BAB I PENDAHULUAN - jabarprov.go.idjabarprov.go.id/assets/data/menu/LKIP PROVINSI JAWA BARAT...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN - jabarprov.go.idjabarprov.go.id/assets/data/menu/LKIP PROVINSI JAWA BARAT...
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 1
1.1. Latar Belakang
Dalam kerangka mewujudkan cita-cita bernegara sesuai dengan
konstitusi negara Republik Indonesia setiap penyelenggara pemerintahan, baik
Pusat maupun Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), wajib menyelenggarakan
kepemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik
diperlukan suatu sistem yang dapat menunjang pelaksanaannya, sistem
tersebut dikenal dengan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sistem ini
mencakup Perencanaan Strategis, Perencanaan Kinerja, Perjanjian Kinerja,
Pengukurn Kinerja dan Pelaporan Kinerja.
Penyusunan SAKIP didasarkan pada Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998
Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme, serta Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014. Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan mengelola sumber
daya yang dimilikinya. Pertanggungjawaban tersebut disajikan dalam bentuk
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Pemerintah
Provinsi Jawa Barat berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Selain itu, penyusunan LKIP mengacu
pada dokumen Perencanaan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa
Barat Tahun 2013-2018, Rencana Kinerja Tahun 2016, Perjanjian Kinerja Tahun
BAB I PENDAHULUAN
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 2
2016 serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD Tahun 2016.
1.2. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi Jawa
Barat tahun 2016 dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja
organisasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam satu tahun anggaran yang
dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan.
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi Jawa
Barat adalah sebagai sarana bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam
menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh pemangku
kepentingan (presiden, DPRD dan masyarakat) atas pelaksanaan tugas, fungsi
dan kewenangan pengelolaan sumberdaya yang telah dipercayakan kepada
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas
kinerja, LKIP diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka :
1. Mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk dapat melaksanakan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang
didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan
yang transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat di
seluruh Jawa Barat;
2. Menjadikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akuntabel, sehingga
dapat berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi
masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib, dan kondusif;
3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang
berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Provinsi
Jawa Barat guna membantu pelayanan kepada masyarakat lebih baik;
4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat di Jawa Barat terhadap
penyelenggara Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 3
2.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Proses ini
menghasilkan suatu Rencana Strategis Instansi Pemerintah yang setidaknya
memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program serta ukuran
keberhasilan dalam pelaksanaannya.
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, penyusunan
Rencana Strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi
pemerintah agar dalam 5 tahun ke depan mampu menjawab tuntutan
lingkungan strategis lokal, nasional dan global, namun berada dalam tatanan
Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui pendekatan
Perencanaan Strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah dapat lebih
menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang
dihadapi dalam upaya meningkatkan kinerjanya.
2.1.1. Visi dan Misi
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan
dan peluang yang ada di Jawa Barat serta mempertimbangkan budaya yang
terdapat dalam masyarakat Jawa Barat, maka Visi Pemerintah Provinsi Jawa
Barat yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 yang merupakan tahap
ketiga Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2005-
BAB II PERENCANAAN KINERJA
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 4
2025, yaitu:
Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk
Semua
Memperhatikan Visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi
yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Provinsi Jawa
Barat mampu menjadi daerah terunggul di Indonesia dalam berbagai aspek
terutama terutama aspek sumber daya manusia, ekonomi, pemerintahan,
sosial, budaya dan lingkungan hidup.
Penjabaran makna dari Visi Jawa Barat tersebut adalah sebagai berikut:
Maju : adalah sikap dan kondisi masyarakat yang
produktif, berdaya saing dan mandiri, terampil dan
inovatif dengan tetap dapat menjaga tatanan sosial
masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif
terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang
pada nilai budaya serta kearifan lokal dan berdaulat
secara pangan, ketahanan ekonomi dan sosial.
Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang
secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan
makmur dalam menjalani kehidupan.
Untuk Semua : adalah kondisi dimana hasil pembangunan dapat
dirasakan oleh seluruh lapisan, elemen dan komponen
masyarakat.
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan tetap
memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta
memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai
berikut:
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 5
M i s i
1. Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Saing
2. Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan
3. Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan
Perluasan Partisipasi Publik
4. Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan
Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan
5. Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda
dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai
Kearifan Lokal.
2.1.2. Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran
Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan
tersebut diatas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi
menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan adalah sesuatu yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan
dengan memperhatikan pada isu-isu dan analisis stratejik. Tujuan akan memberi
arahan untuk perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka
merealisasikan misi.
Sedangkan sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh
instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dapat dicapai dan
berorientasi pada hasil dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran
dilengkapi indikator sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran
yang akan diwujudkan pada tahun yang bersangkutan. Setiap indikator sasaran
dilengkapi dengan tingkat capaian (target) masing-masing.
Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu sampai
dengan satu tahun secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang
ditetapkan dalam Rencana Stratejik.
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 6
Tujuan dan sasaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013-
2018 berdasarkan misi yang telah di rumuskan adalah sebagai berikut:
MISI - 1 : Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing
TUJUAN
1. Membangun sumber daya manusia Jawa Barat yang menguasai IPTEK, senantiasa berkarya, kompetitif, dengan tetap
mempertahankan identitas dan ciri khas masyarakat yang santun dan berbudaya.
SASARAN
1. Meningkatnya Aksesibilitas Dan Kualitas Pendidikan Yang Unggul,
Terjangkau Dan Merata
Indikator sasaran:
IPM
Indeks Pendidikan
2. Meningkatnya Kualitas Layanan Kesehatan Bagi Semua Serta
Perluasan Akses Pelayanan Yang Terjangkau Dan Merata Indikator sasaran:
Indek Kesehatan
AHH (Angka Harapan Hidup)
4.
Meningkatnya Kualitas Ketahanan Keluarga Indikator sasaran:
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
MISI - 2 : Membangun Perkonomian Yang Kokoh dan Berkeadilan
TUJUAN
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan mengurangi disparitas ekonomi antar wilayah.
SASARAN
1. Jawa Barat Sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 7
Indikator sasaran:
Skor Pola Pangan Harapan
2. Meningkatnya Daya Saing Petani
Indikator sasaran:
Nilai Tukar Petani (NTP)
3. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi.
Indikator sasaran:
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
PDRB Per Kapita (ADHB)
Laju Pertumbuhan Ekspor
Nilai Investasi PMA PMDN
Nilai Investasi/PMTB adhb
Inflasi
4. Meningkatnya jumlah dan kualitas wirausahawan.
Indikator sasaran:
Indeks Daya beli
5. Meningkatnya pembangunan ekonomi perdesaan dan regional
Indikator sasaran:
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Indeks Gini
MISI - 3 : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik.
TUJUAN
1. Meningkatkan kualitas birokrasi yang profesional dan akuntabel dalam
rangka peningkatkan kualitas pelayanan publik serta pembangunan partisipatif.
2. Terwujudnya Pemerintahan yang modern.
3. Terwujudnya profesionalisme Pemerintahan yang didukung oleh aparatur yang kompeten.
4. Meningkatkan stabilitas di daerah.
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 8
SASARAN
1. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintahan serta mewujudkan perluasan partisipasi publik
Indikator sasaran: Indikator Daya Saing Provinsi
Pendapatan Asli Daerah
2. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan berbasis IPTEK
Indikator sasaran: Skala Komunikasi Organisasi Pemerintahan
Indeks Keterbukaan Informasi Publik Indeks Persepsi Korupsi
4, Meningkatnya stabilitas tibumtranmas, kesadaran politik dan hukum Indikator sasaran:
Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum Indeks Demokrasi Indonesia di Jawa Barat
MISI - 4 : Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan
TUJUAN
1. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan keberlanjutan pembangunan.
2. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk peningkatan
produktivitas ekonomi, dan pelayanan dasar.
SASARAN
1. Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana.
Capaian Fungsi Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah
2. Meningkatnya kualitas pemenuhan infrastruktur dasar
masyarakat. Indikator sasaran:
Tingkat Ketersediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Provinsi
Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi
Rasio Elektrifikasi Rumah Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan
3. Meningkatnya percepatan pembangunan infrastruktur strategis
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 9
Indikator sasaran:
Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang
Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi (kondisi baik & sedang)
MISI - 5 : Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta pengembangan Pariwisata
dalam Bingkai Kearifan Lokal
TUJUAN
1. Mewujudkan kesejahteraan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);
2. Mewujudkan pemuda yang tangguh dan berdaya saing serta
meningkatnya prestasi olahraga;
3. Melestarikan seni dan budaya berbasis kearifan lokal dan
mengembangkan pariwisata yang berdaya saing;
4. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar dan hak dasar manusia.
SASARAN
1. Pencegahan dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Indikator sasaran: Angka Kemiskinan
Tingkat Pengangguran Terbuka
2. Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olah raga serta penanganan komunitas tertentu. Indikator sasaran:
Jumlah Pemuda Berprestasi Skala Internasional
3. Meningkatnya Peran Masyarakat Dalam Pembangunan Olahraga,
Seni Budaya Dan Pariwisata. Indikator sasaran:
Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk
memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 10
2.1.3. Isu Strategis Tahun 2016
Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan
fenomena atau belum dapat diselesaikan pada tahun sebelumnya dan memiliki
dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan,
sehingga perlu diatasi secara bertahap. Penetapan isu startegis didasarkan
pada situasi dan kondisi yang akan dihadapi pada tahun 2015 dan 2016, serta
mempertimbangkan hasil evaluasi pembangunan dan pencapaian indikator
pembangunan tahun 2013-2014.
Dengan memperhatikan situasi dan kondisi, serta hasil evaluasi
pembagunan Provinsi Jawa Barat, maka isiu strategis pembangunan daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, yaitu:
Bidang Pemerintahan: 1)Kualitas demokrasi; 2)Pemerintahan yang
akuntabel dan inovatif; 3)Keamanan dan ketertiban daerah; 4)Kualitas
kesejahteraan aparatur berbasis kinerja; 5)Beberapa kebijakan pascapenetapan
Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6)Penataan Daerah Otonom Baru; 7)Harmonisasi produk peraturan perundang-
undangan daerah; 8)Pengembangan Teknologi Informasi dalam berbagai
aspek; 9)Sinergitas pembangunan desa-kota; serta 10)Peran dan fungsi balai
untuk pelayanan sosial.
Bidang Perekonomian: 1)Peningkatan dan Pemerataan Pendapatan
Masyarakat; 2)Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Pertanian dan
Perikanan; 3)Pengembangan Perekonomian Wilayah Perbatasan;
4)Pengembangan Industri Wisata Jawa Barat; 5)Ketahanan Pangan;
6)Peningkatan Investasi; 7)Peningkatan Peran dan daya saing BUMD; serta
8)Peningkatan Kerjasama Business to Business.
Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup: 1)Kualitas,
Kuantitas, dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar (jalan, air bersih, air
limbah, drainase, listrik, dan persampahan); 2)Kualitas dan cakupan pelayanan
infrastruktur strategis (jalan tol, kereta api, pelabuhan, bandara); 3)Penurunan
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 11
Kualitas Lingkungan Hidup; 4)Pengendalian dan pengawasan Penataan Ruang;
serta 5)Alih Fungsi Lahan.
Bidang Sosial Budaya: 1)Pertumbuhan penduduk dan
persebarannya; 2)Kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan;
3)Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kualitas tenaga kerja;
4)Kecepatan dan ketepatan penanganan bencana serta adaptasi masyarakat
terhadap bencana; 5)Pelestarian nilainilai dan warisan budaya lokal;
6)Penanggulangan penduduk miskin; 7)Pencegahan dan Penanganan Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS); serta 8)Pembangunan pusat seni, budaya dan
stadion olah raga di kabupaten/kota.
2.2. Indikator Kinerja Utama
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata
pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman
Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah,
Indikator. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu
tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Sehubungan dengan hal tersebut,
Pemerintah Daerah provinsi Jawa Barat menetapkan IKU dengan Keputusan Gubernur
Jawa Barat Nomor 061/Kep.1409-Org/2015 Tentang Indikator Kinerja Utama
Pemerintah Daerah Provinsi Dan Organisasi Perangkat Daerah Di Lingkungan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat :
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Tahun 2013-2018
No MISI INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET
2016 AKHIR THN RPJMD
1 2 3 4 5 6
MISI PERTAMA :
Membangun masyarakat yang berkualitas dan
berdaya saing
1. Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) poin 76,00-77,00 77,00-78,00
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 12
No MISI INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET
2016 AKHIR THN RPJMD
1 2 3 4 5 6
2. Indek Pendidikan Poin 88,00 89
1. Indek kesehatan Poin 78 81,91-83,51
2. AHH (Angka Harapan Hidup)
Tahun 70,75 - 71,5 71 - 72
Indek Pemberdayaan Gender
(IPG) Poin 73,5 75
2. MISI KEDUA : Membangun perekonomian
yang kokoh dan berkeadilan
1. Skor pola pangan harapan
Poin 80 82
2. Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 112 - 113 114 - 116
1. Tingkat partisipasi
angkatan kerja %
66,00 -
67,00 82
2. PDRB Perkapita (ADHB)
Juta Rupiah Juta
Rupiah
24,00 - 26,00
28,00-30,00
3. PDRB Perkapita (ADHK) 11,00 - 13,00
15,00-17,00
4. Laju pertumbuhan ekspor % 7,0 - 7,5 8 8,5
5. Nilai investasi PMA-PMDN Trilyun Rupiah
107,79 -
121,80
138,85-
154,00
6. Nilai investasi/ PMTB
adhb Trilyun
Rupiah
226,40
246,40
315,3
335,3
7. Inflasi % 4,5 5,5 4,0 -5,0
Indek daya beli Poin 65,5 66
1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
%/Thn 6,3 - 6,9 6,4-7,0
2. Indeks Gini Poin
0,35 - 0,34
0,34-0,33
3. MISI KETIGA : Meningkatkan
kinerja pemerintahan, profesionalisme
aparatur dan perluasan partisipasi publik
1. Indikator daya saing provinsi
Rangking 2 2-1
2. Pendapatan Asli Daerah Trilyun Rupiah
15 17,70
1. Skala komunikasi
organisasi pemerintahan Skala 1-7 5 6
2. Indeks keterbukaan
informasi publik Poin 80 85
3. Indeks persepsi korupsi Poin 8 8
1. Tingkat Partisipasi
Pemilihan Umum % 68 70
2. Indeks Demokrasi Poin
67,50
68,00 68,50-69,00
1. MISI KEEMPAT : Capaian fungsi kawasan Persen 41 43 100,54
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 13
No MISI INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET
2016 AKHIR THN RPJMD
1 2 3 4 5 6
Mewujudkan Jawa Barat yang
nyaman dan pembangunan infrastruktur
strategis yang berkelanjutan
lindung terhadap luas wilayah
1. Tingkat ketersediaan fasilitas perlengkapan
jalan provinsi
Persen 21 67,51-80,00
2. Tingkat Kondisi baik
jaringan irigasi di Daerah irigasi kewenangan provinsi
Persen 81 - 86 86-90
3. Rasio elektrifikasi rumah
tangga Persen 84 86 88-90
4. Cakupan pelayanan persampahan perkotaan
Persen 67 69 70-71
1. Pencapaian status mutu sungai utama dan waduk besar dengan tingkat
cemar sedang
Persen 11,2 - 11,7 12,3-13
2. Tingkat kemantapan jalan provinsi (kondisi baik dan sedang)
Persen 98,15 -98,25
97,5-98
5. MISI KELIMA :
Meningkatkan kehidupan sosial, seni dan budaya,
peran pemuda dan olah raga serta pengembangan
pariwisata dalam bingkai kearifan lokal
1. Angka kemiskinan
Persen 5,00 - 4,10 5,00-4,1
2. Tingkat pengangguran
terbuka Persen 7,00 - 6,50 6,50-6,00
1. Jumlah pemuda
berprestasi skala internasional
Orang 4 5
2. Jumlah karya seni dan budaya yang didaftarkan
untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional
Buah 9 11
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 14
2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji kinerja tahunan sangat
penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi dilingkungan
Pemerintahan, karena merupakan wahana proses yang akan memberikan
perspketif mengenai apa yang akan diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan
kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun
prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas, Dengan
perencanaan kinerja tersebut diharapkan focus dalam mengarahkan dan
mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan
tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.
Penyusunan Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
mengacu pada dokumen RPJMD Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 -
2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016, Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) perubahan Tahun 2016, dan dokumen Anggaran
Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun 2016. Pemerintah
daerah Provinsi Jawa Barat telah menyusun Perjanjian Kinerja Perubahan
Tahun 2016 dengan uraian sbb :
Tabel 2.2
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
1 2 3 4 5
1. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang
unggul, terjangkau dan merata
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
poin 76,00-77,00
2. Indeks Pendidikan Poin 88,00
2. Meningkatnya Kualitas Layanan Kesehatan Bagi Seluruh Masyarakat, Serta Perluasan Akses Pelayanan
Yang Terjangkau Dan Merata
1 Indeks Kesehatan Poin 78
2 AHH (Angka Harapan Hidup) Tahun 70,75 - 71,5
3. Meningkatnya Kualitas Ketahanan Keluarga
- Indeks Pembangunan Gender Poin 73,5
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 15
4. Jawa Barat Sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur
- Skor pola pangan harapan Poin 80
5. Meningkatnya Daya Saing
Petani
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 112 - 113
6. Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha Dan Investasi
1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
% 66,00 - 67,00
2. PDRB Per Kapita (ADHB) Juta Rupiah 24,00 - 26,00
3. PDRB Per Kapita (ADHK) Juta Rupiah 11,00 - 13,00
4. Laju Pertumbuhan Ekspor % 7,0 - 7,5
5. Nilai Investasi PMA PMDN Trilyun
Rupiah
107,79 - 121,80
6. Nilai Investasi/PMTB adhb Trilyun
Rupiah
226,40 246,40
7. Inflasi % 4,5 5,5
7. Meningkatnya Jumlah Dan Kualitas Wirausahawan
- Indeks Daya beli Poin 65,5
8. Meningkatnya Pembangunan
Ekonomi Perdesaan Dan Regional
1. Laju Pertumbuhan Ekonomi %/Thn 6,3 - 6,9
2. Indeks Gini Poin 0,35 - 0,34
9. Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas Layanan Pemerintahan Serta
Mewujudkan Perluasan Partisipasi Publik
1. Indikator Daya Saing Provinsi Rangking 2
2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Trilyun Rupiah
15
10. Meningkatnya Kualitas Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis IPTEK
1. Skala Komunikasi Organisasi
Pemerintahan
Skala 1-7 5
2. Indeks Keterbukaan Informasi Publik
Poin 80
3. Indeks Persepsi Korupsi Poin 8
11. Meningkatnya Stabilitas Tibumtranmas, Kesadaran Politik Dan Hukum
1. Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum
% 68
2. Indeks Demokrasi Indonesia di Jawa Barat
Poin 67,50 68,00
12. Meningkatnya Daya Dukung
Dan Daya Tampung Lingkungan Serta Kualitas Penanganan Bencana
- Capaian Fungsi Kawasan
Lindung terhadap Luas Wilayah
Persen 41 43
13. Meningkatnya Kualitas Pemenuhan Infrastruktur
Dasar Masyarakat
1. Tingkat Ketersediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Provinsi
Persen 21
2. Tingkat Kondisi Baik Jaringan
Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi
Persen 81 - 86
3. Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga
Persen 84 86
4. Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan
Persen 67 69
14. Meningkatnya Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Strategis
1. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk
Besar dengan tingkat cemar sedang
Persen 11,2 - 11,7
2. Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi (kondisi baik & sedang)
Persen 98,15 -98,25
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 16
15. Pencegahan Dan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
1. Angka Kemiskinan Persen 5,00 - 4,10
2. Tingkat Pengangguran Terbuka
Persen 7,00 - 6,50
16. Meningkatnya Peran Pemuda, Organisasi Kemasyarakatan Dan Prestasi Olah Raga Serta Penanganan Komunitas
Tertentu
- Jumlah Pemuda Berprestasi Skala Internasional
Orang 4
17. Meningkatnya Peran Masyarakat Dalam Pembangunan Olah Raga, Seni, Budaya Dan Pariwisata
- Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional
Buah 9
Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dan Buku Data LKPJ Tahun 2016
2.4 Rencana Anggaran Tahun 2016
Selama tahun 2016 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka
menjalankan tugas pokok dan fungsi serta mewujudkan target kinerja yang
ingin dicapai Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dianggarkan melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan total belanja langsung urusan wajib dan non urusan sebesar
Rp. 6,68 Trilyun dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar
Rp. 1.47 Trilyun
Anggaran belanja langsung merupakan bagian dari APBD Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, komposisi belanja sebagai berikut :
Tabel 2.3 Rencana Belanja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2016
NO URAIAN RENCANA (RP) %
1 Belanja Tidak Langsung
22.807.901.948.556 77,33
2 Belanja Langsung
6.685.308.859.327 22,67
Jumlah 29.493.210.807.883 100
Sumber : Biro Keuangan SETDA Provinsi Jawa Barat
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 17
Akuntabilitas Kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari
perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai
keberhasilan/percepatan atau kegagalan/perlambatan dalam melaksanakan
misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan
akuntabilitas/pemberi amanah. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat selaku
pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas
melalui penyajian Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Provini Jawa Barat sesuai
dengan ketentuan yang diamanatkan dalam PERPRES Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut
memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing
indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD Tahun
2013-2018, RKT Tahun 2016, RKPD Tahun 2016 dan PK Tahun 2016.
Pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target
setiap indikator dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan
diketahui selisih atau celah kinerja (performance gap). Selanjutnya berdasarkan
selisih kinerja terebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat
untuk peningkatan kinerja di masa mendatang (Performance improvement).
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 18
Tabel 3.1
Pencapaian Kinerja Sasaran Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
No. Nilai Angka Interpretasi Warna
1 > 80 Sangat Baik
2 60 - 79,9 Baik
3 50 - 59,9 Sedang
4 0 - 49,9 Kurang
5 0 Data Tidak Lengkap
Sumber : Aplikasi eSakip Jabar
3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama
Dalam rangka mengukur dan meningkatkan kinerja serta lebih
meningkatkannya akuntabilitas kinerja, setiap instansi pemerintah perlu
menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan ukuran
keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan IKU untuk
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Tingkat Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 061/Kep.1409-
org/2015 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Dan Organisasi
Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Hasil pengukuran atas IKU Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tahun
2016 menunjukan hasil sebagai berikut :
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 19
Tabel 3.2
Capaian Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
Misi 1 : Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Poin 76,00-77,00
70,19 (Metode Baru)
100,91
2. Indeks Pendidikan Poin 89,00/ 61,39
101,86
(Metode Baru) 102,03
3. Indeks Kesehatan Poin 79/ 81,91-83,51 81,05
(Metode Baru) 99,85
4. AHH (Angka Harapan Hidup) Tahun 71 - 72 72,68
(Metode Baru) 102,37
5. Indeks Pembangunan Gender Poin 75 68,87 91,83
Rata-Rata Capaian Misi 99,40
MISI 2 : Membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan
1. Skor pola pangan harapan Poin 82 78,3 95,49
2. Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 114 - 116 104,84 91,96
3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 82 60,65 73,96
4. PDRB Per Kapita (ADHB) Juta Rupiah
28,00-30,00 34,88 124,57
5. PDRB Per Kapita (ADHK) Juta
Rupiah 15,00-17,00 26,92 179,47
6. Laju Pertumbuhan Ekspor % 8 8,5 3,34 41,75
7. Nilai Investasi PMA PMDN Trilyun Rupiah
138,85-154,00 143,04 103,02
8. Nilai Investasi/PMTB adhb Trilyun Rupiah
315,3 335,3 412,30 130,54
9. Inflasi % 4,0 -5,0 2,75 145,45
10. Indeks Daya beli Poin 66 69,51 105,32
11. Laju Pertumbuhan Ekonomi %/Thn 6,4-7,0 5,67 88,59
12. Indeks Gini Poin 0,34-0,33 0,41 82,93
Rata-Rata Capaian Misi 105,25
MISI 3 : Meningkatkan kinerja pemerintahan, profesionalisme aparatur dan perluasan
partisipasi public
1. Indikator Daya Saing Provinsi Rangking 2-1
3 66,67
2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Trilyun
Rupiah 17,70 17,04 113,6
3. Skala Komunikasi Organisasi
Pemerintahan Skala 1-7 3,4/ 6 2,74 80,59
4. Indeks Keterbukaan Informasi Publik Poin 85 76,5 90
5. Indeks Persepsi Korupsi Poin 8 n/a ---
6. Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum % 70 0 0
7. Indeks Demokrasi Indonesia di
Jawa Barat Poin 68,50-69,00 73,04 106,63
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 20
Rata-Rata Capaian Misi 76,24
MISI 4 : Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dan pembangunan infrastruktur strategis yang berkelanjutan
1. Capaian Fungsi Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah
Persen
41 43 37,2 90,73
2. Tingkat Ketersediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Provinsi
Persen 21 20,03 95,38
3. Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi
Persen 86-90 72,06 83,79
4. Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga Persen 88-90 97,87 111,22
5. Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan
Persen 70-71 66,26 98,89
6. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan
tingkat cemar sedang
Persen 12,3-13 56,12 456,26
7. Tingkat Kemantapan Jalan
Provinsi (kondisi baik & sedang) Persen 97,5-98 97,8 100,31
Rata-Rata Capaian Misi 148,08
MISI 5 : Meningkatkan kehidupan sosial, seni dan budaya, peran pemuda dan
olah raga serta pengembangan pariwisata dalam bingkai kearifan lokal
1. Angka Kemiskinan Persen 5,00-4,1 8,77 7
2. Tingkat Pengangguran
Terbuka Persen 6,50-6,00 8,89 73
3. Jumlah Pemuda Berprestasi Skala
Internasional Orang 5 7 175
4. Jumlah Karya Seni dan Budaya yang
didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional
Buah 11 8 73
Rata-Rata Capaian Misi 82
Gambar 3.1.
Capaian Misi Pada Indikator Kinerja Utama
Sangat Baik80%
Baik20%
Capaian Misi pada Indikator Kinerja Utama
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 21
3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran Strategis
Pengukuran kinerja sasaran strategis Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target
sasaran dari masing-masing indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat
pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang
ditetapkan dalam dokumen RPJMD tahun 2013 2018 maupun RKPD tahun
2016. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk
menilai keberhasilan/percepatan dan kegagalan/perlambatan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam
mewujudkan visi, misi instansi pemerintah. Pelaporan kinerja ini didasarkan
pada Perjanjian Kinerja (PK) Perubahan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2016 dan IKU telah ditetapkan 17 (tujuh belas) sasaran strategis
dengan 35 (tiga puluh lima) indikator kinerja (outcome) dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 3.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018
SASARAN
URAIAN
JML
INDIKATOR
Sasaran 1 Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul, terjangkau dan merata
2 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2. Indeks Pendidikan
Sasaran 2 Meningkatnya Kualitas Layanan
Kesehatan Bagi Seluruh Masyarakat, Serta Perluasan Akses Pelayanan Yang Terjangkau Dan
Merata
2 1. Indeks Kesehatan 2. AHH (Angka Harapan Hidup)
Sasaran 3 Meningkatnya Kualitas Ketahanan Keluarga
1 Indeks Pembangunan Gender
Sasaran 4 Jawa Barat Sebagai Daerah
Pertanian Berbasis Agrikultur
1 Skor pola pangan harapan
Sasaran 5 Meningkatnya Daya Saing Petani 1 Nilai Tukar Petani (NTP)
Sasaran 6 Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha
Dan Investasi
7 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
2. PDRB Per Kapita (ADHB) 3. PDRB Per Kapita (ADHK) 4. Laju Pertumbuhan Ekspor
5. Nilai Investasi PMA PMDN 6. Nilai Investasi/PMTB adhb 7. Inflasi
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 22
Sasaran 7 Meningkatnya Jumlah Dan Kualitas Wirausahawan
1 Indeks Daya beli
Sasaran 8 Meningkatnya Pembangunan Ekonomi Perdesaan Dan Regional
2 1. Laju Pertumbuhan Ekonomi 2. Indeks Gini
Sasaran 9 Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas Layanan Pemerintahan Serta Mewujudkan
Perluasan Partisipasi Publik
2 1. Indikator Daya Saing Provinsi 2. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sasaran 10 Meningkatnya Kualitas Tata Kelola
Pemerintahan Berbasis IPTEK
3 1. Skala Komunikasi Organisasi
Pemerintahan 2. Indeks Keterbukaan Informasi
Publik
3. Indeks Persepsi Korupsi
Sasaran 11 Meningkatnya Stabilitas Tibumtranmas, Kesadaran Politik Dan Hukum
2 1. Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum
2. Indeks Demokrasi Indonesia di
Jawa Barat
Sasaran 12 Meningkatnya Daya Dukung Dan Daya Tampung Lingkungan Serta
Kualitas Penanganan Bencana
1 Capaian Fungsi Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah
Sasaran 13 Meningkatnya Kualitas Pemenuhan
Infrastruktur Dasar Masyarakat
4 1. Tingkat Ketersediaan Fasilitas
Perlengkapan Jalan Provinsi 2. Tingkat Kondisi Baik Jaringan
Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi
3. Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga
4. Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan
Sasaran 14 Meningkatnya Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Strategis
2 1. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan
tingkat cemar sedang 2. Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi
(kondisi baik & sedang)
Sasaran 15 Pencegahan Dan Penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
2 1. Angka Kemiskinan
2. Tingkat Pengangguran Terbuka
Sasaran 16 Meningkatnya Peran Pemuda, Organisasi Kemasyarakatan Dan
Prestasi Olah Raga Serta Penanganan Komunitas Tertentu
1 Jumlah Pemuda Berprestasi Skala Internasional
Sasaran 17 Meningkatnya Peran Masyarakat Dalam Pembangunan Olah Raga,
Seni, Budaya Dan Pariwisata
1 Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk memperoleh
HAKI/sertifikasi Badan Internasional
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 23
3.3. Capaian Kinerja Tahun 2016
3.3.1. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016
Secara umum Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah
mendapatkan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam RPJMD tahun 2013-2018 dan PK perubahan Tahun 2016
sebagai berikut :
Tabel 3.4
PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016
NO INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TAHUN 2016 CAPAIAN KINERJA
(%)
INTERPRETASI
TARGET REALISASI
1 2 3 4 5 6 7
MISI PERTAMA : MEMBANGUN MASYARAKAT YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan yang Unggul, Terjangkau Dan Merata
1 IPM (Metode Lama) Poin 76,00-77,00 - - -
IPM (Metode Baru) Poin 69,56-70,91 70,19 100,90 SANGAT BAIK
2 Indeks Pendidikan Poin 88 - - -
Indeks Pendidikan (Metode Baru)
Poin 60,17-62,04 61,39 101,86 SANGAT BAIK
Sasaran 2: Meningkatnya Kualitas Layanan Kesehatan Bagi Semua serta Perluasan Akses Pelayanan yang Terjangkau dan Merata
1. Indek Kesehatan (Metode Lama)
Poin 78 - - -
Indek Kesehatan (Metode
Baru) Poin 81,17-82,74 81,05 99,85 SANGAT BAIK
2. AHH (Angka Harapan Hidup),
Metode Lama Tahun 70,75-71,5 - - -
AHH (Angka Harapan Hidup),
Metode Baru Tahun 72,76-73,78 72,68 99,89 SANGAT BAIK
Sasaran 4: Meningkatnya Kualitas Ketahanan Keluarga
1. Indeks Pemberdayaan Gender (IPG)
Poin 73 69,02 94,54 SANGAT BAIK
MISI KEDUA : MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KOKOH DAN BERKEADILAN
Sasaran 1: Jawa Barat Sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur
1. Skor Pola Pangan Harapan Poin 80 78,3 97,87 SANGAT BAIK
Sasaran 2: Meningkatnya Daya Saing Petani
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 112-113 104,84 93,61 SANGAT BAIK
Sasaran 3: Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha dan Investasi
1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Persen 66,00-67,00 60,65 91,89 SANGAT BAIK
2. PDRB Per Kapita (ADHB) Juta Rupiah 24,00-26,00 34.88 145.33 SANGAT BAIK
3. PDRB Per Kapita (ADHK) Juta Rupiah 11,00-13,00 26.92 244.73 SANGAT BAIK
4. Laju Pertumbuhan Ekspor Persen 7,0-7,5 3.34 47.71 KURANG
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 24
5. Nilai Investasi PMA PMDN Trilyun Rupiah
107,79-121,80 143,04 132,7 SANGAT BAIK
6. Nilai Investasi/PMTB adhb Trilyun Rupiah
226,40-246,40 412.30 182.11 SANGAT BAIK
7. Inflasi Persen 4,5-5,5 2,75 163,64 SANGAT BAIK
Sasaran 4: Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Wirausahawan
1. Indeks Daya Beli Poin 65,5 69,51 106,12 SANGAT BAIK
Sasaran 5: Meningkatnya Pembangunan Ekonomi Perdesaan dan Regional
1. Laju Pertumbuhan Ekonomi %/Thn 6,3-6,9 5.67 90.00 SANGAT BAIK
2. Indeks Gini Poin 0,35-0,34 0,41 86,37 SANGAT BAIK
MISI KETIGA : MENINGKATKAN KINERJA PEMERINTAHAN, PROFESIONALISME APARATUR, DAN PERLUASAN
PARTISIPASI PUBLIK
Sasaran 1: Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas Layanan Pemerintahan serta Mewujudkan Perluan Partisipasi Publik
1. Indikator Daya Saing Provinsi Rangking 2 3 66,67 BAIK
2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rangking 15 17,04 113,6 SANGAT BAIK
Sasaran 2: Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Iptek
1 Skala Komunikasi Organisasi Pemerintahan
(Skala 1-7) 5 4.80 - -
Skala Komunikasi Organisasi
Pemerintahan (Skala 1-4) 2,85 2,74 96,14 SANGAT BAIK
2 Indeks Keterbukaan Informasi
Publik Poin 75 76,5 102 SANGAT BAIK
3 Indeks Persepsi Korupsi Poin 8 n/a n/a ------
Sasaran 4: Meningkatnya Stabilitas Tibumtranmas, Kesadaran Politik dan Hukum
1 Tingkat Partisipasi Pemilihan
Umum Persen 68 0 0 KURANG
- 100
2 Indeks Demokrasi Indonesia di Jawa Barat
Poin 67,50-68,00 73,04 108,20 SANGAT BAIK
MISI KEEMPAT : MEWUJUDKAN JAWA BARAT YANG NYAMAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR STRATEGIS YANG BERKELANJUTAN
Sasaran 1: Meningkatnya Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan serta Kualitas Penanganan Bencana
1. Capaian Fungsi Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah
Persen 41-43 37,2 90,73 SANGAT BAIK
Sasaran 2: Meningkatnya Kualitas Pemenuhan Infrastruktur Dasar Masyarakat
1. Tingkat Ketersediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Provinsi
Persen 21 20,03 95,38 SANGAT BAIK
2. Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi
Persen 72-74 72,06 88,96 SANGAT BAIK
3. Rasio Elektrifikasi Rumah Persen 85-87 97,87 115 SANGAT BAIK
4. Cakupan Pelayanan
Persampahan Perkotaan Persen 67-69 66.26 98,89 SANGAT BAIK
Sasaran 3: Meningkatnya Percepatan Pembangunan Infrastruktur
1.
Pencapaian Status Mutu Sungai
Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang
Persen 11,2-11,7 56,12 501 SANGAT BAIK
2. Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi (kondisi baik &
sedang)
Persen 98,15-98,25 97,8 98,01 SANGAT BAIK
MISI KELIMA : MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMERINTAHAN DAERAH DAN KUALITAS DEMOKRASI
Sasaran 1: Pencegahan dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
1. Angka Kemiskinan Persen 5,00-4,10 8,77 51,01 SEDANG
2. Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 7,00-6,50 8,89 78,74 BAIK
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 25
Sasaran 2: Meningkatnya Peran Pemuda, Organisasi Kemasyarakatan dan Prestasi Olahraga serta Penanganan Komunitas Tertentu
1. Jumlah Pemuda Berprestasi Skala Internasional
Orang 4 7 175 SANGAT BAIK
Sasaran 3: Meningkatnya Peran Masyarakat dalam Pembangunan Olahraga, Seni Budaya dan Pariwisata
1.
Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi
Badan Internasional
Buah 9 8 88,89 SANGAT BAIK
RATA-RATA 118,20 SANGAT BAIK
Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dan Buku Data LKPJ Tahun 2016, diolah
Keterangan : N/A : Not Available Data (Data tidak tersedia)
Berdasarkan tabel 3,5 dapat terlihat bahwa rata-rata capaian kinerja Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa
Barat pada tahun 2016
adalah 111,56 dengan
kategori sangat baik. Hal
ini terutama didukung
oleh 12 (dua belas)
indikator yang mendapat
capaian kinerja yang jauh
melebihi dari target yang
telah ditetapkan yaitu;
IPM, Indeks Pendidikan,
PDRB Per Kapita (ADHB), PDRB Per Kapita (ADHK), Nilai Investasi/PMTB adhb,
Inflasi, Indeks Daya Beli, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Indeks Demokrasi Indonesia
di Jawa Barat, Rasio Elektrifikasi Rumah, Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan
Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang, dan Jumlah Pemuda Berprestasi Skala
Internasional. Sedangkan untuk indikator kinerja yang mendapat kategori baik
sebanyak 19 (sembilan belas) indikator, dan untuk yang berkategori sedang, kurang,
sangat kurang masing-masing 1 (satu) indikator.
82,86
5,71
2,865,71
2,86
Capaian Kinerja Tahun 2016
SANGAT BAIK BAIK SEDANG KURANG Data Tdk Lengkap
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 26
Tabel 3.5 Pencapaian Kinerja Sasaran Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
NO PREDIKAT RATA RATA % CAPAIAN
JUMLAH INDIKATOR
1 Sangat Baik 121,04 29
2 Baik 78,74 2
3 Sedang 58,84 1
4 Kurang 47,71 2
5 Data Tidak Lengkap - 1
3.3.2. Perbandingan Capaian Kinerja
Tabel 3.6
PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2013 - 2016 DAN CAPAIAN TERHADAP RPJMD TAHUN 2018
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN
REALISASI TARGET
RPJMD TH
2018
CAPAIAN 2016
THD RPJMD
2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9
MISI PERTAMA : MEMBANGUN MASYARAKAT YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan yang Unggul, Terjangkau Dan Merata
1 IPM (Metode Lama) Poin 73,4 74,28 74,42 - 77,00-78,00 -
IPM (Metode Baru) Poin 68,25 68,80 69,50 70,19 70,52-73,00 100,91
2 Indeks Pendidikan (Metode Lama) Poin 82,31 83,36 83,79 - 89 -
Indeks Pendidikan (Metode Baru) Poin 58.08 59.26 59.95 61,39 61,61-63,91 102,03
Sasaran 2: Meningkatnya Kualitas Layanan Kesehatan Bagi Semua Serta Perluasan Akses Pelayanan Yang Terjangkau Dan
Merata
1. Indek Kesehatan (Metode Lama) Poin 72,99 74,01 73,66 81,05 81,91-83,51 -
Indek Kesehatan (Metode Baru) Poin 80.14 80.35 80.63 81,05 81,91-83,51 99,85
2. AHH (Angka Harapan Hidup), Metode
Lama Tahun 68,8 68,83 - 72,68 71 72 -
AHH (Angka Harapan Hidup), Metode Baru
Tahun 72.09 72.23 72.41 72,68 73,24-74,28 102,37
Sasaran 4 : Meningkatnya Kualitas Ketahanan Keluarga
1. Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) Poin 68,62 70,68 68,87 69,02 75 91,83
MISI KEDUA : MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KOKOH DAN BERKEADILAN
Sasaran 1: Jawa Barat Sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur
1 Skor Pola Pangan Harapan Poin 74,9 74 78,3 78,3 82 95,49
Sasaran 2: Meningkatnya Daya Saing Petani
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 109 105,16 105,06 104,84 114 - 116 91,96
Sasaran 3: Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha Dan Investasi
1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persen 63,01 62,77 60,34 60,65 82 73,96
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 27
2. PDRB Per Kapita (ADHB) Juta Rupiah 23,6 30,14 32,65 34.88 28,00-30,00 124,57
3. PDRB Per Kapita (ADHK) Juta Rupiah 8,53 24,94 25,84 26.92 15,00-17,00 179,47
4. Laju Pertumbuhan Ekspor Persen 5,5 14,83 15,05 - 8 8,5 41,75
5. Nilai Investasi PMA PMDN Trilyun
Rupiah 67,5 62,83 121,5 143.04
138,85-
154,00 103,02
6 Nilai Investasi/PMTB adhb Trilyun
Rupiah 194,33 305,99 396,36 412.30
315,3
335,3 130,54
7 Inflasi Persen 8,18 7,41 2,73 2,75 4,0 -5,0 145,45
Sasaran 4: Meningkatnya Jumlah Dan Kualitas Wirausahawan
1 Indeks Daya beli Poin 65,08 65,47 66,16 69,51 66 105,32
Sasaran 5: Meningkatnya Pembangunan Ekonomi Perdesaan Dan Regional
1. Laju Pertumbuhan Ekonomi %/Thn 6,06 5,07 5,03 5.67 6,4-7,0 88,59
2. Indeks Gini Poin 0,41 0,4 0,41 0,41 0,34-0,33 82,93
MISI KETIGA : MENINGKATKAN KINERJA PEMERINTAHAN, PROFESIONALISME APARATUR, DAN PERLUASAN PARTISIPASI PUBLIK
Sasaran 1: Meningkatnya Kualitas Dan Akuntabilitas Layanan Pemerintahan Serta Mewujudkan Perluasan Partisipasi Publik
1. Indikator Daya Saing Provinsi Rangking 6 5 n/a 3 2-1 66,67
2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Trilyun Rupiah
12,36 15,038 16,263 17,04 17,70 96,27
Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Iptek
1. Skala Komunikasi Organisasi Pemerintahan
(Skala 1-7) N/A N/A - - 6 -
Skala Komunikasi Organisasi Pemerintahan
(Skala 1-4) N/A N/A 2,74 2,74 3,4 80,59
2. Indeks Keterbukaan Informasi Publik Poin 50 63 73 76,5 85 90
3. Indeks Persepsi Korupsi Poin 5,5 3,7 n/a n/a 8 -
Sasaran 4 : Meningkatnya Stabilitas Tibumtranmas, Kesadaran Politik Dan Hukum
1. Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum Persen 57 71,3 62,58 0 70 0
2. Indeks Demokrasi Poin 65,18 65,18 73,04 73,04 68,50-69,00 106,63
MISI KEEMPAT : MEWUJUDKAN JAWA BARAT YANG NYAMAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR STRATEGIS
YANG BERKELANJUTAN
Sasaran 1: Meningkatnya Daya Dukung Dan Daya Tampung Lingkungan Serta Kualitas Penanganan Bencana
1. Capaian Fungsi Kawasan Lindung
terhadap Luas Wilayah Persen 0 37,2 37,2 37,2 45 90,73
Sasaran 2: Meningkatnya Kualitas Pemenuhan Infrastruktur Dasar Masyarakat
1. Tingkat Ketersediaan Fasilitas
Perlengkapan Jalan Provinsi Persen 15,83 17,02 19,06 20,03 25 95,38
2. Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi
Persen 65,98 67,37 69,65 72,06 86-90 83,79
3. Rasio Elektrifikasi Rumah Persen 80,05 83,77 85-87 97,87 88-90 111,22
4. Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan
Persen 64,7 64,88 65,65 66,26 70-71 94,66
Sasaran 3:Meningkatnya Percepatan Pembangunan Infrastruktur
1. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang
Persen 0 13,4 23,45 56,12 12,3-13 456,26
2. Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi (kondisi baik & sedang)
Persen 97,56 97,68 97,8 98,01 97,5-98 98,98
MISI KELIMA : MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMERINTAHAN DAERAH DAN KUALITAS DEMOKRASI
Sasaran 1 : Pencegahan Dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
1. Angka Kemiskinan Persen 9,61 9,44 9,57 8,77 5,00-4,1 57,01
2. Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 9,22 8,45 8,72 8,89 6,50-6,00 73,12
Sasaran 2 : Meningkatnya Peran Pemuda, Organisasi Kemasyarakatan Dan Prestasi Olahraga Serta Penanganan Komunitas
Tertentu
1. Jumlah Pemuda Berprestasi Skala
Internasional Orang N/A N/A 0 7 5 175
Sasaran 3 : Meningkatnya Peran Masyarakat Dalam Pembangunan Olahraga, Seni Budaya Dan Pariwisata
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 28
2.
Jumlah Karya Seni dan Budaya yang
didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional
Buah
N/A
3 8 8 11 72,73
RATA-RATA 103,11
Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dan Buku Data LKPJ Tahun 2016, diolah
Keterangan : N/A : Not Available Data (Data tidak tersedia)
Berdasarkan pengukuran capaian kinerja indikator terhadap target yang
ditetapkan dalam RPJMD 2013-2018, rata-rata capaian kinerja Tahun 2016
sudah mencapai 90,99% dari target akhir RPJMD Tahun 2018 dengan kategori
Sangat Baik. Terdapat capaian kinerja yang sudah jauh melampaui target akhir
RPJMD yang mencapai 190,65% diatas target, yaitu untuk indikator Pencapaian
Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang.
Tabel 3.7 PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA
TAHUN 2014, 2015 DAN TAHUN 2016
NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
CAPAIAN KINERJA (%) PERCEPATAN
(PERLAMBATAN)
2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6
MISI PERTAMA : MEMBANGUN MASYARAKAT YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan yang Unggul, Terjangkau Dan Merata
1. IPM (Metode Lama) Poin 100,04 99,56 - -
IPM (Metode Baru) Poin 99,56 100,44 0,88
2. Indeks Pendidikan (Metode Lama) Poin 98,48 98,00 - -
Indeks Pendidikan (Metode Baru) Poin 98,00 100,31 3,86
Sasaran 2: Meningkatnya Kualitas Layanan Kesehatan Bagi Semua Serta Perluasan Akses Pelayanan Yang
Terjangkau Dan Merata
1. Indek Kesehatan (Metode Lama) Poin 97,4 96,25 103,91 -
Indek Kesehatan (Metode Baru) Poin 96,25 98,89 2,64
2. AHH (Angka Harapan Hidup), Metode Lama
Tahun 99,75
103,60 102,91 -
AHH (Angka Harapan Hidup), Metode Baru
Tahun
103,60 99,25 -4,35
Sasaran 4 : Meningkatnya Kualitas Ketahanan Keluarga
1 Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) Poin 100,97 95,63 94,54 -0,09
MISI KEDUA : MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KOKOH DAN BERKEADILAN
Sasaran 1 : Jawa Barat Sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur
1 Skor Pola Pangan Harapan Poin 100 103,03 97,87 -5,16
Sasaran 2 : Meningkatnya Daya Saing Petani
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 95,6 94,65 104,31 -1,04
Sasaran 3: Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha Dan Investasi
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 29
1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persen 98,08 92,83 91,89 -0,94
2. PDRB Per Kapita (ADHB) Juta
Rupiah 139,63 148,41 145,33 -3,08
3. PDRB Per Kapita (ADHK) Juta
Rupiah 277,11 272,00 244,73 -27,27
4. Laju Pertumbuhan Ekspor Persen 247,17 231,54 47.71 -183,83
5. Nilai Investasi PMA PMDN Trilyun
Rupiah 73,44 126,81 95,77 -31,04
6 Nilai Investasi/PMTB adhb Trilyun
Rupiah 175,65 199,58 182,11 -17,47
7 Inflasi Persen 123,5 267,40 163,64 -103,76
Sasaran 4: Meningkatnya Jumlah Dan Kualitas Wirausahawan
1 Indeks Daya Beli Poin 102,3 102,65 106,12 3,47
Sasaran 5: Meningkatnya Pembangunan Ekonomi Perdesaan Dan Regional
1. Laju Pertumbuhan Ekonomi %/Thn 85,93 81,13 90,00 8,87
2. Indeks Gini Poin 110,53 90,24 86,37 -4,87
MISI KETIGA : MENINGKATKAN KINERJA PEMERINTAHAN, PROFESIONALISME APARATUR, DAN PERLUASAN PARTISIPASI PUBLIK
Sasaran 1: Meningkatnya Kualitas Dan Akuntabilitas Layanan Pemerintahan Serta Mewujudkan Perluasan Partisipasi Publik
1. Indikator Daya Saing Provinsi Rangking 100 n/a 67 67
2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Trilyun Rupiah
105,17 122,28 113,6 -8,68
Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Iptek
1. Skala Komunikasi Organisasi Pemerintahan
(Skala 1-7) n/a 78,29 - -
Skala Komunikasi Organisasi Pemerintahan
(Skala 1-4) 78,29 96,14 17,85
2. Indeks Keterbukaan Informasi Publik Poin 105 104,29 102 -2,09
3. Indeks Persepsi Korupsi Poin 61,67 n/a n/a ---
Sasaran 4 : Meningkatnya Stabilitas Tibumtranmas, Kesadaran Politik Dan Hukum
1. Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum Persen 118,83 99,33 0,00 -99,33
2. Indeks Demokrasi Poin 98,02 109,01 108,21 -0,80
MISI KEEMPAT : MEWUJUDKAN JAWA BARAT YANG NYAMAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
STRATEGIS YANG BERKELANJUTAN
Sasaran 1: Meningkatnya Daya Dukung Dan Daya Tampung Lingkungan Serta Kualitas Penanganan Bencana
1. Capaian Fungsi Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah
Persen 100,54 97,89 90,73 -7,16
Sasaran 2: Meningkatnya Kualitas Pemenuhan Infrastruktur Dasar Masyarakat
1. Tingkat Ketersediaan Fasilitas
Perlengkapan Jalan Provinsi Persen
100,12 75,97 95,38 19,41
2. Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di
Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi Persen
102,08 103,96 88,96 -15,00
3. Rasio Elektrifikasi Rumah Persen 100,93 114,28 115 0,72
4. Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan
Persen 101,38 101,00 98,89 -2,11
Sasaran 3: Meningkatnya Percepatan Pembangunan Infrastruktur
1. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar
sedang
Persen 128,85 217,13 501 283,87
2. Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi
(kondisi baik & sedang) Persen 100,6 100,62 99,64 -0,98
MISI KELIMA : MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMERINTAHAN DAERAH DAN KUALITAS DEMOKRASI
Sasaran 1 : Pencegahan Dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
1. Angka Kemiskinan Persen 84,97 71,06 57,01 -14,05
2. Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 99,41 91,74 78,74 -13,00
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 30
Sasaran 2 : Meningkatnya Peran Pemuda, Organisasi Kemasyarakatan Dan Prestasi Olahraga Serta Penanganan
Komunitas Tertentu
1. Jumlah Pemuda Berprestasi Skala
Internasional Orang
n/a 0,00 175
175
Sasaran 3 : Meningkatnya Peran Masyarakat Dalam Pembangunan Olahraga, Seni Budaya Dan Pariwisata
1. Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional
Buah 100
160,00 88,89 -71,11
RATA - RATA 113,10 110,80 105,95 1,77
Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dan Buku Data LKPJ Tahun 2016, diolah
Keterangan : N/A : Not Available Data (Data tidak tersedia)
Berdasarkan perbandingan capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun
2016 terhadap 35 (tiga puluh lima) Indikator Kinerja Utama, disimpulkan
bahwa terjadi Perlambatan pencapaian kinerja sebesar rata-rata 2,07%. Hasil
ini berdasarkan pengukuran kinerja, yang menunjukan 11 (sebelas) indikator
menunjukan percepatan, 23 (dua puluh enam) indikator kinerja mengalami
perlambatan, dan 1 (satu) indikator datanya tidak tersedia (n/a).
Tabel. 3.8.
PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016
DENGAN NASIONAL DAN PROVINSI DI PULAU JAWA
No Indikator Kinerja Satuan Jawa
Barat
Konstelasi Nasional
Keterangan Indonesia
DKI Jakarta
Jawa Tengah
DI Yogya
karta
Jawa Timur
Banten
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Indeks Pembangunan Manusia
Poin 69,50 69,55 78,99 69,49 77,59 68,95 70,27 BPS, metode Baru tahun 2015
2 Indeks Pendidikan Poin 59,95 61,00 70,66 57,82 71,75 58,98 61,86 BPS, metode Baru tahun 2015
3 Indeks Kesehatan Poin 80,63 78,12 80,66 83,01 84,12 77,97 76,05 BPS, metode Baru tahun 2015
4 AHH (Angka Harapan Hidup)
Tahun 72,41 70,78 72,43 73,96 74,68 70,68 69,43 BPS, metode Baru tahun 2015
7 Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 104,84 101,65 - 100,10 104,69 104,63 102,36 BPS
8 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Persen 60,65 66,34 66,91 67,15 71,96 66,14 63,66 BPS, BRS bulan November 2016
9 PDRB Per Kapita (ADHB) juta
rupiah 34,88 47,96 207,99 32,10 29,59 47,47 42,31
BPS, BRS bulan Februari 2017
10 PDRB Per Kapita (ADHK) juta
rupiah 26,92 36,46 147,06 24,96 23,56 35,96
BPS, BRS bulan Februari 2017
11 Laju Pertumbuhan Ekspor Persen 3.34 -1.74 -0.42 4.87 -0.35 1.30 3,83 BPS, BRS bulan Februari 2016
12 Nilai Investasi PMA - PMDN
Trilyun Rupiah
103,23 602,03 57,48 37,80 1,21 72,19 51,22 BKPM 2016
13 Nilai Investasi/PMTB adhb Trilyun Rupiah
412,30 4040,5 854.18 333,51 33,43 518,53 29,45 BPS, BRS bulan Februari 2016
14 Inflasi Persen 2,75 3,02 2,37 2,36 2,29 2,74 2,94 BPS, BRS bulan Januari 2017
15 Indeks Daya Beli Poin 69,45 70,59 86,49 69,92 77,40 71,29 73,77 BPS, metode Baru tahun 2015
16 Laju Pertumbuhan Ekonomi
Persen per Tahun
5,67 5,02 5,85 5,28 5,05 5,55 5,26 BPS, BRS bulan Februari 2017
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 31
17 Indeks Gini Poin 0,41 0,40 0,41 0,37 0,42 0,40 0,39 BPS Pusat, Februari 2017
18 Angka Kemiskinan Persen 8,77 10,70 3,75 13,19 13,10 11,85 5,36 BPS
19 Tingkat Pengangguran Terbuka
Persen 8,89 5,61 6,12 4,63 2,72 4,21 8,92 BPS
Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, Buku Data LKPJ Tahun 2016 dan media elektronik, diolah
Keterangan : N/A : Not Available Data (Data tidak tersedia)
Dalam konstelasi regional Pulau Jawa, dari beberapa indikator yang
dapat diperbandingkan, rata-rata capaian kinerja Provinsi Jawa Barat berada
pada posisi pertengahan
3.3. ANALISIS/PENJELASAN CAPAIAN KINERJA
Capaian kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis disesuaikan dengan hasil pengukuran kinerja, untuk
setiap indikator kinerja sasaran dilakukan analisis/penjelasan capaian kinerja
disesuaikan dengan Misi yang ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2013-2018.
MISI I : Membangun Masyarakat Yang Berkualitas Dan Berdaya
Saing
Misi ini terdiri dari 3 (tiga) sasaran strategis, dan diukur melalui 5 (lima)
indikator. Rata-rata capaian kinerja misi adalah sebesar 96,51%, atau termasuk
kategori Sangat Baik.
1) Sasaran 1: Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan yang
Unggul, Terjangkau Dan Merata, mendapat kategori Sangat Baik
dengan capaian kinerja sebesar 101,38%. Hasil pengukuran melalui 2 (dua)
indikator kinerja dengan capaian kategori baik. Kedua indikator tersebut
adalah :
(1) Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Permasalahan yang seringkali muncul dari hasil pelaksanaan
pembangunan adanya kesenjangan yang cukup besar antara
pembangunan fisik dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM),
dimana pembangunan fisik lebih besar hasilnya dibandingkan dengan
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 32
pembangunan SDM. Padahal keberhasilan pembangunan SDM akan
menguatkan sendi-sendi perekonomian secara menyeluruh, karena
memberikan dampak positif ke berbagai bidang. Untuk dapat melihat
perkembangan SDM di suatu daerah melalui Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar,
yaitu mencakup dimensi umur panjang, dimensi sehat; pengetahuan,
dan dimensi kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki
pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur
dimensi kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir.
Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan
gabungan indikator harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah.
Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator
kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan
pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita
sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan
untuk hidup layak.
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 33
Menurut hasil perhitungan BPPAPD Provinsi Jawa Barat pada tahun
2016 IPM Provinsi Jawa Barat sebesar 70,19 poin (data sementara
dengan perhitungan metode lama) dari target 76,00-77,00 poin
dengan capaian kinerja 92,36% atau kategori Baik dan mengalami
perlambatan
sebesar 7,20%
dari capaian
kinerja tahun
2015, yang
sebesar 99,56%.
Namun dengan
menggunakan
metode baru;
capaian kinerja
untuk IPM tahun
2016 sebesar
100,90% dan mengalami percepatan sebesar 0,88 point.
Bila dibandingan dengan provinsi lain, IPM Provinsi Jawa Barat masih
dibawah IPM DKI Jakarta (78,99), DI Yogyakarta (77,59), Banten
(70,27) dan sama dengan IPM Nasional (69).
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 34
(2) Indeks Pendidikan
Indeks pendidikan
merupakan perwujudan
dimensi pengetahuan
(knowledge). Percepatan
capaian kinerja pada
bidang pendidikan
mencerminkan
keberhasilan Pemerintah
Daerah atas layanan dasar
di bidang pendidikan yang
akan berpengaruh pada
peningkatan pendapatan
masyarakat.
Menurut hasil perhitungan
BPPAPD Bappeda Provinsi Jawa Barat indeks pendidikan Provinsi Jawa
Barat pada tahun 2016 sebesar 61,39 poin (data sementara dengan
perhitungan metode baru) dari target 88,00 poin (metode lama)
dengan capaian kinerja 69,76% atau kategori Cukup dan mengalami
perlambatan sebesar 28,24 poin dari capaian kinerja tahun 2015, yang
sebesar 98,00%. Sedangkan berdasarkan target metode baru, capaian
kinerja tahun 2016
sebesar 101,86 dan
mengalami percepatan
3,86 point. Komponen
pendidikan
direpresentasikan oleh
Harapan Lama Sekolah
(HLS), yang didefinisikan
sebagai lamanya sekolah
yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada usia tertentu dimasa
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 35
mendatang dan dihitung pada usia tujuh tahun ke atas serta
mengakomodir siswa yang bersekolah di pesantren. Kemudian
dipresentasikan juga dengan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS). Bila
dibandingkan dengan provinsi-provinsi di Pulau Jawa, Indeks
Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2016 masih dibawah DI
Yogyakarta (71,75) dan DKI Jakarta (70,66) dan juga masih di
dibawah Nasional (61).
2) Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Layanan Kesehatan Bagi Semua
serta Perluasan Akses Pelayanan yang Terjangkau dan Merata, mendapat
kategori Sangat Baik dengan capaian kinerja sebesar 99,87%, dari hasil
pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja dengan capaian kedua
indikator kategori baik. Kedua Indikator tersebut adalah:
(1) Indeks Kesehatan
Indeks kesehatan merupakan tolok
ukur yang menunjukan capaian
dalam dimensi kesehatan dan
diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dapat terwujud.
Menurut hasil perhitungan BPPAPD Bappeda Provinsi Jawa Barat pada
tahun 2016, Indeks Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebesar 81,05 poin
(data sementara dengan perhitungan motode baru) dari target 78
poin (metode lama). Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau
Jawa, Indeks Kesehatan Provinsi Jawa Barat masih dibawah D.I
Yogyakarta (84,12), Jawa Tengah (83,66), DKI Jakarta (80,66), dan
diatas rata-rata Nasional (78,12), Jawa Timur (77,97) dan Banten
(76,05).
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 36
(2) Angka Harapan Hidup (AHH)
Angka Harapan hidup
diinterpretasikan
sebagai dimensi
umur panjang dan
sehat, dihitung dari
anak yang lahir hidup
dan anak yang masih
hidup dari seorang
wanita yang telah
nikah.
Berdasarkan hasil perhitungan BPPAPD Bappeda Provinsi Jawa Barat
(data sementara dengan perhitungan metode baru) tahun 2016, AHH
Provinsi Jawa Barat sebesar 72,68 tahun dari target 72,76 tahun
dengan capaian kinerja 99,25% (Sangat Baik) dan mengalami
perlambatan sebesar 4,357% dari capaian kinerja tahun 2015, yang
sebesar 103,60%.
AHH Provinsi Jawa Barat tersebut berada diatas rata-rata nasional
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 37
(70,78) dan lebih baik dari Jawa Timur (70,68) dan Banten (69,43),
meskipun masih dibawah D.I Yogyakarta (73,62), Jawa Tengah
(73,96) dan DKI Jakarta (72,43).
3) Sasaran 4 : Meningkatnya Kualitas Ketahanan Keluarga, mendapat
kategori Sangat Baik dengan capaian kinerja sebesar 88,29%. Nilai tersebut
merupakan hasil pengukuran 1 (satu) indikator kinerja yaitu Indeks
Pemberdayaan Gender (IPG). IPG diarahkan dalam rangka kesetaraan dan
keadilan gender, yang dapat dimaknai sebagai porsi dan siklus sosial
perempuan dan laki-laki setara, serasi, seimbang dan harmonis, tanpa ada
salah satu pihak yang merasa dirugikan atau diuntungkan.
Indeks Pemberdayaan Gender
IPG Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2016, berdasarkan data dari BP3AKB
Provinsi Jawa Barat pada tahun 2016 sebesar 69,02 poin dengan capaian
kinerja 93,90 yaitu dalam kategori Sangat Baik. Bila dibanding dengan
realisasi tahun 2015 yang sebesar 68,87 poin, kinerja tahun 2016
mengalami pelambatan 1,73 %.
IPG Provinsi Jawa Barat lebih baik dari Jawa Timur (68,17), D.I Yogyakarta
(66,90) dan Banten (66,91), namun masih dibawah DKI Jakarta (71,19),
Jawa Tengah (74,46), dan rata-rata Nasional (70,68).
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 38
MISI II : Membangun Perekonomian Yang Kokoh Dan Berkeadilan
Misi ini terdiri dari 5 (lima) sasaran strategis, dan diukur melalui 12 (dua belas)
indikator. Rata-rata capaian kinerja misi adalah sebesar 127,04%, atau
termasuk kategori Sangat Baik.
1) Sasaran 1 : Jawa Barat Sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur,
mendapat kategori Sangat Baik dengan capaian 97,87%. Nilai ini berasal
dari hasil pengukuran kinerja terhadap 1 (satu) indikator Skor Pola Pangan
Harapan dengan capaian di atas target. Indikator tersebut menggambarkan
keanekaragaman konsumsi pangan, dalam upaya untuk memantapkan atau
membudayakan pola konsumsi pangan yang beraneka ragam dan seimbang
serta aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup.
Indikator tersebut guna mengukur tingkat keanekaragaman dan
keseimbangan konsumsi pangan masyarakat dengan skor Pola Pangan
Harapan (PPH), Menurut hasil perhitungan BPPAPD Bappeda Provinsi Jawa
Barat pada tahun 2016, Skor Pola Pangan Harapan sebesar 78,3 poin dari
target 80 poin dengan capaian kinerja 97,87% (kategori Baik).
2) Sasaran 2 : Meningkatnya Daya Saing Petani, mendapat kategori Sangat
Baik dengan capaian
kinerja pada tahun 2016
sebesar 93,61%. Hal ini
ditunjukan dari hasil
pengukuran kinerja
terhadap 1 (satu)
indikator yaitu Nilai Tukar
Petani (NTP) dengan
realisasi sebesar 104,84
pada tahun 2016. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 mengalami
pelambatan sebesar 1,04%, hal ini dikarenakan pada tahun 2016 tiga
Subsektor pertanian mengalami penurunan NTP yaitu NTP Subsektor Peternakan
turun 0,44 persen dari 113,73 menjadi 113,23, NTP Subsektor Hortikultura turun
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 39
0,39 persen dari 111,02 menjadi 110,58, dan NTP Subsektor Perikanan turun 0,19
persen dari 99,24 menjadi 99,05.
3) Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha dan Investasi, mendapat
kategori Sangat Baik dengan rata-rata capaian sebesar 127,76%. Hal ini
ditunjukan dari hasil pengukuran kinerja terhadap 7 (tujuh) indikator,
dengan rincian 4 (empat) indikator diatas target, 2 (dua) indikator sesuai
target dan 1 (satu) indikator dibawah target. Indikator tersebut adalah:
(1) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Pembangunan bidang ketenagakerjaan bertujuan untuk menyediakan
lapangan kerja dan lapangan usaha untuk memperoleh pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dengan harapan jumlah
penganggur dan setengah penganggur dapat ditekan atau diperkecil.
Sehubungan dengan hal tersebut kondisi permasalahan
ketenagakerjaan ternyata sangat terkait erat dengan keadaan
perekonomian. Pertumbuhan ekonomi terkait erat terhadap dunia
usaha, bahwa pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi akan
berpengaruh pada terciptanya iklim usaha yang kondusif, yang terlihat
dari investasi yang ditanamkan oleh para investor, sehingga akhirnya
akan berdampak pada perluasan kesempatan kerja. Sebaliknya,
menurunnya pertumbuhan ekonomi juga akan berdampak negatif
terhadap bidang ketenagakerjaan. Keterbatasan perkembangan
ekonomi dalam negeri mendorong pemerintah dan masyarakat
memanfaatkan peluang kerja di luar negeri, sebagai salah satu upaya
yang cukup strategis, guna menangani masalah pengangguran di
dalam negeri.
Selain kondisi dunia usaha yang belum kondusif, minimnya informasi
pasar kerja baik dalam maupun luar negeri merupakan salah satu
kendala dalam upaya menangani masalah pengangguran. Disatu sisi
pencari kerja tidak mudah untuk memperoleh pekerjaan sesuai
dengan kompetensinya, disisi lain para pengguna juga sulit
mendapatkan pekerja sesuai dengan pekerjaan yang dibutuhkan.
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 40
Melihat kenyataan tersebut masalah ketenagakerjaan khususnya
penanganan pengangguran terbuka (open unemployment) merupakan
masalah yang serius dan harus segera dipecahkan bersama baik
antara pihak pemerintah dan swasta, maupun antar instansi
pemerintah. Dalam hal ini pemerintah mempunyai peranan sangat
penting, yaitu disamping sebagai penggerak, juga ikut serta
menciptakan perluasan kesempatan kerja dan penanganan masalah
pengurangan pengangguran.
Keberhasilan capaian
indikator ini dapat
terlihat dari Tingkat
Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK).
Berdasarkan data BPS
tahun 2016, TPAK
Provinsi Jawa Barat
sebesar 60,65% dari
target 66% dengan
capaian kinerja 91,89% (Sangat Baik). TPAK Jawa Barat mengalami
perlambatan sebesar 0,94% dari capaian kinerja tahun 2015, yang
sebesar 92,83%. TPAK Provinsi Jawa Barat masih dibawah D.I
Yogyakarta (71,96), Jawa Tengah (67,15), DKI Jakarta (66,91), Jawa
Timur (66,14), Banten (63,66) dan rata-rata TPAK Nasional (66,34).
Untuk itu perlu adanya percepatan pencapaian kinerja TPAK di
Provinsi Jawa Barat untuk tahun selanjutnya.
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 41
(2) PDRB Per Kapita (ADHB)
Kinerja perekonomian
Jawa Barat diukur dengan
besaran produk domestik
regional bruto (PDRB) per
kapita atas dasar harga
berlaku (adhb). PDRB per
kapita dapat digunakan
sebagai pendekatan untuk
menghitung pendapatan
per kapita (per capita
income) dengan asumsi
bahwa pendapatan faktor produksi dan transfer yang mengalir keluar
(transfer-out) sama dengan pendapatan faktor produksi dan transfer
yang masuk (transfer-in). PDRB per kapita Provinsi Jawa Barat
(berdasarkan data BPS tahun 2016) sebesar Rp. 34,88 juta dari target
Rp. 24 juta dengan capaian kinerja 145,33%, atau kategori Sangat
Baik. Dengan capaian tersebut, PDRB Jawa Barat mengalami
pelambatan 3,08% dari capaian kinerja tahun 2015, yang sebesar
148,41%. Dalam konstelasi nasional, PDRB per kapita (ADHB) Provinsi
Jawa Barat masih dibawah DKI Jakarta (Rp. 207,99 juta), Nasional
sebesar (47,96), Banten (42,31), namun berada diatas D.I Yogyakarta
(29,59), Jawa Tengah (32,1).
(3) PDRB Per Kapita (ADHK)
PDRB perkapita atas dasar harga konstan (ADHK)-2010 Provinsi Jawa
Barat ditargetkan sebesar Rp. 11 Juta, dengan realisasi mencapai
Rp.26,92 juta, sehingga capaian kinerja mencapai 244,73% (Sangat
Baik). Capaian kinerja tersebut melambat sebesar 27,27%
dibandingkan capaian tahun 2015, yang sebesar 272%. Nilai PDRB
per kapita ADHK Jawa Barat masih berada dibawah DKI Jakarta (Rp.
147,06 juta) serta di atas Nasional (36,46).
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 42
020406080
100120140160
PDRB Per Kapita (ADHK) Jawa Barat dalam konstelasi Nasional 2016
(4) Laju Pertumbuhan Ekspor
Pada umumnya negara-negara sedang berkembang mengandalkan
kelancaran arus pendapatan devisa dan kegiatan ekonominya yang
berasal dari ekspor. Keberhasilan dalam meningkatkan ekspor dapat
menjadi cerminan peningkatan daya saing dan sekaligus merupakan
jalan satu indikasi dari tumbuhnya dinamika positif dalam
kewirausahaan suatu negara. Beradarkan hal ini, peningkatan ekspor
bulan lagi sekedar pilihan melainkan merupakan suatu keharusan.
Nilai ekspor Jawa Barat periode Januari-Desember 2016 tercatat
sebesar USD 25,73 milyar, naik tipis 0,13 persen dibandingkan periode
yang sama di tahun 2015 yang mencapai USD 25,69 milyar.
Secara year-on-year (rentang Desember 2016 terhadap Desember
2015), nilai ekspor nonmigas mencapai titik terendah pada Juli 2016
senilai USD 1,52 milyar, sedangkan ekspor tertinggi tercatat pada April
2016 dengan nilai USD 2,60 milyar. Sementara itu nilai ekspor migas
terendah sebesar USD 10,53 juta terjadi pada November 2016 dan
tertinggi senilai USD 72,37 juta terjadi pada Maret 2016.
Keberhasilan Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan ekspor juga
mencerminkan peningkatan daya saing dan sekaligus merupakan
satu indikasi dari tumbuhnya kewirausahaan. Terkait hal itu
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 43
peningkatan ekspor bukan lagi sekedar pilihan melainkan merupakan
suatu keharusan. Memasarkan produk di luar negeri berbeda dengan
memasarkannya di dalam negeri, di pasar luar negeri sangat
kompetitif sehingga hanya pengusaha yang mempunyai daya saing
yang tinggi akan berhasil dalam persaingan serta berhasil
mendapatkan pangsa pasar. Dalam usaha untuk menciptakan daya
saing maka perbaikan mutu produk ekspor perlu ditingkatkan,
sehingga dapat menghindari adaya penolakan dari negara tujuan
ekspor. Walaupun nilai ekspor Jawa Barat meningkat dibandingkan
dengan tahun lalu namun untuk laju pertumbuhan ekspor mengalami
penurunan yang cukup tinggi.
Berdasarkan data dari BPS Laju Pertumbuhan Ekspor pada tahun 2016
sebesar 3,34% dari target 7% dengan capaian kinerja 47,71%, atau
kategori Kurang. Laju Pertumbuhan Ekspor Jawa Barat mengalami
perlambatan sebesar 183,83 % dari capaian kinerja tahun 2015, yang
sebesar 231,54%. Walaupun mengalami perlambatan tetapi kinerja
Jawa Barat masih jauh diatas Laju Pertumbuhan Ekspor provinsi-
provinsi di Pulau Jawa yang beberapa diantaranya mendapat nilai
minus, yaitu baik DKI Jakarta (-0,42), D.I Yogyakarta (-0,35), Jawa
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 44
Tengah (11,10), bahkan dengan nasional (-1,74).
(5) Nilai Investasi PMA PMDN :
Berdasarkan data dari BPMPT Provinsi Jawa Barat sampai dengan
bulan Januari 2016 nilai investasi PMA-PMDN sebesar Rp. 143,40
trilyun dari target Rp. 107,79 trilyun dengan capaian kinerja 133,04%
(kategori Sangat Baik), dan mengalami percepatan 53,37% dari
capaian kinerja tahun 2015, yang sebesar 73,44%.
Porsi Penanaman
Modal Asing (PMA)
yang mendominasi
berdampak signifikan
terhadap peringkat
Jawa Barat sebagai
tujuan utama
investasi di
Indonesia. Kontribusi
PMA di Jawa Barat
mencapai Rp 22,52
triliun, sedangkan
sisanya Rp 6,08 triliun merupakan kontribusi dari Penanaman Modal
Dalam Negeri.
Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat kedua dengan total 960
proyek di bawah DKI Jakarta dengan total proyek 1.239 proyek.
Jakarta memiliki jumlah proyek investasi terbesar diikuti oleh Jawa
Barat dan Banten. Jumlah proyek ini penting untuk menunjukkan
secara kuantitatif proyek investasi yang direalisasikan di suatu daerah.
Indikator kinerja jumlah nilai investasi di Jawa Barat dari target
sebesar Rp. 107,79 Trilyun dapat terealisasi sebesar Rp. 143,04
Trilyun sehingga realisasi pencapaian targetnya sebesar 133,04 %.
Jika dibandingkan dengan realisasi investasi PMA dan PMDN di Jawa
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 45
Barat Tahun 2015 juga mengalami peningkatan sebesar 6,64 % yaitu
dari realisasi sebesar Rp. 121,52 Trilyun pada Tahun 2015 meningkat
menjadi Rp. 143,04 Trilyun pada Tahun 2016.
Tabel 3.9
Realisasi Investasi berdasarkan Jumlah Proyek, Investasi
PMA/PMDN dan Penyerapan Tenaga Kerja Tahun 2016
NO JENIS INFORMASI TAHUN LAJU
PERTUMBUHAN
(%) 2015 2016
1.
Jumlah Total Proyek (buah) 37.213 38.057 2,27
a. PMA (buah) 5.108 5.923 15,96
b. PMDN (buah) 32.105 32.134 0,09
2.
Jumlah Total Investasi PMA dan PMDN (Rp)
121,516 Trilyun
143,04 Trilyun
17,71
a. PMA (Rp) 71,73
Trilyun
74,99
Trilyun 4,54
b. PMDN (Rp) 49,78
Trilyun
68,05
Trilyun 26,85
3.
Penyerapan Tenaga Kerja (Orang)
349.377 479.751 37,32
a. PMA (orang) 240.048 295.039 22,91
b. PMDN (orang) 109.329 184.712 68,95
Sumber : BPMPT Bidang Pengendalian Tahun 2016 (berdasarkan data SPIPISE s/d 31Desember 2016)
Jumlah proyek (lapangan usaha) PMA/PMDN tahun 2016 sebanyak
38.057 proyek/usaha. Terjadi peningkatan jumlah proyek baik PMA
maupun PMDN sebesar 2,27 % dibandingkan dengan jumlah proyek pada
tahun 2015 sebanyak 37.213 proyek/usaha. Untuk serapan tenaga kerja
tahun 2016 sebanyak 479.751 orang, dimana jumlah tersebut mengalami
peningkatan sebesar 37,32 % dibanding tahun 2015 sebanyak 349.377
orang.
Berdasarkan rumpun sektor lapangan usaha yang berkontribusi
terhadap realisasi investasi di Jawa Barat tahun 2016 PMA dan PMDN
meliputi 24 sektor usaha, dengan 5 sektor yang merupakan peringkat 5
(lima) besar diantaranya : sektor perdagangan & reparasi dengan nilai
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 46
investasi Rp. 39,1 Trilyun ; sektor Industri kendaraan bermotor & alat
transportasi lain dengan nilai investasi Rp. 30,7 Trilyun ; sektor Industri
Logam, Mesin & Elektronika dengan nilai investasi Rp. 12,4 Trilyun ; sektor
Industri makanan dengan nilai investasi Rp. 11,7 Trilyun dan kelima
terbesar adalah sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran
dengan nilai investasi Rp. 11,01 Trilyun Secara rinci dapat terlihat pada
gambar berikut.
Gambar 3.1
Investasi Berdasarkan Rumpun Sektor Usaha
Jika dilihat realisasi investasi berdasarkan lokasi, realisasi investasi
terbesar terdapat di Kabupaten Bekasi sebesar 39,57 % dari total nilai
realisasi investasi di Jawa Barat disusul dengan Kabupaten Karawang,
Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Kota Bandung. Sebaran investasi
berdasarkan lokasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.10
Realisasi investasi berdasarkan lokasi
No. KAB./KOTA Jumlah LKPM
Tenaga Kerja (orang)
Jumlah Investasi (Rp.) Rasio (%)
1 Kab Bekasi 6.838 183.407
56.605.906.554.429 39,57
2 Kab Karawang 3.081 45.056
27.348.913.426.217 19,12
-
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 47
3 Kab Bogor 4.292 51.634
16.334.331.273.573 11,42
4 Kota Bekasi 4.263 23.315
8.663.566.310.596 6,06
5 Kota Bandung 653 8.148
7.240.702.070.518 5,06
6 Kab Purwakarta 813 19.146
4.812.728.058.305 3,36
7 Kab Subang 1.525 21.874
3.115.785.096.105 2,18
8 Kab Cirebon 1.486 19.725
2.649.051.846.361 1,85
9 Kota Depok 1.635 4.451
2.418.660.816.570 1,69
10 Kota Cimahi 369 4.559
2.251.401.399.147 1,57
11 Kab Cianjur 626 9.440
1.659.937.744.169 1,16
12 Kab Bandung Barat
1.023 8.613
1.550.249.498.509 1,08
13 Kota Bogor 1.222 2.963
1.217.693.543.649 0,85
14 Kab Sukabumi 933 9.261
1.177.703.957.944 0,82
15 Kab Bandung 1.591 19.712
1.099.726.221.212 0,77
16 Kab Sumedang 740 9.324
1.045.905.706.416 0,73
17 Kota Cirebon 687 1.593
923.581.149.298 0,65
18 Kab Garut 214 7.007
793.705.255.728 0,55
19 Kab Majalengka 673 8.523
571.332.208.990 0,40
20 Kab Kuningan 1.343 2.875
412.591.099.557