BAB I PENDAHULUAN - · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah...

28
MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang Teknopolis Gedebage sebagai ruang lingkup penelitian, lalu dilanjutkan dengan pemaparan mengenai rumusan masalah, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai melalui analisis yang dilakukan. 1.1 Latar Belakang Konsep teknopolis sudah bukan lagi konsep baru dalam suatu pengembangan kota. Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang. Selain sebagai pusat teknologi, teknopolis juga jadi jembatan interaksi antara institusi riset yang mengembangkan sains dan teknologi, dengan pihak industri yang menjadi kapital, dan pemerintah dalam tata kelola dan regulasi, sehingga melahirkan inovasi. Di dalam Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota Bandung Tahun 2014-2034 telah dijelaskan bahwa tujuan penataan ruang Sub Wilayah Perkotaan Gedebage adalah pengembangan kawasan yang bersinergikan antara pedidikan tinggi, industri kreatif, komersial dan pusat pemerintahan berkonsep Teknopolis. Konsep Gedebage Teknopolis ini terinspirasi dai Silicon Valley yang berada di San Fransisco, California, Amerika Serikat. Wilayah Bandung Utara yang makin padat dari tahun ke tahun tidak mungkin dapat menampung penduduk dengan segala aktivitasnya. Tidak heran ketika pengembang besar mulai melirik daerah lain seperti Gedebage untuk membangun kawasan permukiman dan perkantoran. Sekitar 17 hektare lahan disiapkan untuk pembangunan teknopolis. Sebagian besar lahan dimiliki oleh salah satu pengembang besar, sisanya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, Pertamina, dan pemangku kepentingan lain. Total ada 8 pemangku kepentingan dalam kawasan teknopolis ini. Walau pun begitu, pengembang besar juga sudah memiliki lahan di sekitar kawasan yang rencananya akan dibangun teknopolis, termasuk lahan yang awalnya dimiliki oleh warga Gedebage untuk bercocok tanam dan lahan yang menjadi habitat burung blekok. Hal ini menunjukkan bahwa tanpa adanya rencana pembangunan teknopolis pun, pembangunan di Gedebage akan tetap berlangsung dengan sendirinya (Kusumadewi, 2016). Di satu sisi, rencana teknopolis dapat mengontrol masifnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pengembang. Perlu diketahui bahwa Bandung hanya memiliki 11% ruang terbuka hijau (RTH). Padahal menurut Undang-Undang Nomer 7 Tahun 2011 tentang Penataan Ruang luas minimal RTH adalah 30%, artinya Kota Bandung masih kekurangan RTH sebesar sekitar 19%. Selain kurangnya RTH, wilayah Kota Bandung yang berada di Cakungan Bandung merupakan wilayah yang rawan banjir karena alih fungsi lahan hijau. Menurut Rencana Induk

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang Teknopolis Gedebage sebagai

ruang lingkup penelitian, lalu dilanjutkan dengan pemaparan mengenai rumusan masalah,

tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai melalui analisis yang dilakukan.

1.1 Latar Belakang

Konsep teknopolis sudah bukan lagi konsep baru dalam suatu pengembangan kota.

Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia

dan Tsukuba di Jepang. Selain sebagai pusat teknologi, teknopolis juga jadi jembatan

interaksi antara institusi riset yang mengembangkan sains dan teknologi, dengan pihak

industri yang menjadi kapital, dan pemerintah dalam tata kelola dan regulasi, sehingga

melahirkan inovasi. Di dalam Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota Bandung

Tahun 2014-2034 telah dijelaskan bahwa tujuan penataan ruang Sub Wilayah Perkotaan

Gedebage adalah pengembangan kawasan yang bersinergikan antara pedidikan tinggi, industri

kreatif, komersial dan pusat pemerintahan berkonsep Teknopolis. Konsep Gedebage

Teknopolis ini terinspirasi dai Silicon Valley yang berada di San Fransisco, California, Amerika

Serikat.

Wilayah Bandung Utara yang makin padat dari tahun ke tahun tidak mungkin dapat

menampung penduduk dengan segala aktivitasnya. Tidak heran ketika pengembang besar

mulai melirik daerah lain seperti Gedebage untuk membangun kawasan permukiman dan

perkantoran. Sekitar 17 hektare lahan disiapkan untuk pembangunan teknopolis. Sebagian

besar lahan dimiliki oleh salah satu pengembang besar, sisanya dimiliki oleh Pemerintah

Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, Pertamina, dan pemangku kepentingan lain. Total ada 8

pemangku kepentingan dalam kawasan teknopolis ini. Walau pun begitu, pengembang besar

juga sudah memiliki lahan di sekitar kawasan yang rencananya akan dibangun teknopolis,

termasuk lahan yang awalnya dimiliki oleh warga Gedebage untuk bercocok tanam dan lahan

yang menjadi habitat burung blekok. Hal ini menunjukkan bahwa tanpa adanya rencana

pembangunan teknopolis pun, pembangunan di Gedebage akan tetap berlangsung dengan

sendirinya (Kusumadewi, 2016).

Di satu sisi, rencana teknopolis dapat mengontrol masifnya pembangunan infrastruktur

yang dilakukan oleh pengembang. Perlu diketahui bahwa Bandung hanya memiliki 11% ruang

terbuka hijau (RTH). Padahal menurut Undang-Undang Nomer 7 Tahun 2011 tentang Penataan

Ruang luas minimal RTH adalah 30%, artinya Kota Bandung masih kekurangan RTH sebesar

sekitar 19%. Selain kurangnya RTH, wilayah Kota Bandung yang berada di Cakungan Bandung

merupakan wilayah yang rawan banjir karena alih fungsi lahan hijau. Menurut Rencana Induk

Page 2: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

2

Pengembangan Pusat Primer Kawasan Gedebage Tahun 2006, Kawasan Gedebage juga

merupakan kawasan tempat parkir air, sehingga mudah terjadi banjir. Belum lagi fakta bahwa

kawasan di bagian selatan Gedebage adalah tempat habitat burung blekok.

Rencana teknopolis juga memanfaatkan lahan tidak hanya untuk permukiman, tetapi

menjadi pust inovasi digital, sehingga dapat mendukung perusahaan start up yang didominasi

oleh anak muda dan lahan dapat digunakan dengan lebih produktif. Teknopolis tidak hanya

dapat mengontrol pembangunan di Gedebage dengan menyediakan RTH, tetapi juga

memanfaatkan lahan secara optimal. Pembangunan infrastruktur dan hadirnya pusat inovasi

inilah yang kemudian dijadikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sebagai daya tarik

baru bagi minat masyarakat untuk tinggal, khususnya bagi masyarakat Kota Bandung yang

sekarang ini masih bertempat tinggal di wilayah Bandung Utara.

Hal yang dapat dipertanyakan yaitu siapa yang akan menempati kota futuristik

Gedebage Teknopolis tersebut mengingat harga lahan di Gedebage akan menjadi mahal.

Harga lahan tersebut akan semakin meningkat karena pembangunan kelengkapan fasilitas oleh

pengembang akan terus bertambah dari segi kuantitasnya dan meningkat dari segi kualitasnya

seperti transportasi yang memadai, dekat dengan tempat bekerja, fasilitas menunjang

lainnya, gedung pemerintahan yang rencananya dibangun juga tidak jauh, dan jalan yang

mengubungkan kota primer dan kota besar lainnya yang mudah diakses.

Warga Gedebage sebagian bercocok tanam, memiliki usaha logam bubut, usaha pabrik

skala menengah dan besar, atau bekerja di daerah lain (Kusumadewi, 2016). Sebagian warga

Gedebage yang bercocok tanam tersebut sudah menjual lahannya ke pengembang. Menyusul

masyarakat di sekitar kawasan teknopolis lainnya ketika menyadari lahannya menjadi lebih

mahal. Padahal lahan cocok tanam yang digarap oleh warga Gedebage ini penting karena

dapat menjadi lahan parkir air dan serapan. Selain problema petani ini, di Gedebage juga

terdapat berbagai macam pabrik skala menengah dan besar. Terdapat puluhan bengkel logam

yang bernaung di bawah lingkungan industri kecil (LIK) yang dikelola oleh Pemprov Jawa

Barat. Aktivitas ini merupakan usaha berbasis teknologi, namun tampaknya tidak selaras

dengan teknopolis yang mengutamakan usaha teknologi informasi digital. Padahal potensi dari

puluhan bengkel tersebut mampu melayani berbagai macam keperluan, dari pesanan skala

kecil dan hingga mesin-mesin produksi yang membutuhkan presisi tinggi. Teknologi yang

dipakai beragam, dari teknologi sederhana sampai teknologi tinggi yang lebih presisi.

Sayangnya, kawasan LIK masih kirang diperhatikan. Jalan di sekitar kawasan LIK sering rusak

akibat banjir yang datang hampir setiap musim hujan.

Kawasan teknopolis memang cukup menguntungkan pelaku industri digital yang jelas

butuh dukungan untuk bersaing di kancah global. Namun, warga Gedebage yang sudah

bertahun-tahun hidup dan memiliki usaha disana juga perlu diperhatikan. Jangan sampai

Page 3: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

3

mereka merasa tersingkirkan, atau bahkan kehilangan lahan. Perlu ada keselarasan antara

industri digital yang akan menempati ruang perkantoran dengan industri logam yang sudah

berdiri. Selain itu, perlu juga ada keselarasan antara infrastruktur dan lingkungan yang

menjadi habitat makhluk hidup lainnya. Untuk itu diperlukannya sebuah tinjauan mengenai

sejauh mana Teknopolis Gedebage diperkirakan dapat mewujudkan tujuan pembangunannya,

serta bagaimana perkiraan perubahan-perubahan eksternal maupun dampak di bidang sosial

kependudukan, ekonomi, maupun lingkungan yang ditimbulkannya di masa depan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjabaran latar belakang tersebut, kami merumusakan beberapa permasalahan

yang terkait konsep pengembangan Teknopolis Gedebage. Berikut merupakan rumusan

permasalahan dalam penelitian ini.

1. Bagaimana perubahan-perubahan eksternal di masa depan yang dapat mempengaruhi

proyek teknopolis Gedebage apabila dioperasikan?

2. Sejauh mana Teknopolis Gedebage diperkirakan dapat mewujudkan tujuan

pembangunan nya?

3. Apa dampak Teknopolis Gedebage terhadap kondisi penduduk, ekonomi, dan

lingkungan?

1.3 Tujuan

Tujuan dari laporan ini adalah menganalisis prospek pengembangan Teknopolis

Gedebage di masa depan. Sasaran yang ingin diketahui adalah:

1. Mengetahui perkiraan perubahan-perubahan eksternal di masa depan yang dapat

mempengaruhi proyek teknopolis Gedebage apabila dioperasikan.

2. Mengetahui sejauh mana teknopolis Gedebage diperkirakan dapat mewujudkan tujuan

pembangunan teknopolis Gedebage.

3. Mengetahui dampak teknopolis Gedebage terhadap kondisi penduduk, ekonomi, dan

lingkungan.

1.4 Metode Penelitian

1.4.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, metode yang digunakan dalam penelitian ini hanya meliputi

pengumpulan data sekunder.

1.4.2 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Metode pemindaian lingkungan (environmental scanning) dengan teknik analisis

yang dipakai yaitu teknik analisis strength, weakness, opportunity, dan threat

(SWOT).

Page 4: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

4

2. Metode skenario perencanaan (planning scenario) untuk membuat pilihan kondisi-

kondisi yang dapat memungkinkan suatu proyek perencanaan dapat atau tidak

dapat mewujudkan tujuannya tersebut ditinjau dari faktor maupun kondisi yang

memengaruhi.

3. Metode USG (Urgent, Serious, dan Growth) untuk menentukan pilihan prioritas

berdasarkan teknik scoring atau pembobotan tingkat kepentingan ditanganinya

suatu masalah, keseriusan persoalan yang dihadapi, dan kemungkinan tumbuh atau

berkembangnya suatu masalah.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan praktikum ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan, kami menguraikan tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan laporan.

Bab II Landasan Teori

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori analisis futuristik, yaitu metode scenario

planning, environmental scanning dan metode scoring Urgent Serious Growth (USG).

Bab III Gambaran Umum

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai definisi proyek Teknopolis Gedebage dan

delineasi wilayah studi dalam penelitian beserta gambaran umum mengenai rencana

pengembanganan proyek Teknopolis Gedebage tersebut. Selain itu, hal yang akan dijelaskan

yaitu meliputi interaksi Teknopolis Gedebage terhadap lingkungan sekitar dan lingkungan

secara luas, serta perkiraan dampak dari Teknopolis Gedebage terhadap lingkungan sekitar

dan lingkungan secara luas.

Bab IV Pembahasan

Pada bab ini akan dibahas mengenai perubahan-perubahan eksternal di masa depan,

prospek Teknopolis Gedebage dalam mewujudkan tujuan pembangunannya, serta dampak

yang dapat ditimbulkan dari prospek tersebut terhadap kondisi sosial kependudukan,

ekonomi, dan fisik lingkungan.

Bab V Penutup

Pada bagian penutup, kami memaparkan kesimpulan terhadap hasil penelitian dan

rekomendasi terhadap hasil penelitian.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Environmental Scanning

2.1.1 Definisi Environmental Scanning

Environmental scanning adalah suatu kegiatan pengumpulan dan analisis informasi

eksternal dan internal yang digunakan untuk membantu memanajemen tindakan-tindakan

yang akan dilakukan atas adanya suatu perubahan dimasa depan yang akan mempengaruhi

perencanaan.

Analisis dalam environmental scanning terbagi kedalam dua bagian, yaitu:

1) Analisis Eksternal

Suatu aktivitas memahami perubahan di lingkungan eksternal yang mungkin

mempengaruhi organisasi. Fahey dan Narayan (1986) menyarankan bahwa pemindaian

ini dapat mengidentifikasi pola, memonitor tren dan pola spesifik, meramalkan arah

dan pola perubahan masa depan, dan menilai dampak bagi organisasi mereka.

2) Analisis Internal

Terdiri dari visi, misi, kekuatan, dan kelemahan organisasi organisasi.

2.1.2 Tujuan dan Sasaran Environmental Scanning

Tujuan dari Environmental Scanning adalah untuk mengingatkan pembuat kebijakan

akan potensi perubahan eksternal yang signifikan sebelum perubahan itu terealisasi sehingga

pembuat kebijakan memiliki waktu yang cukup untuk menanggapi perubahan tersebut.

Sedangkan sasaran dari Environmental Scanning adalah sebagai berikut.

Terdeteksinya tren ilmiah, teknis, ekonomi,sosial dan politik dan kejadian/fenomena

penting bagi suatu institusi

Terdefinisinya potensi ancaman, peluang atau perubahan bagi suatu institusi yang

diimplikasi melalui tren dan kejadian/fenomena tersebut

Terpromosikannya arah masa depan dalam pemikiran manajer dan pegawai

Manajer dan pegawai teringatkan akan adanya tren konvergensi, divergensi,

percepatan, perlambatan atau interaksi.

2.1.3 Tipe Scanning

Aguilar (1967) mengidentifikasi bahwa terdapat 4 tipe scanning, yaitu:

1) Undirected Viewing : Membaca berbagai publikasi dengan tidak memiliki tujuan

spesifik.

2) Conditioned Viewing : Merespon informasi untuk menilai relevansinya dengan

organisasi.

3) Informal Searching : Secara aktif mencari informasi spesifik tapi cenderung dilakukan

dengan cara yang tidak terstruktur.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

6

4) Formal Searching : Cara proaktif scanning yang menggunakan metodologi formal untuk

memperoleh informasi spesifik yang sesuai dengan tujuan.

Sedangkan Fahey, King, and Narayanan (1981) mengatakan bahwa tipe scanning

meliputi:

1) Irregular : Sistem yang digunakan ketika organisasi membutuhkan informasi untuk

asumsi perencanaan dan melakukan scanning hanya untuk suatu tujaun tertentu.

2) Periodic : sistem yang digunakan ketika perencana secara secara periodik

memperbaharui hasil scanning, sebagai persiapan untuk siklus perencaan yang baru.

3) Continuous : Sistem yang menggunakan cara scanning yang aktif mengumpulkan data

untuk secara sistematis membentuk fungsi strategi perencanaan suatu organisasi.

2.1.4 Metode Environmental Scanning

1) SWOT Analysis : Strengths, Weakness, Oppurtunities, dan Threats.

2) PESTEL Analysis : Politics, Economics, Social, Technology, Environmental, dan

Legal.

3) PEST Analysis : Politic, Economic, Social, dan Technology.

4) Scenario Planning

2.2 Metode USG

Metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) merupakan salah satu cara

menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode

USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang

dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar Caranya dengan

menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala

nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk

lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut.

1.) Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia

serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan

isu tadi.

2.) Seriousness

Tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut

terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau

tidak. Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan

penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang

menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu

dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

7

masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri

sendiri.

3.) Growth

Tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang

sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

Penggunaan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila

pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan

adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.

Contoh matriks pemecahan masalah dengan metode USG (urgency, seriousness, growth).

No Masalah U S G Total

1 Masalah A 5 3 3 11

2 Masalah B 4 4 4 12

3 Masalah C 3 5 5 13

Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil,

1=sangat kecil). Atas dasar contoh tersebut maka isu yang merupakan prioritas adalah Isu C.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

8

BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Proyek

3.1.1 Definisi Teknopolis Gedebage

Pengembangan Pusat Primer Gedebage adalah salah satu prioritas kebijakan

pengembangan Pemerintah Kota Bandung yang dituangkan dalam RTRW Kota Bandung 2004-

2013. Pengembangan kawasan ini sangat penting, karena ditujukan untuk mendorong

perkembangan wilayah Kota Bandung bagian Timur agar dapat mengurangi beban wilayah

Bandung Barat dan Pusat Kota Primer Kota Bandung yang lama (alun-alun dan sekitarnya).

Oleh karena itu, isu utama dalam pengembangan kawasan ini adalah kawasan yang

berkelanjutan sebagai penggerak perkembangan dengan tingkat kualitas tinggi dan memiliki

daya tarik investasi yang tinggi.

3.1.2 Delineasi Wilayah

Kawasan Pusat Primer Gedebage dengan luas sekitar 712.36 ha terletak di Bandung

Timur (WP Gedebage). Bagian utara kawasan ini dibatasi oleh Jl. Soekarno Hatta, bagian

selatan oleh Jalan Tol Padaleunyi, bagian barat oleh Jalan Gedebage dan bagian timur

dibatasi oleh Jalan Cimencrang. Kawasan Pengembangan Pusat Primer Gedebage terletak di

Kecamatan Rancasari (Kelurahan Derwati, Kelurahan Mekarwangi, Cisaranten Kidul, Kelurahan

Derwati) dan Kecamatan Ujungberung (Kelurahan Cisaranten Wetan).

Gambar 3.1.1 Delineasi Wilayah Technopolis Gedebage

Sumber: Rencana Induk Kawasan Gedebage

Page 9: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

9

Sumber: Rencana Induk Kawasan Gedebage

Kawasan Pusat Primer Gedebage memiliki kontur yang relatif datar dengan

kecenderungan dari arah utara ke selatan yang semakin menurun. Kemiringan lahan dominan

antara 2 5% dan mempunyai ketinggian antara 662 670 meter di atas permukaan laut.

Kawasan Gedebage bagian selatan (sebelum Jalan T ol Padaleunyi) merupakan cekungan dan

kawasan Gedebage terletak pada lokasi genangan / banjir.

3.1.3 Rencana Teknopolis Gede Bage

Kawasan Gedebage pada prinsipnya di kembangkan untuk mengurangi beban

aktivitas dan lalu lintas di pusat Kota Bandung yang sudah mencapai kapasitas

maksimal. Keseriusan Pemerintah Kota Bandung untuk mengembangkan kawasan ini

ditindaklanjuti dengan ditetapkannya kawasan perencanaan sebagai Pusat Primer Timur

dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung 2004-2013. Dalam RTRW Kota Bandung

2004-2005 ini, kegiatan yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan (Perguruan Tinggi dan Perpustakaan)

2. Kesehatan (Rumah Sakit tipe B dan rumah sakit gawat darurat)

3. Peribadatan (mesjid dan rumah ibadah lainnya)

4. Bina Sosial (gedung pertemuan umum

5. Komplek olahraga dengan gelanggang olahraga, Gedung seni tradisional, Taman kota.

6. Pelayanan Pemerintah, meliputi Pusat Bisnis dan Perkantoran untuk swasta, kantor

pemerintahan, kantor pos wilayah, kantor kodim, kantor telekomunikasi wilayah,

kantor PLN wilayah, kantor pdam wilayah, kantor urusan agama, pos pemadam

kebakaran.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

10

7. Perdagangan dan Jasa meliputi hotel dan mall, bangunan komersial, Pertokoan, pusat

belanja, bank-bank, perusahaan swasta dan jasa-jasa lain

8. Transportasi, meliputi stasiun kereta api, terminal dan parkir umum.

Pengembangan Kawasan Bandung Timur merupakan salah satu program strategis

pembangunan Pemerintah Kota Bandung pada saat ini dan mendatang. Pengembangan

Kawasan Pusat Primer Gedebage diproyeksikan memiliki fungsi beragam, meliputi

pengembangan fungsi bisnis, komersial, olah raga, hunian maupun rekreasi. Fasilitas yang

sudah ada di sekitar kawasan yaitu terminal peti kemas di Kota Bandung yang berskala

pelayanan lokal, regional dan nasional. Kawasan ini juga memiliki aksesibilitas yang tinggi

baik dari jalan utama regional, akses dari jalan tol, serta aksesibilitas kereta api. Selain itu,

terdapat rencana penambahan struktur penunjang generator aktivitas, yaitu terminal bus

antar propinsi, sub terminal angkutan dalam kota serta penambahan fasilitas stasiun kereta

penumpang pada kawasan. Lahan yang sebagian besar masih berupa persawahan (lahan

kosong) akan memudahkan perancangan dan pembangunannya.

3.2 Interaksi

3.2.1 Interaksi Teknopolis Gedebage Terhadap Lingkungan Sekitar dan Lingkungan Secara

Luas (Makro)

Pembangunan teknopolis Gedebage tidak terlepas dengan interaksinya dengan

lingkungan sekitar dan komponen-komponen pendukung terutama pada ketersediaan sarana-

prasarana. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat pembangunan teknopolis

Gedebage.

1) Penyediaan Air Bersih. Penyediaan air bersih cukup sulit. Pelayanan PDAM terbatas

dan kondisi sumber air lain (sungai) yang tercemar limbah domestik dan industri.

Namun demikian, hasil penyelidikan air baku yang menemukan sumber air tanah

dangkal dan dalam serta sistem kolam retensi dan drainase yang diterapkan akan

dapat mampu melayani kebutuhan air di Wilayah Gedebage dengan melengkapi

penambahan instalasi pengolahan air untuk memenuhi kualitas air minum. Rencana

penyediaan air bersih dalam kawasan dirancang dengan alternatif-alternatif sebagai

berikut.

a. Dari luar kawasan dengan tambahan pengembangan jaringan.

b. Pemanfaatan wet pond.

c. Pemanfaatan air pada underground storage di ruang terbuk a hijau.

2) Tapak Gedebage yang terletak pada cekungan dengan kondisi geologi yang kurang

begitu baik dan lokasi genangan/banjir

Page 11: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

11

3) Tapak terletak pada lokasi yang rentan gempa, oleh karena itu dalam

pembangunannya diperlukan konstruksi bangunan tahan gempa.

Sekitar 17 hektare lahan disiapkan untuk pembangunan Teknpolis. Sebagian besar lahan

dimiliki oleh sebuah perusahaan pengembang besar, sisanya dimiliki oleh Pemprov Jawa Barat,

Pertamina, dan stakeholder lain. Total ada 8 stakeholder dalam sebuah dalam kawasan teknopolis

ini. Walaupun begitu, perusahaan pengembang ini juga sudah memiliki lahan di sekitar kawasan

yang rencananya akan dibangun teknopolis, termasuk lahan yang awalnya dimiliki oleh warga

Gedebage untuk bercocok tanam dan lahan yang menjadi habitat burung Blekok.

Di satu sisi, rencana Teknopolis dapat mengontrol masifnya pembangunan infrastruktur

yang dilakukan oleh pengembang. Perlu diketahui bahwa bandung hanya memiliki 11% Ruang

Terbuka Hijau (RTH). Padahal menurut Undang-Undang Penataan Ruang luas minimal RTH adalah

30%, artinya Kota Bandung masih kekurangan RTH sebesar sekitar 19%. Selain kurangnya RTH,

Wilayah Kota Bandung yang berada di Cekungan Bandung merupakan wilayah yang rawan banjir

karena alih fungsi lahan hijau. Kawasan Gedebage juga merupakan kawasan tempat parkir air,

sehingga mudah terjadi banjir.

Rencana Teknopolis juga memanfaatkan lahan tidak hanya untuk permukiman, tetapi

menjadi pusat inovasi digital, sehingga dapat mendukung perusahaan startup yang didominasi

oleh anak muda dan lahan dapat digunakan dengan lebih produktif. Teknopolis tidak hanya dapat

mengontrol pembangunan di gedebage dengan menyediakan RTH, tetapi juga memanfaatkan lahan

secara optimal. Namun, Di Gedebage juga ada berbagai macam pabrik skala menengah dan besar.

Terdapat puluhan bengkel logam yang bernaung di bawah Lingkungan Industri Kecil (LIK) yang

dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Aktivitas ini merupakan usaha berbasis teknologi,

namun nampaknya tidak selaras dengan Teknopolis yang mengutamakan usaha teknologi informasi

digital. Penggunaan lahan dominan di Kawasan Pusat Primer Gedebage saat ini adalah

persawahan. Diluar itu penggunaan lahan campuran antara perdagangan, industri, kawasan

perumahan dan penggunaan pemerintahan/perkantoran lainnya. Wilayah Pengembangan

Gedebage memang berfungsi sebagai kawasan permukiman, industri, jasa dan perkantoran

serta pusat kegiatan ekspor impor berupa Terminal Peti Kemas. Kawasan industri, jasa dan

perdagangan memiliki skala pelayanan untuk wilayah regional dan Terminal Peti Kemas

melayani skala Kota Bandung.

3.2.2 Perkiraan Dampak dari Teknopolis Gedebage Terhadap Lingkungan Sekitar dan

Lingkungan Secara Luas (Makro)

Pembangunan yang dilakukan akan menimbulkan berbagai dampak terhadap

lingkungan, baik dampak negatif maupun dampak positif. Pada penjelasan sebelumnya telah

Page 12: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

12

dipaparkan tujuan seperti apa yang ingin dicapai oleh pemerintah Kota Bandung melalui

pembangunan teknopolis.

Teknopolis Gedebage akan dibangun di daerah Gedebage, Kota Bandung dengan luas

712,36 Ha. Perkiraan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan Gedebage sebagai

Teknopolis ini diantaranya:

1. Teknolopis menjadi pusat kegiatan baru di Kota Bandung, sehingga beban kegiatan

kota yang selama ini terpusat di Alun-alun dapat terdistribusi ke Bandung bagian timur

2. Tumbuhnya perekonomian kota Bandung terutama melalui ekonomi kreatif, bisnis dan

teknologi.

Namun dari beberapa dampak positif yang diharapkan dapat tercipta dengan

dibangunnya teknolopis ini, juga terdapat kemungkinan dampak negative yang ditimbulkan,

yaitu:

1. Alih fungsi lahan pertanian untuk dikembangkan menjadi teknopolis sehingga petani

akan kehilangan matapencarian

2. Gedebage merupakan kawasan yang rawan banjir dan terjadi genangan sehingga jika

tidak direncanakan dengan baik akan menimbulkan limpasan air yang cukup tinggi

3. Terjadi urban sprawl dan pertumbuhan tidak terkendali di sekitar teknopolis

4. Terjadi ketimpangan wilayah.

Selain itu, dengan adanya pembangunan Terminal Induk Gedebage, akan memberikan

dampak terhadap percepatan pengembangan Wilayah Pengembangan Gedebage dan

sekitarnya. Wilayah Gedebage telah memiliki beberapa kegiatan penting yang dapat menjadi

faktor pemicu perkembangan yaitu terminal peti kemas, pasar induk, beberapa per tokoan,

dan beberapa lingkungan permukiman baru. Di kawasan Timur Bandung ini telah tumbuh dan

berkembang berbagai kegiatan ekonomi, baik yang berskala lokal, regional, maupun nasional.

Ada pun dampak dari teknopolis belum tentu terjadi sebab masa depan masih bisa dibentuk

berdasarkan proses perencanaan yang dilakukan.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

13

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Perubahan-Perubahan Eksternal di Masa Depan

Perubahan-perubahan eksternal adalah berbagai perubahan yang kemungkinan akan

terjadi yang akan memengaruhi Teknopolis Gedebage. Perubahan-perubahan eksternal yang

dimaksud adalah kemungkinan kesempatan dan/atau ancaman yang akan ikut mengiringi

pembangunan Teknopolis Gedebage.

Tabel 4.1.1 Opportunity dan Treat

Opportunity Sumber Treat Sumber

1. Pemindahan sebagian

SKPD

Jabar.metro.ne

ws.com

1. Semakin banyak

urbanisasi penduduk,

masuknya penduduk dari

luar bandung ke Bandung

dan berkurangnya lahan

pertanian

Teori Kota buku

bu Nia, cek hal 92

2. Akan dibangunnya

jalan bebas hambatan

(ujung berung-gedebage-

majalaya) sebagai bagian

dari jaringan jalan

nasional

RTRWN 2. Adanya Technopolis di

gedebage sebagai pusat

pelayanan kota Bandung

dapat menyebabkan

ketimpangan dengan

wilayah sekitarnya dan

menyebabkan urban

sprawl

Literatur

3. Terdapat rencana

penambahan struktur

penunjang generator

aktivitas, yaitu terminal

bus antar provinsi, sub

terminal angkutan dalam

kota serta penambahan

fasilitas stasiun kereta

penumpang pada kawasan

RIK Gedebage 3. Transparansi rencana

pembangunan

dikhawatirkan rawan

mafia tanah dan harga

pembebasan lahan

membengkak

m.tempo.co

(https://m.tempo

.co/read/news/20

15/03/24/0796525

92/proyek-

bandung-

technopolis-

ridwan-kamil-

takut-mafia-

tanah)

Page 14: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

14

Opportunity Sumber Treat Sumber

4. Di sekitar kawasan

memiliki fasilitas peti

kemas di Kota Bandung

dengan skala pelayanan

lokal, regional, nasional

RIK Gedebage 4. Lahan seluas 300 Ha

dimiliki oleh PT.

Summarecon

m.tempo.co

(https://m.tempo

.co/read/news/20

15/03/19/0586513

62/ridwan-kamil-

hentikan-

pembangunan-

summarecon)

Sumber : Hasil Analisis, 2016

Ada beberapa perubahan eksternal yang akan terjadi dan menjadi keuntungan untuk

pembangunan Teknopolis Gedebage. Teknopolis Gedebage akan menjadi salah satu pusat

kegiatan tambahan bagi Kota Bandung, sehingga beberapa kegiatan yang biasanya terpusat di

alun-alun kota Bandung sebagian akan dipindahkan ke Teknopolis Gedebage, salah satunya

pemindahan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Adanya penempatan beberapa

SKPD di Gedebage akan memudahkan beberapa proses birokrasi bagi Bandung bagian timur.

Akan dibangun juga beberapa infrastruktur disekitar kawasan Teknopolis Gedebage

sebagai pendukung kegiatan, seperti akan dibangun jalan bebas hambatan (Ujungberung-

Gedebage-Majalaya) sebagai bagian dari jaringan jalan nasional. Lalu, terdapat rencana

penambahan struktur penunjang generator aktivitas, yaitu terminal bus antar provinsi, sub

terminal angkutan dalam kota serta penambahan fasilitas stasiun kereta penumpang pada

kawasan. Pembangunan infrastruktur tesebut menjadi hal yang krusial karena dalam

mendukung tujuan teknopolis yang ingin dikembangkan menjadi pusat bisnis dan ekonomi

selain menjadi pusat teknologi. Dengan pembangunan berbagai infrastruktur aksesibilitas

Teknopolis Gedebage akan sangat tinggi sehingga dapat mendukung berbagai kebutuhan dan

kegiatan di internal maupun eksternal kawasan.

Di sekitar kawasan memiliki fasilitas peti kemas di Kota Bandung dengan skala

pelayanan lokal, regional, nasional. Pada Rencana Induk Kawasan Gedebage disebutkan

bahwa salah satu guna lahan eksisting di kawasan tersebut adalah adanya terminal peti kemas

sebagai pusat kegiatan ekspor dan impor. Hal tersebut dapat mendukung fungsi kawasan

sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Terminal peti kemas yang sudah ada menjadi salah satu

keuntungan bagi teknopolis Gedebage sebagai salah satu faktor pemicu bagi perkembangan

kawasan tersebut.

Selain adanya keuntungan yang akan diperoleh Teknopolis Gedebage dari lingkungan

eksternalnya, terdapat juga beberapa ancaman yang diperkirakan dapat menghambat

tercapainya tujuan Teknopolis Gedebage sebagaimana yang diharapkan pemerintah.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

15

Dikembangkan Gedebage sebagai teknopolis tentu akan menjadi pull factor terjadinya

urbanisasi penduduk dari luar Bandung ke dalam Kota Bandung. Dengan meningkatnya jumlah

urbanisasi yang terjadi maka intensitas kegiatan di Kota Bandung terutama di Kawasan

Teknopolis Gedebage akan meningkat sehingga kebutuhan ruang juga ikut meningkat. Kondisi

ini akan menyebabkan berkurangnya lahan pertanian di Gedebage untuk memenuhi kebutuhan

tersebut. Dampak lanjutan dari berkurangnya lahan pertanian yang ada saat ini akan

membuat petani harus mencari matapencarian yang lain. Dengan keterbatasan kemampuan

SDM, para petani harus beralih profesi yang memungkinkan untuk dikerjakan, seperti menjadi

buruh atau pekerja kasar. Dengan berkurangnya lahan pertanian dan pembangunan yang

dilakukan secara besar-besaran maka akan meningkatkan limpasan air hujan dan

memperparah banjir dan genangan yang selalu terjadi di Gedebage, terutama jika masalah

banjir ini tidak ditangani dengan serius.

Adanya Teknopolis di Gedebage sebagai pusat pelayanan kota Bandung dapat

menyebabkan ketimpangan dengan wilayah sekitarnya. Teknopolis Gedebage akan semakin

berkembang dan dikhawatirkan tidak terjadi penetesan perkembangan yang dirasakan

Teknopolis Gedebage ke daerah sekitarnya. Selain itu, pengembangan teknopolis akan

memicu terjadinya urban sprawl dan pembangunan lain yang tidak terencana.

Ada pun kekhawatiran lain yang mengiringi proses pembangunan Teknopolis Gedebage

ini adalah transparansi rencana pembangunan. Dikhawatirkan proses pembebasan lahan akan

rawan mafia tanah sehingga harga pembebasan lahan membengkak. Dengan rencana strategis

yang coba diwujudkan di teknopolis ini akan memicu harga lahan yang tinggi. Selain itu, lahan

seluas 300 Ha dimiliki oleh PT. Summarecon dari total lahan Teknopolis sebesar 712,36 Ha.

Sehingga hamper dari setengah luas Teknopolis merupakan milik swasta dan dikahawatirkan

akan menimbulkan dampak terhadap kepemilikan lahan.

4.2 Prospek Pengembangan Teknopolis Gedebage

4.2.1 Prospek Teknopolis Gedebage dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunannya

Menurut RDTR Kota Bandung Tahun 2014-2034, Prospek Teknopolis Gedebage memiliki

tujuan pembangunan sebagai pengembangan kawasan yang bersinergikan antara pedidikan

tinggi, industri kreatif, komersial dan pusat pemerintahan berkonsep Teknopolis. Untuk

melihat sejauh mana Teknopolis Gedebage diperkirakan dapat mewujudkan tujuan

pembangunannya dianalisis dengan metode scenario planning. Metode ini merupakan metode

yang memperhitungkan kondisi-kondisi yang dapat memungkinkan Teknopolis Gedebage dapat

atau tidak dapat mewujudkan tujuan pembangunannya tersebut. Kemungkinan dapat atau

tidak dapat mewujudkan tujuan pembangunannya dilihat dari indikator faktor yang dapat

menghambat maupun mendukung pembangunan Teknopolis Gedebage. Dalam penelitian ini,

Page 16: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

16

dibuat skenario mengenai prospek Teknopolis Gedebage dalam mewujudkan tujuan

pembangunannya yang mempertimbangkan faktor dan kondisi di wilayah studi.

Gambar 4.2.1 Skenario Prospek Teknopolis Gedebage Mewujudkan Tujuan

Pembangunannya

Sumber: Hasil Analisis, 2016

Skenario yang pertama yaitu kemungkinan Prospek Teknopolis Gedebage dapat

mewujudkan tujuan pembangunannya dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor ekstenal.

Faktor internal yang dipertimbangkan adalah faktor yang memiliki kekuatan (strength),

sedangkan faktor eksternal yang dipertimbangkan adalah faktor yang memiliki peluang

(opportunity). Berikut ini merupakan tabel faktor internal berupa kekuatan dan peluang yang

ada ditinjau dari kondisi sosial kependudukan, ekonomi, dan fisik lingkungan yang ada di

Gedebage.

Tabel 4.2.1 Faktor Internal yang Dapat Mewujudkan Tujuan Pembangunan Teknopolis

Gedebage

Kondisi Strength Sumber Kondisi Opportunity Sumber

Fisik Lingkungan

Perencanaan Teknopolis seluas 712,34 Ha.

RIK Gedebage Tahun 2006

Fisik Lingkungan

Akan dibangunnya jalan bebas hambatan (ujung berung-gedebage-majalaya) sebagai bagian dari jaringan jalan nasional.

RTRWN Tahun 2008

Page 17: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

17

Kondisi Strength Sumber Kondisi Opportunity Sumber

Gedebage sebagai Pusat Pelayanan Kota (PPK).

RDTR Kota Bandung Tahun 2014-2034

Terdapat rencana penambahan struktur penunjang generator aktivitas, yaitu terminal bus antar provinsi, sub terminal angkutan dalam kota serta penambahan fasilitas stasiun kereta penumpang pada kawasan.

RIK Gedebage Tahun 2006

Kebijakan dasar pengembangan PPK Gedebage adalah urban development.

RDTR Kota Bandung Tahun 2014-2034

Di sekitar kawasan memiliki fasilitas peti kemas di Kota Bandung dengan skala pelayanan lokal, regional, nasional.

RIK Gedebage Tahun 2006

Infrastruktur wifi yang dibangun ditargetkan mencapai 40.000 namun yang baru dibangun 5000.

techinasia.com diakses 19 Mei 2016

Sosial Kependudukan

Pemindahan sebagian SKPD dari Bandung Utara ke Bandung Timur (Gedebage).

jabar.metro.news.com diakses 19 Mei 2016

Gedebage direncanakan sebagai pengembangan pusat primer Kota Bandung bagian timur untuk mengurangi beban bandung barat.

RDTR Kota Bandung Tahun 2014-2034

Kawasan ini juga memiliki aksesibilitas yang tinggi baik dari jalan utama regional, akses dari jalan tol, serta aksesibilitas kereta api.

RIK Gedebage Tahun 2006

Pengembangan jalan tol dan adanya jalur SUTET menjadi potensi dan kekhasan Teknopolis Gedebage.

RIK Gedebage Tahun 2006

Ekonomi

Gedebage difokuskan untuk pusat bisnis yang bergerak di bidang teknologi dan informasi dan satu-satunya pusat sillicon valley di Indonesia.

republika.co.id diakses 19 Mei 2016

Sumber: Hasil Analisis, 2016

Page 18: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

18

Sedangkan skenario yang kedua yaitu kemungkinan Prospek Teknopolis Gedebage tidak

dapat mewujudkan tujuan pembangunannya yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor

ekstenal. Faktor internal yang dipertimbangkan adalah faktor yang memiliki kelemahan

(weakness), sedangkan faktor eksternal yang dipertimbangkan adalah faktor yang memiliki

ancaman (threat). Berikut ini merupakan tabel faktor internal berupa kelemahan dan

ancaman yang ada ditinjau dari kondisi sosial kependudukan, ekonomi, dan fisik lingkungan

yang ada di Gedebage.

Tabel 4.2.2 Faktor Eksternal yang Dapat Mewujudkan Tujuan Pembangunan Teknopolis

Gedebage

Kondisi

Weakness Sumber Kondis

i Treat Sumber

Fisik Lingkungan

Tapak berada di kawasan rawan bencana (potensi genangan dan banjir).

RIK Gedebage Tahun 2006

Sosial Kependudukan

1. Semakin banyak urbanisasi penduduk, masuknya penduduk dari luar bandung ke Bandung dan berkurangnya lahan pertanian (S)

Kurniasih dan Kustiwan. 2009. Pengenatar Perencanaan Kota. Kota Bandung: Penerbit ITB.

Penyediaan air bersih cukup sulit.

RIK Gedebage Tahun 2006

Ekonomi

2. Adanya Technopolis di gedebage sebagai pusat pelayanan kota Bandung dapat menyebabkan ketimpangan dengan wilayah sekitarnya dan menyebabkan urban sprawl (E)

Kurniasih dan Kustiwan. 2009. Pengenatar Perencanaan Kota. Kota Bandung: Penerbit ITB.

Perumahan tidak terencana berkembang di sepanjang Jalan Gedebage dan Jalan Cimencrang serta bagian utara kawasan primer Gedebage.

RIK Gedebage Tahun 2006

3. Transparansi rencana pembangunan dikhawatirkan rawan mafia tanah dan harga pembebasan lahan membengkak (E))

m.tempo.com (https://m.tempo.co/read/news/2015/03/24/079652592/proyek-bandung-technopolis-ridwan-kamil-takut-mafia-tanah) diakses 19 Mei 2016

Sebagian besar lahan masih berupa persawahan (lahan kosong).

RIK Gedebage Tahun 2006

4. Lahan seluas 300 Ha dimiliki oleh PT. Summarecon (E)

m.tempo.com (https://m.tempo.co/read/news/2015/03/19/0586

Page 19: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

19

Kondisi

Weakness Sumber Kondis

i Treat Sumber

51362/ridwan-kamil-hentikan-pembangunan-summarecon) diakses 19 Mei 2016

Alih fungsi lahan akan sangat besar di Kawasan Bandung Timur.

www.bandungaktual.com diakses 19 Mei 2016

Debit limpasan kawasan pusat primer Gedebage pada 2031 diperkirakan meningkat sebesar 53% (132,05 m3/detik) dikarenakan perubahan guna lahan secara luas dan perubahan iklim.

republika.co.id diakses 19 Mei 2016

Ekonomi

Butuh anggaran yang besar untuk setiap pembangunan Teknopolis Gedebage yang akan dilakukan.

Dwiputri, Marselly. 2015. Jurnal PWK Volume 3 No 2: Identifikasi Debit Limpasan Air Permukaan Keruangan Gedebage Sebagai Pusat Primer Kedua Kota Bandung.

Sumber: Hasil Analisis, 2016

Setelah mengelompokkan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi prospek

pengembangan Teknopolis Gedebage, kemudian dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan

metode USG untuk mendapatkan skenario kemungkinan sejauh mana prospek Teknopolis

Gedebage dapat mewujudkan tujuan pembangunannya. Metode USG (Urgent Serious Growth)

adalah metode untuk menentukan skenario prioritas berdasarkan teknik scoring. Teknik

scoring dilakukan dengan cara memberikan pembobotan terhadap tingkat urgensi, keseriusan,

dan perkembangan dari tiap skenario dengan skala nilai 1-3. Skenario yang memiliki total skor

Page 20: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

20

atau nilai tertinggi dijadikan sebagai skenario prospek Teknopolis Gedebage yang diperkirakan

dapat atau tidak dapat mewujudkan tujuan pembangunannya.

Pembobotan dengan skala 1-3 ditentukan berdasarkan indikator kemungkinan terjadi

paling besar di masa depan yang dipilih serta asumsi skenario bahwa faktor kekuatan dan

peluang dapat mendukung Teknopolis Gedebage mewujudkan tujuan pembangunannya dan

faktor kelemahan dan ancaman dapat menghambat Teknopolis Gedebage mewujudkan tujuan

pembangunannya. Berdasarkan arahan RTRW Kota Bandung tahun 2011-2031, RDTR Kota

Bandung Tahun 2014-2034, dan RIK Gedebage Tahun 2006 diperoleh arahan pengembangan

untuk Gedebage. Arahan dari dokumen formal tersebut dalam metode USG diberi bobot 3,

kondisi faktor yang bersumber dari berbagai literatur seperti jurnal, tugas akhir, dan lain

sebagainya diberi bobot 2, sedangkan kondisi faktor yang bersumber dari media populer diberi

bobot 1.

Setelah dilakukan pembobotan mengenai sumber kondisi faktor internal dan eksternal

yang dapat memengaruhi sejauh mana prospek Gedebage Teknopolis, kemudian diberi skor

lagi terkait tingkat kepentingan persoalan (urgent) yang diprioritaskan, keseriusan persoalan

(serious), dan tumbuh atau berkembangnya masalah (growth). Untuk pembobotannya, urgent

diberi bobot 3, serious diberi bobot 2, sedangkan growth diberi bobot 3. Berdasarkan hasil

analisis, diperoleh hasil skor dari masing-masing skenario pengembangan Teknopolis Gedebage

sebagai berikut.

Tabel 4.2.3 Hasil Scoring Skenario Menggunakan Metode USG

Sumber: Hasil Analisis, 2016

Page 21: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

21

Berdasarkan dari hasil analisis metode USG terhadap skenario, diperoleh bahwa 51,04%

prospek Teknopolis Gedebage dapat mewujudkan tujuan pembangunannya sebagai

pengembangan kawasan yang bersinergikan antara pedidikan tinggi, industri kreatif,

komersial dan pusat pemerintahan berkonsep Teknopolis. Sedangkan sebesar 48,96% lainnya

menunjukkan bahwa prospek Teknopolis Gedebage tidak dapat mewujudkan tujuan

pembangunannya tersebut. Hasil tersebut dapat dikatakan seimbang, bahwa dari faktor yang

dapat memengaruhi prospek Teknopolis Gedebage tersebut dapat mendukung maupun

menghamabat keberjalanan pembangunannya. Sehingga tidak dapat dikatakan bahwa dengan

persentase 51,04% tersebut prospek dapat berhasil mengingat faktor yang dapat menghambat

pembangunannya menunjukkan kemungkinan ketidakberhasilan yang cukup tinggi sebesar

48,96%.

4.3 Dampak Pengembangan Teknopolis Gedebage

Pengembangan technopolis Gedebage memiliki dampak yang bisa dibilang cukup besar

terhadap kondisi sosial kependudukan, ekonomi dan lingkungan. Kondisi – kondisi tersebut

kami lihat berdasarkan faktor internal dan eksternal dari pembangunan kawasan technopolis

gedebage. Kondisi-kondisi tersebut terbagi kedalam strength, weakness, opportunity dan

threat.

1. Kondisi Sosial Kependudukan

Tabel 4.3.1 Kondisi Sosial Kependudukan

Sosial Kependudukan

Strength Weakness Opportunity Threat

Pemindahan

sebagian SKPD dari

Bandung Barat ke

Bandung Timur

(Gedebage).

Semakin banyak urbanisasi

penduduk, masuknya

penduduk dari luar bandung

ke Bandung dan

berkurangnya lahan

pertanian.

Sumber: Hasil Analisis, 2016

Dari tabel kondisi sosial kependudukan diatas dapat kita lihat bahwa dampak yang

ditimbulkan oleh pembangunan technopolis gedebage berasal dari eksternal. Pemindahan

sebagian SKPD dari Bandung Barat ke Bandung Timur, selain memudahkan proses birokrasi

Bandung Timur, ini juga akan berpengaruh pada sosial dari masyarakat masyarakat Bandung

Timur. Sedangkan dampak lain terkait kependudukan adalah adanya perpindahan penduduk,

Page 22: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

22

dari luar kedalam maupun dari dalam keluar kawasan technopolis gedebage. Selain itu adanya

kawasan technopolis ini menyebabkan kurangnya lahan pertanian di kawasan Gedebage,

sehingga pekerjaan dari sektor pertanian mengalami penurunan. Bukan hanya penduduk luar

Bandung yang banyak pindah ke Bandung, begitu juga sebaliknya, warga Bandung yang tidak

bisa membeli rumah di kawasan teknopolis walaupun awalnyya tinggal di kawawan tersebut

harus pindah ke tempat lain bahkan keluar dari kota Bandung.

2. Kondisi Ekonomi

Tabel 4.3.2 Kondisi Ekonomi

Ekonomi

Strength Weakness Opportunity Threat

Gedebage

difokuskan untuk

pusat bisnis yang

bergerak di bidang

teknologi dan

informasi dan satu-

satunya pusat

sillicon valley di

Indonesia.

Butuh

anggaran yang

besar untuk

setiap

pembangunan

Teknopolis

Gedebage

yang akan

dilakukan.

Adanya Technopolis di

gedebage sebagai pusat

pelayanan kota Bandung

dapat menyebabkan

ketimpangan dengan

wilayah sekitarnya dan

menyebabkan urban

sprawl

Transparansi rencana

pembangunan

dikhawatirkan rawan

mafia tanah dan harga

pembebasan lahan

membengkak

Lahan seluas 300 Ha

dimiliki oleh PT.

Summarecon.

Sumber: Hasil Analisis, 2016

Dari hasil analisis diatas dapat dilihat bahwa faktor eksternal yang memiliki dampak

pada perekonomian cukup besar. Hal ini dapat terlihat dari cukup besarnya lahan yang

dimiliki oleh swasta, sehingga dikhawatirkan besarnya keuntungan dari pembangunan

technopolis ini tidak mengalir pada masyarakat, namun pada pihak swasta. Selain itu adanya

pemusatan pada kawasan ini dapat menimbulkan ketimpangan pada wilayah sekitarnya,

Page 23: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

23

terlebih disekitar kawasan ini sudah termasuk daerah luar Bandung. Walaupun technopolis

memiliki kelebihan dalam pusat bisnis IT yang digadang-gadang akan menjadi dan satu-

satunya pusat sillicon valley di Indonesia, namun tetap saja dibutuhkan anggaran yang besar

untuk setiap pembangunan Teknopolis Gedebage yang akan dilakukan sehingga

ketergantungan ekonomi pada swasta dalam pembangunan ini sangat besar. Disisi lain

pembangunan ini akan berdampak besar pada peningkatan ekonomi masyarakat Bandung

karena dapat menyerap tenaga kerja, tapi disisi lain ada pula pekerjaan yang hilang, seperti

pertanian.

3. Kondisi Fisik Lingkungan

Tabel 4.3.3 Kondisi Fisik Lingkungan

Fisik Lingkungan

Strength Weakness Opportunity Threat

Perencanaan

Teknopolis

seluas 712,34

Ha.

Tapak berada di

kawasan rawan bencana

(potensi genangan dan

banjir).

Akan dibangunnya jalan

bebas hambatan (ujung

berung-gedebage-

majalaya) sebagai bagian

dari jaringan jalan

nasional

Gedebage

sebagai Pusat

Pelayanan Kota

(PPK).

Penyediaan air bersih

cukup sulit.

Terdapat rencana

penambahan struktur

penunjang generator

aktivitas, yaitu terminal

bus antar provinsi, sub

terminal angkutan dalam

kota serta penambahan

fasilitas stasiun kereta

penumpang pada

kawasan.

Kebijakan dasar

pengembangan

PPK Gedebage

adalah urban

development.

Perumahan tidak

terencana berkembang

di sepanjang Jalan

Gedebage dan Jalan

Cimencrang serta bagian

utara kawasan primer

Gedebage

Di sekitar kawasan

memiliki fasilitas peti

kemas di Kota Bandung

dengan skala pelayanan

lokal, regional, nasional.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

24

Fisik Lingkungan

Strength Weakness Opportunity Threat

Infrastruktur

wifi yang

dibangun

ditargetkan

mencapai

40.000 namun

yang baru

dibangun 5000.

Sebagian besar lahan

masih berupa

persawahan (lahan

kosong)

Gedebage

direncanakan

sebagai

pengembangan

pusat primer

Kota Bandung

bagian timur

untuk

mengurangi

beban bandung

barat.

Alih fungsi lahan akan

sangat besar di Kawasan

Bandung Timur.

Kawasan ini juga

memiliki

aksesibilitas

yang tinggi baik

dari jalan utama

regional, akses

dari jalan tol,

serta

aksesibilitas

kereta api.

Debit limpasan kawasan

pusat primer Gedebage

pada 2031 diperkirakan

meningkat sebesar 53%

(132,05 m3/detik)

dikarenakan perubahan

guna lahan secara luas

dan perubahan iklim.

Pengembangan

jalan tol dan

adanya jalur

SUTET menjadi

potensi dan

Page 25: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

25

Fisik Lingkungan

Strength Weakness Opportunity Threat

kekhasan

Teknopolis

Gedebage.

Sumber: Hasil Analisis, 2016

Kondisi fisik lingkungan merupakan kondisi yang paling terpengaruh dengan adanya

pembangunan technopolis gedebage ini, dilihat dari tabel diatas terdapat kekuatan maupun

kelemahan dan kesempatan yang memiliki dampak pada fisik lingkungan. Pembangunan fisik

kawasan technopolis gedebage sangatlah mencolok karena dari sisi lingkungan yang akan

dibangun secara masal. Kawasan Gedebage yang cukup terkenal dengan luasnya sawah dan

pertaniannya akan berubah menjadi kawasan yang lebih banyak difungsikan untuk kegiatan-

kegiatan non pertanian seperti perkantoran, bisnis berbasis IT dan teknologi, retail dan

perdagangan jasa.

Setelah pembangunan ini dapat difungsikan, kawasan ini akan menjadi Pusat

Pelayanan Kota Bandung yang melayani Bandung Timur. Konsentrasi dari Bandung pun akan

terpecah menjadi 2 kawasan, hal ini dinilai baik karena dapat mengurangi beban kota

Bandung di alun-alun. Selain menjadi Pusat Pelayanan Kota, Kawasan gedebage khususnya

Technopolis akan menjadi pusat IT bagi masyarakat bandung, dimana setiap kegiatan yang

berbasis teknologi maupun bisnis yang bergerak dalam bidang IT akan diaglomerasikan pada

kawasan ini. Kawasan technopolis Gedebage akan menjadi silicon valleynya Indonesia. Sesuai

dengan tujuan rencana pembangunannya untuk menjadi pusat pelayanan pemerintah

sekaligus menciptakan kota pintar berbasis teknologi dan IT.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

26

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Adanya pembangunan Teknopolis Gedebage mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan

eksetrnal yang berdampak positif maupun negative bagi lingkungan sekitar maupun lingkungan

dalam artian luas. Diantara perubahan eksternal dan dampak yang ditimbulkan adalah sebagai

berikut.

Adanya penempatan beberapa SKPD di Gedebage akan memudahkan beberapa proses

birokrasi bagi Bandung bagian timur.

Dengan pembangunan berbagai infrastruktur aksesibilitas Teknopolis Gedebage akan

sangat tinggi sehingga dapat mendukung berbagai kebutuhan dan kegiatan di internal

maupun eksternal kawasan.

Terminal peti kemas yang sudah ada menjadi salah satu keuntungan bagi teknopolis

Gedebage sebagai salah satu faktor pemicu bagi perkembangan kawasan tersebut.

Dikembangkan Gedebage sebagai teknopolis tentu akan menjadi pull factor terjadinya

urbanisasi penduduk dari luar Bandung ke dalam Kota Bandung sehingga membuat

kebutuhan ruang juga ikut meningkat dan mengurangi lahan pertanian.

Adanya Teknopolis di Gedebage sebagai pusat pelayanan kota Bandung dapat

menyebabkan ketimpangan dengan wilayah sekitarnya dan memicu terjadinya urban

sprawl dan pembangunan lain yang tidak terencana.

Berdampak besar pada peningkatan ekonomi masyarakat Bandung karena dapat

menyerap tenaga kerja, tapi disisi lain ada pula pekerjaan yang hilang, seperti

pertanian.

Kawasan technopolis Gedebage akan menjadi silicon valleynya Indonesia. Sesuai

dengan tujuan rencana pembangunannya untuk menjadi pusat pelayanan pemerintah

sekaligus menciptakan kota pintar berbasis teknologi dan IT.

Untuk prospeknya sendiri, Berdasarkan dari hasil analisis metode USG terhadap

skenario, diperoleh bahwa 51,04% prospek Teknopolis Gedebage dapat mewujudkan tujuan

pembangunannya sebagai pengembangan kawasan yang bersinergikan antara pedidikan tinggi,

industri kreatif, komersial dan pusat pemerintahan berkonsep Teknopolis. Sedangkan sebesar

48,96% lainnya menunjukkan bahwa prospek Teknopolis Gedebage tidak dapat mewujudkan

tujuan pembangunannya tersebut.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

27

5.2 Rekomendasi

Berikut beberapa strategi yang direkomendasikan penulis untuk prospek Gedebage

Teknopolis di masa depan.

Dengan luasannya yang cukup luas dapat memungkinkan adanya lokasi SKPD yang

sesuai.

infrastruktur Wifi selain sebagai penunjang bisnis dan masyarakat akan berpengaruh

pula dalam menunjang SKPD dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan public.

Gedebage yang difokuskan untuk pusat bisnis dalam bidang teknologi dan informasi

ditunjang dengan dibangunnya jalan bebas hambatan sehingga memudahkan

pergerakan orang.

Harus diadakan evaluasi kebijakan dasar pengembangan PPK Gedebage sebagai urban

development karena dengan semakin tingginya angka urbanisasi penduduk di Kota

Bandung dapat mengurangi lahan pertanian yang ada di Gedebage, padahal lahan di

Gedebage sangat cocok untuk kawasan pertanian.

Kawasan Teknopolis Gedebage yang memiliki aksesibilitas tinggi baik dari jalan utama

regional, akses dari jalan tol, serta aksesibilitas kereta api, harus direncanakan secara

terpadu agar laju mobilitas dari luar Bandung ke Bandung tetap terkendali dan

berpotensi mengembangkan ekonomi Gedebage.

Rencana Pemkot Bandung mengenai Gedebage yang difokuskan sebagai pusat bisnis

bidang teknologi dan informasi serta dijadikan satu-satunya pusat sillicon valley di

Indonesia, harus mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat Gedebage agar

tidak dapat menyebabkan ketimpangan dengan wilayah sekitarnya.

Dengan adanya perencanaan Gedebage Teknopolis seluas 712 hektar, harus adanya

perencanaan lahan yang terintegrasi dari pihak Pemkot Bandung karena hampir

setengahnya telah dimiliki oleh PT Summarecon.

Diperlukan sistem pengendalian banjir atau sistem drainase yang baik untuk

mengurangi risiko bencana.

Mengendalikan perkembangan kota agar biaya penyediaan jaringan infrastruktur

seperti air bersih dapat efisien, menambah jaringan PDAM untuk memenuhi kebutuhan

air bersih, selain itu menerapkan water harvesting.

Pengendalian pertumbuhan kota di sekitar teknopolis untuk menghindari urban sprawl

dan perumahan tidak terencana.

Pengendaliaan harga tanah untuk menghindari mafia tanah.

Optimalisasi penambahan terminal bus antar provinsi, sub terminal angkutan dalam

kota serta penambahan fasilitas stasiun kereta penumpang dengan memanfaatkan

lahan kosong yang banyak.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN -   · PDF filePENDAHULUAN Pada bab ini akan ... Konsep teknopolis ini telah berkembang di beberapa negara seperti Akademegorodok di Rusia dan Tsukuba di Jepang

MAKALAH “PROSPEK TEKNOPOLIS GEDE BAGE” PL 4001 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

28

Penambahan kuantitas dan kualitas penunjang generator aktivitas seperti terminal bus

antar provinsi, sub terminal angkutan dalam kota dan fasilitas stasiun kereta untuk

menutupi beban anggaran yang banyak.

Pengoptimalan peti kemas skala local, regional, dan internasional untuk meningkatkan

pemasukan biaya cukai untuk menutupi beban anggaran.