat

    MISI - 4 : Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan

    TUJUAN

    1. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan keberlanjutan pembangunan.

    2. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk peningkatan

    produktivitas ekonomi, dan pelayanan dasar.

    SASARAN

    1. Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana.

    Capaian Fungsi Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah

    2. Meningkatnya kualitas pemenuhan infrastruktur dasar

    masyarakat. Indikator sasaran:

    Tingkat Ketersediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Provinsi

    Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi

    Rasio Elektrifikasi Rumah Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan

    3. Meningkatnya percepatan pembangunan infrastruktur strategis

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 9

    Indikator sasaran:

    Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang

    Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi (kondisi baik & sedang)

    MISI - 5 : Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta pengembangan Pariwisata

    dalam Bingkai Kearifan Lokal

    TUJUAN

    1. Mewujudkan kesejahteraan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);

    2. Mewujudkan pemuda yang tangguh dan berdaya saing serta

    meningkatnya prestasi olahraga;

    3. Melestarikan seni dan budaya berbasis kearifan lokal dan

    mengembangkan pariwisata yang berdaya saing;

    4. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar dan hak dasar manusia.

    SASARAN

    1. Pencegahan dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

    Indikator sasaran: Angka Kemiskinan

    Tingkat Pengangguran Terbuka

    2. Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olah raga serta penanganan komunitas tertentu. Indikator sasaran:

    Jumlah Pemuda Berprestasi Skala Internasional

    3. Meningkatnya Peran Masyarakat Dalam Pembangunan Olahraga,

    Seni Budaya Dan Pariwisata. Indikator sasaran:

    Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk

    memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 10

    2.1.3. Isu Strategis Tahun 2016

    Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan

    fenomena atau belum dapat diselesaikan pada tahun sebelumnya dan memiliki

    dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan,

    sehingga perlu diatasi secara bertahap. Penetapan isu startegis didasarkan

    pada situasi dan kondisi yang akan dihadapi pada tahun 2015 dan 2016, serta

    mempertimbangkan hasil evaluasi pembangunan dan pencapaian indikator

    pembangunan tahun 2013-2014.

    Dengan memperhatikan situasi dan kondisi, serta hasil evaluasi

    pembagunan Provinsi Jawa Barat, maka isiu strategis pembangunan daerah

    Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, yaitu:

    Bidang Pemerintahan: 1)Kualitas demokrasi; 2)Pemerintahan yang

    akuntabel dan inovatif; 3)Keamanan dan ketertiban daerah; 4)Kualitas

    kesejahteraan aparatur berbasis kinerja; 5)Beberapa kebijakan pascapenetapan

    Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

    6)Penataan Daerah Otonom Baru; 7)Harmonisasi produk peraturan perundang-

    undangan daerah; 8)Pengembangan Teknologi Informasi dalam berbagai

    aspek; 9)Sinergitas pembangunan desa-kota; serta 10)Peran dan fungsi balai

    untuk pelayanan sosial.

    Bidang Perekonomian: 1)Peningkatan dan Pemerataan Pendapatan

    Masyarakat; 2)Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Pertanian dan

    Perikanan; 3)Pengembangan Perekonomian Wilayah Perbatasan;

    4)Pengembangan Industri Wisata Jawa Barat; 5)Ketahanan Pangan;

    6)Peningkatan Investasi; 7)Peningkatan Peran dan daya saing BUMD; serta

    8)Peningkatan Kerjasama Business to Business.

    Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup: 1)Kualitas,

    Kuantitas, dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar (jalan, air bersih, air

    limbah, drainase, listrik, dan persampahan); 2)Kualitas dan cakupan pelayanan

    infrastruktur strategis (jalan tol, kereta api, pelabuhan, bandara); 3)Penurunan

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 11

    Kualitas Lingkungan Hidup; 4)Pengendalian dan pengawasan Penataan Ruang;

    serta 5)Alih Fungsi Lahan.

    Bidang Sosial Budaya: 1)Pertumbuhan penduduk dan

    persebarannya; 2)Kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan;

    3)Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kualitas tenaga kerja;

    4)Kecepatan dan ketepatan penanganan bencana serta adaptasi masyarakat

    terhadap bencana; 5)Pelestarian nilainilai dan warisan budaya lokal;

    6)Penanggulangan penduduk miskin; 7)Pencegahan dan Penanganan Masalah

    Kesejahteraan Sosial (PMKS); serta 8)Pembangunan pusat seni, budaya dan

    stadion olah raga di kabupaten/kota.

    2.2. Indikator Kinerja Utama

    Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata

    pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara

    Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman

    Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah,

    Indikator. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu

    tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Sehubungan dengan hal tersebut,

    Pemerintah Daerah provinsi Jawa Barat menetapkan IKU dengan Keputusan Gubernur

    Jawa Barat Nomor 061/Kep.1409-Org/2015 Tentang Indikator Kinerja Utama

    Pemerintah Daerah Provinsi Dan Organisasi Perangkat Daerah Di Lingkungan

    Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat :

    Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Tahun 2013-2018

    No MISI INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

    2016 AKHIR THN RPJMD

    1 2 3 4 5 6

    MISI PERTAMA :

    Membangun masyarakat yang berkualitas dan

    berdaya saing

    1. Indeks Pembangunan

    Manusia (IPM) poin 76,00-77,00 77,00-78,00

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 12

    No MISI INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

    2016 AKHIR THN RPJMD

    1 2 3 4 5 6

    2. Indek Pendidikan Poin 88,00 89

    1. Indek kesehatan Poin 78 81,91-83,51

    2. AHH (Angka Harapan Hidup)

    Tahun 70,75 - 71,5 71 - 72

    Indek Pemberdayaan Gender

    (IPG) Poin 73,5 75

    2. MISI KEDUA : Membangun perekonomian

    yang kokoh dan berkeadilan

    1. Skor pola pangan harapan

    Poin 80 82

    2. Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 112 - 113 114 - 116

    1. Tingkat partisipasi

    angkatan kerja %

    66,00 -

    67,00 82

    2. PDRB Perkapita (ADHB)

    Juta Rupiah Juta

    Rupiah

    24,00 - 26,00

    28,00-30,00

    3. PDRB Perkapita (ADHK) 11,00 - 13,00

    15,00-17,00

    4. Laju pertumbuhan ekspor % 7,0 - 7,5 8 8,5

    5. Nilai investasi PMA-PMDN Trilyun Rupiah

    107,79 -

    121,80

    138,85-

    154,00

    6. Nilai investasi/ PMTB

    adhb Trilyun

    Rupiah

    226,40

    246,40

    315,3

    335,3

    7. Inflasi % 4,5 5,5 4,0 -5,0

    Indek daya beli Poin 65,5 66

    1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

    %/Thn 6,3 - 6,9 6,4-7,0

    2. Indeks Gini Poin

    0,35 - 0,34

    0,34-0,33

    3. MISI KETIGA : Meningkatkan

    kinerja pemerintahan, profesionalisme

    aparatur dan perluasan partisipasi publik

    1. Indikator daya saing provinsi

    Rangking 2 2-1

    2. Pendapatan Asli Daerah Trilyun Rupiah

    15 17,70

    1. Skala komunikasi

    organisasi pemerintahan Skala 1-7 5 6

    2. Indeks keterbukaan

    informasi publik Poin 80 85

    3. Indeks persepsi korupsi Poin 8 8

    1. Tingkat Partisipasi

    Pemilihan Umum % 68 70

    2. Indeks Demokrasi Poin

    67,50

    68,00 68,50-69,00

    1. MISI KEEMPAT : Capaian fungsi kawasan Persen 41 43 100,54

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 13

    No MISI INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

    2016 AKHIR THN RPJMD

    1 2 3 4 5 6

    Mewujudkan Jawa Barat yang

    nyaman dan pembangunan infrastruktur

    strategis yang berkelanjutan

    lindung terhadap luas wilayah

    1. Tingkat ketersediaan fasilitas perlengkapan

    jalan provinsi

    Persen 21 67,51-80,00

    2. Tingkat Kondisi baik

    jaringan irigasi di Daerah irigasi kewenangan provinsi

    Persen 81 - 86 86-90

    3. Rasio elektrifikasi rumah

    tangga Persen 84 86 88-90

    4. Cakupan pelayanan persampahan perkotaan

    Persen 67 69 70-71

    1. Pencapaian status mutu sungai utama dan waduk besar dengan tingkat

    cemar sedang

    Persen 11,2 - 11,7 12,3-13

    2. Tingkat kemantapan jalan provinsi (kondisi baik dan sedang)

    Persen 98,15 -98,25

    97,5-98

    5. MISI KELIMA :

    Meningkatkan kehidupan sosial, seni dan budaya,

    peran pemuda dan olah raga serta pengembangan

    pariwisata dalam bingkai kearifan lokal

    1. Angka kemiskinan

    Persen 5,00 - 4,10 5,00-4,1

    2. Tingkat pengangguran

    terbuka Persen 7,00 - 6,50 6,50-6,00

    1. Jumlah pemuda

    berprestasi skala internasional

    Orang 4 5

    2. Jumlah karya seni dan budaya yang didaftarkan

    untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional

    Buah 9 11

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 14

    2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

    Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji kinerja tahunan sangat

    penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi dilingkungan

    Pemerintahan, karena merupakan wahana proses yang akan memberikan

    perspketif mengenai apa yang akan diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan

    kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun

    prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas, Dengan

    perencanaan kinerja tersebut diharapkan focus dalam mengarahkan dan

    mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan

    tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.

    Penyusunan Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

    mengacu pada dokumen RPJMD Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 -

    2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016, Rencana Kerja

    Pembangunan Daerah (RKPD) perubahan Tahun 2016, dan dokumen Anggaran

    Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun 2016. Pemerintah

    daerah Provinsi Jawa Barat telah menyusun Perjanjian Kinerja Perubahan

    Tahun 2016 dengan uraian sbb :

    Tabel 2.2

    PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN PEMERINTAH DAERAH

    PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016

    NO SASARAN

    STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

    1 2 3 4 5

    1. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang

    unggul, terjangkau dan merata

    1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

    poin 76,00-77,00

    2. Indeks Pendidikan Poin 88,00

    2. Meningkatnya Kualitas Layanan Kesehatan Bagi Seluruh Masyarakat, Serta Perluasan Akses Pelayanan

    Yang Terjangkau Dan Merata

    1 Indeks Kesehatan Poin 78

    2 AHH (Angka Harapan Hidup) Tahun 70,75 - 71,5

    3. Meningkatnya Kualitas Ketahanan Keluarga

    - Indeks Pembangunan Gender Poin 73,5

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 15

    4. Jawa Barat Sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur

    - Skor pola pangan harapan Poin 80

    5. Meningkatnya Daya Saing

    Petani

    1. Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 112 - 113

    6. Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha Dan Investasi

    1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

    % 66,00 - 67,00

    2. PDRB Per Kapita (ADHB) Juta Rupiah 24,00 - 26,00

    3. PDRB Per Kapita (ADHK) Juta Rupiah 11,00 - 13,00

    4. Laju Pertumbuhan Ekspor % 7,0 - 7,5

    5. Nilai Investasi PMA PMDN Trilyun

    Rupiah

    107,79 - 121,80

    6. Nilai Investasi/PMTB adhb Trilyun

    Rupiah

    226,40 246,40

    7. Inflasi % 4,5 5,5

    7. Meningkatnya Jumlah Dan Kualitas Wirausahawan

    - Indeks Daya beli Poin 65,5

    8. Meningkatnya Pembangunan

    Ekonomi Perdesaan Dan Regional

    1. Laju Pertumbuhan Ekonomi %/Thn 6,3 - 6,9

    2. Indeks Gini Poin 0,35 - 0,34

    9. Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas Layanan Pemerintahan Serta

    Mewujudkan Perluasan Partisipasi Publik

    1. Indikator Daya Saing Provinsi Rangking 2

    2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Trilyun Rupiah

    15

    10. Meningkatnya Kualitas Tata

    Kelola Pemerintahan Berbasis IPTEK

    1. Skala Komunikasi Organisasi

    Pemerintahan

    Skala 1-7 5

    2. Indeks Keterbukaan Informasi Publik

    Poin 80

    3. Indeks Persepsi Korupsi Poin 8

    11. Meningkatnya Stabilitas Tibumtranmas, Kesadaran Politik Dan Hukum

    1. Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum

    % 68

    2. Indeks Demokrasi Indonesia di Jawa Barat

    Poin 67,50 68,00

    12. Meningkatnya Daya Dukung

    Dan Daya Tampung Lingkungan Serta Kualitas Penanganan Bencana

    - Capaian Fungsi Kawasan

    Lindung terhadap Luas Wilayah

    Persen 41 43

    13. Meningkatnya Kualitas Pemenuhan Infrastruktur

    Dasar Masyarakat

    1. Tingkat Ketersediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Provinsi

    Persen 21

    2. Tingkat Kondisi Baik Jaringan

    Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi

    Persen 81 - 86

    3. Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga

    Persen 84 86

    4. Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan

    Persen 67 69

    14. Meningkatnya Percepatan Pembangunan Infrastruktur

    Strategis

    1. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk

    Besar dengan tingkat cemar sedang

    Persen 11,2 - 11,7

    2. Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi (kondisi baik & sedang)

    Persen 98,15 -98,25

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 16

    15. Pencegahan Dan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

    1. Angka Kemiskinan Persen 5,00 - 4,10

    2. Tingkat Pengangguran Terbuka

    Persen 7,00 - 6,50

    16. Meningkatnya Peran Pemuda, Organisasi Kemasyarakatan Dan Prestasi Olah Raga Serta Penanganan Komunitas

    Tertentu

    - Jumlah Pemuda Berprestasi Skala Internasional

    Orang 4

    17. Meningkatnya Peran Masyarakat Dalam Pembangunan Olah Raga, Seni, Budaya Dan Pariwisata

    - Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional

    Buah 9

    Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dan Buku Data LKPJ Tahun 2016

    2.4 Rencana Anggaran Tahun 2016

    Selama tahun 2016 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka

    menjalankan tugas pokok dan fungsi serta mewujudkan target kinerja yang

    ingin dicapai Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dianggarkan melalui

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Daerah Provinsi

    Jawa Barat dengan total belanja langsung urusan wajib dan non urusan sebesar

    Rp. 6,68 Trilyun dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar

    Rp. 1.47 Trilyun

    Anggaran belanja langsung merupakan bagian dari APBD Pemerintah

    Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, komposisi belanja sebagai berikut :

    Tabel 2.3 Rencana Belanja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

    Tahun Anggaran 2016

    NO URAIAN RENCANA (RP) %

    1 Belanja Tidak Langsung

    22.807.901.948.556 77,33

    2 Belanja Langsung

    6.685.308.859.327 22,67

    Jumlah 29.493.210.807.883 100

    Sumber : Biro Keuangan SETDA Provinsi Jawa Barat

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 17

    Akuntabilitas Kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari

    perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai

    keberhasilan/percepatan atau kegagalan/perlambatan dalam melaksanakan

    misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan

    akuntabilitas/pemberi amanah. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat selaku

    pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas

    melalui penyajian Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Provini Jawa Barat sesuai

    dengan ketentuan yang diamanatkan dalam PERPRES Nomor 29 Tahun 2014

    tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

    Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan

    Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut

    memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing

    indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD Tahun

    2013-2018, RKT Tahun 2016, RKPD Tahun 2016 dan PK Tahun 2016.

    Pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target

    setiap indikator dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan

    diketahui selisih atau celah kinerja (performance gap). Selanjutnya berdasarkan

    selisih kinerja terebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat

    untuk peningkatan kinerja di masa mendatang (Performance improvement).

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 18

    Tabel 3.1

    Pencapaian Kinerja Sasaran Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

    No. Nilai Angka Interpretasi Warna

    1 > 80 Sangat Baik

    2 60 - 79,9 Baik

    3 50 - 59,9 Sedang

    4 0 - 49,9 Kurang

    5 0 Data Tidak Lengkap

    Sumber : Aplikasi eSakip Jabar

    3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama

    Dalam rangka mengukur dan meningkatkan kinerja serta lebih

    meningkatkannya akuntabilitas kinerja, setiap instansi pemerintah perlu

    menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan ukuran

    keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

    Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan IKU untuk

    Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Tingkat Organisasi Perangkat

    Daerah (OPD) melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 061/Kep.1409-

    org/2015 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Dan Organisasi

    Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

    Hasil pengukuran atas IKU Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tahun

    2016 menunjukan hasil sebagai berikut :

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 19

    Tabel 3.2

    Capaian Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

    NO INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN

    Misi 1 : Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing

    1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Poin 76,00-77,00

    70,19 (Metode Baru)

    100,91

    2. Indeks Pendidikan Poin 89,00/ 61,39

    101,86

    (Metode Baru) 102,03

    3. Indeks Kesehatan Poin 79/ 81,91-83,51 81,05

    (Metode Baru) 99,85

    4. AHH (Angka Harapan Hidup) Tahun 71 - 72 72,68

    (Metode Baru) 102,37

    5. Indeks Pembangunan Gender Poin 75 68,87 91,83

    Rata-Rata Capaian Misi 99,40

    MISI 2 : Membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan

    1. Skor pola pangan harapan Poin 82 78,3 95,49

    2. Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 114 - 116 104,84 91,96

    3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 82 60,65 73,96

    4. PDRB Per Kapita (ADHB) Juta Rupiah

    28,00-30,00 34,88 124,57

    5. PDRB Per Kapita (ADHK) Juta

    Rupiah 15,00-17,00 26,92 179,47

    6. Laju Pertumbuhan Ekspor % 8 8,5 3,34 41,75

    7. Nilai Investasi PMA PMDN Trilyun Rupiah

    138,85-154,00 143,04 103,02

    8. Nilai Investasi/PMTB adhb Trilyun Rupiah

    315,3 335,3 412,30 130,54

    9. Inflasi % 4,0 -5,0 2,75 145,45

    10. Indeks Daya beli Poin 66 69,51 105,32

    11. Laju Pertumbuhan Ekonomi %/Thn 6,4-7,0 5,67 88,59

    12. Indeks Gini Poin 0,34-0,33 0,41 82,93

    Rata-Rata Capaian Misi 105,25

    MISI 3 : Meningkatkan kinerja pemerintahan, profesionalisme aparatur dan perluasan

    partisipasi public

    1. Indikator Daya Saing Provinsi Rangking 2-1

    3 66,67

    2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Trilyun

    Rupiah 17,70 17,04 113,6

    3. Skala Komunikasi Organisasi

    Pemerintahan Skala 1-7 3,4/ 6 2,74 80,59

    4. Indeks Keterbukaan Informasi Publik Poin 85 76,5 90

    5. Indeks Persepsi Korupsi Poin 8 n/a ---

    6. Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum % 70 0 0

    7. Indeks Demokrasi Indonesia di

    Jawa Barat Poin 68,50-69,00 73,04 106,63

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 20

    Rata-Rata Capaian Misi 76,24

    MISI 4 : Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dan pembangunan infrastruktur strategis yang berkelanjutan

    1. Capaian Fungsi Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah

    Persen

    41 43 37,2 90,73

    2. Tingkat Ketersediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Provinsi

    Persen 21 20,03 95,38

    3. Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi

    Persen 86-90 72,06 83,79

    4. Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga Persen 88-90 97,87 111,22

    5. Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan

    Persen 70-71 66,26 98,89

    6. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan

    tingkat cemar sedang

    Persen 12,3-13 56,12 456,26

    7. Tingkat Kemantapan Jalan

    Provinsi (kondisi baik & sedang) Persen 97,5-98 97,8 100,31

    Rata-Rata Capaian Misi 148,08

    MISI 5 : Meningkatkan kehidupan sosial, seni dan budaya, peran pemuda dan

    olah raga serta pengembangan pariwisata dalam bingkai kearifan lokal

    1. Angka Kemiskinan Persen 5,00-4,1 8,77 7

    2. Tingkat Pengangguran

    Terbuka Persen 6,50-6,00 8,89 73

    3. Jumlah Pemuda Berprestasi Skala

    Internasional Orang 5 7 175

    4. Jumlah Karya Seni dan Budaya yang

    didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional

    Buah 11 8 73

    Rata-Rata Capaian Misi 82

    Gambar 3.1.

    Capaian Misi Pada Indikator Kinerja Utama

    Sangat Baik80%

    Baik20%

    Capaian Misi pada Indikator Kinerja Utama

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 21

    3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran Strategis

    Pengukuran kinerja sasaran strategis Pemerintah Daerah Provinsi Jawa

    Barat dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target

    sasaran dari masing-masing indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat

    pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang

    ditetapkan dalam dokumen RPJMD tahun 2013 2018 maupun RKPD tahun

    2016. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk

    menilai keberhasilan/percepatan dan kegagalan/perlambatan pelaksanaan

    kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam

    mewujudkan visi, misi instansi pemerintah. Pelaporan kinerja ini didasarkan

    pada Perjanjian Kinerja (PK) Perubahan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa

    Barat Tahun 2016 dan IKU telah ditetapkan 17 (tujuh belas) sasaran strategis

    dengan 35 (tiga puluh lima) indikator kinerja (outcome) dengan rincian

    sebagai berikut :

    Tabel 3.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama

    Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

    SASARAN

    URAIAN

    JML

    INDIKATOR

    Sasaran 1 Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul, terjangkau dan merata

    2 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

    2. Indeks Pendidikan

    Sasaran 2 Meningkatnya Kualitas Layanan

    Kesehatan Bagi Seluruh Masyarakat, Serta Perluasan Akses Pelayanan Yang Terjangkau Dan

    Merata

    2 1. Indeks Kesehatan 2. AHH (Angka Harapan Hidup)

    Sasaran 3 Meningkatnya Kualitas Ketahanan Keluarga

    1 Indeks Pembangunan Gender

    Sasaran 4 Jawa Barat Sebagai Daerah

    Pertanian Berbasis Agrikultur

    1 Skor pola pangan harapan

    Sasaran 5 Meningkatnya Daya Saing Petani 1 Nilai Tukar Petani (NTP)

    Sasaran 6 Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha

    Dan Investasi

    7 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

    2. PDRB Per Kapita (ADHB) 3. PDRB Per Kapita (ADHK) 4. Laju Pertumbuhan Ekspor

    5. Nilai Investasi PMA PMDN 6. Nilai Investasi/PMTB adhb 7. Inflasi

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 22

    Sasaran 7 Meningkatnya Jumlah Dan Kualitas Wirausahawan

    1 Indeks Daya beli

    Sasaran 8 Meningkatnya Pembangunan Ekonomi Perdesaan Dan Regional

    2 1. Laju Pertumbuhan Ekonomi 2. Indeks Gini

    Sasaran 9 Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas Layanan Pemerintahan Serta Mewujudkan

    Perluasan Partisipasi Publik

    2 1. Indikator Daya Saing Provinsi 2. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

    Sasaran 10 Meningkatnya Kualitas Tata Kelola

    Pemerintahan Berbasis IPTEK

    3 1. Skala Komunikasi Organisasi

    Pemerintahan 2. Indeks Keterbukaan Informasi

    Publik

    3. Indeks Persepsi Korupsi

    Sasaran 11 Meningkatnya Stabilitas Tibumtranmas, Kesadaran Politik Dan Hukum

    2 1. Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum

    2. Indeks Demokrasi Indonesia di

    Jawa Barat

    Sasaran 12 Meningkatnya Daya Dukung Dan Daya Tampung Lingkungan Serta

    Kualitas Penanganan Bencana

    1 Capaian Fungsi Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah

    Sasaran 13 Meningkatnya Kualitas Pemenuhan

    Infrastruktur Dasar Masyarakat

    4 1. Tingkat Ketersediaan Fasilitas

    Perlengkapan Jalan Provinsi 2. Tingkat Kondisi Baik Jaringan

    Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi

    3. Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga

    4. Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan

    Sasaran 14 Meningkatnya Percepatan Pembangunan Infrastruktur

    Strategis

    2 1. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan

    tingkat cemar sedang 2. Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi

    (kondisi baik & sedang)

    Sasaran 15 Pencegahan Dan Penanganan

    Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

    2 1. Angka Kemiskinan

    2. Tingkat Pengangguran Terbuka

    Sasaran 16 Meningkatnya Peran Pemuda, Organisasi Kemasyarakatan Dan

    Prestasi Olah Raga Serta Penanganan Komunitas Tertentu

    1 Jumlah Pemuda Berprestasi Skala Internasional

    Sasaran 17 Meningkatnya Peran Masyarakat Dalam Pembangunan Olah Raga,

    Seni, Budaya Dan Pariwisata

    1 Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk memperoleh

    HAKI/sertifikasi Badan Internasional

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 23

    3.3. Capaian Kinerja Tahun 2016

    3.3.1. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016

    Secara umum Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah

    mendapatkan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah

    ditetapkan dalam RPJMD tahun 2013-2018 dan PK perubahan Tahun 2016

    sebagai berikut :

    Tabel 3.4

    PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016

    NO INDIKATOR KINERJA

    SATUAN

    TAHUN 2016 CAPAIAN KINERJA

    (%)

    INTERPRETASI

    TARGET REALISASI

    1 2 3 4 5 6 7

    MISI PERTAMA : MEMBANGUN MASYARAKAT YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING

    Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan yang Unggul, Terjangkau Dan Merata

    1 IPM (Metode Lama) Poin 76,00-77,00 - - -

    IPM (Metode Baru) Poin 69,56-70,91 70,19 100,90 SANGAT BAIK

    2 Indeks Pendidikan Poin 88 - - -

    Indeks Pendidikan (Metode Baru)

    Poin 60,17-62,04 61,39 101,86 SANGAT BAIK

    Sasaran 2: Meningkatnya Kualitas Layanan Kesehatan Bagi Semua serta Perluasan Akses Pelayanan yang Terjangkau dan Merata

    1. Indek Kesehatan (Metode Lama)

    Poin 78 - - -

    Indek Kesehatan (Metode

    Baru) Poin 81,17-82,74 81,05 99,85 SANGAT BAIK

    2. AHH (Angka Harapan Hidup),

    Metode Lama Tahun 70,75-71,5 - - -

    AHH (Angka Harapan Hidup),

    Metode Baru Tahun 72,76-73,78 72,68 99,89 SANGAT BAIK

    Sasaran 4: Meningkatnya Kualitas Ketahanan Keluarga

    1. Indeks Pemberdayaan Gender (IPG)

    Poin 73 69,02 94,54 SANGAT BAIK

    MISI KEDUA : MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KOKOH DAN BERKEADILAN

    Sasaran 1: Jawa Barat Sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur

    1. Skor Pola Pangan Harapan Poin 80 78,3 97,87 SANGAT BAIK

    Sasaran 2: Meningkatnya Daya Saing Petani

    1. Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 112-113 104,84 93,61 SANGAT BAIK

    Sasaran 3: Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha dan Investasi

    1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

    Persen 66,00-67,00 60,65 91,89 SANGAT BAIK

    2. PDRB Per Kapita (ADHB) Juta Rupiah 24,00-26,00 34.88 145.33 SANGAT BAIK

    3. PDRB Per Kapita (ADHK) Juta Rupiah 11,00-13,00 26.92 244.73 SANGAT BAIK

    4. Laju Pertumbuhan Ekspor Persen 7,0-7,5 3.34 47.71 KURANG

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 24

    5. Nilai Investasi PMA PMDN Trilyun Rupiah

    107,79-121,80 143,04 132,7 SANGAT BAIK

    6. Nilai Investasi/PMTB adhb Trilyun Rupiah

    226,40-246,40 412.30 182.11 SANGAT BAIK

    7. Inflasi Persen 4,5-5,5 2,75 163,64 SANGAT BAIK

    Sasaran 4: Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Wirausahawan

    1. Indeks Daya Beli Poin 65,5 69,51 106,12 SANGAT BAIK

    Sasaran 5: Meningkatnya Pembangunan Ekonomi Perdesaan dan Regional

    1. Laju Pertumbuhan Ekonomi %/Thn 6,3-6,9 5.67 90.00 SANGAT BAIK

    2. Indeks Gini Poin 0,35-0,34 0,41 86,37 SANGAT BAIK

    MISI KETIGA : MENINGKATKAN KINERJA PEMERINTAHAN, PROFESIONALISME APARATUR, DAN PERLUASAN

    PARTISIPASI PUBLIK

    Sasaran 1: Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas Layanan Pemerintahan serta Mewujudkan Perluan Partisipasi Publik

    1. Indikator Daya Saing Provinsi Rangking 2 3 66,67 BAIK

    2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rangking 15 17,04 113,6 SANGAT BAIK

    Sasaran 2: Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Iptek

    1 Skala Komunikasi Organisasi Pemerintahan

    (Skala 1-7) 5 4.80 - -

    Skala Komunikasi Organisasi

    Pemerintahan (Skala 1-4) 2,85 2,74 96,14 SANGAT BAIK

    2 Indeks Keterbukaan Informasi

    Publik Poin 75 76,5 102 SANGAT BAIK

    3 Indeks Persepsi Korupsi Poin 8 n/a n/a ------

    Sasaran 4: Meningkatnya Stabilitas Tibumtranmas, Kesadaran Politik dan Hukum

    1 Tingkat Partisipasi Pemilihan

    Umum Persen 68 0 0 KURANG

    - 100

    2 Indeks Demokrasi Indonesia di Jawa Barat

    Poin 67,50-68,00 73,04 108,20 SANGAT BAIK

    MISI KEEMPAT : MEWUJUDKAN JAWA BARAT YANG NYAMAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR STRATEGIS YANG BERKELANJUTAN

    Sasaran 1: Meningkatnya Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan serta Kualitas Penanganan Bencana

    1. Capaian Fungsi Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah

    Persen 41-43 37,2 90,73 SANGAT BAIK

    Sasaran 2: Meningkatnya Kualitas Pemenuhan Infrastruktur Dasar Masyarakat

    1. Tingkat Ketersediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Provinsi

    Persen 21 20,03 95,38 SANGAT BAIK

    2. Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi

    Persen 72-74 72,06 88,96 SANGAT BAIK

    3. Rasio Elektrifikasi Rumah Persen 85-87 97,87 115 SANGAT BAIK

    4. Cakupan Pelayanan

    Persampahan Perkotaan Persen 67-69 66.26 98,89 SANGAT BAIK

    Sasaran 3: Meningkatnya Percepatan Pembangunan Infrastruktur

    1.

    Pencapaian Status Mutu Sungai

    Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang

    Persen 11,2-11,7 56,12 501 SANGAT BAIK

    2. Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi (kondisi baik &

    sedang)

    Persen 98,15-98,25 97,8 98,01 SANGAT BAIK

    MISI KELIMA : MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMERINTAHAN DAERAH DAN KUALITAS DEMOKRASI

    Sasaran 1: Pencegahan dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

    1. Angka Kemiskinan Persen 5,00-4,10 8,77 51,01 SEDANG

    2. Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 7,00-6,50 8,89 78,74 BAIK

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 25

    Sasaran 2: Meningkatnya Peran Pemuda, Organisasi Kemasyarakatan dan Prestasi Olahraga serta Penanganan Komunitas Tertentu

    1. Jumlah Pemuda Berprestasi Skala Internasional

    Orang 4 7 175 SANGAT BAIK

    Sasaran 3: Meningkatnya Peran Masyarakat dalam Pembangunan Olahraga, Seni Budaya dan Pariwisata

    1.

    Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi

    Badan Internasional

    Buah 9 8 88,89 SANGAT BAIK

    RATA-RATA 118,20 SANGAT BAIK

    Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dan Buku Data LKPJ Tahun 2016, diolah

    Keterangan : N/A : Not Available Data (Data tidak tersedia)

    Berdasarkan tabel 3,5 dapat terlihat bahwa rata-rata capaian kinerja Pemerintah

    Daerah Provinsi Jawa

    Barat pada tahun 2016

    adalah 111,56 dengan

    kategori sangat baik. Hal

    ini terutama didukung

    oleh 12 (dua belas)

    indikator yang mendapat

    capaian kinerja yang jauh

    melebihi dari target yang

    telah ditetapkan yaitu;

    IPM, Indeks Pendidikan,

    PDRB Per Kapita (ADHB), PDRB Per Kapita (ADHK), Nilai Investasi/PMTB adhb,

    Inflasi, Indeks Daya Beli, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Indeks Demokrasi Indonesia

    di Jawa Barat, Rasio Elektrifikasi Rumah, Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan

    Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang, dan Jumlah Pemuda Berprestasi Skala

    Internasional. Sedangkan untuk indikator kinerja yang mendapat kategori baik

    sebanyak 19 (sembilan belas) indikator, dan untuk yang berkategori sedang, kurang,

    sangat kurang masing-masing 1 (satu) indikator.

    82,86

    5,71

    2,865,71

    2,86

    Capaian Kinerja Tahun 2016

    SANGAT BAIK BAIK SEDANG KURANG Data Tdk Lengkap

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 26

    Tabel 3.5 Pencapaian Kinerja Sasaran Pemerintah Daerah

    Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

    NO PREDIKAT RATA RATA % CAPAIAN

    JUMLAH INDIKATOR

    1 Sangat Baik 121,04 29

    2 Baik 78,74 2

    3 Sedang 58,84 1

    4 Kurang 47,71 2

    5 Data Tidak Lengkap - 1

    3.3.2. Perbandingan Capaian Kinerja

    Tabel 3.6

    PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2013 - 2016 DAN CAPAIAN TERHADAP RPJMD TAHUN 2018

    NO INDIKATOR KINERJA SATUAN

    REALISASI TARGET

    RPJMD TH

    2018

    CAPAIAN 2016

    THD RPJMD

    2013 2014 2015 2016

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    MISI PERTAMA : MEMBANGUN MASYARAKAT YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING

    Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan yang Unggul, Terjangkau Dan Merata

    1 IPM (Metode Lama) Poin 73,4 74,28 74,42 - 77,00-78,00 -

    IPM (Metode Baru) Poin 68,25 68,80 69,50 70,19 70,52-73,00 100,91

    2 Indeks Pendidikan (Metode Lama) Poin 82,31 83,36 83,79 - 89 -

    Indeks Pendidikan (Metode Baru) Poin 58.08 59.26 59.95 61,39 61,61-63,91 102,03

    Sasaran 2: Meningkatnya Kualitas Layanan Kesehatan Bagi Semua Serta Perluasan Akses Pelayanan Yang Terjangkau Dan

    Merata

    1. Indek Kesehatan (Metode Lama) Poin 72,99 74,01 73,66 81,05 81,91-83,51 -

    Indek Kesehatan (Metode Baru) Poin 80.14 80.35 80.63 81,05 81,91-83,51 99,85

    2. AHH (Angka Harapan Hidup), Metode

    Lama Tahun 68,8 68,83 - 72,68 71 72 -

    AHH (Angka Harapan Hidup), Metode Baru

    Tahun 72.09 72.23 72.41 72,68 73,24-74,28 102,37

    Sasaran 4 : Meningkatnya Kualitas Ketahanan Keluarga

    1. Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) Poin 68,62 70,68 68,87 69,02 75 91,83

    MISI KEDUA : MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KOKOH DAN BERKEADILAN

    Sasaran 1: Jawa Barat Sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur

    1 Skor Pola Pangan Harapan Poin 74,9 74 78,3 78,3 82 95,49

    Sasaran 2: Meningkatnya Daya Saing Petani

    1. Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 109 105,16 105,06 104,84 114 - 116 91,96

    Sasaran 3: Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha Dan Investasi

    1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persen 63,01 62,77 60,34 60,65 82 73,96

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 27

    2. PDRB Per Kapita (ADHB) Juta Rupiah 23,6 30,14 32,65 34.88 28,00-30,00 124,57

    3. PDRB Per Kapita (ADHK) Juta Rupiah 8,53 24,94 25,84 26.92 15,00-17,00 179,47

    4. Laju Pertumbuhan Ekspor Persen 5,5 14,83 15,05 - 8 8,5 41,75

    5. Nilai Investasi PMA PMDN Trilyun

    Rupiah 67,5 62,83 121,5 143.04

    138,85-

    154,00 103,02

    6 Nilai Investasi/PMTB adhb Trilyun

    Rupiah 194,33 305,99 396,36 412.30

    315,3

    335,3 130,54

    7 Inflasi Persen 8,18 7,41 2,73 2,75 4,0 -5,0 145,45

    Sasaran 4: Meningkatnya Jumlah Dan Kualitas Wirausahawan

    1 Indeks Daya beli Poin 65,08 65,47 66,16 69,51 66 105,32

    Sasaran 5: Meningkatnya Pembangunan Ekonomi Perdesaan Dan Regional

    1. Laju Pertumbuhan Ekonomi %/Thn 6,06 5,07 5,03 5.67 6,4-7,0 88,59

    2. Indeks Gini Poin 0,41 0,4 0,41 0,41 0,34-0,33 82,93

    MISI KETIGA : MENINGKATKAN KINERJA PEMERINTAHAN, PROFESIONALISME APARATUR, DAN PERLUASAN PARTISIPASI PUBLIK

    Sasaran 1: Meningkatnya Kualitas Dan Akuntabilitas Layanan Pemerintahan Serta Mewujudkan Perluasan Partisipasi Publik

    1. Indikator Daya Saing Provinsi Rangking 6 5 n/a 3 2-1 66,67

    2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Trilyun Rupiah

    12,36 15,038 16,263 17,04 17,70 96,27

    Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Iptek

    1. Skala Komunikasi Organisasi Pemerintahan

    (Skala 1-7) N/A N/A - - 6 -

    Skala Komunikasi Organisasi Pemerintahan

    (Skala 1-4) N/A N/A 2,74 2,74 3,4 80,59

    2. Indeks Keterbukaan Informasi Publik Poin 50 63 73 76,5 85 90

    3. Indeks Persepsi Korupsi Poin 5,5 3,7 n/a n/a 8 -

    Sasaran 4 : Meningkatnya Stabilitas Tibumtranmas, Kesadaran Politik Dan Hukum

    1. Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum Persen 57 71,3 62,58 0 70 0

    2. Indeks Demokrasi Poin 65,18 65,18 73,04 73,04 68,50-69,00 106,63

    MISI KEEMPAT : MEWUJUDKAN JAWA BARAT YANG NYAMAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR STRATEGIS

    YANG BERKELANJUTAN

    Sasaran 1: Meningkatnya Daya Dukung Dan Daya Tampung Lingkungan Serta Kualitas Penanganan Bencana

    1. Capaian Fungsi Kawasan Lindung

    terhadap Luas Wilayah Persen 0 37,2 37,2 37,2 45 90,73

    Sasaran 2: Meningkatnya Kualitas Pemenuhan Infrastruktur Dasar Masyarakat

    1. Tingkat Ketersediaan Fasilitas

    Perlengkapan Jalan Provinsi Persen 15,83 17,02 19,06 20,03 25 95,38

    2. Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi

    Persen 65,98 67,37 69,65 72,06 86-90 83,79

    3. Rasio Elektrifikasi Rumah Persen 80,05 83,77 85-87 97,87 88-90 111,22

    4. Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan

    Persen 64,7 64,88 65,65 66,26 70-71 94,66

    Sasaran 3:Meningkatnya Percepatan Pembangunan Infrastruktur

    1. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang

    Persen 0 13,4 23,45 56,12 12,3-13 456,26

    2. Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi (kondisi baik & sedang)

    Persen 97,56 97,68 97,8 98,01 97,5-98 98,98

    MISI KELIMA : MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMERINTAHAN DAERAH DAN KUALITAS DEMOKRASI

    Sasaran 1 : Pencegahan Dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

    1. Angka Kemiskinan Persen 9,61 9,44 9,57 8,77 5,00-4,1 57,01

    2. Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 9,22 8,45 8,72 8,89 6,50-6,00 73,12

    Sasaran 2 : Meningkatnya Peran Pemuda, Organisasi Kemasyarakatan Dan Prestasi Olahraga Serta Penanganan Komunitas

    Tertentu

    1. Jumlah Pemuda Berprestasi Skala

    Internasional Orang N/A N/A 0 7 5 175

    Sasaran 3 : Meningkatnya Peran Masyarakat Dalam Pembangunan Olahraga, Seni Budaya Dan Pariwisata

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 28

    2.

    Jumlah Karya Seni dan Budaya yang

    didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional

    Buah

    N/A

    3 8 8 11 72,73

    RATA-RATA 103,11

    Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dan Buku Data LKPJ Tahun 2016, diolah

    Keterangan : N/A : Not Available Data (Data tidak tersedia)

    Berdasarkan pengukuran capaian kinerja indikator terhadap target yang

    ditetapkan dalam RPJMD 2013-2018, rata-rata capaian kinerja Tahun 2016

    sudah mencapai 90,99% dari target akhir RPJMD Tahun 2018 dengan kategori

    Sangat Baik. Terdapat capaian kinerja yang sudah jauh melampaui target akhir

    RPJMD yang mencapai 190,65% diatas target, yaitu untuk indikator Pencapaian

    Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang.

    Tabel 3.7 PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA

    TAHUN 2014, 2015 DAN TAHUN 2016

    NO

    INDIKATOR KINERJA

    SATUAN

    CAPAIAN KINERJA (%) PERCEPATAN

    (PERLAMBATAN)

    2014 2015 2016

    1 2 3 4 5 6

    MISI PERTAMA : MEMBANGUN MASYARAKAT YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING

    Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan yang Unggul, Terjangkau Dan Merata

    1. IPM (Metode Lama) Poin 100,04 99,56 - -

    IPM (Metode Baru) Poin 99,56 100,44 0,88

    2. Indeks Pendidikan (Metode Lama) Poin 98,48 98,00 - -

    Indeks Pendidikan (Metode Baru) Poin 98,00 100,31 3,86

    Sasaran 2: Meningkatnya Kualitas Layanan Kesehatan Bagi Semua Serta Perluasan Akses Pelayanan Yang

    Terjangkau Dan Merata

    1. Indek Kesehatan (Metode Lama) Poin 97,4 96,25 103,91 -

    Indek Kesehatan (Metode Baru) Poin 96,25 98,89 2,64

    2. AHH (Angka Harapan Hidup), Metode Lama

    Tahun 99,75

    103,60 102,91 -

    AHH (Angka Harapan Hidup), Metode Baru

    Tahun

    103,60 99,25 -4,35

    Sasaran 4 : Meningkatnya Kualitas Ketahanan Keluarga

    1 Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) Poin 100,97 95,63 94,54 -0,09

    MISI KEDUA : MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KOKOH DAN BERKEADILAN

    Sasaran 1 : Jawa Barat Sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur

    1 Skor Pola Pangan Harapan Poin 100 103,03 97,87 -5,16

    Sasaran 2 : Meningkatnya Daya Saing Petani

    1. Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 95,6 94,65 104,31 -1,04

    Sasaran 3: Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha Dan Investasi

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 29

    1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persen 98,08 92,83 91,89 -0,94

    2. PDRB Per Kapita (ADHB) Juta

    Rupiah 139,63 148,41 145,33 -3,08

    3. PDRB Per Kapita (ADHK) Juta

    Rupiah 277,11 272,00 244,73 -27,27

    4. Laju Pertumbuhan Ekspor Persen 247,17 231,54 47.71 -183,83

    5. Nilai Investasi PMA PMDN Trilyun

    Rupiah 73,44 126,81 95,77 -31,04

    6 Nilai Investasi/PMTB adhb Trilyun

    Rupiah 175,65 199,58 182,11 -17,47

    7 Inflasi Persen 123,5 267,40 163,64 -103,76

    Sasaran 4: Meningkatnya Jumlah Dan Kualitas Wirausahawan

    1 Indeks Daya Beli Poin 102,3 102,65 106,12 3,47

    Sasaran 5: Meningkatnya Pembangunan Ekonomi Perdesaan Dan Regional

    1. Laju Pertumbuhan Ekonomi %/Thn 85,93 81,13 90,00 8,87

    2. Indeks Gini Poin 110,53 90,24 86,37 -4,87

    MISI KETIGA : MENINGKATKAN KINERJA PEMERINTAHAN, PROFESIONALISME APARATUR, DAN PERLUASAN PARTISIPASI PUBLIK

    Sasaran 1: Meningkatnya Kualitas Dan Akuntabilitas Layanan Pemerintahan Serta Mewujudkan Perluasan Partisipasi Publik

    1. Indikator Daya Saing Provinsi Rangking 100 n/a 67 67

    2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Trilyun Rupiah

    105,17 122,28 113,6 -8,68

    Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Iptek

    1. Skala Komunikasi Organisasi Pemerintahan

    (Skala 1-7) n/a 78,29 - -

    Skala Komunikasi Organisasi Pemerintahan

    (Skala 1-4) 78,29 96,14 17,85

    2. Indeks Keterbukaan Informasi Publik Poin 105 104,29 102 -2,09

    3. Indeks Persepsi Korupsi Poin 61,67 n/a n/a ---

    Sasaran 4 : Meningkatnya Stabilitas Tibumtranmas, Kesadaran Politik Dan Hukum

    1. Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum Persen 118,83 99,33 0,00 -99,33

    2. Indeks Demokrasi Poin 98,02 109,01 108,21 -0,80

    MISI KEEMPAT : MEWUJUDKAN JAWA BARAT YANG NYAMAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

    STRATEGIS YANG BERKELANJUTAN

    Sasaran 1: Meningkatnya Daya Dukung Dan Daya Tampung Lingkungan Serta Kualitas Penanganan Bencana

    1. Capaian Fungsi Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah

    Persen 100,54 97,89 90,73 -7,16

    Sasaran 2: Meningkatnya Kualitas Pemenuhan Infrastruktur Dasar Masyarakat

    1. Tingkat Ketersediaan Fasilitas

    Perlengkapan Jalan Provinsi Persen

    100,12 75,97 95,38 19,41

    2. Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di

    Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi Persen

    102,08 103,96 88,96 -15,00

    3. Rasio Elektrifikasi Rumah Persen 100,93 114,28 115 0,72

    4. Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan

    Persen 101,38 101,00 98,89 -2,11

    Sasaran 3: Meningkatnya Percepatan Pembangunan Infrastruktur

    1. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar

    sedang

    Persen 128,85 217,13 501 283,87

    2. Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi

    (kondisi baik & sedang) Persen 100,6 100,62 99,64 -0,98

    MISI KELIMA : MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMERINTAHAN DAERAH DAN KUALITAS DEMOKRASI

    Sasaran 1 : Pencegahan Dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

    1. Angka Kemiskinan Persen 84,97 71,06 57,01 -14,05

    2. Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 99,41 91,74 78,74 -13,00

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 30

    Sasaran 2 : Meningkatnya Peran Pemuda, Organisasi Kemasyarakatan Dan Prestasi Olahraga Serta Penanganan

    Komunitas Tertentu

    1. Jumlah Pemuda Berprestasi Skala

    Internasional Orang

    n/a 0,00 175

    175

    Sasaran 3 : Meningkatnya Peran Masyarakat Dalam Pembangunan Olahraga, Seni Budaya Dan Pariwisata

    1. Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional

    Buah 100

    160,00 88,89 -71,11

    RATA - RATA 113,10 110,80 105,95 1,77

    Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dan Buku Data LKPJ Tahun 2016, diolah

    Keterangan : N/A : Not Available Data (Data tidak tersedia)

    Berdasarkan perbandingan capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun

    2016 terhadap 35 (tiga puluh lima) Indikator Kinerja Utama, disimpulkan

    bahwa terjadi Perlambatan pencapaian kinerja sebesar rata-rata 2,07%. Hasil

    ini berdasarkan pengukuran kinerja, yang menunjukan 11 (sebelas) indikator

    menunjukan percepatan, 23 (dua puluh enam) indikator kinerja mengalami

    perlambatan, dan 1 (satu) indikator datanya tidak tersedia (n/a).

    Tabel. 3.8.

    PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016

    DENGAN NASIONAL DAN PROVINSI DI PULAU JAWA

    No Indikator Kinerja Satuan Jawa

    Barat

    Konstelasi Nasional

    Keterangan Indonesia

    DKI Jakarta

    Jawa Tengah

    DI Yogya

    karta

    Jawa Timur

    Banten

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

    1 Indeks Pembangunan Manusia

    Poin 69,50 69,55 78,99 69,49 77,59 68,95 70,27 BPS, metode Baru tahun 2015

    2 Indeks Pendidikan Poin 59,95 61,00 70,66 57,82 71,75 58,98 61,86 BPS, metode Baru tahun 2015

    3 Indeks Kesehatan Poin 80,63 78,12 80,66 83,01 84,12 77,97 76,05 BPS, metode Baru tahun 2015

    4 AHH (Angka Harapan Hidup)

    Tahun 72,41 70,78 72,43 73,96 74,68 70,68 69,43 BPS, metode Baru tahun 2015

    7 Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 104,84 101,65 - 100,10 104,69 104,63 102,36 BPS

    8 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

    Persen 60,65 66,34 66,91 67,15 71,96 66,14 63,66 BPS, BRS bulan November 2016

    9 PDRB Per Kapita (ADHB) juta

    rupiah 34,88 47,96 207,99 32,10 29,59 47,47 42,31

    BPS, BRS bulan Februari 2017

    10 PDRB Per Kapita (ADHK) juta

    rupiah 26,92 36,46 147,06 24,96 23,56 35,96

    BPS, BRS bulan Februari 2017

    11 Laju Pertumbuhan Ekspor Persen 3.34 -1.74 -0.42 4.87 -0.35 1.30 3,83 BPS, BRS bulan Februari 2016

    12 Nilai Investasi PMA - PMDN

    Trilyun Rupiah

    103,23 602,03 57,48 37,80 1,21 72,19 51,22 BKPM 2016

    13 Nilai Investasi/PMTB adhb Trilyun Rupiah

    412,30 4040,5 854.18 333,51 33,43 518,53 29,45 BPS, BRS bulan Februari 2016

    14 Inflasi Persen 2,75 3,02 2,37 2,36 2,29 2,74 2,94 BPS, BRS bulan Januari 2017

    15 Indeks Daya Beli Poin 69,45 70,59 86,49 69,92 77,40 71,29 73,77 BPS, metode Baru tahun 2015

    16 Laju Pertumbuhan Ekonomi

    Persen per Tahun

    5,67 5,02 5,85 5,28 5,05 5,55 5,26 BPS, BRS bulan Februari 2017

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 31

    17 Indeks Gini Poin 0,41 0,40 0,41 0,37 0,42 0,40 0,39 BPS Pusat, Februari 2017

    18 Angka Kemiskinan Persen 8,77 10,70 3,75 13,19 13,10 11,85 5,36 BPS

    19 Tingkat Pengangguran Terbuka

    Persen 8,89 5,61 6,12 4,63 2,72 4,21 8,92 BPS

    Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, Buku Data LKPJ Tahun 2016 dan media elektronik, diolah

    Keterangan : N/A : Not Available Data (Data tidak tersedia)

    Dalam konstelasi regional Pulau Jawa, dari beberapa indikator yang

    dapat diperbandingkan, rata-rata capaian kinerja Provinsi Jawa Barat berada

    pada posisi pertengahan

    3.3. ANALISIS/PENJELASAN CAPAIAN KINERJA

    Capaian kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk setiap pernyataan

    kinerja sasaran strategis disesuaikan dengan hasil pengukuran kinerja, untuk

    setiap indikator kinerja sasaran dilakukan analisis/penjelasan capaian kinerja

    disesuaikan dengan Misi yang ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2013-2018.

    MISI I : Membangun Masyarakat Yang Berkualitas Dan Berdaya

    Saing

    Misi ini terdiri dari 3 (tiga) sasaran strategis, dan diukur melalui 5 (lima)

    indikator. Rata-rata capaian kinerja misi adalah sebesar 96,51%, atau termasuk

    kategori Sangat Baik.

    1) Sasaran 1: Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan yang

    Unggul, Terjangkau Dan Merata, mendapat kategori Sangat Baik

    dengan capaian kinerja sebesar 101,38%. Hasil pengukuran melalui 2 (dua)

    indikator kinerja dengan capaian kategori baik. Kedua indikator tersebut

    adalah :

    (1) Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

    Permasalahan yang seringkali muncul dari hasil pelaksanaan

    pembangunan adanya kesenjangan yang cukup besar antara

    pembangunan fisik dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM),

    dimana pembangunan fisik lebih besar hasilnya dibandingkan dengan

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 32

    pembangunan SDM. Padahal keberhasilan pembangunan SDM akan

    menguatkan sendi-sendi perekonomian secara menyeluruh, karena

    memberikan dampak positif ke berbagai bidang. Untuk dapat melihat

    perkembangan SDM di suatu daerah melalui Indeks Pembangunan

    Manusia (IPM). IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar,

    yaitu mencakup dimensi umur panjang, dimensi sehat; pengetahuan,

    dan dimensi kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki

    pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur

    dimensi kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir.

    Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan

    gabungan indikator harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah.

    Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator

    kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan

    pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita

    sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan

    untuk hidup layak.

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 33

    Menurut hasil perhitungan BPPAPD Provinsi Jawa Barat pada tahun

    2016 IPM Provinsi Jawa Barat sebesar 70,19 poin (data sementara

    dengan perhitungan metode lama) dari target 76,00-77,00 poin

    dengan capaian kinerja 92,36% atau kategori Baik dan mengalami

    perlambatan

    sebesar 7,20%

    dari capaian

    kinerja tahun

    2015, yang

    sebesar 99,56%.

    Namun dengan

    menggunakan

    metode baru;

    capaian kinerja

    untuk IPM tahun

    2016 sebesar

    100,90% dan mengalami percepatan sebesar 0,88 point.

    Bila dibandingan dengan provinsi lain, IPM Provinsi Jawa Barat masih

    dibawah IPM DKI Jakarta (78,99), DI Yogyakarta (77,59), Banten

    (70,27) dan sama dengan IPM Nasional (69).

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 34

    (2) Indeks Pendidikan

    Indeks pendidikan

    merupakan perwujudan

    dimensi pengetahuan

    (knowledge). Percepatan

    capaian kinerja pada

    bidang pendidikan

    mencerminkan

    keberhasilan Pemerintah

    Daerah atas layanan dasar

    di bidang pendidikan yang

    akan berpengaruh pada

    peningkatan pendapatan

    masyarakat.

    Menurut hasil perhitungan

    BPPAPD Bappeda Provinsi Jawa Barat indeks pendidikan Provinsi Jawa

    Barat pada tahun 2016 sebesar 61,39 poin (data sementara dengan

    perhitungan metode baru) dari target 88,00 poin (metode lama)

    dengan capaian kinerja 69,76% atau kategori Cukup dan mengalami

    perlambatan sebesar 28,24 poin dari capaian kinerja tahun 2015, yang

    sebesar 98,00%. Sedangkan berdasarkan target metode baru, capaian

    kinerja tahun 2016

    sebesar 101,86 dan

    mengalami percepatan

    3,86 point. Komponen

    pendidikan

    direpresentasikan oleh

    Harapan Lama Sekolah

    (HLS), yang didefinisikan

    sebagai lamanya sekolah

    yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada usia tertentu dimasa

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 35

    mendatang dan dihitung pada usia tujuh tahun ke atas serta

    mengakomodir siswa yang bersekolah di pesantren. Kemudian

    dipresentasikan juga dengan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS). Bila

    dibandingkan dengan provinsi-provinsi di Pulau Jawa, Indeks

    Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2016 masih dibawah DI

    Yogyakarta (71,75) dan DKI Jakarta (70,66) dan juga masih di

    dibawah Nasional (61).

    2) Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Layanan Kesehatan Bagi Semua

    serta Perluasan Akses Pelayanan yang Terjangkau dan Merata, mendapat

    kategori Sangat Baik dengan capaian kinerja sebesar 99,87%, dari hasil

    pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja dengan capaian kedua

    indikator kategori baik. Kedua Indikator tersebut adalah:

    (1) Indeks Kesehatan

    Indeks kesehatan merupakan tolok

    ukur yang menunjukan capaian

    dalam dimensi kesehatan dan

    diarahkan untuk meningkatkan

    kesadaran, kemauan, dan

    kemampuan hidup sehat bagi setiap

    orang agar peningkatan derajat

    kesehatan masyarakat yang

    setinggi-tingginya dapat terwujud.

    Menurut hasil perhitungan BPPAPD Bappeda Provinsi Jawa Barat pada

    tahun 2016, Indeks Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebesar 81,05 poin

    (data sementara dengan perhitungan motode baru) dari target 78

    poin (metode lama). Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau

    Jawa, Indeks Kesehatan Provinsi Jawa Barat masih dibawah D.I

    Yogyakarta (84,12), Jawa Tengah (83,66), DKI Jakarta (80,66), dan

    diatas rata-rata Nasional (78,12), Jawa Timur (77,97) dan Banten

    (76,05).

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 36

    (2) Angka Harapan Hidup (AHH)

    Angka Harapan hidup

    diinterpretasikan

    sebagai dimensi

    umur panjang dan

    sehat, dihitung dari

    anak yang lahir hidup

    dan anak yang masih

    hidup dari seorang

    wanita yang telah

    nikah.

    Berdasarkan hasil perhitungan BPPAPD Bappeda Provinsi Jawa Barat

    (data sementara dengan perhitungan metode baru) tahun 2016, AHH

    Provinsi Jawa Barat sebesar 72,68 tahun dari target 72,76 tahun

    dengan capaian kinerja 99,25% (Sangat Baik) dan mengalami

    perlambatan sebesar 4,357% dari capaian kinerja tahun 2015, yang

    sebesar 103,60%.

    AHH Provinsi Jawa Barat tersebut berada diatas rata-rata nasional

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 37

    (70,78) dan lebih baik dari Jawa Timur (70,68) dan Banten (69,43),

    meskipun masih dibawah D.I Yogyakarta (73,62), Jawa Tengah

    (73,96) dan DKI Jakarta (72,43).

    3) Sasaran 4 : Meningkatnya Kualitas Ketahanan Keluarga, mendapat

    kategori Sangat Baik dengan capaian kinerja sebesar 88,29%. Nilai tersebut

    merupakan hasil pengukuran 1 (satu) indikator kinerja yaitu Indeks

    Pemberdayaan Gender (IPG). IPG diarahkan dalam rangka kesetaraan dan

    keadilan gender, yang dapat dimaknai sebagai porsi dan siklus sosial

    perempuan dan laki-laki setara, serasi, seimbang dan harmonis, tanpa ada

    salah satu pihak yang merasa dirugikan atau diuntungkan.

    Indeks Pemberdayaan Gender

    IPG Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2016, berdasarkan data dari BP3AKB

    Provinsi Jawa Barat pada tahun 2016 sebesar 69,02 poin dengan capaian

    kinerja 93,90 yaitu dalam kategori Sangat Baik. Bila dibanding dengan

    realisasi tahun 2015 yang sebesar 68,87 poin, kinerja tahun 2016

    mengalami pelambatan 1,73 %.

    IPG Provinsi Jawa Barat lebih baik dari Jawa Timur (68,17), D.I Yogyakarta

    (66,90) dan Banten (66,91), namun masih dibawah DKI Jakarta (71,19),

    Jawa Tengah (74,46), dan rata-rata Nasional (70,68).

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 38

    MISI II : Membangun Perekonomian Yang Kokoh Dan Berkeadilan

    Misi ini terdiri dari 5 (lima) sasaran strategis, dan diukur melalui 12 (dua belas)

    indikator. Rata-rata capaian kinerja misi adalah sebesar 127,04%, atau

    termasuk kategori Sangat Baik.

    1) Sasaran 1 : Jawa Barat Sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur,

    mendapat kategori Sangat Baik dengan capaian 97,87%. Nilai ini berasal

    dari hasil pengukuran kinerja terhadap 1 (satu) indikator Skor Pola Pangan

    Harapan dengan capaian di atas target. Indikator tersebut menggambarkan

    keanekaragaman konsumsi pangan, dalam upaya untuk memantapkan atau

    membudayakan pola konsumsi pangan yang beraneka ragam dan seimbang

    serta aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup.

    Indikator tersebut guna mengukur tingkat keanekaragaman dan

    keseimbangan konsumsi pangan masyarakat dengan skor Pola Pangan

    Harapan (PPH), Menurut hasil perhitungan BPPAPD Bappeda Provinsi Jawa

    Barat pada tahun 2016, Skor Pola Pangan Harapan sebesar 78,3 poin dari

    target 80 poin dengan capaian kinerja 97,87% (kategori Baik).

    2) Sasaran 2 : Meningkatnya Daya Saing Petani, mendapat kategori Sangat

    Baik dengan capaian

    kinerja pada tahun 2016

    sebesar 93,61%. Hal ini

    ditunjukan dari hasil

    pengukuran kinerja

    terhadap 1 (satu)

    indikator yaitu Nilai Tukar

    Petani (NTP) dengan

    realisasi sebesar 104,84

    pada tahun 2016. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 mengalami

    pelambatan sebesar 1,04%, hal ini dikarenakan pada tahun 2016 tiga

    Subsektor pertanian mengalami penurunan NTP yaitu NTP Subsektor Peternakan

    turun 0,44 persen dari 113,73 menjadi 113,23, NTP Subsektor Hortikultura turun

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 39

    0,39 persen dari 111,02 menjadi 110,58, dan NTP Subsektor Perikanan turun 0,19

    persen dari 99,24 menjadi 99,05.

    3) Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha dan Investasi, mendapat

    kategori Sangat Baik dengan rata-rata capaian sebesar 127,76%. Hal ini

    ditunjukan dari hasil pengukuran kinerja terhadap 7 (tujuh) indikator,

    dengan rincian 4 (empat) indikator diatas target, 2 (dua) indikator sesuai

    target dan 1 (satu) indikator dibawah target. Indikator tersebut adalah:

    (1) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

    Pembangunan bidang ketenagakerjaan bertujuan untuk menyediakan

    lapangan kerja dan lapangan usaha untuk memperoleh pekerjaan dan

    penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dengan harapan jumlah

    penganggur dan setengah penganggur dapat ditekan atau diperkecil.

    Sehubungan dengan hal tersebut kondisi permasalahan

    ketenagakerjaan ternyata sangat terkait erat dengan keadaan

    perekonomian. Pertumbuhan ekonomi terkait erat terhadap dunia

    usaha, bahwa pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi akan

    berpengaruh pada terciptanya iklim usaha yang kondusif, yang terlihat

    dari investasi yang ditanamkan oleh para investor, sehingga akhirnya

    akan berdampak pada perluasan kesempatan kerja. Sebaliknya,

    menurunnya pertumbuhan ekonomi juga akan berdampak negatif

    terhadap bidang ketenagakerjaan. Keterbatasan perkembangan

    ekonomi dalam negeri mendorong pemerintah dan masyarakat

    memanfaatkan peluang kerja di luar negeri, sebagai salah satu upaya

    yang cukup strategis, guna menangani masalah pengangguran di

    dalam negeri.

    Selain kondisi dunia usaha yang belum kondusif, minimnya informasi

    pasar kerja baik dalam maupun luar negeri merupakan salah satu

    kendala dalam upaya menangani masalah pengangguran. Disatu sisi

    pencari kerja tidak mudah untuk memperoleh pekerjaan sesuai

    dengan kompetensinya, disisi lain para pengguna juga sulit

    mendapatkan pekerja sesuai dengan pekerjaan yang dibutuhkan.

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 40

    Melihat kenyataan tersebut masalah ketenagakerjaan khususnya

    penanganan pengangguran terbuka (open unemployment) merupakan

    masalah yang serius dan harus segera dipecahkan bersama baik

    antara pihak pemerintah dan swasta, maupun antar instansi

    pemerintah. Dalam hal ini pemerintah mempunyai peranan sangat

    penting, yaitu disamping sebagai penggerak, juga ikut serta

    menciptakan perluasan kesempatan kerja dan penanganan masalah

    pengurangan pengangguran.

    Keberhasilan capaian

    indikator ini dapat

    terlihat dari Tingkat

    Partisipasi Angkatan

    Kerja (TPAK).

    Berdasarkan data BPS

    tahun 2016, TPAK

    Provinsi Jawa Barat

    sebesar 60,65% dari

    target 66% dengan

    capaian kinerja 91,89% (Sangat Baik). TPAK Jawa Barat mengalami

    perlambatan sebesar 0,94% dari capaian kinerja tahun 2015, yang

    sebesar 92,83%. TPAK Provinsi Jawa Barat masih dibawah D.I

    Yogyakarta (71,96), Jawa Tengah (67,15), DKI Jakarta (66,91), Jawa

    Timur (66,14), Banten (63,66) dan rata-rata TPAK Nasional (66,34).

    Untuk itu perlu adanya percepatan pencapaian kinerja TPAK di

    Provinsi Jawa Barat untuk tahun selanjutnya.

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 41

    (2) PDRB Per Kapita (ADHB)

    Kinerja perekonomian

    Jawa Barat diukur dengan

    besaran produk domestik

    regional bruto (PDRB) per

    kapita atas dasar harga

    berlaku (adhb). PDRB per

    kapita dapat digunakan

    sebagai pendekatan untuk

    menghitung pendapatan

    per kapita (per capita

    income) dengan asumsi

    bahwa pendapatan faktor produksi dan transfer yang mengalir keluar

    (transfer-out) sama dengan pendapatan faktor produksi dan transfer

    yang masuk (transfer-in). PDRB per kapita Provinsi Jawa Barat

    (berdasarkan data BPS tahun 2016) sebesar Rp. 34,88 juta dari target

    Rp. 24 juta dengan capaian kinerja 145,33%, atau kategori Sangat

    Baik. Dengan capaian tersebut, PDRB Jawa Barat mengalami

    pelambatan 3,08% dari capaian kinerja tahun 2015, yang sebesar

    148,41%. Dalam konstelasi nasional, PDRB per kapita (ADHB) Provinsi

    Jawa Barat masih dibawah DKI Jakarta (Rp. 207,99 juta), Nasional

    sebesar (47,96), Banten (42,31), namun berada diatas D.I Yogyakarta

    (29,59), Jawa Tengah (32,1).

    (3) PDRB Per Kapita (ADHK)

    PDRB perkapita atas dasar harga konstan (ADHK)-2010 Provinsi Jawa

    Barat ditargetkan sebesar Rp. 11 Juta, dengan realisasi mencapai

    Rp.26,92 juta, sehingga capaian kinerja mencapai 244,73% (Sangat

    Baik). Capaian kinerja tersebut melambat sebesar 27,27%

    dibandingkan capaian tahun 2015, yang sebesar 272%. Nilai PDRB

    per kapita ADHK Jawa Barat masih berada dibawah DKI Jakarta (Rp.

    147,06 juta) serta di atas Nasional (36,46).

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 42

    020406080

    100120140160

    PDRB Per Kapita (ADHK) Jawa Barat dalam konstelasi Nasional 2016

    (4) Laju Pertumbuhan Ekspor

    Pada umumnya negara-negara sedang berkembang mengandalkan

    kelancaran arus pendapatan devisa dan kegiatan ekonominya yang

    berasal dari ekspor. Keberhasilan dalam meningkatkan ekspor dapat

    menjadi cerminan peningkatan daya saing dan sekaligus merupakan

    jalan satu indikasi dari tumbuhnya dinamika positif dalam

    kewirausahaan suatu negara. Beradarkan hal ini, peningkatan ekspor

    bulan lagi sekedar pilihan melainkan merupakan suatu keharusan.

    Nilai ekspor Jawa Barat periode Januari-Desember 2016 tercatat

    sebesar USD 25,73 milyar, naik tipis 0,13 persen dibandingkan periode

    yang sama di tahun 2015 yang mencapai USD 25,69 milyar.

    Secara year-on-year (rentang Desember 2016 terhadap Desember

    2015), nilai ekspor nonmigas mencapai titik terendah pada Juli 2016

    senilai USD 1,52 milyar, sedangkan ekspor tertinggi tercatat pada April

    2016 dengan nilai USD 2,60 milyar. Sementara itu nilai ekspor migas

    terendah sebesar USD 10,53 juta terjadi pada November 2016 dan

    tertinggi senilai USD 72,37 juta terjadi pada Maret 2016.

    Keberhasilan Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan ekspor juga

    mencerminkan peningkatan daya saing dan sekaligus merupakan

    satu indikasi dari tumbuhnya kewirausahaan. Terkait hal itu

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 43

    peningkatan ekspor bukan lagi sekedar pilihan melainkan merupakan

    suatu keharusan. Memasarkan produk di luar negeri berbeda dengan

    memasarkannya di dalam negeri, di pasar luar negeri sangat

    kompetitif sehingga hanya pengusaha yang mempunyai daya saing

    yang tinggi akan berhasil dalam persaingan serta berhasil

    mendapatkan pangsa pasar. Dalam usaha untuk menciptakan daya

    saing maka perbaikan mutu produk ekspor perlu ditingkatkan,

    sehingga dapat menghindari adaya penolakan dari negara tujuan

    ekspor. Walaupun nilai ekspor Jawa Barat meningkat dibandingkan

    dengan tahun lalu namun untuk laju pertumbuhan ekspor mengalami

    penurunan yang cukup tinggi.

    Berdasarkan data dari BPS Laju Pertumbuhan Ekspor pada tahun 2016

    sebesar 3,34% dari target 7% dengan capaian kinerja 47,71%, atau

    kategori Kurang. Laju Pertumbuhan Ekspor Jawa Barat mengalami

    perlambatan sebesar 183,83 % dari capaian kinerja tahun 2015, yang

    sebesar 231,54%. Walaupun mengalami perlambatan tetapi kinerja

    Jawa Barat masih jauh diatas Laju Pertumbuhan Ekspor provinsi-

    provinsi di Pulau Jawa yang beberapa diantaranya mendapat nilai

    minus, yaitu baik DKI Jakarta (-0,42), D.I Yogyakarta (-0,35), Jawa

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 44

    Tengah (11,10), bahkan dengan nasional (-1,74).

    (5) Nilai Investasi PMA PMDN :

    Berdasarkan data dari BPMPT Provinsi Jawa Barat sampai dengan

    bulan Januari 2016 nilai investasi PMA-PMDN sebesar Rp. 143,40

    trilyun dari target Rp. 107,79 trilyun dengan capaian kinerja 133,04%

    (kategori Sangat Baik), dan mengalami percepatan 53,37% dari

    capaian kinerja tahun 2015, yang sebesar 73,44%.

    Porsi Penanaman

    Modal Asing (PMA)

    yang mendominasi

    berdampak signifikan

    terhadap peringkat

    Jawa Barat sebagai

    tujuan utama

    investasi di

    Indonesia. Kontribusi

    PMA di Jawa Barat

    mencapai Rp 22,52

    triliun, sedangkan

    sisanya Rp 6,08 triliun merupakan kontribusi dari Penanaman Modal

    Dalam Negeri.

    Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat kedua dengan total 960

    proyek di bawah DKI Jakarta dengan total proyek 1.239 proyek.

    Jakarta memiliki jumlah proyek investasi terbesar diikuti oleh Jawa

    Barat dan Banten. Jumlah proyek ini penting untuk menunjukkan

    secara kuantitatif proyek investasi yang direalisasikan di suatu daerah.

    Indikator kinerja jumlah nilai investasi di Jawa Barat dari target

    sebesar Rp. 107,79 Trilyun dapat terealisasi sebesar Rp. 143,04

    Trilyun sehingga realisasi pencapaian targetnya sebesar 133,04 %.

    Jika dibandingkan dengan realisasi investasi PMA dan PMDN di Jawa

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 45

    Barat Tahun 2015 juga mengalami peningkatan sebesar 6,64 % yaitu

    dari realisasi sebesar Rp. 121,52 Trilyun pada Tahun 2015 meningkat

    menjadi Rp. 143,04 Trilyun pada Tahun 2016.

    Tabel 3.9

    Realisasi Investasi berdasarkan Jumlah Proyek, Investasi

    PMA/PMDN dan Penyerapan Tenaga Kerja Tahun 2016

    NO JENIS INFORMASI TAHUN LAJU

    PERTUMBUHAN

    (%) 2015 2016

    1.

    Jumlah Total Proyek (buah) 37.213 38.057 2,27

    a. PMA (buah) 5.108 5.923 15,96

    b. PMDN (buah) 32.105 32.134 0,09

    2.

    Jumlah Total Investasi PMA dan PMDN (Rp)

    121,516 Trilyun

    143,04 Trilyun

    17,71

    a. PMA (Rp) 71,73

    Trilyun

    74,99

    Trilyun 4,54

    b. PMDN (Rp) 49,78

    Trilyun

    68,05

    Trilyun 26,85

    3.

    Penyerapan Tenaga Kerja (Orang)

    349.377 479.751 37,32

    a. PMA (orang) 240.048 295.039 22,91

    b. PMDN (orang) 109.329 184.712 68,95

    Sumber : BPMPT Bidang Pengendalian Tahun 2016 (berdasarkan data SPIPISE s/d 31Desember 2016)

    Jumlah proyek (lapangan usaha) PMA/PMDN tahun 2016 sebanyak

    38.057 proyek/usaha. Terjadi peningkatan jumlah proyek baik PMA

    maupun PMDN sebesar 2,27 % dibandingkan dengan jumlah proyek pada

    tahun 2015 sebanyak 37.213 proyek/usaha. Untuk serapan tenaga kerja

    tahun 2016 sebanyak 479.751 orang, dimana jumlah tersebut mengalami

    peningkatan sebesar 37,32 % dibanding tahun 2015 sebanyak 349.377

    orang.

    Berdasarkan rumpun sektor lapangan usaha yang berkontribusi

    terhadap realisasi investasi di Jawa Barat tahun 2016 PMA dan PMDN

    meliputi 24 sektor usaha, dengan 5 sektor yang merupakan peringkat 5

    (lima) besar diantaranya : sektor perdagangan & reparasi dengan nilai

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 46

    investasi Rp. 39,1 Trilyun ; sektor Industri kendaraan bermotor & alat

    transportasi lain dengan nilai investasi Rp. 30,7 Trilyun ; sektor Industri

    Logam, Mesin & Elektronika dengan nilai investasi Rp. 12,4 Trilyun ; sektor

    Industri makanan dengan nilai investasi Rp. 11,7 Trilyun dan kelima

    terbesar adalah sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran

    dengan nilai investasi Rp. 11,01 Trilyun Secara rinci dapat terlihat pada

    gambar berikut.

    Gambar 3.1

    Investasi Berdasarkan Rumpun Sektor Usaha

    Jika dilihat realisasi investasi berdasarkan lokasi, realisasi investasi

    terbesar terdapat di Kabupaten Bekasi sebesar 39,57 % dari total nilai

    realisasi investasi di Jawa Barat disusul dengan Kabupaten Karawang,

    Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Kota Bandung. Sebaran investasi

    berdasarkan lokasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

    Tabel 3.10

    Realisasi investasi berdasarkan lokasi

    No. KAB./KOTA Jumlah LKPM

    Tenaga Kerja (orang)

    Jumlah Investasi (Rp.) Rasio (%)

    1 Kab Bekasi 6.838 183.407

    56.605.906.554.429 39,57

    2 Kab Karawang 3.081 45.056

    27.348.913.426.217 19,12

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 47

    3 Kab Bogor 4.292 51.634

    16.334.331.273.573 11,42

    4 Kota Bekasi 4.263 23.315

    8.663.566.310.596 6,06

    5 Kota Bandung 653 8.148

    7.240.702.070.518 5,06

    6 Kab Purwakarta 813 19.146

    4.812.728.058.305 3,36

    7 Kab Subang 1.525 21.874

    3.115.785.096.105 2,18

    8 Kab Cirebon 1.486 19.725

    2.649.051.846.361 1,85

    9 Kota Depok 1.635 4.451

    2.418.660.816.570 1,69

    10 Kota Cimahi 369 4.559

    2.251.401.399.147 1,57

    11 Kab Cianjur 626 9.440

    1.659.937.744.169 1,16

    12 Kab Bandung Barat

    1.023 8.613

    1.550.249.498.509 1,08

    13 Kota Bogor 1.222 2.963

    1.217.693.543.649 0,85

    14 Kab Sukabumi 933 9.261

    1.177.703.957.944 0,82

    15 Kab Bandung 1.591 19.712

    1.099.726.221.212 0,77

    16 Kab Sumedang 740 9.324

    1.045.905.706.416 0,73

    17 Kota Cirebon 687 1.593

    923.581.149.298 0,65

    18 Kab Garut 214 7.007

    793.705.255.728 0,55

    19 Kab Majalengka 673 8.523

    571.332.208.990 0,40

    20 Kab Kuningan 1.343 2.875

    412.591.099.557